• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PADA KEPUASAN KONSUMEN KURNIA PERDANA HOTEL DI BANDAR LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PADA KEPUASAN KONSUMEN KURNIA PERDANA HOTEL DI BANDAR LAMPUNG"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PADA KEPUASAN KONSUMEN KURNIA PERDAN HOTEL DI BANDAR LAMPUNG

Oleh:

HERLI YANTI

Peningkatan jumlah hotel mengakibatkan persaingan yang ketat pada industri perhotelan di Bandar Lampung, selain itu karena adanya peningkatan jumlah permintaan pasar yang semakin meningkat, agar dapat terus bersaing dengan hotel-hotel lain yaitu salah satunya dengan memberikan kualitas pelayanan yang terbaik. Pelayanan yang kurang memuaskan akan menyebabkan berkurangnya konsumen atau bahkan hilang karena konsumen beralih ke jasa layanan lain yang memiliki pelayanan yang lebih baik, untuk itu para pengusaha jasa harus selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan agar dapat bersaing secara sehat dengan yang lainnya dengan cara selalu berusaha memberikan produk atau layanan dengan kualitas yang baik agar dapat menciptakan kepuasan pelanggan.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah adanya penurunan permintaan kamar Kurnia Perdana Hotel di Bandar Lampung. Hasil dari penilitian kualitas pelayanan ini akan bermanfaat untuk Kurnia Perdana Hotel sebagai referensi akan pentingnya pelayanan untuk kepuasan konsumen, dikarenakan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas pelayanan pada kepuasan konsumen. Ada beberapa dimensi kualitas pelayanan yang dapat mempengaruhi konsumen untuk memilih Kurnia Perdana Hotel yakni bukti fisik, empati, daya tanggap, kehandalan, dan jaminan. Hipotesis penelitian ini adalah ada pengaruh bukti fisik (tangibles), empati (empathy), daya tanggap

(responsiveness), kehandalan (reliability), Jaminan (assurance) pada kepuasan konsumen Kurnia Perdana Hotel di Bandar Lampung.

(2)

Hasil penelitian menunjukkan pengaruh kualitas pelayanan pada kepuasan konsumen berdasarkan koefisien determinasi sebesar R2= 0.408. Hal ini berarti sumbangan variabel X (kualitas pelayanan) berperan dalam mempengaruhi setiap variabel Y (kepuasan konsumen) sebesar 40,8% dan sisanya 59,2% dipengaruhi oleh faktor lain. Diketahui bahwa hasil uji F yaitu F hitung > F Tabel (16,417 > 2,29), maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Hasil uji t diketahui bahwa, variabel kualitas pelayanan (X) yang terdiri dari bukti fisik (X1), empati (X2), daya tanggap (X3), kehandalan (X4) dan jaminan (X5) berpengaruh secara parsial dan memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen (Y). Pengaruh paling besar terhadap kepuasan konsumen (Y) ialah jaminan (X5) sebesar 3.620 dan yang paling kecil pengaruhnya ialah empati (X2) yaitu 2.435.

Saran untuk Kurnia Perdana Hotel sebaiknya mempertahankan jaminan yang sudah diberikan, karena para tamu merasa aman dan nyaman ketika menginap. Kemampuan karyawan dalam meyakinkan dan juga pengetahuan karyawan yang sudah baik harus dapat dipertahankan karena konsumen akan percaya dan yakin terhadap jaminan yang diberikan. Selain itu, manajemen hotel harus lebih memperhatikan kinerja karyawan dalam memberikan pelayanan khususnya perhatian personal, kecukupan waktu pelayanan, dan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen.

Keyword: Kualitas Pelayanan, Kepuasan Konsumen

(3)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PADA KEPUASAN KONSUMEN KURNIA PERDANA HOTEL DI BANDAR LAMPUNG

Oleh: HERLI YANTI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Pada

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PADA KEPUASAN KONSUMEN KURNIA PERDANA HOTEL DI BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh:

HERLI YANTI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

Gambar 1.1 Paradigma Penelitian... 7

Gambar 2.1 Analisis lima kesenjangan ... 12

Gambar 2.2 Flower of service... 14

(6)

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI... i

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Kerangka Pemikiran... 7

1.6 Hipotesis... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran ... 8

2.2 Pengertian Kualitas Pelayanan ... 9

2.2.1 Pengertian Jasa ... 10

2.2.2 Dimensi kualitas jasa ... 10

2.2.3 Kesenjangan Jasa ... 12

(7)

ii

2.2.5 Segitiga Jasa ... 17

2.3 Pengertian Kepuasan Konsumen... 19

2.4 Pengertian Hotel... 21

2.5 Hubungan Antar Variabel ... 21

2.6 Kajian Penelitian Terdahulu... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 26

3.2 Objek Dan Waktu Penelitian... 26

3.3 Data dan Sumber Data ... 27

3.3.1 Data Primer ... 27

3.3.2 Data Sekunder ... 27

3.4 Teknik Pengumpulan Data... 28

3.5 Penentuan Populasi dan Sampel... 28

3.6 Skala Pengukuran Variabel ... 29

3.7 Definisi Operasional... 30

3.8 Validitas dan Reliabilitas ... 32

3.8.1 Validitas ... 32

3.8.2 Reliabilitas ... 33

3.9 Teknik Analisis Data... 34

3.9.1 Analisis Kualitatif ... 34

3.9.2 Analisis Kuantitatif ... 35

3.10 Uji Hipotesis ... 35

(8)

iii

3.10.2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... 36

3.10.3 Koefisien Determinasi... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan ... 38

4.1.1. Visi Misi Dan Tujuan Perusahaan ... 39

4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ... 39

4.2.1 Uji Validitas ... 39

4.2.2 Uji Reliabilitas ... 40

4.3 Analisis Kualitatif ... 42

4.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 42

4.3.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 42

4.3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 43

4.3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Penghasilan ... 43

4.4 Distribusi Frekuensi Jawaban ... 44

4.4.1 Tanggapan Tentang bukti fisik (X1)... 44

4.4.2 Tanggapan Tentang Empati (X2)... 47

4.4.3 Tanggapan Tentang Daya Tanggap (X3)... 50

4.4.4 Tanggapan Tentang Kehandalan (X4) ... 52

4.4.5 Tanggapan Responden Tentang Variabel Jaminan (X5) ... 55

4.4.6 Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Konsumen (Y) ... 57

4.5 Analisis Kuantitatif ... 59

4 .5.1 Analisis Kuantitatif ... 60

(9)

iv

4.5.3. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)... 62

4.5.4 Uji Regresi Linier Berganda ... 63

4.6. Pembahasan... 65

4.6.1 Pengaruh bukti fisik (X1) terhadap kepuasan konsumen ... 65

4.6.2 Pengaruh empati (X2) terhadap kepuasan konsumen ... 66

4.6.3 Pengaruh daya tanggap (X3) terhadap kepuasan konsumen... 66

4.6.4 Pengaruh kehandalan (X4) terhadap Kepuasan Konsumen (Y)... 67

4.6.5 Pengaruh Jaminan (X5) terhadap Kepuasan Konsumen (Y) ... 67

4.6.6 Kesenjangan Jasa ... 67

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 68

5.2 Saran... 70

(10)

v

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

Tabel 1.1 Daftar Pesaing Kurnia Perdana Hotel ... 2

Tabel 1.2 Tipe Kamar Kurnia Perdan Hotel ... 3

Tabel 1.3 Jumlah Keterisian Kamar Kurnia Perdana Hotel ... 4

Tabel 2.1 Referensi Penelitian Terdahulu ... 23

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 30

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas... 39

Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas... 41

Tabel 4.3 Persentase Berdasarkan Jenis Kelamin Responden ... 42

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 42

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 43

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Penghasilan ... 43

Tabel 4.7 Hasil Tanggapan Responden Tentang Fasilitas Hotel ... 44

Tabel 4.8 Hasil Tanggapan Responden Tentang Penampilan Hotel... 45

Tabel 4.9 Hasil Tanggapan Responden Tentangperformance ...45

Tabel 4.10 Hasil Tanggapan Responden Tentang Informasi ... 46

Tabel 4.11 Hasil Tanggapan Responden Tentang Perhatian ... 47

Tabel 4.12 Hasil Tanggapan Responden Tentang Kecukupan Waktu... 47

Tabel 4.13 Hasil Tanggapan Responden Tentanggood Personality ...48

(11)

vi

Tabel 4.15 Hasil Tanggapan Responden Tentang memahami Kebutuhan .. 49

Tabel 4.16 Hasil Tanggapan Responden Tentang informatif ... 50

Tabel 4.17 Hasil Tanggapan Responden Tentang Kecepatan Layanan ... 50

Tabel 4.18 Hasil Tanggapan Responden Tentang Kesediaan ... 51

Tabel 4.19 Hasil Tanggapan Responden Tentang Kesiapan... 52

Tabel 4.20 Hasil Tanggapan Responden Tentang Ketepatan ... 52

Tabel 4.21 Hasil Tanggapan Responden Tentang Bantuan ... 53

Tabel 4.22 Hasil Tanggapan Responden Tentang Konsistensi... 53

Tabel 4.23 Hasil Tanggapan Responden Tentang Kesesuaian ... 54

Tabel 4.24 Hasil Tanggapan Responden Tentang Kemampuan ... 55

Tabel 4.25 Hasil Tanggapan Responden Tentang Rasa Aman ... 55

Tabel 4.26 Hasil Tanggapan Responden Tentang Kesopanan... 56

Tabel 4.27 Hasil Tanggapan Responden TentangProduct Knowledge... 56

Tabel 4.28 Hasil Tanggapan Responden Tentang Rasa Puas ... 57

Tabel 4.29 Hasil Tanggapan Responden Tentang Menyenangkan ... 58

Tabel 4.30 Hasil Tanggapan Responden Tentang Kesan... 58

Tabel 4.31 Hasil Tanggapan Responden Tentang Niat Loyal ... 59

Tabel 4.32 Analisis Determinasi (R2 ) ... 60

Tabel 4.33 Hasil Uji t ... 61

(12)
(13)
(14)

MOTO

“Khoirunnas anfa'uhum linnas”

Artinya : Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain. (HR Ahmad dan Thabrani)

“PRAY”

Not only because you need something but because you have A LOT TO BE THANKFUL FOR

(15)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirrobbil alamin puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia, serta segala kemudahan yang diberikan dalam memperlancar proses penyelesaian skripsi ini. Sujud syukur pada-Mu

Ya Allah

Kupersembahkan salah satu karya ku ini yang selalu kusebut sebagai lembaran-lembaran masa depan untuk orang-orang yang kusayangi dan

kucintai kepada :

Ibuku tersayang Ropiah dan Almarhum bapak Mat Sato, orang tua terbaik dalam hidupku yang tak pernah pernah henti dalam menyayangi, dan mengasihiku, dan yang selalu mendo akanku selama ini, serta segala restu

dan pengorbanan yang telah dilakukan untuk mendukungku dan menghantarkanku sampai dengan saat ini.

(16)

RIWAYAT HIDUP

Herli Yanti dilahirkan di Desa Gunung Kemala kecamatan Way Krui kabupaten Pesisir Barat, Lampung pada tanggal 28 Oktober 1991, merupakan anak ketiga

dari empat bersaudara dari pasangan Mat Sato (Alm) dan Ropiah. Peneliti telah

menempuh jenjang pendidikan formal yang dimulai dari pendidikan sekolah

dasar di Madrasah Ibtidayah Negeri 1 Krui kabupaten Pesisir Barat, Lampung

pada tahun 1997-2003. Melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP

Negeri 3 Krui kabupaten Pesisir Barat, Lampung pada tahun 2003-2006,

kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Krui

kabupaten Pesisir Barat, Lampung yang selesai pada tahun 2009.

Pada tahun 2011, peneliti diterima sebagai mahasiswi Jurusan S1 Manajemen di

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Selama menjadi mahasiswa,

peneliti turut serta di organisasi Intra Kampus sebagai anggota di LK-ROIS FEB

Unila periode 2011-2012 yang pernah mengemban tugas di Departemen Badan

Usaha Mandiri (BUM) sebagai sekretaris dan Badan Pelaksana Harian (BPH)

(17)

SANWACANA

Segala puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT, yang atas limpahan

rahmat-Nya, peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung.

Terselesaikan skripsi ini merupakan ikhtiar peneliti yang tidak luput dari bantuan

dan dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lampungdanselakupengujiutamapadaujianskripsi yang

bersediahadirdanmemberikankritikdan saran, sertanasihatdanmotivasi yang

sangatbermanfaatbagipeneliti.

3. IbuYuningsih, S.E.,M.M. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

4. Bapak Driya Wiryawan, S.E., M.M. selaku pembimbing utama yang telah

membimbing dengan sabar dan memberikan arahan kepada peneliti dalam

(18)

5. Ibu Dr. Dorothy Rouly, H.P, S.E., M.Si. selaku pembimbing

pendampingyang telah memberikan waktunya, masukan, bimbingan, nasihat,

serta motivasi kepada peneliti sehingga skripsi ini selesai dengan baik.

6. Ibu Keumala Hayati, S.E., M.Si. selaku dosen Pembimbing Akademik.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat.

8. Seluruh karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

9. Kakak-kakakkutersayangMeli Susanti, Deni Ertanto, Sri Astuti dan adikku

Doni Saputra dan keponakanku Alya Amanda terima kasih atasdoa,

dukungan, kepercayaan serta semangat, Semoga Allah SWT selalu

memberikan perlindungan dan karunia-Nya.

10. Udo Sadarto Rizal dan Wo Neli Sulistiani, S.S.T. beserta dodo M. Anfasya

Akbar, Muadzib Alfarros Rizal, Asraf Zahirul Ubaid, dan semua keluarga

besar, terimakasih atas semua dukungan selama ini, motivasi, pembelajaran

hidup yang teramat sangat berharga, semoga Allah memberikan kemudahan

dunia akhirat.

11. Sepupuku Anita Sari S.Pdi. terimakasih atas do’a dan dukungannya selama

ini, dan untuk wo Perty Riska S.Sos. beserta keluarga terimakasih atas

dukungan, motivasi, dan bantuan selama ini, semoga Allah mempermudah

langkah sukses kita.

12. Yang terkasih, terimakasih atas semua dukungan, motivasi, saran, waktu dan

untuk semuanya selama ini.

13. Ngah Enniliya beserta keluarga, ngah Rita beserta keluarga terimakasih atas

(19)

14. Wo Piana Sari dan keluarga, terimakasih atas semua kebaikan selama ini.

15. TerimakasihkepadasemuapihakmanajemenKurniaPerdana Hotel

khususnyaBapakLekatRahmanselakumanajerKurniaPerdana Hotel.

16. Orang terkasih, sahabat-sahabatku Asna, Defi, Puji, WahyuPutri H.S., Ainul,

terimakasihatassemangat, do’a,bantuandankebersamaan selama ini, semoga

kita tetap menjaga silaturahim.

17. Efriyansyah S.com terimakasih atas kebaikan selama ini

18. Teman-teman seperjuangan, Ossy, Ratih, Susi, Irine, Mega, Ria, Yulius, Ayu

Soraya, Ni Putu Juni, Wayan, Annisa, Rina, Artenza, Rizky, Vina, Vada, ,

Miranda, Yan Arta, Christin, Triwansyah, terimakasih atas bantuannya

selama ini, serta kebersamaannya.

19. Teman-teman KKN, terimakasih atas kebersamaan selama di Lampung

Timur, Yornelis makasih atas bantuan dan motivasi selama ini, Cita, ses

Intan, Hilda, Rae, Marulfa, Mahendara, Imam si Kordes, Abas, Rahmat, dan

Rama.

20. Terimakasih atas kebersamaan dan bantuan selama ini, Belinda, Siti, Priskil,

Pelopin, Edi, Adi, Tiara, Rahma, Rini, Ria.

21. Seluruh Mahasiswa Manajemen Angkatan 2011 yang tidak dapat disebutkan

satu-persatu terima kasih untuk kebersamaannya selama proses perkuliahan.

22. Terima Kasih untuk Almamater tercinta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung.

Bandar Lampung, 2 Juli2015

(20)
(21)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Peningkatan jumlah hotel mengakibatkan terjadinya persaingan yang ketat

pada industri perhotelan di Bandar Lampung. Pihak hotel berlomba-lomba

untuk meningkatkan daya saing dengan selalu menciptakan diferensiasi bagi

bisnisnya untuk mempertahankan pelanggan. Salah satu yang dapat dilakukan

adalah dengan meningkatkan kualitas pelayanan untuk dapat memuaskan

pelanggan.

Banyaknya pembangunan hotel di Bandar Lampung di karenakan permintaan

pasar yang semakin meningkat. Ada anggapan fungsi hotel bagi kebanyakan

orang dianggap kurang penting, tetapi bagi mereka yang memiliki aktivitas

bisnis yang padat yang mengharuskan mereka pergi dari satu kota ke kota lain

untuk berbisnis hal ini tentu saja sangat penting, karena mereka

membutuhkan tempat istirahat yang nyaman sebelum kembali menjalankan

bisnisnya. Begitu juga bagi para wisatawan yang akan berlibur di kota Bandar

Lampung. Hotel tidak hanya berfungsi sebagai tempat beristirahat, tetapi juga

dapat berfungsi sebagai tempat rapat, pertemuan-pertemuan, acara ulang

(22)

2

Pada dasarnya tujuan dari industri jasa adalah untuk memberikan kepuasan

kepada para konsumen melalui pelayanan yang baik serta keramah-tamahan

sehingga akan terjalin hubungan yang baik antara pihak penyedia jasa dan

konsumen. Hal tersebut tentu saja memberikan dampak positif bagi penyedia

jasa serta membangunimagepositif di mata para konsumen.

Pelayanan yang kurang memuaskan akan menyebabkan berkurangnya

konsumen atau bahkan hilang karena konsumen beralih ke jasa layanan lain

yang memiliki pelayanan yang lebih baik, untuk itu para pengusaha jasa harus

selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan yang berorientasi pada

kepuasan pelanggan agar dapat bersaing secara sehat dengan yang lainnya

dengan cara selalu berusaha memberikan produk atau layanan dengan

kualitas yang baik agar dapat menciptakan kepuasan pelanggan.

Kurnia Perdana adalah salah satu hotel melati yang ada di Bandar Lampung.

Hadirnya hotel-hotel lainnya yang semakin meramaikan persaingan dalam

industri perhotelan membuat Kurnia Perdana Hotel harus terus berbenah

untuk tetap mempertahankan pelanggannya agar tidak lari ke para

pesaingnya.

Tabel 1.1 Daftar Pesaing Kurnia Perdana Hotel

Nama hotel Alamat

Andalas Jl. Raden Intan No. 89

Ria Jl. Kartini No.107

Sari Damai Jl. Teuku Umar Parahiyangan Jl. Teuku Umar Pasific Jl. Yos Sudarso No.13

Merpati Jl. Yos Sudarso

(23)

3

Tabel 1.1 merupakan daftar pesaing Kurnia Perdana Hotel, bila hal tersebut

berkembang dengan baik maka persaingan akan memiliki pengaruh positif

terhadap perekonomian kota Bandar Lampung. Industri perhotelan menjadi

sangat penting mengingat kebutuhan terhadap hotel bagi wisatawan maupun

pebisnis yang tengah melakukan bisnis di kota Bandar Lampung. Selain itu,

masyarakat pun akan merasakan dampak yang ditimbulkan dari persaingan

tersebut.

Masyarakat akan dihadapkan pada pilihan yang sulit dalam mengambil

keputusan untuk memilih hotel, karena setiap hotel akan berusaha

memberikan yang terbaik pada konsumennya, hal ini membuat para menajer

hotel berlomba-lomba memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen

sehingga dapat memberikanimageyang baik dimata konsumen serta dapat menjadi media promosi yang baik melalui konsumen tersebut.

Tabel 1.2 Tipe Kamar Kurnia Perdana Hotel

No Tipe kamar Jumlah

1 Standard 6

2 Superior 1

3 Deluxe 28

Total 35

Sumber : Kurnia Perdana Hotel, 2015

Tabel 1.2 Kurnia Perdana Hotel memiliki 35 kamar, yang terdiri dari tiga

tipe, beda dari ketiga tipe kamar Kurnia Perdana Hotel terletak pada ukuran

kamar dengan fasilitas hotel yang sama yaitu,coffe shop,meeting room150

(24)

4

Tabel 1.3 Jumlah Keterisian Kamar (Okupansi) Kurnia Perdana Hotel Periode 2012–2014

Bulan Tahun (kamar )

2012 2013 2014

Januari 747 614 533

Februari 701 552 456

Maret 935 867 640

April 928 868 670

Mei 1001 838 850

Juni 1019 965 910

Juli 807 731 698

Agustus 645 635 525

September 917 873 634

Oktober 938 861 458

November 880 865 670

Desember 865 849 675

Rata-rata 865 793 643

Sumber : Kurnia Perdana Hotel, 2015.

Data pada Tabel 1.3 menunjukkan bahwa jumlah permintaan kamar Kurnia

Perdana Hotel mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada bulan Februari

tahun 2014 dan bulan Oktober 2014 dan meningkat pada bulan Agustus 2014.

Jumlah kamar tertinggi terjadi pada bulan Juni sebanyak 910 kamar dan jumlah

terendah terjadi pada bulan Februari sebanyak 456 kamar. Dalam menghadapi

persaingan, ada beberapa dimensi kualitas pelayanan yang dapat

mempengaruhi perilaku konsumen untuk memilih Kurnia Perdana Hotel antara

lain bukti fisik(tangibles)meliputi penampilan gedung, interior bangunan dan penampilan karyawan. Empati(empathy)meliputi rasa peduli dan perhatian yang diberikan pada konsumen. Dimensi kehandalan(reliability)meliputi kemampuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik, daya tangkap

(responsiveness)meliputi kesediaan karyawan untuk membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat. Jaminan(assurance)meliputi sopan

(25)

5

untuk membangkitkan rasa kepercayaan konsumen.

Sebuah hotel harus selalusurviveagar dapat terus bersaing dengan hotel-hotel lainnya, karena banyaknya hotel yang berada dikota Bandar Lampung maka

Kurnia Perdana hotel harus berhati-hati dalam memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen, jangan sampai ada keluhan yang dapat merugikan

perusahaan. Untuk mencegah hal tersebut agar tidak terjadi, maka pihak hotel

perlu mengetahui apakah pelayanan yang diberikan telah memenuhi harapan

konsumen. Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin mengetahui pengaruh

kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen Kurnia Perdana Hotel di

Bandar Lampung. Untuk itu peneliti tertarik untuk memilih judul :Pengaruh Kualitas Pelayanan Pada Kepuasan Konsumen Kurnia Perdana Hotel Di Bandar Lampung.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang sebelumnya, yakni adanya persaingan dan

menurunya jumlah permintaan kamar Kurnia Perdana Hotel. Maka

identifikasi masalah penelitian sebagai berikut:

Apakah kualitas pelayanan berpengaruh pada kepuasan konsumen Kurnia

(26)

6

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas pelayanan

berpengaruh pada kepuasan konsumen Kurnia Perdana Hotel di Bandar

Lampung.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu manfaat teoritis

atau akademis maupun manfaat praktis.

1. Bagi Perusahaan

Bagi Kurnia Perdana Hotel dapat dijadikan sebagai referensi akan

pentingnya pelayanan untuk kepuasan konsumennya.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah teori dan aplikasi

pengetahuan tentang ilmu ekonomi, dan sebagai pengalaman serta

wawasan tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

konsumen pada Kurnia Perdana Hotel di Bandar Lampung.

3. Bagi Akademisi

Penelitian ini nantinya dapat menambah perbendaharaan perpustakaan

tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen,

serta dapat menjadi pembanding bagi mahasiswa lain dalam melakukan

(27)

7

1.5 Kerangka Pemikiran

Di dalam memberikan jasa pelayanan yang baik kepada pelanggan,

terdapat lima dimensi kualitas pelayanan penentu kepuasan pelanggan,

yaitu bukti fisik, empati, daya tanggap, kehandalan, jaminan.

(Kotler, 2009 : 52). Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat

digambarkan paradigma penelitian sebagai berikut.

Gambar 1.1 Paradigma Penelitian

1.6 Hipotesis

Hipotesis adalah kebenaran yang masih diragukan. Oleh karena itu,

hipotesis merupakan hasil pemikiran rasional yang dilandasi oleh teori,

dalil, hukum, dan sebagainya yang sudah ada sebelumnya (Sanusi, 2011 :

44). Berdasarkan paradigma penelitian, maka dapat dirumuskan hipotesis

penelitian sebagai berikut :

Ada pengaruh bukti fisik(tangibles), empati(empathy),daya tanggap

(responsiveness),kehandalan(reliability), Jaminan(assurance)pada kepuasan konsumen Kurnia Perdana Hotel di Bandar Lampung.

Kepuasan Konsumen (Y) Kualitas pelayanan (X)

• Bukti Fisik (X1)

• Empati (X2)

• Daya Tanggap (X3)

• Kehandalan (X4)

(28)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pemasaran

Aktivitas pemasaran sangat penting artinya untuk mencapai tujuan

perusahaan, karena aktivitas pemasaran diarahkan untuk mengetahui dan

memahami kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga produk atau jasa

yang ditawarkan sesuai bagi konsumen serta perusahaan bisa menentukan dan

memilih pasar sasaran dan mencapai laba yang diharapkan. Menurut

American Marketing Associationyang dikutip oleh (Kotler, 2009 : 5 ), yaitu :

“Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk

menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan

dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan

organisasi dan pemangku kepentingannya”.

Pemasaran, menurut Daryanto (2011: 1) adalah “suatu proses sosial dan

manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan

keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu

yang bernilai satu sama lain”.

Pemasaran menurut Tjiptono (2008 : 5) adalah “fungsi yang memiliki kontak

(29)

9

memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal”. Oleh karena

itu, pemasaran memainkan peran penting dalam pengembangan strategi.

Menurut Saladin (2003:1) mengemukakan pengertian pemasaran sebagai

berikut:

Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang

untuk merencanakan, menentukan harga, promosi, dan mendistribusikan

barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar

sasaran serta tujuan perusahaan.

Dari berbagai definisi yang telah dijelaskan sebelumnya, pada dasarnya

pemasaran mempunyai tujuan dan persepsi yang sama, dapat disimpulkan

bahwa pemasaran merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk

menciptakan dan mengkomunikasikan nilai melalui proses pertukaran barang

dan jasa dengan tujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumen serta memperoleh keuntungan bagi individu dan perusahaan.

2.2 Pengertian Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan merupakan satu hal yang tidak bisa dianggap enteng oleh

perusahaan. Keadaan suatu perusahaan tercermin dari kualitas pelayanan

yang dilakukan oleh perusahaan. Bila kualitas dari sebuah produk atau jasa

yang dikeluarkan perusahaan baik maka konsumen akan mendapatkan

kepuasan yang setimpal dengan biaya atau pengorbanan yang mereka

keluarkan untuk memperoleh produk atau jasa tersebut, namun jika

(30)

10

mencari produk atau jasa perusahaan lain. Persepsi terhadap kualitas

pelayanan merupakan penilaian yang menyeluruh atas keunggulan suatu jasa.

Kualitas yang baik atau positif diperoleh bila kualitas yang dialami memenuhi

harapan pelanggan.

2.2.1 Pengertian Jasa

Pengertian jasa menurut Kotler (2009: 78), merupakan setiap tindakan

atas kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain

yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan

apapun. Produknya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan produk

lain. Dari definisi yang telah diuraikan sebelumnya, tampak bahwa

didalam jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pihak

produsen jasa, meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari.

2.2.2 Dimensi Kualitas Jasa (SERVQUAL)

Menurut Parasuraman, dkk., 1998 dalam Lupiyoadi (2011 : 182), bahwa

terdapat lima dimensi SERVQUAL yaitu sebagai berikut :

1. Bukti Fisik(Tangibles)

Bukti fisik yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukan

eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan

sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan keadaan

lingkungan sekitarnya merupakan hasil nyata dari pelayanan yang

(31)

11

gedung, gudang, dan lain-lain), perlengkapan dan peralatan yang

digunakan (teknologi), serta penampilan pegawainya.

2. Empati(Empathy)

Empati yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersipat individual

atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya

memahami keinginan konsumen. Di mana suatu perusahaan

diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan,

memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu

pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.

3. Kehandalan(Reliability)

Merupakan kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan

sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja

harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu,

pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap

yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.

4. Daya tanggap(Responsiveness)

Daya tanggap yaitu Suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan

pelayanan yang cepat(responsive)dan tepat kepada pelanggan, dengan menyampaikan informasi yang jelas. Membiarkan konsumen

menunggu merupakan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.

menyampaikan informasi yang jelas.

(32)

12

Jaminan yaitu pengetahuan, kesopansantunan dan kemampuan para

pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan

kepada perusahaan. Hal ini meliputi beberapa komponen antara lain

komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan sopan santun.

2.2.3 Kesenjangan Jasa(Service Gap)

Konsumen Produsen

Gambar 2.1 Analisis Lima Kesenjangan

Sumber : Kotler, 2009. Komunikasi dari dan sesudah kontak)

(33)

13

Parasuraman, Zeithaml, dan Berry merumuskan model mutu jasa yang

menekankan syarat-syarat utama dalam memberikan mutu jasa yang

tinggi. Lima kesenjangan yang mengakibatkan ketidakberhasilan

penyerahan jasa (Kotler, 2009 : 56) :

1. Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen

Manajemen tidak selalu memahami dengan tepat apa yang diinginkan

pelanggan. Kesenjangan ini terjadi karena kurangnya interaksi antara

pihak manajemen dengan pelanggan, komunikasi dari atas kebawah

yang kurang memadai serta terlalu banyaknya tingkatan manajemen.

2. Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi mutu jasa

Manajemen mungkin memahami dengan tepat keinginan-keinginan

pelanggan, tetapi tidak menetapkan standar kinerja. Hal ini terjadi

karena tidak memadainya komitmen manajemen terhadap kualitas jasa,

persepsi ketidaklayakan, tidak memadainya standarisasi tugas, dan

tidak adanya penyusunan tujuan.

3. Kesenjangan antara spesifikasi mutu jasa dan penyerahan jasa

Yaitu kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian

jasa. Kesenjangan ini terutama disebabkan oleh faktor-faktor :

a. Ambiguitas peran, yaitu sejauh mana karyawan dapat melakukan

tugas sesuai dengan harapan manajer tetapi memuaskan pelanggan.

b. Konflik peran, yakni sejauh mana karyawan meyakini bahwa

mereka tidak memuaskan semua pihak.

c. Kesesuaian karyawan dengan tugas yang harus dikerjakan.

(34)

14

Yaitu kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal.

Harapan pelanggan mengenai kualitas jasa dipengaruhi oleh

pernyataan yang dibuat oleh perusahaan melalui komunikasi

pemasaran. Kesenjangan ini terjadi kerena tidak memadainya

komunikasi horizontal dan adanya kecenderungan memberikan janji

yang berlebihan. Dalam hal ini komunikasi eksternal telah mendistorsi

harapan pelanggan.

5. Kesenjangan antara persepsi jasa dan jasa yang diharapkan.

Yaitu perbedaan persepsi antara jasa yang dirasakan dan yang

diharapkan oleh pelanggan. Jika keduanya terbukti sama, maka

perusahaan akan memperoleh citra dan dampak positif. Namun bila

yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan, maka kesenjangan ini

akan menimbulkan permasalahan bagi perusahaan.

2.2.4 Kembang jasa(Flower of service)

(35)

15

Gambar 2.2 merupakan delapan kelompok sebagai kelopak yang

mengelilingi sebuah kembang jasa(Flower of service)(Lovelock, 191 : 2005) yang terdiri dari

1. Informasi(information)

Sekelompok jasa pelengkap yang mempermudah pembelian dan

penggunaan jasa dengan memberi tahukan kepada pelanggan tentang

fitur dan kinerja jasa sebelum, selama, dan setelah penyerahan jasa.

Untuk mendapatkan nilai penuh dari setiap barang atau jasa,

pelanggan membutuhkan informasi yang relevan. Pelanggan baru atau

calon pelanggan sangat haus akan informasi. Konsumen ingin

mengetahui produk yang paling tepat memenuhi kebutuhan-kebutuhan

mereka. Kebutuhan lain mungkin meliputi petunjuk produk itu dijual

atau penjelasan cara pemesanan, jam pelayanan, harga, dan instruksi

penggunaan. Perusahaan harus memberikan informasi yang tepat waktu

dan akurat, karena informasi yang salah dapat mengganggu atau

membuat pelanggan tidak nyaman.

2. Penerimaan Pesanan (order taking)

Penerimaan pesanan adalah sekelompok jasa pelengkap yang

mempermudah pembelian dengan menciptakan prosedur yang cepat,

akurat, dan tanggap untuk menerima permohonan keanggotaan,

melakukan pemesanan, atau melakukan reservasi.

(36)

16

cepat, dan akurat, sehingga pelanggan tidak membuang-buang waktu

dan mengeluarkan tenaga mental atau fisik yang tidak perlu.

3. Penagihan(billing)

Penagihan adalah sesuatu yang umum dilakukan hampir semua jasa,

penagihan merupakan sekumpulan jasa pelengkap yang memudahkan

pembelian dengan menyediakan dokumentasi yang jelas, tepat waktu,

akurat dan relevan tentang apa yang harus dibayar pelanggan, ditambah

dengan cara pembayarannya, contoh elemen-elemen penagihan adalah

pernyataan lisan tentang jumlah yang harus dibayar.

4. Pembayaran(payment)

Pembayaran adalah sekumpulan jasa pelengkap yang memudahkan

pembelian dengan menawarkan pilihan prosedur yang mudah untuk

melakukan pembayaran dengan cepat.

5. Konsultasi(consultation)

Konsultasi adalah saran langsung dari petugas jasa yang benar-benar

paham sebagai jawaban atas pertanyaan. Konsultasi merupakan

sekumpulan jasa pelengkap yang menambah nilai dengan memberikan

jawaban kepada pelanggan yang membutuhkan saran, konseling, atau

pelatihan yang membantu mereka mendapatkan manfaat

sebesar-besarnya dari pengalaman jasa tersebut.

6. Keramahan(hospitality)

Keramahan merupakan sekelompok jasa pelengkap yang menambah

(37)

17

menyediakan perlengkapan kenyamanan yang mampu mengantisipasi

kebutuhan mereka selama berinteraksi dengan penyedia jasa.

Elemen-elemen keramahan yaitu sambutan, makanan dan minuman,

perlengkapan kamar mandi, fasilitas dan perlengkapan ruang tunggu,

transportasi, dan keamanan.

7. Pengamanan(safekeeping)

Sekumpulan jasa pelengkap yang menambah nilai dengann membantu

pelanggan menangani atau mengamankan barang milik pribadinya

yang mereka bawa ketempat penyerahan jasa tempat mereka membeli.

Elemen-elemen pengamanan seperti tempat parkir yang aman dan

nyaman.

8. Pengecualian(exception)

Pengecualian adalah sekumpulan jasa pelengkap yang menambah nilai

dengan menanggapi permintaan khusus, memecahkan masalah,

menangani penanganan dan saran, dan menyediakan kompensasi atas

kegagalan jasa.

2.2.5 Segitiga Jasa

Segitiga menggambarkan tiga kelompok yang saling berhubungan yang

bekerja bersama untuk mengembangkan, mempromosikan dan

menyampaikan jasa. Antara ketiga poin segitiga ini, tiga tipe pemasaran

(38)

18

pemasaran eksternal (external marketing), pemasaran interaktif (interactive marketing), dan pemasaran internal (internal marketing).

Perusahaan

Pemasaran Internal Pemasaran Eksternal

Karyawan Pemasaran Pelanggan

Interaktif

Gambar 2.3 Segitiga Jasa

Sumber : Kotler, 2009.

Pada sisi kanan segitiga adalah usaha pemasaran eksternal yaitu

membangun harapan pelanggan dan membuat janji kepada pelanggan

mengenai apa yang akan disampaikan. Sesuatu atau seseorang yang

mengkomunikasikan kepada pelanggan sebelum menyampaikan jasa

dapat dipandang sebagai bagian dari fungsi pemasaran eksternal.

Pemasaran eksternal yang merupakan pemulaan dari pemasaran jasa

adalah janji yang dibuat harus ditepati.

Pada dasar segitiga adalah ahir dari pemasaran jasa yaitu pemasaran

interaktif ataureal time marketing. disini janji ditepati atau dilanggar oleh karyawan subkontraktor atau agen. Ini merupakan titik kritis, apabila

janji tidak ditepati pelanggang akan tidak puas dan seringkali

(39)

19

dimainkan pemasaran internal. Ini merupakan kegiatan manajemen untuk

membuat provider memiliki kemampuan untuk menyampaikan janji-janji

yaitu prekrutan, pelatihan, motivasi, pemberian imbalan, menyediakan

peralatan dan tekhnologi.

2.3 Pengertian Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen merupakan salah satu tujuan dari perusahaan. Dengan

memberikan kualitas pelayanan yang efektif, tentunya konsumen akan merasa

puas dengan pelayanan yang diberikan perusahaan.

Kepuasan(satisfaction)adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan (produk atau hasil)

terhadap ekspektasi mereka. Jika kinerja gagal memenuhi ekspektasi,

pelanggan akan tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan ekspektasi, pelanggan

akan puas. Jika kinerja melebihi ekspektasi, pelanggan akan sangat puas atau

senang (Kotler, 2009 : 139).

Tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi dapat meningkatkan loyalitas

pelanggan dan mencegah perputaran pelanggan, mengurangi sensitivitas

pelangggan terhadap harga, mengurangi biaya kegagalan pemasaran,

mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah

pelanggan, meningkatkan efektivitas iklan,dan meningkatkan reputasi bisnis

(Lupiyoadi, 2011 : 192).

Pencapaian kepuasan pelanggan melalui kualitas pelayanan dapat

(40)

20

1. Memperkecil kesenjangan-kesenjangan yang terjadi antara pihak

manajemen dan pelanggan, misalnya melakukan penelitian dengan

metode fokus pada konsumen yang mengedarkan kuesioner dalam

beberapa periode, untuk mengetahui persepsi pelayanan menurut

pelanggan.

Demikian juga penelitian dengan metode pengamatan bagi pegawai

perusahaan tentang pelaksanaan pelayanan.

2. Perusahaan harus mampu membangun komitmen bersama untuk

menciptakan visi di dalam perbaikan proses pelayanan, yang termasuk

didalamnya adalah memperbaiki cara berpikir, perilaku, kemampuan, dan

pengetahuan dari semua sumber daya manusia yang ada misalnya dengan

metodebrainstormingdanmanagement by walking arounduntuk mempertahankan komitmen pelanggan internal atau karyawan.

3. Memberi kesempatan kepada pelanggan untuk menyampaikan keluhan,

dengan membentuk sistem saran dan kritik, misalnya denganhotline

bebas pulsa.

4. Mengembangkan dan menerapkanaccountable, proactive,dan

partnership marketiingsesuai dengan situasi pemasaran. Perusahaan menghubungi pelanggan setelah proses pelayanan terjadi untuk

mengetahui kepuasan dan harapan pelanggan(accountable).Perusahaan menghubungi pelanggan dari waktu ke waktu untuk mengetahui

perkembangan pelayanannya(proactive).Sedangkanpartnership

(41)

21

dengan pelanggan yang bermanfaat untuk meningkatkan citra dan posisi

perusahaan di pasar. (Lupiyoadi, 2011 : 192).

2.4 Pengertian Hotel

Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan

menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur

kepada orang-orang yang melakukan perjalanan dan mampu membayar

dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa

adanya perjanjian khusus (Sulastiyono, 2011 : 5).

Dari definisi sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Hotel sebagai suatu

organisasi yang menyediakan sarana akomodasi, makanan atau minuman,

serta fasilitas lain yang dikelola secara komersial. Hotel juga bisa menjadi

tempat resepsi pernikahan, acara seminar, dan even-even lainnya. Selain itu,

hotel juga merupakan suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya

dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk

tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu

membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima

tanpa adanya perjanjian khusus.

2.5 Hubungan Antar Variabel

Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi lima variabel independen (X),

yaitu bukti fisik (X1), empati (X2), daya tanggap (X3), kehandalan (X4),

jaminan (X5). Sebaliknya, variabel dependen (Y) hanya satu yaitu kepuasan

(42)

22

memperbaiki kualitas pelayanan dari suatu perusahaan. Kepuasan konsumen

merupakan perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan.

Semakin tinggi kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan maka semakin

tinggi kepuasan yang dirasakan konsumen, begitu juga sebaliknya semakin

rendah kualitas pelayanan semakin rendah pula kepuasan yang dirasakan

konsumen. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Safira Aini, Dahlan Fanani,

Wasis A. Latief (2010 : 6) terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas

pelayanan baik secara parsial, dimana variabel empati adalah variabel yang

dominan mempengaruhi kepuasan konsumen. Kemudian penelitian yang

dilakukan oleh Ni Putu Sawitri, Ni Nyoman Kerti Yasa, Abdulah Jawas (2013

: 46) bahwa Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan

pelanggan dan kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

pelanggan, penelitian ini di dominan oleh variabel kehandalan (reliability).

2.6 Kajian Penelitian Terdahulu

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama

menguji pengaruh variabel kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen.

Namun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terletak

(43)

23

2.1 Tabel Referensi Penelitian Terdahulu

No Judul Data peneliti Tujuan Penelitian Alat analisis Hasil penelitian

1. Service quality, customer satisfaction, customer trust, and loyalty in an E-Banking context.

loyalitas tetapi dalam hal ini,

kualitas pelayanan

berperpengaruh dominan

terhadap loyalitas. Penelitian ini

juga memberi wawasan kepada

penyedia e-banking dan

pengguna bank online. khususnya

bagi penyedia jasa untuk

menambah layanan online

lainnya, seperti investasi dengan

cara online dan pelayanan jasa

(44)

24

2. Service quality, customer satisfaction and

behavioral intention: review of literature and conceptual model

et al, Universitas Tunku Abdul

konsumen terhadap niat atau

perilaku yang intens

3.untuk mengetahui pengaruh

kualitas pelayanan terhadap

niat atau perilaku yang intens

SERVQUAL Kualitas pelayanan, kepuasan

konsumen, dan niat beli

berpengaruh signifikan terhadap

niat atau perilaku yang intens,

dimana kualitas pelayanan

berpengaruh dominan yaitu

kualitas pelayanan(kualitas

secara tekhnik dan manfaat

kualitas).

3. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap

No. 1, Februari 2013.

Ni Putu Sawitri,et al.

Penelitian ini di dominan oleh

(45)

25

4. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Arumas Hotel Lubuk Sikaping. E - jurnal Apresiasi Ekonomi Volume 1, Nomor 2, Mei 2013: 77-85. positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Dimana bukti fisik(tangibel)berpengaruh dominan.

5. Fasilitas Dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Rumah Sakit Advent Manado. ISSN 2303–1174.

Steffi Mongkaren, terhadap kepuasan pengguna jasa

Analisis Regresi linier berganda

Fasilitas dan kualitas pelayanan secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan dan dominan adalah variabel daya tanggap.

6. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Pada Tamu Hotel Ollino Garden Malang). Jurnal EMBA Vol.1 No. 4 Desember 2010, Hal. 493.

Safira Aini,et al, Universitas Brawijaya Malang, 2010.

Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan secara simultan, parsial, dan secara dominan terhadap kepuasan pelayanan baik secara dominan, parsial, dimana variabel empati adalah variabel yang dominan mempengaruhi kepuasan konsumen.

(46)

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory), dengan verifikatif, yang mana tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk

membuat deskripsi, gambaran sistematis, faktual mengenai fakta-fakta,

sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti mengenai situasi

sebenarnya dari suatu objek penelitian. Sedangkan verifikatif digunakan untuk

mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (kualitas pelayanan) terhadap

variabel Y (Kepuasan konsumen).

3.2 Objek Dan Waktu Penelitian

Peneliti melakukan penelitian pada Kurnia Perdana Hotel yang berada di

Jl. Raden Intan No 114 Bandar Lampung. Penelitian dilakukan pada tanggal

9 Desember–24 Desember 2014. Dalam hal ini kuesioner disebar dengan

meminta izin terlebih dahulu kepada manajer hotel dan juga memberikan

kuesioner kepada tamu yang bersedia memberikan waktunya. Kuesioner yang

disebar kurang lebih 170 kuesioner tetapi yang kembali hanya 149 kuesioner

dan sebanyak 21 kuesioner tidak layak diuji karena jawaban responden terlalu

(47)

27

kemungkinan kuesioner tidak dibaca oleh responden dan yang layak diuji

sebanyak 128, dan yang diuji sebanyak 125 kuesioner.

3.3 Data dan Sumber Data 3.3.1 Data Primer

Data primer adalah data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh

peneliti (Sanusi, 2011 : 104 ). Data primer dalam penelitin ini diperoleh

dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu konsumen yang

telah melakukan penginapan di Kurnia Perdana Hotel.

Dengan memberitahukan kepada responden tujuan dan maksud serta cara

pengisian daftar pertanyaan, diharapkan responden dapat mengisi

pertanyaan dengan baik dan benar. Tujuan utama dalam pembuatan

kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan

survei, memperoleh informasi dengan reliabilitas dan validitas setinggi

mungkin (Singarimbun, 2006:175). Kuesioner tepat digunakan bila jumlah

responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.

3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi.

pengumpulan data melalui dokumentasi bertujuan untuk mengetahui

konsep-konsep yang berkaitan dengan penelitian. Selain itu data juga

(48)

28

3.4 Teknik Pengumpulan Data

a. Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan

sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam alternatif yang

didefinisikan dengan jelas (Sekaran, 2006 : 82).

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mengalir atau

mengambil data-data dari catatan, dokumentasi yang sesuai dengan

masalah yang diteliti, dalam hal ini dokumentasi diperoleh melalui

dokumen-dokumen atau arsip-arsip dari objek yang akan diteliti.

3.5 Penentuan Populasi Dan Sampel

Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah tamu dari Kurnia Perdana

Hotel di Bandar Lampung. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel

adalahNon Probability Sampling.Yang menjadi syarat pertimbangan dalamNon Probability Samplingpada penelitian ini adalah konsumen yang tentunya sudah pernah menginap atau menggunakan jasa Kurnia Perdana Hotel dan berusia 17

tahun keatas.

Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini berupa

purposive Sampling.Pengambilan sampel dengan metode ini bertujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif. Pernyataan yang diajukan kepada

responden berjumlah 25 butir pernyataan, yang terdiri dari 4 butir pertanyaan

mengenai bukti fisik, dan 5 butir pertanyaan empati, 4 butir pernyataan mengenai

(49)

29

mengenai jaminan, dan 4 butir pernyataan mengenai kepuasan pelanggan.

Menurut Maholtra (2005 : 368), untuk memilih sampel dari populasi.

ditentukan dari banyaknya jumlah pertanyaan dikalikan 5, jadi dengan demikian

jumlah responden yang dibutuhkan idealnya adalah sebanyak 125 responden (25

butir pernyataan x 5 = 125), maka jumlah responden adalah 125 orang responden,

sehingga semakin banyak responden yang dijadikan sampel dalam suatu

penelitian, maka akan semakin mewakili populasinya.

3.6 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala Likert.

Skala Likert adalah skala yang didasarkan pada penjumlahan sikap

responden dalam merespon pertanyaan berkaitan indikator-indikator suatu

konsep atau variabel yang sedang diukur (Sanusi, 2011 : 59). Menggunakan

skala Likert mempunyai nilai gradasi dari yang tertinggi sampai yang

terendah, yaitu:

• Sangat setuju dengan skor : 5

• Setuju dengan skor : 4

• Netral dengan skor : 3

• Tidak setuju dengan skor : 2

(50)

30

3.7 Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah petunjuk tentang bagaimana suatu variabel

diukur (Singarimbun, 2006:46). Dalam mengukur konsep maka dibutuhkan

definisi operasional dalam menjabarkan konsep tersebut secara lebih jelas.

Uraian tentang definisi operasional yang digunakan dalam penelitian adalah

variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).

 Variabel Bebas (X), yaitu kulitas pelayanan

 (X1) : Bukti fisik

 (X2) : Empati

 (X3) : Daya tanggap

 (X4) : Kehandalan

 (X5) : Jaminan

 Variabel terikat (Y), yaitu kepuasan konsumen.

(51)

31

Tabel 3.1 Definisi Operasional (Lanjutan)

(52)

32

Sumber :Lubis, M. Saleh , 2013.

3.8 Validitas dan Reliabilitas

3.8.1 Validitas

Validitas adalah tingkat ketepatan suatu alat ukur. Suatu skala atau

instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi

apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan

hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.

Dalam penelitian ini, ketepatan alat ukur yang digunakan adalah skala

likert yang digunakan pada kuesioner. Karena skala likert adalah skala

yang paling banyak digunakan dan juga memiliki ketajaman lebih

dibandingkan dengan alat ukur lainnya. Selain menggunakan kuesioner,

penelitian ini juga menggunakan survei litelatur dimana peneliti mencari

informasi dari penelitian terdahulu agar variabel-variabel yang digunakan

(53)

33

menjadi lebih tepat. Pada penelitian ini uji validitas dilakukan

menggunakan analisis faktor dengan menggunakan bantuan program SPSS

20. Analisis ini digunakan dengan menggunakan cara mengkorelasikan

masing-masing skor item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan

dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan

dengan skor total menunjukkan item-item tersebut mampu memberikan

dukungan dalam mengungkap nilai yang ingin diungkap.

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner

dalam sebuah penelitian. Suatu kuesioner dapat dikatakan valid apabila

kuesioner tersebut dapat mengungkapkan sesuatu yang tengah diukur oleh

kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan kepada 30 responden, kemudian

diolah dengan menggunakan analisis faktor pada SPSS 20. Data

dinyatakan valid jika skorloadingnya di atas 0.5.

3.8.2 Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari suatu variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dapat dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2008:45).

(54)

34

Keterangan:

α = koefisian reliabilitasAlpha Cronbach

K = Jumlah item pertanyaan yang diuji

∑ S2i = Jumlah varians skor item

SX2 = Varians skor-skor test (seluruh item K)

Uji Reliabilitas menggunakan koefisienCronbach’s Alphadengan bantuan

SPSS 20. Pengujian dilakukan dalam tahapan yaitu dengan

membandingkan nilai padaCronbach’s Alphadengan nilai pada

Cronbach’s Alpha if item deleted. Jika Alpha rendah, kemungkinan satu

atau beberapa item tidak reliabel dan harus dilakukan test kelanjutan guna

melihat item-item tertentu yang tidak reliabel. Hasil uji reliabilitas dengan

nilaiCronbach’s Alpha> 0.7 = Reliabel.

3.9 Teknik Analisis Data 3.9.1 Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif adalah riset yang cara pengolahan datanya tidak

dikuantifikasi atau tidak dihitung dan tidak menggunakan analisis

matematis. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif agar lebih

memahami pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada

Kurnia Perdana Hotel.

(55)

35

Analisis kuantitatif adalah riset yang cara pengolahan datanya dihitung

menggunakan analisis sistematis. Dalam penelitian ini menggunakan uji

regresi linier berganda. Uji regresi linier berganda digunakan untuk

memeriksa kuatnya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Uji regresi linier berganda dapat dilihat dalam persamaan berikut :

Y = + 1 1+ 2 2+ 3 3+ 4 4+ 5 5 + e

Keterangan :

Y = Kepuasan Konsumen

= Konstanta

b1 - b5 = Koefisien regresi variabel bebas ke-1sampai ke-5

X1 = Bukti fisik

X2 = Empati

X3 = Daya tanggap

X4 = Kehandalan

X5 = Jaminan

e = Standar Eror

Sumber : Sugiyono (2013 : 277)

3.10 Uji Hipotesis

3.10.1 Pengujian Hipotesis secara keseluruhan (Uji F)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen yaitu

bukti fisik (X1), empati (X2), daya tanggap (X3), kehandalan (X4), jaminan

(X5) bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

(56)

36

α = 5%. Hasil pengujian uji Fdapat ditemui pada tabel ANNOVA(analysis

of variance)dari output SPSS untuk menjawab hipotesis statistik yaitu: Ho = variabel X tidak ada pengaruh signifikan secara simultan terhadap

variabel Y.

Ha = variabel X berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel

Y

Dengan kriteria :

a. Ho ditolak dan Ha diterima, jika nilai signifikan (PValue) < 0,05. b. Ho diterima dan Ha ditolak, jika nilai signifikan (PValue) > 0,05.

3.10.2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel

independen yaitu bukti fisik (X1), empati (X2), daya tanggap (X3),

kehandalan (X4), jaminan (X5) secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen yaitu kepuasan konsumen (Y) pada tingkat

kepercayaan 95% atau α = 5%.Dengan hipotesis:

a. Bila nilai signifikan (PValue) < 0,05 maka (Ho) ditolak dan menerima alternatif (Ha) yang berarti ada pengaruh antara variabel bebas dan

variabel terikat.

b. Bila nilai signifikan (PValue) > 0,05 maka (Ho) diterima dan menolak alternatif (Ha) yang berarti tidak ada pengaruh antara variabel bebas dan

variabel terikat.

(57)

37

Semakin tinggi R², semakin penting suatu variabel karena dalam penelitian ini terdiri dari beberapa variabel, maka akan digunakan

koefisien determinasi untuk mengukur besar sumbangan dari variabel

bebas terhadap variabel terikat. Semakin besar koefisien determinasi

terkoreksi atau model regresi, maka model didapatkan akan semakin

(58)

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang dilakukan,

maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh yang positif

antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen Kurnia Perdana

Hotel di Bandar Lampung. Maka hipotesis penelitian ini diterima.

2. Hasil uji R2 sebesar 0.408 hal ini berarti sumbangan variabel X (Kualitas Pelayanan) berperan dalam mempengaruhi setiap variabel Y (Kepuasan

Konsumen) sebesar 40,8% dan sisanya 59,2% dipengaruhi oleh

variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti faktor harga,

tempat atau lokasi, promosi, dll.

3. Hasil hipotesis yang telah dilakukan diketahui bahwa F hitung > F Tabel

(16,417 > 2,29), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menujukkan

bahwa secara simultan variabel bebas yang terdiri dari Bukti fisik (X1),

Empati (X2), Daya tanggap (X3), Kehandalan (X4) dan Jaminan (X5)

berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel kepuasan

(59)

69

4. Berdasarkan hasil uji t sub variabel dari kualitas pelayanan berpengaruh

signifikan karena nilai t hitung pada masing-masing variabel X lebih

besardari t tabel. Artinya Ho ditolak dan Ha diterima, dan uji t untuk setiap

variabelnya ialah :

 Bukti fisik = 3.037 > t table = 1.980

 Empati = 2.435 > t table = 1.980

 Daya tanggap = 2.480 > t table = 1.980

 Kehandalan = 2.709 > t tabel = 1.980

 Jaminan = 3.620 > t tabel = 1.980

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diketahui

bahwa yaitu kualitas pelayanan (X) yang terdiri dari Bukti fisik (X1),

Empati (X2), Daya tanggap (X3), Kehandalan (X4) dan Jaminan (X5),

yang memiliki pengaruh paling besar terhadap kepuasan konsumen ialah

jaminan (X5) yang terdiri dari kemampuan karyawan meyakinkan

konsumen, menciptakan rasa aman, memberikan pelayanan dengan

sopan, danproduct knowledge yaitu sebesar 3,620 dan yang paling kecil pengaruhnya ialah empati (X2) yang terdiri dari perhatian khusus dalam

memberikan pelayanan, kecukupan waktu pelayanan,good personality, memiliki kepedulian yang tinggi, dan mampu memahami kebutuhan

konsumen yakni sebesar 2,435.

5. Keterbatasan pada penelitian ini adalah keterbatasan waktu yang dimiliki

(60)

70

untuk Kurnia Perdana Hotel khususnya pada kualitas pelayanan yang

berpengaruh pada kepuasan konsumen.

5.2 Saran

1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, variabel jaminan (X5) yang

terdiri dari kemampuan karyawan meyakinkan konsumen, menciptakan

rasa aman, memberikan pelayanan dengan sopan,product knowledge

mempunyai pengaruh yang terbesar dalam mempengaruhi kepuasan

konsumen. Untuk itu manajemen hotel harus mampu mempertahankan

jaminan yang sudah tercipta dengan baik. Kemampuan karyawan dalam

meyakinkan konsumen dan pengetahuan karyawan yang sudah baik

harus dapat dipertahankan, konsumen akan percaya dan yakin bahwa

mereka akan aman ketika menginap di Kurnia Perdana Hotel jika mereka

merasa yakin terhadap jaminan keamanan yang diberikan karyawan

Kurnia Perdana Hotel. Ini artinya tingkat keterjaminan yang ditawarkan

Kurnia Perdana Hotel sudah baik dan juga memberikan andil bagi

kepuasan pelanggan.

2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, variabel empati

(X2) yang terdiri dari perhatian khusus dalam memberikan pelayanan,

kecukupan waktu pelayanan,good personality, memiliki kepedulian yang tinggi, dan mampu memahami kebutuhan konsumen berpengaruh paling

rendah terhadap kepuasan konsumen, untuk itu manajemen Kurnia

(61)

71

memberikan perhatian yang tulus dalam memberikan pelayanan, lebih

memperhatikan kebutuhan dan keinginan para tamu, bersedia membantu

konsumen ketika membutuhkan bantuan. Hal tersebut dapat dilakukan

oleh Kurnia Perdana Hotel dengan memberikan pelatihan khusus kepada

karyawannya. Selain itu, manajemen Kurnia Perdana Hotel juga harus

memperhatikan kesejahteraan karyawannya, seperti kesesuai gaji,

kesesuaian jam kerja, tunjangan, dan jaminanan kesehatan, sehingga

karyawan memiliki semangat untuk bekerja karena mempunyai jaminan

yang baik dari perusahaan atau pihak manajemen Kurnia Perdana Hotel.

3. Dalam memenuhi kebutuhan konsumen, manajemen Kurnia Perdana

Hotel harus mampu memahami kebutuhan dan keinginan konsumen,

salah satunya dengan memberikan kesempatan kepada konsumen untuk

menyampaikan keluhan yang dirasakan misalnya dengan menyiapkan

kotak saran, atau mengirimkan keluhan kepada pihak manajemen melalui

pesan singkat.

4. Bagi peneliti lain diharapkan penelitian ini dapat membantu untuk dapat

mengembangkan penelitian selanjutnya, lalu disarankan peneliti lain

menambahkan variabel-variabel bebas lainnya agar lebih mengetahui

lagi mengenai kepuasan konsumen dan meggunakan objek-objek yang

(62)

DAFTAR PUSTAKA

Aini Safira, Fanani Dahlan, Wasis A. Latif . 2010. “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan”. Fakultas Ilmu Administrasi,

Universitas Brawijaya Malang.

Chu Po Young, Lee Yuan, Chao Yu. 2012. Service Quality, Customer Satisfaction, Customer Trust, And Loyalty In An E- Banking Context. National Chiao Tung University. Social Behavior and personality, 40 (8), 1271- 1284

Daryanto. 2011. “Sari Kuliah Manajemen Pemasaran”. Bandung : PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera

Ghozali,Imam. 2005.“Aplikasi Analisa Multivariate dengan program SPSS”.. Semarang : Universitas Diponegoro.

Hotel, 2014. Hotel Melati 2014. Dalam http. Wikipedia. org. Di akses pada 2 Desember 2014.

Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane. 2009. “Manajemen Pemasaran” edisi 13 jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Lubis, M. Saleh. 2013.”Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan : Studi pada Arumas Hotel Lubuk Sikaping”. Sekolah tinggi ilmu ekonomi (STIE) Yayasan Pendidikan Pasaman (YAPPAS). Jurnal Apresiasi Ekonomi. Vol 1, No 2, (Mei 2013), Hal : 77-85

Lovelock, ChristopherH. 2005. “Manajemen Pemasaran Jasa”, Jakarta : Indeks

Lupiyoadi, Rambat. 2011. “Manajemen Pemasaran Jasa”, edisi 2. Jakarta:: Salemba Empat

Maholtra, Naresh K. 2005. “Marketing research An Applied Orientation”. New Jersy : Pearson Education

(63)

Sawitri, Ni putu. 2013. “Pengaruh Kualitas Ppelayanan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan Tegal Sari Accommodation Di Ubud. Universitas Unadaya Bali. Jurnal manajemen, strategi bisnis, dan kewirausahaan Vol. 7, No. 1, Februari 2013

Sekaran, Uma. 2006.Metodologi penelitian untuk bisnis. Jakarta : Salemba empat Saladin, Djasmin. 2003. “Intisari Pemasaran dan unsur-unsur Pemasaran.”

Bandung : Linda Karya

Sanusi, Anwar. 2011. “Metodelogi Penelitian Bisnis”. Jakarta : Salemba Empat Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. 2006. “Metode Penelitian Survei”. Edisi

Revisi. Jakarta : Pustaka LP3ES Indonesia

Sugiyono. 2013.Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Afabeta.

Sulastiyono, Agus. 2011. Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Bandung : Alfabeta

Tjiptono, Fandy. 2008. “Service Management Mewujudkan Layanan Prima”. Edisi II .Yogyakarta : CV. Andi Offset.

Gambar

Tabel 1.1 Daftar  Pesaing Kurnia Perdana Hotel
Tabel 1.2 Tipe Kamar Kurnia Perdana Hotel
Tabel 1.3 Jumlah Keterisian Kamar (Okupansi) Kurnia Perdana HotelPeriode 2012 – 2014
Gambar 1.1 Paradigma Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Al-Haq adalah istilah yang sering digunakan kaum sufi apabila mereka menyebut atau merujuk kepada Tuhan.. yang benar kepada amal dan kegiatan yang sungguh-sungguh

Akan tetapi, penelitian yang dilakukan oleh penulis berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sobandi dan Sudarmadji, penelitian yang dilakukan penulis lebih

Agar nantinya penerus bangsa ini tidak hanya cerdas secara intelektual dan kinestetik tapi juga mempunyai moral dan tingkah laku yang baik sesuai dengan

 Pada tahap analisis dan desain, reviewer dapat berupa analisis sistem anggota team pengembangan sistem yang tidak terlibat langsung dengan penulisan dokumentasi atau analis

GH 5 yang mengalami kenaikan kandungan flavonoid dan fenolik total sebesar 13,0% dan 2,1% setelah terinfeksi penyakit karat dapat dipertimbangkan untuk dipilih sebagai ga- lur

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode demonstrasi langsung dengan cara mendeklamasikan puisi dapat meningkatkan ketrampilan

Gerakan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi komunisme membuat pelukis pada masa 1950an lebih memilih membebaskan karya seni mereka dari

Kegiatan belajar mengajar di sekolah memberikan peranan penting terhadap perubahan peserta didik. Kegiatan belajar mengajar ini menjadi kegiatan inti berlangsungnya proses