NAMA :AYU INDRIANI
NIM :0601162014
ILMU PERPUSTAKAAN-2 FAKULTAS ILMU SOSIAL UIN SUMATERA UTARA
“PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP DUNIA KEWIRAUSAHAAN SAAT INI”
Dunia kewirausahaan tentu saja diminati oleh setiap orang termasuk di Indonesia. Akan tetapi sedikit dari masyarakat Indonesia yang memilih berwirausahawan. Tidak seperti negara-negara lain contohnya negara maju yang banyak menggeluti dunia kewirausahaan. Masyarakat di Indoniesia tidak banyak yang menggeluti dunia kewirausahaan mungkin karena faktor pola pikir kita sebagai masyarakat Indonesia yang masih takut untuk mengambil suatu resiko didalam menjalankan dunia usaha. Padahal peluang dalam dunia kewirausaan itu sangat bagus untuk kemajuan bangsa Indonesia. Banyaknya jumlah pengangguran di Indonesia bisa saja terkurangi jika adanya kesadaran dari setiap
pengangguran untuk menjalankan kewirausahaan. Kita sebagai mahasiswa juga harus berfikir lebih kreatif lagi untuk memajukan negara Indonesia dengan cara menjalankan suatu usaha.
dapatkan selalu bertambah kareana banyaknya konsumen yang membeli barang/jasa yang di tawarkan seorang wirausahawan.
Disamping itu dunia usaha saat ini semangkin banyak digemari oleh setiap orang. Tantangan bagi seorang wirausahawan untuk bersaing diantara wirausahawan lainnya. Berbagai cara pun dilakukan oleh setiap wirausahawan agar tidak tersaingi oleh wirausahawan lainnya. Agar dapat selalu unggul dari usaha orang lain dan agar bisa mendapatkan konsumen yang banyak dan omset yang banyak pula. Saat ini banyak wirausahawan yang melakukan kecurangan dalam hal berbisnis, banyak orang yang melakukan penipuan dengan cara memperdaya pelangggan dengan menyampaikan berita yang tidak sesuai dengan kenyataan. Bahkan ada juga seorang wirausahaan yang
memanipulasi barang dagangan nya demi untuk kepuasan dirinya sendiri. Telah banyak kasus-kasus penipuan yang dilakukan dibidang usaha di Indonesia saat ini.
Contoh kasus yang sering terjadi adalah usaha di bidang bahan pokok makanan contoh beras banyak seorang wirausahawan yang melakukan kecurangan seperti mencampurkan beras dengan bahan-bahan kimia yang berbahaya supaya beras tersebut tampak bagus dan tahan lama. Tidak hanya usaha dibidang makanan ada juga usaha dibidang jasa, contohnya babysister yaitu jasa pengasuh bayi. Sering terjadi kasus seorang baby sister yang tidak melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh.
Kurang nya motivasi dari dalam diri seseorang untuk menggeluti dunia
kewirausahaan merupakan salah satu penyebab banyak nya pengangguran di Indonesia. Peran pemerintah juga harus ikut serta dalam membentuk seorang wirausahawan di Indonesia.
yang dapat mendorong peningkatan perekonomian Indonesia. Karena dapat meningkatkan kreatifitas dan kemampuan masyarakat dalam menyalurkan ide dan kreasinya.
Untuk dapat berwirausaha dibutuhkan kemampuan dan niat yang kuat. Hal ini yang harus ditanamkan pada masyarakat Indonesia. Kewirausahaan juga dapat mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia saat ini. Jumlah wirausahaan saat ini di Indonesia masih sangat kecil dibandingkan dengan negara lain. Hal ini karena kurangnya inovasi dan kreativitas penduduk negara Indonesia dalam memanfaatkan sumber daya.
Banyaknya pola pikir rakyat Indonesia yang lebih banyak memilih untuk kerja di perusahaan-perusahaan atau bekerja sebagai PNS, dengan alasan untuk masa depan mereka yang lebih aman jika memdapat gaji yang besar. Hal ini yang membuat rakyat Indonesia enggan untuk berwirausaha alasan karena takut dalam mengambil resiko.
Masih banyak masyarakat Indonesia yang bermalas-malasan dan kurang memiliki motivasi untuk maju, hal ini dapat dilihat dari banyaknya pengemis diluar sana yang mengharap belas kasihan dengn tangan dibawah tanpa bekerja, ataupun banyak anak-anak muda yang sudah malas-malasan sejak bangku sekolah bahkan banyak yang kemudian tumbuh menjadi sampah masyarakat, hal ini disebabkan karena sejak dini mereka tidak memiliki motivasi untuk menjadi seseorang yang sukses di masa depan mereka.
Dalam berwirausaha tidak hanya untuk orang yang berjiwa bisnis, jiwa
sendiri terlebih dahulu bahwa wirausaha adalah suatu hal yang penting untuk dapat membantu memajukan suatu negara. Ada beberapa hal yang yang harus dilakukan oleh generasi muda, kita harus peduli tentang permasalahan yang terjadi pada negara kita saat ini.
Kita perlu prihatin dengan rendahnya minat wirausaha di kalangan mahasiswa dan pemuda saat ini. Namun, kita tidak perlu menyalahkan siapapun, yang jelas kesalahan ada pada kita semua. Sekarang inilah kesempatan kita untuk mendorong para pelajar dan mahasiswa untuk mulai mengenali dan membuka usaha atau berwirausaha. Pola pikir dan lingkungan yang selalu berorientasi menjadi karyawan mulai sekarang kita putar balik menjadi berorientasi untuk mencari karyawan ( sebagai pengusaha).
Untuk mengubah mental dan motivasi yang sudah melekat tertanam di setiap insan Indonesia bukanlah pekerjaan yang mudah. Akan tetapi, jika para mahasiswa mau
mengubahnya dengan pola berpikir terbalik dari cita-cita awal, itu akan lebih mudah. Salah satu caranya adalah dengan mempelajari keuntungan dan kelebihan berwirausaha
dibandingkan menjadi pegawai. Untuk itu, perlu diciptakan suatu iklim yang dapat mengubah pola pikir baik mental maupun motivasi orang tua, dosen, dan mahasiswa agar kelak anak-anak mereka dibiasakan untuk menciptakan lapangan pekerjaan ketimbang mencari pekerjaan. Perubahan ini tidak dapat dilakukan secara cepat, tetapi harus dilakukan secara bertahap. Pertama, misalnya dengan mendirikan sekolah yang berwawasan wirausaha atau paling tidak menerapkan mata kuliah kewirausahaan seperti yang sekarang ini sedang digalakkan di berbagai perguruan tinggi. Dengan demikian, hal itu sedikit banyak akan mengubah dan menciptakan pola pikir (mental dan motivasi) mahasiswa.
yakin bahwa masa depan sudah pasti, apalagi pegawai negeri. Dengan berwirausaha, justru masa depan ada di tangan kita, buan ditangan orang lain. Baik buruknya masa depan, kitalah yang menentukan, sehingga motivasi untuk berkembang terbuka lebar.
Memang mengubah pola pikir kita rakyat Indonesia untuk memulai suatu usaha bukan pekerjaan yang mudah. Banyak kendala yang menghadang, mulai dari mental takut rugi, motivasi, bakat, soal keluarga, dana, pengalaman sebelumnya, sampai kemampuan
mengelola. Namun, paling tidak mental yang dimiliki merupakan modal yang sangat besar untuk memulai suatu usaha.
Kita harus belajar dari saudara-saudara kita dari etnis Tionghoa yang memiliki pola pikir yang berbeda dari etnis kebanyakan. Mereka sejak kecil sudah ditanamkan dan
diajarkan pengetahuan dan praktik wirausaha. Tidak heran jika kegiatan wirausaha mayoritas dikuasai oleh mereka.