PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALY) TERHADAP
HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKSTIL SISWA
SMK AWAL KARYA PEMBANGUNAN (AKP) GALANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Oleh
LASTARULINA PANDIANGAN
5113341018
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya sederhana ini terkhusus buat kedua orang tuaku tersayang :
Ayahku J. Pandiangan, Ibuku T.Br.Lbn.Raja ,abang dan adik-adikku atas dorongan,
motivasi dan jerih payah yang telah dicurahkan selama ini.
untuk Almamaterku tercinta Universitas Negeri Medan.
Semua teman-temanku PKK Ekstensi terkhusus Erni Johan dan
Emalia Saragih,
MOTTO
“ Belajar dari kegagalan adalah cara meraih kesuksesan.
Tidak pernah mengalami kegagalan dan pahitnya kegagalan berarti belum dapat merasakan manisnya kesuksesan ”
”Kejarlah yang PASTI namun jangan lupakan yang MUNGKIN”
”Kita tidak akan celaka oleh perbuatan orang lain melainkan celaka oleh perbuatan kita sendiri”
”Kekuranganmu adalah kelebihanmu”
i
ABSTRAK
Lastarulina Pandiangan: Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualy) Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Tekstil Siswa SMK Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualy) terhadap hasil belajar siswa kelas X Tata Busana pada mata pelajaran Tekstil. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen yang dilakukan di SMK Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang pada Tahun Ajaran 2015/2016.
Adapun sasaran dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Tata Busana di SMK Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang dengan sampel 56 siswa yang terdiri dari kelas kontrol sebanyak 28 siswa dan kelas eksperimen sebanyak 28 siswa. Alat pengumpul data yang digunakan adalah berupa tes yang terdiri dari 32 butir soal. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan tes pilihan berganda yang dijawab benar diberi skor 1 dan salah diberi skor 0, dianalisis dengan uji t pada taraf signifikansi 5%.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa yaitu dari 28 orang siswa kelas yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional menunjukkan rata-rata hasil yaitu sebesar 61,2. Sedangkan hasil belajar kelas yang diajar menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualy) yaitu 82,6. Hasil uji persyaratan analisis menunjukkan bahwa sebaran data hasil belajar tekstil yang diajar dengan metode pembelajaran konvensional adalah berdistribusi normal dimana 0,116 < 0,1682 dan data hasil belajar siswa dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualy) adalah berdistribusi normal dimana 0,117 < 0,1682 dan kedua varians data adalah homogen karena f hitung
1,45< f tabel 1,90.
Dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualy) lebih baik jika dibandingkan metode pembelajaran konvensional dimana hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai t hitung -5,252< ttabel 1,67. Dilihat dari hasil penelitian ini,
ii KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat dan rahmat-Nya penulis masih diberikan kesempatan untuk
menyelesaikan proposal skripsi ini dengan judul “Pengaruh Metode
Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualy) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Tekstil Di SMK Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang”.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
sedalam-dalamnya kepada kedua orang tuaku tersayang. Ayahku J. Pandiangan
dan ibuku T. Br.Lbn Raja untuk semua pengorbanan, kasih sayang, bimbingan,
dukungan dalam doa, semangat maupun materi yang telah diberikan sehingga
penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini.
Dan kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan
dan dorongan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih dan
penghargaan kepada:
1. Dr. Farihah, M.Pd, selaku pembimbing skripsi, yang telah meluangkan
banyak waktu untuk membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi
dorongan kepada penulis sehingga skripsi ini terwujud.
2. Dra. Nurmaya Napitu, M.Si, selaku ketua prodi Tata Busana, penasehat
akademik dan penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta
motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Dra. Juliarti, M.Si dan Dra. Surniati Chalid, M.Pd selaku dosen penguji yang
iii 4. Dr. Dina Ampera, M.Si, selaku ketua jurusan Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga.
5. Dra. Rosnelli, M.Pd, selaku Dekan Fakultas TeknikUnimed.
6. Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik Unimed.
7. Seluruh Ibu Dosen PKK, Terkhusus dosen Tata Busana yang telah
memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
8. Bapak Jaya Mustika, ST, selaku kepala sekolah SMK AKP Galang yang telah
memberikan izin penelitian kepada penulis.
9. Ibu Dian Angraini,S.Pd,MM selaku wakil kepala sekolah dan ketua jurusan
Tata Busana SMK AKP Galang.
10. Ibu Supiani,S.Pd selaku Guru bidang studi Tekstil kelas X Tata Busana SMK
AKP Galang.
11. Teman-teman seperjuangan PKK/Tata Busana Ekstensi, Erni Johan, Emalia,
Maria Goretti, Maya, Evi, Aprimianti, Efnarayi, PKK/Tata Busana Reguler
yang tidak dapat disebutkan satu per satu serta Endah Subekti, Surani PKK
2012 telah memberikan motivasi dan semangat kepada penulis.
Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta
peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan dating dan akhir kata penulis
menucapkan terima kasih.
Medan, Januari 2016
Penulis,
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR BAGAN ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ... 8
1. Metode pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualy (TAI) ... 11
2. Metode Pembelajaran Konvensional ... 16
3. Hasil Belajar ... 20
4. Tekstil ... 22
v
C. Kerangka Berpikir ... 41
D. Hipotesis Penelitian ... 42
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 43
B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 45
C. Prosedur Penelitian ... 46
D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 50
E. Instrument dan Teknik Pengumpulan Data ... 51
F. Teknik Analisis Data ... 58
1. Tabulasi data ... 58
2. Uji Persyaratan Analisis ... 59
3. Uji Hipotesis ... 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ... 65
B. Tingkat Kecenderungan Penelitian ... 69
C. Uji Persyaratan Analisis ... 71
D. Pengujian Hipotesis ... 73
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 76
B. Implikasi ... 76
C. Saran ... 77
DAFTAR PUSTAKA ... 78
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1. Siklus Belajar TAI (Team Assisted Individualy) ... 15
2. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Konvensional ... 18
3. Desain Eksperimen Control Group Postest-Only Desain ... 48
4. Skenario Penelitian ... 49
5. Distribusi Populasi Penelitian ... 52
6. Kisi-kisi Soal Uji Pembakaran Serat Bahan Tekstil ... 53
7. Distribusi frekuensi data hasil belajar Tekstil dengan menggunakan metode konvensional (X1) ... 66
8. Distribusi frekuensi data hasil belajar Tekstil dengan menggunakan metode kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualy) (X2)... 68
9. Tingkat kecenderungan hasil belajar Tekstil materi uji pembakaran Dengan mengunakan metode konvensional (X1) ... 70
10.Tingkat kecenderungan hasil belajar Tekstil materi uji pembakaran Dengan mengunakan metode kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualy) (X2) ... 71
11. Uji Normalitas Data ... 72
12. Uji Homogenitas ... 72
vii
DAFTAR BAGAN
Bagan Hal
1. Klasifikasi Serat ... 23
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
1. Histogram data hasil belajar mata pelajaran Tekstil pada kelas kontrol ... 67 2. Histogram data hasil belajar mata pelajaran Tekstil pada kelas
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
1. Silabus ... 81
2. RRP Kelas Eksperimen ... 94
3. RPP Kelas Kontrol ... 105
4. Tes Uji Instrumen Mata Pelajaran Tekstil ... 112
5. Perhitungan Validitas Tes ... 115
6. Perhitungan Reliabilitas Tes ... 116
7. Perhitungan Indeks Kesukaran Tes ... 117
8. Perhitungan Daya Pembeda Tes ... 118
9. Nilai-nilai r Product Moment ... 120
10. Data Skor Hasil Post Test Penelitian ... 121
11. Deskripsi Data Penelitian ... 122
12. Uji Kecenderungan ... 127
13. Uji Normalitas ... 129
14. Uji Homogenitas ... 132
15. Pengujian Hipotesis... 134
16. Tabulasi Tes Hasil Belajar mata pelajaran Tekstil pada kelas kontrol ... 136
17. Tabulasi Tes Hasil Belajar mata pelajaran Tekstil pada kelas eksperimen ... 137
18. Sebaran Uji Validitas Tes ... 138
19. Sebaran Uji Reliabilitas Tes ... 139
x
21. Sebaran Uji Daya Pembeda ... 141
22. Tabel Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... 142
23. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 143
24. Tabel Nilai Persentil untuk Distribusi F ... 144
25. Tabel Nilai-nilai Distribusi t ... 148
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan sarat dengan perkembangan. Oleh karena itu, perubahan
atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi
sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.
Menurut Haryanto (2012) jabaran UUD 1945 tentang pendidikan
dituangkan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003. Pasal 3
menyebutkan: “Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”. Untuk itu dalam mencapai fungsi pendidikan nasional,
pemerintah telah menyelenggarakan perbaikan-perbaikan peningkatan mutu
pendidikan pada berbagai jenis dan jenjang.
Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
No. 20 tahun 2003 yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
2
Upaya menanamkan pendidikan kepada seseorang diselenggarakan
di lingkungan pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Menurut
Hayadin (2008) SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang
bertanggungjawab untuk menyiapkan tenaga kerja yang memiliki
keterampilan sesuai dengan bidangnya masing-masing pada tingkat
menengah.
Sejalan dengan pendapat Hayadin (2008) tersebut bahwa SMK
merupakan salah satu lembaga pendidikan formal, maka SMK Awal Karya
Pembangunan (AKP) Galang adalah salah satu lembaga pendidikan formal
yang memiliki salah satu jurusan tata busana. Dalam hal ini SMK AKP
khususnya siswa jurusan tata busana diharapkan untuk menghasilkan lulusan
yang terampil, bermutu, mampu membuka usaha sendiri, mampu menguasai
bidangnya, jika melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi kelak akan menjadi
guru yang profesional.
Pada jurusan tata busana di dalamnya terdapat beberapa bidang
studi, salah satu diantaranya yaitu pelajaran tekstil. Tekstil merupakan
pelajaran yang mempelajari tentang serat bahan tekstil, dimana pada pelajaran
ini siswa diharapkan aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung, dapat
menyelesaikan tugas dengan baik serta mampu mencapai nilai KKM yang
ditetapkan. Akan tetapi, pada pelajaran tekstil ini sebagian besar siswa tidak
aktif dan memliki hasil belajar yang rendah.
Tinggi rendahnya hasil belajar siswa tersebut dapat dipengaruhi oleh
3
(Dimyati dan Mudjiono,2009) menyebutkan: “Faktor internal (dari dalam diri
siswa) meliputi hal-hal seperti: 1) sikap terhadap belajar, 2) motivasi belajar,
3) konsentrasi belajar, 4) kemampuan mengelola bahan belajar, 5)
kemampuan menggali hasil belajar yang tersimpan, 6) kemampuan
berprestasi atau unjuk hasil belajar, 7) rasa percaya diri siswa, 8) intelegensi
dan keberhasilan belajar, 9) kebiasaan belajar dan 10) cita-cita siswa.
Sedangkan faktor eksternal (dari luar siswa) meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Guru sebagai pembina belajar, 2) Prasarana dan sarana pembelajaran, 3)
Kebijakan penilaian, 4) Lingkungan sosial siswa di sekolah dan 5) Kurikulum
sekolah”.
Rendahnya hasil belajar tekstil juga terjadi karena proses
pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas masih mengunakan metode
pembelajaran konvensional, dimana pembelajaran berpusat pada guru
(Teacher-Centered) bukan berpusat pada siswa (Student -Centered). Hal ini
dapat dilihat dari kenyataan bahwa selama proses pembelajaran berlangsung
siswa terlihat kurang aktif, baik bertanya maupun memberikan ide atau
pendapat saat guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
materi pembelajaran tekstil yang belum dipahami. Pada dasarnya
pembelajaran konvensional yang sering dikenal menggunakan metode
ceramah ini didominasi pada pembelajaran tekstil cenderung berorientasi
pada materi yang tercantum pada buku panduan dan jarang mengaitkan
materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Ketika guru menjelaskan
4
apa yang disampaikan oleh guru. Hal ini belum cukup untuk memberikan
variasi dalam kegiatan proses belajar mengajar di dalam kelas untuk
mencapai hasil belajar yang lebih baik.
Berdasarkan observasi yang dilaksanakan oleh peneliti pada 13 Juni
2015 dan Pengalaman Lapangan di SMK Awal Karya Pembangunan (AKP)
Galang masih kurang dari yang diharapkan. Hal ini diindikasikan dari
kurangnya hasil belajar pada mata pelajaran tekstil setahun terakhir dan
didukung dengan hasil observasi penulis pada guru bidang studi yang
menyatakan bahwa sebagian siswanya belum mampu mencapai ketuntasan
belajar dengan nilai standart ketuntasan 80.
Selain hasil belajar, hal lain yang dapat mendukung rendahnya hasil
belajar tekstil adalah kurang dikembangkannya model, strategi, atau metode
pembelajaran dalam proses pembelajaran. Untuk mencapai tujuan
pembelajaran, metode pembelajaran salah satu aspek yang sangat penting
dalam proses belajar mengajar. Jika metode pembelajaran tidak
dikembangkan saat proses pembelajaran maka dapat dipastikan siswa akan
tetap pasif dan kemampuan siswa sangat kurang dalam menyelesaikan
masalah pembelajaran
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik melakukan penelitian pada
pembelajaran bidang studi tekstil dengan menerapkan metode pembelajaran
kooperatif tipe Team Assisted Individualy (TAI), maka peneliti mengajukan
5
“Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted
Individualy) Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Tekstil Siswa SMK
Awal Karya Pembanguan (AKP) Galang”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Metode pembelajaran yang telah diterapkan pada pelajaran tekstil di SMK
AKP Galang masih sederhana.
2. Rendahnya hasil belajar tekstil siswa kelas X SMK AKP Galang.
3. Metode pembelajaran yang digunakan guru dalam pelajaran tekstil belum
efektif untuk memperoleh hasil belajar tekstil sesuai KKM.
4. Kurang aktifnya siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
5. Hasil belajar siswa pada pelajaran tekstil dengan menggunakan metode
pembelajaran yang digunakan guru belum mencapai maksimal.
C. Pembatasan Masalah
Adapun yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini agar
lebih spesifik dan terarah juga karena keterbatsan penelitian dalam hal waktu,
dana dan kemampuan. Maka penelitian ini dibatasi pada :
1. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X Tata Busana SMK Awal
Karya Pembangunan (AKP) Galang.
2. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran
tekstil yang dibatasi pada pokok bahasan materi uji pembakaran bahan
6
D. Rumusan Masalah
Sesuai pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah hasil belajar pada mata pelajaran tekstil siswa kelas X
SMK AKP Galang?
2. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran tesktil dengan
menggunakan metode pembelajaran Kooperatif TAI (Team Assisted
Individualy) pada siswa kelas X Tata Busana SMK AKP Galang?
3. Apakah ada pengaruh metode pembelajaran Kooperatif TAI (Team
Assisted Individualy) terhadap hasil belajar pada mata pelajaran tekstil
siswa kelas X Tata Busana SMK AKP Galang?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil belajar pada mata pelajaran tekstil siswa kelas X
SMK AKP Galang.
2. Untuk mengetahui hasil belajar pada mata pelajaran tekstil dengan
menggunakan metode pembelajaran Kooperatif tipe TAI (Team Assisted
Individualy) siswa kelas X Tata Busana SMK AKP Galang.
3. Untuk mengetahui adakah pengaruh metode pembelajaran Kooperatif
tipe TAI (Team Assisted Individualy) terhadap hasil belajar pada mata
7
F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil
penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Guru bidang studi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu alternatif dalam
melaksanakan metode pembelajaran tekstil, sehingga guru dapat
meningkatkan kualitas mengajar terhadap siswa khususnya dalam
pembelajaran Tekstil.
2. Siswa
Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya
khususnya pada mata pelajaran Tekstil.
3. Sekolah
Semoga penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam upaya
meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran sekolah.
4. Peneliti
Sebagai bahan awal, pembanding, atau rujukan bagi penelitian yang akan
76
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan
1. Hasil belajar pada mata pelajaran tekstil siswa kelas X yang diajar
menggunakan model pembelajaran konvensional di SMK AKP Galang
cenderung kurang dengan nilai rata-rata 61,2.
2. Hasil belajar pada mata pelajaran tekstil siswa kelas X di SMK AKP
Galang yang diberi metode pembelajaran koperatif tipe TAI (Team
Assisted Individualy) cenderung cukup dengan nilai rata-rata 82,6.
3. Ada pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran koperatif tipe
TAI (Team Assisted Individualy) terhadap hasil belajar tekstil materi uji
pembakaran siswa kelas X di SMK AKP Galang. Dengan demikian
disimpulkan bahwa hasil belajar pada mata pelajaran pengetahuan tekstil
siswa kelas X yang diberi metode pembelajaran koperatif tipe TAI (Team
Assisted Individualy) lebih tinggi/baik dibandingkan hasil belajar pada
mata pelajaran pengetahuan tekstil yang menggunakan metode
pembelajaran konvensional.
B. Implikasi
Hasil belajar pada mata pelajaran tekstil siswa kelas X yang diberi metode
pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualy (TAI) masih
cenderung cukup. Dengan hasil belajar tersebut, maka sebaiknya dalam
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualy
(TAI), guru perlu merancang bahan belajar yang terstruktur, baik dengan
77
menggunakan bantuan media gambar, maupun alat praktek yang lain sehingga
mampu menciptakan interaksi yang baik antara siswa dan guru. Dengan
strategi dan rancangan yang baik dalam menggunakan metode pembelajaran
kooperatif tipe Team Assisted Individualy (TAI), maka baik secara kooperatif
maupun mandiri siswa dapat termotivasi dalam mengikuti pembelajaran dan
lebih kreatif, mandiri dalam menyelesaikan materi pelajaran yang disampaikan
oleh guru.
C. Saran
1. Diharapkan guru dapat menggunakan metode pembelajaran koperatif tipe
TAI (Team Assisted Individualy) sebagai metode pembelajarn alternatif
dalam memberikan materi pelajaran tekstil pada siswa kelas X sehingga
siswa lebih aktif dalam belajar dan mudah menyelesaikan materi pelajaran
dengan baik.
2. Diharapkan kepada siswa agar lebih giat belajar dan meningkatkan hasil
belajar pada mata pelajaran tekstil, sehingga siswa memiliki pengetahuan
yang baik tentang asal serat bahan tekstil.
Dari hasil penelitian ada pengaruh metode pembelajaran koperatif tipe TAI
(Team Assisted Individualy) terhadap hasil belajar tekstil sehingga diharapkan
guru lebih bervariatif dalam menggunakan metode pembelajaran koperatif tipe
TAI (Team Assisted Individualy) agar materi pelajaran yang disampaikan dapat
78
Ahmad Syaifudien. (2014). Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Diakses pada 17 Agustus 2015 dari http://tipspendidikanku.blogspot.com/2014/11/kumpulan-permendiknas-uu-dan-pp tentang.html
Amri, Sofan (2010). Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka
Arikunto, Suharsini. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Asra dan Sumiati. (2013). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Aswan Zain dan Syaiful Bahri Djamarah. (2013). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Berta Novita P. (2014). Pengaruh Metode Pembelajaran Team Assisted Individualy (TAI) Terhadap Hasil Belajar Pengolahan Makanan di SMP Negeri 2 Galang. Abstrak Hasil Penelitian. Medan. FT. Pen Tata Boga Universitas Negeri Medan.
Budiyono,dkk (2008). Kriya Tekstil. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Dede Karyana. (2008). Pedoman Praktikum Laboratorium. Diakses pada 9 September 2015 dari http://www.scribd.com/doc/55349697/Laporan-Serat-Uji-Pembakaran-n-Berat-Jenis
Depdiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
79
Foragri. 2012. Peluang Agroindustri Serat Abaka. http://foragri. wordpress. Com /2012/02/13/peluang-agroindustri-serat-abaka/ diakses pada tanggal 29 Desember 2015 pukul 21:48 WIB.
Hanif Nugraha dan Fajar MS. (2012). Tesktil 2. Diakses pada 16 Agustus 2015 dari http://tekstil2012.blogspot.com/2012/11/pengertian-tekstil.html
Hamdani.(2010). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Isjoni. H.(2009). Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Lie A.2007.Cooperative Learning. Jakarta.PT.Grasindo
Moh. Zyahri, ST. (2012). Pengantar Ilmu Tekstil 2. Diakses pada 13 September 2015 dari http://yulutrip.blogspot.com/2014/05/15-pewarna-alami-untuk textile_21.html
Mudjiono, Dimyanti.(2009).Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta.
Nana Syaodih S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Noor Fitrihana. (2008). Pengetahuan Tekstil. Diakses pada 16 Agustus 2015 dari https://batikyogya.wordpress.com/2008/08/21/pengetahuan-tekstil/
Nurlita.(2008).Cooperative Learning,Riset dan Praktek. Bandung: Nusa Media.
Sadia. (2003). Pembelajaran Konvensional. diakses 10 September 2015 dari http;www,mahirkb.tripod.com/olehbaca.htm/
Sagala Syaiful. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Slavin, E Robert.2004.Cooperatiive Learning Theory Research and Practic. Bandung:Nusa Media.
Slavin.(2013).Cooperative Learning. USA: Allyn and Bacon.
Sudjana. (2010). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, CV.
80
Sukaryo Adija Putra, (2012). Pengertian Bahan Tekstil. Diakses pada 22 Juli 2015 dari http://belajardisainbusana.blogspot.com/2012/10/pengertian-bahan-tekstil.html.
Sumarno, Alim.(2011). Pengertian Hasil Belajar. Diakses pada 16 agustus 2015 http://elearning.unesa.ac.id/tag/teori-hasil-belajar-gagne-dan-dricoll,
Uno,Hamza B. (2009). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta:Bumi. Aksara.
Uzer usman, (2010). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remja Rosdakarya.
http://ar-royyan-dwi-saputra1.blogspot.com/2012/10/tekstil-struktur-tenun.html 11:49 Rabu, 22 Juli 2015.
https://id.wikipedia.org/wiki/Tenun 12:51 WIB
http://tekstil2012.blogspot.com/2012/11/pengertian-tekstil.html
https://batikyogya.wordpress.com/2008/08/21/pengetahuan-tekstil/
http://newsananta.blogspot.com/2009/03/tekstil.html
http://serattekstil.blogspot.co.id/2010/03/uji-pembakaran.html