• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA PROSES PRODUKSI PROGRAM WEEKLY TOP 40 DI 99.60 FM PTPN RADIO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA PROSES PRODUKSI PROGRAM WEEKLY TOP 40 DI 99.60 FM PTPN RADIO"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA

PROSES PRODUKSI PROGRAM WEEKLY TOP 40

DI 99.60 FM PTPN RADIO

Disusun oleh :

Rahayu Cahyaningsih

D1408036

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi

Syarat Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

Bidang Komunikasi Terapan

DIII KOMUNIKASI TERAPAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

commit to user

MOTTO

Omong kosong dengan semua teori teori itu

Pengalaman hidup lah yang membuat kita belajar

Menjadi lebih baik dan dewasa

(ayuchamey_penulis)

Tak ku pinta kemudahan dalam setiap doaku

Tapi ku pinta kekuatan tuk hadapi segala masalah

Agar ku bisa menjadi pribadi yang tangguh

(ayuchamey_penulis)

Ilmu adalah penghibur hati di kala sendiri,

teman di saat sepi, petunjuk dikala suka maupun duka,

pembantu pada saat dibutuhkan, pendamping ketika tidak ada kawan

dan cahaya bagi jalan untuk menuju surga-Nya

(5)

commit to user

PERSEMBAHAN

ALLAH SWT yang telah melimpahkan

Kedua Orang Tuaku yang amat aku sayangi

My family, Edi, Dewi, Syeva, Wahyu, Lia,

dan El yang selalu memberi dorongan dan

(6)

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang selalu

melimpahkan rahmat, karunia dan hidayahnya, sehingga penulis bisa

menyelesaikan tugas-tugas dan kewajiban penulis sebagai mahasiswi UNS

komunikasi Terapan Diploma III dengan baik dan lancar.

Selama penulis melakukan Kuliah Kerja Media (KKM) selama 1 bulan di

PTPN Radio, banyak hal yang penulis ketahui. Mulai dari cara kerja orang radio

dan dunia kerja penyiaran. Pengalaman yang penulis dapatkan, akan sangat

bermanfaat bagi penulis setelah berhasil mendapatkan gelar ahli madya.

Penulis menyadari bahwa hasil laporan magang yang tertuang dalam Tugas

Akhir ini, dengan judul PRODUKSI PROGRAM WEEKLY TOP 40 PTPN

RADIO, banyak kekurangan. Namun penulis berharap Tugas Akhir ini dapat

bermanfaat bagi penulis sendiri, serta pembaca. Akhir kata, penulis mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan

dukungan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas akhir ini.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat, hidayah, dan inayahnya,

sehingga penulis diberikan yang terbaik dalam hidup.

2. Kedua orang tuaku, Bapak Ibu tersayang dan tercinta, yang selalu

memberikan doa restu kepada penulis.

(7)

commit to user

4. Dekan FISIP UNS Prof. Pawito, Ph. D.

5. Ketua Program Diploma III Komunikasi Terapan FISIP UNS Drs. A. Eko

Setyanto, M.Si

6. Dra. Sri Urip Haryati, M.Si, selaku Pembimbing Akademis.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, jurusan Penyiaran yang

telah memberikan ilmunya kepada penulis.

8. Semua teman-teman Diploma III Broadcast 2008, yang aku sayangi.

9. Semua pihak yang telah banyak membantu, dimana penulis tidak bisa

(8)

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

i

ii

iii

iv

..

v

..

vii

.. ix

BAB I PENDAHULUAN

A.

1

B.

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.

6

B.

(9)

commit to user

C. Pengertian Tangga Musik dan

12

D.

21

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI

A.

26

B.

29

C.

32

D.

32

E.

32

F.

34

G.

36

H.

38

I. Karakteristik Pendenga

40

BAB IV PRODUKSI PROGRAM WEEKLY TOP 40 PTPN RADIO

A.

42

B.

(10)

commit to user

C.

43

BAB V PENUTUP

A.

48

B.

49

Daftar Pustaka

(11)

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Tugas

2. Laporan Periodik

3. Nilai Instansi

4. Naskah Weekly Top 40

5. Iklan Layanan Masyarakat

(12)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Era yang serba modern ini semakin banyak media elektronik yang bisa

dipergunakan untuk memperoleh berbagai informasi maupun pengetahuan

mengenai apa yang sedang terjadi di sekeliling kehidupan kita. Kebutuhan

tersebut mendorong media untuk mencari bahan informasi yang disajikan dalam

bentuk pemberitaan maupun hiburan. Salah satu media yang sering di pakai sejak

tahun 1895 adalah radio. Radio merupakan media yang diminati oleh masyarakat,

baik dari kalangan menengah keatas, maupun menengah kebawah. Radio sebagai

media informasi dan hiburan yang juga berfungsi sebagai sahabat atau teman

dalam melakukan segala aktifitas seperti bekerja, istirahat bahkan dalam

perjalanan dengan kendaraan seperti dalam mobil atau bus. Meskipun tidak

dipungkiri, media televisi kini menjadi media favorit, namun radio tetap memiliki

tempat tersendiri di hati masyarakat. Kini telah banyak pula berdiri stasiun radio

yang memiliki format stasiun berbeda-beda. Format stasiun tersebut antara lain

News, news and music , entertainment (hiburan), health (kesehatan), religious,

dan general (umum). Radio memiliki sifat akrab, singkat, dan segera, yang

menjadikan pendengar hanya mendengar sekali saja. Selain memiliki fungsi

sebagai pemberi informasi, mendidik namun bukan mengajar, kini radio

(13)

commit to user

Tidak kalah juga Kota solo pun memiliki banyak stasiun Radio diantaranya

adalah Radio PTPN dengan frekuensi 99.60 FM. Radio PTPN yang mengudara

sejak Tahun 1968 ini menentukan sasaran pendengarnya yaitu kalangan menengah

keatas sehingga diwajibkan menyuguhkan acara-acara yang berkwalitas. Tidak

hanya memberi informasi namun juga menghibur dengan gaya bahasa yang

elegan, mewah dan tidak pasaran sesuai target pendengarnya. Radio PTPN

didukung dengan memiliki struktur organisasi yang jelas dan juga peralatan siar

yang lengkap. Radio PTPN mengudara dengan mengusung format stasiun yaitu

music and entertainment.

Musik merupakan simfoni kehidupan, menjadi bagian seni yang mewarnai

kehidupan sehari-hari. Musik mampu mencairkan suasana, merelaksasi hati serta

menstimulasi pikiran.¹ Musik tak sekedar memberikan efek hiburan, tetapi mampu

memberikan makna untuk membangkitkan gairah dan spirit dalam melakukan

aktivitas. Musik bermanfaat sebagai alat dan media komunikasi antar manusia

karena musik merupakan bahasa yang universal yang mampu memadukan

perbedaan, menciptakan perdamaian, dan solidaritas. Dalam kehidupan nyata

sehari-hari,musik sering kali menjadi alat komunikasi dengan orang yang kita

cintai, mewakili perasaan hati, ungkapan kerinduan bahkan kemarahan. Semua

orang pasti menikmati musik, hanya saja berbeda-beda aliran musik yang disuka.

Untuk itu format musik lebih banyak dipakai RSS (radio siaran swasta) di

Indonesia untuk strategi menjaring audiens. Baik untuk strata usia muda, dewasa,

(14)

commit to user

bahkan lanjut usia. Ada pula kecenderungan bahwa format musik berarti

menyajikan musik-musik terbaru. Namun musik Indonesia dirasa kurang deras

alur penyiarannya dibanding musik barat. Musik barat bisa memunculkan

penyanyi-penyanyi baru setiap harinya. Untuk itu dalam satu minggu pun di

Weekly Top 40 -lagu manca

terbaru dan terlaris dalam sepekan. Acara Weekly Top 40 ini dikemas dengan

sempurna, yaitu dengan memilih karakter suara penyiar yang gaul, gaya bahasa

anak muda, hangat, memikat remaja dan harus mahir dalam berbahasa Inggris.

Weekly Top 40 ditandai langkah ketangkasan dan langkah tanpa henti oleh

penyiar. Suara mati adalah hal utama yang harus dihindari dalam acara ini.

Lagu-lagu dalam Weekly Top 40 diperoleh dari Internet. Sehingga orang yang bertugas

mencari lagu-lagu di Radio PTPN ini harus selalu Update. Sebagai sasaran

program acara ini adalah remaja menengah keatas.

PTPN Radio adalah radio yang berdiri pada tahun 1968 dengan memiliki

peralatan siar dan target audiens yang jelas untuk itu penulis memilih untuk

melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di stasiun radio tersebut. Dengan

belajar dari penyiar yang tidak diragukan lagi keahliannya dikarenakan adanya

pemilihan yang ketat untuk bisa menjadi penyiar di radio tersebut. Selain itu

PTPN Radio juga masih dikelola sendiri oleh penyiar penyiar senior sehingga

bisa membimbing penulis selama magang. PTPN Radio juga mengusung format

radio yang tepat dengan pasaran yaitu music and entertainment, untuk itu alasan

kenapa penulis memilih tema musik Weekly Top 40. Selain karena penulis

(15)

commit to user

musik yang ada dalam acara Weekly Top 40 di stasiun radio tersebut. Karena

tema musik sangat menarik di suguhkan khususnya musik dalam acara Weekly

saat kita berinteraksi dengan musik. Hal ini terjadi karena dalam kegiatan

sehari-hari indera pendengar kita senantiasa bersentuhan dengan bunyi, baik yang dalam

bentuk sederhana maupun yang lebih kompleks seperti musik. Tidak hanya asal

saja dalam membawakan program musik, di PTPN Radio penulis bias belajar

bagaimana menjadi penyiar yang baik yaitu dengan memberi informasi tapi tidak

membuat bosan bahkan terkesan menyenangkan. Disini benar benar diterapkan

menjadi seorang penyiar yang baik yang memiliki rasa humor dan mampu

menimbulkan kesan yang menarik dalam melakukan siaran. Sehingga bias

menghibur dan menstimulasi pendengarnya, memberi kesenangan, nostalgia,

ketegangan, atau rasa ingin tahu terhadap musik baru yang menghiasi dunia musik

tanah air maupun musik manca.

Selama magang penulis belajar banyak di PTPN Radio, mulai dari penulisan

naskah news maupun musik, naskah iklan, editing iklan dan program musik,

bahkan mengikuti acara siar program musik. Sehingga penulis benar benar bisa

mengetahui proses acara Weekly Top 40 dan akhirnya penulis menentukan untuk

mengusung tema musik khususnya musik manca dalam program acara Weekly

Top 40. Penulis lebih memilih mengangkat musik manca dikarenakan

perkembangan musik manca lebih deras alur penyiarannya dibandingkan musik

(16)

commit to user

B. Tujuan KKM

Penulis memiliki tujuan dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di

PTPN Radio periode Februari 2011 adalah :

1. Mengetahui seberapa pesatnya perkembangan musik barat dewasa ini.

2. Mengetahui proses produksi dari acara Weekly Top 40 dari pemilihan lagu

hingga acara disiarkan.

3. Mengetahui seberapa besar acara Weekly Top 40 diminati oleh pendengar.

4. Mengetahui gambaran mengenai dunia kerja penyiaran, khususnya dalam

menyusun naskah acara Weekly Top 40.

5. Mengetahui bagaimana cara mengedit acara Weekly Top 40.

(17)

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sekilas Tentang Radio

Sejarah radio yang pertama dimulai pada tahun 1895, dengan munculnya

The Wireless Telegraph Company yang didirikan oleh seorang insinyur

elektronika dari Italia. Dia menemukan suatu alternatif untuk mengirim pesan

tanpa mempergunakan kabel melewati jarak yang cukup jauh. Rangkaian siaran

yang pertama dimulai pada tahun 1919 oleh seorang Belanda. Orang-orang yang

biasanya membaca buku sebagai hiburan, yang harus pergi ke gedung konser

untuk mendengarkan musik, dan yang harus membeli Koran setiap hari dapat

memperoleh hal serupa dengan mendengarkan radio. Meskipun pada tahun 40-an

sebuah media baru mulai dikembangkan yaitu televisi, namun televisi dan radio

adalah media yang berbeda yang memiliki keistimewaan masing-masing.

Radio milik pemerintah yang muncul di Indonesia adalah Radio Republik

Indonesia (RRI). Mulai tahun 1967 1968 pada era orde baru, muncullah radio

non pemerintah atau radio amatir yang pertama kali didirikan oleh suatu

kelompok tertentu. Setelah berdirinya banyak radio swasta, pemerintah kemudian

mengeluarkan peraturan tentang pendirian radio swasta. Peraturan tersebut adalah

PP no 55 tahun 1970 yang berisi radio swasta harus berbadan hukum berbentuk

Perseroan Terbatas (PT). Peraturan frekuensi juga dibatasi dengan menggunakan

(18)

commit to user

Banyak persoalan dan konflik yang disebabkan oleh masalah komunikasi.¹

Oleh sebab itu Radio yang merupakan salah satu media pengantar komunikasi,

dalam penyampaian pesan harus singkat dan jelas sehingga mudah dimengerti

tetapi murah, merakyat, dan bisa dibawa atau diperdengarkan dimana-mana.

Radio berfungsi sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi, pendidikan, dan

hiburan. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagai media imajinasi, sebab sebagai

media yang buta, radio menstimulasi begitu banyak suara, dan berupaya

memvisualisasikan suara penyiar ataupun informasi faktual melalui telinga

Radio lebih bersifat menghibur dan menstimulasi pendengarnya, memberi

kesenangan, nostalgia, ketegangan atau rasa ingin tahu. Jangkauan musiknya lebih

luas dari jangkauan perpustakaan rekaman yang paling komprehensif dan karena

itu memberi kesempatan untuk menemukan satu bentuk musik baru atau belum

pernah dikenal pendengarnya.

B. Jenis Format Siaran Radio

Jenis siaran radio pada umumnya dibagi dalam tiga jenis, yaitu :

1. Siaran Kata

Produksi siaran kata tidak akan terpisah dalam siaran radio selain musik.

¹Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung. 2007.

(19)

commit to user

Dalam sebuah produksi siaran kata bisa berbentuk berita, informasi, perbincangan

reportase. Sebelumnya siaran kata harus dibuat naskah terlebih dahulu, yang

kemudian akan dibacakan oleh penyiar.

2. Siaran Iklan

Iklan merupakan sumber kehidupan sebuah radio. Tanpa adanya iklan, radio

tersebut akan mati karena tidak ada sumber penghasilan. Selain itu siaran iklan

dapat membangun imajinasi pendengar, sehingga banyak iklan yang dikemas

sesuai dengan format stasiun.

Macam-macam siaran iklan di radio, dilihat dari jenis siaran iklan, yaitu :³

a) Siaran Iklan Komersil (Fokus isi pada suatu produk tertentu)

Iklan komersil adalah iklan yang sering diproduksi dan disiarkan di radio

swasta. Karena iklan adalah nafas kehidupan dan sumber penghasilan bagi

radio swasta.

b) Siaran Iklan Layanan Masyarakat (Fokus isi pada pesan komunikasi

sosial)

Siaran iklan layanan masyarakat (ILM) atau Public Service Area (PSA),

berisi tentang ajakan agar lebih peduli pada keadaan sekitar dan biasanya

pesannya disesuaikan dengan keadaan yang baru atau sedang hangat-

hangatnya. Produksi iklan ini biasanya bekerjasama dengan stasiun

penyiaran tertentu dan LLM (Lembaga Layanan Masyarakat).

3. Siaran Musik

(20)

commit to user

Siaran musik pasti ada didalam suatu siaran radio di Indonesia yang

merupakan strategi untuk mendapatkan audien atau pendengar

sebanyak-banyaknya dengan pemutaran lagu-lagu. Untuk pemutaran lagu, setiap stasiun

radio memiliki format music yang berbeda-beda tergantung pada format stasiun

dan target pendengarnya. Setiap radio siaran swasta tidak hanya spesifik pada satu

jalur musik saja, ada 4 jalur yaitu :

Top 40

Adult Kontemporary

Pop Indonesia

Album Rock

Musik juga mengenal segmentasi, setiap jenis musik dapat dipilih

berdasarkan konsumen yang menikmatinya. Untuk penataan program jenis musik

adalah fleksibel berdasarkan atas situasi dan keinginan pendengar, karena itu

musik sebagai materi acara adalah yang paling tepat dengan repotitioning atau

perubahan format baru. Pemilihan format siaran musik sebuah radio biasanya di

ikuti penebalan dan pengertian musik yang di siarkan, meliputi music chart,

discography artist, karakter atau makna, pengetahuan musik dan anatomi maupun

repertoa.

Berikut adalah hal-hal yang menunjang keberhasilan dalam program musik :

Darimana angle bicara tentang sebuah lagu.

Penguasaan terminologi musik atau peristilahan.

Discography artist.

(21)

commit to user

Kemampuan menyusun lagu.

Menyusun komposisi acara harian atau mingguan.

Sumber informasi musik dan pasar lagu.

Kelengkapan perpustakaan musik dan pengelolaan.

Music director.

Penyiar yang terampil.

Jenis jenis format siaran musik :4

1. Easy atau adult contemporary

Ini adalah jenis format musik yang digemari pendengar usia 25 40 tahun,

memiliki penghasilan besar untuk dibelanjakan , biasanya musik ini diminati oleh

pendengar wanita.

2. Country

Format musik yang sasaran usianya luas, baik muda maupun dewasa. Musik

Musik ini adalah bagi kalangan menengah ke bawah.

3. Easy listening atau beautiful music

gan sebutan beautiful music, baru

music easy listening untuk

menghilangkan kesan tua. Maksud dari easy listening sendiri ini adalah musik

yang dapat dinikmati dan di terima semua kalangan, namun biasanya diminati

oleh pendengar usia 50 tahun.

4

(22)

commit to user

4. Album orientation rock

Top 40

yang berfomulasi tinggi. Sasaran pendengar adalah usia 18 34 tahun.

5. Oldiest atau nostalgia

Format musik ini difokuskan pada pendengar usia diatas 50 tahun untuk

6. Urban contemporary

Format musik campuran, menarik bagi keturunan latin dan kulit hitam.

Biasa berlokasi di daerah metro disco, cirri

khas hentakan keras yang biasa digunakan untuk dansa. DJ dalam menyampaikan

pun harus heboh agar seirama dengan hentakan musik. Sasaran pendengarnya

adalah usia 18 34 tahun.

7. Music Classic

Sasaran pendengar adalah 25 49 tahun kalangan menengah keatas yang

memiliki penghasilan dan pendidikan tinggi. DJ dalam format musik ini harus

cukup konservatif.

8. Midle of the road

Ciri khas dalam format ini adalah musiknya tidak terlalu lama namun tidak

juga terlalu baru, tidak terlalu keras dan juga tidak terlalu lembut. Sasaran

pendengarnya adalah usia 40 tahun.

(23)

commit to user

Format musik yang hanya memutar musik musik terlaris. Sasaran pendengarnya

adalah usia 12 18 tahun (remaja). Ditandai langkah ketangkasan dan langkah

tanpa henti oleh DJ. Suara mati adalah musuh utama dari radio Top 40. Ciri

khasnya adalah hangat dan memikat remaja.

Top 40 adalah mengurutkan sebuah rekaman (lagu, album atau video)

menurut popularitas selama waktu tertentu.5 Top 40 dibuat berdasarkan berbagai

kriteria, misalnya penjualan rekaman, kaset, dan cakram padat; pemutaran di

radio; permintaan kepada penyiar radio; dan jumlah muat-turun. Beberapa tangga

lagu membatasi diri pada jenis musik tertentu, misalnya country, rock, atau R&B.

Top 40 ini juga menjadi salah satu program musik yang di minati oleh para

remaja khususnya kalangan menengah keatas. Top 40 ini sendiri bisa di produksi

secara on-air maupun off-air.

C. Sejarah Musik Barat

Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan

kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan

norma-norma yang menjadi bagian dari proses enkulturasi budaya, baik dalam

bentuk formal maupun informal. Musik itu sendiri memiliki bentuk yang khas,

baik dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Demikian juga yang

terjadi pada musik dalam kebudayaan masyarakat melayu.

5

(24)

commit to user

kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi suara yang

mempunyai keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara yang disusun

6

kita berinteraksi dengan musik. Hal ini terjadi karena dalam kegiatan sehari-hari

indera pendengar kita senantiasa bersentuhan dengan bunyi, baik yang dalam

bentuk sederhana maupun yang lebih kompleks seperti musik. Dalam

perkembangan sejarah musik, terdapat dua rumpun musik yang berbeda yaitu

musik yang berasal dari barat dan musik yang berasal dari timur. Masing-masing

rumpun musik tersebut memiliki system nada yang berbeda. Musik disusun

berdasarkan frekuensi yang tetap dalam tujuh nada(tangga nada diatonis) yang

kemudian berkembang menjadi system 12 nada yang bergerak sama (tangga nada

khromatis).

Dalam sejarahnya, musik barat disusun atas perkembangan teknik komposisi

dan praktek memainkan musik yang disusun dalam segmen zaman dan gaya

musik. 7 Sedangkan perkembangan musik timur belum dapat disusun berhubung jenis komposisi musik yang di hasilkan masih berkisar dalam bentuk musik vocal.

Musik timur (Nusantara) berkembang tanpa memlalui tahapan-tahapan yang jelas,

bukan berkembang dari evolusi bentuk komposisi dan praktek music, melainkan

6

Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990.

7

(25)

commit to user

lebih kepada proses pemenuhan kebutuhan musik ringan. Sampai saat ini fungsi

musik adalah sebagai kebutuhan hiburan, baik di Nusantara maupun di belahan

dunia manapun, sebagian besar orang memanfaatkan musik hanya sebatas

kebutuhan sesaat. Sebagian besar pendidikan musik di negara-negara berkembang

masih kurang konsisten sehingga pemanfaatan musik untuk hal-hal yang bersifat

keilmuan masih sangat kurang, padahal musik sangat bermanfaat bagi daya

pengembangan cara berpikir otak maupun sebagai pengobatan dalam kehidupan

sehari-hari.

Musik Era Yunani8

Sejarah musik dipercaya dimulai dari masa lalu dan dipelopori oleh musik

Asia, musik Persia, musik India, musik Yahudi, musik Romawi, musik

Mesopotamia, musik Mesir, dan juga musik Yunani. Namun, dari semua musik

tersebut, musik era Yunani adalah musik yang terbaik dan yang paling terkenal

diantara yang lain. Literasi musik dari Yunani sangatlah mempengaruhi

perkembangan musik di seluruh dunia. Di masa setelah Yunani kuno, teori musik

dari Yunani mempelopori adanya musik keagamaan di dunia barat dan juga

musik-musik klasik.

Seperti sejarah Yunani yang penuh dengan kejayaan dibidang penemuan dan

juga peradaban rakyatnya, musik juga berkembang dengan baik. Di Yunani pada

masa lampau, musik digunakan untuk hiburan, perayaan rakyat, dan juga kegiatan

(26)

commit to user

kegamaan. Musik sangatlah penting untuk peradaban masyarakat Yunani. Bahkan,

pada masa Yunani kuno, musik adalah sebuah mata pelajaran wajib dimana para

pria Yunani kuno sudah diajarkan tentang musik sejak usia 6 tahun.

Di musik era Yunani kuno, alat musik yang dimainkan oleh masyarakat

Yunani sangatlah menarik untuk ukuran jaman tersebut. Salah satu alat musik

yang sangat terkenal adalah aulos yang terbuat dari dua buah alang-alang. Lalu

juga ada alat musik petik yang dinamakan lyre. Namun juga ada jenis khusus dan

special dari lyre yang dinamakan kithara. Alat-alat musik dari era Yunani kuno,

kedepannya menjadi cikal bakal dari alat musik modern. Salah satu contohnya,

Lyre kedepannya menjadi cikal bakal dari kecapi.

Contoh nyata dari musik era Yunani adalah musik rakyat yang terbagi

menjadi lagu acritik dan lagu klephtic. Musik akritic berasal dari Akrites, seorang

penjaga perbatasan dari kerajaan byzantine. Sedangkan perkembangan dari musik

klephtic dimulai setelah berakhirnya era kerajaan byzantine. Musik klephtic

berkembang sesaat sebelum revolusi Yunani. Musik ini dikembangkan oleh

Kleftes, pasukan yang bertarung melawan kerajaan ottoman. Pada dasarnya,

musik klephtic bersifat monophonic dan tidak menggunakan harmoni sama sekali.

Masih banyak lagi musik dari era Yunani yang sangat terkenal. Sebut saja

palea dhimotika yang dimainkan dengan kleftiko. Lalu ada nisiotika yang

merupakan lagu rakyat dari Pulau Aegean. Salah satu lagu terkenal dari Nisiotika

adalah ikariotiko traghoudhi atau lebih terkenal dengan nama lagu dari Ikaria.

Lalu juga ada musik dari Pulau Kreta yang masih termasuk wilayah Yunani.

(27)

commit to user

Antoniss Xylouris, Thanassis Skordalos, dan Kostas Moundakis. Salah satu lagu

terkenal dari Kreta adalah tabachaniotika yang merupakan cikal bakal dari

rebetiko, musik dari café-aman yang merupakan musik gabungan dari Yunani dan

musik timur. Hal ini berkat beberapa warga Kreta yang berasal dari kawasan Asia.

Musik Abad Pertengahan9

Musik abad pertengahan dimulai dari jatuhnya kerajaan Romawi dan

berakhir di sekitar pertengahan abad ke 15. Akhir dari musik diperkirakan sekitar

tahun 1400, bersamaan dengan dimulainya musik era renaissance. Namun, pada

era pertengahan, mahalnya harga kertas kulit dan juga banyaknya waktu yang

diperlukan untuk menulis hal tersebut, pembuatan manuskrip musik menjadi

sangat mahal. Karena mahalnya biaya yang diperlukan, hanya beberapa pihak

tertentu saja yang bisa menulis manuskrip, apalagi hanya untuk sebuah musik.

Hanya gereja dan institusi gereja seperti monastery. Musik-musik sekuler dan

musik pengorbanan juga diciptakan oleh gereja. Notasi pada awal era pertengahan

tidak mempunyai rhythm yang khusus. Musik yang ada di era tersebut adalah

musik-musik yang monophonic dan homorhythmic.

Instrumen-instrumen musik pada era pertengahan masih ada beberapa yang

eksis hingga sekarang, meskipun telah berubah bentuk. Contohnya, kalau flute

pada era modern terbuat dari perak atau logam yang lain, maka pada era

pertengahan terbuat dari kayu. Flute pada saat itu bisa ditiup dari samping

maupun dari ujung. Lalu juga ada instrumen recorder yang masih mempertahan-

(28)

commit to user

kan bentuknya hingga sekarang. Pada era pertengahan, recorder bernama

gemshorn. Alat musik gemshorn ini berbentuk recorder dimana banyak lubang

untuk jari tangan kita didepannya, meskipun sebenarnya gemshorn masih

termasuk keluarga ocarina. Selain itu, masih ada alat musik yang merupakan cikal

bakal dari flute modern. Alat musik itu adalah pan flute. Pada era pertengahan,

pan flute sangat popular dan berasal dari Hellenic. Alat musik ini diciptakan dari

kayu dan diproduksi dalam ukuran berbeda untuk menciptakan nada-nada yang

berbeda pula.

Musik sangatlah berkembang pada era pertengahan ini. Banyak

sekolah-sekolah khusus musik mulai dibangun. Contohnya adalah sekolah-sekolah polyphony,

Notre Dame School yang sangat terkenal dari tahun 1150 hingga 1250. Sekolah

Notre Dame ini sangat terkenal akan keberhasilannya dalam arsitektur gothic

dimana pusat dari kegiatannya adalah gereja Notre Dame. Musik pada era ini juga

disebut sebagai Parisian school atau Parisian organum. Hal tersebut adalah cikal

bakal dari ars antiqua yang sangat terkenal. Era ini terkenal dengan notasi ritmik

pertama yang muncul di dunia musik barat. Notasi ritmik juga bisa disebut dengan

mode ritmik. Manuskrip musik yang masih ada dari era ini adalah Codex

Montpellier, Codex Bamberg, dan El Codex musikal de Las Huelgas.

Pada sejarah musik era pertengahan juga tercatat banyak musisi dan

composer yang sangat terkenal. Para composer tersebut adalah Leonin, Perotin,

Adam de St. Victor, W. de Wycombe, dan juga Petrus de Cruce yang nama aslinya

adalah Pierre de la Croix. Petrus diakui karena berinovasi dengan menulis lebih

(29)

commit to user

Musik Era Renaissance 10

Musik era renaissance adalah musik diantara tahun 1400 sampai tahun

1600. Musik pada era ini disebut-sebut sebagai era yang sangat lemah dalam

sejarah musik. Di era renaissance, vocal range dalam musik meningkat tajam. Hal

ini menyebabkan kontras yang cukup besar dalam dunia musik. Karakteristik

musik era renaissance adalah modal, yang juga merupakan lawan dari tonal.

Namun, pada akhir era Renaissance, modal mulai tidak digunakan karena

penggunaan root motions ke 5. Pada akhir era renaissance, modal pun

berkembang menjadi tonal.

Genre musik pada era ini sangatlah bervariasi. Genre yang sangat terkenal

adalah mass, motet, madrigal spirituale, dan juga laude. Musik sekuler juga

memainkan lagu dari satu ataupun banyak suara seperti frottola, chanson, dan

madrigal. Genre musik vocal sekuler adalah madrigal, frottola, caccia, chanson,

rondeau, virelai, begerette, ballade, musque mesuree, canzonetta, villancico,

villanelle, villotta, dan juga lute song. Selain itu, masih ada juga genre-genre

seperti toccata, prelude, ricercar, canzone, intabulation, basse dance, pavane,

galliard, allemande, dan courante yang membuat musik era renaissance menjadi

lebih semarak dan meriah. Pada akhir era renaissance, juga terdapat banyak lagu

opera seperti monody, madrigal comedy, dan juga intermedio.

Instrumen musik yang digunakan pada era ini sangatlah bervariasi dan

(30)

commit to user

beberapa masih dipakai hingga saat ini. Secara garis besar, instrument musik pada

era renaissance dapat dibagi menjadi brass, strings, perkusi, dan woodwind.

Instrumen brass yang terkenal adalah slide trumpet, cornett, trumpet, dan sackbut.

Alat musik string yang terkenal adalah viol, lyre, irish harp, dan hurdy gurdy.

Alat musik perkusi yang terkenal adalah tamborin dan yang sangat

terkenal untuk melamar kekasih mereka pada era renaissance. Lalu alat musik

woodwind atau alat musik tiup dari kayu yang terkenal adalah shawm, read pipe,

hornpipe, bagpipe, panpipe, transverse flute, dan recorder. Bahkan recorder

masih diajarkan di sekolah dasar hingga saat ini.

Era renaissance juga melahirkan composer-composer kenamaan eropa. Pada

masa awal renaissance, ada composer ternama seperti Leonel Power, John

Durstable, Giles Binchois, dan Guillaume Dufay. Nama-nama seperti Pierre de

La Rue, Antoine de Fevin, Antonius Divitis, dan Cipriano de Rore dapat anda

temukan di masa pertengahan renaissance. Lalu masih ada juga nama Johannes

de Fossa, William Byrd, Tomas Luis de Victoria, Philippe Rogier, dan Carlo

Gesualdo yang Berjaya di akhir era renaissance. Masih banyak lagi

composer-composer kenamaan yang membuat era renaissance yang meskipun dikenal

kurang produktif, namun berhasil membuat era tersebut menjadi awal dari musik

modern yang sangat terkenal. Musik-musik era renaissance meskipun sangat

kurang dalam hal kuantitasnya, namun sangat bagus dalam hal kualitasnya.

Musik Era Modern11

11

(31)

commit to user

Musik era abad ke 20 dimulai pada tahun 1900 hingga tahun 2000.

Sedangkan musik kontemporer dimulai pada tahun 1975 hingga sekarang. Dari

tahun 1975 hingga 2000 adalah masa dimana music era abad 20 dan kontemporer

berjalan berdampingan. Musik abad 20 diawali oleh Claude Debussy yang

mengusung gaya impresionis. Para composer benua America memulai karirnya

dibidang musik dan berjaya seperti Charles Ives, John Alden Carpenter, dan

George Gershwin.

Banyak sekali jenis musik yang berkembang pada abad 20. Contohnya

adalah aliran ekspresionisme dari Schoenberg, neoclassical dari Igor Stravinsky,

aliran futurism dari Luigi Russolo, Alexander Mossolov, Prokoliev, Antheil. Selain

musik-musik tersebut, masih ada aliran microtonal dari Julian Carillo, Alois

Haba, Harry Partch, dan Ben Johnston. Lalu masih ada aliran sosialis dari

Prokofiev, Gliere, Kabalevsky, dan composer dari Russia lainnya. Selanjutnya,

Steve Reich dan Philip Glass mengusung musik dengan harmony yang simple dan

ritme minimalis. Musik bersifat konkrit dari Pierre Schaeffer dan musik intitusif

seperti Karlheinz Stochausen. Terakhir, ada musik serialisme dari Pierre Boulez,

musik politik dari Luigi Nono, dan music aleatoric dari john Cage.

Sedangkan Musik modern bersifat terbuka. Artinya, komposisi dan gaya

musik sangat dipengaruhi oleh berbagai pengalaman musical para musisi dari

setiap masa. Dengan demikian, kritik terhadap suatu komposisi tertentu menjadi

hal yang biasa dilakukan. Tidak mengherankan, suatu komposisi atau gaya musik

modern tertentu menjadi hilang atau ditinggalkan oleh masyarakat dan diganti

(32)

commit to user

Berdasarkan sifat tersebut, para ahli musik mengkategorikan musik modern

sebagai berikut :

o Music Jazz

Music Jazz merupakan jenis musik yang dikembangkan pertama kali oleh

orang orang Afrika Amerika. Musik ini berakar dari New Orleans,

Amerika Serikat, pada akhir abad ke 19. Salah satu ciri jazz adalah permainan

improvisasi yang menonjol. Oleh karena itu para pemain jazz harus memiliki

kemampuan improvisasi yang baik.

o Music Pop

Musik ini berkembang di Indonesia sekitar tahun 1960-an dan banyak

digemari masyarakat khususnya kaum muda atau remaja. Salah satu ciri

musik pop adalah penggunaan ritme yang terasa bebas dengan mengutamakan

permainan drum dan gitar.

o Music Rock

Dalam perkembangannya, Music Rock memiliki beberapa aliran atau jenis

genre yang diantaranya metal, punk, alternative, grunge.

o Music Country

Jenis musik modern ini bersumber dari musik rakyat atau musik tradisional

yang berasal dari Appalachia di kawasan pegunungan selatan Amerika

Serikat. Ciri khas country adalah penggunaan alternasi bass atau bass berganti

disela-sela strumming.

o Music Reggae

(33)

commit to user

o

Musik R&B terdiri atas berbagai jenis musik popular yang saling terkait.

Musik R&B dibuat dan didukung oleh sebagian besar masyarakat Afrika

Amerika pada awal 1940-an.

D. Proses Produksi Siaran Radio12

Produksi program siaran radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang

ujungnya menjadi suatu hasil nyata dari sebuah ide. Produksi siaran radio pada

dasarnya juga merupakan paduan penciptaan gambar suara dengan rangkaian

kata-kata suara- musik dan sound efek menjadi kesatuan yang utuh yang mampu

membangkitkan sugesti, emosi maupun imajinasi pendengarnya. Tentu dalam

penciptaan program siaran dituntut pula agar selalu mengindahkan kaidah-kaidah

etika keradioan serta etika-etika yang ada dimasyarakat.

Proses produksi melalui beberapa proses hingga bisa siap untuk disajikan.

Sebelum melakukan produksi dibentuklah tim produksi yang terdiri dari program

direktur, penyiar dan operator. Setelah dibentuk tim produksi dan pembagian

tugas barulah dilakukan proses produksi. Proses produksi yang dilakukan yaitu

mulai pra produksi, prouksi hingga pasca produksi. Pra produksi yang terdiri dari

browsing untuk mencari bahan dan menyusun naskah. Setelah seluruh bahan yang

akan digunakan untuk produksi lengkap langkah selanjutnya adalah proses

produksi yaitu menjalankan seluruh rangkaian dari seluruh proses yang telah

12

(34)

commit to user

disusun dalam pra produksi. Proses terakhir adalah pasca produksi yaitu proses

evalusi terhadap seluruh tahap produksi mulai dari awal hingga akhir agar proses

produksi selanjutnya bisa lebih baik.

Tahapan Produksi Program Acara

Secara umum dibagi menjadi 3 bagian :

Proses Siaran secara teknis13 :

13

Hananto. Formatologi Acara. 2010

Suara Penyiar Piringan Hitam Cassete Bahan Rekaman Siaran

Microphone Pengatur suara

Penguat suara

Memodulir hasil suara yang berasal dari mixer Audio Processor

mixer consul

Amplifier

Modulator

(35)

commit to user

Proses Lingkaran memproduksi14 :

Organisasi Bagian Produksi :

Perencanaan Siaran Pelaksanaan Produksi

1. Redaktur kata

2. Redaktur musik

3. Translator

4. Perencana Kuis

5. Script writer

6. Recording editor

1. Traffic pemegang jadwal

2. Administrasi

3. Kepustakaan

4. Pemeliharaan

5. Pelayanan umum

6. Operator rekaman

14 Ibid. Bagian Siaran Pemberitaan Naskah Sumber bahan Bagian Siaran Kata Bagian Siaran Lagu Bagian Siaran Iklan Sesuai dengan perencanaan yang ada

Di proses

Secara Administratip oleh secretariat

Teknis di studio rekaman

Check

Re-Check

Bagian produksi

(36)

commit to user

BAB III

DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI

PT Radio PEEN Rasitania merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

jasa yang dijual melalui stasiun pemancar radio, maka dalam pemilihan tempat,

selain harus memikirkan segi komersialnya dimana harus memilih tempat yang

strategis, juga harus memperhatikan peraturan pemerintah. Saat ini PTPN Radio

telah menempati tanah milik sendiri yang berlokasi di Jalan Kebalen No. 2

Surakarta, dengan nomor telepon 0271-643663 dan 0271-652166. Gedung yang

ditempati ini terdiri dari tiga lantai yang masing-masing digunakan untuk

keperluan yang berbeda-beda. Lantai pertama, terdiri dari lobby atau ruang tamu,

tiga buah ruang direksi, studio siaran utama, studio produksi A, ruang staff, ruang

sekretariat, ruang administrasi dan keuangan, ruang produksi dan berita, ruang

pemancar dan teknik, serta ruang toilet. Lantai dua, terdiri dari studio produksi B,

ruang kelas untuk pelatihan atau meeting, ruang pengadaan dan ruang kantin.

Sedangkan di lantai tiga, terdapat hall dengan luas sekitar 10m x 20m dan

(37)

commit to user

A. Struktur Organisasi PTPN RADIO 99.60 FM Surakarta

Badan Penyelenggara : PT. Radio PTPN Rasitania

Penanggungjawab : C. Boedhioko

Akte Notaris : No. 12/29 Januari 2001 Adang Tri Sunoko, SH

Pengesahan Dep. Keh. : C-15729.HT.01.04.TH.2002 Tgl 21 Agustus 2002

Berita Negara RI : No. 88 Tgl 1/11/2002

Ijin Siaran : Deparpostel No. 00028325-000SU/202007

Call sign/Frekuensi : PM 4 FHY/FM 99.60 MHz

Anggota PRSSNI : 254/IX/78

Ijin HO : SK Walikota No. 503/981/HO/04

Tanda Daftar Perusahaan : Deperindag No. 11.16.1.93.00109

Direktur Utama : C. Boedhioko

Wakil Direktur Utama : IG. Hananto Sumarno

Manajer Tata Usaha : Giyono, SH

Div. Personalia : Giyono, SH

Div. Adm. Usaha : Endah Sus Winarti

Manajer Keuangan : Endang Yuliasri

Div. Adm. Keuangan / Kasir : Pramudati

(38)

commit to user

Manajer Pemasaran : Wahyu Gustie

Div. Sales dan Monitoring : Donyt Candra

Div. Humas dan Promosi : Yunianto Boni Wicaksono

Manajer Siaran : Junianto Wiby Perkasa

Div. Siaran Iklan dan Musik : Farchan Arief

Div. Pemberitaan : DewiUmi Tirtasari

Div. Adm. Siaran : Sri Yunita

Koord. Penyiar/DJ : Andiek Mursid P.S.

Manajer Teknik : Dwi Sutanto

Div. Elektronik dan IT : Agustinus Warsito

Div. Rumah Tangga : Purnomo

Koord. Operator : Wahyu Pria Wibawa

Operator : M. Amin Maskuri

Wahyu Pria Wibawa

Radio DJ : Rizka Wibowo

Intan Febrizky

Ajeng Distya

Raka Dewantara

(39)

commit to user

Max Nata

Tika

Sarah

Koord. Gassus : Purnomo

Gassus : Bertus

Kirnanto

Sarman

Sarmin

Jhony

Tukiyo

Warsiyati

PTPN Radio merupakan suatu bentuk PT (Perseroan Terbatas) dengan

mekanisme kerja sebagai berikut :

a. Kekuasaan tertinggi ada pada Rapat umum pemegang saham.

b. Dalam rapat ini dilakukan pengangkutan direksi dan dewan

komisaris.

c. Direksi mengadakan hubungan dengan pihak ketiga, memegang

bersama - sama, mewakili perusahaan dan bertanggung jawab

terhadap jalannya perusahaan.

Dengan bentuk badan usaha sebuah PT, maka sruktur badan usaha ini

disusun dalam bentuk garis dan staff, sehingga mempermudah pelaksanaan tugas

(40)

commit to user

kemudian mempertanggungjawabkan tugas tugas tersebut kepada atasan.

Sedangkan bentuk dan bagan struktur organisasi PTPN radio dapat dilihat pada

lampiran.

B. Sejarah Berdirinya PTPN Radio

Munculnya PTPN Radio berawal dari ide sekelompok mahasiswa

Kedokteran Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional Veteran Surakarta yang

ingin mendirikan pemancar radio swasta. Ide itu muncul karena pengaruh

perkembangan dunia keradioan di Indonesia sekitar tahun 1968. Setelah

dikonsultasikan dengan dekan perguruan tinggi, usulan tersebut disetujui dengan

tujuan untuk mengembangkan ilmu kedokteran melalui media radio.

Menggunakan peralatan seadanya, sekelompok mahasiswa tersebut mengadakan

siaran percobaan pada tanggal 12 Maret 1968 di rumah almarhum Yos Suprapto,

di jalan Slamet Riyadi, Surakarta. Dinilai cukup berhasil, siaran perdana tersebut

kemudian disusul dengan siaran-siaran berikutnya dengan menempati lokasi yang

baru di Jalan Singosaren No. 69 Surakarta.

Adapun izin call sign radio broadcast ini adalah YDA FES Radio Riset

Fakultas Kedokteran PTPN Veteran Surakarta. Sejak ijin itu keluar, maka

berdirilah radio broadcast non RRI yang merupakan hasil kerja dan semangat

tinggi sekelompok mahasiswa Kedokteran PTPN Surakarta.

Perkembangan radio non RRI yang begitu pesat menyebabkan munculnya

(41)

commit to user

menertibkan penggunaan gelombang radio itu, maka pemerintah mengeluarkan PP

No. 55 tahun 1970, yang isinya antara lain mengatur tentang :

a. Commercial Broadcasting adalah suatu badan yang bergerak di bidang

radio dengan menggunakan sajian acara dan siaran yang bersifat

komersial. Dalam hal ini, haruslah berbentuk PT (Perseroan Terbatas)

dengan akte notaries.

b. Non Commercial Broadcasting adalah suatu badan yang bergerak

dalam bidang keradioan dengan menyajikan acara-acara yang bersifat

tidak komersial, mengenai bentuknya tidak perlu sebuah PT.

Sebagai langkah untuk memenuhi peraturan tersebut, maka pada tanggal 14

Agustus 1971 dikeluarkanlah akte notaris di bawah notaris Theresia Budhi

Santosa, SH nomor 23 yang menyatakan keabsahan radio siaran swasta niaga ini

sebagai sebuah perseroan terbatas (PT). Dalam akte tersebut juga disebutkan

bahwa nama radio ini berubah menjadi radio PTPN Rasitania. Adapun personalia

yang duduk dalam PT tersebut adalah sebagai berikut :

Direktur : dr. Saryanto Tirto Rejono

Komisaris : dr. R. Purwadi, dr. Satjipto dan dr. Imam Hadi

Selanjutnya untuk kesempurnaan pengesahan PT tersebut, oleh menteri

kehakiman dilakukan perubahan anggaran dasar. Perubahan ini meliputi juga

perubahan nama. Nama PT Radio pembangunan di ubah menjadi PT Radio PEEN

Rasitania. Perubahan ini disertai dengan pelimpahan saham dan kekuasaan

sebagai berikut :

(42)

commit to user

Komisaris : Sdr. A. C. Boedhioko

Komisaris : Sdr. Ig. Hananta S.

Komisaris : Sdr. Didiet Haryadi

Perubahan dan pelimpahan tersebut disahkan dengan penggantian akte pada

tanggal 23 Maret 1978 nomor 112.

Selama ini, PTPN Radio sudah mengadakan enam kali perubahan

gelombang, yang pertama pada 68,5 m dan 123,5 m saat masih menggunakan

gelombang pendek (SW). Kemudian pada tahun 1971, setelah adanya peraturan

pemerintah untuk menggunakan gelombang menengah, maka pindah pada

gelombang 219,10 m. Selanjutnya pindah lagi pada gelombang 245,10 m dengan

frekuensi 1224 KHz di jalur AM (Amplitudo Modulasi). Oleh karena kebutuhan

masyarakat yang semakin meningkat dan persaingan yang cukup ketat di jalur

AM, maka PTPN Radio berusaha meningkatkan kualitas dengan berpindah ke

jalur FM (Frekuensi Modulasi). Pada tanggal 12 Januari 1989, PTPN Radio

mendapat ijin penggunaan frekuensi secara resmi di jalur FM dan menempati

frekuensi 100,2 (satu nol nol poin dua atau one o o point two) MHz setelah 3

bulan sebelumnya melalui masa percobaan. Munculnya radio-radio baru di

seluruh Indonesia yang makin marak menyebabkan pada tahun 2004 pemerintah

mengatur ulang pembagian frekuensi bagi radio-radio di seluruh Indonesia. Sesuai

dengan keputusan Menteri Perhubungan No KM 15 Tahun 2004, maka tepat pada

tanggal 3 Mei 2004, PTPN Radio berubah frekuensi menjadi 99,60 (sembilan

(43)

commit to user

C. Missi PTPN Radio

Setiap orang pasti membutuhkan informasi, musik-musik yang menghibur

dan teman kencan yang menggembirakan. PTPN Radio mencoba berdiri terdepan

menjawab kebutuhan itu. Pendek kata, PTPN Radio mencoba memberikan segala

yang terlengkap, yang paling dibutuhkan.

D. Lokasi PTPN Radio

PTPN Radio selalu memilih tempat yang strategis dan juga memperhatikan

peraturan pemerintah. Sedang lokasi yang pernah di tempati PTPN Radio adalah :

a. Jl. Singosaren No. 69 Surakarta

b. Jl. Notodiningratan Surakarta

c. Jl. Kolonel Sutarto No. 150 Surakarta

d. Jl. Kebalen No. 2 Surakarta

E. Personalia

Personalia / kepegawaian merupakan faktor yang paling penting dalam suatu

proses produksi di radio siaran. Di PTPN radio, karyawan dibagi menjadi empat

golongan, yaitu karyawan yang bertugas sebagai penyiar, sebagai reporter,

sebagai operator / teknis dan sebagai administrator.

Khusus untuk penyiar, PTPN radio melakukan perekrutan minimum setiap

satu tahun sekali. Penyiar yang telah bekerja akan dievaluasi setiap tahun dan jika

(44)

commit to user

bekerja dan memiliki kemampuan yang sesuai kualifikasi maka dapat diangkat

menjadi pegawai tetap dan bertugas di bagian lain.

Dalam perekrutan karyawan, ada beberapa persyaratan yang diberlakukan.

Persyaratan tersebut berbeda untuk setiap masing masing bagian, diantaranya

adalah sebagai berikut :

a. Penyiar

- Minimal lulusan SMU.

- Menguasai bahasa Indonesia dan mengerti bahasa Inggris.

- Memahami musik.

- Tanggap terhadap masalah masalah yang sedang terjadi,

khususnya yang berkaitan dengan bidang keradioan.

- Dinamis.

- Usia maksimal 25 tahun saat perekrutan.

- Untuk penyiar perempuan, tidak boleh menikah.

b. Reporter

- Lulusan D3 atau masih kuliah.

- Menguasai bahasa Indonesia dan mengerti bahasa Inggris.

- Memiliki insting jurnalistik.

- Tanggap terhadap permasalahan yang ada di sekitar, khususnya

(45)

commit to user

Untuk seleksi karyawannya, PTPN radio melakukan wawancara dan tes

psikologi yang meliputi pengetahuan dan kepribadian, kemudian melalui job

training selama 1 2 bulan.

Dalam pengembangan karyawan yang menunjuk pada usaha usaha

meningkatkan skill dan ketrampilan, terutama bagi karyawan tetapnya, PTPN

radio menggunakan system diklat dimana PTPN radio bekerja sama dengan

PRSSNI (Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia), Internews

Indonesia, Kantor Berita Radio 68 H Jakarta, dan lembaga Swadaya Masyarakat (

LSM ) lainnya. Diklat tersebut bertujuan untuk mengadakan pelatihan di bidang

manajemen radio, periklanan, dan jurnalistik radio. Karyawan yang ditunjuk oleh

PTPN radio harus mengikuti diklat tersebut, selain itu juga harus melakukan

kegiatan kegiatan organisasi yang menyangkut bidang keradioan.

Untuk masalah kesejahteraan karyawan, yaitu masalah masalah yang

berhubungan dengan jaminan fasilitas bagi karyawan di PTPN radio , selain

menerima gaji pokok setiap bulan, karyawan juga menerima berbagai jaminan

sosial antara lain:

a. Jaminan kesehatan untuk karyawan yang sakit.

b. Tunjangan hari raya.

c. Jaminan asuransi.

d. Juga diadakan koperasi karyawan.

(46)

commit to user

Peralatan siaran merupakan bagian yang paling awal dari proses penyiaran

sebuah acara di radio siaran, sedangkan peralatan yang digunakan oleh PTPN

radio di ruang siaran antara lain :

a. Pemancar I, II, dan antenna pemancar. Pemancar I PTPN radio

berjenis BR 1000 watt buatan Amerika. Sedangkan pemancar II

berjenis DB 10.000 watt, dengan daya jangkau sampai radius 30

km.

b. Modulator.

c. Mixer / amplifier.

d. Tape desk.

e. Microphone.

f. Compact disc player.

g. Computer untuk MP3 dan computer iklan.

h. Tape recorder.

i. Head phone.

Sedangkan untuk peralatan di ruang rekaman meliputi :

a. Echo.

b. Equaliser.

c. Amplifier.

d. Tape recorder.

e. Loud speaker.

f. Microphone.

(47)

commit to user

G. Penyelenggaraan Siaran

PTPN radio memiliki sasaran pendengar tertentu. Sasaran pendengar yang di

bidik PTPN radio adalah :

a. Golongan usia 15 sampai dengan 25 tahun.

b. Strata kehidupan golongan menengah ke atas.

c. Jenis kelamin laki laki dan perempuan.

Dengan melihat sasaran pendengar tersebut, maka acara yang hendak di

sajikan oleh PTPN radio kepada pendengarnya dapat disusun.

Penyelenggaraan siaran di PTPN radio meliputi beberapa hal sebagai

berikut:

a. Produk siaran

Produk siaran PTPN radio secara garis besar dibagi menjadi 3 (tiga)

golongan, yaitu :

1) Siaran kata

Meliputi acara acara yang menitikberatkan pada kekuatan kata,

seperti siaran berita, siaran informasi, sandiwara radio, talk show

dan sebagainya.

2) Siaran musik dan hiburan

Meliputi segala macam jenis lagu dan music yang disiarkan,

misalnya acara tangga lagu, news release, komedi, quiz, dan

sebagainya.

3) Siaran iklan

(48)

commit to user

b. Bahan siaran

1) Siaran kata

Bahan siaran kata dapat dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu :

- Bahan mentah

Menunjuk pada bahan yang sama sekali masih berupa bahan dasar.

Untuk menghasilkan produk siaran, masih dibutuhkan proses

pengolahan sampai benar benar sempurna. Misalnya : bahan

yang berasal dari artikel majalah atau buku.

- Bahan setengah jadi

Menunjuk pada bahan siaran yang telah dilengkapi dengan data

pelengkap, sehingga untuk dijadikan sebagai produk siaran tinggal

dilakukan proses perekaman. Misalnya : bahan siaran kata dari

instansi pemerintah.

- Bahan jadi

Menunjuk pada bahan siaran yang telah siap untuk diudarakan

tanpa melalui proses pengolahan ataupun perekaman. Misalnya :

bahan siaran dari radio radio jaringan 68 H.

2) Siaran Musik

Untuk siaran musik, bahan bahan siaran bersumber pada kaset,

compact disc (CD) atau siaran langsung (live show).

(49)

commit to user

Bahan bahan untuk siaran iklan biasanya bersumber dari jingle

jingle produk yang diiklankan dari pemasang ikalan atau buatan

PTPN radio sendiri.

H. Program Siaran

Untuk program siaran, PTPN radio menggolongkan dalam beberapa hal,

yaitu:

a. Waktu penyajian

1) Programa siaran harian, yaitu programa yang disiarkan

secara rutin setiap hari pada waktu waktu tertentu.

2) Programa siaran mingguan, yaitu programa yang

disiarkan secara rutin sekali dalam seminggu pada waktu

waktu tertentu.

3) Programa siaran bulanan, yaitu programa yang disiarkan

secara rutin sekali dalam sebulan pada waktu waktu

tertentu.

b. Teknik penyajian

Berdasarkan penyajian acara di PTPN radio, dapat digolongkan

menjadi :

1) Programa paket, yaitu acara yang diterima oleh PTPN

radio dalam bentuk kemasan yang sudah siap diudarakan.

(50)

commit to user

2) Programa rekaman, yaitu program yang diudarakan oleh

penyiar tidak secara langsung melainkan sudah dalam

bentuk rekaman yang dibuat sendiri oleh PTPN radio.

Misalnya : Favorita sepekan, Weekly Top 40.

3) Programa siaran langsung, yaitu programa yang secara

langsung diudarakan oleh penyiar PTPN radio. Misalnya :

Fact and music.

c. Isi penyajian

Berdasarkan pada isi penyajian, maka acara di PTPN radio dapat

dibedakan menjadi :

1) Majalah udara, yaitu program yang mengungkapkan suatu

permasalahan yang bersumber pada sebuah artikel atau

informasi lain dari majalah yang telah diedit sesuai

dengan etika penyajian radio.

2) Wawancara, yaitu program yang berisi perbincangan

tentang biografi sekilas, tanggapan atau pendapat orang.

3) Feature, yaitu informasi yang disajikan mengenai

fenomena yang terjadi di sekitar kita secara ringkas.

4) Obrolan, yaitu program yang berisi suatu perbincangan

dan tanggapan mengenai suatu topic permasalahan.

Untuk prosentase materi siaran di PTPN radio dapat dijelaskan

menurut jenisnya :

(51)

commit to user

- Siaran kata ( non musik ) 37,25 %

- Iklan 13,25 %

Menurut bahasa pengantar yang digunakan, PTPN radio

menggunakan tiga jenis bahasa dengan prosentase, yaitu :

- Bahasa Indonesia 80 %

- Bahasa Daerah ( Jawa ) 2 %

- Bahasa Asing ( Inggris ) 18 %

Sedangkan untuk komposisi music yang disiarkan PTPN radio

adalah :

- Pop Indonesia ( terseleksi ) 46 %

- Pop Barat / Top 40 (terseleksi ) 52 %

- Etnik / daerah 2 %

- Dangdut 0 %

I. Karakteristik Pendengar PTPN Radio

PTPN radio memiliki karakteristik pendengar tertentu yang dapat dilihat

berdasarkan kategori sebagai berikut :

a. Menurut S.E.S ( Social Economic Status )

Berpenghasilan di atas 2 juta rupiah : 4,4 %

Berpenghasilan 1,5 2 juta rupiah : 17,6 %

Berpenghasilan 1 1,5 juta rupiah : 29,3 %

Berpenghasilan 750 ribu 1 juta rupiah : 23,8 %

(52)

commit to user

Berpenghasilan 250 500 ribu rupiah : 7,3 %

Berpenghasilan di bawah 250 ribu rupiah : 4,4 %

b. Menurut umur pendengar

Usia di bawah 16 tahun : 13 %

Usia antara 17 23 tahun : 34 %

Usia antara 24 35 tahun : 31 %

Usia di atas 36 tahun : 22 %

c. Menurut jenis kelamin pendengar

Perempuan : 50,44 %

Laki laki : 49,56 %

d. Menurut pendidikan pendengar

Sekolah Dasar : 7 %

SLTP : 16 %

SLTA : 45 %

(53)

commit to user

B. Kegiatan Selama Magang

Minggu I (tanggal 1 s/d 6 Februari 2011)

Pada awal magang belum begitu banyak yang penulis kerjakan. Dan penulis

memanfaatkan waktu untuk beradaptasi dengan crew PTPN Radio. Penulis juga

dibekali dengan pengetahuan mengenai sejarah PTPN Radio oleh Bapak Ig

Hananto. Selain itu penulis juga diperkenalkan lokasi dan peralatan siaran yang

ada di PTPN Radio. Dalam minggu ini pun penulis juga sudah memiliki tugas

untuk hunting news dan juga memproduksinya sebagai smash news namun disini

penulis masih di bimbing dalam produksinya.

Minggu II (tanggal 7 s/d 13 Februari 2011)

Dalam minggu ini penulis sudah mampu menyelesaikan tugas yang diberikan

dengan lebih baik karena telah belajar dari minggu sebelumnya. Banyak

(54)

commit to user

dengan bapak Walikota Solo dan Wakil Walikota. Penulis juga bisa berkumpul

dengan wartawan-wartawan senior sehingga penulis benar-benar mengetahui cara

kerja menjadi seorang wartawan.

Minggu III (tanggal 14 s/d 20 Februari 2011)

Penulis diperbolehkan mengikuti siaran program musik dan juga diajarkan

membuat naskah iklan serta memproduksi pembuatan iklan dan RE. Penulis juga

mulai memproduksi berita sendiri dari hasil wawancara yang didapat. Sebelumnya

hasil wawancara tersebut di edit oleh editor di PTPN tapi dalam minggu ini kita

sudah memproduksi sendiri. Hasil editan pun sudah lebih halus dan lebih baik dari

minggu sebelumnya.

Minggu IV (tanggal 21 s/d 28 Februari 2011)

Tugas penulis minggu ini sama dengan minggu-minggu sebelumnya hanya

saja dalam minggu ini penulis benar-benar bekerja tanpa bantuan mulai dari

hunting news, copy write, rekaman berita smash news, dan mengikuti siaran.

Produksinya pun dikerjakan oleh penulis sendiri. Dan di hari terakhir penulis

melakukan evaluasi dari semua kegiatan yang telah dilakukan selama magang di

(55)

commit to user

tentang proses produksi program Weekly Top 40. Alasannya untuk mengetahui

bagaimana proses dari pembuatan acara tersebut hingga penayangannya di radio.

Acara Weekly Top 40 merupakan acara yang berisi informasi musik manca terbaru

dalam sepekan. Acara ini hadir se ap hari Kamis pukul 17.00 19.00 WIB. Acara Weekly

Top 40 ini dikemas dengan sempurna, yaitu dengan memilih karakter suara penyiar yang

gaul, gaya bahasa anak muda, hangat, memikat remaja dan harus mahir dalam

berbahasa Inggris. Namun dalam program ini dak semua lagu diputar, hanya beberapa

lagu yang memang lagi hitz atau juga sedang promo awal. Lagu-lagu dalam Weekly Top

40 diperoleh dari Internet. Sehingga orang yang bertugas mencari lagu-lagu di Radio

PTPN ini harus selalu Update. Sebagai sasaran program acara ini adalah remaja

menengah keatas. Dan inilah tahap proses produksi Weekly Top 40 :

1. Mencari Informasi Lewat Internet

Acara Weekly Top 40 di siarkan di PTPN Radio merupakan acara musik yang

membahas tangga lagu musik manca dalam sepekan yang informasinya di peroleh dari

media online yaitu internet. Urutannya yang kita cari dari internet, jika lagu belum

tersedia di perpustakaan radio maka bisa download lagu juga dari internet. Informasi

mengenai lagu atau penyanyinya bisa di dapat juga dari internet dan bisa dikembangkan

sendiri oleh penyiar dengan gaya bahasanya sendiri.

2. Menyusun Naskah

Naskah dari program weekly top 40 ini berisi urutan atau tangga lagu baru

yang terlaris dalam sepekan. Data lagu pun bisa di dapat dari internet. Banyak

(56)

commit to user

yang di pilih pun adalah hanya lagu terlaris yang berjumlah 40 lagu. Berikut

adalah contoh naskah untuk acara Weekly Top 40 :

PTPN WEEKLY TOP 40

NO : 01 KAMIS, 04 JANUARI 2011

This week Last week Weeks On chart

Songs Artist

In - tro

1 2 7 My hands David archuletta 24

2 5 8 I kissed a girl Katy perry 4

3 1 12 If I were a boy Beyonce 14

4 27 3 The unforgiven Stevanie heinzmann 15

5 8 6 Non dairy creamer Third eye blind 11

6 3 8 Insomnia Craig david 16

7 9 8 Best of me Daniel powter 14

8 10 8 I ran (so far away) Blake lewis ft darude 0

9 11 7 Ice box Omarion 30

10 14 5 Come home One republic ft sara 0

11 4 9 Beat it Orange range 29

12 19 6 Use somebody Kings of lean 30

13 13 6 Stereophonic 21

14 6 8 No future in the past Nadiya ft Kelly 10

15 7 11 Silver n gold Sway ft akon 15

16 17 4 Anxiety Good carlotte 18

17 20 9 Reach out Hillary duff 8

18 22 4 Decode Paramour 15

19 25 5 Broken string James morison 6

20 12 10 Ben folds ft regina 10

21 15 10 Another way to die Jack white ft alicia key 43

22 28 4 Bloc party Mercury 27

23 35 3 Numba 1 Cardinal official 20

24 16 7 Lost Coldplay 11

25 26 6 Lala 22

26 40 2 Trouble is a friend Lenka 11

27 18 9 One day is a lion Wild international 9

28 38 2 I got u dancing Lady sovereign 11

29 21 10 Until the end Avenged sevenfold 30

30 34 5 Ulysses Franz Ferdinand 20

31 36 4 Promise in the dark Keri hilson 15

32 37 3 A change is gonna come Seal 7

(57)

commit to user

34 39 2 Starbuck Lady gaga 19

35 31 6 Jennifer Hudson 19

36 33 5 All said and done Vertical horizon 11

37 New 1 Your call Secondhand serenade 14

38 New 1 Boyfriend Alphabeat 9

39 New 1 Just like me Jamie foxx ft TI 14

40 New 1 Times of your life Joanna wang 14

out 23 11 Never miss a beat Kaiser chief 18

out 24 9 Usher ft William 17

out 29 11 My turn Hoobastank 57

out 32 9 I could die for you Red hot chillipeppers 12

3. Rekaman

Setelah naskah selesai kemudian seorang penyiar pun siap rekaman untuk

acara tersebut. Disini penyiar harus bekerja ekstra, tidak hanya tinggal membaca

naskah tapi penyiar pun harus membawakannya dengan bahasa dan

pengetahuannya sendiri tentang lagu-lagu yang ada dalam naskah. Karena dalam

naskah hanya berisi urutannya saja, selebihnya penyiar harus mencari informasi

sendiri dari internet lalu mengembangkannya dengan bahasanya sendiri.

4. Editing

Dilanjutkan dengan proses pengeditan rekaman yang di lakukan oleh

seorang editor. Kesalahan-kesalahan yang ada di rekaman pun dihilangkan, lalu di

mixing dengan lagu-lagu yang telah disiapkan, ditambah lagi dengan backsound

ataupun sound effect agar lebih menarik, lalu di buat dalam sebuah rekaman yang

siap di siarkan.

5. Pelaksanaan

Setelah melalui tahap perencanaan kemudian menyusun naskah, kemudian

acara tersebut di rekam untuk siap diperdengarkan bagi khalayak masyarakat atau

(58)

commit to user

telah di mixing dengan indah. Rekaman ini berdurasi 2 jam yang disiarkan setiap

hari Kamis pukul 17.00 19.00 WIB.

6. Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap terakhir yang penting, untuk melakukan

pengecekan kembali terhadap acara yang sudah disiarkan. Hal ini dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana acara yang disiarkan tersebut sudah bagus untuk

diperdengarkan khalayak pendengar. Setelah melakukan evaluasi, seorang

program director jadi mengetahui kesalahan atau kekurangan yang terdapat pada

saat produksi acara tersebut yang bisa berasal dari berbagai faktor. Antara lain

faktor informasi, naskah, cara penyiar membawakan acara, bahkan lagu yang

(59)

commit to user

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan Kuliah Kerja Media (KKM) selama satu bulan di

PTPN Radio, penulis menyusun tugas akhir yang berjudul Produksi Program

Weekly Top 40 PTPN Radio. Setelah penulis menyusun, maka penulis dapat

menyimpulkan :

Acara Weekly Top 40 yang hadir setiap hari Kamis pukul 17.00 19.00 WIB

ini, mengambil sumber dari media online yaitu internet. Situs yang biasa

digunakan salah satunya adalah google. Setelah informasi didapat lalu di susun

berdasarkan chart dan penyiar disini memiliki tugas yang lumayan berat karena

dalam naskah hanya berisi informasi mentah alias hanya berisi urutan tangga lagu

sepekan. Untuk informasi mengenai lagu tersebut atau penyanyinya harus

dikembangkan sendiri oleh penyiar. Selain itu gaya bahasa yang digunakan pun

harus asyk karena target audiens acara ini adalah remaja kalangan menengah

keatas. Apalagi acara ini membawakan lagu lagu manca untuk itu penyiar pun

harus pandai dalam berbahasa asing. Meskipun acara ini hanya dalam bentuk

rekaman tapi ternyata tidak mudah dalam membawakannya. Dibutuhkan penyiar

yang benar benar menguasai bahasa asing dan akrab dengan lagu lagu manca

(60)

commit to user

B. Saran

Program Kuliah Kerja Media (KKM) yang diterapkan oleh DIII Komunikasi

Terapan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta,

sangatlah member pengalaman kepada Mahasiswa. Setelah penulis melakukan

magang selama satu bulan di PTPN Radio yang bertempat di Jalan Kebalen No. 2

Surakarta, saran yang penulis berikan :

1. Untuk PTPN Radio

a. Terbuka atau memberikan kesempatan bagi mahasiswa/i yang magang

untuk ikut berpartisipasi atau mengambil peran dalam produksi dan

kegiatan yang dilakukan sehingga tidak merasa asing sehingga

mahasiswa canggung dalam mengembangkan kemampuannya.

b. Untuk acara Weekly Top 40 sendiri bisa dicoba dengan siaran langsung

bukan dalam bentuk rekaman.

2. Untuk Fakultas

a. Agar dapat memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk mencapai

tahap akhir, dalam hal ini adalah untuk menyelesaikan Tugas Akhir

bagi Diploma dan Skripsi bagi S1.

b. meningkatkan fasilitas dan kinerja dalam hal keperluan mahasiswa.

3. Untuk Mahasiswa

a. Hendaknya membekali diri dengan mengikuti beberapa pelatihan yang

berhubungan dengan program yang akan digeluti di dunia kerja

nantinya, agar menjadi tenaga kerja yang handal.

Referensi

Dokumen terkait