• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEREMPUAN DI BIDANG KEWARGANEGARAAN MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 12 TAHUN 2006 DI YOGYAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENUTUP PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEREMPUAN DI BIDANG KEWARGANEGARAAN MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 12 TAHUN 2006 DI YOGYAKARTA."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

52

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis yang dilakukan , maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Bahwa perlindungan hukum terhadap perempuan di bidang kewarganegaraan menurut Undang – undang No. 12 TAhun 2006 di Yogyakarta sudah dilakanakan dengan baik dan optimal. Karena pada prakteknya dalam pernikahan campuran istri tidak lagi diharuskan untuk mengikuti kewarganegaraan suaminya melainkan diberi pilihan untuk tetap berkewarganegaraan asal atau mengikuti suaminya. 2. Dalam penentuuan kewarganegaraan anak, perempuan dapat turut serta

menentukan kewarganegaraan anaknya hal ini dikarenakan dianutnya kewarganegaraan ganda terbatas dimana anak yang dilahirkan dalam perkawinan campuran memiliki dua kewarganegaraan yaitu kewarganegaraan ayah dan kewarganegaraan ibunya. Sehingga jika terjadi perceraian diantara kedua pasangan tersebut perempuan tetap dapat mengasuh anaknya tanpa kesulitan. 3. Bahwa pada prinsipnya tidak ditemukan kendala dalam pelaksanaan perlindungan

hukum terhadap perempuan menurut Undang – undang No. 12 Tahun 2006. Hal ini dikarenakan adanya kerjasama antara aparatur pemerintah dan masyarakat sehingga dapat dilaksanakan dengan sebaik- baiknya.

(2)

53

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas , maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Aparatur pemerinath harus melaksanakan pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan Undang – undang Kewarganegaraan No. 12 Tahun 2006 sehingga keberadaannya benar – benar dapat menjamin perlindungan hukum terhadap perempuan di segala aspek hukum

2. Perlu dilakukannya sosialisasi secara terus menerus terhadap masyarakat sehingga masyarakat dapat memahami dengan jelas pengaturan yang terdapat di dalam Undang – Undang No.12 Tahun 2006 khususnya sosialisasi terhadap perlindungan hukum terhadap perempuan dibidang kewarganegaraan.

(3)

54

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

Apakah Anda Seorang WNI, Khatulistiwa Press, 2006, Jakarta Koerniatmanto Soetoprawiro, 1994,Hukum Kewarganegaraan dan Keimigrasian Indonesia, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta M. Indradi Kusuma, Koerniatmanto Soetoprawiro, 2000,Diskriminasi warga

Negara dan Hak Asasi Manusia, Penerbit Komnas HAM , GANDI dan

FKKB , Jakarta

M.Indradi Kusuma, Wahyu Effendy, 2002,Kewarganegaraan Indonesia: Catatan kritis atas Hak – Hak Asasi Manusia dan Institusionalisasi

Diskriminasi Warga Negara, Penerbit Komnas HAM , GANDI, dan FKKB,

Jakarta

Sudargo Gautama, 1995,Hukum Perdata Internasional, Buku ke 7, Penerbit Alumni Bandung

……..,1997,Warga Negara dan Orang Asing, Penerbit Alumi, Bandung Shanty Dellyana, 1998,Wanita dan Anak Dimata Hukum, Liberty Yogyakarta.

B. PERUNDANG – UNDANGAN

Undang – undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

Undang – undang Nomer 62 Tahun 1958Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia

Undang – undang Nomer 7 Tahun 1984Tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan

Undang – undang Nomer 39 Tahun 1999Tentang Hak Asasi Manusia

(4)

55

Undang – undang Nomer 12 Tahun 2006Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia

Perarturan Pemerintah No. 2 Tahun 2007Tentang Tata Cara Memperoleh Kehilangan Pembatalan dan Memperoleh Kembali Kewarganegaraan RI Perarturan Menteri Hukum dan HAM no. M 01- HL.03.01 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pendaftaran Untuk Memperoleh Kewarganegaraan RI Berdasarkan Pasal 42 Undang- undang No.12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan RI

Referensi

Dokumen terkait

“Seorang wanita yang menikah dengan seorang pria berkewarganegaraan asing tidak secara otomatis mengikuti status kewarganegaraan suaminya tetapi mempunyai hak untuk

Status Anak Yang Lahir Dari Perkawinan Campuran Sebelum dan Sesudah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan ... Akibat Hukum Status Kewarganegaraan Ganda

- Terhadap anak yang lahir setelah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006.. (setelah 01 Agustus 2006) secara otomatis menjadi Warga

Namun, menurut Pasal 41 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, dinyatakan bahwa pemberian status warganegara Republik

PELAKSANAAN PEMBERIAN STATUS KEWARGANEGARAAN GANDA TERHADAP ANAK MENURUT UNDANG-UNDANG NO 12 TAHUN 2006 Jo PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK.. ASASI MANUSIA NO M.01-HL.03.01 DI

Kewarganegaraan No 12 tahun 2006 adalah tidak hanya masyarakat Tinghoa menyambut dengan antusias atas dikeluarkanya Undang- undang kewarganegaraan yang baru tersebut, tetapi juga

Apakah landasan yuridis status hak anak dalam menentukan kewarganegaraannya dalam perkawinan beda Negara berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi saya dengan judul : “ STATUS DAN KEDUDUKAN ANAK HASIL PERKAWINAN CAMPURAN MENURUT UNDANG-UNDANG NO.12 TAHUN 2006