PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
KEPEGAWAIAN “SIMPEG”
(Studi Kasus: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama)
Oleh:
DHANI MIRZA SAPUTRA
204093002604
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JAKARTA
2011 M / 1432 H
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR – BENAR
HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPPSI
ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMAGA MANAPUN.
Jakarta, Oktober 2011
Dhani Mirza Saputra 204093002604
ABSTRAK
DHANI MIRZA SAPUTRA, Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) (Studi Kasus: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama). Di bawah bimbinganZAINUDDIN BEY FANANIE danNIA KUMALADEWI.
Sistem yang berjalan di Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama bisa dibilang semi terkomputerisasi, semua laporan kegiatan kepegawaian dilaporkan dengan memberikan
hard copy dengan sebelumnya terkadang sub-bagian kepegawaian harus terlebih dahulu mencari berkas. Dengan keadaan demikian sulit untuk kepala bagian ortala dan kepala bagian perencanaan dalam menganalisa dan menentukan strategi apa yang dapat dilakukan. Maka itu peneliti mencoba mengembangkan sistem yang ada di Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menjadi lebih terkomputerisasi dengan cara mengembangkan sistem yang dapat membantu bagian kepegawaian untuk membuat sebuah laporan kepegawaian yang nantinya dapat memudahkan kepala bagian ortala dan kepala bagian perencanaan dalam melihat laporan secara periodik agar dapat menentukan strategi apa yang akan dilakukan. Sistem Informasi Kepegawaian dikembangkan dengan menggunakan metode pengembangan sistem Model Spiral yang terdiri dari Perencanaan Syarat - syarat,
Workshop Design, Implementasi. Tools perancangan yang digunakan adalah Unified Modelling Language (UML). Teknologi yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak sistem menggunakan php sebagai bahasa pemrograman, dan MySQL sebagai
database. Dengan adanya sistem informasi kepegawaian, bagian kepegawaian akan lebih mudah untuk mendapatkan data pegawai yang diinginkan, dan juga memudahkan bagian perencanaan dalam menganalisa data pegawai untuk melakukan strategi yang akan datang.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Kepegawaian, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Model Spiral, Unified Modelling Language (UML).
V Bab + XXIV Halaman + 127 Halaman + 36 Gambar + 18 Tabel + Daftar Pustaka + 6 Lampiran
Daftar Pustaka : 20 Buku (1999 – 2009)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr .Wb
Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas rahmat, karunia dan
bimbingan-Nya. Shalawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para
pengikutnya hingga akhir zaman nanti. Sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan
Skripsi ini yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian (Studi Kasus :
Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama)”
Penulisan penelitian skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat dalam memperoleh
gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun tujuan dari skripsi ini adalah
agar mahasiswa dapat memperdalam ilmu yang didapat di dalam kelas, memiliki wawasan
yang luas tentang mempelajari suatu ilmu pengetahuan memiliki hasrat untuk melakukan
pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Pada kesempatan ini, izinkan penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu pelaksanaan skripsi ini dari awal sampai akhir hingga
penyusunan laporan ini selesai. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis sebagai Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI sebagai Ketua Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Bapak Zainuddin Bey Fananie, M.Sc sebagai Dosen Pembimbing 1 dan Ibu Nia
Kumaladewi, MMSi sebagai Dosen Pembimbing 2 yang telah memberikan
bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Mamaku Siti Sukartiah dan Bapakku M. Nur A Latif serta nenekku Hj. Umi
Kulsum, om ku Ahmad Fachrudin dan tante ku Siti Fauziah dan Roesdiana
yang telah memberikan dorongan moril sehingga penulis bisa menyelesaikan
laporan skripsi ini.
4. Bapak Syamsudin Selaku eks. Sekretaris Badan Litbang dan Diklat
Kementerian Agama, Bapak M. Nur A. Latif Selaku Kepala Bagian Ortala dan
Kepegawaian yang telah memberikan dan mengizinkan penulis untuk
mengadakan penelitian di Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama.
5. Bapak Fachrudin Selaku Pelaksana pada Sub-Bagian Kepegawaian dan seluruh
pegawai Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, yang telah membantu
penulis dalam memberikan informasi yang dibutuhkan dan inspirasi dalam
pembuatan skripsi ini.
6. Spesial buat Alm. Kakekku KH. Ahmad Syukri HM dan Alm. Tanteku Siti
Nurhuda, yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis, maaf
jika penulis tidak bisa membuat kalian bangga. Penulis Cuma bisa mendoakan
semoga kalian tenang disana.
7. My Best Friend Marlina Ivana, Akmal Salim, Miyta, dan Guru SMA saya Miss
Laily dan Ibu Nurfaridah, yang dalam menyelesaikan skripsi ini. U Are The
Best.
8. teman – teman seperjuangan angkatan 2004 khususnya Fakultas Sains dan
Teknologi dan juga sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dorongan :
Catur Sudrajat, Redika Wintana, Bob Mora Pinagaran Nasution, Dedi Suranto.
9. Dan semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu oleh penulis.
Penulis sadar bahwa penyusunan laporan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna dari segi materi maupun dari segi penyajian yang disebabkan karena
keterbatasan yang ada pada penulis, baik dalam kemampuan, pengetahuan maupun teknik
penulisan.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi
yang membutuhkan dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Jakarta, Oktober 2011
( Dhani Mirza Saputra )
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……….. i
LEMBAR PENGESAHAN……….... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN……….... iii
LEMBAR PERNYATAAN...……….. iv
ABSTRAK ……….. v
KATA PENGANTAR ……… vi
DAFTAR ISI ……….. ix
DAFTAR TABEL ……….. xiv
DAFTAR GAMBAR ………. xv
DAFTAR SIMBOL ……… xvii
DAFTAR LAMPIRAN ……….. xx
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...……….. 1
1.2 Perumusan Masalah...………. 7
1.3 Batasan Masalah...……… 7
1.4 Tujuan Penelitian...………. 8
1.5 Manfaat Penelitian...……… 8
1.6 Metode Penelitian...………. 9
1.6.1 Metode Pengumpulan Data...……….. 9
1.6.1.1 Studi Pustaka...……….. 9
1.6.1.2 Studi Lapangan..………. 10
1.6.1.3 Studi literatur Sejenis...………. 11
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem ………. 11
1.7 Sistematika Penulisan ……… 11
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ...……… 13
2.1.1 Definisi Sistem....………. 13
2.1.2 Karakteristik Sistem....………. 14
2.1.3 Klasifikasi Sistem....………. 17
2.1.4 Pengendalian Sistem..…….………. 19
2.2 Konsep Dasar Informasi...………. 21
2.2.1 Definisi Informasi...………...………. 21
2.2.2 Siklus Informasi...……… 23
2.2.3 Kualitas Informasi...……….. 24
2.2.4 Nilai Informasi...………. 25
2.3 Konsep Dasar Sistem informasi...………. 26
2.3.1 Definisi Sistem Informasi...……… 26
2.3.2 Tujuan Sistem Informasi...………..……… 27
2.3.3 Komponen Sistem Informasi...……… 29
2.4 Sistem Informasi Kepegawaian ………. 31
2.4.1 Definisi Pegawai Negara atau Pegawai Negeri Sipil...………. 31
2.4.2 Definisi Sistem Informasi Kepegawaian...………. 32
2.4.3 Definisi Kementerian Negara...………. 32
2.5 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia………..………. 33
2.5.1 Definisi Sumber Daya Manusia...………... 33
2.5.2 Definisi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia……….…….... 34
2.6 Metode Penelitian ………..………...………..……… 35
2.6.1 Metode Pengumpulan Data ……….……… 35
2.6.1.1 Studi Lapangan ………....………. 35
2.6.1.2 Studi Pustaka ……….…… 36
2.6.2 Metode Pengembangan Sistem ……….………..… 36
2.6.2.1 Rapid Aplication Development (RAD)....………. 36
2.6.2.2 Fase – fase RAD ……….……….. 37
2.7 Unified Modelling Language (UML)………..……….… 38
2.7.1 Sejarah UML ………...………..…….………… 38
2.7.2 Tujuan UML .…………...………..….……… 39
2.7.3 Notasi dan Artifak dalam UML ………...……....………… 40
2.8 PHP ………....………..……… 48
2.8.1 Definisi PHP ………...………..…….………… 48
2.8.2 Kelebihan PHP ……… 48
2.8.3 Sintaks PHP ……….…… 49
2.9 My SQL ………..………. 49
2.10 Macromedia Dreamweaver ………....………..……. 50
2.11 Intranet ………...……….……… 51
2.11.1 Komponen Intranet ………...………..…….………… 51
2.12 Jaringan Komputer ……….………. 52
2.12.1 Jenis – jenis Jaringan Komputer ………...…….…… 52
2.12.2 Topologi Jaringan ……… 53
2.13 Pengujian Perangkat Lunak ...………..………… 54
2.14 Literatur Sejenis...……...……….……… 55
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data ….……….………… 65
3.1.1 Studi Lapangan ...……….……… 65
3.1.1.1 Observasi ...………. 65
3.1.1.2 Wawancara ………. 65
3.1.2 Studi Pustaka ...……….……… 66
3.1.3 Studi Literatur Sejenis...………. 66
3.2 Metode pengembangan Sistem...……….. 66
3.3 Kerangka Berpikir ……….. 69
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan Syarat – syarat ………...………. 70
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ……….………. 70
4.1.1.1 Sejarah Badan Litbang dan Diklat ...……… 70
4.1.1.2 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi ……… 73
4.1.1.3 Visi dan Misi ...……… 74
4.1.1.4 Kebijakan Teknis dan Badan Litbang dan Diklat ..………. 75
4.1.1.5 Struktur Organisasi Badan Litbang dan Diklat ……….….. 77
4.1.1.6 Srtuktur Badan Litbang dan Diklat ……….. 78
4.1.1.7 Sub Bagian Kepegawaian ……… 78
4.1.2 Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan ………...………. 79
4.1.3 Definisi Masalah ………..………. 81
4.1.4 Analisa Sistem Yang Diusulkan ...……….…….………… 81
4.1.5 Tujuan Pengembangan Sistem ………. 82
4.2 Workshop Design ……….………..……… 82
4.2.1 Perencanaan Sistem ...………...…… 82
4.2.1.1 Use Case Diagram ……… 82
4.2.1.2 Activity Diagram ………. 84
4.2.1.3 Use Case Naratif Desain Sistem ………. 85
4.2.1.4 Sequence Diagram ………. 95
4.2.1.5 Analisa Masukan dan Keluaran ……… 102
4.2.2 Perancangan data Base ...………..……. 103
4.2.2.1 Class Diagram ……..……… 103
4.2.3 Perancangan Layout ……….. 111
4.3 Pengujian Sistem ...……….……….. 113
BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan.…….………. 115
5.2 Saran...……… 116
DAFTAR PUSTAKA... 117
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Struktur Badan Litbang dan Diklat ……...……….. 75
Tabel 4.2 Struktur Puslitbang Kehidupan Keagamaan..……….. 75
Tabel 4.3 Struktur Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan……… 76
Tabel 4.4 Struktur Puslitbang Lektur Keagamaan ………. 76
Tabel 4.5 Struktur Pusdiklat Tenaga Administrasi...………. 77
Tabel 4.6 Struktur Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan ……….. 77
Tabel 4.7 Struktur Sekretariat Badan Litbang dan Diklat ………. 79
Tabel 4.8 Sistem Yang Berjalan...………. 83
Tabel 4.9 Sistem Dari Literatur Sejenis...………. 83
Tabel 4.10 Sistem Yang Diusulkan...………. 84
Tabel 4.11Usecase Naratif Login...……… 95
Tabel 4.12Usecase Naratif Data Pegawai...……….. 96
Tabel 4.13Usecase Naratif Jabatan Pegawai...……… 97
Tabel 4.14Usecase Naratif Pangkat Pegawai………. 98
Tabel 4.15Usecase Naratif Jenjang Pendidikan ………. 99
Tabel 4.16Usecase Naratif Data Keluarga ………...…. 100
Tabel 4.17Usecase Naratif Pensiun Pegawai ……… 101
Tabel 4.18Usecase Naratif DP3 ……… 102 xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sistem Pengendalian Umpan Balik ……… 18
Gambar 2.2 Siklus Informasi...……… 21
Gambar 2.3 Pemodelan RAD………..……… 35
Gambar 2.4 Menu UtamaVisual Basic 6.0...……….. 49
Gambar 2.5 Tampilan UtamaVisual Basic 6.0..………. 50
Gambar 2.6 Tampilan Microsoft Access...………. 53
Gambar 4.1Use Case Diagram...….. 89
Gambar 4.2 Activity DiagramLogin...………. 90
Gambar 4.3 Activity DiagramBiodata Pegawai...……… 90
Gambar 4.4 Activity Diagram Jabatan Pegawai...………. 91
Gambar 4.5 Activity DiagramDP3………. 91
Gambar 4.6 Activity Diagram Pangkat Pegawai...……….. 92
Gambar 4.7 Activity Diagram Jenjang Pendidikan....………. 92
Gambar 4.8 Activity DiagramDiklat Pegawai …...………. 93
Gambar 4.9 Activity DiagramPengolahan Data Pensiun...……….. 93
Gambar 4.10 Activity DiagramData Keluarga...……… 94
Gambar 4.11 Sequence DiagramLogin...……… 102
Gambar 4.12 Sequence Diagram Biodata Pegawai……… 103
Gambar 4.13 Sequence DiagramJabatan Pegawai...……….. 104
Gambar 4.14 Sequence DiagramDP3...………. 105
Gambar 4.15Sequence DiagramPangkat Pegawai....………. 106
Gambar 4.16 Sequence DiagramPendidikan Pegawai………... 107
Gambar 4.17Sequence DiagramDiklat Pegawai...………. 108
Gambar 4.18 Sequence Diagram Pensiun Pegawai……… 109
Gambar 4.19 Class Diagram...……… 111
Gambar 4.20 Form Login...………. 112
Gambar 4.21 Form Menu Utama...……….……… 113
Gambar 4.22 Form Biodata Pegawai...………..……… 114
Gambar 4.23 Form Jabatan Pegawai...……….. 115
Gambar 4.24 Form Pangkat Pegawai...………. 116
Gambar 4.25 Form Pendidikan Pegawai...……….. 117
Gambar 4.26 Form Pensiun Pegawai...……… 118
Gambar 4.27 Form DP3...………. 119
Gambar 4.28 Form Diklat Pegawai ...……… 120
Gambar 4.29 Form Data Keluarga...……… 121
Gambar 4.30 Pengkodean...……… 122
F o rk D ig u n a k an u n tu k m e n u n ju k ka n ke g ia ta ny a n g d ila k u k a n s e c a r a p a r a le l
S ta tu s A k h ir
Status a kh ir ya ng dilak uk an sistem , s e b u a h d ia g ra m a k tiv ita s m e m ilik i
se bua h status a kh ir 8
9
DAFTAR SIMBOL UML
(Munawar, 2005) Usecase Diagram
Activity Diagram
Sequence Diagram
Garis Hidup /
lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek
Objek Menyatakan objek yang berinteraksi pesan
Waktu Aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi pesan
Pesan tipe send
Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan data/masukan/informasi ke
objek lainnya, arah panah mengarah pada objek yang dikirimi 10
Menghubungkan aktor dengan interface sistem
Pesan tipe return
Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah
pada objek yang menerima kembalian 14
15
Class Diagram
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian...……….. 127
Lampiran 2 Hasil Observasi..………....……... 128
Lampiran 3 Hasil Wawancara....……….. 129
Lampiran 4 Pengujian Sistem...………...……… 131
Lampiran 5 Tampilan Sistem...……… 139
Lampiran 6CodingProgram...………. 148
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Nadya Rianita (2010), Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai pada Baituttamwil Tamzis Cabang Buncit Raya,
dengan menggunakan metode Object Oriented Analysis Design (OOAD) dengan model pengembangan waterfall strategy sequential dan menggunakan notasi
Unified Modelling Language (UML), dan penelitian ini menghasilkan sebuah analisis dan perancangan sistem informasi penilaian prestasi kerja pegawai pada
Baituttamwil Tamzis yang dapat digunakan perusahaan dalam menilai prestasi
kerja pegawai.
Menurut Sailin (2009), Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian
Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Indramayu, dengan
menggunakan metode RAD dengan pemodelan UML hingga tahap implementasi.
Sistem yang dikembangkan ini meliputi proses pendataan pegawai, pengajuan cuti,
kenaikan pangkat dan pensiun. Pengembangan sistem informasi ini menggunakan
teknologi komputer untuk efektifitas dan efisiensi dalam cara kerja sistem yang
sedang berjalan pada saat ini, dengan sistem komputerisasi (pengolahan data
elektronik) akan meringankan beban kerja para pegawai dalam hal penyajian
informasi yang akurat dan aktual secara lengkap, sesuai yang diinginkan oleh
manajemen instansi.
Menurut Kosmara (2008), Perancangan Aplikasi Sistem Informasi
Kepegawaian Pengolahan Data Pensiun pada Balitbang Dephan RI, melakukan
tahap evaluasi dengan menggunakan Black Box Testing pada User dan Admin. Dalam penelitian penulis melakukan pengembangan sistem informasi manajemen
kepegawaian baru yang berfungsi untuk menata, mengatur dan memberi pelayanan
yang berkaitan dengan kepegawaian secara otomatis sehingga memudahkan dalam
pengelolaan data pegawai.
Menurut Wahyu Tri Utami (2010), Sistem Informasi Pengelolaan
Administrasi Kepegawaian Kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan
Kecamatan Wuryantoro Kabupaten Wonogiri, dengan menggunakan metode
waterfal,perangkat pemrogramanMicrosoft Visual C# 2008, basis dataSQL Server 2005 dan pengujian perangkat lunak dilakukan dengan metode BlackBox. Sistem informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengelola data-data kepegawaian
yaitu data seluruh pegawai, data kenaikan pangkat, data kenaikan gaji berkala dan
data pemberhentian pegawai.
Menurut Dedy Agung Prabowo (2009), Sistem Informasi Manajemen
Penerimaan CPNS Wilayah Jawa Tengah Berbasis WEB, dengan menggunakan
web base dengan bahasa pemrograman PHP dan HTML serta pemrograman
database SQL yang dapat mancakup data di seluruh wilayah provinsi Jawa Tengah
karena menyediakan akses aplikasi melalui jaringan baik untuk administrator,
eksekutif, dan user yang lain. Dampak lain adalah meningkatnya efisiensi
penggunaan anggaran negara serta meningkatnya kualitas pelayanan publik.
Menurut Ina Susanti (2009), Sistem Informasi Kepegawaian dan Akademik
di SMA Negeri 19 Surabaya Berbasis PHP, dengan menggunakan metode rekayasa
perangkat lunak waterfall, dan diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, sedangkan untuk pengolahan databasenya menggunakan
MySql. Sistem Informasi Kepegawaian di SMA Negeri 19 Surabaya Berbasis PHP
ini merupakan suatu media yang mengurusi pengelolaan dan penyimpanan data
yang ada pada Sub Bagian Kepegawaian SMA Negeri 19 Surabaya yakni
pengelolaan data pegawai dan administrasi lainnya serta komponen-komponen lain
yang mendukung aplikasi web ini.
Menurut Fitriani (2010), Sistem Informasi Kepegawaian pada Badan Pusat
Statistik Sumatera Utara, dengan menggunakan apache, php dan mysql. Metodologi
pengembangan sistem adalah berdasarkan diagram alir atau flowchart. Sistem ini meliputi modul-modul masukan data yang berkaitan dengan data pegawai. Objektif
utama sistem informasi ini adalah untuk melihat data-data pegawai mengupdatenya sehingga kinerja pengolahan data dapat ditingkatkan secara cepat dan efisien.
Menurut Hindiyansyah (2009), Sistem Informasi Kepegawaian Berbasis
WEB pada RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor, dengan menggunakan metode ERD
sebagai model data dan DFD sebagai model proses, aplikasi Sistem Informasi
Kepegawaian ini dibuat menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis
penelitian studi kasus pada Rumah Sakit, dimana teknik pengumpulan data yang
digunakan antara lain observasi, wawancara, dan studi literatur dan dalam membuat
program menggunakan pemrogramanserver sidedengan C# danaction script.
Menurut Clara Sergian (2010), Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
Laporan Kerja Berbasis WEB pada Rumah Sakit Islam Surabaya, dengan
menggunakan PHP dan MySQL guna menampung semua data-data pegawai.
Belum tersedianya basis data yang terkait dengan pengelolaan data pegawai juga
menjadi salah satu hambatan dalam pengorganisasian data pegawai oleh sebab itu
di buatkan aplikasi perangkat lunak untuk membantu dalam penyediaan basis data.
Menurut Nurul Fahmi (2009), Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
Berbasis WEB untuk menunjang pengembangan E-Government pada Badan
Kepegawaian Daerah Tabanan Pemerintah Kabupaten Tabanan, dengan
menggunakan metode RAD dengan pemodelan UML, penulis merancang Sistem
Informasi Kepegawaian Daerah pada Pemerintah Kabupaten Tabanan yang dapat
menangani Proses input data pegawai secara digital. Data pegawai tersebut
tersimpan dalam database yang terstruktur sehingga memudahkan pegawai dalam
menginputkan data diri. Jika terjadi perubahan dan penghapusan data bisa dapat
cepat ditangani. Sistem ini juga dapat melakukan proses pencetakan laporan.
Sebagaimana diketahui teknologi informasi memiliki peran penting dalam
menentukan keberhasilan suatu organisasi, baik di lingkungan swasta maupun
lembaga pemerintah. Besarnya sumber daya yang dimiliki oleh suatu organisasi
mengalami banyak hambatan. Penataan informasi yang dilakukan secara teratur,
tepat, cepat dan terstandarkan akan sangat mendukung kelancaran pengelolaan dan
target-target yang akan dicapai oleh organisasi tersebut.
Dalam suatu organisasi, gejala menurunnya semangat kerja, motivasi kerja,
prestasi kerja, dan kepuasan kerja dapat disebabkan karena pelayanan di bidang
informasi yang tidak memadai. Penurunan produktivitas dapat diindikasikan dari
rasa malas pada diri pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan, menunda pekerjaan
yang seharusnya dapat diselesaikan, tidak menyelesaikan pekerjaan yang diberikan
atasan dengan baik dan benar, serta adanya keinginan pegawai untuk mutasi ke
tempat lain.
Berbagai kegiatan kelitbangan dan kediklatan membutuhkan dukungan
pelayanan administratif dan koordinatif secara memadai yang dilakukan oleh
Sekretariat Badan Litbang dan diklat. Sesuai PMA No. 3 Tahun 2006 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama RI, Pasal 757 Sekretariat Badan
Litbang dan Diklat mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan
tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi bagi seluruh satuan
organisasi di lingkungan Badan Litbang dan Diklat berdasarkan kebijakan teknis
yang ditetapkan oleh Kepala Badan.
Untuk meningkatkan pelayanan di bidang kepegawaian Badan Litbang dan
Diklat Kementerian Agama RI telah memanfaatkan teknologi informasi. Namun,
pemanfaatan teknologi informasi salah satunya berupa komputer tersebut belum
maksimal karena berbagai keterbatasan, antara lain masih terbatas kemampuan
seperti yang diperlukan. Berkaitan dengan hal itu dibutuhkan langkah-langkah
pembenahan melalui pengembangan sistem pemanfaatan teknologi informasi yang
berfungsi mempercepat proses promosi pegawai, menata pengolahan data pegawai,
mengatur, dan memberikan layanan kepegawaian sehingga dapat mendukung kerja
organisasi serta dalam menganalisa data – data setiap pegawai yang sudah atau
yang akan dipensiunkan yang akan diinput kedalam database serta dalam
pembuatan laporan.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis memutuskan untuk melakukan
penelitian yang berkaitan dengan Penggunaan Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, serta
memberikan solusi alternatif untuk menangani sejumlah permasalahan yang
dihadapi yang disusun dalam bentuk usulan Rancangan dalam Skripsi yang
berjudul :
“Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian “SIMPEG” Pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI”
1.2 Perumusan Masalah
Bedasarkan ruang lingkup masalah diatas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang sistem informasi kepegawaian pada Badan
Litbang dan Diklat Kementerian Agama dengan menggunakan PHP dan
MySQL.
2. Bagaimana merancang aplikasi yang menarik dan user friendly yang sesuai dengan kebutuhan.
3. Bagaimana sistem dapat memberikan informasi kepegawaian yang
akurat khususnya tentang Pangkat dan pensiun pegawai.
1.3 Batasan Masalah
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis membatasi masalah untuk
menghindari penyimpangan pembahasan yaitu :
1. Hanya sebatas pengolahan data pegawai.
2. Data yang akan diolah hanya meliputi Pangkat pegawai dan pensiun
pegawai.
3. Pengembangan sistem menggunakan metodologi RAD dengan
pemodelan UML yang dilakukan sampai proses pengujian(testing). 4. Pengembangan sistem menggunakan PHP untuk bahasa pemrograman
dan MySQL untuk perancangan database.
1.4 Tujuan Peneletian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Merancang sistem informasi kepegawaian pada Badan Litbang dan Diklat
Kementerian Agama dengan menggunakan PHP dan MySQL.
2. Merancang sistem informasi kepegawaian berbasis web.
3. Mengembangkan sistem informasi kepegawaian sehingga dapat
mempermudah pengelolaan data pegawai yang berhubungan dengan
pangkat dan pensiun pegawai.
1.5 Manfaat penelitian
Peneliti mengharapkan penulisan ini dapat berguna bagi seluruh pihak yang
terkait, diantaranya :
1.5.1 Bagi Peneliti
a. Menambah pengetahuan tentang sistem informasi kepegawaian.
b. Mengetahui penggunaan sistem informasi kepegawaian dalam
pemanfaatannya secara langsung.
c. Menambah wawasan di dalam mengembangkan suatu sistem informasi
kepegawaian.
1.5.2 Bagi Universitas
a. Memperkaya ilmu pengetahuan di bidang sistem informasi
kepegawaian.
b. Memberikan referensi bagi penelitian selanjutnya di bidang sistem
informasi kepegawaian.
1.5.3 Bagi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama
a. Sistem informasi kepegawaian menjadi terkomputerisasi.
b. Dengan adanya sistem informasi kepegawaian, maka secara tidak
langsung akan memudahkan sub bagian kepegawaian dalam membuat
laporan.
c. Dengan adanya sistem informasi kepegawaian pada Badan Litbang dan
Diklat Kementerian Agama
1.6 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan peneliti di bagi menjadi dua, yaitu metode pengumpulan
data dan metode pengembangan.
1.6.1 Metode pengumpulan data
Merupakan metode yang digunakan peneliti dalam melakukan analisis data
dan menjadikannya informasi yang akan digunakan untuk mengetahui
permasalahan yang dihadapi.
1.6.1.1 Studi Kepustakaan
Dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku
yang berhubungan dengan kepegawaian serta buku-buku yang
mendukung dengan topik yang akan dibahas dalam penyusunan skripsi
ini, serta megunjungi (browser) situs-situs internet yang berhubungan dengan skripsi penulis.
1.6.1.2 Studi Lapangan
Merupakan usaha pengumpulan data secara intensif disertai
dengan analisa dan pengkajian kembali hasil analisa yang dikumpulkan.
Didalam penelitian lapangan ini penulis melaksanakan survei pada
kegiatan dalam penelitian lapangan ini penulis menggunakan metode,
yaitu :
a) Observasi
Dengan menggunakan metode ini penulis mengumpulkan
data dengan pengamatan secara langsung pelaksanaan kegiatan
pada Sub Bagian Kepegawaian Sekretariat Badan Litbang dan
Diklat Kementerian Agama RI, guna mengetahui bagaimana
penerapan sistem informasi data base kepegawaian.
b) Wawancara
Melakukan tanya jawab dengan sejumlah pegawai di Sub
Bagian Kepegawaian untuk memperoleh informasi yang
diperlukan.
1.6.1.3 Studi Literatur Sejenis
Kegiatan ini dilakukan dengan melihat hasil karya atau projek atau juga
penulisan yang sejenis dengan pembuatan skripsi ini.
1.6.2 Metodologi Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penulisan skripsi ini
adalah metode Rapid Application Development (RAD) dengan tools Unified Modelling Language (UML), yang memiliki tahap-tahap sebagai berikut: (Kendall dan Kendall, 2008)
1. Perencanaan syarat-syarat.
2. Workshop Design.
3. Implementasi.
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis membagi materi pembahasan ke
dalam lima bab, dimana setiap babnya dibagi-bagi lagi menjadi sub bab.
Pembagian bab dalam penulisan Tugas Akhir ini dibuat secara sistematika,
sehingga memudahkan dalam penjabaran dan pemahaman akan materi
pembahasan. Adapun pembagian bab-bab tersebut adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan
dan manfaat, metodologi penelitian berupa metode pengumpulan data dan
metode pengembangan sistem, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini memberikan penjelasan tentang landasan teori dan studi
kepustakaan dari penelitian, dimana berisi teori-teori dari konsep, software,
dan aplikasi dari penelitian yang akan dibuat.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan diuraikan bagaimana metode-metode yang akan digunakan
dalam penelitian yang akan dibuat. Mulai dari jenis metodologi dan
tahap-tahap pengembangan dari penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas hasil dan pembahasan dari penelitian yang telah
dilakukan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan, dan juga
berisi saran-saran perbaikan yang berhubungan dengan masalah yang
dibahas.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Definisi Sistem
Berikut adalah beberapa definisi tentang sistem, yang diperoleh dari
berbagai sumber dan latar belakang pemikiran yang mungkin berbeda.
Sistem menurut Jogiyanto (1999), sistem adalah suatu kesatuan yang
terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub-sistem yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai
suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variable-variable
yang terorganisir, saling berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya
dan terpadu.
Istilah sistem bukanlah hal yang asing bagi kebanyakan orang. Sering
kali sistem mengacu pada komputer tetapi juga bisa kearah yang lebih luas
seperti sistem tata surya atau bahkan ke hal-hal yang lebih spesifik seperti sistem
respirasi mamalia. Pada dasarnya menurut Abdul Kadir (2003), sistem adalah
sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk
mencapai suatu tujuan.
Menurut Wing Wahyu Winarno (2006), sistem adalah sekumpulan
komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.
Masing-masing komponen memiliki fungsi yang berbeda dengan yang lain, tetapi tetap
dapat bekerja sama.
Menurut Eko Nugroho (2008), sistem dapat didefinisikan sebagai
sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai suatu tujuan. Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam suatu sistem
yang satu dengan sistem yang lain. Namun demikian, susunan dasarnya tetap
sama.
Susunan suatu sistem pada dasarnya terdiri atas unit input, unit pengolah
dan unit output. Input atau masukan, masuk kedalam sistem melalui unit input.
Selanjutnya, input diproses oleh unit pemroses dan hasilnya ditampilkan ataupun
dicetak keluar melalui unit output.
Selain itu, sistem dapat dibedakan sebagai sistem terbuka dan sistem
tertutup. Sistem dikatakan terbuka jika terjadi arus sumber daya antara sistem
dan lingkungannya. Jika tidak ada interaksi dengan lingkungannya, sistem
disebut sistem tertutup.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto (1999), suatu sistem mempunyai karakteristik atau
sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung
(interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran
(objectives) atau tujuan(goal).
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi dan saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sub-sistem mempunyai
sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas Sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu
kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem(environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas
dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar
sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat
merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan
merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga
dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus
ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu
kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung(interface)
Penghubung merupakan media antara satu sub-sistem dengan
sub-sistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
lainnya. Dengan penghubung, satu sub-sistem dapat berintegrasi
dengan sub-sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan(input)
Input adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Input
dapat berupa perawatan (maintenance) dan sinyal (signal).
Maintenance adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh dalam sistem komputer, program
adalahmaintenance yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalahsignaluntuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran(output)
Output adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. output dapat merupakan masukkan untuk sub-sistem yang lain. Misalnya untuk
sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang
merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah
keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolah(process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau
sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. process akan merubah input
menjadi output. Suatu sistem produksi akan mengolah input berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi sebuah outputberupa barang jadi.
8. Sasaran atau Tujuan
Suatu sistem mempunyai sasaran(objective) dan tujuan(goal), kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem
tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukaninput
yang dibutuhkan sistem dan output yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem baru dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Menurut Jogiyanto (1999), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa
sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut ini :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system)
dan sistem phisik(physical system).
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau
ide-ide yang tidak tampak secara phisik. Misalnya sistem yang berupa
pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Dan
sistem phisik merupakan sistem yang ada secara phisik. Misalnya
sistem komputer, sistem produksi dan lain sebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system)
dan sistem buatan manusia(human made system).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam,
tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Dan sistem
mesin disebut denganhuman-machine system atau ada yang menyebut denganman-machine system. Misalnya sistem informasi akuntansi.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu(probabilistic system).
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah
dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi
dengan pasti, sehingga output dari sistem dapat diramalkan. Misalnya sistem komputer. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa
depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup(closed system) dan sistem terbuka(open system).
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan
dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa
adanya campur tangan dari pihak luar. Secara teoritis sistem tertutup
ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar
tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan
luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran
untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem
sifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Maka suatu
2.1.4 Pengendalian Sistem
Menurut Jogiyanto (1999), karena suatu sistem tidak ada yang tertutup,
supaya sistem dapat terus melangsungkan hidupnya, maka sistem harus
mempunyai daya membela diri atau sistem harus mempunyai sistem
pengendalian. Pengendalian dari suatu sistem dapat berupa pengendalian umpan
balik (feedback control system), pengendalian umpan maju (feed forward control system), dan pengendalian pencegahan (preventive control system).
1. Sistem Pengendalian Umpan Balik(feedback control system)
Pengendalian umpan balik merupakan proses mengukuroutput
dari sistem yang dibandingkan dengan suatu standar tertentu. Sistem
pengendalian umpan balik disebut juga dengan istilah negative feedback, karena hasil balik yang negatif akan dikendalikan supaya menjadi baik untuk prosesinputselanjutnya.
Gambar 2.1 Sistem Pengendalian Umpan Balik (Jogiyanto, 1999)
2. Sistem Pengendalian Umpan Maju(feed forward control system)
Sistem pengendalian umpan maju (feed forward control system) disebut juga dengan istilah positive feedback. Sistem
SI STEM PEN GEN DALI AN
UMPAN BALI K
PENGOLAH KELUARAN
MASUKAN
pengendalian umpan maju merupakan perkembangan dari sistem
pengendalian umpan balik. Untuk mendorong proses dari sistem
supaya menghasilkan hasil balik yang positif.
3. Sistem Pengendalian Pencegahan(preventive control system)
Kalau sistem pengendalian umpan balik mengendalikan
output-nya dan sistem pengendalian umpan maju mengendalikan prosesnya, maka sistem pengendalian pencegahan mencoba untuk
mengendalikan sistem sebelum proses dimulai, dengan mencegah
hal-hal yang merugikan yang masuk ke dalam sistem.
2.1.5 Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru
untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki
sistem yang telah ada.
2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Definisi Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi
sehingga informasi sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang
kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh. Keadaan dari sistem dalam
hubungannya dengan keberakhirannya disebut dengan istilah entropy.Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy tersebut yang
disebut dengan negative entropy ataunegentropy. Apakah sebenarnya informasi itu, sehingga sangat penting artinya bagi suatu sistem.
Menurut Jogiyanto (1999), informasi dapat didefinisikan sebagai hasil
dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau
data-idem.
Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk
tunggal atau data-idem. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Didalam dunia bisnis, kejadian-kejadian
yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan
transaksi. Kesatuan nyata (fact) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Menurut Eko Nugroho (2008), informasi merupakan salah satu elemen
dalam manajemen perusahaan. Agar informasi dapat mengalir lancar, para
pemakai perlu menempatkan informasi dalam suatu kerangka sistem. Menurut
Wing Wahyu Winarno (2006), informasi adalah data yang sudah dioalah
sehingga berguna untuk membuat keputusan.
Menurut Raymond McLeod dan George P. Schell (2007) informa si
adalah data yang telah diolah sehingga lebih bermakna. Informasi bias any a
menyampaikan apa saja yang telah, sedang dan akan terjadi di perusahaan serta
sistem utamanya. Informasi dihasilkan dari data yang ada dalam database
menggunakan dua jenis perangkat lunak.
1. Perangkat Lunak Penulis Laporan (report-writing software)
Menghasilkan laporan periodik dan laporan khusus. Laporan periodik
diolah dalam bahasa pemrograman dan dipersiapkan menurut jadwal
yang telah ditetapkan. Laporan khusus, disebut juga laporan ad-hoc,
disiapkan untuk merespons permintaan informasi dalam keadaan yang
tidak diantisipasi sebelumnya.
2. Model Matematika
Menghasilkan informasi sebagai hasil simulasi operasion al
perusahaan. Model matematika yang menggambarkan hasil
operasional perusahaan dapat ditulis dalam berbagai bahasa
pemrograman. Namun, penggunaan bahasa pemodelan khusus
membuat pekerjaan lebih mudah dan cepat.
2.2.2 Siklus Informasi
Menurut Jogiyanto (1999), data merupakan bentuk yang masih mentah,
belum banyak bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah
melalui suatu model untuk menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk
simbol-simbol semacam huruf-huruf atau alphabet, angka-angka, bentuk-bentuk
suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar dan sebagainya.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima
kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan da n
melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang
akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai
input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu
siklus. Siklus ini disebut dengan siklus informasi (information cycle) atau ada yang menyebutnya dengan istilah siklus pengolahan data (data processing cycles).
Gambar 2.2 Siklus Informasi (Jogiyanto, 1999)
2.2.3 Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi
harus akurat, tepat pada waktunya danrelevan(Jogiyanto, 1999). 1. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias
atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber
informasi sampai ke penerima informasi kemungkinann banyak terjadi
PROSES INFORMASI
DATA
gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
2. Tepat pada waktunya
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena
informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. bila
pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk
organisasi.
3. Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2.2.4 Nilai Informasi
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif di
bandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk
mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang
suatu keadaan. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan
didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.
Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian
karena sebagaian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam
perusahaan. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya
dengan suatu nilai usang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitas nya. Pengukuran nilai investasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau
cost-benefit.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Definisi Sistem Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
manajemen didalam pengambilan keputusan. Pertanyaannya darimana informasi
tersebut bisa didapatkan? Jawabannya adalah dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing systems (information processing systems).
Menurut Jogiyanto (1999), sistem informasi dapat didefinisikan sebagai
suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari
orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang
ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe
transaksi rutin tertentu, memeberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya
terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan
suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik.
Menurut Eko Nugroho (2008), mendefinisikan sistem informasi sebagai
integrasi antara orang, data, alat dan prosedur yang bekerja sama dalam
mencapai suatu tujuan. Sistem informasi mendapatkan input berupa data-data
atau kejadian dalam perusahaan. Sistem informasi merupakan sistem konseptual
yang memakai sumber daya konseptual, data dan informasi, untuk mewakili
sistem fisik berupa perusahaan atau organisasi.
Menurut Wing Wahyu Winarno (2006), sistem informasi adalah
sekumpulan komponen yang saling bekerja sama, yang digunakan untuk
mencatat data, mengolah data, dan menyajikan informasi untuk para pembuat
keputusan agar dapat membuat keputusan dengan baik. Komponen sistem
informasi sangat tergantung kepada proses yang terjadi di masing-masing
perusahaan. Komponen yang paling utama adalah teknologi komunikasi,
teknologi komputasi, dan teknologi informasi. Teknologi komunikasi digunakan
untuk mengirim data dari satu tempat atau alat ke tempat atau alat yang lain.
Teknologi komputasi adalah berbagai perangkat yang digunakan untuk
mengolah data. Teknologi informasi adalah berbagai metode untuk menyajikan
berbagai bentuk informasi ke berbagai pihak yang memerlukan.
2.3.2 Tujuan Sistem Informasi
Sistem informasi menyediakan informasi yang sangat penting bagi
manajemen dalam pengambilan keputusan. Adapun tujuan dari sistem informasi
adalah sebagai berikut :
1. Kegunaan (usefulnes)
Sistem harus mampu menyajikan informasi guna mendukung
pengambilan keputusan manajerial dan operasional.
2. Ekonomi (economy)
Semua komponen sistem termasuk kontrol, mesin dan sebagainya
diharapkan dapat meningkatkan keuntungan paling sedikit sebesar
biaya yang telah dikeluarkan.
3. Reabilitas (reability)
Hasil dari sistem harus memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan
sistem harus dapat beroperasi secara efektif, bahkan ketika komponen
manusianya tidak ada ataupun mesin jika ada tidak beroperasi untuk
sementara waktu.
4. Pelayanan Pelanggan
Sistem dapat menyediakan pelayanan yang baik dan tepat guna.
5. Kapasitas (capacity)
Sistem harus mempunyai kapasitas yang cukup untuk mengatasi
operasi-operasi pada titik maksimum sebaik kegiatan normal.
6. Sederhana (simplicity)
Sistem harus sederhana, struktur maupun operasinya dapat dengan
mudah dimengerti dan prosedur-prosedur mudah disempurnakan.
7. Fleksibel (flexibility)
Sistem harus cukup fleksibel dalam menyesuaikan diri terhadap
perubahan-perubahan dan permintaan perbaikan yang dikehendaki
oleh organisasi.
2.3.3 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang disebut
dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (control block). Sebagai suatu sistem, keenam block tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai
sasarannya (Jogiyanto, 1999).
1. Blok Masukan (input block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input
disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data
yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model (model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik
data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran
yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (output block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi (technology block)
Teknologi merupakan tool-box dari pekerjaan sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan
keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan.
Teknologi terdiri dari dua bagian utama, yaitu perangkat lunak
(software) dan perangkat keras (hardware).
5. Blok Basis Data (database block)
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya. Tersimpan diperangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu
disimpan didalam dasar data untuk keperluan penyediaan informasi
lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian
rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis
data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas
menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS
(database management systems).
6. Blok Kendali (control block)
Agar sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
Maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian didalamnya.
Beberapa pengendali perlu dirancang dan diterapkan untuk
meyakinkan bahwa hal-hal yang merusak sistem dapat dicegah
ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat segera diatasi.
2.4 Sistem Informasi Kepegawaian
2.4.1 Definisi Pegawai Negara atau Pegawai Negeri Sipil
Pegawai negeri sipil (PNS) adalah pegawai yang telah memenuhi syarat
yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pegawai_negeri)
2.4.2 Definisi Sistem Informasi Kepegawaian
Sistem informasi kepegawaian (SIMPEG) adalah prosedur sistematik
untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, menarik dan memvalidasi
data yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi tentang sumber daya manusia,
aktifitas-aktifitas personalia, karakteristik-karakteristik unit-unit organisasi.
(Henry Simamora, 2001)
Perusahaan besar atau departemen biasanya memiliki suatu bidang atau
divisi yang menangani banyak hal yang berkaitan dengan personil perusahaan,
maka pada perusahaan milik negara istilah sistem informasi sumber daya
manusia dikenal dengan sebutan sistem informasi kepegawaian (SIMPEG).
Sehingga dalam keputusan Menteri Dalam Negeri No. 17 tahun 2000 disebutkan
bahwa :
Sistem informasi kepegawaian (SIMPEG) merupakan suatu totalitas
terpadu yang terdiri dari perangkat pengolah meliputi pengumpul prosedur,
tenaga pengolah dan perangkat lunak, perangkat penyimpanan meliputi pusat
data dan bank data serta perangkat komunikasi yang saling berkaitan, saling
ketergantungan dan saling menentukan dalam rangka penyediaan informasi
dibidang kepegawaian.
Kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya manusia yaitu Human Resources Information system (HRIS) sebagai pendukung manajemen sumber daya manusia. HRIS merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk
memperoleh (acquire), menyimpan (store), memanipulasi (manipulate), menganalisis (analyze), mendapatkan kembali (retrieve), dan mendistribusikan (distribute) informasi yang berhubungan dengan sumber daya manusia untuk kepentingan organisasi.
Human Resources Information system (HRIS) dalam bahasa indonesia adalah sistem informasi sumber daya manusia (SISDM) atau lebih dikenal
dengan istilah sistem informasi kepegawaian (SIMPEG). Sistem informasi
kepegawaian bertugas merancang format-format data kepegawaian dan
mengatur sistem pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pelaporan
informasi kepegawaian, yang terdiri dari : data pegawai, data jabatan, data
pendidikan, data keluarga dan lain-lain sehingga dapat dikelola informasi
tentang kinerja pegawai, perencanaan kebutuhan pegawai, pembinaan dan
pengembangan karirnya, kesejahteraan, serta pemberhentian atau pensiun.
2.4.3 Definisi Kementerian Negara
Kementerian Negara atau yang biasa disebut Kementerian adalah
lembaga pemerintah pelaksana kekuasaan pemerintahan yang membidangi
urusan tertentu dalam pemerintahan.
Dalam konteks definisi, terdapat dua istilah, yang tidak dapat saling
menjelaskan, yaitu kementerian negara dan lembaga pemerintah. Ketidaktegasan
definisi akan melahirkan multiinterpretasi atas definisi kementerian negara.
Sedangkan dalam konteks gramatikal, definisi tersebut dapat
memperuncing permasalahan dalam sistem ketatanegaraan. Istilah kementerian
negara menjadi rancu manakala disandingkan dengan lembaga pemerintah.
Meskipun ditegaskan, bahwa lembaga pemerintah pelaksana kekuasaan
pemerintahan yang membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.
Untuk definisi, dapat dikembalikan ke dalam konteks konstitusi kita,
kementerian negara yang selanjutnya disebut sebagai kementerian adalah salah
satu lembaga pelaksana kekuasaan pemerintah yang dipimpin oleh seorang
menteri yang bertugas dan berwenang membantu presiden dan membidangi
urusan tertentu dalam pemerintahan.
(http://www.scribd.com/doc/50763967/DIM-RUU-KN-Versi-MTI)
2.5 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia 2.5.1 Definisi Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM adalah potensi
yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai
makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya
sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya
kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.
sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam kajian bidang
psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan
organisasi.
Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia
atau yang biasa disingkat MSDM. Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara
ilmu manajemen dan psikologi. Mengingat struktur SDM dalam industri atau
organisasi dipelajari oleh ilmu manajemen, sementara manusianya sebagai
subyek pelaku adalah bidang kajian ilmu psikologi.
Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai
sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau
organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (human resources), yaitu H.C. (human capital). Disini SDM dilihat bukan sekedar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan,
dikembangkan dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban, cost). Disini persepektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih
mengemuka.
(http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/04/definisi-sumber-daya-manusia.html)
2.5.2 Definisi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem informasi sumber daya manusia (human resources information system HRIS) menyediakan informasi kepada para seluruh manajer perusahaan mengenai mengenai sumber daya manusia perusahaan. Sistem pengolahan
manusia yang menjalankan studi-studi khusus dan subsistem kecerdasan sumber
daya manusia yang mengumpulkan data-data lingkungan yang berhubungan
dengan isu-isu seputar sumber daya manusia.
Setiap output subsistem dalam HRIS memberikan aspek tertentu dari
manajemen sumber daya manusia, seperti perencanaan, perekrutan tenaga kerja
baru, pengaturan target kerja, kompensasi untuk pekerja, peningkatan
kesejahteraan pekerja, dan mempersiapkan laporan-laporan mengenai sumber
daya manusia yang diminta oleh lingkungan, terutama lembaga pemerintah.
(http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/04/definisi-sumber-daya-manusia.html)
2.6 Metode Penelitian
2.6.1 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan penelitian. (Gulo, 2002)
2.6.1.1 Studi Lapangan 1. Observasi
Merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data
primer dengan cara mengamati langsung objek datanya.
(Jogiyanto, 2008)
2. Wawancara
Wawancara (interview) telah diakui sebagai teknik pengumpulan data atau fakta (fact finding technique) yang penting dan banyak
dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Mengadakan
tanya jawab sesuai dengan daftar pertanyaan yang telah disusun
kepada fungsi yang bersangkutan. (Jogiyanto, 2005)
2.6.1.2 Studi Pustaka
Studi pustaka adalah mengumpulkan data dan informasi
dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, referensi, serta
situs-situs penyedia layanan yang berkaitan dengan judul. (Nazir,
2003)
2.6.2 Metode Pengembangan Sistem
Proses pengembangan sistem adalah satu set aktivitas, metode, praktik
terbaik, siap dikirimkan dan peralatan terotomatisasi yang akan digunakan oleh
para pengembang sistem untuk mengembangkan dan memelihara sistem
informasi dan perangkat lunak. (Whitten, et.al, 2004)
2.6.2.1 Rapid Application Development (RAD)
Rapid Application Development (RAD) merupakan sebuah strategi yang menekan kecepatan pengembang melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif
dalam konstruksi, cepat, berulang, dan bertambah serangkaian prototype bekerja
pada sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang ke dalam sistem final.
(Kendall dan Kendall, 2008).
2.6.2.2 Fase-Fase RAD
1. Perencanaan Syarat-Syarat
Pada tahap ini, user dan analis melakukan semacam pertemuan untuk
melakukan identifikasi tujuan aplikasi atau sistem dan melakukan
identifikasi kebutuhan informasi untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini
hal terpenting adalah adanya keterlibatan dari kedua belah pihak bukan
hanya sekedar persetujuan proposal yang sudah dibuat. Untuk lebih
jauh lagi, keterlibatan user bukan hanya dari satu tingkatan pada suatu
organisasi, melainkan beberapa tingkatan organisasi, sehingga
informasi yang dibutuhkan untuk masing-masing user dapat terpenuhi
dengan baik.
2. Workshop Design
Pada tahap ini adalah melakukan proses desain dan melakukan
perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain
antara user dan analis. Untuk tahap ini maka keaktifan user yang terlibat
sangat menentukan untuk mencapai tujuan, karena user bisa langsung
memberikan komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada desain.
3. Implementasi
Setelah desain dari sistem yang akan dibuat sudah disetujui baik itu
oleh user dan analis, maka pada tahap ini programmer mengembangkan
desain menjadi suatu program. Setelah program selesai baik itu
sebagian maupun secara keseluruhan, maka dilakukan proses pengujian
terhadap program tersebut apakah terdapat kesalahan atau tidak
sebelum diaplikasikan pada suatu organisasi.
2.7 Unified Modelling Language (UML)
2.7.1 Sejarah UML
Sampai saat ini memang tidak atau belum ada standar yang diterima semua
pihak dalam menentukan ‘tool’ apa yang digunakan sebagai basis analisa. UML yang diperkenalkan oleh Iva Jacobson (yang sebelumnya terkenal dengan konsep
OOSE-Object Oriented Software Engineering), James Rumbaugh (yang sebelumnya terkenal dengan konsep OMT-Object Modeling Technique), serta Grady Booch (yang sebelumnya terkenal dengan Notasi Booch yang populer digunakan sebagai salah satu metodologi analisis dan perancangan berorientasi
objek yang kerapkali digunakan). Menurut (Adi Nugroho, 2005), UML yang
merupakan sintesis 3 metode analisis dan peranacangan berbasis objek serta
ditambah keunggulan metode-metode berorientasi objek lainnya (Fusion,
Shlaer-Mellon, Coad-Yourdon) yang juga disintesakan dalam UML menawarkan
pendekatan yang cukup baik serta didigunakan cukup luas di industri perangkat
lunak.
UML Merupakan kesatuan dari tiga pemodelan dan ditambah kemampuan
lebih karena mengandung metode tambahan untuk mengatasi masalah pemodelan
yang tidak dapat ditangani ketiga metode tersebut. UML dikeluarkan oleh OMG
(Object Management Group, Inc). Yaitu organisasi internasional yang dibentuk
pada 1989, terdiri dari perusahaan sisteminformasi softwaredeveloper, dan para
user sistem komputer.
Dengan adanya UML, diharapkan dapat mengurangi kekacauan dalam
bahasa yang selama ini terjadi dalam lingkungan industri. UML diharapkan dapat
menjawab masalah pengoperasian dan mekanisme tukar- menukar model yang
terjadi selama ini.
2.7.2 Tujuan UML
Menurut (Adi Nugroho, 2005), tujuan UML diantaranya adalah :
1. Tinjauan umum bagaimana arsitektur sistem secara keseluruhan.
2. Penelaahan bagaimana objek-objek dalam sistem saling mengirimkan
pesan (message) dan saling bekerjasama satu sama lain.
3. Menguji apakah sistem atau perangkat lunak sudah berfungsi seperti
yang seharusnya.
4. Dokumentasi sistem atau perangkat lunak untuk keperluan-keperluan
tertentu di masa yang akan datang.
2.7.3 Notasi dan Artifak Dalam UML
Notasi dan artifak dalam UML menurut Hermawan (2004 : 14-23),
adalah sebagai berikut :
1. Actor
Actor adalah segala sesuatu yang berinteraksi dengan sistem aplikasi komputer. Jadi Actor ini bisa berupa orang, perangkat keras, atau mungkin juga obyek lain dalam sistem yang sama. Biasanya yang
dilakukan oleh Actor adalah memberikan informasi pada sistem dan atau memerintahkan sistem untuk melakukkan sesuatu.
2. Class
Class merupakan pembentuk utama dari sistem berorientasi obyek, karena Class menunjukkan kumpulan obyek yang memiliki atribut dan operasi yang sama. Class digunakan untuk mengimplementasikan interface. Class digunakan untuk mengabstraksikan elemen dari sistem yang sedang di bangun. Class
bisa untuk merepresentasikan baik perangkat lunak maupun prangkat
keras, baik konsep maupun benda nyata.
Notasi Class berbentuk persegi panjang berisi tiga bagian persegi paling atas untuk nama Class, persegi panjang paling bawah untuk operasi, dan persegi panjang di tengah untuk atribut. Atribut
digunakan untuk menyimpan informasi. Nama atribut menggunakan
kata benda yang dapat dengan jelas merepresentasikan infomasi yang di
simpan di dalamnya. Operasi menunjukan sesuatu yang bisa di lakukan
oleh obyek. Dan menggunakan kata kerja.