• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis isi pesan dakwah Mario Teguh dalam acara Mario Teguh Golden Ways di Metro TV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis isi pesan dakwah Mario Teguh dalam acara Mario Teguh Golden Ways di Metro TV"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

METRO TV

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

SUMANTRI NIM: 1110051000115

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

DI METRO

TV

Skripsi

,

l

Diajukan Kepada Falwltas llmu Dakwah dan llmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Mentperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam (S.Kom.I)

Oleh :

@!

NrM. 1110051000115

Pembimbing

JI]RUSAN KOMUNIKASI DAN PEI{YIARAN

ISLAM

FAKULTAS

ILMU

DAK\ryAH DAN

ILMU

KOMT]NIKASI

UNI\TERSITAS

ISLAM

NEGERI

SYARIF

HIDAYATT]I,LAH

(3)

Skripsi judul Analisis

Isi

Pesan Dakwah lVilario Teguh Dalam Acara

Mario

Teguh Golden Ways

di

Metro

TV

sudah diujikan dalam sidang munaqasyah di Fakultas Dakwah dan Komunikasi IJniversitas Islam Negeri Syarif Hidayayatullah Jakarta pada tanggal 28 Januari 2015. Skripsi ini sudah di terima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

pada hogram Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta 28 Januari 2015

Sidang Munaqasyah Ketua Sidang

Drs. Jumroni, hiLSI

Nip. 19630515 199203

I

006 Nip. 19830610 20t9n 2 Aat

Anggota Penguji I

Rac

NIP 976tt29 200912 I 001

Pembimbing

Rubiyan ,MA

Seke^rtaris Sidang

Dr. Hj. Roudho h, MA

(4)

i

ABSTRAK

Sumantri 1110051000115

Analisis Isi Pesan Dakwah Mario Teguh dalam acara Mario Teguh Goldden Ways

Belakangan ini, kemasan dakwah dalam bentuk talkhsow semakin banyak bermunculan di televisi. Hal ini dapat membentuk citra positif dan sekaligus dapat memperluas jangkauan audiens dakwah, karena program semacam ini bukan hanya disaksikan oleh penonton dari kalangan muslim, namun juga penonton dari kalangan non mulism.

Salah satu program talkshow yang merebut perhatian khalayak pemirsa luas adalah tayangan talkshow Mario Teguh Golden Ways di Metro TV. Meskipun bukan acara pengajian agama, talkshow Mario Teguh Golden Ways telah memberikan wacana dan nuansa baru yang inovatif dalam mensyiarkan nilai-nilai Islam di masyarakat luas. Cara penyampaian yang disampaikan tampak lebih hidup dan interaktif. Didukung dengan design dan tata letak panggung yang ada, memungkinkan Mario Teguh bergerak leluasa berekspresi dan menyapa penonton dengan penuh keakraban. Gaya khas “Salam Super” dari Mario Teguh telah menghipnotis para penontonnya, untuk menyimak kata-kata bijak yang terangkai menjadi kalimat penuh makna, santun, menyentuh dan penuh inspirasi.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti ingin mengetahui pesan dakwah apa saja yang terkandung dalam acara Mario Teguh Golden Ways di Metro TV ? Dan Apa pesan dakwah yang mendominasi dalam acara Mario Teguh Golden Ways di Metro TV ?

Untuk mendapatkan data dan hasil yang maksimal, dalam penelitian ini maka digunakan metode penelitian analisis isi (content analysis) melalui pendekatan kuantitatif. Menurut Barelson & Kerlinger, analisis isi merupakan suatu metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematik, objektif, dan kuantitatif terhadap pesan yang tampak. Dalam teknik analisis data di buat kategorisasi isi pesan dakwah yang terdapat pada pesan Mario Teguh dalam acara Mario Teguh Golden Ways, kemudian membuat lembar coding yang diisi oleh juri yang berjumlah tiga orang yang telah ditetapkan sebelumnya, selanjutnya hasil kesepakatan tim juri di jadikan sebagai koefisien reabilitas dan terakhir melakukan penghitungan prosentase mengenai pesan dakwah mana yang paling dominan.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hidarat Allah SWT,

yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga berkat

izin-Nya penulis mampu menyelesaikan pembuatan skripsi ini. Shalawat beserta

salam selalu tercurah kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih jauh dari sempurna

baik dalam hal bentuk maupun isinya. Namun berkat bantuan serta dukungan

dari berbagai pihak, Alhamdulillah skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena

itu, sepatutunya diberikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kepada kedua orang tua penulis, ayahanda tercinta Sulaeman Tajudin

dan ibunda tercinta T. Neriyawati, yang telah membesarkan dan

merawat penulis dengan rasa cinta kasih dan sayang. Serta lantunan doa

dan ridho yang tak pernah putus, sehingga penulis dapat menyelesaikan

studi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga

penulis selalu menjadi Anak yang berguna dan membanggakan bagi

keluarga, agama, nusa, dan bangsa.

2. DR. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi beserta Wakil Dekan Bidang Akademi Suparto, M.Ed,

PhD, MA, Wakil Dekan Bidang Administrasi Drs. Jumroni, M.Si, dan

(6)

iii

3. Rachmat Baihaky, M.A, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam dan, Fita Fathurrohmah, SS, M.Si, selaku Sekretaris

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Serta Staf-Staf Fakultas

Dakwah dan Komunikasi yang telah banyak membantu penulis selama

penulis melakukan studi.

4. Ibu Dra. Rubiyanah, MA, selaku dosen pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan

pengarahan serta dorongan kepada penulis di sela-sela kesibukannya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai waktu yang

diinginkan.

5. Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah jakarta, yang sangat berkontribusi dalam

memberikan banyak ilmu serta pengetahuan yang tiada terkira kepada

penulis selama menjalani Studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bagian administrasi dan tata usaha yang telah banyak membantu

memberikan kelancaran kepada penulis dalam penyelesaian

administrasi. Serta pimpinan dan segenap karyawan perpustakaan

umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan perpustakaan FDK, yang

telah memfasilitasi penulis untuk mempelajari dan mencari bahan untuk

menyelesaikan skripsi ini.

7. Para juri yaitu Andri Ilham S.S, Saiful Huda S.Sos.I, dan Ust. Abdul

Hakim yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini,

(7)

iv

8. Teman-Teman KKN PEKA dan teman-teman Relawan Nusantara Jaya,

yang telah memberikan motivasi dan dukungannya, serta memberikan

masukannya kepada penulis dalam penelitian ini.

9. Teman-teman KPI angkatan 2010, Khusunya teman-teman sekelas KPI

D: Abdullah Icshan Baihaqi, Abdurrahman, Agung Sulistiono Nugroho,

Boby Gunawan, Enjang Zaki, Fahmi Hayatudin, Helmi Afandi,

Kurniawan Prasetio, Maulana Sofian, Rahmat Hidayat, Syehab

Budiyanto, Zainun Najmi Hasmi dan tentunya teman-teman perempuan

KPID yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih atas

kebersamaannya, penulis bangga menjadi bagian dari kalian. Tetap

berjuang dan tetap semangat Semoga kita sama-sama bisa meraih

kesuksesan.

Penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua dan

menambah setitik khazanah ilmu pengetahuan.

Jakarta, 14 Januari 2015

(8)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...v

DAFTAR TABEL...vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah...6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...7

D. Metodologi Penelitian...8

E. Tinjauan Pustaka...13

F. Sistematika Penulisan...15

BAB II LANDASAN TEORI : RUANG LINGKUP DAKWAH A. Pengertian dakwah ...16

B. Pesan dan Materi Dakwah...18

1. Aqidah...20

2. Syariah...21

3. Akhlak...22

4. Hubungan Aqidah, Akhlak & Syariah...23

C. Metode Dakwah...25

D. Media Dakwah...27

1. Dakwah Melalui Televisi...28

E. Efek Dakwah...32

BAB III GAMBARAN UMUM MARIO TEGUH DAN PROGRAM GOLDEN WAYS A. Riwayat Hidup Mario Teguh...33

1. Profil Mario Teguh...34

(9)

vi

3. Perjalan Karir Mario Teguh...36

4. Karya Cipta...38

5. Prestasi Mario Teguh...38

6. Penampilan dan Ciri Khas Mario Teguh...39

B. Program Mario Teguh Golden Ways...41

BAB IV ANALISIS ISI PESAN DAKWAH MARIO TEGUH DALAM ACARA MARIO TEGUH GOLDEN WAYS (MTGW) A. Analisis Pesan Mario Teguh dalam Acara Mario Teguh Golden Ways...48

B. Pesan Dakwah yang Dominan dalam MTGW...70

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan...73

B. Saran...74

(10)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Kategorisasi Pesan Dakwah...11

2. Tabel 2 Kategori Pesan Dakwah dalan acara Mario Teguh Golden Way...52

3. Tabel 3 Prosentase Juri...53

4. Tabel 4 Koefisien Reabilitas Kesepakatan...55

5. Tabel 5 Nilai Kespakatan Juri Mengenai Pesan Aqidah...57

6. Tabel 6 Nilai Kespakatan Juri Mengenai Pesan Syariah...63

7. Tabel 7 Nilai Kespakatan Juri Mengenai Pesan Akhlak ...65

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belakangan ini, kemasan dakwah dalam bentuk talkshow (program

mimbar islam), semakin banyak bermunculan dalam program televisi. Hal ini

bagus dalam membentuk citra positif dan sekaligus dapat memperluas

jangkauan audiens dakwah, tidak mereka yang seagama (muslim) namun juga

kepada mereka yang memeluk agama yang lain (non muslim). Hampir semua

stasiun televisi mempunyai program mimbar Islam dan program yang

bernuansakan dakwah Islam. Program tersebut, diantaranya : Mama dan AA’ di

Indosiar, Islam Itu Indah di Trans Tv, Damai Indonesiaku di Tv One dan

tayangan talkshow lain yang bersifat umum namun mengandung pesan dakwah

di dalamnya.

Talkshow merupakan perbincangan yang dipertontonkan. Di dalam

program talkshow terdapat host dan narasumber. Perbincangan yang dilakukan

beberapa orang ini biasanya membicarakan topik yang saat ini sedang

digandrungi oleh banyak orang.1

Salah satu program talkshow yang menurut penulis merebut perhatian

khalayak pemirsa luas adalah tayangan talkshow Mario Teguh Golden Ways

(MTGW) di Metro TV. Acara talkshow tersebut dikemas dalam bentuk

komunikasi langsung dan tidak langsung dengan tujuan memotivasi

pemirsanya. Hal yang menarik dari acara ini, Mario teguh selaku Motiavator

selalu mengedepankan cara berfikir positif dan simpel, dan yang paling penting

1

(12)

ialah Mario Teguh selalu mengingatkan pemirsanya untuk selalu taat kepada

ajaran Agamanya. Salam Super merupakan ciri khas Mario Teguh yang

bermakna agar kita setiap pribadi menjadi pribadi yang super di tengah-tengah

lingkungan kita.

Acara Golden Ways merupakan program acara talk show motivasi yang

ditayangkan di Metro TV. Mario Teguh adalah seorang motivator di Indonesia

yang dipercaya sebagai narasumber dalam acara tersebut. Program ini

tayang sejak 3 Agustus 2008 dengan dihadiri sekitar 300 audien setiap

episodenya. Dilihat dari sisi penyampaiannya, materi yang dibawakan Mario

Teguh lebih hidup, interaktif dan penuh inspratif.

Meskipun bukan acara pengajian agama, talkshow Mario Teguh Golden

Ways (MTGW) telah memberikan wacana dan nuansa baru yang inovatif

dalam mensyi’arkan nilai-nilai kebaikan Islam di masyarakat luas. Cara

penyampaian yang disampaikan tampak lebih hidup dan interaktif. Didukung

dengan desain dan tata letak panggung yang ada, memungkinkan Mario

Teguh bergerak leluasa, berekspresi, dan menyapa penonton dengan penuh

keakraban. Gaya khas “salam super” dari Mario Teguh telah menghipnotis

para penontonnya, untuk menyimak kata-kata bijak yang terangkai menjadi

kalimat penuh makna, santun, menyentuh, dan penuh inspirasi.

Seperti diketahui bawhasannya gaya penyampain Mario Teguh bukanlah

seperti seorang da‟ i atau ustadz yang biasa memberikan ceramah, namun

gaya Mario Teguh adalah gaya seorang motivator mampu menyisipkan

pesan-pesan Islam, terlebih Mario Teguh selalu menggunakan kata “Tuhan”,

(13)

penampilan yang Islami. Cara seperti inilah yang dapat memberitahukan

dan menunjukkan tentang keindahan Islam, tanpa orang yang di luar Islam

merasa jengah dan risih untuk menerimanya. Mario Teguh tampaknya

lebih bersikap netral, universal untuk semua kalangan, dan tidak

membedakan agama, ataupun suku. Namun, pesan yang disampaikan tidak

jauh merujuk pada ayat ayat Alquran dan Hadits.2

Penyampaian pesan dan materi yang disampaikan dalam talkshow Mario

Teguh Golden Ways itu memiliki kedekatan dengan apa yang diperintahkan

Allah yang tertera dalam Al-Qur’an surat an-Nahl ayat 125 :





























































Artinya :“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan yang baik,

sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa

yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”(An-Nahl:105).

Ayat ini memberikan pesan, bahwa untuk berdakwah yang baik itu

hendaknya dengan cara hikmah dan teladan yang baik. Hikmah dan teladan itu

diambil dari intisari ajaran Al-Qur’an dan diwujudkan di dalam berbagai

realitas kehidupan. Untuk itulah, talkshow Mario Teguh Ways dalam sudut

pandang dakwah Islam Bisa di golongkan sebagai salah satu bentuk model

dakwah yang dalam menyampaikan nilai-nilai Islam dengan didukung media

Televisi yang kreatif dan inovatif di era sekarang.

2

(14)

Sudah sewajarnya, pelaksanaan dakwah dikemas dengan terapan media

komunikasi yang sesuai dengan perkembangan atau kondisi mad’u. Sebab

pada gilirannya, upaya penyebaran pesan-pesan kebaikan Islam itu

hendaknya mampu menawarkan suatu alternatif dalam membangun

dinamika masa depan umat manusia, dengan menempuh cara dan strategi

yang lentur, sejuk, humanis, kreatif, dan bijaksana. Media televisi ternyata

dapat menjadi salah satu media terkini yang cukup relevan untuk berdakwah

pada era sekarang. Munculnya media televisi dalam kehidupan manusia,

mampu menghadirkan suatu peradaban baru, khususnya dalam proses

komunikasi dan informasi yang bersifat massa. Karena televisi, dapat

melahirkan suatu efek sosial yang bermuatan perubahan, nilai-nilai sosial dan

budaya manusia.3

Salah satu episode yang menarik perhatian penulis adalah episode “kurang

1 hari kurang 1 juta” dalam episode ini membahas betapa pentingnya waktu

bagi manusia karena harus di sadari bahwasannya waktu yang sudah berlalu

tidak akan kembali lagi. Mengingat pentingnya waktu, maka manusia harus

mengetahui dirinya masuk dalam kategori orang yang menggunakan waktu

dengan sebaik-baiknya atau termasuk orang yang mengabaikan waktu.

Adanya rentang, jangka dan masa dalam waktu menunjukan keterbatasan

manusia, manusia harus bisa membagi waktu untuk sesuatu yang sesuatu yang

bermanfaat. Dalam rentang waktu 24 jam setiap harinya, manusia harus

melakukan sesuatu yang bisa mendukung capaian utama dalam kehidupan.

Karena rentang waktu untuk sukes sama dengan rentang waktu untuk gagal.

3

(15)

Manusia harus menyadari bahwa manusia telah, sedang dan akan selalu

berpacu dengan waktu. Satu desah nafas sebanding dengan satu langkah

menuju maut. Alangkah ruginya manakala banyaknya keinginan,

melambungnya angan-angan, serta meluapnya harapan tidak diimbangi dengan

meningkatkan kualitas diri. Jangka waktu adalah target-target hidup yang harus

kita capai dalam hidup ini. Maka siapapun yang bersungguh-sungguh

menggunakan waktunya dengan baik, niscaya Allah akan memberikan yang

terbaik bagi orang tersebut.

Melihat penjelasan diatas menunujkan bahwa keberadaan talkshow Mario

Teguh Golden Ways sangat menarik untuk diteliti, hampir sebagian besar isi

pesan yang disampaikan Mario Teguh dalam talkshow tersebut hampir

mendekati dan sejalan dengan nilai-nilai ajaran Islam. Kajian ini diharapkan

akan memberikan manfaat yang berarti bagi pengembangan dakwah Islam.

Bagi umat Islam hal tersebut merupakan sebuah pengembangan dakwah Islam.

Bagi umat Islam hal tersebut merupakan sebuah unsur dakwah Islam yang akan

sangat membantu sekali. Karena banyak perbuahan yang terjadi pada

anak-anak muda, seperti lebih bisa berfikir positif dan maju. Dengan demikian,

Islam tidak dipahami secara kaku, akan tetapi Islam benar-benar menjadi

agama perdamaian, keadilan, dan rahmat di muka bumi.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis tertarik untuk

menganalisis lebih lanjut mengenai PESAN DAKWAH MARIO TEGUH

(16)

B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan penulisan dan memeberi arah yang

tepat dalam pembatasan skripsi ini, maka masalah akan dibatasi yakni,

hanya pesan-pesan yang di sampaikan oleh Mario teguh yang bersifat

audio visual yang terdapat dalam acara Golden ways pada episode “Kurang 1 hari kurang 1 juta” pada tanggal 5 oktober 2014. Episode

ini membicarakan tentang pentingnya waktu bagi manusia agar

manusia lebih memanfaatkan waktu yang kita miliki karena “Tuhan

memberikan janji transaksi yang hebat sekali kepada orang yang

menggunakan waktu, bukan yang hidup di dalam waktu tapi yang

menggunakan waktu”.

2. Rumusan Masalah

Dari pembatasan masalah tersebut, maka rumusan masalah dari

penelitian ini adalah :

a. Apa saja pesan dakwah yang terdapat pada acara Golden Ways

Metro TV pada episode Kurang 1 hari kurang 1 juta yang di

siarkan pada tanggal 5 oktober 2014 ?

b. Apa pesan dakwah yang paling dominan dalam acara Golden Ways

Metro TV pada episode Kurang 1 hari kurang 1 juta pada 5 oktober

(17)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka ada beberapa tujuan

yang hendak dicapai:

a. Untuk mengetahui apa saja pesan dakwah yang terdapat dalam

acara Golden Ways Metro TV episode Kurang 1 hari kurang 1 juta

tanggal 5 oktober 2014.

b. Untuk mengetahui pesan yang paling dominan yang terdapat

dalam acara Golden Ways Metro TV episode Kurang 1 hari

kurang 1 juta tanggal 5 oktober.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademik

Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi yang positif

pada khazanah keilmuan dalam bidang dakwah melalui media televisi.

Selain itu mampu memperdalam metode atau cara bagaimana

menyampaikan pesan dakwah yang dikemas dalam sebuah televisi.

b. Manfaat Praktis

Diharapkan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

dan menambah wawasan untuk Islam, mahasiswa dan elemen

masyarakat luas serta para praktisi dakwah dan juga para pengelola

televisi yang kaitannya dengan pengembangan dakwah mealalui

(18)

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode Penelitian ini menggunakan metode analisis isi (content

analysis). Menurut Barlenson dan Kerlinger, analisis isi merupakan suatu

metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematik,

objektif dan kuantitatif terhadap pesan yang nampak4. Analisis isi ditujukan untuk mengidentifikasi secara sistematis isi komunikasi yang

tampak (manifest), dan dilakukan secara objektif, valid, reliable dan dapat

direplikasi5. Dan penelitian ini menggunakan pendekatan metodologi

kuantitatif.

Analisis isi bertujuan untuk mengamati dan menganalisa suatu pesan

yag disampaikan oleh komunikator kepada komunikan, dengan

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: memilih satuan analisis

(unit analisis), menyusun kategori isi pesan, kemudian menetapkan sampel

sebagai populasi penelitian dan membuat lembar koding yang diisi oleh

juri yang berjumlah tiga orang yang telah ditetapkan sebelumnya,

selanjutnya mencari hasil kesepakatan antar juri yang akan dijadikan

sebagai koefisien reabilitas dan terakir melakukan penghitungan

prosentase mengenai pesan dakwah mana yang paling dominan.6

4

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Perana Media Group, 2008), cet. Ke-3, h. 230

5

Eriyanto, Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), . 11

6

(19)

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah program acara Mario Teguh

Golden Ways di Metro TV. Dan sedangkan yang menjadi objek dalam

penelitian ini adalah isi pesan dakwah yang di sampaikan Mario Teguh

dalam acara Golden Ways Metro TV pada episode 5 oktober 2014.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi yaitu pengamatan yang bertujuan untuk mendapat data

tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau seagai alat

pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh7. Obeservasi yang dilakukan bersifat menyaksikan, mengamati dan

mendegarkan secara langsung, rekaman acaraa “Golden Ways” yang di

dapat dari www.youtube.com dan www. salam super.com sebagai bahan

yang akan dianalisis dalam penelitian ini.

b. Dokumentasi

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti

mennggukan metode dokumentasi yang digunakan dengan cara mencari

data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,

surat kabar, majalah, prasasti, dokumen, notulen rapat, agenda, dan

sebagainya8.

7

Iin Tri Rahayu dan Tristiadi Ardi Ardani, Observasi dan Wawancara, (Malang: Bayumeda, 2004), hal. 1

8

(20)

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dokumen berupa rekaman

video tayangan talkshow Mario Teguh Golden Ways yang diunduh dari

situs internet. Peneliti mendownload video tayangan Mario Teguh Golden

Ways yang diambil dari www.youtube.com dan www. salam super.com.

Selain itu, peneliti juga mengumpulkan buku-buku referensi dan literatur

lain seperti artikel, majalah, dan berita yang ada di internet sebagai

pendukung data.

4. Teknik Pengolahan Data

Dalam Penelitian ini, untuk memperoleh reliabilitas dan validitas data

yang di dapat, maka penulis mengadakan pengujian data kepada tiga juri

yang memiliki kompetensi dan dipandang menguasai tentang pesan-pesan

dakwah, untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing dan

termasuk mengetahui koefisien reliabilitas setiap juri 1 dan 2, juri 1 dan 3

serta juri 2 dan 3. Dan yang menjadi juri I adalah Andri Hilham, Mahasiswa

Pasca Sarjana Sastra Arab, lalu juri II Saiful Huda S.Sos.I, merupakan salah

satu pengajar di Organisasi LEMKA (Lembaga Kaligrafi), dan juri III

adalah Ust. Abdul Hakim, beliau adalah salah satu pengajar di pesantren

Darul Qalam,.

Setelah peneliti mendapatkan data, peneliti menggunakan coding sheet,

yaitu tabel yang berisi kategorisasi pesan dakwah. Ajaran Islam yang

dijadikan pesan dakwah pada garis besarnya dapat dikelompokan menjadi

tiga kategori yaitu Akidah, Akhlak dan Syariah. Adapun kategori tersebut

(21)

Manajemen Dakwah, yang mengkategorikan empat macam, yaitu Aqidah,

Syariah, Ibadah dan Akhlak.9

Untuk mempermudah juri dalam menganalisa isi pesan dakwah yang

terdapat dalam acara “Golden Ways”, maka peneliti membuat

[image:21.595.106.524.189.572.2]

kategori-kategori pesan dakwah dalam bentuk tabel kategori-kategorisasi berikut:

Tabel 1

Kategorisasi Pesan Dakwah

No Kategorisasi

1. Akidah

2. Syariah

3. Akhlak

Akidah adalah pandangan pemahaman, atau ide (tentang realitas) yang

diyakini kebenaran oleh hati. Yakni di yakini kesesuaiannya dengan realitas itu

sendiri. Apabila suatu pandangan, pemahaman, atau ide diyakini kebenarannya

oleh hati seseorang, maka berarti pandangan paham, atau ide itu telah terikat di

dalam hatinya. Dengan demikian, hal itu disebut sebagai akidah bagi

pribadinya10.

Syariah diartikan dengan “hukum-hukum dan aturan-aturan yang

ditetapkan Allah bagi hambanya untuk diikuti dalam hubungannya dengan

Allah dan hubungannya dengan sesama manusia dan alam sekitarnya11.

9

M. Munir dan Wahyu Illahi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2006), hal 24-28.

10

Moh Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 111

11

(22)

Akhlak yang dimaksud dalam acara ini adalah pesan yang isinya tentang

hal-hal yang berkenaan dengan tingkah laku, watak dan budi perkti antar

sesame manusia dan manusia dengan Allah SWT.

5. Teknik Analisis Data

Untuk mencari koefisien reliabilitas kategori antar juri, dan untuk

mengukur rata-rata perbandingan nilai keputusan antar juri, maka

penelitian ini menggunakan rumus Hoslsty12, yaitu :

Reliabilitas Antar Juri =

Keterangan :

M : Jumlah coding yang sama (disetujui oleh masing-masing

juri)

N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh juri I

N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh Juri II

Data-data yang telah diolah kemudian dianalisa sesuai dengan jenis

data yang terkumpul, metode yang digunakan adalah metode deskriptif

dengan pendekatan kuantitatif, dimana dengan memaparkan atau

menggambarkan pesan-pesan dakwah dalam acara “Golden Ways”. Dalam

hal ini penulis menggunakan rumus.13

12

Eriyanto, Analisis Isi, h. 290

13

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: P.T Raja Grafindo Pesada, 2006), hal 43

2M

(23)

Keterangan :

P= Prosentase

F= Frekuensi

N= Jumlah data

Tujuan menggunakan rumus ini adalah untuk melakukan penjumlahan

pada kategorisasi pesan dalam acara “Golden Ways”,selain itu juga untuk

mencari pesan dakwah yang dominan dalam acara “Golden Ways”.

E. Tinjauan Pustaka

Untuk mengetahui apakah ada persamaan dan perbedaan mengenai judul

yang akan di angkat, maka penulis telah meninjau beberapa tulisan, skripsi

maupun hasil-hasil penelitian yang memiliki persamaan dan perbedaan dengan

judul skripsi ini, diantaranya adalah :

1. Analisis Isi Pesan Dakwah Novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi,

ditulis oleh Siti Fatimah Tuzzahroh, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta jurusan Komunikasi Penyiaran Islam fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi tahun 2012. Skripsi ini membahas tentang pesan dakwah

novel Ranah 3 Warna di 26 chapter, dan menghususkan penelitian pada

perjalanan Alif ketika di Indonesia. Metode yang digunakan adalah

analisis isi kuantitatif. Pesan dakwah yang di teliti adalah akhlak, akidah

dan syariah. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pesan akhlak 86,5%,

akidah 7.57%, dan syariah 5,95%

2. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam acara “Damai Indonesiaku” TV one,

ditulis oleh Iin Syukriyawati, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(24)

Komunikasi tahun 2010. Skripsi ini membahas tentang pesan dakwah

dalam acara “Damai Indonesiaku” Tv one, dan mengkhusukan penelitian

pada tema dari tanggal 03 januari-28 maret 2010. Metode yang digunakan

adalah analisis isi kuantitatif. Pesan dakwah yang di teliti adalah akhlak,

akidah dan syariah. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pesan akhlak

22,95%, akidah 17,05%, dan syariah 60%

3. Respon Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta terhadap buku “Leadership Golden Ways” Karya

Mario Teguh yang ditulis oleh Raudlatuna Imah (10651001886) Jurusan

Komunikasi dan Penyiarann Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010.

Dalam penelitian diatas yang di teliti adalah Respon Mahasiswanya

terhadap buku karya Mario Teguh. Sedangkan dalam penelitian ini penulis

mengalisis isi pesan dakwah Mario Teguh dalam acara Golden Ways

Metro TV.

4. Analsis Program Mario Teguh Golden Ways Di Metro TV yang ditulis

oleh Syahrul Mubaroq (207051000115) Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011. Dimana dalam

penelitian tersebut yang diteliti adalah program Mario Teguh Golden ways

di Metro TV. Sedangkan yang menjadi penelitian penulis dalam penelitian

saat ini adalah menganalisis isi pesan dakwah Mario Teguh dalam acara

Golden Ways di Metro TV.

Dengan pertimbangan literature diatas dan dikarenakan belum adanya

yang menganalisa tentang “ Analisis Isi Pesan Dakwah Mario Teguh dalam

(25)

tersebut di karenakan di Indonesia ini masih jarang terdapat program acara

yang berbasis edukasi dan motivasi seperti acara Mario Teguh Golden Ways.

F. Sistimatika Penulisan :

Penulisan ini terbagi tiga bagian dalam Sistematika penulisan

bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum mengenai isi penelitian

agar jelas dan terstruktur, berikut struktur penulisan penelitian:

BAB I : PENDAHULUAN yang memuat latar belakang masalah,

pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metedologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI yang memuat tentang runag lingkup

dakwah mencakup Pengertian Dakwah, Pesan dan Materi Dakwah,

Metode Dakwah, Media Dakwah dan Efek Dakwah.

BAB III : GAMBARAN UMUM Riwayat Mario Teguh meliputi profile

Mario Teguh, Pendidikan, Karir, Karya, Prestasi dan Penampilan/Ciri

khas Mario Teguh dan program Mario Teguh Golden Ways (MTGW)

BAB IV : ANALISIS ISI PESAN DAKWAH MARIO TEGUH DALAM

ACARA GOLDEN WAYS METRO TV, terdiri dari pesan dakwah dalam

acara Mario Teguh Golden Ways (MTGW) di Metro TV dan pesan

dakwah yang paling dominan dalam acara Mario Teguh Golden Ways

(MTGW) di Metro TV

(26)

BAB II

LANDASAN TEORI : RUANG LINGKUP DAKWAH

A. Pengertian Dakwah

Kata dakwah adalah kata yang sering digunakan dalam kehidupan

sehari-hari. Secara etimologi kata dakwah merupakan suatu istilah dari kata kerja

bahasa Arab yaitu ( اعد) – (وعدي) menjadi bentuk masdar ةوعد yang berarti

seruan, panggilan dan ajakan.1 Dakwah juga berarti do’a, yakni pemohonan kepada Allah. Dakwah menurut Quthub, merupakan ajakan kepada suatu

bentuk kehidupan yang sempurna, kehidupan dalam semua bentuk dan seluruh

maknanya yang sempurna2.

Sedangkan secara terminologi dakwah adalah suatu proses upaya

mengubah sesuatu situasi kepada situasi lain yang lebih baik sesuai ajaran

Islam, atau proses mengajak manusia ke jalan Allah yaitu Islam.3

Berikut ini, adalah beberapa definisi mengenai dakwah yang dikemukakan

oleh para ahli :

Pertama, Menurut Abu Bakar Dzakaria, dakwah sebagai kegiatan para

ulama dengan mengajarkan manusia kepada apa yang baik bagi mereka, yaitu

kehidupan dunia akhirat menurut kemampuan mereka.

Kedua, menurut Toha Yahya Umar, bahwa pengertian dakwah dibagi

menjadi dua :

1

Ahmad Warson Munawwir, Al Munawwwir Kamus Arab-Indonesia , (Surabaya : Pustaka Progresif,1997), cet. 4 h.407

2

Ilyas Ismail, Paradiqma Dakwah Sayyid Quthub, (Jakarta: PT Penamadani, 2008), h. 146

3

(27)

1. Pengertian umum. Dakwah adalah suatu ilmu pengetahuan yang

berisi cara-cara atau tuntunan bagaimana seharusnya menarik

perhatian manusia untuk menganut, menyetujui, melaksanakan

suatu ide/gagasan, pendapat atau pekerjaan tertentu

2. Adapun definisi dakwah menurut Islam (khusus) adalah mengajak

manusia dengan cara yang bijaksana kepada jalan yang benar

sesuai peringatan Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan

mereka di dunia akhirat.

Ketiga, Menurut Ali Mahfudz, dakwah adalah mendorong (memotivasi)

manusia untuk melakukan kebaikan untuk mengikuti petunjuk serta

memerintah mereka berbuat ma’aruf dan mencegah dari perbuatan mungkar

agar mereka meperoleh kebaikan di dunia dan akhirat.4Allah berfirman :

















Artinya : “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru

pada kebajikan, menyeru pada yang ma’ruf dan mencegah yang

mungkar; mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS Ali

Imran: 104).

Sedang orang yang melakukan seruan atau ajakan tersebut dikenal dengan

Da’i (orang yang menyeru) dan mubaligh yaitu orang yang berfungs sebagai

4

(28)

komunikator untuk menyampaikan pesan (messege) kepada pihak komunikan

(Mad’u).5

Dari beberapa pengertian tentang definisi dakwah diatas dapat

disimpulkan bahwa dakwah yaitu menyampaikan dan memanggil serta

mengajak manusia ke jalan Allah SWT, untuk melaksankan perintah-Nya dan

memahami ajaran-ajaran Islam dengan benar dalam mencapai kehidupan

bahagia dunia akhirat.

B. Pesan dan Materi dakwah

Pesan adalah apa yang dikatakan, ditulis atau digambarkan. Sedangkan

menurut James Curran pesan adalah realitas itu sendiri6. Dalam hal ini, informasi yang akan di sampaikan kepada komunikan haruslah informasi yang

sebenarnya bukan informasi yang sudah di kontruksi (berubah).

Meteri (maddah) dakwah adalah masalah isi pesan atau materi yang disampaikan da’i pada mad’u atau segala sesuatu yang harus disampaikan

subjek kepada objek dakwah, yaitu keseluruhan ajaran Islam yang ada di dalam

Kitabullah (Al-Qur’an) maupun Sunnah Rasul-Nya.7 Sebagiamana firman

Allah dalam surah Al-Baqoroh ayat 285 :













5

Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997). Cet. 2 h. 31

6

Eriyanto, Analisis Framing (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2002), h. 28

7

(29)

Artinya : “Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya

dari Tuhannya, demikan pula orang-orang yang beriman.

Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,

kitab-kitab-Nya dan Rasul-Rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak

membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari

Rasul-Rasulnya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami dan kepada Engkaulah

tempat kembali”.(Q.S Al-Baqoroh:285)

Sejak dulu hingga sekarang materi dakwah Islam selalu bersumber dari

ajaran Islam yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadist. Kemudian, karena objek sosial

dan kultural selalu mengalami perkembangan, maka perlu adanya kajian yang

mendalam mengenai materi apa saja yang sesuai dengan objek dakwah. Allah

sendiri memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Untuk memilih materi

dakwah yang cocok dengan situasi dan kondisi objek dakwah, namun tetap

pada ajaran agama Islam.

Berdasarkan temanya, pesan dakwah tidak berbeda dengan pokok-pokok

ajaran Islam. Pokok dasar ajaran Islam sangat terkait erat dengan tujuan ajaran

Islam. Secara umum tujuan pengajaran Islam atau Pendidikan Agama Islam

agar mampu kerangka dasar ajaran islam memahami, menghayati, meyakini,

dan mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi insan Muslim yang beriman,

bertakwa kepada Allah Swt., dan berakhlak mulia. Untuk mencapai tujuan

tersebut, maka kerangka dasar ajaran Islam meliputi tiga konsep kajian pokok,

yaitu aqidah, syariah, dan akhlak8. Tiga kerangka dasar ajaran Islam ini sering

juga disebut dengan tiga ruang lingkup pokok ajaran Islam atau trilogi ajaran

Islam.

8

(30)

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pesan-pesan dakwah yang harus

disampaikan kepada objek dakwah (mad’u) mencakup beberapa aspek, sebagai

berikut :

1. Aqidah

Secara etimologis aqidah berarti ikatan, sangkutan; secara teknis

berarti kepercayaan, keyakinan, iman, creed, credo.9 Pembahasan mengenai aqidah Islam pada umumnya berkisar pada Arkanu „I-Iman

(rukun iman yang enam).10

Menurut bahasa, Aqidah diambil dari kata al-Aqd, yaitu mengikat,

menguatkan, teguh dan mengukuhkan. Aqidah merupakan keyakinan

hidup, yaitu Iman dalam arti khas, yakni pengikraran yang datannya dari

hati.11 Pembahasan mengenai aqidah islam pada umumnya berkisar pada Arkanul Iman (rukun iman), yaitu:

a. Iman kepada Allah.

b. Iman kepada Malaikat-Malaikat-Nya.

c. Iman kepada Kitab-kitab-Nya.

d. Iman kepada Rasul-rasul-Nya.

e. Iman kepada Hari Akhir.

f. Iman kepada Qadha dan Qadhar.

Aqidah tersebut dalam tubuh manusia ibarat kepalanya. Maka apabila

suatu umat sudah rusak, bagian yang harus direhabilitasi adalah aqidahnya

terlebih dahulu. Disinilah pentingnya aqidah ini, apalagi ini menyangkut

9

Ahmad Warson Munawwir, Al Munawwwir Kamus Arab-Indonesia , (Surabaya : Pustaka Progresif,1997), cet. 4 h.954

10

Endang Syaefudin Anshari, Wawasan Islam,(Jakarta: Rajawali, 1986) Ed. 2,cet. 1,h. 27

11

(31)

kebahagian dunia dan akhirat, aqidah merupakan kunci kita menuju surga.

Aqidah juga menjadi dasar bagi seluruh hukum-hukum agama yang berada

diatasnya. Aqidah Islam adalah tauhid, yaitu mengesakan Tuhan yang

diungkapkan dakam syahadat pertama. Sebagai dasar, tauhid memiliki

implikasi terhadap seluruh aspek kehidupan keagamaan seorang muslim,

baik ideologi, politik, sosial, budaya pendidikan, dan sebagainya.

Aqidah merupakan dasar bagi setiap muslim untuk memberikan arah

bagi kehidupan manusia. Dalam hal ini, aqidah bukan saja tertuju pada

masalah yang wajib di imani, akan juga meliputi

masalah-masalah yang dilarang Islam, misalnya syirik, ingkar dengan adanya

Tuhan dan sebagainya.

2. Syariah

Kalau aspek aqidah memuat hal-hal yang berkenaan dengan

kepercayaan, keyakinan, dan keimanan, maka aspek syariah berisi tentang

susunan, peraturan dan ketentuan yang disyari’atkan Allah dan Rasul-Nya

dengan lengkap atau pokok-pokoknya saja, supaya manusia dapat

melaksankannya dalam mengatur hubungan dengan Allah, hubungan

dengan saudara seagama, hubungan dengan sesama manusia, hubungan

manusia dengan diri sendiri, serta hubungannya dengan alam dan

kehidupan. Dengan demikian, maka aspek syari’at memuat tentang

berbagai aturan dan ketentuan yang berasal dari Allah dan Rasul-Nya.

Syariah merupakan aturan yang harus diaplikasikan dalam kehidupan

sehari-hari, karena syariah yang mengatur hubungan manusia dengan

(32)

a. Ibadah, meliputi:

1) Thaharah

2) Sholat

3) Zakat

4) Shaum

5) Haji

b. Muamallah: meliputi:

1) Al-Qununul Khas (Hukum Perdata)

a) Muamalah (hukum niaga)

b) Munakahat (hukum nikah)

c) Waratsah (hukum waris)

d) Dan lain sebagainya

2) Al-Qanunul’am (hukum publik)

a) Hinayah (hukum pidana)

b) Khilafah (hukum negara)

c) Jihad (hukum perang dan damai)

d) Dan lain-lain12

3. Akhlak

Akhlak berasal dari kata “khuluq”, yang berarti: “perangai, sikap,

tingkah laku, watak, budi pekerti.13 dalam aktifitas dakwah merupakan pelengkap saja, yakni untuk melengkapi keimanan dan keislaman

seseorang. Meskipun akhlak ini berfungsi sebagai pelengkap, bukan berarti

masalah akhlak kurang penting dibandingkan dengan masalah keimanan

12

Moh Ali Aziz, Ilmu Dakwah, h. 95

13

(33)

dan keislaman, akan tetapi akhlak merupakan penyempurnaan keimanan

dan keislaman seseorang.14

Akhlak memiliki peranan penting bagi perjalanan hidup manusia,

dimana akhlak merupakan salah satu khazanah muslim yang kehadirannya

hingga kini makin dirasakan dan memandu perjalanan hidup manusia agar

selamat di dunia dan akhirat. Tidak berlebihan jika misi utama kerasulan

nabi Muhammad SWA. adalah untuk menyempurkan akhlak mulia, dan

sejarah mencatat bahwa faktor pendukung keberhasilan dakwah Rasul

antara lain adalah akhlaknya yang mulia.

Secara garis besar, akhlak Islam mencakup beberap hal, yaitu15 :

a. Akhlak Manusia terhadap Khalik

b. Akhlak Manusia terhadap Makhluk

1) Akhlak terhadap manusia

Yaitu: diri sendiri, tetangga dan masyarakat luas lainnya.

2) Akhlak terhadap bukan manusia

Yaitu: flora, fauna dan sebagainya.

4. Hubungan Aqidah, Syariah dan Akhlak

Tujuan ajaran Islam diberikan Allah kepada manusia adalah untuk

mencapai keselamatan semenjak lahir hingga ajal dijemput, bahkan hingga

bertemu dengan Dzat yang Maha Merajai Hari Pembalasan Allah SWT.

Allah menawarkan kepada kita jalan keselamatan hidup melalui lisan dan

perbuatan para Nabi. Disini kita hanya tinggal memilih, mau mengikuti

jalan keselamatan itu ataupun tidak.

14

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta :Penerbit Amzah, 2009), h. 89-92

15

(34)

Ajaran Islam menjamin keselamatan hidup manusia apabila manusia

berpegang teguh kepada ajaran Allah tersebut dan berpegang teguh pada

perjanjian dengan manusia, sebagaimana firman Allah :





























Artinya :“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, [kecuali jika

mereka berpegang teguh pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian)

dengan manusia], dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari

Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena

mereka kafir terhadap ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi

tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka

durhaka dan melampaui batas.” (Qs. Ali-Imran, 3:112)

Berpegang teguh pada ajaran Allah merupakan aqidah. Berpegang

teguh pada perjanjian dengan manusia adalah perwujudan akhlak.

Aktivitas yang memegang teguh ajaran Allah dan perjanjian dengan

manusia merupakan penerapan syari’ah.

Dengan kata lain, perbuatan (syari’ah) yang didasari oleh kelurusan

aqidah dan dampaknya adalah akhlak (kemanfaatannya dirasakan oleh

manusia lain). Contohnya adalah shalat. Perbuatan shalat (syar’ah) akan

bermakna apabila didasari motivasi semata-mata karena Allah (aqidah)

(35)

untuk digunakan dalam kehidupan bermasyarakat dengan orang lain

(akhlak).

Karena seorang Muslim yang baik adalah orang yang memiliki aqidah

yang lurus dan kuat yang mendorongnya untuk melaksanakan syariah yang

hanya ditujukan kepada Allah sehingga tergambar akhlak yang mulia

dalam dirinya. Atas dasar hubungan ini pula maka seorang yang

melakukan suatu perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi oleh aqidah atau

iman, maka ia termasuk ke dalam kategori kafir. Seorang yang mengaku

beriman, tetapi tidak mau melaksanakan syariah, maka ia disebut orang

fasik. Sedangkan orang yang mengaku beriman dan melaksanakan syariah

tetapi tidak dilandasi aqidah atau iman yang lurus disebut orang munafik.

C. Metode Dakwah

Metode dakwah adalah cara-cara yang dipergunakan da’i untuk

menyampaikan pesan dakwah atau serentetan kegiatan untuk mencapai

tujuan16. Hal ini diperjelas oleh Muh. Ali Aziz yang juga menjelaskan metode dakwah sebagai cara yang dilakukan untuk berdakwah menyampaikan ajaran

materi Islam.17

Dari penjelasan diatas sangat jelas bahwa metode dakwah adalah suatu

cara yang dipilih oleh da’i untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada

mad’u.

Secara terperinci metode dakwah dalam Al-Qur’an terekan pada QS. An

-Nahl ayat 105.

16

Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah, h. 21

17

(36)











Artimya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan yang baik,

sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang

siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih

mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.

(An-Nahl:105).

Dari ayat tersebut, terlukis bahwa ada tiga metode yang menjadi dasar

dakwah yaitu :

a) Hikmah: yaitu dakwah dengan memperhatikan situasi dan kondisi

sasaran dakwah dengan menitik berartkan pada kemampuan mereka,

sehingga di dalam menjalankan ajaran Islam selanjutnya mereka tidak

lagi merasa terpaksa atau keberetan.

b) Muaidzah hasanah: adalah berdakwah dengan memberikan nasihat

nasihat atau menyampaikan ajaran Islam dengan rasa kasih sayang,

sehingga nasihat dan ajaran Islam yang disampaikan itu dapat menyentuh

hati mereka.

c) Mujadalah: yaitu berdakwah dengan cara bertukar pikiran dan

membantah dengan cara sebaik-baiknya dengan tidak memberikan

tekanan-tekanan dan tidak pula degan mejelekkan yang menjadi mitra

(37)

D. Media Dakwah

Kata media merupakan jamak dari bahasa latin yaitu medion, yang secara

etimologi berarti alat perantara18. Sedangkan secara istilah media berarti segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan

demikian dapat dirumuskan bahwa media dapat berarti segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan.

Adapun yang dimaksud dengan media dakwah adalah peralatan yang

dipakai untuk menyampaikan ajaran Islam. Media dakwah terbagi menjadi

lima, yaitu:

a) Lisan, media ini dapat berbentuk pidato, ceramah, kuliah, bimbingan,

penyuluhan, dan sebagainya.

b) Tulisan, buku, majalah, surat kabar, korespondensi (surat, e-mail,

smas), spanduk dan lain-lain.

c) Lukisan, gambar, karikatur, dan sebagainya.

d) Audio visual yaitu alat dakwah yang dapat merangsang indera

pendengaran atau pengelihatan dan kedua-duanya, bisa berbentuk

televisi, slide, ohp, internet, dan sebagainya.

e) Akhlak, yaitu perbuatan-perbuatan nyata yang mencerminkan ajaran

Islam, yang dapat dinikmati dan didengarkan oleh mad’u19 .

Media dakwah merupakan salah satu unsur yang sangat penting

diperhatikan dalam aktivitas dakwah. Sebab sebagus apapun metode, materi

dan kapasitas seorang Da’i tanpa didukung dengan sebuah media yang tepat

seringkali hasilnya kurang memuaskan.

18

Rudi Susilana & Cepi Riyana, Media Pembelajaran (Bandung: Wacana Prima, 2009), h. 6

19

(38)

Berkaitan dengan media dakwah, di era kompetisi ini sudah saatnya para

da’i, untuk dapat benar-benar memanfaatkan adanya teknologi globalisasi yang

semakin kesana semakin terus berkembang, diantaranya dengan memanfaatkan

media modern sepertia media elektronotik dan media cetak dan bahkan media

yang bersifat on-line. Televisi sebagai medai dakwah Islam sangat penting

perannya, karena televisi adalah media yang paling sering digunakan oleh

masyarakat, baik masyarakat kota ataupun masyarakat desa.

1. Dakwah Melalui Televisi

Sejak awal kehadirannya, televisi ikut serta dalam dakwah, ini tak bisa

dibantah dengan adanya ceramah-ceramah keagamaan di waktu subuh,

acara bernuansa islam di hari-hari besar islam, khususnya bulan ramadhan,

termasuk sebagian tayangan sinetron yang cukup marak terjadi di televisi.

Itu merupakan bukti bahwa televisi memberikan kontribusi terhadap

kegiatan dakwah Islam.20

Berdakwah dengan menggunakan media teknologi komunikasi

(televisi), merupakan salah satu bentuk mengoptimalkan fungsi teknologi

tersebut. Kegiatan dakwah pada dasarnya tidak berbeda dengan kegiatan

komunikasi secara umum, dalam berkomunikasi kecanggihan media

disamping komponen lain, komunikator, isi pesan, komunikan dan

feedback, merupakan salah satu faktor sukses tidaknya suatu aktivitas

komunikasi.

Televisi sangat efetif untuk kepentingan karena kemampuannya yang

dapat menjangkau daerah yang cukup luas dengan melalui siaran gambar

20

(39)

sekaligus narasinya (suaranya). Dakwah melalui televisi dapat dilakukan

dengan cara baik, dalam bentuk ceramah, sandiwara, pragmen ataupun

drama. Dengan melalui televisi seorang pirsawan dapat mengikuti dakwah,

seakan ia berhadapan dan berkomunikasi langsung di hadapan da’i. Sangat

menarik dakwah melalui televisi, dan apalagi jika da’i benar-benar mampu

menyajikan dakwahnya dalam suatu program yang mudah dan disengani

berbagai kalangan masyarakat.21

Sebagai media dakwah, televisi mempunyai beberapa kelebihan dan

juga beberapa kekurangan, diantaranya :

a. Kelebihan dakwah melalui televisi.

Kelebihan televisi sebagai media dakwah jika dibandingkan dengan

media yang lainya adalah;

1) Media televisi memiliki jangkauan yang sangat luas sehingga

ekspansi dakwah dapat menjangkau tempat yang lebih jauh.

Bahkan pesan-pesan dakwah bisa disampaikan pada mad’u yang

berada di tempat-tempat yang tidak sulit dijangkau.

2) Media televisi mampu menyentuh mad’u yang heterogen dan

dalam jumlah yang besar. Hal ini sesuai dengan salah satu

kharakter komunikasi massa yaitu komunikan yang heterogen dan

tersebar. Kelebihan ini jika dimanfaatkan dengan baik tentu akan

berpengaruh positif dalam aktifitas dakwah. Seorang da’i yang

bekerja dalam ruang yang sempit dan terbatas bisa menjangkau

mad’u yang jumlahnya bisa jadi puluhan juta dalam satu sesi acara.

21

(40)

3) Media televisi mampu menampung berbagai varian metode dakwah

sehingga membuka peluang bagi para da’i memacu kreatifitas

dalam mengembangkan metode dakwah yang paling efektif.

4) Media televisi bersifat audio visual. Hal ini memungkinkan dakwah

dilakukan dengan menampilkan pembicaraan sekaligus visualisai

berupa gambar.

b. Kelemahan dakwah melalui televisi.

Selain memiliki beberapa kelebihan sebagaimana disebutkan diatas,

dakwah menggunakan media televisi juga mempunyai berbagai

kelemahan. Dalam kasus Indonesia hal ini tidak bisa dilepaskan dari

kondisi pertelevisian yang ada. Dalam bidang sinetron misalnya, “sinetron

Islami” yang sering kita lihat selama ini sebagian besar belum

mencerminkan ajaran Islam yang sesungguhnya. Bahkan terkadang ada

suguhan adegan-adegan yang tidak layak ditampilkan dan menyalahi

norma ke-Islaman. Disamping itu masih ada beberapa kondisi

memprihatinkan lainya dari pertelevisian Indonesia. Secara umum

kelemahan-kelemahan itu antara lain :

1) Cost yang terlalu tinggi untuk membuat sebuah acara Islami di

televisi.

2) Terkadang tejadi percampuran antara yang haq dan yang bathil

dalam acara-acara televisi.

3) Dunia pertelevisian yang cenderung kapitalistik dan profit oriented.

4) Adanya tuduhan menjual ayat-ayat Qur’an ketika berdakwah di

(41)

5) Keikhlasan seorang da’i yang terkadang masih diragukan.

6) Terjadinya mad’u yang mengambang.

7) Kurangnya keteladanan yang di perankan oleh para artis karena

perbedaan kharakter ketika berada didalam dan di luar panggung.22

Keberadaan media dakwah sebagai sarana penunjang keberhasilan

dakwah menjadi sebuah keharusan. Oleh karena itu sudah selayaknya bagi

para da’i untuk membekali diri dengan berbagai kemampuan guna

pemanfaatan media yang ada sehingga dakwah dapat dijalankan secara

lebih efektif dan efisien. Salah satu media dakwah yang cukup efektif dan

harus betul-betul dimanfaatkan dengan baik saat ini adalah televisi.

Terlepas dari beberapa kekurangan yang ada di dalamnya televisi

memiliki potensi yang luar biasa dalam dakwah terutama dari faktor

jangkauan transmisinya yang begitu luas, mad’u yang heterogen serta

kekuatannya untuk menampung berbagai varian metode dakwah.

E. Efek Dakwah

Efek dalam ilmu komunikasi bisa disebut dengan feed back (umpan balik)

adalah umpan balik dari reaksi proses dakwah. Dalam bahasa sederhananya

adalah reaksi dakwah yang ditimbulkan oleh aksi dakwah. Menurut Jalaluddin

Rahmat efek dapat terjadi pada tataran yaitu

22

(42)

1. Efek kognitif, yaitu terjadi jika ada perubahan pada apa yang diketahu,

dipahami, dan dipersepsi oleh khalayak. Efek ini berkaitan dengan

transmisi pengetahuan, keterampilan, kepeceryaan atau informasi.

2. Efek afektif, yaitu timbuk jika ada perubahan pada apa yang dirasakan,

disenangi atau dibenci khalayak, yang meliputi segala yang berkaitan

dengan emosi, sikap, serta nilai.

3. Efek behavioral, yaitu merujuk pada perilaku nyata yang dapat

diamamti, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan

tindakan berperilaku23.

23

(43)

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Riwayat Hidup Mario Teguh

Mario Teguh lahir dari seorang ibu berdarah Bugis, Sulawesi Selatan dan

Arab dengan latar belakang Muhammadiyah serta ayah berdarah Tionghoa

berlatar belakang Nahdlatul Ulama. Meski ada darah Arab namun darah

Tionghoa lebih dominan meninggalkan ciri pada raut wajah Mario. Akibatnya

Mario Teguh selalu disangka sebagai seorang nonmuslim, namun yang pada

kenyataannya Mario Teguh adalah seorang muslim sejak lahir.1

Mario Teguh adalah salah satu motivator terkenal di Indonesia. Bila semula

tidak banyak yang mengenal sosok Mario Teguh karena sekitar 10 tahun yang lalu

kata-kata bijaknya hanya disiarkan melalui radio saja, maka setelah salah satu

stasiun swasta menayangkan acara Golden Ways dengan pembicara Mario Teguh,

sejak saat itulah karirnya mulai meningkat tajam dan mulai dikenal banyak orang.

Apalagi Mario Teguh dan tim manajemennya juga memanfaatkan situs jejaring

sosial untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat. Bisa dilihat di akun

faceboknya yang memiliki ribuan teman dan berapa jumlah komentar serta status

"like" pada setiap status yang dibuat oleh Mario Teguh.

Tidak bisa dipungkiri bahwa selain memiliki banyak penggemar, juga tidak

sedikit kelompok orang yang tidak suka dengan Mario Teguh. Namun walaupun

demikian, pada tahun 2010 lalu MURI (Museum Rekor Indonesia) memberikan

penghargaan kepada Mario Teguh sebagai Motivator yang memiliki banyak

penggemar. Ini membuktikan bahwa eksistensi seorang Mario Teguh tetap diakui

1

(44)

di negeri ini terlepas dari adanya beberapa pandangan miring mengenai profile

seorang Mario Teguh. Berikut adalah Biografi lengkap Mario Teguh :

1. Profile Mario Teguh

Nama Asli : Sis Maryono Teguh

Lahir : Makassar, 5 Maret 1956

Pasangan : Linna Teguh

Anak : Audrey Teguh

: Marco Teguh

Orang tua : Gozali Teguh

: Siti Maria (ibu)2

2. Pendidikan

a. Jurusan Arsitektur New Trier West High (setingkat SMA) di Chicago,

Amerika Serikat, 1975.

b. Jurusan Linguistik dan Pendidikan Bahasa Inggris, Institut Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Malang (S-1).

c. Jurusan International Business, Sophia University, Tokyo, Jepang.

d. Jurusan Operations Systems, Indiana University, Amerika Serikat, 1983

(MBA).3

Rekam jejak pendidikan Mario ternyata cukup menarik juga. Dimulai saat

ini bersekolah di New Trier West High, sebuah sekolah kejuruan yang berada

di Chicago, Amerika Serikat. Ia masuk pada tahun 1975 dan mengambil

jurusan arsitektur. Pada waktu itu memang cita-cita belum terlalu nampak.

2

Wikipedia, Mario Teguh, artikel di akses pada 16 oktober 2014 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Mario_Teguh

3

(45)

Setelah itu, ia kembali ke tanah air dan meneruskan pendidikan di IKIP

Malang. Ada dua alasan kenapa Mario memilih IKIP. Pertama karena kondisi

tubuh Mario sedang sakit, kedua karena keterbatasaan biaya. Ongkos sekolah

di IKIP relatif lebih murah saat itu ketimbang kuiah di tempat lain. Disana ia

mengambil jurusan studi awalnya, yaitu jurusan Linguistik dan pendidikan

Bahasa Inggris.

Setelah menamatkan S1 nya di IKIP. Minatnya terhadap arsitektur

membawanya ke Amerika seritat. Loh, dananya dari mana ? Mario Teguh

adalah seorang yang cerdas sehingga berhasil lolos seleksi beasiswa yang di

berikan pemerintah Amerika serikat melalui perwakilannya di Indonesia.

Pendidikan tinggi yang dinikmati Mario Teguh bukan hanya di Negeri Paman

Sam. Di Negeri Matahari terbit, jepang pun Mario sempat belajar bisnis

Internasional. Dan keberuntungan masih berpihak kepada Mario, sehingga

sekali lagi, Mario mendapatkan beasiswa di Negeri Matahari terbit Jepang. 4 Banyaknya bidang ilmu yang telah Mario Teguh pelajari tentunya

membuat makin luas juga wawasannya. Ditambah dengan berbagai culture

yang Ia pelajari semasa kuliah di luar negeri juga menjadi tambahan

pengalaman seorang Mario Teguh. Memang tak banyak orang memilih bidang

studi yang “meloncat loncat” layaknya beliau, namun Ia membuktinya bahwa

perjalanan panjangnya tersebut bisa menghasilkan “sesuatu”

Gambar

Tabel 1 Kategorisasi Pesan Dakwah
Tabel  2 Kategori Pesan Dakwah
Tabel  3 Prosentase Juri
Tabel 4 Koefisien Reliabilitas Kesepakatan
+6

Referensi

Dokumen terkait

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty- Free Right) atas karya

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh data VeR perlukaan di RSUD Selasih Kabupaten Pelalawan periode 1 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2013 yang

Karena hasil dari penelitian ini paling banyak yaitu luka derajat I (ringan) yang hanya menderita hematom (memar) dan Vulnus excoriatum (lecet) dan tidak didapatkan satu

provinsi dengan resiko gempa tinggi. Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa Indonesia merupakan Negara yang rawan terjadi bencana alam di mana hal

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Hasil pendugaan parameter fungsi produksi pada model yang dibangun seperti terlihat pada Tabel 2, memiliki koefisien determinan (R 2 )

Hasil tersebut di atas yang menunjukkan bahwa dimensi Word Of Mouth -lah yang secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan Ekuitas Merek

Kedua macam sistem imun ini memiliki komponen- komponen tersendiri yang saling bekerjasama untuk memberikan pertahanan bagi tubuh sehingga tidak mudah terserang oleh

Jika kalian tidak berpolitik dengan cara yang benar, apatah lagi jika kalian tidak mempedulikan hal-hal politik, maka kalian sebenarnya telah membiarkan diri kalian