• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN DIPLOMASI INDONESIA DALAM PENYELESAIAN KONFLIK ISRAEL-HIZBULLAH DI LEBANON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN DIPLOMASI INDONESIA DALAM PENYELESAIAN KONFLIK ISRAEL-HIZBULLAH DI LEBANON"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

PERAN DIPLOMASI INDONESIA DALAM

PENYELESAIAN KONFLIK ISRAEL-HIZBULLAH DI LEBANON

Disusun Dan Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Strata – I

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Oleh

Lalu Aryan Hidayat

Nim : 201010360311073

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Lalu Aryan Hidayat NIM : 201010360311073 Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Peran Diplomasi Indonesia dalam Penyelesaian Konflik Israel-Hizbullah di Lebanon

Disetujui,

DOSEN PEMBIMBING

Pembimbing I Pembimbing II

Gonda Yumitro, MA Helmia Asyathri, S.IP

Mengetahui

Dekan Ketua Jurusan FISIP UMM Hubungan Internasional

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : Lalu Aryan Hidayat NIM : 201010360311073 Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Peran Diplomasi Indonesia dalam Penyelesaian Konflik Israel-Hizbullah di Lebanon

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Hubungan Internasional

Dan dinyatakan LULUS Pada hari : Jum’at Tanggal : 2 Mei 2014 Tempat : GKB 1, 417

Mengesahkan, Dekan FISIP – UMM

Dr. Asep Nurjaman, M.Si Dewan Penguji :

1. Gonda Yumitro, MA ( )

2. Helmia Asyathri, S.IP ( )

3. M. Syaprin Zahidi, MA ( )

(4)

iv

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Lalu Aryan Hidayat

Tempat Tanggal Lahir : Praya, 16 November 1991

NIM : 201010360311073

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Hubungan Internasional

Menyatakan bahwa karya tulis ilmiah (skripsi) dengan judul :

Peran Diplomasi Indonesia dalam Penyelesaian

Konflik Israel-Hizbullah di Lebanon

Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 2 Mei 2014 Yang Menyatakan

(5)

v

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Lalu Aryan Hidayat

NIM : 201010360311073

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional

Judul Skripsi : Peran Diplomasi Indonesia dalam Penyelesaian Konflik Israel-Hizbullah di Lebanon

Pembimbing : I. Gonda Yumitro, MA II. Helmia Asyathri, S.IP

Tanggal Pembimbing 1

Tanggal Pembimbing 2

Keterangan

2 Des 2013 2 Des 2013 ACC BAB 1

25 Jan 2014 25 Jan 2014 Seminar Proposal

25 Feb 2014 25 Feb 2014 ACC BAB I dan Pengajuan BAB II 21 Mar 2014 21 Mar 2014 ACC BAB II dan

Pengajuan BAB III 28 Mar 2014 28 Mar 2014 ACC BAB III dan

BAB IV

(6)

vi

ABSTRAK

Lalu Aryan Hidayat, 201010360311073, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Hubungan Internasional, Peran Diplomasi Indonesia dalam Penyelesaian Konflik Israel-Hizbullah di Lebanon. Dosen Pembimbing I Gonda Yumitro, MA dan Dosen Pembimbing II Helmia Asyathri, S.IP.

Konflik Israel-Hizbullah dimulai pada tanggal 12 juli 2006 diakibatkan kelompok Hizbullah melakukan penculikan terhadap dua tentara Israel di Blue Line. Konflik yang melibatkan Israel-Hizbullah berlangsung selama 34 hari peperangan yang menewaskan banyak korban terutama masyarakat sipil Lebanon. Pemerintah Lebanon tidak dapat menghentikan konflik tersebut sehingga Perdana Menteri Fouad Siniora meminta secara resmi kepada Dewan Keamanan PBB untuk menggelar misi perdamaian di Lebanon. Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi no. 1701 pada tanggal 11 agustus 2006 untuk menugaskan pasukan UNIFIL (United Nation Interim Force in Lebanon) dimulai lagi di Lebanon.

Indonesia menyambut baik resolusi yang dikeluarkan PBB dan telah siap mengirim KONGA (Kontingen Garuda) ke Lebanon. Indonesia menjadi salah satu negara kontribusi bergabung dalam pasukan UNIFIL melakukan perannya berdasarkan amanat pembukaan UDD 1945, penerapan prinsip Politik Luar Negeri Indonesia Thousand Friends Zero Enemy dan komitmen yang terus dijaga untuk berpartisipasi dalam misi perdamaian di kawasan Timur Tengah. Indonesia mengirim Kontingen Garuda bergabung dalam pasukan UNIFIL di bawah mandat PBB sebagai bentuk diplomasi militer Indonesia di Lebanon. Kontingen Garuda berkontribusi dalam keberhasilan pasukan UNIFIL melakukan resolusi konflik yang mampu menciptakan stabilitas keamanan untuk Lebanon secara independen maupun bekerja sama dengan LAF (Lebanese Army Force).

Kata Kunci: Konflik Israel-Hizbullah, Indonesia, Lebanon, UNIFIL.

Menyetujui:

Pembimbing I Pembimbing II

(7)

vii

ABSTRACT

Lalu Aryan Hidayat, 201010360311073, University of Muhammadiyah Malang, Faculty of Social and Political Sciences, Internasional Relation Department, Role of Indonesia Diplomacy on Arrangement Israel-Hezbollah Conflict in Lebanon. First Advisor Gonda Yumitro, MA and Second Advisor Helmia Asyathri, S.IP.

Israel-Hezbollah conflict started in July 12th, 2006 caused by two Israeli army’s kidnapped by Hezbollah in Blue Line. Israel-Hezbollah conflict lasted for 34 days resulted many casualties cannot even stopped by the Lebanese Government. Fouad Siniora took formal request to Security Council of United Nation to held peace mission in Lebanon. Security Council of UN released the resolution no. 1701 in August 11th, 2006 authorized UNIFIL (United Nation Interim Force in Lebanon) to reestablish conflict resolution in Lebanon.

Indonesia was welcoming the resolution from Security Council of UN and prepared to send KONGA (Kontingen Garuda) to Lebanon. Indonesia became one of the contributors to join the UNIFIL army and do their role based on the mandate of Indonesian constitution 1945, the implementation of Indonesian principle foreign policy, Thousand Friends Zero Enemy and keeping commitment to participate in creating peace mission in Middle East. Indonesia sent the contingent to join into the UNIFIL under UN mandate as Indonesian military diplomacy in Lebanon. Kontingen Garuda contributed in UNIFIL’s success to resolve conflict which created conducive environment for Lebanon independently or by collaborating with LAF (Lebanese Army Force).

Keyword: Israel-Hizbullah conflict, Indonesia, Lebanon, UNIFIL.

Approved by:

Advisor I Advisor II

(8)

viii

PE R S E M B A H A N

S kripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya (M amiq L alu

M uhamad S ar’i dan Ibu H ikmawati), terimakasih atas segala jerih payahnya untuk

membimbing, mengarahkan dan segala kasih sayang dan do’anya yang telah

diberikan hingga sampai saat ini. S aya juga persembahkan skripsi ini untuk adik-

adik saya (L alu Rifky W irianata dan B aiq D itya W idari), dan keluarga yang

selalu memberi dukungan dan semangatnya. S kripsi ini juga saya persembahkan

untuk teman-teman yang telah banyak memberikan dorongan dan do’a.

MOTTO

Sesungguhnya Kami telah member ikan kepadamu

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wataala, yang dengan Ridho dan hidayahNya penulis bisa menyelesaikan Skipsi ini dengan baik. Judul penelitian ini adalah Peran Diplomasi Indonesia dalam Penyelesaikan Konflik Israel-Hizbullah di Lebanon. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Sarjana Ilmu Politik (S.IP) Strata Satu (S1) pada Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik.

Penulis menyadari dan dengan kerendahan hati, penulis akui bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Segala kekurangan dalam penulisan ini, penulis berharap, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala bantuan, dorongan dan motivasi yang diberikan, kepada :

(10)

x

2. Kedua Ortu saya : Bapak Lalu Muhamad Sar’i dan Ibu Hikmawati, dan adik-adik saya Lalu Rifky Wirianata dan Baiq Ditya Widari yang selama ini telah memberikan doa dan semangat.

3. Gonda Yumitro, MA dan Helmia Asyathri, S.IP selaku dosen pembimbing yang selalu mengarahkan dan memberikan masukan-masukan yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini.

4. Selaku dosen penguji M. Syaprin Zahidi, MA dan Hafid Adim P., MA dan Seluruh dosen Ilmu Hubungan Internsional.

5. Seluruh teman-teman seperjuangan mahasiswa Jurusan Ilmu Hubungan Internasional angkatan 2010 yang sangat bersahabat yang telah memberikan dorongan dan do’a.

6. Semua teman-teman seperantauan khususnya yang berasal dari Lombok Tengah Oheb, Tami, Toby, Eja, Romi, Owik, Alan, Rarung, Galang yang telah memberikan dorongan dan do’a.

Akhirnya penulis hanya dapat berdo’a semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan. Amien…

Malang, 2 Mei 2014

(11)

xi

DAFTAR ISI

Judul ... .. i

Lembar Persetujuan ... .. ii

Lembar Pengesahan ... .. iii

Lembar Pernyataan ... .. iv

Berita Acara Bimbingan ... .. v

Abstraksi ... .. vi

Halaman Persembahan dan Motto ... .. viii

Kata Pengantar ... .. ix

Daftar Isi ... .. xi

Daftar Singkatan dan Akronim ... .. xiv

Daftar Tabel ... .. xv

Daftar Gambar ... .. xvi

Daftar Lampiran ……….. xvii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Rumusan Masalah... 6

1.3. Tujuan Penelitian... 6

1.4. Manfaat Penelitian... 7

1.5. Penelitian Terdahulu... 7

1.6. Kerangka Konseptual... 16

1.6.1. Konsep Diplomasi Militer... 16

1.6.2. Konsep Resolusi Konflik... 18

1.7. Kerangka Pemikiran... 19

(12)

xii

1.7.2. Tipe Penelitian... 20

1.7.3. Teknik Pengumpulan Data... 20

1.7.4. Teknik Analisa Data... 20

1.7.5. Batasan Waktu... 21

1.8. Hipotesa... 21

1.9. Sistematika Penulisan... 22

BAB II KONFLIK ISRAEL-HIZBLLAH... 24

2.1. Sejarah Konflik Israel-Hizbullah... 24

2.2. Kronologis Konflik Israel-Hizbullah di Lebanon 2006... 30

2.2.1. Posisi Hizbullah di Lebanon dalam Menghadapi Israel... 38

2.2.2. Posisi Israel dalam Menghadapi Hizbullah... 43

2.3. Keterlibatan Pihak Asing... 46

2.4. Dampak Keterlibatan Pihak Asing... 49

2.5. Keterlibatan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)... 51

BAB III POSISI PASUKAN INDONESIA DI UNIFIL... 54

3.1. Pasukan UNIFIL (United Nation Interim Force in Lebanon)... 54

3.1.1. UNIFIL Angkatan Darat... 58

3.1.2. MTF (Maritime Task Force)... 61

3.2. Keterlibatan Indonesia Bergabung dalam UNIFIL... 63

3.3. Posisi Pasukan Indonesia di Lebanon... 70

BAB IV DIPLOMASI MILITER INDONESIA DI LEBANON... 73

4.1. Peran Indonesia dalam UNIFIL terhadap Penyelesaian Konflik Israel-Hizbullah 4.1.1. Peran Indonesia Menurunkan Intensitas Konflik... 73

(13)

xiii

4.2. Peran Indonesia Membantu Masyarakat Sipil Lebanon... 83

4.3. Respon Internasional terhadap Pasukan Indonesia... 86

BAB V PENUTUP... 90

5.1. Kesimpulan... 90

(14)

xiv

DAFTAR SINGKATAN DAN AKRONIM

AD : Angkatan Darat

AL : Angkatan Laut

AU : Angkatan Udara

FPU : Force Protection Unit

DK PBB : Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa IDF : Israel Defence Force

INDOBATT : Indonesia Battalion KONGA : Kontingen Garuda LAF : Lebanon Army Force

MPC : Military Police Company

MTF : Maritime Task Force

PBB : Perserikatan Bangsa-Bangsa PLO : Palestine Liberation Organization

SLA : South Lebanon Army

TNI : Tentara Negara Indonesia

UNIFIL : United Nation Interim Force in Lebanon

UNTSO : United Nation Truce Supervision Organization

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.5. Penelitian Terdahulu... 13

Tabel 2.2.1. Persenjataan Hizbullah... 40

Tabel 2.2.2. Jumlah Tentara Israel... 43

Tabel 3.1.2. Negara-negara dalam satuan MTF... 61

Tabel 3.2. Jumlah Pasukan UNIFIL (2006-2007)... 65

Tabel 3.2. Peralatan yang dibawa Kontingen Garuda... 66

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

(18)

1

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Aleksius Jemadu, Analisis konflik internal dari Perspektif HI. Dalam

Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional. 2007Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mayor Ari Yulianto, 2010, Lebanon: pra dan pasca perang 34 hari, Jakarta: P.T Gremedia Pustaka Utama.

Scott C. Fahquhar, 2009, A study of the Second Lebanon war and OperationCast Lead, Combat Studies Institute Press, Kansas.

Ibnu Burdah, MA, 2008, Konflik Timur Tengah: Aktor, Isu dan Dimensi Konflik,

Yogyakarta: Tiara Wacana.

JURNAL

Dianrana Katulistiwa, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dalam Sejarah, diakses dari: http://dianranakatulistiwa.com/pbb.pdf

Harwanto Dahlan, Menghidupkan Kembali Komitmen di Timur Tengah, diakses dari:

http://journal.unair.ac.id/filerPDF/Microsoft%20Word%20-%201%20Harwanto%20Dahlan,%20oke.pdf

Aryo Wicaksono, 2009, Peran UN Interm Force in Lebanon (UNIFIL) dalam Konflik Israel-Hisbullah di Lebanon Selatan 2006-2008, diakses dari: http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/s1hi09/203613021/skripsi.pdf

Tami Amanda Jacoby PhD, 2007, Conflik in Lebanon: On the Perpetual Threshold, diakses dari:

http://www.cdfai.org/PDF/Conflict%20in%20Lebanon.pdf

Indriana Kartika, 2012, Peran Indonesia dalam Pemeliharaan Perdamaian PBB,

diakses dari:

http://idu.ac.id/index.php?option=com_docman&task=doc_download&gid =76&Itemid=309

Ray Murphy, 2008, UN Peacekeeping in Lebanon: A Case Study, diakses dari: http://mercury.ethz.ch/serviceengine/Files/EINIRAS/57322/ipublicationdo

(19)

2

Bangkit Rahmat Tri Widodo, 2010, Misi Pemeliharaan Perdamaian Indonesia dalam Mendukung Politik Luar Negeri Bebas Aktif, di akses dari:

http://idu.ac.id/index.php?option=com_docman&task=doc_download&gid =31&Itemid=309

Jack S. Levy, 2008, Deterrence and Coercive Ddiplomasi: The Contributions of Alexander George. Diakses dari:

http://www.carterscott.com/General/Levy%20-%20Deterrence%20and%20Coercive%20Diplomacy.pdf

KA Muthanna, 2011, Military Diplomacy, diakses dari:

http://orfonline.org/cms/export/orfonline/modules/analysis/attachments/Mi litary%20Diplomacy_1191584397137.pdf

Major George C. Solley, 1987, The Israeli Experience in Lebanon , 1982-1985,

diakses dari: http://smallwarsjournal.com/documents/solley.pdf Daniel Byman, 2006, Do Targeted Killings Work?, diakses dari:

http://www12.georgetown.edu/sfs/cpass/Articles/BymanTargetedKillings. pdf

Saylor, 1948 Arab-Israeli War, diakses dari: http://www.saylor.org/site/wp-content/uploads/2011/08/HIST351-10.4.3-1948-Arab-Israeli-War.pdf

Stephen C. Pelletiere, Hariri’s Critique of Operation Grapes of Wrath: Implications for The Peace Process, diakses dari:

http://mercury.ethz.ch/serviceengine/Files/ISN/47674/ichaptersection_sing ledocument/82b12d55-cc82-414b-8727-77b773050e77/en/chapter3.pdf

Matt M. Mattews, 2006, The 2006 Israel-Hizbullah War, diakses dari: http://carl.army.mil/download/csipubs/matthewsOP26.pdf

Jeremy M. Sharp, 2006, Lebanon: The Israel-Hamas-Hizbullah conflik,- CSR Report for Congressdiakses dari:

http://fpc.state.gov/documents/organization/75271.pdf

Jeremy M. Sharp, 2006, Lebanon: The Israel-Hamas-Hizbollah conflik,- CSR Report for Congressdiakses dari:

http://www.fas.org/sgp/crs/mideast/RL33566.pdf

Prime Minister’s Office Publications, 2006, Destruction Base Patrol Khiam,

(20)

3

Jeffrey White, 2010, If War Comes: Israel vs Hizbllah ant its Allies, Diakses dari: http://www.washingtoninstitute.org/uploads/Documents/pubs/PolicyFocus 106.pdf

Sharon Rofee-ofir, 2006, Fajr-5 misiles fired at Israel, diakses dari: http://www.ynetnews.com/articles/0,7340,L-3282785,00.html

Eli E. Hertz, 2006, From a Good Draft to a Bad Resolution, diakses dari:

http://www.mythsandfacts.org/article_view.asp?articleID=87&order_id=6

Brian Harring, 2006, Israel Invasion of Lebanon, 2006: Fact and Fiction, diakses dari:

http://www.safsaf.org/08-2010/eng/critical_analysis_israeli_invasi.htm

CSIS, 2006, Preliminary “Lessons” of the Israel-Hizbullah war, diakses dari: http://csis.org/files/media/csis/pubs/060817_isr_hez_lessons.pdf

UN, Sixteenth Report of The Secretary-General of The Implementation of Security Council Resolution 1701, diakses dari:

http://unscol.unmissions.org/portals/unscol/16th%20Report%20%2801%2 007%2011%29.pdf

Hanan Greenberg, 2006, Massive Battles in Marjayoun, diakses dari: http://www.ynetnews.com/articles/0,7340,L-3289057,00.html

Benjamin S. Lambeth, 2012, Learning from Lebanon: Airpower and Strategy in Israel’s in 2006 war against Hizbullah, diakses dari:

http://www.usnwc.edu/getattachment/e8495921-aa3f-4c7b-a626- 0ceb226b0677/Learning-from-Lebanon--Airpower-and-Strategy-in-Is.aspx

Prof. Jeremy Pressman, 2006, The United State and The Israel-Hizbullah War,

diakses dari:

http://www.brandeis.edu/crown/publications/meb/MEB13.pdf

President Document, 2007, Executive Order 13441- Blocking Property of Persons Undermining the Sovereignty of Lebanon or Its Democratic Processes and Institutions interference, diakses dari: http://www.treasury.gov/resource-center/sanctions/Documents/13441.pdf

Erik Abild, 2007, Lebanon:A contextual Study Focusing on Human Freedom,

diakses dari:

(21)

4

Ze’ev Schiff, 2006, General Staff Officers Warned PM: Last-Minute expantion of War is a Mistake, diakses dari:

http://www.mefacts.com/cache/html/lebanon/11784.htm

Timur Goksel, Hans Bastian Hauck, Stuart Reigeluth, 2009,UNIFIL II : Emerging and Evolving European Engagement in Lebanon and Middle East, diakses dari: http://www.euromesco.net/euromesco/images/paper76eng.pdf

Eugene Yukin, 2006, UNIFIL’s Mandate and Rules of Engagement, diakses dari: http://www.aob.edu.lb/ifi/ifi_saj/Documents/saj2009/unifil_mandate_rules _of_engagment_yukin.pdf

Alexander Mattelaer, 2009, Europe Rediscovers Peacekeeping? Political and Military Logics in the 2006 UNIFIL Enhancement, diakses dari: http://aei.pitt.edu/11871/1/ep34.pdf

NDI, 2009, Final Report in Lebanese Parliamentary Election, diakses dari: http://www.ndi.org/files/Lebanese_Elections_Report_2009.pdf

Crishter Jonsson dan Karin Eggestam, 2007, Diplomacy and Conflict Resolution,

diakses dari:

http://busieco.samnet.sdu.dk/politics/nisa/papers/aggestam.doc

Colonel Fawaz Arab (LAF), 2012, UNIFIL Peacekeeping and Lebanese National Security, diakses dari:

http://www.dtic.mil/get-tr-doc/pdf?AD=ADA560849

INTERNET

UN, 2007, UN Force Commander Hold Talks with Lebanese and Israeli Military Officials, diakses dari:

http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=24239#.Uvu6Zvuu23M

UN, 2007, UN Blue Helmets Help Lebanese Mine Victims, diakses dari:

http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=24451#.Uwc7hCcyi58

UN, 2007, Press Coference by Lebanon Force Comander, diakses dari:

http://www.un.org/News/briefings/docs/2007/070905_UNIFIL.doc.htm

UN, Sixteenth Report of The Secretary-General of The Implementation of Security Council Resolution 1701, diakses dari:

(22)

5

UN, 2007, UN Blue Helmets Help Lebanese Mine Victims, diakses dari:

http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=24451#.Uwc7hCcyi58

UN, 2007, UN Mission’s Contributions by Country, diakses dari:

http://www.un.org/ar/peacekeeping/contributors/2007/nov07 5.pdf

UN, 2008, Lebanon: European Mariners take the Wheel of UN Coastal Fleet,

diakses dari: http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=25803 UN, 2009, UN Special Coordination for Lebanon Michael Williams Security

Council Concultations on Resolution 1701, diakses dari:

http://unscol.unmissions.org/portals/unscol/(12%2003%2010)%20UNHQ-Press%20Stakeout-Transcript.Eng.pdf

UN refugee agency, 2008, Leading Humanitarian mine Clearence in South Lebanon, diakses dari: http://www.unhcr.org/48ce8af72.html UN, 2009, The Situation in Middle East, diakses dari:

http://www.un.org/en/sc/repertoire/2008-2009/Part%20I/Middle%20East/08-09_Lebanon.pdf

UNIFIL, UNIFIL Facts and Figures, diakses dari:

http://www.un.org/en/peacekeeping/missions/unifil/facts.shtml

UNIFIL, UNIFIL Mandate, diakses dari:

http://www.un.org/en/peacekeeping/missions/unifil/mandate.shtml

UNIFIL, UNIFIL Civil Interaction, diakses dari:

http://unifil.unmissions.org/Default.aspx?tabid=11581&language=en-US

UNIFIL, 2009, Pre-Deployment Information Package, diakses dari:

http://www.peacekeepingbestpractices.unlb.org/pbps/Library/290709BIN UB.pdf

UNIFIL (UN), 2006, UNIFIL Maritime Task Force, diakses dari:

http://unifil.unmissions.org/Default.aspx?tabid=11584&language=en-US

UUD RI no.3 tahun 2002, tentang Pertahanan Negara. Diakses dari:

http://jdih.ristek.go.id/?q=system/files/perundangan/2132108722.pdf

UUD RI no. 34 tahun2004, tentang TNI. Diakses dari: http://ngada.org/uu34-2004bt.htm

Doktrin TNI Tri Dharma Eka Karya, diakses dari:

(23)

6

Peraturan Presiden RI no.7 tahun 2008, tentang Kebijakan Umum Pertahanan Negara. diakses dari:

http://jdih.ristek.go.id/?q=system/files/perundangan/2132108722.pdf

Bappenas, 2006, Bab 7: Pemantepan Politik Luar Negeri dan Peningkatan Kerjasama Internasional, diaksesdari:

http://www.bappenas.go.id/files/2213/5182/6876/bab-7-pemantapan-politik-luar-negeri-dan-peningkatan-kerjasama-internasional.pdf

KEMLU, 2010, Diplomasi Indonesia, diakses dari:

http://kemlu.go.id/Books/Buku%20Diplomasi%20Indonesia%202010.pdf

DEPLU, 2009, Hubungan Indonesia-Lebanon, diakses dari:

http://www.deplu.go.id/beirut/Pages/CountryProfile.aspx?IDP=1&l=id

Tabloid Diplomasi, 2010, Komitmen Indonesia terhadap Perdamaian di Timur Tengah, diakses dari:

http://www.tabloiddiplomasi.org/pdf/2010/DIPLOMASI%20JUli%202010 _2.pdf

Tabloid Dipomasi, 2012, Diplomasi Indonesia Konsisten Mengelola Perubahan,

diakses dari:

http://www.tabloiddiplomasi.org/pdf/2012/Tabloid%20Diplomasi%20Janu ari%202012.pdf

Tabloid Diplomasi, 2010, Kontingen Garuda XXIII-B/UNIFIL di Lebanon Selatan, diakses dari: http://www.tabloiddiplomasi.org/previous-isuue/91-april-2010/777-kontingen-garuda-xxiii-bunifil-di-lebanon-selatan.html

Indonesia Nation Defence Force Peacekeeping Center, 2012, Konflik Lebanon, diakses dari: http://www.pkc-indonesia.com/index.php/sejarah/kontingen-garuda-indonesia-di-wilayah-timur-tengah/konflik-libanon

Susilo Bambang Yudhoyono, 2006, Lebanon Sampaikan Penghargaan pada Indonesia, diakses dari:

http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2006/09/16/1045.html

TNI AD, 2012, Kontingen Garuda, wujud Implementasi diplomasi militer TNI,

diakses dari: http://www.tni.mil.id/view-37264-kontingen-garuda-wujud-implementasi-diplomasi-militer-tni.html

TNI AD, 2012, Satgas Indo Mcou menghadiri kegiatan summer camp for Children di desa Kleyya, Lebanon Selatan, diakses dari:

(24)

7

TNI AD, 2010, DMS (Directur of Missions Support) UNIFIL Memberi Solusi bagi Indobatt, diakses dari:

http://www.tni.mil.id/view-22115-dms+director+of+missions+support+unifil+memberi+solusi+bagi+indobat t.html

BBC, 2006, Fresh Israeli raids into Lebanon, diakses dari: http://news.bbc.co.uk/2/hi/5206110.stm

BBC, 2006, Israel Stop Attacks for 48 Hours, diakses dari:

http://news.bbc.co.uk/cbbcnews/hi/newsid_5230000/newsid_5230200/523 0226.stm

BBC, 2006, Lebanon PM revises air raid toll, diakses dari: http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/5252842.stm

CNN, 2006, Israel Halts airstrikes for 48 hours, diakses dari :

http://edition.cnn.com/2006/WORLD/meast/07/30/mideast.main/index.html?secti on=cnn_world

USA today, 2008, US Learns from Israel-Hizbullah war, diakses dari: http://usatoday30.usatoday.com/news/world/2008-02-13-hezbollah_N.htm?csp=34

Gov.UK, Embargoes and Sanctions on Lebanon, diakses dari: https://www.gov.uk/arms-embargo-on-lebanon

Government of Canada, Lebanon, diakses dari:

http://www.international.gc.ca/sanctions/lebanon-liban.aspx?lang=eng

Government offices of Sweden, 2006, Sanctions Againts Lebanon, diakses dari: http://www.government.se/sb/d/11882

David Eshel, 2000, The Israel-Lebanon Border Enigma, diakses dari: https://www.dur.ac.uk/ibru/publications/download/?id=179

Official Website TNI, 2010, DMS (Directur of Missions Support) UNIFIL Memberi Solusi bagi Indobatt, diakses dari: http://www.tni.mil.id/view-

22115-dms+director+of+missions+support+unifil+memberi+solusi+bagi+indobat t.html

(25)

8

Riliefweb, 2006, UNIFIL: Helping People in South Lebanon, diakses dari: http://reliefweb.int/report/lebanon/unifil-helping-people-south-lebanon

Johansen Halim, 2010, Indobatt menggelar pengobatan gratis di Lebanon,

diakses dari:

http://news.detik.com/read/2010/12/22/162447/1530936/468/indobatt-gelar-pengobatan-gratis-di-lebanon?nd771104bcj

Alahednews, 2006, Diary of the 2006 Zionist Aggresion on Lebanon, diakses dari: http://english.alahednews.com.lb/essaydetails.php?eid=11963&cid=385#. UuNy5tgxXDc

Jad Mouawad dan Steven Erlanger, 2006, Israel Strike Lebanon After Hizbullah Missile Attack, diakses dari:

http://www.nytimes.com/2006/07/17/world/middleeast/17mideast.html?pa gewanted=all&_r=0

The Moscow Times, 2006, Israel expend Attack into Lebanon, diakses dari: http://www.themoscowtimes.com/news/article/israel-expands-attacks-into-lebanon/203793.html

Jewis Virtual Library, 2006, Hizbullah: Terorist Attacks Againt Israel, diakses dari:

http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/Terrorism/hizattacks1.html

Gema Trisna Yudha, 2011, Indobatt Pulihkan Trauma Anak di Lebanon, diakses dari:

http://www.jurnas.com/news/34727/Indobatt_Pulihkan_Trauma_Anak_di_ Lebanon_2011/1/Internasional/Timur_Tengah

TNI AD, 2012, Satgas Indo Mcou menghadiri kegiatan summer camp for Children di desa Kleyya, Lebanon Selatan, diakses dari:

http://www.tniad.mil.id/?cat=175&paged=3

UN, 2009, The Situation in Middle East, diakses dari:

http://www.un.org/en/sc/repertoire/2008-2009/Part%20I/Middle%20East/08-09_Lebanon.pdf

UNSCR, 2008, Resolution 1832: The Situation on Middle East, diakses dari: http://unscr.com/en/resolutions/1832

TNI AD, 2012, Kontingen Garuda, wujud Implementasi diplomasi militer TNI,

(26)

9

Tabloid Diplomasi, 2009, UIFIL puji peran Indonesia dalam menjaga Perdamaian di Lebanon, diakses dari:

http://www.tabloiddiplomasi.org/previous-isuue/38-mei-2009/128-unifil-puji-peran-indonesia-dalam-menjaga-perdamaian-di-lebanon-.html

Official Website TNI, 2010, DMS (Directur of Missions Support) UNIFIL Memberi Solusi bagi Indobatt, diakses dari: http://www.tni.mil.id/view-

22115-dms+director+of+missions+support+unifil+memberi+solusi+bagi+indobat t.html

KEMLU, 2010, Bilateral Indonesia-Lebanon 2010: sebagai tahun peningkatan kerjasama, dikses dari:

http://www.deplu.go.id/Pages/News.aspx?IDP=3163&l=id

Nikky Sirait, 2013, 1.169 Prajurit TNI di Lebanon terima Medali PBB, diakses dari: http://jaringnews.com/politik-peristiwa/umum/47651/-prajurit-tni-di-lebanon-terima-medali-pbb

Wahyu Aji, 2013, Indobatt diminta memperketat Penjagaan, diakses dari: http://www.tribunnews.com/nasional/2013/12/29/indobatt-diminta-perketat-penjagaan

Tribunnews, 2012, Army Personnel Holds Free Medical Treatment in South Lebanon, diakses dari:

http://www.tribunnews.com/internasional/2012/01/07/prajurit-tni-gelar-pengobatan-gratis-di-lebanon-selatan

Antaranews, TNI kirim 850 Personil ke Lebanon, diakses dari:

http://www.antaranews.com/print/39958/tni-kirim-850-personel-ke-lebanon

Kompas, 2008, KRI Diponogoro Dikerahkan ke Lebanon, diakses dari:

(27)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Indonesia memiliki sasaran yang hendak dicapai dalam menjalankan politik luar negeri adalah kerjasama bilateral maupun multilateral, meningkatkan diplomasi Indonesia di dunia internasional dan berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dunia.1 Indonesia melaksanakan politik luar negerinya telah mencerminkan diplomasi yang melibatkan seluruh aspek bangsa. Indonesia terus berperan dalam upaya memelihara perdamaian dan keamanan dunia berdasarkan amanat pembukaan UUD 1945, baik di tingkat bilateral, regional, maupun internasional.

Indonesia dalam keanggotaannya di PBB sudah tiga kali sebagai anggota tidak tetap di Dewan Keamanan PBB, yaitu pada 1974-1975, 1995-1996 dan 2007-2008.2 Sejak tahun 1957 Indonesia mulai turut serta mengirim pasukannya dalam misi perdamaian PBB, demi masalah kemanusiaan, memelihara perdamaian dan keamanan dunia internasional berdasarkan amanat UUD 1945. Hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara di dunia terkesan baik, karena Indonesia menjalankan selogan politik luar negeri era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yaitu Thousand Friends Zero Enemy. Melihat hubungan Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah sangat baik

1

Bappenas, 2006, Bab 7: Pemantepan Polit ik Luar Negeri dan Peningkatan Kerjasama

Int ernasional, diaksesdari: ht t p:/ / ww w .bappenas.go.id/ files/ 2213/ 5182/ 6876/ bab-7-pem ant apan-polit ik-luar-negeri-dan-peningkat an-kerjasam a-int ernasional.pdf(30/ 11/ 2013, 13:34 WIB)

2

(28)

dikarenakan faktor kesamaan identitas agama yang mayoritas masyarakatnya beragama islam.

Hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah terjalin dengan baik, terlihat dari orientasi politik luar negeri Indonesia pada tahun 1950-an tegas memihak negara-negara Timur Tengah. Indonesia tegas mendukung perjuangan rakyat Palestina, dan juga mendukung perjuangan kemerdekaan rakyat Tunisia, Aljazair dan Maroko. Indonesia memberikan dukungan kepada Mesir ketika menasionalisasi terusan Suez, ikut mengajukan resolusi penarikan pasukan Inggris, Israel dan Perancis dari Mesir. Indonesia juga berpartisipasi dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB di Timur Tengah melalui UNEF (United Nations Emergency Force) dengan mengirimkan kontingen pasukan Garuda I.3 Demikian juga hubungannya dengan Libya, terlihat dari saling dukungnya kedua negara dalam pengusulan dan pencalonan di badan-badan internasional seperti ITU, masalah Palestina, masalah nuklir untuk tujuan damai, baik di PBB dan OKI.4

Tahun 2010 merupakan peringatan 63 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Mesir yang diperingati dengan serangkaian kegiatan berupa seminar di dua perguruan tinggi Mesir, dan resepsi diplomatik yang dimeriahkan dengan pertunjukan beragam seni budaya Indonesia-Mesir. Hubungan baik tersebut terlihat di berbagai organisasi regional dan multilateral seperti di PBB, OKI, GNB

3

Harw ant o Dahlan, M enghidupkan Kembali Komit men di Timur Tengah, diakses dari: ht t p:/ / journal.unair.ac.id/ filerPDF/ M icrosoft

%20Word%20-%201%20Harw ant o%20Dahlan,%20oke.pdf (30/ 11/ 2013, 23:53 WIB)

4

KEM LU, 2010, Diplomasi Indonesia, diakses dari:

(29)

dan G77. Begitu juga hubungan Indonesia dan Tunisia, pada tahun 2010 ke dua negara memperingati 50 tahun hubungan diplomatik yang telah dimulai sejak tahun 1960.5 Kemudian komitmen Indonesia dalam mendukung proses perdamaian di Timur Tengah dan mendorong berdirinya negara Palestina yang bebas merdeka sesuai dengan prinsip two-state solution, sesuai dengan semangat yang terkandung dalam Resolusi DK PBB No. 242 (1967), 338 (1973), Arab Peace Initiative (2002), Peace Roadmap (2003), dan kerangka Annapolis (2007).6 Hubungan diplomatik yang harmonis antara Indonesia dan negara-negara Timur Tengah merupakan pencapaian yang positif dan harus terus ditingkatkan, berdasarkan kesamaan identitas agama yang mayoritas masyarakat beragama islam. Hubungan Indonesia dan Lebanon telah terjalin sejak dulu, bermula sejak pengumuman pernyataan pengakuan de-jure kepada Indonesia oleh Presiden Lebanon Bechara El-Khoury pada tanggal 19 juli 1947. Lebanon merupakan negara ke tiga setelah Mesir dan Suriah yang mengakui Indonesia menjadi negara merdeka, setelah itu Indonesia dan Lebanon terus meningkatkan hubungan diplomatik mereka dalam aspek politik, ekonomi, sosial budaya dan penerangan.7 Indonesia harus terus menjaga hubungan yang harmonis dengan negara-negara Timur Tengah, walaupun dikawasan tersebut sering tercetus konflik.

Pada pertengahan tahun 2006, bergejolaknya konflik di kawasan Timur Tengah antara Israel dan Hizbullah. Situasi yang sangat mencekam di Lebanon

5

ibid

6

Tabloid Diplom asi, 2010, Komit men Indonesia terhadap Perdamaian di Timur Tengah, diakses dari: ht t p:/ / w w w.t abloiddiplom asi.org/ pdf/ 2010/ DIPLOM ASI%20JUli%202010_2.pdf (1/ 12/ 2013, 12:50 WIB)

7

DEPLU, 2009, Hubungan Indonesia-Lebanon, diakses dari:

(30)

karena perang terus bergejolak dan belum ada tanda-tanda untuk bisa dihentikan. Indonesia aktif berdiplomasi di PBB dan negara-negara OKI, aktif berkomunikasi ke Lebanon dan Israel melalui pihak ketiga dan meyakinkan bahwa Indonesia sangat siap untuk mengirim pasukan perdamaian ke Lebanon dalam situasi seperti itu.8

Pada saat itu merupakan momentum bagi Indonesia mempertahankan komitmen dalam turut serta menjaga perdamaian di Timur Tengah dengan menyerukan gencatan senjata demi kestabilitasan keamanan dunia internasional. Indonesia menunjukkan rasa kepedulian akan keamanan di dunia internasional dan siap membantu demi terciptanya perdamaian bagi kedua belah pihak, sejalan dengan amanat pembukaan UUD 1945 dan tetap menjaga komitmen Indonesia dalam setiap misi pemeliharaan perdamaian di bawah mandat PBB di dunia Internasional.

Memelihara perdamaian di bawah mandat PBB merupakan trend yang positif bagi Indonesia di dunia internasional. Dikeluarkannya Resolusi DK PBB Nomor 1701 pada tanggal 11 agustus 2006 disambut baik oleh Indonesia, Pemerintah dan DPR RI telah sepakat mengirim pasukan perdamaian untuk bergabung bersama pasukan UNIFIL lainnya dengan catatan bahwa pasukan perdamaian Indonesia memiliki tugas yang jelas, yaitu menjaga proses perdamaian dan semuanya harus berdasar perintah resmi PBB. Pemerintah Indonesia menolak apabila pasukan perdamaian Indonesia bertugas untuk melucuti senjata Hizbullah. Sikap Indonesia tersebut sejalan dengan penegasan

8

(31)

Sekjen PBB Kofi Annan, sikap Sekjen PBB tersebut berlawanan dengan keinginan sejumlah Negara khususnya Israel dan Amerika Serikat yang menginginkan agar UNIFIL juga melakukan pelucutan senjata Hizbullah.9

Indonesia memperlihatkan sikap yang tegas dalam penyelesaian konflik Israel-Hizbullah di Lebanon, terlihat pada pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Lebanon, Emille Lahoud di Hotel Nacional de Cuba

di Havana. pada saat sela-sela sidang KTT GNB 15 september 2006, menurut Juru Bicara Presiden Bidang Luar Negeri, Dino Patti Djalal, dalam pertemuan tersebut dibahas beberapa hal mengenai situasi di Lebanon. “Presiden SBY menjelaskan mengenai rencana pengiriman pasukan perdamaian Indonesia ke Lebanon, menjelaskan bahwa pasukan perdamaian sudah siap dan dalam waktu dekat akan mengirim advance team, dan awal bulan depan pasukan perdamaian Indonesia sudah dapat mendarat di Lebanon menjalankan tugasnya memperkuat UNIFIL. Presiden SBY menekankan pentingnya masyarakat dunia menjamin implementasi dari Resolusi DK PBB 1701, dan Indonesia akan berupaya sekuat mungkin untuk berjuang”.10 Terlihat bahwa Indonesia menjaga komitmen dalam memelihara perdamaian dunia dan menjalankan diplomasi sesuai arahan politik luar negeri Indonesia.

Penugasan Kontingen Garuda dalam konflik Israel-Hizbullah di Lebanon merupakan bentuk diplomasi Indonesia di dunia internasional, hal tersebut

9

Indonesia Nat ion Defence Force Peacekeeping Cent er, 2012, Konflik Lebanon, diakses dari: ht t p:/ / w w w .pkc-indonesia.com / index.php/ sejarah/ kontingen-garuda-indonesia-di-wilayah-t im ur-kontingen-garuda-indonesia-di-wilayah-t engah/ konflik-libanon (12/ 10/ 2013, 19:43 WIB)

10

Susilo Bam bang Yudhoyono, 2006, Lebanon Sampaikan Penghargaan pada Indonesia, diakses

(32)

merupakan salah satu wujud implementasi dari diplomasi militer yang dilakukan Indonesia di bawah mandat PBB yang dimulai sejak tahun 1957. Dalam pengiriman Kontingen Garuda nuansa diplomasi terasa sangat kental, bahkan tidak kalah penting dibandingkan tugas utama yang diembannya sebagai pasukan penjaga perdamaian di wilayah negara konflik.11 Partisipasi Indonesia dalam penyelesaian konflik Israel-Hizbullah di Lebanon di bawah mandat PBB merupakan arahan dari nilai-nilai yang terkandung dalam UUD 1945 yang bertujuan untuk turut serta dalam pemeliharaan perdamaian di dunia internasional.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis menarik rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana peran diplomasi Indonesia dalam penyelesaian konflik Israel-Hizbullah di Lebanon ?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui peran diplomasi Indonesia menugaskan Kontingen Garuda bergabung dalam pasukan perdamaian PBB (UNIFIL) dalam penyelesaian konflik Israel-Hizbullah di Lebanon demi terciptanya perdamaian di dunia internasional.

11

(33)

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memberikan pengetahuan sejauh mana peran diplomasi militer Indonesia dalam upaya memelihara dunia internasional bergabung dalam pasukan UNIFIL di bawah mandat PBB dalam penyelesaian konflik Israel-Hizbullah di Lebanon tahun 2006-2013.

1.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ataupun sering disebut sebagai literatur riview yang penulis dapatkan diantaranya adalah skripsi yang dilakukan oleh Aryo Wicaksono yang berjudul Peran United Nation Interim Force in Lebanon (UNIFIL) dalam Konflik Israel-Hizbullah di Lebanon Selatan 2006-2008.12 Dalam tulisannya dipaparkan konflik tercetus akibat penculikan dua tentara israel oleh kelompok Hizbullah, hal tersebut yang menyebabkan saling serang dan mengakibatkan banyak korban berjatuhan dari kedua belah pihak dan merusak infrstruktur masyarakat sipil. Setelah keluarnya resolusi dari DK PBB no. 1701, pasukan perdamaian PBB membantu menyelesaikan konflik tersebut.

Tulisan ini menganalisa bagaimana peran PBB (UNIFIL) dalam menyesaikan konflik Israel-Hizbullah di Lebanon Selatan, menjelaskan eksistensi PBB dalam menjaga perdamaian dunia. Peran UNIFIL dalam menyelesaikan konflik berdasarkan resolusi PBB no. 1701 demi memberikan kestabilitasan keamanan domestik Lebanon dan berdampak bagi hubungan Lebanon dengan negara-negara lain di kawasan. Dalam kurun waktu 2006-2008 UNIFIL mampu

12

Aryo Wicaksono, 2009, Peran UN Int erm Force in Lebanon (UNIFIL) dalam Konflik Israel-Hisbullah di Lebanon Selatan 2006-2008, diakses dari:

(34)

memberikan keamanan dan perdamaan di Lebanon. Namun UNIFIL mendapatkan hambatan dalam menciptakan kondisi damai ialah belum terselesainya proses pengembalian tawanan. Penelitian ini bersikap deskriptif menggunakan teori

peacekeeping operation, penggunaan teori peacekeeping operation mampu menjelaskan operasi perdamaian yang dilakukan UNIFIL di Lebanon. Hanya menjelaskan peran UNIFIL menjaga perdamaian di Lebanon sampai tahun 2008, tidak menjelaskan tugas UNIFIL dalam resolusi DK PBB no. 1832 sampai pada tahun 2009 untuk melanjutkan mandat PBB pada perjanjian perdamaian.

Penelitian yang ke dua yang penulis temukan dilakukan oleh Tami Amanda Jacoby yang berjudul Conflik in Lebanon: On the Perpetual Threshold.13 Dalam penelitian ini memaparkan konflik terjadi pada 12 juli 2006 yang disebabkan Hizbullah melakukan penyerangan terhadap Israel dan menculik dua tentara Israel yang bernama Ehud Goldwasser dan Eldad Regev. Pada waktu yang sama Hizbullah menyerang bagian utara Israel dengan roket Katyusha, kemudian Israel memberikan serangan balasan ke Lebanon terhadap masyarakat sipil dan menghancurkan infrastruktur di Lebanon, perang. Menjelaskan keinginan Israel untuk kembali pada British mandat (1923-1948), israel dan Lebanon menjadi tanah surga orang kristen. Menghancurkan Hizbullah merupakan kelompok penentang Israel yang telah melekat dalam tubuh negara Lebanon. Israel menginginkan Lebanon menjadi negara yang kuat dan berdemokrasi, sehingga pengaruh anti Israel dari luar tidak masuk ke Lebanon,

13

(35)

hal tersebut akan memberikan pengaruh yang positif bagi hubungan diplomatik Israel-Lebanon.

Melihat peran dari kumunitas internasional menghentikan konflik tersebut, pasukan UNIFIL yang bersikap netral dan menjalankan mandat dari resolusi DK PBB 1701 dalam penghentian konflik. Mengamankan daerah perbatasan antara Israel dan Lebanon dalam upaya penghentian konflik, Tami Amanda Jacoby berpendapat komunitas internasional belum melakukan peran positif terhadap konflik Israel-Hizbullah. Pendapat Tami Amanda Jacoby tersebut dikarenakan penelitian ini dilakukan pada tahun 2007, sedangkan pasukan perdamaian PBB tetap berada di Lebanon sampai tahun 2014 ini berdasarkan mandat PBB di Lebanon demi mempertahankan penghentian pertempuran.

Penelitian ke tiga yang penulis temukan adalah penelitian oleh Indriana Kartini yang berjudul Peran Indonesia dalam Pemeliharaan Perdamaian PBB14. Dalam tulisannya, Indriana Kartini menganalisis peran Indonesia dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB dibahas dalam tiga bagian. Bagian pertama menjelaskan perubahan fokus dan mandat misi perdamaian PBB ke arah non tradisional. Misi perdamaian PBB saat ini tidak hanya menjalankan peran tradisional, yakni mengawasi gencatan senjata dan hanya menggunakan kekuatan militer untuk membela diri, namun juga berperan dalam penanganan situasi darurat kemanusiaan. Tidak hanya itu, misi pemeliharaan perdamaian PBB juga menjadi pelindung rakyat sipil.

14

(36)

Bagian kedua menganalisis landasan konsitusi dari partisipasi Indonesia dalam misi perdamaian PBB yang tetap menjaga komitmen terhadap nilai-nilai kemerdekaan yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945. Bagian terakhir adalah menganalisa peran Indonesia dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB. Sejak Indonesia mengirimkan Kontingen Garuda XXIII-A/UNIFIL ke Lebanon tahun 2006, Indonesia masuk dalam peringkat ke-16 negara kontributor pasukan/polisi (Troops/Police Contributing Country), dengan jumlah personil sebanyak 1.795. Ranking Indonesia melonjak drastis dimana sebelumnya hanya menduduki ranking ke-47 dengan 199 personil di tahun 2005. Dalam penelitian Indriana Kartini tidak menjelaskan secara spesifik dimana Kontingen Garuda berperan menyelesaikan konflik, menjelaskan secara umum peran yang diemban Kontingen garuda berdasarkan amanat pembukaan UUD 1945 di seluruh dunia.

Penelitian ke empat yang penulis temukan adalah penelitian oleh Ray Murphy yang berjudul UN Peacekeeping in Lebanon: A Case Study.15 Dalam penelitiannya, Ray Murphy mengamati peran UNIFIL menjalankan mandat dari PBB dari konflik 1978 yang terjadi di Lebanon berdasarkan resolusi 425 dan 426. Masalah dapat terlihat ketika pada tahun 2006 tercetus konflik lagi di Lebanon, mengasumsikan bahwa resolusi 425 bersifat jangka pendek dalam penyelesaian konflik di Lebanon 1978. Konflik antara Israel-Hizbullah di Lebanon tahun 2006 merupakan tugas UNIFIL dalam penyelesaian konflik berdasarkan resolusi DK PBB no. 1701. Menjabarkan resolusi DK PBB no.1701 dalam menjelaskan peran UNIFIL. Adanya pandangan Ray Murphy yang sulit dijalankan, yaitu

15

Ray M urphy, 2008, UN Peacekeeping in Lebanon: A Case Study, diakses dari:

(37)

Especially difficult is paragraph 8 which calls for “security arrangements to prevent the resumption of hostilities and the creation of a demilitarized zone between the so-called Blue Line between Israel and Lebanon and the Litani river.

Israel berharap UNIFIL dapat melucuti senjata Hizbullah, bagaimanapun hal ini tak pernah terjadi dikarenakan dalam resolusi tersebut tidak jelas siapa yang akan melucuti senjata Hizbullah. Hanya tercantum tentara Lebanon akan di bantu oleh UNIFIL karena pemerintahan dan tentara Lebanon sangat lemah untuk melawan Hizbullah. Dalam penelitian ini melihat implementasi resolusi PBB yang di jalankan UNIFIL dalam menyelesaikan konflik, namun tidak spesifik menjelaskan resolusi konflik di Lebanon, dalam penelitian ini juga menjelaskan resolusi konflik di Kosovo dan di Somalia yang di lakukan pasukan perdamaian PBB.

Penelitian kelima yang penulis temukan adalah penelitian yang ditulis oleh

Bangkit Rahmat Tri Widodo yang berjudul Misi Pemelihara Perdamaian Indonesia dalam Mendukung Politik Luar Negeri Bebas Aktif, mengemukakan bahwa Indonesia berperan aktif dalam misi perdamaian PBB berdasarkan politik luar negeri Indonesia yaitu bebas aktif dalam rangka meningkatkan peran dan posisi Indonesia dalam lingkup Global. Aktif dalam menjaga perdamaian dunia dan merupakan isi dari pembukaan UUD 1945 alinea ke-4.16 Dalam penelitian ini Bangkit Rahmat Tri Widodo mendiskripsikan peran Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia melalui misi perdamaian PBB yang dipaparkan menurut

16

Bangkit Rahm at Tri Widodo, 2010, M isi Pemeliharaan Perdamaian Indonesia dalam M endukung

Polit ik Luar Negeri Bebas Akt if, di akses dari:

(38)

pemimpin Indonesia dari tahun ke tahun dan didasari Politik Luar Negeri Bebas Aktif.

Berawal dari pemimpinan Presiden Soekarno, Presiden Soeharto sampai pada era Reformasi (Bj Habibie, Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarno Putri). Melihat sinergi penggunaan soft power (keberhasilan demokrasi, mayoritas islam dan posisi penting di GNB) (Josept Nye), dan hard power (misi pemelihara perdamaian) memperkokoh smart power (politik luar negeri Indonesia dalam rangka meningkatkan peran dan posisi Indonesia dalam tataran Global). Menganalisa peran Kontingen Garuda dalam misi pemelihara perdamaian sebagai bentuk pelaksanaan Politik Luar Negeri Bebas Aktif, lebih pada pendekatan sikap Indonesia menggunakan Politik Luar Negeri Bebas Aktif di lingkungan eksternalnya dalam rangka meningkatkan peran dan posisi Indonesia dalam dunia internasional.

Berdasarkan ke lima penelitian di atas sebagai rujukan literatur review

(39)
(40)

 Menjelaskan peran

-  Menjabarkan dari sejarah

konflik Lebanon 1978 resolusi 425 dan konflik Lebanon 2006 Resolusi 1701 dalam menjelaskan peran UNIFIL.

(41)

 Dalam penelitian ini

(42)

 Pasukan Indonesia berperan dalam keberhasilan satuan pasukan UNIFIL

membawa kestabilitasan keamanan di Lebanon.

1.6 Kerangka Konseptual

1.6.1 Konsep Diplomasi Militer

Diplomasi dapat diartikan sebagai tindakan yang dilakukan dalam hubungan internasional dengan cara negosiasi yang memberikan adanya kepercayaan dari pada menggunakan militer, propaganda maupun kekerasan. Diplomasi secara damai merupakan jalan utama dalam memelihara perdamaian, jika hal tersebut tidak berhasil, penggunaan militer merupakan jalan terakhir yang dibutuhkan dari beberapa pertimbangan.

Militer merupakan alat diplomasi bagi sebuah negara di dunia internasional, baik dengan cara menjalin kerja sama maupun untuk mencapai kepentingan bersama yaitu perdamaian dunia. Diplomasi militer merupakan cara untuk mencapai perdamaian, militer bukan lagi untuk memaksa, mengancam maupun kekerasan. Militer digunakan sebagai alat berdiplomasi, merupakan alat kebijakan luar negeri suatu negara untuk menjalin diplomatik dengan negara lain di dunia internasional.

(43)

mencermati teror atau permasalahan dari dunia internasional dan banyak hal yang positif yang dapat dilakukan, salah satunya adalah partisipasi dalam misi perdamaian PBB. Ikut serta dalam misi perdamaian PBB dalam mencegah konflik dan memelihara perdamaian dunia menggunakan instrumen militer dengan menugaskan pasukan perdamaian (peacekeeper) merupakan hal yang positif dalam penggunaan kapabilitas militer.17

Indonesia Ikut serta dalam memelihara perdamaian dunia dalam misi perdamaian PBB dengan mengirimkan militer ke negara-negara berkonflik. Mengirimkan Kontingen Garuda dalam misi perdamaian PBB dalam konflik Israel-Hizbullah di Lebanon merupakan diplomasi militer yang dilakukan Indonesia. Kontingen Garuda yang tergabung dalam pasukan UNIFIL melakukan resolusi konflik untuk menciptakan perdamaian berdasarkan resolusi DK PBB 1701. Pengiriman Kontingen Garuda merupakan wujud implementasi diplomasi militer sehingga penulis menggunakan konsep diplomasi militer untuk menjelaskan kebijakan pemerintah Indonesia menggunakan militer dalam menjalankan diplomasinya di dunia intenasional. Dalam empat pillar diplomasi salah satunya adalah prinsip, Indonesia melakukan diplomasi militer ke Lebanon dalam mempertahankan komitmen berdasarkan amanat UUD 1945.

17

KA M ut hanna, 2011, M ilitary Diplomacy, diakses dari:

(44)

1.6.2 Konsep Resolusi Konflik

Konflik yang terjadi di dunia internasional disebabkan banyak hal, baik penyerangan, masalah perbatasan, etnis, maupun konflik berdasarkan sejarah kedua negara yang berkonflik belum menemui titik temu dalam perjanjian damai. Pencegahan konflik membutuhkan solusi dari banyak aspek-aspek yang dipertimbangkan sehingga perdamaian dapat terus dijaga demi keberlanjutan hubungan di dunia internasional. Ahli studi konflik dalam mendifinisikan resolusi konflik berdasarkan penekanannya masing-masing, Menurut Peter Wallensteen mendifinisikan resolusi konflik mengandung tiga unsur penting, yaitu:

Pertama, adanya kesepakatan dari pihak-pihak yang berkonflik dan dituangkan dalam dokumen resmi seperti membuat perjanjian yang ditandatangani dan menjadi pegangan untuk selanjutnya bagi semua pihak. Kesepakatan dapat dilakukan secara rahasia atas persetujuan dari pihak-pihak yang berkonflik dengan pertimbangan tertentu yang bersifat sangat subyektif. Kedua, pihak-pihak yang berkonflik mengakui dan menerima keberadaan dari pihak lain sebagai subyek. Sikap ini sangat penting untuk bekerja sama selanjutnya dalam menyelesaikan konflik secara tuntas, karena pihak lain tersebut berperan sebagai mediator. Ketiga, pihak-pihak yang berkonflik juga setuju untuk mengakhiri segala tindakan kekerasan sehingga proses pembangunan rasa saling percaya dapat berjalan sebagai landasan perdamaian.18

Resolusi konflik menggunakan instrumen militer tidak selamanya melahirkan kekerasan maupun penghancuran, selain untuk menjaga diri sendiri,

18

(45)

pasukan perdamaian juga mampu menjaga masyarakat sipil dan dibekali keahlian sebagai mediator dalam penyelesaian konflik. Partisipasi Indonesia dalam menyelesaikan konflik Israel-Hizbullah di Lebanon mengirim Kontingen Garuda merupakan langkah yang positif dalam memelihara perdamaian dunia.

Dalam salah satu draf dari handbook Crister Johnson dan Karin Eggestam yang berjudul Diplomacy and Conflict Resolution, memaparkan ada enam makna diplomasi yang berbeda dan berada dalam satu bantalan resolusi konflik. Ke enam makna tersebut yaitu diplomasi bermakna isi, pelaksanaan, negosiasi, pelayanan diplomatik, cara dan seni (skill).19 Penelitian yang dilakukan penulis menggunakan pendekatan diplomasi dalam penyelesaian konflik Israel-Hizbullah, sehingga penggunaan konsep resolusi konflik sangat sesuai dengan penelitian tersebut.

1.7 Kerangka Pemikiran

1.7.1 Peringkat Analisis

Untuk lebih mempermudah dalam penelitian ini maka penulis dapat menentukan lebih dulu variabel-variabelnya, dan dalam penelitian ini penulis menggunakan dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen yang ditunjukkan pada:

Variabel independen: Indonesia sebagai anggota PBB berperan aktif dalam misi perdamaian dunia berdasarkan politik luar negeri Indonesia dan amanat pembukaan UUD 1945, sekaligus menjadi unit eksplanasi.

19

(46)

Variabel dependen: Penyelesaian konflik Israel-Hizbullah di Lebanon demi terciptanya perdamaian di dunia internasional di bawah mandat PBB, sekaligus menjadi unit analisa.

1.7.2 Tipe Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian eksplanatif yaitu penelitian yang mengungkapkan hubungan antara variabel penelitian yaitu variabel dependen dan variabel independen. Analisa dalam penelitian ini digunakan sebagai aspek pengujian atas hipotesa yang telah dirumuskan.

1.7.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan jenis data sekunder, yaitu melalui informasi-informasi yang telah terangkum dalam buku-buku dan yang tersedia dalam media massa, artikel-artikel dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan objek penelitian dalam media elektronik. Data-data yang penulis dapatkan melalui media-media tersebut dikumpulkan untuk kemudian diolah dan dipilah serta di analisis untuk dijadikan sebuah tulisan.

1.7.4 Teknik Analisa Data

(47)

Data terpilih kemudian akan dipahami dan dijelaskan melalui pemahaman intelektual yang logis. Sehingga dapat diperoleh kesimpulan yang jelas dan ilmiah.

1.7.5 Batasan Waktu

Penelitian yang dilakukan penulis menganalisa peran diplomasi militer Indonesia dalam mengirim Kontingen Garuda ikut serta bergabung dalam pasukan perdamaian UNIFIL di bawah mandat PBB dalam penyelesaian konflik Israel-Hizbullah di Lebanon tahun 2006-2013 demi mencapai perdamaian di dunia internasional.

1.8 Hipotesa

(48)

1.9 Sistematika Penulisan

BAB II

Konflik Israel-Hizbullah

2.1 Sejarah Konflik Israel-Hizbullah

2.2 Kronologis Konflik Israel-Hizbullah 2006

2.2.1 Posisi Hizbullah di Lebanon dalam Menghadapi Israel 2.2.2 Posisi Israel dalam Menghadapi Hizbullah

2.3 Keterlibatan Pihak Asing

2.4 Dampak Keterlibatan Pihak Asing

2.5 Keterlibatan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)

BAB III

Posisi Pasukan Indonesia di UNIFIL

3.1 Pasukan UNIFIL (United Nation Interim Force in Lebanon) 3.1.1 Angkatan Darat UNIFIL

3.1.2 MTF (Maritime Task Force)

3.2 Keterlibatan Indonesia bergabung dalam UNIFIL 3.3 Posisi Pasukan Indonesia di Lebanon

BAB IV

Diplomasi Militer Indonesia

4.1 Peran Indonesia dalam UNIFIL terhadap Penyelesaian Konflik Israel-Hizbullah

(49)

4.2 Peran Indonesia Membantu Masyarakat Sipil Lebanon 4.3Respon Internasional terhadap Pasukan Indonesia

BAB V

PENUTUP

Gambar

Tabel 1.5. Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan pengkajiari masalah khusus ini adalah mempelajari faktor dan pa-- rameter yang berpengaruh pada penetapan harga pasar, simulasi model estimasi harga pasar pada

dapa pat t ju juga ga di dise sebu but t se seba baga gaii  pulse  pulse generator  generator  #=atio #=ational nal %emico %emiconduct nductor, or, 200$. I)

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian ini akan membahas mengenai sistem informasi geografis pemetaan jalan desa yang dapat

Modulus elastis merupakan factor yang sangat penting yang akan mempengaruhi kinerja perkerasan aspal karena apabila nilai modulus elastis rendah maka perkerasan mudah retak

-edangkan untuk pemasangan alarm kebakaran ini bisa ditempatkan di sekitar bahan yang mudah terbakar atau tempat tempat yang berpotensi terjadinya kebakaran, dan sepertinya jika

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Masjid Pakualaman sarat dengan nilai-nilai yang terkandung dalam perhitungan kosmologi Jawa se- bagai bentuk harmoni

Berdasarkan data observasi pada Pinisi Resto, penulis merancang sebuah produk meja dan kursi dengan menerapkan teknologi yang sesuai agar dapat membantu memudahkan

Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang aktif dan memiliki kebugaran kardiovaskular yang bagus memiliki resiko masalah kesehatan yang lebih rendah meskipun kolesterol,