• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KOMPOSIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH KOMPOSIT"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KOMPOSIT

DISUSUN OLEH :

MAHASISWA TEKNIK KIMIA ANGKATAN 2013

DOSEN PENGAMPU : Dr. Widi Astuti, S.T., M.T.

Ria Wulansarie, S.T., M.T.

PRODI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NEGERI

SEMARANG

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat dan karunianya sehingga makalah Bahan Konstruksi dan Korosi tentang Material Komposit ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi nilai tugas mata kuliah Bahan Konstruksi dan Korosi.

Pada kesempatan kali ini kami tidak lupa menyampaikan rasa syukur dan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama penyusunan

makalah ini terutama untuk dosen Mata Kuliah Teknologi Polimer Ibu Dr. Widi

Astuti, S.T., M.T., Ibu Ria Wulansarie, S.T., M.T. dan rekan-rekan kami yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan kepada kami.

Dengan penuh kesadaran bahwa tidak ada yang sempurna didunia ini melainkan Allah SWT, maka makalah ini pun tidak luput dari segala kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat memperbaiki, menyempurnakan, dan mengembangkan makalah ini sangat kami harapkan. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.

Semarang, 5 Mei 2015

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...i Daftar Isi...ii BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang...1 2. Rumusan masalah...2 3. Tujuan...2 BAB II ISI A. Defenisi Komposit...3

B. Bahan Penyusun Komposit...4

C. Jenis-jenis Komposit...8

D. Proses Pembuatan Komposit...13

E. Kualifikasi Komposit...14

F. Kelebihan dan Kekurangan Bahan Komposit...15

G. Aplikasi dan Contoh Bahan Komposit...17

BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan...19

DAFTAR PUSTAKA

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Perkembangan rekayasa, produksi maupun pemanfaatan material berbasis komposit di Indonesia belum begitu populer, dan belum banyak industri di Indonesia yang mengembangkan teknologi ini. Dewasa ini perkembangan teknologi bahan semakin pesat. Pemenuhan kebutuhan akan bahan dengan karakteristik tertentu juga menjadi faktor pendorongnya. Berbagai macam bahan telah digunakan dan juga penelitian lebih lanjut terus dilakukan untuk mendapatkan bahan yang tepat guna, salah satunya bahan komposit polimer. Kemampuannya yang mudah dibentuk sesuai kebutuhan, baik dalam segi kekuatan maupun keunggulan sifat-sifat yang lain, mendorong penggunaan bahan komposit polimer sebagai bahan alternatif atau bahan pengganti material logam konvensional pada berbagai produk yang dihasilkan oleh industri khususnya industri manufaktur.

Penggunaan material komposit tidak hanya terbatas pada penerapan pesawat ruang angkasa dan angkatan laut saja. Inovasi material baru, penurunan harga dan pengembangan proses manufaktur yang meningkat telah mengangkat keberadaan material komposit dalam hampir setiap sektor industri. Komposit juga telah dipertimbangkan menjadi material pilihan untuk sector industri tertentu,

misalnya otomotif dan kendaraan berat lainnya. Oleh karena itu, sangat

dibutuhkan pengetahuan yang baik tentang konsep-konsep dasar mengenai Komposit, guna dapat memahami dan mengembangkan ilmu bahan konstruksi.

(5)

2. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan pada pembahasan makalah ini ialah:

a) Apa definisi dari komposit?

b) Apa saja bahan-bahan penyusun komposit? c) Apa saja jenis-jenis komposit?

d) Bagaimana proses pembuatan komposit? e) Apa kualifikasi untuk produk komposit?

f) Apa kelebihan dan kekurangan bahan komposit? g) Apa saja aplikasi dan contoh bahan komposit?

3. Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini antara lain : a) Memberi penjelasan tentang bahan komposit.

b) Menginformasikan tentang bahan-bahan penyusun komposit.

c) Memberi penjelasan tentang jenis-jenis komposit.

d) Menjelaskan proses pembuatan komposit.

e) Memberi penjelasan tentang kualifikasi untuk produk komposit.

f) Memaparkan kelebihan dan kelemahan bahan komposit

g) Memberi penjelasan tentang aplikasi dan contoh bahan komposit?

(6)

BAB II

ISI

A. Defenisi Komposit

Komposit adalah suatu jenis bahan/material yang terbentuk dari kombinasi antara dua atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen, dimana sifat mekanik dari masing-masing material pembentuknya berbeda. Dengan adanya perbedaan dari material penyusunnya maka komposit antar material harus berikatan dengan kuat, sehingga perlu adanya penambahan wetting agent. Material komposit memiliki sifat mekanik yang lebih bagus dari pada logam, memiliki kekuatan bisa diatur yang tinggi (tailorability), memiliki kekuatan lelah (fatigue) yang baik, memiliki kekuatan jenis (strength/weight) dan kekakuan jenis (modulus Young/density) yang lebih tinggi daripada logam, tahan terhadap beban kejut atau impact, tahan korosi, memiliki sifat isolator panas dan suara, serta dapat dijadikan sebagai penghambat listrik yang baik, dan dapat juga digunakan untuk menambal kerusakan akibat pembebanan dan korosi (Sirait, 2010).

Ada tiga faktor yang menentukan sifat-sifat dari material komposit, yaitu: 1. Material pembentuk. Sifat-sifat intrinsik material pembentuk memegang peranan yang sangat penting terhadap pengaruh sifat kompositnya.

2. Susunan struktural komponen. Bentuk serta orientasi dan ukuran tiap-tiap komponen penyusun struktur dan distribusinya merupakan faktor penting yang memberi kontribusi dalam penampilan komposit secara keseluruhan.

3. Interaksi antar komponen. Komposit merupakan campuran atau kombinasi komponen-komponen yang berbeda baik dalam hal bahannya maupun bentuknya, maka sifat kombinasi yang diperoleh pasti akan berbeda (Sirait, 2010).

(7)

Tujuan dibentuknya komposit, yaitu sebagai berikut : • Memperbaiki sifat mekanik dan/atau sifat spesifik tertentu • Mempermudah design yang sulit pada manufaktur

• Keleluasaan dalam bentuk/design yang dapat menghemat biaya • Menjadikan bahan lebih ringan

B. Bahan Penyusun Komposit

Secara umum material komposit tersusun dari dua komponen utama yaitu matrik (bahan pengikat) dan filler (bahan pengisi). Filler adalah bahan pengisi yang digunakan dalam pembuatan komposit,. Matrik dalam struktur komposit bisa berasal dari bahan polimer, logam, maupun keramik yang secara umum berfungsi untuk mengikat serat menjadi satu struktur komposit (Gibson, 1984).

Adanya dua atau lebih penyusun komposit menimbulkan beberapa daerah dan istilah penyebutannya, seperti :

o Matrik (penyusun dengan fraksi volume terbesar) o Penguat/Fiber (Penahan beban utama)

o Interphase (pelekat antar dua penyusun)

o interface (permukaan phase yang berbatasan dengan phase lain)

Gambar II. 1 Ilustrasi komponen penyusun komposit

(8)

Secara strukturmikro material komposit tidak merubah material pembentuknya (dalam orde kristalin) tetapi secara keseluruhan material komposit berbeda dengan material pembentuknya karena terjadi ikatan antar permukaan antara matriks dan filler. Syarat terbentuknya komposit yaitu adanya ikatan permukaan antara matriks dan filler. Ikatan antar permukaan ini terjadi karena adanya gaya adhesi dan kohesi. Dalam material komposit gaya adhesi-kohesi terjadi melalui 3 cara utama:

1. Interlocking antar permukaan, merupakan ikatan yang terjadi karena kekasaran bentuk permukaan partikel.

2. Gaya elektrostatis, merupakan ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik-menarik antara atom yang bermuatan (ion).

3. Gaya vanderwalls, merupakan ikatan yang terjadi karena adanya pengutupan antar partikel.

a. Matriks

Matriks adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi volume terbesar (dominan). Matrik dalam struktur komposit bisa berasal dari bahan polimer, logam, maupun keramik.

Polyester dan vinyl ester resin umumnya yang paling banyak digunakan sebagai bahan matrik dan biasanya digunakan untuk pembuatan produk-produk komersial, industri dan transportasi. Namun bila produk yang dibutuhkan diharapkan untuk memiliki kekuatan yang lebih tinggi maka bahan epoksi menjadi pilihan sebagai matrik. Meskipun epoksi sensitif terhadap kelembaban, namun tetap masih lebih baik dibanding dengan polyester serta tahan terhadap penyusutan. Dalam aplikasinya epoksi terbatas terhadap termperatur hingga 120°C untuk pemakaian jangka panjang, bahkan pada kondisi tertentu temperatur tertinggi hanya pada sekitar 80°C sampai 105°C. Untuk pemakaian pada temperatur lebih tinggi sekitar 177°C sampai 230°C dapat menggunakan bismaleimide resins (BMI) sebagai matrik.

(9)

Matriks mempunyai fungsi sebagai berikut :

 Material matriks mengikat serat atau serbuk bersama-sama dan menghantarkan beban ke serat dan serbuk. Matriks memberikan kekakuan dan bentuk terhadap struktur.

 Matriks mengisolasi serat atau serbuk sehingga masing-masing dapat bekerja secara terpisah. Hal ini dapat menghentikan atau memperlambat propagasi retak.

 Matriks memberikan kwalitas permukaan akhir yang baik dan membantu produksi bentuk jadi atau mendekati bentuk jadi (bentuk akhir komponen).  Matriks memberikan perlindungan untuk serat atau serbuk penguat terhadap serangan kimia (misalnya korosi) dan kerusakan mekanik (misalnya aus).

 Bergantung pada bahan matriks yang dipilih, mempengaruhi karakteristik unjuk kerja seperti duktilitas (liat, kenyal), kekuatan impak, dan lain lain. Sebuah matriks yang kenyal akan meningkatkan ketangguhan struktur. Untuk persyaratan ketangguhan yang lebih tinggi, bisa dipilih komposit berbasis thermoplastik.

 Mode kegagalan sebagian besar dipengaruhi oleh jenis bahan matriks yang digunakan dalam komposisi dan juga kompatibilitasnya terhadap serat.

b. Reinforcement atau Filler atau Fiber

Salah satu bagian utama dari komposit adalah reinforcement (penguat) yang berfungsi sebagai penanggung beban utama pada komposit atau menaikkan kekuatan dan kekakuan komposit sehingga didapatkan material

yang kuat dan ringan, biasanya berupa serat atau serbuk

(10)

Beberapa jenis fiber yang umum digunakan adalah : a. Fiber glass

Sangat umum digunakan dalam industri karena bahan baku yang sangat banyak tersedia. Komposisi fiber glass mengandung silica yang berguna memberikan kekerasan, flexibilitas dan kekakuan. Proses pembentukan fiber glass melalui proses

fusion (melting) terhadap silica dengan campuran mineral oksida. Pada proses ini diberikan pendinginan yang sangat cepat untuk pembentukan kristalisasi yang sempurna, proses ini biasa disebut dengan fiberization.

b. Karbon Fiber

Salah satu keunggulan karbon fiber adalah sangat unggul terhadap ketahanan fatik, tidak rentan terhadap beban perpatahan dan mempunyai elastic recovery yang baik. Pekembangan penggunaan karbon fiber tergolong sangat cepat untuk aplikasi penerbangan, produk olahraga dan berbagai kebutuhan industri. Sebagai bahan anorganik, karbon fiber tida terpengaruh oleh kelembaban, atmosfir, pelarutan basa dan weak acid pada temperature kamar. Namun oksidasi menjadi permasalahan pada fiber karbon pada suhu tinggi dimana impuritis dapat menjadi katalisator dan menghambat proses oksidasi yang menyebabkan kemurnian fiber karbon tidak tercapai.

c. Aramid Fiber

Aramid fiber memiliki kekuatan yang sangat tinggi dibandingkan dengan ratio berat yang dimilikinya. Pada awalnya aramid fiber di produksi oleh E.I. Du Pont de Nemours & Company, Inc. dengan merek Kevlar yang dipakai sebagai fiber penguat dalam produksi ban dan plastik. Karena aramid fiber relatif flexible dan non-brittle maka aramid fiber dapat diproses dengan berbagai metode seperti twisting, weaving, knitting, carding dan felting. Aramid Kevlar terdapat dalam 3 jenis yaitu Kevlar 29 (high toughness), Kevlar 49 (high modulus) dan Kevlar 149 (ultrahigh modulus). Menurut Charley Yan, Kevlar memiliki nilai rasio kekuatan dan berat sebesar lima kali lebih kuat dari logam.

(11)

Fungsi utama serat atau serbuk dalam komposit adalah:

 Untuk membawa beban. Dalam komposit struktur, 70 – 90% beban didukung oleh serat.

 Untuk memberikan kekakuan, kekuatan, stabilitas panas, dan sifat struktur lainnya dalam komposit.

 Menyediakan penghantaran atau insulasi elektrik, tergantung pada jenis serat atau serbuk yang digunakan

Kualitas ikatan antara matriks dan filler dipengaruhi oleh beberapa variable berikut :

 Ukuran partikel

 Rapat jenis bahan yang digunakan  Fraksi volume material

 Komposisi material  Bentuk partikel

 Kecepatan dan waktu pencampuran  Penekanan (kompaksi)

 Pemanasan (sintering)

C. Jenis-jenis Komposit

Berdasarkan jenis penguat/Fibernya komposit dibagi menjadi 3, yaitu : 1. Komposit serat (fibricus composite)

Merupakan komposit yang terdiri dari serat dan bahan dasar yang diprosuksi secara fabrikasi, misalnya serat + resin sebagai bahan perekat, sebagai contoh adalah FRP (Fiber Reinforce Plastic) plastik diperkuat dengan serat dan banyak digunakan, yang sering disebut fiber glass. Pemilihan serat atau penguat penyusun pada komposit juga harus mempertimbangkan beberapa hal, salah satunya harga. Hal ini penting karena sebagai pertimbangan bila akan digunakan pada skala produksi besar.

(12)

Jenis komposit serat terbagi menjadi 4 macam yaitu

 Continous fiber composite (komposit diperkuat dengan serat kontinue),

 Woven fiber composite (komposit diperkuat dengan serat anyaman),

 Chopped fiber composite (komposit diperkuat serat pendek/acak),

 Hybrid composite (komposit diperkuat serat kontinyu dan serat acak).

Kelebihan komposit serat :

a) Kekuatan lebih seragam pada berbagai arah

b) Dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan meningkatkan kekerasan material

c) Cara penguatan dan pengerasan oleh partikulat adalah dengan menghalangi pergerakan dislokasi.

2. Komposit lapis (laminated composite)

Jenis komposit ini terdiri dari dua lapis atau lebih yang digabung menjadi satu dan setiap lapisnya memiliki karakteristik sifat sendiri. Contoh komposit ini yaitu bimetal, pelapisan logam, kaca yang dilapisi, dan komposit lapis serat yang sering digunakan sebagai bahan bangunan dan kelengkapannya.

3. Komposit partikel (particulate composite)

Merupakan komposit yang menggunakan partikel serbuk/butiran sebagai penguatnya dan terdistribusi secara merata dalam matriknya. Contohnya yaitu Komposit yang terdiri dari partikel dan bahan penguat seperti batu dan pasir yang diperkuat dengan semen yang sering kita jumpai sebagai beton.

(13)

Berdasarkan matriksnya, komposit dibagi menjadi 3, yaitu : 1. Metal matrix composites (MMC)

Komposit matrik logam (metal matrix composites) yaitu komposit yang menggunakan matriks logam pada umumnya ditemukan berkembang pada industri otomotif. Bahan ini menggunakan suatu logam seperti aluminium sebagai matrik dan penguatnya dengan serat seperti silikon karbida.

Contoh : alumunium beserta paduannya, titanium beserta paduannya, magnesium beserta paduannya.

Kelebihan MMC dibandingkan dengan komposit polimer yaitu : • Transfer tegangan dan regangan yang baik.

• Ketahanan terhadap temperature tinggi • Tidak menyerap kelembapan.

• Tidak mudah terbakar.

• Kekuatan tekan dan geser yang baik.

• Ketahanan aus dan muai termal yang lebih baik Kekurangan MMC :

• Biayanya mahal

• Standarisasi material dan proses yang sedikit Aplikasi MMC, yaitu sebagai berikut :

• Komponen automotive (blok-silinder-mesin,pully,poros gardan,dll) • Peralatan militer (sudu turbin,cakram kompresor,dll)

• Aircraft (rak listrik pada pesawat terbang) • Peralatan elektronik

.

(14)

2. Ceramic matrix composites (CMC)

Komposit matrik keramik (ceramic matrix composites ) digunakan pada lingkungan bertemperatur sangat tinggi. Bahan ini menggunakan keramik sebagai matrik dan diperkuat dengan serat pendek, atau serabut-serabut (whiskers) dimana terbuat dari silikon karbida atau boron nitrida. Penguat yang umum digunakan pada CMC adalah oksida, carbide, dan nitrid sedangkan matrik yang sering digunakan pada CMC yaitu, gelas anorganik, keramik gelas, alumina, dan silikon nitrida

Salah satu proses pembuatan dari CMC yaitu dengan proses DIMOX, yaitu proses pembentukan komposit dengan reaksi oksidasi leburan logam untuk pertumbuhan matriks keramik disekeliling daerah penguat.

Kelebihan CMC :

Kekurangan CMC :

-cot effective

(15)

Aplikasi CMC, yaitu sebagai berikut :

hangers

exchange tubes, liner

rs, heat pipes, filters, sensors.

potong.

kat (LAS) untuk calon material mesin panas

3. Polymer matrix composites (PMC)

Komposit ini menggunakan bahan polimer sebagai matriknya. Sifat-sifat komposit polimer ditentukan oleh sifat-sifat penguat,Sifat-sifat polimer,rasio penguat terhadap polimer dalam komposit (fraksi volume penguat), geometri dan orientasi penguat pada komposit.

Kelebihan PMC :

apat dibuat dengan produksi massal

mengikuti bentuk

Aplikasi PMC :

-alat rumah tangga, panel pintu kendaraan, lemari perkantoran, dan peralatan elektronika.

komponen ruang angkasa, dan rantai pesawat terbang.

(16)

D. Proses Pembuatan Komposit

Proses adalah ilmu mengubah material dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Karena material komposit melibatkan dua atau lebih material, teknik pemrosesan yang diterapkan pada komposit sangat berbeda dengan yang diterapkan untuk pemrosesan metal. Terdapat bermacam-macam teknik pemrosesan komposit yang tersedia untuk memproses bermacam tipe sistem resin dan penguat.

Gambar II. 2. Klasifikasi teknik pemrosesan komposit

(17)

E. Kualifikasi Produk Komposit

Sebelum implementasi produk komposit polimer ini digunakan, maka dilakukan beberapa kualifikasi yang antara lain adalah :

 Coating performance:

- Cathodic disbondment, pengujian di lakukan untuk mengukur kemampuan lapisan komposit menahan masuknya air ke dalam lapisan, dimana air tersebut dapat menimbulkan potensial korosi

- Adhesion, pengujian dilakukan untuk melihat apakah lapisan komposit dan material pipa terjadi ikatan yang baik.

 Strengthening performance

Merupakan pengujian untuk melihat kekuatan lapisan komposit jika diberikan tekanan pada pipa, pengujian dilakukan dengan melakukan hidrotest sampai melebihi tekanan yang diijinkan.

 Repair application

Merupakan pengujian yang dilakukan untuk melihat apakah lapisan komposit tersebut dapat di perbaiki jika terjadi kesalahan dalam pemasangan atau untuk melakukan lapisan ulang jika umur lapisan komposit telah melebihi dari yang ditetapkan.

 Keselamatan dan kesehatan

Merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah produk komposit ini berbahaya bagi pekerja ketika pemasangan dan bagi masyarakat ketika melalui pipa.

(18)

F. Kelebihan dan Kekurangan Bahan Komposit

1. Kelebihan bahan komposit

Bahan komposit mempunyai beberapa kelebihan berbanding dengan bahan konvensional seperti logam. Kelebihan tersebut pada umumnya dapat dilihat dari beberapa sudut yang penting seperti sifat-sifat mekanikal dan fisikal, keupayaan (reliability), kebolehprosesan dan biaya. Seperti yang diuraikan dibawah ini : a. Sifat-sifat mekanikal dan fisikal

Pada umumnya pemilihan bahan matriks dan serat memainkan peranan penting dalam menentukan sifat-sifat mekanik dan sifat komposit. Gabungan matriks dan serat dapat menghasilkan komposit yang mempunyai kekuatan dan kekakuan yang lebih tinggi dari bahan konvensional seperti keluli.

1) Bahan komposit mempunyai density yang jauh lebih rendah berbanding dengan bahan konvensional. Ini memberikan implikasi yang penting dalam konteks penggunaan karena komposit akan mempunyai kekuatan dan kekakuan spesifik yang lebih tinggi dari bahan konvensional. Implikasi kedua ialah produk komposit yang dihasilkan akan mempunyai kerut yang lebih rendah dari logam. Pengurangan berat adalah satu aspek yang penting dalam industri pembuatan seperti automobile dan angkasa lepas. Ini karena berhubungan dengan penghematan bahan bakar.

2) Dalam industri angkasa lepas terdapat kecendrungan untuk menggantikan komponen yang diperbuat dari logam dengan komposit karena telah terbukti komposit mempunyai rintangan terhadap fatigue yang baik terutamanya komposit yang menggunakan serat karbon.

3) Kelemahan logam yang agak terlihat jelas ialah rintangan terhadap kakisa yang lemah terutama produk yang kebutuhan sehari-hari. Kecendrungan komponen logam untuk mengalami kakisan menyebabkan biaya pembuatan yang tinggi.

(19)

4) Bahan komposit juga mempunyai kelebihan dari segi versatility (berdaya guna) yaitu produk yang mempunyai gabungan sifat-sifat yang menarik yang dapat dihasilkan dengan mengubah sesuai jenis matriks dan serat yang digunakan. Contoh dengan menggabungkan lebih dari satu serat dengan matriks untuk menghasilkan komposit hibrid.

5) Massa jenis rendah (ringan) 6) Lebih kuat dan lebih ringan

7) Perbandingan kekuatan dan berat yang menguntungkan 8) Lebih kuat (stiff), ulet (tough) dan tidak getas.

9) Koefisien pemuaian yang rendah 10) Tahan terhadap cuaca

11) Tahan terhadap korosi 12) Mudah diproses (dibentuk) 13) Lebih mudah dibanding metal b. Biaya

Faktur biaya juga memainkan peranan yang sangat penting dalam membantu perkembangan industri komposit. Biaya yang berkaitan erat dengan penghasilan suatu produk yang seharusnya memperhitungkan beberapa aspek seperti biaya bahan mentah, pemrosesan, tenaga manusia, dan sebagainya.

2. Kekurangan Bahan Komposit

a. Tidak tahan terhadap beban shock (kejut) dan crash (tabrak) dibandingkan dengan metal.

b. Kurang elastis

c. Lebih sulit dibentuk secara plastis

(20)

G. Aplikasi dan Contoh Bahan Komposit

 Aplikasi Bahan Komposit

Penggunaan bahan komposit sangat luas, yaitu untuk :

a. Angkasa luar = Komponen kapal terbang, Komponen Helikopter, Komponen satelit.

b. Automobile = Komponen mesin, Komponen kereta

c. Olah raga dan rekreasi = Sepeda, Stick golf, Raket tenis, Sepatu olah raga d. Industri Pertahanan = Komponen jet tempur, Peluru, Komponen kapal selam e. Industri Pembinaan = Jembatan, Terowongan, Rumah, Tanks.

f. Kesehatan = Kaki palsu, Sambungan sendi pada pinggang g. Marine / Kelautan = Kapal layar, Kayak

 Contoh Material Komposit

1. Plastik diperkuat fiber:

a. Diklasifikasikan oleh jenis fiber :

1) Wood (cellulose fibers in a lignin and hemicellulose matrix) 2) Carbon-fibre reinforced plastic atau CRP

3) Glass-fibre reinforced plastic atau GRP (informally, "fiberglass") b. Diklasifikasikan oleh matriks:

1) Komposit Thermoplastik

a) long fiber thermoplastics or long fiber reinforced thermoplastics b) glass mat thermoplastics

2) Thermoset Composites

(21)

2. Metal matrix composite MMC: a. Cast iron putih

b. Hardmetal (carbide in metal matrix) c. Metal-intermetallic laminate

3. Ceramic matrix composites: a. Cermet (ceramic and metal) b. concrete

c. Reinforced carbon-carbon (carbon fibre in a graphite matrix) d. Bone (hydroxyapatite reinforced with collagen fibers)

4. Organic matrix/ceramic aggregate composites a. Mother of Pearl

b. Syntactic foam c. Asphalt concrete

5. Chobham armour (lihat composite armour)

6. Engineered wood a. Plywood

b. Oriented strand board

c. Wood plastic composite (recycled wood fiber in polyethylene matrix) d. Pykrete (sawdust in ice matrix)

7. Plastic-impregnated or laminated paper or textiles a. Arborite

b. Formica (plastic)

(22)

BAB III

KESIMPULAN

Komposit adalah suatu jenis bahan/material yang terbentuk dari kombinasi antara dua atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen, dimana sifat mekanik dari masing-masing material pembentuknya berbeda. Material komposit tersusun dari dua komponen utama yaitu matrik (bahan pengikat) dan filler (bahan pengisi). Berdasarkan jenis fibernya komposit terbagi menjadi komposit serat (fibricus composite), komposit lapis (laminated

composite), dan komposit partikel (particulate composite). Berdasarkan jenis

matriksnya komposit terbagi menjadi metal matrix composites (MMC), ceramic

matrix composites (CMC),dan polymer matrix composites (PMC).

Terdapat bermacam-macam teknik pemrosesan dalam membuat komposit yang tersedia untuk memproses bermacam tipe sistem resin dan penguat. Sebelum implementasi produk komposit ini digunakan, maka dilakukan beberapa kualifikasi seperti coating performance, strengthening performance, repair application serta keselamatan dan kesehatan. Komposit memiliki lebih banyak kelebihan disbanding kelemahan seperti dalam hal sifat-sifat mekanikal dan fisikal

contohnya lebih kuat dan lebih ringan, ulet (tough) dan tidak getas, tahan terhadap

korosi dan mudah diproses (dibentuk) juga dari segi biaya yang lebih ekonomis.

Komposit dapatdiaplikasikan di berbagai bidang seperti di bidang automobile,

olah raga dan rekreasi, industri, kesehatan, bahkan kelautan karena kelebihannya

dibandingkan yang lain seperti paduan logam.

(23)

DAFTAR PUSTAKA

William, J.C.,2003. Progress in Structural Materials for Aerospace Systems

(ed.51st). Acta Materialia.

Diharjo K., Jamasri, Soekrisno R., Rochardjo H.S.B., 2008. Kajian Sifat Fisis-Mekanis dan Akustik Komposit Sandwich Serat Kenaf-Polyester Dengan Core kayu Sengon Laut. Jurusan Teknik Mesin dan Industri

FT-UGM : Yogyakarta.

Daniel, 2007. Karakteristik Komposit Berpenguat Serat Bambu dan Serat Gelas Sebagai alternative bahan baku Industri. Jurusan Teknik Fisika FTI ITS : Surabaya.

Agus, 2012. Karakteristik Komposit Karbon-Karbon Berbasis Limbah Organik Hasil Proses Tekan Panas. FT – Departemen Teknik Metalurgi dan Material

Kekhususan Komposit UI : Depok.

Rimbun Turnip, 2010. Penggunaan Komposit. FT UI : Depok.

Sudarsono, 2012. Kajian Sifat Mekanik Material Komposit Propeler Kincir Angin Standar NACA 4415 Modifikasi. Jurusan Teknik Mesin Institut Sains &Teknologi AKPRIND : Yogyakarta.

Gambar

Gambar II. 1 Ilustrasi komponen penyusun komposit
Gambar II. 2. Klasifikasi teknik pemrosesan komposit

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui apakah serat kulit jagung dapat digunakan sebagai bahan penguat dalam komposit yang memiliki sifat mekanik lebih baik daripada sifat mekanik

Dari sifat – sifat dan aplikasi komposit tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti beberapa sifat fisis dan sifat mekanik komposit berpenguat serat alam,yaitu serat palem saray

Unsur utama dari bahan komposit adalah serat, serat inilah yang menentukan karakteristik suatu bahan seperti kekuatan, keuletan, kekakuan dan sifat mekanik yang

Perlakuan Awal Serat Kenaf terhadap Sifat Mekanik Komposit Serat

Dari sifat ± sifat dan aplikasi komposit tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti beberapa sifat fisis dan sifat mekanik komposit berpenguat serat alam,yaitu

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh panjang serat pinang terhadap sifat mekanik dan fisik material komposit matriks epoksi dengan penambahan pati talas..

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa upaya peningkatan kualitas sifat mekanik komposit dengan arah sudut serat gabungan 0° dan

Perbedaan serat panjang dan serat pendek yaitu serat pendek dibebani secara tidak langsung atau kelemahan matriks akan menentukan sifat dari produk komposit tersebut yakni