kelas INSECTA
Dewi Ratnasari
IKM
6411410088
Mata Kuliah : Parasitologi
Nyamuk (diptera)
Tuma (Anoplura)
Pinjal (siphonaptera)
NYAMUK
Anopheles
Culex
Aedes
Klasifikasi
Species An. aconitus, An. sundaicus, An. malculatus, An.
¤
Ciri-ciri nyamuk
anopheles
• Bentuk tubuh kecil dan pendek
• Antara palpi dan proboscis sama panjang • Menyebabkan penyakit malaria
• Pada saat hinggap membentu sudut 90º • Warna tubunya coklat kehitaman
• Bentuk sayap simetris
• Berkembang biak di air kotor atau tumpukan sampah
Keberadaan nyamuk malaria di suatu daerah sangat tergantung pada lingkungan, keadaan wilayah seperti perkebunan, keberadaan pantai, curah hujan, kecepatan angin, suhu, sinar
matahari, ketinggian tempat dan bentuk perairan yang ada
Penampilan
• Dewasa – Bercak pucat dan gelap pada sayapnya dan beristirahat di kemiringan 45 derajat suatu permukaan.
Siklus Hidup :
Mengalami metamorfosis sempurna yaitu telur – larva – pupa - dewasa
- Stadium telur Anophelini diletakkan satu per satu diatas permukaan air, berbentuk seperti perahu yang bagian bawahnya konveks dan bagian atasnya konkaf serta mempunyai sepasang pelampung yang terletak di tengah lateral.
- Stadium pupa mempunyai tabung pernafasan ( respiratory trumpet ) yang bentuknya lebar dan pendek di gunakan untuk pengambilan oksigen dari udara.
oSpesies :
1. An. subpictus, An. aconitus, An. barbirotis, An. sinensis, An. balabacensis, An. maculatus
Menyebabkan penyakit malaria karena terinfeksi Plasmodium sp. 2. An. aconitus, An. bancrofti, An. subpictus
Menyebabkan penyakit filariasis bancrofti karena terinfeksi Wucherecia brancrofti
3. An. barbirostis, An. nigerrimus
Menyebabkan penyakit filariasis malayi karena terinfeksi Brugia malayi 4. An. barbirstis
Klasifikasi
Aedes
Kingdom Animalia
Filum Arthropoda
Kelas Insekta
Ordo Diptera
Famili Culicidae
Genus Aedes
Species Aedes aegypti, Aedes albopictus, Aedes togoi,
Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti
• Bentuk tubuh kecil dan dibagian abdomen terdapat
bintik-bintik serta berwarna hitam.
• Tidak membentuk sudut 90º
• Penyebaran penyakitnya yaitu pagi atau sore
• Hidup di air bersih serta ditempat-tempat lain yaitu
kaleng-kaleng bekas yang bisa menampung air hujan
• Penularan penyakit dengan cara membagi diri. • Menyebabkan penyakit DBD.
Pola hidup
• Habitat – perkembangbiakan pada wadah, khususnya wadah buatan manusia dengan air bersih di
dalamnya.
• Ritme gigitan – biasanya menggigit pada saat
perubahan intensitas cahaya (setelah matahari terbit dan sebelum matahari terbenam)
• Lebih menyukai warna yang lebih gelap, seperti
hitam dan merah
Menyebabkan penyakit Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), Demam Berdarah Dengue (DBD) karena nyamuk membawa virus dengue, Chikungunya karena virus chikungunya, penyebaranya sangat luas meliputi hampir semua daerah tropis di seluruh dunia
2. Aedes Kochi
Menyebabkan demam kuning Filariasis bancrofti yang disebabkan oleh Wucherecia brancofti.
Klasifikasi
Ciri-ciri nyamuk Culex
• Palpi lebih pendek dari pada probocis. • Bentuk sayap simetris.
• Berkembang biak di tempat kotor atau di rawa-rawa.
• Penularan penyakit dengan cara membesarkan tubuhnya.
Daur hidup :
Metamorfosis sempurna yaitu Telur – Larva – Pupa – Dewasa
Telur berbentuk lonjong panjang dengan kedua ujung tumpul,
pada bagian dasar terdapat mahkota(corolla), telur diletakan saling berdekatan sehingga membentuk seperti suatu rakit di atas permukaan air.
Larva mempunyai kepala, toraks, abdomen dengan sisir,
Pupa terlihat aktif dan dilengkapi sepasang tabung pernafasan
dibagian dadanya yang dapat menguak permukaan air untuk
mengambil nafas. Bilamana ia terusik pupa dapat berenang
cepat masuk kedalam air. Masa pupa ini relatif singkat,
biasanya hanya 2-3 hari. Bila sudah berkembang kulit bagian
thorax akan terpisah dan akan terbentuk nyamuk dewasa.
waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan dari telur sampai
dewasa lebih pendek antara 1 sampai 2 minggu
Hospes : - menghisap darah manusia (antropofilik)
Contoh species Culex
1. Culex tarsalis
siklus hidupnya sekitar 14 hari pada suhu 200Celcius dan hanya
sepuluh hari bila suhu 250Celcius. Menyebabkan penyakit enchepalitis,
menyerang kuda/ manusia , kadang juga menyebabkan sleeping sicknes.
2. Culex pipiens
Merupakan vektor penyakit Filaria dan dirofilaria (Wucheria bancrofti dan Dirofilaria immitis). Dapat juga sebagai vektor virus yaitu arbovirus encephalitis
3. Culex quinquefasciatus
Merupakan vektor penyakit Filariasis bancrofti karena terinfeksi
4. Culex annulirostis
Tempat perindukanya di daerah pantai, rawa berair payau atau tawar yang banyak lumut. Vektor penyakit filariasis karena terinfeksi Wucheria bancrofti.
5. Culex tritaeniorhynchus dan Culex gelindus
Habitat nyamuk ini adalah di rawa dan empang dekat sawah
Klasifikasi
Mansonia
Kingdom Animalia
Filum Arthropoda
Kelas Insekta
Ordo Diptera
Famili Culicidae
Genus Mansonia
Species Ma. Uniformis, Ma.
Ciri-ciri nyamuk
Mansonia
1. Pada saat hinggap tidak membentuk sudut 90º 2. Bentuk tubuh besar dan panjang
3. Bentuk sayap asimetris.
4. Menyebabkan penyakit filariasis
5. Penularan penyakit dengan cara membesarkan tubuhnya.
Siklus hidup:
Telur
Telur yang berwarna coklat tua-hitam dan silinder, tetapi memiliki tabung yang biasanya lebih gelap dari sisa telur. Telur tersebut diletakkan pada tanaman air dan diletakkan secara bergerombol bunga sehingga mengapung dan menetas dalam beberapa hari.
Larva
Dewasa
Nyamuk mansonia menjadi vektor penyakit Filariasis
malayi, mekanisme penularannya dengan penularan
biologis.
Seseorang dapat tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah
apabila orang tersebut digigit nyamuk yang infektif yaitu
nyamuk yang mengandung larva stadium III ( L3 ). Nyamuk
tersebut mendapat cacing filarialkecil ( mikrofilaria )
sewaktu menghisap darah penderita
mengandung microfilaria atau binatang reservoir
( pembawa ) yang mengandung microfilaria. Siklus
Penularan penyakit kaiki gajah ini melalui dua tahap, yaitu
perkembangan dalam tubuh nyamuk ( vector ) dan tahap
kedua perkembangan dalam tubuh manusia (hospes) dan
Tuma [ Anoplura ]
P. humanus capitis P. humanus corporis
Phthirus Pediculus
Kingdom Animalia
Filum Arthropoda
Kelas Insekta
Ordo Anoplura
Famili Pediculidae
Genus Pediculus
Species Pediculus humanus capitis
Pediculus
Morfologi
Kutu rambut dewasa
Kutu rambut dewasa berbentuk pipih dan
memanjang, berwarna putih abu-abu, kepala ovoid bersudut, abdomen terdiri dari 9 ruas, Thorax dari khitir seomennya bersatu. Pada kepala tampak sepasang mata sederhana
disebelah lateral, sepasang antenna pendek yang terdiri atas 5 ruas dan proboscis, alat penusuk
yang dapat memanjang. Tiap ruas thorax yang telah bersatu mempunyai sepasang kaki kuat
yang terdiri dari 5 ruas dan berakhir sebagai satu sapit menyerupai kait yang berhadapan dengan tinjolan tibia untuk berpegangan erat pada
Kutu rambut jantan berukuran 2mm, alat kelamin berbentuk seperti
huruf “V”. Sedangkan kutu rambut betina berukuran 3mm, alat kelamin
berbentuk seperti huruf “V” terbalik. Pada ruas abdomen terakhir
mempunyai lubang kelamin di tengah bagian dorsal dan 2 tonjolan
genital di bagian lateral yang memegang rambut selama melekatkan
telur. Jumlah telur yang diletakkan selama hidupnya diperkirakan 140
butir.
Nimfa
Nimfa berbentuk seperti kutu rambut dewasa, hanya bentuknya lebih
kecil.
Telur
Telur berwarna putih mempunyai oper culum 0,6-0,8 mm disebut “nits”.
Bentuknya lonjong dan memiliki perekat, sehingga dapat melekat erat pada
rambut. Telur akan menetas menjadi nimfa dalam waktu 5-10 hari.
Pediculus humanus capitis menyerang bagian belakang leher ,belakang
telinga dan melekat di rambut.
Penularannya biasanya melalui singgungan kepala, walaupun rambut bersih,
Siklus Hidup
Lingkaran hidup kutu rambut merupakan
metamorfosis tidak lengkap, yaitu
telur-nimfa-dewasa. Telur akan menetas menjadi nimfa dalam waktu 5-10 hari sesudah dikeluarkan oleh induk kutu rambut. Sesudah mengalami 3 kali
Pediculus humanus corporis
Kingdom Animalia
Filum Arthropoda
Kelas Insekta
Ordo Anoplura
Famili Pediculidae
Genus Pediculus
Secara morfologi P. Humanus corporis ( body louse )
dan P. Humanus capitis (head louse) keduannya sulit dibedakan.
Akan tetapi menurut daerah investasinya yaitu : yang
menyerang badan adalah P. Humanus corporis (body louse) dan yang menyerang kepala P. Humanus capitis.
Untuk pediculus humanus corporis Merupakan vektor
penyakit thypus yang hanya terjadi di daerah dingin.
Kutu badan hidup pada baju (di daerah dingin orang
memakai baju rangkap lebih dari 2 dan lama tidak
Bagian-bagian mulut kutu penghisap terdiri dari 3 stilet penusuk yang secara normal ditarik masuk ke dalam satu kantung stilet di dalam kepala.
Merupakan metamorfosis tidak sempurna, yaitu :
Telur nimfa dewasa
Siklus Hidup
1. Telur kutu badan diletakkan pada serat baju dan
menetas sekitar 1 minggu kemudian (di daerah dingin orang memakai baju rangkap 2 dan lama tidak dicuci)
2. Membentuk nimfa dan akan menjadi dewasa bila
Kingdom Animalia
Filum Arthropoda
Kelas Insekta
Ordo Anoplura
Famili Pediculidae
Genus Phthirus
Species Phthirus pubis
Phthirus pubis
Morfologi
Berbentuk pipih dorsoventral
Berwarna kelabu kekuningan menyerupai kepiting
Bulat menyerupai ketam dengan kuku pada ketiga pasang
kakinya
Stadium dewasa berukuran 1,5-2 mm dan berwarna abu-abu
Ditemukan pada rambut kemaluan, ketiak, jenggot, kumis,
alis dan bulu mata, dapat bertahan hidup selama 6 hari
Kutu akan mencengkram sehelai rambut kemaluan dengan
Phthirus pubis (crab louse ) adalah serangga parasit penghisap darah yang hidup di kulit sekitar kelamin manusia.
Merupakan metamorfosis tidak sempurna, yaitu :
Telur nimfa dewasa
Kutu kelamin biasanya menular melalui hubungan seksual. Penularan dari orang tua kepada anak
lebih mungkin terjadi melalui rute pemakaian
handuk, pakaian, tempat tidur atau closets yang sama secara bergantian. Orang dewasa lebih
sering terkena daripada anak-anak. Penularannya secara mekanik.
Menyebabkan penyakit Ftiriasis akibat dari gigitan
Walaupun salah satu bagian tubuh menjadi koloni kutu ini, mereka tetap lebih menyukai daerah
Pinjal (Flea) merupakan Ordo Siphonaptera yang memiliki ciri-ciri :
tidak bersayap
berkaki sangat kuat yang digunakan untuk meloncat
memiliki mata tunggal
mulut penghisap
segmentasi tubuh tidak jelas (batasan antara kepala, dada,perut tidak jelas)
metamorfosis sempurna.
Ada beberapa contoh spesies pinjal diantaranya adalah pinjal manusia (Pubex irritans), pinjal anjing (Ctenocephalus canis), pinjal kucing (Ctenocephalus felis), dan pinjal tikus (Xenopsylla cheopis)
Siklus Hidup Pinjal
1. Tahap telur
Pinjal betina bertelur 20-28 buah/hari. Selama hidupnya seekor pinjal
bisa menghasilkan telur hingga 800 buah.
2. Tahap larva
Telur bisa saja jatuh dari tubuh kucing dan menetas menjadi larva di
retakan lantai atau celah kandang. Jika anda atau hewan peliharaan anda
lewat, mereka akan menempel dan merangkak mencari daerah di kulit
untuk mendapat makanannya
3. Tahap pupa-dewasa
Pertumbuhan larva menjadi pupa kemudian berkembang jadi pinjal
Penyakit yang Ditularkan
Penyakit yang biasa dibawa oleh pinjal adalah penyakit sampar atau pes.
Selain itu pinjal juga berperan sebagai penjamu
perantara untuk beberapa jenis cacing pita anjing dan tikus, yang kadang-kadang juga bisa menginfeksi
manusia.
Cara Penularan
Secara alamiah penyakit pes dapat bertahan atau terpelihara pada rodent. Kuman-kuman pes yang
terdapat di dalam darah tikus sakit,dapat ditularkan ke hewan lain atau manusia, apabila ada pinjal yang
Pinjal sebagai vektor penyakit
Penyakit plague:
Juga disebut penyakit pes atau sampar yang disebabkan oleh bakteri
Yersiana pestis. Vektor penyakit pes adalah Xenopsylla cheopsis, Stivalius
cognatus dan Neopsylla sondaica, infeks akan terjadi melalui gigitan mulut
yang infektif
Penyakit murine typhus
Penyakit ini disebut juga “Flea borne typhus” disebabkan oleh Ricketsia
typhi. Pinjal ( Xenopsylla cheopis dan Nosopsyllus fasciatus ) merupakan
vektor dari penyakit thypus . Dimana mikroba ini dikeluarkan melalui feses
pinjal, infeksi terjadi melalui luka gigitan pinjal atau melalui kulit yang lecet
yang terkena kontaminasi dengan feses pinjal Penyakit ini ditularkan oleh
Lalat
Kalsifikasi
Lalat Tse TseKingdom Animalia
Filum Arthropoda
Kelas Insekta
Ordo Diptera
Famili Muscidae
Genus Glossina
Lalat ini merupakan lalat penggigit besar dari Afrika yang
memakan darah hewan vertebrata. Mereka diketahui
menyebabkan Penyakit Tidur pada manusia dan Nagana di ternak.
Tsetse adalah lalat raksasa dari Afrika, panjang tubuhnya
dapat mencapai 1,6 cm dari ujung kepala hingga ekor. Warnanya tubuhnya bervariasi antara coklat muda dan
coklat tua dan mempunyai dua antena di bagian kepalanya, sehingga perbedaanya akan tampak mencolok dibandingkan dengan lalat biasa. Saat tidak terbang kedua sayapnya
dilipat secara bertumpuk diatas tubuhnya.
Tsetse merupakan vektor penyakit trypanosomiasis, yang
Lalat tsetse, jantan dan betina, bertindak sebagai
penyebab pambawa parasit ini, terutama Glossina palpalis. Lalat ini banyak terdapat di sepanjang tepi-tepi sungai yang mengalir di bagian barat dan tengah Afrika. Lalat ini mempunyai jangkauan terbang
sampai mencapai 3 mil.
Penyakit tidur adalah penyakit parasit pada manusia
dan hewan yang disebabkan oleh Trypanosoma, suatu protozoa yang ditularkan oleh lalat Tsetse. Gejala
SIKLUS HIDUP
Tse-Tse betina hanya membuahi satu telur pada satu waktu dan mempertahankan setiap telur dalam rahim mereka hingga larva ketiga.
Pada tahap larva ketiga, Tse-Tse akhirnya
meninggalkan rahim dan mulai hidup mandiri
mereka. Namun, larva Tse-Tse yang baru menetas hanya merangkak ke dalam tanah, dan membentuk cangkang luar yang keras disebut kasus puparial, kemudian bertransformasi morfologis menjadi
Lalat Rumah (Musca domestica)
Ciri-ciri
tubuh berwarna coklat dan kehitam-hitaman
pada thorax terdapat 4 garis hitam dan 1 garis hitam medial pada abdomen punggung, vein ke empat dari sayap berbentuk sudut, antena
mempunyai 3 segmen, mata terpisah,
Penyebar berbagai penyakit kepada manusia maupun hewan, antara lain demam typhoid,
kolera, anthrax, tuberculosis, disentri, amebiasis, Mengalami metamorfosis sempurna
Lalat memiliki habitat yang berbeda antara tahap pradewasa
dengan tahap dewasa. Tahap pradewasa memilih habitat yang cukup
banyak bahan organik yang sedang mengalami dekomposisi
(penguraian), misalnya sampah organik dan basah.
Tahap dewasa juga menyukai sampah organik, hanya daerah
jelajahnya yang luas. Sehingga dapat memasuki rumah atau tempat
manusia beraktivitas. Kedua perbedaan habitat ini menyebabkan
kehidupan tahap pradewasa tidak bersaing dengan kehidupan tahap
dewasa. Karena tanpa persaingan, maka lalat dapat berkembang
SIKLUS HIDUP
Lalat rumah mengalami metamorfosis sempurna.
Lalat betina dapat mengeluarkan sekitar 75-150 butir telur dalam 5-6 kelompok.
Telur lalat berwarna putih dan berukuran sekitar 1,2
mm.
Dalam sehari, telur tersebut akan menetas menjadi
larva (belatung) dan makan bahan rganik seperti
Dalam beberapa hari, belatung akan merangkak
menuju tempat kering dan sejuk untuk berubah menjadi pupa. Pupa berbentuk bulat lonjong
berwarna merah atau cokelat dengan panjang sekitar 8 mm.
Setelah itu lalat dewasa akan muncul dari dalam
pupa. Lalat dewasa dapat hidup antara 2-4 minggu di alam secara liar. Sekitar 36 jam setelah keluar dari dalam pupa, lalat betina akan kawin dan
Lalat hitam termasuk dalam famili Simuliidae, termasuk genus simulilum
Ciri-cirinya adalah
• berukuran kecil, bertubuh kuat dengan tungkai pendek dan mandibel yang memanjang.
• Pada betina, memiliki mulut seperti pisau dan jantan mulutnya lebih kecil
• Bentuk jantan memiliki mata yang majemuk • Pada bagian toraks mempunyai skutum yang kuat dan menonjol
• Larva hidup di dalam air yang mengalir dan menempel pada batu dan bahan yang keras
Lalat hitam, Piteuk (masih dalam keluarga
simuliidae), lalat tersebut berprilaku serupa dengan nyamuk, yaitu menghisap darah dari korban, lalat ini lebih besar dari lalat biasanya, mempunyai tubuh yang kekar, lalat hitam ini lebih dari 20 species yang telah tercatat yang sering menyerang peternakan
Siklus hidup
Mengalami metamorfosis sempurna yaitu telur – larva – pupa – dewasa
Telur berbentuk segitiga, diletakkan pada kelopak
(300-500butir) pada daun-daunan, dahan & tanaman terendam.
Setelah 3-5 hari larva menetas. Larva berbentuk silindris
Genus Simulium merupakan vektor penyakit
Onchocerciasis, organisme penyebabnya Onchocerca volvulusdan daerah penyebarannya di Afrika, Meksiko, dan Amerika.
Patogenitas : luka gigitan tidak nyeri tapi sering
Perilaku Lalat Hitam
Lalat hitam ini berkembang biak di kawasan air
yang tergenang dan mengalir, seperti anak sungai kecil, irigasi, dan sistem saluran air lainnya, lalat hitam ini akan bertelur di batu, ranting, kayu, daun-daunan. Lalat tersebut berperilaku serupa dengan nyamuk, yaitu menghisap darah dari korban, lalat ini lebih besar dari lalat biasanya, mempunyai tubuh yang kekar. Lalat ini biasanya akan menyengat di
siang hari, bukan di malam hari, dan akan menyebabkan rasa sakit, nyeri, gatal, dan
Lalat ini adalah anggota subfamili Phlebotominae, famili Psychodidae. Genus : Phlebotomus
Ciri-ciri
• Berukuran kecil
• Memiliki satu pasang sayap
• Tungkai dan sayap terbungkus oleh rambut keras yang panjang dan kadang-kadang
bercampur dengan sisik
• Dewasa 10-11mm. Tubuh memiliki warna abu-abu pucat, mata coklat perunggu, dan kaki coklat gelap kemerahan.
• Jantan menghisap keringat sedangkan betina menghisap darah
Lalat pasir biasanya di dalam dan berhampiran kawasan gua,
lubang-lubang pokok di pinggir dan dalam hutan. Ia juga banyak ditemui di kawasan ternakan hewan seperti lembu.
Biasanya, ia banyak ditemui di tempat gelap, lembap terutama sekali pada musim hujan.
Penyakit yang dapat timbul:
Demam verruga atau demam oroya yang sangat berbahaya yang terdapat di Amerika Selatan dipindahkan oleh spesies
Phlebotomus verrucarum.
Daur hidup: mengalami metamorfosis
Famili Cerathopogonidae
Genus Culicoides (Midges, Biting Midges)
Morfologi dan lingkaran hidup:
Bentuk badan kecil 1-1,5mm dan berwarna tengguli
atau hitam.
Thorax sedikit bongkok dan menonjol ke atas kepala.
Sayap agak sempit, tanpa sisik tetapi banyak
rambut dan terletak datar di atas tubuh bila dalam keadaan istirahat.
Tempat perindukannya di rawa-rawa, dalam air
tawar, air payau, dan daerah hutan. Lalat Sambar Mata
Mulut mempunyai alat seperti pisau dan berfungsi
untuk memotong.
Fase telur 2-3 hari, larva 1-12 hari, pupa 3-5 hari Hanya lalat betina yang menghisap darah,jantan
menghisap cairan tumbuh-tumbuhan
Genus Culicoides (Biting Midges) merupakan vektor
penyakit Acanthochoilonemiasis yang daerah
penyebarannya yaitu Afrika dan Amerika Latin.dan
Sebuah Artropoda (terbang hitam atau nyamuk
menggigit) akan mengambil makan darah dari manusia dan akan memasukkan ketiga larva stadium filaria ke dalam inang manusia.
Larva akan menjadi dewasa dan akan mendiami
jaringan subkutan.
Orang dewasa akan kawin dan menghasilkan
mikrofilaria terhunus. mikrofilaria ini akan masuk ke aliran darah.
Sebuah Artropoda tidak akan mengambil makan
Pada arthropoda tersebut, mikrofilaria akan
melakukan perjalanan dari midgut ke otot-otot dada.
Pada otot dada, mikrofilaria akan berkembang
menjadi larva tahap pertama.
Kemudian, mikrofilaria akan semakin berkembang
menjadi larva stadium ketiga.
Larva tahap ketiga akan melakukan perjalanan dari
otot-otot dada ke belalai di arthropoda itu. Ini