• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Jakarta, 6 Februari 2014

Bahan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara

Disampaikan Pada Koordinasi dan Sosialisasi Mineral dan Batubara

(2)

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

I. PENDAHULUAN 3

II. TATA CARA PENINGKATAN NILAI TAMBAH MINERAL 4

III. PP NO. 1 TAHUN 2014 5

IV. PERMEN ESDM NO. 1 TAHUN 2014 6

V. PROGRES PEMBANGUNAN FASILITAS PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN 7 VI. SEBARAN FASILITAS PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN 9

VII. PENUTUP 17

(3)

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

1. Sesuai amanat Pasal 103 dan Pasal 170 Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, maka Pemegang IUP Operasi Produksi dan Pemegang Kontrak Karya wajib melakukan peningkatan nilai tambah mineral melalui kegiatan pengolahan dan pemurnian di dalam negeri.

2. Untuk menindaklanjuti amanat UU No. 4 tahun 2009 khususnya terkait dengan kegiatan pengolahan dan pemurnian mineral tersebut, maka Pemerintah pada tanggal 11 Januari 2014 telah menetapkan Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.

3. Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2014 telah ditindaklanjuti dengan penerbitan:

a. Permen ESDM No. 1 Tahun 2014 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral Mineral di Dalam Negeri;

b. Permendag No. 4 Tahun 2014 tentang Ketentuan Ekspor Produk Pertambangan Hasil Pengolahan dan Pemurnian; dan

c. Permenkeu No. 6 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menkeu No. 75 Tahun 2012 tentang Penetapan Barang Ekspor yang dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar.

(4)

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

Mineral Logam

Batuan

Mineral Bukan Logam

Pengolahan

Pengolahan Pemurnian

II. TATA CARA PENINGKATAN NILAI TAMBAH MINERAL

(5)

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

1.

Sejak tanggal 12 Januari 2014, dilarang melakukan penjualan bijih (raw material/

ore) ke luar negeri.

2.

Pemegang kontrak karya wajib melakukan pemurnian hasil penambangan di dalam negeri.

3.

Pemegang IUP Operasi Produksi wajib melakukan pengolahan dan pemurnian di dalam negeri.

4.

Pemegang kontrak karya yang melakukan kegiatan penambangan mineral logam dan telah melakukan kegiatan permurnian, dapat melakukan penjualan ke luar negeri dalam jumlah tertentu (bukan bijih/raw material/ore).

5.

Pemegang IUP Operasi Produksi yang melakukan kegiatan penambangan mineral logam dan telah melakukan kegiatan pengolahan, dapat melakukan penjualan hasil olahan ke luar negeri dalam jumlah tertentu.

6.

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pengolahan dan pemurnian serta

batasan minimum pengolahan dan pemurnian diatur dengan Peraturan Menteri.

(6)

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

1. Pengolahan Mineral merupakan upaya untuk meningkatkan mutu Mineral atau Batuan yang menghasilkan produk dengan sifat fisik dan kimia yang tidak berubah dari Mineral atau Batuan asal, antara lain berupa Konsentrat Mineral Logam dan Batuan yang dipoles

2. Pemurnian Mineral merupakan upaya untuk meningkatkan mutu Mineral Logam melalui proses ekstraksi serta proses peningkatan kemurnian lebih lanjut untuk menghasilkan produk dengan sifat fisik dan kimia yang berbeda dari Mineral asal, antara lain berupa logam dan logam paduan

3. Hasil PENGOLAHAN komoditas mineral logam yang dapat dijual ke luar negeri yaitu: konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat pasir besi/pelet, konsentrat mangan, konsentrat timbal, dan konsentrat seng.

4. Komoditas mineral logam timah, nikel, bauksit, emas, perak, dan kromium HANYA dapat dijual ke luar negeri setelah dilakukan PEMURNIAN.

5. Batasan minimum pengolahan dan pemurnian diatur dalam Lampiran Permen ESDM No. 1 Tahun 2014 (Lampiran 1 : Komoditas Tambang Mineral Logam, Lampiran 2 : Komoditas Tambang Mineral Bukan Logam, Lampiran 3 : Komoditas Tambang Batuan).

6. Pemegang KK dan IUP OP Mineral Logam, setelah jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Permen ini diundangkan, hanya dapat melakukan penjualan ke luar negeri hasil produksi yang telah dilakukan pemurnian sesuai batasan minimum pemurnian.

(7)

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

V. PROGRES PEMBANGUNAN FASILITAS PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN

NO PROGRES (%) CAPAIAN KEGIATAN JUMLAH

IUP

1. 0 – 5 Progres mencapai Studi Kelayakan 112

2. 6 – 10 Progres mencapai AMDAL 16

3. 11 - 30 Progres mencapai Ground Breaking dan Awal Konstruksi Pabrik

15

4. 31-50 Progres mencapai Pertengahan Tahap Konstruksi Pabrik

10

5. 51-80 Progres mencapai Akhir Tahap Konstruksi 0

6. 81-100 Progres mencapai tahap commissioning/Produksi 25

(8)

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

RENCANA PEMBANGUNAN FASILITAS PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN PER KOMODITAS

(PROGRES 6% - 100%)

NO KOMODITAS JUMLAH

1. Nikel 29

2. Bauksit 8

3. Besi 8

4. Mangan 3

5. Zirkon 13

6. Timbal dan Seng 1

7. Kaolin dan Zeolit 4

TOTAL 66

(9)

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

VI. SEBARAN FASILITAS PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN

(1)

PT. Gebe Sentra Nickel

PT. Warna Tiara Persada

1. KOMODITAS NIKEL : 29 SMELTER

PT. Cinta Jaya

: progress smelter 6-10% (9 smelter)

: progress smelter 31-50% (9 smelter) : progress smelter 81-100% (1 smelter) : progress smelter 11-30% (10 smelter)

COR Industri Indonesia (Central Omega Group)

Aquila Nickel (Solway Group) Nusajaya Persadatama Mandiri PAM Metalindo

PT. Fajar Bakti Listas Nusantara

PT. Rimba Kurnia Alam

(10)

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

PT. Anugerah Sakti Utama PT. Stargate Pasific Resource

PT. Putra Mekongga

1. KOMODITAS NIKEL : 29 SMELTER

PT. Pernick Sultra

PT. Surya Saga Utama

PT. Ang and Fang Brother PT. Macika Mineral Industri

PT. Sambas Mineral Mining PT. Jilin Metal Industri PT. Bososi Pratama PT. Bintang Delapan Mineral

PT. Elit Kharisma

PT. Kembar Emas Sultra PT. Integra Mining Nusantara PT. Karyatama Konawe Utara

PT. Genba Multi Mineral

PT. Bhineka Sekarsa Adidaya

PT. Cahaya Modern Metal Industri PT. Bintang Delapan Energi

PTKonawe Nikel Nusantara

: progress smelter 6-10% (9 smelter)

: progress smelter 31-50% (9 smelter) : progress smelter 81-100% (1 smelter) : progress smelter 11-30% (10 smelter)

VI. SEBARAN FASILITAS PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN

(2)

(11)

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

2. KOMODITAS BAUKSIT : 8 SMELTER

PT. Indonesia Chemical Alumina

PT. Harita Prima Abadi Mineral PT. Karya Utama Tambangjaya

PT. Tanjung Air Berani PT. Indo Kapuas Alumina

: progress smelter 6-10% (6 smelter)

: progress smelter 31-50%

: progress smelter 81-100% (1 smelter) : progress smelter 11-30% (1 smelter)

PT. Kendawangan Putra Lestari PT. Putra Alam Lestari

PT. Dutam Mineral

VI. SEBARAN FASILITAS PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN

(3)

(12)

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

PT. Krakatau Posco

PT. Sumber Suryadaya Prima

PT. SILO

PT. Meratus Jaya Iron Steel PT. Delta Prima Steel

PT. Yiwan Mining

3. KOMODITAS BESI : 8 SMELTER

PT. Indofero

PT. Kapuas Prima Coal

: progress smelter 6-10% (1 smelter)

: progress smelter 31-50% (1 smslter) : progress smelter 81-100% (4 smelter) : progress smelter 11-30% (2 smelter)

VI. SEBARAN FASILITAS PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN

(4)

(13)

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

4. KOMODITAS MANGAN : 3 SMELTER

PT. Indotama Ferro Alloy PT. Century Metalindo

: progress smelter 6-10%

: progress smelter 31-50%

: progress smelter 81-100% (2 smelter) : progress smelter 11-30% (1 smelter)

PT. Asia Mangan Group

VI. SEBARAN FASILITAS PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN

(5)

(14)

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

5. KOMODITAS ZIRKON : 13 SMELTER)

PT. Monochem Surya

PT. Irvan Prima Pratama

PT. Katingan Inmas Sarana

CV. Harapan Mandiri PT. Zirmet Mining CV. Usaha Maju

: progress smelter 6-10%

: progress smelter 31-50%

: progress smelter 81-100% (13smelter)

: progress smelter 11-30% PT. Tatanan Indah

Cemerlang

PT. Karya Res Lisbeth PT. Takaras Inti Lestari PT. Bumi kencana Sentosa PT. Borneo Lintas Serawak PT. Lubuk Katingan Perdana CV. Agung Persada

VI. SEBARAN FASILITAS PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN

(6)

(15)

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

6. KOMODITAS TIMBAL DAN SENG : 1 SMELTER

PT. Lumbung Mineral Sentosa : progress smelter 6-10%

: progress smelter 31-50%

: progress smelter 81-100%

: progress smelter 11-30% (1 smelter)

VI. SEBARAN FASILITAS PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN

(7)

(16)

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

7. KOMODITAS KAOLIN DAN ZEOLIT : 4 SMELTER

PT. Panja Multi Mineralindo PT. Garuda Artha Resources

: progress smelter 6-10%

: progress smelter 31-50%

: progress smelter 81-100% (4 smelter) : progress smelter 11-30%

PT. Wahah Tekmindo

PT. Bojong Buana Mineralindo

VI. SEBARAN FASILITAS PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN

(8)

(17)

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

1.

Peningkatan nilai tambah mineral melalu kegiatan pengolahan dan pemurnian dimaksudkan untuk meningkatkan manfaat bagi masyarakat, pelaku usaha, pemerintah daerah dan negara.

2.

Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2014 yang merupakan tindaklanjut dari amanat UU No. 4 Tahun 2009 diterbitkan dalam rangka memberikan kejelasan pelaksanaan kegiatan pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri.

3.

Menindaklanjuti PP No. 1 Tahun 2014, Kementerian ESDM telah menerbitkan Permen ESDM No. 1 Tahun 2014 yang mengatur batasan minimum dan jangka waktu pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri.

4.

Perlu dukungan semua pihak terutama dari pemerintah daerah, untuk mempercepat

pelaksanaan peningkatan nilai tambah mineral melalui kegiatan pengolahan dan

pemurnian mineral di dalam negeri.

(18)

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

www.minerba.esdm.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Dr. Ni Ketut Ratna Erawati, M.Hum, Dr. Frans I Made Brata, M.Hum, Prof.. SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015. xxii | Kuta, 29-30

The peace agreement has been contested in international law in terms of legal status and its enforcement power. The issue originated from the involvement of the

Gambar 6 menunjukkan boxplot dari distribusi temperatur dari pengukuran otomatis dan manual, dan terlihat bahwa hasil pengukuran manual sedikit lebih tinggi dari

Sebagai tindak lanjut dari evaluasi ini Saudara dimohon untuk membawa dokumen asli Data Pengalaman Pekerjaan Perusahaan 10 (empat) tahun terakhir dan Data

[r]

PROGRAM STUDY : Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat ( MIKM) Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya ilmiah tesis saya yang berjudul Hubungan Antara Senam Kesegaran Jasmani

Pada umumnya pemilihan bahan matriks dan serat memainkan peranan penting dalam menentukan sifat-sifat mekanik dan sifat komposit. Gabungan matriks dan serat dapat

CDI merupakan sistem pengapian pada mesin pembakaran dalam dengan memanfaatkan energi yang disimpan didalam kapasitor yang digunakan untuk menghasilkan tegangan tinggi