•
/-.r- -
UJJ
l-
KATA PENGANTAR
KEPALA PUSAT PROMOSI KESEHATAN
Dalam rangka mendukung pencapaian visi Kementerian Kesehatan yaitu "Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan", Pusat Promosi Kesehatan telah menjalankan kegiatan yang bertujuan untuk terselenggaraan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan di masyarakat, degan sasaran : I) meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di masyarakat, 2) meningkatnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat,3) meningkatnya kebijakan publik berwawasan kesehatan, dan 4) memperkuat kapasitas promosi kesehatan.Tujuan tersebut dilakukan melalui berbagai pendekatan, yaitu: meningkatkan komitmen dan dukungan stakeholder, pembuat kebijakan, dan pengambil kebijakan, dan pengambil keputusan; meningkatkan aliansi dan kemitraan dengan lintas program, lintas sektor dan swastafdunia usaha; memperkuat gerakan masyarakat; meningkatkan akses informasi dan edukasi kepada individu, keluarga, dan masyarakat; meningkatkan kapasitas pengelolaan promosi kesehatan .
Indikator sasaran yang dicapai pad a tahun 20 I 0 adalah :
I) Meningkatnya persentase rumah tangga ber-PHBS sebanyak 50 %; 2) Meningkatnya Cakupan Desa Siaga Aktif sebesar 15 %;
3) Meningkatnya Persentase Sekolah Dasar yang mempromosikan kesehatan sebesar 20%;
4) Meningkatnya jumlah kabupaten/kota yang menetapkan kebijakan publik berwawasan kesehatan; 5) Meningkatnya jumlah strategi promosi kesehatan yang terintegrasi dengan strategi pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan.
Laporan Kinerja SatuTahun Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan untuk Hidup Sehat merupakan bukti tertulis serta wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dalam pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan Satuan Kerja Pusat Promosi Kesehatan sepanjang Tahun 20 IO. Laporan ini menyajikan pencapaian hasil kegiatan Program Pemberdayaan dan Promosi Kesehatan selama tahun 20 IO. Pencapaian hasil selama setahun ini merupakan fondasi bagi Promosi Kesehatan 20 I 0 -2014 dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Diharapkan Pusat Promosi Kesehatan dapat terus meningkatkan kinerjanya pada tahuntahun selanjutnya.
Terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan dan penerbitan laporan ini.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembacanya.
,Juli 2011
Pusat Promosi Kesehatan
dr. Lily S. Sulistyowati, MM
PENDAHULUAN
D
engan meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang optimal dan terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat, maka sumber daya kesehatan bidang kesehatan dituntut untuk lebih bekerja secara profesional yang menjamin outcome yang akan dirasakan langsung oleh masyarakat, hal ini terdapat dalam Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan yang menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan serta memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau.Pemerintah berkewajiban menyediakan pelayanan kesehatan yang bersifat public goods artinya pelayanan yang harus tersedia dan dapat dijangkau oleh setiap orang untuk memperoleh peluang dan mengembangkan kemampuan hidup sehat, yang pad a akhirnya kesehatan merupakan gaya hidup masyarakat Indonesia. Selain itu, sebagai salah satu negara yang menyepakati Deklarasi Millenium, Kementerian Kesehatan menjadikan MDGs sebagai orientasi pembangunan kesehatan mengadopsi tujuan serta target sasarannya ke dalam rencana pembangunan nasional.
Hal tesebut tertuang dalam visi Kementerian Kesehatan adalah Masyarakat yang Mandiri dan Berkeadilan yang mengandung arti masyarakat menyadari pentingnya hidup sehat, berkeinginan untuk hidup sehat dan berdaya/mampu untuk mencapai hidup sehat.
PEMBEROAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOS[ KESEHATAN UNTUK HIOU P SEHAT 1 0 [0
Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi Kementerian Kesehatan adalah:
I. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna. merata. bermutu. dan berkeadilan. 3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan
sumberdaya kesehatan.
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
Untuk mewujudkan visi dan misi Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014 serta memperhatikan pencapaian prioritas nasional bidang kesehatan. Pusat Promosi Kesehatan memiliki tujuan meningkatkan perilaku sehat individu. keluarga. dan masyarakat dan berperan aktif dalam setiap gerakan kesehatan masyarakat melalui upaya promosi kesehatan yang terintegrasi secara lintas program. lintas sektor. swasta. dan masyarakat. Untuk meningkatkan penyelenggaraan pemberdayaan dan promosi kesehatan kepada masyarakat. Pusat Promosi Kesehatan menetapkan sasaran strategis yaitu:
I. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di masyarakat
2. Meningkatnya Kemandirian Masyarakat untuk hidup sehat. dengan :
Desa Siaga Aktif
Sekolah Dasar yang mempromosikan kesehatan
L AP'OM ... ,.. K INER)" SAlU T AHUN 20 1 0
3. Meningkatnya Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan:
Kabupaten/Kota yang diadvokasi untuk menetapkan kebijakan publik berwawasan kesehatan
4. Meningkatkan Kapasitas Promosi Kesehatan: Jumlah strategi promosi kesehatan dalam program prioritas
Pengembangan Promosi Kesehatan di Rumah Sakit
Pengembangan Promosi Kesehatan di Puskesmas
Adapun strategi Promosi Kesehatan dalam penyelenggaraan pemberdayaan dan promosi kesehatan kepada masyarakat adalah:
I. Meningkatkan komitmen dan dukungan
stakeholder.pembuat kebijakan.dan pengambi 1
kebijakan. dan pengambil keputusan. Advokas i kebijakan kesehatan
Koordinasi dan kolaborasi lintas program dan lintas sektor
2. Meningkatkan aliansi dan kemitraan dengan swastaldunia usaha.
3. Meningkatkan peran serta organisasi kemasyarakatan/kelompok potensial. 4 . Memperkuat gerakan masyarakat.
Indikator dan Target Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
2010 20 I I
TARGET
2012 2013 20101
I Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di masyara-kat
I. Persentase rumah tangga ber-perilaku
hidup bersih dan sehat 50 55 60 65 70
2. Meningkatnya kemandirian masyarakat unruk hidup sehat
2. Persentase Desa Siaga Aktif
3. Persentase Sekolah Dasar yang mem promosikan kesehatan
15
20 25
25
40
30
55
35 70
40
3. Meningkatnya kebijakan publik berwawasan kesehatan
4.Jumlah Kabupaten / Kota yang di advokasi unruk menetapkan kebijakan berwawasan kesehatan
25 75 175 250 325
4. Meningkatnya kapasitas pro-mosi kesehatan
S. Jumlah Strategi Promosi Kesehatan
Program Prioritas Kesehatan 5 8 10 12 15
Tabel 1.1 Indikator dan target Program pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan Tahun 20 I 0-20 14
MセM
[image:8.595.97.533.149.306.2]PERILAKU
H
IDUP BERSIH
DAN SEHAT DI
MASYARAKAT
K
e,uarga mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan di masyarakat. bangsa dan negara. Oi dalam keluarga terjadi interaksi dan komunikasi antara anggota keluarga yang menjadi awal penting dari suatu proses pendidikan . Oitanamkannya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sejak dini dalam keluarga dapat menciptakan keluarga yang sehat.Bangsa yang sehat memiliki derajat kesehatan yang tinggi. sehingga meningkatkan produktivitas bangsa tersebut. Oleh karena itu. keluarga yang sehat adalah investasi suatu bangsa bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif. Keluarga sehat berkaitan dengan PHBS di rumah tangga.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu. mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Untuk itu strategi pembinaan Rumah Tangga Sehat ber-PHBS memberikan suatu solusi untuk mencapai Indonesia Sehat.
PEM8ERDAVAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN UNT UK HIDU P SEHAT 2010
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 20 I 0 menunjukkan secara nasional persentase penduduk yang merokok setiap hari 28.2%, rumah tangga yang memiliki jamban sehat 55,4%. ibu yang melakukan pemeriksaan kehamilan (ANC) dengan 6-8 jenis pemeriksaan hanya 56.8% dan balita yang ditimbang selama 6 bulan terakhir sebesar 67.1 %.
Salah saw sasaran strategis Pusat Promosi Kesehatan pada 20 I0-20 14 adalah meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga.
Rumah Tangga ber-PHBS berisi 10 indikator. yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif. menimbang balita setiap bulan. menggunakan air bersih. mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah sekali seminggu, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari. dan tidak merokok di dalam rumah. Pada tahun 20 IO. pencapaian indikator melebihi target yaitu 50, I dari target yang ditetapkan (50%).
».9
18,0
1i'l,8
Gambar 2. 1 Pencapaian PHBS di Rumah Tangga di Provinsi Tahun 20 I 0
[image:11.595.32.473.327.593.2]Asia Pasific Health GAEN didirikan untuk mendukung WHO. Commission On Social Determinant of Health (CSDH). untuk melakukan tindakan terhadap penentu sosial dari kesehatan di antara kawasan Asia Pasifik. Lokakarya kedua diadakan di Jakarta pada tanggal 29 November 20 I 0
MENINGKATKAN KOMITMEN DA N
0
UKUNGAN
STAKEHOLDER,
PEMBUAT KEBIJAKAN DAN PENGAMBIL KEpUTUSAN DALAM
PENINGKATAN RUMAHTANGGA BER-PHBS
a. Seminar Internasional Determinan Sosial
di Auditorium Kementerian Kesehatan dihadiri 45 peserta internasional dari 18 negara di seluruh Asia Pasifik. bergabung dengan lebih dari 150 undangan Indonesia. Tujuan dari lokakarya Health GAEN 2 adalah untuk memajukan kerjasama antara peneliti, pembuat kebijakan. organisasi non pemerintah pada faktor penentu sosial dari ekuitas kesehatan di wilayahAsia Pasifik;untuk meningkatkan pemahaman di seluruh wilayah pendekatan determinan sosial untuk ekuitas kesehatan dan kesehatan; untuk meningkatkan pengambilan bukti untuk bangsa dalam faktor penentu sosial dari kesehatan dan ekuitas kesehatan; dan untuk memperbarui jaringan pada kegiatan global terkait dan membantu menghubungkan kesehatan GAEN ke jaringan global.
b. Advokasi Kebijakan melalui Hari-Hari Besar Kesehatan
• Hari Kesehatan Sedunia "Kota Sehat,Warga Sehat"
PE MBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN UNTUK HIDUP SEHAT 201 0
peresmian gerakan pasar sehat, senam bersama dan Provinsi dan Kabupaten/Kota, Organisasi sepeda sehat (fun bike) serta penyerahan 1.000 bibit Kemasyarakatan, LSM, dan organisasi internasional pohon . Selain itu juga dilaksanakan Dialog Interaktif dalam upaya mengarusutamakan pembangunan dengan tema " Urbanisasi dan Kesehatan". Kegiatan yang berwawasan kesehatan.
tersebut bertujuan untuk mengajak Pemerintah
PEKAN AS I SEDU NiA T AHUN 2010
Penyelenggaraan Pekan ASI Sedunia adalah suatu gerakan yang dilaksanakan secara serentak di
se-luruh dunia pada setiap minggu pertama bulan Agustus. Tujuannya adalah agar setiap negara, se-cara terus menerus bersama-sama melaksanakan upaya-upaya yang nyata untuk membantu ibu agar berhasil menyusui. Menteri Kesehatan mengajak Se-luruh fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia, baik Pemerintah maupun Swasta diminta menerapkan 10
Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui pada acara "Pekan ASI Sedunia 20 I0" di Silang Monas Jakarta.
Rangkaian Pekan ASI Sedunia Tahun 20 I 0, telah dimulai sejak bulan Juli 20 I 0 meliputi beberapa kegiatan, yaitu: a) Media Briefing dan Orientasi Ju-rnalis, b) Workshop Penerapan 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui, dan c) Penyebarluasan In-formasi melalui media cetak dan elektronik. Acara ini terselenggara atas kerjasama Kementerian Ke-sehatan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Sentra Laktasi, Mercy Corps. Wahana Visi, WHO, dan UNICEF. Pekan ASI Sedunia 20 I 0 ini juga di-laksanakan di seluruh daerah di Indonesia dengan berbagai bentuk kegiatan. Hadir pada acara ini seki-tar 3500 peserta mewakili unsur masyarakat, or-ganisasi profesi, oror-ganisasi kemasyarakatan, pejabat dari berbagai lintas sektor terkait, lembaga swadaya masyarakat baik lokal maupun internasional. Pada kesempatan tersebut Ibu Hj. Ani Susilo bambang Yudhoyono menyerahkan penghargaan berupa tro-phy kepada Ny. Tatiek Fauzi Bowo Ketua Tim Peng-gerak PKK DKI Jakarta, dan dr.Ronny Roekmito,
HARI KESEHATAN NASIONAL
"KELUARGA SEHAT INVESTASI BANGSA"
Rangkaian acara H KN ke 46 tahun 20 I 0 yang bertema "Keluarga Sehat Investasi Bangsa" dimulai pad a bulan Oktober dengan kegiatan lomba-Iomba yang bertujuan untuk meningkatkan jiwa karsa, semangat kebersamaan dan kebugaran dalam upaya pencapaian MDGs dan program kerja Kementerian Kesehatan. Menteri Kesehatan juga melakukan ziarah ke makam pahlawan bidang kesehatan upacara bendera, aksi simpati pemberian leaflet dan pin HKN di depan gedung kementerian, donor darah, pameran foto dan malam penghargaan. Selain itu juga dilakukan olahraga bersama Menkes, pameran kesehatan, pelayanan kesehatan gratis, pasar murah, lomba membaca puisi, lomba menu lis surat kepada
I'EMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMO 51 KESEHATAN UNTUk H IOUP SEHAT 2010
MEMPERKUAT GERAKAN MASYARAKAT DALAM
PENINGKATAN RUMAH TANGGA BER PHBS
Gerakan Masyarakat pada Hanhari Besar Kesehatan
H
ARIC
UCIT
ANGANP
AKAI5
AB UN5
EDUNIA0p
ERILAKU5
EDERHANAB
ERD AM PA KL
UA RB
IASA "Hari Kesehatan Sedunia Tahun 20 I 0 mempunyai tema nasional "Kota Sehat, Warga Sehat dengan slogan "I 000 Kota, 1000 Kehidupan".Tema tersebut diangkat untuk mengingatkan kepada masyarakat tentang dampak urbanisasi terhadap kesehatan masyarakat dan kesehatan perorangan dan sekaligus bergerak untuk melakukan aksi nyata untuk memastikan bahwa kota berkembang menjadi kota sehat. Peringatan Hari Kesehatan Sedunia (HKS) ke-62 tahun 20 I 0 dimeriahkan berbagai kegiatan yaitu
MILIK PERPUSTAKAA N
KEMENTERIAN
KESEHATA
MENINGKATKAN PERAN SERTA ORGAN ISASI KEMASYARAKATANI
KELOMPOK POTENSIAL
a.
Kesepakatan Kementerian Kesehatan dengan Organisasi Kemasyarakatan
Pada tanggal 20 Agustus 20 I O. Menteri kesehatan dr. Endang Rahayu Sedyaningsih.MPH.Dr.PH menandatangani Nota Kesepakatan dengan 17 organisasi organisasi kemasyarakatan . Penandatanganan dilakukan dengan PB Nahdatul Ulama. PP Fatayat NU. PP Muslimat NU. PP Muhammadiyah. PP Aisiyah. PP AI Hidayah. Persatuan Islam (PERSIS). Pemudi PERSIS. Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI). Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia (PERDHAKI). Perwakilan Umat Budha Indonesia (WALUBI). Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI). Persekutuan Pelayanan Kesehatan Kristen di Indonesia (PELKESI). Kongres Wanita Indonesia (KOWANI). Dharma Wanita Persatuan. Persatuan Wanita Nasional (PERWANAS). serta Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Tujuan dari penggalangan kerjasama ini adalah untuk meningkatkan upaya promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Meliputi bidang Kesehatan Ibu dan Anak. Keluarga Sadar Gizi. Kesehatan Reproduksi. Kesehatan Usia Lanjut. Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular. Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di berbagai tatanan. Pembinaan Desa Siaga. Pembinaan Daerah Bermasalah Kesehatan serta Pembinaan Promosi Kesehatan diRumah Sakit (PKRS). Kerjasama ini merupakan inisiasi kemitraan dengan berbagai kelompok potensial untuk membangun komitmen dan kerjasama aktif dalam pembangunan kesehatan khususnya bidang Promosi Kesehatan dan Pemberdayaaan Masyarakat dalam mencapai visi dan misi Kementerian Kesehatan serta tujuan Millenium
PEMBERDA YAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN UNTUK HIDUP SEHAT lO I 0
b. Peran NGO Internasional dalam Peningkatan Perilaku Hidup bersih
dan Sehat di masyarakat (GAVI)
Dalam rangka peningkatan cakupan imunsasi dan KIA, Pusat Promosi Kesehatan bekerjasama dengan GAVI - CSO berperan dalam peningkatan demand
masyarakat tentang imunisasi dan KIA di 5 provinsi Uawa Barat. Banten, Sulawesi Selatan, Papua dan Papua Barat) dan 35 Kab/Kota. TP-PKK dan gerakan Pramuka adalah organisasi kemasyarakatan yang ikut berperan mulai pengumpulan data, pembuatan dalam peningkatan cakupan imunisasi sebesar 10%.
Pada tahun 2009-20 I 0 TP-PKK telah kegiatan mulai dari pengupulan data awal, rapat koordinasi pusat -daerah, penyusunan modul, materi KIE, pelatihan TP-PKK Pusat sampai kader serta pergerakan masyarakat oleh kader di 2 provinsi, 4 kabupaten (Sulawesi Selatan: kota pare-pare, soppeng, Banten : Serang dan Tangerang). Gerakan Pramuka menyelesaikan
modul, buku panduan, dan materi KIE. membuat icon seperti maskot. spanduk. serta melakukan pelatihan untuk pelatih di tingkat Kwarda Papua serta Kwarcab Cilegon,Tangerang. Majalengka dan Depok.
Majalah interaksi
Salah satu upaya Pusat Promosi Kesehatan untuk mengomunikasikan informasi promosi kesehatan adalah melalui penerbitan Majalah Interaksi yang
MENINGKATKAN A KSES INFORMAS I DAN EDUKA SI PHBS KEPADA
INDIVIDU , KE LUARG A, DAN M A SYARA KAT
menjangkau seluruh pelosok tanah air, yaitu
a. Media Cetak
Puskesmas, rumah sakit, dinas kesehatan, sekolah kesehatan, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, institusi pendidikan, legis latif, kelompok profesi, asosiasi kesehatan, lintas sektor lainnya. Informasi yang dimuat berdasarkan isu aktual seputar promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang berasal dari pusat maupun laporan daerah. Majalah interaksi dibuat agar tenaga kesehetan dapat mendapatkan informasi yang tepat, seimbang dan searah mengenai promosi kesehatan, program-program serta kebijakannya. Majalah Interaksi terbit sebanyak 4 edisi sesuai dengan tema yang ditetapkan dan setiap edisi didistribusikan ke ke 33 Dinkes Provinsi, 465 Kab/kota, 8315 Puskesmas, Eselon dan II Kemenkes, 370 Poskestren, Kwarda, Kwarcab, Lintas Sektor, Poltekes, Stikes, 550 Rumah Sakit.
Buku Penuntun Hidup Sehat
Buku Penuntun Hidup sehat adalah hasil kerjasama antara Pusat Promosi Kesehatan dengan UNICEF. Peluncuran buku ini melibatkan berbagai kelompok masyarakat, guru, remaja, wan ita, selebriti, swasta,
media massa cetak dan elektronik, organisasi kemasyarakatan dan organisasi profesi untuk menyebarluaskan pesan kesehatan dan menjadikan diri sendiri sebagai teladan dalam berperilaku hidup bersih dan sehat sesuai dengan peran dan profesi masing-masing. Peluncuran buku Penuntun Hidup Sehat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan mengubah kebiasaan serta perilaku masyarakat untuk meningkatkan dan menyelamatkan kehidupan anak. Dampak yang diharapkan adalah perubahan positif pada tata nilai dan keyakinan sosial tentang kehidupan, pertumbuhan, pembelajaran, perkembangan, perlindungan, perawatan dan dukungan kesehatan bagi anak.
l .vo"",.. K lhUJA S..TU T AfolUW 20 l 0
---
--Media Cetak Oemam Berdarah Oangue (OBO)
- -
-
-
---,
GMZZGZ セ ]セ M
----====---:
MセMM=--:=--=
'- -
-
- -
-
_
...
_
-
._----
.-
=...
-
-.
_
..
"'-
-
...
_-:===-=
. ::::.= . .::::===-" .. "' .... ·1· • .1. ...
. . . . . . ....
.
_.セZ][ᄃ@
Me ngingat banyaknya kasus DBD di Indonesia, Pusat
Promosi Kesehatan melanjutkan kembali kampanye
DBD media cetak untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pencegahan dan penanggulangan
Media Luar Ruang
Setiap kegiatan PHBS terintegrasi dengan
penyebarluasan infomasi media luar ruang untuk
mensosialisasikan program secara langsung pada masyarakat seperti neon box dan billboard di wilayah
DBD yang berpotensi menjadi status Kejadian Luar Biasa (KLB). Media cetak yang diproduksi merupakan
cetak ulang dari media DBD yang sudah ada pada tahun 2009. yaitu :
• Cetak ulang dan distribusi media cetak berupa
selebaran untuk masyarakat sebanyak 86.000 lembar
• Cetak ulang dan distribusi media cetak berupa booklet informasi umum tentang DBD sebanyak 43.000 lembar
• Cetak ulang dan distribusi media cetak berupa factsheets untuk stakeholder sebanyak 2.000 set
• Cetak dan didistribusi Nota Kesepakatan antara
Kementerian Kesehatan dengan Organisasi
Kem asyarakatan untuk stakeholder sebanyak 1.500
buku
Kementerian Kesehatan ataupun pengadaan spanduk. umbulumbul dan baliho di sekitar lokasi kegiatan
INO
WAKTU
KEGIATAN
I
I 15 Januari Hari Kanker Anak Sedunia
2 24 Pebruari Hari TB Sedunia
3 3April Hari Pendengaran
4 7 April Hari Kesehatan Sedunia
5 ISApril Hari Diabetes Nasional
6 24 April Hari Imunisasi
7 26April Hari Malaria Sedunia
S 29 Mei Hari Lanjut Usia
9 31 Mei Hari Tanpa Tembakau Sedunia
10 26 Juni Hari Anti Narkoba
II 3 Juli Hari Hepatitis
12 12 Juli Hari Hipertensi
13 13 Agustus Pekan ASI Sedunia
14 30ktober Hari Jantung Sedunia
15 90ktober Hari Penglihatan Sedunia
16 10Oktober Hari Kesehatan Jiwa
17 150ktober Hari Cuci Tangan Sedunia
IS 200ktober Hari Osteoporosis Nasional
19 12 November Hari Kesehatan Nasional
20 I Desember HariAIDS
Tabel 2 . 1 Media Luar Ruang Pusat Promos i Kesehtan Tahun 20 I 0
[image:20.595.92.531.127.668.2]PEMBE RDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOS I KESEHATAN UNTUK HIOUP SEHAT )010
b.
Media Elektronik
Selain memproduksi kembali media cetak, Pusat Promosi Kesehatan juga melakukan kampanye DBD melalui media elektronik , yaitu:
• Produksi TV spot advokasi DBD, 2 versi radio spot dan feature .
• Tayang ulang TV spot DBD versi Batak dan Betawi sebanyak 178 kali di Trans7dan TPI. • Penayangan TV spot advokasi 60 kali di Trans7 dan TPI.
• Penyiaran radio spot DBD di 67 Radio (RRI Nasional, 33 RRI daerah dan 33 Radio Swasta Daerah
c.
Pameran
d.Website
_ _ H ·' t... _ )
-
....
--_
....
セ ...
-...
セ ᆳ] ] セNNNZᆳ
:::--"==
] jセ GZLGZWNGZ Z Q@._.__I_•...wo.u.I • ..-. ,-....10_
,... ..u.o._. _ _e l1 _ _ - * - - 1 _ . ...- . . _
---
MNMセ N MMMNNML..
-.-"'.----セMM ... .
_.__
...... ... セッNN ⦅@ . s _ . ,
-.. .. N セ@
... ....._ ._
セセ@ MMセ@ ッLjセ⦅
_ _ _ _ _
..
_
...
_-セ@ .. . LNセ _ _ _ _ .ro.cr; ... ...
Media internet telah menjadi sasaran para pengguna
teknologi. Lewat arus informasi berbasis data ini,
promosi kesehatan dan program PHBS diberikan lewat
berita, artikel dan pengunduhan buku pedoman dan
panduan kegiatan. Untuk memberikan informasi yang
akurat dan tepat guna, webite selalu up dating secara
berkala. Website promosi kesehatan menjadi yang
terbaik pada tahun 20 I 0 dari seluruh kementerian dan
lembaga negara di Indonesia serta menjadikan satu dari
3 website kesehatan yang wajib dikunjungi oleh majalah
Intisari.
MENINGKATKAN KAPASITAS PENGELOLAAN
R
UMAH TANGGA
BER-PHBS
a. Penyusunan Materi Intervensi Perubahan Perilaku Program Prioritas
Mengingat kompleksnya masalah kesehatan yang ada diIndonesia, perlu penanggulangan secara komprehensif
dengan lintas program. Pusat Promosi Kesehatan
maupun program terkait menyusun strategi yang
terpadu antara promosi kesehatan dan program terkait,
baik dari rencana terpadu sampai pelaksanaan dan
evaluasi, kegiatan yang terpadu mulai dari tingkat Pusat,
Provinsi, dan Kabupaten/Kota. Dengan tujuan tersebut,
Promosi Kesehatan menyusun draft materi Intervensi
Perubahan Perilaku yang diharapkan dapat menjadi
payunglpedoman bagi pelaksana program terkait.
Penyusunannya melibatkan lintas program Kementerian
Kesehatan melalui tahapan pengumpulan data pada
lintas program dan diskusi secara komprehensif. Dari
kegiatan tersebut dihasilkan Strategi Promosi Kesehatan
PEM8ERDAYAAN MASVARAKAT DAN PROMOSI KES EHATAN UNTUK HIDUP SEHAT 2010
b.
Training
of
Trainers
(TOT) Pembinaan PHBS Rumah Tangga
Bagi TP PKK Kabupaten/Kota
L" " C'lIII"ho K NU l '" SAhl TAftUN 1010
Untuk mencapai target PHBS di Rumah Tangga. PLisat Promosi Kesehatan telah melakukan kemitraan. salah satunya dengan Tim Penggerak PKK yang mempunyai kewenangan serta jajaran sampai ke tingkat desal kelurahan bahkan sampai ke tingkat rumah tangga melalui Dasawisma. Untuk optimalisasi upaya pencapaian target PHBS.maka pengetahuan. kemampuan dan keterampilan pembina TP-PKK harus ditingkatkan melalui kegiatan pelatihan. Pelatihan TOT ini dilaksanakan bagi 30 orang Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Tim Pembina PKK
c.
Training
of
Trainers
(TOT) Communication for Behavioral Impact
Communication for Behavioral Impact (COMBI) adalah suatu pendekatan yang ditujukan untuk memobilisasi berbagai potensi/sumber daya/pengaruh-pengaruh yang ada dimasyarakat sehingga mampu mendorong individu dan keluarga untuk berperilaku sehat. Dalam rangka menerapkan COMBI di Indonesia, WHO bersama dengan Pusat Promosi Kesehatan berencana untuk mengembangkan pendekatan tersebut di 6 Provinsi, yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara
Barat. Sebagai langka awal dalam pelaksanaan COMBI di Indonesia adalah pembentukan tim fasilitator nasional. Untuk mempersiapkan kemampuan tim fasilitator nasional dilakukan pembekalan mengenai COMBI yang dikemas dalam bentuk pelatihan bagi pelatih
KEMANDIRIAN
MASYARAKAT
UNTUK
HIDUP SEHAT
D
a'am menciptakan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan, diperlukan masyarakat yang menyadari pentingnya hidup sehat, berkeinginan untuk hidup sehat dan berdaya/mampu untuk mencapai hidup sehat. Oleh karena itu Pusat promosi Kesehatan meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat dengan Pengembangan Desa Siaga Aktif dan Sekolah Dasar yang mempromosikan kesehatan.PE MBEROAYAAN MA SYARAK AT DAN PROMOSI nSt HA TA N U N TUK HIDUP SEH AT 20 10
DESA SIAGA AKTIF
Desa SiagaAktif adalah desa yang penduduknya memiliki Kesehatan sebagai koordinator perlu melakukan upaya akses pelayanan kesehatan dasar, adanya pemberdayaan koordinasi dengan bersama dari lintas program dan masyarakat melalui pengembangan UKBM dan sektor terkait.
mendorong upaya survailans berbasis masyarakat, kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana
serta penyehatan lingkungan, dan melakukan Perilaku
16%
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).16%
Dengan ditetapkannya Desa Siaga Aktif sebagai Standar
15%
Pelayanan Minimal sesuai dengan Keputusan Menteri15%
Kesehatan No.741/Menkes/PEN1Y1I/2008 Tanggal 29Juli 2008 ten tang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Desa Siaga Aktif
Kesehatan Kabupaten/Kota. Desa Siaga Aktif adalahbentuk pengembangan dari Desa Siaga yang telah
dimulai sejak tahun 2006. Desa Siaga Aktif adalah desa Pada tahun 20 I 0, target Desa SiagaAktif yang ditetapkan atau yang disebut dengan nama lain atau kelurahan, yang adalah sebesar 15% dari total 51 .997 desa yang ada di Untuk mengembangkan Desa Siaga Aktif, Pusat Promosi Indonesia. Pencapaian Desa Aktif sebesar 16%.
• Target
• Capaian
POS KESEHAT AN
DESA
(POSKESDES)
DESA
lEMBANG PARANG
KEC
BAROMBONG
Berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 20 I 0 untuk peningkatan Desa Siaga Aktif adalah seperti uraian berikut:
Meningkatkan Komitmen dan Dukungan
Stakeholder,
Pembuat Kebijakan
dan Pengambil Keputusan Dalam Peningkatan Desa Siaga Aktif
a. Advokasi Kebijakan Kesehatan
• Penetapan Surat Keputusan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Desa Siaga Aktif dan Surat Himbauan Menteri Dalam Negeri tentang Pelaksanaan Desa Siaga Aktif
Pelaksanaan Desa Siaga Aktif membutuhkan dasar hukum yang kuat karena akan dilaksanakan di seluruh desa Indonesia. Atas dasar hal tersebut, ditetapkan Surat Keputusan Meteri Kesehatan Nomor 564/ Menkes/SKNIII/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga. Dalam Surat Keputusan tersebut, disebutkan bahwa Pedoman Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif merupakan acuan bagi pemangku kepentingan dalam rangka pengembangan, pembinaan, dan pengawasan Desa Siaga Aktif.
Pengembangan Desa Siaga Aktif pada hakikatnya merupakan bagian dari urusan pemerintahan yang menjadi kewajiban dan kewenangan kabupaten dan kota yang diserahkan pengaturannya kepada desa, dan menjadi tanggungjawab pemerintahan desa. Oleh karena itu, Kementerian Dalam Negeri membuat surat himbauan kepada pemerintahan desa agar mel akukan pengembangan Desa Siaga Aktif.
• Sosialisasi Buku Pedoman Desa dan Kelurahan Siaga Aktif pada Stakeholder
Desa Siaga Aktif merupakan upaya pembangunan desa yang memerlukan komitmen dan peran aktif dari berbagai pihak mulai dari pusat, provinsi, kabupaten, kota, kecamatan, sampai ke desa. Untuk meningkatkan komitmen dan dukungan stakeholder, pembuat kebijakan, dan pengambil kebijakan, dan pengambil keputusan dalam peningkatan Desa dan Kelurahan SiagaAktif dilakukan launching dan sosialisasi Pedoman Umum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Sosialisasi dilakukan kepada eselon I dan II Kementerian kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri, lintas program, organisasi kemasyarakatan. organisasi profesi, organisasi agama, LSM, dan instansi pendidikan.
PEMBEROAYAAN MA5YARAKAT DAN ?ROM051 KESEHATAN UN !UK HIDUP SEHAT 20 I 0
b. Kordinasi dan Kolaborasi Lintas Program dan Lintas Sektor
• Koordinasi Li ntas Program Pengembangan Forum Desa Siaga Tingkat Pusat
Dalam pelaksanaan kegiatan Desa Siaga banyak program yang terlibat, untuk itu perlu koordinasi yang mantap dan berkesinambungan dalam upaya pengembangannya. Peningkatan Desa Siaga Aktif merupakan tanggungjawab bersama antar program di Kementerian Kesehatan . Koordinasi kegiatan lintas program dilakukan dengan mengidentifikasi peran setiap program tingkat Pusat dalam Desa Siaga Aktif dan menulisnya ke dalam Pedoman Umum Desa dan kelurahan Siaga Aktif.
• Koordinasi Lintas Sektor Pengembangan Forum Desa Siaga Tingkat Pusat
Meningkatkan Peran Serta Organisasi Kemasyarakatan/Kelompok Potensial
dalam Pembinaan Desa Siaga Aktif
• Koordinasi dengan Mitra-Mitra Potensial
Organisasi kemasyarakatan dapat membantu pelaksanaan Desa Siaga Aktif karena organisasi kemasyarakatan memiliki kemampuan untuk menjangkau masyarakat.Oleh karena itu, sebagai agent
or
change, dilakukan identifikasi peran ormas sepertiTP PKK dan Gerakan Pramuka untuk pengembangan Desa Siaga Aktif serta penyusunan dokumen rencana kerja bersama tahun 20 I O.
• Peningkatan Peran TP PKK dalam Menjaga Sustainabilitas Desa Siaga
Tim Penggerak PKK merupakan kelompok yang potensial dalam penyebarluasan informasi kesehatan. Kader-Kader PKK di berbagai tingkatan perannya cukup signifikan dalam pemberdayaan di bidang kesehatan. Untuk menyusun peran Tim Penggerak PKK dalam pengembangan Desa Siaga Aktif, maka diadakan penyusunan rencana kerja bersama dalam menjaga substainabilitas Desa Siaga Aktif.
• Peningkatan Peran Gerakan Pramuka dalam Sustainabilitas Desa Siaga
--- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- ---
---PEM8ERDAYAAN MASYARAKAT DAN PR OMOSI KESEHATAN UNTUK HIDUP SEH AT 2010
• Peningkatan Peran Organisasi Keagamaan dalam Sustainabilitas Desa Siaga
Dukungan dalam menjaga sustainibilitas Desa Siaga Aktif juga telah diperoleh dari organisasi keagamaaan dan wanita yang disepakati dalam Memorandum
of
Understanding (MoU) dengan Kementerian Kesehatan dan rencana kerja bersama. Koordinasi pembinaan pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang meliputi lintas program dan lintas sektor terkait juga telah dilakukan untuk berbagi informasi mengenai kemajuan pembinaan yang telah dilakukan.• Peneran NGO Internasional daJam
pengembangan Desa dan kelurahan SiagaAktif.
Pusat Promosi Kesehatan juga bermitra dengan beberapa NGO Internasional untuk ikut mengembangkan Desa Siaga Aktif, diantaranya penandatanganan MoU antara Pusat Promosi Kesehatan dengan Surf Aid International (SAl), sebuah NGO dari Selandia Baru, untuk pengembangan Desa Siaga Aktif yang juga merupakan bagian dari program penanggulangan bencana di wilayah Mentawai dan Nias. Selain itu pada tahun 20 I 0 juga dilakukan penjajakan kerjasama dengan Japan International Cooperation Agency UICA), sebuah NGO dari Jepang, dalam program Prima Kesehatan di Sulawesi Selatan.
Meningkatkan akses informasi dan edukasi Desa Siaga Aktif
kepada individu, keluarga, dan masyarakat
a. Media Cetak
Dalam pelaksanaan Desa Siaga Aktif perlu ditingkatkan Kesehatan mengembangkan, memproduksi dan pemahaman stakeholder terkait dan masyarakat mendistribusikan media cetak ke masing-masing tentang Desa Siaga Aktif. Untuk itu Pusat Promosi kelompok sasaran.
NO IENIS MEOI... KETERANG4N
POSTER UNTUK MASYARAKAT Jumllh 15 .000 lombar
DistribuSI ke 8737 Puskesmas DistribUSI ke 497 kabl kota Distribusi ke 33 provinsi
DistribuSI PUSH Promosi Kesehatan 633 Ibr
POSTER UNTUK KEPALA DeSA
Disrr ibusi ke 8737 Puskesmas Disrribusi ke 497 kabl kata Distrlbusi ke 33 pro .... insi
Disrr ibusi ke Pusat Promosi Kesehat a n 633 Ibr
LEAFLET UNTUK KADER D4N M4SYARAKAT Juml.h 20.000 lomb" Disrribusi ke 873T Puskesmas
Distribusi ke 497 kab/kota
Disrribusi ke 33 provinsi PUSH Promosl Kesehat a n 870 Ibr
---
---NO JENIS MEDIA KETERANGAN
LEM BAR BALIK UNTUK PETUGAS Jumllh 1400 buku
dゥウエイェ「オセ .. ke Puskesmas Sumalera . Sulawesi. Kalimantan. Jawa dan
Nusa Tenggara (700 Puskesrna s ) D istribusi ke 497 kab/kota Distribusi ke 33 provinsi
Distribus l ke Pusat Promkes 104 buku
BUKLET UNTUK PETUGAS juml.h 16.000 buku
DiStribusi ke 8737 Puskesmas
Distribusi ke 497 kab/kota
Distribusi ke 33 provins_i_ __ _ __ _ _ _ _ _ _ _ __
PUSH Promkes 41 I buku
BUKlET UNTUK KEPALA DESA DAN TOGA/TOMA Juml.h 25.000 buku
Distribusi ke 8737 Puskesmas Dislrlbusi ke 497 kab/kota Distribus i ke 33 praviosi
Distribusi ke Punt Promkes 175 buku
PEDOMAN UMUM DESA SIAGA AkTIF Juml.h 10.010 buku
Distribusi ke 497 kab / kota
Distribusi ke 33 pravinsi
Dis(rlbusi ke Pusu Promkes 546 buku jUkNIS DESA SI AGA AKT IF DAN PERHITUNGAN BJAYA juml.h 3.000 buku
Distribusi ke 497 kab / kota
Discribusi ke 33 provinsi
Distribusi ke Pusat Promkes 185 buku
b. Media Elektronik • Sinetron Cinta Putih Dokter Annisa
PEMBERDAYAAN MASVARMAT DAN PROMOSI KESEHATAN UN TUK HIDVP SEHAT 2010
• Spot Radio dan Iklan layanan Masyarakat berdurasi 30 detik dan 60 detik di berbagai 33 Stasiun
Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Radio swasta, RRI Nasional dan 33RRI Provinsi.
Spot radio Desa Siaga Aktif mengambil tema surat Radio swasta di Provinsi yang dipilih berdasarkan sahabat kepada temannya. Penyiaran Radio Spot radio yang paling banyak didengar masyarakat. ILM
TV ditayangkan berdurasi 60'.
Meningkatkan Kapasitas Pengelolaan Desa Siaga Aktif
• Penyusunan Pedoman Umum Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif
Pada tahun 20 I 0 Pusat Promosi Kesehatan bersama dengan Kementerian Dalam Negeri dan lintas programl sektor lain yang juga bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat menyusun suatu Pedoman Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 15291
MenkeslXl20 I O. Penyusunan pedoman melalui tahap audiensi, pertemuan komprehensif dan diluncurkan pad a peringatan Hari Kesehatan Nasional 20 I 0 oleh Menteri Kesehatan dengan Kementerian Dalam Negeri selaku pembina desa di seluruh Indonesia. Selain buku pedoman, akan dikembangkan sistem informasi Desa Siaga Aktif yang terintegrasi dalam profil desa.
L.t,' OUH '<IN IAl", SH UT",tit'" 1010
• Penyusunan PetunjukTeknis Perhitungan Biaya
Pengembangan Desa Siaga Aktif
• Pelatihan Penggerakan dan Pengorganisasian Masyarakat bagi Petugas Kesehatan
Agar target pencapaian Oesa Siaga tahun 20 I 0 tercapai. diperlukan upaya untuk mendampingi atau memfasilitasi masyarakat dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan pemecahan masalah kesehatan. Pusat Promosi Kesehatan memberikan pelatihan bagi petugas kesehatan kabupaten/kota agar mampu dan terampil dalam menggerakkan dan mengorganisasikan masyarakat dalam mengenal dan memecahkan masalah
kesehatan tentang berbagai aspek yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat. Pelatihan Penggerakan dan Pengorganisasian Masyarakat bagi Petugas Kesehatan diikuti oleh 60 petugas kesehatan Pusat. Provinsi. dan Kabupaten/Kota dan diselenggarakan di Puslitbang Gizi Bogor. Jawa Barat. Sebagai tindak lanjut pelatihan. peserta pelatihan dihimbau agar melakukan pelatihan serupa di Provinsi/Kabupaten/Kota dengan melibatkan lebih banyak petugas kesehatan.
SEKOLAH DASAR YANG MEMPROMOSIKAN KESEHATAN
Sekolah menempati kedudukan strategis dalam upaya promosi kesehatan. karena sebagian besar anak-anak usia 5-19 tahun terpajan dengan lembaga pendidikan dalam jangka waktu yang lama (taman kanak-kanak sampai sekolah lanjutan atas) dan sekolah mendukung pertumbuhan dan perkembangan alamiah seorang anak. Oi sekolah. seorang anakmempelajari berbagai pengetahuan. termasuk kesehatan. sebagai bekal hidupnya kelak. Selain itu pengembangan promosi kesehatan di sekolah juga perlu mengingat anak usia sekolah banyak yang mengalami gangguan kesehatan.
misalnya gangguan penglihatan karena defisiensi vitamin A. kerusakan otak karena defisiensi yodium. cedera, serta penyakit lainnya.
PEM8ERDAVAAN MASVARAKAT DAN PR MOSI KESEHATAN UNTUK HID UP SEHAT lO in
Pada tahun 20 I 0, target Sekolah Dasar yang Mempromosikan Kesehatan ditetapkan sudah tecapai,
• Target yaitu sebesar 20%.
• Capaian
Berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun
セセZ@ セ@
10%
1
20 I 0 untuk peningkatan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif5% セ@
adalah seperti uraian berikut:
0%
,
Sekolah Dasaryang
Meningkatkan komitmen dan dukungan stakeholder, pembuat kebijakan, dan
pengambil keputusan dalam Pengembangan Promosi Kesehatan di Sekolah
• Koordinasi dan Kolaborasi Lintas Program dan Sektor Terkait
Kegiatan Koordinasi Lintas Sektoral/Lintas Program terkait, terutama yang tergabung dalam Tim UKS bertujuan untuk memperoleh dukungan Tim UKSI Lintas Sektoral/Lintas Program dalam penyelenggaraan promosi kesehatan di sekolah dan menyusun program kerja dalam melakukan pembinaan sekolah untuk meningkatkan capaian PHBS di Sekolah. Pertemuan
Koordinasi ini dilakukan sebanyak dua kali dengan dengan review berbagai dokumen yang ada dan mengidentifikasi kekuatan serta kelemahan yang dihadapi, serta diskusi pleno dan kelompok untuk menyusun rancangan strategi. Dari pertemuan ini rancangan Strategi Pelaksanaan Promosi Kesehatan di tatanan sekolah yang efektif dengan melibatkan dengan peran dan tanggung jawab lintas program dan lintas sektor terkait.
Gerakan Masyarakat Sekolah dalam Pengembangan Promosi Kesehatan di
Sekolah
• Peringatan Hari Susu Sekolah Sedunia Tahun 2010
Indonesia dan puncak kampanye ditandai dengan toast,
yaitu minum susu bersama. Tampak hadir juga bintang cilik Tasya. Atlet Bulu tangkis Icuk Sugiarto. Ricky Subagja dan beberapa publik figure lainnya. Melalui
acara ini. anak-anak sekolah didorong untuk minum susu sebagai sumber gizi yang baik dan juga cara membuang kotak susu yang benar.
Meningkatkan akses informasi dan edukasi Pengembangan Promosi
Kesehatan di Sekolah kepada individu, keluarga, dan masyarakat
• Media Promosi Kesehatan di Sekolah
Promosi kesehatan di tatanan sekolah mempunyai peran yang penting. khususnya dalam proses pemberdayaan warga sekolah dan masyarakat lingkungan sekolah. Informasi PHBS di sekolah dituangkan melalui bahasa yang sesuai dengan sasaran primernya yaitu anak-anak melalui produksi komik "CITA" yang terdiri dari 4 seri komik. pembatas buku. pin. dan paper bag. Media
PE MBERDAYAAN M/\ 5YA RAKAT DAN PROMO SI KE5E HATAN UNTUK HIDUP SEHAT 10 I 0
Gerakan Masyarakat Sekolah dalam
Pengembangan Promosi Kesehatan di Sekolah
• Workshop Promosi Kesehatan Sekolah
Workshop yang digagas oleh Pusat promosi Kesehatan kerjasama denganWHO ini bertujuan agar pelaksanaan promosi kesehatan di tatanan sekolah dapat dilaksanakan secara terpadu, terencana, terarah, dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan, dan mengembangkan serta membimbing pelaksanaan prinsip hidup bersih dan sehat dalam kehidupan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah sehingga tujuan sekolah sehat dapat tercapai. Workshop
melibatkan stakeholder sebagai upaya pembangunan komitmen dalam pengembangan Promosi Kesehatan di Sekolah. Dari pertemuan ini diperoleh rancangan Strategi Pelaksanaan Promosi Kesehatan di tatanan sekolah yang efektif di Indonesia. Secara lebih khusus lagi diperolehnya kejelasan peran dan tanggung jawab masing-masing program dan sektor anggota TP UKS dalam mendukung pelaksanaan promosi kesehatan di tatanan sekolah di Indonesia dan tersusunnya dokumen Perencanaan Strategi Operasional dalam Promosi Kesehatan di Tatanan Sekolah 20 I 1-2015.
• Penyusunan Panduan Promosi Kesehatan di Sekolah
Pengembangan sekolah sehat dapat dilakukan melalui pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah. Acuan yang digunakan oleh lintas program dan lintas sektor dalam pembinaan dan pengembangan sekolah sehat adalah
Pedoman Pembinaan dan Pengembangan UKS yang diterbitkan oleh Depdiknas. Dalam upaya memperkaya buku pedoman UKS tersebut dengan substansi Promosi Kesehatan di Sekolah, maka dilakukan review pedoman yang dilakukan oleh Pusat Promosi Kesehatan dengan lintas program dan lintas sektor. Hasil akhir kegiatan berupa Pedoman Pembinaan dan Pengembangan UKS yang telah diperkaya dengan materi/substansi promosi kesehatan di sekolah yang digunakan sebagai acuan dalam pengembangan promosi kesehatan di sekolah.
• Bimbingan Teknis Pelaksanaan Health Promoting School
Untuk meningkatkan daya ungkit pencapaian Sekolah PHBS, maka kegiatan bimbingan teknis diarahkan pada peningkatan kemampuan (capacity building) pengelola promosi kesehatan di sekolah dan Tim Pembina UKS di provinsi, kabupaten/kota dan beberapa Komite Sekolah Dasar. Pusat Promosi Kesehatan berpartisipasi dalam Lomba Sekolah Sehat 20 I 0 dan Bimbingan Teknis ke 10 Provinsi terpilih. Kegiatan dilaksanakan di 19 Provinsi dari 10 provinsi yang direncanakan, yaitu Sumatera Selatan, Maluku, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Yogyakarta, Bengkulu, jawa Tengah, Bangka Belitung, Sulawesi Tengah, DKI jakarta, Bali, Bali, NTB, Kalimantan Selatan, Lampung, Sulawesi Selatan, kalamantan Timur,jawa Timur, Riau, dan Gorontalo
MセM
KEBIJAKAN
PUBLIK YANG
BERWAWASAN
KESEHATAN
PEMBEROAVAAN MAS YI\RAKAT OAN PROMOS I KE SEHATA N UNTUK HID VP SEHAT 20 I 0
Kebijakan Publik yang dicirikan oleh kepedulian sektor untuk membuat dampak positif terhadap
Berwawasan Kesehatan dan keterlibatan lintas kebijakan yang memiliki kesehatan . Tujuan utama dari kebijakan publik berwawasan kesehatan adalah untuk menciptakan lingkungan sosial dan fisik yang mendukung untuk memungkinkan orang hidup sehat. Dalam menerapkan kebijakan publik yang sehat. sektor pemerintah yang bersangkutan dengan pertanian. perdagangan. pendidikan. industri. dan komunikasi perlu memperhitungkan kesehatan sebagai faktor penting ketika merumuskan kebijakan . Sektor-sektor ini harus bertanggung jawab atas konsekuensi kesehatan dari keputusan kebijakan mereka. Kebijakan publik Sehat dalam jangka pendek maupun jangka panjang akan membawa manfaat ekonomi . Usaha baru harus dibuat untuk menghubungkan kebijakan ekonomi. sosial, dan kesehatan ke dalam tindakan yang terintegrasi.
Untuk mendudukung adanya kebijakan publik yang berwawasan kesehatan, Pusat promosi Kesehatan terus mendorong Kabupaten dan Kota untuk menetapkan
kebijakan publik berwawasan kesehatan . Pada tahun 20 IO. target yang ditetapkan adalah jumlah Kabupatenl Kota yang di advokasi untuk menetapkan kebijakan berwawasan kesehatan adalah sebanyak 25 Kabupatenl Kota . Pencapaian jumlah Kabupaten/Kota yang di advokasi untuk menetapkan kebijakan berwawasan kesehatan adalah sebanyak 31 Kabupaten/Kota.
• Target 40
• Capaian
30
20
10
o
Kabup ate n yang dlad 'lok ui unwk mc:nupkan
ke bij a kan Be r Wil Wl un Ke, en;Uln
Gambar 4.1 Jum lah Kab upaten/Kot;}. ya n g Diadvokas l untuk Menetapkan
KebiJakan Kese hat an tahun 2010
Berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2010 untuk peningkatan Kebijkan Publik yang Berwwasan kesehatan seperti uraian berikut :
PELAKSANAAN AOVOKASI DALAM PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
BERWAWASAN KE SEHATAN DI KABUPATEN/KoTA
Penyelenggaraan Pertemuan Nasional Promosi Kesehatan
Pertemuan Nasional Promosi Kesehatan Tahun 20 I 0 merupakan suatu bentuk advokasi kepada stakeholder daerah tentang pemberdayaan individu, keluarga, dan masyarakat dalam mendukung peningkatan perilaku sehat dengan mengeluarkan kebijakan berwawasan kesehatan. Pertemuan Nasional Promosi Kesehatan mempunyai tema "Penguatan Kinerja Promosi
LArOIAH K1N[lUA SAfU T AMU" 2010
[image:39.597.278.453.262.333.2]TANPA ROKOK
UNTUIC.
KESEHATAN
PUBLIK
MENGEMBANGKAN PENDEKATAN DAN MEDIA ADVOKASI DALAM
PENGEMBANGAN K EBIJAKAN BERWAWASAN KESEHATAN
DI KABUPATEN/KoTA
Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) Tahun 20 I 0
Kememerian Kesehatan dalam hal ini Pusat Promosi Kesehatan setiap tahunnya pada tanggal 3 I Mei memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS). Peringatan Hari Tanpa Tembakau (HTTS) tahun 20 I 0 dengan tema "Gender and Tobacco with an Emphasis on
Marketing to Woman" atau di Indonesia "Gender dan rokok dengan penekanan pemasaran pada perempuan" selain itu juga ditetapkan slogan "Saatnya kita lindungi anak dan perempuan dari bahaya rokok". Kegiatan yang dilakukan untuk memperingati HTTS salah satunya adalah Aksi simpati pada tanggal 29 Mei 20 I 0 bersama 240 simpatisan dari Kementerian Kesehatan termasuk Pusat Promosi Kesehatan, Menkokesra, Dinkes
PEMBERDAYAAN MA SVARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN UNTUK HIDUP SEHAT 201 0
P ENGEMBANGAN MEDIA KAWASAN TANPA ROKOK
a. Media Cetak
• Cetak ulang dan distribusi poster Tubuh Seorang Perokok sebanyak 10.000 eksemplar .
• Cetak ulang dan distribusi leaflet Tubuh Seorang Perokok sebanyak 10.000 eksemplar.
Media tersebut didistribusikan ke Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Puskesmas. dan lembaga pendidikan.
b. Media Elektronik
Menurut referensi. televisi merupakan media kampanye yang paling efektif menjangkau masyarakat. Menanyangkan spot Iklan layanan Masyarakat tentang bahaya rokok yang berdurasi 30 dan 60 detik di televisi TVRI,TPI. dan RCT!.
MENINGKATKAN KAPASITAS PENGELOLAAN P ENGEMBANGAN
K EBIJAKAN BERWAWASAN KESEHATAN Of KABUPATEN/KoTA
Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok di Kantor
Kemen-terian Kesehatan dan Jajarannya.
Lingkungan yang sehat dapat terwujud antara lain pegawai dapat menghirup udara bersih tanpa asap dengan menerapkan Kawasan Tanpa Rokok di area rokok. Petunjuk Pelaksanaan Kawasan tanpa Rokok fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar di Kantor Kesehatan dan jajarannya disusun sebagai mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah , angkutan bentuk tanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan umum. tempat kerja. dan tempat umum serta tempat- masyarakat memberikan contoh sebagai Tempat Kerja tempat lain yang ditetapkan. Kementerian Kesehatan Sehat dengan menerapkan dan melaksanakan Kawasan telah mencanangkan penerapan Kawasan Tanpa Rokok Tanpa Rokok.
sejak tahun 2002, dengan harapan 50.056 karyawanl
PENGUATAN
K APASITAS PROMOSI
KESEHATA N
Promosi Kesehatan merupakan pilar utama Kesehatan Masyrakat. Hal ini dikarenakan berbagai masalah kesehatan disebabkan oleh aspek perilaku. Penyakit menular dan tidak menular terjadi bukan hanya karena ada agen atau penyebab penyakit saja, melainkan juga faktor perilaku manusia. Untuk meakukan intervensi terhadap faktor resiko perilaku terhadap penyakit atau masalah kesehatan tersebut, tidak lain adalah Promosi Kesehatan. Di samping itu, promosi kesehatan juga diperlukan oleh berbagai tingkat pelayanan. Promosi kesehatan diperlukan semoa program kesehatan, baik yang bentuk program preventif, promotif, kuratif, maupun rehabilitatif.
5
PEMBEflOAVAAN MA5VAR AK AT DAN PROMOSI KESEHATAN UNTUK HID UP SE HAr 20 I 0
STRATEGI PROMOS I K ESEHATAN PROGRAM PRIORITAS KESEHATA N
Dalam rangka mencapai sasaran Mi/lenium Development
Goals (MDG). Kementerian Kesehataan memberikan
perhatian yang cukup besar untuk mencapai sasaran yang terkait dengan bidang kesehatan. Sasaran tersebut diantaranya mengurangi angka kematian bayi. meningkatkan kesehatan ibu . dan mengurangi penyakit menular khususnya HIV/AIDS. Malaria. dan Tuberkulosis. Pusat Promosi Kesehatan melakukan terobosan untuk membuat kegiatan promosi program prioritas tersebut.
Identifikasi Strategi Program Prioritas
R
OADSHO W PA DA P ENGAMBllK
EBIJAKAN LINT ASPROGRAM
Penyusunan rencana aksi bersama didahului dengan roadshow ke program terkait untuk diperolehnya
Pusat Promosi Kesehatan dapat menyelesaikan Rencana Operasional Promosi Kesehatan Program Prioritas. Adapun rencana operasional yang diterbitkan adalah Tuberkulosis. Malaria. HIV-AIDS. Penyakit Tidak Menular, dan Kesehatan Ibu Anak yang berisi pelaksanaan promosi kesehatan di setiap jenjang administratif (pusat sampai kabupaten/kota) tahun 20 I 0 - 2014. Rencana operasional tersebut merupakan hasil kerjasama antara Pusat Promosi Kesehatan dengan program prioritas terkait.
kesepakatan tentang kegiatan dan pesan prioritas yang perlu dijadikan agenda bersama Pusat Promosi Kesehatan dengan Lintas Program .
Pengembangan Strategi Promosi Kesehatan Program Prioritas
K
OORDINASI LINT AS PROGRAM DAlAMP EN YUSU NAN
R
ENCANA0
PERASI ONAStrategi rencana operasional yang disusun melibatkan lintas program yang terkait di lingkungan Kementerian Kesehatan yaitu Direktorat Bina Kesehatan Ibu. Bina Kesehatan Anak. Sub Direktorat Malaria,
Sub Direktorat Tuberkulosis, dan Sub Direktorat Pngendalian Penyakit Tidak Menular. Oleh karena itu dilakukan koordinasi yang berkesinambungan dalam penyusunan maupun pelaksanaan rencana operasional 5 program prioritas.
Pedoman Promosi Kesehatan Program Prioritas
P EN YUSUNAN
R
ENCANA0
PERASIONAlP R OMOSI KESEH AT AAN DA N PROGRAM
P RIORIT AS
Menindaklanjuti strategi rencana operasional yang telah disusun dengan
dilakukan penyusunan 5 program prioritas. memenuhi kebutuhan
melibatkan lintas program, Buku Rencana Operasional Buku ini diterbitkan untuk berbagai pihak, khususnya petugas perencana dan pelaksana Program prioritas dan Promosi Kesehatan di pusat. provinsi dan kabupaten/kota. Kegiatan operasional Promosi
Penyebaran Informasi Dalam Pengembangan Strategi Promosi Kesehatan
Program Prioritas Kepada Individu, Keluarga, dan Masyarakat
PROGRAM PRIORJTAS MEDIA CfTAK
Kesehaun Ibu dan Anak Media ceuk yang diceuk ulang dan sekaligus didistnbuslkan ke 8.S00 PuSkeSm3$ di seluruh Indonesia dan)) Dinas Kesehaun Pravinsi berupa :
Leaflet dan Poner len tang Lima Imun lsasl Dasar Lengkap (LlL) untuk masyarakat umum khususnya bagi ibu yang mempunyai bayi dan Kader kesehaun
Buklet informasi dasar tentang imunisasi rutin ibu dan anak un t uk Kader kesehaun dan petugas kesehaun.
Ceuk ulang Poster dan Selebaran BBlR. untuk masyarakat.
Poster dan Selebaran Pneumonia untuk masyarakat.
Poster Persalinan Dilolong aleh Tenaga Kesehatan untuk masyarak:U . Buklet Menuju Persalln;m yang Am ... n untuk kader' petugas keschaun. Buklet Posyandu unwk kader J petugas kesehaun .
Selebaran Pertolongan Persali nan oleh Tenaga Kesehaun untuk masyar3k.at.
Selebaran Posyandu untuk masyarakat. Selebaran I 1 topik PHBS untuk masyarakal.
Ceuk ul a ng dan distribusi poster Persalinan Dilolong oleh Tenaga Kesehaun sebanyak )0.000 eksemplar.
Ceuk ulang dan distribusi booklet Menuju Persalinan yang Aman sebanyak )0.000 eksemplar.
Ceuk ulang dan distnbusi booklet Posyandu sebanyak )0.000 eksemplar.
Ceuk ulang dan distribusi selebaran Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehaun sebanyak )0.000 eksemplar.
Ceuk ulang dan distribus l selebar:ln Posyandu sebanyak )0 .000 eksemplar.
Ceuk ulang dan dlstrlbusi selebaran I I topik PHBS masing-masing sebanyak 1.000 eksemplar.
Ceuk ulang dan distribusi leaflet Keseha tan Hajl (Flu Burung) sebanyak 5.000 eksemplar.
Penggandaan dan distribusi 100 buah CD master media cetak kesehatan ibu.
MEDIA ELEKTRONIK
Penayangan ulang SpOt TV Posyandu durasl )0 detlk. Sauran uyangan dan slar-an Spot TV posyandu adalah masyarakat umum . terutama Ibu/Orang tua AnOlIk Ba1iu dan Kader Posyandu. Produksi dan penayangan Feature Anak durasi 2-4 men it. Sasar3n penayangan (ealure adalah stakeholder.
Penayangan spOt tv durasi )0 menit di Metro TV. TV One dan TVRI sedangkan penaya ngan (eature anak di Metro TV dan TP1. Produksi dan penayangan (ealure TV dunsi 2-4 menit (diumbah ILM 6 menit) di ANTV dan TVRI dengan sasaran stakeholder. Produksi dan penayangan spot TV P-4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) durasi )0 detik di Metro TV. TPI dan TVRI dengan sasaran rbu hamil dan masyarakat umum . Produksi pengembangan SpOt radio tentang P04K (Program Per- encanaan Persall nan dan Pencegahan Komplikasi durasi 60 detik dengan sasaran ibu hamil dan masyarakat umum .
Penayangan ulang SpOt TV Lima Imunl sasr Dasar Lengkap (LlL) durasr )0 detlk di TVRI. SCTV, Trans TV dan TP1.
Produksi radio Spot lima Imunisasi Dasar Lcngkap (LIL) durasi 60 detik dengan sasaran masya ra kat umum . khususnya tbu hamil dan ibu balita.
Pengendalian Tuberkulosi s Booklet tentang Informasl Umum tentangTB Poster tenung Etika Batuk
dlSlribusikan ke 8.500 Puskesmas di seluruh Indonesia dan 33 Dlnas Kesehaun Provinsi.
Produksi dan penayangan (eature durasi 30 menlt (termasuk ILM) . Sas3ran (earure adalah stakeholder, Penayangan (eolure penang-gulangan TB tahun 20 I 0 ditayangkan di sUSlun televisi Trans7 . Spot televisi versi Etlka BatuklBersin durasi 30 dctik. Saurannya masyarakat umum. Sedangkan sasaran verSI Minum Obat Teratur dan Tunus adalah penderlta TB dan keluarga se rta masyarakat umum. Penayangan spot tv di SCTV
Spot radio durasi 60 detik lenung penanggulangan TB, Etlka BatuklBersin dan Minum Obat Tentur dan Tunus. Sasaran spot radio adalah penderiu TB dan keluarga seru masyarakat umum. Penyiaran radio spot di RRI nasiona!.)) RRI Provinsi. dan 23 radio SWU t3 di 23 provinsi .
Produksi dan penayang3n (eoture penanggulangan malaria di TV Selebaran ten tang Eliminasi Malaria untuk s(okeholder
Elrminasi Malaria Booklet tentang informasi umum malaria,
One dan ANTV dengan sasaran stakeholder dan linus sektor. Selebaran lenung informasi umum malarra untuk masyarakat. Produksi dan penayangan spot tv advokasi di Metro TV dan TV Media cctak tersebut digandakan dan didistribusikan ke 8.S00 Puskes- One dengan sasaran stakeholder dan linus sektor. mas di s eluruh Indonesia dan 33 Dinas Kesehaun Prov,"sl Produksi dan penyraran Spot radio dengan sasaran penderiu
malaria dan masyarakat umum dan disiarkan di RRI Naslonal . 33 RRI di 33 provinsi dan I staslun radiO swasu di 18 provlnsl
MMMMMM Pengendalian PTM MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM • Poster pencegahan dan deteks1 dlni PTM MMMMMMセ@ Memproduksi dan menayangkan Hセ。エオイ・@ durasi 30 menlt (le rm a suk ILM). Penayangan (ea(ure melalui stasiun televisi TVOne. Media cetak di diSlflbusikan ke 8 .500 Puskesmas di seluruh Indonesia dan
• Leaflet pencegahan dan deteksi dini PTM
Spot televis; dunsi 30 detii<. Penayangan tV Spot di RCTI. TVRI
3) Dinas Kesehatan ProvinSI dan TPI
Spot radiO durasi 60 detik ten tang penceg3han dan deteksi dinl PTM. Pcnyraran radio Spot di suslun RRI Nasional. 33 RRI daerah dan 16 radio swasta di 16 provinsl.
Diproduksinya leaflet HIV d3n AIDS untuk masyarakat sebanyak 50.000 eksemplar.
Diproduksinya poster HIV dan AIDS untuk masyarakat sebanyak 47 .000 eksemplar
Didlstribusikannya leaflet dan poster HIV dan AIDS untuk masyarakat ke Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota. Dinas Kesehatan Provinsi dan Pusat PromoSI Kesehaun/Umt Program
Dlprodukslnya CD Master sebanyak 149 buah Pengendalian H1V AIDS
Taber 4 . 1 Penyebaran Informas; Program Priori us Tahun 2010
Produksi dan penayangan TV spOt sebanyak 250 kali di SCTV. global TV. dan TVRI.
Produksi dan penayangan Radio spot. Penyiaran radio Spot di 67 Radio (RRI Nasional. 33 RR1 daerah dan 33 radio swast.... dacrah) Produksi dan pcnayangan (eature HIV & AIDS. Penayangan (eature I kali dl Metro TV
I'(MBERDAYAAN MASYMAKAf DAN prdmdセi@ KESEHATAN UNTUK HIOUP SEHAT 20 10
PENGEMBANGAN PKRS
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) merupakan salah satu jenis pelayanan kesehatan untuk memenuhi hak pasien atau masyarakat yang terkait dengan pelayanan yang aman dan transparansi. hak mendapatkan informasi yang akurat. hak untuk mengemukakan pendapat serta hak untuk memilih. Hal yang telah dilakukan Pusat Promosi Kesehatan dalam pengembangan PKRS adalah mengembangkan model PKRS di 2 rumah sakit vertikal yaitu RSUD Pasar Rebo dan RSUD R. Syamsuddin. SH sebagai
sarana untuk mensosialisasikan atau mempromosikan program-program kesehatan . Selain itu dilakukan pula revisi modul PKRS sebagai bahan pelatihan bagi pengelola PKRS di tingkat Provinsi maupun Kabupatenl Kota. Untuk menjaga kelestarian pelaksanaan PKRS. juga dilakukan upaya memasukkan PKRS ke dalam Akreditasi Rumah Sakit. Instrumen PKRS disusun dan telah diujicobakan ke 4 rumah sakit. yaitu RSUP Hasan sadikin. RSUP Fatmawati. RSUD Pasar Rebo. dan RSUD R. Syamsuddin. SH .
PENGEMBANGAN PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS
Promosi Kesehatan di Puskesmas untuk memperkuat program dan lintas sektor. Hal ini dilakukan terutama penerapan promosi kesehatan di tatanan institusi untuk memperkaya isi dan memperkuat substansi kesehatan (Puskesmas) melalui keterlibatan lintas pembinaan promosi kesehatan di puskesmas.
PENGEMBANGAN SUMBER
DAY A
MANUSIA
Berbagai pelatihan telah dilakukan untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan Promosi Kesehatan, diataranya pelatihan petugas kesehatan, pelatihan jabatan fungsional bagi petugas pusat dan daerah, peningkatan pembiayaan, sarana, dan peralatan Promosi Kesehatan baik di pusat maupun daerah .
a. Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa
Pelatihan Pengadaan barang dan jasa dilaksanakan di Unversitas Diponegoro selama 3 hari. Pusat promosi Kesehatan menugaskan karyawan sebanyak 3 orang untuk mengikuti pelatihan tersebut. Pada pelatihan ini diajarkan tata cara melaksanakan pelelangan yang baik. Hasil dari pelatihan tersebut 3 orang yang
•
lulus dan I orang belum berhasil. Setelah pelatihan ini diharapkan agar peserta yang telah dilatih agar lebih memahami pelaksanaan lelang yang baik.
b . Pelatihan Teknik Perencanaan . Manajemen, dan Analisis Data Survei
PEMBERDAYAAN MAWARAKAI DAN PROM05 1KESEI"tAlA N IJ r-IT lJK HIDU f> SE ljAT 20 10
perencanaan penelitian meliputi, berbagai prinsip dasar dan tahapan teknik perencanaan penelitian di bidang kesehatan dan manajemen data survei, meliputi tentang STATA, yakni suatu perangkat lunak yang sangat berguna dalam melakukan manajemen dan anal isis data survei serta fungsi-fungsi manajemen data dan fungsi-fungsi-fungsi-fungsi anal isis data sederhana yang disediakan oleh STATA berikut dengan latihan interaktif menggu-,nakan data SDK/.
c. Pembinaan dan Penilaian Jabatan Fungsional PKM
Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat melakukan tugas di lingkungan Kementerian Kesehatan, institusi/unit kesehatan di luar Kementerian Kesehtan, di Dinas Kesehatan Provinsi,
PENGEMBANGAN ORGANISASI YANG HANDAL DAN
Mo
DERN
• Pembinaan Administ..asi Pengeiolaan Kepegawaian
Pembinaan Administrasi Pengelolaan Kepegawaian meliputi kegiatan Pembinaan Dokumen Kepegawaian, Konsolidasi Pegawai Pusat Promosi Kesehatan, Pemetaan Tenaga/SDM Promosi Kesehatan, dan Pelaksanaan Koordinasi Kepegawaian. Kegiatan terse but diharapkan dapat mengembangkan pegawai Pusat Promosi Kesehatan yang ada dimanfaatkan secara maksimal di setiap Provinsi.
a. Pembinaan Dokumen Kepegawaian
PEM8ERDAYAAN MASYARAKAT DA N PROMOSI KESEHATAN UNTUK HID U P SEHAT 2010
b. Konsolidasi Pegawai Pusat Promosi Kesehatan
Pusat Promosi Kesehatan menjadi yang utama dalam menjalankan program kesehatan, karena lebih mengarah kepada pemberdayaan masyarakat untuk berubah pola pikirnya kepada paradigma sehat, yaitu lebih mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit dalam kehidupan kesehariannya. Untuk itu, dilakukan Konsolidasi Pegawai Pusat Promosi Kesehatan untuk membentuk persamaan persepsi dalam pelaksanaan program Promosi Kesehatan , meningkatnya kerjasama tim pegawailtenaga (SDM), serta terbentukltercipta semangat baru dalam menciptakan situasi kerja yang kondusif. Konsolidasi dilakukan di Jawa Barat dengan berbagai kegiatan outbound dan curah pendapat.
c. Pemetaan TenagalSDM Promosi Kesehatan
Tugas teknis fungsional program Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan adalah penyuluh kesehatan masyarakat. Tugas utama
penyuluhan kesehatan masyarakat adalah melaksanakan kegiatan antara lain: advokasi, pembinaan suasana dan pergerakan pemberdayaan masyarakat, melakukan penyebarluasan informasi, membuat rancangan media,melakukan pengkajianl penelitian perilaku masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan, serta merencanakan intervensi dalam rangka pengembangan perilaku sehat di masyarakat. Pemetaan tenagalSDM Promosi Kesehatan daerah tahun 20 I 0 dilakukan di 17
provinsi. Dari kegiatan tersebut, didapatkan data-data tenagalSDM Promosi Kesehatan di Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Rumah Sakit, (Pusat dan Daerah),dan Puskesmas.
d. Pelaksanaan Koordinasi Kepegawaian
Dalam upaya pengelolaan kepegawaian di lingkungan Pusat Promosi Kesehatan perlu koordinasi dengan Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal dan Badan Kepega