• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum R Lab Fisika Dasar Pra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktikum R Lab Fisika Dasar Pra"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Praktikum

Nama / NPM

: Prayogo Hartono Surya / 1206252070

Fak / Prog. Studi

: Teknik / Teknik Sipil

Group & Kawan Kerja : A5

No. & Nama Percobaan : KR02

Minggu Percobaan

: Calori Work

Tanggal Percobaan

: 10 Oktober 2012

Asisten

: ___________________

Laboratorium Fisika Dasar

UPP IPD

(2)

Calori Work

A. Tujuan

Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.

B. Alat

1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan

2. Kawat konduktor ( bermassa 2 gr )

3. Termometer

4. Voltmeter dan Ampmeter

5. Adjustable power supply

6. Camcorder

7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

C. Teori

Hukum kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan.

Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan kali ini

akan dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas.

Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai

resistansi dinyatakan dengan persamaan :

………(1) Dimana

W = energi listrik ( Joule )

v = tegangan listrik ( Volt )

i = arus listrik ( Ampere )

(3)

Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan

benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda dengan suhu,

karena suhu adalah ukuran dalam satuan derajat panas. Kalor merupakan suatu

kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda.

Teori Kalor Dasar :

1. Kalor yang diterima sama dengan (=) kalor yang dilepas : Azas/asas Black

- Penemu adalah Joseph Black (1720 - 1799) dari Inggris.

2. Kalor dapat terjadi akibat adanya suatu gesekan

- Penemunya adalah Benyamin Thompson (1753 - 1814) dari Amerika Serikat

3. Kalor adalah salah satu bentuk energi

- Ditemukan oleh Robert Mayer (1814 - 1878)

4. Kesetaraan antara satuan kalor dan satuan energi disebut kalor mekanik.

- Digagas oleh James Prescott (1818 - 1889)

Kapasitas kalor (H) adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh zat untuk

menaikkan suhunya 1ºC (satuan kalori/ºC). Kadang kala kapasitas kalor dilambangkan

dengn (C), Kalor jenis (c) adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan

1 gram atau 1 kg zat sebesar 1ºC (satuan kalori/gram.ºC atau kkal/kg ºC).

Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam untuk kenaikan

temperatur.

Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan persamaan:

………(2) Dimana

Q = Jumlah kalor yang diperlukan ( kalori )

m = massa zat ( gram )

c = kalor jenis zat ( kal/groC)

= perubahan temperatur zat, (Ta – T) ( Kelvin )

Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan dialiri

(4)

akan diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang

diberikan ke kawat dapat dirubah sehingga perbuahan temperatur dapat bervariasi

sesuai dengan tegangan yang diberikan.

D. Cara Kerja

1. Mengaktifkan Web cam dengan meng-‘klik’ icon video pada halaman web r-Lab.

2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor.

3. Menghidupkan Power Supply dengan meng’klik’ radio button disebelahnya.

4. Mengambil data perubahan temperatur, tegangan dan arus listrik pada kawat

konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara meng’klik” icon “ukur”.

5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam, tunggu hingga

mendekati temperatur awal saat diberikan V0 .

6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3.

E. Hasil & Evaluasi

1. Grafik Hubungan Antara Tegangan dan Waktu

1.1Grafik t vs T, pada saat V0 = 0

21.54 21.56 21.58 21.6 21.62 21.64 21.66 21.68 21.7 21.72

3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

Tem

p

e

ratu

r

(o

C)

(5)
[image:5.612.157.354.126.305.2]

Tabel data V0

Waktu I V Temp

3 23.84 0.00 21.6 6 23.84 0.00 21.6 9 23.84 0.00 21.6 12 23.84 0.00 21.7 15 23.84 0.00 21.6 18 23.84 0.00 21.7 21 23.84 0.00 21.7 24 23.84 0.00 21.7 27 23.84 0.00 21.7 30 23.84 0.00 21.7

1.2 Grafik t vs T, pada saat V1 = 0,66 Volt

21 21.5 22 22.5 23 23.5

3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

Tem

p

e

ratu

r

(o

C)

(6)
[image:6.612.159.588.405.662.2]

Tabel data V1

Waktu I V Temp

3 35.48 0.67 21.7 6 35.48 0.67 21.8 9 35.48 0.67 21.9 12 35.48 0.67 22.1 15 35.48 0.67 22.3 18 35.48 0.67 22.5 21 35.48 0.67 22.6 24 35.48 0.67 22.8 27 35.48 0.67 22.9 30 35.48 0.67 23.1

1.3 Grafik t vs T, pada saat V2 = 1,08 Volt

28 28.1 28.2 28.3 28.4 28.5 28.6 28.7

3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

T

e

mpe

ra

tu

r

(

oC)

(7)
[image:7.612.157.371.148.321.2]

Tabel data V2

Waktu I V Temp

3 42.55 1.08 28.6 6 42.55 1.08 28.3 9 42.55 1.08 28.2 12 42.55 1.08 28.2 15 42.55 1.08 28.3 18 42.55 1.08 28.3 21 42.55 1.08 28.4 24 42.55 1.08 28.4 27 42.55 1.08 28.5 30 42.55 1.08 28.6

1.4 Grafik t vs T, pada saat V3 = 1,06 Volt

0 5 10 15 20 25 30 35

3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

Te

m

p

e

ra

tu

r

(

oC)

(8)
[image:8.612.156.367.125.300.2]

Tabel data V3

Waktu I V Temp

3 51.79 1.62 22.6 6 51.79 1.62 23 9 51.79 1.62 23.9 12 51.9 1.62 24.9 15 51.9 1.62 25.9 18 51.9 1.62 26.9 21 51.79 1.62 27.7 24 51.9 1.62 28.4 27 51.79 1.62 29.1 30 51.79 1.62 29.7

2. Nilai Kapasitas Kalor ( c ) Kawat Konduktor yang Digunakan

0

. .

. .

(

/

)

W

v i t

W

Q

Q

m c T

Q

C

kal C

T

1 Joule = 0,239 Kal

2.1 Pada Tegangan V1 (0.67 Volt)

( / ) . . ( / ) o o Q

c kal grC

m T C m c kal C

(9)

Waktu I V Temp ∆t C

3 35.48 0.67 21.7 0.1 0.713 6 35.48 0.67 21.8 0.2 0.713 9 35.48 0.67 21.9 0.3 0.713 12 35.48 0.67 22.1 0.5 0.571 15 35.48 0.67 22.3 0.7 0.509 18 35.48 0.67 22.5 0.9 0.475 21 35.48 0.67 22.6 1.0 0.499 24 35.48 0.67 22.8 1.2 0.475 27 35.48 0.67 22.9 1.3 0.494 30 35.48 0.67 23.1 1.5 0.475

̅

c

=

282

Joule kg /

o

C

2.2 Pada Tegangan V2 (1.08 Volt)

Waktu I V Temp ∆t C

(10)

̅

c

=

56

Joule kg /

o

C

2.3 Pada Tegangan V3 (1.62 Volt)

Waktu I V Temp ∆t C

3 51.79 1.62 22.6 1.0 0.252 6 51.79 1.62 23 1.4 0.360 9 51.79 1.62 23.9 2.3 0.328 12 51.9 1.62 24.9 3.3 0.306 15 51.9 1.62 25.9 4.3 0.293 18 51.9 1.62 26.9 5.3 0.286 21 51.79 1.62 27.7 6.1 0.289 24 51.9 1.62 28.4 6.8 0.297 27 51.79 1.62 29.1 7.5 0.302 30 51.79 1.62 29.7 8.1 0.311

̅

(11)

̅

=

163 Joule kg/

Berdasarkan literatur:

Timah hitam = 130 Joule kg/

o

C

Kesalahan literatur :

̅ ̅

̅

Maka, kawat logam pada percobaan diperkirakan adalah :

Kawat Timah Hitam

F. Analisis

1. Analisis Percobaan

Sebelum percobaan dilakukan atau arus listrik dialirkan, suhu yang terbaca perlu

dicatat terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perubahan suhu yang

diakibatkan oleh arus yang mengalir. Data perubahan suhu ini pun diperlukan

untuk mendapatkan kapasitas kalor dari bahan uji. Nilai dari kalor jenis

bergantung dari kalor yang diberikan, masa , dan perubahan suhu, dimana nilai

kalor jenis berbanding lurus dengan kalor, dan berbanding terbalik dengan

perubahan suhu dan masa, semakin besar nilai kalor yang diberikan dan semakin

kecil perubahan temperatur, semakin besar pula nilai kalor jenis.

(1) (2) (3)

3

V V V

c

c

c

c

(12)

Pada percobaan ini, praktikan perlu mengambil data perubahan suhu dengan

voltase berbeda-beda sebanyak tiga kali. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

hubungan voltase dengan perubahan suhu yang terjadi. Mula-mula praktikan

memberikan tegangan sebesar 0 volt ke kawat kawat konduktor. Maka, akan

didapat data arus listrik dan temperatur (suhu) dari kawat. Data yang diambil

adalah data yang diperoleh tiap selang waktu 3 detik selama 30 detik. Pada

pemberian tegangan 0 volt terjadi perubahan temperatur yang kecil yaitu sebesar

0.1 oC pada detik ke-12, 18, 21, 24, 27, 30 dan tidak terjadi perubahan pada detik yang lain.

Pada tahap – tahap selanjutnya tegangan yang diberikan terus dinaikkan, mulai

dari 0.67 Volt sampai ke 1.62 Volt. Dari ketiga percobaan tersebut terdapat hasil –

hasil yang hampir sama dengan tahap-tahap sebelumnya ketika praktikan

mengamati data temperatur yang terukur. Pada seluruh tahap pemberian tegangan

memberikan hasil yang sama bahwa kenaikan temperatur sebanding dengan

waktu pemberian tegangan.

Selain kenaikan temperatur yang sebanding dengan waktu, dalam percobaan ini

juga didapat data bahwa peningkatan kuat arus listrik sebanding dengan tegangan

yang diberikan. Semakin besar tegangan yang diberikan maka akan semakin besar

pula arus yang dihasilkan. Apabila yang arus yang dihasilkan bertambah besar

maka energi listrik yang dihasilkan juga akan bertambah besar. Hal ini berarti

energi kalor dari kawat dalam percobaan juga bertambah.

2. Analisis Hasil

Pada percobaan Calori Work, praktikan mendapatkan hasil nilai kapasitas kalor

kawat konduktor sebagai berikut : (Pada tegangan 0.67 Volt) C = 282 Joule

kg/ , (Pada tegangan 1,08 Volt) C = 56 Joule kg/ , (Pada tegangan 1,62 Volt)

C = 151 Joule kg/ . Pada, percobaan ini praktikan menggunakan nilai kalor

(13)

percobaan praktikan mendapatkan nilai kalor jenis rata-rata sebesar 163 Joule

kg/oC. Berdasarkan literatur, hasil ini mendekati nilai kalor jenis kawat timah hitam sebesar 130 Joule kg/oC. Sehingga, praktikan menyimpulkan bahwa kawat konduktor yang digunakan pada percobaan ini terbuat dari bahan perak dengan

kesalahan relatif yang cukup besar yaitu sebesar 25.39%.

3. Analisis Grafik

Berdasarkan literatur, Grafik t vs T berbentuk garis lurus (linier) dengan

kemiringan tertentu. Pada percobaan, grafik yang dihasilkan memiliki tingkat

kesalahan yang relatif kecil. Oleh sebab itu, grafik percobaan Calori Work

diasumsikan sebagai grafik yang baik. Maka, data percobaan yang diperoleh

adalah data yang baik.

Selain itu, kecuali pada saat V = 0 grafik dari percobaan juga membuktikan

pernyataan bahwa kenaikan temperatur sebanding dengan perubahan waktu.

Artinya, grafik pada percobaan menunjukkan bahwa semakin lama waktu

pemberian tegangan maka akan semakin besar nilai temperatur kawat dalam

percobaan. Hal inilah yang menjadi syarat lain bahwa grafik dan data dari

percobaan ini dapat diasumsikan sebagai grafik dan data yang baik.

G. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan Calori Work dapat disimpulkan bahwa kalor yang

dihasilkan oleh sistem tidak hanya dipengaruhi oleh tegangan dan kuat arus, tetapi

juga dipengaruhi oleh lamanya sistem bekerja mengalirkan arus. Semakin besar

tegangan, kuat arus, serta semakin lama arus dialirkan ke kawat, maka akan

semakin banyak eneergi yang dihasilkan. Semakin besar energi yang dihasilkan

(14)

H. Referensi

1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall,

NJ, 2000.

2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended

Gambar

Tabel data V0
Tabel data V1
Tabel data V2
Tabel data V3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan invigorasi meningkatkan daya berkecambah benih 1-8% dan kecepatan tumbuh benih 0,7-4,3 (%/24 jam) pada benih padi hibrida Hipa 5

1, Februari 2010 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 61 Electronic library merupakan suatu perpustakaan yang menyimpan koleksi informasi dalam bentuk elektronik atau

Deskripsi Strategi Peningkatan Kompetensi Keagamaan siswa dalam bidang Al- Qur’an hadits ... Deskripsi Strategi Peningkatan Kompetensi Keagamaan dalam bidang

Berdasarkan hasil pengamatan selama 40 hari pe- nelitian, diperoleh pertumbuhan ha- rian rata-rata ikan nila dan ikan le- le sangkuriang adalah 0,011 g/hari ± 0,004 dan 0,002 g/hari

Disamping itu hasil rancang bangun ini dapat digunakan mengukur benda yang bergerak dan hasil pengukuran ditransfer ke dalam Komputer untuk ditampilkan kembali

Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya Masyarakat dan Bangsa Indonesia adalah satu bangsa yang harus memiliki.. keserasian dalam membangun

Dummy variabel adalah variabel yang digunakan untuk membuat kategori data yang bersifat kualitatif agar dapat digunakan dalam analisis regresi maka harus lebih

Celebung Dangin