• Tidak ada hasil yang ditemukan

THE MEANING OF LIFE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "THE MEANING OF LIFE"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Minggu, 27 September 2015

Refleksi Pertemuan Ketiga

ARTI HIDUP DALAM KACAMATA

FILSAFAT

Oleh : Tri Kurniah Lestari, S.Pd. (15709251065)

http://trikurniahlestari-ririn-mpm.blogspot.co.id/2015/09/refleksi-pertemuan-ketiga.html#more

Bismillahirrahmanirahim

Assalamu‟alaikum warrahmatullahi wabarakatu

Pertemuan ketiga ini dilaksanakan pada selasa tanggal 22 September 2015 jam 11.10 sampai dengan 12.50 diruang 305b gedung lama pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta prodi pendidikan matematika kelas a pada matakuliah filsafat ilmu dengan dosen pengampuh pak Marsigit. Perkuliahan ini diawali dengan mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang harus dibuat setiap minggunya.

Sistem perkuliahan masih sama seperti 2 pertemuan sebelumnya, yaitu lebih banyak mendengar dan merekam apa yang disampaikan oleh bapak. Topik yang dibicarakan saat ini yaitu membahas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara lisan. Beliau juga menyampai informasi seputar facebook beliau, kemudian beliau juga memberitahukan bahwa ada dua orang yang hasil refleksi pertemuan keduanya telah di postkan kefacebook beliau, karena beliau menganggap hasilnya cukup baik.

Pertanyaan secara lisan untuk pertamakalinya di sampaikan

oleh bu retno kusuma dewi, petanyaan beliau yaitu : “menurut

(2)

kira-kira siswa sekarang ini cenderung memilih hal mudah?,

mudah maksudnya segala sesuatu yang instan”

Setelah mendengar pertanyaan yang disampaikan, pak

marsigit kemudian menjawab : “Jadi gini bu, ibu meluncurnya

telalu tajam, dari filsafat sampai ke siswa, tetapi selain meluncur terlalu tajam ada pantulan yang bagus yaitu budaya instan, anda semua perlu membaca di akademia edu mengenai narasi besar ideology dan politik pendidikan dunia, itu saya uraikan persis dari jaman yunani sampai jaman sekarang, sehingga kita bisa mengetahui alasan dan sebab-sebab adanya budaya instan, ceritanya panjang dan disamping cerita panjang disitu juga memerlukan pengetahuan-pengetahuan lain. Uraian saya tidak membosankan karna disajikan dalam bentuk power point, sehingga dapat dibaca sekilas saja, ulangi kembali dan bisa menyimpulkan point-pointnya, ratusan ribu orang membaca, intisarinya sebetulnya merupakan atmosfirnya, kurun waktunya

memang sampai pada kehidupan saat ini.”

Beliau menambahkan kembali “kalau memang ada yang

mudah kenapa musti cari yang sulit, saya juga menjelaskan di kelas lain kalau itu tesis maka ada anti tesisnya. Anti tesisnya aku buat begini, kalau bisa mengerjakan yang sulit kenapa cari yang mudah, didengar juga gak begitu jelas diucapkan juga gampang tapi dilaksanakan sangat sulit, silahkan anda uji diri anda dan dari dua kata itu, andai kata anda laksanakan maka dampaknya itu seluas dunia akhirat, karena secara psikologi antara yang pertama (sebelah kiri) : „kalau ada yang mudah

kenapa cari yang sulit, kalau bisa dipermudah kenapa dipersulit,‟ dan yang kedua (sebelah kanan) „kalau bisa mengerjakan yang sulit kenapa cari yang mudah‟ saja sudah berbeda. Bila dilihat

(3)

sebelah kanan memiliki keadaan yang kreatif, cerdas, pekerja keras, ulet, suka tantangan, ingin berkembang, ingin tahu yang tinggi, dan motivasinya tinggi. Jadi hidup itu adalah interaksi antara yang pertama dan kedua, hidup yang lebih baik adalah

gejala dari yang pertama menuju yang kedua”.

Pertanyaan selanjutnya disampaikan oleh saudara Heru Tri

Rizky Novi : “bagaimana tanggapan filsafat tentang pendapat

ilham nokhen tentang penciptaan alam ini yang dalam konsep

ada dan tiada?”

Bapak menyampaikan bahwa pertanyaan yang diajukan mempunyai maksud sama seperti bagaimana pandangan agama tentang makhluk pertama manusia dan seperti temuan Darwin yaitu nenek moyang manusia itu adalah binatang (monyet). Sementara orang beragama percaya bahwa nenek moyang manusia itu adalah manusia juga, nabi Adam AS.. Darwin membuat teori evolusi, hukum sebab akibat, jika manusia itu setiap pagi belajar terbang selama hidupnya, begitu pula anaknya belajar terbang selama kurun waktu bermiliyar-milyar keturunan diharapkan suatu ketika manusia bisa terbang. Itu merupakan teori pengembangan potensi diri. Yang ditangkap oleh Immanuel kant sebagai teologi, segala macam perkembangan masa depan masuk kedalam teologi. Jadi teori evolusi dasarnya adalah filsafat, segala sesuatu mengalami perubahan dan tidak ada didunia ini yang tidak mengalami perubahan, tapi pendapat

seperti itu merupakan pendapat separuh dunia, karna

separuhnya lagi memiliki pendapat bahwa sesuatu itu bersifat tetap, tidaklah sesuatu didunia ini yang tidak bersifat tetap. Masing-masing memiliki tokoh, yang tetap memiliki tokoh permenides dan yang berubah tokohnya adalah herakleitos, kemudian dari kacamata filsafat memandang bahwa ternyata hidup itu adalah interaksi antara yang tetap dan yang berubah, jadi hidup dapat di definisikan sebanyak yang ada dan mungkin ada.

(4)

padamu istriku, keyakinanku tetap kepadamu Engkau wahai Tuhanku sejak aku lahir sampai mati pun tetap begitu dan tidak akan mengalami perubahan, sebelum dan sesudah dunia kiamat tetap saja aku ciptaan tuhan, tetap begitu. Jadi dalam diri ini ada dua unsur yaitu ada yang tetap dan ada yang berubah. Hal tersebut berkaitan dengan mengidentifikasi objek filsafat, objek filsafat yang terdiri dari ada dan yang mungkin ada yang jumlahnya tak berhingga pangkat tak berhingga aku belum bisa mengidentifikasi sifat-sifatnya. Sifat yang penting adalah, ia memiliki sifat tetap atau sifat berubah, ternyata hidup itu tetap didalam perubahan, dan berubah didalam ketetapan. Itu lah hidup dan kalau tidak hidup berarti tetap didalam ketetapan contohnya seperti walau aku jadi istrimu aku masih tetap ingat pada pacar lama saya. Terjadilah kerusakan dalam kehidupan. Itu lah mengapa pentingnya mengalami perubahan, makanya penting juga manusia memiliki sifat lupa.

Didalam filsafat itu tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah, yang benar atau yang tepat itu adalah tidak sesuai dengan ruang dan waktu, dalam spiritual kebenaran bersifat absolut, agama itu dokma, suatu kebulatan yang harus dilaksanakan, kitab suci tidak bisa diotak-atik lagi, apakah ada amandemen

alqur‟an?, yang diamandemen itu undang-undang dasar, tidak

ada amandemen alqur‟an, alqur‟an itu dokma yang sudah

(5)

biasanya berpikir tebuka, terbuka di belakang atau open di bagian ended, maka ada metode pembelajaran open ended dengan metodenya adalah scientific. Jadi, timur dan barat memiliki beda kultur dan budaya. Secara agama, dokma dan ketentuannya harus diakui, kalau meyakini Tuhan harus lewat keyakinan hati, dan kalau hanya lewat pikiran untuk mencari Tuhan maka belum ada jaminan bisa menemukan Tuhan. Itulah kalau dunia barat menuju ketimur ketemu dengan imam

Al-Ghazali, „jika engkau ingin bertemu Tuhanmu jangan kau pikirkan tapi kerjakanlah‟, filsafat timur mengenalnya dengan ontology

gerak, jadi jika ingin ketemukan Tuhan maka kerjakanlah, yang Kristen ke gereja dan yang islam ke masjid, sholatlah kalau Tuhan mengijinkan insyaAllah pasti bisa bertemu Tuhan.

Dunia barat dan timur ada perbedaan nilai bijaksana. Bijaksananya dunia barat dalam keadaan masyarakat yang terbuka. Orang yang sedang mencari ilmulah yang bijaksana menurut versi barat, tetapi versi timur karna masyarakatnya sudah tertutup maka yang dikatakan bijaksana dalam versi timur adalah orang yang memberi ilmu. Maka tidak mudah jadi pejabat di dunia timur, karna harus bisa mensejahterakan rakyatnya kalau perlu memberi, jadi lurah kalau perlu berani tombok, kalau tidak manipulasilah yang terjadi, makanya korupsi tumbuh subur di dunia timur, jadi nilai kebijakan di dunia timur itu harus

mampu memberi. Bapak kembali memberi contoh “Umur 38 dulu

saya kuliah di Inggris kemudian 47 saya kuliah filsafat di gajahmada, nah dikampung saya ditanyalah a: kok bapak tidak kekampus? Saya menjawab kalau saya kuliah, a: lah terus kalau bapak kuliah anak-anak bapak yang kecil-kecil mau di kasih apa

pak ? diambil semua oleh bapak?” (dalam konteks bercanda). Orang tua kuliah itu di timur canggung, sedangkan di dunia barat dikatakan bijaksana. Karna orang tua di dunia timur dianggap sudah saatnya memberi. Maka di Indonesia terjadi interaksi dan transisi budaya, yang pantas di pantas-pantaskan, bahkan yang kurang pantas di pantaskan juga.

(6)

professor matematika dari salah satu perguruan tinggi terkenal di Amerika untuk ikut ke kelas dimana beliau mengajar, setelah

selesai dosen tersebut bertanya kepada pak marsigit, “pak

marsigit kenapa pada saat mengajar matematika anda

memulainya dengan berdoa?, apa hubungannya antara

matematika dengan doa”, pak marsigit agak kaget dengan

pertanyaan dosen tersebut, kemudian pak marsigit bertanya

kembali “apakah anda tidak percaya dengan Tuhan?”, dia menjawab “belum, karna saya tidak tahu”. Padahal umurnya

sudah 60 tahun tapi belum mengenal Tuhan sehingga dia belum

percaya, kemudian dia menambahkan “saya berusaha melakukan

kegiatan setelah saya memahaminya”. Dari situ bisa tertangkap ketidak konsistenannya. Pak marsigit bertanya kembali “kamu datang kesini apa tahu akan bertemu saya?”, dia menjawab “tidak”, lanjut pak marsigit “berarti anda ngomongnya tidak

konsisten, kenapa anda datang kesini padahal anda tidak tahu

akan ketemu saya”. Jadi berpikir itu mudah sekali kalau ingin tidak konsisten seperti itu. Beliau mengatakan “untuk mengetahui

Tuhan tidak cukup hanya dengan pikiran saja, tapi dengan hati,

karna itu adalah ranah hati, itu kasusnya mengenai feeling “. Itu

merupakan salah satu contoh. Jadi kalau kita masuk kedunia internasional, itu menjadi sangat plural. Orang yang pecaya dengan Tuhan dan tidak percaya dengan Tuhan sama-sama punya hak. Karna disana adalah liberal yang absolut, sama-sama punya hak untuk mengiklankan ditelevisi tergantung bisa membayar saja, sebenarnya kalau kita tidak kuat atau memperkokoh diri dari sini maka semua perasaan, pikiran dan kebiasaan kita bisa habis disana.

Pertanyaan selanjutnya yaitu dari saudara Ricky yang

mengatakan bahwa : “Menanggapi pernyataan yang ada tadi, agama merupakan suatu dokma yang kita terima secara utuh, seperti halnya juga terhadap fisika, ilmu fisika dapat dibuktikan. Dalam teori evolusi Darwin belum ada bukti yang bisa diterima

tapi kenapa bisa dipublikasikan seperti itu, mohon

(7)

Jawaban dari pak marsigit : Pertama Teori bisa dikenal itu karna ditulis dan ada buku yang menjadi rujukan, kedua dipublikasikan, ketiga ada sponsornya dan dihidup-hidupkan, dan yang keempat memang ada manfaat. Memang ada manfaat, misalnya orang mau ke Jakarta juga butuh kendaraan dan kenapa harus dibuang motornya, padahal motor juga bermanfaat untuk mengantar ke stasiun kereta atau kebandara. Sama juga kalau kita berpikir tentang teori Big Bang, bermanfaat juga tapi pada level tertentu saja, yang kemudian orang bisa berpikir liar dan berpikir tanpa batas menyimpulkan dengan teori big bang bahwa alam semesta itu terjadinya begitu saja tidak perlu campur tangan Tuhan, tentu dari sisi spiritualitas itu adalah kesombongan yang luar biasa. Akhirnya, ketinggian ilmu dipakai untuk menyombongkan diri, bagaimanapun juga kita tetap manusia, sehebat-hebat apapun dia tetap manusia. Agar kita belajar filsafat ini tetap dalam koridor, tetapkan hati kita kalau

sudah menyentuh seperti itu yah sudah cukup untuk

pengetahuan saja bukan sebagai sesuatu yang harus kita yakini. Karna itu sudah merubah dunia, begitu kita yakin dan percaya tentang hal itu yang lain akan tereliminasi. Sama saja kalau kita membuka tabir siang maka tabir malam akan tereliminasi.

Jadi, telah diterangkan pada pertemuan yang lalu tentang objek filsafat adalah yang ada dan mungkin ada, semua yang engkau pikirkan apapun itu adalah sebuah wadah, wadah apapun yang ada dan meliputi yang mungkin ada, ternyata dia juga merupakan isi, rambut berwarna hitam, rambut itu wadahnya sedangkan hitam itu isinya, itulah sebenar-benar wadah adalah subjek dan isi adalah predikat,maka tidak akan pernah didunia ini predikat sama dengan subjeknya, tidak akan pernah warna hitam sama dengan rambut, karna rambut mempunyai sifat tidak hanya hitam, bisa hitam ringan, hitam lebat, panjang, pendek, semiliar pangkat semiliar aku belum bisa menyebutkan sifat-sifat rambut itu. Ternyata sifat-sifat rambut yang merupakan isi dari rambut merupakan wadah juga, hitam kelam, selamanya hitam tidak sama dengan kelam, dan kelam adalah salah satu sifat dari

hitam.”Hitam kelam banget”, selamanya kelam tidak sama

(8)

kelam. Jadi, dunia itu berstruktur, salah satu struktur memiliki dua komponen, pengertian apapun komponennya dua yaitu wadah dan isi. Rambut itu isinya kepala, kemudian isinya kepala itu banyak ada kutu, belalang, kepala merupakan isi dari bagian tubuh, demikian seterusnya dan kalau dinaikkan kearah spiritual, wadah dan isi yang berpangkat tadi lama-lama terangkum menjadi satu yaitu kuasa Tuhan yang Esa.

Orang didunia yang sifatnya plural tapi bersikap tunggal dalam filsafat disebut fatal, itulah kaum fatal yang hidupnya seratus persen digantungkan pada takdir, misalnya ditanyakan a: kamu punya uang b?, b: kalau Tuhan mengijinkan akan datang dengan sendirinya, a: tadi motormu dicuri kamu nanti gak bisa pulang b: kalau Tuhan menghendaki nanti motornya kembali.

Beliau mengatakan “saya pernah kethailand dengan pejabat, tapi

pejabat ini agak sedikit fatal, a: pak laptopnya disimpan pak atau dibawa, b: kalau memang nasibnya hilang ya hilang kalau gak ya nggak, a: kalau orang yang pemikirannya beda dengan bapak

gimana, nanti kalau hilang beneran gimana ? b: iya ya”. Urusan

(9)

Yang ada tadi didalam dan diluar pikiran, yang ada bersifat tetap dan berubah, dan yang ada bersifat satu dan banyak, dari sekian sifat itu mari kita identifikasi kaitannya dengan yang ada didalam dan diluar pikiran. Yang tetap berada didalam pikiran, karena lebih sering terjadi didalam pikiran. Yang tunggal ini ada didalam pikiran, tergantung levelnya, misalnya wanita, kalau didalam pikiran wanita hanya ada satu, kalau diturunkan kebawah wanita itu adalah istri. Istri yang satu itu didalam pikiran. Yang tadi malam ditemui, sekarang di kantor, yang dirumah juga merupakan istri. Contohnya banyak tapi dalam pikiran istri cuma ada satu, dari situlah lahir berbagai macam aliran filsafat.

Pertanyaan berikutnya dari saudari ulin yang mengatakan

“Berkaitan dengan takdir-takdir, ada takdir yang memang sudah ditetapkan oleh Allah SWT., salah satunya kematian, cara kematian itu berbeda-beda pak ada yang dibunuh diri, ada yang dibunuh, ada yang kecelakaan dan lain-lainnya, yang ingin saya tanyakan mengenai bunuh diri pak, kalau orang bunuh diri itu apakah sudah ketetapan dari Tuhan, kalau memang sudah ketetapan dari Tuhan, dalam islam bunuh diri itu termasuk dosa

pak, apakah amal-amalnya sia-sia pak?”

(10)

anda membuat proposal anak anda besok lahir dengan berjenis kelamin laki-laki, tampang sekian, berat segini, dengan rambut seperti ini, mengajukan proposal kepada Tuhan, coba saja apakah akan sesuai dengan selera anda atau tidak. Yakinlah bahwa Tuhan akan membuat jalannya sendiri. Kalau bisa seperti

itu “pasti saya sudah pesan sama Tuhan, dilahirkan dari Rahim

ratu Elisabeth supaya mendapat warisan istana bacingham”,

ternyata hidup itu pilihan tapi yang memilih itu Tuhan, kita tidak bisa memilih kita lahir dari Rahim siapa. Tiga hal yang pokok yaitu lahir jodoh dan kematian, itu sama beratnya, oleh karena itu jangan main-main tentang jodoh karna sama beratnya dengan lahir dan kematian, barang siapa yang bermain-main tentang jodoh, dia akan menderita kesedihan seperti setara dengan menghadapi kematian. Dari sisi agama itu adalah rasa bersyukur, karna yang terbaik seperti itulah. Pikiran ini bersifat parallel yang ingin diucapkan begitu bayak dan sudah menyundul-nyundul dikepala, tapi mulut bersifat seri jadi satu persatu kalimat saling bergantian dikeluarkan. Sehingga dikatakan bahwa manusia hidup karena tidak sempurna. Dalam berkata saja masih harus memilih kata-katanya. Maka sebenar-benarnya hidup itu adalah pilihan. Sungguh manusia itu tidak pernah adil, dia tidak bisa melihat kebelakang karena matanya hanya ada didepan. Manusia itu terpilih, dalam filsafat disebut sebagai aliran reduksionisme. Manusia itu terpilih atau dipilih. Penglihatan, nafas, hidup semua dipilih. Jadi manusia hidup karna pilihan.

Pertanyaan berikutnya di sampaikan oleh Ricky, “tadi bapak

mengatakan bahwa istri bapak cuma satu dipikiran bapak, bagaimana dengan yang berpoligami? Apakah istrinya cuma satu saja dipikirannya dan yang lain menjadi contoh atau sudah

berganti lebih banyak lagi pak?”

(11)

berpikir dan dimensi hidupnya. Hidup ini memang berlevel, tapi kalau sudah sampai kebawah (istri yang ke satu, dua, tiga dan empat) itu sudah temasuk kedalam aspek psikologis, tergantung pada psikologi orang yang mengalaminya.

Pertanyaan selanjutnya ditanyakan oleh saudari Azmi, “pak

apakah filsafat itu bertentangan dengan motivator?, tadikan kata bapak kalau segala sesuatu yang terjadi sudah ditetapkan oleh Tuhan, sedangkan motivator itu punya target untuk berubah dan

menuju kesempurnaan.”

Segala sesuatu itu berpasang-pasangan dan selalu mencari jodohnya, setiap yang ada dan mungkin ada itu adalah tesis, dan selain yang ada satu itu merupakan anti tesisnya, diriku merupakan tesis, maka semua selain diriku merupakan anti tesisnya. Dalam agama semua ketetapan yang telah diatur merupakan tesis sedangkan anti tesisnya merupakan ikhtiar. Tesisnya takdir maka anti tesisnya fital, tesisnya fatal maka anti tesisnya potensi, sehingga motivator itu mengembangkan potensi supaya manusia itu punya potensi, dan sebenar-benarnya hidup adalah berkembang menjadi suatu potensi dari ada menjadi pengada melalui mengada. Maka segala sesuatu yang berubah diikhtiarkan semua keatas, disitulah duduk yang namanya keikhlasan. Tiadalah perubahan terjadi kalau tanpa keikhlasan. Kalau kita lihat diruangan ini terdapat bermilyar-milyar keikhlasan, terjadinya kaca dan tembok yang sempurna berasal dari bahan mentah hingga proses pembuatannya itu adalah keikhlasan. Jadi namanya keikhlasan adalah terwujudnya pengada (wadah) dari yang ada melalui mengada (ikhtiar). Selaras dan terangkum yang namanya motivator itu. Apa bedanya motivator dan filosofer? Kalau motivator itu sudah turun sedikit kemudian datar untuk kontrol dan kendali, apa bedanya filoser dan psykologi ? sama. Seorang filosofer itu duduk di lobi dan melakukan refleksi, dia tidak masuk gang-gang sempit yang didalamnya ada psykologi, matematika, dan ilmu-ilmu lainnya.

Kemudian pertanyaan terakhir berasal dari saudari fitri,

(12)

yang ada dihati dan pikiran sehingga tidak menimbulkan penyesalan dan kontradiksi-kontradiksi terhadap apa yang telah

kita lakukan?”

Yang ditemukan Immanuel kant, isi bisa sekaligus menjadi wadah, tapi isi tidak sama dengan wadahnya. Contohnya tadi rambutnya berwarna hitam, itu yang disebut sebagai kontradiksi dalam filsafat , hidup itu penuh dengan kontradiksi. Prinsip yang kedua adalah prinsip identitas, a sama dengan a itu hanya terjadi didalam pikiran, karna pikiran sudah terbebas dari ruang dan waktu, jadi selagi dia diucapkan maka a yang aku ucap kan pertama dan a yang aku ucapkan kedua, a yang kurus dan a yang gemuk, jadi dalam kehidupan tidak ada a sama dengan a, matematika yang kamu pelajari itu hanya ada sebatas didalam pikiran semata. Padahal dunia anak adalah dunia di luar pikiran. Oleh karena itu manusia selalu diwarnai dengan kontradiksi-kontradiksi, saya bisa makan, minum dan bernapas itu semua karna hasil kontradiksi antara oksigen dan darah merah. Dengan kontradiksi itulah maka kita bisa hidup, maka manusia tidak bisa terhindar dari kontradiksi, yang jadi persoalan sekarang adalah bagaimana cara kita mengidentifikasi kontradiksi seperti apa,

mana yang produktif dan mana yang kontraproduktif.

Selanjutnya, kedudukan kontradiksi itu ada dimana? Isi atau wadah bagian mana yang mengalami kontradiksi ? semakin rendah posisi semakin dia ada didalam predikat semakin tinggi dia mengalami kontradiksinya, semakin tinggi posisinya maka semakin kecil kontradiksinya, paling tinggi dirangkum kedalam kekuasaan Tuhan yang absolut dan tidak ada kontradiksi didalamnya. Tuhan tidak mengenal kontradiksi yang mengenal kontradiksi hanyalah manusia. Manusia siapa? Bagi adikmu kamu sama sekali tidak mempunyai kontradiksi sedangkan bagi dirimu adikmu itu penuh dengan kontradiksi, karna dia adalah keseluruhan penggambaran dari sifat-sifatmu, karna wadah memiliki banyak sifat dan adikmu itu adalah salah satu isinya. Semilyar kali kamu belum bisa menjawab kontradiksi dari adikmu

(13)

(wadahnya) tetapi jangan sambil berdiri (isinya). Ngomong ya ngomong tapi ya jangan sambil marah.(Terkadang belajar filsafat itu harus dipikir dulu baru lucu). Itu kejadiannya, sekarang bagaimana didalam hati kita, perasaan menyesal tadi psikologi. Sekali lagi pengetahuan itu bersifat kontradiksi, bersifat pertarungan antara tesis dan antithesis yang bersintesis menghasilkan pengetahuan baru. Anda sebagai peneliti harus siap untuk mensintesis pengetahuan-pengetahuan lama menjadi pengetahuan baru. Silahkan perbesar kontradiksi anda tapi jangan sampai turun kedalam hati karna kalau sampai turun keranah hati itu adalah syaitan, dan cara agar tidak ada kontradiksi dihati (seperti menyesal, dan lainnya) itu adalah dengan doa kepada Sang Pemilik hati, setinggi-tingginya doa adalah menyebut namaNya. Cuma kalau orang awam seperti kita ini bermilyar-milyar memanggil namaNya belum tentu didengar.

Mustajabnya suatu doa karna dijalankan. “Pengalaman spiritual

saya yaitu diam didalam masjid yang saya tuangkan dalam ritual

ikhlas.” Agar kita terbebas dari godaan syaitan jangan diberi

peluang. Syaitan sekarang sudah canggih, syaitan sekarang sudah menempel di diri manusia, syaitan sekarang sudah berwujud manusia, yang koruptor, para preman dan lainnya. Cara menghindarinya yaitu disetiap menit walaupun kau sadar dan tidak sadar penuhilah dengan doa dan doa yang paling tinggi yaitu memanggil namaNya. Apabila engkau merefleksikan terjaminlah di dunia dan diakhirat.

(14)

sempurna dan jika manusia sempurna maka ia tidak akan hidup didunia ini. Begitu pentingnya filsafat untuk memahami semua hal tentang kehidupan ini, semakin banyak engkau belajar berfilsafat maka semakin banyak engkau dapat mengetahui tentang arti kehidupan. Marilah kita bersama-sama belajar berfilsafat dengan cara membaca, membaca dan membaca. Semoga bermanfaat.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan oleh peneliti bahwa terdapat hubungan negatif antara perceived organizational support dengan stres kerja pada sales

Dalam pelaksanaan upacara mitoni tersebut perlengkapan yang harus disiapkan antara lain adalah kursi untuk duduk calon ibu bayi, air kembang setanam yang ditaruh di dalam bokor, dan

Dalam periode yang sama, Uni Emirat Arab (UEA) tercatat sebagai negara dengan jumlah dana terbesar dengan kontribusi 36.2% dari total penerbitan sukuk di dunia, diikuti

Nilai rata-rata jumlah akar tunas pisang Kepok pada umur 12 MST pada media kontrol tidak berbeda nyata dengan jumlah akar pada media yang mengandung ancymidol 2

Penelitian sebelumnya tentang sindrom nefrotik sampel data hanya dilakukan pada satu waktu saja menunjukkan penurunan ekspresi subunit p65 NF- dan beberapa sampel

APB merupakan rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktif bermasalah terhadap total aktiva produktif

1) Lahirnya Undang-Undang Hak Tanggungan No 4 tahun 1996 telah memperjelas bahwa parate eksekusi tak perlu lagi melalui pengadilan negeri, tetapi dapat dilakukan