Simons
Hukum Acara pidana bertugas mengatur cara-cara negara dengan alat perlengkapannya mempergunakan wewenangnya untuk memidana dan menjatuhkan pidana.
Wirjono Prodjodikoro
Hukum acara pidana ialah peraturan yang mengatur cara bagaimana badan pemerintah berhak menuntut jika terjadi suatu tindak pidana, cara bagaimana akan didapat suatu putusan pengadilan yang menjatuhkan suatu hukuman dapat dilaksanakan.
Sudarto
Dengan diundangkannya Undang-Undang No. 8
Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana atau
disebut juga sebagai Kitab Undang-undang
Hukum Acara Pidana (KUHAP),
ketentuan-ketentuan khusus hukum acara pidana yang
terdapat di dalam Undang-Undang Hukum Pidana
Khusus di luar KUHP tersebut tetap berlaku
sampai sekarang sebagaimana ditetapkan di
dalam Pasal 284 ayat (2) KUHAP yang berbunyi,
sebagai berikut:
TUJUAN H UKUM ACARA
PID AN A
Untuk mencari dan mendapatkan atau setidak-tidaknya
mendekati kebenaran materiil ialah kebenaran yang selengkap-lengkapnya dari suatu perkara pidana dengan menerapkan ketentuan hukum acara pidana secara jujur dan tepat;
Untuk mencari siapa pelakunya yang dapat didakwakan
melakukan pelanggaran hukum dan selanjutnya meminta pemeriksaan dan putusan dari pengadilan guna menentukan apakah terbukti bahwa suatu tindak pidana telah dilakukan dan menentukan apakah terbukti bahwa suatu tindak pidana telah dilakukan dan apakah orang yang didakwa itu dapat dipersalahkan;
Setelah putusan pengadilan dijatuhkan dan segala
FUNGSI HUKUM ACARA PIDANA
Mencari dan Menemukan Kebenaran.
Pegambilan putusan oleh hakim.
Pelaksanaan daripada putusan yang
ASAS HUKUM ACARA PIDANA
Peradilan
dilakukan
“DEMI
KEADILAN
BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”.
Asas persamaan di depan hukum
(equality before
the law)
Tidak seorang pun dapat dihadapkan di depan
pengadilan selain daripada yang ditentukan oleh
undang-undang
Tidak seorang pun dapat dijatuhi pidana, kecuali
apabila pengadilan, karena alat pembuktian yang
sah menurut undang-undang, mendapat keyakinan
bahwa
seseorang
yang
dianggap
dapat
bertanggung jawab, telah bersalah atas perbuatan
yang didakwakan atas dirinya
Asas perintah tertulis dari yang berwenang, artinya
segala
tindakan
mengenai
penangkapan,
penahanan, penggeledahan, penyitaan hanya
dapat dilakukan berdasarkan perintah tertulis oleh
pejabat yang berwenang oleh undang-undang
Asas praduga tak bersalah
(presumption of
Asas tidak seorang pun dapat dijatuhi pidana,
kecuali apabila pengadilan, karena alat pembuktian
yang sah menurut undang-undang, mendapat
keyakinan bahwa seseorang yang dianggap dapat
bertanggung jawab, telah bersalah atas perbuatan
yang didakwakan atas dirinya,
Asas pengadilan wajib memeriksa, mengadili dan
memutus perkara, artinya pengadilan tidak boleh
menolak untuk memeriksa, mengadili dan memutus
suatu perkara yang diajukan dengan dalih bahwa
hukum tidak ada atau kurang jelas
Asas pengawasan pelaksanaan putusan, artinya
Asas oportunitas dalam penuntutan, artinya meskipun
terdapat bukti cukup untuk mendakwa seorang melanggar suatu peraturan hukum pidana, namun Penuntut Umum mempunyai kekuasaan untuk mengenyampingkan perkara yang sudah terang pembuktiannya dengan tujuan kepentingan negara atau umum (mendeponeer).
Asas kejaksaan sebagai penuntut umum dan polisi
sebagai penyidik, artinya dalam perkara pidana yang penuntutannya tidak tergantung pada/dari kehendak perseorangan, bahwa yang memajukan perkara ke muka hakim pidana adalah pejabat lain dari pejabat penyidik.
Asas praperadilan, artinya pemeriksaan dan putusan