Avian flu pada manusia :
Avian flu pada manusia :
Aspek epidemiologis dan
Aspek epidemiologis dan
manajemen kasus
manajemen kasus
Dr. Santoso Soeroso
Dr. Santoso Soeroso
Direktur RS Penyakit Infeksi
Direktur RS Penyakit Infeksi
Prof.Dr. Sulianti Saroso
Prof.Dr. Sulianti Saroso
Jakarta
Jakarta
www.infeksi.com
Colonisation
Local infection/critical colonisation
Spreading invasive infection
Septicaemia
CARA PENULARAN
CARA PENULARAN
INFEKSI
INFEKSI
CONTACT TRANSMISSION/MAN-TO-MAN CONTACT TRANSMISSION/MAN-TO-MAN
TRANSMISSION TRANSMISSION
DROPLET TRANSMISSIONDROPLET TRANSMISSION : PERCIKAN : PERCIKAN
MENGANDUNG MIKROORGANISMA YANG
MENGANDUNG MIKROORGANISMA YANG
DISEBARKAN DALAM JARAK DEKAT (1 –2 METER)
DISEBARKAN DALAM JARAK DEKAT (1 –2 METER)
MELALUI UDARA
MELALUI UDARA
AIRBORNE TRANSMISSIONAIRBORNE TRANSMISSION: MENYEBAR MELALUI : MENYEBAR MELALUI
RESIDUAL PARTICLE < 5 Um dan tetap berada dalam
RESIDUAL PARTICLE < 5 Um dan tetap berada dalam
aliran udara untuk waktu cukup lama
aliran udara untuk waktu cukup lama
COMMON VEHICLE TRANSMISSIONCOMMON VEHICLE TRANSMISSION : melalui : melalui
makanan tercemar, air, alat kesehatan
makanan tercemar, air, alat kesehatan
VECTORBORNE TRANSMISSIONVECTORBORNE TRANSMISSION : nyamuk, lalat, : nyamuk, lalat,
tikus dll.
FAKTOR POTENSIAL YANG BERPERAN
FAKTOR POTENSIAL YANG BERPERAN
DALAM TERJADINYA INFEKSI
DALAM TERJADINYA INFEKSI
INFECTION PROBABILITYINFECTION PROBABILITY(KEMUNGKINAN INFEKSI) (KEMUNGKINAN INFEKSI)
=
= DOSAGEDOSAGE(DOSIS INFEKSI) X (DOSIS INFEKSI) X SUSCEPTIBILITYSUSCEPTIBILITY (KEPEKAAN MANUSIA) X
(KEPEKAAN MANUSIA) X TIMETIME(WAKTU) X (WAKTU) X VIRULENCE
VIRULENCE (KEGANASAN MIKROORGANISME) X (KEGANASAN MIKROORGANISME) X HOST
HOST DEFENCEDEFENCE (DAYA TAHAN TUBUH MANUSIA) (DAYA TAHAN TUBUH MANUSIA)
EFISIENSI PENULARAN Hepatitis B Virus SANGAT EFISIENSI PENULARAN Hepatitis B Virus SANGAT
TINGGI YAITU 0,000000001 ML DARAH YANG
TINGGI YAITU 0,000000001 ML DARAH YANG
TERINFEKSI HBV MAMPU MENGINFEKSI PEJAMU
TERINFEKSI HBV MAMPU MENGINFEKSI PEJAMU
YANG RENTAN
YANG RENTAN. . (Bond WW et al 1982 : (Bond WW et al 1982 :
Transmission of type B Hepatitis via inoculation
Virus influenza adalah target yang selalu bergerak
Virus influenza adalah target yang selalu bergerak
shg setiap tahun harus ditetapkan komposisi
shg setiap tahun harus ditetapkan komposisi
vaksin sesuai prevalensi virus di tiap hemisfer bumi
vaksin sesuai prevalensi virus di tiap hemisfer bumi
Antigenic shift and drift
Antigenic shift and drift
Sifat alamiah virus influenza : Mutasi selalu muncul secara Sifat alamiah virus influenza : Mutasi selalu muncul secara
konstan – khususnya pada HA (H) dan NA (N). Setiap
konstan – khususnya pada HA (H) dan NA (N). Setiap
tahunnya predominasi gen H dan N mengalami sedikit
tahunnya predominasi gen H dan N mengalami sedikit
perubahan (Drift)
perubahan (Drift)
Secara periodik juga dapat terjadi reasortan – perubahan Secara periodik juga dapat terjadi reasortan – perubahan
mayor akibat gen dari 2 virus influenza yang berbeda
mayor akibat gen dari 2 virus influenza yang berbeda
bercampur/berakuisisi. (Shift) Mis. H5N1 yang tadinya tidak
Antigenic shift and
Antigenic shift and
drift
Host Range of Influenza A Viruses
Native Host, Duck H1 – H15 N1 – N9 Swine influenza H1N1 H3N2 H1N2 Human influenzaH1N1(1933,1979) H5N1(1997,2003)
C
C
oncern on virus
oncern on virus
re
re
assortment
assortment
Migratory water birds
Poultry
Strainstrain virus influenza pandemik
Strainstrain virus influenza pandemik
Strain-strain pertama yang ditemukan adalah H1N1Strain-strain pertama yang ditemukan adalah H1N1 Di th. 1957, shift menjadi H2N2Di th. 1957, shift menjadi H2N2
Di th. 1968, shift menjadi H3N2Di th. 1968, shift menjadi H3N2 Di th. 1977, muncul kembali H1N1Di th. 1977, muncul kembali H1N1
– Virus berasal dari vaksin yang atenuasinya tidak sempurna.Virus berasal dari vaksin yang atenuasinya tidak sempurna. – Wabah (A/USSR/90/77) pada onta-onta Mongolia.Wabah (A/USSR/90/77) pada onta-onta Mongolia.
Virus yang selama ini bersirkulasi = A/H1N1, A/H3N2 Virus yang selama ini bersirkulasi = A/H1N1, A/H3N2
dan B dan B
Tetapi di th. 2001, terjadi penyusunan ulang genetik Tetapi di th. 2001, terjadi penyusunan ulang genetik
Events with pandemic potential
Events with pandemic potential
since 1968
since 1968
976: H1N1 Swine influenza USA (1 †)976: H1N1 Swine influenza USA (1 †)
1986: H1N1 Swine virus derived from avian source: one severe pneumonia1986: H1N1 Swine virus derived from avian source: one severe pneumonia 1988: H11N1 Swine virus USA: pregnant woman died after contact to sick pigs1988: H11N1 Swine virus USA: pregnant woman died after contact to sick pigs 1993: H3N2 Swine virus recombinant with avian H1N1 Netherlands: 2 children 1993: H3N2 Swine virus recombinant with avian H1N1 Netherlands: 2 children
(mild)
(mild)
1995: H7N7 duck virus UK: adult mild conjunctivitis1995: H7N7 duck virus UK: adult mild conjunctivitis 1997: H5N1 avian influenza Hong Kong: 18 cases/6 †1997: H5N1 avian influenza Hong Kong: 18 cases/6 † 1999: H9N2 quail virus: 2 mild cases1999: H9N2 quail virus: 2 mild cases
2003: H5N1 avian virus Hong Kong: 1 †; 1 disease +1 related † from pneumonia2003: H5N1 avian virus Hong Kong: 1 †; 1 disease +1 related † from pneumonia 2003: H7N7 avian virus Netherlands: 1 †; 80+ conjunctivitis; few resp. symptoms2003: H7N7 avian virus Netherlands: 1 †; 80+ conjunctivitis; few resp. symptoms 2003: H5N1 avian virus Guangdong: 1 †2003: H5N1 avian virus Guangdong: 1 †
2003: H9N2 avian virus Hong Kong: 1 mild upper respiratory symptoms2003: H9N2 avian virus Hong Kong: 1 mild upper respiratory symptoms 2003: H7N2 avian virus New York: 1 pneumonia (HIV-coinfection)2003: H7N2 avian virus New York: 1 pneumonia (HIV-coinfection)
2004 A: H5N1 disease and death in Vietnam and Thailand (34 cases/23 †)2004 A: H5N1 disease and death in Vietnam and Thailand (34 cases/23 †) 2004: H7N3 avian virus Canada: 2 cases (conjunctivitis) 2004: H7N3 avian virus Canada: 2 cases (conjunctivitis)
2004 B: H5N1 disease and death in Vietnam (3 cases/3 †) and Thailand 2004 B: H5N1 disease and death in Vietnam (3 cases/3 †) and Thailand
Avian Influenza in Asia
H5N1 in Poultry :
• South Korea • Japan
• Vietnam • Thailand • Cambodia • China
• Indonesia • Laos
H5N1 in Human
•Vietnam
19181933 1957 1968 1977 1997 1999
H1N1 H3N2
H5N1
H9N2
H2N2
H1N1
Subtype: H, Hemagglutinin; N,
Neuraminidase
Spanish flu Asian flu
Hong Kong flu
Russian flu
Influenza A Pandemic
Outbreak in Hong Kong and South China, Korea, Japan, Taiwan, Vietnam, Thai,
Indonesia
H5N1
2003 2004
H7N7
Netherlands, etc
H5N1
H1N1
Avian influenza patients in
Avian influenza patients in
Hospital,Vietnam, 2004
Case fatality rate
Case fatality rate
74% 74% 64% 64% 85% 85% CFR CFR 27 27 14 14 13 13 Total Total 7 7 5 5 2 2 Alive Alive 20 20 9 9 11 11 Died Died Total Total > 15 > 15
< = 15
< = 15
Age
Sex and Age (N=27)
Sex and Age (N=27)
7
7
7
7
>=15
>=15
year old
year old
6
6
7
7
<15 year
<15 year
old
old
Female
Female
Male
Sentinel surveillance,
Sentinel surveillance,
north of Viet Nam
north of Viet Nam
27 27 13 13 67 67 226 226 46 46 243 243 Total Total 8 8 3 3 3 3 29 29 14 14 29 29 July – July – Sep, Sep, 2004 2004 19 19 10 10 62 62 193 193 23 23 203 203 End2003 End2003 - April, - April, 2004 2004 Province Province H5N1 H5N1
Flu A (+)
Flu A (+)
RT-PCR test result
RT-PCR test result
Avian flu cases by date of onset,
Thailand, Dec. 2003 - Mar. 2004
0
1
2
3
4
26 2 7 D ec . 3 1 D ec . 3 - 4 Ja n . 7 - 8 Ja n . 1 2 Ja n . 1 6 Ja n . 20 Ja n 24 Ja n 2 8 Ja n J an 1 F eb - 5 F eb . 8 - 9 F eb . 1 3 F eb . 1 7 F eb . 21 F eb 2 5 F eb . 29 F eb . 3- 4
M
ar
AI outbreak in poultry
AI outbreak in poultry
(diagrammatic) and human cases,
(diagrammatic) and human cases,
Thailand Oct 2003 – Aug 2004
Thailand Oct 2003 – Aug 2004
2003 2004
Outbreak in poultry
Human cases
• Detection by clinical criteria – deaths > 10% • Stamping out in
suspected farm • Surveillance in
1 km
• Movement restriction • Total culling
0.7 mill.
• Remaining/ moving sources • Reintroduction by birds?
Pro tec tio n o f in fec tio n in h igh -ris
k gro ups anag emen t ion cont rol Infected birds in nature
Infected
poultry
ic in form atio n ucat ion
Man
Outbreak control in poultry, prevention of new infection Transparency in operation and public informationDis ea
se S urv
Definisi Surveilans
Definisi Surveilans
Surveilans adalah kegiatan sistematik, meliputiSurveilans adalah kegiatan sistematik, meliputi
Koleksi/pengumpulan, kolasi/penggabungan dan Koleksi/pengumpulan, kolasi/penggabungan dan
analisis data
analisis data
Serta intepretasi data; Serta intepretasi data;
Diikuti penyebaran informasiDiikuti penyebaran informasi
Kepada semua fihak yang memerlukan sehingga Kepada semua fihak yang memerlukan sehingga
Tindakan dapat dilakukan Tindakan dapat dilakukan
Surveilans adalah Informasi bagi suatu
Surveilans adalah Informasi bagi suatu
Tujuan Surveilans
Tujuan Surveilans
Perencanaan, pemantauan, penilaian program Perencanaan, pemantauan, penilaian program
pengendalian penyakit dan mobilisasi serta
pengendalian penyakit dan mobilisasi serta
alokasi sumber daya.
alokasi sumber daya.
« Fungsi pemantauan program »
« Fungsi pemantauan program »
Memberikan sinyal kewaspadaan dini dari Memberikan sinyal kewaspadaan dini dari
ancaman kesehatan masyarakat
ancaman kesehatan masyarakat
dari potensi ancaman kesehatan
dari potensi ancaman kesehatan
masyarakat yang memerlukan tindakan segera.
masyarakat yang memerlukan tindakan segera.
« Fungsi Kewaspadaan dini/Early warning » (Early « Fungsi Kewaspadaan dini/Early warning » (Early
Warning Alert Response /EWAR)
Warning Alert Response /EWAR)
Tujuannya adalah untuk memberikan kewaspadaan Tujuannya adalah untuk memberikan kewaspadaan
dini bagi penyakit atau pola penyakit yang terjadi
dini bagi penyakit atau pola penyakit yang terjadi
tidak seperti biasanya yang mungkin merupakan
tidak seperti biasanya yang mungkin merupakan
ancaman bagi kesehatan masyarakat, kemudian
ancaman bagi kesehatan masyarakat, kemudian
melakukan kegiatan
melakukan kegiatan
– VerifikasiVerifikasi
– Implementasi tindakan pengendalian segera Implementasi tindakan pengendalian segera – KonfirmasiKonfirmasi
– penilaianpenilaian
– mengaktifkan tanggap kesesehatan masyarakatmengaktifkan tanggap kesesehatan masyarakat – menumbuhkan kewaspadaan internasional (jika menumbuhkan kewaspadaan internasional (jika
diperlukan)
Sifat yang harus dimiliki oleh
Sifat yang harus dimiliki oleh
EWAR (Early Warning Alert &
EWAR (Early Warning Alert &
Response )
Response )
SensitivitasSensitivitas
– Kemampuan mendeteksi semua masalah kesehatan Kemampuan mendeteksi semua masalah kesehatan masyarakat yang harus diwaspadai
masyarakat yang harus diwaspadai
Tepat waktuTepat waktu
– Kemampuan untuk mendeteksi masalah kesehatan Kemampuan untuk mendeteksi masalah kesehatan masyarakat secara dini untuk memberikan dampak masyarakat secara dini untuk memberikan dampak
yang besar terhadap pencegahan kesakitan dan yang besar terhadap pencegahan kesakitan dan
kematian kematian
Komponen
Komponen
Early Warning (Kewaspadaan dini)Early Warning (Kewaspadaan dini)
– Event based surveillance:Event based surveillance: Tangkap laporan-laporan Tangkap laporan-laporan yang belum terstruktur (desas-desus, atau laporan
yang belum terstruktur (desas-desus, atau laporan
lainnya) dari sumber
lainnya) dari sumber
informal maupun formal
informal maupun formal
– Case based surveillanceCase based surveillance: data morbiditas dan mortalitas : data morbiditas dan mortalitas secara rutin dikoleksi sesuai prioritas penyakit
secara rutin dikoleksi sesuai prioritas penyakit
Response (Tanggap)Response (Tanggap)
– Penilaian awal untuk menetapkan kepentingan Penilaian awal untuk menetapkan kepentingan
kesehatan masyarakat dalam rangka memberikan
kesehatan masyarakat dalam rangka memberikan
sinyal kewaspadaan
sinyal kewaspadaan – Investigasi KLBInvestigasi KLB
Komponen
Komponen
Data Reports
kewaspadaan
Kejadian Luar Biasa
Konsolidasi Filter
Validasi Verifikasi
Penilaian
Surveilans:
Response
Case-based surveillance Event-based surveillance
Signal Signal
Event based
Event based
surveillance
surveillance
Kejadian yang terekam
Kejadian yang terekam
– Sumber informasiSumber informasi – Data yang dikoleksiData yang dikoleksi
– Alur urutan kejadian dataAlur urutan kejadian data
Verifikasi kejadian yang terekam
Verifikasi kejadian yang terekam
Event based surveillance
Event based surveillance
Sumber informasi dapat berasal dari
Sumber informasi dapat berasal dari
– Profesi kesehatan (kewaspadaan)Profesi kesehatan (kewaspadaan) – MediaMedia
– Jejaring Internasional Jejaring Internasional – Masyarakat Masyarakat
Event based surveillance
Event based surveillance
Alur kejadian yang terekam
Alur kejadian yang terekam
– Filter/lakukan penyaringanFilter/lakukan penyaringan– Tetapkan petugas kesehatan Tetapkan petugas kesehatan
masyarakat yang berwenang / nomor
masyarakat yang berwenang / nomor
telepon yang dapat dihubungi
telepon yang dapat dihubungi – 24 jam, 7 hari24 jam, 7 hari
Event based surveillance
Event based surveillance
verifikasi kejadian yang terekamverifikasi kejadian yang terekam
1.
1. Sinyal diverifikasi melalui berbagai sumber Sinyal diverifikasi melalui berbagai sumber
- Desas-desus/RumourDesas-desus/Rumour
- Kewaspadaan thd masalah kesehatan Kewaspadaan thd masalah kesehatan
masyarakat
masyarakat
2.
2. Jika berasal dari masalah kesehatan Jika berasal dari masalah kesehatan
masyarakat
masyarakat
- Lakukan penilaian kemaknaannyaLakukan penilaian kemaknaannya
3.
Case based
Case based
surveillance
surveillance
Tentukan kejadian kesehatan yang Tentukan kejadian kesehatan yang
akan dimasukkan sebagai bagian dari
akan dimasukkan sebagai bagian dari
EWAR
EWAR
Case based
Case based
surveillance
surveillance
Untuk setiap kejadian kesehatan
Untuk setiap kejadian kesehatan
tentukan
tentukan
– Tujuan surveilansTujuan surveilans – Jenis surveilans Jenis surveilans
_ Definisi kasus
_ Definisi kasus
– Data yang akan dikoleksiData yang akan dikoleksi – Sumber Data Sumber Data
Surveilans Highly
Surveilans Highly
Pathogenic AI
Pathogenic AI
Berfokus pada kasus pneumonia yang Berfokus pada kasus pneumonia yang
terpajan pada peternakan unggas
terpajan pada peternakan unggas
Cakupan seluruh negaraCakupan seluruh negara
investigasi kasus oleh tim epidemiologi investigasi kasus oleh tim epidemiologi
yang terlatih (sentral & provinsi)
yang terlatih (sentral & provinsi)
Investigasi LaboratoriumInvestigasi Laboratorium
Monitoring harian dan pemutahiran Monitoring harian dan pemutahiran
temuan surveilans
Test Laboratorium untuk
Test Laboratorium untuk
avian influenza
avian influenza
• Screening tests untuk memberikan panduan bagi
diagnosis dini dan pengobatan
- Immunologic test influenza A
• Confirmatory tests
- PCR (2 different tests)
Studi Epidemiologis
Studi Epidemiologis
Individual case investigationsIndividual case investigations
Risk factors for infection (case-control) Risk factors for infection (case-control) Infection among household contacts Infection among household contacts
(serologic survey)
(serologic survey)
Infection among cullers (serologic survey)Infection among cullers (serologic survey) Infection among farm workers (serosurvey)Infection among farm workers (serosurvey) Infection among HCW (serologic survey)Infection among HCW (serologic survey)
Infection in pigs (serologic survey)Infection in pigs (serologic survey)
Managemen kasus dan
Managemen kasus dan
pengendalian infeksi
pengendalian infeksi
Kembangkan pedoman nasional Kembangkan pedoman nasional
tentang cara penanganan kasus yang
tentang cara penanganan kasus yang
benar oleh kelompok kerja klinis
benar oleh kelompok kerja klinis Pelatihan dan orientasi untuk staf Pelatihan dan orientasi untuk staf
medis di semua provinsi
medis di semua provinsi
Sediakan APP bagi petugas kesehatan Sediakan APP bagi petugas kesehatan
dan laksanakan kewaspadaan seperti
dan laksanakan kewaspadaan seperti
pada saat pandemi SARS
pada saat pandemi SARS
Informasi, edukasi dan
Informasi, edukasi dan
komunikasi
komunikasi
Jalur yang digunakan
Jalur yang digunakan
Pendidikan kesehatan melalui media Pendidikan kesehatan melalui media
(TV, radio, surat kabar, brosur, dll)
(TV, radio, surat kabar, brosur, dll)
Press release tersentralisasiPress release tersentralisasi
Pemutahiran data untuk press Pemutahiran data untuk press
Avian Influenza Web Avian Influenza Web
(www.infeksi.com)
(www.infeksi.com)
Pesan yang disampaikan
Pesan yang disampaikan
Masyarakat umum: pengetahuan tentang Masyarakat umum: pengetahuan tentang
penyakit , pemberitahuan tentang situasi
penyakit , pemberitahuan tentang situasi
penyakit di kawasan dan di dunia, anjuran
penyakit di kawasan dan di dunia, anjuran
untuk memperhatikan keamanan makanan
untuk memperhatikan keamanan makanan
dan menghindari risiko
dan menghindari risiko
Peternak unggas dan kelompok berisiko : Peternak unggas dan kelompok berisiko :
pada penggunaan alat perlindungan
pada penggunaan alat perlindungan
perorangan dan cara penanganan
Menggunakan teknik dan
Menggunakan teknik dan
alat perlindungan
alat perlindungan
perorangan(APP)
perorangan(APP)
Vaksinasi Influenza
Vaksinasi Influenza
Obat Antiviral
Obat Antiviral
Perlindungan bagi pemotong
Perlindungan bagi pemotong
hewan
A case Hospital Diag. Treat. /IC Discharged Report
Investigation
Surveillance
Contacts
General pop. & Prevent risk exposures Poultry and
Surveillance & Lab.
investigation
Case management
Kelompok resiko yang
Kelompok resiko yang
perlu diwaspadai
perlu diwaspadai
:
:
Pekerja peternakan/pemrosesan unggasPekerja peternakan/pemrosesan unggas
(termasuk dokter hewan/Ir peternakan)(termasuk dokter hewan/Ir peternakan)
Pekerja laboratorium yang memproses Pekerja laboratorium yang memproses
sampel pasien/unggas terjangkit
sampel pasien/unggas terjangkit
Pengunjung peternakan/pemrosesan Pengunjung peternakan/pemrosesan
unggas (dlm 1 minggu terakhir)
unggas (dlm 1 minggu terakhir)
Penularan
Penularan
Dari unggas ke unggas, hewan lain dan Dari unggas ke unggas, hewan lain dan
manusia.
manusia.
Penularan dari manusia ke manusia belum Penularan dari manusia ke manusia belum
terbukti
terbukti
Melalui kotoran atau sekreta unggas, Melalui kotoran atau sekreta unggas,
mencemari udara dan tangan penjamah
mencemari udara dan tangan penjamah
Masa inkubasi 1-3 hariMasa inkubasi 1-3 hari
Masa infeksius pada manusia: 1 hari sebelum Masa infeksius pada manusia: 1 hari sebelum
sampai 3-5 hari sesudah timbul gejala. Pada
PENCEGAHAN BAGI YANG
PENCEGAHAN BAGI YANG
BERESIKO
BERESIKO
(WHO/WPRO 14 Januari 2004)
(WHO/WPRO 14 Januari 2004)
Cuci tangan sesering mungkin dg desinfektan Cuci tangan sesering mungkin dg desinfektan
(alkohol 70%)
(alkohol 70%)
APP (sarung tangan,kacamata,masker dll)APP (sarung tangan,kacamata,masker dll)
Vaksinasi virus flu manusia bagi yg terpajan Vaksinasi virus flu manusia bagi yg terpajan
dengan tujuan agar tidak terjadi dua infeksi
dengan tujuan agar tidak terjadi dua infeksi
gabungan virus flu manusia dan flu burung
gabungan virus flu manusia dan flu burung
dalam satu orang yang memungkinkan
dalam satu orang yang memungkinkan
timbulnya strain baru virus flu burung yang
timbulnya strain baru virus flu burung yang
dapat ditularkan dari manusia ke manusia
dapat ditularkan dari manusia ke manusia
Mereka yang rentan (anak-anak, orang usia Mereka yang rentan (anak-anak, orang usia
lanjut, penderita penyakit jantung, paru
lanjut, penderita penyakit jantung, paru
kronis) agar menghindari tempat jangkitan
kronis) agar menghindari tempat jangkitan
(peternakan unggas dll)
Pencegahan (lanj.)
Pencegahan (lanj.)
Pengamatan kesehatan secara pasif
Pengamatan kesehatan secara pasif
bagi yang beresiko/terpapar dan
bagi yang beresiko/terpapar dan
keluarganya: tanda gangguan sal
keluarganya: tanda gangguan sal
pernapasan, demam
pernapasan, demam
Serosurvai bagi yang terpapar
Serosurvai bagi yang terpapar
Beresiko menghirup udara tercemar:
Beresiko menghirup udara tercemar:
8 April 2003 Kasus SARS Di
RSPI-Sulianti Saroso
Pneumonia
Pneumonia
atipikal
Gejala pada manusia
Gejala pada manusia
Batuk dan nyeri tenggorokan
Batuk dan nyeri tenggorokan
Suhu badan panas, di atas 38 C
Suhu badan panas, di atas 38 C
Mirip flu berat
Mirip flu berat
Radang sal. Pernapasan atas
Radang sal. Pernapasan atas
Dapat berlanjut menjadi radang
Dapat berlanjut menjadi radang
paru (pneumonia) dengan
paru (pneumonia) dengan
kemungkinan kematian tinggi
Uji laboratorium
Uji laboratorium
Isolasi virus dari bahan:Isolasi virus dari bahan:
darah . internal organ/alat dalam : paru, darah . internal organ/alat dalam : paru, jantung, ginjal dll
jantung, ginjal dll
apusan hidung dan mulutapusan hidung dan mulut
Serologi: Antibodi detection
Serologi: Antibodi detection
(ELISA/EIA,HI,CFT)
(ELISA/EIA,HI,CFT)
Antigen detection (HI, IF/FA)
Antigen detection (HI, IF/FA)
Indonesia : laboratorium rujukan : Badan Indonesia : laboratorium rujukan : Badan
Litbang Kes.
Manajemen kasus
Manajemen kasus
Definisi kasus:Definisi kasus:
Possible casePossible case (kasus tersangka): (kasus tersangka):
- mereka dengan gejala sal. Napas akut, ditandai- mereka dengan gejala sal. Napas akut, ditandai - demam lebih dari 38 derajat C
- demam lebih dari 38 derajat C
- batuk, - batuk,
- nyeri tenggorokan- nyeri tenggorokan
dan salah satu di bawah ini:dan salah satu di bawah ini:
- kontak dengan penderita Influenza A (H5Ni) yang sudah
- kontak dengan penderita Influenza A (H5Ni) yang sudah
pasti selama
pasti selama masa penularan ATAUmasa penularan ATAU
- kurang dari 1 minggu terakhir mengunjungi peternakan
- kurang dari 1 minggu terakhir mengunjungi peternakan
di daerah KLB
Typical
Pneumonia
Atypical
Pneumonia
Pneumonia
Influenza A (H5N1)
Influenza A (H5N1)
Pneumonia
Manajemen kasus
Manajemen kasus
(lanj.)
(lanj.)
Probable Case
Probable Case
– Possible case DANPossible case DAN
– Hasil laboratorium tertentu untuk Hasil laboratorium tertentu untuk
virus influenza A (H5N1) – IFA, dgn
virus influenza A (H5N1) – IFA, dgn
H5 monoclonal antibody ATAU
H5 monoclonal antibody ATAU
– Tidak terbukti adanya penyebab lain Tidak terbukti adanya penyebab lain
Manajemen kasus
Manajemen kasus
(lanj.)
(lanj.)
Confirmed Case – Kasus Pasti
Confirmed Case – Kasus Pasti
– Hasil biakan virus positif Influenza A Hasil biakan virus positif Influenza A
(H5N1) ATAU
(H5N1) ATAU
– Hasil + dengan pem PCR untuk Hasil + dengan pem PCR untuk
influenza H5 ATAU
influenza H5 ATAU
– Peningkatan titer antibodi spesifik Peningkatan titer antibodi spesifik
H5 sebesar 4 x
TATALAKSANA
TATALAKSANA
Pasien di rawat dalam ruang isolasi – Pasien di rawat dalam ruang isolasi –
Kewaspadaan thd penularan mel udara
Kewaspadaan thd penularan mel udara
(transmisi airborne)
(transmisi airborne)
– Selama masa penularan yi. 7 hari pertama sejak Selama masa penularan yi. 7 hari pertama sejak timbulnya gejala demam (
timbulnya gejala demam (>>3838ooC)C)
Di ruang rawat biasaDi ruang rawat biasa
– Setelah hasil usap nasofaring negatif berulang Setelah hasil usap nasofaring negatif berulang kali dengan PCR atau biakan
kali dengan PCR atau biakan
– Setelah hari ke 7 demam KECUALISetelah hari ke 7 demam KECUALI
Alat Pelindung
Alat Pelindung
Perorangan(APP)
Perorangan(APP)
Kewaspadaan Universal dengan Kewaspadaan Universal dengan
kewaspadaan tambahan: kewaspadaan
kewaspadaan tambahan: kewaspadaan
terhadap penularan Airborne
terhadap penularan Airborne
– Cuci tanganCuci tangan
– Masker N95, minimum masker bedahMasker N95, minimum masker bedah
– Pelindung wajah / kaca mata googlePelindung wajah / kaca mata google
– Apron/gaun pelindungApron/gaun pelindung
– Sarung tangan Sarung tangan
TERAPI
TERAPI
Pencegahan bagi orang terpajan : Oseltamivir 1 kali Pencegahan bagi orang terpajan : Oseltamivir 1 kali
75mg sehari selama 1 minggu
75mg sehari selama 1 minggu
– Amantadine Hidrochlorida (Nama dagang : Symmetrel atau Amantadine Hidrochlorida (Nama dagang : Symmetrel atau Symadine) atau Rimantidine ( Nama dagang : Flumadine) Symadine) atau Rimantidine ( Nama dagang : Flumadine) – Terapi :Terapi :
Amantadine atau Rimantidine diberikan pada awal infeksi, Amantadine atau Rimantidine diberikan pada awal infeksi,
sedapat mungkin dalam 48 jam pertama dan diberikan 3-5 sedapat mungkin dalam 48 jam pertama dan diberikan 3-5 hari dg. Dosis 5 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis, bila lebih 45 kg hari dg. Dosis 5 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis, bila lebih 45 kg diberikan 100 mg , 2 kali sehari.
diberikan 100 mg , 2 kali sehari.
Dosis harus diturunkan pada orang lanjut usia dan mereka Dosis harus diturunkan pada orang lanjut usia dan mereka
yang mengalami penurunan fungsi hati atau ginjal yang mengalami penurunan fungsi hati atau ginjal
– Obat penghambat neuramidase influenza (Neuramidase Obat penghambat neuramidase influenza (Neuramidase inhibitor sudah ditemukan dan sudah didaftarkan di
inhibitor sudah ditemukan dan sudah didaftarkan di
Tindakan pada saat
Tindakan pada saat
wabah
wabah
Pendidikan kesehatan pada masyarakat, Pendidikan kesehatan pada masyarakat,
program imunisasi untuk mereka yang
program imunisasi untuk mereka yang
berisiko tinggi tertular, surveilans dan
berisiko tinggi tertular, surveilans dan
hasilnya dilaporkan kepada masyarakat
hasilnya dilaporkan kepada masyarakat
Rumah Sakit harus mengantisipasi Rumah Sakit harus mengantisipasi
peningkatan pasien selama periode
peningkatan pasien selama periode
wabah.Sediaan obat-obatan termasuk
wabah.Sediaan obat-obatan termasuk
antiviral apabila mungkin harus ditambah.
antiviral apabila mungkin harus ditambah.
Selain itu sebaiknya petugas di rumah
Selain itu sebaiknya petugas di rumah
sakit harus pula di imunisasi