• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum R Lab KR01 Disipasi Ka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktikum R Lab KR01 Disipasi Ka"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Praktikum R-Lab

KR01-Disipasi Kalor Hot Wire

Nama : Krisna Dwi Nugroho

NPM : 1206202412

Fakultas : Teknik

Departemen : Teknik Elektro Program Studi : Teknik Komputer Kode Praktikum : KR01

Tanggal Praktikum : 22 Maret 2013

Laboraturium Fisika Dasar UPP IPD

(2)

KR-01 Disipasi Kalor Hot Wire

Tujuan

Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.

Alat

1. Kawat pijar (hotwire) 2. Fan

3. Voltmeter dan Ampermeter 4. Adjustable power supply 5. Comcoder

6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

Dasar Teori

Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada dua kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir.

Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga berubah.

Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio yang dirumuskan sebagai :

Overheat ratio=Rw

Ra

(3)

Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan)

Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wire voltage, E) dengan kecepatan referensi (reference velocity, U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut. Persamaan yang didapat dalam bentuk persamaan linear atau persamaan polynomial.

Pada percobaan yang akan dilakukan, yaitu mengukur tegangan pada temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan kecepatan yang dihasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara akan divariasi melalui daya yang diberikan ke fan, yaitu 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s, dan 230 m/s.

(4)

1. Untuk memulai praktikum, praktikan meng-klik “link ke RLab” pada bagian bawah modul KR01!

2. Mengaktifkan Web Cam! (klik icon video pada halaman web r-lab)!

3. Memberikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s, dengan meng”klik” pilihan drop down pada icon “atur kecepatan aliran”.

4. Menghidupkan motor penggerak kipas dengan meng”klik” radio button pada icon “menghidupkan power supply kipas”.

5. Mengukur tegangan dan arus listrik di kawat hotwire dengan cara meng”klik” icon “ukur”.

6. Mengulangi langkah ke-3 hingga ke-5 untuk kecepatan 70, 110, 150, 190, dan 230 m/s!

Tugas & Evaluasi

1. Berdasarkan data yang didapat, buatlah grafik yang menggambarkan hubugan tegangan hotwire dengan waktu untuk tiap kecepatan aliran udara.

2. Berdasarkan pengolahan data diatas, buatlah grafik yang menggambarkan hubungan tegangan hotwire dengan kecepatan aliran angin.

3. Buatlah persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire.

4. Berdasarkan percobaan dan data yang didapat, apakah kita dapat menggunakan hotwire sebagai pengukur kecepatan angin?

5. Berilah analisis dari hasil percobaan ini.

Data dan Hasil Percobaan

1. Kecepatan 0 m/s

Waktu Kecepatan angin V-HW I-HW

(5)

Waktu Kecepatan angin V-HW I-HW

3. Kecepatan 110 m/s

Waktu Kecepatan angin V-HW I-HW

1 110 2.062 54.1

10 110 2.063 55.5

4. Kecepatan 150 m/s

Waktu Kecepatan Angin V-HW I-HW

1 150 2.055 54.2

10 150 2.054 56.3

5. Keecepatan 190 m/s

Waktu Kecepatan angin V-HW I-HW

1 190 2.05 54.3

(6)

3 190 2.05 54.8

4 190 2.051 55.2

5 190 2.051 55.7

6 190 2.051 56

7 190 2.05 56.3

8 190 2.05 56.5

9 190 2.05 56.2

10 190 2.05 55.9

6. Kecepatan 230 m/s

Keterangan: kecepatan angin (m/s)

Grafik Tegangan Terhadap Waktu

1. Kecepatan 0 m/s

Waktu Kecepatan Angin V-HW I-HW

1 230 2.047 54.3

2 230 2.047 54.4

3 230 2.047 54.5

4 230 2.048 54.6

5 230 2.047 54.7

6 230 2.047 54.9

7 230 2.047 55.1

8 230 2.047 55.3

9 230 2.047 55.7

(7)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0

0.5 1 1.5 2 2.5

V = 0 m/s

2. Kecepatan 70 m/s

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2.08 2.08 2.08 2.08 2.08 2.08 2.08 2.08

V = 70 m/s

(8)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4. Kecepatan 150 m/s

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

(9)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

6. Kecepatan 230 m/s

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

(10)

0 70 110 150 190 230

Tegangan Rata-Rata Terhadap Waktu

No .

Kecepatan Angin Tegangan Rata-Rata

1 0 2.112

Persamaan Angin Sebagai Fungsi Hotwire

Untuk memudahkan perhitungan, praktikan dapat menggunakan data dari Tegangan Rata-Rata dalam pengolahan data Least Square

No. xi yi xi^2 yi^2 xiyi

1 0 2.112 0 4.460544 0

2 70 2.0805 4900 4.32848025 145.635

3 110 2.0618 12100 4.25101924 226.798

(11)

6 230 2.0471 52900 4.19061841 470.833

∑ 750 12.4063 128500 25.65577315 1541.013

Keterangan : X = Kecepatan Angin

Y = Tegangan Rata-Rata

Jadi, persamaan dari fungsi kecepatan angin adalah

y = -0.000281x + 2.103

Berdasarkan perhitungan sebelumnya, persamaan yang diperoleh

y = -0.000281x + 2.103

y – 2.103 = -0.000281x

x = 7483.99 – 3558.72

dengan,

x = kecepatan angin

y = tegangan listrik

(12)

Dengan persamaa diasat, dapat disimpulkan bahwa kawat hotwire dapat digunakan untuk mengukur kecepatan udara atau angin. Serta dapat disimpulkan bahwa tingginya tengangan yang dihasilkan dipengaruhi oleh semakin kecilnya kecepatan udara yang mengalir, begitu pula sebaliknya. Semakin besarnya kecepatan udara yang mengalir, maka semakin rendah tengangan yang tercatat.

Analisa Percobaan

1. Analisa Percobaan dan Hasil

Dalam percobaan ini, praktikan membuktikan bahwa sebuah kawat hotwire dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan udara. Para percobaan ini, praktikan menggunakan R-Lab sebagai tempat untuk melakukan praktikum dengan menggunakan komputer untuk mengakses R-Lab.

Pada percobaan “Disipasi Kalor Hot Wire”, terdapat beberapa variabel, yaitu kecepatan udara sebagai variabel bebas dan tegangan listrik sebagai variabel terikat. Kecepatan udara diatur menjadi beberapa variasi, yaitu 0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s, dan 230 m/s. Pengukuran tegangan dilakukan setiap detik selama jangka waktu sepuluh detik untuk setiap kecepatan.

Setelah semua hasil tegangan dari variasi kecepatan diperoleh, praktikan mengolah data dengan menggunakan metode Least Square untuk memperoleh persamaan kecepatan angin. Praktikan menggunakan data kecepatan angin dan tegangan rata-rata untuk memudahkan dalam penghitungan. Sehingga diperoleh persamaan:

y = -0.000281x + 2.103

Karena dalam tujuan percobaan ini adalah menggunakan kawat hot wire sebagai sensor kecepatan udara, maka persamaan tersebut diubah menjadi persamaan baru, yaitu

x = 7483.99 – 3558.72y

(13)

2. Analisa Grafik

Pada percobaan ini, terdapat dua buah jenis grafik yang ditampilkan, yaitu grafik tegangan listrik terhadap waktu dan grafik tegangan rata-rata terhadap kecepatan angina. Pada grafik pertama, terlihat bahwa gradient garis pada grafik berslope negatif. Hal ini berarti saat kecepatan udara bertambah, maka tegangan yang ditampilkan nilainya akan semakin kecil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecepatan udara dengan tegangan listik berbanding terbalik satu sama lain.

Kesimpulan

 Sebuah kawat hot wire dapat digunakan sebagai sensor atau alat pengukur kecepatan

udara

 Semakin besar kecepatan udara, maka semakin kecil nilai tegangan listrik

Referensi

Giancoli, Douglas C. 2000. Physic for Scientist & Engineers, 3rd Edition. NJ: Prentice Hall.

Gambar

Grafik Tegangan Terhadap Waktu
Grafik Tegangan Rata-Rata Terhadap Kecepatan Angin

Referensi

Dokumen terkait

User dapat memasukkan data baru yang gunanya untuk dapat menggunakan data kontainer yang sama berulang-ulang, karena kontainer yang ada pada Best Global Ekspress hanya memiliki 2

Graha Irama Building Lt.11 Jl.. 9) Sistem akan menampilkan List Order Baru dengan status order. Status order “Belum Di Approve Atasan” terdapat action Edit untuk melakukan

Perusahaan mungkin mengarahkan untuk menjadi pemimpin dalam kualitas produk dipasar.Pada umumnya perusahaan menetapkan harga yang tinggi agar dapat menutup

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada subyek dengan menggunakan alat ukur pola makan masyarakat modern yang terdiri dari 3 item yang valid dalam variabel

Uji minyak atsiri menunjukkan bahwa jumlah lesio yang terbentuk di permukaan daun pada perlakuan minyak serai wangi konsentrasi 1.2%, minyak cengkih konsentrasi 1.2%, Tween 80,

Hasil evaluasi sediaan antikutu menggunakan minyak tea tree dilakukan pengujian efektivitas sediaan secara in vitro, dimana formulasi minyak tea tree pada

Knowledge management system sebagai suatu sistem yang dikembangkan untuk mendukung dan meningkatkan proses penciptaan, penyimpanan, penyebarluasan, dan penggunaan kembali pengetahuan

9 Motivasi tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu motivasi instrinsik (berasal dari diri sendiri) dan motivasi ekstrinsik (berasal dari orang lain). Dalam hal ini motivasi