• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Enterprise Architecture Menggunakan Togaf Adm 9.1 di PPPPTK TK dan PLB Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Enterprise Architecture Menggunakan Togaf Adm 9.1 di PPPPTK TK dan PLB Bandung"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Mia Fitriawati
  • Pengajar:
    • Dr. Ir. Eddy Soeryanto S., M.Sc
    • Dr. Ir. Herman S, Soegoto, MBA
    • Dr. Yeffry Handoko, M.T
    • Dr. Janivita Joto Sudirham, S.T, M.Sc
    • Imelda, S.T, M.T
    • Drs. E. Nurzaman AM., M.Si., MM
  • Sekolah: Universitas Komputer Indonesia
  • Mata Pelajaran: Magister Sistem Informasi
  • Topik: Perancangan Enterprise Arsitektur Menggunakan TOGAF ADM 9.1 di PPPPTK TK dan PLB Bandung
  • Tipe: tesis
  • Tahun: 2014
  • Kota: Bandung

I. PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang, identifikasi masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah, dan sistematika penulisan dari penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk merancang arsitektur enterprise di PPPPTK TK dan PLB Bandung dengan menggunakan TOGAF ADM 9.1. Fokus utama adalah untuk mengakomodasi pelaksanaan proses bisnis dengan dukungan Teknologi Informasi yang tepat. Dengan adanya perancangan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan efektivitas operasional di lembaga tersebut.

1.1 Latar Belakang

Dalam era teknologi informasi yang berkembang pesat, PPPPTK TK dan PLB Bandung dihadapkan pada tantangan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Teknologi informasi berperan penting dalam memperbaiki kinerja organisasi, dan perancangan arsitektur enterprise yang terintegrasi diperlukan untuk mendukung proses bisnis inti, termasuk perancangan, implementasi, dan evaluasi program diklat.

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah yang diidentifikasi meliputi kurangnya dukungan teknologi informasi dalam pelaksanaan proses bisnis di PPPPTK TK dan PLB Bandung serta tidak adanya rancangan arsitektur enterprise yang jelas untuk mendukung fungsi bisnis. Hal ini menghambat efisiensi dan efektivitas operasional lembaga.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang arsitektur enterprise yang dapat mengakomodasi pelaksanaan proses bisnis di PPPPTK TK dan PLB Bandung dengan dukungan teknologi informasi yang tepat, serta menggunakan TOGAF ADM 9.1 sebagai metode perancangan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah memberikan rancangan arsitektur sebagai acuan bagi PPPPTK TK dan PLB Bandung untuk meningkatkan proses bisnis. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai perancangan Enterprise Architecture dengan menggunakan TOGAF ADM.

1.5 Batasan Masalah

Batasan dalam penelitian ini mencakup penggunaan TOGAF ADM versi 9.1 dan fokus pada tiga proses bisnis utama di PPPPTK TK dan PLB Bandung, yaitu perancangan, implementasi, dan evaluasi program diklat. Hal ini bertujuan untuk menjaga fokus dan kedalaman analisis.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tesis ini terdiri dari beberapa bab yang diatur untuk mempermudah pemahaman, mulai dari pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, hasil penelitian, hingga kesimpulan dan saran. Setiap bab berisi pokok-pokok permasalahan yang relevan dengan penelitian.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas teori-teori yang mendukung penelitian, termasuk definisi Enterprise, arsitektur, dan Enterprise Architecture (EA). TOGAF sebagai framework yang digunakan dalam penelitian ini juga dijelaskan, serta metodologi yang akan diterapkan dalam merancang arsitektur enterprise di PPPPTK TK dan PLB Bandung.

2.1 Enterprise

Enterprise didefinisikan sebagai sekumpulan entitas yang mendukung fungsi bisnis dan memiliki tujuan bersama. Dalam konteks ini, enterprise mencakup berbagai unit dalam organisasi yang saling terhubung untuk mencapai tujuan strategis. Pemahaman yang baik tentang enterprise penting untuk pengembangan arsitektur yang efektif.

2.2 Architecture

Arsitektur merupakan dasar organisasi suatu sistem yang terdiri dari komponen dan hubungannya. Arsitektur mencakup berbagai aspek, termasuk arsitektur bisnis, informasi, aplikasi, dan teknologi. Pemahaman tentang arsitektur sangat penting untuk perancangan sistem yang efisien dan efektif.

2.3 Enterprise Architecture (EA)

Enterprise Architecture adalah kerangka yang mencakup proses bisnis, aplikasi, teknologi, dan data yang mendukung strategi bisnis. Tujuan dari EA adalah untuk menciptakan lingkungan IT yang terintegrasi dan responsif terhadap perubahan, yang memungkinkan organisasi untuk beradaptasi dengan cepat terhadap kebutuhan bisnis.

2.4 The Open Group Architecture Framework (TOGAF)

TOGAF adalah framework yang menyediakan metode dan alat untuk mengembangkan arsitektur enterprise. Dengan pendekatan berbasis model proses iteratif, TOGAF membantu organisasi dalam merancang dan mengelola arsitektur yang efektif untuk mendukung strategi bisnis mereka.

2.4.1 TOGAF ADM

TOGAF ADM adalah metode pengembangan arsitektur yang teruji dan dapat diulang. Fase-fase dalam ADM mencakup persiapan, definisi visi arsitektur, pembangunan arsitektur bisnis, sistem informasi, teknologi, serta perencanaan migrasi. Setiap fase dirancang untuk memastikan bahwa arsitektur yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan organisasi.

2.5 Pemilihan Architecture Enterprise Framework

Pemilihan framework arsitektur enterprise harus mempertimbangkan berbagai kriteria, seperti tujuan arsitektur, input dan output dari aktivitas arsitektur, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan. TOGAF dipilih sebagai framework yang cocok untuk PPPPTK TK dan PLB Bandung karena kesesuaiannya dengan kebutuhan pengembangan arsitektur.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan langkah-langkah metodologi penelitian yang digunakan untuk merancang arsitektur enterprise di PPPPTK TK dan PLB Bandung. Metodologi ini mencakup studi literatur, pengumpulan data, identifikasi awal, dan penerapan TOGAF ADM dalam proses perancangan.

3.1 Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian menggambarkan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam merancang arsitektur enterprise, mulai dari studi literatur hingga penerapan TOGAF ADM. Setiap tahapan memiliki peran penting dalam memastikan bahwa arsitektur yang dirancang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

3.2 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian terdiri dari beberapa langkah, termasuk studi literatur untuk mengumpulkan referensi, pengumpulan data melalui wawancara dan observasi, serta identifikasi awal terhadap komponen yang terkait. Setiap langkah dirancang untuk menghasilkan data yang relevan dan akurat.

3.2.1 Studi Literatur

Metode studi literatur dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber yang relevan, termasuk buku, artikel, dan publikasi penelitian. Referensi ini menjadi dasar untuk perancangan arsitektur enterprise yang akan dilakukan.

3.2.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan pegawai di PPPPTK TK dan PLB Bandung serta observasi langsung terhadap kegiatan yang berlangsung. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai kondisi saat ini di lembaga tersebut.

3.2.3 Identifikasi Awal

Tahapan ini melibatkan identifikasi komponen yang terkait dengan penelitian melalui observasi dan studi dokumen. Data yang dikumpulkan mencakup visi, misi, dan struktur organisasi, yang menjadi dasar untuk perancangan arsitektur enterprise.

3.2.4 Preliminary: Framework and Principles

Fase ini bertujuan untuk menentukan ruang lingkup arsitektur enterprise dan mengidentifikasi stakeholder serta prinsip arsitektur yang akan digunakan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa semua pihak terkait terlibat dalam proses perancangan.

IV. HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian berupa perancangan arsitektur enterprise menggunakan TOGAF ADM di PPPPTK TK dan PLB Bandung. Hasil ini mencakup analisis kondisi saat ini, usulan perancangan, serta manfaat yang diharapkan dari implementasi arsitektur yang dirancang.

4.1 Studi Literatur

Hasil dari studi literatur menunjukkan pentingnya perancangan arsitektur enterprise untuk mendukung proses bisnis di PPPPTK TK dan PLB Bandung. Penelitian ini menegaskan bahwa teknologi informasi dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional lembaga.

4.2 Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dari wawancara dan observasi memberikan gambaran jelas mengenai kondisi saat ini di PPPPTK TK dan PLB Bandung. Informasi ini sangat berguna dalam merancang arsitektur enterprise yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

4.3 Fase Preliminary: Framework and Principles

Analisis pada fase preliminary menunjukkan bahwa ruang lingkup arsitektur enterprise harus mencakup semua aspek yang mendukung proses bisnis. Identifikasi stakeholder dan prinsip arsitektur menjadi langkah awal yang krusial dalam perancangan.

4.4 Requirements Management

Penggalian kebutuhan organisasi dilakukan untuk mendokumentasikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh arsitektur yang dirancang. Hal ini memastikan bahwa semua kebutuhan fungsional dan non-fungsional terakomodasi dalam perancangan.

4.5 Architecture Vision

Visi arsitektur didefinisikan berdasarkan analisis lingkungan bisnis dan teknologi. Hal ini mencakup identifikasi masalah yang ada dan solusi yang diusulkan untuk meningkatkan kinerja organisasi.

4.6 Business Architecture

Analisis arsitektur bisnis dilakukan untuk menentukan celah antara kondisi saat ini dan yang diharapkan. Usulan perancangan arsitektur bisnis disusun untuk mendukung visi arsitektur yang telah ditetapkan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menyimpulkan hasil penelitian dan memberikan saran untuk pengembangan arsitektur enterprise di PPPPTK TK dan PLB Bandung. Kesimpulan menekankan pentingnya implementasi arsitektur yang dirancang untuk mencapai tujuan organisasi.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa perancangan arsitektur enterprise menggunakan TOGAF ADM 9.1 sangat relevan untuk mendukung proses bisnis di PPPPTK TK dan PLB Bandung. Implementasi arsitektur yang dirancang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional lembaga.

5.2 Saran

Saran untuk pengembangan selanjutnya mencakup perlunya evaluasi berkala terhadap implementasi arsitektur yang telah dirancang, serta penyesuaian jika diperlukan untuk memastikan bahwa arsitektur tetap relevan dengan kebutuhan organisasi yang terus berkembang.

Gambar

Tabel 2.4 Daftar Simbol Use Case Diagram
Gambar 3.1. Kerangka Penelitian.
Tabel 4.1 Sumber Daya Failitas
Gambar 4.1  Struktur Organisasi PPPPTK TK dan PLB
+7

Referensi

Dokumen terkait

Diperlukan perancangan arsitektur sistem informasi menggunakan framework TOGAF 9 untuk proses training karyawan yang masih manual guna menangani masalah –

TOGAF memberikan metode yang detil bagaimana membangun dan mengelola serta mengimplementasikan arsitektur enterprise dan sistem informasi yang disebut dengan Architecture

EAP tersebut digunakan sebagai blueprint proses bisnis, data, aplikasi, dan teknologi yang berfungsi sebagai landasan pengembangan sistem informasi terintegrasi yang

Morotai, karena berdasarkan hasil penelitian dan data yang dihimpun oleh penulis, bahwa pemanfaatan teknologi informasi di UNIPAS Morotai masih belum tertata dan

Perancangan Enterprise Architecture e-Commerce PQR PT XYZ menghasilkan artifacts mulai dari Arsitektur Visi, Arsitektur Bisnis, Arsitektur Sistem Informasi termasuk

561 © 2015 Jurnal STT-Garut All Right Reserved perancangan arsitektur enterprise sistem informasi ini, sudah dapat menghasilkan rancangan model arsitektur secara umum

Adapun prinsip yang akan digunakan sebagai acuan dalam perancangan arsitektur enterprise sistem informasi SMA Negeri 1 Singaraja yaitu : 1 Arsitektur yang dikembangkan tidak boleh

Sejahtera Buana Trada untuk mengembangkan sistem informasi yang lebih baik dan lebih integrasi, yang akan membantu mengatasi keterbatasan informasi yang ada dan memungkinkan perusahaan