• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Bronkiektasis Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Bronkiektasis Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Bronkiektasis Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Bronkiektasis Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Bronkiektasis Di Balai

Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Guna Melengkapi Tugas dan memenuhi Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

Oleh:

Kharisa Lintang Hanendya J100130016

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

ii

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS

BRONKIEKTASIS DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU

MASYARAKAT SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Guna Melengkapi Tugas dan memenuhi Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

Oleh:

Kharisa Lintang Hanendya J100130016

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(3)
(4)

iv

(5)

v

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawahini, saya :

Nama : Kharisa Lintang Hanendya

NIM : J100130016

Fakultas/Jurusan : IlmuKesehatan / Fisioterapi D3

Judul : Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus

Bronkiektasis di Balai Besar Kesehatan Paru

Masyarakat Surakarta

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah karya

sendiri dan bukan karya orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali

dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan dalam daftar pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan

apa bila pernyataan ini tidak benar saya bersedia mendapatkan sanksi akademis.

Surakarta, 15 Juli 2016

Yang menyatakan

(6)

vi

MOTTO

Jangan dibawa pusing, dibawa do’a aja(Ust. Yusuf Mnasur)

Allah dulu, Allah lagi, Allah terus.. Qur’an dulu, Qur’an lagi, Qur’an terus(penulis)

Tersenyumlah karena sedekah tak harus rupiah(penulis)

(7)

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini dipersembahkan untuk:

 Agamaku, Islam. Dimana telah mengajariku berbagai pelajaran dan ilmu didunia dan bekal kelak diakherat.

 Kedua orangtuaku (Bapak Narno dan Ibu Sulistyowati Mutma’inah) yang tak henti-hentinya mendo’akan dan selalu memberi semangat, yang

mengajariku arti sebuah perjuangan. I Love You

 Adikku yang udah semakin gede Seruni Inas Hanendya, makasih sudah menjadi teman sharingku selama ini, makin pinter dan solihah ya. Buat

adikku yang paling nggak bisa diem Firdaus Mahendra Lintar

Dzakinendya yang selalu mengharapkan kepulanganku, tumbuh jadi anak

solih ya dek.

 Untuk keluarga sekaligus sahabatku Azizah, Farida, Neily, Azza, Intaslimah, Mahfudzoh, Nurraya terimakasih atas supportnya.

 Teman kompreku selama 6 bulan Iqbal Almahdi, terimakasih sudah menjadi partner yang menyenangkan.

 Semua teman-temanku D III Fisioterapi angkatan 2013 semoga kebersamaan kita selalu terjaga dan sukses untuk kedepanya semoga ilmu

yang didapat dapat diaplikasikan dimasyarakat dengan penuh tanggung

jawab.

 Untuk bapak dan ibu dosen Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta terimakasih sudah memberikan semua ilmunya.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun guna melengkapi tugas dan memenuhi syarat kelulusan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan judul “PENATALAKSANAAN

FISIOTERAPI PADA KASUS BRONKIEKTASIS DI BALAI BESAR

KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA”.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Setiadji, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Bapak Suwadji, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3. Ibu Isnaini Herawati, SST.Ft, M.Sc., selaku kepala Program Studi Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

4. Bapak Totok Budi Santoso, S.Fis, M.Kes. selaku Dosen Pembimbing dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Segenap dosen-dosen pengajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang sudah banyak menularkan ilmunya kepada penulis.

6. Bapak dan ibu tercinta yang telah memberikan dukungan baik melalui support maupun do’a yang selalu dipanjatkan tiada henti.

7. Teman-teman seperjuangan Diploma III Fisioterapi angkatan 2013 Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Harapan penulis Karya Tulis Ilmiah ini dspat memberikan manfaat. Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu segala saran dan kritik atas kekurangan Karya Tulis Ilmiah ini masih akan sangat membantu. Akhir kalam saya selaku penulis mengucapkan terimaksih.

Wassalamu’alaikum wr. wb

Surakarta, Juni 2016

(9)

ix

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KSUS BRONKIEKTASIS DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT

(Kharisa Lintang Hanendya, 2016, 49 halaman)

Abstrak

Latar belakang : Bronkiektasis adalah penyakit kronis progresif yang ditandai dengan dilatasi bronkus dan bronkiolus yang bersifat menetap serta penebalan dinding bronkus. Keadaan ini disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang kronis. Fisioterapi merupakan bagian tenaga kesehatan berperan dalam menangani kasus bronkiektasis, dengan tujuan untuk memulihkan fungsi paru-paru dan mengurangi masalah yang ada. Dalam hal ini masalah fisioterapi meliputi impraiment, functional limitation dan disability. Di dalam lingkup fisioterapi menggunakan modalitas nebulizer, infrared dan chest therapy.

Tujuan: Tujuan fisioterapi meliputi tujuan jangka pendek yaitu mengurangi sesak napas, mengurangi produksi sputum dan mengurangi spasme otot, tujuan jangka panjang meliputi mencegah adanya komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup dan toleransi aktivitas.

Metode: Dalam kasus ini modalitas yang digunakan berupa infrared, nebulizer dan chest therapy. Pengukuran sesak napas dengan borg scale, nyeri dengan VDS , cek sputum dengan stetoskop, Activity Daily Living dengan london chest activity daily living scale

Hasil: setelah dilakukan terapi selama 6 kali didapat hasil penilaian sesak napas pada T1: 4 menjadi T6: 3, penurunan nyeri meliputi nyeri diam T1: 0 sampai T6: 0, nyeri tekan T1: 3 menjadi T6: 2, nyeri gerak T1: 4 menjadi T6: 2, produksi sputum dari awal terapi sampai akhir mengalami penurunan produktivitasnya, aktivitas fisik dan fungsional pasien semakin hari sedikit ada peningkatan.

Kesimpulan: nebulizer, infrared dan chest therapy dapat menurunkan sesak napas, mengurangi nyeri, mengurangi produksi sputum dan meningkatkan activity daily living.

(10)

x

PHYSIOTHERAPY MANAGEMENT IN THE CASE OF

BRONCHIECTASISAT BALAI BESAR KESEHATAN PARU

MASYARAKAT SURAKARTA

(Kharisa Lintang Hanendya, 2016, 49 halaman)

Abstract

Background: Bronchiectasis is a chronic disease characterized by progressive dilatation of the bronchi and bronchioles which are settled and followed by thickening of the bronchial wall. This situation caused by infection of viruses or chronical bacteria. Physiotherapy as health workers play a role in dealing with cases Bronchiectasis, with the aim to restore lung function and reduce the problems that exist. In this case the problem of physiotherapy include impraiment, functional limitation and disability. In the face of this physiotherapy using nebulizer, infrared ray and chest therapy.

Purpose: The purposes of physiotherapy include shortterm that decreases breathless, sputum production and muscle spasm, and the long term includes that prevents complication and increase life quality and activity tolerance.

Method: Method in this case, the modality that is used infrared, nebulizer and chest therapy. The measurement of breathlessby using borg scale, pain by using VDS, sputum checking by using stetoskop, Activity Daily Living by usinglondon chest activity daily living scale

Result: After doing therapy for 6 time, it was obtained the result breath tight measurement T1: 4 to T6: 3, decreasing pain includes meliputi nyeri diam T1: 0 to T6: 0, nyeri tekan T1: 3 toT6: 2, nyeri gerak T1: 4 to T6: 2, sputum production from beginning therapy until the end of therapy is decreasing its productivity. The physical activity and the patient functional are more increasing.

Conclusion: Nebulizer, infrared and chest therapy are able to decrease breath tight, pain, sputum production and to increase activity daily living.

(11)

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul luar ... i

Halaman Judul Dalam ... ii

Halaman Persetujuan ... iii

Halaman Pengesahan ... iv

Halaman Pernyataan... v

Halaman Motto ... vi

Halaman Persembahan ... vii

Halaman Kata Pengantar ... viii

Abstrak (Bhs. Indonesia) ... ix

Abstrak (Bhs. Inggris) ... x

Halaman Daftar Isi ... xi

Halaman Daftar Tabel ... xiii

Halaman Daftra Gambar ... xiv

Halaman Daftar Grafik ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Manfaat Penelitian ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka teori ... 5

B. Problematika Fisioterapi ... 20

C. Teknologi Intervensi Fisioterapi ... 20

BAB III PROSES FISIOTERAPI A. Pengkajian Fisioterapi ... 27

B. Problematika Fisioterapi ... 34

C. Tujuan Fisioterapi ... 34

D. Pelaksanaan Fisioterapi ... 36

(12)

xii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil ... 42 B. Pembahasan ... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan ... 48 B.Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

A. Laporan status klinis B. Dokumentasi

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Saluran udara pernapasan ... 6

Tabel 2.2 Pembagian segmen paru ... 8

Tabel 3.1Hasil pengukuran ekspansi thorax ... 31

Tabel 3.2 Pemeriksaan sesak napas dengan Borg scale ... 31

Tabel 3.3 Pemeriksaan fungsional London Chest Activity Dailiy Living ... 33

Tabel 3.4 Skor London Chest Activity Daily living ... 34

Tabel 3.5 Evaluasi penilaian sesak napas ... 40

Tabel 3.6 Evaluasi pengukuran nyeri ... 40

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Saluran pernapasan ... 6

Gambar 2.2 Paru-paru bagian kanan dan kiri... 8

Gambar 2.3 Otot-otot pernapasan ... 11

Gambar 2.4 Posisi postural drainage ... 24

Gambar 3.1 Postural drainage lower lobe sisi kanan posteriror... 38

(15)

xv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1Hasil pengukuran tingkat sesak napas ... 42

Grafik 4.2 Hasil pengukuran nyeri ... 43

Grafik 4.3 Hasil pemeriksaan sputum ... 44

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dalam penelitian ini rumusan masalah yang diambil adalah “Apakah pembelajaran kooperatif tipe IOC (Inside Outside Circle) dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Kegiatan

kotor, jumlah anak jalanan lebih banyak laki-laki pada usia 16 sampai 18 tahun dan pada perempuan pada usia 13 sampai 15 tahun, berada ditempat-tempat keramaian dan

Status of Treaties Depositary Notifications Certified True Copies Opening for Signature UN Journal Photographs Reference-Links Titles and Recent Texts UNTS UNTS Database

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari variabel Leverage (DAR), ukuran perusahaan (SIZE), Pertumbuhan (GROWTH), Profitabilitas (ROE), Umur

Berdasarkan teori-teori tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor – faktor yang dapat mempengaruhi persepsi terhadap interaksi sosial dalam Facebook adalah kekuatan atau

Pada percobaan ex vitro, cekaman kekeringan dengan simulasi PEG menimbulkan dampak negatif terhadap tanaman antara lain menyebabkan terjadinya penurunan tinggi