• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara Di Indonesia”. (Studi pada Dinas Pertambangan dan Energi, Tana Paser, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara Di Indonesia”. (Studi pada Dinas Pertambangan dan Energi, Tana Paser, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur)"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

DI INDONESIA

(Studi pada Dinas Pertambangan dan Energi, Tana Paser, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh:

Septian Rosman Arief 201110050311002

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Telah Dipertahankan Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang pada:

Hari : Jum’at

Tanggal : 29 Januari 2016

Jam : 10:00-11:00

Tempat : Jurusan Ilmu Pemerintahan

Dewan Penguji

1. Drs Krishno Hadi, MA : ( ) 2. Drs.Jainuri, M.Si : ( ) 3. Dr. Asep Nurjaman, M.Si : ( ) 4. Yana S. Hijri, S.IP, M.IP : ( )

Mengesahkan Dekan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

(4)
(5)

SURAT PERNYATAAN

Nama : Septian Rosman Arief

Tempat, Tanggal Lahir : Tanah Grogot, 25 September 1993

NIM : 201110050311002

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa Karya Ilmiah/ Skripsi saya yang berjudul:

Implementasi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara Di Indonesia (Studi pada Dinas Pertambangan dan energi, Tana Paser, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur)

Adalah bukan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademik sebagaimana berlaku.

Malang, 29-Janiari-2016 Yang Menyatakan,

(6)

MOTTO

Anda tidak akan mengetahui apa itu kesuksesan

sebelum merasakan kegagalan.

“Perjuangan takkan sia-sia jika dirangkai dengan

kepahitan, yang akhirnya akan berujung pada

(7)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah segala puji atas kehadirat allah SWT sang pemilik semesta alam, karena berkat anugerah dan ridho darinya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW karena atas jasa beliau kita dapat terbebas dari belengguh zaman jahiliyah hingga menuju zaman yang penuh ilmu pengetahuan yang berkemajuan.

Melalui tugas akhir ini, rasa terimakasih yang sebesar-besarnya saya berikan kepada semua keluarga, teman, sahabat, kerabat yang telah memotivasi sehingga pada akhirnya semua dapat terselesaikan.

Pertama, rasa terima kasih yang tak terhingga saya ucapkan kepada Bapa dan Ibu yang selama ini telah mendoakan, mendukung, dan memberikan nasehat-nasehat penting selama kuliah. Terima kasih juga kepada kedua saudara saya yang telah memberikan inspirasi serta motivasi. tidak dapat disebut satu-persatu. Semoga kita semua menjadi orang yang sukses.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul “Implementasi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan

Batubara Di Indonesia” dapat diselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa

dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.SI selaku pembimbing I dan Bapak Yana S. Hijri, S.IP, M.IP selaku pembimbing II yang telah dengan sabar, tekun, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi. Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada:

1. Bapak dan Ibu penulis yang telah membesarkan dan mendidik penulis dengan

penuh kesabaran dan kasih sayang.

2. Ibu Hevi Kurnia Hardin, S.IP MA.Gov selaku ketua Program Studi Ilmu

Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan dorongan dan semangat untuk segera menyelesaikan penyusunan skripsi ini. 3. Bapak Jainuri, Drs., M.Si. selaku dosen wali yang banyak memberikan masukan

(9)

4. Bapak dan Ibu dosen Ilmu Pemerintahan yang telah banyak memberikan motivasi dan ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini.

5. Bapak Kepala Dinas Pertambangan Kabupaten Paser H.M. Sabir, SPd, M.Si telah

mengizinkan dan membantu penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka penyelesaian penulisan skripsi ini.

6. Kepala Bagian Marketing PT. Kideco Jaya Agung Hasan Basri.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritikyang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

(10)

DAFTAR ISI

Halaman Persetujuan ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Halaman Berita Acara Bimbingan Skripsi………..………….iii

Halaman Pernyataan ... iv

Halaman Motto…...………..v

Persembahan ... vi

Kata pengantar ... vii

Daftar isi ... ix

Abstraksi ... xii

Abstract...xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Kerangka Pemikiran ... 7

F. Definisi Konsep ... 8

G. Definisi Operasional ... 9

H. Metode Penelitian ... 10

1. Jenis Penelitian... 11

(11)

3. Teknik Pengumpulan Data ... 12

4. Subyek Penelitian... 13

5. Lokasi Penelitian. ... 13

6. Teknik Analisa Data. ... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Implementasi Kebijakan.. ... 17

1. Konsep Implementasi Kebijakan ... 17

2. Pendekatan Implementasi Kebijakan ... 18

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan ... 27

B. Desentralisasi ... 31

1. Pengertian Desentralisasi ... 31

2. Keunggulan dan Kelemahan Desentralisasi ... 32

3. Alasan-alasan Untuk Melakukan Desentralisasi ... 35

C. Sumber Daya Pertambangan ... 36

D. Kegiatan Usaha Pertambangan Umum di Indonesia... 39

1. Tahapan Penyelidikan Bahan Galian ... 39

2. Studi Kelayakan ... 42

3. Eksploitasi Bahan Galian ... 44

4. Pengolahan dan Pemurnian ... 45

BAB III. DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur ... 47

1. Kondisi Geografis ... 47

2. Kondisi Topografis ... 50

3. Kondisi Geohidrologis ... 52

(12)

5. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk ... 57

6. Pertumbuhan PDRB ... 60

B. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Paser Kalimantan Timur... 63

1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Paser... 64

2. Sektor Pertambangan dan Energi ... 70

3. Tantangan, Peluang dan Pengembangan Program SKPD ... 79

BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Implementasi Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara ... 80

1. Tahap Perencanaan ... 80

2. Tahap Pelaksanaan ... 87

3. Tahap Evaluasi ... 92

B. Faktor Penghambat Implementasi Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara di PT. Kideco Jaya Agung ... 106

1. Kondisi Sumber Daya Manusia Dinas Pertambangan dan Energi ... 106

2. Minimnya Sarana dan Prasana ... 109

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 115

B. Saran ... 116

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Ali Mufiz, 1999, Pengantar administrasi Negara. Jakarta, Universitas Terbuka Depdikbud.

Bardac, Eugene, 1977, The Implementation Game : Massacchussetts, The Mit Press Deny Arnos Kwary, Penerjemah. 2009. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 4. Jakarta:

Salemba Empat.

Dunn, N. William, 2000, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, dalam Muhadjir Darwin (Penyunting), Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Dwiyanto, Agus, 1999, Evaluasi Program dan Kebijaksanaan Pemerintah, Pelatihan dan Teknik Manajemen Kebijakan Publik, Angkatan II, UGM, Yogyakarta Garrison, R.H., Eric W.N., dan Peter C.B. 2007. Akuntansi Manajemen (Managerial

Accounting). Edisi 11. Terjemahan Nuri Hinduan dan Edward Tanujaya. Salemba Empat. Jakarta

Gunawan, Imam, 2013. Metode Kualitatif Teori & Praktik. Jakarta. BumiAksara. Hogwood, B. W. and Peters, B.G. 1983. Polcy Dynamics, Wheatsheaf, Brighton. H. Salim.2014. Hukum Pertambangan Mineral Dan Batubara. Jakarta: Sinar Grafika.

Hal 16

_______., 2008. Hukum Pertambangan Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers

Martin, Lawrence L dan Kettner, M Peter, 1996, Measuring The Peformance of Human Service Programs, International Educational and Professional Publisher Thousand Oaks, London New Delhi, California

Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi. Ketiga. Salemba Empat. Jakarta

Nandang Sudrajat, 2010. Teori dan Praktik Pertambangan Indonesia Menurut Hukum, Yogyakarta: Pustaka Yustisia

Widodo. joko. 2013. Analisis Kebijakan Publik. Malang. Bayu Media, Publishing. Riant Nogroho D, 2003. KebijakanPublik: Formulasi, ImplementasidanEvaluasi,

Jakarta, PT Alex Media Komputindo, hal.179.

(14)

Sabatier, Paul and Daniel, Mazmanian, 1986, Top Down and Buttom Up Approach to Implementation Research, in Journal of Public Policy

Salusu J, 1998, Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit, PT. Grasindo, Jakarta

Silalahi, Uber. 2012 .Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama. Cetakan Ke-3. Hal.284

Singarimbun, Masri. 1982.MetodePenelitian Survey. Jakarta. LP3ES.

Sugiyono. 2014.memahami penelitiankualitatif. Bandung. Alfabeta. Cetakan ke9. Sujono, Maman Surachman, dan Erwin Daranin, 2004. Prospeksi dan Eksplorasi

dalam Penambangan dan Pengolahan Emas di Indonesia, Bandung: Pusat Teknologi Mineral dan Batubara

Thompson, Artur A Jr and Stricland III. AJ, 1992, Strategic Management Concept and Causes, Boston : Irwin

Van Meter, Donald S and Carl, E Van Horn, 1975, The Policy Implementation Proceess A Conceptual Framework in Administration and Society, Volume, 6 No. 4, Sage, Baverly Hills

Wahab, Abdul, Solichin.2011.Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Malang: UMM Press.

Wisadirman, Dirsono,2005, Metode Penelitian dan Penulisan Skripsi Untuk Ilmu Sosial, Malang: UMM Press.

Undang-Undang:

Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 pasal 1 tentangpertambangan.

Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 TentangPertambangan Mineral dan Batubara.

Internet:

No Autor, http://www.kideco.com/about/kideco_2.asp, di aksestanggal 14-5-2015. No Autorhttp://www.korankaltim.com/dilarang-ekspor-pun-percuma/, di aksestanggal

14-5-2015.

(15)

No autor.http://www.pamapersada.com/id/pt-prima-multi-mineral-pmm.html. Diaksestanggal 30,juni,2015

Fasebeni, Muhammad.Ini AlasanPengusaha Tambang

TakBangunSmelter.Dikutipdari,

http://www.gresnews.com/berita/politik/91191-Diakses. tanggal 18-06-2015.

Fitra,safrezi.IzinEkspor Freeport MelanggarUndang-Undang.

http://katadata.co.id/berita/2015/01/28/izin-ekspor-freeport-melanggar-undang-undang.DiaksesTanggal 26,Juni,2015

Hasan,zainudin. .Tambang Batubara KalSelSembahkanSurgaAtauNeraka. https://hasanzainuddin.wordpress.com/2007/11/03/43/. Diaksestanggal 28-6-2015

Roziqin,Fatur.MelawanKejahatanKorporasi Tambang Batubara.

http://www.jatam.org/melawan-kejahatan-korporasi-tambang-batubara/ .DiaksesTanggal 26,Juni,2015.

Sanusi. Perdebatan Mineral TakPerlu.

http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/12/30/perdebatan-mineral-tak-perlu. Diaksestanggal 30,Juni,2015

Timur,Grattiana.2015.TemukanTantangandenganBerkarir di

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai salah satu perangkat daerah Kabupaten Paser, Dinas

Pertambangan dan Energi mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan

daerah di bidang pertambangan dan energi sesuai dengan pripsip otonomi daerah

dan tugas pembantuan, sebagaimana diamanatkan juga dalam Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan pemerintah

Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Antara Pemerintah, Pemerintah

Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota.

Dalam melaksanakan urusan pemerintahan sesuai dengan kewenangan

yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan serta sebagai upaya

pencapaian visi dan misi Pemerintah Daerah Kabupaten Paser, Dinas

Pertambangan dan Energi Kabupaten Paser selalu berupaya untuk terus

meningkatkan kinerjanya sebagai lembaga yang handal dengan mengacu kepada

tugas pokok dan fungsinya, termasuk penerapan good governance. Dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya tersebut maupun untuk menjawab

perubahan lingkungan strategis baik dari aspek internal maupun eksternal, setiap

bidang/UPTD serta seluruh elemen dinas tentunya harus mampu mengantisipasi

perubahan multi dimensi dalam menyusun perencanaan dan merumuskan

kebijakan pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing

(17)

2

Potensi sumber daya batubara tersebar diwilayah Kalimantan Timur

khususnya Kabupaten Paser. Hasil dari eksploitasi alam Kabupaten Paser menjadi

sebuah kontribusi kepada daerah dan Negara, meskipun perusahaan yang

beroperasi sebagai pengeksplor hasil dari Kabupaten Paser berasal dari pihak

swasta yang bekerja sama dengan pemerintah untuk mengambil hasil bumi di

Kabupaten Paser.

Salah satunya perusahaan yang berada di kabupaten paser adalah PT.

Kideco sebagai perusahaan nomor tiga terbesar setelah KPC Sangata Kaltim dan

PT Adero sebagai kompetitor yang bergerak diusaha yang sama, menambah daftar

pertumbuhan perusahaan batubara di Kalimantan Timur. Dalam mengelola hasil

batubara, PT Kideco tidak bergerak sendiri dalam mengoperasikan perusahaan,

namun ada beberapa perusahaan kecil yang menopang kebutuhan batubara untuk

pasar domestic maupun luar negeri. Hal ini diperkuat dengan adanya perusahaan

PT. Pama Persada Nusantara yang ikut menyediakan kebutuhan batubara PT

Kideco. Perusahaan tersebut mampu menghasilkan 3,5 juta ton batubara per

tahun.1

Bila dilihat dari perkembangannya dari tahun ke tahun PDRB Kabupaten

Paser selalu mengalami kenaikan. Kenaikan PDRB atas Dasar Harga Berlaku ini

berpengaruh langsung terhadap pendapatan perkapita masyarakat Kabupaten

Paser. Berdasarkan data tahun 2013 PDRB Kabupaten Paser dipengaruhi oleh

sektor primer yaitu sektor yang berkaitan dengan pengolahan sumber daya alam

seperti sektor pertambangan dan penggalian serta sektor pertanian.

1No Autor.http://www.pamapersada.com/id/pt-prima-multi-mineral-pmm.html. Diakses tanggal

(18)

3

Banyaknya hasil tambang yang dihasilkan berpeluang untuk

menguntungkan Negara, namun pada praktiknya perusahaan belum mampu

memberikan nilai jual lebih meningkat pada saat batubara diekspor keluar negeri.

Dalam menyikapi hal tersebut, kemudian Pemerintah telah menyiapkan sejumlah

langkah dan kebijakan untuk memastikan efektivitas UU Nomor 4 tahun 2009

tentang mineral dan batubara. Adanya aturan pemerintah tentang ekspor batubara

yang memastikan larangan ekspor bahan mentah tambang mineral, batubara, dan

gas berlaku mulai 2014. Sebelum larangan itu diterapkan, pemerintah akan

mengenakan pajak ekspor 15-50% guna mengendalikan eksploitasi sumber daya

alam secara besar-besaran. Pemerintah serius melaksanakan pelarangan ekspor

barang mentah SDA seperti, tambang mineral, batubara, dan gas. 2

Berdasarkan pelarangan tersebut setiap perusahaan pertambangan dilarang

untuk mengekspor batubara keluar negeri dalam bentuk bahan mentah mulai pada

tanggal 12 januari 2014. Maksud dan tujuan tersebut adalah untuk meningkatkan

harga jual pada batubara. Mengingat selama ini Indonesia hanya mengekspor

batubara masih berbentuk bahan mentah. Pemerintah memperkuat kebijakan

untuk melindungi hasil pertambangan, apalagi banyak dari perusahaan yang

mengeruk hasil tambang dengan mengeksploitasi secara besar-besaran yang dapat

berdampak pada lingkungan. Sisi lain, pemerintah menginginkan kebijakan dapat

diterima oleh berbagai pihak, meskipun dari hasil keputusan pemerintah terhadap

lahirnya Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral

dan Batubara banyak yang menyangkal.

2Fitra,safrezi.Izin Ekspor Freeport Melanggar Undang-Undang.

(19)

4

Perihal penyangkalan tersebut diakibatkan kontrak karya (KK) yang

sangat kontradiktif dengan kebijakan. Kontrak yang sudah dimulai pada masa

sebelum kebijakan disahkan menjadi dasar perusahaan menolak. Dalam

permasalahan penolakan karena kontrak karya tidak menunjukkan perjanjian

bahwa perusahaan harus melakukan pengelolaan batubara di dalam negeri.

Perusahaan lebih diberikan keringanan untuk melakukan aktivitas

pertambangan secara mandiri. Pengelolaan secara mandiri maksudnya perusahaan

melangsungkan pengelolaan di luar negeri dan mengambil hasil di dalam negeri.

Hal ini yang membuat pemerintah Indonesia merasa dirugikan. Proses ekspor

Indonesia khususnya batubara setiap tahunnya dikirim ke negeri China sekitar 40

juta ton. Pengiriman yang dilaksanakan selama ini masih dalam bahan mentah,

apabila pemerintah serius menindak perusahaan yang belum menerapkan

pengolahan barang jadi maka hasilnya dapat memberikan dampak pada

pendapatan.3

Dalam konteks ini fokus penelitian yang ingin diteliti oleh peneliti adalah

permasalahan penjualan hasil tambang batubara oleh PT Kideco Jaya Agung

dimana hasil tambang batubara masih diekspor dalam bentuk bahan mentah.

Padahal undang-undang mewajibkan setiap perusahaan tambang untuk

mendirikan smelter yang tujuannya untuk mengolah hasil batubara yang mentah

menjadi setengah jadi atau bahan jadi. Dengan demikian, pemerintah perlu

melakukan pengawasan terhadap pelarangan perusahaan pertambangan dalam

mengolah hasil tambang batubara dalam bentuk bahan mentah karena dampak

3Sanusi.Perdebatan Mineral Tak Perlu.

(20)

5

yang akan diterima oleh Negara dengan memberlakukan peraturan pelarangan

perusahaan pertambangan untuk mengirim hasil produksinya keluar negeri dalam

bentuk bahan mentah, akan memberikan pengaruh ekonomi dalam negeri.

Besarnya pengaruh yang akan dirasakan yakni harga bahan jadi tentu akan

lebih mahal dibandingkan dengan barang yang masih mentah. Jumlah pajak yang

terima juga akan semakin besar apabila pengiriman barang jadi dapat

dilaksanakan. Pengolahan barang mentah untuk dijadikan barang yang sudah jadi

juga diprediksikan mampu membuka peluang kerja untuk masyarakat karena

kebutuhan pekerja pada perusahaan pasti akan bertambah seiring dengan

pemberlakuan kebijakan yang akan menguntungkan Negara serta memberikan

peningkatan ekonomi pada masyarakat didaerah sekitar.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Implementasi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009

Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara Di Indonesia”. (Studi pada Dinas

Pertambangan dan Energi, Tana Paser, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur).

B. Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana implementasi undang-undang Nomor 4 tahun 2009 tentang

Pertambangan Mineral dan Batubara?

2. Apa saja faktor penghambat implementasi undang-undang Nomor 4 tahun

2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara di PT. Kideco Jaya

(21)

6

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui implementasi undang-undang Nomor 4 tahun 2009

tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

2. Untuk mengetahui factor penghambat implementasi undang-undang

Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara di PT.

Kideco Jaya Agung.

D. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat,

baik secara teoritis atau praktis, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menambah

referensi ilmiah untuk kepentingan ilmu pengetahuan, khususnya tentang

implementasi undang-undang Nomor 4 tahun 2009 tentang

Pertambangan Mineral dan Batubara di PT. Kideco Jaya Agung.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pemerintah Kabupaten Paser

Diharapkan dari penelitian ini bisa dijadikan pemikiran dalam kinerja

pemerintah yang menjadi implementor dari kebijakan Undang-Undang

Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

b. Bagi Penulis

Dapat memberikan pengetahuan yang lebih mendalam kepada penulis

mengenai implementasi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009

(22)

7

c. Bagi Masyarakat

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi

Masyarakat mengenai implementasi undang-undang Nomor 4 tahun

2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara di PT. Kideco Jaya

Agung.

E. Kerangka Pemikiran

Sumber: Diolah peneliti, 2015

F. Definisi Konsep

Definisi Konseptual pada dasarnya merupakan penjelesan secara umum

tentang beberapa istilah atau konsep yang terkait dengan penelitian dan

merupakan definisi yang dipakai oleh para peneliti untuk menggambarkan secara

abstrak suatu fenomena.4 Definisi konsep tersebut adalah:

4 Singarimbun, Masri. 1982. Metode Penelitian Survey. Jakarta. LP3ES.

Implementasi

(23)

8

1. Implementasi Kebijakan

Implementasi adalah aktifitas-aktifitas yang dilakukan untuk

melaksanakan suatu kebijaksanaan.5Implementasi haruslah menampilkan

keefektifan dari kebijakan itu sendiri. Pada prinsipnya ada tiga hal yang

perlu dipenuhi dalam hal keefektifan implementasi kebijakan.6

Pertama, apakah kebijakan sudah tepat, ketepatan kebijakan ini

dinilai dari sejauh mana kebijaksanaan yang ada telah bermuatan hal-hal

yang memecahkan masalah yang hendak dipecahkan. Kedua, apakah

kebijkan tersebut sudah dirumuskan sesuai dengan karakter masalah

yang hendak dipecahkan. Ketiga, apakah kebijakan dibuat oleh lembaga

yang mempunyai kewenangan (misi kelembagaan) yang sesuai dengan

karakter kebijakan.

2. Desentralisasi

Menurut Rodinelli, Nellis, dan Chemma, desentralisasi adalah

penciptaan atau penguatan pada unit-unit pemerintahan subnasional yang

yang penyelenggaraannya secara subtansial berada diluar control

langsung dari pemerintah pusat.

3. Sumber Daya Pertambangan

Pertambangan batubara adalah pertambangan endapan karbon yang

terdapat didalam bumi, termasuk bitumen padat,gambut, dan batuan

5 Ali Mufiz, Pengantar administrasi Negara.jakarta, Universitas Terbuka Depdikbud,1999, hal.

108.

6 Riant Nogroho D, Kebijakan Publik: Formulasi, Implementasi dan Evaluasi, Jakarta, PT Alex

(24)

9

aspal.7 Landasan filosofi atau pertimbangan hukum ditetapkan

Undang-Undang Nomer 4 tahun 2009 tentang pertabangan mineral dan batubara,

yaitu bahwa:

“Mineral dan Batubara yang terkandung dalam wilayah hukum pertambangan Indonesia merupakan kekayaan alam tak terbarukan sebagai karunia tuhan yang maha Esa yang mempunyai peranan penting dalam memenuhi hajat hidup orang banyak, karena itu pengelolaannya harus dikuasai oleh Negara untuk memberi nilai tambah secara nyata bagi perekonomian nasional dalam usaha mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara berkeadilan” 8

G. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu

variable diobservasi atau dapat diukur.9 Maka untuk mengukur keberhasilan

variable diatas ditentukan indikator-indikator sebagai berikut:

1. Implementasi undang-undang No.4 tahun 2009 tentang Pertambangan

Mineral dan Batubara di Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten

Paser, Kalimantan Timur. Berikut ini akan dijabarkan lebih operasional

mengenai proses implementasi suatu kebijakan publik yang mencakup

tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan evaluasi. 10

a. Tahap Perencanaan

1) Cara mengelolah hasil tambang

2) Cara menentukan hasil tambang

7 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan

Batubara.

8 HS,Salim.2014.Hukum Pertambangan Mineral Dan Batubara.Jakarta:Sinar Grafika. Hal 16

9 Wisadirman, Dirsono,2005, Metode Penelitian dan Penulisan Skripsi Untuk Ilmu Sosial, Malang:

UMM Press

(25)

10

b. Tahap Pelaksanaan

1) Point dalam pencapaian hasil tambang

2) Wacana dalam pencapaian inplementasi kebijkan.

c. Tahap Evaluasi

Tahap evaluasi merupakan tahap penilaian proses implementasi

kebijakan kedalam realitas nyata.

2. Faktor penghambat dalam Implementasi undang-undang No.4 tahun 2009

tentang Pertambangan Mineral dan Batubara di PT. Kideco Jaya Agung.

Faktor Penghambat:

a. Kondisi Sumber Daya Manusia Dinas Pertambangan dan Energi.

b. Minimnya sarana dan prasana.

H. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara dan prosedur yang sangat sistematis

dan terorganisir untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud

mendapatkan sebuah informasi dan dapat digunakan sebagai solusi atas masalah

tersebur. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif yang

dimana metode kualitatif diartikan oleh Milles dan Huberman suatu sumber dari

deskripsi yang sangat luas dan berlandaskan kukuh, serta memuat tentang proses

setempat, atau mengikuti dan memahami secara cronologis, menilai sebab akibat

dalam ruang lingkup pikiran setempat, dan memperoleh penjelasan yang

bermanfaat.11

11 Silalahi, Uber.2012.Metode Penelitian Sosial.Bandung: PT. Refika Aditama.Cetakan Ke-3.

(26)

11

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.

Maksud dari metode deskriptif yaitu untuk membuat gambaran mengenai

situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak akumulasi data

dasar belaka.12

2. Sumber Data

Dalam penelitian ini, peneliti membutuhkan data, adapun data yang

digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah:

a. Data Primer, adalah data asli yang memuat informasi atau data langsung

yang diperoleh dari sumber datanya.

b. Data sekunder, adalah data yang diambil tidak langsung dari sumber

aslinya. Misalnya data diperoleh dari dokumen, referensi buku-buku,

perundang-undangan, surat kabar, hasil penelitian,jurnal, artikel,internet,

dan bahan lainnya.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang akan digunakan

adalah:

a. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara melakukan pengamatan serta pencatatan secara sistematis terhadap

obyek penelitian. Teknik observasi digunakan karena peneliti juga

membutuhkan data-data yang lebih obyektif berdasarkan fakta lapangan

12Menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang

(27)

12

dan bersifat umum. Observasi dilakukan di Dinas Pertambangan dan

energi sekaligus di PT Kideco Jaya agung untuk melakukan observasi

langsung.

b. Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan antara peneliti (pewawancara)

dengan yang informan atau yang diminta untuk diwawancarai.13 Dalam

penelitian ini, proses wawancara dilakukan secara formal dan informal

dengan cara Tanya jawab mengenai pokok-pokok permasalahan kepada

Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Pasir. Dengan demikian

peneliti dapat mengembangkan pertanyaan agar dapat memperoleh

informasi yang rinci, jujur dan mendalam.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu teknik penelitian dengan mengumpulkan

data. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambaran atau karya-karya

monumental dari seseorang, pengambilan dokumentasi dilakukan pada

saat observasi langsung. Dokumentasi yang dibutuhkan diantaranya data

tentang pengelolaan batubara yang ada di perusahaan tambang PT

Kideco Jaya Agung dengan meminta data secara langsung di Dinas

Pertambangan dan Energi Kabupaten Pasir.

4. Subyek Penelitian

Subyek penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam

penelitian deskriptif untk mendapatkan sejumlah informasi tentang unit

(28)

13

permasalahan, pengumpulan data serta informasi yang dihasilkan dari

subyek penelitian dapat melengkapi jawaban terkait sebab akibat masalah.

Untuk mendapatkan sumber informasi yang lengkap maka dalam penelitian

ini yang menjadi subyek penelitian ialah:

a. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Paser

b. Marketing ekspor tambang PT. Kideco Jaya Agung

5. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana dilakukannya penelitian

untuk mendapatkan informasi dan data-data yang diperlukan guna

menunjang penelitian ini. Adapun penelitian ini dilakukan yaitu di Dinas

Pertambangan dan Energi Kabupaten Paser yang berlokasi di Komplek

Perkantoran Telaga Ungu, Jl. Kusuma Bangsa KM.5, Gedung C, Lantai 2

Kavling 1.

6. Teknik Analisa Data

Analisa adalah sebuah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan,

mengelompokkan, memberi kode/tanda, dan mengkategorikannya sehingga

diperoleh suatu temuan berdasarkan focus atau masalah yang ingin di

jawab.14 Data-data yang telah dikumpulkan baik melalui wawancara

maupun dokumentasi sebelum digunakan (ditampilkan) telah di proses

melalui pencatatan, mengelompokkan/menggolongkan, membuang yang

tidak perlu dan mengorganisasikan, sehingga dapat mempermudah dalam

menarik kesimpulan.

(29)

14

Analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan

yaitu : reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.15

Sumber: Komponen dalam Analisis Data Model interaktif (Milles dan Huberman (1992)

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa alur

kegiatan dalam analisa data kualitatif terdiri dari:

1. Reduksi Data (Data Reduction).

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian dan penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data

‘kasar’ yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Reduksi

data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang dengan menyeleksi data

premier dan data sekunder yang di dapatkan peneliti. Sehingga

kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

15 Silalahi, Uber.2012.Metode Penelitian Sosial.Bandung: PT. Refika Aditama.

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Reduksi Data

Menarik Kesimpulan /

(30)

15

2. Menyajikan Data (Data Display).

Dengan melihat penyajian-penyajian data, kita tidak akan

dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus

dilakukan lebih jauh menganalisis atau mengambil tindakan untuk

menyesuaikan atas data temuan peneliti berdasarkan atas pemahaman

yang didapat dari hasil pengambilan data.

3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi (Conclusion/Verification Drawing).

Penarikan kesimpulan merupakan hasil penelitian yang

menjawab focus penelitian berdasarkan hasil analisa data. Simpulan

disajikan dalam bentuk deskriptif objek penelitian dengan

berpedoman pada kajian penelitian. Berdasarkan analisis model

interaktif, kegiatan pengumpulan data, reduksi data, paparan data, dan

penarikan kesimpulan/verifikasi merupakan proses siklus dan

interaktif. Analisis kualitatif merupakan upaya yang berlanjut,

berulang dan terus menerus. Reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan menjadi gambaran keberhasilan secara

berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling menyusul.16

16 Gunawan, Imam, 2013, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik, Jakarta, Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

PEMERINTAHAN INDONESIA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG MINERAL BATUBARA DIKAITKAN DENGAN ASAS HUKUM KONTRAK INDONESIA. Penulisan Hukum

Undang – Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Kitab Undang – Undang

sesuai dengan ketentuan Pasal 8 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 34 Tahun 2009 tentang Pengutamaan Pemasokan Kebutuhan Mineral dan· Batubara

4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara yang diatur pada Ketentuan Peralihan Pasal 169 merupakan perwujudan dari Pasal 33 ayat (3) UUD 1945, sehingga

Indonesia sedang menyusun rancangan undang-undang Tentang Energi Baru Terbarukan sebagai langkah mitigasi krisis iklim, namun isinya masih memuat unsur energi fosil dan sumber

Pokok pikiran yang mendasari Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara dalam point menimbang huruf (a) menjelaskan bahwa mineral dan batubara

Berdasarkan uraian diatas penulis akan menyusun Laporan Akhir dengan Judul “Sistem Informasi Laboratorium Batubara pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

Sesuai dengan pasal 102 dan pasal 103 Undang-undang Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, yang kemudian dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun