• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENULIS SEBAGAI KEGIATAN TERAPEUTIK (Studi Kasus Pada Para Penulis Buku Perempuan di Rantai Kekerasan – KISAH 2007)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENULIS SEBAGAI KEGIATAN TERAPEUTIK (Studi Kasus Pada Para Penulis Buku Perempuan di Rantai Kekerasan – KISAH 2007)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

WRITING AS THERAPEUTIC ACTIVITY

(Case Study On The Writers of Perempuan di Rantai Kekerasan – KISAH 2007 Book)

By

DEWI NURJUITA SIREGAR

Writing is an activity aimed to produce a work of art that the public can enjoy. But, to the writers of Perempuan di Rantai Kekerasan – KISAH 2007 book, writing has value more than just producing a fine work. But as a therapeutic activity, that is advantageous to cure their souls from having physical and mental pains that they have been suffered of, from becoming the victims of domestic violence. Essentially, writing is an effort expressing what someone sees, deals, feels, and thinks in to the language of writing. Meanwhile, therapeutic is a method that can cure the abnormality or mental disorders, which source is from someone’s inability to disclosure himself/herself. There types of communication that can be manifested therapeutically are verbal, written, and non-verbal. Writing therapeutic is the type of communication that the writers of Perempuan di Rantai Kekerasan KISAH 2007 book were using. Where those writers’ therapeutic activity,

happened during the process of their self-disclosure for Perempuan di Rantai Kekerasan – KISAH 2007 book was done. The idea of self-disclosure itself is as the step to fix the their self-concept, interpersonal communication behaviour, and interpersonal relationship.

(2)

The method used in the research is qualitative by applying case study

approximation. The primary data is obtained from the interview’s result done by four Informants, where the three of them are writers who are also the victims of domestic violence themselves, while the another one is a resource writer. However, to get a more comprehensive information, the research is also adding the opinion of a psychia-trist who plays the role of being the Key Informant. The result of the interview then combined with the questionnaire’s result, and analysed in order to gain the research finding in answering the aims of the research.

The research finding shows that writing is one of the alternative of therapeutic activity for the writers of Perempuan di Rantai Kekerasan – KISAH 2007 book, as the victims of domestic violence. Where in writing, these writers did a

self-disclosure as an effort to open themselves to other people (public reader). The self-disclosure itself stimulated the reparations of the writers’ self-concept, interpersonal communication behavior, and interpersonal relationship, till it then came back positive. To have found that writing has helped the writers of

(3)

ABSTRAK

MENULIS SEBAGAI KEGIATAN TERAPEUTIK

(Studi Kasus Pada Para Penulis Buku Perempuan di Rantai Kekerasan – KISAH 2007)

Oleh

DEWI NURJUITA SIREGAR

Menulis adalah suatu kegiatan yang bertujuan menghasilkan sebuah karya yang dapat dinikmati oleh publik. Tapi, bagi para penulis buku Perempuan di Rantai Kekerasan – KISAH 2007, menulis memiliki nilai lebih dari sekedar menghasilkan sebuah karya. Melainkan sebagai suatu kegiatan terapeutik, yang bermanfaat menyembuhkan jiwa mereka dari berbagai derita psikis dan fisik yang pernah dikecap, dari menjadi korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT). Menulis pada hakikatnya adalah upaya mengekspresikan apa yang dilihat, dialami,

dirasakan, dan dipikirkan oleh seseorang ke dalam bahasa tulisan. Sedang, terapeutik adalah suatu metode yang dapat menyembuhkan kelainan atau gangguan jiwa, yang bersumber pada ketidakmampuan seseorang untuk mengungkapkan dirinya. Tiga jenis komunikasi yang dapat dimanifestasikan secara terapeutik antara lain verbal, tertulis, dan non-verbal. Terapeutik menulis adalah jenis komunikasi yang digunakan para penulis buku Perempuan di Rantai Kekerasan – KISAH 2007. Dimana kegiatan terapeutik para penulis buku ini, berlangsung selama proses pengungkapan diri mereka pada buku Perempuan di Rantai Kekerasan – KISAH 2007 itu terjadi. Pengungkapan diri tersebut

merupakan langkah untuk memperbaiki konsep diri, perilaku komunikasi interpersonal, dan hubungan interpersonal mereka.

(4)

membagi kisah personalnya secara meluas dan terbuka, dan terutama sekali, mereka adalah orang-orang yang memanfaatkan menulis sebagai kegiatan terapeutik.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data primer penelitian didapatkan dari hasil wawancara dengan empat orang Informan, dimana tiga orang diantaranya adalah penulis sekaligus korban KDRT, sementara satu orang lainnya adalah penulis narasumber. Namun, untuk memperoleh informasi yang lebih kompeten, penelitian ini juga turut menyertakan pendapat seorang ahli jiwa yang bertindak sebagai Informan Kunci. Hasil

wawancara kemudian dipadukan dengan hasil kuesioner, dan dianalisis untuk mendapatkan hasil penelitian guna menjawab tujuan penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Program Bimbingan dan Konseling di MTs Muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung yang berkenaan dengan teknik Punishment yang pertama yakni guru BK melihat secara

Untuk keamanan pertukaran data pada studio satu dan studio dua akan dibuat protokol EOIP Tunnel yang memungkinkan Ip public pengguna ISP B-Net yang lain tidak

Malah, Ibn Khaldun sendiri yang pernah hidup pada zaman pemerintahan Banu Marin berkuasa di al-Maghrib telah menjadikan kitab Tarikh Ibn Khaldun sebagai sumber primer

Penyusun melakukan tolak ukur pelaksanaan pengawasan oleh Kepala Badan dalam upaya meningkatkan disiplin kerja pegawai pada Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Fitur yang di sediakan juga menarik, selain berkirim pesan ataupun bertukar informasi, dengan SoundCloud, pengguna berkesempatan untuk berkomunikasi dan berbagi konten

Akan tetapi hak cipta juga dapat didaftarkan, namun tidak menjadi kewajiban bagi pencipta untuk mendaftarkan asil karya ciptaanya (Atsar, 2017). Pendaftaran hak cipta ini

Paradigma baru Badan Litbang Pertanian adalah tidak hanya menghasilkan nilai tambah ilmiah, tetapi juga harus menghasilkan nilai tambah komersial (agribisnis). Produk penelitian

Meningkatkan manajemen mutu terpadu (TQM) yang bisa dilakukan untuk kemajuan madrasah, diantaranya: 1) Perencanaan strategi mutu berkenaan dengan: a) Visi b)