• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengukuran Kinerja Pembelajaran E-Learning di SMAN 3 Cimahi Menggunakan Framework COBIT 4.1 Pada Domain DS dan ME

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengukuran Kinerja Pembelajaran E-Learning di SMAN 3 Cimahi Menggunakan Framework COBIT 4.1 Pada Domain DS dan ME"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

Pengukuran Kinerja Pembelajaran E-Learning

di SMAN 3 Cimahi Menggunakan Framework COBIT 4.1

Pada Domain DS dan ME

Oleh

Yanti Hermawati Puji Rahayu

NPM: 5710111081

TESIS

Untuk memenuhi salah satu syarat ujian

guna memperoleh gelar Magister Sistem Informasi

FAKULTAS PASCASARJANA

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

ix

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

ABSTACT ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

(3)

x

2.1 Penelitian Terkait ... 6

2.2 Pengukuran Kinerja ... 8

2.3 E-Learning ... 9

2.4 ITGovernance ... 9

2.4.1 Definisi ITGovernance (ITGI, 2007) ... 9

2.4.2 Area Fokus Tata Kelola TI ... 11

2.5 COBIT ... 13

2.5.1 Sejarah Singkat COBIT ... 13

2.5.2 Pengertian COBIT ... 14

2.5.3 Framework COBIT 4.1 ... 14

2.6 Struktur COBIT ... 15

2.6.1 Management Guidelines ... 22

2.6.2 Model Tingkat Kematangan (Model Maturity Level) ... 22

2.6.3 Perhitungan Maturity Level ... 24

2.7 Critical Success Factor (CSF) ... 26

2.7.1 Key Goals Indicator (KGI) ... 26

2.7.2 Key Performance Indicator (KPI) ... 27

2.8 Teknik Pengumpulan data ... 27

2.8.1 Wawancara ... 27

(4)

xi

2.8.3 Peninjauan Terhadap Dokumen ... 29

2.8.4 Observasi ... 29

BAB 3 OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN ... 30

3.1 Sejarah SMAN 3 Cimahi ... 30

3.2 Visi dan Misi SMAN 3 Cimahi ... 30

3.3 Struktur Organisasi ... 32

3.4 Metode Penelitian ... 32

3.4.1 Metode Pengumpulan Data ... 32

3.4.2 Diagram Alir Pengukuran Kinerja Pembelajaran ... 33

3.5 Perancangan Analisis ... 36

3.6 Sistem E-Learning SMAN 3 Cimahi ... 40

3.7 Spesifikasi Hardware dan Software E-Learning ... 44

BAB 4 ... 45

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

4.1 Hasil Penelitian Kuesioner ... 45

4.2 Pembahasan Hasil Kuesioner Tiap Proses Pada Domain ... 61

4.2.1 Domain DS ( Deliver and Support) ... 61

4.2.2 Domain ME (Monitor and Evaluate) ... 66

(5)

xii

4.4 Rekomendasi... 71

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

5.1 Kesimpulan ... 74

5.2 Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77

(6)

77

DAFTAR PUSTAKA

Budiani, A. R. 2012. Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Website E-learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Menjaga Sistem Dokumen Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Teuku Umar Semarang. Melalui http://lib.unnes.ac.id/15334/, diakses pada tanggal 1 Oktober 2013.

Brand, K. & Boonen, H. 2007. IT Governance based on COBIT 4.1 - A Management Guide. IT Governance Institute.

Diarina, Y., 2011. Implementasi COBIT Dalam Pengelolaan Moodle di E-Learning. Melalui http://dosenindonesia.wordpress.com/2011/12/27/yulia-diarina-implementasi-COBIT-dalam-pengelolaan-moodle-di-e-learning/, diakses pada tanggal 1 Oktober 2013.

Divisi ICT SMA Negeri 3 Cimahi. 2012. Sejarah dan Perkembangan. Melalui http://www.sman3cmi.sch.id/html/profil.php?id=profil&kode=12&profil=S ejarah%20&%20Perkembangan, diakses pada tanggal 6 Juli 2013.

Divisi ICT SMA Negeri 3 Cimahi. 2012. Visi dan Misi. Melalui http://www.sman3cmi.sch.id/html/profil.php?id=profil&kode=11&profil=V isi%20dan%20Misi, diakses pada tanggal 6 Juli 2013.

(7)

78

Divisi ICT SMA Negeri 3 Cimahi. 2012. Struktur Organisasi. Melalui http://www.sman3cmi.sch.id/html/profil.php?id=profil&kode=15&profil=St ruktur%20Organisasi, diakses pada tanggal 14 Juli 2013.

Information Technology Governance Institute (ITGI). 2007. COBIT 4.1-Process Maturity Assessment Tools, Governance Institute.

IT Governance Institute. 2007. Information Technology Governance Institute (ITGI). 2007. Control Objective for Information and Related Technology (COBIT) Version 4.1. Melalui http://www.itgi.org, diakses pada tanggal 3 Agustus 2013.

IT Governance Institute. 2007. COBIT 4.1: Framework, Control Objectives,

Management Guidelines, Maturity Models”. IT Governance Institute.

Permendikbud Republik Indonesia Nomor 109/2013. 2013. Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh Pada Pendidikan Tinggi. Melalui http://hukor.kemdikbud.go.id/asbodoku/media/peruu/permen_tahun2013_ nomor109.pdf, diakses pada tanggal 4 Maret 2014.

Ripai, I. 2013. Mengukur Kinerja IT Governance di STKIP Muhammadiyah Kuningan Menggunakan COBIT 4.1. Tesis. Bandung: UNIKOM

Ruseffendi, E. T., 2005. Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan & Bidang Non-Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.

Sarno, R. 2009A. Strategi Sukses Bisnis Dengan Teknologi Informasi. Bandung: Itspress.

(8)

79

Surendro, K. 2006. Implementasi Tata Kelola Teknologi Informasi. Bandung: Informatika.

Sutanta, E. 2009. Konsep dan Implementasi E-Learning (Studi Kasus Pengembangan E-Learning di SMA N 1 Sentolo Yogyakarta). Melalui http://www.researchgate.net/publication/235525803_14)._2009-Konsep_ dan_Implementasi_E-Learning_(Studi_Kasus_Pengembangan_E-Learning_ di_SMA_N_1_Sentolo_Yogyakarta)/file/60b7d5146110b0b8d4.pdf, diakses tanggal 28 Januari 2014.

(9)

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh S.W.T, Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah -Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “PENGUKURAN KINERJA PEMBELAJARAN E-LEARNING DI SMAN 3 CIMAHI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 PADA DOMAIN DS DAN ME.

Dalam penyusunan tesis ini, penulis banyak menerima dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Eng. Ana Hadiana, sebagai dosen Pembimbing Utama yang telah dengan sabar membantu mengarahkan serta memberikan banyak pemahaman dan masukan kepada penulis hingga penyusunan tesis ini dapat diselesaikan. 2. Bapak Ir. Taryana Suryana, M.Kom, sebagai dosen Pembimbing Pendamping

yang telah banyak memberikan arahan, masukan, dan membantu penulis dengan sabar selama proses penyusunan tesis ini.

(10)

vii

4. Bapak Dr. Ir. Herman S., MBA, sebagai Direktur Program Pasca Sarjana UNIKOM yang telah memberikan motivasi dalam penyelesaian tesis.

5. Bapak Dr. Ir. Yeffry Handoko Putra M.T, sebagai Kepala Program Studi Magister Sistem Informasi yang telah memberikan arahan dan masukan pada proses dalam penyusunan tesis.

6. Kedua orang tua (H. Herman Suherman dan Hj. Herry Sulistiowati, S.Pd), yang senantiasa mengalirkan do’anya kepada penulis.

7. Suami (Hidayat, M.T) dan putra dan putri penulis (Najmi Hiyan Fathinah dan M. Hiyan Azfar), yang tak henti-hentinya memanjatkan do’a sepanjang waktu, mendukung, memotivasi, dan menyemangati penulis untuk pantang menyerah dalam menyelesaikan tesis ini.

8. Kedua mertua (Alm Wardji dan Hj. Junamah) dan semua keluarga besar yang mendukung dan selalu mendo’akan penulis.

9. Bapak Drs. Rochiman Satisha, M.M, sebagai Kepala sekolah SMAN 3 Cimahi tempat penulis meneliti sekaligus sebagai Pelaksana tugas di SMAN 5 Cimahi tempat peneliti mengabdi, yang telah memberikan dukungan perizinan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.

10.Bapak Yugo Winarko, A.md sebagai staf Divisi ICT SMAN 3 Cimahi yang yang telah membantu dalam pemenuhan data/informasi yang dibutuhkan dalam penelitian tesis.

(11)

viii

12.Ibu Diana Andriani, S.T., M.M., M.T, sebagai dosen wali MSI-2 Program Pasca Sarjana UNIKOM, beserta staf yaitu saudara Rangga, A.Md, dan Santi Yulianti, A.Md, yang telah banyak membantu penulis dalam hal administrasi dan kelengkapannya selama proses perkuliahan hingga proses penyusunan dan penyelesaian tesis ini.

13.Teman-teman kuliah penulis yang telah bersama melewati masa suka dan duka prosesi perkuliahan hingga proses penyusunan tesis di Prodi Magister Sistem Informasi Program Pasca Sarjana UNIKOM.

14.Rekan-rekan sejawat di SMAN 5 Cimahi yang telah memberikan pengertian, do’a dan dukungan sehingga perkuliahan dan tesis ini dapat terselesaikan.

Dalam penyusunan tesis ini, penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis berharap masukan dan saran dari semua pihak untuk menyempurnakannya. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Bandung, Maret 2014

(12)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Keterangan Perorangan

Nama : Yanti Hermawati Puji Rahayu

Tempat/ Tanggal lahir : Bandung, 17 Nopember 1980 Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat Lengkap : Jl. Cibaligo Permai Komplek Daarul Haliim II No. 7 Rt/Rw. 01/04 Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat

Nomor Telepon : 022-92054693

II. Riwayat Pendidikan

1. Program Studi S2 Magister Sistem Informasi, Program Pasca Sarjana, Universitas Komputer Indonesia, Bandung-Jawa Barat. Tahun 2012-2014. 2. Program Studi S1 Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer, Universitas Komputer Indonesia, Bandung-Jawa Barat. Tahun 2000–2004.

3. Program Studi D1 Teknologi Jaringan dan Informasi, Jurusan Teknik Elektro. Tahun 1999-2000

4. SMU Negeri 2 Cimahi (Program Studi IPA), Cimahi-Jawa Barat. Tahun 1996-1999.

5. SMP Negeri 1 Batujajar, Batujajar-Jawa Barat. Tahun 1993-1996 6. SD Negeri 3 Batujajar, Batujajar-Jawa Barat. Tahun 1987-1993

III. Pengalaman Kerja

1. Asisten Laboratorium Fisika-UNIKOM, Bandung. Tahun 2002-2003 2. Asisten Laboratorium Hardware-UNIKOM, Bandung. Tahun 2003-2004 3. Dosen Luar Biasa di Jurusan Teknik Komputer UNIKOM, Bandung. Tahun

(13)

Mata kuliah binaan:

 Praktikum Fisika Dasar-I

 Praktikum Fisika Dasar-II

 Praktikum Elektronika Dasar

 Praktikum Elektronika Lanjut

 Praktikum Komputer Aplikasi-I

(14)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Seiring perkembangan zaman di era teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang semakin pesat sekarang ini, institusi pendidikan pada umumnya sudah menggunakan sistem pembelajaran E-Learning sebagai sistem penunjang pembelajaran. Salah satu metoda sistem pembelajaran E-Learning khususnya di sekolah menengah yang masih banyak digunakan adalah sistem pembelajaran E-Learning berbasis website sekolah.

Salah satu sekolah di kota Cimahi yang telah menggunakan sistem pembelajaran E-Learning website sekolah adalah SMAN 3 Cimahi yang penerapannya sudah dimulai sejak tahun 2011 tetapi sampai saat ini belum pernah dilakukan pengukuran kinerja pembelajaran E-Learning.

Penelitian perlu dilakukan untuk mengukur kinerja pembelajaran E-Learning pada SMAN 3 Cimahi agar dapat diketahui maturity level pembelajaran

E-Learning pada sekolah tersebut. Pengukuran kinerja ini dilakukan dengan menggunakan COBIT (Control Objectives for Information and Related Technologies).

Pemilihan framework COBIT pada penelitian tesis ini dikarenakan

(15)

2

(Deliver and Support)) dan untuk mengukur kinerja pengawasan dengan menggunakan Domain ME (Monitor and Evaluate), langkah-langkah penentuan nilai kematangan suatu hasil pengukurannya detil, jelas dan lengkap dibandingkan dengan beberapa kontrol framework seperti COSO, ISO 27000 series, dan ITIL, oleh sebab itu, penelitian kali ini akan mengkaji dan meneliti “PENGUKURAN KINERJA PEMBELAJARAN E-LEARNING DI SMAN 3 CIMAHI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 PADA DOMAIN DS DAN ME.

1.2 Identifikasi Masalah

Pada penelitian ini terlebih dahulu dilakukan identifikasi masalah yang dibuat berdasarkan uraian di atas. Berikut beberapa identifikasi masalah pada penelitian yang akan dilakukan:

1. Bagaimana mengetahui kondisi existing pembelajaran E-Learning di SMAN 3 Cimahi.

2. Bagaimana cara mengukur kinerja pembelajaran E-Learning di SMAN 3 Cimahi yang sedang dan sudah berjalan selama ini.

3. Bagaimana cara mengetahui gap yang terjadi antara pembelajaran E-Learning

saat ini dengan kondisi yang ingin dicapai.

4. Bagaimana cara menjembatani gap antara kondisi penggunaan pembelajaran

(16)

3

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah :

1. Mengetahui kondisi existing pembelajaran E-Learning di SMAN 3 Cimahi yang didapat melalui hasil wawancara kepada pihak terkait.

2. Mengukur tingkat kematangan (maturity level) kinerja pembelajaran E-Learning yang mengacu kepada standar framework COBIT 4.1.

3. Memberikan rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan maturity level

pembelajaran E-Learning di SMAN 3 Cimahi.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Mendapatkan gambaran tentang kondisi existing pembelajaran E-Learning. 2. Mendapatkan hasil pengukuran kinerja pembelajaran E-Learning yang

diperoleh dari maturity level.

(17)

4

1.5 Pembatasan Masalah dan Asumsi

Pada penelitian ini, Penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut :

1. Pengukuran kinerja pembelajaran khusus dilakukan pada pembelajaran E-Learning dengan mengambil studi kasus di SMAN 3 Cimahi sebagai institusi pendidikan negeri yang implementasi pembelajaran E-Learningnya sudah cukup lama dibandingkan SMA Negeri lainnya di kota Cimahi.

2. Kajian penelitian mengacu kepada standar framework COBIT 4.1 dengan: 2.1Area Fokusnya: Manajemen Sumber Daya (Resource Management) 2.2Sumber Daya COBIT-nya (COBIT Resources): Manusia (People) dan

Informasi (Information)

2.3Kriteria Informasinya (Information Criteria): Efektifitas (Effectivity) dan Efisiensi (Efficiency).

2.4Domain yang digunakan: Domain DS (Deliver and Support) dan ME (Monitor and Evaluate).

(18)

5

1.6 Sistematika Penulisan

Penelitian ini akan disajikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang yang mendasari penulis melakukan penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini akan menguraikan tentang kajian pustaka mengenai teori ataupun penelitian terdahulu yang dilakukan yang mendasari penelitian ini.

Bab III Metodologi Penelitian

Bab ini berisi langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini membahas hasil penelitian yang telah dilakukan beserta analisa hasil penelitian yang diperoleh.

Bab V Kesimpulan dan Saran

(19)

6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terkait

Banyak jurnal, karya ilmiah dan referensi-referensi yang memuat penelitian serupa, tetapi setelah dilakukan kajian, belum pernah didapatkan penelitian yang melakukan pengukuran kinerja pembelajaran E-Learning di SMAN 3 Cimahi menggunakan COBIT. Beberapa penulis yang sudah melakukan penulisan ilmiah yang sejenis dengan keyword kinerja pembelajaran, E-Learning, COBIT dan

Maturity Model diantaranya adalah sebagai berikut:

(20)

7

pengembangan e-Learning dilakukan dengan menggunakan LMS yang berbasis open source, yaitu MOODLE (Sutanta, E., 2009).

2. Tesis dengan judul Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Website E-Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Menjaga Sistem Dokumen Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Teuku Umar Semarang. Berdasarkan pengamatan dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa masih sangat kurang. Instrumen pengumpulan data yang dalam penelitian ini adalah angket tanggapan siswa menggunakan media pembelajaran berbasis web E-Learning, lembar pengamatan untuk mengukur kinerja guru dan lembar pengamatan untuk mengukur aktivitas siswa. Hasil penelitian diperoleh rata-rata tanggapan siswa sebesar 76.0%, terkategori masuk dalam kategori baik. Tingkat aktivitas siswa pada siklus I sebesar 66%, dan pada siklus II sebesar 86% dengan kategori sangat baik. Peningkatan kinerja guru dan aktivitas belajar siswa berdampak terhadap hasil belajar siswa yaitu pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa dengan ketuntasan klasikal sebesar 69.5% dan pada siklus II rata-rata mencapai ketuntasan klasikal sebesar 80.3%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis WebsiteE-Learning mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat menjaga sistem dokumen (Budiani, A. R., 2012).

3. Artikel berjudul Implementasi COBIT Dalam Pengelolaan Moodle di E-Learning.Penerapan COBIT diharapkan kinerja moodle dalam E-Learning

(21)

8

meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran pada peserta didik dapat menghasilkan kerja yang efisien dan efektif serta membuat penggunaan dan pengelolaannya mempertimbangkan integrasi dimana hardware, software dan perangkat manusia membangun integrasi (Diarina, Y., 2011).

4. Tesis mengukur kinerja IT governance di STKIP Muhammadiyah Kuningan Menggunakan COBIT 4.1, Pengukuran terfokus kepada sistem akademik dengan domain DS dan ME. Domain DS tingkat kematangannya 1.9 yang berada pada level 2 sedangkan Doman ME tingkat kematangannya 1.73 yang artinya berada pada level 2. Hasil yang diperoleh BAAK/ BTI cukup memuaskan. Untuk mencapai target yang diinginkan yaitu pada level 3, maka diperlukan beberapa perbaikan terhadap setiap proses yang ada pada COBIT (Ripai, I., 2013).

2.2 Pengukuran Kinerja

(22)

9

2.3 E-Learning

Electronic Learning atau E-Learning adalah proses pembelajaran mandiri yang difasilitasi dan didukung melalui pemanfaatan information and communication Technology (ICT), dapat juga dikatakan sebuah sistem pembelajaran yang memanfaatkan kelebihan–kelebihan yang dimiliki oleh internet, yang selama ini digunakan sebagai media transfer ilmu pengetahuan (Suteja, B. R. & Harjoko, A., 2008).

Regulasi pemerintah dalam surat Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 109 Tahun 2013 pada lampiran A tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh (PTJJ) pada Pendidikan Tinggi memfasilitasi pemanfaatan E-Learning sebagai substitusi proses pembelajaran konvensional yang diwujudkan dalam proses pembelajaran yang dilakukan melalui penggunaan berbagai media komunikasi dan materi ajar yang dikembangkan untuk proses belajar mandiri dilakukan dalam bentuk tatap muka dan jarak jauh (PerMenDikBud No.109, 2013).

2.4 ITGovernance

2.4.1 Definisi ITGovernance (ITGI, 2007)

Definisi akan istilah IT Governance menggunakan definisi IT Governance

dari IT Governance Institute (ITGI), dengan penjelasan sebagai berikut :

“IT governance is the responsibility of executives and the board of directors, and

(23)

10

that the enterprise’s IT sustains and extends the organisation’s strategies and

objectives”.

Tata kelola Teknologi Informasi (TI) adalah tanggung jawab dewan direktur dan manajemen eksekutif yang merupakan satu bagian integral dari tata kelola perusahaan dan terdiri dari kepemimpinan, struktur, dan proses organisasi yang memastikan bahwa organisasi TI mendukung dan memperluas strategi dan sasaran organisasi.

Tata kelola TI didasarkan pada empat prinsip yaitu: 1. Langsung dan kontrol (Direct and Control)

Direct, Direktur memberikan arahan yang tepat untuk menerapkan

perubahan.

Control, memastikan bahwa tujuan tercapai dan tidak terjadi insiden

yang tidak diinginkan. 2. Tanggung Jawab (responsibility)

CEO (Chief Executive Office) bertanggung jawab atas pengendalian internal dan manajer senior menetapkan tanggung jawab untuk kebijakan khusus untuk karyawan yang bertanggung jawab terhadap fungsi-fungsi unit.

3. Akuntabilitas (Accuntability)

Akuntabilitas adalah kewajiban karyawan untuk menjelaskan, melaporkan, atau menjelaskan tindakan mereka tentang penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

4. Kegiatan TI (IT Activity)

(24)

11

2.4.2 Area Fokus Tata Kelola TI

Terdapat 5 area fokus tata kelola TI, yaitu Strategic Alignment, Value Delivery, Resource Management, Risk Management dan Performance Measurement. Area fokus tata kelola TI seperti yang terlihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Area Fokus Tata Kelola TI (Brand, K. & Boonen, H., 2007) Kelima area yang menjadi fokus utama penerapan tata kelola TI dikendalikan oleh nilai Stakeholder, dua diantaranya adalah penyampaian layanan (Value Delivery) dan manajemen risiko (Risk Management). Tiga fokus lainnya berperan sebagai penentu yaitu penyelarasan strategi (Strategic Alignment), pengelolaan sumber daya (Resource Management), dan pengukuran kinerja

(25)

12

Berikut ini penjelasan dari masing-masing komponen area fokus tatakelola TI, yaitu:

1. IT Strategic Alignment, kegiatan ini berfokus pada keselarasan antara strategi TI dengan strategi bisnis dengan memberikan nilai tambah (added value) pada produk dan layanan yang dihasilkan, memberikan konsep nilai tambah dalam persaingan, melakukan efisiensi biaya, serta meningkatkan manajerial secara efektif. Keselarasan ini juga akan menjaga keselarasan operasional TI dengan operasional bisnis.

2. Value Delivery, yang memperhatikan kepada pengeluaran biaya dan memastikan bahwa TI dapat memberikan kontribusi kepada bisnis dengan memberikan hasil optimal dalam mendapatkan keuntungan atau tujuan yang diharapkan.

3. Risk Management, menganalisis perlindungan pada asset TI, persiapan

disaster recovery, dan kontinuitas operasional. Terdapat 3 cara untuk mengendalikan risiko, yaitu mitigasi (meminimalkan risiko apabila terjadi), transfer (memindahkan risiko), atau accept risk (menerima risiko).

4. Resource Management, yang melakukan optimasi pengetahuan dan infrastruktur TI, serta mengoptimalkan investasi dan pengalokasian

resources.

5. Performance Measurement, memonitor output dari project serta proses

monitoring IT Services (Brand, K. & Boonen, H., 2007).

(26)

13

bila perlu dilakukan reevaluasi dan penyesuaian ulang pada strategi tersebut. Semua proses yang telah berjalan adalah merupakan ruang lingkup dari manajemen sumber daya TI (Surendro, K., 2009).

Penyampaian Nilai Teknologi Informasi

Penyelarasan Strategi Teknologi

Informasi

Penggerak Nilai

Stakeholder

Pengukuran kinerja

Manajemen Resiko Manajemen Sumberdaya TI

Gambar 2.2 Fokus Bidang Tata Kelola TI (Surendro, K., 2009)

2.5 COBIT

2.5.1 Sejarah Singkat COBIT

(27)

14

Pada tahun 2000 dirilis Framework COBIT 3.0 oleh ITGI sebuah organisasi yang melakukan studi tentang model pengelolaan TI di Amerika Serikat. Pada tahun 2003, Andrea Pederiva melalui jurnal yang diterbitkan oleh ISACA telah mempublikasikan algoritma perhitungan maturity level menggunakan COBIT. Tahun 2005 muncul Framework COBIT4.0 dan pada tahun 2007 rilis Framework

COBIT4.1.

2.5.2 Pengertian COBIT

COBIT adalah kerangka kerja dan seperangkat alat yang dimana dapat membantu manajemen, auditor dan pengguna dalam menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan kontrol, dan masalah-masalah teknis TI dan mengkomunikasikannya kepada stakeholder.

2.5.3 Framework COBIT 4.1

COBIT memberikan satu langkah praktis melalui domain dan framework

(28)

15

Gambar 2.3 Framework COBIT (ITGI, 2007)

2.6 Struktur COBIT

Keseluruhan konsep framework COBIT diilustrasikan oleh Gambar 2.4, dimana terdapat kubus tiga dimensi yang terdiri dari:

1. Kriteria mutu (Quality criteria)

(29)

16 3. Proses TI (IT Processes)

Gambar 2.4. Kubus COBIT (Brand, K. & Boonen, H., 2007) Berikut penjelasan tiap bagian kubusnya:

A. Kriteria Mutu (Quality Criteria)

Kriteria mutu diidentifikasi dan didefinisikan sebagai panduan manajemen agar proses TI yang berjalan memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Efektivitas (effectiveness)

Sejauh mana informasi melayani tujuan yang telah ditetapkan. 2. Efisiensi (efficiency)

Sejauh mana kegiatan yang berkaitan dengan penyediaan informasi dilakukan dengan biaya dan usaha.

3. Kerahasiaan (confidentiality)

(30)

17 4. Integritas (integrity)

Sejauh mana data mewakili situasi aktual. 5. Ketersediaan (availability)

Sejauh mana sistem atau layanan tersedia untuk pengguna pada waktu yang diperlukan.

6. Kepatuhan (compliance)

Sejauh mana proses tunduk sesuai dengan hukum, peraturan dan pengaturan kontrak.

7. Keandalan informasi (reliability)

Sejauh mana informasi yang tepat mengoperasikan entitas dan menjalankan tanggung jawab pelaporan keuangan dan kepatuhan (Brand, K. & Boonen, H, 2007).

B. Sumber Daya TI (IT Resources)

COBIT mengidentifikasi empat kelas sumber daya TI, yaitu:

1. Orang (People):Sumber daya manusia yang diperlukan untuk merencanakan, mengatur, memperoleh, memberikan dukungan, memantau dan mengevaluasi sistem informasi dan pelayanan.

2. Aplikasi (Application): Sistem otomatis dan prosedur manual yang memproses informasi.

3. Informasi (Information): Data sebagai input dan output dari sistem informasi. 4. Infrastruktur (Infrastucture): Teknologi dan fasilitas yang memungkinkan

(31)

18

C. Domain dan Proses TI COBIT

Control objectives membantu memberikan pandangan umum yang diperlukan dalam menentukan aturan yang jelas dan good practice untuk melakukan kontrol TI. Sebanyak 215 control objectives dari 34 proses TI dan dari 4 domain COBIT harus dipetakan kedalam tujuan yang ingin dicapai, yang bersama-sama membentuk siklus seperti pada Gambar 2.5.

Plan and Organize

Aquire and Implementation

Deliver and Support Monitoring and

Evaluate

Keterangan Garis: : Menyediakan

: Memonitor

Gambar 2.5 Siklus Domain dalam COBIT (Brand, K. & Boonen, H., 2007) COBIT membagi menjadi 4 (empat) buah domain yaitu Plan and Organize

(32)

19

Keempat domain tersebut terdiri dari 34 (tigapuluh empat) proses TI, adalah: 1. Plan and Organize (PO)

Membahas mengenai strategi, taktik, dan pengidentifikasian teknologi informasi dalam mendukung tercapainya tujuan bisnis. Terdiri dari 10 (sepuluh) proses TI seperti terlihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Proses TI dalam Domain PO PO1 Mendefinisikan rencana strategis TI

PO2 Mendefinisikan arsitektur informasi PO3 Menentukan arahan teknologi

PO4 Mendefinisikan proses TI, organisasi dan keterhubungannya PO5 Mengelola investasi TI

PO6 Mengkomunikasikan tujuan dan arahan manajemen PO7 Mengelola sumber daya TI

PO8 Mengelola kualitas

PO9 Menaksir dan mengelola resiko TI PO10 Mengelola proyek

2. Acquire and Implement (AI)

(33)

20

Tabel 2.2 Proses TI dalam Domain AI AI1 Mengidentifikasi solusi otomatis

AI2 Memperoleh dan memelihara software aplikasi AI3 Memperoleh dan memelihara infrastruktur teknologi AI4 Memungkinkan operasional dan penggunaan

AI5 TI Memenuhi sumber daya AI6 Mengelola perubahan

AI7 Instalasi dan akreditasi solusi beserta perubahaannya

3. Deliver and Support (DS)

(34)

21

Tabel 2.3 Proses TI dalam Domain DS

DS1 Mendefinisikan dan mengelola tingkat layanan DS2 Mengelola layanan pihak ketiga

DS3 Mengelola kinerja dan kapasitas

DS4 Memastikan layanan yang berkelanjutan DS5 Memastikan keamanan sistem

DS6 Mengidentifikasikan dan mengalokasikan biaya DS7 Mendidik dan melatih pengguna

DS8 Mengelola service desk dan insiden DS9 Mengelola konfigurasi

DS10 Mengelola permasalahan DS11 Mengelola data

DS12 Mengelola lingkungan fisik DS13 Mengelola operasi

4. Monitor and Evaluate (ME)

Pada domain ini akan ditekankan kepada pentingnya semua proses teknologi informasi perlu diakses secara berkala untuk menjaga kualitas dan kesesuaian dengan standar yang telah ditetapkan. Domain ME ini terdiri dari 4 (empat) proses teknologi informasi seperti terlihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Proses TI dalam Domain ME ME1 Mengawasi dan mengevaluasi kinerja TI ME2 Mengawasi dan mengevaluasi kontrol internal

(35)

22

2.6.1 Management Guidelines

Management Guidelines yang baru pada COBIT versi 4.1 disusun dari beberapa model kematangan (Maturity Model), yang membantu menentukan tahapan dan level ekspetasi dari kontrol dan membandingkannya dengan standar yang ada. CSF (Critical Success Factor) untuk mengidentifikasi aktifitas paling penting untuk meraih kendali atas proses-proses IT, KGI (Key Goal Indicator) untuk mengukur apakah proses TI telah memenuhi tujuannya, dan KPI (Key Performance Indicator) untuk mendefinisikan level target performa yang ingin dicapai.

2.6.2 Model Tingkat Kematangan (Model Maturity Level)

COBIT menyediakan kerangka identifikasi yang direpresentasikan dalam sebuah maturity level yang memiliki level pengelompokkan kapabilitas perusahaan dalam pengelolaan proses TI untuk mengidentifikasi sejauh mana suatu institusi atau organisasi telah memenuhi standar pengelolaan proses TI yang baik, tingkat pengelompokan tersebut dari level 0 (nol) atau non-existent

(belum tersedia) hingga level 5 (lima) atau optimised (teroptimasi) (Sarno, R., 2009A). Nilai tersebut menggambarkan bagaimana kondisi proses TI berjalan dalam suatu organisasi. Ketika nilainya masih rendah maka auditor akan merekomendasikan perbaikan kontrol sehingga diperoleh peningkatan nilai kematangan TI.

(36)

23

Gambar 2.6 Model Kematangan (Maturity Level) (ITGI, 2007)

Berikut deskripsi dari masing-masing level kematangan tersebut, secara umum digambarkan pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5 Skala Pengukuran Maturity Level.

Level Kriteria Maturity Model

0-Non Existent Kekurangan yang menyeluruh terhadap proses apapun yang dapat dikenali. Perusahaan bahkan tidak mengetahui bahwa terdapat permasalahan-permasalahan yang harus diatasi.

1-Initial/

Ad Hoc

Terdapat bukti bahwa perusahaan mengetahui adanya permasalahan yang harus diatasi. Tidak terdapat proses standar, menggunakan pendekatan ad-hoc yang cenderung diberlakukan secara individu atau berbasis per kasus. Pendekatan pada pengelolaan proses tidak terorganisasi.

2-Repeatable

but Intuitive

(37)

24

Level Kriteria Maturity Model

3-Defined Prosedur distandarisasi dan didokumentasikan kemudian dikomunikasikan melalui pelatihan. Kemudian diamanatkan bahwa proses-proses tersebut harus diikuti. Tetapi penyimpangan tidak mungkin dapat terdeteksi. Prosedur sendiri tidak lengkap tetapi sudah memformalkan praktek yang berjalan.

4-Managed and

Measurable

Manajemen mengawasi dan mengukur kepatutan terhadap prosedur dan mengambil tindakan jika proses tidak dapat dikerjakan secara efektif. Proses berada di bawah peningkatan yang konstan dan penyediaan praktek yang baik. Otomasi dan perangkat digunakan dalam batasan tertentu.

5-Optimised Proses telah dipilih ke dalam tingkat praktek yang baik berdasarkan hasil dari perbaikan berkelanjutan dan pemodelan kematangan dengan perusahaan lain. Teknologi informasi digunakan sebagai cara terintegrasi untuk mengotomatisasi alur kerja, penyediaan alat untuk peningkatan kualitas dan efektivitas serta membuat perusahaan cepat beradaptasi.

2.6.3 Perhitungan Maturity Level

Dalam melakukan perhitungan setiap MaturityLevel proses-proses TI dalam penelitian tesis ini digunakan model perhitungan dari COBIT 4.1-Process Maturity Assessment Tools. Berikut langkah-langkah dalam melakukan perhitungan setiap Level Maturity proses-proses TI, yaitu :

1. Buat daftar pertanyaan atau pernyataan assessment untuk setiap proses-proses IT yang akan dilakukan perhitungan Level Maturity-nya. Daftar pertanyaan atau pernyataan dipisahkan untuk setiap ke-6 Maturity Model berdasarkan

(38)

25

2. Pada masing-masing pernyataan assessment tiap proses TI berikan bobot dengan menggunakan model pengukuran ordinal skala likert 0 sampai dengan 5 yang mengandung pengertian tingkatan, menandakan bahwa bobot skala 1 adalah Sangat Tidak Setuju (ST) dan bobot skala 5 adalah Sangat Setuju (SS) (Ruseffendi, E. T., 2005). Penjelasan lebih lengkap bobot tingkatan yang digunakan terdapat pada Tabel 2.6.

Tabel 2.6 Bobot Tingkatan (Ruseffendi, E. T., 2005) Nilai Keterangan

0 Sangat Tidak Setuju 1 Tidak Setuju

2 Tidak Tahu 3 Kurang Setuju 4 Setuju

5 Sangat Setuju

3. Kemudian menghitung nilai masing-masing level Maturity Model dengan cara membagi jumlah jawaban dengan jumlah responden tiap proses TI menggunakan rumus 2-1, dituliskan sebagai berikut:

...(2-1)

(39)

26

Tabel 2.7 Skala Indeks Maturity dan Maturity Level (Sarno, R., 2009A)

Skala IndexMaturity Tingkat Model Maturity Keterangan

4,51 – 5,00 5 Dioptimalisasi

3,51 – 4,50 4 Diatur

2,51 – 3,50 3 Ditetapkan

1,51 – 2,50 2 Dapat Diulang

0,51 – 1,50 1 Inisialisasi

0,00 – 0,50 0 Tidak Ada

2.7 Critical Success Factor (CSF)

CSF merupakan acuan bagi manajemen untuk melakukan pengendalian proses dengan melakukan identifikasi berkaitan dengan hal-hal yang menjadi faktor kesuksesan dalam sebuah organisasi misalnya arahan strategi, hal teknis yang harus dilakukan, prosedur atau kebijakan yang harus diambil untuk pihak manajemen.

2.7.1 Key Goals Indicator (KGI)

KGI menetapkan ukuran yang mengarahkan manajemen untuk mengevaluasi apakah proses TI telah sesuai dengan kebutuhan bisnisnya, biasanya digambarkan atas kriteria informasi seperti:

1. Ketersediaan informasi yang diperlukan dalam mendukung kebutuhan bisnis. 2. Tidak adanya resiko integritas dan kerahasiaan data

(40)

27

2.7.2 Key Performance Indicator (KPI)

KPI menetapkan ukuran untuk menentukan bagaimana proses TI dapat dilaksanakan dengan baik yang memungkinkan tujuan tersebut dicapai dan bila terjadi perubahan penetapan ukuran tersebut tidak mengganggu sistem yang sedang berlangsung. KPI biasanya berupa indikator–indikator kapabilitas, pelaksanaan dan kemampuan sumber daya IT (Brand, K. & Boonen, H., 2007).

2.8 Teknik Pengumpulan data

Beberapa teknik pengumpulan data dapat digunakan dalam pengidentifikasian kondisi existing (as is) maupun kondisi yang ingin dicapai (to be) adalah sebagai berikut: wawancara, survey, penggunaan kuesioner, peninjauan terhadap dokumen, observasi, Informal Brainstorming Group Session

(Sarno, R., 2009B). Pembahasan mengenai teknik-teknik pengumpulan data lebih lanjut akan dipaparkan sebagai berikut:

2.8.1 Wawancara

(41)

28

2.8.2 Survei Menggunakan Kuesioner

Kelemahan dari teknik ini adalah penyusunan yang memerlukan waktu yang tidak sedikit. Beberapa format kuesioner antara lain: pilihan ganda, isian, dan skala sikap. Kuesioner dibuat sedemikian rupa sehingga waktu yang diperlukan untuk mengisi semua pertanyaan dalam kuesioner tidak lama (Sarno, R., 2009B).

Format kuesioner model skala digunakan untuk mengungkapkan sikap yang perlu diketahui. Terdiri dari beberapa model, antara lain: Likert, Diferensial Semantik, Thrustone, dan Guttman. Berikut penjelasan model-model skala:

1. Skala Likert, biasanya dipakai untuk internal/ keluar, meminta responden untuk menjawab suatu pernyataan dengan jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Memutuskan (N) termasuk jawaban tidak tahu, dan Sangat Tidak Setuju (ST), masing-masing jawaban dikaitkan dengan angka atau nilai, bagi pernyataan yang mendukung sikap positif, misalnya: SS=5, S=4, N=3, T=2, ST=1 dan sebaliknya untuk pernyataan yang mendukung sikap negatif (Ruseffendi, E. T., 2005).

2. Skala Diferensial Semantik adalah skala yang banyak digunakan untuk melihat sikap siswa di dalam ruangan kelas. Suatu keadaan dinyatakan dalam ujung-ujung ekstrimnya, seperti: aktif-pasif, menemukan-diberitahu, bermakna-hapalan, positif-negatif, dan sebagainya. Pada pelaksanaannya dibantu dengan dicantumkannya angka-angka yang dapat dipilih (Ruseffendi, E. T., 2005).

(42)

29

pernyataan mempunyai nilai yang berbeda antara 1 dan 11, tetapi nilai-nilai itu tidak diketahui responden dan hanya peneliti yang mengetahuinya sehingga berdasarkan jumlah tertentu pernyataan yang dipilih maka akan diketahui skor responden (Ruseffendi, E. T., 2005). 4. Skala Guttman, lebih banyak digunakan dalam penelitian yang

pernyataannya diurutkan secara hirarki untuk melihat sikap tertentu secara seseorang. Bila seseorang menyatakan “tidak” terhadap

pernyataan dari serentetan pernyataan maka ia akan menyatakan lebih daripada tidak terhadap pernyataan berikutnya (Ruseffendi, E. T., 2005).

2.8.3 Peninjauan Terhadap Dokumen

Salah satu cara paling populer untuk mengumpulkan informasi tentang situasi sistem yang ada seperti manual prosedur internal, dokumentasi sistem yang ada saat ini, formulir-formulir, dokumentasi-dokumentasi yang digunakan untuk menjalankan aktivitas bisnis, dan laporan-laporan yang dihasilkan oleh sistem yang ada (Sarno. R., 2009B).

2.8.4 Observasi

(43)

30

BAB 3

OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Sejarah SMAN 3 Cimahi

Berawal pada tahun 1984, SMAN 3 Cimahi berdiri sebagai filial/ sekolah binaan dari SMAN 2 Cimahi kemudian secara yuridis ditetapkan berdiri sendiri dengan SK Pendirian Sekolah No. 0601/10/1985 pada tanggal 22 Nopember 1985. Kemajuan teknologi yang demikian pesat menjadi suatu bahan pemikiran yang dipertimbangkan oleh Drs. Rochiman Satisha yang sejak tahun 2006 menjabat sebagai kepala sekolah. Tahun 2011, Electronic Learning (E-Learning) mulai dijadikan salah satu penunjang kelancaran pembelajaran dengan mengunjungi website sekolah terlebih dahulu melalui alamat URL: http://www.sman3cmi.sch.id/.

Divisi ICT dibentuk sebagai sumber daya dalam penunjang pesatnya pembelajaran IT, sarana dan prasarana yang memadai juga disiapkan oleh kepala sekolah (Divisi ICT SMAN 3 Cimahi, 2012).

3.2 Visi dan Misi SMAN 3 Cimahi

SMAN 3 Cimahi sebagai institusi menengah atas negeri di kota Cimahi memiliki visi dan misi antara lain:

Visi: “Unggul dalam prestasi, arif dalam berfikir, bijak dalam bertindak, sinergi

(44)

31

Misi:

1. Memberikan pelayanan yang optimal oleh seluruh warga dalam berbagai bidang.

2. Mewujudkan dan menegakkan tata tertib/ aturan kedisplinan seluruh warga. 3. Menigkatkan kualitas dan profesionalisme tenaga kependidikan.

4. Menciptakan proses KBM dengan paradigma baru yang berorientasi pada siswa kreatif dan inovatif.

5. Mewujudkan setiap kegiatan akademik dan non akademik sebagai wahana pengembangan diri untuk meningkatkan keterampilan.

6. Menumbuhkembangkan potensi di bidang ICT dan bahasa asing dengan memegang teguh karakter bangsa dalam bersaing secara global.

7. Meningkatkan kerjasama baik di lingkungan sekolah maupun lintas sekolah. 8. Menerapan nilai-nilai IMTAQ dalam kehidupan sehari-hari.

9. Terselenggaranya proses KBM yang berorientasi Sekolah Berbudaya Lingkungan.

(45)

32

Divisi ICT Divisi SDM & LITBANG Kesenian Divisi Divisi Multi kecakapan Koordinator BP Koordinator Wali Kelas

Koordinator 2012). Seperti pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMAN 3 Cimahi

3.4 Metode Penelitian

3.4.1 Metode Pengumpulan Data

A. Data Primer

1. Wawancara (interview)

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara berkomunikasi langsung dengan pihak terkait yang dianggap mampu memberikan informasi (auditi) yang lebih terperinci terhadap permasalahan yang sedang diteliti.

2. Kuesioner

(46)

33 3. Observasi

Pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan data secara langsung di lapangan terhadap proses yang terjadi.

B. Data Sekunder 1. Studi Pustaka

Metode pengumpulan data dengan mencari data kepustakaan yang menunjang. Kepustakaan tersebut dapat berupa buku, jurnal ilmiah, e

-book, dan lain sebagainya yang ada kaitannya dengan penelitian.

2. Program Kerja SIMS (Sistem Informasi Manajemen Sekolah) SMAN 3 Cimahi.

Data diperoleh dari penjelasan dan penjabaran SIMS SMAN 3 Cimahi dalam kurun waktu tertentu dan telah ditentukan sehingga memudahkan dalam pengklasifikasian terhadap masalah yang diteliti.

3.4.2 Diagram Alir Pengukuran Kinerja Pembelajaran

(47)

34

Mulai

Telaah Dokumen Terkait Studi Literatur Tinjauan Pustaka

Wawancara Observasi Quesioner

Pengumpulan data

Pengolahan dan Analisis Data

Analisis Maturity Level saat ini (As Is)

Analisis Kondisi ke depan (To Be)

Analisis Kesenjangan/ gap

Strategi Perbaikan

Selesai

Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian Berikut penjelasan dari diagram alir penelitian:

(48)

35

sekolah secara umum dalam penggunaan media pembelajaran E-Learning di SMAN 3 Cimahi.

2. Mengumpulkan data terkait penelitian pengukuran kinerja pembelajaran E-Learning SMAN 3 Cimahi melalui proses wawancara, observasi, dan penyebaran kuesioner menggunakan skala likert kepada auditi atau responden yang terkait dan relevan dengan penelitian sehingga menghasilkan proses TI terpilih yang mencakup domain DS dan ME..

3. Menghitung hasil kuesioner dan menilai kematangan proses TI terpilih. Penilaian kematangan proses TI bertujuan untuk menentukan tingkat kematangan/maturity dari setiap proses yang dibutuhkan. Penilaian tersebut dilakukan dengan mengidentifikasi keberadaan dan kondisi setiap proses TI terpilih pada pengukuran kinerja pembelajaran yang sudah ada di SMAN 3 Cimahi. Fakta yang ditemukan kemudian dipetakan ke dalam COBIT 4.1 –

Maturity Assessment Tool. Hasil yang diperoleh menunjukkan tingkat kematangan/maturity setiap proses TI pada kondisi existing (as is).

4. Menentukan target (kondisi yang ingin dicapai) tingkat kematangan/maturity

proses TI terpilih. Target kematangan/maturity proses TI adalah kondisi ideal tingkat kematangan dari setiap proses TI yang diinginkan (to be) yang akan menjadi acuan dalam pengukuran kinerja pembelajaran yang akan diimplementasikan.

(49)

36

6. Memberikan usulan berupa rekomendasi guna menutup kesenjangan/gap

sehingga pembelajaran E-Learning di SMAN 3 Cimahi dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien.

7. Menarik kesimpulan.

3.5 Perancangan Analisis

Hasil pengumpulan data dan wawancara kepada pihak terkait mengenai kondisi pembelajaran E-Learning saat ini, dikaitkan dengan domain pada

framework COBIT untuk menentukan proses-proses TInya, seperti pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Keterkaitan Hasil Wawancara dengan Domain Pada COBIT Hasil Wawancara Kondisi Pembelajaran E-Learning saat ini Domain Belum ada konten pembelajaran multimedia dalam E-Learning

DS Pelatihan E-Learning kepada guru-guru kurang intensif

Belum tertibnya pengarsipan surat-surat kerjasama

Peran serta guru yang rendah dalam penggunaan E-Learning

Tidak dilakukan pelaporan pengalokasian biaya

Penambahan kapasitas untuk menambah kinerja masih insidental Belum ada monitoring dan pelaporan berkala misal per semester

ME Belum pernah ada pengujian keamanan dan ketahanan sistem

Kurangnya pengawasan sistem dalam pemeliharaan sistem Belum ada SOP (Standar Operasional dan Prosedur) dan tata kelola penggunaan e-Learning sebelumnya

(50)

37

Berikut adalah isi domain Deliver and Support (DS):

1. DS1 Define and Manage Service Levels (Mendefinisikan dan Mengatur Tingkat Layanan)

Domain ini penting karena dalam tahap ini, akan diukur apakah pembelajaran

E-Learning di SMAN 3 Cimahi sudah cukup memenuhi layanan pembelajaran bagi guru dan siswa sesuai dengan kebutuhannya atau belum. 2. DS2 Manage Third-party Services (Pengelolaan Jasa Pihak Ketiga)

Domain ini tidak digunakan sebagai domain pengukuran, karena pengelolaan aplikasi E-Learning merupakan aplikasi yang pengelolaannya dilakukan oleh staf divisi ICT dan guru-guru SMAN 3 sendiri.

3. DS3 Manage Performance and Capacity (Mengatur Performansi dan Kapasitas).

Domain ini penting, karena akan diukur kinerja pembelajaran E-Learning di SMAN 3 Cimahi sejauh mana rencana kebutuhan kapasitas dan performance

sumber daya pembelajaran E-Learning ke depan.

4. DS4 Ensure Continuous Service (Memastikan Layanan Keberlanjutan)

Pada domain ini penting, karena akan diukur sudah sejauh mana kebutuhan untuk menyediakan layanan pembelajaran E-Learning terus menerus untuk mengembangkan pembelajaran pada umumnya yang ada di SMAN 3 Cimahi. 5. DS5 Ensure Systems Security (memastikan sistem keamanan)

(51)

38

di SMAN 3 Cimahi. Karena, sistem keamanan adalah suatu hal yang penting dalam sebuah pengembangan TI.

6. DS6 Identify and Allocate Costs (Mengidentifikasi dan Mengalokasikan Biaya)

Domain ini akan digunakan untuk mengukur sejauh mana pihak terkait di SMAN 3 Cimahi dalam mengelola kebutuhan pembelajaran secara adil dan merata dalam mengalokasikan biaya TI khususnya dalam pengembangan sistem pembelajaran E-Learningnya.

7. DS7 Educate and Train Users (Mendidik dan Melatih Pengguna)

Pada domain ini akan digunakan untuk melihat sejauh mana pentingnya pelatihan penggunaan aplikasi E-Learning bagi guru-guru di SMAN 3 Cimahi.

8. DS8 Manage Service Desk and Incidents (Mengatur Bagian Layanan dan Insiden)

Dalam domain ini akan diukur tentang respon yang tepat waktu dan efektif untuk permintaan pengguna E-Learning. Selain itu akan diukur juga tentang manajemen resiko dalam pengembangan sistem pembelajarannya.

9. DS9 Manage the Configuration (Mengatur Konfigurasi)

(52)

39

10.DS10 Manage Problems (Mengatur Permasalahan)

Domain ini akan dipergunakan untuk mengukur sejauh mana penanganan masalah keefektifan manajemen sehingga masalah dapat diidentifikasi, diklasifikasi dan dianalisis akar penyebab pembelajaran E-Learning yang ada di SMAN 3 Cimahi.

11.DS11 Manage Data (Mengatur Data)

Pada domain ini, akan digunakan untuk mengukur apakah SMAN 3 Cimahi sudah mengatur data secara efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan atau tidak.

12.DS12 Manage the Physical Environment (Memanage Lingkungan Fisik) Pada domain ini, akan diukur apakah SMAN 3 Cimahi sudah melakukan perlindungan terhadap peralatan komputer dan perangkat-perangkat lainnya yang dipergunakan dalam pembelajaran E-Learning yang sudah dirancang dan diatur dengan baik atau belum.

13.DS13 Manage Operations (Mengatur Operasi)

Domain ini akan dipergunakan, karena akan diukur tentang penjadwalan penjagaan mutu operasional untuk menjaga hasil keluaran, memantau dan memelihara infrastruktur yang digunakan dalam pembelajaran E-Learning.

Domain yang akan digunakan selanjutnya yaitu domain ME. Berikut isi dari domain Monitor and Evaluate yaitu :

(53)

40

Pada domain ini akan dipergunakan untuk mengukur proses dan evaluasi terhadap kinerja pembelajaran E-Learning yang dilakukan oleh tim divisi ICT dan guru-guru yang ada di SMAN 3 Cimahi.

2. ME2 Monitor and Evaluate Internal Control (Pengawasan dan Pengevaluasian Pengendalian Internal)

Pada domain ini akan dipergunakan unruk mengukur kinerja tim divisi ICT dan guru-guru yang terlibat dalam penggunaan E-Learning, membentuk program pengendalian dan pengawasan internal yang efektif dalam pengembangan pembelajaran E-Learning-nya atau tidak.

3. ME3 Ensure Compliance With External Requirements (Pastikan Kepatuhan Dengan Persyaratan eksternal)

Pada domain ini, SMAN 3 Cimahi walaupun ada dibawah pemerintahan kota Cimahi tetapi pada pengembangan pembelajaran E-Learning saat ini belum ada syarat kepatuhan dan syarat eksternal lainnya yang wajib dipenuhi, oleh sebab itu domain ini tidak dimasukan ke dalam pengukuran penelitian.

4. ME4 Provide IT Governance (Menyediakan Tata Kelola TI)

Domain ini akan dipergunakan untuk mengukur sejauh mana SMAN 3 Cimahi menyediakan tatakelola TI yang baik untuk pembelajaran E-Learning-nya.

3.6 Sistem E-Learning SMAN 3 Cimahi

Sistem E-Learning di SMAN 3 Cimahi adalah sebuah aplikasi berbasis web

(54)

41

digambarkan dengan diagram hirarki yang dibuat dan dikelola oleh Divisi ICT SMAN 3 Cimahi. Berikut paparan secara detail setiap proses E-Learning di SMAN 3 Cimahi dan tampilannya dapat dilihat pada lampiran B.

1. Pengolahan Data Master

1.1. Pengolahan Tahun Pelajaran. Berisi fitur Tambah Data Tahun Pelajaran untuk menambahkan Data tahun Pelajaran baru, Ubah jika Tahun Pelajaran yang dimasukkan salah, Lihat data yang sudah dibuat sebelumnya dan Hapus jika siswa sudah lulus dan data akan otomatis dijadikan data alumni.

1.2. Pengolahan Semester. Berisi fitur Tambah Semester untuk menambahkan semester baru, Hapus Semester jika tidak diperlukan lagi, Ubah atau edit jika salah dan Lihat Semester untuk melihat keseluruhan semester yang telah dibuat sebelumnya.

1.3. Pengolahan Program Kelas. Berisi fitur Ubah Program Kelas (IPA, IPS dan Bahasa) dan Lihat Program Kelas jika ingin melihat Program Kelas yang secara keseluruhan.

1.4. Pengolahan Data Kelas. Berisi fitur Tambah Data misalnya untuk siswa pindahan, isinya berupa: Kelas, Nama Wali Kelas, Tingkat, Jurusan/ Program Keahlian. Fitur Hapus untuk siswa yang sudah tidak bersekolah di SMAN 3 Cimahi lagi, Ubah atau Edit dan Lihat Data Kelas untuk melihat data keseluruhan.

(55)

42

Hapus Mata Pelajaran jika sudah tidak dipergunakan lagi, Ubah atau Edit Data dan Lihat Data Pelajaran secara keseluruhan.

1.6. Pengolahan Data Guru. Berisi fitur Pengisian Guru untuk memasukkan data guru baru, Hapus untuk guru yang sudah tidak mengajar lagi di SMAN 3 Cimahi, Ubah atau Edit Data Guru, Pencarian Data Guru berdasarkan nama, Profil Guru untuk melihat secara detail, Import Data Guru yang berasal dari file dan format lain.

1.7. Pengolahan Data Mengajar. Berisi fitur Perubahan data mengajar baik jurusan/program, mata pelajaran atau kelas, fitur Hapus Mengajar jika sudah tidak mengajar mata pelajaran atau kelas yang bersangkutan, Lihat daftar guru yang mengajar, Lihat Data mengajar salah satu guru mata pelajaran secara detail.

1.8. Pengolahan Data Siswa. Berisi fitur Pengisian Siswa, Hapus Siswa jika siswa tidak bersekolah di SMAN 3 Cimahi, Ubah atau edit data siswa, Lihat data siswa secara detail, Import Data Siswa jika data ada pada file lain dan fitur Cari Siswa berdasarkan NIS atau nama siswa.

2. Proses Pembelajaran

2.1Pengolahan Materi. Berisi fitur Tambah Materi jika ada materi baru, Ubah Materi dan Hapus Materi, proses ini dikerjakan oleh guru mata pelajaran.

(56)

43

2.3Pengolahan Tugas. Berisi Tambah Tugas, Ubah Tugas, dan Detail Tugas yang dikerjakan oleh guru mata pelajaran.

2.4Ujian. Berisi fitur Tes Online, Tambah Tes Online, Ubah Ujian dan Detail Ujian yang diatur oleh guru mata pelajaran masing-masing dan dibantu oleh Divisi ICT.

3. Proses Penilaian

Proses Data Nilai dengan fitur Tambah Nilai, Ubah Nilai dan Lihat Nilai.

4. Pengolahan Forum

Pengelolaan Pengumuman. Berisi fitur Tambah, Ubah, Hapus, dan Lihat Pengumuman.

Jumlah komputer di laboratorium Divisi ICT SMAN 3 Cimahi saat ini ada 15 komputer yang terdiri dari 1 komputer server yang diletakkan di ruang ICT dan 14 komputer client dengan menggunakan topologi star seperti pada gambar 3.3.

Gambar 3.3 Topologi Star Jaringan E-Learning SMAN 3 Cimahi

Komputer Server

Client 1

Client 2

Client 14

(57)

44

Tampilan E-Learning menyerupai sosial media dengan konten yang cukup memadai, selain dapat diakses melalui komputer, dapat juga diakses melalui

smartphone atau PCtablet yang terhubung dengan jaringan internet.

3.7 Spesifikasi Hardware dan Software E-Learning

Berikut Tabel 3.2, Tabel 3.3 dan Tabel 3.4 merupakan spesifikasi hardware

dan Software yang digunakan E-Learning untuk admin dan siswa saat ini.

Tabel 3.2 Spesifikasi Komputer Admin

Hardware Spesifikasi

Processor Intel Core i3

RAM 2 Gb

VGA 512 Mb

Harddisk 500 Gb

Monitor LG

Tabel 3.3 Spesifikasi Komputer Siswa

Hardware Spesifikasi

Processor Intel Dual Core

RAM 1 Gb

VGA 256 Mb

Harddisk 250Gb

Monitor LG/ Acer

Tabel 3.4 Spesifikasi Software

Software Spesifikasi

System Operasi Windows XP/Vista/7/8, Linux

Bahasa Pemrograman PHP

Web Server Apache

Database Server MySql

Web Browser Mozilla/Chrome/IE

(58)

45

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian Kuesioner

SMAN 3 Cimahi memiliki kurang lebih 84 orang guru, sedangkan yang aktif menggunakan E-learning sebanyak 9 orang guru. Penyebaran kuesioner dilakukan kepada 9 orang guru tersebut yang mengampu mata pelajaran yang berbeda-beda, selain itu terdapat pula Divisi ICT sebagai pengelola web sekolah yang terdiri dari kepala Divisi dan staf, kuesioner dan wawancara juga dilakukan kepada 1 orang staf Divisi ICT yang merangkap sebagai administrator web. Berikut penjelasan responden kuesioner pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Responden Kuesioner

Responden Jumlah Responden

Guru Mata Pelajaran Matematika 2

Guru Mata Pelajaran Fisika 1

Guru Mata Pelajaran Kimia 1

Guru Mata Pelajaran Sosiologi 1

Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris 2 Guru Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani 1

Guru Mata Pelajaran TIK 1

Administrator web Staf Divisi ICT 1

Perhitungan Tingkat Kematangan/Maturity

(59)

46

dengan menggunakan COBIT 4.1 Maturity Assessment Tools dimanauntuk setiap proses TI terpilih yang akan dihitung tingkat kematangan/maturity-nya. Daftar pernyataan dalam kuesioner berisi tahapan detail dari proses TI terpilih. Auditi atau responden langsung memberikan tanda cheklish pada skala yang dianggap sesuai untuk setiap pernyataan yang disediakan sesuai dengan kondisi existing (as is) pengukuran kinerja pembelajaran E-Learning di SMAN 3 Cimahi.

Rekapitulasi Kuesioner Kondisi Existing (As Is)

Berikut ini tabel hasil rekapitulasi domain DS dan ME pada masing masing proses. Data distribusi jawaban mengacu kepada lampiran C dan setiap atribut merupakan penjumlahan dari setiap responden.

Tabel 4.2 Rekapitulasi Domain DS Proses DS1 Kondisi Existing (Admin)

Atribut Distribusi jawaban Index Maturity

Tabel 4.3 Rekapitulasi Domain DS Proses DS1 Kondisi Existing (Guru)

(60)

47

Tabel 4.4 Rekapitulasi Domain DS Proses DS1 Kondisi Existing

Atribut Index Maturity Level Maturity Keterangan

DS1.1 2,0 2 Diulang

Tabel 4.5 Rekapitulasi Domain DS Proses DS3 Kondisi Existing

Atribut Distribusi jawaban Index Maturity

Tabel 4.6 Rekapitulasi Domain DS Proses DS4 Kondisi Existing

(61)

48

Tabel 4.7 Rekapitulasi Domain DS Proses DS5 Kondisi Existing

Atribut Distribusi jawaban Index Maturity

Tabel 4.8 Rekapitulasi Domain DS Proses DS6 Kondisi Existing

Atribut Distribusi jawaban Index Maturity

Tabel 4.9 Rekapitulasi Domain DS Proses DS7 Kondisi Existing

(62)

49

Tabel 4.10 Rekapitulasi Domain DS Proses DS8 Kondisi Existing

Atribut Distribusi jawaban Index Maturity

Tabel 4.11 Rekapitulasi Domain DS Proses DS9 Kondisi Existing

Atribut Distribusi jawaban Index Maturity

Tabel 4.12 Rekapitulasi Domain DS Proses DS10 Kondisi Existing

Atribut Distribusi jawaban Index Maturity

Tabel 4.13 Rekapitulasi Domain DS Proses DS11 Kondisi Existing (Admin)

(63)

50

Tabel 4.14 Rekapitulasi Domain DS Proses DS11 Kondisi Existing (Guru)

Atribut Distribusi jawaban Index Maturity

Tabel 4.15 Rekapitulasi Domain DS Proses DS11 Kondisi Existing

Atribut Index Maturity Level Maturity Keterangan

DS11.1 1,6 2 Diulang

Tabel 4.16 Rekapitulasi Domain DS Proses DS12 Kondisi Existing

Atribut Distribusi jawaban Index Maturity

Tabel 4.17 Rekapitulasi Domain DS Proses DS13 Kondisi Existing (Admin)

(64)

51

Tabel 4.18 Rekapitulasi Domain DS Proses DS13 Kondisi Existing (Guru)

Atribut Distribusi jawaban Index Maturity

Tabel 4.19 Rekapitulasi Domain DS Proses DS13 Kondisi Existing

Atribut Index Maturity Level Maturity Keterangan

DS13.1 1,1 1 Inisialisasi

Tabel 4.20 Rekapitulasi Domain ME Proses ME1 Kondisi Existing (Admin)

Atribut Distribusi jawaban Index Maturity

Tabel 4.21 Rekapitulasi Domain ME Proses ME1 Kondisi Existing (Guru)

(65)

52

Tabel 4.22 Rekapitulasi Domain ME Proses ME1 Kondisi Existing

Atribut Index Maturity Level Maturity Keterangan

ME1.1 0,0 0 Tidak Ada

Tabel 4.23 Rekapitulasi Domain ME Proses ME2 Kondisi Existing

Atribut Distribusi jawaban Index Maturity

Tabel 4.24 Rekapitulasi Domain ME Proses ME4 Kondisi Existing

Atribut Distribusi jawaban Index Maturity

Rekapitulasi Kuesioner Kondisi Yang Ingin Dicapai (To Be)

(66)

53

Tabel 4.25 Rekapitulasi Domain DS Proses DS1 Kondisi To Be (Admin)

Atribut Distribusi jawaban Index Maturity

Tabel 4.26 Rekapitulasi Domain DS Proses DS1 Kondisi To Be (Guru)

Atribut Distribusi jawaban Index Maturity

Tabel 4.27 Rekapitulasi Domain DS Proses DS1 Kondisi To Be

Atribut Index

Tabel 4.28 Rekapitulasi Domain DS Proses DS3 Kondisi To Be

(67)

54

Tabel 4.29 Rekapitulasi Domain DS Proses DS4 Kondisi To Be

Atribut Distribusi jawaban Index Maturity

Tabel 4.30 Rekapitulasi Domain DS Proses DS5 Kondisi To Be

Atribut Distribusi jawaban Index Maturity

Tabel 4.31 Rekapitulasi Domain DS Proses DS6 Kondisi To Be

(68)

55

Tabel 4.32 Rekapitulasi Domain DS Proses DS7 Kondisi To Be

Atribut Distribusi jawaban Index Maturity

Tabel 4.33 Rekapitulasi Domain DS Proses DS8 Kondisi To Be

Atribut Distribusi jawaban Index Maturity

Tabel 4.34 Rekapitulasi Domain DS Proses DS9 Kondisi To Be

Atribut Distribusi jawaban Index Maturity

Tabel 4.35 Rekapitulasi Domain DS Proses DS10 Kondisi To Be

(69)

56

Tabel 4.36 Rekapitulasi Domain DS Proses DS11 Kondisi To Be (Admin)

Atribut Distribusi jawaban Index Maturity

Tabel 4.37 Rekapitulasi Domain DS Proses DS11 Kondisi To Be (Guru)

Atribut Distribusi jawaban Index Maturity

Tabel 4.38 Rekapitulasi Domain DS Proses DS11 Kondisi To Be

Atribut Index

Tabel 4.39 Rekapitulasi Domain DS Proses DS12 Kondisi To Be

(70)

57

Tabel 4.40 Rekapitulasi Domain DS Proses DS13 Kondisi To Be (Admin)

Atribut Distribusi jawaban Index Maturity

Tabel 4.41 Rekapitulasi Domain DS Proses DS13 Kondisi To Be (Guru)

Atribut Distribusi jawaban Index Maturity

Tabel 4.42 Rekapitulasi Domain DS Proses DS13 Kondisi To Be

Atribut Index

Tabel 4.43 Rekapitulasi Domain ME Proses ME1 Kondisi To Be (Admin) Atribut Distribusi jawaban Index

(71)

58

Tabel 4.44 Rekapitulasi Domain ME Proses ME1 Kondisi To Be (Guru)

Atribut Distribusi jawaban Index Maturity

Tabel 4.45 Rekapitulasi Domain ME Proses ME1 Kondisi To Be

Atribut Index

Tabel 4.46 Rekapitulasi Domain ME Proses ME2 Kondisi To Be

Atribut Distribusi jawaban Index Maturity

Tabel 4.47 Rekapitulasi Domain ME Proses ME4 Kondisi To Be

(72)

59

Setelah mendapatkan indeks per domain dari masing-masing proses, maka selanjutnya adalah merekap data keseluruhan. Berdasarkan hasil rekapitulasi keseluruhan akan didapatkan gap atau kesenjangan antara rentang nilai level maturity kondisi existing dengan level maturity kondisi yang ingin dicapai.

Untuk menghitung gap maka digunakan rusmusan sebagai berikut: GAP = Level yang ingin dicapai (To Be) – Level kondisi Existing (As Is) Berikut Tabel 4.48 merupakan rekapitulasi data keseluruhan hasil kuesioner Domain DS:

Tabel 4.48 Rekapitulasi Kuesioner Domain DS

Domain Level Kondisi saat Ini (Existing)

Level Yang Ingin

Dicapai Gap

DS1 1 2 1

DS3 1 2 1

DS4 2 3 1

DS5 2 3 1

DS6 2 3 1

DS7 2 3 1

DS8 2 3 1

DS9 2 3 1

DS10 2 3 1

DS11 2 3 1

DS12 2 3 1

DS13 1 2 1

(73)

60

Gambar 4.1 Level MaturityExisting dan yang ingin dicapai Domain DS

Berikut Tabel 4.49 adalah hasil rekapitulasi kuesioner keseluruhan untuk domain ME:

Tabel 4.49 Rekapitulasi Kuesioner Domain ME

Domain

Berdasarkan Tabel 4.49 maka dibuat grafik radar seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini:

(74)

61

4.2 Pembahasan Hasil Kuesioner Tiap Proses Pada Domain

Berdasarkan data tabel rekapitulasi kuesioner berikut ini pembahasan tiap proses domainnya yaitu:

4.2.1 Domain DS ( Deliver and Support)

1. DS1 Define and Manage Service Levels (Mendefinisikan dan Mengatur Tingkat Layanan)

Pada proses ini, sistem pembelajaran E-learning SMAN 3 Cimahi berada pada level 1. Sistem pembelajaran E-learning sudah ada dalam program kerja SIMS (lampiran E), tetapi isi aplikasi dinilai belum memenuhi standar kebutuhan pembelajaran tiap mata pelajarannya, misalnya seperti belum tersedianya secara lengkap pembelajaran multimedia yang siap dipakai oleh guru-guru ketika membutuhkan dalam pengajaran. Kurang tertibnya pengarsipan surat-surat kerjasama dengan pihak internal maupun eksternal sekolah sehingga apabila sewaktu-waktu diperlukan maka perlu waktu untuk mencarinya.

Ketika level 2 ingin dicapai, maka konten aplikasi perlu dilengkapi sesuai kebutuhan guna memudahkan keperluan pembelajaran tiap mata pelajarannya. Pengarsipan dokumen-dokumen yang dianggap penting perlu segera dilakukan.

2. DS3 Manage Performance and Capacity (Mengatur Kinerja dan Kapasitas).

Gambar

Gambar 2.5 Siklus Domain dalam COBIT (Brand, K. & Boonen, H., 2007)
Tabel 2.1 Proses TI dalam Domain PO
Tabel 2.2 Proses TI dalam Domain AI
Tabel 2.4 Proses TI dalam Domain ME
+7

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

Alhamdulillaahirobbil-‘aalamiin, puji syukur penulis panjatkan keHadirat Allah SWT Sang Pencipta Semesta Alam, atas segala rahmat, taufik dan hidayah- Nya penulis dapat

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Alhamdulillahirrabbil’alamiin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan hidayah-Nya, Tuhan semesta Alam yang senantiasa memberi

Pada proses ini, sistem pembelajaran E-learning ada pada level 2, dimana sudah ada pernah dilakukan dan direncanakan untuk pemeliharaan, pengujian, dan pelatihan

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam atas segala rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan berkah, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan Tugas Akhir