• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION PADA KELAS IV SDN 101777 SAENTIS T.A 2015/ 2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION PADA KELAS IV SDN 101777 SAENTIS T.A 2015/ 2016."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

A QUESTION PADA KELAS IV SDN 101777 SAENTIS T.A 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

MASTIUR TAMBUNAN NIM. 1123311042

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)
(5)

Nama : Mastiur Tambunan Nim : 1123311042

Tempat/ Tanggal lahir : Parinsoran, 27 Maret 1994

Anak : 1 dari 3 saudara

Alamat : Parinsoran, Kec. Garoga

Nama Ayah : B. Tambunan

Nama Ibu : L. Hutapea, Am.Keb

Pekerjaan Orang Tua : Wirausaha

II. Riwayat Pendidikan

No. Nama Sekolah Tahun

1. SD Negeri 173229 Parinsoran 2006

2. SMP Swasta Budi Murni-1 Medan 2009

3. SMA Swasta Budi Murni-1 Medan 2012

4. S1- PGSD Universitas Negeri Medan (UNIMED) 2016

(6)

i

MASTIUR TAMBUNAN, NIM 1123311042, “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar PKn Dengan Model Pembelajaran Learning Starts With A Question Pada Kelas IV SDN 101777 Saentis T.A 2015/ 2016”. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian yang dilakukan di SD Negeri 101777 Saentis dengan tujuan untuk membuktikan apakah penerapan model pembelajaran Learning Starts With

A Question dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran PKn

dengan sub pokok bahasan Sikap Terhadap Globalisasi di Lingkungan sekitar di kelas IV SD Negeri 101777 Saentis kec. Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2015/2016. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 101777 Saentis Kec. Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 30 orang siswa. Instrument penelitian menggunakan lembar observasi berupa chek-list motivasi siswa.

Hasil penelitian dari lembar observasi motivasi belajar siswa diketahui bahwa pada siklus I pertemuan I diperoleh hanya 1 orang yang termotivasi dengan persentase 3,33% dan selebihnya sebanyak 4 orang cukup termotivasi dengan persentase 13,33% serta 25 orang masih belum termotivasi dengan persentase 83,33%. Pada siklus I pertemuan terjadi peningkatan yaitu 5 siswa telah termotivasi dengan persentase 16,67%, 12 siswa yang cukup termotivasi dengan persentase 40% dan sisanya sebanyak 13 siswa masih belum termotivasi dengan persentase 43,33%. Setelah peneliti melakukan perbaikan pengajaran pada siklus II maka hasil motivasi siswa pun menjadi semakin meningkat yaitu pada siklus II pertemuan I sebanyak 3 orang sangat termotivasi dengan persentase 10%, 16 siswa yang termotivasi dengan persentase 53,33%, 9 orang cukup termotivasi dengan persentase 30% dan selebihnya 2 orang belum termotivasi dengan persentase 6,67%. Sedangkan pada siklus II pertemuan II sebanyak 14 siswa sangat termotivasi dengan persentase 47% dan selebihnya 16 siswa dengan persentase 53% termotivasi. Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini diharapkan kepada guru untuk menerapkan model Learning Starts

With A Question ketika proses pembelajaran berlangsung agar siswa memiliki

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur bagi Tuhan Yesus Kristus atas segala anugerah dan kasih

setiaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul ’’Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar PKn Dengan Model Pembelajaran Learning Starts With A QuestionPadaKelas IV SDN 101777 Saentis Tahun Ajaran 2015/ 2016”.

Penulisan Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam

memperoleh gelar sarjana pendidikan pada jurusan Pendidikan Guru Pra Sekolah dan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

ditemui kekurangan yang harus diperbaiki, hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan pengalaman penulis.

Selama dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis namun semua itu dapat diatasi karena bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan

terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Univeristas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED. 3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik,

(8)

iii

Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD dan

Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PPSD

5. Bapak Drs. Demmu Karo-karo, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang penuh kesabaran dan perhatian memberikan ilmu, bimbingan, pengarahan, petunjuk demi terselesaikannya skripsi ini.

6. Bapak Drs. Robenhart Tamba, M.Pd, Ibu Dra. Eva Betty S, M.Pd dan Ibu

Dra. Sorta Simanjuntak, MS selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan bagi penulis.

7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Staf Pegawai Administrasi FIP UNIMED. 8. Bapak Suriyanto selaku Kepala Sekolah SDN 101777 Saentis Kecamatan

Percut Sei Tuan yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian serta

Bapak dan Ibu guru SDN 101777 Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan yang telah banyak memberikan bantuan dan kerjasama selama penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut.

9. Teristimewa dan yang terkasih buat kedua orang tua penulis ayahanda B. Tambunan dan ibunda L. Hutapea,Am.Keb yang selalu mendoakan,

membimbing, memberikan kasih sayang dan semangat baik berbentuk moral maupun materi bagi penulis selama penulis menempuh pendidikan dan penyelesaian skripsi ini.

10.Buat adik-adikku terkasih Poniton Tambunan dan Boston Tambunan yang selalu mendoakan dan memberi semangat bagi penulis dalam penyelesaian

(9)

iv

11.Terkhusus kepada keluarga besar Tambunan dan juga Hutapea yang selalu mendoakan, memberikan semangat dan mendukung secara materi dalam penyelesaian skripsi ini.

12.Yang terkasih buat teman spesial Albinur Pasaribu yang selalu mendoakan, dan membantu dengan sepenuh hati dalam penulisan skripsi

ini, sahabat-sahabat saya Estaurina Naibaho, Melisa Lili Anggreny br. Ginting, Valentina Lumbantoruan Hutapea, yang selalu mendoakan, memberi semangat dalam penulisan skripsi ini, keluarga kecil Rogate

(Elma, Hengky, Jeny, Prisky, Winda) yang selalu mendoakan dan memberi semangat kepada penulis dan juga kakak P’KK kami K’Rini

serta PUSH (Benty, Citra, Pasda, Renata) dan juga amang boru Jony yang selalu mendoakan, member semangat serta meminjamkan charger laptop demi penyelesaian skripsi ini.

13.Rekan-rekan satu kelas B ekstensi 2012 yang saling menyemangati dalam penulisan skripsi ini.

14.Juga buat rekan-rekan satu Dosen PS, yang saling menyemangati, dan

membantu dalam penulisan skripsi ini dan semangat selalu teman-teman. Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis

mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu

(10)

v

Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam memperkaya khasanah Ilmu Pendidikan. Akhirnya penulis mengucapkan

terimakasih, semoga skripsi ini berguna bagi kita semua khususnya para pembaca.

Medan, 31 Maret 2016

(11)

vi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian... 6

1.6 Manfaat Penelitian... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1 Kerangka Teori ... 8

2.1.1 Pengertian Motivasi... 8

2.1.2 Pengertian Belajar ... 10

2.1.3 Pengertian Motivasi Belajar ... 11

2.1.4 Ciri-ciri Motivasi Belajar ... 13

2.1.5 Peran Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran ... 13

(12)

vii

2.1.7 Upaya-upaya yang DapatMeningkatkanMotivasiBelajar ... 16

2.2 Hakekat Model Pembelajaran Learning Starts With A Question ... 17

2.2.1 Pengertian Model pembelajaran ... 17

2.2.2 Pengertian Model pembelajaran Learning Starts With A Question... 19

2.2.3 Langkah-langkah Model Pembelajaran Learning Starts With A Question ... 21

2.2.4 KelebihandanKekurangan Model Pembelajaran learning Starts With A Question ... 22

2.3 MateriPelajaran ... 23

2.4 Kerangkaberpikir ... 31

2.5 HipotesisTindakan ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

3.1 JenisPenelitian ... 34

3.2 SubjekdanObjekPenelitian ... 34

3.3 LokasidanWaktuPenelitian ... 35

3.4 DefenisiOperasionalVariabel ... 35

3.5 DesainPenelitian ... 36

3.6 ProsedurPenelitian ... 37

3.7 TeknikPengumpul Data ... 42

3.8 TeknikAnalisis Data ... 43

(13)

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1 DeskripsiLokasiPenelitian ... 47

4.2 HasildanPembahasanSiklus I ... 48

4.2.1 PerencanaanSiklus I Pert. I... 48

4.2.2 PelaksanaanTindakanSiklus I Pert. I ... 49

4.2.3 Pengamatan (Observasi) Siklus I Pert. I... 51

4.2.4 RefleksiSiklus I Pert. I ... 60

4.2.5 PerencanaanSiklus I Pert. II ... 61

4.2.6 PelaksanaanTindakanSiklus I Pert. II... 62

4.2.7 Pengamatan (Observasi) Siklus I Pert. II ... 64

4.2.8 RefleksiSiklus I Pert. II ... 72

4.3 HasildanPembahasanSikluss II ... 74

4.3.1 PerencanaanSiklus II Pert. I ... 74

4.3.2 PelaksanaanTindakanSiklus II Pert. I... 74

4.3.3 Pengamatan (Observasi) Siklus II Pert. I ... 77

4.3.4 RefleksiSiklus II Pert. I ... 85

4.3.5 PerencanaanSiklus II Pert. II ... 86

4.3.6 PelaksanaanTindakanSiklus II Pert. II ... 87

4.3.7 Pengamatan (Observasi) Siklus II Pert. II ... 89

4.3.8 RefleksiSiklus II Pert. II ... 98

(14)

ix

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 103

5.1 Kesimpulan ... 103

5.2 Saran ... 104

(15)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1KriteriaMotivasiBelajar ... 43 Tabel 3.2 JadwalPenelitian... 46

Tabel 4.1 HasilObservasiKegiatanMengajarPeneliti

PadaSiklus I Pertemuan I ... 51 Tabel 4.2 ObservasiMotivasiBelajarSiswaSiklus I Pertemuan I... 53

Tabel 4.3 KlasifikasiObservasiMotivasiBelajarSiswa Tabel 4.6 ObservasiMotivasiBelajarSiswaSiklus I Pertemuan II ... 66

Tabel 4.7 KlasifikasiObservasiMotivasiBelajarSiswa Tabel 4.10 ObservasiMotivasiBelajarSiswaSiklus II Pertemuan I ... 79

Tabel 4.11 KlasifikasiObservasiMotivasiBelajarSiswa

(16)

xi

Tabel 4.12 DaftarNilaiObservasiSetiapDeskriptorPada

Siklus II Pertemuan I ... 83

Tabel 4.13 HasilObservasiKegiatanMengajarPenelitiPada

Siklus II Pertemuan II ... 89

Tabel4.14 ObservasiMotivasiBelajarSiswaSiklus II Pertemuan II ... 91 Tabel 4.15 KlasifikasiObservasiMotivasiBelajarSiswa

Siklus II Pertemuan II ... 93

Tabel 4.16 DaftarNilaiObservasiSetiapDeskriptorPada

Siklus II Pertemuan II ... 95

(17)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 SkemaPelaksanaanTindakanKelas ... 36 Gambar 4.1 LokasiPenelitian ... 47 Gambar 4.2 SiswaSedangMembuatPertanyaan ... . 50

Gambar 4.3 Diagram PersentaseMotivasiBelajarSiswaPada

Siklus I pertemuan I ... 56 Gambar 4.4 Guru MenunjukPerwakilan Dari KelompokUntukMenjelaskan ... 63

Gambar 4.5 Diagram PersentaseMotivasiBelajarSiswaPada

Siklus I Pertemuan II ... 69 Gambar 4.6 SiswaSedangMemberikanPertanyaanKepada Guru ... 76 Gambar 4.7 Diagram PersentaseMotivasiBelajarSiswaPada

Siklus II Pertemuan I ... 82 Gambar 4.8 Siswasedangmenjawabpertanyaan ... 88

Gambar 4.9 Diagram PersentaseMotivasiBelajarSiswaPada

Siklus II Pertemuan II ... 94 Gambar 4.10 Diagram Rata-rata KeseluruhanNilaiObservasi

(18)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pert. I ... 106

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pert. II ... 112

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pert. I ... 118

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pert. II ... 124

Lampiran 5 Lembar Observasi Kemampuan Guru ... 130

Lampiran 6 Hasil Observasi Kemampuan Guru I - IV ... 132

Lampiran7 Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa ... 140

Lampiran 8 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa ... 142

Lampiran 9 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan I ... 150

Lampiran 10 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan II ... 151

Lampiran 11 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan I ... 152

Lampiran 12 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan II ... 153

(19)

1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Perkembangan Ilmu tekhnologi dan komunikasi (ITC) yang terjadi dewasa

ini semakin pesat. Tekhnologi yang semakin berkembang membuat kita semakin mudah untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi dengan cepat dari berbagai belahan dunia. Seiring dengan perkembangan tersebut harus diimbangi juga dengan

perkembangan pendidikan yang semakin berkualitas.

Pendidikan merupakan sektor yang sangat penting dalam upaya

meningkatkan kemajuan suatu negara karena dengan adanya pendidikan, maka suatu negara dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di era globalisasi. Suatu negara bisa kita katakan sudah maju jika kualitas

pendidikan dan kualitas sumber daya manusia negara tersebut sudah baik.

Pendidikan dapat kita peroleh secara formal maupun nonformal. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang

mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema yang dihadapinya. Pendidikan yang benar

(20)

Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan sudah banyak dilakukan oleh pemerintah diantaranya adalah pembaharuan kurikulum, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, penggunaan metode mengajar, melaksanakan penelitian serta

meningkatkan kualitas dan kuantitas bahan ajar.

Salah satu hal mendasar dalam dunia pendidikan adalah bagaimana usaha untuk

meningkatkan proses belajar mengajar sehingga memperoleh hasil yang efektif dan efisien. Pendidikan harus diberi makna mendalam bagi perbaikan, sebagai salah satu instrumen utama pengembangan dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Oleh karena itu, guru dipandang sebagai agen modernisasi dalam segala bidang. Usaha utama yang dapat dilakukan oleh guru adalah melalui program pendidikan bagi

para siswa. Dalam melakukan usaha pencapaian tujuan pendidikan di sekolah tersebut, guru berperan penting dalam menggunakan metode dan cara untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut sangat

didukung oleh strategi yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar.

Hal ini akan dapat terlaksana apabila guru dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman dalam menyampaikan materi dengan model belajar yang dapat

meningkatkan kreativitas siswa juga. Sebab jika pengetahuan guru yang kurang baik, tidak menutup kemungkinan bahwa pengetahuan guru akan kalah dan tertinggal dari

pengetahuan siswa.

Dalam pembelajaran PKn diharapkan guru tidak hanya memberikan pengetahuan sebanyak-banyaknya kepada siswa, tetapi mampu merangsang berfikir,

(21)

Melihat kenyataan ini diperlukan suatu solusi pembelajaran, dengan model pembelajaran yang mampu membuat siswa lebih aktif dan dapat mengumpulkan informasi dengan stimulus pertanyaan efektif sehingga mewujudkan kompetensi

siswa, sehingga pembelajaran dapat diterima siswa dan guru.

Artinya dengan menggunakan model pembelajaran yang benar akan

mengarahkan siswa pada ketercapaian tujuan pendidikan. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 101777 Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang sebagai contohnya. Peneliti

menemukan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Sekolah Dasar Negeri 101777 Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Beberapa

permasalahan tersebut diantaranya adalah pembelajaran yang bersifat monolog, satu arah yaitu guru sebagai sumber belajar utama di dalam kelas sehingga siswa hanya bertindak sebagai pendengar. Masalah berikutnya adalah siswa pasif di dalam

pembelajaran. Hal ini terjadi karena siswa hanya mendengarkan ceramah dari guru tentang materi yang di sampaikan. Keberanian siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami atau menyampaikan pendapat masih rendah sehingga terlihat

sekali siswa sangat pasif dalam aktifitas pembelajaran.

Akhirnya guru terlihat aktif dalam proses belajar mengajar, sedangkan

siswanya pasif. Pembelajaran satu arah tersebut menjadikan siswa kurang berminat dalam pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar Negeri 101777 Saentis. Siswa menjadi lamban dalam menyelesaikan soal -soal setelah materi

(22)

menyelesaikan materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan karena guru harus berulang - ulang memberikan penjelasan.

Pada uraian permasalahan di atas maka peneliti akan melakukan suatu

penelitian tindakan kelas dengan melakukan perubahan model pembelajaran pada mata pelajaran PKn siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 101777 Saentis, Kecamatan

Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang dengan menggunakan model pembelajaran

learning start with a question. Peneliti memilih model pembelajaran learning start with a question karena dalam proses pembelajaranya akan mengundang siswa untuk

berfikir terhadap materi yang akan disampaikan, penyajian materi akan semakin mendalam karena materi disampaikan melalui pertanyaan yang dilontarkan siswa dan

pembelajaran akan lebih hidup karena materi disampaikan sesuai dengan keinginan dan kemampuan peserta didik. Hal tersebut cocok untuk siswa kelas IV SDN 101777 Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang yang mempunyai

potensi untuk lebih berkembang.

Dalam model pembelajaran learning start with a question ini siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, kemudian memilih bacaan yang sesuai dan membagikan

kepada siswa. Selanjutnya, siswa menuliskan pertanyaan tentang materi yang telah dibaca lalu mengumpulkan pertanyaan yang telah ditulis oleh siswa dan

menyampaikan materi pelajaran dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dengan menggunakan model pembelajaran learning start with a question ini diharapkan motivasi belajar mata pelajaran PKn siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri

(23)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas,

permasalahan yang dapat diungkapkan melalui penelitian ini, dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Rendahnya motivasi belajar siswa dalam belajar PKn. 2. Rendahya partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. 3. Siswa kurang antusias dalam pembelajaran PKn

4. Model pembelajaran yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran kurang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

5. Pembelajaran yang bersifat monolog.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan dari identifikasi masalah di atas, maka peneliti merasa perlu membatasi pada satu permasalahan penelitian. Permasalahan penelitian itu dibatasi

(24)

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah ada, maka peneliti merumuskan

masalah dalam penelitian ini agar terperinci dan jelas. Adapun rumusan masalahnya yaitu : “Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Learning Starts With A

Question dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pada mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pokok bahasan Sikap Terhadap Globalisasi Di

Lingkungan Sekitar di kelas IV SDN 101777 Saentis Tahun Ajaran 2015/2016 ?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan untuk mengetahui

peningkatan motivasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan pokok bahasan Sikap

Terhadap Globalisasi Di Lingkungan Sekitar dengan Model Pembelajaran Learning

Starts With A Question untuk siswa kelas IV SDN 101777 Saentis, Kecamatan Percut

(25)

1.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan pada tujuan peneliti tersebut, diharapkan peneliti berhasil

menerapkan model pembelajaran Learning Starts With A Question pada siswa kelas IV SDN 101777 Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.

Disisi lain diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi : a. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan yang sangat berharga pada

perkembangan ilmu pendidikan, terutama pada penerapan model pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar di kelas.

b. Secara Praktis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat :

Bagi siswa, dalam penerapan model pembelajaran Learning Starts With A

Question dapat meningkatkan motivasi belajar siswa mengenai pokok

bahasan Sikap Terhadap Globalisasi Di Lingkungan Sekitar.

 Bagi guru, sebagai masukan dan informasi dalam meningkatkan

kemampuan siswa khususnya pada pelajaran PKn pokok bahasan Sikap

Terhadap Globalisasi Di Lingkungan Sekitar.

 Bagi sekolah, sebagai sumbangan pemikiran guna perbaikan pengajaran

khususnya pada pelajaran PKn.

 Bagi peneliti lanjutan, sebagai sumber masukan yang bermanfaat untuk

meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang keterampilan mengajar

(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pembahasan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 101777 Saentis Kec. Percut Sei Tuan pada pelajaran PKn dengan sub pokok bahasan Sikap Terhadap Globalisasi di Lingkungan sekitar melalui penerapan model pembelajaran

Learning Starts With A Question telah mengalami perubahan dan

peningkatan dibandingkan sebelum dilakukannya pembelajaran ini.

2. Dengan penerapan model pembelajaran Learning Starts With A Question dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan menjadikan siswa lebih aktif dan mandiri dalam menemukan masalah yang berkaitan dengan materi pelajaran PKn tersebut.

3. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat diketahui rata-rata motivasi belajar siswa secara individu pada setiap siklus pada pelajaran PKn dengan sub pokok bahasan Sikap Terhadap Globalisasi di Lingkungan sekitar mengalami peningkatan yaitu pada siklus I pertemuan I diperoleh hanya 1 orang yang termotivasi dengan persentase 3,33% dan selebihnya sebanyak 4 orang cukup termotivasi dengan persentase 13,33% serta 25 orang masih belum termotivasi dengan persentase 83,33%. Pada siklus I pertemuan terjadi peningkatan yaitu 5 siswa telah termotivasi dengan persentase 16,67%, 12 siswa yang cukup termotivasi dengan persentase 40% dan sisanya sebanyak 13 siswa masih belum termotivasi dengan persentase 43,33%. Setelah peneliti melakukan perbaikan pengajaran pada siklus II maka hasil motivasi siswa pun menjadi semakin meningkat yaitu pada siklus II pertemuan I sebanyak 3 orang sangat termotivasi dengan persentase 10%, 16 siswa yang termotivasi dengan persentase 53,33%, 9 orang cukup termotivasi dengan persentase 30% dan selebihnya 2 orang belum termotivasi

(27)

dengan persentase 6,67%. Sedangkan pada siklus II pertemuan II sebanyak 14 siswa sangat termotivasi dengan persentase 47% dan selebihnya 16 siswa dengan persentase 53% termotivasi.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepada siswa, diharapkan untuk terus berusaha memotivasi diri sendiri dalam mengikuti pelajaran PKn agar ilmu yang dipelajari dapat dimengerti dan menjadi suatu bekal yang sangat berguna untuk masa yang akan datang nantinya.

2. Kepada guru, sebaiknya tidak hanya menggunakan metode ceramah dalam mengajarkan materi pelajaran PKn khususnya pada pokok bahasan Sikap Terhadap Globalisasi di Lingkungan sekitar, namun disarankan agar tetap dapat menerapkan model pembelajaran Learning Starts With A Question sehingga siswa lebih aktif dan mandiri serta bertanggung jawab terhadap semua kegiatan pembelajarannya dan lebih termotivasi untuk mengikuti pelajaran yang diberikan.

3. Bagi pihak sekolah, khususnya kepala sekolah diharapkan untuk lebih memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana yang ada yang dapat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas sehingga dapat meningkatkan kualitas dan mutu sekolah tersebut.

4. Kepada peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melakukan atau melanjutkan penelitian yang sama mengenai penerapan model pembelajaran Learning

Starts With A Question dalam pembelajaran sehingga diperoleh motivasi

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, suharsimi. 20113. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Daryanto, dkk. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media

Dewi, Rosmala. 2014. Profesionalisasi Guru Melalui PTK. Medan: Pasca Sarjana

Djamarah, Syaiful B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: RinekaCipta

Gintings, Abdorrakhman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora

Istarani.2014. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Uno, Hamzah B. 2015. Teori Motivasi dan Pengukuranya. Jakarta: BumiAksara

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja grafindo Persada

Silberman, Melvin L. 2013. Active Leaning. Bandung: Nusa Media

Referensi

Dokumen terkait

Grafik 1 di atas menunjukkan bahwa perubahan tindak mengajar yang berkaitan dengan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika setelah dilaksanakan tindakan kelas

Hubungan perdagangan internasional diantara negara- negara dunia semakin berkembang dan menghasilkan kebijakan yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi

The xpath attribute specifies the XML element/value from the given XML Document where the ref value specifies the mapping. Summary of change:  Enhances parameterization of

Jl.. ketinggian manakah metode yang dianggap lebih akurat tersebut efektif perhitungannya. Efisiensi perencanaan gedung ini akan dibandingkan melalui indikator biaya.

Wahai kaum guru semua Bangunkan rakyat dari gulita Kita lah penyuluh bangsa. Pembimbing melangkah

Laju Fotodekomposisi Kurkumin Menggunakan Katalis Titanium Dioksida Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu. Curcumin: Characterization, In

Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kota Mojokerto Lulus 2011 4.. Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Kota Mojokerto

Hasil belajar bologi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkah laku dan skor yang menunjukkan tingkat penguasaan/pemahaman antara siswa yang diajar