• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Evaluasi Hasil Ujian dan Analisis Butir Soal Dengan Metode Kuantitatif dan Metode Korelasi Pearson

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Evaluasi Hasil Ujian dan Analisis Butir Soal Dengan Metode Kuantitatif dan Metode Korelasi Pearson"

Copied!
153
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

Nama Lengkap : Ika Widya Nama Panggilan : Ika

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 11 Februari 1994 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Hobi : Bermusik, Berkebun, Membuat Kerajinan Tangan

Alamat Lengkap : Jl. Cijawura Hilir No.356 RT.06/RW.12

Kec. Buahbatu Kel.Cijawura Kota Bandung 40287

022-7509567 085721740036 ikawidyaa@gmail.com

NO NAMA HUBUNGAN UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN

1 AMAS (ALM) AYAH KANDUNG 62 TAHUN SD -

2 ENIN IBU KANDUNG 62 TAHUN SD DAGANG

3 APONG KURNIA SAUDARA KANDUNG 41 TAHUN S1 GURU

4 ACEP IDAM SAUDARA KANDUNG 39 TAHUN SMA PEGAWAI BUMN

5 RONI SAHRONI SAUDARA KANDUNG 37 TAHUN D3 PEGAWAI SWASTA A. DATA DIRI

B. KONTAK

(5)

1 2012 – 2016 Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

Lulus Berijazah

2 2008 – 2012 Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan SMKN 4 Bandung

Lulus Berijazah

3 2005 – 2008 SMPN 48 Bandung Lulus Berijazah

(6)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

IKA WIDYA

10112476

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(7)

iii

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

karunia-Nya tugas akhir dengan judul “Sistem Evaluasi Hasil Ujian Dan Analisis Butir Soal Dengan Metode Kuantitatif Dan Metode Korelasi Pearson” sebagai syarat untuk menyelesaikan program studi Strata I Program Studi Teknik

Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer pada Universitas Komputer

Indonesia dapat selesai sebagaimana mestinya.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, ilmu, kesempatan, semangat,

dan rasa sabar yang tidak terhingga.

2. Kedua orang tua dan seluruh keluarga besar tercinta yang selalu memberikan

motivasi dan dukungan moril maupun materil yang tak terhingga selama ini.

3. Bapak Irfan Maliki, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing dan memberikan pengarahan selama penelitian tugas akhir,

sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.

4. Bapak Angga Setiyadi, S.Kom., M.Kom. selaku dosen penguji I yang telah

memberikan masukan dan arahan selama perbaikan perangkat lunak ini.

5. Ibu Dian Dharmayanti, S.T., M.Kom. selaku dosen wali IF-1 angkatan 2012

dan penguji III yang telah memberikan masukan dan arahannya.

6. Seluruh Dosen dan Staff pengajar program studi Teknik Informatika

Universitas Komputer Indonesia.

7. Teman-teman bimbingan Aldi, Asep, Iwan, Chic, Grace, Dzikir, Fahrul,

Irobby, Hilal, dan Alqi yang selalu menyemangati disaat bimbingan, seminar,

bahkan menuju sidang.

8. Teman-teman kelas IF-1 angkatan 2012 yang telah bersama-sama melewati

masa-masa perkuliahan.

9. Semua pihak yang terlibat dan ikut membantu dalam tugas akhir ini baik

(8)

iv

Bandung, Agustus 2016

(9)

v

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR SIMBOL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Profil Tempat Penelitian ... 7

2.2 Visi dan Misi ... 7

2.3 Struktur Organisasi ... 8

2.4 Deskripsi Pekerjaan ... 8

2.5 Pengertian Sistem ... 14

(10)

vi

2.7 Populasi ... 19

2.8 Sampel ... 19

2.9 Pengertian Analisis Butir Soal ... 21

2.10 Tujuan Analisis Butir Soal ... 21

2.11 Metode Analisis Butir Soal ... 21

Metode Kualitatif ... 22

2.11.1 Metode Kuantitatif ... 22

2.11.2 2.11.2.1 Tingkat Kesukaran (TK) ... 23

2.11.2.2 Daya Pembeda (DP)... 24

2.11.2.3 Fungsi Dikstraktor (Pengecoh) ... 25

2.11.2.4 Validitas Instrumen ... 26

2.11.2.5 Reliabilitas Soal ... 29

2.12 PHP ... 30

2.13 UML ... 33

2.14 MySQL ... 34

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 35

3.1 Analisis Sistem ... 35

Analisis Masalah ... 35

3.1.1 Analisis Sistem yang sedang Berjalan ... 36

3.1.2 3.1.2.1 Prosedur Analisis Kuantitatif Butir Soal ... 36

Analisis Sistem yang Akan Dibangun ... 39

(11)

vii

Menghitung Efektifitas Fungsi Pengecoh ( Distractor ) ... 47 3.1.8

Menghitung Validitas ... 49 3.1.9

Menghitung Reliabilitas ... 53 3.1.10

Hasil Analisis Butir Soal ... 56 3.1.11

3.2 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 57

Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) ... 58 3.2.1

Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 58 3.2.2

Analisis Kebutuhan Pengguna ... 58 3.2.3

Analisis Kebutuhan Jaringan ... 59 3.2.4

3.3 Analisis Basis Data ... 61

Entity Relationship Diagram (ERD) ... 61 3.3.1

Kamus Data (ERD) ... 62 3.3.2

3.4 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 62

Use Case Diagram ... 63 3.4.1

Identifikasi Aktor ... 63 3.4.2

Identifikasi Use Case ... 63 3.4.3

Skenario Use Case ... 64 3.4.4

Activity Diagram ... 73 3.4.5

Sequence Diagram ... 82 3.4.6

Class Diagram ... 89 3.4.7

3.5 Perancangan Sistem ... 91

(12)

viii

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 109

4.1 Implementasi Sistem ... 109

Implementasi Basis Data ... 109

4.1.1 Implementasi Antarmuka ... 113

4.1.2 4.2 Pengujian Sistem ... 116

Rencana Pengujian ... 116

4.2.1 Skenario Pengujian ... 116

4.2.2 Hasil Pengujian ... 120

4.2.3 Evaluasi Pengujian ... 138

4.2.4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 139

5.1 Kesimpulan ... 139

5.2 Saran ... 139

(13)

141

MUTU KELAS XII SMA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI DI KOTA

YOGYAKARTA TAHUN 2012," Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, vol. X, no. 1,

pp. 1-26, 2012.

[2] Kemdikbud (Pusat Bahasa) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2016, Juni)

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online]. http://kbbi.web.id/sistem

[3] Utsman Ali. (2016, Juni) Pengertian Pakar - Kumpulan Pengertian Menurut Para Pakar.

[Online]. http://www.pengertianpakar.com/

[4] Amirin Tatang M, Pokok pokok Teori Sistem. Jakarta, Indonesia: PT Raja Grafindo

Persada, 2010.

[5] cv. e-Padi Corporation. (2016, Juni) moodle. [Online]. https://moodle.org

[6] Eddo Fajar Nugroho. (2016, Juni) BPPTIK. [Online].

http://bpptik.kominfo.go.id/2015/03/10/857/12-free-open-source-learning-management-system-lms-terbaik/

[7] Helen Foster. (2016, Juni) Moodle Helen, Stories from the Moodle Community.

[Online]. https://helenfoster.wordpress.com

[8] Blackboard. (2016, Juni) Coursesite by Blackboard. [Online].

https://www.coursesites.com/webapps/Bb-sites-course-creation-BBLEARN/pages/_img/themepicker-screen-mx.jpg

[9] Prof. Dr. Sugiyono , Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), M.T Sutopo, Ed.

Bandung, Indonesia: Alfabeta, 2013.

[10] IDRUS ALWI, "KRITERIA EMPIRIK DALAM MENENTUKAN UKURAN SAMPEL

PADA PENGUJIAN HIPOTESIS STATISTIKA DAN ANALISIS BUTIR," Universitas

Indraprasta PGRI , Jakarta, Jurnal Formatif 2(2) 2088-351X,.

[11] M.Si Dr. Zulkifli Matondang, Evaluasi Pembelajaran. Medan, Indonesia: Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2009.

(14)

pp. 58-67, Juni 2010.

[13] Rina Suhartini. (2014) [Online]. http://elib.unikom.ac.id

[14] Guru Pembaharu. (2016, Juni) Guru Pembaharu. [Online].

http://gurupembaharu.com/home/panduan-analisis-butir-soal/

[15] Direktorat Pembinaan SMA, "Panduan Penulisan dan Analisis Butir Soal," Juknis

Analisis Butir Soal di SMA, pp. 118-134, April 2010.

[16] BAPM. (2008, November) Direktori File UPI. [Online].

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196412051990031-BAMBANG_AVIP_PRIATNA_M/Makalah_November_2008.pdf

[17] Fauziah Khairina, "Sistem Informasi Berbasis Web Pada Puskesmas Kota Matsum

Medan," Mei 2011.

[18] Wardhana Indra, "Sistem Informasi Pemesanan Tiket Travel Berbasis Web pada Baraya

Travel," Maret 2011.

[19] Said Ahmad, "Sistem Informasi Perjalanan Dinas di Infoglobal Group," November 2014.

[20] Ari Reinaldi, Muhammad Gumilar, and Prabowo Wisantio, "SISTEM INFORMASI

PEMBELAJARAN PADA SMKN 14 BANDUNG," Universitas Komputer Indonesia,

Bandung, 2014.

[21] Isbandi Khomarudin, "Sistem Informasi Penjualan Pakaian di Distro Provectus Cloth,"

Oktober 2014.

(15)

1 1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan

yang besar dalam kehidupan manusia serta membawa manusia kepada persaingan

global. Bahkan perkembangan teknologi kini telah merambah ke bidang

pendidikan. Tantangan dan perkembangan pendidikan di Indonesia pada saat ini

dan masa yang akan datang akan semakin besar dan kompleks. Hal ini disebabkan

antara lain adanya perubahan tuntutan masyarakat terhadap kualitas dan kuantitas

pendidikan itu sendiri. Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam

pembangunan di setiap Negara. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003,

pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan segala

potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran [

1

].

Tiga bagian yang sangat penting dalam pendidikan adalah kurikulum, proses

pembelajaran, dan penilaian. Kurikulum merupakan jabaran dari tujuan

pendidikan yang menjadi acuan dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran

merupakan suatu proses yang ditujukan agar peserta didik dapat belajar melalui

perencanaan dan pengaturan lingkungan, sarana, dan prasarana yang mendukung

terwujudnya kegiatan belajar. Penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

mengukur dan menilai tingkat ketercapaian kurikulum [

1

].

Salah satu bentuk penilaian pembelajaran dalam pendidikan adalah adanya

kegiatan ujian. Hasil dari ujian ini menjadi ukuran pencapaian kompetensi peserta

didik pada beberapa mata pelajaran yang tertera dalam kelompok mata pelajaran

ilmu pengetahuan dan teknologi. Hasil dari ujian ini pun akan dijadikan standar

dalam menentukan kelulusan hasil belajar siswa, oleh karena itu tim penyusun

soal harus mampu menyusun butir-butir soal agar memiliki tingkat validitas yang

tinggi, memiliki daya beda yang baik, menentukan opsi pengecoh yang efektif,

(16)

ujian untuk membuat soal yang baik dan berkualitas sehingga tidak merugikan

peserta didik dalam mencapai kelulusan hasil belajar.

SMP Tulus Kartika Bandung yang merupakan salah satu dari lembaga

pendidikan yang ada di Indonesia. SMP Tulus Kartika ini juga merupakan sekolah

menengah pertama swasta yang didirikan pada tahun 1986. Beralamat di Jalan

Yupiter Tengah 2 No.01 Kel. Sekejati Kec. Buahbatu.

Untuk mengetahui butir soal yang berkualitas dan baik sebagai alat ukur

hendaklah dilakukan suatu analisis butir soal sehingga dapat diketahui butir soal

mana yang harus direvisi atau bahkan mungkin harus dihilangkan sama sekali.

Tim penyusun soal di SMP Tulus Kartika yaitu guru, saat ini melakukan proses

analisis dengan cara perhitungan manual pada setiap butir soalnya, tim penyusun

soal menghitung dengan cara tertulis. Hal ini membutuhkan waktu yang cukup

lama, apabila soal ujian yang akan dianalisis memiliki jumlah yang sangat banyak.

Selain itu, kesalahan dalam perhitungan akan mungkin terjadi karena kesalahan

manusia.

Dari uraian diatas maka dibangun sebuah “Sistem Evaluasi Hasil Ujian Dan Analisis Butir Soal Dengan Metode Kuantitatif Dan Metode Korelasi Pearson”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan maka dapat diidentifikasikan

permasalahan yaitu :

1. Proses analisis butir soal yang dilakukan guru membutuhkan waktu yang

lama saat menghitung dengan cara manual.

2. Kesalahan pada proses perhitungan analisis butir soal masih sering terjadi.

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka maksud dari penulisan tugas

akhir ini adalah untuk membangun sebuah Sistem Evaluasi Hasil Ujian Dan

Analisis Butir Soal Dengan Metode Kuantitatif dan Metode Korelasi Pearson.

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Membantu guru agar lebih mudah dan cepat dalam melakukan analisis

(17)

2. Meminimalisir terjadinya kesalahan dalam proses perhitungan analisis

butir soal yang dilakukan oleh guru secara manual.

1.4 Batasan Masalah

Agar masalah yang sedang ditinjau lebih terarah, dan mencapai sasaran yang

telah ditentukan, maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut :

1. Data masukan yang digunakan adalah soal Ujian Kenaikan Kelas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII Tahun Pelajaran 2015/2016, kunci

jawaban, dan jawaban dari 40 orang siswa.

2. Soal yang dianalisis adalah soal yang sebelumnya sudah diujikan kepada peserta didik.

3. Kurikulum yang digunakan oleh SMP Tulus Kartika adalah Kurikulum 2006 (KTSP).

4. Metode yang digunakan dalam analisis butir soal adalah metode kuantitatif dan metode korelasi pearson.

5. Analisis butir soal dilakukan pada soal pilihan ganda single answer dan multiple answer.

6. Analisis butir soal dilakukan dengan menggunakan pendekatan klasik dengan menggunakan beberapa teknik yaitu:

a. Tingkat kesukaran.

b. Daya pembeda.

c. Penyebaran pilihan jawaban (distraktor).

d. Validitas.

e. Reliabilitas.

7. Untuk memodelkan perangkat lunak menggunakan Unified Modeling Language (UML).

(18)

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam menulis laporan tugas akhir

ini adalah metodologi deskriptif, yaitu metode pembahasan masalah yang

digunakan untuk menggambarkan objek untuk diteliti, dengan cara mencari,

mengumpulkan, dan menganalisis data yang diperoleh.

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian dibagi kedalam

tiga tahapan, yaitu :

a. Studi Literatur

Mengumpulkan data dengan mempelajari buku-buku atau literatur

baik dari internet atau perpustakaan untuk mendukung pelaksanan tugas

akhir ini.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan

peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil. Pada penelitian

ini peninjauan langsung dilakukan di SMP Tulus Kartika Bandung.

c. Wawancara

Merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya

jawab secara langsung yang ada kaitannya dengan topik yang diambil.

Pada penelitian ini wawacara dilakukan kepada Bidang Kurikulum dan

Kepala Sekolah di SMP Tulus Kartika Bandung.

d. Meminta Data Sampel

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara meminta data

sampel berupa soal ujian dan jawaban siswa secara langsung kepada pihak

sekolah SMP Tulus Kartika Bandung.

2. Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan

paradigma perangkat lunak secara waterfall. Model ini melakukan pendekatan

(19)

analisis, desain, implementasi analisis dan desain, dan pengujian. Sesuai dengan

namanya waterfall (air terjun) maka tahapan dalam model ini disusun bertingkat,

setiap tahap dalam model ini dilakukan berurutan. Selain itu dari satu tahap kita

dapat kembali ke tahap sebelumnya. Model ini biasanya digunakan untuk

membuat software dalam skala besar dan yang akan dipakai dalam waktu yang

lama. Berikut beberapa tahap seperti yang telah dijelaskan.

1. Analisis Kebutuhan

Pada tahap ini dilalukan dua jenis kebutuhan yaitu :

a. Analisis Kebutuhan Non Fungsional yaitu mendefinisikan kebutuhan pada level sistem yaitu kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak,

orang dan basis data. Pengumpulan kebutuhan ini penting dilakukan

karena sistem yang akan dibangun merupakan bagian dari sistem

komputer.

b. Analisis Kebutuhan Fungsional yaitu dilakukan pengumpulan kebutuhan untuk sistem yang berupa data input, proses yang terjadi

dan output yang diharapkan dengan melakukan wawancara dan

observasi, hasilnya berupa diagram yang dapat berupa Use Case

Diagram, Activity Diagram, diagram keterhubungan entitas (ERD).

2. Desain

Menterjemahkan analisa kebutuhan ke dalam bentuk rancangan sebelum

penulisan program yang berupa perancangan struktur menu dan

perancangan antarmuka (input dan output).

3. Implementasi Analisis dan Desain

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang

keadalam bahasa pemrograman PHP.

4. Pengujian

Sistem yang telah dibuat harus diuji, proses pengujian difokuskan pada

kebenaran logika internal perangkat lunak dan fungsional sistem serta

(20)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan secara umum adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan secara singkat latar belakang masalah, identifikasi

masalah, maksud dan tujuan, metodologi penelitian, batasan masalah, serta

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan mengenai profil instansi tempat penelitian serta landasan

teori yang digunakan dalam pembangunan aplikasi ini.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang analisis dalam membangun aplikasi ini seperti

analisis sistem yang sedang berjalan, analisis kebutuhan non fungsional yang

berupa analisis user, analisis pengkodean, analisis perangkat keras (hardware),

dan analisis perangkat lunak (software). Analisis basis data berupa Entity

Relationship Diagram (ERD), dan analisis kebutuhan fungsional berupa Use

Case Diagram, Activity Diagram, Skenario Diagram, Sequence Diagram, dan

Class Diagram yang akan digunakan pada sistem.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Pada bab ini dijelaskan tentang hasil implementasi dari hasil analisis dan

perancangan yang telah dibuat disertai juga dengan hasil pengujian dari

aplikasi ini yang dilakukan di SMP Tulus Kartika Bandung.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi mengenai hal-hal penting yang penulis bahas dan kemudian

dibuat kesimpulan. Dan bab ini juga berisi saran-saran untuk pengembangan

(21)

7 2.1 Profil Tempat Penelitian

SMP Tulus Kartika merupakan sekolah menengah pertama swasta yang

didirikan pada tahun 1986. Berlokasi di Jl. Yupiter Tengah 2 No.01 Kel. Sekejati

Kec. Buahbatu Bandung. SMP Tulus Kartika ini berada di bawah sebuah yayasan

yaitu yayasan Tulus Kartika yang berlokasi di Jl. Yupiter Utama No.20.Kepala

sekolah yang sedang menjabat ketika saya melakukan penelitian adalah Bapak

Cep Erman, S.Pd. Sekolah ini memiliki luas bangunan 1250 m2 yang berdiri pada lahan dengan luas tanah 1490 m2.

2.2 Visi dan Misi

Visi menurut Indrakaralesa (2007) adalah sebuah refleksi

keyakinan-keyakinan dan asumsi-asumsi dasar tentang segala hal, tentang kemanusiaan, ilmu

dan teknologi, ekonomi, politik, seni budaya dan etika. Adapun menurut Aditya

(2010) Visi adalah Suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan-tujuan

perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada

masa yang akan datang. Dapat disimpulkan bahwa visi adalah sebuah pandangan

jauh kedepan akan sesuatu yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Adapun

visi dari SMP Tulus Kartika yaitu TEKAD ( Taqwa, Edukatif, Kekeluargaan,

Amanah dan Disiplin).

Misi menurut Wibisono (2006) misi merupakan penetapan sasaran atau

tujuan perusahaan dalam jangka pendek, sedangkan menurut Arman (2008) misi

adalah adalah pernyataan-pernyataan yang mendefinsikan apa yang sedang/akan

dilakukan atau ingin dicapai dalam waktu (sangat) dekat atau saat ini. adapun Misi

dari dari SMP Tulus Kartika yaitu membentuk manusia bertaqwa, terampil,

(22)

2.3 Struktur Organisasi

Menurut (Robbins dan Coulter, 2007:284) struktur organisasi diartikan

sebagai kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka kerja itu

tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan. Adapun

struktur organisasi dari SMP Tulus Kartika dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

2.4 Deskripsi Pekerjaan

Melihat dari struktur organisasi, setiap jabatan memiliki tugas

masing-masing, berikut penjelasan mengenai tugas dari masing-masing jabatan yang ada

di SMP Tulus Kartika Bandung :

1. KEPALA SEKOLAH

Kepala Sekolah berfungsi dan bertugas sebagai Edukator, Manajer,

Administrator dan Supervisor, Pemimpin / Leader, Inovator, Motivator.

A. Kepala Sekolah sebagai Edukator, bertugas melaksanakan Proses Belajar

Mengajar secara efektif dan efisien

B. Kepala Sekolah selaku Manajer mempunyai tugas :

1. Menyusun perencanaan Iim Ernawatis, S.Pd, M.Pd

WAKA. SEK Ur. Kesiswaan Nanan Kusnandar, S.Pd.

GURU

Siswa dan Siswi

WAKA. SEK Ur. BP/BK Nining Tedjaningsih

WAKA. SEK Ur. SARANA Dadang Taofik N, S.Pd.I WAKIL KEPALA

SEKOLAH KEPALA TATA USAHA Tisna Suntara

(23)

5. Melaksanakan pengawasan

6. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan

7. Menentukan kebijaksanaan

8. Mengadakan rapat

9. Mengambil keputusan

10.Mengatur proses belajar mengajar

11.Mengatur administrasi ketatausahaan, siswa, ketenagaan, sarana,

prasarana, dan keuangan (RAPBS)

12.Mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)

13.Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait

C. Kepala Sekolah selaku Administrator, bertugas menyelenggarakan

Administrasi :

1. Perencanaan

2. Pengorganisasian

3. Pengarahan

4. Pengkoordinasian

5. Pengawasan

6. Kurikulum

7. Kesiswaan

8. Ketatausahaan

9. Ketenagaan

10.Kantor

11.Keuangan

12.Perpustakaan

13.Laboratorium

14.Ruang keterampilan / kesenian

15.Bimbingan konseling

16.UKS

17.OSIS

18.Serbaguna

(24)

20.Gudang

21.7 K

D. Kepala Sekolah selaku Supervisor, bertugas menyelenggarakan supervisi

mengenai :

1. Proses Belajar Mengajar (PBM)

2. Kegiatan Bimbingan dan Konseling

3. Kegiatan ekstrakurikuler

4. Kegiatan ketatausahaan

5. Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait

6. Sarana dan prasarana

7. Kegiatan OSIS

8. Kegiatan 7 K

E. Kepala Sekolah selaku pemimpin / Leader

1. Dapat dipercaya, jujur, dan bertanggungjawab

2. Memahami kondisi guru, karyawan, dan siswa

3. Memiliki visi dan memahami misi sekolah

4. Mengambil keputusan urutan intern dan ekstern sekolah

5. Membuat, mencari,dan memilih gagasan baru

F. Kepala Sekolah sebagai Inovator

1. Melakukan pembaharuan di bidang :

a. KBM

b. BK

c. Ekstrakurikuler

d. Pengadaan

2. Melaksanakan pembinaan guru dan karyawan

3. Melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya di Komite

Sekolah dan Masyarakat

G. Kepala Sekolah sebagai Motivator

1. Mengatur ruang kantor yang kondusif untuk bekerja

2. Mengatur ruang kantor yang kondusif untuk KBM / BK

(25)

4. Mengatur ruang perpustakaan yang konduktif untuk belajar

5. Mengatur halaman / lingkungan sekolah yang sejuk dan teratur

6. Menciptakan lingkungan sekolah yang harmonis sesama guru dan

karyawan

7. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar sekolah dan

lingkungan

8. Menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman. Dalam melaksanakan

tugasnya, kepala sekolah dapat mendelegasikan kepada wakil kepala

sekolah

2. WAKIL KEPALA SEKOLAH

Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan – kegiatan sebagai berikut :

A. Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan, dan pelaksanaan

program

B. Pengorganisasian

C. Pengarahan

D. Ketenagaan

E. Pengkoordinasian

F. Pengawasan

G. Penilaian

H. Identifikasi dan pengumpulan data

I. Penyusunan laporan

Wakil Kepala Sekolah bertugas membantu Kepala Sekolah dalam urusan – urusan sebagai berikut :

A. Kurikulum

1. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan

(26)

3. Mengatur penyusunan Program Pengajaran ( Program Semester ),

Program Satuan Pelajaran, dan Persiapan mengajar penjabaran dan

penyesuaian kurikulum

4. Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler

5. Mengatur pelaksanaan program penilaian kriteria kenaikan kelas,

kriteria kelulusan, dan laporan kemajuan belajar siswa serta pembagian

raport dan STTB

6. Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengajaran

7. Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar

8. Mengatur perkembangan MGMPP dan koordinator mata pelajaran

9. Mengtaur mutasi siswa

10.Melakukan supervisi administrasi dan akademis

11.Menyusun laporan

B. Kesiswaan

1. Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling

2. Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7K ( Keamanan,

Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kesehatan, dan

Kerindangan )

3. Mengatur dan membina program kegiatan OSIS, meliputi :

4. Kepramukaan, Palang Merah Remaja ( PMR ), Kelompok Ilmiah

Remaja ( KIR ), Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ), Patroli Keamanan

Sekolah ( PKS ), Paskibra

5. Mengatur program pesantren kilat

6. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah

7. Menyelenggarakan cerdas cermat, olahraga prestasi

8. Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapatkan beasiswa

C. Sarana Prasarana

1. Merencanakan kebutuhan prasarana untuk menunjang proses belajar

mengajar

(27)

3. Mengatur pemanfaatan sarana dan prasarana

4. Mengelola perawatan, perbaikan, dan pengisian

5. Mengatur pembukuannya

6. Menyusun laporan

D. Hubungan dengan Masyarakat

1. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan Komite Sekolah dan

peran Komite Sekolah

2. Menyelenggarakan bakti sosial, karya wisata

3. Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan sekolah ( gebyar sekolah

)

4. Menyusun laporan

3. GURU

Guru bertanggungjawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tugas

dan tanggungjawab guru meliputi :

A. Membuat perangkat pengajaran :

1. AMP

2. Program Tahunan / Semester

3. Program rencana pengajaran

4. Program mingguan guru

5. LKS

B. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

C. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan

umum, ujian akhir

D. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian

E. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan

F. Mengisi daftar nilai siswa

G. Melaksanakan kegiatan bimbingan ( pengimbasan pengetahuan ) kepada

guru lain dalam proses belajar mengajar

(28)

I. Menumbuhkembangkan sikap menghargai karya seni

J. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum

K. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah

L. Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi

tanggungjawab

M. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa

N. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum mmemulai pelajaran

O. Mengatur kebersihan ruangan kelas dan ruang praktikum

P. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya

4. KEPALA TATA USAHA

Kepala Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah

dan bertanggungjawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan – kegiatan sebagai berikut :

A. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah

B. Pengelolaan keuangan sekolah

C. Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa

D. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah

E. Penyusunan administrsi perlengkapan sekolah

F. Penyusunan dan penyajian data / statistik sekolah

G. Mengkoordinasi dan melaksanakan 7 K

H. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan

secara berkala

2.5 Pengertian Sistem

Sistem menurut kamus besar bahasa indonesia adalah perangkat unsur

yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas atau

susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas, dan sebagainya [2].

Menurut Prof Sumantri, pengertian sistem adalah sekelompok

bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk melakukan suatu tujuan, apabila salah

(29)

hendak dicapai tidak akan terpenuhi atau setidak-tidaknya sistem yang telah

terwujud akan mendapat gangguan [3].

Prof. Prajudi mengatakan bahwa pengertian sistem yaitu suatu jaringan

dari prosedur-prosedur yang berhubungan satu sama lain menurut skema atau pola

yang bulat untuk menggerakkan suatu fungsi yang utama dari suatu usaha atau

urusan [4].

Maka kesimpulan dari beberapa pengertian diatas yaitu sistem adalah

suatu rangkaian yang saling terhubung antara beberapa bagian sampai pada bagian

yang terkecil, bila suatu bagian atau sub bagian tersebut terganggu, maka

bagian-bagian yang lain juga akan ikut terganggu.

2.6 Pengertian Learning Management System (LMS)

Menurut Wikipedia dan Riyadi (2010) Learning Management System

(LMS) merupakan :

a. Perangkat untuk membuat materi pembelajaran online (berbasis web)

b. Spesifik untuk kegiatan pembelajaran (edukasi)

c. Mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya

d. Memungkinkan untuk track, dokumentasi dan melaporkan aktivitas

training hasil pegawai

e. Memfasilitasi interaksi, komunikasi, kerjasama antar guru dan siswa.

f. Secara umum biasa digunakan sebagai pembelajaran di perusahaan /

pendidikan tinggi.

Maka dapat disimpulkan bahwa LMS merupakan perangkat yang

digunakan sebagai media pembelajaran untuk memudahkan interaksi antara guru

dan siswa dalam proses belajar mengajar. Berikut merupakan beberapa contoh

LMS yang sudah ada.

Moodle [3]

2.6.1

Moodle (http://moodle.org) adalah aplikasi web gratis bagi pendidik dan

mungkin salah satu LMS gratis yang paling populer di pasaran pada saat ini.

Moodle adalah perangkat lunak LMS open source sehingga terus-menerus

(30)

ketiga untuk menyesuaikan platform-nya agar sesuai dengan kebutuhan Anda.

Gratis bukan berarti Anda tidak perlu mengeluarkan uang, namun Anda patut

mencobanya. Mungkin saja fitur yang sudah langsung tersedia cocok dengan

kebutuhan Anda [6].

Karena Moodle adalah pemain besar open source dalam ranah LMS,

Moodle didukung oleh komunitas yang besar dan aktif dengan ribuan plugin dan

pilihan untuk menyesuaikannya dengan spesifikasi yang tepat bagi Anda. Selain

itu, terdapat banyak dokumentasi online tentang Moodle untuk membantu Anda

serta banyak kursus langsung pakai yang dapat Anda gunakan daripada membuat

konten Anda sendiri. Akan tetapi, semua ada biayanya, dan Moodle sering dikritik

karena terlalu rumit dan sulit dipelajari oleh orang awam. Kekurangan lainnya

adalah sistem pelaporan yang tidak lengkap dan tidak ada cara mudah untuk

mengelola kelompok peserta didik [6].

Berikut ini beberapa aktivitas pembelajaran yang didukung oleh Moodle

adalah sebagai berikut [5]: a. Assignment

Fasilitas ini digunakan untuk memberikan penugasan kepada peserta

pembelajaran secara online. Peserta pembelajaran dapat mengakses materi

tugas dan mengumpulkan hasil tugas mereka dengan mengirimkan file hasil

pekerjaan mereka.

b. Chat

Fasilitas ini digunakan untuk melakukan proses chatting (percakapan online).

Antara pengajar dan peserta pembelajaran dapat melakukan dialog teks secara

online.

c. Forum

Sebuah forum diskusi secara online dapat diciptakan dalam membahas suatu

materi pembelajaran. Antara pengajar dan peserta pembelajaran dapat

membahas topik-topik belajar dalam suatu forum diskusi.

d. Kuis

Dengan fasilitas ini memungkinkan untuk dilakukan ujian ataupun test secara

(31)

e. Survey

Fasilitas ini digunakan untuk melakukan jajak pendapat secara online.

Berikut merupakan tampilan dari LMS Moodle.

Gambar 2.2 Moodle [7]

Blackboard CourseSites 2.6.2

Blackboard CourseSites (https://www.coursesites.com). Blackboard

adalah salah satu nama besar dalam dunia pendidikan online. Banyak universitas

besar, organisasi korporat, dan lembaga pemerintah yang menggunakan LMS utama mereka yang disebut “Blackboard Learn”. Namun, mereka telah merilis CourseSites untuk komunitas guru dan akademisi individual. Ini adalah LMS

gratis yang bagus, tapi karena terfokus pada melayani instruktur secara individual,

ada batasan yang ditetapkan (misalnya batas unggah 500MB dan hanya 5 kursus

yang dapat ditambahkan). [6]

CourseSites bukan perangkat lunak open source sehingga terdapat beberapa

(32)

berbayar yang ditawarkan oleh Blackboard sehingga mungkin kurang bermanfaat

bagi lembaga dan organisasi [6].

Berikut adalah tampilan dari Blackboard CourseSites :

Gambar 2.3 Blackboard Coursesite [8]

Claroline 2.6.3

Claroline adalah LMS (Learning Management System) 'open source'

berbasis PHP dan MySQL yang pada awalnya dikembangkan oleh UCL

(Universitas Katolik Louvain) di Belgia pada tahun 2001. Proyek LMS yang

dibiayain oleh Yayasan Louvain ini dikembangkan mengikuti pengalaman

pedagogi dan kebutuhan pengajar. Sejak tahun 2004 sampai dengan 2007,

CERDECAM turut memberikan sumbangsih signifikan terhadap pengembangan

Claroline [9].

Dibandingkan LMS populer lain seperti Moodle maupun Dokeos, Claroline

memiliki tampilan yang sederhana dan ukuran file instalasinya pun kecil.

Penggunaannya di Indonesia sudah cukup banyak di sekolah tinggi dan

(33)

Berikut adalah tampilan dari Claroline :

Gambar 2.4 Claroline

2.7 Populasi

Menurut Sugiyono populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya [9].

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia populasi adalah sekelompok

orang, benda, atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel; suatu kumpulan

yang memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian; jumlah

orang atau pribadi yang mempunyai ciri-ciri yang sama [2].

Dari dua definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah

sekelompok orang atau benda yang memiliki karakterikstik atau ciri – ciri yang sama yang menjadi sumber pengambilan sampel.

2.8 Sampel

Menurut Sugiyono sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,

tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari

(34)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sampel adalah sesuatu yang

digunakan untuk menunjukkan sifat suatu kelompok yang lebih besar; bagian

kecil yang mewakili kelompok atau keseluruhan yang lebih besar [2].

Maka dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan bagian terkecil dari

sebuah populasi untuk menunjukkan sifat suatu kelompok yang lebih besar.

Secara statistika dinyatakan bahwa ukuran sampel yang semakin besar

diharapkan akan memberikan hasil yang semakin baik. Dengan sampel yang

besar, mean dan standar deviasi yang diperoleh mempunyai probabilitas yang

tinggi untuk menyerupai mean dan standar deviasi populasi. Hal ini karena jumlah

sampel ada kaitannya dengan pengujian hipotesis statistika. Meskipun sampel

yang besar akan semakin baik, sampel yang kecil bila dipilih secara acak dapat

mencerminkan pula populasi dengan akurat (Hajar, 1996: 147) [10].

Membahas masalah ukuran sampel, maka dapat dikemukakan suatu teorema

tentang variabel tunggal atau univariat, yaitu teorema limit sentral, yang

menyatakan statistik rata-rata mempunyai distribusi normal untuk ukuran sampel

yang mendekati tak berhingga. Akan tetapi dalam praktek, teorema limit sentral

telah dapat diterapkan untuk ukuran sampel minimal 30. Bahkan dinyatakan untuk

ukuran sampel lebih besar dari 20, distribusi normal telah dapat dipakai untuk

mendekati distribusi binomial (Agung, 2006: 83). Ukuran sampel lebih besar

daripada 30 dan lebih kecil daripada 500, cocok dipakai untuk kebanyakan

penelitian. Jika sampel harus dibagi dalam dua kategori seperti lakilaki dan

perempuan, maka diperlukan ukuran sampel minimal 30 untuk setiap kategori

(Agung, 2005: 113) [10].

Menurut Gay, Mills dan Airasian (2009: 133) untuk penelitian metode

deskriptif, minimal 10% populasi, untuk populasi yang relatif kecil minimal 20%,

sedangkan untuk penelitian korelasi diperlukan sampel sebesar 30 responden.

Untuk penelitian eksperimen dan komparatif diperlukan sampel 30 responden

untuk setiap kelompok yang akan dibandingkan [10].

Roscoe dalam buku Reseacrh Methods For Business (1982:253)

memberikan saran-saran tentang ukuran sampel untuk penelitian seperti berikut

(35)

A. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai

dengan 500.

B. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya pria-wanita, pegawai

negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal

30.

C. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariative

(korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel

minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel

penelitiannya ada 5 (independen + dependen), maka jumlah anggota

sampel = 10 x 5 = 50.

D. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota

sampel masing-masing antara 10 s/d 20.

2.9 Pengertian Analisis Butir Soal

Analisis butir soal atau analisis item adalah pengkajian

pertanyaan-pertanyaan tes agar diperoleh perangkat pertanyaan-pertanyaan yang memiliki kualitas yang

memadai [3].

2.10 Tujuan Analisis Butir Soal

Tujuan analisis butir soal adalah untuk mengkaji dan menelaah setiap butir

soal agar diperoleh soal yang bermutu sebelum soal digunakan. Analisis butir

soal-soal tes menentukan soal-soal yang baik, kurang baik, dan tidak baik [4].

2.11 Metode Analisis Butir Soal

Pada prinsipnya metode analisis butir soal terdiri dari dua cara yaitu secara

kualitatif dan kuantitatif.

Metode Kualitatif 2.11.1

Pada prinsipnya analisis butir soal secara kualitatif dilaksanakan

berdasarkan kaidah penulisan soal (tes tertulis, perbuatan, dan sikap). Penelaahan

ini biasanya dilakukan sebelum soal digunakan/ diujikan. Aspek yang

(36)

dari segi materi, konstruksi, bahasa/budaya, dan kunci jawaban/pedoman

penskorannya. Dalam melakukan penelaahan setiap butir soal, penelaah perlu

mempersiapkan bahan-bahan penunjang seperti kisi-kisi tes, kurikulum yang

digunakan, buku sumber dan kamus bahasa indonesia. [5]

Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menganalisis butir soal

secara kualitatif [5]:

1. Teknik moderator merupakan teknik berdiskusi yang di dalamnya terdapat

satu orang sebagai penengah.

2. Teknik panel merupakan suatu teknik menelaah butir soal yang setiap butir

soalnya ditelaah berdasarkan kaidah penulisan butir soal, yaitu ditelaah

dari segi materi, konstruksi, bahasa/budaya, kebenaran kunci

jawaban/pedoman penskorannya yang dilakukan oleh beberapa penelaah.

Adapun kelemahan dari metode kualitatif adalah memerlukan waktu lma

untuk mendiskusikan setiap satu butir soal dan kelebihan dari metode kualitatif

adalah setiap butir soal dapat dituntaskan secara bersama-sama, perbaikannya

seperti apa [12].

Metode Kuantitatif 2.11.2

Metode kuantitatif adalah penelaahan butir soal (tes tertulis, perbuatan,

sikap) setelah soal tersebut digunakan/diujikan. Pendekatan yag digunakan adalah

secara klasik yaitu proses penelaahan butir soal melalui informasi dari jawaban

peserta didik guna meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan dengan

menggunakan teori tes klasik.

Kelebihan analisis butir soal secara klasik adalah dapat dilaksanakan

sehari-hari dengan cepat menggunakan komputer, sederhana, familier, dapat

menggunakan data dari beberapa peserta didik atau sampel, dan dapat

menggunakan data sampel kecil [5].

Kelemahan analisis butir soal secara klasik [12]:

1. Tingkat kemampuan dalam teori klasik adalah “true score”. Jika tes sulit artinya tingkat kemampuan peserta didik mudah. Jika tes mudah artinya

(37)

2. Tingkat kesukaran soal didefinisikan sebagai proporsi peserta didik dalam

grup yang menjawab benar soal. Mudah/sulitnya butir soal tergantung

pada kemampuan peserta didik yang dites dan kemampuan tes yang

diberikan.

3. Daya pembeda, reliabilitas, dan validitas soal/tes didefinisikan berdasarkan

grup peserta didik.

Aspek yang perlu diperhatikan dalam analisis butir soal secara klasik

adalah setiap butir soal ditelaah dari segi tingkat kesukaran butir, daya pembeda,

penyebaran jawaban (distraktor), validitas, dan reliabilitas tes .

2.11.2.1 Tingkat Kesukaran (TK)

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal

pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks.

Indeks tingkat kesukaran ini pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi

yang besarnya berkisar 0,00 - 1,00. Semakin besar indeks tingkat kesukaran yang

diperoleh dari hasil hitungan, berarti semakin mudah soal itu. Suatu soal memiliki

TK= 0,00 artinya bahwa tidak ada siswa yang menjawab benar dan bila memiliki

TK= 1,00 artinya bahwa seluruh siswa dapat menjawab benar [5]. Rumus Tingkat Kesukaran (TK) adalah seperti berikut ini [6]:

(1)

Keterangan :

TK = Tingkat kesukaran soal

= Jumlah nilai jawaban benar tiap soal kelompok atas

= Jumlah nilai jawaban benar tiap soal kelompok bawah N = Jumlah seluruh siswa yang mengerjakan tes.

Interpretasi (penafsiran) terhadap angka indeks kesukaran dapat dilihat

pada Tabel 2.1 :

Tabel 2-1 Interpretasi Tingkat Kesukaran [6]

Tingkat Kesukaran Interpretasi

0.00 ≤ TK ≤ 0.30 Sukar

0.31 ≤ TK ≤ 0.70 Sedang

(38)

2.11.2.2Daya Pembeda (DP)

Daya Pembeda adalah kemampuan suatu butir soal dapat membedakan

antara siswa yang telah menguasai materi dan siswa yang belum menguasai materi

yang ditanyakan. Manfaat daya pembeda butir soal adalah seperti berikut [5]: a. Untuk meningkatkan mutu setiap butir soal melalui data empiriknya.

Berdasarkan indeks daya pembeda, setiap butir soal dapat diketahui

apakah butir soal itu digunakan, direvisi, atau ditolak.

b. Untuk mengetahui seberapa jauh setiap butir soal dapat mendeteksi/

membedakan kemampuan siswa, yaitu siswa yang telah memahami atau

belum memahami materi yang diajarkan guru. Apabila suatu butir soal

tidak dapat membedakan kedua kemampuan siswa itu, maka butir soal itu

dapat dicurigai kemungkinannya seperti berikut ini :

1) Kunci jawaban butir soal itu tidak tepat.

2) Butir soal itu memiliki dua atau lebih kunci jawaban yang benar.

3) Kompetensi yang diukur tidak jelas

4) Pengecoh tidak berfungsi

5) Materi yang ditanyakan terlalu sulit, sehingga banyak siswa yang

menebak.

6) Sebagian besar siswa yang memahami materi yang ditanyakan berpikir

ada yang salah informasi dalam butir soalnya.

Semakin tinggi indeks daya pembeda soal berarti semakin mampu soal

yang bersangkutan membedakan siswa yang telah memahami materi dengan siswa

yang belum memahami materi. Indeks daya pembeda berkisar antara -1,00 sampai

dengan +1,00. Semakin tinggi daya pembeda suatu soal, maka semakin kuat/baik

soal itu. Jika daya pembeda negatif (<0) berarti lebih banyak kelompok bawah

menjawab benar soal dibanding dengan kelompok atas. Untuk mengetahui daya

pembeda soal bentuk pilihan ganda adalah dengan menggunakan rumus berikut

(39)

(2)

Keterangan :

DP = daya pembeda soal

BA = jumlah jawaban benar pada kelompok atas

BB = jumlah jawaban benar pada kelompok bawah,

N = jumlah siswa yang mengerjakan tes.

Interpretasi (penafsiran) terhadap angka daya pembeda dapat dilihat pada

tabel di bawah :

Tabel 2-2 Interpretasi Daya Pembeda [6]

Daya Pembeda Interpretasi

DP ≤ 0.20 Soal ditolak/dibuang

0.21 ≤ DP ≤ 0.40 Soal direvisi

DP > 0.41 Soal digunakan

2.11.2.3 Fungsi Dikstraktor (Pengecoh)

Menurut Sudijono pada saat membicarakan tes objektif bentuk multiple

choice item tersebut untuk setiap butir item yang dikeluarkan dalam tes hasil

belajar telah dilengkapi dengan beberapa kemungkinan jawab, atau yang sering

dikenal dengan istilah option atau alternatif. Option atau alternatif itu jumlahnya

berkisar antara 3 sampai dengan 5 buah, dan dari kemungkinan-kemungkinan

jawaban yang terpasang pada setiap butir item itu, salah satu diantaranya adalah

merupakan jawaban betul (kunci jawaban), sedangkan sisanya adalah merupakan

jawaban salah. Jawaban-jawaban salah itulah yang biasa dikenal dengan istilah

distraktor (pengecoh). [5]

Menganalisis fungsi distraktor sering dikenal dengan istilah lain, yaitu

menganalisis pola penyebaran jawaban item. Adapun yang dimaksud dengan pola

penyebaran jawaban item adalah suatu pola yang dapat menggambarkan

bagaimana testee menentukan pilihan jawabnya terhadap

kemungkinan-kemungkinan jawab yang telah dipasangkan pada setiap butir item. Suatu

kemungkinan dapat terjadi, yaitu bahwa dari keseluruhan alternatif yang dipasang

(40)

testee menyatakan blangko. Pernyataan blangko ini sering dikenal dengan istilah

omiet dan biasa diberi lambang dengan huruf O. Untuk menghitung fungsi

distraktor dengan menggunakan rumus [5]:

(3)

Distraktor dinyatakan telah dapat menjalankan fungsinya dengan baik

apabila distraktor tersebut sekurang-kurangnya sudah dipilih oleh 5 % dari seluruh

peserta tes. Sebagai tindak lanjut atas hasil penganalisaan terhadap fungsi

distraktor tersebut maka distraktor yang sudah dapat menjalankan fungsinya

dengan baik dapat dipakai lagi pada tes-tes yang akan datang, sedangkan

distraktor yang belum dapat berfungsi dengan baik sebaiknya diperbaiki atau

diganti dengan distraktor yang lain. [5]

2.11.2.4Validitas Instrumen

Validitas suatu instrumen menunjukkan tingkat ketepatan suatu instrumen

untuk mengukur apa yang harus diukur. Jadi validitas suatu instrumen

berhubungan dengan tingkat akurasi dari suatu alat ukur mengukur apa yang akan

diukur. [7]

Validitas suatu instrumen dapat dikelompokkan menjadi :

1. Validitas teoritik, yaitu validitas yang didasarkan pada pertimbangan para ahli.

Validitas teoritik terdiri dari:

a. Validitas isi / validitas kurikuler (content validity), yaitu ketepatan suatu

istrumen ditinjau dari segi materi yang diujikan (untuk tes) atau ditinjau

dari segi dimensi dan indikator yang ditanyakan (untuk angket).

b. Validitas muka / validitas bentuk soal (pertanyaan/pernyataan) (face

validity), yaitu keabsahan susunan kalimat atau kata-kata dalam

soal/pernyataan/pertanyaan sehingga jelas pengertiannya atau tidak

(41)

Dalam menguji validitas teoritik suatu instrument, sebaiknya melibatkan

paling sedikit 3 orang ahli di bidangnya.

2. Validitas kriterium, yaitu validitas yang ditinjau berdasarkan hubungannya

dengan kategori tertentu. Tinggi-rendahnya koefisien validitas tes atau angket

ditentukan berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi. Validitas

kriterium terdiri dari:

a. Validitas banding (validitas bersama atau validitas yang ada sekarang),

yaitu validitas tes yang diperoleh dengan cara menghitung koefisien

korelasi antara nilai-nilai hasil tes yang akan diuji validitasnya dengan

nilai-nilai hasil tes terstandar yang telah mencerminkan kemampuan siswa.

Catatan: Dalam dunia pendidikan, biasanya diasumsikan bahwa nilai

rata-rata ulangan harian sebagai hasil dari tes terstandar.

b. Validitas ramal, yaitu validitas yang berkenaan dengan kemampuan suatu

tes untuk dapat meramalkan keadaan yang akan datang berdasarkan

kondisi yang ada sekarang. Suatu tes seleksi masuk siswa baru haruslah

memiliki tingkat validitas ramal yang tinggi.

Untuk menentukan tingkat validitas kriterium suatu tes dilakukan dengan

menghitung koefisien korelasi antara nilai-nilai hasil tes yang akan diuji

validitasnya dengan nilai-nilai hasil tes yang telah ada dan sudah diketahui

atau diasumsikan memiliki validitas tes yang memadai.

Langkah-langkah Pengujian Validitas Butir Soal Tes

1. Hitung koefisien validitas butir soal nomor 1 (r1) dengan cara menghitung

koefisien korelasi produk momen Pearson antara setiap skor soal nomor 1

dengan skor total yang dimiliki oleh orang yang sama.

∑ ∑ ∑

√ ∑ (∑ ) ∑ (∑ )

(4)

dengan :

rxy adalah koefisien korelasi antara variable X dan variable Y

xi adalah nilai data ke-i untuk kelompok variable X

yi adalah nilai data ke-i untuk kelompok variable Y

(42)

Catatan:

1) Korelasi produk momen Pearson mensyaratkan agar data yang

dikorelasikan sekurang-kurangnya berskala interval.

2) Rumus korelasi produk momen Pearson sudah tersedia dalam

Calkulator scientific, MS Excel, Software-software statistic.

3) Tabel r Pearson sudah tersedia pada lambiran buku-buku statistic.

2. Bandingkan nilai koefisien validitas hasil langkah-1 dengan nilai

koefisien korelasi Pearson / tabel Pearson (rtabel) pada taraf signifikansi α

(biasanya dipilih 0,05) dan n = banyaknya data yang sesuai.

Tabel 2-3 Kriteria Validitas [7]

Koefisien Validitas Interpretasi

r1 ≥ rtabel Instrumen valid r1 < rtabel. Instrumen tidak valid

3. Tentukan kategori dari validitas instrument yang mengacu pada

pengklasifikasian validitas yang dikemukakan oleh Guilford (1956, h.145)

adalah sebagai berikut:

Tabel 2-4 Kategori Validitas [7]

Koefisien Validitas Interpretasi

0,80 < rxy ≤ 1,00 validitas sangat tinggi (sangat baik) 0,60 < rxy ≤ 0,80 validitas tinggi (baik)

0,40 < rxy ≤ 0,60 validitas sedang (cukup) 0,20 < rxy ≤ 0,40 validitas rendah (kurang) 0,00 < rxy ≤ 0,20 validitas sangat rendah (jelek)

rxy ≤ 0,00 tidak valid

4. Ulangi langkah (1) sampai dengan (3) untuk menguji validitas butir soal

yang lainnya.

5. Jika ada butir soal yang tidak valid, dilakukan uji validitas instrument

tahap 2 yaitu dengan cara sebagai berikut:

a. Buang setiap soal yang tidak valid.

b. Hitung nilai total yang baru, yaitu hasil penjumlahan skor butir soal

yang valid, selanjutnya disebut skor total baru untuk uji validitas tahap

(43)

c. Lakukan pengujian validitas untuk setiap butir soal yang valid hasil uji

validitas tahap pertama dengan skor total seperti langkah (1) sampai

dengan (4) pada uji validitas tahap pertama.

2.11.2.5 Reliabilitas Soal

Reliabilitas merupakan derajat keajegan (consistency) di antara dua buah

hasil pengukuran pada objek yang sama. Definisi ini dapat diilustrasikan dengan

seseorang yang diukur tinggi badannya akan diperoleh hasil yang tidak berubah

walaupun menggunakan alat pengukur yang berbeda dan skala yang berbeda.

Dalam kaitannya dengan dunia pendidikan, prestasi atau kemampuan seorang

siswa dikatakan reliabel jika dilakukan pengukuran, hasil pengukuran akan sama

informasinya, walaupun penguji berbeda, korektornya berbeda atau butir soal

yang berbeda tetapi memiliki karakteristik yang sama. [5]

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam pembuatan alat ukur dalam dunia

pendidikan harus dilakukan secermat mungkin dan disesuaikan dengan

kaidah-kaidah yang telah ditentukan oleh ahli-ahli pengukuran di bidang pendidikan.

Untuk melihat reliabilitas suatu alat ukur, yang berupa suatu indeks reliabilitas,

dapat dilakukan penelaahan secara statistik. Nilai ini biasa dinamakan dengan

koefisien reliabilitas (reliability coefficient).

Untuk menentukan nilai reliabilitas suatu tes (butir soal berbentuk pilihan

ganda dapat digunakan rumus Kuder-Richardson (KR20) [6]:

(5)

Keterangan :

k = banyaknya butir soal

p = proporsi peserta tes yang menjawab benar

q = 1 – p

varians total

Karena nilai varian total belum diketahui maka hitung dengan

(44)

√ ∑ ̅ (6)

Keterangan :

varians total x = skor tiap siswa

̅ rata – rata skor

Selanjutnya dalam pemberian interpretasi reliabilitas tes terhadap koefisien

reliabilitas tes umumnya digunakan patokan seperti pada tabel berikut :

Tabel 2-5 Interpretasi Reliabilitas Tes [7]

Koefisien Reliabilitas Tes Interpretasi

0 ≤ r11 ≤ 0.20 Korelasi sangat rendah

0.21 ≤ R ≤ 0.40 Korelasi rendah

0.41 ≤ R ≤ 0.70 Korelasi cukup

0.71 ≤ R 0.90 Korelasi tinggi

0.91 ≤ R ≤ 1.00 Korelasi sangat tinggi

2.12 PHP

Menurut Abdul Kadir, PHP merupakan skrip yang dijalankan di server,

dimana kode yang menyusun program tidak perlu diedarkan ke pemakai sehingga

kerahasiaan kode dapat dilindungi. [11]

Menurut Didik Dwi Prasetyo, PHP merupakan bahasa scripting server-side,

dimana pemrosesan datanya dilakukan pada sisi server. Sederhananya, serverlah

yang akan menerjemahkan skrip program, baru kemudian hasilnya akan dikirim

kepada client yang melakukan permintaan. [12]

Menurut Badiyanto, PHP: Hypertext Preprocessor adalah bahasa skrip yang

dapat ditanamkan atau disisipkan kedalam HTML atau PHP banyak dipakai untuk

membuat situs web dinamis. PHP dapat juga digunakan untuk membangun sebuah

CMS. Sebagian besar sintaks mirip dengan bahasa C, Java, dan Perl, ditambah

beberapa fungsi PHP yang spesifik. Tujuan utama penggunaan bahasa ini adalah

untuk memungkinkan perancang dan menulis halaman web menjadi dinamis

dengan cepat. [13]

Berdasarkan definisi PHP dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa

(45)

yang berjalan pada sisi server (server side) sehingga semua kode atau sintaks

program akan dilakukan pada sisi server dan hasilnya akan dikirim kepada klien

melalui browser.

PHP dibuat oleh Resmus Lerdorf pada tahun 1994, pada awalnya tidak

untuk didistribusikan dan hanya digunakan pada homepage pribadinya. Pada

tahun 1995 dikeluarkan versi pertama yang dapat digunakan oleh umum dengan

nama personal Home Page Tools. Ditulis kembali pada pertengahan 1995 dan

diberi nama sebagai PHP/FI Version 2. FI berasal dari paket resmus yang mana

merupakan html interpreter untuk data form. Pada hasil kombinasi tersebut juga

ditambah dukungan terhadap SQL. PHP/FI terus berkembang dan banyak orang

mulai memberikan kontribusi dalam pengembangannya [14].

Pada tahun 1996 PHP/FI diperkirakan telah digunakan 15.000 situs web

didunia, dan pada pertengahan 1997 jumlah ini berkembang melebihi 50.000.

Pada pertengahan 1997 juga terjadi perubahan pada PHP dimana berubah menjadi

proyek yang didukung oleh team yang lebih terorganisasi.Persyaratan ditulis

ulang oleh Zeev Suraski dan Andi Gutmans dan parser baru inilah yang

membentuk basis untuk PHP versi 3. Banyak kode utility dari PHP/FI yang

dimasukan ke PHP dan banyak diantaranya telah selesai ditulis kembali.Sekarang baik PHP /FI telah diikutsertakan dalam sejumlah produk komersial seperti C2‟s

Strong web server dan RedHat Linux. Semua perkiraan yang konservatif

didasarkan dari hasil extrapolasi terhadap angka yang diperoleh dari 150.000 situs

diseluruh dunia. Dan secara perspektif, angka ini lebih besar dibandingkan dengan

server yang menjalankan Netscape’s flagship Enterprise server di internet [14]. 1. Pemisahan Instruksi

Pemisahan instruksi dalam PHP sama dengan pemisahan dalam instruksi

yang digunakan dalam bahasa C atau PERL, yaitu dengan menggunakan

titik koma sebagai penutup setiap statement dan diakhiri dengan tag (?>)

(46)

2. Komentar

Untuk menambahkan baris komentar dalam PHP dapat digunakan

beberapa styleyang didukung oleh PHP ini, yaitu komentar „C‟, „C++‟ dan Unix Shell-style.

3. Form

Formulir (form) pada suatu website disediakan untuk diisi oleh user

sehingga memungkinkan untuk bisa berinteraksi dengan pihak penyedia

informasi web.

4. Merancang Form Untuk Dokumen

Form dalam HTML ditandai dengan tag < FROM> dan </FROM>.

Sewaktu kita membuat elemen form, kita perlu menentukan bagaimana

dan kemana data yang diisikan ke dalam form tersebut akan dikirimkan

dari browser ke Web server. Hal ini dilakukan dengan pernyataan action

dan method. action menunjukkan lokasi tempat program CGI yang hendak

dijalankan. method menunjukan bagaimana informasi yang diisikan dalam

form harus dikirimkan ke web server. method yang umum adalah get dan

post.

5. Input

Input adalah elemen form yang mungkin paling banyak dipakai <INPUT>

dibentuk dalam beragam bentuk, yang dapat berupa kotak teks (textbox),

tombol-tombol dan checkbox [14]. a. Text

Dipergunakan untuk menampilkan kotak teks sebagai masukan dari

user. Panjang kotak teks ini dibatasi satu baris saja. Perintah yang dipergunakan adalah <INPUT TYPE=”text”>.

b. Radio

Tombol-tombol akan tampak seperti sebuah lingkaran kosong yang

bilamana dipilih, akan berisi lingkaran lain yang berwarna lain yang

(47)

c. Checkbox

Serupa dengan tombol, Checkbox memungkinkan user untuk

memilih sesuatu pilihan dari beberapa pilihan yang tersedia, bedanya

Checkbox mengijinkan user memilih lebih dari satu pilihan. Perintah yang digunakan adalah <INPUT TYPE=”Checkbox”>.

d. Submit

Pada akhir sebuah form, haruslah terdapat suatu tombol yang

dipergunakan untuk mengirimkan data-data yang telah dimasukan

kedalam form. Biasanya tombol ini diberi tulisan “SUBMIT”. Dan ini

adalah perintahnya <INPUT TYPE=”SUBMIT”>.

e. Password

Bentuk input yang lain adalah password, yang sebenarnya adalah

kotak teks biasa namun tidak menampilkan ke layar data yang

dimasukan didalamnya. Contohnya <INPUT TYPE=”PASSWORD”>.

2.13 UML

UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan

grafik atau gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan

pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO

(Object-Oriented).

Menurut Hend, Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa yang

telah menjadi standard untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan

mendokumentasikan artifak suatu sistem perangkat lunak.

Menurut Adi Nugroho, Unified Modeling Language (UML) adalah alat

bantu analisis serta perancangan perangkat lunak berbasis objek. [16]

Jadi berdasarkan pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan pengertian

UML adalah alat bantu analisis yang bersifat seperti bahasa standar untuk

memvisualisasi, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem perangkat

(48)

2.14 MySQL

Menurut Bimo Sunarfrihantono, MySQL merupakan multiuser database

yang menggunakan bahasa Structured Query Language (SQL).

Sedangkan menurut Lukmanul Hakim dan Uus Musalini, MySQL

merupakan salah satu jenis program database server, yaitu sebuah program yang

berfungsi untuk mengolah, menyimpan dan memanipulasi data dari server. [11] Berdasarkan definisi MySQL dari pernyataan diatas dapat disimpulkan

bahwa MySQL adalah sebuah software database yang dijalankan menggunakan

perintah SQL untuk mengolah, menyimpan, dan memanipulasi data sesuai

dengan keinginan pengguna. MySQL merupakan software database yang biasa

(49)

35 3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem dilakukan untuk menguraikan suatu sistem yang utuh ke

dalam bagian-bagian atau komponen-komponen dengan tujuan untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah, hambatan yang terjadi, serta

kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat memberikan solusi untuk perbaikan

atau pengembangan sistem ke arah yang lebih baik. Analisis sistem ini meliputi

analisis sistem yang sedang berjalan, analisis kebutuhan perangkat keras, analisis

kebutuhan perangkat lunak, analisis pengguna, serta analisis kebutuhan fungsional

sistem.

Analisis Masalah 3.1.1

Dari hasil penelitian pada bulan April 2016 di SMP Tulus Kartika, dapat

diketahui bahwa SMP Tulus Kartika belum memanfaatkan teknologi Learning

Management System (LMS) dalam proses pembelajarannnya namun sudah

menerapkan proses untuk melakukan analisis hasil belajar dan analisis kualitas

soal. Adapun permasalahan yang diharapkan dapat ditangani oleh sistem yaitu :

1) Apabila guru tidak melakukan analisis butir soal maka guru tidak akan

mengetahui kualitas/mutu dari soal yang telah dibuat akibatnya guru

menganggap soal yang dibuat sudah baik/ tidak perlu perbaikan.

2) Apabila guru tidak melakukan analisis hasil belajar maka guru tidak akan

mengetahui perkembangan peserta didik akibatnya guru menganggap siswa

memiliki kemampuan yang sama dalam proses belajar.

(50)

Analisis Sistem yang sedang Berjalan 3.1.2

Prosedur merupakan urutan kegiatan yang tepat dari tahapan-tahapan yang

menerangkan mengenai proses apa yang dikerjakan. Adapun prosedur untuk

menganalisis butir soal secara kuantitatif adalah sebagai berikut :

3.1.2.1 Prosedur Analisis Kuantitatif Butir Soal

Adapun prosedur dalam proses analisis butir soal secara kuantitatif adalah

sebagai berikut :

1. Kepala sekolah menugaskan TPK sekolah dan guru/MGMP sekolah

melaksanakan kegiatan analisis butir soal.

2. Kepala sekolah memberikan arahan teknis tentang analisis butir soal

kepada TPK sekolah dan guru/MGMP sekolah, antara lain mencakup:

a. Dasar dan acuan pelaksanaan analisis butir soal

b. Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan analisis butir soal

c. Manfaat analisis butir soal

d. Hasil yang diharapkan dari analisis butir soal

e. Mekanisme pelaksanaan analisis butir soal

f. Unsur-unsur yang terlibat dan uraian tugasnya dalam pelaksanaan

analisis butir soal

3. TPK sekolah dan MGMP sekolah menyusun rencana kegiatan

sekurang-kurangnya berisi uraian kegiatan, sasaran/hasil, pelaksana, jadwal

pelaksanaan, mencakup kegiatan:

a. Penyusunan rambu-rambu pelaksanaan analisis butir;

b. Penyusunan rambu-rambu pengelolaan bank soal;

c. Pengumpulan bahan analisis butir soal;

d. Pelaksanaan analisis sesuai dengan rambu-rambu;

e. Presentasi dan pembahasan hasil analis butir soal per mata

pelajaran;

f. Menyempurnakaan dan finalisasi soal yang telah dianalis;

g. Melakukan pengelolaan dengan sistem bank soal

Gambar

Gambar 2.2 Moodle [7]
Gambar 2.4 Claroline
Tabel 3-2 Proses Menghitung Jumlah Skor Peserta
Tabel 3-8 Fungsi Pengecoh (Distractor)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini dilakukan analisis pada butir soal Ujian Nasional SMP/MTs mata pelajaran Matematika tahun 2013 berdasarkan Taksonomi Bloom dan metode SEC

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel untuk Soal Ujian Akhir Semester gasal kelas XI mata pelajaran Ekonomi Akuntansi diambil seluruh populasi sedangkan

Analisis secara kuantitatif dilakukan dengan menganalisis butir soal dilihat dari jawaban siswa dan kunci jawaban. Teknik Analisis data yang dilakukan terhadap butir- butir Soal

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas butir soal Ujian Akhir Semester Ganjil Mata Pelajaran Teori Kejuruan Kelas XII Jurusan Akuntansi SMK Koperasi

02.09.2021 · kumpulan soal un unbk sma tahun 2020 ini terdiri dari soal latihan dan kunci jawaban ujian nasional un sma 2020 semua mapel jurusan ipa yang terdiri dari mata

Berdasarkan hasil analisis Reliabilitas Soal Ujian Akhir Semester Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Kelas XII IPS SMA N 4 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016, pada

ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP BUATAN GURU MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS X SMA NEGERI 3 BANDA ACEH TAHUN AJARAN 2017/2018

Kesimpulan Simpulan dari hasil penelitian dan pembahasan terhadap analisis butir soal pada setiap butir soal pilihan ganda Ujian Tengah Semester Mata Pelajaran Biologi Kelas X di MAN