• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan sistem informasi kepegawaian simpeg pada badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan sistem informasi kepegawaian simpeg pada badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama"

Copied!
159
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

KEPEGAWAIAN “SIMPEG”

(Studi Kasus: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama)

Oleh:

DHANI MIRZA SAPUTRA

204093002604

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

JAKARTA

2011 M / 1432 H

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)
(3)
(4)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR – BENAR

HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPPSI

ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMAGA MANAPUN.

Jakarta, Oktober 2011

Dhani Mirza Saputra 204093002604

(5)

ABSTRAK

DHANI MIRZA SAPUTRA, Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) (Studi Kasus: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama). Di bawah bimbinganZAINUDDIN BEY FANANIE danNIA KUMALADEWI.

Sistem yang berjalan di Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama bisa dibilang semi terkomputerisasi, semua laporan kegiatan kepegawaian dilaporkan dengan memberikan

hard copy dengan sebelumnya terkadang sub-bagian kepegawaian harus terlebih dahulu mencari berkas. Dengan keadaan demikian sulit untuk kepala bagian ortala dan kepala bagian perencanaan dalam menganalisa dan menentukan strategi apa yang dapat dilakukan. Maka itu peneliti mencoba mengembangkan sistem yang ada di Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menjadi lebih terkomputerisasi dengan cara mengembangkan sistem yang dapat membantu bagian kepegawaian untuk membuat sebuah laporan kepegawaian yang nantinya dapat memudahkan kepala bagian ortala dan kepala bagian perencanaan dalam melihat laporan secara periodik agar dapat menentukan strategi apa yang akan dilakukan. Sistem Informasi Kepegawaian dikembangkan dengan menggunakan metode pengembangan sistem Model Spiral yang terdiri dari Perencanaan Syarat - syarat,

Workshop Design, Implementasi. Tools perancangan yang digunakan adalah Unified Modelling Language (UML). Teknologi yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak sistem menggunakan php sebagai bahasa pemrograman, dan MySQL sebagai

database. Dengan adanya sistem informasi kepegawaian, bagian kepegawaian akan lebih mudah untuk mendapatkan data pegawai yang diinginkan, dan juga memudahkan bagian perencanaan dalam menganalisa data pegawai untuk melakukan strategi yang akan datang.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Kepegawaian, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Model Spiral, Unified Modelling Language (UML).

V Bab + XXIV Halaman + 127 Halaman + 36 Gambar + 18 Tabel + Daftar Pustaka + 6 Lampiran

Daftar Pustaka : 20 Buku (1999 – 2009)

(6)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr .Wb

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas rahmat, karunia dan

bimbingan-Nya. Shalawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para

pengikutnya hingga akhir zaman nanti. Sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan

Skripsi ini yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian (Studi Kasus :

Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama)”

Penulisan penelitian skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat dalam memperoleh

gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun tujuan dari skripsi ini adalah

agar mahasiswa dapat memperdalam ilmu yang didapat di dalam kelas, memiliki wawasan

yang luas tentang mempelajari suatu ilmu pengetahuan memiliki hasrat untuk melakukan

pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Pada kesempatan ini, izinkan penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

seluruh pihak yang telah membantu pelaksanaan skripsi ini dari awal sampai akhir hingga

penyusunan laporan ini selesai. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

(7)

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis sebagai Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI sebagai Ketua Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Bapak Zainuddin Bey Fananie, M.Sc sebagai Dosen Pembimbing 1 dan Ibu Nia

Kumaladewi, MMSi sebagai Dosen Pembimbing 2 yang telah memberikan

bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Mamaku Siti Sukartiah dan Bapakku M. Nur A Latif serta nenekku Hj. Umi

Kulsum, om ku Ahmad Fachrudin dan tante ku Siti Fauziah dan Roesdiana

yang telah memberikan dorongan moril sehingga penulis bisa menyelesaikan

laporan skripsi ini.

4. Bapak Syamsudin Selaku eks. Sekretaris Badan Litbang dan Diklat

Kementerian Agama, Bapak M. Nur A. Latif Selaku Kepala Bagian Ortala dan

Kepegawaian yang telah memberikan dan mengizinkan penulis untuk

mengadakan penelitian di Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama.

5. Bapak Fachrudin Selaku Pelaksana pada Sub-Bagian Kepegawaian dan seluruh

pegawai Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, yang telah membantu

penulis dalam memberikan informasi yang dibutuhkan dan inspirasi dalam

pembuatan skripsi ini.

6. Spesial buat Alm. Kakekku KH. Ahmad Syukri HM dan Alm. Tanteku Siti

Nurhuda, yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis, maaf

(8)

jika penulis tidak bisa membuat kalian bangga. Penulis Cuma bisa mendoakan

semoga kalian tenang disana.

7. My Best Friend Marlina Ivana, Akmal Salim, Miyta, dan Guru SMA saya Miss

Laily dan Ibu Nurfaridah, yang dalam menyelesaikan skripsi ini. U Are The

Best.

8. teman – teman seperjuangan angkatan 2004 khususnya Fakultas Sains dan

Teknologi dan juga sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dorongan :

Catur Sudrajat, Redika Wintana, Bob Mora Pinagaran Nasution, Dedi Suranto.

9. Dan semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu oleh penulis.

Penulis sadar bahwa penyusunan laporan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna dari segi materi maupun dari segi penyajian yang disebabkan karena

keterbatasan yang ada pada penulis, baik dalam kemampuan, pengetahuan maupun teknik

penulisan.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi

yang membutuhkan dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, Oktober 2011

( Dhani Mirza Saputra )

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……….. i

LEMBAR PENGESAHAN……….... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN……….... iii

LEMBAR PERNYATAAN...……….. iv

ABSTRAK ……….. v

KATA PENGANTAR ……… vi

DAFTAR ISI ……….. ix

DAFTAR TABEL ……….. xiv

DAFTAR GAMBAR ………. xv

DAFTAR SIMBOL ……… xvii

DAFTAR LAMPIRAN ……….. xx

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...……….. 1

1.2 Perumusan Masalah...………. 7

1.3 Batasan Masalah...……… 7

1.4 Tujuan Penelitian...………. 8

1.5 Manfaat Penelitian...……… 8

1.6 Metode Penelitian...………. 9

1.6.1 Metode Pengumpulan Data...……….. 9

1.6.1.1 Studi Pustaka...……….. 9

1.6.1.2 Studi Lapangan..………. 10

(10)

1.6.1.3 Studi literatur Sejenis...………. 11

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem ………. 11

1.7 Sistematika Penulisan ……… 11

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ...……… 13

2.1.1 Definisi Sistem....………. 13

2.1.2 Karakteristik Sistem....………. 14

2.1.3 Klasifikasi Sistem....………. 17

2.1.4 Pengendalian Sistem..…….………. 19

2.2 Konsep Dasar Informasi...………. 21

2.2.1 Definisi Informasi...………...………. 21

2.2.2 Siklus Informasi...……… 23

2.2.3 Kualitas Informasi...……….. 24

2.2.4 Nilai Informasi...………. 25

2.3 Konsep Dasar Sistem informasi...………. 26

2.3.1 Definisi Sistem Informasi...……… 26

2.3.2 Tujuan Sistem Informasi...………..……… 27

2.3.3 Komponen Sistem Informasi...……… 29

2.4 Sistem Informasi Kepegawaian ………. 31

2.4.1 Definisi Pegawai Negara atau Pegawai Negeri Sipil...………. 31

2.4.2 Definisi Sistem Informasi Kepegawaian...………. 32

2.4.3 Definisi Kementerian Negara...………. 32

(11)

2.5 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia………..………. 33

2.5.1 Definisi Sumber Daya Manusia...………... 33

2.5.2 Definisi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia……….…….... 34

2.6 Metode Penelitian ………..………...………..……… 35

2.6.1 Metode Pengumpulan Data ……….……… 35

2.6.1.1 Studi Lapangan ………....………. 35

2.6.1.2 Studi Pustaka ……….…… 36

2.6.2 Metode Pengembangan Sistem ……….………..… 36

2.6.2.1 Rapid Aplication Development (RAD)....………. 36

2.6.2.2 Fase – fase RAD ……….……….. 37

2.7 Unified Modelling Language (UML)………..……….… 38

2.7.1 Sejarah UML ………...………..…….………… 38

2.7.2 Tujuan UML .…………...………..….……… 39

2.7.3 Notasi dan Artifak dalam UML ………...……....………… 40

2.8 PHP ………....………..……… 48

2.8.1 Definisi PHP ………...………..…….………… 48

2.8.2 Kelebihan PHP ……… 48

2.8.3 Sintaks PHP ……….…… 49

2.9 My SQL ………..………. 49

2.10 Macromedia Dreamweaver ………....………..……. 50

2.11 Intranet ………...……….……… 51

2.11.1 Komponen Intranet ………...………..…….………… 51

(12)

2.12 Jaringan Komputer ……….………. 52

2.12.1 Jenis – jenis Jaringan Komputer ………...…….…… 52

2.12.2 Topologi Jaringan ……… 53

2.13 Pengujian Perangkat Lunak ...………..………… 54

2.14 Literatur Sejenis...……...……….……… 55

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data ….……….………… 65

3.1.1 Studi Lapangan ...……….……… 65

3.1.1.1 Observasi ...………. 65

3.1.1.2 Wawancara ………. 65

3.1.2 Studi Pustaka ...……….……… 66

3.1.3 Studi Literatur Sejenis...………. 66

3.2 Metode pengembangan Sistem...……….. 66

3.3 Kerangka Berpikir ……….. 69

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan Syarat – syarat ………...………. 70

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ……….………. 70

4.1.1.1 Sejarah Badan Litbang dan Diklat ...……… 70

4.1.1.2 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi ……… 73

4.1.1.3 Visi dan Misi ...……… 74

4.1.1.4 Kebijakan Teknis dan Badan Litbang dan Diklat ..………. 75

4.1.1.5 Struktur Organisasi Badan Litbang dan Diklat ……….….. 77

(13)

4.1.1.6 Srtuktur Badan Litbang dan Diklat ……….. 78

4.1.1.7 Sub Bagian Kepegawaian ……… 78

4.1.2 Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan ………...………. 79

4.1.3 Definisi Masalah ………..………. 81

4.1.4 Analisa Sistem Yang Diusulkan ...……….…….………… 81

4.1.5 Tujuan Pengembangan Sistem ………. 82

4.2 Workshop Design ……….………..……… 82

4.2.1 Perencanaan Sistem ...………...…… 82

4.2.1.1 Use Case Diagram ……… 82

4.2.1.2 Activity Diagram ………. 84

4.2.1.3 Use Case Naratif Desain Sistem ………. 85

4.2.1.4 Sequence Diagram ………. 95

4.2.1.5 Analisa Masukan dan Keluaran ……… 102

4.2.2 Perancangan data Base ...………..……. 103

4.2.2.1 Class Diagram ……..……… 103

4.2.3 Perancangan Layout ……….. 111

4.3 Pengujian Sistem ...……….……….. 113

BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan.…….………. 115

5.2 Saran...……… 116

DAFTAR PUSTAKA... 117

LAMPIRAN

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Struktur Badan Litbang dan Diklat ……...……….. 75

Tabel 4.2 Struktur Puslitbang Kehidupan Keagamaan..……….. 75

Tabel 4.3 Struktur Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan……… 76

Tabel 4.4 Struktur Puslitbang Lektur Keagamaan ………. 76

Tabel 4.5 Struktur Pusdiklat Tenaga Administrasi...………. 77

Tabel 4.6 Struktur Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan ……….. 77

Tabel 4.7 Struktur Sekretariat Badan Litbang dan Diklat ………. 79

Tabel 4.8 Sistem Yang Berjalan...………. 83

Tabel 4.9 Sistem Dari Literatur Sejenis...………. 83

Tabel 4.10 Sistem Yang Diusulkan...………. 84

Tabel 4.11Usecase Naratif Login...……… 95

Tabel 4.12Usecase Naratif Data Pegawai...……….. 96

Tabel 4.13Usecase Naratif Jabatan Pegawai...……… 97

Tabel 4.14Usecase Naratif Pangkat Pegawai………. 98

Tabel 4.15Usecase Naratif Jenjang Pendidikan ………. 99

Tabel 4.16Usecase Naratif Data Keluarga ………...…. 100

Tabel 4.17Usecase Naratif Pensiun Pegawai ……… 101

Tabel 4.18Usecase Naratif DP3 ……… 102 xv

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Pengendalian Umpan Balik ……… 18

Gambar 2.2 Siklus Informasi...……… 21

Gambar 2.3 Pemodelan RAD………..……… 35

Gambar 2.4 Menu UtamaVisual Basic 6.0...……….. 49

Gambar 2.5 Tampilan UtamaVisual Basic 6.0..………. 50

Gambar 2.6 Tampilan Microsoft Access...………. 53

Gambar 4.1Use Case Diagram...….. 89

Gambar 4.2 Activity DiagramLogin...………. 90

Gambar 4.3 Activity DiagramBiodata Pegawai...……… 90

Gambar 4.4 Activity Diagram Jabatan Pegawai...………. 91

Gambar 4.5 Activity DiagramDP3………. 91

Gambar 4.6 Activity Diagram Pangkat Pegawai...……….. 92

Gambar 4.7 Activity Diagram Jenjang Pendidikan....………. 92

Gambar 4.8 Activity DiagramDiklat Pegawai …...………. 93

Gambar 4.9 Activity DiagramPengolahan Data Pensiun...……….. 93

Gambar 4.10 Activity DiagramData Keluarga...……… 94

Gambar 4.11 Sequence DiagramLogin...……… 102

Gambar 4.12 Sequence Diagram Biodata Pegawai……… 103

Gambar 4.13 Sequence DiagramJabatan Pegawai...……….. 104

Gambar 4.14 Sequence DiagramDP3...………. 105

(16)

Gambar 4.15Sequence DiagramPangkat Pegawai....………. 106

Gambar 4.16 Sequence DiagramPendidikan Pegawai………... 107

Gambar 4.17Sequence DiagramDiklat Pegawai...………. 108

Gambar 4.18 Sequence Diagram Pensiun Pegawai……… 109

Gambar 4.19 Class Diagram...……… 111

Gambar 4.20 Form Login...………. 112

Gambar 4.21 Form Menu Utama...……….……… 113

Gambar 4.22 Form Biodata Pegawai...………..……… 114

Gambar 4.23 Form Jabatan Pegawai...……….. 115

Gambar 4.24 Form Pangkat Pegawai...………. 116

Gambar 4.25 Form Pendidikan Pegawai...……….. 117

Gambar 4.26 Form Pensiun Pegawai...……… 118

Gambar 4.27 Form DP3...………. 119

Gambar 4.28 Form Diklat Pegawai ...……… 120

Gambar 4.29 Form Data Keluarga...……… 121

Gambar 4.30 Pengkodean...……… 122

(17)

F o rk D ig u n a k an u n tu k m e n u n ju k ka n ke g ia ta ny a n g d ila k u k a n s e c a r a p a r a le l

S ta tu s A k h ir

Status a kh ir ya ng dilak uk an sistem , s e b u a h d ia g ra m a k tiv ita s m e m ilik i

se bua h status a kh ir 8

9

DAFTAR SIMBOL UML

(Munawar, 2005) Usecase Diagram

Activity Diagram

(18)

Sequence Diagram

Garis Hidup /

lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek

Objek Menyatakan objek yang berinteraksi pesan

Waktu Aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi pesan

Pesan tipe send

Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan data/masukan/informasi ke

objek lainnya, arah panah mengarah pada objek yang dikirimi 10

Menghubungkan aktor dengan interface sistem

Pesan tipe return

Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah

pada objek yang menerima kembalian 14

15

(19)

Class Diagram

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian...……….. 127

Lampiran 2 Hasil Observasi..………....……... 128

Lampiran 3 Hasil Wawancara....……….. 129

Lampiran 4 Pengujian Sistem...………...……… 131

Lampiran 5 Tampilan Sistem...……… 139

Lampiran 6CodingProgram...………. 148

(21)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Nadya Rianita (2010), Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

Penilaian Prestasi Kerja Pegawai pada Baituttamwil Tamzis Cabang Buncit Raya,

dengan menggunakan metode Object Oriented Analysis Design (OOAD) dengan model pengembangan waterfall strategy sequential dan menggunakan notasi

Unified Modelling Language (UML), dan penelitian ini menghasilkan sebuah analisis dan perancangan sistem informasi penilaian prestasi kerja pegawai pada

Baituttamwil Tamzis yang dapat digunakan perusahaan dalam menilai prestasi

kerja pegawai.

Menurut Sailin (2009), Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian

Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Indramayu, dengan

menggunakan metode RAD dengan pemodelan UML hingga tahap implementasi.

Sistem yang dikembangkan ini meliputi proses pendataan pegawai, pengajuan cuti,

kenaikan pangkat dan pensiun. Pengembangan sistem informasi ini menggunakan

teknologi komputer untuk efektifitas dan efisiensi dalam cara kerja sistem yang

sedang berjalan pada saat ini, dengan sistem komputerisasi (pengolahan data

elektronik) akan meringankan beban kerja para pegawai dalam hal penyajian

informasi yang akurat dan aktual secara lengkap, sesuai yang diinginkan oleh

manajemen instansi.

(22)

Menurut Kosmara (2008), Perancangan Aplikasi Sistem Informasi

Kepegawaian Pengolahan Data Pensiun pada Balitbang Dephan RI, melakukan

tahap evaluasi dengan menggunakan Black Box Testing pada User dan Admin. Dalam penelitian penulis melakukan pengembangan sistem informasi manajemen

kepegawaian baru yang berfungsi untuk menata, mengatur dan memberi pelayanan

yang berkaitan dengan kepegawaian secara otomatis sehingga memudahkan dalam

pengelolaan data pegawai.

Menurut Wahyu Tri Utami (2010), Sistem Informasi Pengelolaan

Administrasi Kepegawaian Kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan

Kecamatan Wuryantoro Kabupaten Wonogiri, dengan menggunakan metode

waterfal,perangkat pemrogramanMicrosoft Visual C# 2008, basis dataSQL Server 2005 dan pengujian perangkat lunak dilakukan dengan metode BlackBox. Sistem informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengelola data-data kepegawaian

yaitu data seluruh pegawai, data kenaikan pangkat, data kenaikan gaji berkala dan

data pemberhentian pegawai.

Menurut Dedy Agung Prabowo (2009), Sistem Informasi Manajemen

Penerimaan CPNS Wilayah Jawa Tengah Berbasis WEB, dengan menggunakan

web base dengan bahasa pemrograman PHP dan HTML serta pemrograman

database SQL yang dapat mancakup data di seluruh wilayah provinsi Jawa Tengah

karena menyediakan akses aplikasi melalui jaringan baik untuk administrator,

eksekutif, dan user yang lain. Dampak lain adalah meningkatnya efisiensi

penggunaan anggaran negara serta meningkatnya kualitas pelayanan publik.

(23)

Menurut Ina Susanti (2009), Sistem Informasi Kepegawaian dan Akademik

di SMA Negeri 19 Surabaya Berbasis PHP, dengan menggunakan metode rekayasa

perangkat lunak waterfall, dan diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, sedangkan untuk pengolahan databasenya menggunakan

MySql. Sistem Informasi Kepegawaian di SMA Negeri 19 Surabaya Berbasis PHP

ini merupakan suatu media yang mengurusi pengelolaan dan penyimpanan data

yang ada pada Sub Bagian Kepegawaian SMA Negeri 19 Surabaya yakni

pengelolaan data pegawai dan administrasi lainnya serta komponen-komponen lain

yang mendukung aplikasi web ini.

Menurut Fitriani (2010), Sistem Informasi Kepegawaian pada Badan Pusat

Statistik Sumatera Utara, dengan menggunakan apache, php dan mysql. Metodologi

pengembangan sistem adalah berdasarkan diagram alir atau flowchart. Sistem ini meliputi modul-modul masukan data yang berkaitan dengan data pegawai. Objektif

utama sistem informasi ini adalah untuk melihat data-data pegawai mengupdatenya sehingga kinerja pengolahan data dapat ditingkatkan secara cepat dan efisien.

Menurut Hindiyansyah (2009), Sistem Informasi Kepegawaian Berbasis

WEB pada RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor, dengan menggunakan metode ERD

sebagai model data dan DFD sebagai model proses, aplikasi Sistem Informasi

Kepegawaian ini dibuat menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis

penelitian studi kasus pada Rumah Sakit, dimana teknik pengumpulan data yang

digunakan antara lain observasi, wawancara, dan studi literatur dan dalam membuat

program menggunakan pemrogramanserver sidedengan C# danaction script.

(24)

Menurut Clara Sergian (2010), Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Laporan Kerja Berbasis WEB pada Rumah Sakit Islam Surabaya, dengan

menggunakan PHP dan MySQL guna menampung semua data-data pegawai.

Belum tersedianya basis data yang terkait dengan pengelolaan data pegawai juga

menjadi salah satu hambatan dalam pengorganisasian data pegawai oleh sebab itu

di buatkan aplikasi perangkat lunak untuk membantu dalam penyediaan basis data.

Menurut Nurul Fahmi (2009), Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Berbasis WEB untuk menunjang pengembangan E-Government pada Badan

Kepegawaian Daerah Tabanan Pemerintah Kabupaten Tabanan, dengan

menggunakan metode RAD dengan pemodelan UML, penulis merancang Sistem

Informasi Kepegawaian Daerah pada Pemerintah Kabupaten Tabanan yang dapat

menangani Proses input data pegawai secara digital. Data pegawai tersebut

tersimpan dalam database yang terstruktur sehingga memudahkan pegawai dalam

menginputkan data diri. Jika terjadi perubahan dan penghapusan data bisa dapat

cepat ditangani. Sistem ini juga dapat melakukan proses pencetakan laporan.

Sebagaimana diketahui teknologi informasi memiliki peran penting dalam

menentukan keberhasilan suatu organisasi, baik di lingkungan swasta maupun

lembaga pemerintah. Besarnya sumber daya yang dimiliki oleh suatu organisasi

(25)

mengalami banyak hambatan. Penataan informasi yang dilakukan secara teratur,

tepat, cepat dan terstandarkan akan sangat mendukung kelancaran pengelolaan dan

target-target yang akan dicapai oleh organisasi tersebut.

Dalam suatu organisasi, gejala menurunnya semangat kerja, motivasi kerja,

prestasi kerja, dan kepuasan kerja dapat disebabkan karena pelayanan di bidang

informasi yang tidak memadai. Penurunan produktivitas dapat diindikasikan dari

rasa malas pada diri pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan, menunda pekerjaan

yang seharusnya dapat diselesaikan, tidak menyelesaikan pekerjaan yang diberikan

atasan dengan baik dan benar, serta adanya keinginan pegawai untuk mutasi ke

tempat lain.

Berbagai kegiatan kelitbangan dan kediklatan membutuhkan dukungan

pelayanan administratif dan koordinatif secara memadai yang dilakukan oleh

Sekretariat Badan Litbang dan diklat. Sesuai PMA No. 3 Tahun 2006 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama RI, Pasal 757 Sekretariat Badan

Litbang dan Diklat mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan

tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi bagi seluruh satuan

organisasi di lingkungan Badan Litbang dan Diklat berdasarkan kebijakan teknis

yang ditetapkan oleh Kepala Badan.

Untuk meningkatkan pelayanan di bidang kepegawaian Badan Litbang dan

Diklat Kementerian Agama RI telah memanfaatkan teknologi informasi. Namun,

pemanfaatan teknologi informasi salah satunya berupa komputer tersebut belum

maksimal karena berbagai keterbatasan, antara lain masih terbatas kemampuan

(26)

seperti yang diperlukan. Berkaitan dengan hal itu dibutuhkan langkah-langkah

pembenahan melalui pengembangan sistem pemanfaatan teknologi informasi yang

berfungsi mempercepat proses promosi pegawai, menata pengolahan data pegawai,

mengatur, dan memberikan layanan kepegawaian sehingga dapat mendukung kerja

organisasi serta dalam menganalisa data – data setiap pegawai yang sudah atau

yang akan dipensiunkan yang akan diinput kedalam database serta dalam

pembuatan laporan.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis memutuskan untuk melakukan

penelitian yang berkaitan dengan Penggunaan Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, serta

memberikan solusi alternatif untuk menangani sejumlah permasalahan yang

dihadapi yang disusun dalam bentuk usulan Rancangan dalam Skripsi yang

berjudul :

“Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian “SIMPEG” Pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI”

1.2 Perumusan Masalah

Bedasarkan ruang lingkup masalah diatas, maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang sistem informasi kepegawaian pada Badan

Litbang dan Diklat Kementerian Agama dengan menggunakan PHP dan

MySQL.

(27)

2. Bagaimana merancang aplikasi yang menarik dan user friendly yang sesuai dengan kebutuhan.

3. Bagaimana sistem dapat memberikan informasi kepegawaian yang

akurat khususnya tentang Pangkat dan pensiun pegawai.

1.3 Batasan Masalah

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis membatasi masalah untuk

menghindari penyimpangan pembahasan yaitu :

1. Hanya sebatas pengolahan data pegawai.

2. Data yang akan diolah hanya meliputi Pangkat pegawai dan pensiun

pegawai.

3. Pengembangan sistem menggunakan metodologi RAD dengan

pemodelan UML yang dilakukan sampai proses pengujian(testing). 4. Pengembangan sistem menggunakan PHP untuk bahasa pemrograman

dan MySQL untuk perancangan database.

1.4 Tujuan Peneletian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Merancang sistem informasi kepegawaian pada Badan Litbang dan Diklat

Kementerian Agama dengan menggunakan PHP dan MySQL.

2. Merancang sistem informasi kepegawaian berbasis web.

(28)

3. Mengembangkan sistem informasi kepegawaian sehingga dapat

mempermudah pengelolaan data pegawai yang berhubungan dengan

pangkat dan pensiun pegawai.

1.5 Manfaat penelitian

Peneliti mengharapkan penulisan ini dapat berguna bagi seluruh pihak yang

terkait, diantaranya :

1.5.1 Bagi Peneliti

a. Menambah pengetahuan tentang sistem informasi kepegawaian.

b. Mengetahui penggunaan sistem informasi kepegawaian dalam

pemanfaatannya secara langsung.

c. Menambah wawasan di dalam mengembangkan suatu sistem informasi

kepegawaian.

1.5.2 Bagi Universitas

a. Memperkaya ilmu pengetahuan di bidang sistem informasi

kepegawaian.

b. Memberikan referensi bagi penelitian selanjutnya di bidang sistem

informasi kepegawaian.

1.5.3 Bagi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama

a. Sistem informasi kepegawaian menjadi terkomputerisasi.

b. Dengan adanya sistem informasi kepegawaian, maka secara tidak

langsung akan memudahkan sub bagian kepegawaian dalam membuat

laporan.

(29)

c. Dengan adanya sistem informasi kepegawaian pada Badan Litbang dan

Diklat Kementerian Agama

1.6 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan peneliti di bagi menjadi dua, yaitu metode pengumpulan

data dan metode pengembangan.

1.6.1 Metode pengumpulan data

Merupakan metode yang digunakan peneliti dalam melakukan analisis data

dan menjadikannya informasi yang akan digunakan untuk mengetahui

permasalahan yang dihadapi.

1.6.1.1 Studi Kepustakaan

Dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku

yang berhubungan dengan kepegawaian serta buku-buku yang

mendukung dengan topik yang akan dibahas dalam penyusunan skripsi

ini, serta megunjungi (browser) situs-situs internet yang berhubungan dengan skripsi penulis.

1.6.1.2 Studi Lapangan

Merupakan usaha pengumpulan data secara intensif disertai

dengan analisa dan pengkajian kembali hasil analisa yang dikumpulkan.

Didalam penelitian lapangan ini penulis melaksanakan survei pada

(30)

kegiatan dalam penelitian lapangan ini penulis menggunakan metode,

yaitu :

a) Observasi

Dengan menggunakan metode ini penulis mengumpulkan

data dengan pengamatan secara langsung pelaksanaan kegiatan

pada Sub Bagian Kepegawaian Sekretariat Badan Litbang dan

Diklat Kementerian Agama RI, guna mengetahui bagaimana

penerapan sistem informasi data base kepegawaian.

b) Wawancara

Melakukan tanya jawab dengan sejumlah pegawai di Sub

Bagian Kepegawaian untuk memperoleh informasi yang

diperlukan.

1.6.1.3 Studi Literatur Sejenis

Kegiatan ini dilakukan dengan melihat hasil karya atau projek atau juga

penulisan yang sejenis dengan pembuatan skripsi ini.

1.6.2 Metodologi Pengembangan Sistem

(31)

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penulisan skripsi ini

adalah metode Rapid Application Development (RAD) dengan tools Unified Modelling Language (UML), yang memiliki tahap-tahap sebagai berikut: (Kendall dan Kendall, 2008)

1. Perencanaan syarat-syarat.

2. Workshop Design.

3. Implementasi.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis membagi materi pembahasan ke

dalam lima bab, dimana setiap babnya dibagi-bagi lagi menjadi sub bab.

Pembagian bab dalam penulisan Tugas Akhir ini dibuat secara sistematika,

sehingga memudahkan dalam penjabaran dan pemahaman akan materi

pembahasan. Adapun pembagian bab-bab tersebut adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan

dan manfaat, metodologi penelitian berupa metode pengumpulan data dan

metode pengembangan sistem, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI

(32)

Bab ini memberikan penjelasan tentang landasan teori dan studi

kepustakaan dari penelitian, dimana berisi teori-teori dari konsep, software,

dan aplikasi dari penelitian yang akan dibuat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan diuraikan bagaimana metode-metode yang akan digunakan

dalam penelitian yang akan dibuat. Mulai dari jenis metodologi dan

tahap-tahap pengembangan dari penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas hasil dan pembahasan dari penelitian yang telah

dilakukan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan, dan juga

berisi saran-saran perbaikan yang berhubungan dengan masalah yang

dibahas.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Definisi Sistem

(33)

Berikut adalah beberapa definisi tentang sistem, yang diperoleh dari

berbagai sumber dan latar belakang pemikiran yang mungkin berbeda.

Sistem menurut Jogiyanto (1999), sistem adalah suatu kesatuan yang

terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub-sistem yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai

suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variable-variable

yang terorganisir, saling berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya

dan terpadu.

Istilah sistem bukanlah hal yang asing bagi kebanyakan orang. Sering

kali sistem mengacu pada komputer tetapi juga bisa kearah yang lebih luas

seperti sistem tata surya atau bahkan ke hal-hal yang lebih spesifik seperti sistem

respirasi mamalia. Pada dasarnya menurut Abdul Kadir (2003), sistem adalah

sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk

mencapai suatu tujuan.

Menurut Wing Wahyu Winarno (2006), sistem adalah sekumpulan

komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.

Masing-masing komponen memiliki fungsi yang berbeda dengan yang lain, tetapi tetap

dapat bekerja sama.

Menurut Eko Nugroho (2008), sistem dapat didefinisikan sebagai

sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk

mencapai suatu tujuan. Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam suatu sistem

(34)

yang satu dengan sistem yang lain. Namun demikian, susunan dasarnya tetap

sama.

Susunan suatu sistem pada dasarnya terdiri atas unit input, unit pengolah

dan unit output. Input atau masukan, masuk kedalam sistem melalui unit input.

Selanjutnya, input diproses oleh unit pemroses dan hasilnya ditampilkan ataupun

dicetak keluar melalui unit output.

Selain itu, sistem dapat dibedakan sebagai sistem terbuka dan sistem

tertutup. Sistem dikatakan terbuka jika terjadi arus sumber daya antara sistem

dan lingkungannya. Jika tidak ada interaksi dengan lingkungannya, sistem

disebut sistem tertutup.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (1999), suatu sistem mempunyai karakteristik atau

sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung

(interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran

(objectives) atau tujuan(goal).

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi dan saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

(35)

atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sub-sistem mempunyai

sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan

mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu

kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem(environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas

dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar

sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat

merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan

merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga

dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus

ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu

kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung(interface)

Penghubung merupakan media antara satu sub-sistem dengan

sub-sistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan

(36)

lainnya. Dengan penghubung, satu sub-sistem dapat berintegrasi

dengan sub-sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan(input)

Input adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Input

dapat berupa perawatan (maintenance) dan sinyal (signal).

Maintenance adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh dalam sistem komputer, program

adalahmaintenance yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalahsignaluntuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran(output)

Output adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. output dapat merupakan masukkan untuk sub-sistem yang lain. Misalnya untuk

sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang

merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah

keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolah(process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau

sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. process akan merubah input

menjadi output. Suatu sistem produksi akan mengolah input berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi sebuah outputberupa barang jadi.

(37)

8. Sasaran atau Tujuan

Suatu sistem mempunyai sasaran(objective) dan tujuan(goal), kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem

tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukaninput

yang dibutuhkan sistem dan output yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem baru dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (1999), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa

sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut ini :

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system)

dan sistem phisik(physical system).

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau

ide-ide yang tidak tampak secara phisik. Misalnya sistem yang berupa

pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Dan

sistem phisik merupakan sistem yang ada secara phisik. Misalnya

sistem komputer, sistem produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system)

dan sistem buatan manusia(human made system).

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam,

tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Dan sistem

(38)

mesin disebut denganhuman-machine system atau ada yang menyebut denganman-machine system. Misalnya sistem informasi akuntansi.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu(probabilistic system).

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah

dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi

dengan pasti, sehingga output dari sistem dapat diramalkan. Misalnya sistem komputer. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa

depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur

probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup(closed system) dan sistem terbuka(open system).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan

dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa

adanya campur tangan dari pihak luar. Secara teoritis sistem tertutup

ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar

tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan

luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran

untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem

sifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Maka suatu

(39)

2.1.4 Pengendalian Sistem

Menurut Jogiyanto (1999), karena suatu sistem tidak ada yang tertutup,

supaya sistem dapat terus melangsungkan hidupnya, maka sistem harus

mempunyai daya membela diri atau sistem harus mempunyai sistem

pengendalian. Pengendalian dari suatu sistem dapat berupa pengendalian umpan

balik (feedback control system), pengendalian umpan maju (feed forward control system), dan pengendalian pencegahan (preventive control system).

1. Sistem Pengendalian Umpan Balik(feedback control system)

Pengendalian umpan balik merupakan proses mengukuroutput

dari sistem yang dibandingkan dengan suatu standar tertentu. Sistem

pengendalian umpan balik disebut juga dengan istilah negative feedback, karena hasil balik yang negatif akan dikendalikan supaya menjadi baik untuk prosesinputselanjutnya.

Gambar 2.1 Sistem Pengendalian Umpan Balik (Jogiyanto, 1999)

2. Sistem Pengendalian Umpan Maju(feed forward control system)

Sistem pengendalian umpan maju (feed forward control system) disebut juga dengan istilah positive feedback. Sistem

SI STEM PEN GEN DALI AN

UMPAN BALI K

PENGOLAH KELUARAN

MASUKAN

(40)

pengendalian umpan maju merupakan perkembangan dari sistem

pengendalian umpan balik. Untuk mendorong proses dari sistem

supaya menghasilkan hasil balik yang positif.

3. Sistem Pengendalian Pencegahan(preventive control system)

Kalau sistem pengendalian umpan balik mengendalikan

output-nya dan sistem pengendalian umpan maju mengendalikan prosesnya, maka sistem pengendalian pencegahan mencoba untuk

mengendalikan sistem sebelum proses dimulai, dengan mencegah

hal-hal yang merugikan yang masuk ke dalam sistem.

2.1.5 Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru

untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki

sistem yang telah ada.

2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi

sehingga informasi sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang

kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh. Keadaan dari sistem dalam

hubungannya dengan keberakhirannya disebut dengan istilah entropy.Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy tersebut yang

(41)

disebut dengan negative entropy ataunegentropy. Apakah sebenarnya informasi itu, sehingga sangat penting artinya bagi suatu sistem.

Menurut Jogiyanto (1999), informasi dapat didefinisikan sebagai hasil

dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti

bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau

data-idem.

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk

tunggal atau data-idem. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu

kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Didalam dunia bisnis, kejadian-kejadian

yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan

transaksi. Kesatuan nyata (fact) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.

Menurut Eko Nugroho (2008), informasi merupakan salah satu elemen

dalam manajemen perusahaan. Agar informasi dapat mengalir lancar, para

pemakai perlu menempatkan informasi dalam suatu kerangka sistem. Menurut

Wing Wahyu Winarno (2006), informasi adalah data yang sudah dioalah

sehingga berguna untuk membuat keputusan.

Menurut Raymond McLeod dan George P. Schell (2007) informa si

adalah data yang telah diolah sehingga lebih bermakna. Informasi bias any a

(42)

menyampaikan apa saja yang telah, sedang dan akan terjadi di perusahaan serta

sistem utamanya. Informasi dihasilkan dari data yang ada dalam database

menggunakan dua jenis perangkat lunak.

1. Perangkat Lunak Penulis Laporan (report-writing software)

Menghasilkan laporan periodik dan laporan khusus. Laporan periodik

diolah dalam bahasa pemrograman dan dipersiapkan menurut jadwal

yang telah ditetapkan. Laporan khusus, disebut juga laporan ad-hoc,

disiapkan untuk merespons permintaan informasi dalam keadaan yang

tidak diantisipasi sebelumnya.

2. Model Matematika

Menghasilkan informasi sebagai hasil simulasi operasion al

perusahaan. Model matematika yang menggambarkan hasil

operasional perusahaan dapat ditulis dalam berbagai bahasa

pemrograman. Namun, penggunaan bahasa pemodelan khusus

membuat pekerjaan lebih mudah dan cepat.

2.2.2 Siklus Informasi

Menurut Jogiyanto (1999), data merupakan bentuk yang masih mentah,

belum banyak bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah

melalui suatu model untuk menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk

simbol-simbol semacam huruf-huruf atau alphabet, angka-angka, bentuk-bentuk

suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar dan sebagainya.

(43)

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima

kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan da n

melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang

akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai

input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu

siklus. Siklus ini disebut dengan siklus informasi (information cycle) atau ada yang menyebutnya dengan istilah siklus pengolahan data (data processing cycles).

Gambar 2.2 Siklus Informasi (Jogiyanto, 1999)

2.2.3 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi

harus akurat, tepat pada waktunya danrelevan(Jogiyanto, 1999). 1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias

atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas

mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber

informasi sampai ke penerima informasi kemungkinann banyak terjadi

PROSES INFORMASI

DATA

(44)

gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena

informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. bila

pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk

organisasi.

3. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.2.4 Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif di

bandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk

mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang

suatu keadaan. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan

didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.

Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian

(45)

karena sebagaian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam

perusahaan. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya

dengan suatu nilai usang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitas nya. Pengukuran nilai investasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau

cost-benefit.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Definisi Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi

manajemen didalam pengambilan keputusan. Pertanyaannya darimana informasi

tersebut bisa didapatkan? Jawabannya adalah dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing systems (information processing systems).

Menurut Jogiyanto (1999), sistem informasi dapat didefinisikan sebagai

suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari

orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang

ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe

transaksi rutin tertentu, memeberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya

terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan

suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik.

(46)

Menurut Eko Nugroho (2008), mendefinisikan sistem informasi sebagai

integrasi antara orang, data, alat dan prosedur yang bekerja sama dalam

mencapai suatu tujuan. Sistem informasi mendapatkan input berupa data-data

atau kejadian dalam perusahaan. Sistem informasi merupakan sistem konseptual

yang memakai sumber daya konseptual, data dan informasi, untuk mewakili

sistem fisik berupa perusahaan atau organisasi.

Menurut Wing Wahyu Winarno (2006), sistem informasi adalah

sekumpulan komponen yang saling bekerja sama, yang digunakan untuk

mencatat data, mengolah data, dan menyajikan informasi untuk para pembuat

keputusan agar dapat membuat keputusan dengan baik. Komponen sistem

informasi sangat tergantung kepada proses yang terjadi di masing-masing

perusahaan. Komponen yang paling utama adalah teknologi komunikasi,

teknologi komputasi, dan teknologi informasi. Teknologi komunikasi digunakan

untuk mengirim data dari satu tempat atau alat ke tempat atau alat yang lain.

Teknologi komputasi adalah berbagai perangkat yang digunakan untuk

mengolah data. Teknologi informasi adalah berbagai metode untuk menyajikan

berbagai bentuk informasi ke berbagai pihak yang memerlukan.

2.3.2 Tujuan Sistem Informasi

Sistem informasi menyediakan informasi yang sangat penting bagi

manajemen dalam pengambilan keputusan. Adapun tujuan dari sistem informasi

adalah sebagai berikut :

1. Kegunaan (usefulnes)

(47)

Sistem harus mampu menyajikan informasi guna mendukung

pengambilan keputusan manajerial dan operasional.

2. Ekonomi (economy)

Semua komponen sistem termasuk kontrol, mesin dan sebagainya

diharapkan dapat meningkatkan keuntungan paling sedikit sebesar

biaya yang telah dikeluarkan.

3. Reabilitas (reability)

Hasil dari sistem harus memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan

sistem harus dapat beroperasi secara efektif, bahkan ketika komponen

manusianya tidak ada ataupun mesin jika ada tidak beroperasi untuk

sementara waktu.

4. Pelayanan Pelanggan

Sistem dapat menyediakan pelayanan yang baik dan tepat guna.

5. Kapasitas (capacity)

Sistem harus mempunyai kapasitas yang cukup untuk mengatasi

operasi-operasi pada titik maksimum sebaik kegiatan normal.

6. Sederhana (simplicity)

Sistem harus sederhana, struktur maupun operasinya dapat dengan

mudah dimengerti dan prosedur-prosedur mudah disempurnakan.

7. Fleksibel (flexibility)

(48)

Sistem harus cukup fleksibel dalam menyesuaikan diri terhadap

perubahan-perubahan dan permintaan perbaikan yang dikehendaki

oleh organisasi.

2.3.3 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang disebut

dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (control block). Sebagai suatu sistem, keenam block tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai

sasarannya (Jogiyanto, 1999).

1. Blok Masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input

disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data

yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik

(49)

data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran

yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan

informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk

semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (technology block)

Teknologi merupakan tool-box dari pekerjaan sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,

menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan

keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan.

Teknologi terdiri dari dua bagian utama, yaitu perangkat lunak

(software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data (database block)

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan

satu dengan yang lainnya. Tersimpan diperangkat keras komputer dan

digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu

disimpan didalam dasar data untuk keperluan penyediaan informasi

lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian

rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis

data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas

(50)

menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS

(database management systems).

6. Blok Kendali (control block)

Agar sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

Maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian didalamnya.

Beberapa pengendali perlu dirancang dan diterapkan untuk

meyakinkan bahwa hal-hal yang merusak sistem dapat dicegah

ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat segera diatasi.

2.4 Sistem Informasi Kepegawaian

2.4.1 Definisi Pegawai Negara atau Pegawai Negeri Sipil

Pegawai negeri sipil (PNS) adalah pegawai yang telah memenuhi syarat

yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam

suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Pegawai_negeri)

(51)

2.4.2 Definisi Sistem Informasi Kepegawaian

Sistem informasi kepegawaian (SIMPEG) adalah prosedur sistematik

untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, menarik dan memvalidasi

data yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi tentang sumber daya manusia,

aktifitas-aktifitas personalia, karakteristik-karakteristik unit-unit organisasi.

(Henry Simamora, 2001)

Perusahaan besar atau departemen biasanya memiliki suatu bidang atau

divisi yang menangani banyak hal yang berkaitan dengan personil perusahaan,

maka pada perusahaan milik negara istilah sistem informasi sumber daya

manusia dikenal dengan sebutan sistem informasi kepegawaian (SIMPEG).

Sehingga dalam keputusan Menteri Dalam Negeri No. 17 tahun 2000 disebutkan

bahwa :

Sistem informasi kepegawaian (SIMPEG) merupakan suatu totalitas

terpadu yang terdiri dari perangkat pengolah meliputi pengumpul prosedur,

tenaga pengolah dan perangkat lunak, perangkat penyimpanan meliputi pusat

data dan bank data serta perangkat komunikasi yang saling berkaitan, saling

ketergantungan dan saling menentukan dalam rangka penyediaan informasi

dibidang kepegawaian.

(52)

Kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya manusia yaitu Human Resources Information system (HRIS) sebagai pendukung manajemen sumber daya manusia. HRIS merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk

memperoleh (acquire), menyimpan (store), memanipulasi (manipulate), menganalisis (analyze), mendapatkan kembali (retrieve), dan mendistribusikan (distribute) informasi yang berhubungan dengan sumber daya manusia untuk kepentingan organisasi.

Human Resources Information system (HRIS) dalam bahasa indonesia adalah sistem informasi sumber daya manusia (SISDM) atau lebih dikenal

dengan istilah sistem informasi kepegawaian (SIMPEG). Sistem informasi

kepegawaian bertugas merancang format-format data kepegawaian dan

mengatur sistem pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pelaporan

informasi kepegawaian, yang terdiri dari : data pegawai, data jabatan, data

pendidikan, data keluarga dan lain-lain sehingga dapat dikelola informasi

tentang kinerja pegawai, perencanaan kebutuhan pegawai, pembinaan dan

pengembangan karirnya, kesejahteraan, serta pemberhentian atau pensiun.

2.4.3 Definisi Kementerian Negara

Kementerian Negara atau yang biasa disebut Kementerian adalah

lembaga pemerintah pelaksana kekuasaan pemerintahan yang membidangi

urusan tertentu dalam pemerintahan.

(53)

Dalam konteks definisi, terdapat dua istilah, yang tidak dapat saling

menjelaskan, yaitu kementerian negara dan lembaga pemerintah. Ketidaktegasan

definisi akan melahirkan multiinterpretasi atas definisi kementerian negara.

Sedangkan dalam konteks gramatikal, definisi tersebut dapat

memperuncing permasalahan dalam sistem ketatanegaraan. Istilah kementerian

negara menjadi rancu manakala disandingkan dengan lembaga pemerintah.

Meskipun ditegaskan, bahwa lembaga pemerintah pelaksana kekuasaan

pemerintahan yang membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.

Untuk definisi, dapat dikembalikan ke dalam konteks konstitusi kita,

kementerian negara yang selanjutnya disebut sebagai kementerian adalah salah

satu lembaga pelaksana kekuasaan pemerintah yang dipimpin oleh seorang

menteri yang bertugas dan berwenang membantu presiden dan membidangi

urusan tertentu dalam pemerintahan.

(http://www.scribd.com/doc/50763967/DIM-RUU-KN-Versi-MTI)

2.5 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia 2.5.1 Definisi Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM adalah potensi

yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai

makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya

sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya

kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.

(54)

sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam kajian bidang

psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan

organisasi.

Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia

atau yang biasa disingkat MSDM. Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara

ilmu manajemen dan psikologi. Mengingat struktur SDM dalam industri atau

organisasi dipelajari oleh ilmu manajemen, sementara manusianya sebagai

subyek pelaku adalah bidang kajian ilmu psikologi.

Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai

sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau

organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (human resources), yaitu H.C. (human capital). Disini SDM dilihat bukan sekedar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan,

dikembangkan dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban, cost). Disini persepektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih

mengemuka.

(http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/04/definisi-sumber-daya-manusia.html)

2.5.2 Definisi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Sistem informasi sumber daya manusia (human resources information system HRIS) menyediakan informasi kepada para seluruh manajer perusahaan mengenai mengenai sumber daya manusia perusahaan. Sistem pengolahan

(55)

manusia yang menjalankan studi-studi khusus dan subsistem kecerdasan sumber

daya manusia yang mengumpulkan data-data lingkungan yang berhubungan

dengan isu-isu seputar sumber daya manusia.

Setiap output subsistem dalam HRIS memberikan aspek tertentu dari

manajemen sumber daya manusia, seperti perencanaan, perekrutan tenaga kerja

baru, pengaturan target kerja, kompensasi untuk pekerja, peningkatan

kesejahteraan pekerja, dan mempersiapkan laporan-laporan mengenai sumber

daya manusia yang diminta oleh lingkungan, terutama lembaga pemerintah.

(http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/04/definisi-sumber-daya-manusia.html)

2.6 Metode Penelitian

2.6.1 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan penelitian. (Gulo, 2002)

2.6.1.1 Studi Lapangan 1. Observasi

Merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data

primer dengan cara mengamati langsung objek datanya.

(Jogiyanto, 2008)

2. Wawancara

Wawancara (interview) telah diakui sebagai teknik pengumpulan data atau fakta (fact finding technique) yang penting dan banyak

(56)

dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Mengadakan

tanya jawab sesuai dengan daftar pertanyaan yang telah disusun

kepada fungsi yang bersangkutan. (Jogiyanto, 2005)

2.6.1.2 Studi Pustaka

Studi pustaka adalah mengumpulkan data dan informasi

dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, referensi, serta

situs-situs penyedia layanan yang berkaitan dengan judul. (Nazir,

2003)

2.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Proses pengembangan sistem adalah satu set aktivitas, metode, praktik

terbaik, siap dikirimkan dan peralatan terotomatisasi yang akan digunakan oleh

para pengembang sistem untuk mengembangkan dan memelihara sistem

informasi dan perangkat lunak. (Whitten, et.al, 2004)

2.6.2.1 Rapid Application Development (RAD)

Rapid Application Development (RAD) merupakan sebuah strategi yang menekan kecepatan pengembang melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif

dalam konstruksi, cepat, berulang, dan bertambah serangkaian prototype bekerja

pada sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang ke dalam sistem final.

(Kendall dan Kendall, 2008).

(57)

2.6.2.2 Fase-Fase RAD

1. Perencanaan Syarat-Syarat

Pada tahap ini, user dan analis melakukan semacam pertemuan untuk

melakukan identifikasi tujuan aplikasi atau sistem dan melakukan

identifikasi kebutuhan informasi untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini

hal terpenting adalah adanya keterlibatan dari kedua belah pihak bukan

hanya sekedar persetujuan proposal yang sudah dibuat. Untuk lebih

jauh lagi, keterlibatan user bukan hanya dari satu tingkatan pada suatu

organisasi, melainkan beberapa tingkatan organisasi, sehingga

informasi yang dibutuhkan untuk masing-masing user dapat terpenuhi

dengan baik.

2. Workshop Design

Pada tahap ini adalah melakukan proses desain dan melakukan

perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain

antara user dan analis. Untuk tahap ini maka keaktifan user yang terlibat

sangat menentukan untuk mencapai tujuan, karena user bisa langsung

memberikan komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada desain.

3. Implementasi

Setelah desain dari sistem yang akan dibuat sudah disetujui baik itu

oleh user dan analis, maka pada tahap ini programmer mengembangkan

desain menjadi suatu program. Setelah program selesai baik itu

sebagian maupun secara keseluruhan, maka dilakukan proses pengujian

(58)

terhadap program tersebut apakah terdapat kesalahan atau tidak

sebelum diaplikasikan pada suatu organisasi.

2.7 Unified Modelling Language (UML)

2.7.1 Sejarah UML

Sampai saat ini memang tidak atau belum ada standar yang diterima semua

pihak dalam menentukan ‘tool’ apa yang digunakan sebagai basis analisa. UML yang diperkenalkan oleh Iva Jacobson (yang sebelumnya terkenal dengan konsep

OOSE-Object Oriented Software Engineering), James Rumbaugh (yang sebelumnya terkenal dengan konsep OMT-Object Modeling Technique), serta Grady Booch (yang sebelumnya terkenal dengan Notasi Booch yang populer digunakan sebagai salah satu metodologi analisis dan perancangan berorientasi

objek yang kerapkali digunakan). Menurut (Adi Nugroho, 2005), UML yang

merupakan sintesis 3 metode analisis dan peranacangan berbasis objek serta

ditambah keunggulan metode-metode berorientasi objek lainnya (Fusion,

Shlaer-Mellon, Coad-Yourdon) yang juga disintesakan dalam UML menawarkan

pendekatan yang cukup baik serta didigunakan cukup luas di industri perangkat

lunak.

UML Merupakan kesatuan dari tiga pemodelan dan ditambah kemampuan

lebih karena mengandung metode tambahan untuk mengatasi masalah pemodelan

yang tidak dapat ditangani ketiga metode tersebut. UML dikeluarkan oleh OMG

(Object Management Group, Inc). Yaitu organisasi internasional yang dibentuk

(59)

pada 1989, terdiri dari perusahaan sisteminformasi softwaredeveloper, dan para

user sistem komputer.

Dengan adanya UML, diharapkan dapat mengurangi kekacauan dalam

bahasa yang selama ini terjadi dalam lingkungan industri. UML diharapkan dapat

menjawab masalah pengoperasian dan mekanisme tukar- menukar model yang

terjadi selama ini.

2.7.2 Tujuan UML

Menurut (Adi Nugroho, 2005), tujuan UML diantaranya adalah :

1. Tinjauan umum bagaimana arsitektur sistem secara keseluruhan.

2. Penelaahan bagaimana objek-objek dalam sistem saling mengirimkan

pesan (message) dan saling bekerjasama satu sama lain.

3. Menguji apakah sistem atau perangkat lunak sudah berfungsi seperti

yang seharusnya.

4. Dokumentasi sistem atau perangkat lunak untuk keperluan-keperluan

tertentu di masa yang akan datang.

2.7.3 Notasi dan Artifak Dalam UML

(60)

Notasi dan artifak dalam UML menurut Hermawan (2004 : 14-23),

adalah sebagai berikut :

1. Actor

Actor adalah segala sesuatu yang berinteraksi dengan sistem aplikasi komputer. Jadi Actor ini bisa berupa orang, perangkat keras, atau mungkin juga obyek lain dalam sistem yang sama. Biasanya yang

dilakukan oleh Actor adalah memberikan informasi pada sistem dan atau memerintahkan sistem untuk melakukkan sesuatu.

2. Class

Class merupakan pembentuk utama dari sistem berorientasi obyek, karena Class menunjukkan kumpulan obyek yang memiliki atribut dan operasi yang sama. Class digunakan untuk mengimplementasikan interface. Class digunakan untuk mengabstraksikan elemen dari sistem yang sedang di bangun. Class

bisa untuk merepresentasikan baik perangkat lunak maupun prangkat

keras, baik konsep maupun benda nyata.

Notasi Class berbentuk persegi panjang berisi tiga bagian persegi paling atas untuk nama Class, persegi panjang paling bawah untuk operasi, dan persegi panjang di tengah untuk atribut. Atribut

digunakan untuk menyimpan informasi. Nama atribut menggunakan

kata benda yang dapat dengan jelas merepresentasikan infomasi yang di

simpan di dalamnya. Operasi menunjukan sesuatu yang bisa di lakukan

oleh obyek. Dan menggunakan kata kerja.

Gambar

Gambar 2.1 Sistem Pengendalian Umpan Balik(Jogiyanto, 1999)UMPAN BALI K
Gambar 2.2 Siklus Informasi
Gambar. 3.1. Kerangka Berpikir
Gambar 4.1 Struktur Sekretariat Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sejak saya mengajar disisni metode yang diterapkan adalah metode Iqro’. Dalam proses pembelajaran hampir sama dengan TPQ yang ada di Palangka Raya,yakni ustadz atau

Pemberian pupuk kandang ayam terbukti memberikan respon yang lebih baik jika dibandingkan dengan pemberian pupuk kandang kambing dan tanpa pemberian pupuk.Hal

Skripsi ini berjudul “Upacara dewi Kwan Im Po Sat (Studi Pelaksanaan upacara dan Motivasi Umat Tridharma Mengikuti Upacara dewi Kwan Im Po Sat di Klenteng Tien Kok Sie Pasar

Penggunaan data spasial lain (aksesibilitas, lahan terbangun eksisting, pusat kegiatan, dan sungai) memberikan pengaruh terhadap perubahan lahan sawah dan akurasi model CA

Kama Mzee wa kanisa lazima ujifunze na kuelewa utume wa kanisa lako, kazi zako na muundo wa uongozi pamoja na ngazi zake katika kanisa la Waadventista Wasabato.. Asante

1) Risiko sistematis atau dikenal dengan risiko pasar. Merupakan risiko yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan. Perubahan pasar tersebut akan

500.000,- bagi nasabah yang merekomendasikan atau mengajak orang lain untuk melakukan pembiayaan di Bank Syariah mandiri.” Hasil wawancara dengan bapak Anto Berdasarkan wawancara

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji efektifitas organoclay bentonit terinterkalasi poly- DADMAC sebagai flokulan limbah cair tahu.. Organoclay bentonit