Oleh :
Suryani Nancy Julyana Siregar NIM 4123240030
Program Studi Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Penentuan Struktur Bawah Permukaan Area Panas Bumi Siogung-Ogung Kabupaten Samosir Dengan Menggunakan Metode Magnetik
Suryani Nancy Julyana Siregar (4123240030)
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana struktur batuan bawah permukaan dan menentukan jenis batuan berdasarkan nilai suseptibilitasnya di daerah panas bumi Siogung-Ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir.
Secara geografis daerah penelitian berada pada koordinat 9840328 – 9840357 N dan 237007 – 237079 E. Pengukuran medan magnet total menggunakan alat yang disebut Proton Precission Magnetometer (PPM), penentuan posisi menggunakan Global Position System (GPS) dan penentuan orientasi arah utara menggunakan kompas geologi. Pengambilan data dilakukan secara acak dengan jumlah titik yang diperoleh sebanyak 51 titik ukur. Pengolahan data diawali dengan koreksi IGRF untuk mendapatkan anomali medan magnet total. Kemudian Pengolahan data anomali magnet total dilakukan dengan menggunakan program Surfer 12. Untuk mendapatkan penampang anomali magnetik digunakan program Mag2dc For Windows.
Hasil pengukuran magnetik menunjukkan adanya variasi kuat medan magnet disetiap titik dengan nilai intensitas magnet terendah sebesar 41785,67 nT terdapat pada posisi 9840345 N dan 237039 E. Dan harga intensitas magnet tertinggi sebesar 43140,33 nT terdapat pada posisi 9840356 N dan 237063 E. Dari hasil interpretasi kualitatif, nilai anomali magnetik berada pada -200,92 nT sampai 1154,45 nT sedangkan hasil interpretasi kuantitatif pemodelan A’A menunjukkan adanya batuan desit dan andesit, dengan nilai suseptibilitas 0,0254, 0,0499, 0,0877, 0,1734, 0,0356, dan 0,0579.
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat, berkat dan penyertaannya yang memberikan kesehatan dan hikmat serta kebijaksanaan kepada penulis sehingga penelitian yang berjudul “Penentuan Struktur Bawah Permukaan Area Panas Bumi Siogung-Ogung Kabupaten Samosir Dengan Menggunakan Metode Magnetik” ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai waktu yang direncanakan.
Dengan kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang
setinggi-tingginya kepada:
Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof.Dr.Syawal Gultom, M.Pd,
Dekan Fakultas MIPA UNIMED, Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd, atas kesempatan
yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan
sarjana sains di UNIMED.
Ketua jurusan Fisika, Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si, Sekretaris Jurusan
Fisika dan dosen Pembimbing Akademik, Ibu Dr. Rita Juliani, M.Si, Ketua Program
Studi Fisika, Bapak Dr. Makmur Sirait, M.Si, beserta seluruh staf edukatif dan
administratif pada program studi Fisika Universitas Negeri Medan.
Dalam kesempatan ini penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih
kepada, Bapak Drs. Juniar Hutahaean, M.Si, selaku pembimbing Skripsi yang
memberikan saran, bimbingan dalam penyusunan skripsi ini mulai dari awal hingga
akhir. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Rappel Situmorang,
M.Si, Bapak Drs. Togi Tampubolon, M.Si, Bapak Dr. Rahmatsyah, M.Si selaku
dosen penguji yang telah memberi masukan, arahan dan motivasi yang berarti bagi
penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.
Kepala Laboratorium Fisika UNIMED, Drs. Abd. Hakim S, M.Si., kepala dan
staff Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika yang telah memberikan izin
informasi serta Kak Niken yang telah ikut andil dalam penelitian ini, juga kepada
kepala Desa Siogung-ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.
Teristimewa buat Ayahanda Abdul B. Siregar dan Ibunda Tiasa Sihombing
yang tidak pernah berhenti memberi doa, semangat, dukungan dan kasih sayangnya
baik berupa moral dan materi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
pada waktunya. Penulis Juga mengucapkan terimakasih kepada Kakak Elfrida
Silalahi yang selama ini selalu memberikan motivasi dan semangat begitu juga buat
adik-adik saya, Henny, Satriani, Roy, Abdi, Nurani, Enjel, dan Nico atas
dukungannya selama ini, serta seluruh keluarga yang memberangkatkan penulis
dengan doa dan memberikan kepercayaan serta pesan moral sehingga mampu dan
terus berjuang dalam menyelesaikan studi dengan baik.
Terimakasih kepada teman-teman seperjuangan Fisika Non Dik 2012 yang
menjadi saudara dan teman terbaik selama ini ( Isrin Evawanti Nadeak , Rita Deby,
Heryanto Sihite, Viktor Panjaitan, Denny Hasibuan, dan Clara saragih), dan juga
teman-teman yang lain, Alfrina, Habibi, Peter, Irma, Marta, Gloria, Sri, Wahyu,
Ibrahim, Marnala, Reza, Konni, Evan, Hendro, Andi,Lili, Julyana, Nila, Martha,
Renny, Erni, Intan, Kartika, Elviana,Marlina, Fadillah, Nurhidayah, Nurhayati,
Cindy, Dinie, penulis ucapkan terimakasih karena sudah saling melengkapi selama
ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, kritik dan
saran yang konstruktif sangat diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan
dimasa mendatang. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan.
Medan, Agustus 2016
Penulis
Suryani N J Siregar
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang 1
1.2 Batasan Masalah 3
1.3 Rumusan Masalah 4
1.4 Tujuan Penelitian 4
1.5 Manfaat Penelitian 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Geothermal (Panas Bumi) 5
2.1.1 Pengertian Geothermal (Panas Bumi) 5
2.2 Lapisan Bumi 8
2.3 Sesar 10
2.4 Terjadinya Panas Bumi 11
2.4.1 Sistem Panas Bumi di Indonesia 12
2.4.2 Sistem Hidrotermal 14
2.4.2.1 Berdasarkan dua fasa 14
2.4.2.2 Berdasarkan Besar Temperatur 15
2.4.2.3 Berdasarkan Entalpi Fluida 15
2.4.3 Manifestasi Panas Bumi di Permukaan 16
2.4.3.1 Tanah Hangat (Warm Ground) 16
2.4.3.2 Permukaan Tanah Beruap 17
2.4.3.3 Mata Air Hangat atau Panas (Hot or Warm Spring) 17
2.4.3.4 Geyser 18
2.4.3.5 Kubangan Lumpur Panas 18
2.4.3.6 Umur (life time) Sumber Panas Bumi 18
2.5 Prinsip Dasar Metode Magnetik 19
2.5.1 Gaya Magnetik 19
2.5.2 Momen Magnetik 20
2.5.3 Kuat Medan Magnet 20
2.5.4 Intensitas Magnet 21
2.5.5 Suseptibilitas Magnet 21
2.5.6 Suseptibilitas Batuan 23
2.6 Medan Magnet Bumi 25
2.6.1 Elemen – Elemen Medan Magnet Bumi 25
2.7 Magnetometer 27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 28
3.2 Alat dan Bahan 29
3.2.1 Alat 29
3.2.2 Bahan 29
3.3 Diagram Penelitian 30
3.4 Prosedur Penelitian 31
3.5 Teknik Analisi Data 31
3.5.1 Koreksi Data 31
3.5.2 Interpretasi Data 34
3.6 Diagram Alir Pengolahan Data Magnetik 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Geomagnet 37
4.1.1 Pola penyebaran Anomali Magnet Bumi 39
4.1.2 Suseptibilitas Batuan Daerah Panas Bumi Siogung-Ogung 41
4.2 Pembahasan 42
4.2.1 Interpretasi Data Geomagnetik 42
4.2.1.1 Pemodelan Anomali Magnetik 43
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan 45
5.2 Saran 45
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang 1
1.2 Batasan Masalah 3
1.3 Rumusan Masalah 4
1.4 Tujuan Penelitian 4
1.5 Manfaat Penelitian 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Geothermal (Panas Bumi) 5
2.1.1 Pengertian Geothermal (Panas Bumi) 5
2.2 Lapisan Bumi 8
2.3 Sesar 10
2.4 Terjadinya Panas Bumi 11
2.4.1 Sistem Panas Bumi di Indonesia 12
2.4.2 Sistem Hidrotermal 14
2.4.2.1 Berdasarkan dua fasa 14
2.4.2.2 Berdasarkan Besar Temperatur 15
2.4.2.3 Berdasarkan Entalpi Fluida 15
2.4.3 Manifestasi Panas Bumi di Permukaan 16
2.4.3.1 Tanah Hangat (Warm Ground) 16
2.4.3.2 Permukaan Tanah Beruap 17
2.4.3.3 Mata Air Hangat atau Panas (Hot or Warm Spring) 17
2.4.3.4 Geyser 18
2.4.3.5 Kubangan Lumpur Panas 18
2.4.3.6 Umur (life time) Sumber Panas Bumi 18
2.5 Prinsip Dasar Metode Magnetik 19
2.5.1 Gaya Magnetik 19
2.5.2 Momen Magnetik 20
2.5.3 Kuat Medan Magnet 20
2.5.4 Intensitas Magnet 21
2.5.5 Suseptibilitas Magnet 21
2.5.6 Suseptibilitas Batuan 23
2.6 Medan Magnet Bumi 25
2.6.1 Elemen – Elemen Medan Magnet Bumi 25
2.7 Magnetometer 27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 28
3.2 Alat dan Bahan 29
3.2.1 Alat 29
3.2.2 Bahan 29
3.3 Diagram Penelitian 30
3.4 Prosedur Penelitian 31
3.5 Teknik Analisi Data 31
3.5.1 Koreksi Data 31
3.5.2 Interpretasi Data 34
3.6 Diagram Alir Pengolahan Data Magnetik 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Geomagnet 37
4.1.1 Pola penyebaran Anomali Magnet Bumi 39
4.1.2 Suseptibilitas Batuan Daerah Panas Bumi Siogung-Ogung 41
4.2 Pembahasan 42
4.2.1 Interpretasi Data Geomagnetik 42
4.2.1.1 Pemodelan Anomali Magnetik 43
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan 45
5.2 Saran 45
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Magmatisasi karena Tumbukan antar Lempeng 6
Gambar 2.2 Model Konseptual Panas Bumi 7
Gambar 2.3 Anatomi Bumi 9
Gambar 2.4 Perpindahan Panas di Bawah Permukaan 11
Gambar 2.5 Sistem Hidrotermal 14
Gambar 2.6 Manifestasi Panas Bumi di Permukaan 16 Gambar 2.7 Komponen-komponen Medan Magnet Bumi 25
Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian 28
Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian 30
Gambar 3.3 Diagram Alir Pengolahan Magnetik 36 Gambar 4.1 Pola Penyebaran Anomali Magnet Bumi di Lokasi Survei 40 Gambar 4.2 Peta Kontur Suseptibilitas di Daerah Panas Bumi
Siogung-Ogung 41
Gambar 4.3 Peta Kontur Anomali Dengan Sayatan A-A’ 42 Gambar 4.4 Model Penampang Geomagnetik Menggunakan
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Magmatisasi karena Tumbukan antar Lempeng 6
Gambar 2.2 Model Konseptual Panas Bumi 7
Gambar 2.3 Anatomi Bumi 9
Gambar 2.4 Perpindahan Panas di Bawah Permukaan 11
Gambar 2.5 Sistem Hidrotermal 14
Gambar 2.6 Manifestasi Panas Bumi di Permukaan 16 Gambar 2.7 Komponen-komponen Medan Magnet Bumi 25
Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian 28
Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian 30
Gambar 3.3 Diagram Alir Pengolahan Magnetik 36 Gambar 4.1 Pola Penyebaran Anomali Magnet Bumi di Lokasi Survei 40 Gambar 4.2 Peta Kontur Suseptibilitas di Daerah Panas Bumi
Siogung-Ogung 41
Gambar 4.3 Peta Kontur Anomali Dengan Sayatan A-A’ 42 Gambar 4.4 Model Penampang Geomagnetik Menggunakan
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Potensi Panas Bumi di Indonesia 13
Table 2.2. Sistem Panas Bumi berdasarkan Entalpi 15
Tabel 2.3. Steaming Ground 17
Tabel 2.4. Nilai Suseptibilitas Magnetik Jenis Batuan dan Mineral 24
Tabel 3.1. Alat dan Spesifikasi Alat 29
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Peta Geologi Lokasi Penelitian 48 Lampiran 2 Peta Geologi Regional Lokasi Penelitian 49 Lampiran 3 Peta Topografi Lokasi Penelitian 50 Lampiran 4 Peta Administarsi Lokasi Penelitian 51
Lampiran 5 Legenda Peta Geologi 52
Lampiran 6 Colour Map Peta Geologi 53
Lampiran 7 Data Pengamatan Magnet Bumi di Base 54
Lampiran 8 Data di Lokasi Penelitian 56
Lampiran 9 Data Magnet Terolah Dengan Koreksi Harian 59 Lampiran 10 Anomali Magnet dan Harga Suseptibilitas Batuan
di Lokasi Penelitian 62
Lampiran 11 Suhu dan Ph Sumber Air Panas di Beberapa Titik 65
Lampiran 12 Pengolahan Data Magnetik 66
Lampiran 13 Gridding Report Anomali Magnetik 71 Lampiran 14 Gridding Report Suseptibilitas 78
Lampiran 15 Gambar Alat Penelitian 86
Lampiran 16 Dokumentasi Penelitian 87
Lampiran 17 Surat Penugasan Dosen Pembimbing Skripsi 89 Lampiran 18 Surat Izin Penelitian Kepala Desa Siogung-Ogung 90 Lampiran 19 Surat Permohonan Peminjaman Alat BMKG 91 Lampiran 20 Surat Keterangan Penelitian dari Kepala Desa
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Indonesia terletak di antara pertemuan dua lempeng yang mempunyai
kondisi geologi yang sangat dinamis. Untuk daerah Sumatera yang terletak di
sepanjang tepi Barat Daya Lempeng Benua Sunda dan tepi Busur Sunda, di bawah
nya kerak samudera menghunjam miring ke arah Utara timur laut. Penghujaman
di bawah tepi barat Sumatera tersebut telah menghasilkan pembentukan busur
gunung api tersier sampai resen dari Pegunungan Bukit Barisan di sepanjang tepi
barat Sumatera dan terpotong memanjang oleh sistem sesar Sumatera. Daerah
yang berpotensi memiliki sumber panas bumi yang bisa dimanfaatkan adalah
daerah yang berada di sepanjang batas-batas lempeng tektonik, sehingga
menyebabkan terdapatnya kegiatan tektonik aktif yang menghasilkan sumber
energi panas bumi yang besar.
Panas bumi (Geothermal) merupakan salah satu sumber energi alternatif
terbarukan dan sangat berpotensi untuk diproduksi di Indonesia. Hal ini
disebabkan Indonesia memiliki lingkaran sabuk gunung api sepanjang lebih dari
7000 km yang memiliki potensi panas bumi yang besar. Potensi panas bumi di
Indonesia sangat melimpah, karena terletak di zona tumbukan antara lempeng
Eurasia dan lempeng Indo-Australia, hingga saat ini telah teridentifikasi 265
daerah prospek panas bumi di Indonesia, 138 lokasi (52,07 %) masih pada
tahap penyelidikan tingkat spekulatif, 24 lokasi (9,5 %) masih pada tahap
penyelidikan tingkat hipotetis, 88 lokasi (33,21 %) berpotensi sebagai cadangan
panas bumi, 8 lokasi (3,01 %) siap dikembangkan menjadi potensi panas bumi, 7
lokasi (2,64 %) telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi
(Badan Geologi, 2010).
Potensi panas bumi Sumut untuk setiap satu lapangan eksplorasi paling
besar mencapai 100-500 MW dengan asumsi mampu memenuhi 1000 unit rumah
dengan 1 MW. Secara umum Sumatera Utara membutuhkan pengembangan
potensi panas bumi mencapai 3.237 MW, yang tersebar 16 lokasi. Saat ini
kapasitas PLTPB Sibayak yang terpasang baru mencapai 12 MW yang terdapat di
Sibayak-Sinabung sementara kapasitas cadangan panas bumi Sibayak mencapai
124 MW.
Potensi sumber air panas bumi yang ada di Sumatera Utara salah satunya
adalah sumber air panas bumi yang terdapat di Kabupaten Samosir, yang secara
geografis terletak diantara pada 2021‟38‟- 2049‟48‟ Lintang Utara dan 98024‟00‟–
990 1‟48„BT. Sebuah pulau dalam pulau dengan ketinggian 904 – 2157 m, diatas
permukaan laut dengan luas 2069,05 km2 menjadikan pulau ini menjadi sebuah
pulau yang menarik perhatian para turis di pulau samosir (Badan Pusat Statistik,
2015). Berdasarkan pengakuan dari masyarakat setempat, air panas yang terdapat
di daerah ini umumnya masih dijadikan sebagai objek wisata saja sedangkan
untuk pengembangan sumber energi panas belum dilakukan. Dengan melihat
potensi yang dimiliki pada daerah panas bumi tersebut, maka perlu dikembangkan
agar sumber energi panas bumi ini dapat dimanfaatkan dengan baik.
Perubahan struktur di bawah permukaan bumi terjadi akibat perubahan
beban massa tanah dan batuan baik di permukaan bumi maupun di dalam bumi.
Untuk mengidentifikasi stuktur bawah permukaan akibat peristiwa tersebut, dapat
digunakan beberapa metode geofisika. Dalam penelitian ini menggunakan metode
magnetik. Metode magnetik dapat digunakan untuk menetukan struktur geologi
besar bawah permukaan seperti sesar, lipatan, intrusi batuan beku atau kubah
garam dan reservoir geothermal.
Metode magnetik merupakan salah satu metode geofisika yang sering
digunakan untuk survei pendahuluan pada eksplorasi minyak bumi, gas bumi
dan penyelidikan batuan mineral. Metode magnetik bekerja berdasarkan
sifat-sifat magnetik batuan yang terdapat di bawah permukaan bumi.Pada
perkembangan selanjutnya, metode magnetik banyak digunakan di berbagai
bidang geofisika lainnya termasuk untuk penelitian mengenai gunungapi
dan untuk mengetahui struktur bawah permukaan, pengukuran dapat diperoleh
3
Awaliyatun (2015) meneliti tentang struktur bawah permukaan tanah
daerah panas bumi Tinggi Raja – Sumatera Utara hasil penelitian menunjukkan
bahwa dari data magnetik yang diperoleh menunjukkan adanya variasi kuat
medan magnet di setiap titik dengan nilai intensitas magnet terendah sebesar
41909,44 nT terdapat pada posisi 476342 N dan 347905 E. Dan harga intensitas
magnet tertinggi sebesar 41948,77nT terdapat pada posisi 476250 N dan 347868
E. Dari hasil interpretasi kualitatif, nilai anomali magnetik berada pada -11,8533 nT sampai 34,6033 nT sedangkan hasil interpretasi kuantitatif pemodelan AA‟ menunjukkan adanya batuan sedimen dan kalsit, dengan nilai suseptibilitas
-0,002; 0,006; -0,002; dan 0,015.
Mengidentifikasi panas bumi di Desa Siogung-ogung Kecamatan
Pangururan Kabupaten Samosir diharapkan dapat dijadikan solusi alternatif untuk
permasalahan energi. Penelitian ini dilakukan sebagai solusi alternatif
penyelesaian masalah energi dengan ini peneliti ingin melakukan penelitian
dengan judul “Penentuan Struktur Bawah Permukaan Area Panas Bumi
Siogung-Ogung Kabupaten Samosir dengan Menggunakan Metode Magnetik”.
1.2Batasan Masalah
Yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode geomagnetik untuk
mengetahui struktur permukaan daerah panas bumi.
2. Model struktur sistem geothermal di bawah permukaan daerah potensi panas
bumi diperoleh dari data magnetik bumi di daerah Siogung-Ogung,
1.3Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka masalah yang akan dibahas
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pola penyebaran anomali magnet bumi berdasarkan sifat
kemagnetan di daerah panas bumi Siogung-Ogung, Kecamatan Pangururan,
Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara?
2. Bagaimana struktur batuan di bawah permukaan di daerah panas bumi
Siogung-Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Provinsi
Sumatera Utara?
1.4 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas ,maka penelitian ini bertujuan :
1. Untuk memperoleh pola penyebaran anomali magnet bumi di daerah panas
bumi Siogung-Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Provinsi
Sumatera Utara
2. Untuk memperoleh struktur batuan di bawah permukaan panas bumi
Siogung-Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Provinsi
Sumatera Utara
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan informasi awal untuk
eksplorasi selanjutnya untuk mendapatkan prospek potensi panas bumi di
Sumatera Utara sebagai tenaga pembangkit listrik di daerah Siogung-Ogung,
45
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan
antara lain:
1. Nilai anomali magnetik di daerah survei berkisar antara: -200,92 nT pada koordinat 237039 N 9840345 E sampai 1154,45 nT pada koordinat 237063 N 9840356 E, adanya anomali medan magnet tersebut disebabkan oleh kontak antara beberapa jenis batuan yang ada di daerah penelitian tersebut.
2. Berdasarkan nilai suseptibilitas yang diperoleh, jenis batuan yang terdapat pada daerah penelitian ini adalah batuan desit dan andesit terubah dengan nilai suseptibilitas (0,0254, 0,0499, 0,0877, 0,1734, 0,0356, 00579).
5.2 Saran
Dari semua rangkaian penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran
yang dapat dilakukan untuk pengembangan penelitian ini, yaitu:
1. Melakukan penelitian lebih lanjut dengan memperluas daerah
pengambilan data, sehingga penyebaran jenis batuan dapat terlihat baik di
permukaan maupun di bawah permukaan.
2. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan metode geofisik yang lain,
misalnya dengan metode resistivitas dan elektromagnetik dan
DAFTAR PUSTAKA
Awaliyatun, F. Z, (2015), Penentuan Struktur Bawah Permukaan Tanah Daerah Potensi Panas Bumi Dengan Metode Geomagnet di Tinggi Raja Kabupaten Simalungun , Skripsi, Fmipa, Universitas Negeri Medan (UNIMED), Medan.
Badan geologi, (2010), Hidup di atas tiga lempeng : Energy, Mineral dan Geodiversity, Badan Geologi, Kementerian Energy dan Sumber Daya Mineral, Bandung.
Badan Pusat Statistik, (2015), Statistika Daerah Kabupaten Simalungun 2015, Badan Pusat Statistika Kabupaten Samosir, Medan : Samosirkab.bps.go.id (diakses pada 09 Oktober 2015).
Broto, S., T. T, Putranto, (2011), Aplikasi Metode Geomagnet Dalam Eksplorasi Panas Bumi, UNDIP: Semarang.
Hadi, A. I., Refrizon dan Suhendra (2008), Pendugaan Struktur Bawah Permukaan Daerah Prospek Panas Bumi Gunungapi Hulu Lais Lereng Utara dengan Menggunakan Metode Magnetik. Bengkulu: Jurusan Fisika FMIPA Universitas Bengkulu, Bengkulu.
Kasbani, (2010), Tipe System Panas Bumi di Indonesia dan Estimasi Potensi Energinya, Kelompok Program Penelitian Panas Bumi, PMG-Badan Geologi, Bandung.
Kurniawan, A., (2009), Eksplorasi Energi Panas Bumi Dengan Metode Geofisika Dan Geokimia Pada Daerah Ria-Ria Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara, [Skripsi] S1 Teknik Geologi, ITB, Bandung.
Lita, F., (2012), Identifikasi Anomali Magnetik di Daerah Prospek Panasbumi Arjuna- Welirang, Skripsi, FMIPA, Universitas Indonesia (UI), Depok.
Santoso , D., (2002), Pengantar Teknik Geofisika,ITB, Bandung.
Saptadji, N. M., (2001), Teknik Panas Bumi ,Diktat Kuliah Prodi Teknik Perminyakan ,ITB, Bandung.
Setyaningsih, W., (2001), Potensi Lapangan Panas Bumi Gedongsongo Sebagai Sumber Energi Alternatif dan penunjang Perekonomian Daerah. UNNES: Semarang.
47
Metoda Magnetik. Jurnal Matematika dan Sains, Agustus 2013, Vol. 18 Nomor 2. Sulawesi Utara
Suhartono, N., (2012), Pola Sistem Panas Dan Jenis Geothermal Dalam Estimasi Cadangan Daaerah Kamojang, Jurnal Ilmiah MTG. 5 (2). Yogyakarta.
Suparno,S., (2009), Energi Panas Bumi: A present from the heart of the earth edisi I ,Departemen Fisika-FMIPA,Universitas Indonesia, Depok.
Telford. W. M., L. P. Geldart dan R. E. Sheriff., (1991), Applied Geophysics, Second Edition. Cambridge University Press: USA.