• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola Kerja Kemitraan Komoditas Pisang Mas Pada Kelompok Tani Sumber Jambe dengan PT. Sewu Segar Nusantaradi Kabupaten Lumajang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pola Kerja Kemitraan Komoditas Pisang Mas Pada Kelompok Tani Sumber Jambe dengan PT. Sewu Segar Nusantaradi Kabupaten Lumajang"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Pola Kerja Kemitraan Komoditas Pisang Mas Pada Kelompok Tani

Sumber Jambe dengan PT. Sewu Segar Nusantaradi Kabupaten

Lumajang

Oleh: Hairunas Novia ( 03720052 )

Agribisnis

Dibuat: 2008-08-20 , dengan 3 file(s).

Keywords: Kemitraan

Pertanian merupakan titik berat pembangunan nasional dalam upaya meningkatkan petani khususnya petani pisang, didalam upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani pisang ini, diarahkan pada upaya pemberdayaan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang berpotensi untuk dikembangkan. Dalam mewujudkan kelancaran pembangunan disektor pertanian diperlukan adanya suatu kerjasama dengan perusahaan tertentu, dengan adanya kerjasama ini diharapkan memberikan dampak terhadap motivasi kerja petani, khususnya petani pisang mas yang masih sangat berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Tanaman pisang menyebar diseluruh Indonesia dengan sentra produksi terbesar di Jawa. Hal ini merupakan peluang besar Indonesia ekspor pisang, Tanaman pisang yang dibudidayakan secara intensif dengan menerapkan teknologi yang benar dapat memberikan keuntungan yang tinggi dan mampu bersaing dengan tanaman yang lain. Apalagi saat ini pisang sudah memasuki jajaran komoditas ekspor non-migas yang dapat memberikan sumbangan terhadap devisa negara yang cukup tinggi. Oleh karena itu, selayaknya pengembangan menjadi prioritas. Hal-hal diatas yang melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian di Desa Burno pada kelompok tani Sumber Jambe Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang.

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mendiskripsikan pola kerja kemitraan pada Kelompok Tani Sumber Jambe dengan PT. Sewu Segar Nusantara. 2) Mengetahui kendala serta manfaat kemitraan pada Kelompok Tani Sumber Jambe dengan PT Sewu Segar Nusantara. 3) Untuk mengetahui besar biaya, penerimaan dan keuntungan usaha tani komoditas pisang mas. 4) Untuk mengetahui perbandingan pendapatan kelompok tani yang bermitra dengan yang tidak bermitra pada usahatani komoditas pisang mas.

Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja atau purposiv, Populasi yang digunakan adalah petani pisang mas baik pria ataupun wanita pada usahatani pisang mas, Penentuan sampel yang digunakan adalah penentuan secara acak sederhana (simple random sampling) sedangkan untuk jumlah sampel responden 60 orang yang terbagi menjadi 30 orang petani pisang mas yang bermitra dengan 30 orang petani pisang mas yang tidak bermitra. Dan untuk pengumpulan data menggunakan Data primer diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam (in-depth

interview) dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder ini dilakukan dengan

menggunakan dokumentasi. Metode analisis yang digunakan adalah Metode Analisis Biaya, Penerimaan dan Keuntungan dan Analisis Uji F dan Uji t.

Skema Mekanisme Kemitraan Pisang Mas yaitu petani yang bermitra pisang mas menjual pisang mas yang dihasilkan kepada Kelompok tani Sumber jambe, anggota petani yang bermitra

(2)

sebagai mediator antara kelompok tani dengan PT. Sewu Segar Nusantara dalam pemasaran pisang mas sedangkan PT. Sewu Segar Nusantara menampung, membeli dan memasarkan produk pisang mas dari kelompok tani Sumber Jambe ke supermarket dan swalayan di Surabaya, Malang,Jakarta, Bandung, Bali, Semarang, dan kota besar lainnya.

Adapun persyaratan hak dan kewajiban dalam menjalin kemitraan dengan PT. Sewu Segar Nusantara (SSN) antara lain: Pihak mitra PT Sewu Segar Nusantara (SSN): Berhak mendapatkan hasil panen pisang mas dengan rata-rata pengiriman 11 ton per minggu, Berhak menentukan standar kualitas hasil produksi pisang mas yang dibutuhkan Sesuai keinginan pasar, membayar atau melunasi dari jumlah transaksi dalam waktu yang telah disepakati kedua pihak, dan untuk pihak petani (kelompok tani Sumber Jambe): Mempersiapkan tanah dan fasilitas pendukung lain yang menunjang proses penanaman pisang mas dan sarana pengangkutan hasil dalam rangka menjalankan operasional usaha, Kelompok tani harus mengirimkan produk pisang mas sebanyak 11 ton per minggu, Menyediakan produk pisang mas sesuai dengan kualitas yang diminta oleh mitra yaitu PT. Sewu Segar Nusantara (SSN), Menerima pembayaran jumlah transaksi dari pihak mitra yang telah disepakati.

Beberapa kendala-kendala yang dihadapi oleh kelompok tani Sumber Jambe sebagai berikut: Hasil produksi panen pisang mas masih belum maksimal, Kurangnya sosialisasi program kemitraan terhadap petani pisang mas, dan beberapa manfaat yang diperoleh yaitu: Harga yang menguntungkan dan ada jaminan harga pasar, Kelompok tani Sumber Jambe menampung dan membeli semua hasil panen pisang mas, Petani tidak perlu mengeluarkan biaya pemasaran. Hasil dari pembahasan penelitian ini yaitu: Rata-rata biaya tetap yang dibayarkan oleh petani bermitra untuk sewa lahan di wilayah Desa Burno untuk 1 ha sebesar Rp.646.716,67 dalam 1 tahun dan non bermitra rata-rata untuk sewa lahan untuk 1 ha sebesar Rp.774.916.67 dalam 1 tahun. Rata-rata total biaya variabel per hektar yang harus dikeluarkan oleh petani bermitra adalah Rp. 3.976.549,67 sedangkan rata-rata total biaya variabel per hektar oleh petani non bermitra adalah Rp. 4.765.741,56. Penerimaan yang dapat dihasilkan oleh petani bermitra sebesar Rp. 18.352.343.33/Ha sedangkan petani non bermitra hanya sebesar

Rp15.581.833.33/Ha. Rata-rata keuntungan untuk lahan 1 ha yang diperoleh petani bermitra adalah Rp. . 13.714.143,33., sedangkan petani non mitra adalah Rp. 10.031.833,33.

Sedangkan Hasil pengujian hipotesis pendapatan petani mitra dengan menggunakan uji t Hasil perhitungan menunjukkan t hitung = 2,006, sedangkan t tabel adalah 1,6711, karena nilai t hitung > t tabel yang berarti H1 diterima. Dengan demikian rata-rata pendapatan petani pisang mas yang bermitra berbeda nyata dari rata-rata pendapatan petani pisang mas yang tidak bermitra.

(3)

which be managed intensively by applying technology will give a high profit and have ability to competence others. Beside that, gold-banana enter in commodity what be non-oil and natural gas exports which will give contribution to foreign exchange for Indonesia. Therefore, the

developing is priority. The explanation above constituted background for researcher to do research in Burno village to Farmers group of Sumber Jambe Senduro district Lumajang regency.

The goal of this study are: 1) describe cooperation pattern to Farmes Group of Sumber Jambe with PT. Sewu Segar Nusantara, 2) to know constraints along with advantage of cooperation to Farmes Group of Sumber Jambe with PT. Sewu Segar Nusantara. 3) To know cost, acceptance and profit farmes for gold-banana. 4) To know comparison earning among farmers group who have cooperation and others in gold-banana commodity.

The place of study is carried out purposively. Populations which be used are farmers of gold-banana both male and female, the sample determination which be used are simple random sampling, while to total of respondents 60 people who divide to be 30 farmers of gold-banana who with cooperation and 30 people who farmers did not have cooperation. And to collect data use primary data which be gained by observation, in-depth interview with questionnaire and secondary data, this is carried out by using documentation. Analysis data which be used by cost analysis method, acceptance and profit along with analysis of F-test and t-test.

The mechanism scema for gold-banana cooperation that farmers who have cooperation sell their gold-banana to farmers group of Sumber Jambe, the members of farmers who have cooperation choose Sumber Jambe group as marketing college to sell their crop of their gold-banana. The task of farmers group of Sumber Jambe are supply and market the crop of gold-banana from farmers to PT. Sewu Segar Nusantara (NSS). The farmers group use supplier service to line gold-banana by Mr. Lili as supplier who have task as mediator among farmers group with PT. Sewu Segar Nusantara to market gold-banana, while PT. Sewu SEgar Nusantara accept, buy and market product of gold-banana from farmers group of Sumber Jambe to Supermarket and store in Surabaya, Malang, Jakarta, Bandung, Bali, Semarang and others.

Prerequisite due and duty to make cooperation with PT. Sewu Segar Nusantara (SSN) follow: dues of Partner of PT. Sewu Segar Nusantara (SSN) have due to get crop about 11 ton per weeks every sending, determination quality standard of crop which be needed suitable market wanting, pay all of transaction in contract time both others, and for farmers side (farmers group of Sumber Jambe): prepare land and supporting facilities from transaction to carried out operational, prepare gold-banana product with quality, farmers group have to send gold-banana product about 11 ton per weeks, prepare gold-banana product suitable asked quality by partner of PT. Sewu Segar Nusantara (SSN), accept paying all of transaction from partner side.

Some constraints which be faced by farmers group of Sumber Jambe following: the production crop of banana have not maximal yet, less socialization program of cooperation to gold-banana farmers, and some advantage which be gained following: Price is advantage relative and there are assurance to market price, farmers group of Sumber Jambe accept and buy all of crop of gold-banana, farmers do not need to cost marketing.

(4)

Referensi

Dokumen terkait

Jalur birdwatching yang berpotensi diindikasikan dengan ditemukannya lebih dari 20 jenis burung, keberadaan aktivitas yang menarik, atau terdapat beberapa spesies kunci pada

Bimbingan mikro secara terpadu yaitu perpaduan dari segenap keterampilan dasar mengajar, yaitu sejak keterampilan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan

Kedua, kesulitan untuk berbagai kesemua teman-teman, IG (Instagram) kemudian membuat cara yang sangat sederhana untuk.. berbagai foto tidak hanya dengan pengikutnya

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pemberian makanan selingan (dalam penelitian ini ditetapkan sebesar 10% dari kebutuhan kalori total yang mengandung

Fotocopy berkas yang tercantum didalam formulir isian kualifikasi penawaran yang saudara sampaikan pada paket pekerjaan tersebut untuk diserahkan pada Pokja sebanyak 1 (satu)

Shunt pada APS-6 digunakan untuk membaca arus pada saatmelakukan charging baterai. Shunt yang digunakan pada APS-6 adalah shunt resistor dengan kapasitas 300

Permainan bentengan praktis sebagai media pembelajaran pada materi pemanasan global dengan persentase rata-rata respon siswa terhadap media permainan bentengan

Raya Kompleks Perkantoran Tubei- Lebong website :