• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengendalian Lampu Lalu Lintas (Traffic light) Dan Penggunaan Kamera CCTV (Close Circuit Telivision) Sebagai Monitoring

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengendalian Lampu Lalu Lintas (Traffic light) Dan Penggunaan Kamera CCTV (Close Circuit Telivision) Sebagai Monitoring"

Copied!
155
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

HERY HERYANTO

10105027

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

PERANGKAT LUNAK PENGENDALI LAMPU LALU LINTAS

(TRAFFIC LIGHT) DAN PENGGUNAAN KAMERA CCTV

(CLOSE CIRCUIT TELEVISION) SEBAGAI MONITORING

HERY HERYANO

10105027

Pembimbing

Dian Dharmayanti, S.T. NIP. 41277006005

Menyetujui,

Ketua Jurusan Teknik Informatika

(3)

PERANGKAT LUNAK PENGENDALI LAMPU LALU LINTAS

(TRAFFIC LIGHT) DAN PENGGUNAAN KAMERA CCTV

(CLOSE CIRCUIT TELEVISION) SEBAGAI MONITORING

HERY HERYANTO

10105027

Penguji I

Andri Heryandi, S.T., M.T. NIP. 41277006007

Penguji II

Dian Dharmayanti, S.T. NIP. 41277006005

Penguji III

(4)

i

LIGHT) DAN PENGGUNAAN KAMERA CCTV

(CLOSE CIRCUIT

TELEVISION

)

SEBAGAI

MONITORING

Oleh

HERY HERYANTO

10105027

Dinas Perhubungan kabupaten Subang mempunyai tugas pokok, salah satunya

adalah mengatur ketertiban lalu lintas pada sebuah persimpang dengan menyediakan

fasilitas lampu lalu lintas untuk mengatur arus lalu lintas pada masing-masing ruas jalan.

Sistem pengandali lampu lalu lintas yang sedang berjalan di Dinas Perhubungan

Kabupaten Subang tidak bisa langsung dioprasikan oleh petugas Dinas Perhubungan

Kabupaten Subang. Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan melakukan wawancara

pada petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Subang membutuhkan sistem pengendali

lampu lalu lintas yang bisa dioprasikan secara langsung oleh petugas Dinas Perhubungan

Kabupaten Subang. Sistem pengendali lampu lalu lintas yang bisa mempermudah petugas

Dinas Perhubungan Kabupaten Subang adalah dengan menggunkan sistem komputerisasi

dan untuk mempermudah

monitoring

kondisi jalan pada persimpang dibutuhkan kamera

CCTV (Close Circuit Television).

Sistem komputer pengendali lampu lalu lintas yang disarankan menggunkan

port

parallel

komputer sebagai

interface

dan meggunakan saklar

digital

sebagai

hardwear

tambahan. Untuk mengatur pergantian lampu lalu lintas Petugas Dinas Perhubungan

Kabupaten Subang tinggal memberikan nilai waktu tunda yang disimpan pada sebuah

database

, sehingga mempermudah petugas Dinas Perhubungan dalam mengatur waktu

pergantian lampu lalu lintas. Untuk metodologi penelitian perangkat lunak menggunakan

metode waterfall, sedangkan untuk pemodelan datanya menggunakan metode terstruktur

yaitu

Entity Relationship Diagram

(ERD) untuk menggambarkan model data dan

Data

Flow Diagram

(DFD) untuk menggambarkan model fungsional.

(5)

i

CIRCUIT TELEVISION) CAMERA AS-MONITORING

By

HERY HERYANTO

10105027

Communications department of Subang regency has main duty, one of them is

arrange the traffic straighten up on an intersection with available traffic light facility to

control the traffic flow on each internode. Traffic light controlled system which is use in

communications department of Subang regency can’t be operated directly by employee of

department of Subang regency. From the result of research which done by doing

interview with the employee of communications department of Subang regency need a

traffic light controlled system which can’t be operated directly by the employee of

communication department of Subang regency. The traffic light controlled make the duty

of communication department of Subang regency easier with using computerization

system and to make the monitoring of road condition on intersection we need CCTV

(Close Circuit Television) camera.

Computer system of traffic light controlled which suggest is use port parallel computer

as interface and use digital switch (electric) as added hardware. To arrange the

changing the traffic light, the employee of communication Department of Subang regency

just give postpone time value which is saved in a database so, it can make employee of

communication Department of Subang regency easier in arranging time for changing the

traffic light to choose intersection will be change of the value easier, then geography

information system gived for research methodology of software use waterfall method, for

the data model use structural method that is Enity Relationship Diagram (ERD) draw the

model of data and Flow Data Diagram (DF) to draw the fungsionil model.

(6)

v LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR SIMBOL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 4

1.4 Batasan Masalah ... 4

1.5 Metodologi Penelitian ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Tinjauan Intansi ... 10

2.1.1 Sejarah Intansi... 10

2.1.2 Struktur Organisasi Intansi ... 11

2.1.3 Visi dan Misi Intansi ... 18

(7)

vi

2.2.2.2 Pengertian Basis Data ... 21

2.2.2.3 Tujuan Basis Data... 21

2.2.2.4 Penggunaan Basis Data ... 22

2.2.2.5 Database Manajemen System (DBMS) ... 23

2.2.3 Alat-alat Pemodelan Sistem... 23

2.2.3.1 Diagram Konteks ... 24

2.2.3.2 ERD (Enttity Relationship Diagram) ... 24

2.2.3.3 DFD (Data Flow Diagram) ... 27

2.2.3.4 Kamus Data (Data Dictionary) ... 28

2.2.4 Konsep Dasar Pengendali ... 28

2.2.5 Lampu Lalu Lintas ... 29

2.2.6.1 Pengertian Lampu Lalu Lintas ... 29

2.2.6 Pengertian Pengendali Lampu Lalu Lintas... 30

2.2.7 Konsep Dasar Kamera CCTV(Close CircuitTelevision)... 30

2.2.8 Monitoring ... 31

2.2.9 Pengertian Port Parallel ... 31

2.2.10 Database MySql ... 34

2.2.11 Borland Delphi ... 35

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 36

3.1 Analisis Sistem ... 36

3.1.1 Analisis Masalah ... 36

(8)

vii

3.1.6 Analisis Perangkat Keras ... 47

3.1.7 Analisis Kebutuhan pengguna ... 48

3.1.8 Analisis Jaringan ... 50

3.1.9 Analisis Basis Data ... 51

3.1.9.1 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 51

3.1.10 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 52

3.1.10.1 Diagram Konteks ... 52

3.1.10.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 53

3.1.10.2.1 DFD Level 1 Proses 1 Login ... 54

3.1.10.2.2 DFD Level 1 Proses 2 Pengolahan data Master. 55 3.1.10.2.3 DFD Level 1 Proses 4 Pengendali Traffic Light 56 3.1.10.2.4 DFD Level 2 Proses 2.1 Pengolahan Data User 57 3.1.10.2.5 DFD Level 2 Proses 2.2 Pengolahan Data Kecamatan ... 57

3.1.10.2.6 DFD Level 2 Proses 2.3 Pengolahan Data Persimpangan ... 58

3.1.10.2.7 DFD Level 2 Proses 2.5 Pengolahan Data Jalan 58 3.1.10.2.8 DFD Level 2 Proses 2.6 Pengolahan Data Kamera ... 59

(9)

viii

3.1.10.3 Sfesifikasi Proses ... 61

3.1.10.4 Kamus Data... 76

3.2 Perancangan Sistem ... 77

3.2.1 Sekema Relasi ... 78

3.2.2 Struktur File ... 78

3.2.3 Perancangan Pengkodean ... 81

3.2.4 Struktur Menu ... 83

3.2.5 Sfesifikasi Antar Muka ... 84

3.2.6 Perancangan Pesan ... 90

3.2.7 Jaringan Simantik ... 93

3.2.8 Perancangan Prosedural ... 94

3.2.8.1 Prosedural Login ... 94

3.2.8.2 Prosedural Tambah Data ... 95

3.2.8.2 Prosedural Ubah Data ... 95

3.2.8.2 Prosedural Hapus Data ... 96

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 97

4.1 Implementasi ... 97

4.1.1 Implementasi Perangkat Keras ... 97

4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 98

4.1.3 Implementasi Database... 98

4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 101

(10)

ix

4.2.4 Kasus Dan Hasil PengujianBeta ... 119

4.2.5 Kesimpulan Hasil PengujianBeta ... 123

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 125

5.1 Kesimpulan ... 125

5.2 Saran ... 126

(11)

x

Tabel 3.1 Sistem Pergantian nyala lampu simpang empat ... 41

Tabel 3.2 Sistem pergantian lampu lalu lintasmenggunakan sistem default .. 43

Tabel 3.3 sistem pergantian lampu lalu lintas menggunakan pemilihan kondisi pergantian lampu dengan lalu lintas dengan cara manual ... 44

Tabel 3.4 Sfesifikasi Proses Pengendali Lampu Lalu Lintas(Traffic Light) . 61 Tabel 3.5 Kamus Data Sistem Pengendali Lampu Lalu LintasTraffic Light) 76 Tabel 3.6 Struktur FileUser ... 79

Tabel 3.7 Struktur File Kecamatan ... 79

Tabel 3.8 Struktur File Persimpangan ... 79

Tabel 3.9 Struktur File Jalan ... 79

Tabel 3.10 Struktur File Kamera ... 80

Tabel 3.11 Struktur File Detail_Persimpangan ... 80

Tabel 3.12 Struktur File Pergantian Lampu ... 80

Tabel 4.1 Tabel Implementasi Antarmuka ... 101

Tabel 4.2 Tabel Pengujian Perangkat Lunak Pengendali Lampu Lalu Lintas (Traffic Light) dan Penggunaan Kamera CCTV SebagaiMonitoring103 Tabel 4.3 Pengujian User ... 104

Tabel 4.4 Monitoring ... 104

Tabel 4.5 PengendaliTraffic Light ... 106

Tabel 4.6 Membuat Laporan Persimpangan ... 106

Tabel 4.7 Pengujian Pengolahan DataUser ... 107

Tabel 4.8 Pengujian Data Kecamatan ... 108

(12)

xi

(13)

xii

Gambar 2.1 Struktur organisasi Intansi... 13

Gambar 2.2 (a)Open Loop, (b)Close Loop ... 29

Gambar 2.3 Konfigurasi Slot DB-25Female ... 32

Gambar 3.1 Jaringan Komputer Dinas Perhubungan Kabupaten Subang Yang Diusulkan ... 51

Gambar 3.2Entity relationship diagram (ERD). ... 52

Gambar 3.3 Diagram konteks. ... 53

Gambar 3.4 DFD level 0. ... 54

Gambar 3.5 DFD level 1 proses 1 Login. ... 55

Gambar 3.6 DFD level 1 proses 2 Pengolahan Data Master ... 56

Gambar 3.7 DFD level 1 proses 4 Pengendali Traffic Light ... 57

Gambar 3.8 DFD level 2 proses 2.1 Pengolahan Data User. ... 57

Gambar 3.9 DFD level 2 proses 2.2 Pengolahan Data Kecamatan ... 58

Gambar 3.10 DFD level 2 proses 2.3 Pengolahan Data Persimpangan. ... 58

Gambar 3.11 DFD level 2 proses 2.5 Pengolahan Data Jalan ... 58

Gambar 3.12 DFD level 2 proses 2.6 Pengolahan Data Kamera. ... 59

Gambar 3.13 DFD level 2 proses 2.7 Pengolahan Detail Persimpangan ... 59

Gambar 3.14 DFD level 2 proses 4.1 Pengolahan Data Pergantian Lampu Default ... 60

(14)

xiii

Hak Akses User ... 83

Gambar 3.19 Struktur Menu aplikasi pengendali lampu lalu lintas (Traffic Light) Hak Akses User ... 83

Gambar 3.20 Sfesifikasi Antar Muka Login ... 84

Gambar 3.21 Sfesifikasi Antar Muka Menu Utama ... 84

Gambar 3.22 Sfesifikasi Antar Muka Pengolahan Data User ... 85

Gambar 3.23 Sfesifikasi Antar Muka Pengolahan Data Kecamatan ... 85

Gambar 3.24 Sfesifikasi Antar Muka Pengolahan Data Persimpangan ... 86

Gambar 3.25 Sfesifikasi Antar Muka Pengolahan Data Jalan ... 86

Gambar 3.26 Sfesifikasi Antar Muka Pengolahan Data Kamera ... 87

Gambar 3.27 Sfesifikasi Antar Muka Pengolahan Data Detail Persimpangan 87 Gambar 3.30 Sfesifikasi Antar Muka Mintoring ... 88

Gambar 3.31 Sfesifikasi Antar Muka Pengendali Traffic Light ... 88

Gambar 3.32 Sfesifikasi Antar Muka Laporan Persimpangan ... 89

Gambar 3.33 Perancangan Pesan Pengendali Lampu Lalu Lintas ... 92

Gambar 3.34 Jaringan Simantik Perancangan Pesan Aplikasi pengendali lampu lalu lintas (Traffic Light) Hak Akses User ... 93

Gambar 3.35 Jaringan Simantik Perancangan Pesan Aplikasi pengendali lampu lalu lintas (Traffic Light) Hak Akses Admin ... 93

Gambar 3.36 Prosedural Login ... 94

Gambar 3.37 Prosedural Tambah Data ... 95

Gambar 3.38 Prosedural Ubah Data ... 95

(15)

xvi

Simbol Nama Simbol Keterangan

Dokumen Menunjukan dokumeninput atauoutput untuk proses manual atau komputer Keputusan Digunakan untuk suatu penyeleksian

kondisi di dalam program

Proses manual Kegiatan proses yang dilakukan dengan manual

Alir Data Menunjukan aliran data yang terjadi

(16)

xvii Objek atau

Entitas

Menunjukan himpunan entitas (individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan didapat dari sesuatu yang lain)

Hubungan atau Relasi

Menunjukan himpunan relasi

Link Menunjukan penghubung relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atribut.

3. Daftar SimbolData Flow Diagram (DFD)

Simbol Nama Simbol Keterangan

Entitas Menunjukan bagian luar dari sistem yang mempunyai hubungan dengan sistem

Proses Menunjukan proses data / informasi yang terjadi didalam sistem

File Media penyimpanan data yang ada pada sistem

(17)

xviii

(18)

1

Perkembangan dan kebutuhan teknologi yang sangat pesat pada sekarang ini sangat dibutuhkan, terutama untuk mengendalikan sebuah lampu lalu lintas pada persimpangan jalan, karena fungsinya yang begitu penting maka lampu lalu lintas harus dapat dikendalikan atau dikontrol dengan semudah mungkin untuk mengurangi kepadatan kendaraan dan memperlancar arus lalu lintas di persimpangan jalan. Lampu lalu lintas adalah lampu yang digunakan untuk mengatur kelancaran lalu lintas di persimpangan jalan dengan cara mengatur arus lalu lintas dari masing-masing arah untuk berjalan secara bergantian.

(19)

6 keadaan lampu yang bisa dikendalikan. Pengendali waktu pergantian lampu lalu lintas yang ada di kabupaten Subang sekarang ini menggunakan dua sistem pengendali waktu, yaitu sistem manual dan sistem digital yang harus di setting secara langsung ke lapangan, kedua sisitem ini mempunyai kekurangan dalam pengatur waktu pergantian lampu lalu lintas. Pengendalian waktu sistem manual menggunakan SCC (Supply Clock Control) untuk mengatur waktu pergantian nyala lampu lalu lintas dengan cara memindahkan posisi jumper untuk mendapatkan nilai waktu pergantian lampu lalu lintas dalam satuan detik. Pengendali waktu sisitem digital menggunakan sebuah micro chip IC (Integrated Circuit) program Mp.8 yang dibuat oleh CV. INSUN MEDAL LESTARI (IMEL)

Cimahi Bandung, pengaturan waktu pergantian lampu lalu lintas hanya bisa dilakukan oleh pihak perusahan. Melihat kekurangan kedua sistem pengendali waktu yang ada, Dinas Perhubungan mempunyai masalah dalam mengatur waktu pergantian lampu lalu lintas pada setiap persimpangan.

(20)

tingkat kepadatan kendaraan pada setiap waktu berbeda dan harus dilakukan monitoring setiap saat untuk melakukan pengaturan waktu pergantian lampu lalu

lintas dan meminimalkan tingkat kemacetan arus lalu lintas.

Melihat permasalahan tersebut penulis bermaksud mengubah sistem pengendali waktu lampu lalu lintas yang masih menggunakan sistem manual dan sistem digital yang harus dilakukan pengaturan langsung ke lapangan, dengan menggunakan sebuah komputer yang bisa dikendalikan di kantor Dinas Perhubungan untuk mengontrol waktu pergantian nyala lampu lalu lintas dan memonitor secara langsung kondisi jalan dan tingkat kepadatan kendaraan di setiap persimpangan tertentu. Sebagaimonitoring kepadatan arus lalu lintas pada masing-masing ruas jalan dan melihat kondisi jalan, dipasang sebuah webcam sebagai kamera CCTV (Close Circuit Television)pada setiap ruas persimpangan jalan. Berdasarkan uraian diatas secara garis besar yang disajikan dalam bentuk laporan tugas akhir dengan judul “PERANGKAT LUNAK PENGENDALI

LAMPU LALU LINTAS (TRAFFIC LIGHT) DAN PENGGUNAAN

KAMERA CCTV (CLOSE CIRCUIT TELEVISION) SEBAGAI

MONITORING”.

1.2 Identifikasi Masalah

(21)

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun pengendali lampu lalu lintas (traffic light) dan penggunaan kamera CCTV (Close Circuit Television) sebagaimonitoring.

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah :

1. Untuk mengatur waktu pergantian lampu lalu lintas pada masing-masing ruas sesuai dengan kondisi jalan dan kepadatan kendaraan.

2. Mempermudah petugas Dinas Perhubungan mengaturan timer pergantian lampu lalu lintas secara langsung di kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Subang.

3. Mengubah sistem kendali waktu pergantian arus lalu lintas pada masing-masing ruas dipersimpangan jalan yang masih menggunakan SCC (Supply Clock Control) dan micro chip IC (Integrated Circuit) program Mp.8

menjadi komputerisasi yang bisa memonitoring kondisi jalan pada masing-masing ruas.

4. Mempermudah memonitoring kondisi jalan pada masing-masing ruas di persimpangan.

1.4 Batasan Masalah

(22)

1. Pembangunan perangkat lunak ini dibatasi untuk mengendalikan satu persimpangan pada setiap komputer, karena keterbatasan jumlah port parallel yang ada pada komputer.

2. Untuk mengendalikan persimpangan, hanya bisa mengendalikan satu persimpangan dengan satu komputer.

3. Interfacing yang digunakan untuk komunikasi data, hanya bisa menggunakan port parallel/DB25.

4. Persimpangan yang bisa dikendalikan hanya bisa dua jenis persimpangan, yaitu simpang tiga dan simpang empat karena melihat jumlah persimpangan yang ada di kabupaten subang.

5. Dalam membuat program aplikasi perangkat lunak yang digunakan yaitu Borland Delphi 7.0 dan DBMS (Database Managemen Sistem)

menggunakanMySql 5.1.3.

6. Metode yang digunakan adalah metode aliran data terstruktur, dimana tools yang digunakan adalah Entity Relationship Diagram (ERD), flowmapdan Data Flow Diagram(DFD).

1.5 Metodologi penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini terdiri dari : 1. Metode Pengumpulan Data

(23)

a. Studi kepustakaan yaitu mengumpulkan data dengan cara membaca, mempelajari dan menganalisa beberapa buku yang berkaitan dengan masalah yang berhubungan dengan penelitian ini.

b. Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap persimpangan jalan yang ada disekitar.

c. Wawancara/Interview yaitu dengan bertanya langsung kepada petugas pengatur lalulintas Dinas Perhubungan.

d. Studi Literatur yaitu melakukan perncarian pustaka-pustaka yang menunjang. Pustaka tersebut dapat berupa buku-buku atau mencari penjelasan yang berhubungan untuk pemecahan masalah melalui internet.

2. Metode Pengembangan Perangkat Lunak.

Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah metode Sekuensial Linier atau Waterfall. Adapun tahap-tahap dalam metode

tersebut adalah sebagai berikut :

a. System Engineering (Rekayasa Sistem)

(24)

b. Analysis (Analisis)

Melakukan analisis terhadap permasalahan yang dihadapi dan menetapkan kebutuhan perangkat lunak.

c. Design (Perancangan)

Menghasilkan rancangan yang memenuhi kebutuhan yang ditentukan selama tahapan requirements analisis. Hasil akhirnya berupa spesifikasi rancangan yang sangat rinci sehinggga mudah diwujudkan pada saat pemrograman.

d. Coding (Pengkodean)

Pada tahap ini proses penterjemahan dari keperluan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang ke dalam bahasa pemrograman komputer menggunakan perangkat lunak bantu yaitu Borland Delphi 7.0.

e. Testing (Uji Coba)

(25)

f. Maintenance (Pemeliharaan)

Tahap ini merupakan tahap akhir dimana perangkat lunak yang telah selesai diimplementasikan dapat terjadi perubahan-perubahan atau penambahan-penambahan yang disesuaikan dengan keinginan user.

Gambar 1.1 Metode Waterfall

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian tugas akhir ini terbagi menjadi beberapa bagian yang disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan, dengan sistematika pembahasan disusun sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

(26)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II ini merupakan tinjauan umum yang di dalamnya menjelaskan tentang profil Intansi dan landasan teori yang dipakai, mulai dari sejarah singkat intansi, struktur organisasi intansi, visi dan misi intansi, teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan berdasarkan studi pustaka yang dilakukan.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini berisi tentang analisis kebutuhan dalam membangun aplikasi ini yang sesuai dengan metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan. Selain itu terdapat juga perancangan antarmuka untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis dan perancangan kontruksi pesawat pesawat simulasi.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Pada bab ini berisi tahap implementasi dari perancangan sebelumnya kemudian melakukan pengujian aplikasi yang telah dibuat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(27)

10

2.1 Tinjauan Instansi

Tinjauan Instansi menerangkan tentang sejarah Dinas Perhubungan Kabupaten Subang, Struktur Organisai Dinas Perhubungan Kabupaten Subang, tugas pokok masing-masing bagian dari struktur organisasi, visi dan misi Dinas Perhubungan Kabupaten Subang.

2.1.1 Sejarah Instansi

Peraturan lalu lintas jalan sudah ada pada masa pemerintahan Hindia Belanda, waktu itu departemen yang mengatur lalu lintas jalan dan pengairan negara adalah DepartemenWeg Vekeer En Staai. DepartemWeg Vekeer En Staai kemudian menerbitkasn sebuah undang- undang lalu lintas jalan, yaitu W.V.O (Weg Veeker Ordonatic) Staat blod NO.66 tahun 1933.

Tahun 1942 sampai tahun 1945, organisasi yang mengatur lalu lintas jalan tidak berfungsi karena dengan alasan politik dan kondisi pemerintahan pada saat itu dalam situasi perang kemrdekaan. Pada tahun 1950 organisasi yang mengatur lalu lintas jalan mulai di aktifkan dibawah Departemen Lalu Lintas Jalan dan Pengairan Negara.

(28)

pedoman Undang-undang yang dibuat tentang Pokok-pokok Perintahan Daerah, pemerintah Indonesia memeberikan kebijakan untuk menyerahkan seluruhnya urusan lalu lintas jalan kepada Pemerintah Daerah Tingkat I atas dasar undang-udang tersebut.

Dengan lahirnya peratuan pemerintah yang baru Nomor 16 Tahun 1958, Undang-undang W.U.O (Weg Veeker Ordonatic) pada tanggal 1 April 1965 dinyatakan tidak berlaku dan diganti dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1965 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya. Pada tanggal 23 Juli 1974, pemerintah mengesahkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintah Daerah. Pemerintah daerah Tingkat I Jawa Barat mengeluarkan PERDA Nomor 2/OP.040/PD/78 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas LLAJ propinsi Tingkat I Jawa Barat untuk cabang Dinas Lalu Lintas.

2.1.2 Struktur Organisasi Instansi

(29)

keadaan ini menunjukan adanya arus wewenang memberi perintah atau instruksi dari pinmpinan terhadap bawahanya.

Dibawah ini adalah susunan organisasi Dinas Perhubungan Kabupaten Subang sesuai dengan keputusan Bupati Subang Nomer 7 Tahun 2008, yang terdiri dari:

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat, membawahkan : a. Sub Bagian Umum . b. Sub Bagian Keuangan. c. Sub Bagian Kepegawaian.

3. Bidang Program, membawahkan : a. Seksi Penyusunan Program . b. Seksi Data dan Informasi . c. Seksi Evaluasi dan Pelaporan.

4. Bidang Angkutan, membawahkan : a. Seksi Angkutan Orang .

b. Seksi Angkutan Barang dan Khusus .

c. Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor dan Perbengkelan.

(30)

6. Bidang Lalu Lintas Darat dan Laut, membawahkan : a. Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas.

b. Seksi Keselamatan dan Penanggulangan Kecelakaan Lalu Lintas. c. Seksi Pengendalian Operasional dan Ketertiban.

7. Kelompok Jabatan Fungsional. 8. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

[image:30.612.144.493.331.670.2]

Dibawah ini adalah gambar struktur organisasi Dinas Perhubungan Kabupaten Subang sesuai dengan keputusan Bupati Subang Nomer 7 Tahun 2008:

(31)

Adapun uraian dan tugas dari tiap bidang dalam struktur organisasi diatas adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas.

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan memotivasi serta mengendalikan kegiatan dinas dalam melaksanakan sebagian urusan rumah tangga Daerah di bidang perhubungan serta tugas pembantuan yang ditugaskan oleh Bupati.

2. Sekertariat.

Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan administratif, koordinasi dan pengendalian internal lingkup ketatausahaan yang meliputi pengelolaan administrasi umum, kepegawaian dan keuangan.

3. Sub Bagian Umum.

Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan surat menyurat kearsipan, pengandaan, rumah tangga, administrasi perjalanan dinas, perlengkapan, pemeliharaan barang dan inventarisasi sarana dan prasarana dinas serta pengelolaan perpustakaan dinas.

4. Sub Bagian Keuangan.

(32)

5. Seksi Penyusunan Program.

Seksi Penyusunan Program mempunyai Tugas Pokok melaksanakan penyusunan dan penyiapan bahan perencanaan pembangunan dan program kerja perhubungan.

6. Seksi Data dan Informasi.

Seksi Data dan Informasi mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan data dan sistem informasi manajemen Perhubungan. 7. Seksi Evaluasi dan Pelaporan.

Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja Dinas.

8. Sub Bagian Kepegawaian.

Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian.

9. Bidang Program.

Bidang Program mempunyai tugas pokok menyelenggarakan penyusunan Program Dinas dan Rencana Strategis Pembangunan di bidang perhubungan dan penyusunan program kerja Dinas.

10. Bidang Angkutan.

(33)

11. Seksi Angkutan Orang.

Seksi Angkutan Orang mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan teknis dan pelayanan umum penyelenggaraan angkutan orang.

12. Seksi Angkutan Barang dan Angkutan Khusus.

Seksi Angkutan Barang dan Angkutan Khusus mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan teknis dan pelayanan umum penyelenggaraan angkutan barang dan angkutan khusus.

13. Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor dan Perbengkelan.

Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor dan Perbengkelan mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan umum penyelenggaraan pengujian kendaraan bermotor dan pembinaan bengkel kendaraan bermotor.

14. Bidang Sarana dan Prasarana.

Bidang Sarana dan Prasarana melaksanakan pembinaan dan pengelolaan sarana dan prasarana keterminalan, perparkiran dan lalu lintas.

15. Seksi Sarana dan Prasarana Keterminalan.

(34)

16. Seksi Sarana dan Prasarana Perparkiran.

Seksi Sarana dan Prasarana Perparkiran mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas-tugas teknis dan pelayanan umum penyelenggaraan pembinaan manajemen perparkiran serta sarana dan prasarana perparkiran.

17. Seksi Sarana dan Prasarana Lalu Lintas.

Seksi Sarana dan Prasarana Lalu Lintas mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas-tugas teknis dan pelayanan umum penyelenggaraan pembinaan kegiatan prasarana lalu lintas.

18. Bidang Lalu Lintas Darat dan Laut.

Bidang Lalu Lintas mempunyai tugas pokok menyusun konsep peraturan pelaksanaan pembinaan dan menyelenggarakan manajemen rekayasa lalu lintas, bimbingan keselamatan dan penanggulangan kecelakaan lalu lintas serta pengendalian operasional dan pembinaan ketertiban lalu lintas.

19. Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas.

Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas mempunyai tugas pokok menyusun konsep peraturan pelaksanaan dan menyelenggarakan manajemen dan rekayasa lalu lintas serta menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas.

(35)

Seksi Bimbingan Keselamatan dan Penanggulangan Kecelakaan Lalu Lintas mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas-tugas teknis dan pelayanan umum, pembinaan dan penyelenggaraan bimbingan keselamatan dan penanggulangan kecelakaan lalu lintas.

21. Seksi Pengendalian Operasional dan Ketertiban.

Seksi Pengendalian Operasional dan Ketertiban Lalu Lintas mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas-tugas teknis dan pelayanan umum pembinaan dan penyelenggaraan pengendalian operasional dan ketertiban lalu lintas angkutan darat, kerata api dan laut.

22. Kelompok Jabatan Fungsional.

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan Dinas secara professional sesuai dengan kebutuhan.

23. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

Unit Pelaksana Teknis Dinas mempunyai tugas melaksanakan teknis Dinas Perhubungan pada masing-masing daerah atau kecamatan.

2.1.3 Visi dan Misi Intansi

a. Visi Dinas Perhubungan Kabupaten Subang

(36)

1. Personil yang memadai yang memiliki professionalisme memadai, pegawai yang mampu mengabdikan diri untuk kepentingan republik.

2. Pembiayaan yang memadai yang mampu mendukung program dan kekiatan dalam rangka perwujudkan visi dalam kegiatan tahunan.

3. Perlengkapan yang memadai yang mampu mendukung personil dalam menjalankan program dan kegiatan dalam rangka perwujudan visi.

b. Misi Dinas Perhubungan Kabupaten Subang

1. Meningkatkan kualitan dan kuantitas sumber daya aparat maupun sumber dayanon aparat sesuai kebutuhan dinas.

2. Menyelenggarakan proses pelayanan masyarakat sesuai spesifikasi teknis dinas.

3. Mewujudkan sektor perhubungan sebagai sector pendukung pemberdayaan masyarakat kabupaten Subang

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Perangkat Lunak (Software)

(37)

khusus untuk memenuhi kebutuhan khusus pula (tailor-made) atau berupa paket yang mempunyai aplikasi umum.

Disebut juga dengan perangkat lunak, merupakan kumpulan beberapa perintah yang dieksekusi oleh mesin komputer dalam menjalankan pekerjaannya. perangkat lunak ini merupakan catatan bagi mesin komputer untuk menyimpan perintah, maupun dokumen serta arsip lainnya.

Merupakan data elektronik yang disimpan sedemikian rupa oleh komputer itu sendiri, data yang disimpan ini dapat berupa program atau instruksi yang akan dijalankan oleh perintah, maupun catatan-catatan yang diperlukan oleh komputer untuk menjalankan perintah yang dijalankannya. Untuk mencapai keinginannya tersebut dirancanglah suatu susunan logika, logika yang disusun ini diolah melalui perangkat lunak, yang disebut juga dengan program beserta data-data yang diolahnya. Pengeloahan pada software ini melibatkan beberapa hal, diantaranya adalah sistem operasi, program, dan data. Software ini mengatur sedemikian rupa sehingga logika yang ada dapat dimengerti oleh mesin komputer.[2]

2.2.2 Basis Data

2.2.2.1 Konsep Dasar Basis Data

(38)

dalam suatu lingkungan perusahaan atau instansi-instansi. Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut sistem basis data (database system).

2.2.2.2 Pengertian Basis Data

Basis data terdiri dari kata basis dan data. Basis dapat diartikan gudang atau tempat bersarang dan data yang berarti representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Basis Data merupakan kumpulan data yang (arsip) yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Atau bisa diartikan sebagai kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis. [3]

2.2.2.3 Tujuan Basis Data

Basis Data (Database) pada prinsipnya ditujukan untuk pengaturan data agar terdapat kemudahan dalam pengambilan kembali data tersebut. Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari Basis Data diantaranya yaitu :[3]

(39)

3. Keakuratan (Accuracy) 4. Ketersediaan (Avaibility) 5. Kelengkapan (Completeness) 6. Keamanan (Security)

7. Kebersamaan (Sharability)

2.2.2.4 Pengguna Basis Data

Pengguna basis data yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem diantaranya yaitu : [3]

1. Programmer Aplikasi (Application Programmer)

Pemakai yang berinteraksi dengan basis data dengan menggunakan Data Manipulation Language (DML) untuk membuat aplikasi dengan menggunakan bahasa pemrograman.

2. User Mahir (Casual User)

Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa membuat modul program.

3. User Umum (Naïve User)

Pemakai berinteraksi dengan aplikasi basis data yang telah dibuat atau disediakan oleh sistem.

4. User Khusus (Specialized User)

(40)

2.2.2.5Database Management System (DBMS)

Diperlukan suatu sistem untuk diintegrasikan data file ke dalam suatu file sehingga bisa melayani berbagai user yang berbeda. Perangkat keras dan lunak serta prosedur yang mengeloladatabase manajemen sistem. [3]

DBMS memungkinkan untuk membentuk dan meremajakan file-file, memilih, mendatakan dan menyortir data, dan untuk menghasilkan laporan-laporan.

Fungsi yang penting dari DBMS adalah sebagai berikut :

1. Menyediakan sistem akses cepat.

2. Mengurangi kerangkapan data atauredundancy data.

3. Memungkinkan adanyaupdating secara bersamaan.

4. Menyediakan sistem yang memungkinkan dilakukannya pengembangan database.

5. Memberikan perlindungan dari pihak pemakai tidak berhak.

2.2.3 Alat-alat Pemodelan Sistem

(41)

menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang sudah ada.

Alat-alat yang digunakan dalam pemodelan sistem antara lain adalah: [1]

1. Diagram Konteks.

2. Entity Relationship Diagram (ERD) 3. Data Flow Diagram (DFD).

4. Kamus Data(Data Dictionary).

2.2.3.1 Diagram Konteks

Diagram konteks menggambarkan aplikasi dalam satu lingkaran dan hubungan dengan entitas luar. Dimana lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses dalam aplikasi. Dalam penggambaran ini, sistem dianggap sebagai sebuah objek yang tidak dijelaskan secara rinci, karena yang ditekankan adalah interaksi sistem dengan lingkungan yang mengaksesnya. [1]

2.2.3.2 ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram adalah salah satu model atau teknik pendekatan yang dapat menyatakan atau mengambarkan hubungan antaraentity di dalam sebuah sistem di mana sebuah hubungan tersebut dinyatakan sebagaione to one, one to many, many to onedanmany to many.[1]

(42)

1. Entitas (Entity)

Entitas adalah sebuah barang atau objek yang dapat dibedakan dari objek lain. Entitas direpresentasikan dengan empat persegi panjang.

2. Atribut (Attribute)

Atribut adalah properti deskriptif yang dimiliki oleh setiap anggota dari himpunan entitas. Atribut direpresentasikan dengan bentukelips.

3. Relasi (Relationship)

Relasi adalah hubungan antara suatu himpunan entitas dengan himpunan entitas yang lainnya. Relasi direpresentasikan dengan belah ketupat. Relasi antar tabel dikategorikan menjadi tiga model, yaitu :

a. Unary Relationship

Unary Relationship adalah model relasi yang terjadi diantara entitas

yang berasal dari entitas yang sama. Unary Relationship disebut sebagaiRecursive Relatioship atauReflective Relationship.

b. Binary Relationship

Binary Relationship adalah model relasi antara instance-instance

(43)

c. Ternary Relationship

Ternary Relationship adalah relasi antara intance-intance dari tiga tipe entitas secara sepihak.Ternary Relationship tidak sama dengan relationship binary.

4. Kardinalitas (Cardinality)

Kardinalitas adalah angka yang menunjukkan banyaknya kemunculan suatu objek terkait dengan kemunculan objek lainnya pada suatu relasi.

Jenis-jenis kardinalitas yaitu sebagai berikut :

a. One to One

Hubungan one to one adalah antara file pertama dengan file kedua adalah satu banding satu.

b. One to Many

Hubungan one to many adalah sebuah relasi merupakan tahap dimana hubungan antarafile pertama dengan file kedua adalah satu banding banyak.

c. Many to One

(44)

d. Many to Many

Hubungan many to manyadalah sebuah relasi antara suatu file satu dengan file yang kedua memepunyai relasi banyak berbanding banyak.

2.2.3.3 DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram adalah diagram sistem yang menggambarkan cara kerja aplikasi secaralogic. Mulai dari tingkat paling tinggi sampai dengan tingkat paling rendah. Pada perancangan ini terdiri dari perancangan awal (preliminary design) dan perancangan rinci (detailed design) sesuai dengan tahap-tahap rekayasa perangkat lunak. Adapun penjelasan dari perancangan awal adalah perancangan sistem yang menggambarkan tentang hubungan antara sistem dengan lingkungan luar sistem. [1]

(45)

2.2.3.4 Kamus Data(Data Dictionary)

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data dapat mendefinisikan data yang mengalir pada sistem dengan lengkap. Kamus data dapat digunakan pada tahap analisa dan perancangan sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang masukan, merancang laporan-laporan dan database.[1]

Dengan adanya kamus data, didapat definisi-definisi dari bentuk-bentuk yang tidak dimengerti dalam DFD yaitu aliran data, file, proses dan elemen-elemen data. Arus data pada DFD bersifat global, hanya ditujukan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari arus data, secara lebih lengkap dapat dilihat di kamus data.

2.2.4 Konsep Dasar Pengendali

Menurut Sunarto yang diambil dari kutipan Anthony I. Karamanlis dalam buku (“Power Plant Over View . Swiss : Asea Brown Boveri, 1997). hal 1.),

mendefinisikan pengendali sebagai berikut : [5]

“Mengatur, mengarahkan dan memerintah”.

(46)

adalah sistem kendali umpan maju (feedforward control) yang menggunakan pengatur (controller) serta aktuator kendali (control actuator) yang berguna untuk memperoleh respon sistem yang baik. Sedangkan sistem kendali tertutup (close loop) adalah sistem kendali yang memanfaatkan variabel yang sebanding dengan

selisih respon yang terjadi terhadap respon yang diinginkan.

Gambar 2.2 (a)Open Loop, (b)Close Loop

2.2.5 Lampu Lalu Lintas

2.2.5.1 Pengertian Lampu Lalu Lintas

(47)

setiap lampu lalu lintas terdapat 3 buah lampu yang berwarna merah, kuning, dan hijau. Merah berarti berhenti, kuning berarti hati-hati, sedangkan hijau berarti jalan.

2.2.6 Pengertian Pengdali Lampu Lalu Lintas

Pengandali lampu lalu lintas adalah mengatur pergantian isyarat lampu lalu lintas yang ada di persimpangan jalan, yaitu merah, kuning dan hijau. Pengendali lampu lalu lintas bertujuan untuk mengatur kendaraan berjalan secara bergantian pada persimpangan jalan.

Secaradefault, setiap lampu lalu lintas akan mengatur laju kendaraan yang akan berjalan lurus dan berbelok ke kanan. Sedangkan belok kiri diperbolehkan langsung kecuali ada lampu lalu lintas atau rambu-rambu lalu lintas lain yang mengatur belokan ke kiri. Hal itu telah diatur di Penjelasan UU Lalu Lintas No.14 tahun 1992.

2.2.7 Konsef Dasar Kamera CCTV (Close Circuit Television)

(48)

CCTV (Closed Circuit Television) atau dalam bahasa Indonesianya yaitu Telivisi dengan Sirkuit Tertutup adalah perangkat peralatan pengawas (surveillance) yang memonitor keadaan sekitar melalui kamera pengintai yang terdiri dari kamera dan system DVR (Digital Video Recording).[4]

Kamera CCTV (Close Circuit Television) adalah perangkat perekam gambar video yang mampu mengawasi dan mengintai objek tertentu.

2.2.8 Monitoring

Menuru lis Prasetyo “Monitoring dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mengikuti suatu program dan pelaksanaannya secara mantap, teratur dan

terus-menerus dengan cara mendengar, melihat dan mengamati, serta mencatat

keadaan serta perkembangan program tersebut”.[4]

Jadi monitoring adalah kegiatan mengamati suatu objek untuk diambil sebuah informsi secara berkala.

2.2.9 Pengertian Port Paralel

(49)

kontrol dari komputer ke printer, misalnya untuk menggulung kertas, dan PS digunakan untuk mengirimkan kode-kode status printer ke komputer, misalnya untuk menginformasikan bahwa kertas telah habis.

Port PC adalah port baca/tulis (read/write), PS adalah port baca saja (read only), sedangkan port DP adalah port baca/tulis(read/write) juga. Akan tetapi,

kemampuan ini hanya dimiliki oleh Enhanced Paralel Port (EPP), sedangkan pada port paralel Standar, port DP hanya memiliki kemampuan tulis saja (write only).[6]

Gambar 2.3 Konfigurasi slot DB-25Female

(50)

Tabel 2.1 Nama Pin dan nama sinyal Konektor paralel port DB 25

Nomer

Pin Nama Sinyal

Direction Register Komplemen

1 Strobe In/Out Control bit 0 Ya

2 Data 0 Out Data bit 0

3 Data 1 Out Data bit 1

4 Data 2 Out Data bit 2

5 Data 3 Out Data bit 3

6 Data 4 Out Data bit 4

7 Data 5 Out Data bit 5

8 Data 6 Out Data bit 6

9 Data 7 Out Data bit 7

10 Ack In Status bit 6

11 Busy In Status bit 7 Ya

12 Paper Out/Paper End In Status bit 5

13 Select In Status bit 4

14 Auto Linefeed In/Out Control bit 1 Ya 15 Error/Fault In Status bit 3

16 Initialize In/Out Control bit 2

17 Select Printer/Select In In/Out Control bit 3 Ya

18-25 Ground Ground

Fungsi dari sinyal-sinyal tersebut adalah sebagai berikut : [6]

1. Strobe : komputer akan mengaktifkan saluran ini dan meneruskan data ke printer.

2. Data 0 – Data 7 : Data Output

3. Ack : jika printer telah mengolah data yang diterimanya, maka dalam

waktu maksimal 30 s printer akan memberikan sinyal acknowledge (ack).

4. Busy : sinyal ini aktif ketika printer menerima data, mencetak data jika

ada gangguan atau dalam status offline.

5. Paper Out : apabila kertas telah habis atau tidak ada kertas, maka sinyal

(51)

6. Select : ketika printer telah dihidupkan maka sinyal ini yang menyatakan

printer dalam keadaan aktif (online).

7. Auto Linefeed : jika sinyal ini adiaktifkan, printer pada akhir setiap baris

akan pindah ke baris selanjutnya secara otomatis.

8. Error : keluaran ini aktif jika ada gangguan seperti printer tidak

tersambung atau tidak menyala (offline).

9. Initialize : dengan saluran ini printer kembali ke keadaan awal.

10. SelectPrintert : pemilihan printer sebagai piranti DTE (Data Termnal

Equipment).

11. 8 – 25 : Ground[

2.2.11 Database MySQL

MySQL adalah suatu perangkat lunakdatabase relasi (Relational Database

Management system atau RDBMS), seperti halnya ORACLE, Postgresql, MSSQL

dan sebagainya. Jangan disalah-artikan dengan SQL. SQL (Structured Query Language) sendiri didefinisikan sebagai suatu sintaks perintah-perintah tertentu

atau bahasa (program) yang digunakan untuk mengelola suatudatabase.

Kepopuleran MySQL dimungkinkan karena kemudahannya untuk digunkaan, cepat secara kinerjaquery, dan mencukupi untuk kebutuhandatabase perusahaan-perusahaan skala menengah-kecil. Database MySQL merupakan database yang menjanjikan sebagai alternative pilihan database yang dapat

(52)

2.2.12 Borland Delphi

Delphi adalah paket bahasa pemrograman yang bekerja dalam sistem operasi Windows. Delphi merupakan bahasa pemrograman yang mempunyai cakupan kemampuan yang luas dan sangat canggih.

Kelebihan-kelebihan yang dapat diambil ketika seorang pengembang perangkat lunak menggunakan Borland Delphi adalah :

1. Delphi mendukung Pemrograman Berorientasi Objek (Object Oriented Programming).

2. Hasil dari proses kompilasi berupa sebuah file yang dapat dieksekusi (executable file) sehingga mempermudah dalam pendistribusian program dan mengurangi banyaknyafile pendukung.

3. Delphi menyediakan banyak sekali komponen yang dapat digunakan. Selain itu banyak juga komponen yang bersumber dari pihak ketiga yang biasanya disertai dengan dokumentasi, source code dan lain-lain. Komponen dari pihak ketiga bisa yang komersil ataufree.

4. Mendukung banyak database server (MySQL, SQL Server, Interbase, Oracle dll) sehingga dapat mempermudah dalam membuat aplikasi database.

5. Borland Delphi menyediakan fasilitas yang luas mulai dari fungsi membuat form hingga untuk menggunakan format file berbasis data yang popular sepertiDbase danParadoks.

(53)

36 3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem adalah uraian keseluruhan bagaimana sistem yang berjalan saat ini baik dilihat dari analisis fungsional dan analisis nonfungsional yang terdiri dari analisis perangkat lunak dan analisis perangkat keras serta analisisUser yang terlibat.

3.1.1 Analisis Masalah

Dari tahap analisis dapat diketahui dengan jelas masalah-masalah apa saja yang sering muncul, bagaimanaUser menggunakan sistem yang berjalan sampai solusi yang dapat diajukan untuk memecahkan masalah tersebut.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala bagian lalu lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Subang, didapat kesimpulan permasalahan dalam sistem pengaturan waktu pergantian lampu lalu lintas, yang nantinya akan dijadikan landasan usulan perancangan sistem yang baru. Adapun permasalahan tersebuat yaitu:

(54)

2. Pada proses pengaturan waktu pergantian lampu lalu lintas, hanya bisa dilakukan oleh teknisi dari luar Dinas Perhubungan Kabupaten Subang dan pihak perusahaan yang membuat pengendali waktu lampu lalu lintas tersebut.

3. Dalam menghubungi pihak perusahaan atau teknisi dari luar Dinas Perhubungan Kabupaten Subang, terjadi keterlambatan pengaturan waktu pergantian lampu lalu lintas, sehingga menyebabkan kemacetan yang panjang di persimpangan jalan.

4. Sering kali tidak dilakukan pengaturan waktu pergantian lampu lalu lintas, kerena kesibukan dari pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Subang atau dari pihak perusahaan yang membuat pengendali waktu tersebut.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, dalam sistem pengendali waktu lampu lalu lintas perlu adanya sistem yang menyediakan fungsi dan tools yang mampu memonitoring secara langsung di kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Subang dan mempermudah mengandalikan waktu pergantian lampu lalu lintas secara komputerisasi, sistem ini diharapkan mampu mengendalikan lampu lalu lintas dan memberikan informasi kondisi jalan yang bermanfaat bagi pihak instansi.

3.1.2 Analisis Prosedur Sistem yang sedang Berjalan

(55)

Pehubungan Kabupaten Subang dan sistem digital yang bisa disetting oleh pihak perusaahan pembuat lampu lalu lintas yaitu CV. INSUN MEDAL LESTARI (IMEL) Cimahi Bandung.

a. ProsedurMonitoring

Monitoring adalah kegiatan dari pihak instasi untuk melihat kondisi

jalan dan tingkat kemacetan pada persimpangan.

Prosedur yang ada pada prosesmonitoring yaitu sebagai berikut :

1. Petugas lapangan Dinas Perhubungan Kabupaten Subang mengecek secara langsung kondisi jalan pada setiap persimpanagn, untuk melihat tingkat kepadatan kendaraan.

2. Apabila tingkat kemacetan pada persimpangan jalan mengalami tingkat kemacetan yang panjang, maka dilakukan penambahan waktu pergantian lampu lalu lintas.

3. Apabila tingkat kemacetan pada persimpangan jalan mengalami penurunan yang drastis, maka dilakukan pengurangan waktu pergantian lampu lalu lintas.

b. Prosedur Pengaturan Waktu Pergantian Lampu Lalu Lintas

(56)

Sistem pengendali lampu yang ada pada sekarang ini mempunyai dua sistem pengendali waktu yaitu, sistem pengendali manual dan sistem pengendali digital. Pengendalian waktu sistemmanual menggunakanSCC (Supply Clock Control) untuk mengatur waktu pergantian nyala lampu lalu

lintas dengan cara memindahkan posisi jumper untuk mendapatkan nilai waktu pergantian lampu lalu lintas dalam satuan detik, pengendali ini hanya bisa disetting oleh teknisi dari luar Dinas Pehubungan Kabupaten Subang. Pengendali waktu sisitemdigital menggunakan sebuahmicro chip IC (Integrated Circuit) program Mp.8 yang dibuat oleh CV. INSUN

MEDAL LESTARI (IMEL) Cimahi Bandung. pengaturan waktu pergantian lampu lalu lintas hanya bisa dilakukan oleh pihak perusahan dengan cara memprogram IC micro chip dengan sebuah komputer yang dilakukan secara langsung ke lapangan.

Prosedur pengaturan waktu yang sedang berjalan yaitu sebagai berikut : 1. Setelah dilakukan monitoring apabila ada perubahan pada tingkat

kemacetan kendaraan dan kondisi jalan, maka selanjutnya dilakukan pengaturan waktu pergantian lampu lalu lintas dengan melihat terlebih dahulu sistem pengendali yang dipakai.

2. Apabila sistem pengendali yang dipakai menggunkan sistem manual, maka petugas bagian lalu lintas memanggil teknisi untuk melakukan pengaturan waktu pergantian lampu lalu lintas.

(57)

LESTARI (IMEL) Cimahi Bandung untuk melakukan pengaturan lampu lalu lintas dengan cara memprogramIC micro chip.

Melihat prosedur pengaturan waktu lalu lintas dan monitoring kondisi jalan dan tingkat kemacetan kendaraan pada persimpangan yang sedang berjalan merupakan salah satu masalah Dinas Perhubungan Kabupaten Subang, maka untuk mempermudah petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Subang dibutuhkan sistem yang baru untuk monitoring dan mengatu waktu pergantian lampu lalu lintas.

Untuk mempermudah petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Subang memonitoring tingkat kepadatan kendaraan dan kondisi jalan pada persimpangan, dibutuhkan kamera CCTV(Close Circuit Television) yang dipasang pada setiap persimpangan lampu lalu lintas dan dimonitoring pada layar komputer di kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Subang. Untuk mempermudah petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Subang mengatur waktu pergantian lampu lalu lintas secara langsung, dibutukan komputer yang dapat mengatur waktu pergantian lampu alalu lintas dengan cara mengatur kuluaranport paralel komputer sebagai inputsaklar digital.

(58)

1. Petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Subang memilih pesimpangan yang akan dikendalikan dan dimonitoring.

2. Setelah memilih persimpangan petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Subang bisa memonitoring kondisi jalan dan tingkat kemacetan kendaraan pada layar komputer dengan bantuan kamera CCTV (Close Circuit Television) yang dipasang pada setiap persimpangan.

3. Apa bila terjadi perbedaan kepadatan kendaraan atau kondisi jalan pada persimpangn, maka petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Subang memberikan nilai waktu tunda dengan cara menulis nilai waktu pergantianlampu lalu lintas pada teks editor yang tersedia dan menyipannya pada sebuahdatabase.

3.1.3 Analisis Sistem Pergantian Lampu Lalu Lintas

Sistem pergantian lampu yang sedang berjalan dilihat dari kondisi persimpangan, menggunkan sistem paralel untuk dua lampu lalu lintas setiap ruas yang berlawanan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat contoh pergantian lampu simpang empat seperti tabel dibawah ini:

Tabel 3.1Sistem pergantian nyala lampu simpang empat

Kondisi

Ruas Barat Ruas Utara Ruas Timur Ruas Selatan

Keterangan

H K M H K M H K M H K M

1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1

Barat dan Timur hijau,

Utara dan Selatan merah

2 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1

Barat dan Timur kuning,

(59)

Selatan merah

3 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 Merah Semua

4 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0

Utara dan Selatan kuning, Barat

dan Timur merah

5 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0

Utara dan Selatan hijau,

Barat dan Timur merah

Keterangan :

M : Lampu Merah K : Lampu Kuning H : Lampu Hijau

1 : Nilai bilanganbiner yang menyatakan True (menyala). 0 : Nilai bilanganbiner yang menyatakan False (padam).

Melihat tabel di atas dapat disimpulkan untuk setiap ruas yang berlawanan mempunyai keadaan lampu yang sama. Pada simpang tiga sistem pergantian lampu lalu lintas sama dengan sistem pergantian lampu pada simpang empat, tetapi pada simpang tiga mempunyai tiga ruas jalan maka ada satu ruas yang tidak terpakai pada simpang empat. Sistem pergantian lampu yang sedang berjalan telah disesuaikan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Subang dengan kondisi jalan pada persimpangan yang ada.

(60)

berjumlah 12 port keluaran Sistem pergantian lampu yang diusulkan dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem pergantian lampu yang disetting secara default atau sesuai dengan sistem yang sedang berjalan di kabupaten Subang dan yang kedua sistem pergantian lampu yang disetting secara manual oleh User, dengan tujuan apabila ada perubahan sistem pergantian lampu lalu lintas di Kabupaten Subang.

Sistem pergantian lampu lalu lintas yang pertama menggunakan sistem pergantian yang sedang berjalan. Sistem pergantian lampu ini menggunakan 8 port Data Port (DP) D0-D7 dengan alamatport 378h dan 4port Printer Control

(PC) C0-C3 dengan alamat 37Ah yang berjumlah 12port keluaran.

Tabel 3.2Sistem pergantian lampu lalu lintas menggunkan sistemdefault.

Kondisi

Traffic Light4 (Ruas Barat)

Traffic Light3 (Ruas Utara)

Traffic Light 2 (Ruas Timur)

Traffic Light1

(Ruas Selatan) Alamat Port

Waktu

H K M H K M H K M H K M

DP PC C3 C2 C1 C0 D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0

1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 97 8 24

2 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 81 4 3

3 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 73 2 3

4 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 138 2 3

5 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 12 3 24

Keterangan:

D0-D7 :Output port parallel Data Port (DP) dengan alamatport 378h. C0-C3 : Output port parallel Printer Control (PC) dengan alamat port

37Ah.

(61)

PC : Adalah alamat port parallel yang diberikan padaPrinter Control (PC) port printer.

M : Lampu Merah.

K : Lampu Kuning. H : Lampu Hijau.

1 : Nilai bilanganbiner yang menyatakan True (menyala). 0 : Nilai bilanganbiner yang menyatakan False (padam).

Sistem pergantian lampu secaramanual mempunyai kombinasi pergantian lampu sebangak 12 kombinasi, kombinasi lampu tersebut ditentukan oleh User dengan kombinasi maksimal sebanyak 12 kombinasi pergantiann lampu. Sistem pergantian lampu dengan cara manual menggunakan 8 port Data Port (DP) D0-D7 dengan alamat port 378h dan 4 port Printer Control (PC) C0-C3 dengan alamat 37Ah yang berjumlah 12 port keluaran. Sebagai contoh sistem yang disetting secaramanual olehUser dijelaskan pada tabel 3.3 sebagai berikut :

Tabel 3.3Sistem pergantian lampu lalu lintas menggunkan sistem pemilihan kondisi pergantian lampu lalu lintas dengan caramanual.

Kondis i

Traffic Light 4 (Ruas Barat)

Traffic Light3 (Ruas Utara)

Traffic Light 2 (Ruas Timur) Traffic Light1 (Ruas Selatan) Alamat Port Waktu

H K M H K M H K M H K M

DP PC

C3 C2 C1 C0 D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0

8 4 2 1 128 64 32 16 8 4 2 1

1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 73 8 24

2 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 73 4 3

3 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 73 2 3

4 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 9 3 24

5 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 137 2 3

6 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 73 2 3

(62)

8 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 81 2 3

9 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 73 2 3

10 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 56 2 24

11 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 42 2 3

12 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 73 2 3

Keterangan:

D0-D7 :Output port parallel Data Port (DP) dengan alamatport 378h. C0-C3 : Output port parallel Printer Control (PC) dengan alamat port

37Ah.

DP : Adalah alamat port parallel yang diberikan padaData Port (DP) port printer.

PC : Adalah alamat port parallel yang diberikan padaPrinter Control (PC) port printer.

M : Lampu Merah.

K : Lampu Kuning. H : Lampu Hijau.

1 : Nilai bilanganbiner yang menyatakan True (menyala). 0 : Nilai bilanganbiner yang menyatakan False (padam).

(63)

1000 01001001

Data Port (DP) =73 Printer Control (PC) = 8

Jadi kondisi 1 mempunyai nilai biner 100001001001(2) yang terdiri dari empatbit pertama nilaibiner untukport Printer Control (PC) dengan alamatport parallel sebesar 8(10) dan delapan bit selanjutnya adalah nilai biner untuk port Data Port (DP) dengan jumlah desimal 73(10).

3.1.4 Analisis Sumber Tegangan

Sumber tegangan adalah tegangan yang dibutuhkan oleh Traffic Light untuk menyalakan lampu. Traffic Light yang digunakan di Kabupaten Subang mempunyai dua tipe Traffic Light, yaitu Traffic Light dengan lampu pijar yang mempunyai daya sebesar 60 watt dengan tegangan 220 volt AC (arus bolak-balik) dan Traffic Light yang menggunakan 126 buah LED (Light Emitting Diode) dengan tegangan 50 volt DC (arus searah). Saklar digital mempunyai tegangan keluaran sebesar 5 volt yang dapat menyalakan satu buah LED (Light Emitting Diode), untuk menyalakan Traffic Light dibutukanconverter yang bisa merubah

tegangan sebesar 5 volt menjadi 220 volt AC atau 50 volt DC. Converter dan Power supply pada umumnya sudah tersedia pada Traffic Light, jadi tidak harus

membuatconverter danpower supply lagi.

3.1.5 Analisis Perangkat Lunak

Instansi ini dalam sehari-harinya menggunakan sistem operasi Windows XP dan untuk aplikasi bantuan pengolahan data menggunakan Microsoft Excel

(64)

Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan pada aplikasi yang akan dibangun di Dinas Perhubungan Kabupaten Subang yaitu sebagai berikut :

1. Sistem OperasiWindows XP 2. MySql 5.1.3.

3. Borland Delphi 7.0

4. mysql-connector-odbc-5.1.5-win32.msi

3.1.6 Analisis Perangkat Keras

Adapun spesifikasi perangkat keras (hardware) yang digunakan di kantor Dinas Perhubungan adalah sebagi berikut:

a. Processor Intel Pentium IV 2,6 Ghz b. Monitor 15“

c. Hardisk Drive 120 Gb d. Memory/RAM 1 Gb e. VGA Card 256 Mb f. CD ROM drive g. Keyboard h. Mouse i. Printer

(65)

persimpangan jalan sedangkan jumlah persimpangan di Kabupaten Subang sebanyak tujuh persimpangan.

Spesifikasi minimal komputer yaitu sebagai berikut : a. Processor Intel Pentium IV 1,7 Mhz

b. Monitor 15“

c. Hardisk Drive 20 Gb d. Memory/RAM 1 Gb e. VGA Card 128 Mb f. CD ROM drive g. Keyboard dan mouse

3.1.7 Analisis Kebutuhan Pengguna

Karakteristik dari User yang ada saat ini yang ada dibagian Bidang Lalu Lintas Darat dan laut dibagian seksi pengendali oprasional dan ketertiban membawahi petugas lapangan. User dapat mengoperasikan Sistem Operasi Windows, bekerja menggunakan Microsoft Office seperti Microsoft Office Word

danMicrosoft Office Excel. Perincian kebutuhanUser :

a. Kepala Seksi pengendali operasional dan ketertiban

Pendidikan : S1

Umur : 48 Tahun

(66)

b. Petugas lapangan atau pembantu sukarelawan Pendidikan : Minimal : SLTA

Umur : Maksimal 40 Tahun

Keahlian : Bisa menggunakan Komputer dengan Sistem Operasi Berbasis Windows dan sering menggunkan Microsoft Office 2003, 2007.

Pengguna yang akan menggunakan aplikasi yang akan dibangun ini terdiri dari dua bagian yaitu administrator dan User, dengan asumsi pengguna yang sudah terbiasa menggunakan sistem barbasis windows, sebagai berikut :

a. Administrator

Administrator adalah bagian pengguna sistem yang memiliki hak akses

lebih dibandingkan denganUser lain, dengan karakteristik sebagai berikut: 1. Mempunyai kemampuan dasar di bidang komputer.

2. Dapat mengoperasikan sistem operasiMicrosoft Windows XP. 3. Memiliki pengalaman lebih lama dalam menggunakan komputer. 4. Bisa membaca peta kota kabupaten subang.

5. Bisa menghitung dan memperkirakan waktu pergantian lampu lalu lintas sesuai tingkat kemacetan kendaraan.

6. Tidak buta warna.

7. Memiliki latar belakang pendidikan minimal D3. b.User

User adalah bagian pengguna sistem yang memiliki batasan hak akses,

(67)

1. Mempunyai kemampuan dasar dibidang komputer.

2. Dapat mengoperasikan sistem operasiMicrosoft Windows XP. 3. Bisa membaca peta kota kabupaten subang.

4. Bisa menghitung dan memperkirakan waktu pergantian lampu lalu lintas sesuai tingkat kemacetan kendaraan.

5. Tidak buta warna.

6. Memiliki latar belakang pendidikan minimal SMA.

Melihat karekteristik administrator dan User yang dibutuhkan, petugas bagian lalu lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Subang sudah memenuhi karakteristik administrator dan User yang dibutuhkan. Hanya saja, dibutuhkan pengenalan dan pelatihan kepada administrator dan User untuk dapat mengoperasikan sistem yang baru. Berdasarkan kemampuan, pendidikan, dan pengalaman mengoprasikan Microsoft Excel, Microsoft Word dan dapat mengoperasikan sistem opersai windows, maka yang berhak menjadi administrator adalah kepala seksi pengendali oprasional dan keteriban, sedangkan untukUser adalah petugas lapangan atau pembantu sukarelawan.

3.1.8 Analisis Jaringan

(68)

Usulan untuk gambaran jaringan komputer pada Dinas Perhubungan Kabupaten Subang yaitu digunakannya dua komputer dengan spesifikasi satu komputer sebagai server untuk Admin dan tujuh komputer digunakan sebagai client yaitu untukUser.

Gambar 3.1Jaringan Komputer Dinas Perhubungan Kabupaten Subang yang diusulkan

3.1.9 Analisis Basisdata

Analisis basis data adalah kegiatan menganalisis data yang akan diolah dan disimpan dalamdatabase. Dalam analisis ini direpresentasikan darimana data berasal dan atribut dari data tersebut.

3.1.9.1Entity Relationship Diagram (ERD)

(69)

Gambar 3.2Entity Relationship Diagram (ERD)

3.1.10 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional adalah analisis terhadap kebutuhan secara fungsional baik dalam aliran data ataupun informasi. Analisis kebutuhan fungsional digambarkan dalam analisis terstruktur yang akan digambarkan pada subbab berikutnya.

3.1.10.1 Diagram Konteks

(70)

Hubungan entitas yang mempengaruhi langsung sistem pengolahan data pengendali lampu lalu lintas (Traffic Light) berbasis client server Gambar 3.3 berikut ini :

Gambar 3.3Diagram Konteks

3.1.10.2Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram adalah diagram sistem yang menggambarkan cara

kerja aplikasi secaralogic. Mulai dari tingkat paling tinggi sampai dengan tingkat paling rendah.

(71)

Gambar 3.4DFD Level 0

3.1.10.2.1 DFD Level 1 Proses 1 Login

(72)

Gambar 3.5DFD Level 1 Proses 1.0 Login

3.1.10.2.2 DFD Level 1 Proses 2 Pengolahan Data Master

(73)

Gambar 3.6DFD Level 1 Proses 2 Pengolahan Data Master

3.1.10.2.3 DFD Level 1 Proses 4 Pengendali Traffic Light

DFD level 1 proses 4 menjelaskan tentang proses pengendali Traffic Light yang didalamnya terdapat proses mengolah data pergantian lampu default

dan mengolah data pergatian lampumanual. 2.1 Pengolahan Data User User User 2.4 Pengolahan Data Jalan Data User Data User Info User Info User InfoJalan Data Jalan 2.2 Pengolahan Data Kecamatan 2.3 Pengolahan Data Persimpangan Persimpangan Data Persimpangan Info Persimpangan Data Kecamatan Info Kamera Data Persimpangan Info Persimpangan 2.5 Pengolahan Data Kamera Kecamatan Data Kecamatan Info Kecamatan Kamera Info Kamera Data Kamera Info Kamera Jalan Info Jalan Data Jalan Data Kamera Info Kecamatan

Info Traffic Light Admin 2.6 Pengolahan Data Detail Persimpangan Detail_ Persimpangan Info Detail Persimpangan

Data Detail Persimpangan Data Detail Persimpangan

Info Detail Persimpangan

(74)

Gambar 3.7DFD Level 1 Proses 4 Pengendali Traffic Light

3.1.10.2.4 DFD Level 2 Proses 2.1 Pengolahan DataUser

DFD level 2 proses 2.2 menjelaskan tentang proses pengolahan data User yang didalamnya terdapat proses tambah data User, ubah data User dan

hapus dataUser.

Gambar 3.8DFD Level 2 Proses 2.1 Pengolahan DataUser

3.1.10.2.5 DFD Level 2 Proses 2.2 Pengolahan Data Kecamatan

DFD level 2 proses 2.2 menjelaskan tentang proses pengolahan data kecamatan yang didalamnya terdapat proses tambah data kecamatan dan ubah data kecamatan.

2.1.1 Tambah Data

User

User Admin

Data User yang akan ditambah Info User yang telah ditambah

Data User yang akan ditambah Info User yang telah ditambah

2.1.2 Ubah Data

User

Info User yang telah diubah Data User yang akan diubah

Info User yang telah diubah Data User yang akan diUbah

2.1.3 Hapus Data

User Data User yang akan dihapus

(75)

Gambar 3.9DFD Level 2 Proses 2.2 Pengolahan Data kecamatan

3.1.10.2.6 DFD Level 2 Proses 2.3 Pengolahan Data Persimpangan

DFD level 2 proses 2.3 menjelaskan tentang proses pengolahan data persimpangan yang didalamnya terdapat tambah data persimpangan dan proses ubah data persimpangan.

Gambar 3.10DFD Level 2 Proses 2.3 Pengolahan Data Persimpangan

3.1.10.2.7 DFD Level 2 Proses 2.4 Pengolahan Data Jalan

DFD level 2 proses 2.4 menjelaskan tentang proses pengolahan data jalan yang didalamnya terdapat proses tambah data jalan dan ubah data jalan.

(76)

3.1.10.2.8 DFD Level 2 Proses 2.5 Pengolahan Data Kamera

DFD level 2 proses 2.5 menjelaskan tentang proses pengolahan data kamera yang didalamnya terdapat proses tambah data kamera dan ubah kamera.

Gambar 3.12DFD Level 2 Proses 2.5 Pengolahan Data Kamera

3.1.10.2.9 DFD Level 2 Proses 2.6 Pengolahan Data Detail Persimpangan

DFD level 2 proses 2.6 menjelaskan tentang proses pengolahan data detail persimpangan yang didalamnya terdapat proses tambah data detail persimpangan dan ubah detail persimpangan.

Gambar 3.13DFD Level 2 Proses 2.6 Pengolahan Data Detail Persimpangan.

3.1.10.2.10 DFD Level 2 Proses 4.1 Mengolah Pergantian LampuDefault

DFD level 2 proses 4.1 menjelaskan tentang proses pengolahan data pergantian lampudefault yang didalamnya terdapat proses tambah data dan ubah data pergantian lampudefault.

2.6.1 Tambah Data

Detail Persimpangan

Detail_ Persimpangan User

Info Detail Persimpangan yang akan ditambah

Data Detail Persimpangan yang telah ditambah Data Detail Persimpangan yang akan ditambah Info Detail Persimpangan yang telah ditambah

2.6.2 Ubah Data

Detail

Persimpangan Info Data Detail Persimpangan yang telah diubah Data Detail Persimpangan yang akan diubah

Info Detail Persimpangan yang telah diubah Data Detail Persimpangan yang akan diUbah

Jalan Info Jalan

Info Jalan Persimpangan

Info Persimpangan

Info Persimpangan

Kamera Info Kamera

(77)

Gambar 3.14DFD Level 2 Proses 4.1 Mengolah data pergantian lampudefault.

3.1.10.2.11 DFD Level 2 Proses 4.2 Mengolah Data Pergantian Lampu

Manual

DFD level 2 proses 4.2 menjelask

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Instansi
Gambar 3.22 Spesifikasi Antarmuka Pengolahan Data User
Gambar 3.24 Spesifikasi Antarmuka Pengolahan Data Persimpangan
Gambar 3.26 Spesifikasi Antarmuka Pengolahan Kamera
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan pada Sistem Pemantau Pelanggaran Lalu Lintas Pada Traffic Light Menggunakan Sensor SRF04 dan Kamera Berbasis

Berdasarkan pengujian menggunakan metode Webster, sistem lampu lalu lintas kondisi eksisting masih dapat di optimalkan dan menghasilkan keluaran berupa waktu penundaan

Dari hasil analisis pe- nanganan simpang dengan penerapan lampu lalu lintas bersinyal metode MKJI 1997 diatas menunjukan bahwa Simpang Tugu Baron Surakarta Berdasarkan nilai

Dari hasil analisis penanganan simpang dengan penerapan lampu lalu lintas metode MKJI 1997 diatas menunjukan bahwa Simpang Tugu Baron Surakarta, perbaikan alternatif

Model CA dapat diterapkan pada proses simulasi pergerakan kendaraan dan membantu proses analisis metode optimasi lampu lalu lintas, tepatnya sebagai model yang