• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SERVIS BAWAH DALAM BERMAIN BOLA VOLI DENGAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV SDN 2 PRINGSEWU TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SERVIS BAWAH DALAM BERMAIN BOLA VOLI DENGAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV SDN 2 PRINGSEWU TIMUR"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SERVIS BAWAH DALAM BERMAIN BOLA VOLI DENGAN MODIFIKASI

ALAT PADA SISWA KELAS IV SDN 2 PRINGSEWU TIMUR

Oleh TRI SUHANDI

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan hidup aktif serta sikap sportif melalui kegiatan pendidikan jasmani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar gerak dasar servis bawah dalam voli dengan modifikasi alat pada siswa kelas Kelas IV SDN 2 Pringsewu Timur.

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas(Class room Action Reserch), dengan Dua siklus, dimana pada setiap siklus menggunakan tindakkan yang berbeda-beda. Siklus pertama dengan penggunaan modifikasi bola plastik serta tali rapia sebagai net dengan ketinggian 1,8 m untuk proses pembelajaran Servis bawah dalam voli, dan siklus kedua dengan penggunaan bola voli yang diganti dengan bola karet dan dan net sesungguhnya setinggi 2 m.

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa IV SDN 2 Pringsewu Timur yang berjumlah 30 siswa. Pengumpulan data diambil dari tes berupa pengamatan keterampilan gerak dasar Servis bawah dalam voli yang meliputi posisi awal, posisi persiapan, posisi akhir.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan gerak dasar Servis bawah dalam voli melalui penggunaan modifikasi alat bantu pada setiap siklusnya, adapun peningkatan pada setiap siklus adalah sebagai berikut siklus pertama sebesar 50,00 %, siklus kedua sebesar 90,00 %.

(2)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SERVIS BAWAH DALAM BERMAIN BOLA VOLI DENGAN MODIFIKASI

ALAT PADA SISWA KELAS IV SDN 2 PRINGSEWU TIMUR

(Skripsi)

Oleh

TRI SUHANDI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SERVIS BAWAH DALAM BERMAIN BOLA VOLI DENGAN MODIFIKASI

ALAT PADA SISWA KELAS IV SDN 2 PRINGSEWU TIMUR

Oleh TRI SUHANDI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1 : Rangkaian Gerak Dasar Servis Bawah Dalam Bola Voli ... 12 Gambar 2 : Bagan Model Penelitian Tindakan ... 16 Gambar 3 : Diagram Batang Rata-rata Siswa Yang Mendapatkan Nilai≥RK

dan < RK Gerak Dasar Servis Bawah Disetiap Siklus ... 26 Gambar 4 : Diagram Batang Rata-rata Siswa Yang Mendapatkan Nilai≥

(5)

i DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Masalah ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar dan Mengajar ... 7

B. Pendidikan Jasmani ... 8

C. Keterampilan Gerak Dasar ... 9

D. Permainnan Bola Voli ... 9

E. Servis ... 10

F. Modifikasi Alat Pembelajaran ... 12

G. Hipotesis ... 14

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 15

B. Subyek Penelitian ... 17

C. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 17

D. Rancangan Penelitian ... 18

E. Instrument Penelitian ... 20

H. Teknik Analisis Data ... 22

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 23

B. Pembahasan ... 27

(6)

ii V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 31

B. Saran ... 31

DAFTAR PUSTAKA ... 33

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Instrument Penelitian ... 21 2. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Servis Bawah

Pada Tes Awal ... 23 3. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Servis Bawah

ShootingSiklus Ke satu ... 24 4. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Servis Bawah

ShootingSiklus Ke dua ... 25 5. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pembelajaran

(8)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua :Drs. Ade Jubaedi, M.Pd ...

Penguji

Bukan Pembimbing :Heru Sulistianta, S.Pd,M.Or ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP. 19600315 198503 1 003

(9)

Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SERVIS BAWAH DALAM BERMAIN BOLA VOLI DENGAN

MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV SDN 2 PRINGSEWU TIMUR

Nama Mahasiswa : Tri Suhandi

Nomor Pokok Mahasiswa : 103118115

Program Studi : Penjaskesrek

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing

(10)

SANWACANA

Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.

Skripsi dengan judul” Upaya Meningkatkan Kemampuan Gerak Dasar Seris Bawah Dalam Bermain Bola Voli Dengan Modifikasi Alat Pada Siswa Kelas IV di SDN 2

Pringsewu Timur”adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Bapak Drs. Baharuddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. Selaku Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis 4. Bapak Heru Sulistianta, S.Pd, M.Or. selaku Pembahas atau penguji utama.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

6. Segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.

7. Kepala SD Negeri 2 Pringsewu Timur yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas IV Tahun Pelajaran 2011/2012.

8. Siswa-siswi kelas IV SDN 2 Pringsewu TimurTahun Pelajaran 2011/2012, terima kasih atas waktu dan kerjasamanya.

9. Teman-teman Penjaskes S1 Dalam jabatan, ayo sukseskan program S1 secepatnya. Semangat.

(11)

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wasalamualaikum Wr. Wb.

Pringsewu , 2012 Penulis

(12)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan keharusan bagi setiap manusia, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial. Mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) wajib belajar 9 tahun dan Sekolah Menengah Atas (SMA) bahkan sampai ke-jenjang pendidikan Perguruan Tinggi (PT). Dengan demikian, pendidikan perlu terus dikerjakan dan

dipertahankan dan keberlangsungannya agar kualitas manusia Indonesia yang sehat, kuat, terampil dan bermoral dapat terwujud.

Pada kurikulum KTSP sekolah-sekolah diberi wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum sesuai dengan potensi sekolah, permasalahan sekolah, dan kebutuhan sekolah namun dalam pengembangan dan pengelolaannya sekolah-sekolah harus mengacu pada perangkat dokumen KTSP yang di dalamnya

memuat Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) yang sudah ditetapkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Di dalam KTSP terdapat komponen yang menyusun struktur dan muatan

(13)

2

kepada pada siswa dari jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah atas. Dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pelaksanaan materi pembelajaran dilakukan melalui aktivitas jasmani yang memiliki tujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, dan keterampilan sosial. Adapun aspek materi-materi yang diajarkan pada mata pelajaran pendidikan jasmani di sekolah dapat dikelasifikasikan sebagai berikut: 1). permainan dan olahraga, 2). aktivitas pengembangan, 3). uji diri atau senam, 4). aktivitas ritmik, 5). aktivitas akuatik, 6). aktivitas luar sekolah, 7). kesehatan.

Pada materi permainan dan olahraga, pembelajaran dikembangkan menjadi beberapa sub materi seperti olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, sepak bola, bola voli, dan bola basket.

Kompetensi Dasar merupakan perincian lebih lanjut dari Standar Kompetensi. Menurut Depdiknas (2004:18), Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, sikap, dan keterampilan minimal yang harus dikuasai siswa untuk menunjukkan bahwa siswa tersebut telah menguasai Standar Kompetensi yang telah ditentukan. Materi Pokok Pendidikan Jasmani adalah materi yang dipelajari oleh siswa, sebagai sarana untuk mencapai Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran. Materi Pokok Pendidikan Jasmani diklasifikasikan menjadi enam aspek, yaitu : 1) Permainan dan olahraga, 2) Aktivitas Pengembangan, 3) Uji diri atau senam, 4) Aktivitas ritmik, 5) Akuatik (aktivitas air), dan 6) Aktivitas luar sekolah.

(14)

3

salah satu mata pelelajaran praktik yang diberikan kepada siswa dalam pelaksanaannya memberikan pengalaman pendidikan gerak bagi siswa,

sebagaimana karakteristiknya bola voli mengandung unsur keterampilan gerak, yaitu berupa teknik-teknik memainkan bola dalam permainan bola voli.

Tujuan yang harus dicapai oleh setiap siswa harus menguasai keterampilan dalam melakukan gerak dasar bermain bola voli dengan baik dan benar melalui

pengamatan dan latihan sehingga dapat meningkatkan pengalaman gerak serta keterampilan dalam bermain bola voli. Materi pokok bola voli untuk kelas VI terdiri dari beberapa indikator, salah satu di antaranya adalah melakukan gerak dasar servis di dalam materi ada servis bawah .

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis mengajar di SD dapat dikatakan bahwa penguasaan keterampilan servis bawah bolavoli yang dicapai siswa belum menunjukkan kemampuan seperti yang diharapkan dalam pembelajaran. Hal tersebut terlihat masih banyaknya kesalahan-kesalahan yang dilakukan, diantaranya masih kurangnya koordinasi antara gerakan awal, pelaksanaan dan gerak lanjutan. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa tersebut merupakan hambatan yang sangat berarti untuk tercapainya hasil belajar servis bawah yang optimal, kurang sesuai dengan yang diharapkan pada pembelajaran gerak dasar servis bawah dalam permainan bolavoli siswa kelas IV SDN 2 Pringsewu Timur.

Rata-rata nilai tidak mencapai standar ketuntuasan (KKM) di SDN SDN 2

(15)

4

atau berhasil dalam mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan standar mutu dalam kurikulum (KTSP) jika mencapai nilai 66 atau lebih kecil dinyatakan belum tuntas atau remedial jika mendapat nilai kurang dari 67. Diduga pada pembelajaran gerak dasar servis bawah dalam bermain voli dikarenakan bolavoli mini yang ada masih terlalu berat dan jumlahnya sangat terbatas hanya ada dua buah di kelas IV SDN 2 Pringsewu Timur. Dari dugaan di atas penulis mencoba mengatasinya dengan memodifikasi bola agar lebih ringan dan siswa tidak enggan

melakukannya pada saat pembelajaran berlangsung,di samping itu agar tidak terlalu banyak yang mengikuti remidial dalam materi gerak dasar servis dalam bermain bola voli.

Dari permasalahan yang dikemukakan di atas penulis tertarik menindak lanjuti

dengan kajian berupa penelitian kaji tindak dengan judul ”UpayaMeningkatkan Kemampuan Gerak Dasar Servis Bawah Dalam Bermain Bolavoli Dengan Alat

Modifikasi Padakelas IV SDN 2 Pringsewu Timur”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, beberapa masalah yang dapat diidentifikasi antara lain : Kurangnya bolavoli yang ada di SDN 2 Pringsewu Timuruntuk pembelajaran gerak dasar servis bawah dalam bermain bolavoli?

1. Bola voli mini yang digunakan dalam belajar terlalu berat untuk siswa kelas IV. 2. Masih banyak siswa yang takut melakukan gerak dasar servis bawah

(16)

5

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

”Apakah Alat Modifikasi bola plastik dan karet dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar Servis bawah dalam bermain bola voli pada siswa kelas IV SDN 2Pringsewu Timur”.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar gerak dasar servis bawah dengan menggunakan alat modifikasi bola plastik.

2. Memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar gerak dasar servis bawah dengan menggunakan alat modifikasi bola karet.

E. Manfaat Penelitian

Jika tujuan diatas tercapai, maka hasil yang di harapkan dapat bermanfaat :

1. Bagi siswa, sebagai upaya meningkatkan hasil belajar gerak dasar servis bawah bermain bolavoli.

2. Bagi guru Pendidikan Jasmani, merupakan inovasi dari pembelajaran yang sebelumnya dan meningkatkan rasa percaya diri karena mampu

(17)

6

3. Bagi Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP UNILA, sebagai upaya pengembangan model pembelajaran bagi calon guru.

(18)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar Mengajar

Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil atau tujuan. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan prilaku.

Menurut Oemar Hamalik (2003)“Mengajar adalah kegiatan membimbing kegiatan belajar dan kegiatan mengajar hanya bermakna bila terjadi kegiatan belajar siswa”. Menurut Husdarta dan Saputra (2002)“Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks, guru tidak hanya sekedar menyampaikan informasi kepada siswa saja tetapi juga guru harus berusaha agar siswa mau belajar. Karena mengajar sebagai upaya yang disengaja, maka guru terlebih dahulu harus mempersiapkan bahan yang akan disajikan kepada siswa”.

Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psikofisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar

(19)

sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Relevan dengan ini

maka ada pengertian bahwa belajar adalah “penambahan pengetahuan“.

B. Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan

meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional. (Kurikulum penjaskes 2004).

Pendidikan jasmani merupakan pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, pengetahuan, prilaku hidup yang aktif dan sikap sportif melalui kegiatan jasmani yang dilaksanakan secara terencana, bertahap, dan berkelanjutan agar dapat meningkatkan sikap positif bagi diri sendiri sebagai pelaku dan menghargai manfaat aktifitas jasmani bagi peningkatan kualitas hidup sehat seseorang sehingga akan terbentuk jiwa sportif dan gaya hidup yang aktif (Depdiknas, 2004: 2).

(20)

Disinilah pentingnya pendidikan jasmani, karena menyediakan ruang untuk belajar menjelajahi lingkungan kemudian mencoba kegiatan yang sesuai minat anak menggali potensi dirinya. Melalui pendidikan jasmani anak-anak menemukan saluran yang tepat untuk memenuhi kebutuhannya akan gerak, menyalurkan energi yang berlebihan agar tidak mengganggu keseimbangan perilaku dan mental anak, menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna dan merangsang

perkembangan yang bersifat menyeluruh, meliputi aspek fisik, mental, emosi, sosial dan moral.

C. Keterampilan Gerak Dasar

Gerak dasar adalah gerak yang berkembangnya sejalan dengan pertumbuhan dan tingkat kematangan. Ketermpilan gerak dasar merupakan pola gerak yang menjadi dasar untuk ketangkasan yang lebih kompleks. Rusli (1998) membagi tiga gerakan dasar yang melekat pada individu yaitu, 1) lokomotor, (2) gerak non lokomotor, (3) manipulatif. Rusli (1998) mendefinisikan gerak lokomotor adalah”gerak yang

digunakan untuk memudahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau

memproyeksikan tubuh ke atas misalnya: jalan, lompat dan berguling”. gerak non

lokomotor”adalah keterampilan yang dilakukan tanpa memindahkan tubuh dari tempatnya, misalnya membungkuk badan, memutar badan, mendorong dan

menarik. Sedangkan gerak manipualtif adalah ketrampilan memainkan suatu proyek baik yang dilakukan dengan kaki maupun dengan tangan atau bagian tubuh yang lain.Gerak manipulatif ini bertujuan untuk koordinasi mata-kaki, mata-tangan, misalnya melempar, menangkap dan menendang.

(21)

Dalam buku peraturan bolavoli internasional tahun 1997, permainan bolavoli adalah olahraga beregu, dimaikan dua regu disetiap lapangan dengan dipisahkan oleh net.

Menurut Amung Ma’mun dan Toto subroto dalam Prasetyo (2005:13) Permainan bolavoli adalah memantul-mantulkan bola sebelum sampai menyentuh lantai, bola yang dimainkan sebanyak-banyaknya tiga kali pantulan dalam lapangan sendiri dengan bergantian dengan mengusahakan bola yang dipantulkan tersebut

diseberangkan ke lapangan lawan melewati atas jaring dan masuk sesulit mungkin.

Menurut Soejoedi (1979 : 17), Permainan bolavoli adalah gerakan memvoli bola di udara hilir mudik di atas jarring/net, dengan maksud dapat menjatuhkan bola di dalam petak lapangan lawan untuk mencari kemenangan dalam permainan. Memvoli dan memantulkan bola ke udara harus mempergunakan bagian tubuh pinggang keatas dengan pantulan yang sempurna.

Tujuan dari pertandingan adalah melewatkan bola diatas net agar dapat jatuh menyentuh lantai daerah lawan dan mencegah dengan upaya agar hal yang sama (dilewatkan) tidak menyentuh lantai dalam permainan sendiri. Regu dapat memainkan tiga kali pantulan untuk mengembalikan bola itu (kecuali dalam perkenaan block).

Soejoedi (1979:29) menjelaskan teknik-teknik dasar permainan bolavoli, yaitu meliputi :

1) Teknik passing atas, 2) Teknik passing bawah, 3) Teknik set up (umpan), 4) Teknik smash, 5) Teknik servis, 6) Teknik block.

(22)

Servis dalam permainan bola voli adalah sajian dan serangan pertama terhap lawan dalam bermain. Sejalan dengan kemajuan yang dialami oleh perkembangan permainan bola voli maka arti servis dalam permainan bola voli juga mengalami perubahan-perubahan. Pada zaman sekarang ini hendaknya para pembaca mengartikan servis ini tidak lagi sebagai tanda saat dimulainya permainan atau sekedar menyajikan bola tetapi hendaknya diartikan sebagai suatu serangan yang pertama kali bagi regu yang melakukan servis.

1) Servis Bawah

Sikap permulaan: Mula-mula berdiri di petak servis dengan kaki kiri agak lebih ke depan daripada kaki kanan (bagi mereka yang tidak kidal). Pegang bola dengan tangan kiri. Lambungkan bola ke atas tidak terlalu tinggi pada saat itu pula tangan kanan ditarik ke bawah belakang. Setelah bola yang dilambungkan tadi berada di arah depan pelaksana kira-kira setinggi pinggang maka pada saat itu tangan serta lengan kanan yang lurus siap diayunkan dari arah belakang depan atas untuk pemukul bola.

Sikap saat perkenaan: Perkenaan bola adalah pada tangan. Telapak tangan menghadap bola dan tangan pada saat itu dalam keadaan ditegangkan agar terjadi pantulan yang dianggap sempurna. Pada saat perkenaan tangan pada bola

(23)

Sikap akhir: Setelah memukul bola maka diikuti langkah kaki kanan ke depan dan terus masuk ke lapangan permainan serta mengambil sikap siap normal.

Gambar1. Rangkaian Gerak Dasar Servis Bawah Dalam Bola Voli F. Modifikasi Alat Pembelajaran

Di dalam kamus bahasa Indonesia modifikasi adalah”pengubahan”dan berasal dari kata”ubah”yang berarti”lain atau beda”mengubah dapat diartikan dengan

”menjadikan lain dari yang sebelumya”sedangkan dari arti pengubahan adalah

”proses”, perubahan atau cara mengubah, kemudian mengubah dapat juga diartikan pembaruan. Tidak mengherankan bahwa pada mulanya dalam pembaruan berpokok pada metode mengajar, bukan karena mengajar itu penting melainkan mengajar itu bermaksud menimbulkan efek belajar pada siswa yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

(24)

kepada siswa, dengan bertujuan agar mudah dipahami dan dapat dimengerti oleh peserta didik atau siswa.

Rusli Lutan ( 1998 ) Modifikasi adalah perubahan keadaan dapat berupa bentuk, isi, fungsi, cara penggunaan dan manfaat tanpa sepenuhnya menghilangkan aslinya. Lutan ( 1998 ) menerangkan modifikasi dalam mata pelPelajaran diperlukan dengan tujuan agar siswa memperoleh kepuasan dan mengikuti pelPelajaran, meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi dan siswa dapat melakukan pola gerak secara benar.

“Secara garis besar tujuanmodifikasi adalah :1) mengatasi keterbatasan akan sarana dan prasarana pendidikan jasmani; 2) mendukung pertumbuhan dan perkembangan peserta didik; 3) mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang efektif; 4) mengurangi resiko cedera akibat proporsi antara sarana pembelajaran dan kondisi fisik yang tidak seimbang”. ( Lutan, 1997 ).

Menurut Azhar Arsyad ( 2005: 7 ) Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.“Alat bantu adalah alat yang digunakan pendidik dalam menyampaikan pendidikan, alat bantu ( peraga ) sangat penting. Alat tersebut berguna agar bahan pelPelajaran yang disampaikan oleh guru lebih mudah diterima atau dipahami peserta didik. Dalam proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih berhasil dalam proses pembelajaran dan efektif serta efesien”.

(25)

tujuan yang direncanakan sebelumnya dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.

Modifikasi alat bermain merupakan bagian dari inovasi yang dapat dilakukan dalam dunia pendidikan. Adapun kegiatan inovatif dalam hal ini antara lain pengembangan dan produksi alat-alat Pelajaran.

Modifikasi alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan bola plastik yang relatif lebih ringan dan tidak keras. Hal ini dapat memberikan kemudahan bagi anak dalam usahanya menuju gerak dasar mengoper bola seperti yang diharapkan, karena anak dapat mencoba secara berulang-ulang melakukan gerakan mengoper bola tanpa ragu dan rasa takut karena sakit yang ditimbulkan saat mengoper bola.

G. Hipotesis

(26)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode, karena metode merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan dari suatu penelitian terhadap subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang akan dilaksanakan pada Siswa IV SDN 2 Pringsewu Timur.

Penelitian tindakan adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang

memanfaatkan tindakan yang nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang "di coba sambil berjalan " dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Arikunto (1998 : 82).

Jadi jenis penelitian ini salah satu tindakan yang nyata dimana antara guru dengan siswa terlibat langsung dalam proses memecahkan masalah dalam penelitian tersebut. Adapun ciri-ciri sebagai berikut :

1. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja. 2. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan

(27)

3. Dilakukan melalui putaran-putaran berspiral Gambar 2. Daur ulang PTK

Bagan : Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2008)

Keterangan gambar

1. Perencanaan( Planning ).

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan, serta pada tahap perencanaan ini dipersiapkan skenario pembelajaran, fasilitas sarana

RENCANA

SIKLUS I

OBSERVASI

RENCANA

SIKLUS II

OBSERVASI TINDAKAN

REFLEKSI I

TINDAKAN

REFLEKSI II

(28)

pendukung yang diperlukan, dan juga instrumen untuk merekam data mengenai proses hasil tindakan. Pada perencanaan ini juga dilaksanakan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan rancangan.

2. Tindakan( Action)

Tindakan adalah pelaksaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.

3. Oberservasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat suatu tindakan.

4. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.

(29)

B. Subyek penelitian

Populasi menurut Arikunto (1998 : 108 ) Menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruan dari subjek penelitian. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa Kelas IV SDN 2 Pringsewu Timur berjumlah 30 orang.

C. Tempat dan Waktu.

1. Tempat Penelitian: Di lapangan SDN 2 Pringsewu Timur. 2. Pelaksanaan Penelitian

3. Lama waktu yang diperlukan dalam penelitian sampai pada tahap penyusunan skripsi berlangsung

D. Rancangan Penelitian

Penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang menunjukan langkah yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hubungan keempat

komponen tersebut menunjukan sebuah siklus atau kegiatan berkelanjutan berulang. Jadi bentuk penelitian tindakan tidak pernah merupakan kegiatan yang tunggal, tetapi selalu harus berupa rangkaian kegiatan akan kembali ke asal, yaitu dalam bentuk siklus. Seperti yang di gambarkan sebagai berikut

1. Siklus Pertama a. Rencana :

1. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan- kegiatan yang akan dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti, penutup.

(30)

3. Mempersiapkan alat bantu tali rapia sebagai pengganti net yang diikatkan antara dua tiang dengan tinggi net 1,80 meter.

4. Mempersiapkan instrumen untuk observasi/pengamatan proses pembelajaran dan alat untuk dokumentasi seperti kamera.

5. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus pertama. b. Tindakan :

1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 2 syaf.

2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus pertama, yaitu posisi dari sikap awalan, pelaksanaan dan sikap akhir.

3. Sebelumnya siswa di berikan contoh rangkaian gerak servis bawah yang benar, dari mulai sikap persiapan, pelaksanaan, dan sikap akhir dengan menggunakan modifikasi bola plastik dan alat bantu tali rapia pengganti net yang diikatkan antara dua tiang.

4. Diberikan pengulangan gerak dasar servis bawah secara berurutan.

5. Kegiatan tindakan dilakukan selama 1 minggu untuk 3 kali pertemuan, setelah 2-3 kali pertemuan pada minggu berikutnya diadakan penilaian.

c . Observasi :

Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi dan diberi waktu pengulangan kemudian dinilai atau di evaluasi oleh 3 testor untuk mendapatkan objektifitas dengan menggunakan instrument yang telah dipersiapkan.

d. Refleksi :

(31)

2. Siklus Kedua a. Rencana :

1. Menyiapkan skenario pembelajaran/RPP gerak dasar servis bawah.

2. Menyiapkan peralatan untuk proses pembelajaran gerak dasar servis bawah. 3. Menyiapkan alat modifikasi bola karet sebanyak siswa dan alat bantu yang akan

digunakan yaitu net sesungguhnya dengan tinggi 2 meter. 4. Menyiapkan alat untuk dokumentasi ( kamera )

5. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus kedua.

b. Tindakan :

1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 2 bersyaf.

2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus kedua, yaitu posisi dari sikap awalan, pelaksanaan, dan sikap akhir untuk pelaksanaan rangkaian gerak servis bawah.

3. Sebelumnya siswa di berikan contoh gerak melakukan pembelajaran gerak dasar servis bawah yang benar, dari mulai sikap persiapan, pelaksanaannya, akhir.

4. Setiap siswa melakukan rangkaian gerak dasar servis bawah berulang sampai benar-benar menguasai gerakan ini secara berurutan.

c. Observasi :

(32)

d. Refleksi :

Kesimpulan dari hasil pembelajaran penjaskes bola voli pada gerak dasar servis bawah didiskusikan kolaborasi dicapai oleh siswa melalui refleksi dan hasil siklus ke-2 telah mencapai ketuntasan 80 % hasil pembelajaran dengan demikian maka penelitian ini dapat dihentikan pada siklus ke-2.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur peaksanaan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) di setiap siklusnya, menurut Freir and Cuning Ham menurut Muhajir dalam Surisman (1997 : 58). Alat untuk mengukur instrumen dalam PTK (Penelitian Tindakan Kelas ) dikatakan valid bila tindakan itu memegang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang di hadapi. Dari pendapat di atas untuk instrumen tidak perlu lagi di uji coba dan di hitung validitas dan

reliabelitasnya.

Tabel 1. Instrumen Penilaian Psykomotor Servis Bawah

No DESKRIPTOR PENILAIAN

Skor

1 2 3

1 Persiapan:

1. Berdiri di belakang garis akhir lapangan

2. Posisi kaki salah satunya berada di depan, Kedua lutut ditekuk

3. Tangan kiri memegang bola, saat pelaksanaan telapak tangan

(33)

2 Pelaksanaan

4. Lambungkan bola jangan terlalu tinggi.

5. Tariklah lengan kebelakang

6 kemudian ayunkan lengan kepan sampai mengenai bola dari arah

6. Perkenaan bola pada bagian telapak tangan yang

digenggamkan/dibuka.

8. Setelah memukul bola ikuti dengan melangkahkan kaki ke depan

3 Sikap Akhir

9. Lari masuk ke dalam lapangan permainan,

10. Ambil sikap siap normal

**) di Adopsi dari 7 Sukintaka (Buku I Permainan dan Metodik 2004 : 38.)

F. Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulkan melalui tindakan setiap siklusnya, selanjutnya data di analisis melalui perhitungan kuantitatif.

menggunakan rumus sebagai berikut :

P= 100 % (Subagio 1991 : 107 dalam Surisman 1997)

Keterangan :

P : Prosentase keberhasilan.

(34)

34

DAFTAR PUSTAKA

Aip Syarifuddin dan Muhadi. 1992.Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Peneliti; Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Arsyad, Azhar. 2000.Media PengPelajaran.PT Raja Gafindo Persada. Jakarta. Bahagia Yoyo dan Suherman Adang. 2000.Prinsip-prinsip Pengembangan dan

Modifikasi Cabang Olahraga. Jakarta : Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Depdiknas. 2004/2005.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Depdiknas.

Roji. (2004).Buku pendidikan jasmani dan kesehatan SD.Jakarta: PT. Glora Angkasa Pratama. Erlangga.

Hamzah, Amir. 1988.Media Audio-viisual.PT. Gramedia. Jakarta

Lutan, Rusli. (1988).Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metoda. Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikti P2LPTK.

Lutan, Rusli dan Suherman, Adang. 2000.Pengukuran Dan Evaluasi Penjaskes. Jakarta : Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Muhajir. 2007.Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Erlangga : Jakarta. Slameto. 1995.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka

(35)

35

Soekatamsi. 2002.Permainan Bola Besar (Sepakbola). Modul Perkuliahan S1 Universitas Terbuka Tahun 2002.

Sukardi. 2003.Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Sukintaka. 2004.Permainan dan Metodik I. PT Rineka Cipta.

Sumarno. 1997.Pedoman Pelaksanaan Penelitan Tindakan Kelas.Jakarta : Dirjen Dikti, Depdikbud.

Surisman, 2007.Penilaian Hasil Pembelajaran.Universitas lampung.

(36)

36

Gambar

Gambar 2.  Daur ulang PTK
Tabel 1. Instrumen Penilaian Psykomotor Servis Bawah

Referensi

Dokumen terkait

Then we prove some regularity results, in the sense of Sobolev or H¨older spaces (see Theorems 5, 6), when the coefficients are more regular, as well as the generalization of all

Desain Formulir Rekam Medis, Akademi Perekam Kesehatan, Universitas Esa Unggul, Jakarta.. Data Asuransi Sub Bagian Tata Usaha,

Untuk mengetahui kualitas penguasaan teknik dasar permainan sepakbola anak usia 11-13 tahun di SSB Locomotive dari Kota Bandung dan SSB Panama dari Kota Cimahi, maka

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan CellsNew dan Handong University’s School of Ocean Sciences kandungan tinta hitam cumi ditemukan dapat membantu melawan

Hasil analisis sidik ragam dan uji lanjut DMRT daya serap air setelah pemaparan.. Sumber Keragaman Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah

Menjamin agar pembelajaran pada program studi, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum

IKO PRATAMA : Analisis Vegetasi dan Pendugaan Cadangan Karbon di Kawasan Hutan Cagar Alam Lembah Harau Kabupaten 50 Kota Sumatera Barat, dibimbing oleh Delvian dan Kansih

Pembuatan Website Pembuatan Website Busana Muslim Wanita Dengan Menggunakan Macromedia Dreamweaver MX 2004 merupakan sebuah aplikasi WWW yang berisi informasi mengenai