• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Bimbingan Sosial Terhadap Kemam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Bimbingan Sosial Terhadap Kemam"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PENELITIAN

SEMINAR BK

AGUS MUHAMMAD IQRO

11601060068

“HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN SOSIAL

DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA

KELAS XI JURUSAN IPA DI SMA NEGERI 2

TARAKAN

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah

(3)

Proses pendidikan harus dapat membantu siswa mencapai kematangan emosional dan sosial, sebagai individu dan anggota masyarakat selain mengembangkan kemampuan intelektualnya. Bimbingan dan konseling menangani masalah-masalah atau hal-hal di luar bidang garapan pengajaran, tetapi secara tidak langsung menunjang tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah itu. Kegiatan ini dilakukan melalui layanan secara khusus terhadap semua siswa agar dapat mengembangkan dan memanfaatkan kemampuannya secara penuh. Dalam dunia pendidikan, peserta didikpun tidak jarang

(4)

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan judul penelitian dan berdasarkan pada latar

belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya. Adapun

yang menjadi rumusan masalah penelitian ini yaitu : “Apakah

terdapat Hubungan yang signifikan antara Bimbingan Sosial

dengan Kemampuan Komunikasi siswa kelas XI Jurusan IPA di

SMA Negeri 2 Tarakan Tahun Ajaran 2014/2015 ?”.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan judul penelitian dan berdasarkan pada latar

belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya. Adapun

yang menjadi rumusan masalah penelitian ini yaitu : “Apakah

terdapat Hubungan yang signifikan antara Bimbingan Sosial

dengan Kemampuan Komunikasi siswa kelas XI Jurusan IPA di

(5)

C. Tujuan Penulisan

(6)

D. Manfaat Penulisan

D. Manfaat Penulisan

Apabila tujuan proposal diatas

tercapai. Maka proposal ini

diharapakan dapat bermanfaat,

sebagai berikut :

Bagi penulis

Bagi guru BK

Bagi Orang Tua

(7)

BAB II

LANDASAN TEORI

Bimbingan Sosial

Definisi Bimbingan

Sosial

(8)

Problem individu yang berhubungan dengan lingkungan sosialnya misalnya :

1. Kesulitan dalam persahabatan 2. Kesulitan mencari teman

3. Merasa terasing dalam aktivitas kelompok

4. Kesulitan memperoleh penyesuaian dalam kegiatan kelompok

5. Kesulitan mewujudkan hubungan yang harmonis dalam keluarga

6. Kurang memiliki kemampuan dalam berkomunikasi Problem individu yang berhubungan dengan lingkungan sosialnya misalnya :

1. Kesulitan dalam persahabatan 2. Kesulitan mencari teman

3. Merasa terasing dalam aktivitas kelompok

4. Kesulitan memperoleh penyesuaian dalam kegiatan kelompok

5. Kesulitan mewujudkan hubungan yang harmonis dalam keluarga

(9)

- Kemampuan individu melakukan sosialisasi dengan lingkungannya

- Kemampuan individu melakukan adaptasi

- Kemampuan individu melakukan hubungan sosial (interaksi sosial) dengan lingkungannya baik lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Anak yang tidak bisa menunjukkan kekuatannya,

berpotensi jadi sasaran

bullying verbal

. Kasus

bullying

verbal

termasuk

bullying

yang sering terjadi dalam

keseharian namun seringkali tidak disadari.

Selain problem diatas, aspek-aspek sosial yang

memerlukan layanan bimbingan sosial adalah :

(10)

Tujuan Bimbingan Sosial Tujuan Bimbingan Sosial

Dahlan

(1989)

menyatakan

bahwa tujuan bimbingan sosial

adalah agar individu mampu

mengembangkan diri secara

optimal sebagai makhluk sosial

dan makhluk ciptaan Allah Swt.

(11)

Beberapa macam bentuk layanan bimbingan sosial yang bisa diberikan kepada para siswa di sekolah atau madrasah. Bentuk-bentuk layanan tersebut :

Layanan Informasi seperti:

Informasi tentang

ciri-ciri masyarakat maju atau modern

Makna ilmu

pengetahuan

Pentingnya IPTEK

bagi kehidupan manusia dan lain-lain

Informasi tentang

cara-cara

berkomunikasi antar individu

Karakter individu

(12)

Kemampuan Komunikasi

Definisi Kemampuan Komunikasi

kemampuan menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (1993: 522) adalah kesanggupan,

kecakapan, kekuatan.

Komunikasi menurut Onong Uehjena Effendi

(1988:

6)

bahwa

“komunikasi

adalah

penyampaian suatu pesan oleh seseorang

kepada orang lain untuk memberitahu atau

untuk mengubah sikap, pendapat atau pikiran,

baik langsung secara lisan maupun tidak

langsung”.

Kemampuan komunikasi adalah kecakapan

atau

kesanggupan

penyampaian

pesan,

(13)

Jenis-Jenis Keterampilan

Komunikasi

Keterampilan komunikasi verbal

Keterampilan komunikasi fisik

(14)

Kepercayaan (credibility)

Daya tarik (attractive)

Kekuatan (power)

Upaya Pengembangan Keterampilan

Komunikasi

Upaya Pengembangan Keterampilan

Komunikasi

Hafied Changara (2007:91) mengemukakan bahwa, “Untuk

(15)

Hubungan

Bimbingan Sosial

terhadap

Kemampuan Komunikasi

Hubungan

Bimbingan Sosial

terhadap

Kemampuan Komunikasi

kemampuan komunikasi adalah kecakapan atau

kesanggupan penyampaian pesan, gagasan, atau

pikiran kepada orang lain dengan tujuan orang

lain tersebut memahami apa yang dimaksudkan

dengan baik, secara langsung lisan atau tidak

langsung.

(16)

HIPOTE

SIS

Ha :

Diduga ada Korelasi antara

Bimbingan

Sosial

dengan

Kemampuan Komunikasi Siswa kelas

X Jurusan IPA di SMA Negeri 2 Tarakan

Tahun Ajaran 2014/2015.

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

(18)

Variabel

Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang akan

menjadi objek pengamatan dalam penelitian.

Ada juga yang menganggap variabel sebagai

gejala sesuatu yang bervariasi.

Variabel Independen (Bebas)

“Bimbingan Sosial”(X) sebagai Variabel

Bebas.

Variabel Dependen (Terikat)

“Kemampuan Komunikasi”(Y) Siswa

(19)

Definisi

Operasional

Bimbingan sosial bermakna suatu bimbingan atau

bantuan dalam menghadapi dan memecahkan

masalah-masalah

sosial

seperti

pergaulan,

penyelesaian masalah konflik, penyesuaian diri

dan sebagainya.

(20)

Waktu dan Tempat

Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Oktober 2013 hingga bulan Desember

2013. Sehingga dalam penelitian ini

dilakukan selama ± 3 bulan.

(21)

Populasi dan

Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa SMA Negeri 2 Tarakan Tahun Ajaran 2014/2015.

KELAS IPA JUMLAH SISWA

XI A 27

XI B 29

XI C 31

XI D 30

Jumlah 117

Dalam penelitian ini menggunakan keseluruhan sampel dari jumlah populasi yang diteliti yaitu berjumlah 117 siswa karena melihat populasi yang tidak terlalu banyak di kelas XI Jurusan IPA di SMA Negeri 2 Tarakan.

Dalam penelitian ini

(22)

Teknik

Angket atau Kuesioner

(23)

Teknik Analisis

Data

r =

Keterangan

r : Korelasi product moment

n : Jumlah responden

Σ : Sigma/jumlah

xi : Variabel x

(24)

Uji

Hipotesis

H

0

: π = 0, tidak ada hubungan yang

signfikan antara Bullying Verbal dengan

Bimbingan Sosial siswa kelas XI Jurusan

IPA di SMA Negeri 2 Tarakan tahun ajaran

2014/2015.

Ha : π > 0, ada hubungan yang

signifikan antara Bimbingan Sosial

dengan Kemampuan Komunikasi siswa

kelas XI Jurusan IPA di SMA Negeri 2

(25)

Jika σ diketahui

Jika σ tidak

diketahui

Keterangan

z atau t : Uji hipotesis X : Rata-rata

µ : Rata-rata sampel

σ atau s : Simpangan baku

n : Jumlah sampel

α : taraf uji yang dipakai = 0,05 atau tingkat kepercayaan 95 %

Keterangan

z atau t : Uji hipotesis X : Rata-rata

µ : Rata-rata sampel

σ atau s : Simpangan baku

n : Jumlah sampel

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Fenomena Urban Sprawl terjadi karena perkembangan pemukiman perkotaan yang tidak terkendali. Perkembangan permukiman yang tidak terkendali ini berdampak pada menurunnya

Setelah dilaksanakan penelitian yang diawali dengan pengambilan data hingga pada pengolahan data yang akhirnya dijadikan patokan sebagai pembahasan hasil penelitian

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, wujud kesantunan pada iklan radio berbahasa Jawa ditemukan berupa: a) pemenuhan maksim kearifan (taxt maxim),

55 Alimentarius, bahan tambahan makanan didefinisikan sebagai bahan yang tidak lazim dikonsumsi sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan komposisi khas makanan,

agalactiae isolat NK1 yang bersifat toksik serta komponen antigeniknya pada ikan nila, sehingga dapat dijadikan dasar dalam pengembangan pengendalian penyakit

Secara umum output pelaksanaan kegiatan pengawasan kedatangan kapal laut dari luar negeri di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang belum seuai dengan SOP karena masih

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa (1) strategi yang digunakan oleh penerjemah adalah reduksi 34%, parafrasa 23%, kuplet 23%, perluasan 10%, shift 7%,