Siska Tamayanti
ABSTRAK
UJI KONTAK BAKTERIBACILLUSDAN MIKROBA RAGI TAPAI TERHADAP PERTUMBUHANEscherichia coli
PADA MEDIA PAKAN AYAM
(Penggunaan Instrumen Evaluasi Kognitif Pada Materi Kompetisi Bakteri Kelas X SMA Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran
2011/2012) Oleh Siska Tamayanti
Bakteri merupakan mikroorganisme yang hidup di air, udara, tanah dan makhluk hidup, umumnya bakteri hidup secara berkoloni dan hidup berkumpul di dalam suatu media yang sama. Dalam hidup bersama, bakteri harus mampu hidup, berkembang dan berkompetisi agar tetap bertahan, serta saling berinteraksi untuk memperebutkan nutrisi (Muslimin, 1996:64 ).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) pengaruh kontak bakteriBacillusdan mikroba ragi tapai pada media pakan ayam terhadap pertumbuhanE.coli,
2) total mikroba yang tumbuh akibat adanya kontak bakteri,
3) pola pertumbuhan bakteri terhadap waktu, 4) daya tahan hidup bakteriE.coli akibat adanya kontak bakteri Bacillus dan mikroba ragi tapai, 5) kualitas
instrumen evaluasi kognitif siswa SMA pada materi Kompetisi Bakteri.
Siska Tamayanti
mikroba, karena jumlah total mikroba yang diperoleh terlalu besar yaitu antara 105 dan 106maka dianalisis secara secara statistik dalam Transformasi Log (Y+1). Penelitian ini dilakukan diLaboratorium Mikrobiologi dan Molekuler FMIPA, Universitas Lampung. Aplikasi hasil penelitian dalam bentuk penggunaan Instrumen Evaluasi Kognitif yang dilakukan di tiga SMA di Bandar Lampung yang memiliki Akreditas yang berbeda-beda (A,B,C). Data tanggapan siswa dan guru tentang instrumen evaluasi dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif dalam bentuk persentase
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Penggunaan kombinasi antaraBacillus dan mikroba ragi tapai dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertmbuhanEscherchia coli,2) Jumlah total mikroba yang tumbuh akibat adanya kontak bakteriBacillusdan mikroba ragi tapai menurun dari hari ke 2 s.d hari ke 4, 3) Pola pertumbuhan mikroba mengikuti kurva sigmoid berdasarkan 4 fase pertumbuhan dariBacillus, mikroba ragi tapai, dan E. coli. 4) Akibat adanya kontak bakteriBacillusdan Ragi tapai,E.colihanya mampu bertahan hidup hingga hari ketiga (72 jam) saja setelah ituE.colimati. 5) Kualitas instrumen evaluasi kognitif ternyata dapat diterima oleh siswa dan guru di tiga sekolah dengan cukup baik setelah dilihat dari aspek materi, kognitif dan bahasa atau budaya.
UJI KONTAK BAKTERI BACILLUSDAN MIKROBA RAGI TAPAI TERHADAP PERTUMBUHANEscherichia coli
PADA MEDIA PAKAN AYAM
( Penggunaan Instrumen Evaluasi Kognitif Pada Materi Kompetisi Bakteri Kelas X SMA Bandar Lampung Semester Ganjil
Tahun Ajaran 2011/2012)
(Skripsi)
Oleh : Siska Tamayanti
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
UJI KONTAK BAKTERIBACILLUSDAN MIKROBA RAGI TAPAI TERHADAP PERTUMBUHANEscherichia coli
PADA MEDIA PAKAN AYAM
(Penggunaan Instrumen Evaluasi Kognitif Pada Materi Kompetisi Bakteri Kelas X SMA Bandar Lampung Semester Ganjil
Tahun Ajaran 2011/2012)
Oleh
SISKA TAMAYANTI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
pada
Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Diagram Alur Penelitian...…. 31
2. Grafik Pertumbuhan Mikroba Dalam Transformasi Log(Y+1)... 38
3. Alur Kerja Penelitian... 58
iv
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Ruang Lingkup Penelitian ... 5
F. Kerangka Pikir ... 6
G. Hipotesis ... 7
II. TINJAUAN PUSTAKA A. BakteriBacillus... 9
B. Ragi Tapai ... 10
C. BakteriEsherichia coli... 11
D. Pola Pertumbuhan Bakteri... 13
E. Ransum Ayam ... 15
F. Kontak Bakteri ... 15
G. Evaluasi Hasil Belajar ... 16
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 20
B. Alat dan Bahan ... 20
C. Rancangan penelitian ... 21
D. Cara Kerja Penelitian ... 21
E. Pengumpulan Data dan Analisis Data... 25
F. Cara Kerja Karakterisasi Mikroba Ragi Tapai... 27
G. Diagram Alur Penelitian ... 31
H. Metode Penelitian Penerapan Aplikasi ... 32
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 36
v
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ... 49
B. Saran ... 50
DAFTAR PUSTAKA ... 51
LAMPIRAN 1. Data-Data Hasil Penelitian ... 58
2. Perangkat Evaluasi. ... 73
3. Foto Penelitian ... 92
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Pengumpulan data jumlah total bakteriBacillusdan
Ragi tapai danE.coli... 25 2. Kriteria tanggapan guru atau siswa mengenai kualitas instrumen
Evaluasi... 35 3. Rata-rata Transformasi Log (Y+1) Pertumbuhan Mikroba pada setiap
perlakuan... 36 4. Jumlah Total Mikroba Pada Inkubasi Hari Pertama Sampai Hari
Keempat... 37 5. JumlahE.colidalam Transformasi Log (Y+1) pada Inkubasi hari
pertama hingga hari keempat... 38 6. Hasil Isolasi dan Karakterisasi Mikroba Ragi
Tapai... 39 .
7. Tabulasi Angket Guru SMA Bandar Lampung Terhadap Instrumen
EvaluasKognitif... 41 8. Analisis Hasil Angket Tanggapan Siswa SMA Mengenai Evaluasi
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Dr. Sumardi, M.Si. ...
Sekertaris : Pramudiyanti, S.Si., M.Si. ...
Penguji
Bukan Pembimbing : Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si. ...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si.
NIP 19600315 198503 1 003
MOTTO
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya.
Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang diperbuatnyadan dia mendapat
(siksa) dari (kejahatan) yang dibuatnya....
( Q.S Al.Baqarah:286)
Sesungguhnya semua urusan ( perintah) apabila ALLAH mengehendaki segala
sesuatunya, ALLAH hanya berkata: Jadilah maka jadilah
(QS.Yaasin : 82)
Kita melihat kebahagiaan itu seperti pelangi, tidak pernah berada di atas kepala
kita sendiri, tetapi selalu berada di atas kepala orang lain.
(Thomas Hardy)
Kesuksesan bukan karena Kepintaran tetapi karena Kesungguhan dan Doa.
( Deri )
Orang yang Optimis akan melihat adanya kesempatan dalam setiap malapetaka,
namun orang Pesimis melihat malapetaka dalam setiap kesempatan.
PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Siska Tamayanti
Nomor Pokok Mahasiswa : 0643024050 Program Studi : Pendidikan Biologi
Jurusan : Pendidikan MIPA
Dengan ini menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.
Bandar Lampung, Februari 2012 Yang menyatakan
i
PERSEMBAHAN
Bismillahirahmaanirrahim...
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan limpahan rahmat dan
karunia-Nya. Dengan segala kerendahan hati kupersembahkan
lembaran-lembaran sederhana ini kepada:
Ayahanda dan Ibunda tersayang yang telah membesarkan, mendidik, dan
tak kenal lelah dalam mewujudkan mimpiku. Terimakasih, karena Kalian
selalu mendoakanku, memberikan cinta, kasih sayang dan materi serta
harapan atas keberhasilan studiku. Jerih payah dan kerja keras kalian tidak
akan pernah terlupakan. Mudah-mudahan kelak aku dapat membahagiakan
kalian. Amien...
Adik-adik ku tersayang; Shariyah Astuti dan M. Dicky Zulkarnain atas
keceriaan kalian selama ini yang selalu buat ku sebel dan tertawa. I Love
you..
Seseorang yang dijanjikan Allah SWT untukku (Insya Allah) disaat yang
tepat untuk berdampingan denganku bersama meraih Surga.
Judul Skripsi : UJI KONTAK BAKTERI BACILLUSDAN MIKROBA RAGI TAPAI TERHADAP PERTUMBUHANEscherichia coli PADA MEDIA PAKAN AYAM.
(Penggunaan Instrumen Evaluasi Kognitif Pada Materi Kompetisi Bakteri Kelas X SMA Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Ajaran
2011/2012) Nama Mahasiswa : Siska Tamayanti
No. Pokok Mahasiswa : 0643024050
Jurusan : Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Menyetujui
1.
Komisi Pembimbing
Dr. Sumardi, M.Si.
Pramudiyanti, S.Si.,M.Si.
NIP. 19650325 199103 1 003 NIP.197303101998022001
2. Ketua Jurusan Biologi
Drs. Arwin Achmad, M.Si.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tanjung Karang, Kota Bandar lampung, pada tanggal 11 April 1989, anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan berbahagia Bapak Drs. Marsidi dan Ibu Leli Wati.
Penulis mengawali pendidikan formal pada tahun 1993 di TK Dwi Tunggal Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 1994, kemudian melanjutkan sekolah di SD AL-Azhar Bandar lampung yang diselesaikan pada tahun 2000. Pada tahun 2000 penulis melanjutkan sekolah di SMPN 8 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2003 dan dilanjutkan di SMA AL-Azhar 3 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2006. Pada tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan
Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
ii
SANWACANA
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah Azza wa Jalla, kita selalu memuji-Nya, meminta pertolongan, dan memohon ampunan kepada-Nya. Berkat segala rahmat, hidayah dan nikmat yang telah diberikan akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA, FKIP Unila. Skripsi ini berjudul“UJI KONTAK BAKTERIBACILLUSDAN MIKROBA RAGI TAPAI PADA MEDIA PAKAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHANEsherichia coli”
( Penggunaan Instrumen Evaluasi Kognitif Pada Materi Kompetisi Bakteri Siswa Kelas X SMA Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012)
Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih atas kebaikan dan kenangan terindah kepada:
1. Dr. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan FKIP Unila;
2. Drs. Arwin Achmad, M. Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Unila; 3. Dr. Sumardi, M.Si, selaku Pembimbing I atas kesediaannya memberikan
bimbingan, diskusi dan sarannya dalam proses penyelesaian skripsi ini; 4. Pramudiyanti, S.Si, M.Si , selaku Pembimbing ke II atas kesabaran dan
iii
5. Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si, Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi dan Pembahas yang telah memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini;
6. Ibu Ketut, Pak Engkur, dan Pak Ariansyah selaku guru Biologi kelas X SMA Bandar Lampung atas masukannya kepada penulis;
7. Kak Khudori atas Motivasinya, Doa, Serta Kesabarannya dalam menantikan kelulusanku;
8. Untuk Ibu, kakak, teman serta keluarga baruku di FMIPA Biologi UNILA: Ibu Dra. C.N. Ekowati, Ibu Kusuma., Ibu Tunjung Tripeni, mba win,
mba.Nurhay, Pratika., Debi,.Zein, kk Asep, Ratna, Zahra, Diah. Terima kasih atas bantuan, diskusi, serta tambahan ilmu yang mungkin tak dapat aku dapatkan ditempat lain. Hanya ALLAH SWT yang bisa membalasnya. 9. Sahabat-sahabat yang kucintai karena Allah tempat berbagi suka dan duka
selama ini : Ade Tia Ferdiyani, Nurleni Kurniawati dan Riki Haryanto. 10. Sahabat seperjuanganku yang sangat aku sayangiforever: Novi, Nurul,
Ranggi, serta sahabatQ Anita Pratiwi, Endah dan elizabeth.Thanks a lot... 11. Rekan-rekan Pendidikan Biologi’04,’05, ’06 ’07’08 reguler dan non
reguler,mandiri terima kasih banyak untuk semangat, motivasi, nasihat, dan kritikannya maaf jikalau tidak dapat disebutkan satu persatu ;
12. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Amien. Bandar Lampung, Februari 2012
Penulis
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bakteri merupakan mikroorganisme yang hidup di air, udara, tanah dan makhluk hidup. Umumnya bakteri hidup secara berkoloni dan hidup
berkumpul di dalam suatu medium yang sama ( Anonim a, 2006: 3 ). Dalam hidup bersama, bakteri harus mampu hidup, berkembang dan berkompetisi agar tetap bertahan, serta saling berinteraksi untuk memperebutkan nutrisi (Muslimin, 1996:64 ).
Kontak bakteri merupakan suatu bentuk interaksi antara dua mikroorganisme atau lebih pada suatu ekosistem. Interaksi antar organisme dalam suatu ekosistem dapat berupa kompetisi, predasi dan simbiosis ( Anonim b, 2009 ). Kompetisi merupakan persaingan antar mikroorganisme dalam
memperebutkan nutrisi dan ruang. Kompetisi terjadi karena adanya kebutuhan hidup yang sama atau dalam keadaan nutrien terbatas
( Winarni:2011).
2
Hasil penelitian yang dilakukan secarain vitromenunjukan adanya
kemampuan Bacillus dalam menghambat pertumbuhan mikroba patogen sepertiEscherichia coli, Clostridium.,Campylobacter
danStreptococcus(Barbosaet al., 2005; Teo dan Tan, 2006 : 65).
BakteriBacillusmerupakan kelompok bakteri gram positif. Bakteri ini mempunyai kemampuan mengontrol bakteri patogen dan menekan
pertumbuhan bakteri lain melalui antibiotik yang dihasilkannya / kompetisi dalam hal perebutan nutrisi dan ruang. Hal ini di dukung dari hasil penelitian terakhir bahwaBacilluspontesial menghasilkan senyawa antibakteri yang dapat membunuh bakteri patogen (Sumardi, 2008). Namun pada penelitian yang dilakukan oleh Anggoman (2010) menunjukkan bahwa pemberian Bacillusberpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhanE.coli. Penggunaan Bacillustersebut hanya mampu menurunkan pertumbuhanE.coli. Hal ini disebabkanBacillusmerupakan salah satu bakteri yang mampu menekan laju pertumbuhan bakteri patogen sepertiSalmonella pullorumdanE.coli.
Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menambahkan bakteri lain sebagai campuranBacillusuntuk mengurangi pertumbuhanSalmonella pullorumdanE.coli.
3
Rhizopusyang mampu mengurangi pertumbuhan bakteri patogen seperti S.pullorumdanE.coli( Anwar : 2010).
Untuk melihat adanya kompetisi maka dibutuhkan media tumbuh. Media merupakan substrat yang menyediakan nutrient untuk metabolisme bakteri. Syarat-syarat media tumbuh bakteri secara umum, mengandung unsur-unsur karbohidrat, lipid, protein, dan elemen yang memenuhi kebutuhan
mikroorganisme, menyediakan supply energy yang cukup untuk biosintesis dan bahan pembangun sel ( Hilton, 1999 dan Stanbury ,1995 : 115 ). Komponen tersebut bisa didapat dari hasil pertanian, seperti kedelai, padi, jagung, kelapa, dan lain-lain. Dengan demikian Ransum ayam memenuhi syarat sebagai media tumbuh bakteri. Imbuhan pakan ini mempunyai efek terhadap pertumbuhan bakteri patogen, dan dapat berpengaruh terhadap metabolisme sel, beberapa mikroba patogen yang dapat menyebabkan diare dan iritasi pada mukosa usus. Diantara mikroba patogen tersebut adalah
Escherichia coli.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian apakah
pemberian campuran bakteriBacillusdan ragi tapai yang ditumbuhkan pada media pakan ayam mempengaruhi pertumbuhanE.coli.
B. Rumusan Masalah
4
1. Bagaimanakah pengaruh interaksi bakteriBacillusdan mikroba ragi tapai dalam media pakan ayam terhadap pertumbuhan bakteriE.coli?
2. Berapakah total mikroba yang tumbuh akibat adanya kontak bakteri Bacillusdan ragi tapai dalam media pakan ayam ?
3. Bagaimanakah pola pertumbuhanBacillus, ragi tapai, danE.coliterhadap waktu?
4. Berapa lama daya tahan bakteriE.coliakibat adanya kontak bakteri Bacillusdan ragi tapai?
5. Bagaimana kualitas instrumen evaluasi kognitif siswa SMA pada materi Kompetisi Bakteri?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Pengaruh bakteriBacillusdan ragi tapai dalam media pakan ayam terhadap pertumbuhan bakteriE.coli.
2. Total mikroba yang tumbuh akibat adanya kontak bakteri Bacillus dan mikroba ragi tapai dalam media pakan ayam.
3. Pola pertumbuhanBacillus, ragi tapai, danE.coliterhadap waktu.
4. Daya tahan hidup bakteriE.coliakibat adanya kontak bakteriBacillusdan ragi tapai.
5
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Peneliti sebagai informasi ilmiah baik mengenai kemampuan uji kontak bakteriBacillusdan ragi tapai terhadap pertumbuhan bakteriE.coliserta dapat menambah wawasan lebih dilaboratorium dengan cara turun langsung melakukan penelitian agar mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.
2. Peternak sebagai masukan atau informasi ilmiah mengenai cara mencegah penyakit pada hewan ternak yang disebabkan oleh bakteriE.colidengan menggunakan bakteri probiotik yang terdapat pada ragi tapai serta
diharapkan peternak telah mampu memproduksi produk pakan yang aman, sehat dan berkualitas.
3. Penelitian selanjutnya sebagai tambahan pengetahuan agar dapat menyempurnakan penelitian yang telah ada mengenai bakteri probiotik dan bakteriE.coli.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Agar penelitian ini mencapai sasaran sebagai mana yang telah dirumuskan, maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada :
6
2. Ragi tapai yang digunakan adalah ragi tapai yang diperoleh dari pasar, terdiri dari tepung beras dan berbagai rempah-rempah, berbentuk bulat-bulat, yang kemudian dihaluskan.
3. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah pakan ayam komersial yang biasa dijual ditoko-toko peternakan unggas.
4. Aplikasi penelitian ini berupa penggunaan instrumen evaluasi kognitif sesuai kelas X SMA pada materi Kompetisi Bakteri.
F. Kerangka Pikir
Kompetisi merupakan suatu bentuk persaingan antara dua mikroorganisme pada suatu ekosistem karena adanya kebutuhan hidup yang sama. Kompetisi antar bakteri terjadi pada bakteri patogen dengan bakteri antagonisnya. Bakteri yang termasuk dalam bakteri antagonis adalah bakteri probiotik. Kompetisi dalam saluran pencernaan dapat digambarkan seperti halnya kompetisi dalam mendapatkan nutrien dan kompetisi dalam menghasilkan senyawa antimikroba.
BakteriBacillusmerupakan salah satu bakteri probiotik. Bakteri ini mampu menekan pertumbuhan bakteri lain melalui antibiotik yang dihasilkannya/ kompetisi dalam hal perebutan nutrisi dan ruang . Selain itu, bakteri ini bersifat antagonis mampu menekan pertumbuhan mikroorganisme lain karena memproduksi antibiotik berupa lipopeptida yang disebut basitrasin. Selain Bacillus, mikroba yang dapat berperan sebagai probiotik adalah
7
Mikroba yang terkandung dalam ragi tapai terdiri dari beberapa jenis kapang, yaituChlamidomucor oryzae, Rhizopus oryzae, Mucorserta khamirCandida utilis,Saccharomyces cerevisiae, bakteriPediococcusdanBacillusdengan memanfaatkan kemampuan khamirS.cereviceae(ragi) yaitu mikroba atau khamir utama yang terkandung di dalam ragi tapai .S.cereviceaedapat meningkatkan kecernaan pakan berserat tinggi dan dapat berperan sebagai probiotik pada unggas. PemberianBacillus spdan ragi tape dengan cara dicampurkan pada pakan ayam diharapkan dapat memperbanyak probiotika
yang bekerja pada usus sehingga dapat menurunkan jumlahE.colidalam
usus.
Materi yang diteliti adalah materi Kompetisi Bakteri yang mendeskripsikan mengenai kompetisi antara bakteriBacillusdan mikroba Ragi tapai sebagai bakteri probiotik sertaE.colisebagai bakteri patogen yang ditumbuhkan pada media pakan ayam. Untuk mengetahui tingkat penguasaan materi tersebut oleh siswa SMA, maka dibuat instrumen evaluasi kognitif. .
G. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini antara lain :
1. Ada pengaruh negatif kontak bakteri Bacillusdan ragi tapai dengan media pakan ayam terhadap pertumbuhan bakteriE.coli.
8
3. Ada pola pertumbuhanBacillus,ragi tapai, dan E.coliyakni membentuk pola Kurva Sigmoid yang setiap kurva terdiri dari empat fase
pertumbuhan.
4. BakteriE.colidapat bertahan hidup dikisaran waktu 72 jam atau 3 hari akibat pengaruh kontak bakteriBacillusdan ragi tapai.
9
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Bakteri Bacillus
Bakteri dapat menimbulkan penyakit dengan cara langsung masuk ke dalam jaringan atau dengan membentuk toksin. Mikroba yang masuk ke dalam jaringan dapat hidup di dalam sel ( intraseluler) atau hidup di luar sel ( ekstra seluler ). Keracunan makanan karena bakteri sering terjadi pada situasi higienis yang rendah dan biasanya menyerang sacara akut sehingga menyebabkan diare dan nyeri pada daerah perut serta terjadi dalam beberapa jam setelah makan-makanan yang tercemar oleh bakteri patogen ( Muslimin,1996 :88).
BakteriBacillus merupakan mikroba flora normal pada saluran pencernaan ayam ( Green dkk, 2006 :4287). Bakteri ini adalah organisme saprofitik, berbentuk batang, gram positif pembentuk spora non-patogen yang biasanya ditemukan dalam air, udara, debu, tanah dan sedimen. Terdapat beberapa jenis bakteri yang bersifat saprofit pada tanah, air, udara dan tumbuhan, seperti Bacillus cereusdanBacillus subtilis( Jawetz dkk, 2005: 285). Jenis–jenis Bacillusyang ditemukan pada saluran pencernaan ayam yaitu Bacillus subtilis, Bacillus pumilus, Bacillus lincheniformis, Bacillus clausii, Bacillus
megaterium, Bacillus firmus, kelompokBacillus cereus
10
Bacillusdapat menekan cendawan atau bakteri lain dengan antibiotik, kompetisi nutrien atau parasitisme langsung. Bakteri tersebut mempunyai siklus hidup yang kompleks meliputi : sporulasi, dormansi, perkecamahan spora, sel berbentuk batang,berukuran 0,3-2,2 x 1,2-7,0 μ m dan mempunyai
flagel peritrikus (Pelezar dn Chan ,1998 :237). Bacillusmempunyai daya resisten terhadap anti mikroba dan dapat menghasilkan antimikroba, sehingga bakteri ini mampu bertahan di dalam saluran pencernaan. Bacillusresisten terhadap eritromisin, linkomisin, sefalosporin, sikloserin, kloramfenikol, tetrasiklin, streptomisin dan neomisin. Antimikroba yang di hasilkan adalah bakteriosin ( Barbosa dkk, 2005 dan Green dkk, 2006 :4290).
B. Ragi tapai
Ragi atau dikenal juga dengan sebutanyeastmerupakan semacam tumbuh-tumbuhan bersel satu yang tergolong dalam keluarga cendawan.
Mikroorganisme yang ada pada ragi umumnya terdiri dari berbagai bakteri dan fungi (khamir dan kapang), antara lainRhizopus, Aspergilis, Mucor,
Amylomycetes, Endomycopsis, Sacharomyces, Hansemulaanomal, dan lain-lain (Kusnadiet al.,2009). Ragi akan bekerja bila ditambahkan dengan gula dan kondisi suhu yang hangat. Kandungan karbondioksida yang dihasilkan akan membuat suatu adonan menjadi mengembang dan terbentuk pori-pori (Wikipedia b, 2010).
11
Sacharomyces cerevisiae,sedangkan ragi tempe adalah jenisrhizopus (Kusnadiet al.,2009 dalam Anwar ,2011). Penelitian-penelitian terbaru mengungkapkan spesies-spesies lain yang terdapat dalam ragi tapai selain yang telah disebutkan di atas, antara lain khamirCandida utilisdan
Saccharomyces cerevisiae,serta bakteriPediococcus sp. danBacillus(Gandjar (2003)dalamHidayat (2007)).
C. BakteriEscherichia coli
Escherichia coli merupakan flora normal saluran pencernaan manusia atau hewan. Sejak tahun 1940 di Amerika Serikat telah ditemukan stain-strainE.coli yang tidak merupakan flora normal saluran pencernaan. Strain tersebut dapat menyebabkan diare pada manusia disebutE. coli enteropatogenik ( Supardi dan Sukamto, 1999 :143).
12
BakteriE.coliumumnya tidak membahayakan dan tidak membusukkan makanan, tetapi pada kondisi tertentu dapat bersifat patogen. Ada pula kondisi yang dapat menyebabkan penyimpangan bau ( menjadi bau amis ) atau
menyebabkan produk pangan menjadi berlendir. Bakteri ini mudah diisolasi dan mudah ditumbuhkan , serta mempunyai korelasi langsung dengan pencemaran , kondisihigienemanusia dan dengan sanitasi lingkungan ( Soekarto,1990 : 42 ). Menurut Fardiaz (1983: 79)E.colimerupakan flora normal/tidak merugikan yang ada didalam saluran pernapasan manusia dan hewan tingkat tinggi juga dijumpai pada tumbuhan. Salah satu faktor yang menyebabkanE.coli terbawa masuk kedalam usus manusia adalah melalui makanan yang mengandungE.coli( Cooket al,1972dalamRianawaty,1996 : 9). Makanan yang paling sering terkontaminasiE.colimisalnya daging ayam, daging sapi, dan daging babi, ikan, telur, sayuran, buah-buahan dan makanan-makanan hasil laut lainnya ( Fardiaz, 1989:90 ).
BakteriE.colidapat hidup dilingkungan aquatik, tanah, makanan, air seni, dan tinja.E.colidapat tumbuh dengan baik pada media baik pepton laktosa atau pepton agar. Koloni-koloni yang berwarna hitam kebiruan tua dan
memperlihatkan kilap logam yang ditimbulkan oleh pemantulan cahaya yang merupakan koloni bakteriE.coli(Schlegel clan Schmidt, 1994: 287).
13
hasilkan oleh bakteri ini yaitu toksin LT ( termolabil), dan toksin ST ( termostabil) ( Karsinah dkk, 1994 : 31).
D. Pola Pertumbuhan Bakteri
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai penambahan semua komponen di dalam sel hidup yang berlangsung secara teratur. Pertumbuhan bakteri merupakan pertambahan jumlah sel dan berat sel (Purwoko, 2007:57). Umumnya
pertambahan dan pertumbuhan sel mikroba digambarkan dalam bentuk kurva pertumbuhan berbentuk sigmoid. Kurva pertumbuhan mikroba
menggambarkan fase pertumbuhan secara bertahap sejak awal pertumbuhan hingga kematian sel bakteri ( Suriawiria, 1990:80 ). Fase pertumbuhan mikroba terdiri dari :
a. Fase Adaptasi
Fase ini merupakan fase penyesuaian bakteri terhadap lingkungan yang baru ( Muslimin, 1996:61). Pada fase ini tidak terjadi pertambahan dan kenaikan jumlah sel tetapi peningkatan ukuran atau volume sel, peningkatan total protein seluruhnya, DNA ( Lay, 1992:87 ).
Lamanya fase adaptasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya : 1. Umur inokulum
Bila mikroba dipindahkan pada fase log, maka akan berbeda bila inokulum berasal dari fase stasioner.
2. Jumlah inokulum
14
3. Medium dan lingkungan pertumbuhan
Jika medium dan lingkungan pertumbuhan sama dengan lingkungan sebelumnya maka bakteri tidak memerlukan waktu adaptasi. Tetapi jika berbeda, diperlukan waktu penyesuaian untuk mensintesis enzim-enzim.
b. Fase Pertumbuhan Logaritmik
Fase ini merupakan fase dimana mikroba membelah dengan cepat dan konstan mengikuti kurva linier. Pada fase ini bakteri sudah beradaptasi secara baik dengan lingkungan pertumbuhannya sehingga mempunyai waktu penggandaan yang lebih cepat dibandingkan fase sebelumnya (Yuwon, 2002:88 ).
c. Fase Pertumbuhan Tetap
Fase ini jumlah populasi sel bakteri tetap karena jumlah sel yang tumbuh sama dengan sel yang mati (Muslimin, 1996:62). Menurut Lay dan Hastowo (1992) hal ini terjadi karena berkurangnya jumlah nutrien serta faktor-faktor yang terkandung di dalam jasad mikroba, sehingga membuat aktivitas pertumbuhan sampai pada titik maksimum.
d. Fase Kematian
Fase ini merupakan akhir dari pertumbuhan bakteri, dimana jumlah bakteri menurun drastis sehingga grafik akan menuju kembali ketitik awal
15
E. Ransum / Pakan Ayam
Ransum adalah susunan beberapa pakan ternak unggas yang didalamnya harus mengandung zat nutrisi yang lain sebagai satu kesatuan, dalam jumlah, waktu, dan proporsi yang dapat mencukupi semua kebutuhan (Rasyaf, 2005).
Berdasarkan bentuknya ransum dibagi menjadi tiga. Pertama adalah ransum yang halus sekali seperti tepung, kemudian ransum yang seperti butiran pecah dan ketiga adalah ransum berbulir. Ransum butiran dan buliran pecah itu asalnya juga dari ransum untuk ayam dapat terdiri dari jagung kuning,dedak atau bekatul, bungkil kelapa, tepung ikan, garam dapur, dan tepung tulang. Jagung kuning diberikan untuk sumber energi dan juga tepung ikan sebagai sumber protein dan mineral karena kandungan gizi masing-masing bahan pakan ini juga digunakan sebagi pertimbangan untuk menyusun ransum.
Bahan baku penyusun ransum adalah pengetahuan tentang komposisi dalam bahan baku pembuatan pakan. Bahan-bahan pakan tersebut mudah diperoleh para peternak adalah jagung giling, bekatul, dedak halus giling, dedak halus kampung. ( Sudaryani,Titik dan Hari Santosa.1995: 26).
F. Kontak Bakteri
16
peranan penting pada komposisi mikrobiota jalur intestinal atau pada lingkungan kultur spesies akuatik. Dengan menaikan jumlah dari beberapa strain bakteri sepertiLactobacillusdanBacillussebagai probiotik, sehingga dapat menurunkan populasi bakteri lainnya yang ada. Interaksi ini
menyebabkan kompetisi akan ruang hidup dalam usus atau pada jaringan lain dalam sistem pencernaan bisa menjadi mekanisme antagonis probiotik
terhadap kolonisasi bakteri pathogen. Strain-strain bakteri ini dapat aktif secara metabolis pada jalur intestinal mucus dan feses pada organisme akuatik dan tumbuh lebih subur dalam jalur pencernaan daripada bakteri pathogen ( Anonim C, 2009 ).
G. Evaluasi Hasil Belajar
17
Menurut Thoha(1994:10) evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan
hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.
Menurut Ebel (1986:39) evaluasi merupakan suatu kebutuhan dimana evaluasi harus memberikan suatu keputusan tentang informasi apa saja yang dibutuhkan, bagaimana informasi tersebut dikumpulkan, serta bagaimana informasi tersebut disintesiskan untuk mendukung hasil yang diharapkan. Menurut Anonim (2010: 45) Untuk mengetahui Instrumen evaluasi yang baik dapat di tinjau dari cakupannya, evaluasi ada yang bersifat makro yaitu menggunakan sampel dalam menelaah suatu program dan dampaknya, yang sasarannya adalah program pendidikan. Kemudian evaluasi yang bersifat mikro yang sasarannya adalah program pembelajaran di kelas dan yang menjadi penanggung jawabnya adalah tenaga pendidik.
Evaluasi dalam pembelajaran dapat dilihat dari berbagai aspek yakni aspek afektif, kognitif dan psikomotor. Seperti halnya Kirkpatrick (dalam
Suryabrata:2007), menyarankan tiga komponen yang harus dievaluasi dalam pembelajaran yaitu materi yang dipelajari, keterampilan apa yang
dikembangkan, dan sikap apa yang perlu diubah. Menurut Astin (1993:87) ada tiga komponen yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yaitu masukan atau materi, lingkungan sekolah, dan keluarannya.
18
tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Berdasarkan rumusan Bloom (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2002: 23-28) aspek kognitif terdiri dari 6 jenis perilaku sebagai berikut :
1. Remember, mencakup ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan.
2. Understand, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang dipelajari.
3. Apply, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.
4. Analyze, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik.
5. Evaluate, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.
6. Create, mencakup kemampuan menbentuk suatu pola baru.
19
Untuk menilai berbagai komponen dalam pembelajaran, instrumen evaluasi digunakan sebagai alat ukur di setiap proses pembelajaran. Alat ukur yang biasa digunakan dalam evaluasi adalah tes. Menurut Arikunto (2003:53) tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
20
III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNILA. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2011. Hasil penelitian di aplikasikan di tiga SMA yaitu SMA Negeri 5 Bandar Lampung, SMA Negeri 12 Bandar Lampung, dan SMA PERSADA Bandar Lampung.
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Alat
Alat-alat yang digunakan adalah cawan petri, erlenmeyer, gelas beaker, spatula, jarum ose, tabung reaksi, rak tabung, vortek mixer, oven, kompor listrik, mikroskop, pembakar bunsen, timbangan, inkubator, gelas objek, water bath, autoclave, micropipet, tip, water bath shaker, kapas, microtube, almunium foil dan peralatan umum yang dipakai pada laboratorium.
2. Bahan
21
Paenibacillus polymixa, dan Escherichia coli(dari Laboratorium Mikrobiologi FMIPA Unila).
C. Rancangan Penelitian
Penelitian kontak bakteri ini menggunakan metode modifikasi kultur bersama dari Vaseeharan dan Ramasamy ( 2003 : 84) pada media PCA (Plate Count Agar) dan Mc. Conkey. Penentuan pertumbuhan bakteriBacillus, ragi tapai dan bakteriE.coli menggunakan prinsip hitungan cawan pada media PCA (Ferdiaz, 1993 :43). Variabel yang diamati adalah jumlah total pertumbuhan mikroba.
D. Cara Kerja Penelitian
1. Penyiapan Inokulum Bakteri
Penyiapan inokulum bakteri dengan cara menumbuhkan 6 isolat bakteri Bacillus (B.cereus, B.subtilis, B.Pseudomicoides, Paenibacillus polymixa) dari hasil penelitian terdahulu ( Sumardi, 2008 ) secara terpisah pada media Nutrien Agar dan bakteriE.colipada mediaEosin Methylen Blue Agar, kemudian di inkubasi pada suhu 400C dan 370C selama 24 jam.
2. Penyiapan Starter Bakteri
22
3. Perhitungan Sel Bakteri
Perhitungan bakteri di lakukan secara langsung di bawah mikroskop dengan cara sebagai berikut :
a. 1 ml starter diambil kemudian di tambahkan kedalam 9 ml aquades dan dihomogenkan dengan vortek selama 1-2 menit.
b. 1 ml suspensi dipindahkan dengan pipet steril kedalam 9 ml aquades sehingga didapatkan pengenceran 10-2.
c. Dari pengenceran 10-2di ambil 0,01 ml suspensi bakteri, kemudian di letakkan diatas gelas objek yang berukuran 1 cm x 1cm dan dilakukan pengecatan gram.
d. Perhitungan sel bakteri menggunakan rumus sebagai berikut:
Konsentrasi sel : X
Luas lapang pandang mikroskop (cm2) x t (cm)
Keterangan : X = rata-rata jumlah bakteri t = tinggi
4. Uji Kontak Bakteri
Pada uji kontak bakteri dilakukan dengan metode modifikasi kultur bersama dari Vaseeharan dan Ramasamy ( 2003 : 84). Metode yang mana bakteriBacillus, mikroba ragi tapai danE.coli ditumbuhkan pada satu media yakni pada penelitian ini digunakan Media Pakan Ayam. Bakteri Bacillus dan bakteriE.coliberumur 12 jam yang telah dihitung
23
106sel/ml dan bakteriE.coli105sel/ml ( perbandingan 1:10 untuk kultur bersama ). Biakan diinkubasi selama 96 jam didalamwater bath shaker.
Setiap 24 jam dilakukan penentuan pertumbuhan bakteri. masing-masing perlakuan sebagai berikut:
Perlakuan 1 : Bakteri Bacillus sp. B.cereus, B.subtilis,
B.Pseudomicoides, Paenibacillus polymixa) yang berumur 12 jam yang telah dihitung dimasukkan pada 50 ml media Pakan ayam kemudian diinkubasi didalamwater bath shakersebagai kontrol.
Perlakuan 2 : Ragi tapai yang berumur 12 jam yang telah dihitung mikrobanya, dimasukkan pada 50 ml media Pakan ayam kemudian diinkubasi didalamwater bath shaker sebagai kontrol.
Perlakuan 3 : Campuran Bacillusdan ragi tapai yang telah berumur 12 jam yang telah dihitung dimasukkan pada 50 ml
media pakan ayam kemudian diinkubasi didalam water bath shakersebagai kontrol.
Perlakuan 4: Campuran Bacillus, ragi tapai dan E.coli yang telah berumur 12 jam yang telah dihitung dimasukkan pada 50 ml media pakan ayam kemudian
24
Perlakuan 5: Bakteri E.coli yang telah berumur 12 jam yang telah dihitung dimasukkan pada 50 ml media
pakan ayam kemudian diinkubasi didalam water bath shakersebagai kontrol.
5. Penentuan Pertumbuhan Bakteri
Penentuan pertumbuhan bakteri di lakukan dengan menghitung jumlah koloni bakteri dengan metode hitungan cawan yaitu dengan cara :
a. Biakan bakteri yang berumur 24 jam pada media pakan ayam diambil sebanyak 100 µl, kemudian ditambahkan ke dalam 900 µl aquades dan dihomogenkan denganvortex mixerselama 1-2 menit.
b. Sebanyak 100 µl suspensi dipindahkan dengan pipet steril kedalam 900 µl aquades sehingga didapatkan pengenceran 10-2, kemudian 100 µl suspensi dari pengenceran 10-2dimasukkan ke dalam 900 µl aquades sampai pengenceran 10-6dengan cara yang sama.
c. Sebanyak 1 ml suspensi bakteri dari seri pengenceran 10-3, 10-4 10-5, 10-6, masing-masing di tuang ke dalam cawan petri steril secara pour plate,kemudian ditambahkan media pakan ayam untuk
25
d. Setelah media padat lalu diinkubasi selama 24 jam pada suhu 400C.
e. Koloni yang tumbuh diamati dan dihitung jumlah koloninya, tahapan kerja ini di lakukan sampai empat hari karena empat hari adalah usia produktif bakteri melakukan pertumbuhannya
(winarni:2010). Penentuan pertumbuhan total mikroba dihitung dengan prinsip hitungan cawan pada media PCA (Plate Count Agar).
E. Pengumpulan Data dan Analisis Data
1.Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan menghitung jumlah total mikroba yang tumbuh pada media PCA (Plate Count Agar) dan Mac. Conkey pada ke-5 perlakuan yaitu kontrolBacillus sp., kontrol ragi tapai, campuran Bacillus sp.dan ragi tapai, campuranBacillus sp. , ragi tapai danE.coli, serta kontrolE. colikemudian data dimasukkan ke dalam tabel hasil perhitungan total mikroba. Tabel 1. Perhitungan data sebagai berikut:
I. Tabel jumlah total bakteriBacillus sp. Inkubasi
hari ke...
Jumlah total mikroba
10-3 10-4 10-5 10-6
26
2. Tabel jumlah total mikroba ragi tapai Inkubasi
3. Tabel jumlah total mikroba campuranBacillus sp. dan ragi tapai Inkubasi
4. Tabel jumlah total mikroba campuran Bacillus sp. , ragi tapai dan E.coli.
Inkubasi hari ke....
Media PCA Media Mac. Conkey
10-3 10-4 10-5 10-6 10-3 10-4 10-5 10-6 1
2 3 4
5. Tabel jumlah total bakteri E. coli Inkubasi
27
kemudian dibuat grafik transformasi log terhadap waktu untuk mengetahui pola pertumbuhan mikroba dan daya tahan bakteri E. coli akibat adanya pengaruh kontak bakteriBacillusdan ragi tapai
F. Cara Kerja Karakterisasi Mikroba Ragi Tapai
Karakterisasi mikroba dari ragi tapai terdiri dari isolasi mikroba ragi tapai, uji morfologi dari isolat yang diperoleh dari isolasi, uji enzim dari isolat yang diperoleh dari isolasi, dan uji fisiologi dari isolat yang diperoleh dari isolasi.
Untuk mengisolasi mikroba dalam ragi tapai digunakan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Isolasi mikroba ragi tapai
a. Ragi tapai seberat 0,02 gram dimasukkan ke dalam 2 media cair yang berbeda, yaitu media PDB (Potato Dextrose Borth)
ditambah pati 1% dan media NB (Nutrient Broth) ditambah pati 1%, masing-masing sebanyak 50 ml pada setiap erlenmeyer. Ragi yang ditumbuhkan pada media PDB (Potato Dextrose Borth) sebanyak dua erlenmeyer dan diberi label A dan B. Sedangkan ragi yang ditumbuhkan pada media NB (Nutrient Broth) juga sebanyak dua erlenmeyer dan diberi label C dan D. b. Keempat erlenmeyer kemudian diinkubasi selama 24 jam di
Shacer Waterbath.
28
ditumbuhkan pada media YMEA (Yeast Mold Extract Agar) + pati 1% pada tiga cawan petri diberi label A1, A2, A3, dari
erlenmeyer B diambil sebanyak 1 ml dan ditumbuhkan pada media PDA (Potato Dextrose Agar) + pati 1% pada tiga cawan petri diberi label B1, B2, B3, dari erlenmeyer C diambil sebanyak
1 ml dan ditumbuhkan pada media NA (Nutrient Agar) + pati 1% pada tiga cawan petri diberi label C1, C2, C3, dan dari
erlenmeyer D diambil sebanyak 1 ml dan ditumbuhkan pada media NA (Nutrient Agar) + CMC 1% pada tiga cawan petri diberi label D1, D2, D3.
d. A1, A2, A3dan B1, B2, B3diinkubasi selama 48 jam di inkubator
kapang. Sedangkan C1, C2, C3dan D1, D2, D3diinkubasi selama
24 jam pada inkubator bakteri.
e. Setelah isolat tumbuh pada cawan petri A1, A2, A3,B1, B2, B3,
C1, C2, C3dan D1, D2, D3kemudian dibuat replica plating.
Replica plating merupakan metode untuk menggandakan isolat dengan cara memberi nomor pada isolat yang akan digandakan pada masing-masing cawan petri dan dari nomor satu isolat tersebut akan digandakan menjadi 2 pada 2 cawan petri. Sehingga isolat dari 12 cawan petri yang diperoleh dari isolasi akan menghasilkan 36 replica plating.
2. Uji morfologi dari isolat yang diperoleh dari isolasi
29
Pada isolat A1, A2, A3dilakukan pengecatan sederhana sedangkan
pada isolat B1, B2, B3, C1, C2, C3dan D1, D2, D3dilakukan pengecatan
gram.
3. Uji enzim dari isolat yang diperoleh dari isolasi
Dari hasil 36 replica plating isolat yang diperoleh dari isolasi maka diambil 1 replica untuk diuji enzimatisnya. Uji enzim ini dilakukan dengan cara meneteskan I2KI (iodine) pada replica isolat A1,B1dan C1
. Sedangkan pada 1 replica isolat D1ditetesi dengan congo red. Jika
disekitar koloni isolat A1,B1dan C1terdapat zona jernih maka isolat
ini menghasilkan enzim amilase. Sedangkan jika disekitar koloni isolat D1terdapat zona jernih maka isolat ini menghasilkan enzim
selulase.
4. Uji fisiologi dari isolat yang diperoleh dari isolasi
Dari isolat yang diperoleh kemudian di uji fisiologinya, uji fisiologi meliputi uji biokimia. Uji biokimia dilakukan dengan cara :
a. Mengambil 1 ose dari isolat A1,B1dan C1kemudian dimasukkan
ke dalam masing-masing 9 ml aquades steril dan diberi label AA1, BB2, dan CC1kemudian dihomogenkan menggunakan
vortex mixer.
b. Setelah homogen kemudian dari tabung AA1diambil 1 ml dan
dimasukkan ke dalam 9 ml media Laktosa Broth yang telah berisi tabung durham, digunakan tiga tabung reaksi yang berbeda untuk media Laktosa Broth dan masing-masing tabung reaksi
30
3. Tiga tabung reaksi yang berisi media Laktosa Broth dan isolat dari tabung AA1diberi label ALB1, ALB2, dan ALB3. Kemudian
dilakukan langkah yang sama seperti yang dilakukan untuk media Laktosa Broth tetapi diinokulasikan pada media Glukosa Broth dan media Sukrosa Broth.
4. Pada media Glukosa Broth diberi label AGB1, AGB2, dan AGB3
sedangkan pada media Sukrosa Broth diberi label ASB1, ASB2,
dan ASB3.Masing-masing media ini terdiri dari tiga tabung reaksi
untuk memperkuat uji biokimia.
5. Isolat B1, C1, dan D1juga dilakukan uji biokimia seperti langkah
diatas menggunakan media yang sama yaitu Laktosa Broth, Glukosa Broth dan Sukrosa Broth.
6. Setelah dilakukan prosedur uji biokimia seperti pada isolat A1
kemudian pada isolat B1, C1dan D1setelah diinokulasikan ke
media Laktosa Broth, Glukosa Broth dan Sukrosa Broth diberi label BLB1, BLB2, BLB3,BGB1, BGB2, BGB3,BSB1, BSB2, BSB3,
CLB1, CLB2, CLB3,CGB1, CGB2, CGB3,CSB1, CSB2, CSB3,
DLB1, DLB2, DLB3,DGB1, DGB2, DGB3,DSB1, DSB2, dan DSB3
7. Kemudian 36 tabung yang sudah diberi label diinkubasi pada inkubator bakteri selama 24 jam.
31
G. Diagram Alur Penelitian
Proses pada uji kontak bakteri yang di lakukan dengan metode modifikasi kultur bersama dapat dilihat pada diagram alur berikut ini.
Karakterisasi Mikroba Ragi Tapai
*Morfologi *Fisiologi
1. Ciri-ciri koloni 1. Tes Biokimia 2. Pengecatan Mikroba 2. Uji Enzim
Gambar 1 : Diagram Alur Penelitian
Pembuatan inokulum bakteriBacillus spdan E.coli
Pembuatan starter
Perhitungan jumlah sel bakteriBacillus spdan E.coli, secara langsung di bawah mikroskop
Uji kompetisi bakteri dengan metode modifikasi kultur bersama pada mediapakan ayam
Bakteri campuranBacillus spdanE.coli,dan control Bakteri Bacillus spditumbuhkan pada media Pakan ayam dan bakteri E.coliserta control bakteriE.colidi tumbuhkan pada media
Mc.Conkeydengan metodepour plate
32
H. Metode Aplikasi Hasil Penelitian dalam Pembelajaran 1. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SMA di Bandar Lampung .
b. Sampel
Sampel adalah siswa kelas X pada SMA dengan tingkat akreditasi yang berbeda Tinggi, Sedang, Rendah (A, B, C). Kemudian penentuan kelas dilakukan secara acak masing-masing dari tiga SMA yakni SMA Negeri 5 Bandar Lampung, SMA Negeri 12 Bandar Lampung dan SMA PERSADA Bandar Lampung.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif sederhana, karena desain hanya bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi dalam kejadian-kejadian yang akan diamati. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Menurut Ali (dalam Koestoro dan Basrowi ,2006: 99) metode survei adalah suatu metode penelitian yang dilakukan sekumpulan objek yang cukup banyak dalam suatu jangka waktu tertentu.
3. Prosedur Penelitian
33
a) Perencanaan
Kegiatan perencanaan meliputi:
1) Izin penelitian ke SMAN 5, SMAN 12,
dan SMA PERSADA Bandar Lampung terlebih dahulu dinuat oleh peneliti
2) Diadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti.
3) Ditetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen. 4) Instrumen soal evaluasi dibuat peneliti sesuai dengan silabus
dan RPP
5) Instrumen evaluasi yang dibuat peneliti yaitu: soal postes berbentuk essay berjumlah 15 soal. Selanjutnya soal
diuji validitas ahli dan reliabilitasnya. Dari 15 soal tersebut, 5 soal dipilih untuk digunakan pada pertemuan.
6) Angket tanggapan guru dan siswa dibuat untuk mengetahui kualitas instrumen evaluasi yang digunakan.
b) Pelaksanaan
Kegiatan ini berupa kegiatan pembelajaran menggunakan Evaluasi soal, instrumen evaluasi berupa soal yang berbentuk essay
34
( PBL) menggunakan bahan ajar dan video animasi. Pemberian angket tanggapan guru dan siswa mengenai kualitas soal evaluasi dilaksanakan setelah tes diberikan.
4. Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data
Data penelitian ini berupa data tanggapan guru dan siswa diperoleh melalui penyebaran angket. Angket merupakan suatu daftar pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden. Aspek yang diungkap melalui angket menyangkut aspek materi, konstruksi dan bahasa dari instrumen evaluasi yang telah dibuat. Angket digunakan berupa pertanyaan dengan 2 (dua) alternatif jawaban yaitu ya (Y) dan tidak (T).
5. Teknik Analisis Data
Data mengenai tanggapan siswa dan guru dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif dalam bentuk persentase.
Adapun langkah-langkah analisis data angket adalah sebagai berikut :
a. Jawaban item pertanyaan dikuantatifkan dengan memberikan tingkat-tingkat skor untuk masing-masing jawaban.
35
Tabel 3. Kriteria tanggapan guru dan siswa mengenai kualitas instrumen evaluasi.
No Interval Pernyataan
1 ≥76%-≤100% Sebagian besar guru/siswa menyataan
kualitas komponen instrumen evaluasi baik.
2 ≥51%-75% Sebagian guru/siswa menyataan kualitas
komponen instrumen evaluasi baik.
3 ≥25%-≤50% Sebagian kecil guru/siswa menyataan
kualitas komponen instrumen evaluasi baik.
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa : 1. Penggunaan kombinasi antaraBacillusdan mikroba ragi tapai dapat
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertmbuhanEscherchia coli. 2. Jumlah total mikroba yang tumbuh akibat adanya kontak bakteriBacillusdan
Mikroba ragi tapai terhadap pertumbuhan bakteriE.colipada media pakan ayam yaitu 7,8x107sel pada inkubasi hari pertama, 7,0x107sel pada inkubasi hari kedua, 3,8x107sel pada inkubasi hari ketiga, serta 3,3x107sel pada inkubasi hari empat.
3. Membentuk pola pertumbuhan mikroba mengikuti Kurva Sigmoid berdasarkan 4 fase pertumbuhan dariBacillus, mikroba ragi tapai, dan E. coli
4. Akibat adanya kontak bakteriBacillusdan Ragi tapai,E.colihanya mampu bertahan hidup hingga hari ketiga (72 jam) saja setelah ituE.colimati. 5. Kualitas instrumen evaluasi kognitif ternyata dapat diterima oleh siswa dan
B. Saran
1. Perlu adanya penelitian lanjutan dengan menambahkan mikroba lain sebagai probiotik namun pada penelitian ini menunjukkan bahwaBacillusdan mikroba yang ada di ragi tapai baik di gunakan sebagai bakteri probiotik. 2. Tidak menggunakan ransum komersial untuk menghindari antibiotik yang
terkandung dalam ransum komersial tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim a.2006.Mengenal BakteriInternet:
http://www.esmartschool.com/pnv/003/PNU0030015.asp. Dikunjungi pada tanggal 13 September 2010 (17.50 WIB)
Anonim b. 2008.Probiotik:http://72.14.235.132/search?q.R00J:
Farmingeditions.Blongspot.com/2010/10/12/probiotik. Dikunjungi 43 maret 2011 pukul 08.00 WIB.
Anonim c. 2005.Beberapa Kriteria Penyeleksian Bakteri Probiotik. Internet : http://www.renik.4t.com/artikel02.htm dikunjungi tanggal 24 Februari 2010 pukul 15.00 WIB.
Anonim d.2010.Komponen evaluasi pendidikan.http://sarkomkar.blogspot.com /2009/12/komponen-evaluasi-pendidikan-makalah.html dikunjungi 26 agustus 2011 pukul.10.30 WIB.
Ahmad, R.Z. 2005b. Pemanfaatan khamirSaccharomyces cerevisiaeuntuk ternak. Wartazoa 15(1): 49-55.
Ahmad, R.Z. 2008. Efektivitas cendawanDuddingtonia flagransdan Saccharomyces cerevisiaedalam pengendalian racingHaemonchus contortuspada domba. Disertasi. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Ahmad, R.Z. 2008.Peningkatan cendawan untuk meningkatkan produktivitas dan kesehatan ternak. http://www.scribd.com/doc/54295929/fungy. hal. 45-50. Dikunjungi tanggal 7 juli 2011 pukul 18.00
Akalin A.S, F. Serap and A. Necati. 2004. Viability and activity of bifidobacteria in yoghurt containing fructooligosaccharide during refrigerated storage. International Journal of Food Science & Technology, 39(6):613-621(9).
Angelovicova, M. 1996. The effect ofStreptococcus faeciumM-74 based probiotic on the performance of laying hens. ZivocisnaVyroba 41(9): 391-395. http://www.pdf.kq5.org/search/uji%2B performance %2B
Streptococcus faecium.Dikunjungi tanggal 21 juli 2011. Pukul 19.00 WIB
Salmonella pullorumdanEscherichia coli.Skripsi.Fakultas Pertanian. Universitas Lampung. Bandar Lampung
Anwar. 2011.Pengaruh Pemberian Campuran Bacillus sp. Dan Ragi Tapai Terhadap Pertumbuhan Broiler.2011.UNILA.
Agustina. E. 2010.Studi Daya Antibiotik Bacills sp Dari Pencernaan ayam kampung (Gallus domesticus) Pada Media Nutrien Broth (NB) dan media Ransum Ayam. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. UNILA.
Arikunto, S. 2007.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Bambang S, Prof. Dr. 2006.Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah.BSNP. Jakarta Barbosa, M.T, Caudia, R.S, Roberto, M.L.R, Martin, J.W., dan Adriano O.H.
2006.Applied and Environmental Microbiology: Screening for Bacillus Isolates in The Broiler Gastrointestinal Tract. Vol 71. no.2. American Society for Microbiology. America.
Buckle, K.A,. R.A. Edwards, G.R. Fleed dan M. Wooton. 1987. Ilmu Pangan. Alih Bahasaoleh Adiono dan Purnomo. UI Press. Jakarta
Daryanto, H. 1999.Evaluasi Pendidikan.Rineka cipta. Jakarta
Depdiknas. 2007. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta. Depdiknas.
Dimyati dan mujiono.2002.Belajar Dan Pembelajaran.Rineka Cipta. Jakarta. Djamarah, S.B. dan Zain. 1996.Strategi Belajar Mengajar.Rineka Cipta. Jakarta. Djamarah, S. 2005.Guru dan Anak Didik. Rineka Cipta. Jakarta.
Dwidjoseputro. 1990.Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta. Djambatan. Dwidjoseputro. 2005.Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta. Djambatan. Fardiaz.1988.Analisis Mikrobiologi Pangan. PT.Raja Grafindo
Persada.Jakarta:43 hlm
Fuller, R., 2002, Probiotic- What they are and what they do. http://D:/Probiotic. What they and what do, html. Dikunjungi tanggal 7 juni 2011. 19.30 WIB.
Fardiaz.1993. Mikrobiologi Pangan. PT. Raja Grafindo Persada.Jakarta Green, D.H, Phil, R.W., Anthony.,Dkk.1999.Applied and Environmental
Mikrobiologi:characterization of Two Bacillus Probiotics. Vol. 65. No.9. American Society for Mikrobiologi. Amerika.
Hadioetomo, R S. 1993.Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT Gramedia. Jakarta.
Hidayat, M.N. 2010. “Efektivitas Probiotik Bacillus spp. Terhadap Performan Ayam Ras Pedaging”.http:// lambung satu .blogspot.com /2010 /04/ efektivitas-probiotik-bacillus-spp.html. Diakses pada 24 Januari 2011 Hamalik, O. 1989.Strategi Belajar-Mengajar.Bandung: CV.Sinar Baru
Hilton. And Stanbury. 1999. The effect of continuous applications of probiotics preparations based onS. cerevisiaevar.elipsoideusandStreptococcus faeciumC-68 (SF-68) on chicken broiler yield. Zivocisma-yroba 39(6): 91−228.
Hooper LV,1MH Wong, A Thelin, L Hansson, PG. Falk, JI Gordon. 2001. Molecular Analysis of Commensal Host-Microbial Relationships in the Intestine. Science 291(5505):881-884.
Istiana, E. Kusumaningtyas, D. Gholib, dan S. Hastiono. 2002. Isolasi dan identifikasiSaccharomyces cerevisiaebesertain vitroterhadap
(Salmonella typhimurium). hlm. 459−462. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, Ciawi Bogor, 30 September−1 Oktober 2002. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.
Jawetz, Melnick, dan Adelberg. 2005.Mikrobiologi Kedokteran (Medical Mikrobiologi).Salemba Medika. Jakarta.
Klaim. 2006. The Online Encyclopaedia. Wikipedia. probiotik juga ikut berperan dalam meningkatkan kekebalan tubuh. Dikunjungi tanggal 2 mei 2011.
Kusnadi .2009“Ragi Tape”http://bioindustri.blogspot.com/2008/12/ragi tape.html. 4 Maret 2011 20:57:42
Koestoro, B dan Basrowi. 2006. Strategi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yayasan Kampusina. Surabaya.
Lay dan Hastowo.1992.Mikrobiologi. 1992. Jakarta. PAU-IPB.
Leary, J.V dan W. Chun. 1998.Bacillus. Laboratory Guide for Identification of Plant Pathogenic Bacteria 2nd edition. The American Phytophatology Society.St.Paul Minnesota.
Lesson, S. dan J. D. Summer. 1991.Commercial Poultry Nutrition. University Books. Guelph. Canada
McNaught, C.E., and J. MacFie, 2000. Probiotics in clinical practice: a critical review ofthe evidence. Nutr. Research 21 (2001) 343-353.
Najib, H. 1996. Effect of incorporating yeast cultureSaccharomyces cereviceae into the Saudi Baladi and Whiteleghorn layer’s diet. J. App. Anim. Res. 10(12): http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/ip023092.pdf.hal.181-186. dikunjungi 21 juli 2011. Pukul 18.30 WIB
Pelezar,J.M dan E.C. S.Chan.1988.Dasar-dasar Mikrobiologi.
diterjemahkan oleh Ratna Siti.H,dkk. Universitas Indonesia( UI-Press). Jakarta.
Panda, A.K., M.R. Reddy, S.V. Rama Rao and N.K. Praharaj, 2003. Production performance, serum/yolk cholesterol and immune competence of white leghorn layers as influenced by dietary supplementation with probiotic. Trop. Anim.Health and Prod. 35: 85-94. Dikunjungi pada tanggal 19 Juli 2011 (11.30 wib).
Purdawaria,K,Darma,S. dan
Sudjatmika.2003.JITV8(2):76-83:Isolasi dan Penapisan Mikroba untuk Probiotik Unggas dan Pertumbuhannya pada Berbagai Sumber gula. Balai Penelitian Ternak.Bogor.Internet:
http://www/sumutprov.go.id/download/php?filename=isolasi%20dan%20 Penapisan.pdf&id:KA-01. Dikunjungi pada tanggal 24 September 2010 (13.39 wib).
R.A. Edward dan K.A. Buckle.1998. Ilmu Pangan.diterjemahkan oleh Heri purnomo dan Adiono. Jakarta.
Shin aprasad, H. L. 2000. Fowl Typhoid andPullorumDisease.Rev. Sci. Int. Epic. 19:405--424
Sianturi, E.M., A.M. Fuah, dan K.G. Wiryawan. 2006. Kajian Penambahan Ragi Tape pada Pakan terhadap Konsumsi, Pertambahan Bobot Badan, Rasio Konversi Pakan, dan Mortalitas Tikus (Rattus norvegicus).Laporan Penelitian.Institut Pertanian Bogor. Bogor
Slameto. 1991.Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester. Bumi Aksara. Jakarta
Sri, A. 2004.Pemanfaatan aspergillus clavatus pada produksi
Fruktooligosakarida (fos) dari umbi dahlia sebagai sumber prebiotik susu formula balita.
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/19423/SRI%20ASI H%20 %28g84062071%29.pdf?sequence=1. Dikunjungi tanggal 12 juli 2011 pukul 15.00 WIB
Sudaryani,T dan Hari S.1995.Pembibitan Ayam Buras.Penebar Swadaya.Jakarta.26 hlm.
Sumardi. 2008.Seleksi dan Karakterisasi Mikroflora Normal yang Prospektif Dari Saluran Pencernaan Ayam Kampung. Tanggal Kunjungan 7 September 2010. Pukul 17:00 WIB.
http://digilib.unila.ac.id/files/disk1/34/laptunilapp-gdl-res-2009-drsumardim-1659-2008_lp_-1.pdf
Suryabrata, S. 2007.Evaluasi Pendidikan.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Svensson, U. 1999.Industrial prespective. In : G.W. Tannock (Ed.). Probiotics,
a Critical Review. Horizon Scientific Publisher, England. Dikunjungi 21 Juni 2011. Pukul 08.00 WIB.
Sjamsuriputra.A.Ali.2000. Evaluasi penggunaan bacillus thuringiensis berliner dilaboraturium untuk membasmi hama sayuran plutella maculippenis curtis.Bandung: Badan Research ITB, 1976.
http://otomasi.lib.itb.ac.id/index.php?menu=library&act=index&start=720 &ord=ath&st=desc&a=E. Dikunjungi 10 Juli 2011. Pukul 19.50 WIB. Tedesco. Z. G, and E. Robosova. 1994. The effect of continuous applications of
probiotics preparations based onS. cerevisiaevar.elipsoideusand
Thoha,M.C. 1994.Teknik Evaluasi Pendidikan.Grafindo persada. Jakarta Tillman, A. D., Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo, dan S.
Lebdosoekojo. 1998.Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Usman, M. 1995.Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosdakarya. Bandung. Veseharan, B. dan Ramasamy, P. 2003.Control of Pathogenic Vibrio spp. By Bacillus subtilis BT 23, a Posible Probiotic treatment for Black Tiger Shrim Panaeus monodon. Letters in Aplied Microbiologi. India. Abstrack lett. In App. Microbiol. 36(2):83
Volk and Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar, Jilid 1. PT Glora Aksara Pratama. Jakarta. 396 hlm
Wallace, R.J.,and C. James Newbold. 1992. Probiotics for Ruminant. In Fuller, R. Probiotics The Scientific Basic.Chapman Hall. London. New York. Tokyo. Melbourne. Caracas
Wena, M. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.
Winarni. 2011.Kompetisi Pertumbuhan Bakteri Bacillusspterhadap Escherichia coli. 2011. UNILA.
Wizna, H. Abbas, Y. Rizal, A. Dharma & I. P. Kompiang. 2007. Selection and identification of cellulase-producing bacteria isolated from the litter of mountain and swampy forest. J. Microbiology Indonesia, 1(3):135-139.
Yeo, J. and K. Kim. 1997.Journal Effect of feeding diets containing an antibiotic, a probiotic, or yucca extract on growth and intestinal urease activity in broiler chicks. Poultry Sci. 76: 381-385.
http://pustaka.uns.ac.id/?menu=news&option=detail&nid=196. Dikunjungi 21 Juli2011. Pukul 20.30.WIB