• Tidak ada hasil yang ditemukan

AYU PRAHESTI UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA LAPORAN AKHIR PKM-M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AYU PRAHESTI UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA LAPORAN AKHIR PKM-M"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PENYULUHAN PELUANG USAHA DENGAN MEMANFAATKAN KECAMBAH MENJADI MAKANAN RINGAN YANG BERNILAI EKONOMI

TINGGI

BIDANG KEGIATAN:

PKM

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Oleh:

Ayu Prahesti

(12430138 - tahun angkatan 2012)

Novi Tri Wulandari

(12430173 - tahun angkatan 2012)

Sheila Fransiska Roring (12420162 - tahun angkatan 2012)

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA

SURABAYA

2014

(2)
(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN KULIT MUKA... i

HALAMAN IDENTITAS DAN PENGESAHAN... ii

ABSTRAK... iii

KATA PENGANTAR... iv

I. PENDAHULUAN... 1

Latar Belakang Masalah... 1

Tujuan Program... 2

Luaran Yang Diharapkan ... 2

Kegunaan Program... 3

II. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SETEMPAT ... 4

III. METODE PEMASARAN... 4

IV. PELAKSANAAN PROGRAM... 7

Tabel1.1Waktu dan Tempat Pelaksanaan ... 7

Tabel1.2 Rekapitulasi Rancangan dan Realisasi... 7

V. HASIL DAN PEMBAHASAN... 10

VI. KESIMPULAN DAN SARAN... 11

(4)

ABSTRAK

Kami mengikuti PKM-M ini untuk memperkenalkan atau memberitahukan suatu inovasi dari salah satu bahan makanan yaitu kecambah. Kecambah merupakan bahan makanan yang sangat mudah didapatkan, karena harganya murah dapat dijangkau masyarakat, juga pembudidaya tanaman kecambah juga sangat mudah. Kecambah yang selama ini kita kenal sebagai makanan pendamping, kini kita dapat membuat kecambah sebagaai bahan dasar dalam pembuatan makanan ringan yang kita beri nama “kecambah krispi”. Dengan adanya inovasi ini diharapkan mampu mengubah kebiasaan masyarakat yang awalnya tidak menyukai kecambah menjadi menggemari salah satu sayuran ini. Bukan hanya untuk orang dewasa, tetapi anak-anak juga akan menyukainya, dan ini sangat bagus. Dengan adanya inovasi ini juga akan mampu menghasilkan nilai jual yang tinggi. Disamping itu inovasi ini mempunyai tujuan jangka panjang yaitu memberi peluang usaha dalam memanfaatkan kecambah menjadi makanan

ringan “kecambah krispi”. Inovasi ini akan dapat dijadikan suatu kegiatan usaha

baru yang memberikan manfaat dan menguntungkan, sehingga dapat membantu dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Karena mayoritas masyarakat di jl. Perlis Selatan, perak timur-surabaya adalah masyarakat madura yang tidak mempunyai penghasilan tetap dan kebanyakan berdagang sebagai salah satu mata pencahariannya.

Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan penyuluhan kami mengundang ibu-ibu rumah tangga yang aktif dalam kegiatan PKK yang mana ibu-ibu tersebut memiliki antusiasme yang tinggi untuk mengikuti acara semacam ini yang tujuannya mampu memberikan informasi atau ide-ide yang menguntungkan bagi mereka secara ekonomi.

Berikut metode pemasaran yang kami sarankan kepada ibu-ibu PKK tersebut yaitu dengan menjual ke koperasi yang sudah ada atau bahkan bisa dengan membuka usaha camilan untuk oleh-oleh khas daerah setempat. Dan juga bisa dijual ke sekolah-sekolah dasar, karena sebagian besar peminat kecambah krispi adalah anak-anak.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt., yang mana telah memberikan kelancaran

dalam menyelesaikan laporan akhir Program Kreativitas Mahasiswa bidang

Pengabdian kepada masyarakat yang berjudul

Penyuluhan Peluang Usaha

dengan Memanfaatkan Kecambah Menjadi Makanan Ringan yang

Mempunyai Nilai Ekonomi Tinggi”

Tersusunnya laporan ini tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai

pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini. Penulis berterima kasih

kepada ibu dosen Erna Hendrawati, SE. M.Ak. selaku dosen pendamping yang

telah bersedia membimbing dalam mengerjakan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki keterbatasan,

tentu hasil laporan akhir yang kami susun tidak mungkin lepas dari kekurangan.

Dengan upaya meningkatkan wawasan pembaca, penulis senantiasa

mengharapkan saran maupun kritik demi penyempurnaan laporan ini. Dan penulis

berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

v

(6)

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecambah atau tauge ini adalah makanan masyarakat yang mudah didapat. Mungkin yang belum banyak diketahui bahwa kecambah ini ternyata banyak juga manfaatnya. Kecambah sering disebut sebagai gudangnya nutrisi karena memang kandungan gizinya cukup tinggi. Protein dalam kecambah misalnya lebih tinggi 19% dibandingkan dengan kandungan protein dalam biji kacang aslinya. Patut diketahui bahwa selama proses berkecambah, terjadi yang disebut dengan hidrolisis protein yang menyebabkan kadar asam amino dalam kecambah naik. Menurut beberapa ahli kesehatan, sebaiknya konsumsi kecambah ketika kecambah masih mentah, saat dimana zat peremaja yang dimilikinya masih dalam keadaan utuh. Kecambah mentah ini bisa disantap dengan salad, karedok atau juga diminum dengan dibuat jus terlebih dulu. Namun, ada juga yang menyarankan supaya menyantap kecambah dalam keadaan setengah matang dan harus segera dimakan untuk menghindari berkurangnya kadar vitamin yang dikandungnya. Kecambah sangat banyak mengandung gizi yang dapat bermanfaat untuk tubuh manusia diantaranya: Protein, Karbohidrat, Seng, Potasium, Asam folat, Fosfor, Kalium, Zat besi, Vitamin A, Vitamin B, Vitamin C, Niacin, Serat, dan Energi. Adapun khasiat kecambah sendiri untuk kesehatan ialah untuk mencegah kanker, mencegah osteoporosis dan seramgan jantung dan meningkatkan kesuburan.

Setelah mengetahui begitu banyaknya manfaat dari kecambah, melalui Program Kreativitas Mahasiswa dalam bidang pengabdian kepada masyarakat, kami berinisiatif ingin menciptakan inovasi baru dengan membuat makanan

ringan “kecambah krispi” dari bahan dasar kecambah guna membantu

meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat menengah bawah. karena yang kita tahu selama ini kecambah sering diolah menjadi makanan berat, seperti oseng-oseng tauge, soto mie, bakso, tahu isi, dll. Mungkin tidak semua orang menyukainya terutama anak-anak. Kami berharap dengan adanya inovasi ini semua orang menyukainya mulai dari anak-anak hingga orang tua. Dan kami berharap mampu memberikan prospek yang lebih baik kedepannya.

1

(7)

1.2 Tujuan

Tujuan secara umum kegiatan PKM Pengabdian Kepada Masyarakat adalah untuk membuat keterampilan usaha baru bagi msyarakat menengah kebawah yaitu dengan membuat makanan ringan dari kecambah yang memiliki banyak Menciptakan manfaat bagi tubuh. Tujuan ini dapat dirincikan sebagai berikut:

1. Membuat usaha baru untuk masyarakat menengah kebawah. 2. Membuat camilan enak dan sehat bagi semua kalangan.

3. Mengubah nilai jual kecambah yang murah sehingga memiliki nilai jual yang tinggi. Berikut ini kami lampirkan grafik perubahan nilai kecambah sebelum dan sesudah di olah menjadi kecambah krispi.

1.3 Luaran

Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini yaitu mampu meningkatan kondisi ekonomi msyarakat menengah kebawah karena apabila keterampilan usaha mengelola kecambah menjadi makanan ringan ini terus dikembangkan, dapat membuka kesempatan berusaha dan dapat meningkatkan ekonomi keluarga.

(8)

1.4 Kegunaan

Manfaat yang ingin didapat dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah mengarahkan kepada masyarakat besarnya kandungan gizi yang ada pada kecambah, selain itu dapat di jadikan sebagai peluang usaha, sehingga dapat membantu perekonomian dan mampu mengurangi jumlah pengangguran yang ada. Serta dapat menambah nilai jual kecambah dan meningkatkan mutu camilan yang di konsumsi oleh masyarakat.

(9)

II.

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SETEMPAT

Penyuluhan dengan judul Penyuluhan Peluang Usaha dengan Memanfaatkan Kecambah Menjadi Makanan Ringan yang Bernilai Ekonomi Tinggi kami lakukan di jl. Perlis Selatan, perak timur kec. Pabean cantikan surabaya. Dimana masyarakat di daerah tersebut mayoritas adalah masyarakat madura yang tidak mempunyai penghasilan secara tetap karena tidak berkerja di suatu instansi/kantor. Kebanyakan masyarakat di daerah tersebut berdagang sebagai salah satu mata pencaharian, dengan kondisi tersebut kami mempunyai gagasan atau ide untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat di daerah tersebut agar bisa dijadikan salah satu alternatif usaha yang bisa dilakukan untuk memperoleh dan menambah penghasilan keluarga atau rumah tangga dengan cara mengolah kecambah menjadi makanan ringan.

Pada saat pelaksanaan kami mengundang ibu-ibu rumah tangga yang aktif dalam kegiatan PKK. Yang mana ibu-ibu tersebut memiliki antusiasme yang tinggi untuk mengikuti acara semacam ini yang tujuannya mampu memberikan informasi atau ide-ide yang menguntungkan bagi mereka secara ekonomi.

III. METODE PENDEKATAN

a. Metode Pendekatan

Mengacu pada target luaran yang diharapkan, melakukan pendekatan secara langsung sangat diperlukan. Metode ini dilakukan dengan datang secara langsung ke lokasi jl. Perlis selatan, perak timur-Surabaya. Ini bertujuan agar dapat memperkenalkan diri serta berkomunikasi langsung dengan masyarakat setempat. Pendekatan ini diharapkan dapat mengenalkan sebuah peluang usaha baru dengan memanfaatkan kecambah menjadi makanan ringan.

b. Metode pelatihan

Memberikan pengarahan kepada para peserta/audiance tentang manfaat dan kandungan gizi pada kecambahdan bagaimana cara mengolah kecambah mentah menjadi kecambah krispi.

(10)

c. Metode Pemasaran

Melalui kegiatan ini kami menyarankan kepada ibu-ibu PKK tersebut untuk menggerakkan atau mengembangkan usaha kecambah krispi tersebut dengan cara memasarkan makanan ringan tersebut ke koperasi yang sudah ada atau bisa dengan mendirikan usaha oleh-oleh khas daerah setempat dengan membuat nama semenarik mungkin misalnya “kecambah krispi”. Mereka juga bisa menjual makanan ringan ini ke sekolah-sekolah, karena peminat kecambah krispi kebanyakan dari anak-anak. Agar lebih diminati oleh konsumen bisa dengan menambah gambar-gambar pada kemasan atau memberi hadiah unik.

d. Metode Pelaksanaan

Langkah awal yang kami lakukan yaitu :

a. Koordinasi dengan ketua RT untuk pembahasan wkatu dan tempat serta siapa saja yang harus diundang dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat.

b. Persiapan alat dan bahan sebagai berikut :

Alat Bahan

Penggorengan Kecambah panjang Spatula Tepung krispi Ayakan Tepung beras

Garpu Telur

Sendok Penyedap rasa

Piring Garam

Kompor gas Varian rasa (perasa makanan)

c. Melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang “penyuluhan peluang usaha baru dengan memanfaatkan kecambah menjadi makanan ringan

yang bernilai ekonomi tinggi” dengan praktek langsung antara penyaji dengan

peserta (masyarakat). disini kami memberitahukan bagaimana proses atau cara dalam pembuatan kecambah krispi, yaitu sebagai berikut :

1. Campurkan tepung beras kedalam tepung krispi

(11)

2. Tamabahkan penyedap rasa secukupnya. Aduk hingga merata 3. Pecahkan telur

4. Kocok telur hingga merata

5. Ambil kecambah dan masukkan dalam kocokkan telur yang sudah tersedia 6. Tiriskan kecambah

7. Masukkan kedalam tepung yang telah di campur dengan penyedap rasa dan garam. Lumuri hingga menutup semua permukaan kecambah.

8. Setelah itu masukkan ke penggorengan, goreng dengan api sedang hingga coklat keemasan.

9. Kecambah siap di sajikan dan di kemas.

d. Umpan Balik

Respon dari masyarakat mengenai program yang kami usulkan dengan memanfaatkan kecambah menjadi makanan ringan, banyak masyarakat yang penasaran dan ingin mengetahui bagaimana cara mengolah kecambah yang biasanya hanya diolah menjadi makanan berat tetapi bisa diolah menjadi makanan ringan yang mempnyai nilai jual yang tinggi dan masyarakat sama sekali belum pernah mengetahui sebelumnya.

Setelah masyarakat mencoba tester yang kami berikan, masyarakat pun menanggapi dengan positif dan merekapun penasaran ingin mecoba membuatnya sendiri.

e. Evaluasi

masyarakat yang sudah mencoba makanan kami, ada beberapa yang memberikan masukan serta kritikan yang membangun sehingga kami mampu mengetahui letak kekurangan dari makanan yang kami buat. Ada yang mengatakan makanan buatan kami kurang asin, terlalu asin bahkan ada pula yang berkomentar mengenai bahan yang kami gunakan. Tetapi kritikan tersebut bisa kami terima agar makanan yang kami ciptakan menjadi makanan yang lebih berkualitas dan mempunyai nilai jual yang tinggi.

(12)

IV.PELAKSANAAN PROGRAM

Tabel 1.1WaktudanTempatkegiatan

NO. Hari & Tgl pelaksanaan

Lokasi Waktu Kegiatan

1. Jumat, 07 Februari 2014

Kampus 08.00 – 12.00

Diskusi sebelm pelaksanaan

2. Selasa, 04 Maret 2014

Kampus 08.00 – 12.00

Diskusi sebelum pelaksanaan

3. Minggu, 09 Maret 2014

Di rumah 09.00 – 15.00

Praktek membuat cita-rasa kecambah krispi

Ijin untuk melakukan praktek

5. Minggu, 25 Mei

peserta/audience sebanyak 60 orang

Tabel 1.2 Rekapitulasi Rancangan dan Realisasi Anggaran

TGL. JenisPengeluaran Satuan (Rp.)

Jumlah Total (Rp.) 07 Februari 2014 ATK 30.000

04 Maret 2014 Konsumsi 15.000 4 orang 60.000

(13)

Total 34.300

27 April 2014 1.Bingkisan untuk ketua RT

2.Sufenir sendok 1 kemasan= 3pcs

24.700

18 Mei 2014 1.Floridina 2.Aqua

(14)

24 – 25 Mei

Total Keseluruhan 3.418.700

Sisa 31.300

*Keterangan: kegiatan tanggal 07 Februari 2014 sampai dengan 25 Mei 2014 terlakasana karena adanya pinjaman uang dari:

Fakultas Ekonomi Wijaya Kusuma Surabaya (Rp 1.000.000,-) Dosen Pembimbing (Rp 2.450.000,-)

(15)

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bagi Penulis

Setelah melakukan penyuluhan ini kami memperoleh masukan dari peserta/audience mengenai cita-rasa dan juga kami memperoleh masukan bagaimana caranya agar makanan tersebut bisa lebih krispi.

Bagi Peserta

Para peserta penyuluhan merasa inovasi yang kami sampaikan ini bisa sebagai alternatif untuk melakukan sebuah usaha agar dapat menambah penghasilan keluarga tanpa mengganggu kegiatan mereka sebagai ibu rumah tangga, karena kecambah tersebut sangat mudah sekali didapatkan di daerah tersebut dengan harganya yang sangat murah.

(16)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Penyuluhan ini dapat membantu masyarakat khususnya ibu-ibu dalam hal financial karena semula harga kecambah yang sangat murah dengan diolah menjadi makanan ringan mampu meningkatkan nilai ekonomisnya.

Diharapkan dengan apa yang kami sampaikan melalui Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat ini mampu diterapkandan dikembangkan oleh seluruh masyarakat terutama ibu-ibu sebagai alternatif melakukan kegiatan usaha.

(17)

VII. LAMPIRAN

7.1 DOKUMENTASI

Gambar 1. Saat pembukaan dan pengesahaan acara oleh Pak RT

Gambar 2. Saat menerangkan alat-alat dan bahan yang di perlukan saat membuat kecambah krispi

Gambar 3. Saat ibu-ibu mencatat intruksi cara membuat kecambah krispi

Gambar 4. Saat sesi tanya jawab

Gambar 5. Antusiasme ibu-bu saat mengikuti acara

Gambar 6. Saat ibu-ibu mencoba kecambah krispi

(18)

Gambar 7. Saat ibu-ibu mencoba membuat kecambah krispi

7.2 BUKTI- BUKTI

TRANSAKSI

Gambar 8. Saat foto bersama

(19)

13

(20)
(21)

15

(22)

7.3 BERITA ACARA DAN DAFTAR HADIR

(23)
(24)

Gambar

Tabel 1.1WaktudanTempatkegiatan
Gambar 1. Saat pembukaan dan pengesahaan acara oleh Pak RT
Gambar 8. Saat foto bersama

Referensi

Dokumen terkait

Tuhan juga bisa memberkati adik-adik, kalau tetap setia menjadi berkat di mana saja dan kapan saja, seperti Yusuf, karena Tuhan tidak pernah tinggalkan kita. EXPLORASI

Oleh sebab itu memudakan perempuan untuk ikut dalam Narkoba baik menjadi pemaki, pengedar, dan kurir adapun contoh kasus baru- baru ini terjadi kasus narkoba yang diselundupkan

Pengembangan model probabilistik punahnya parasit malaria yang resisten terhadap obat klorokuin plus amodiakuin di suatu daerah populasi diperoleh rumusan permodelan se-

Dari beberapa kendala telah terjadi maka Proyek Pembangunan Underpass di simpang Dewa Ruci Kuta Bali merupakan proyek yang memiliki risiko cukup tinggi.. Proyek

Kesimpulan penelitian bahwa tanaman cabai keriting galur MG1012 lebih unggul dibanding tiga varietas pembanding pada beberapa parameter pengamatan yaitu memiliki tinggi

Ekstrak biji cerakin disemprotkan pada hama ulat daun bawang yang tersedia dalam tiap wadah (10 ekor tiap wadah) untuk masing-masing konsentrasi dan dilakukan 3 kali

Sedangkan bagi praktisi saran-saran yang dapat dikemukakan, perusahaan yang ingin meningkatkan likuiditas saham di Bursa Efek Indonesia, dapat melakukan alternatif berupa stock

Dari segi bahasa mendapatkan nilai 3.67 karena 2 validator menyatakan bahwa bahasa yang digunakan ada yang belum sesuai dengan tingkat kedewasaan siswa, misalnya