• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPACARA TABUT OLEH MASYARAKAT BENGKULU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPACARA TABUT OLEH MASYARAKAT BENGKULU"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

UPACARA

TABUT

OLEH MASYARAKAT BENGKULU

(Skripsi)

Oleh :

ANGGY MEILANI

PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

ABSTRAK

UPACARATABUTOLEH MASYARAKAT BENGKULU

Oleh : Anggy Meilani

Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang tersebar di berbagai pulau. Setiap suku bangsa tentu memiliki kebudayaan dan tradisi tersendiri yang masih dilaksanakan hingga sekarang. Seperti halnya di Provinsi Bengkulu yang memiliki tradisi UpacaraTabut.

TradisiUpacara Tabut di bawa oleh orang-orang yang berasal dari Punjab, Pakistan. Dalam rangka penyebaran agama Islam di Bengkulu. Mereka yang menetap di Bengkulu beserta keturunannya tetap melaksanakan tradisi ini setiap bulan Muharam secara turun temurun hingga saat ini.

Upacara Tabut merupakan sebuah bentuk rasa berkabung orang-orang yang setia terhadap keluarga Ali, dan puteranya yang gugur di Padang Karbala yang tak lain cucu dari Nabi Muhammad yakni Husain bin Ali bin Abi Thalib. Upacara ini dilaksanakan setiap tanggal 1-10 Muharam dalam kalender Islam. Upacara Tabut terdiri dari rangkaian ritual yang harus dilakukan dan diikuti oleh para pelaku upacaranya. Upacara Tabut memiliki beberapa ritual yang berbeda selama pelaksanaannya, dimana setiap ritual memiliki makna tersendiri.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah makna yang terkandung pada masing-masing ritual dalam upacara Tabut di Bengkulu”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Hermeneutika. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik Observasi, Dokumentasi, dan Wawancara. Sedangkan teknik analais datanya menggunakan teknik analisis data kualitatif.

(3)

Anggy Meilani

(4)

UPACARA

TABUT

OLEH MASYARAKAT BENGKULU

Oleh :

ANGGY MEILANI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Sejarah

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unvivesitas Lampung

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

(5)

Judul Skripsi :UPACARATABUTOLEH MASYARAKAT

BENGKULU

Nama Mahasiswa : Anggy Meilani

No. Pokok Mahasiswa : 0813033021

Jurusan : Pendidikan IPS

Program Studi : Pendidikan Sejarah

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Maskun, M.H Drs. Syaiful M, M.Si

NIP. 19591228 198503 1005 NIP. 19610703 198503 1004

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan IPS Ketua Prodi Pend. Sejarah

Drs. Buchori Asyik, M.Si Drs. Maskun, M.H

(6)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Maskun, M.H ………..

Sekretaris : Drs. Syaiful M, M.Si ………..

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Ali Imron, M.Hum ………..

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Drs. H. Bujang Rahman, M.Si NIP. 19600315 198503 1003

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)

xv

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

DAFTAR GAMBAR ... xx

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Analisis Masalah ... 4

1. Identifikasi Masalah ... 4

2. Pembatasan Masalah... 4

3. Rumusan Masalah... 4

C. Tujuan, Kegunaan, dan Ruang Lingkup Penelitian...5

1. Tujuan Penelitian ... 5

2. Kegunaan Penelitian ... 5

3. Ruang Lingkup Penelitian ...5

Referensi... 6

II. Tinjauan Pustaka, Kerangka Pikir, dan Paradigma A. Tinjauan Pustaka ... 7

1. Konsep Upacara ... 7

2. Konsep Tabut ... 7

3. Konsep Masyarakat Bengkulu ... 9

4. Konsep Makna... 11

5. Konsep Ritual ... 12

B. Kerangka Pikir... 14

C. Paradigma ... 15

Referensi... 16

III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode yang Digunakan ... 18

B. Lokasi Penelitian...20

C. Variable Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 20

1. Variable Penelitian... 20

(12)

xvi

D. Teknik Pengumpulan Data...21

a. Observasi ... 21

b. Dokumentasi... 21

c. Wawancara ... 22

E. Teknik Analisis Data... 24

Referensi ... 25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... .... 27

1. Gambaran Umum Daerah Penelitian ... 27

1.1. Sejarah Singkat Provinsi Bengkulu ... 27

1.2.Letak dan Batas Wilayah Provinsi Bengkulu ... 28

1.3.Luas Wilayah Provinsi Bengkulu ... 28

1.4.Pemerintahan Provinsi Bengkulu... 29

1.5.Keadaan Penduduk Menurut Sistem Kepercayaan ... 30

1.6.Suku Bangsa dan Bahasa ... 30

1.6.1. Suku Melayu ... 30

1.6.2. Suku Rejang ... 31

1.6.3. Suku Derawai... 31

1.6.4. Suku-Suku Lain ... 31

2. Tradisi Muharam di Bengkulu ... 31

2.1.Sejarah Tabut di Bengkulu... 32

2.2.Daftar Keluarga Kelompok Tabut di Bengkulu... 38

2.3.Media Bangunan Tabut... 40

3. Prosesi Upacara Tabut di Bengkulu... 42

3.1. Mengambik Tanah ... 43

3.2.Cuci Penja ... 47

3.3.Menjara ... 49

3.4.Meradai ... 51

3.5.Arak Jari-Jari... 52

3.6.Arak Sorban ... 54

3.7.Gam... 54

3.8.Tabut Naik Pangkek... 54

3.9.Tabut Besanding ... 55

3.10.Arak Gedang dan Tabut Tebuang………... 56

4. Makna Ritual Tabut di Bengkulu... 59

4.1.Makna Ritual Mengambik Tanah ... 59

4.2.Makna Ritual Cuci Penja ... 60

4.3.Makna Ritual Menjara ... 62

4.4.Makna Ritual Meradai/Njeruji ... 62

4.5.Makna Ritual Arak Jari-Jari... 63

4.6.Makna Ritual Arak Sorban ... 63

4.7.Makna Ritual Gam ... 63

(13)

xvii

4.9.Makna Ritual Tabut Besanding ... 64 4.10.makna Ritual Arak Gedang dan Tabut Tebuang ... 64 B. Pembahasan... 67

5. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan... 76 2. Saran...78

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan dkk. 2003.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. 1994.Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

B. Miles, Matthew dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta. 491 Halaman.

Dahri, Harapandi. 2009. Tabot Jejak Cinta Keluarga Nabi di Bengkulu. Jakarta : Citra. 146 Halaman.

Darmanto, Priyo dan Pujo Wiyoto. 2007.Kamus Prima Bahasa Indonesia. Surabaya : Arkola.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bengkulu. 2010. Festival Tabot Pesona Wisata Budaya Bengkulu. Bengkulu : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bengkulu. 35 Halaman.

Effendi, Rustam.Upacara Ritual Tabut. Bengkulu. 9 Halaman,

Endraswara, Suwardi. 2006. Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta : Pustaka Widyatama. 234 Halaman.

Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta : Rineka Cipta. 149 Halaman.

Hidayat, Komaruddin. 2011. Memahami Bahasa Agama Sebuah Kajian Hermeneutika. Bandung : Mizan. 326 Halaman.

Hidayat, Syaiful. 2011. Dokumen Tabut/Tabot. Bengkulu : Keluarga Kerukunan Tabut (KKT). 5 Halaman.

Ibn, Syekh Al-Ra’is Kermani, 2008.Megatragedi Kronologi Lengkap Asyura. Jakarta : Al-Huda. 462 Halaman.

(44)

Koentjaraningrat. 1988.Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta : Djambatan. 397 Halaman.

______________. 2009.Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : PT Rineka Cipta. 337 Halaman.

______________. 1989. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Gramedia. 218 Halaman.

Labib, Muhsin, 2009.Husain Sang Ksatria Langit. Jakarta : Zahra. 347 Halaman.

Mardalis. 2009. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : Bumi Aksara. 108 Halaman.

Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta : Bumi Aksara. 107 Halaman.

Minsarwati, Wisnu. 2002.Mitos Merapi dan Keasifan Ekologi. Yogyakarta:Kreasi Wacana

Murniatmo, Gatut, dkk. 2000. Khazanah Budaya Lokal. Yogyakarta : Adicita Karya Musa. 304 Halaman.

Palmer, Richard E. 2005, Hermeneutika Teori Baru Mengenai Interpretasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1979.Adat dan Upacara Perkawinan Daerah Bengkulu. Jakarta : Balai Pustaka. 228 Halaman.

Ranjabar, Jacobus. 2006. Sistem Sosial Budaya Indonesia Suatu Pengantar. Bogor : Ghalia Indonesia. 512 Halaman.

Sayuti, Husin. 1989. Pengantar Metodologi Riset. Jakarta : Fajar Agung. 150 Halaman.

Sjarifoedin, Amir, Tj. A. 2011. Minangkabau dari Dinasti Iskandar Zulkarnain sampai Tuanku Imam Bonjol. Jakarta : PT. Gria Media Prima. 551 Halaman.

Sobur, Alex. 2009. Semiotika Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 333 Halaman.

(45)

Sparadley, James P. 2006. Metode Etnografi. Yogyakarta : Tiara Wacana. 347 Halaman.

Suharto, Edi. 2009. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Jakarta : Refika Aditama. 274 Halaman.

Sumaryono, E. 1993. Hermeneutik sebagai Metode Filsafat. Yogyakarta : Kanisius. 142 Halaman.

Surakhmad, Winarno. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode dan Teknik. Bandung : Tarsito. 337 Halaman.

Suryabrata, Sumadi. 1983.Meodologi Penelitian. Jakarta : Rajawali.

Suyuthi, Imam As. 2010.Tarikh Al-Khulafa Ensiklopedia Pemimpin Umat Islam dari Abu Bakar hingga Mutawakkil. Bandung : Mizan Media Utama. 706 Halaman.

Syani, Abdul. 2005. Masyarakat Dinamika Kelompok dan Implikasi Kebudayaan dalam Pembangunan. Bandar Lampung : Universitas Lampung.

Syiafril. 2002. Upacara Ritual dan Festival Tabut. Bengkulu : Keluarga Kerukunan Tabut (KKT). 30 Halaman.

Syiafril.Tabut Karbala. Bengkulu : Keluarga Kerukunan Tabut (KKT). 4 Halaman.

Tim Lembaga Research Kebudayaan Nasional (LRKN) Lipi. 1984. Kapita Selekta Manifestasi Budaya Indonesia. Bandung : Alumni. 308 Halaman.

Zahari. Sejarah Perang Hasan dan Hosen. Bengkulu : Keluarga Kerukunan Tabut (KKT). 44 Halaman.

Zafar, Muhammad Iqbal. 2006. Khafilah Budaya Pengaruh Terhadap Kebudayaan Indonesia. Jakarta : Citra. 231 Halaman.

Bengkulukota.go.id

http://id.wikipedia.org/wiki/Ritual

http://basemap/bengkuluprovince/BNPB

www.Studi Religi dan Ritual-Antro « TeguhIman Prasetya.htm

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 48 spesies dari 28 famili, terdapat 11 jenis tumbuhan yang selalu ada dan digunakan disetiap prosesi upacara

Upacara-upacara keagamaan yang di dalamnya terjalin jaringan hubungan berbagai pihak (interaksi sosial) menjadi bahagian dari hidup masyarakat. Upacara yang masih di- lestarikan

Kesenian gamat diyakini berasal dari Kota Padang Sumatra Barat yang dibawa oleh orang Minangkabau, namun gamat di Padang ditulis dengan gamad... Banyaknya minat masyarakat

melibatkan keluarga dan kerabat laki-laki berarak-arakan diiringi tari dan nyanyi mengantar mas kawin kerumah keluarga perempuan yang hendak dikawini. Dalam upacara

Apabila sedang berlangsung upacara suci keagamaan Hindu atau upacara suci yang sifatnya dilakukan oleh keluarga yang bersangkutan di Bali, maka upacara ngaben di

Pemaknaan dalam upacara adat bagi suku Dayak Kantuk sebagai upacara puncak dalam siklus sosial dalam masyarakat suku Dayak Kantu’ untuk mensyukuri adat istiadat ini.. Upacara ini tak

Ma ucok dilakukan oleh orang tua, mamak, dan sumando mempelai dengan berkunjung ke rumah orang yang diundang untuk menghadiri upacara perkawinan dengan membawa sirieh, gambir, kapur

Pengetahuan tentang penyu wajib digunakan dalam upacara Kategori Responden Jumlah Responden Yang Berpendapat Wajib Tidak Wajib Wajib Upacara Tertentu Tidak Tahu Warga yang