• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERAN SOSIAL DENGAN KONSEP DIRI PADA LANSIA KELURAHAN TUNGGULWULUNG RW 04 KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PERAN SOSIAL DENGAN KONSEP DIRI PADA LANSIA KELURAHAN TUNGGULWULUNG RW 04 KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

I. PENDAHULUAN

Bab Pendahuluan ini meletakkan dasar penelitian dengan menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keaslian penelitian. Latar belakang menjelaskan konteks pentingnya penelitian ini, yaitu hubungan antara peran sosial dan konsep diri pada lansia, khususnya di Kelurahan Tunggulwulung RW 04, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Penelitian ini dipicu oleh observasi awal yang menunjukkan penurunan peran sosial dan dampaknya terhadap konsep diri lansia. Bagian ini juga menyoroti peningkatan populasi lansia di Indonesia dan implikasinya terhadap kesehatan dan kesejahteraan mereka. Rumusan masalah dirumuskan secara jelas dan terarah, menanyakan bagaimana hubungan antara perubahan peran sosial dengan konsep diri lansia. Tujuan penelitian, baik umum maupun khusus, diuraikan dengan rinci, meliputi identifikasi peran sosial dan konsep diri lansia serta hubungan di antara keduanya. Manfaat penelitian dijabarkan dari tiga aspek: bagi lansia, institusi pendidikan, dan ilmu keperawatan. Keaslian penelitian ditegaskan dengan membandingkan penelitian ini dengan penelitian terdahulu oleh Ratih Kumalasari (2008), yang memfokuskan pada gambaran konsep diri (peran sosial) pada lansia di lokasi berbeda.

1.1 Latar Belakang

Latar belakang penelitian ini membahas secara mendalam tentang peran sosial lansia dan bagaimana perubahan fisik dan psikososial mempengaruhi peran tersebut. Disebutkan bagaimana kemunduran fisik dapat membatasi partisipasi lansia dalam kegiatan sosial, yang pada gilirannya berdampak pada konsep diri mereka, khususnya harga diri. Penulis mengutip teori-teori dari Sunaryo (2004) dan Zainuddin (2002) untuk mendukung argumentasinya tentang hubungan antara peran sosial, konsep diri, dan perasaan kesepian pada lansia. Data statistik tentang peningkatan populasi lansia di Indonesia juga disajikan sebagai konteks penting penelitian ini. Studi pendahuluan melalui wawancara dengan 10 lansia di lokasi penelitian juga diuraikan sebagai pemicu penelitian ini, menunjukan adanya korelasi antara penurunan peran sosial dan konsep diri yang negatif.

1.2 Rumusan Masalah

Bagian ini merumuskan inti permasalahan penelitian secara spesifik. Pertanyaan penelitian difokuskan pada hubungan antara peran sosial yang berubah dengan konsep diri lansia di masyarakat. Rumusan masalah yang diajukan jelas dan terarah, menjadi pedoman bagi seluruh penelitian. Ini menunjukkan kemampuan peneliti dalam mengidentifikasi masalah dan membatasi ruang lingkup penelitian.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum secara ringkas menyatakan maksud utama penelitian, yaitu mengetahui hubungan peran sosial dengan konsep diri pada lansia di lokasi penelitian. Tujuan khusus kemudian merinci langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan umum, meliputi identifikasi peran sosial dan konsep diri lansia di masyarakat, serta mengidentifikasi hubungan antara kedua variabel tersebut. Perumusan tujuan yang jelas dan terukur ini penting untuk memastikan fokus dan arah penelitian.

1.4 Manfaat Penelitian

Bab ini menjelaskan manfaat penelitian bagi berbagai pihak. Manfaat bagi lansia dijelaskan sebagai kerangka acuan untuk meningkatkan peran sosial dan konsep diri mereka. Manfaat bagi institusi pendidikan dijabarkan sebagai acuan untuk memberikan transfer pengetahuan kepada mahasiswa. Terakhir, manfaat bagi ilmu keperawatan dijelaskan sebagai pengembangan konsep-konsep peran sosial dan konsep diri pada lansia. Penjelasan manfaat yang komprehensif menunjukkan relevansi dan dampak penelitian ini terhadap berbagai bidang.

1.5 Keaslian Penelitian

Bagian ini membandingkan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ratih Kumalasari (2008), menunjukkan bahwa penelitian ini memiliki keunikan dan kontribusi tersendiri. Perbedaan lokasi penelitian dan fokus penelitian dijelaskan dengan jelas. Hal ini penting untuk menegaskan originalitas penelitian dan memberi kontribusi baru pada bidang studi keperawatan gerontik.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab Tinjauan Pustaka ini memaparkan landasan teori yang relevan dengan penelitian, yaitu tentang peran sosial pada lanjut usia dan konsep diri pada lansia. Penulis menjelaskan definisi, dimensi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi peran sosial dan konsep diri pada kelompok usia tersebut. Teori-teori dan konsep-konsep yang relevan dari berbagai sumber dikutip untuk mendukung argumentasi dan kerangka berpikir penelitian. Bagian ini juga membahas hubungan antara konsep diri dan peran sosial lansia, menghubungkan teori-teori yang telah dibahas sebelumnya. Sumber rujukan yang digunakan beragam, meliputi buku teks keperawatan, jurnal ilmiah, dan sumber daring (meskipun sumber daring perlu dievaluasi lebih kritis mengenai kredibilitasnya).

2.1 Peran Sosial Pada Lanjut Usia

Bagian ini mendefinisikan peran sosial dan membahas bagaimana peran tersebut berubah seiring bertambahnya usia. Penulis menjelaskan bagaimana faktor-faktor fisik dan psikososial mempengaruhi kemampuan lansia dalam menjalankan peran sosialnya di masyarakat. Teori-teori tentang perubahan peran sosial pada lansia dibahas, dan dihubungkan dengan potensi dampaknya terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan lansia. Penggunaan teori-teori relevan seperti teori perkembangan sosial dan teori penuaan menjadi poin penting untuk diperhatikan dalam konteks akademik.

2.2 Konsep Diri Pada Lansia

Bagian ini mendefinisikan konsep diri dan berbagai dimensinya (misalnya, citra diri, harga diri, peran diri, identitas diri). Penulis menjelaskan bagaimana faktor-faktor internal dan eksternal mempengaruhi konsep diri lansia. Konsep-konsep psikologi yang relevan, seperti konsep harga diri dan identitas diri dibahas secara detail, dan dikaitkan dengan pengalaman hidup lansia, khususnya dalam konteks peran sosial mereka. Pentingnya pemahaman konsep diri yang akurat bagi kesehatan mental dan kesejahteraan lansia juga dibahas.

2.3 Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Peran Sosial Lansia

Bagian ini membahas secara khusus hubungan antara konsep diri dan peran sosial pada lansia. Penulis menjelaskan bagaimana peran sosial yang positif dapat mempengaruhi konsep diri yang positif, dan sebaliknya. Teori-teori yang relevan digunakan untuk mendukung argumentasi ini. Penjelasan ini menjadi landasan penting untuk hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Hubungan kausal antara kedua variabel ditegaskan, menjadi landasan untuk metode penelitian korelasional yang digunakan.

III. KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

Bab Kerangka Konsep dan Hipotesis menjelaskan secara sistematis hubungan antara variabel independen (peran sosial) dan variabel dependen (konsep diri) pada lansia. Kerangka konsep disajikan secara visual (gambar) dan deskriptif, menggambarkan alur hubungan antara kedua variabel. Hipotesis penelitian dirumuskan berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka konsep. Hipotesis yang diajukan perlu dievaluasi secara kritis untuk melihat kesesuaiannya dengan desain penelitian dan data yang dikumpulkan. Kejelasan kerangka konsep dan rumusan hipotesis menunjukkan kualitas metodologi penelitian.

3.1 Kerangka Konsep

Bagian ini menggambarkan secara visual dan deskriptif hubungan antara peran sosial dan konsep diri pada lansia. Diagram atau model konseptual yang digunakan perlu dijelaskan secara detail. Bagian ini penting untuk menunjukkan pemahaman peneliti tentang hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Penjelasan yang jelas dan terstruktur menjadi kunci untuk memastikan validitas dan reliabilitas penelitian.

3.2 Hipotesis

Bagian ini merumuskan hipotesis penelitian berdasarkan kerangka konsep. Hipotesis yang diajukan harus dapat diuji secara empiris melalui metode penelitian yang digunakan. Rumusan hipotesis yang jelas dan terukur menunjukkan pemahaman peneliti tentang variabel-variabel dan hubungan di antara keduanya. Hipotesis juga menunjukkan arah penelitian dan jenis analisis data yang akan digunakan.

IV. METODE PENELITIAN

Bab Metode Penelitian menjelaskan secara detail desain penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, lokasi dan waktu penelitian, instrumen pengumpulan data, prosedur pengumpulan data, analisis data, dan etika penelitian. Desain penelitian yang digunakan (korelasional) dijelaskan dengan justifikasi yang tepat. Teknik pengambilan sampel, kriteria inklusi dan eksklusi sampel dijelaskan secara rinci. Instrumen penelitian (kuesioner) dijelaskan beserta proses validasi dan reliabilitasnya. Analisis data yang digunakan (uji chi-square) dijelaskan dengan alasan pemilihannya. Etika penelitian, termasuk informed consent, kerahasiaan data, dan perlindungan responden, dijelaskan secara lengkap. Detail dan kejelasan metode penelitian sangat penting untuk menilai kualitas dan kredibilitas penelitian.

4.1 Desain Penelitian

Bagian ini menjelaskan jenis desain penelitian yang digunakan (korelasional) dan memberikan alasan pemilihannya yang relevan dengan tujuan penelitian. Penjelasan yang rinci mengenai jenis desain penelitian dan bagaimana desain ini sesuai untuk menguji hipotesis penelitian sangatlah penting. Justifikasi pemilihan desain penelitian merupakan aspek krusial dalam menilai kualitas metodologi penelitian.

4.2 Populasi, Sampel Dan Sampling

Bagian ini menjelaskan populasi penelitian (semua lansia di RW 04 Kelurahan Tunggulwulung), sampel penelitian, dan teknik pengambilan sampel. Kriteria inklusi dan eksklusi sampel dijelaskan secara rinci, memastikan keseragaman sampel. Ukuran sampel perlu dijustifikasi dan dikaitkan dengan teknik analisis data yang digunakan. Penjelasan yang rinci dan transparan dalam pemilihan sampel menjamin representasi dan generalisasi hasil penelitian.

4.3 Variabel Penelitian

Bagian ini menjelaskan variabel independen (peran sosial) dan variabel dependen (konsep diri) beserta indikator-indikatornya. Definisi operasional dari setiap variabel dan indikatornya dijelaskan secara detail, memastikan pemahaman yang sama antara peneliti dan pembaca. Kejelasan dalam mendefinisikan variabel dan indikatornya menjadi kunci keberhasilan penelitian.

4.4 Definisi Operasional

Bagian ini memberikan definisi operasional untuk setiap variabel yang digunakan dalam penelitian, menjelaskan bagaimana variabel tersebut akan diukur dan diobservasi. Definisi operasional yang jelas dan terukur memastikan bahwa penelitian dilakukan secara konsisten dan terstruktur. Ini penting untuk memastikan bahwa data dikumpulkan secara akurat dan reliabel.

4.5 Tempat dan Waktu Penelitian

Bagian ini menjelaskan secara detail lokasi dan durasi penelitian. Penjelasan ini perlu mencantumkan informasi yang spesifik tentang lokasi penelitian, sehingga penelitian dapat direplikasi. Durasi penelitian juga perlu dijelaskan dengan alasan yang tepat, memastikan kelengkapan pengumpulan data.

4.6 Instrumen Alat Ukur

Bagian ini menjelaskan alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian (kuesioner). Proses validasi dan reliabilitas kuesioner dijelaskan secara rinci. Proses validasi dan reliabilitas memastikan akurasi dan konsistensi pengukuran. Ini merupakan aspek penting dalam memastikan kualitas data yang dikumpulkan.

4.7 Prosedur Pengumpulan Data

Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam mengumpulkan data. Prosedur pengumpulan data perlu dijelaskan secara detail, memastikan bahwa data dikumpulkan secara sistematis dan konsisten. Detail prosedur ini memastikan bahwa penelitian dapat direplikasi oleh peneliti lain.

4.8 Analisa Data

Bagian ini menjelaskan teknik analisis data yang digunakan (uji chi-square) dan alasan pemilihannya. Penjelasan mengenai uji statistik yang digunakan, termasuk asumsi-asumsi dan interpretasi hasilnya, sangatlah penting. Pemilihan dan interpretasi teknik analisis data yang tepat merupakan aspek penting dalam memastikan validitas dan kredibilitas hasil penelitian.

4.9 Etika Penelitian

Bagian ini menjelaskan aspek etika yang diperhatikan dalam penelitian, seperti informed consent, kerahasiaan data, dan perlindungan responden. Aspek etika penelitian ini penting untuk memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan bertanggung jawab dan menghormati hak-hak responden. Mencantumkan aspek etika menunjukan komitmen peneliti terhadap prinsip-prinsip etika penelitian.

V. HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA

Bab Hasil Penelitian dan Analisis Data menyajikan hasil penelitian secara sistematis dan objektif. Data demografis responden disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Hasil analisis data dengan uji chi-square disajikan secara lengkap, termasuk tabel kontingensi dan nilai-nilai statistik yang relevan. Interpretasi hasil analisis data perlu dijelaskan secara jelas dan terstruktur, tanpa memberikan interpretasi yang berlebihan atau bias. Presentasi data yang terstruktur dan objektif merupakan kunci keberhasilan bab ini.

5.1 Karakteristik Sampel

Bagian ini menyajikan data demografis responden (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, dll.) dalam bentuk tabel dan/atau grafik. Deskripsi karakteristik sampel ini penting untuk memberikan gambaran tentang profil responden dan membantu pembaca dalam memahami konteks penelitian. Presentasi data yang sistematis dan informatif merupakan kunci keberhasilan bagian ini.

5.2 Analisa Data

Bagian ini menyajikan hasil analisis data dengan uji chi-square. Tabel kontingensi, nilai X2 hitung, X2 tabel, dan nilai p-value disajikan dengan lengkap. Interpretasi hasil uji statistik dijelaskan secara rinci dan terstruktur, dengan memperhatikan tingkat signifikansi yang telah ditentukan. Presentasi data statistik yang akurat dan terinterpretasi dengan baik merupakan kunci keberhasilan bagian ini.

VI. PEMBAHASAN

Bab Pembahasan ini menginterpretasikan hasil penelitian dalam konteks teori dan penelitian terdahulu. Hasil analisis data dibahas secara mendalam, menghubungkannya dengan temuan-temuan penelitian sebelumnya dan teori-teori yang telah diuraikan dalam bab Tinjauan Pustaka. Keterbatasan penelitian juga dijelaskan secara jujur dan objektif, memberikan gambaran yang komprehensif tentang penelitian. Implikasi penelitian bagi praktik keperawatan juga dijelaskan, menunjukkan relevansi dan kontribusi penelitian ini terhadap bidang keperawatan. Pembahasan yang komprehensif, kritis, dan objektif merupakan kunci keberhasilan bab ini.

6.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil

Bagian ini menginterpretasikan hasil analisis data dan menghubungkannya dengan teori dan penelitian terdahulu. Pembahasan harus dilakukan secara sistematis, menghubungkan setiap temuan dengan teori yang relevan. Perbandingan dengan temuan penelitian terdahulu juga harus dilakukan, menunjukkan kontribusi dan keunikan penelitian ini. Analisis yang mendalam dan kritis memastikan kualitas pembahasan.

6.2 Keterbatasan Penelitian

Bagian ini menjelaskan secara jujur dan objektif keterbatasan penelitian, seperti keterbatasan sampel, metode pengumpulan data, atau analisis data. Pengakuan keterbatasan penelitian menunjukkan kehati-hatian dan kejujuran ilmiah peneliti. Ini juga penting untuk membatasi generalisasi hasil penelitian dan memberi arahan untuk penelitian selanjutnya.

6.3 Implikasi Untuk Keperawatan

Bagian ini menjelaskan implikasi temuan penelitian bagi praktik keperawatan. Penjelasan implikasi harus jelas dan terstruktur, menunjukkan bagaimana temuan penelitian dapat diaplikasikan dalam praktik keperawatan dan memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu keperawatan. Implikasi yang relevan dan praktis menjadi poin penting dalam bagian ini.

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab Kesimpulan dan Saran merangkum temuan penelitian dan memberikan saran-saran untuk penelitian selanjutnya dan praktik keperawatan. Kesimpulan harus menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian secara ringkas dan jelas. Saran harus diberikan secara spesifik dan terarah, memberikan arahan untuk penelitian selanjutnya dan praktik keperawatan. Kesimpulan dan saran yang komprehensif dan terarah menjadi penutup yang baik untuk keseluruhan penelitian.

7.1 Kesimpulan

Bagian ini merangkum secara singkat temuan penelitian dan menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan harus terstruktur dan ringkas, hanya mencakup poin-poin penting dari hasil penelitian. Kesimpulan yang jelas dan ringkas penting untuk memastikan pembaca memahami inti dari penelitian.

7.2 Saran

Bagian ini memberikan saran-saran untuk penelitian selanjutnya dan praktik keperawatan berdasarkan temuan penelitian. Saran harus spesifik dan terarah, memberikan arahan yang jelas untuk penelitian selanjutnya dan bagaimana temuan dapat diaplikasikan dalam praktik keperawatan. Saran yang spesifik dan terarah sangat penting untuk meningkatkan nilai praktis dan kontribusi penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data penelitian ini, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat peran yang signifikan keharmonisan keluarga dan konsep diri terhadap

Hasil penelitian menunjukkan ada peran yang sangat signifikan antara konsep diri, dukungan orangtua dan penyesuaian sosial terhadap optimisme. Berdasarkan hasil analisis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam pembentukan konsep diri remaja yang tinggal di panti asuhan melalui peran penerimaan diri dan dukungan

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan sebagai upaya memahami hubungan stres dengan efikasi diri, serta sebagai salah satu persyaratan yang harus ditempuh oleh setiap

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam pembentukan konsep diri remaja yang tinggal di panti asuhan melalui peran penerimaan diri dan dukungan

Saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai "Hubungan Dukungan Keluarga dengan Konsep Diri Lansia di Lingkungan XI Kelurahan TIti Papan Kecamatan Medan

Pada studi pendahuluan didapatkan hasil 10 orang lansia di RW 04 Telaga Murni Bekasi dimana sebanyak 3 orang mengeluhkan kehidupannya di rumah seorang diri dalam

Sesuai dengan tujuan penelitian, untuk menjawab hipotesis penelitian apakah ada hubungan antara dukungan keluarga dengan fungsi social lansia maka mendapat korelasi