• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI-NILAI MULTIKULTURALISME DALAM KESENIAN MUSIK GAMELAN JAWA PADA MASYARAKAT MELAYU DI KOTA TANJUNG BALAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "NILAI-NILAI MULTIKULTURALISME DALAM KESENIAN MUSIK GAMELAN JAWA PADA MASYARAKAT MELAYU DI KOTA TANJUNG BALAI."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

NILAI-NILAI MULTIKULTURALISME DALAM KESENIAN

MUSIK GAMELAN JAWA PADA MASYARAKAT MELAYU

DI KOTA TANJUNG BALAI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MAYA NINGSIH LUBIS

NIM. 2103340036

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Maya Ningsih Lubis NIM 2103340036. Nilai-Nilai Multikulturalisme Dalam Kesenian Musik Gamelan Jawa Pada Masyarakat Melayu Di Kota Tanjungbalai. Jurusan Sendratasik Program Studi Pendidikan Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penyajian musik campur sari dan gamelan jawa, mendeskripsikan peran orang Melayu dalam kesenian musik gamelan jawa dan mendeskripsikan nilai-nilai multikultural dalam kesenian musik gamelan jawa pada masyarakat Melayu di kota Tanjungbalai.

Penelitian ini berdasarkan landasan teoritis yang menggunakan teori multikultural menurut Lawrence Blum. Untuk mendukung penelitian penulis juga menggunakan teori nilai, teori masyarakat, teori musik, teori instrument musik, musik gamelan dan pengertian penyajian.

Penelitian ini di laksanakan di Group Langen Hidayah Jati yang berada di Jalan Hj. Adlin N0. 14 kota Tanjungbalai. Waktu penelitian dan proses penelitian pada bulan November 2014 sampai dengan Januari 2015. Populasi penelitian ini berjumlah 17 orang.Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif., ditafsirkan dan dirumuskan antara data satu dengan data yang lain agar data tersebut akurat dan cermat. Teknik pengumpulan data meliputi studi kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa penyajian musik campursari yang di pertunjukan pada saat acara pesta rakyat adalah lagu melayu iyolah molek yang di iringi dengan musik gamelan jawa. Masyarakat Melayu di kota Tanjungbalai dapat menerima musik gamelan jawa begitu juga dengan suku Jawa. Peran masyarakat Melayu dalam pertunjukan musik gamelan jawa tidak hanya sebagai penonton tetapi masyarakat Melayu juga belajar dan ikut serta dalam memainkan alat musik gamelan jawa di Group Langen Hidayah Jati. Nilai-nilai multikultural yang terkandung dalam kesenian musik gamelan jawa yaitu, nilai memahami, nilai menghargai dan nilai menghormati dengan adanya nilai-nilai multikultural masyarakat Melayu di kota Tanjungbalai dapat memahami, menghargai dan menghormati kesenian dari suku Jawa.

(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Nilai-Nilai Multikulturalisme Dalam Kesenian Musik Gamelan Jawa Pada Masyarakat Melayu Di Kota Tanjung Balai” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Sendratasik Program Studi Pendidikan Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan pengetahuan, penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penulisan maupun penyampaian ide penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan juga saran dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan Skripsi ini.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis juga mengalami berbagai kesulitan. Namun berkat doa dan juga bantuan moril maupun material dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Pada kesempatan ini dengan segenap ketulusan hati, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

4. Drs. Basyaruddin, M.Pd selaku Wakil Dekan II Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

5. Dr. Daulat Saragi, M.Hum selaku Wakil Dekan III Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

6. Uyuni Widiastuti, M.Pd selaku Ketua Jurusan Sendratasik FBS Universitas Negeri Medan, sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi II

7. Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Musik Jurusan Sendratasik Universitas Negeri Medan,.

8. Dra. Tuti Rahayu, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi I

(8)

iii

10.Ki Dalang Darmo Carito selaku Ketua Group Langen Hidayah Jati yang telah memberikan izin penelitian dan seluruh anggota Group Langen Hidayah Jati yang telah memberikan informasi yang dibutuhkan penulis 11.Teristimewa kepada kedua Orang tua saya tercinta, ayahku tersayang

Syawaludin Lubis, dan ibuku tersayang Anismar Nasution terimakasih untuk doa, kesabaran, perhatian, kasih sayang, dukungan dan pengorbanan baik moral maupun materi sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan hingga sampai kepada skripsi.

12.Untuk sahabat Academyku tersayang, Seluruh teman-teman stambuk 2010 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih telah membuat masa kuliahku indah dan berwarna.

13.Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Skripsi ini.

Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan dalam khazanah ilmu pengetahuan khususnya di bidang Pendidikan Musik . Mudah-mudahan juga dapat dijadikan bahan rujukan bagi peneliti lain yang tertarik pada bidang yang sama.

Medan, Januari 2015

Penyusun

Maya Ningsih Lubis

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK. ... i

KATA PENGANTAR. ... ii

DAFTAR ISI. ... iv

DAFTAR TABEL. ... vi

DAFTAR GAMBAR. ... vii

BAB IPENDAHULUAN . ... 1

A. LatarBelakangMasalah. ... 1

B. IdentifikasiMasalah. ... 4

C. PembatasanMasalah. ... 5

D. RumusanMasalah ... 6

E. TujuanPenelitian ... 6

F. ManfaatPenenlitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL. ... 9

A. LandasanTeoritis ... 9

1. Teori Multikulturalisme ... 10

2. Teori Nilai. ... 11

3. Masyarakat ... 14

4. Teori Musik. ... 17

5. Unsur-Unsur Musik. ... 18

6. Teori Instrument Musik... 19

7. Musik Gamelan. ... 22

8. Pengertian Penyajian. ... 24

(10)

v

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ... 28

A. MetodologiPenelitian... 28

B. LokasidanWaktuPenelitian. ... 28

C. PopulasidanSampel. ... 29

1. Populasi. ... 29

2. Sampel ... 29

D. TeknikPengumpulanData . ... 30

1. Observasi. ... 30

2. Studi Pustaka ... 31

3. Wawancara ... 33

4. Dokumentasi ... 33

E. TeknikAnalisis Data ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN. ... 35

A. Letak Geografis Kota Tanjungbalai ... 35

B. Sejarah Group Langen Hidayah Jati ... 36

C. Penyajian Musik Campursari Dan Gamelan Jawa Di Kota Tanjungbalai ... 38

D. Peran Masyarakat Melayu Dalam Kesenian Musik Gamelan Jawa Di Kota Tanjungbalai ... 54

E. Nilai-Nilai Multikultural Dalam Kesenian Musik Gamelan Jawa Pada Masayarakat Melayu Di Kota Tanjungbalai ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ... 61

A. Kesimpulan ... 61

B. Saran. ... 62

(11)

DAFTAR TABEL

(12)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Peta Kota Tanjungbalai. ... 35

Gambar 4.2 Bonang Barus dan Bonang Penerus. ... 45

Gambar 4.3 Kendang. ... 46

Gambar 4.4 Gambang. ... 47

Gambar 4.5 Gender. ... 48

Gambar 4.6 Gong. ... 49

Gambar 4.7 Kempul. ... 50

Gambar 4.8 Saron... 51

Gambar 4.9 Slentem. ... 52

Gambar 4.10 Ketuk. ... 53

Gambar 4.11 Kenong. ... 54

Gambar 4.12 Masyarakat Melayu Memeinkan Musik Gamelan. ... 57

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia memiliki banyak budaya yang ada pada berbagai suku.Suku

Melayu yang berada di Pulau Sumatera adalah Pesisir Timur Sumatera Utara,

Riau, Jambi, Sumatera Selatan. Sedangkan suku Melayu yang berada di Sumatera

Utara mencakup: Kabupaten Langkat, Kota Binjai, Kota Medan, Kabupaten Deli

Serdang, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Asahan,

Kabupaten Labuhan Batu dan Kota Tanjungbalai. Kota Tanjungbalai merupakan

daerah yang mayoritas masyarakatnya bersuku Melayu dan sampai saat ini masih

memegang erat tradisi dan kebudayaan mereka.

Tradisi dan kebudayaan yang ada di kota Tanjungbalai tumbuh dan

berkembang dipengaruhi oleh kesenian, salah satu bentuk kesenian tersebut

adalah musik. Musik dapat mencerminkan nilai-nilai dan prinsip umum yang

mendasari suatu kebudayaan dan menghidupkan kebudayaan tersebut secara

menyeluruh, seperti halnya pada masyarakat Melayu yang menggunakan musik

dalam kebudayaan atau tradisi mereka. Tradisi-tradisi tersebut dilakukan pada saat

anak lahir, penabalan nama anak, turun tanah, mengayun, berkhitan, pernikahan,

dan lain sebagainya.

Kota Tanjungbalaimemilikibanyak suku pendatang salah satunya adalah

suku Jawa.Suku Jawa adalah suku yang banyak menyebar di Kota Tanjungbalai.

(14)

2

adalah salah satu pulau di Indonesia yang berpenduduk terpadat, akibatnya lahan

pertanian semakin sedikit, kemiskinan meningkat dan peningkatan penduduk

tidak merata. Selain itu kedatangan suku Jawa di kota Tanjungbalai dikarenakan

alasan dinas dalam pekerjaan dan juga kemauan sendiri sebagai perantau karena

alasan ingin mencari peruntungan hidup serta merubah nasib dengan menjadi

pedagang, petani, pegawai swasta, PNS dan lain-lain.

Suku Jawa yang ada di kota Tanjungbalai dapat berinteraksi sosial dengan

baik di kota Tanjungbalai, yang merupakan mayoritas masyarakat Melayu.

Interaksi sosial terjadi jika dua orang bertemu, kemudian ia saling menegur sapa,

berjabat tangan, saling berbicara, bahkan sampai terjadi perkelahian, pertengkaran

dan sebagainya. Suku Jawa pada hakekatnya mempunyai watak yang berusaha

menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan mementingkan keharmonisan tetapi

tidak pernah melupakan adat dan istiadat yang mereka miliki. Seiring dengan

perpindahan tersebut secara tidak langsung suku Jawa juga membawa kebudayaan

dan kesenian tradisional Jawa ketempat dimana mereka tinggal seperti : wayang

wong (wayang orang), gamelan, wayang golek, wayang kulit, musik campursari

dan masih banyak lagi. Masyarakat suku Jawa sering mengadakan pertunjukan

kesenian tradisional sebagai pengobat rindu terhadap kampung halamannya dan

juga memperkenalkan kesenian tradisional itu kepada anak dan cucu mereka agar

tidak lupa terhadap kesenian leluhur mereka. Untuk melestarikan kesenian

tradisional jawa, mereka mendirikan sebuah sanggar yang di beri nama Group

Wayang Kulit Langen Hidayah Jati Pujakesuma (Putera Jawa kelahiran

(15)

3

memperkenalkan wayang kulit, gamelan, musik campursari dan tarian tradisional

Jawa di Kota Tanjungbalai. Masyarakat Melayu yang berada di Kota Tanjungbalai

pada umumnya dapat menerima masuknya kesenian musik gamelan jawa di Kota

Tanjungbalai. Musik campursari adalah bagian dari kesenian suku Jawa yang

mendapat apresiasi dari masyarakat Melayu hal ini dapat dilihat dari partisipasi

masyarakat Melayu yang ikut belajar di sanggar wayang kulit Langen Hidayah

Jati. Pada saat pesta rakyat atau disebut juga dengan pesta kerang, kesenian musik

gamelan jawa dari Group Langen Hidayah Jati dipertunjukan untuk menjadi

musik penghibur.Pesta kerang adalah acara tahunan yang diadakan untuk

memperingati hari jadi Kota Tanjungbalai serta menyambut tahun baru di Kota

Tanjungbalai.

Keragaman keragaman yang ada, sering disebutkan dengan istilah yang

berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan pendapat Muhammad Yusri (2008: 1) yang

menyatakan bahwa:

“ada tiga istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan masyarakatyang terdiri dari, agama, ras, bahasa, dan budaya yang berbeda, yakni (plurality), keragaman (diversity), dan multikultural (multicultural). Ketiga-tiganya sama-sama mempersentasikan hal sama yaitu keadaan lebih dari satu atau jamak”.

Keragaman itu berpengaruh terhadap tingkah laku. Sikap, dan pola pikir

manusia, sehingga manusia memiliki cara-cara, kebiasan, aturan-aturan bahkan

adat istiadat yang berbeda satu sama lain. Bilamana keadaan di atas tidak dapat

dipahami dengan baik oleh pihak satu dan lainnya, maka akan sangat rawan

(16)

4

dimana masyarakat Melayu yang berada di Kota Tanjungbalai ikut serta dalam

memainkan alat musik Gamelan Jawa.

Kesenian musik gamelan jawa merupakan bagian dari tradisi yang ada

padasuku Jawa namun Kesenian musik gamelan jawa dapat di terima oleh

masyarakat Melayu di kota Tanjungbalai dan menjadi salah satu kesenian yang

ditampilkan pada hari besar di kota Tanjungbalai. Berdasarkan fakta-fakta di atas

penulis tertarik untuk menjadikan nilai-nilai multikultural sebagai topik penelitian

ilmiah yang berjdul “ Nilai-Nilai Multikulturalisme Dalam Kesenian Musik Gamelan Jawa Pada Masyarakat Melayu Di Kota Tanjungbalai”.

B. Identifikasi masalah

Dalam penelitian perlu dilakukan identifikasi masalah, agar penelitian

terarah. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan Sugiyono (2008:52) “Setiap

penelitian yang akan dilakukanharus selalu berangkat dari masalah, walaupun

diakui bahwa masalah penelitian sering merupakan hal yang paling sulit dalam

proses penelitian”. Dengan adanya suatu identifikasi masalah, penulis akan lebih

mudah mengenal permasalahan yang akan diteliti sehingga penulisan akan

mencapai sasaran yang tepat. Untuk itu dari uraian latar belakang yang ada diatas,

penulis membuat identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran umum orang Melayu dan orang Jawa di Kota

Tanjungbalai?

(17)

5

Tanjungbalai?

3. Bagaimana peran orang Melayu dalam kesenian musik gamelan Jawa di Kota

Tanjungbalai?

4. Apakah yang di maksud dengan multikulturalisme?

5. Nilai-nilai multikultural apa yang terkandung dalam kesenian musik gamelan

Jawa pada masyarakat Melayu di Kota Tanjungbalai?

6. Apakah yang membuat orang Melayu dapat menerima kesenian musik gamelan

Jawa?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah yang diidentifikasi serta keterbatasan

waktu, dana, dan kemampuan teoritis, maka peneliti merasa perlu mengadakan

pembatasan masalah untuk memudahkan masalah yang dihadapi dalam penelitian.

Batasan masalah merupakan upaya untuk menetapkan batas-batas permasalahan

dangan jelas, yang memungkinkan kita untuk mengidentifikasi faktor mana saja

yang termasuk kedalam ruang lingkup permasalahan dan faktor mana yang tidak

bisa. Hal ini sesuai dengan pendapat Sukardi (2009:30) yang menyatakan bahwa:

“Dalam merumuskan ataupun membatasi permasalahan dalam suatu penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada kesenangan peneliti.Oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi rumusan permasalahan penelitian, dan dirangkum ke dalam beberapa pertanyaan yang jelas”.

Beradasarkan pendapat tersebut, penulis membatasi masalah penelitian

(18)

6

Tanjungbalai?

2. Bagaimana peran orang Melayu dalam kesenian musik gamelan Jawa di kota

Tanjungbalai?

3. Nilai-nilai multikultural apa yang terkandung dalam kesenian musik gamelan

Jawa pada masyarakat Melayu di Kota Tanjungbalai?

D. Perumusan Masalah

Dalam sebuah penulisan, sebelum melakukan pengumpulan data di lapangan,

diperlukan rumusan dari topik atau kajian yang mejadi dasar dalam pelaksanaan

penelitian berdasarkan dari batasan masalah yang sudah di tentukan.

Berdasarkan uraian di atas, Hal ini sejalan dengan pendapat Maryeani (2005:14)

yang menyatakan bahwa:

“Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus penelitian yang akan digarap. Rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi peneliti karena penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya.Rumusan masalah juga bisa disikapi sebagai jabaran fokus penelitian karena dalam praktiknya, proses penelitian senantiasa berfokus pada butir-butir masalah sebagaimana dirumuskan”.

Berdasarkan dari uraian latar belakang maasalah, identifikasi masalah, dan

pembatasan masalah, maka dapat diperoleh rumusan masalah yang menjadi kajian

penulisan sebagai berikut : “Nilai-Nilai Multikulturalisme Dalam Kesenian Musik

Gamelan Jawa Pada Masyarakat Melayu Di Kota Tanjungbalai”.

E. Tujuan Penelitian

(19)

7

jelas maka arah kegiatan tidak terarah, karena tidak tahu apa yang diinginkan atau

yang dicapai dari kegiatan tersebut. Tujuan penelitian diungkapkan dalam bentuk

kata kerja Ikbar (2012:131) menyatakan bahwa: “berhasil tidaknya suatu penelitian

yang dilakukan terlihat dari tercapai tidaknya tujuan penelitian”. Tujuan penulisan

yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah :

1. Mendeskripsikanpenyajian musik campursari dan gamelan Jawa di Kota

Tanjungbalai.

2. Mendeskripsikan peran orang Melayu dalam kesenian musik gamelan Jawa di

Kota Tanjungbalai.

3. Mendeskripsikan nilai-nilai multikultural yang terkandung dalam kesenian

musik gamelan Jawa pada masyarakat Melayu di kota Tanjungbalai.

F. Manfaat Penelitian

Setiap penulisan pastilah memiliki manfaat baik secara langsung maupun

tidak, karena penelitian dilakukan untuk menambah pengetahuan dan menjawab

berbagai petanyaan yang telah di rumuskan oleh penulis. Setelah penulisan ini

selesai di lakukan, akan didapat hasil penulisan yang akan memberi manfaat

sebagai berikut :

1. Dapat mendorong dan memberikan kesempatan kepada generasi-generasi muda

terutama pada suku Jawa untuk dapat melestarikan kesenian-kesenian yang

mereka miliki dimanapun mereka berada.

(20)

8

3. Sebagai penambah wawasan kepada seluruh masyarakat luas yang membaca

tulisan ini.

4. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang memiliki

keterkaitan dengan topik ini.

(21)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Banyak cara yang dilakukan untuk mendapatkan berbagai informasi yang

dibutuhkan. Salah satunya adalah mengumpulkan data dengan melakukan

penelitian. Sehingga hasil penelitian yang terdapat pada Bab IV, yang telah di

laksanakan di Kota Tanjungbalai dengan pokok penelitian sebagaimana yang

telah dijabarkan, maka penulis membuat kesimpulan di antaranya adalah

sebagai berikut :

1. Geografis Group Langen Hidayah Jati terletak di Kecamatan Datuk

Bandar Jalan Hj. Adlin No 14 Tanjungbalai. Kegiatan Group Langen

Hidayah Jati sebagai pengobat rindu terhadap kampung halamannya dan

juga memperkenalkan kesenian tradisional Jawa kepada anak dan cucu

mereka agar tidak lupa terhadap kesenian leluhur mereka.

2. Penyajian musik campursari dalam acara pesta rakyat di kota

Tanjungbalai yaitu Group Langen Hidayah Jati membawakan lagu

melayu yang berjudul iyolah molek dengan iringan musik gamelan

jawa. Masyarakat Melayu di kota Tanjungbalai dapat menerima musik

gamelan jawa begitu juga dengan suku Jawa.

3. Peran Masyarakat Melayu dalam kesenian musik gamelan jawa yaitu

sebagai penonton dan siswa-siswi yang ingin menyalurkan kreativitas

(22)

62

Jati.

4. Nilai-nilai multikultural dalam kesenian musik gamelan jawa yaitu nilai

memahami, menghargai dan menghormati. Masyarakat Melayu di kota

Tanjungbalai memiliki tradisi yang berbeda dari suku Jawa, namun

dengan adanya nilai-nilai multikultural masyarakat Melayu di kota

Tanjungbalai dapat memahami, menghargai dan menghormati kesenian

dari suku Jawa.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijabarkan di atas, maka penulis dapat

memberikan saran, diantaranya sebagai berikut :

1. Kota Tanjungbalai yang terdiri dari masyarakat asli melayu dan suku

pendatang diharapkan dapat terus menjaga hubungan kekeluargaan

diantara antar suku yang ada di wilayah kota Tanjungbalai dengan cara

saling menghargai dan menghormati.

2. Adat istiadat merupakan cirikhas dari suatu suku oleh sebab itu di

sarankan untuk terus melestarikan budaya dari masing-masing suku

dimanapun mereka berada.

3. Perlu di lakukan pelestarian budaya dengan mengajarkan kepada

generasi muda untuk mengenal budaya sehingga di masa yang akan

(23)

63

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedurpenelitian, Jakarta: Rienekacipta.

Banoe, Pono. 2003. KamusMusik. Yogyakarta: Kanisius.

Pasaribu, Ben.M. 2004. PluralitasMusikEtnik. Medan: Universitas HKBP Nomensen.

Bungin, Burhan. 2007. MetodologiPenelitianKualitatif. Jakarat: Rajagrafindo Persada.

Sugiyono. 2013. MemahamiPenelitianKualitatif. Bandung: Alfabeta, cv

Chris, Jenks. 2008. Kebudayaan. Medan: Bina Media Perintis.

Desyandri.2012. PeranSeniMusikdalamPendidikanMultikultural.Jurnal. Yogyakarta: UniversitasNegeri Yogyakarta.

Djohan. 2005. PsikologiMusik. Yogyakarta: BukuBaik.

Djelantik, A.A.M. 1999. Estetika: SebuahPengantar. Bandung: masyarakatSeni Pertunjukan Indonesia.

Sembiring,Dermawan.M.Hum. 2013. IlmuSosialBudaya. Medan: Univesitas Negeri Medan.

Siagian,Esther.L.2004. Gong. Jakarta: LembagaPendidikanSeni Nusantara.

Esy, Maestro. 2009. FenomenaMultikuturalismedalamMusik.Jurnal. Padang: UniversitasNegeri Padang.

Idris,Haji. 2004. PemikiranMelayu. Kuala Lumpur: DawanaSdn.Bhd.

Koentjaraningrat. 2004. ManusiadanKebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Rahayu, Tuti. 2013. “Teori Multikultural”,tugas matakuliah bacaan dalam masalah-masalah sosial, Universitas Airlangga Surabaya

(24)

64

DesaDaluSepuluh B KecamatanTanjungMorawa Medan KajianTerhadapBentukdanFungsi:Skripsi

Takari. 2009. Nilai-NilaiMultikulturalismedalamKesenianMasyarakat

Kota Medan.Jurnal. Medan: Universitas Sumatera Utara

Gambar

Tabel 4.1 Anggota Group Langen Hidayah Jati. ...................................... 56

Referensi

Dokumen terkait

 Tampilkan field OrderNo dan Saledate dari tabel Orders yang tahun dari field. SaleDate (Year from Saledate) adalah 1988 dan bulan dari field Saledate (month from Saledate) adalah

Bentuk abreviasi ini dibentuk melalui proses pemertahanan dua suku kata pertamanya dari kata pertama yang dibentuknya, juga mempertahankan suku kata kedua dari bentuk dasar

Pada kultur dengan penambahan limbah cair tahu 15% dan 20% terlihat kandungan gula total semakin meningkat dari awal pertumbuhan hingga hari ke-45, namun diperlihatkan

KESIMPULAN Semua galur inbrida jagung telah memenuhi aspek keunikan karena telah berbeda 8 karakter dengan varietas pembandingnya pada karakter, bentuk ujung daun pertama,

(menayangkan judul slide powerpoint) - Baiklah pada pertemuan kali ini bu heni akan membahas topik/materi tentang “pentingnya menjaga kesehatan tubuh” Tujuannya adalah

quantum teaching. Model quantum teaching sebagai salah satu model yang memerlukan keterampilan guru dalam merancang, mengembangkan, dan mengelola sistem pembelajaran

Untuk merencanakan banyaknya air hujan yang dapat ditampung guna untuk memenuhi kebutuhan air bulanan untuk keperluan toilet dan pertamanan di Gedung IV Fakultas Teknik

bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah oleh guru Geografi pada materi bumi dan jagad raya dengan hasil belajar