• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Pneumonia Di BBKPM Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Pneumonia Di BBKPM Surakarta."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

 

1   

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebelum antibiotik ditemukan, satu dari tiga orang yang menderita

pneumonia meninggal dunia karena penyakit infeksi ini. Di Amerika penyakit

yang ditandai dengan permasalahan fisioterapi seperti batuk, peningkatan

produksi mukus dan dispnea mengalami progesifitas lebih dari 3000 orang

menderita pneumonia setiap tahunnya, dan lebih kurang 1000 diantaranya

harus mendapatkan perawatan yang intensif di rumah sakit. Meskipun

kebanyakan dari penderita ini sembuh, diperkirakan 5% diantaranya akan

meninggal dunia karena penyakit ini. Pneumonia merupakan penyakit

peringkat ke-6 sebagai penyebab kematian di Amerika Serikat (Sylvia dan

Lorraine, 2006).

Pneumonia atau dalam bahasa awam disebut radang paru, merupakan

jenis penyakit yang menyebabkan masalah serius. Penyakit yang disebabkan

infeksi kuman ini, menyerang paru, dan menyebabkan berbagai gangguan

organ pernapasan tersebut. Kuman yang ada dalam paru ini bahkan dapat pula

kemudian menyebar keseluruh tubuh melalui aliran darah, dan menyebabkan

infeksi di seluruh tubuh yang sangat berbahaya (Kimberly, 2009).

Fisioterapi sebagai salah satu pelaksana layanan kesehatan ikut berperan

dan bertanggungjawab dalam peningkatan derajat kesehatan, terutama yang

(2)

2   

 

dam memulihkan gerak dan fungsi. Kalamulloh SWT dalam Q.S Al maidah:

32 “Barang siapa yang menghidupkan seseorang maka dia bagaikan

menghidupkan manusia semuanya” menghidupkan disini bukan saja berarti

“memelihara kehidupan” tetapi juga dapat mencangkup upaya

“memperpanjang harapan hidup” dengan cara apapun yang tidak melanggar

hukum. Usaha untuk meningkatkan kesehatan oleh fisioterapi meliputi semua

unsur yang terkait dalam upaya peningkatan kesehatan yaitu peningkatan

(promosi), pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif) dan pemeliharaan

(rehabilitatif).

Menurut sudut pandang fisioterapi pasien pneumonia menimbulkan

berbagai tingkat gangguan yaitu adanya penumpukan sputum, terjadi

perubahan pola nafas, sesak nafas, nyeri akibat spasme, penurunan ekspansi

thoraks dan gangguan aktivitas sehari-hari. Modalitas fisioterapi berupa

nebulizer,infra red, dan chest therapy. Chest therapy yang berupa chouging

exercise, postural drainage dan breathing exercise akan mengurangi atau

mengeluarkan sputum, membersihkan jalan napas dan mengurangi spasme

otot pernapasan. Interverensi fisioterapi tersebut di harapkan dapat

memperbaiki kualitas hidup pasien pneumonia dan mencegah komplikasi

yang lebih lanjut.

Berdasarkan uraian diatas penulis berkeinginan untuk mengetahui

gambaran dari pengaruh fisioterapi terhadap permasalahan yang timbul akibat

pneumonia dengan mengangkat judul Karya Tulis Ilmiah penatalaksanaan

(3)

3   

 

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pemberian nebulizer, infra red, dan chest therapy pada penderita

pneumonia dapat mengurangi sputum?

2. Apakah pemberian nebulizer, infra red, dan chest therapy pada penderita

pneumonia dapat mengurangi/ menghilangkan sesak nafas?

3. Apakah pemberian nebulizer, infra red dan chest therapy pada penderita

pneumonia dapat meningkatkan ekspansi thoraks?

4. Apakah pemberian nebulizer, infra red, dan chest therapy pada penderita

pneumonia dapat mengurangi nyeri akibat spasme otot-otot pernapasan?

5. Apakah pemberian nebulizer, infra red, dan chest therapy pada penderita

pneumonia dapat meningkatkan aktivitas fungsional?

C. Tujuan

1. Umum

Mengetahui proses penatalaksanaan fisioterapi pada kasus

pneumonia, menambah pengetahuan dan menyebarluaskan peran

fisioterapi untuk kasus pneumonia pada kalangan fisioterapi, medis dan

masyarakat.

2. Khusus

Untuk mengetahui manfaat pemberian nebulizer, infra red, dan chest

therapy pada penderita pneumonia, untuk mengurangi/ menghilangkan

(4)

4   

 

menghilangkan nyeri akibat spasme otot-otot pernapasan, merubah/

meningkatkan ekspansi thoraks dan meningkatkan aktivitas fungsional.

D. Manfaat

Manfaat penulisan karya ilmiah ini pada kasus pneumonia adalah

1. Bagi penulis

a. Menambah dan memperluas pengetahuan tentang kasus pneumonia

dan bentuk- bentuk terapinya.

b. Menambah informasi pada fisioterapi pada khususnya dan kepada

tenaga kesehatan pada umumnya, bahwa pemberian nebulizer, infra

red, dan chest therapy pada penderita pneumonia dapat mengurangi/

menghilangkan sputum, mengurangi/ menghilangkan sesak napas,

mengurangi/ menghilangkan nyeri akibat spasme otot-otot

pernapasan, menambah/ meningkatkan ekspansi thoraks dan

meningkatkan aktivitas fungsional.

2. Bagi Rumah Sakit

Bermanfaat sebagai salah satu metode pelayanan fisioterapi yang

dapat diaplikasikan kepada pasien dengan kasus pneumonia sehingga

dapat ditangani secara optimal.

3. Bagi Pembaca

Memberi pengetahuan dan pemahaman lebih dalam, mengenai kasus

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% buah jambu biji mampu menurunkan kadar glukosa darah pada kelinci jantan yang

So the appropriate method in this research is the R & D method/approach.The development of historical materials based on local history will give students an understanding of the

Sumberdaya manusia yang ada di galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman terdiri atas berbagai latar belakang pendidikan. Direktur memiliki latar belakang pendidikan tertinggi

KAJIAN STILISTIKA PUISI ANAK D ALAM RUBRIK PERCIL PIKIRAN RAKYAT TAHUN 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.

Tabel 4.7 Nilai Komponen Kelengkapan Sarana dan Prasarana Pasar Delanggu 65 Tabel 4.8 Nilai Komponen Jangkauan Pelayanan Pasar Regional di Kabupaten

Anis Dwihapsari, D1512007, ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN DI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR, Tugas Akhir, Jurusan Manajemen Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh faktor finansial, faktor psikologi, faktor sosial, dan pengalaman kerja terhadap kinerja pegawai Lestari Baru di

1) Perusahaan inti di Kota Depok perlu memprioritaskan pelayanan yang dirasakan masih kurang oleh peternak plasma, yaitu terkait kualitas DOC, pakan, dan kecepatan