• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDANGAN SUMBER BERITA TERHADAP KINERJA JURNALIS (Studi Pada Dinas Pekerjaan Umum Bali)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PANDANGAN SUMBER BERITA TERHADAP KINERJA JURNALIS (Studi Pada Dinas Pekerjaan Umum Bali)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PANDANGAN SUMBER BERITA TERHADAP KINERJA

JURNALIS

(Studi Pada Dinas Pekerjaan Umum Bali)

SKRIPSI

Diajukan kepada fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh :

Deden Rudianto

09220025

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

i LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Deden Rudianto

NIM : 09220025

Konsentrasi : Jurnalistik

Judul Skripsi : PANDANGAN SUMBER BERITA TERHADAP KINERJA JURNALIS (STUDI PADA DINAS PEKERJAAN UMUM BALI)

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi

(3)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Karya ini tersusun tidak lepas dari kemurahan Allah sebagai sumber dari segala sumber keilmuan, karena ditangan di tangan-Nya seluruh jagad raya tersusun. Pada kesabaran guru besarku Nabi Muhammad SAW, yang mengajariku menata hati dan mempertajam mata perasaanku untuk menyerap pancaran keilmuan.

Dengan segala kemurahan dan kemudahan yang telah dilimpahkan-Nya, maka selesai sudah penulisan karya ilmiah ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu pada jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang. Karya yang berjudul

PANDANGAN SUMBER BERITA TERHADAP KINERJA JURNALIS (STUDI PADA DINAS PEKERJAAN UMUM BALI)” ini semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Untuk itu pada kesempatan ini tidak lupa penulis meyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Drs. Muhadjir Effendy MAP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Dr. Asep Nurjaman,M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian.

3. Bapak Nurudin,M.Si, selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi dan pembimbing utama, terima kasih bimbingannya dan arahannya selama ini. 4. Bapak Nasrullah, S.Sos., M.Si, selaku Pembimbing I, terima kasih atas

bimbingannya dan arahannya selama ini.

(4)

vi 6. Ayahanda, ibunda dan selutuh anggota keluarga yang selalu memberikan

dukungan baik moril maupun materil.

7. Semua pihak yang telah member dorongan dan bantuan sehingga penulisan skripsi bisa terselesaikan dengan lancar.

Penulis selaku manusia biasa menyadari bahwa karya ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kecacatan karena keterbatasan wawasan serta literatur dari penulis, maka penulis mengharapkan adanya masukan-masukan yang bersifat membangun guna menambah wawasan penulis dalam menyusun karya-karya selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

ABSTRAKSI ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jurnalistik ... 8

1. Pengertian Jurnalistik ... 8

2. Sejarah Jurnalistik ... 9

3. Unsur –unsur Jurnalistik ... 10

B. Berita ... 10

1. Pengertian Berita ... 10

2. Jenis Berita ... 11

(6)

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Bali ... 27

B. Gambaran Umum Bali Post ... 34

C. Hasil Penelitian ... 36

1. Deskripsi Kinerja Jurnalis berdasarkan Obyektifitas Berita ... 36

2. Deskripsi Kinerja Jurnalis berdasarkan Fakta ... 39

(7)

4. Deskripsi Kinerja Jurnalis berdasarkan sikap

dan perilaku bijaksana ... 44 5. Deskripsi Kinerja Jurnalis berdasarkan sikap sopan dan rapi .. 46 6. Deskripsi Kinerja Jurnalis berdasarkan kode etik jurnalistik .. 48 7. Deskripsi Kinerja Jurnalis berdasarkan cara-cara yang benar

jujur dan ksatria ... 50 8. Deskripsi Kinerja Jurnalis berdasarkan tanggungjawab

sebagai seorang jurnalis ... 53 D. Pembahasan ... 54 BAB V PENUTUP

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Adinegoro. 2006. Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik. Bandung: Simbiosa. Rekatama

AJI. 2005 Potret Jurnalis Indonesia; Survei AJI Tahun 2006.

Atmakusumah. 2000. Sepuluh pelajaran Untuk Wartawan. Lembaga Studi Pers dan Pembangunan. Jakarta.

Djuroto, Totok. 2000. Manajemen Penerbitan Pers. Remaja Rosdakarya Bandung.

Ermanto, 2005. Menjadi Wartawan Handal Dan Profesional,Yogyakarta : Cinta Pena.

Kusumaningrat, Hikmat. Kusumaningrat, Purnama. 2012. Jurnalistik Teori dan Praktek, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mappatoto, Andi Baso. 1993. Siaran Pers. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

McQuail, Denis. 1992 . Media Performance Mass Communication and The Public Interest, London, SAGE Publication.

Moelang, Lexy J, 2003. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Rosda Karya,

Miles, Mathew B, and Huberman, A. Michael, 1992, Analisis Data Kualitatif, Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi, UI-Press, Jakarta.

Nurudin. 2009. Jurnalisme Masa Kini. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Rahayu. 2006. Menyingkap Profesionalisme Kinerja Surat Kabar di Indonesia. Dewan Pers, Pusat Kajian Media dan Budaya Pupuler, dan Departemen Komunikasi dan Informatika.

Siahaan, Hotma.2001. Pers yang Gamang: Studi Pemberitaan Jajak Pendapat Timor Timur. Surabaya: LSPS dan JSIAI

Sobur, Alex. 2001. Analisis Teks Media : Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, Dan Analisis Framing, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini perkembangan arus informasi begitu luar biasa. Hal ini tentu berkaitan dengan makin banyak, beragam, dan canggihnya industri media informasi dan komunikasi, mulai cetak hingga elektronik, menawarkan berita dan sensasi. Disisi lain bisa disaksikan juga menyaksikan kebebasan yang dimiliki oleh penggiat media dalam berbagai pemberitaannya, beriring dengan gagasan reformasi dan demokrasi politik setelah tumbangnya rezim lama.

Akibatnya tak jarang masyarakat ‘bingung’ oleh banyaknya berita yang

diproduksi. Selain itu, kita juga kerap bertanya-tanya karena sering kali antara berita-berita itu saling berbeda dan bahkan berlawanan.

Meskipun sikap independen dan objektif menjadi kiblat setiap jurnalis pada kenyataanya sering kali didapatkan suguhan berita yang beraneka warna dari sebuah peristiwa yang sama. Berangkat dari sebuah peristiwa yang sama, media tertentu mewartakan dengan cara menonjolkan sisi atau aspek tertentu, sedangkan media lainya meminimalisir, memelintir, bahkan menutup sisi aspek tersebut, dan sebagainya. Ini semua menunjukan bahwa di balik jubah kebesaran independensi dan objektivitas, seorang jurnalis menyimpan paradoks, tragedi, dan bahkan ironi.

(10)

2

artinya berita yang ia buat itu selaras dengan kenyataan, tidak berat sebelah, bebas dari prasangka. Lawan objektif adalah subjektif, yaitu sikap yang diwarnai prasangka pribadi. Ada beberapa karya jurnalistik yang lebih persuasive, artinya ada sikap subjektif didalamnya, karena latar belakang seorang wartawan acapkali mewarnai hasil karya. Peneliti melihat pemberitaan kasus yang diteliti ini masih belum objektif dari segi faktual dan imparsialitas.

Dalam kode etik jurnalistik pasal 5 disebutkan bahwa, wartawan menyajikan berita secara berimbang dan adil, mengutamakan kecermatan dari kecepatan serta tidak mencampurkan fakta dan opini, tulisan yang berisi interpretasi dan opini, disajikan dengan menggunakan nama jelas penulisnya.

Dalam buku “Menyikap Profesionalisme Kinerja Surat Kabar

Indonesia” menyatakan bahwa tugas wartawan bukanlah mencari yang benar

atau siapa yang salah, melainkan menyajikan perbedaan pendapat tersebut apa adanya. Untuk itu wartawan harus mampu menjaga keseimbangan dalam proses seleksi fakta-fakta yang ingin ditampilakan (Rahayu. 2006 :23).

(11)

berita tersebut akurat dan up to date. Mengingat surat kabar harian adalah surat kabar yang selalu terbit setiap hari sedangkan olahraga tidak pasti ada atau terselenggara setiap harinya.

Apabila seorang wartawan menemui kejadian, ia dapat langsung menuliskannya dalam bentuk berita, laporan atau bentuk tulisan lainya, tetapi untuk dimuat di surat kabar ada beberapa pertimbangan yang harus dipikirkanya. Mereka harus tahu mana berita yang bagus dan layak untuk dimuat serta layak dibaca masyarakat. Selain itu, informasi yang disajikan kepada khalayak harus semakin cepat dan tepat. Ketidaktepatan informasi yang sampai pada khalayak akan menimbulkan ketidakpercayaan khalayak terhadap media massa tersebut. Ketidaktepatan penyampaian informasi akan mengurangi kepercayaan pembaca (Patmono, 1996:IX).

Berita merupakan laporan fakta dari suatu peristiwa, namun tidak semua berita aktual tersebut dapat menjadi sebuah berita. Redaksi akan menyeleksi terlebih dahulu laporan-laporan mengenai peristiwa aktual ke meja redaksi untuk kemudian dipilih laporan peristiwa yang dianggap menarik perhatian pembaca dan dirasa penting untuk diketahui oleh pembaca. Selain itu nilai berita yang tinggi menentukan akan disajikannya laporan peristiwa menjadi sebuah berita.

Sebuah berita yang berkualitas tentunya dihasilkan dari tangan wartawan yang berkualitas pula. Demikian juga sebaliknya, berita yang buruk, hanya datang dari wartawan yang ”buruk” pula. Karenanya, guna

(12)

4

senantiasa meningkatkan kualitas dan profesionalitasnya sebagai seorang pemburu berita.

Akurasi dalam sebuah pemberitaan dapat diartikan ketepatan dalam menulis sebuah berita yang nantinya akan dibaca banyak orang. Akurasi sangat diperlukan dalam sebuah penulisan berita agar berita yang diterima oleh masyarakat nantinya tidak menimbulkan penafsiran yang beragam. Dewasa ini, media online yang sedang berkembang didunia jurnalistik sering mengabaikan aspek-aspek pemberitaan yang merujuk kepada akurasi dari isi berita, sehingga terkadang informasi yang tersampaikan ke publik tidak merata bahkan salah penafsiran. Hal ini memang dilematis mengingat kinerja wartawan yang dituntut untuk dengan segera menghadirkan berita agar tidak kalah update dengan media kompetitor.

Keakuratan berita merupakan dimensi yang sangat penting bagi surat kabar karena keakuratan dapat menunjukkan kualitas sebuah berita. Selain bagi subyek berita dimana reputasi dan kepentingannya dipertaruhkan oleh pemberitaan. Keakuaratan juga berhubungan dengan kredibilitas surat kabar di mata pembacanya. Keakuratan berita diukur dengan menggunakan dimensi-dimensi verifikasi terhadap fakta, relevansi sumber berita, akurasi penyajian. Verifikasi terhadap fakta menyangkut sejauh mana berita yang ditampilkan berkorespondensi dengan fakta yang benar-benar terjadi di lapangan (McQuail, 1992: 207 ).

(13)

atau berita, bisa disebut wartawan, baik mereka yang bekerja pada surat kabar, majalah, radio, televisi, film maupun kantor berita. Tentu saja dalam melakukan pekerjaannya tersebut dibutuhkan rambu-rambu yang dapat mengatur bagaimana seharusnya seorang wartawan dapat bekerja secara profesional.

Kinerja dari seorang wartawan sangat menentukan bagaimana image dari media tempat wartawan tersebut bekerja. Wartawan dituntut untuk bekerja secara profesional, memiliki disiplin yang tinggi serta integritas dalam bekerja. Harus diakui bahwa sikap profesional dalam pers terutama terletak pada wartawannya. Korp wartawanlah yang membuat suatu koran terhormat atau tidak. Wartawan bekerja untuk kepentingan yang lebih luas, yaitu publik pembaca, bukan untuk kepentingan segelintir pihak saja.

(14)

6

pelanggaran etika pers mengenai kerja profesionalisme seorang wartwan tercoreng, karena pihak-pihak tersebut yang hanya akan merugikan lembaga pers yang ada. Dilihat dari perkembangan teknologi semakin maju pesat pers juga tidak mau terkalahkan bersama dengan ini tuntutanpun berdatangan, yaitu tuntutan profesionalisme kerja pers yang sangat penting, kinerja kerja dari pers itu sendiri yang sesuai dengan etika pers dan kode etik yang berlaku saat ini.

Salah satu prinsip utama kerja wartawan adalah independen dan tidak terikat sumber berita. Dengan menerima amplop dari sumber berita, wartawan tidak lagi bisa menjaga sikap independensinya. Hasil survei AJI pada tahun 2005 di 17 kota di Indonesia, menunjukkan 67,8% wartawan menilai pemberian narasumber berupa uang akan memengaruhi terhadap liputan mereka.

Menyikapi kondisi di atas, peneliti mencoba untuk menghasilkan data yang sebenarnya melalui penelitian mengenai Pandangan Sumber Berita Terhadap Kinerja Jurnalis (Studi pada Dinas Pekerjaan Umum Bali).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat diidentifikasikan rumusan masalah : Bagaimana pandangan sumber berita terhadap kinerja jurnalis pada Dinas Pekerjaan Umum Bali.

(15)

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan rumusan penelitian ini untuk mendiksripsikan Pandangan Sumber Berita terhdap Kinerja Jurnalis pada Dinas Pekerjaan Umum Bali.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan berguna dalam memperluas pengetahuan peneliti dalam bidang jurnalistik, khususnya kinerja jurnalis dalam menerbitkan berita.

2. Manfaat Praktis

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Saya sering mende- ngar dia mengatakan bahwa, selain mengundang orang untuk kembali, kita juga perlu memberikan kepada mereka sesuatu yang berarti untuk dila- kukan.. Itu

Lalu kemudian, kepada Pemohon III kami, Ibu Nafiah Murhayanti berhalangan untuk hadir, Yang Mulia, diwakilkan oleh Kuasa anak bernama Masyayu … mewakili anak bernama

Misalnya, seorang pecandu yang sudah keluar dari sebuah tempat pemulihan sudah mengetahui bahwa ia tidak bisa mengendalikan penggunaan narkobanya, tetapi saat sugestinya muncul,

membungkuk yang dilakukan operator saat memotong pandan pada aktivitas pemotongan pandan aktual dapat dihindarkan dan operator tidak perlu lagi untuk memotong pandan sambil

Dalam mempromosikan FKIP UHAMKA, tip promosi juga menggunakan media yaitu personal selling. Tentunya personal disini bukan berarti menjual secara pribadi seperti

dengan pengembangan dan peningkatan sikap empati, untuk itu melalui observasi yang peneliti lakukan di sekolah tersebut terlihat bahwa guru BK sangat berupaya

Nieto, Generalized quasilinearization method for a second order differ- ential equation with Dirichlet boundary conditions, Proc.. Lakshmikantham and A.S.Vatsala,

[r]