BANDUNG DALAM KOMUNIKASI INFORMATIF MELALUI RUNNING TEXT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MENGENAI INFORMASI
PERUSAHAAN DI KALANGAN KARYAWANNYA
Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Penelitian Tugas Akhir
Oleh : Siti Arnie Garnila
NIM. 43308009
PROGRAM STUDI PUBLIC RELATIONS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya”
oleh : Siti Arnie Garnila
NIM. 43308009
Tugas Akhir ini dibawah bimbingan : Drs. A. Z. Jaffrie, BA
Efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya, pembuatan penelitiian ini bertujuan untuk mengetahui media Komunikasi Informatif seperti apa yang digunakan oleh Public Relations PT. Indoneptune Net
Manufacturing Bandung di Kalangan Karyawannya guna menciptakan
pemahaman yang benar mengenai suatu informasi yang beredar di lingkungan internal perusahaan. Oleh karenanya Public Relations perusahaan memilih
Running Text tersebut sebagai media alternatif yang dibuat agar dapat memaksimalkan fungsi dari system informasi internal.
Dalam Tugas Akhir ini peneliti menggunakan metodelogi dengan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Dimana hasil dari penelitian tersebut diuraikan oleh penulis secara mendalam dengan menggambarkan peristiwa atau fenomena yang ada tanpa melakukan perhitungan melalui prosedur kuantifikasi.
Hasil yang didapat setelah melaksanakan penelitian yaitu para karyawan yang bekerja sebagai staf administrasi di PT. Indoneptune Net Manufacturing
Bandung sebagai target khalayak dengan penggunaan Running Text dianggap tepat oleh penulis karena para karyawan tersebut menerima dalam keadaan sadar informasi yang diterbitkan dalam Running Text lalu dapat mengingatnya dan memahami informasi tersebut dengan benar sehingga menimbulkan perubahan opini para karyawan dan merubah intektualitas mereka sebagai perubahan kognitif hal tersebut dapat dikatakan efektif karena sesuai dengan tujuan perusahaan.
perusahaan agar membuat media Running Text tersebut dengan ukuran yang lebih besar berupa LCD yang ditempatkan pada setiap departemen yang ada di areal
public Interest serta menambah frekuensi penerbitan informasi dalam Running Text sehingga para karyawan akan lebih tanggap dalam penggunaan Running Text
in Their Employer’s Area”
The Effectiveness of Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung in Informative Communication Through Running Text To Increase The Understanding About The Firms Information in Their Employee’s Area. Making this research has a purpose for knowing what the informative communication media that is used by public relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung in their employer’s area for compose the right understanding about the informations in internal area’s of the firms. So that public relations of the firms choose Running Text as an alternative media that is made for maximum zing the function from the internal information system.
In this last task the research use a methodology by a quantitative and descriptive method. Where the results of the research are explain by writer clearly to describe the event or phenomena without do a counting through a quantification procedure.
The results after do a research are the employer’s who work as an administration staffs in PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung to be a target by using Running Text is true because that employer’s received the information in Running Text consciously than can remember it also understanding its information truly so that raised the alternative. It means effective because it same with the firms aim.
After studying and understanding the research results so the writer conclude that using Running Text is some with firms aim if it refer to the administration staffs but for the general employer’s it can’t say maximal because there is still a wrong information and the information is not delivered by the administration staffs.
vii
Puji dan syukur kehadiarat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang
dilakukan di PT. Indoneptune Net Manifacturing Bandung sebagai salah satu syarat kelulusan Diploma Tiga.
Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi memperbaiki Tugas Akhir ini, walaupun demikian penulis telah berusaha sebaik mungkin agar dapat mempersembahkan
yang terbaik. Penulis menyadari bahwa selama menempuh pendidikan di UNIKOM khususnya selama penyusunan tugas Akhir ini, penulis mendapat
banyak bantuan, perhatian, masukan dan dorongan dari banyak pihak. Terutama keluarga, khususnya Bapak, Ibu dan atas segala do’a, kasih sayang, nasehat dan dukungan yang telah diberikan pada penulis. Selain itu, pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu. Redjo. Drs.,MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik UNIKOM Bandung.
2. Bapak Drs. Manap Solihat M.Si, selaku Dosen Wali dan ketua Program Studi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UNIKOM Bandung.
3. Ibu Melly Maulin. M.Si, Selaku Sekretaris Prodi Public Relation dan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UNIKOM Bandung.
viii
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UNIKOM Bandung.
7. Bapak Budi H. Kurniawan (Staf Netting dan PGA PT. Indoneptune Net Manufacturing) selaku narasumber utama di instansi tempat penelitian yang
telah memberikan waktu, motivasi, pengarahan, dan saran yang berguna disela-sela kesibukannya yang luar biasa.
8. Rekan-rekan seperjuangan (Acep Badrul, Hero Dika, Nandini Juanita, Yusuf Panindra, dan rekan-rekan di Public Relations 1) yang selalu memberikan semangat dan informasi kepada penulis.
9. Yusuf Yustiyan yang telah memberikan semangat dan juga bantuannya dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
10.Saudara ( Ajeng,Teh Anggi, Teh Ayu, Deden, Sigit, Faisal, Fahmi, Om Jujun)
yang memberikan Motivasi dan bantuannya.
Dengan segala keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang penulis miliki
Tugas Akhir ini banyak sekali kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis berdoa semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis umumnya
bagi yang membacanya, Amin.
Bandung, Juli 2011
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Memasuki era globalisasi perkembangan teknologi informasi semakin beragam. Kesadaran masyarakat khususnya di sektor usaha dan lingkungan bisnis akan perlunya komunikasi yang efektif menjadikan teknologi sebagai alat yang
mempermudah dalam penyampaian pesan. Dalam suatu perusahaan yang memiliki organisasi kepemimpinan yang cukup besar teknologi informasi
memiliki banyak ragam, oleh karenanya diperlukan pemilihan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Public Relations adalah salah satu metode komunikasi yang dimiliki oleh
suatu badan atau organisasi bisnis, salah satu tugasnya yaitu sebagai fasilitator komunikasi dengan mengelola arus atau mengunakan teknik-teknik tertentu yang
salah satunya adalah teknik komunikasi informatif yang berlangsung di dalam perusahaan agar tujuan perusahaan dalam menjalankan usahanya sesuai dengan yang diharapkan manajemen melalui cara- cara yang efektif.
Penyajian bentuk media penyampai pesan yang saat ini banyak dipergunakan setelah memasuki era modernisasi adalah melalui perangkat
komputer berupa Bulletin Board atau pengumuman elektronik berbentuk pesan yang dikontribusikan dari sebuah server seperti menggunakan intranet, ekstranet dan internet. Dengan menggunakan saluran tersebut memungkinkan untuk
Di PT. Indoneptune Net Manufacturing menyampaikan pesan informatif menggunakan saluran media melalui intranet yang ada dalam sistem teknologi
informasi internal perusahaan berupa Running text yang terdapat di setiap
personal Computer karyawan. Perusahaan memilih Running text dari faktor
efektivitas penyampaian pesan baik dari segi biaya dan juga waktu.
Definisi Public Relations muncul dari Scott M. Cutlip, Allen H. Center dan Glen M. Broom dalam bukunya Effective Public Relations Edisi kesembilan
yaitu:
“Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur individual dan organisasi yang punya kepentingan publik, serta merencanakan dan melaksanakan program aksi dalam rangka mendapat pemahaman dan penerimaan publik”. (Cutlip & Center, 2007: 5).
Dari kedua definisi tersebut sangat jelas bahwa Public Relations adalah suatu
fungsi dari kegiatan manajemen dengan melakukan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dan membina hubungan dengan publiknya melalui
komunikasi.
Kegiatan tersebut termasuk dalam pengelolaan komunikasi yang terjadi di dalam lingkungan perusahaan atau komunikasi yang berlangsung dalam lingkup
internal perusahaan. Dalam kasus ini Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing memfokuskan pada kajian internal public relations karena publik
sasarannya adalah karyawan PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung khususnya 60 orang staf administrasi dan 561 orang karyawan secara umum.
Internal Public Relations sering juga disebut hubungan internal yaitu
hubungan yang baik dan saling bermanfaat antara manajer dan karyawan tempat organisasi menggantungkan kesuksesannya. Pendapat tersebut dari Cutlip &
Center.
Menurut Carl I. Hovlan, definisi komunikasi yang dikutip oleh Onong
Uchana Effendy adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.
Kegiatan komunikasi dilakukan dengan berbagai teknik salah satunya
komunikasi informatif yang menjadi tugas seorang Public Relations agar komunikasi informatif tersebut dilakukan secara efektif.
Komunikasi informatif adalah jenis komunikasi yang bertujuan memberikan informasi atau penjelasan. Isi informasi itu sendiri bisa bersifat pemaparan pandangan.1
Komunikasi informatif tersebut diupayakan agar berlangsung secara efektif. Kata efektif berasal dari kata efek yang dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia diartikan akibat atau hasil daya pengaruh dari sesuatu, dan kata efektif diartikan sebagai suatu pengaruh, akibat atau kesan. (Poerwadarmita, 1984).
Dari kata efek dan efektif penulis tertarik dengan kata efektivitas yang
diartikan oleh beberapa ahli. Pengertian efektivitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan.
Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektifitas media informasi dari Dr. Walter Lindemann yang disebut Effektiveness Yardstick yaitu :
1
“Ukuran kemampuan untuk memilih tujuan dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang tepat untuk mencapai tujuan yang direncanakan.”
(Lindemann dalam Djuarsa, 2004).
Dengan kondisi tersebut, penulis merasa tertarik untuk menulis mengenai
bagaimana Efektivitas komunikasi Informatif Public Relations PT. Indoneptune
Net Manufacturing Bandung melalui Running text dikalangan karyawannya sebagai suatu aplikasi keilmuan kajian Public Relations, karena itu penulis
mengambil judul penelitian “Efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya”.
1.2 Identifikasi Masalah
Untuk memberi arah pada penelitian yang dilakukan, maka penulis
menyusun identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana khalayak sasaran efektivitas Public Relations PT. Indoneptune
Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui
Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?
2. Bagaimana ketepatan media dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai
3. Bagaimana penerimaan karyawan dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif
melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?
4. Bagaimana kesadaran karyawan dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai
Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?
5. Bagaimana pengingatan karyawan dalam efektivitas Public Relations PT.
Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?
6. Bagaimana pemahaman karyawan dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif
melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?
7. Bagaimana perubahan opini karyawan dalam efektivitas Public Relations
PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman
Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?
8. Bagaimana perubahan kognitif karyawan dalam efektivitas Public
Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?
9. Bagaimana efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di
Kalangan Karyawannya?
1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud penelitian yang dilakukan adalah aplikasi dari ilmu Public Relations untuk mendeskripsikan atau menjelaskan efektivitas Public
Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam
Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya. 1.3.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penyusunan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui khalayak sasaran efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi
Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya.
2. Untuk mengetahui ketepatan media dalam efektivitas Public
Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan
Karyawannya.
3. Untuk mengetahui penerimaan karyawan dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam
Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan
Karyawannya.
4. Untuk mengetahui kesadaran karyawan dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam
Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan
Karyawannya.
5. Untuk mengetahui pengingatan karyawan dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam
Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan
Karyawannya.
6. Untuk mengetahui pemahaman karyawan dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam
Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan
7. Untuk mengetahui perubahan opini karyawan dalam efektivitas
Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung
dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di
Kalangan Karyawannya.
8. Untuk mengetahui perubahan kognitif karyawan dalam efektivitas
Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung
dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di
Kalangan Karyawannya.
9. Untuk mengetahui efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui
Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi
Perusahaan di Kalangan Karyawannya.
1.4. Kegunaan Penelitian
Dengan pelaksanaan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
kegunaan yang dibutuhkan oleh berbagai pihak sebagai berikut : 1.4.1. Secara Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini berguna sebagai aplikasi ilmu Public Relations secara umum menggunakan definisi dalam konsep dan tentang kegiatan internal Public Relations pada PT. Indoneptune Net
Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung melalui Running Text di kalangan karyawannya.
1.4.2. Secara Praktis
Untuk dapat memahami masalah yang diteliti, maka penulis
mengharapkan penelitian ini memberi kegunaan sebagai berikut : 1. Untuk Peneliti
Penelitian ini berguna bagi peneliti sebagai pengembangan
ilmu Public Relations secara umum dan efektivitas teknik komunikasi informatif Public Relations secara khusus.
2. Untuk Akademik atau Perguruan Tinggi
Penelitian ini berguna bagi mahasiswa Universitas Komputer Indonesia secara umum dan mahasiswa Public Relations
secara khusus sebagai literatur dan reverensi bagi yang akan melakukan penelitian dalam kajian ilmu yang sama.
3. Untuk Perusahaan atau Masyarakat
Penelitian ini berguna bagi perusahaan dan masyarakat sebagai bahan evaluasi, perbandingan serta pengetahuan dalam
ilmu Public Relations melalui media internal perusahaan.
1.5. Kerangka Pemikiran 1.5.1. Kerangka Teoritis
Dari penelitian yang telah dilakukan, diketahui suatu variabel
Indoneptune Net Manufacturing Bandung melalui Running Text di Kalangan Karyawannya yaitu variable X adalah Efektivitas.
Pada penelitian ini penulis memilih pengertian efektifitas menurut Lindemann karena dengan menggunakan pengertian variable X ini lebih
jelas dan dapat dipahami sebagai berikut :
“Ukuran kemampuan untuk memilih tujuan dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang tepat untuk mencapai tujuan yang
direncanakan.” (Lindemann dalam Djuarsa, 2004).
Dari definisi efektivitas diatas adalah model efektivitas media
komunikasi menurut The Public Relations Effectiveness Yardstick model
untuk mengukur pencapaian tujuan dari rencana tiga level yaitu level pertama adalah evaluasi (target khalayak dan ketepatan media),
Intermediate (penerimaan, kesadaran, pengingatan dan pemahaman) dan
Advance (perubahan opini dan perubahan kognitif).
Dalam devinisi efektivitas menurut Lindemann tersebut terdapat indikator target berupa :
1. Target khalayak yaitu individu, kelompok, masyarakat atau
organisasi yang menjadi objek dari suatu perusahaan atau badan atau instansi.
2. Ketepatan media yaitu kecocokan dan keserasian media sehingga dapat mencapai tujuan.
3. Penerimaan yaitu tersampaikannya informasi kepada target
4. Kesadaran yaitu adanya keinginan untuk melakukan sesuatu tanpa paksaan.
5. Pengingatan yaitu menemukan kembali dan membahasakannya dalam fikiran mengenai sesuatu yang ada dimasa lalu.
6. Pemahaman yaitu pengertian dari suatu masalah secara mendalam. 7. Perubahan opini yaitu tergantikannya suatu pendapat dengan
pendapat baru yang lain.
8. Perubahan kognitif yaitu perubahan intelektualitas seseorang atau dari tidak tahu menjadi tahu.
1.5.2. Kerangka Konseptual
Berdasarkan kerangka teoritis tersebut, maka penulis
mengaplikasikan The Public Relations Effektiveness model sebagai indikator penelitian ini.
Kedelapan unsur dari variabel diatas yang digunakan sebagai indikator penelitian dalam keadaan setelah kegiatan dilaksanakan dan hal tersebut sebagai hasil dari tujuan permasalahan yang dikaji penulis.
Indikator tersebut digunakan untuk menjabarkan tujuan penelitian yaitu mendapat jawaban dari teknik komunikasi informatif yang dilakukan
Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung melalui
Running Text di kalangan karyawannya dalam meningkatkan pemahaman
The PR Effektiveness Yardstick Model :
Sumber : Dr. Walter K. Lindenmann dalam Djuarsa, 2004. Didalam The Public Relations Effektiveness Model ini tingkatan
pencapaian tujuan dibagi menjadi tiga tahapan yang pertama adalah evaluasi yang didalamnya terdapat target khalayak yaitu karyawan PT.
Indoneptune Net Manufacturing Bandung dan ketepatan media berupa penggunaan Running Text yang termasuk kedalam bentuk media Bulletin Electronik lalu yang kedua adalah tahap intermediate yang isinya dimana
terdapat penerimaan, kesadaran, pengingatan dan pemahaman itu tentang isi dari berita atau informasi yang terdapat dalam Running Text dan yang
terakhir adalah Advance yang menentukan akhir dari tujuan komunikasi
Evaluasi
Target khalayak
Ketepatan media
Intermediate
penerimaan
kesadaran
pengingatan
pemahaman
Advance
perubahan opini
informatif PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung yaitu berupa perubahan opini dan perubahan kognitif.
1.6. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian disusun untuk mempermudah menemukan jawaban dari penelitian yang penulis lakukan. Karena itu penulis menyusunnya kedalam sebuah daftar.
1. Bagaimana target khalayak efektivitas Public Relations PT. Indoneptune
Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui
Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi
Perusahaan di Kalangan Karyawannya?
a. Siapa yang menjadi target khalayak kegiatan ini?
b. Berapa banyak target khalayak dari kegiatan ini? c. Apa ada pembagian jenis target khalayak kegiatan ini?
2. Bagaimana ketepatan media dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai
Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?
a. Mengapa Running Text dipilih sebagai media penyampai
informasi?
b. Apakah dengan penggunaan Running Text tujuan perusahaan dapat tercapai?
d. Kapan Running Text dapat diakses oleh karyawan?
3. Bagaimana penerimaan karyawan dalam efektivitas Public Relations PT.
Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai
Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?
a. Apa semua karyawan menerima informasi dalam Running Text?
b. Bagaimana cara karyawan menerima informasi dalam Running
Text?
c. Apakah para karyawan secara serentak memdapat informasi dalam
Running Text?
d. Apakah terdapat pengaruh lain dari penerimaan karyawan mengenai suatu informasi dari Running Text?
4. Bagaimana kesadaran karyawan dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif
melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?
a. Apakah mereka sadar mendapat informasi dari Running Text?
b. Apakah mereka dengan sukarela mengakses informasi tersebut tanpa paksaan?
c. Apa yang menyebabkan mereka sadar untuk tetap menggunakan
Running Text sebagai sumber informasi?
5. Bagaimana pengingatan karyawan dalam efektivitas Public Relations PT.
melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?
a. Apa yang mereka ingat tentang Running Text?
b. Apakah mereka mengingat dengan baik isi dari media Running Text tersebut?
c. Berapa lama mereka dapat mengingatnya?
d. Bagaimana cara mereka mengingat informasi yang diterbitkan
dalam Running Text?
6. Bagaimana pemahaman karyawan dalam efektivitas Public Relations PT.
Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?
a. Apakah mereka paham isi informasi dalam Running Text?
b. Apakah ada faktor lain yang mempengaruhi pemahaman para
karyawan?
c. Bagaimana cara mencapai pemahaman karyawan yang diharapkan oleh perusahaan?
7. Bagaimana perubahan opini karyawan dalam efektivitas Public Relations
PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi
Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?
a. Apakah terdapat perubahan opini karyawan setelah menggunakan
b. Bagaimana cara mengetahui perubahan tersebut?
8. Bagaimana perubahan kognitif karyawan dalam efektivitas Public
Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam
Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan
Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya? a. Apakah terdapat perubahan kognitif karyawan setelah
menggunakan Running Text sebagai media informasi?
b. Bagaimana cara mengetahui perubahan tersebut?
9. Bagaimana efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running
Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?
1.7. Subjek dan Informan 1.7.1. Subjek Penelitan
Subjek penelitian adalah “kumpulan objek penelitian yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan atau keseluruhan unit
sampel yang memiliki ciri-ciri yang sama menurut kriteria penelitian yang sedang dilakukan. Yang dijadikan subjek penelitian pada penelitian ini
adalah karyawan PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung yang terlibat dalam pelaksanaan komunikasi informatif Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung yang merupakan bagian dari
1.7.2. Informan Penelitian
Informan penelitian adalah “ketika peneliti meneliti sebagian dari
elemen-elemen tertentu suatu populasi”. (Ruslan, 2010:139).
Menurut Jalaludin Rahmat dalam bukunya Metode Penelitian
Komunikasi menyebutkan informan sebagai “suatu kumpulan objek penelitian hanya dengan mempelajari dan mengamati sebagian dari kumpulan itu”. (Rahmat, 2002:78).
Berdasarkan data yang ada jumlah seluruh populasi sebanyak 591 orang. Teknik penarikan sampel pada penelitian menggunakan teknik :
“Non-Propability Sampling yaitu teknik yang tidak memberikan peluang (kesempatan) yang sama bagi setiap unsur-unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel”. (Ruslan,
2010:151).
Rosady Ruslan juga menerangkan tentang jenis-jenis Non-Propability Sampling dalam bukunya Metode Penelitian Public Relations
dan Komunikasi yang salah satunya adalah Purposive Sampling.
Purposive Sampling adalah pemilihan sampel berdasarkan pada
karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut paut dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
Manufacturing Bandung dan satu Pranata Public Relations Officer PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dapat dilihat sebagai berikut :
Table 1.1 Data Informan
NO. NAMA DEPARTEMEN
1 Firmansyah PGA
2 Agus Supriatna Purchasing
3 Ika Kurniati Akunting
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
deskriptif. Pengertian pendekatan kualitatif menurut Strauss and Corbin (1997) yang dikutip oleh Rosady Ruslan dalam bukunya Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi adalah :
“merupakan jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistika atau
cara kuntifikasi lainnya”. (2010:214).
individu, kelompok, masyarakat, organisasi tertentu dalam konteks setting tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif dan holistic (Bogdan and
Taylor, 1992:22).
Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapat pemahaman yang sifatnya
umum terhadap kenyataan social dari perspektif partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi diperoleh setelah melakukan analisis terhadap kenyataan social yang menjadi fokus penelitian, dan kemudian ditarik
suatu kesimpulan berupa pemahaman umum tentang kenyataan-kenyataan tersebut.
Metodelogi penelitian yang digunakan adalah deskriptif dimana isinya hanya memaparkan situasi atau perisiwa. Metode ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Beberapa
penulis memperluas penelitian deskriptif kepada segala penelitian selain penelitian historis dan eksperimental. Penelitian deskriptif adalah penelitan survai
(Isaac dan Michael, 1981:46).
Pada hakikatnya, metode deskriptif mengumpulkan data secara univariat.
Karakteristik data diperoleh dengan ukuran-ukuran kecenderungan pusat atau
1.9. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan, digunakan teknik pengumpulan
data melalui survai berupa wawancara, dokumentasi, studi pustaka dan internet Searching.
1. Survai
Menurut Rosady Ruslan survey merupakan teknik pengumpulan data yang mengunakan instrument wawancara untuk mendapat
tanggapan dari responden atau informan yang diteliti, wawancara adalah mencatat jawaban responden atas pertanyaan dari peneliti.
(2010:221) 2. Dokumentasi
Berupa kontak dengan pelaku atau sebagai partisipan yang terlibat
pada suatu peristiwa sejarah masa lalu. 3. Studi Pustaka
Merupakan pendayagunaan sumber informasi di perpustakaan dan jasa informasi dan literatur lainnya yang tersedia. (Singarimbun,1987:79).
4. Internet Searching
Pencarian melalui pengambilan data atau informasi dari internet.
1.10. Teknik Analisa Data
Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
seluruh data dan informasi yang diperlukan dalam suatu penelitian. Peneliti membagi analisis data kedalam beberapa tahap menurut Rosady Ruslan (2010:
167) yaitu pengeditan, pengodean dan pemprosesan. 1. Pengeditan (Editing)
Pengeditan merupakan proses pengecekan dan penyesuaian yang diperlukan terhadap data penelitian, yaitu untuk memudahkan proses pengkodean dan pemprosesan data melalui statistik. Hal ini
sebagai upaya menghindari kesalahan, pengecekan kelengkapan pengisian lembaran atau relevansi jawaban tertulis, keterbacaan
tulisan, dan kejelasan makna serta telaah kesiapan dalam suatu proses pencatatan yang dilakukan pengumpul data.
2. Pengkodean (Coding)
Pemberian kode adalah proses identifikasi dan klasifikasi data penelitian de dalam skor numeric atau simbol-simbol tertentu.
Pemberian kode ini untuk mempermudah serta meningkatkan efisiensi data entry processing ke system program komputer.
3. Pemprosesan data (Data Processing)
Sebagian besar peneliti dalam melakukan pemprosesan dan analisi data yang lebih canggih, cepat, lebih akurat, dan efisien adalah
1.11. Lokasi dan Waktu 1.1. Lokasi Penelitian
Peneliti melakukan Penelitian di PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung Jln. Raya Bandung-Garut Km. 25 Rancaekek,
Sumber : Agenda Peneliti
1.12. Sistematika Pembahasan Bab I Pendahuluan
Penjelasan tentang permasalahan yang melatarbelakangi isi laporan tugas akhir yang disusun dengan mengacu pada tugas yang diajukan, didukung oleh
penelitian yang dilakukan secara intensif, yang berisi dengan BAB I mengenai Pendahuluan yang isinya latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud
dan tujuan, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, pertanyaan penelitian, subjek dan informan, metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisa data dan lokasi dan waktu penelitian.
Pada BAB II membahas mengenai Tinjuan Pustaka yang isinya menguraikan teori-teori yang berkaitan dengan objek yang diteliti, meliputi Public
Relations, Peranan, tujuan, dan fungsi yang berisi tinjauan tentang Komunikasi,
Public Relations, organisasi dan komunikasi organisasi, media Internal, Running Text, Karyawan dan efektivitas.
Pada BAB III membahas mengenai Objek Penelitian. Pembahasan tentang objek penelitian seperti sejarah berdirinya PT. Indoneptune Net Manufacturing, sejarah divisi Personalia dan General Affair, visi dan misi PT. Indoneptune Net
Manufacturing, kegiatan usaha PT. Indoneptune Net Manufacturing, organisasi dan
13 bimbingan BAB 4
14 Acc BAB 4
15 menyusun BAB 5
16 bimbingan BAB 5
17 Acc BAB 5
18 penyempurnaan BAB 1 s/d
tata kerja PT. Indoneptune Net Manufacturing dan job descriptions PT. Indoneptune Net Manufacturing, inventaris PT. Indoneptune Net Manufacturing.
Selajutnya dalam penelitian ini BAB IV berisi Hasil Penelitian dan Pembahasan tentang uraian hasil penelitian dengan menganalisa data yang
diperoleh melalui wawancara, studi pustaka, dokumentasi dan internet searching. Dalam BAB ini dibahas secara mendalam mengenai target khalayak, ketepatan media, penerimaan, kesadaran, pengingatan, pemahaman, perubahan opini hingga
perubahan kognitif yang diambil dari tiga level The Public Relations Effetiveness Yardstick Model yaitu Evalusi, Moderate dan Advance yang menghasilkan
Efektivitas Public Relations PT. Indoneptune NetManufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya.
Pada BAB V yaitu bab terakhir membahas mengenai kesimpulan dan saran. Terdiri dari kesimpulan hasil penelitian maupun jawaban atas identifikasi
25
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan dibahas secara teoritis tentang konsep Efektivitas
Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam
Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya, untuk menerangkan
lebih menyeluruh tentang variabel dari penelitian.
2.1 Ilmu Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu fenomena sosial yang kemudian menjadi ilmu yang secara akademik berdisiplin mandiri, dewasa ini dianggap amat penting
sehubungan dengan dampak sosial yang menjadi kendala bagi kemaslahatan umat manusia akibat perkembangan teknologi.
Ilmu komunikasi, apabila diaplikasikan secara benar akan mampu mencegah dan menghilangkan konflik antarpribadi, antarkelompok, antarsuku, antarbangsa, dan antarras, membina kesatuan dan persatuan umat manusia.
Semakin besar suatu masyarakat yang berarti semakin banyak manusia yang dicakup, cenderung akan semakin banyak masalah yang timbul, akibat
Menurut Onong U. Effendi dalam bukunya Ilmu, Teori dan Falsafah Komunikasi, Komunikasi memiliki hakikat berupa proses pernyataan antar
manusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya.(1993:28).
Dalam bahasa komunikasi adalah pernyataan dimana pesan (message), orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator (communicator) sedangkan orang yang menerima pernyataan diberi nama komunikan (communicate). Untuk
tegasnya komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunkator kepada komunikan.
Komunikasi juga berasal dari bahasa latin yaitu “communication”. Istilah lain bersumber dari kata “Communis” yang berarti sama. Arti sama dalam kontek ini yaitu sama makna.
2.1.1 Lingkup Komunikasi
Ilmu komunikasi merupakan ilmu yang mempelajari, menelaah dan
meneliti kegiatan-kegiatan komunikasi manusia yang luas ruang lingkupnya dan banyak dimensinya. Berikut jenis-jenis komunikasi menurut konteknya :
a. Bidang Komunikasi.
Bidang komunikasi terdiri dari Komunikasi sosial, Komunikasi
b. Sifat komunikasi
Sifat komunikasi terdiri dari Komunikasi verbal, Komunikasi
nirverbal, Komunikasi tatap muka dan Komunikasi bermedia. c. Tatanan komunikasi
Tatanan komunikasi terdiri dari Komunikasi pribadi,Komunikasi intrapribadi, Komunikasi antar pribadi, Komunikasi kelompok group, Komunikasi massa, Media massa cetak dan Media massa elektronik.
d. Tujuan komunikasi
Tujuan komunikasi terdiri dari Mengubah sikap, Mengubah opini,
Mengubahprilaku dan Mengubah masyarakat. e. Fungsi komunikasi
Fungsi komunikasi terdiri dari Menginformasikan, Mendidik,
Menghibur dan Mempengaruhi. f. Teknik komunikasi
Teknik komunikasi terdiri dari Komunikasi informatif, Komunikasi persuasive, Komunikasi koersif, Komunikasi instruktif dan Hubungan manusia.
g. Metode komunikasi
Metode komunikasi terdiri dari Jurnalistik, Public Relations atau
2.1.2 Komunikasi Informatif
Komunikasi Informatif (informative Comunication)
Komunikasi informatif adalah suatu pesan kepada seseorang atau sejumlah orang tentang hal-hal baru yang diketahuinya. Teknik ini berdampak
kognitif, pasalnya komunikan hanya mengetahui saja. Seperti halnya dalam penyampaian berita dalam media cetak maupun elektronik. Pada teknik informatif ini berlaku umum, medianya menimbulkan
keserempakan, serta komunikasinya heterogen. Biasanya teknik informatif yang digunakan oleh media bersifat asosiasi, yaitu dengan cara
menumpangkan penyajian pesan pada objek atau peristiwa yang sedang menarik perhatian khalayak4.
Menurut sumber lain komunikasi informatif yaitu Teknik
komunikasi informatif, yakni suatu teknik komunikasi yang dilakukan agar orang lain (komunikan) mengerti dan tahu. Bisa kita temukan teknik ini
pada semua bentuk komunikasi personal, bentuk komunikasi media, ataupun bentuk komunikasi massa5.
Sedangkan komunikasi informatif memiliki tiga hal yang harus
diperhatikan agar komunikasi informatif ini dapat berhasil yaitu memiliki urusan menarik perhatian, mengusahakan agar komunikan bersedia
menerima isi pesan dan komunikan bersedia menyimpan isi pesan.
4 http://fisikavisikuwhynarnoe.blogspot.com/2009/11/teori-pengertian-komunikasi.html 18:11 sabtu 07/05/2011
5
2.1.3 Faktor-faktor Penunjang Komunikasi Efektif
Mengapa kita mempelajari dan teliti komunikasi? Jawabannya,
karena kita ingin mengetahui bagaimana efek suatu jenis komunikasi kepeda seseorang. Terhadap suatu pesan yang kita komuniksikan kita ingin
mempunyai kemampuan untuk meramalkan efek yang akan timbul pada komunikan.
Wilbur Schramm menampilkan apa yang disebut “The conditions of
success in communication”, yakni kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita
kehendaki.
Kondisi tersebut dapat dirumuskan sebagi berikut :
1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga
dapat menarik perhatian komunikan.
2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada
pengalaman yang sama antara komunikator dengan komunikan, sehingga sama-sama mengerti.
3. Pesan yang harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan
dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
4. Pesan yang menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia bergerak untuk memberikan tanggapan yang
2.2 Public Relations
2.2.1 Pengertian Public Relations
Usaha untuk mendefinisikan public relations sebagai sebuah bidang professional dan disiplin akademis telah banyak dilkukan serta
memiliki beragam definisi. Sifat dasar pekerjaan ini dan adaptasinya yang konstan dengan kebutuhan masyarakat telah membuatnya menjadi target dari pendefinisian. Public relations telah dipraktikkan di banyak
organisasi, mulai dari perusahaan telekomunikasi multinasional besar sampai agensi pelayanan masyarakat kecil dan organisasi gerakan social
yang masih pemula.
Dalam pernyataan resmi yang di terbitkan oleh PRSA (Public Relations Society of Amerika) yang merupakan perkumpulan tertua dan
paling besar yang melayani para prktisi public relations menyatakan bahwa Public Relations:
“membantu masyarakat kita yang kompleks dan puralistik dalam mengambil keputusan dan berfungsi lebih efektif dengan cara berkontribusi pada terciptanya saling pengerti di antara kelompok dan institusi terkait. Public relations ini berusaha mengharmoniskan publik dengan kebijakan publik.”
Definisi Public Relations yang lain yaitu terdapat dari beberapa ahli antara lain :
“Public relations is Philosophy of management which places the interest people first in every decision and action it is expressed in
policies interpreted to the public to secure understanding and
(Public relations adalah falsafah manajemen yang dalam keputusan dan tindakannya mendahulukan orang lain), (Abdurachman,
1965:27)
Definisi lain muncul dari Scott M. Cutlip, Allen H. Center dan Glen M.
Broom dalam bukunya Effective Public Relations Edisi kesembilan yaitu : “Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur individual dan organisasi yang punya kepentingan publik, serta merencanakan dan melaksanakan program aksi dalam rangka mendapat pemahaman dan penerimaan publik”. (Cutlip & Center, 2007: 5).
Sedangkan menurut Reck mengatakan “Public relations adalah kelanjutan dari proses penerapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan dan
sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang atau golongan agar memperoleh kepercayaan dan restu dari mereka, kedua pelaksanaan, kebijaksanaan, pelayanan dan sikap adalah untuk menjamin adanya
pengertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya.
Definisi public relations menurut J.C, Seidel, Public Relations
Director, Division of Housing, state of New York berbunyi :
“Public Relations is the Continuing proccess by shich management endeavors to obtain goodwill and understanding of its costomers, its employee and public at large, inwardly through self analysis and corrections, outwardly through all means of expression.” (Public Relations adalah proses yang kontinu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para langgananya, pegawainya dan public umumnya; kedalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan).
Public Relations menurut Frank Jefkins dan Yadin dalam bukunya Public
Relations yaitu “Kegiatan penciptaan pemahaman melalui
akan muncul perubahan yang berdampak”. (Jefkins & Yadin, 2002:2).
2.2.2 Tujuan Public Relations
Tujuan public relations adalah mengembangkan keberuntungan dan memperoleh opini publik yang menciptakan kerjasama berdasarkan
hubungan yang harmonis dengan berbagai publik, kegiatan public relations diarahkan keluar dan kedalam. (Abdurachman, 1984 : 34).
Greener mengatakan Public Relations adalah presentasi positif
suatu organisasi kepada keseluruhan publiknya. Maka dapat dikatakan bahwa Publik Relations merupakan kegiatan komunikasi suatu organisasi
(perusahaan) dalam menciptkan reputasi yang positif perusahaan di hadapan para stakeholder sehingga perusahaan dapat terus menjalankan bisnisnya dengan baik.
Berdasarkan pengertian di atas maka public relations memiliki beberapa tujuan seperti di bawah ini:
1. Untuk menciptakan citra (reputasi) yang positif kepercayaan dan saling pengertian dari publik atau masyarakat pada umumnya.
2. Untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
4. Usaha menciptakan relasi yang harmonis antara organisasi (perusahaan) dengan publiknya yang sangat berguna sebagai
input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. Menurut Frank Jefkins dan Yadin dalam bukunya Public Relations
memiliki tujuan membantu organisasi untuk mengantisipasi dan memproses persepsi dan opini publik, merespon nilai dan gaya hidup yang baru, merespon pergeseran antara ekspektorat dan mearespon
perubahan-perubahan lain dilingkungan. (2002:29).
Dalam tujuan menurut Frank Jefkins tersebut jelas bahwa Public
Relations sebagai metode komunikasi yang digunakan oleh organisasi atau perusahaan mejalankan kegiatannya dalam mengantisipasi, memproses persepsi publiknya dan selalu mengikuti perubahan-perubahan atau
modernisasi zaman salah satunya dibidang teknologi informasi.
2.2.3 Fungsi Public Relations
Public relations dalam praktiknya memiliki suatu fungsi kepemimpinan dan manajemen yang membantu pencapaiaan tujuan suatu
organisasi atau perusahaan. Para ahli bisnis sering membedakan kepemimpinan dari manajemen dengan mengatakan bahwa kepemimpinan
berarti melakukan hal yang benar dan membuat pilihan yang benar, sementara manajemen berarti melakukan sesuatu dengan benar. Sebagai menejer para praktisi Public Relations merancang serta mengorganisasi
bagi organisasi mereka. Seperti halnya pemimpin, para menejer komunikasi terlibat dalam perencanaan, tetapi umumnya hanya
perencanaan jangka menengah, seperti dalam pengembangan komunikasi untuk rencana pemasaran beberapa tahun, menentukan pesan-pesan kunci
untuk program pelatihan ‘perubahan budaya’ organisasi dll.
Secara tradisional, para praktisi professional public relations dipandang sebagi seorang menejer komunikasi dibanding pemimpin
organisasi. Pemimpin adalah seorang individu yang bertanggung jawab dalam membangun dan mempertahankan nama baik organisasi dalam
jangka panjang, membantu organisasi meraih tujuan pencapaian keuntungan dan memberi saran pada organisasi tentang bagaimana bertindak dengan responsif terhadap kepentingan masyarakat.
Selain itu fungsi Public Relations adalah untuk meningkatkan tanggung jawab sosial dan sebagai pihak yang mengambil keputusan
dalam keadaan krisis.
Menurut PRSA fungsi manajemen Public Relations adalah :
1. Mengantisipasi, menganalisis, dan menasirkan opini publik,
sikap, dan isu yang mungkin dapat berpengaruh, baik atau buruk, pada opersional dan perencanaan sebuah organisasi.
masyarakat dan terhadap tanggung jawab organisasi sosial atau kewarganegaraan.
3. Meneliti, melaksanakan, dan terus menerus melakukan evaluasi terhadap program aksi dan komunikasi untuk
mencapai kepahaman kepada masyarakat yang melek informasi yang diperlukan untuk keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Termasuk dalam hal ini adalah kegiatan
pemasaran, pencairan dana, pekerja, hubungan dengan komunitas atau pemerintah, dan program lainnya.
4. Merencanakan dan mengimplementasikan upaya organisasi untuk mempengaruhi dan mengubah kebijakan publik.
5. Menyusun sasara, merencanakan, membuat anggaran,
merekrut dan melatih staf, mengembangkan fasilitas-pendeknya, mengelola semua sumber daya yang diperlukan
untuk melakukan semua yang disebut diatas.
6. Contoh dari pengetahuan yang mungkin diperlukan dalam menjalankan profesi public relations adalah seni
berkomunikasi, psikologi, psikologi social, sosiologi, ilmu politik, ilmu ekonomi, dan prinsip-prinsip manajemen dan
lembaga, produksi film atau video, acara khusus, pidato dan presentasi.
Dari fungsi Public Relations diatas pada poin ke enam seorang Public Relations menggunakan pengetahuan dalam menjalankan
profesinya sebagai suatu seni berkomunikasi dalam mengelola media baik internal maupun eksternal.
2.2.4 Kegiatan Public Relations
Kegiatatan-kegiatan yang dilakukan dalam praktisi public relations
yang paling penting adalah memastikan bahwa pertimbangan-pertimbangan terkait public relations menjadi arus utama dalam proses pembuatan keputusan.
Kegiatan tersebut terbagi menjadi dua dilihat dari jenis publiknya yaitu kegiatan internal public relations dan eksternal public relations.
Kegiatan internal public relations meliputi semua program kerja PR dalam suatu menajemen perusahaan yang bersangkutan pada ruang lingkup didalam proses komunikasi perusahaan, kegiatan tersebut berupa daily
news, papan pengumuman, musik selamat datang dan selamat jalan, coffee
atau tea morning, get together, pameran, slide atau TV perusahaan,
bulletin dan family gathering dan Jurnal internal. Sedangkan kegiatan
eksternal PR yaitu press relations, community relations, pameran,
government relations, press release,companyprofile, publikasi, corporate
Sedangkan menurut Oemi Abdurachman, dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Public Relations hal 32 pada tahun 1984 kegiatan
Public Relations antara lain : Internal public relations adalah :
1. Hubungan dengan publik 2. Hubungan manusiawi
3. Hubungan dengan publik bawah
4. Hubungan dengan publik lain. Eksternal public relations adalah :
1. Hubungan dengan perrs
2. Hubungan dengan instansi lain 3. Hubungan dengan publik berguna
4. Hubungan dengan masyarakat 5. Hubungan dengan pihak pendengar
2.2.5 Media Public Relations
Dengan memiliki penekanan tradisional untuk memproduksi
produk dan memiliki seperangkat keterampilan spesifik. Kemampuan menulis menjadi keterampilan paling utama, diikuti oleh keterampilan
berbicara, keterampilan interpersonal dan campuran dari keterampilan lainnya, seperti fotografi, design grafis, dan sejenisnya. Seiring perjalanan waktu, basis keterampilan ini akan semakin luas dan kerjanyapun akan
mengenal design halaman web, penggunaan e-mail yang lebih luas, termasuk intranet dan komunikasi visual. Namun, semakin besar jumlah
saluran media dan komunikasi akan semakin besar pula kebutuhan bagi praktisi public relations masa depan untuk mengenal bagaimana
menggunakan media secara efektif dan kreatif. Mengetahui bagaimana menggunakan setiap keterampilan dan taktik inilah yang membuat public relations lebih banyak terliahat sebagai sebuah proses berfikir dan
berencana dalam penggunaaan media.
Media dalam kajian public relations beragam tergantung pada jenis
dan tujuannya. Media pada kajian public relations berupa media relations yaitu media sosial dan media komunikasi karyawan kedua media ini memiliki fungsi yang sama sebagai perantara dalam komunikasi. Media
relations dan kerja publisitas yang canggih menjadi tulang punggung bagi praktik public relations. Menjadikan berita tentang organisasi yang akan
diterbitkan atau disiarkan media massa telah menjadi cara tradisional untuk memperoleh dukungan publik bagi pelaku bisnis, organisasi nirlaba dan pemerintahan sejak lama. Akan tetapi, panduan media (media mix) ini
mengalami perubahan. Media baru hanya menjadi fraksi dari panduan media. Pengenalan media social telah membuka peluang terjadinya
interksi langsung antara sebuah organisasi dengan beragam kelompok
stakeholder.
Media memberikan metode yang relatif ekonomis dan efektif untuk
media berfungsi sebagai penjaga gerbang atau penyaring tempat public relations menjangkau publik umum dan kelompok lainnya yang
dukungannya diperlukan.
Jumlah saluran media tumbuh setiap minggu dan menambah
tantangan baru kepada fungsi media tersebut. Isi berita yang disampaikan pada media tersebut sebainya public relations berkuasa penuh untuk mengkontrol isi serta tampilan informasi dalam publikasi perusahaan.
media yang digunakan adalah newsletter, e-mail, cctv, pameran, iklan, bulletin, baliho, brosur, flyer, poster dan web serta bulletin board atau
pengumuman elektronik.
Media diatas dikelompokan lagi menjadi media internal dan media eksternal public relations. Hal tersebut dilihat dari kegiatan public
relations officer dalam suatu organisasi. Media internal yaitu media yang dipergunakann seorang public relations dalam fungsinya sebagai agen
komunikasi didalam suatu lingkungan organisasi atau dalam glosarium MC Graw Hill yaitu saluran komunikasi yang dikontrol oleh organisasi dan diarahkan kepada audience di dalam organisasi, sedangkan media
eksternal yaitu media yang digunakan public relations untuk melakukan komunikasi dengan publik diluar organisasi tersebut.
Dapat juga menngunakan media internal seperti Leaflet, selipan dan lampiran, Buklet dan manual, Naskah pidato dan cetak ulangnya, Tampilan pesan, Papan pengumuman, Poster dan papan reklame, Rak
menggunakan media eksternal seperti Surat kabar, Newswires, Majalah, Radio, TV, Billboard, Baliho, Brosur, Jasa berita Online dan Media social
(wiki, podcast, blog, dan forum). (Dan Lattimore, Otis Baskin, Suzette T. Heinan dan Elizabeth L. toth dalam bukunya Public Relations Profesi dan
Praktik hal 200 tahun 2010)
Dalam pengelolaan media public relations ini tidak hanya berdasar pada merencanakan, memproduksi dan menyebarluaskan tetapi lebih dari
hal-hal tersebut seorang public relations harus memiliki hubungan yang baik dengan institusi media baik dari wartawan atau jurnalis, editor dan
juga owner dari media tersebut.
2.3 Internal Public Relations
2.3.1 Definisi internal public relations
Macam-macam publik ini tergantung pada jenis, sifat, atau karakter dari organisasinya. Berikut ini merupakan publik internal secara umum didalam perusahaan atau organisasi :
1. Publik pegawai (employee public)
2. Publik manajer (manager public)
3. Publik pemegang saham (stockholder public)
4. Publik buruh (labour public)
Khusus untuk publik pemegang saham (stockholder public) bisa juga dimasukan kedalam kategori eksternal PR, karena ada juga
yang memperlakukan setiap karyawan dengan sikap yang sama, tanpa membeda-bedakan tingkat, pendidikan dan lain-lain. Salah satu internal
public relations yang dapat menunjukan perhatian terhadap kepentingan karyawan diantaranya mengadakan gathering dalam perusahaan.
Public internal adalah publik Public relations yang bergiat di dalam organisasi, yang secara fungsioanal memiliki tugas dan pekerjaan serta hak dan kewajiban tertentu. Public internal suatu perusahaan yaitu publik
karyawan, pemegang saham dll. Hubungan dengan public internal pada umumnya.
1. Hubungan dengan karyawan (employee relations)
Kegiatan PR di sini berkaitan dengan menciptakan dan mewujudkan
hubungan yang harmonis antara pimpinan dan organisasi dengan para karyawan. Dalam pelaksanaan employee relations banyk menggunakan komunikasi tatap
muka yang mengandung ajakan atau persuasif. Komunikasi dengan karyawan menyangkut masalah motivasi karyawan. Employee relations ini akan berhasil jika orang bagian Public relations officer mengerti kebutuhan karyawan.
Menurut Abraham Maslow terdapat beberapa pendapat mengenai kebutuhan karyawan :
1. Kebutuhan fisiologis , kebutuhan fisik yaitu kebutuhan kelangsungan hidup secara nyaman yaitu terpunuhi kebutuhan primer.
2. Kebutuhan keamanan
4. Kebutuhan penghargaan 5. Kebutuhan mewujudkan diri.
Hubungan terpenting dalam organisasi adalah hubungannya dengan karyawan disemua level. Istilah public internal mengacu pada baik itu manajer
atau orang-orang yang menjadi bawahannya. Publi ini merupakan sumber daya terbesar dari organisasi. Menurut Alve Smith, mantan direktur komunikasi korporat General Motor, ada dua faktor yang mempengaruhi komunikasi internal
dengan karyawan dan menambah rasa hormat manajemen terhadap salah satu fungsi Public Relations yang dikutif oleh Cutlip dan Center dalam bukunya
Efektive Public Relations yaitu : 1. Fungsi Public Relations
a. Manfaatkan dari pemahaman, team work, dan komitmen karyawan
dalam mencapai hasil yang diinginkan.
b. Kebutuhan untuk membangun jaringan komunikasi secara efektif
dengan karyawan. (2006:254).
Koordinasi kerja sehari-hari melibatkan banyak kontak, tetapi komunikasi karyawan yang efektif akan berkembang dalam iklim yang jujur dan dapat
dipercaya. Idealnya, hubungan kerja itu dicirikan setidaknya dengan tujuh kondisi. 1. Kondisi Hubungan Kerja antara lain :
a. Keyakinan dan kepercayaan antara karyawan dan atasan.
b. Informasi yang jujur dan transparan bebas mengalir ke atas, bawah, dan samping di dalam organisasi.
d. Kontinuitas kerja tanpa perselisihan. e. Lingkungan yang sehat dan aman.
f. Keberhasilan usaha.
g. Optimism tentang masa depan. 2. Hubungan dengan pemegang saham
Modal merupakan salah satu faktor terpenting bagi organisasi. Besar modal menentukan besar kecilnya perusahaan dan pengaruh juga bagi
usaha-usaha mengembangkannya. Kegiatan hubungan dengan pemegang saham yaitu : a. Menyatakan selamat pada pemegang saham baru
b. Memberikan laporan (annual report)
c. Mengirim majalah organisasi d. Mengadakan pertemuan. 3. Tujuan internal public relations
Tujuan dari kegiatan internal public relations sendiri menurut Griswold
adalah “mencapai karyawan yang mempunyai kegairahan kerja”.
Dalam pelaksanaan kegiatan internal public relations seorang public relations yang baik akan membangun hubungan dengan komunikasi dua arah atau
two way communications. Kegairahan kerja karyawan dapat tercapai apabila pinmpinan memperhatikan kepentingan-kepentingan para karyawan baik ditinjau
dari segi ekonomi, social maupun psikologis. Kesejahteraan seperti kesehatan dan tempat kerja karyawan dapat mempengaruhi kelancaran aktivitas dalam badan itu. Antara yang memimpin dan yang dipimpin termasuk keluarga kedua belah pihak
mereka dapat menjadi keluarga yang saling mengerti, menghargai dan mempercayai.
Seorang public relations perusahaan juga mengadakan survey tentang
attitudes para karyawannya terhadap intansi, kebijaksanaan intansi dan
kegiatan-kegiatannya. Maksudnya adalah untuk mengetahui apakah sikap mereka itu acuh, tidak well informed, ada salah paham dan sebagainya yang dapat menimbulkan sesuatu yang tidak diharapkan, yang memerlukan penjelasan, perbaikan-perbaikan
demi tercapainya keuntungan dan kepuasan bersama.
Tujuan public relations dibagi menjadi dua jenis yaitu :
1. Secara positif adalah berusaha untuk mendapatkan dan menambah penilaian suatu organisasi atau badan.
2. Secara negatif adalah berusaha untuk membela diri terhadap pendapat
masyarakat yang bernada negatif bilamana terjadi konflik yang tidak wajar dan posisi organisasi sebagai pihak yang tidak salah, dengan demikian
tindakan tersebut suatu usaha penjagaan atau pertahanan.
Sedangkan menurut Abdurrachman, 1984 :34 menyatakan “Public relations mempunyai tujuan mengembangkan keberuntungan dan memperoleh
opini publik yang menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis denganpuhak publik, kegiatan public relations diarahkan keluar dan kedalam.”
Sebuah survai Watson Wyatt Company terhadap pembaca newsletter
perusahaan yang dikutip oleh Cutlip & Center dalam bukunya Efektive Public Relations menyebutkan bahwa “membantu karyawan memahami misi dan arah
Sedangkan menurut Cutlip & Center sendiri dalam bukunya Efektive Public Relations menyebutkan tujuan hubungan internal :
“membangun dan mempertahankan hubungan yang sama-sama bermanfaat antara organisasi dan karyawan, dimana kesuksesan atau kegagalan organisasi akan
tergantung kepada karyawannya”.(2006:257). 4. Kegiatan internal public relations
Kegiatan internal public relations adalah kegiatan yang di lakukan
terhadap public dalam perusahaan. Yang termasuk public dalam perusahaan adalah Board of director relations, Clerical employee relations, Managerial atau
Supervisor relations, stokeholder relations, Labour unions relations, dan
Employees families relations.
kegiatan internal public relations menurut Oemi Abdurracman yaitu :
a. Hubungan dengan publik b. Hubungan manusiawi
c. Hubungan dengan publik bawah d. Hubungan dengan public lainnya.
2.4 Organisasi dan komunikasi organisasi
Istilah organisasi dalam bahasa Indonesia atau organization dalam bahasa
Inggris bersumber pada perkataan Latin organization yang berasal dari kata kerja bahasa Latin pula, organizare yang berarti to form as or into a whole consisting of interdependent or coordinated part (membentuk sebagain atau menjadi
secara harfiah organisasi itu berarti panduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Hal tersebut dijelaskan oleh Onong Uchana Effendy
dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik (2004:114).
Definisi organisasi juga di artikan oleh Djuarsa Sendjaja dalam bukunya
teori komunikasi :
“satu kumpulan atau sistem individual yang melalui satu hielarki orang dalam pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang
ditetapkan”.(Senjaja, 1994 : 132).
Dari batasan tersebut dapat digambarkan, bahwa di dalam suatu organisasi
mensyaratkan adanya suatu jenjang jabatan ataupun kedudukan yang memungkinkan semua individu dalam organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi yang sangat jelas, seperti pimpinan, staf pimpinan dan karyawan. Di
samping itu, dalam organisasi juga mensyaratkan adanya pembagian kerja, setiap orang dalam sebuah institusi yang komersial maupun social, memiliki satu bidang
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Menurut Richard farece dalam teori intergratif menyebutkan definisi organisasi sebagai suatu sistem yang setidaknya terdiri dari dua orang (atau lebih),
ada saling ketergantungan, input, proses dan output. Kelompok yang berkomunikasi dan bekerja sama untuk menghasilkan suatu hasil akhir dengan
menggunakan energy, informasi, dan bahan-bahan lain dari lingkungan.
Organisasi terbagi menjadi dua dilihat dari tujuannya yaitu organisasi nirlaba dan organisasi profit. Organisasi nirlaba yaitu suatu perkumpulan atau
apakah dia benar-benar melakukan itu atau tidak. Oganisasi profit yaitu sebuah organisasi yang uang ekstranya tidak dipakai untuk biaya eksploitasi. Kelebihan
biaya operasi perusahaan ini dibagi rata kepada pemilik perusahaan. Dalam suatu organisasi terdapat empat elemen penting yaitu :
1. Sruktur sosial yaitu pola aspek aturan hubungan yang ada antara partisipan dalam organisasi.
2. Teknologi yaitu penggunaan mesin peralatan serta pengetahuan teknologi
3. Tujuan yaitu merupakan hal yang paling penting dalam mempelajari organisasi
4. Partisipan yaitu individu yang memberikan kontribusi kepada organisasi biasanya di tingkat keterampilan.
Organisasi juga memiliki karakteristik yaitu dinamis, memerlukan
informasi, mempunyai tujuan serta erstruktur. Menurut Evert M Rogers Agrawala Rogers dalam bukunya Commonications in Organizations menyebutkan paduan
dari suatu sistem secara lengkap organisasi didefinisikan sebagai :
“Suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui suatu jenjang kepangkatan dan
pembagian tugas.”
Korelasi antara organisasi dengan ilmu komunikasi terletak pada
peninjaunya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang belangsung didalam organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan,