• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Wawasan Nusantara Strategi Poli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Hubungan Wawasan Nusantara Strategi Poli"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS III

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

HUBUNGAN WAWASAN NUSANTARA, STRATEGI

NASIONAL, DAN KETAHANAN NASIONAL

Disusun Oleh :

Nama : Agung Rizkia Npm : 2112171021

JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS SANGGA BUANA YPKP BANDUNG

(2)

i

B.

Unsur-Unsur Dasar Wawasan Nusantara ...

2

1.

Wadah ...

2

a.

Wujud Wilayah ...

2

b.

Tata Inti Organisasi ...

2

c.

Tata Kelengkapan Organisasi...

2

2.

Isi Wawasan Nusantara ...

2

3.

Tata Laku Wawasan Nusantara ...

2

C.

Landasan Hokum Wawasan Nusantara ...

3

D.

Faktor

Faktor Yang Mempengaruhi Wawasan

Nusantara ...

3

1.

Wilayah (Geografi) ...

3

a.

Asas Kepulauan ...

3

b.

Kepulauan Indonesia ...

4

c.

Konsepsi Tentang Wilayah Laut ...

4

d.

Karakteristik Wilayah Nusantara ...

6

E.

Implementasi Wawasan Nusantara……….

.

6

1.

Sebagai Pancaran Falsafah Pancasila ...

6

2.

Sebagai Satu Kesatuan Politik ...

6

a.

Perwujudan Kepulauan Nusantara Sebagai Satu

Kesatuan Politik ...

6

b.

Perwujudan Kepulauan Nusantara Sebagai Satu

Kesatuan Ekonomi ...

6

c.

Perwujudan Kepulauan Nusantara Sebagai Satu

Kesatuan Sosial Budaya ...

6

d.

Perwujudan Kepulauan Nusantara Sebagai Satu

Kesatuan Pertahanan Keamanan ...

6

3.

Penerapan Wawasan Nusantara ...

7

II.

Geostrategi Indonesia (Ketahanan Nasional) ...

8

A.

Ketahanan Nasional Indonesia Merupakan Geostrategi

Indonesia

...

8

B.

Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia ...

9

C.

Ciri

Ciri Ketahanan Nasional Indonesia ...

9

D.

Sifat

Sifat Ketahanan Nasional ...

9

(3)

ii

F.

Aspek

Aspek Ketahanan Nasional ... 10

G.

Geopolitik Bangsa ... 11

1.

Geoplitik ... 11

2.

Geostrategi ... 11

H.

Perkembangan Wilayah Indonesia Dan Dasar Hukumnya

12

1.

Sejak 17 Agustus 1945 - 13 Desember 1957 12

2.

Dari Deklarasi Juanda ... 12

3.

Dari Deklarasi Landasan Kontinen ... 12

4.

Zona Ekonomi Ekslusif ... 13

I.Tinjauan Ketahanan Nasional Dari Aspek Trigatra ... 13

1.

Geografi ... 13

2.

Penduduk ... 13

3.

Keadaan Alam Dan Sumber Kekayaan Alam

14

J.

Tinjauan Ketahanan Nasional Dari Aspek Trigatra . 14

1. Gatra Ideologi ... 14

2.

Gatra Politik ... 15

3.

Gatra Ekonomi ... 16

4.

Gatra Sosial Budaya ... 17

5.

Gatra Pertahanan Keamanan... 18

(4)

1

I. WAWASAN NUSANTARA

A. Pengertian Wawasan Nusantara

Sebelum memahami tentang pengertian wawasan nusantara, hendaknya kita juga harus

memahami tentang wawasan nasional yang juga merupakan dasar untuk memahami tentang

wawasan nusantara. Wawasan nasional pada dasarnya merupakan geopolitik suatu negara.

Karena wawasan nasional itu merupakan pengejawatahan dari suatu bangsa yang telah

menegara. Dalam menyelenggarakan kehidupannya, suatu bangsa tidak terlepas dari pengaruh

geografis maupun lingkungannya dimana bangsa itu berada. Pengaruh ini juga timbul dari

hubungan timbanl balik antar filisofi bangsa, ideologi, aspirasi dan cita-cita, kondisi sosial

masyarakat, budaya, keadaan alam, wilayah serta pengalaman sejarahnya. Maka dari itu

diperlukan suatu konsepsi bagaimana bangsa yang bersangkutan memandang dan mengatasi

persoalan yang ada untuk menjamin kelangsungan hidupnya, keutuhan wilayahnya, serta jati

dirinya. Konsepsi inilah yang disebut dengan wawasan nasional (wawasan bangsa).

Ada tiga faktor yang menentukan wawasan nasional, yang pada dasarnya merupakan

suatu lingkungan strategis yang berpengaruh bagi suatu bangsa tersebut. adapun faktor itu yaitu:

a. Bumi atau ruang (space) dimana bangsa itu ada.

b. Jiwa, tekad dan semangat manusianya atau rakyat dari bangsa tersebut.

c. Lingkungan atau alam disekitarnya.

Secara umum pengertian wawasan nusantara adalah tinjauan atau cara pandang suatu

negara tentang diri dan lingkungannya, di dalam eksistensinya yang sarwa nusantara serta

pemekarannya di dalam mengekspresika diri di tengah-tengah lingkungan nasionalnya

(Lemhanas, 1992) berdasarkan falsafah dan sejarah dari negara tersebut. Wawasan nusantara

adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenal diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan

dengan semua aspek kehidupan yang beragam (Prof. Dr. Wan Usman) Wawasan nusantara

adalah wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 yaitu cara

pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenal diri dan lingkungannya dengan mengutamakan

persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan

bermasyarakat dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional (Tap MPR, 1993 dan 1998)

Manifestasi wawasan nasional Indonesia (Wawasan Nusantara) itu ditentukan oleh

kesejarahan, kondisi objektif dan subjektif, kultural serta idealism yang dijadikan aspirasi dalam

(5)

2

memiliki identitas yang khas yang dapat menjiwai setiap tindakan kebijakan bangsa Indonesia

dalam mencapai tujuan nasional.

B. Unsur-unsur Dasar Wawasan Nusantara 1. Wadah

meliputi tiga komponen:

a. Wujud Wilayah

Letak geografis Indonesia berpengaruh besar terhadap aspek-aspek

kehidupan nasionalnya. Batas ruang lingkup wilayah ini ditentukan oleh lautan

yang didalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh

dalamnya perairan.

Perwujudan wilayah nusantara ini menyatu dalam kesatuan politik,

ekonomi, sosial-budaya dan pertahanan keamanan.

b. Tata Inti Organisasi

Presiden memegang peranan kepemerintahan berdasarkan UUD 1945,

bagi Indonesia tata inti organisasi ini adalah menyangkut bentuk dan kedaulatan

negara, kekuasaan pemerintah, sistem pemerintahan dan perwakilan.

c. Tata Kelengkapan Organisasi

Semua warga negara Indonesia diharapkan mewujudkan demokrasi secara

konstitusional berdasarkan UUD 1945 dan filsafat Pancasila. Wujud tata

kelengkapan ini adalah kesadaran berpolitik dan berwarganegara.

2. Isi Wawasan Nusantara

a. Cita-cita bangsa Indonesia bahwa Negara Indonesia bersatu, berdaulat, adil, dan

makmur. Rakyat berkehidupan kebangsaan yang bebas, serta pemerintah

melindungi semua lapisan masyarakat.

b. Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional yang meliputi keseluruhan

yang mencakup daratan, perairan, dan dirgantara. Satu kesatuan berpolitik, satu

kesatuan ber-sosal budaya yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Satu kesatuan ekonomi,

pertahanan dan keamanan, dan kesatuan kebijakan nasional merata yang

menghasilkan cakupan seluruh aspek kehidupan nasional.

3. Tata Laku Wawasan Nusantara

a. Tingkah laku batiniah, berlandaskan falsafah Bangsa yang membentuk mental

(6)

3

b. Tingkah laku lahiriah, merupakan kekuatan yang utuh dalam keterpaduan

kata-kata dan tindakan yang diwujudkan dalam suatu organisasi yang meliputi;

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengontrolan.

C. Landasan Hukum Wawasan Nusantara

UUD 1945 yang merupakan konstitusi negara yang menjadi pedoman pokok kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sehingga UUD 1945 menjadi landasan konstitusional

wawasan nusantara. Kedudukan wawasan nusantara dalam sistem kehidupan nasional Indonesia

urutannya sebagai berikut:

a. Pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara serta sebagai dasar negara

b. UUD 1945 sebagai konstitusi negara

c. Wawasan nusantara dan ketahanan nasional sebagai doktrin atau prinsip dasar pengaturan

kehidupan nasional

d. Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara

1. Wilayah (Geografi) a. Asas Kepulauan

Asas kepulauan atau yang biasa disebut archipelago, yang berasal dari kata ‘archi’

yaitu terpenting dan ‘pelagos’ yaitu wilayah lautan. Lahirnya asas ini memiliki arti bahwa

pulau-pulau selalu dalam kesatuan utuh, yang berfungsi sebagai penghubung dan bukan

(7)

4

1.1Peta wilayah NKRI

b. Kepulauan Indonesia

Wilayah yang dulunya adalah jajahan Belanda atau biasa disebut ‘Indische Archipel’. Dan sekarang telah berubah nama menjadi Indonesia, yang memiliki arti dalam bahasa Yunani; ‘Indo’ yaitu India dan ‘Nesia’ atau ‘Nesos’ yaitu pulau. Yang

dimana memiliki makna spiritual dan terdapat jiwa perjuangan menuju cita-cita luhur,

negara kesatuan, kemerdekaan dan kebangsaan.

Sebutan Indonesia dikemukakan oleh ilmuwan J.R. Logan pada tahun1850, dan

seorang ahli hukum hingga pada tahun 1882 mereka menerbitkan buku penuntun Bahasa

Indonesia dengan bantuan seorang etnolog, Adolf Bastian.

Berikutnya adala peristiwa Sumpah Pemuda pada tahun 1982 kata Indonesia juga

digunakan sebagai sebutan bangsa, tanah air, dan negara. Dan yang terakhir sejak

proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, Indonesia menjadi nama resmi

negara dan bangsa Indonesia sampai saat ini.

c. Konsepsi tentang Wilayah Lautan

Berikut adalah macam-macam konsepsi penggunaan dan kepemilikan wilayah laut:

(8)

5

2) Res Communis, laut adalah milik masyarakat dunia dan tidak dapat dimiliki oleh masing-masing negara

3) Mare Liberum, laut dalah bebas untuk semua bangsa

4) Mare Clausum (the right and dominion of the sea), hanya laut sepanjang pantai saja yang dapat dikuasai dari darat kira-kira sejauh 3 mil

5) Archipelagic State Principles, adalah dasar dari konvensi PBB mengenai hukum laut yang mengemukakan keinginan untuk membentuk tata tertib hukum laut dan

samudera agar memudahkan dan mengurangi adanya penyalahgunaan.

Sesuai dengan Hukum Laut Internasional, Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki:

1) Negara Kepulauan, negara yang seluruhnya mencakup pulau-pulau, perairan dan

wujud alamiah lainnya merupakan satu kesatuan geografi, ekonomi, politik yang

hakiki

2) Laut Teritorial, wilayah laut yang lebarnya tidak lebih dari 12 mil yang diukur dari

garis pangkal,seperti yang terlihat pada peta laut skala besar. Dan kedaulatan suatu

negara pantai mencakup daratan, perairan pedalaman dan laut teritorial

1.2 Peta Alur laur NKRI

3) Perairan Pedalaman, wilayah sebelah dalam daratan dari pangkal

4) Zona Ekonomi Eksklusif, wilayah yang tidak boleh melebihi 200 mil laut dari garis

pangkal. Dan negara yang bersangkutan ber-hak untuk keperluan eksplorasi,

(9)

6

5) Landas Kontinen, meliputi dasar laut dan tanah yang terletak di luar laut teritorialnya.

Berjarak 200mil laut dari garis pangkal atau tidak melebihi 350 mil, tidak boleh

melebihi 100 mil dari garis batas kedalaman dasar laut sedalam 2500 meter.

d. Karakteristik Wilayah Nusantara

Luas wilayah Indonesia seluruhnya adalah 5.193.250 km². Terdiri dari daratan seluas

2.027.087 km² dan perairan 3.166.163 km². Kepulauan Indonesia terletak pada

batas-batas astronomi sebagai berikut:

E. Implementasi Wawasan Nusantara 1. Sebagai Pancaran Falsafah Pancasila

Dimana Wawasan Nusantara menjadi pedoman bagi upaya mewujudkan kesatuan

segala aspek dalam kehidupan, serta merupakan konsep dasar untuk kebijakan dan

strategi Pembangunan Nasional.

2. Sebagai Satu Kesatuan Politik

a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik

Kebutuhan wilayah adalah milik bersama, keanekaragaman suku, budaya, bahasa

serta Agama tidak boleh memutuskan tali persaudaraan, pancasila merupakan

falsafah dan ideologi pemersatu Bangsa Indonesia, kehidupan berpolitik dan

seluruh kepulauan Nusantara bersistem hukum nasional, serta Bangsa Indonesia

bersana bangsa-bangsa lain membangun perbaikan dunia.

b. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi

Kekayaan baik potensial maupun efektif adalah milik

bersama,tingkat perkembangan ekonomi harus

meningkat, dan kehidupan perekonomian harus

berdasarkan asas kekeluargaan.

c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya Masyarakat dan Bangsa Indonesia adalah satu bangsa yang harus memiliki

keserasian dalam membangun ragam corak budaya dan tidak menolak nilai-nilai

budaya asing asal tidak bertentangan.

d. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan Keamanan

Utara : ± 6˚08’ LU

Selatan : ± 11˚15’ LS

Barat : ± 94˚45’ BT

(10)

7

Ancaman terhadap suatu pulau adalah ancaman bangsa bersama, tiap-tiap warga

negara memiliki hak dan kewajiban untuk ikut serta dalam pertahanan dan

keamanan ini.

3. Penerapan Wawasan Nusantara

Diterimanya konsepsi Wawasan Nusantara di Indonesia menjadi bagian integral

dari wilayah Indonesia. Pertambahan luas wilayah ini menghasilkan sumber daya

alam yang cukup besar untuk kesejahteraan bangsa Indonesia. Dimana pertambahan

wilayah ini telah diterima oleh bangsa-bangsa lain seperti Filipina, India, Australia,

dan Papua Nugini. Penerapan ini tampak pada berbagai proyek pembangunan agar

integrasi budaya dapat berjalan dengan lancar. Serta terlihat pada kebijakan untuk

pemerataan pendidikan dari tingkat dasar sampai ke perguruan tinggi. Penerapan ini

juga terlihat pada kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui Sistem

Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa

(11)

8

II. GEOSTRATEGI INDONESIA (KETAHANAN NASIONAL)

A. Ketahanan Nasional Indonesia Merupakan Geostrategi Indonesia

Geostrategi adalah geopolitik yang dalam pelaksanaannya yaitu kebijaksanaan

pelaksanaan dalam menentukan tujuan, sarana-sarana serta penggunaan sarana-sarana tersebut

guna mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan konstelasi suatu negara. Sebagai suatu

strategi yang memanfaatkan konstelasi gografis dan ruang dimana bangsa Indonesia berada,

maka selalu digunakan untuk membina atau mengelola sumber daya yang dimiliki dalam suatu

rencana dan tindakan yang menjangkau masa depan dengan memperhitungkan berbagai faktor

yang ada. Dengan demikian geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan

memperhitungkan kondisi dan konstelasi geografis sebagai faktor utamanya, disamping itu juga

memperhatikan kondisi sosial, budaya, penduduk, SDA, lingkungan regional maupun

internasional. Geostrategi nasional ini dapat dirumuskan dalam konsepsi ketahanan nasional.

B. Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia

Ketahanan nasional adalah kondisi dinamik suatu bangsa yang meliputi segenap aspek

khidupan yang berintergrasi berisi keuletan dan ketangguhan dalam mengembangkan kekuatan

nasionalnya dalam mengatasi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) baik yang

berasal dari luar maupun dalam yang secara langsung maupun tak langsung untuk menjamin

identitas, intergritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan nasionalnya. Jadi

hakekat ketahanan nasional yaitu keuletan dan ketangguhan suatu bangsa untuk menjamin

kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Pada dasarnya ketahanan nasional

merupakan suatu konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang

seimbang dan serasi dalam kehidupan nasional yang meliputi seluruh aspek kehidupan secara

utuh menyeluruh berdasarkan falsafah negara, ideologi negara, konstitusi dan wawasan nasional

dengan metode Astagatra. Aspek kehidupan dalam sistem kehidupan nasional pada dasarnya

dapat digambarkan kedalam delapan aspek (Astagatra) yaitu: geografi, kependudukan, SDA

(merupakan aspek alamiah yang bersifat statis), ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan

Hankam (merupakan aspek sosial yang bersifat dinamis).

Pendekatan kesejahteraan dan keamanan adalah pendekatan yang didasarkan atas

pemikiran, bahwa dalam setiap kehidupan selalu menampakkan dua kebutuhan dasar hidup dan

kehidupan (kesejahteraan dan keamanan). Kesejahteraan atau hidup yang hendak dicapai untuk

(12)

9

negara menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 menjadi

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Sedangkan keamanan atau kehidupan yang ingin dicapai

adalah kemampuan bangsa dan negara Indonesia untuk mlindungi nilai-nalai nasional itu

terhadap ancaman dari dalam maupun luar.

C. Ciri-ciri Ketahanan Nasional Indonesia

Berdasarkan pengertian dan konsepsi ketahanan nasional di atas, maka ketahanan

nasional memiliki ciri-ciri sebagai brikut:

1. Merupakan kondisi suatu bangsa.

2. Difokuskan untuk mempertahankan eksistensi dan mengembangkan kehidupan

bangsa.

3. Berisi keuletan dan ketangguhan dalam mengembangkan kekuatan nasional.

4. Ketahanan nasional bukan untuk pertahanan, tetapi untuk menghadapi ATHG baik

dari luar maupun dari dalam dan secara langsung atau tak langsung.

D. Sifat-Sifat Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional Indonesia yang ada pada dasarnya merupakan kondisi dinamik

bangsa Indonesia yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

1. Manunggal. Bersifat sebagai integrator untuk mewujudkan kesatuan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional.

2. Dinamis. Tingkat ketahanan nasional suatu bangsa tidak tetap, tetapi dapat meningkat dan menurun tergantung situasi serta kondisi negara itu sendiri.

3. Mandiri. Dari sifat manunggal itu akan mewujudkan kewibawaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain, sehingga merupakan daya tangkal terhadap

negara lain.

4. Mengutamakan konsultasi dan kerjasama. Ketahanan nasional tidak mengutamakan sikap adu kekuatan atau adu kekuasaan, namun ketahanan nasional

mengutamakan konsultasi dan saling menghargai dalam pergaulan hidup berbangsa

dan bernegara serta menjauhi antagoisme dan konfrontasi.

E. Asas-asas Ketahanan Nasional Indonesia

Adapun asas-asas yang terkandung dalam konsep dan pengertian dari pertahanan

(13)

10

a. Penyelenggaraan ketahanan nasional menggunakan pendekatan kesejahteraan dan keamanan

yang senantiasa terdapat pada setiap saat dalam kehidupan nasional.

b. Komprehensif-integral atau utuh menyeluruh dan terpadu dalam wujud keterpaduan dan

kesatuan yang seimbang, serasi, dan selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara, diamana kehidupan ini digambarkan dalam Astagatra.

c. Mawas ke dalam dan mawas ke luar. Dengan mawas ke dalam tujuan dari ketahanan

nasional yaitu menimbulkan hakekat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri

berdasarkan kualitas derajat kemandirian bangsa untuk memiliki dan mengembangkan daya

saing. Sedangkan mawas ke luar ketahanan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan

dan kekuatan nasionalnya, menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan

negara-negara lain.

d. Kekeluargaan. Asas ini mengandung sifat kearifan, gotong royong, tenggang rasa dan

tanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Walaupun dalam asas ini diakui

adanya perbedaan, tetapi perbedaan itu dijaga agar tidak terjadi konflik yang saling

mnghancurkan, namun dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan.

F. Aspek-aspek Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi tata kehidupan nasional dalam

berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek, terutama aspek-aspek dinamis di dalam tata

kehidupan nasional relatif berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan sehinga interaksinya

menciptakan kondisi umum yang sangat kompleks dan sangat sulit dipantau. Tata kehidupan

nasional pada dasarnya meliputi aspek alamiah (Trigatra) dan aspek sosial (Pancagatra) yang

merupakan aspek dinamis. Karenanya konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan

antar aspek yang mendukung kehidupan nasional yaitu:

a. Aspek yang berkaitan dengan alam bersifat statis yang meliputi aspek geografi,

kependudukan dan SDA

b. Aspek yang berkaitan dengan sosial atau masyarakat bersifat dinamis yang meliputi aspek

(14)

11

G. Geopolitik Bangsa a. Geopolitik

Bangsa Indonesia memandang geopolitik berdasarkan nilai-nilai keTuhanan

dan Kemanusiaan dalam UUD 1945. Oleh karena itu Bangsa Indonesia menolak

paham ekspansi dan paham rasialisme, karena semua memiliki hak yang sama.

Bangsa Indonesia menduduki paham kebangsaan nasionalisme yang membentuk

wawasan kebangsaan yang selalu terbuka untuk mewujudkan perdamaian dan

ketertiban dunia yang abadi.

b. Geostrategi

Upaya dalam menetapkan sasaran sesuai dengan yang telah ditetapkan. Suatu

seni yang implementasinya didasari oleh intuisi, perasaan dan hasil pengalaman yang

langkah-langkahnya berkaitan dengan fakta yang ada. Berikut adalah pertimbangan

geostrategis untuk negara dan bangsa Indonesia:

1) Geografi, Indonesia terletak diantara benua Asia dan Australia. Dan

diantara samudera Pasifik dan Hindia

2) Demografi, terletak diantara penduduk jarang di Australia dan penduduk

padat di utara RRC dan Jepang

3) Ideologi, terletak diantara liberalisme diselatan (Australia dan Selandia

Baru) dan komunisme di utara (RRC, Vietnam, Korea Utara)

4) Politik, demokrasi pancasila terletak diantara demokrasi liberal diselatan

dan demokrasi rakyat di utara

5) Ekonomi, terletak diantara ekonomi Kapitalis dan selatan Sosialis di Utara

6) Sosial, masyarakat Indonesia terletak di antara masyarakat individualisme

di selatan dan sosialisme di utara

7) Budaya, terletak diantara budaya Barat diselatan dan budaya timur di utara

8) Hankam, Geopolitik dan geostrategi Hankam terletak diantara wawasan

kekuatan maritim di selatan dan wawasan kekuatan kontinental di utara

Strategi menjangkau masa depan, sehingga disusun secara bertahap dengan berbagai

pertimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan demikian geostrategi

adalah perumusan strategi nasional dengan perhitungan kondisi dan konstelasi geografi

(15)

12

H. Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya 1. Sejak 17 Agustus 1945 sampai dengan 13 Desember 1957

Pada masa Indonesia ketika merdeka meliputi wilayah bekas Hindia Belanda

berdasarkan ketentuan tentang batas wilayah laut teritorial sejauh 3 mil dari garis pantai

ketika surut, dengan asal pulau demi pulau secara terpisah-pisah.

Sebagian besar wilayah perairan dalam pulau-pulau merupakan perairan bebas.

Hal ini tentu tidak sesuai dengan kepentingan keselamatan dan keamanan negara

kesatuan RI.

2. Dari Deklarasi Juanda

Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi Juanda sebagai pengganti

Ordonansi tahun 1939 dengan tujuan;

1) Terbentuk perwujudan wilayah NKRI yang utuh dan bulat

2) Penentuan batas wilayah yang sesuai dengan asas negara kepulauan

3) Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan dan

keamanan NKRI

Deklarasi Juanda kemudian dikukuhkan dengan UUD tentang perairan yang

diukur sejauh 12 mil dari titik pulau terluar sehingga merupakan satu kesatuan wilayah

yang utuh dan bulat. Rincian perhitungannya adalah daratan 2.027.087 km² + perairan

3.166.163 km² = 5.193.250 km². Untuk mengatur lalu lintas perairan maka dikeluarkan

peraturan sebagai berikut:

1) Semua pelayaran dari laut bebas ke suatu pelabuhan Indonesia

2) Semua pelayaran dari pelabuhan Indonesia ke laut bebas, dan

3) Semua pelayaran dari dan ke laut bebas dengan melintasi perairan Indonesia

3. Dari Deklarasi Landas Kontinen

Deklarasi tentang landas kontinen dipandang sebagai upaya untuk mewujudkan

pasal 33 ayat 3 UUD 1945. Konsekuensinya bahwa sumber kekayaan alam dalam landas

kontinen Indonesia adalah milik ekslusif negara RI. Asas-asas yang ada mengenai

deklarasi ini adalah sebagai berikut:

1) Segala sumber kekayaan alam adalah milik ekslusif negara RI

2) Pemerintah Indonesia bersedia menyelesaikan soal garis batas yang ditarik

ditengah-tengah antar pulau

(16)

13

4) Claim tidak mempengaruhi sifat serta status dari perairan landas kontinen

Indonesia maupun udara diatasnya.

4. Zona Ekonomi Ekslusif

Pemerintah mengumumkan tentang ZEE pada 21 Maret 1980. Batas ZEE adalah

selebar 200 mil yang di hitung dari garis dasar laut wilayah Indonesia. Berikut

merupakan alasan pengumuman tersebut:

1) Persediaan ikan yang terbatas

2) Kebutuhan pembangunan nasional Indonesia

3) ZEE memiliki kekuatan hukum internasional

Dengan perjuangan panjang di Forum Internasional maka terjadilah pengakuan

asas Negara Kepulau serta penetapan asas-asas pengukuran ZEE. Pemerintah dan DPR

kemudian menetapkan UU No. 5 Tahun 1983 tentang ZEE, serta UU No. 17 Tahun 1985

tentang Ratifikasi UNCLOS. Dan sejak 3 Februari 1986 Indonesia tercatat sebagai salah

satu dari 25 Negara yang telah meratifikasinya.

I. Tinjauan Ketahanan Nasional dari Aspek Trigatra

Aspek-aspek Trigatra yang terdiri dari aspek geografi, kependudukan dan SDA. Adapun

tinjauan dari ketiga aspek ini yaitu:

1. Geografi.

Lokasi dan posisi geografis suatu negara memberikan gambaran tentang bentuknya baik ke

dalam dan bentuknya ke luar. Bentuk ke dalam menampakkan corak, isi, dan tata susunan

wilayah negara. Sedangkan bentuk ke luar menentukan situasi dan kondisi lingkungan serta

hubungan timbal balik antara negara dan linkungannya. Bentuk negara baik ke dalam maupun ke

luar dalam pengertian geografis selain bermakna sebagai wadah dan ruang hidup bagi bangsa

yang mendiaminya, sekaligus mempengaruhi wujud ini dan kehidupan bangsa, namun

sebaliknya kehidupan bangsa dapat mempengaruhi lingkungannya.

2. Penduduk

Penduduk adalah orang atau manusia yang mendiami atau bertmpat tinggal di suatu tempat

atau wilayah. Analisa kependudukan berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, politik maupun

pertahanan keamanan, sebagai akibat dari adanya perubahan jumlah, komposisi, persebaran

maupun kualitas penduduk. Faktor-faktor yang mempengaruhi kependudukan yaitu:

1) Jumlah dan komposisi pendudukan yang setiap saat dapat berubah karena disebabkan

(17)

14

2) Jumlah dan komposisi penduduk dipengaruhi oleh bekerjanya variable demografis. Tiap

variable juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti kemajuan IPTEK (contohnya:

program KB)

3) Masalah-masalah kependudukan di Indonesia dewasa ini pada dasarnya dapat digolongkan

menjadi dua yaitu:

· Laju pertumbuhan penduduk disebabkan oleh menurunnya tingkat mortalitas dengan

pesat dan laju ini akan membawa konsekuensi dalam bentuk aspek kehidupan sosial,

ekonomi, politik dan hankam.

· Persebaran penduduk Indonesia yang tidak merata atau berimbang antara pulau yang

satu dengan yang lain.

Jika dikaitkan dengan pertahanan nasional laju pertumbuhan penduduk dapat memberikan

arti yang positif bila dikaitkan dengan kesediaan tenaga kerja dan angkatan kerja, hal ini dapat

memperkuat ketahanan nasional. Tetapi, bila mana pertumbuhan tenaga kerja dan angkatan kerja

tidak dapat memanfaatkan secara penuh dapat menimbulkan konsekuensi ekonomi, politik,

sosial dan hankam. Penyebaran penduduk yang tidak berimbang dan proposional dapat

memperlemah ketahanan nasional, lebih-lebih bila dikaitkan dengan daerah-daerah perbatasan.

3. Keadaan alam dan sumber kekayaan alam (SDA)

Kekayaan alam suatu negara meliputi segala sumber dan potensi alam yang terdapat di

dirgantara, permukaan bumi laut dan perairan dan di dalam bumi. Oleh karena itu, setiap negara

berhak untuk memanfaatkan kekayaan alamnya berdasarkan asas maksimal, lestari dan berdaya

asing.

4. Tinjuan Ketahanan Nasional dari Aspek Pancagatra

Aspek-aspek Pancagatra yang terdiri dari aspek geografi, kependudukan dan SDA.

Adapun tinjauan dari kelima aspek ini yaitu:

1. Gatra ideologi

Ketahanan nasional Indonesia dibidang ideologi adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia

yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan

nasional dalam mengahadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan

yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung atau tak langsung yang membahayakan

kelangsungan hidup ideologi bangsa dan negara Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bangsa

memiliki lima unsur yaitu sila-sila sebagaimana dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945.

Kelima nilai ini merupakan kesatuan yang bulat dan utuh, karena masing-masing nilai tidak

(18)

15

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketahanan nasional di bidang ideologi yaitu

sebagai berikut:

a. Kemajemukan masyarakat Indonesia. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang bangsa yang majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, kebudayaan,

agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga dengan keragaman

ini juga memiliki nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Berbagai nilai ini tentu dapat

memperkaya dan memperkuat kepribadian dan kebudayaan bangsa, tetapi perbedaan ini

juga akan menimbulkan berbagai konsepsi yang juga akan menyebabkan perpecahan

bangsa, sehingga perlu ditanamkan nilai ketahanan nasional.

b. Perkembangan dunia. Perkembangan dunia yang semakin maju pesat ini akan menimbulkan berbagai persaingan antara kekuatan-kekuatan negara besar yang

mempunyai pengaruh di dunia, antara lain melalui filtrasi ideologi atau nilai-nilai setiap

negara tersebut.

c. Kepemimpinan. Peranan pemimpin dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila menduduki tempat yang sangat penting dan menentukan masyarakat Indonesia. Karena

masyarakat Indonesia menganut budaya Pathernalisme. Sehingga pemimpin yang

berperilaku mencerminkan nilai-nilai Pancasila sangat berpengaruh besar terhadap

masyarakat lingkungannya.

d. Pembangunan nasional. Keberhasilan pembangunan nasional akan sangat berpengaruh terhadap ketahanan nasional Indonesia.

2. Gatra politik

Ketahanan nasional di bidang politik diartikan sebagai kondisi dinamik bangsa Indonesia

yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan

nasional dalam mengahadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan

yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung atau tak langsung yang membahayakan

kelangsungan hidup politik bangsa dan negara Indonesia.

Sistem politik menentukan bagaimana kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

diproses atau terproses dalam tatanan supra dan infra struktur politik. Sistem politik yang

mencakup supra struktur politik yaitu: lembaga atau badan eksekutif, legislatif, dan yudikatif,

badan pengawasan dan badan pertimbangan. Sedangkan yang termasuk infra struktur meliputi

partai politik, golongan kepentingan dan kelompok penekan. Disamping itu, kultur politik dan

(19)

16

politik diatur, ditentukan dan dilaksanakan. Kultur politik adalah mekanisme yang menentukan

dan mengatur bagaimana keputusan politik atau kebijaksanaan umum ditentukan.

3. Gatra ekonomi

Ketahanan nasional Indonesia dibidang ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamik bangsa

Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan

mengembangkan kekuatan nasional dalam mengahadapi dan mengatasi segala tantangan,

ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung atau

tak langsung yang membahayakan kelangsungan kehidup ekonomi bangsa dan negara Indonesia.

Adanya perbedaan pada aspek alamiah dan sosial yang dimiliki oleh masing-masing negar telah

menimbulkan kondisi, situasi serta akibat yang berbeda terhadap kehidupan ekonomi suatu

negara. Adapun faktor eksternal dan internal yang secara subyektif berpengaruh yaitu:

a. Sifat keterbukaan ekonomi. Sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara akan bercorak terhadap kehidupan ekonomi negara tersebut. selain itu sistem ekonomi ini

juga sangat dipengaruhi oleh ideologi negara tersebut.

b. Struktur ekonomi. Struktur ekonomi suatu negara akan menentukan sampai seberapa jauh negara tersebut mampu menghadapi pengaruh yang timbul baik dari dalam

maupun dari luar negeri.

c. Potensi dan pengelolaan SDA. Negara dengan potensi SDA yang beraneka ragam akan mampu menghadapi ATHG yang ditambah dengan kemampuan untuk mengelola

SDA ini yang didukung dengan potensi dari sumber daya yang lain seperti SDM,

modal, dan teknologi yang maju.

d. Potensi dan pengelolaan SDM. Sumber daya manusia yang berkualitas mempunyai nilai yang positif bagi pembinaan dan pengembangan ketahanan nasional.

e. Teknologi. Kemajuan teknologi akan sangat berpengaruh pada kehidupan ekonomi suatu negara tersebut. namun kemajuan ini juga akan menimbulkan kerawanan, karena

ketergantungan yang besar terhadap teknologi dari luar karena kurangnya kemampuan

menguasai teknologi yang diperlukan serta pemanfaatannya (penggunaan teknologi

maju oleh negara berkembang).

f.Birokrasi dan sikap masyrakat. Sistem birokrasi yang baik akan memberikan dampak yang baik pula terhadap kondisi kehidupan ekonomi, karena mampu menciptakan iklim

(20)

17

g. Manajemen. Penerapan manajemen yang tepat dan memadai akan sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi dimana tujuannya untuk meningkatkan produktivas dan

mutu produksi barang dan jasa.

h. Infrastruktur. Infrastruktur ini akan sangat berpengaruh terhadap kelancaran arus barang dan jasa.

i.Hubungan ekonomi luar negeri. Jalinan antara suatu negara dengan negara yang lain akan memberikan pengaruh perekonomian terhadap negara tersebut, misalnya dalam

bidang perdagangan.

j.Diversifikasi pemasaran. Peningkatan produksi akan berarti jika pemasaranya dilakukan baik ke dalam maupun ke luar negeri, pemasaran ini akan menimbulkan persaingan

sehingga diperlukannya diversifikasi pemasaran barang dan jasa.

4. Gatra sosial budaya.

Ketahanan nasional Indonesia dibidang sosial budaya adalah kondisi dinamik bangsa

Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan

mengembangkan kekuatan nasional dalam mengahadapi dan mengatasi segala tantangan,

ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung atau

tak langsung yang membahayakan kelangsungan hidup sosial budaya bangsa dan negara

Indonesia. Kehidupan sosial budaya bangsa dan negara Indonesia adalah kehidupan yang

menyangkut aspek kemasyarakatan dan kebudayaan yang dijiwai oleh falsafah Pancasila.

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan keamanan di bidang sosial budaya dapat bersumber dari

aspek-aspek lain dari luar sosial budaya. Faktor-faktor tersebut yaitu:

a. Agama. Dalam negara Pancasila peranan agama sangat besar, dimana setiap umat beragama diakui sepenuhnya akan haknya untuk memeluk agamanya dan menjalaninya

sesuai kepercayaanya. Denga ini maka masyarakat dan negara yang berdasarkan

Pancasila dan UUD 1945 akan bertambah kuat.

b. Tradisi. Nilai-nilai, norma, dan lembaga-lembaga yang terkandung dalam tradisi di setiap masyarakat akan sangat mempengaruhi ketahanan nasional Indonesia di bidang

sosial budaya. Hal ini juga tergantung pada tolak tradisi pada ukuran dari

pengejawatahan nilai-nilai luhur dalam falsafah dan ideologi Pancasila dan UUD 1945.

c. Pendidikan, IPTEK. Pendidikan berfungsi mengembangkan tingkah laku dalam wujud nyata nilai-nilai falsafah Pancasila dan juga berfungsi mengembangkan nilai-nilai lain

yang menunjang. Pendidikan juga dapat merubah dan meniadakan nilai-nilai sosial

(21)

18

budaya. Sejalan dengan itu, pengembangan dan penerapan IPTEK akan sangat

berpengaruh juga baik itu bersifat positif atau negatif.

5. Gatra pertahanan keamanan

Ketahanan pertahanan keamanan adalah kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi

kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas

pertahanan keamanan yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya, serta

kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan pertahanan nasional yaitu:

a. Doktrin. Doktrin Hankam merupakan asas dan pedoman perwujudan sistem pertahanan keamanan dengan perbidangan dari berbagai masalah yang timbul.

b. Wawasan Nasional. Wawasan yang dianaut di doktrin pertahanan keamanan adalah wawasan nasional dari negara yang bersangkutan.

c. Sistem Pertahanan Keamanan. Untuk mewujudkan itu maka diperlukannya suatu sistem yang mampu untuk menumbuhkan dan meningkatkan daya tangkal jika terjadi

sesuatu. Sistem pertahanan ini berupa perpaduan serasi antar sistek dan sissos yang

bersumber pada falsafah hidup bangsa, ideologi negara dan perjuangan bangsa agar

dapat dimanfaatkan secara ampuh dan cocok disamping pengunaan sistek.

d. Geografi. Kondisi geografi suatu negara juga sangat diperlukan guna memenuhi kekuatan pertahanan keamanan yang baik.

e. Manusia. Manusia yang memiliki jasmani dan rohani yang sehat, motivator, disiplin, etos kerja serta jiwa kejuangan merupakan faktor yang sangat menentukan.

f. Kesemestaan upaya pertahanan keamanan. Sifat kesemestaan ditentukan oleh falsafah bangsa dan ideologi negara sebagai landasan indiil nasional.

g. Pendidikan pendahuluan bela negara. Pertahanan keamanan diproyeksikan maksimal kepada perang rakyat sehingga diperlukan pendidikan yang memiliki misi bela negara

dalam lembaga pendidikan nasional.

h. Materiil. Pengunaan segala alat-alat, pendidikan, sistem pertahanan sangat memerlukan material yang tidak sedikit. Sehingga materiil itu sangat diperlukan sekali guna

menunjang hal diatas.

i. Ilmu pengertahuan dan teknologi. Penguasaan IPTEK sangat diperlukan guna menghubungkan dengan peralatan pertahanan keamanan tersebut.

(22)

19

III.Kesimpulan

Wawasan Nusantara menumbuhkan dorongan agar diwujudkan aspirasi bangsa dan kepentingan tujuan Nasional yang dilakukan dengan pembangunan nasional yang harus berpedoman pada wawasan nasional.

Untuk mencapai semua ini diperlukan ketahanan nasional agar meningkatkan kondisi dinamikkehidupan nasional dalam wujud ketahanan nasional yang tangguh. Wawasan Nusantara ini merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional. Sedangkan ketahanan nasional adalah kondisi agar pencapaian dapat berjalan dengan sukes.

Referensi

Dokumen terkait

kemampuan komunikasi adalah kecakapan atau kesanggupan penyampaian pesan, gagasan, atau pikiran kepada orang lain dengan tujuan orang lain tersebut memahami apa yang

Dan ditambahkan dengan proses kuantisasi untuk mengecilkan nilai pixel, sehingga proses DCT(Discrete Cosine Transform) bekerja dengan lebih baik pada pemampatan

Selain it u, juga disebabkan dari kebut uhan nut rien pada rumput laut dapat dipenuhi o leh nut rien yang berada pada media yang diperkaya dengan PES dan Grund, karena eksplan

Pendidikan lingkungan hidup adalah upaya mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan

Penutup Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam bab-bab sebelumnya, pada bagian ini diuraikan beberapa poin kesimpulan yang disusun berdasarkan permasalahan yang telah

Sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang baru

Hasil penelitian didapatkan data bahwa paling banyak responden mempunyai pengetahuan kurang tentang teknik menyusui yang benar yaitu sebanyak 12 ibu primipara (40%) lebih dari 50%

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Pelaksanaan pembelajaran tematik, (2) Permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, dan (3) Strategi pemecahan