• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATANDANKARAKTERISASIABUVULKANIK GUNUNG SINABUNG SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN ADSORBEN SILIKA UNTUK MENGIKAT LOGAM BERAT Pb(II).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMANFAATANDANKARAKTERISASIABUVULKANIK GUNUNG SINABUNG SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN ADSORBEN SILIKA UNTUK MENGIKAT LOGAM BERAT Pb(II)."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN DAN KARAKTERISASI ABU VULKANIK GUNUNG SINABUNG SEBAGAI BAHAN DASAR

PEMBUATAN ADSORBEN SILIKA UNTUK MENGIKAT LOGAM BERAT Pb(II)

Oleh :

Devy Putri Oktavia NIM 4123210010 Program Studi Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PEMANFAATAN DAN KARAKTERISASI ABU VULKANIK GUNUNG SINABUNG SEBAGAI BAHAN DASAR

PEMBUATAN ADSORBEN SILIKA UNTUK MENGIKAT LOGAM BERAT Pb(II)

Devy Putri Oktavia (4123210010)

ABSTRAK

Sintesis silika gel dengan metode sol-gel telah dilakukan dengan memanfaatkan abu vulkanik Gunung Sinabung yang diambil dari Desa Berastepu, Simpang Empat, Kabupaten Karo yang berjarak 1,5 km dari puncak Gunung Sinabung. Abu vulkanik merupakan salah satu sumber penghasil silika terbesar, berpotensi sebagai bahan pembuatan silika gel. Sintesis silika gel pada penelitian ini dilakukan dengan metode sol-gel. Abu vulkanik didekstruksi dengan larutan NaOH 4M dan pembentukkan gel dengan larutan HCl 3M. Karakterisasi silika dilakukan dengan analisis AAS, FTIR dan XRD. Kadar silika yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 17,85%. Berdasarkan hasil analisis menggunakan FTIR menunjukkan adanya gugus Si-O-Si dan Si-OH yang menyatakan bahwa adsorben silika berhasil dibuat. Karakterisasi menggunakan XRD menunjukkan bahwa silika yang dihasilkan memiliki derajat kekristalan yang rendah (berbentuk amorf). Silika gel hasil sintesis digunakan sebagai adsorben untuk mengikat logam berat Pb(II). Metode yang digunakan dalam interaksi adsorben dengan larutan yaitu metode batch. Pada penentuan massa optimum adsorben silika diperoleh 0,25 gram sebagai massa optimum. Waktu kontak optimum adsorpsi ion logam Pb(II) oleh silika gel yaitu 40 menit. pH optimum adsorpsi ion logam Pb(II) oleh silika gel yaitu pH 7. Dan konsentrasi optimum adsorpsi ion logam Pb(II) oleh silika yaitu 110 ppm.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas

segala berkat dan kasih-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan dan hikmat

kepada penulis sehingga penelitian skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik

sesuai dengan waktu yang direncanakan. Judul yang dipilih dalam penelitian yang

dilaksanakan Mei-Agustus 2016 adalah “Pemanfaatan dan Karakterisasi Abu Vulkanik Gunung Sinabung Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Adsorben Silika untuk Mengikat Logam Berat Pb(II)”.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari pengajuan proposal penelitian, pelaksanaan hingga penyusunan skripsi, antara lain Ibu Lisnawaty Simatupang, S.Si., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membimbing penulis selama melakukan penelitian dan menyusun skripsi,

Bapak Agus Kembaren, S.Si., M.Si., Bapak Dr. Ayi Darmana, M.Si. dan Ibu

Ratna Sari Dewi, S.Si., M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah banyak

memberikan saran dan masukan positif, serta Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti,

M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis

selama menjalani perkuliahan di Universitas Negeri Medan. Penghargaan juga

diberikan kepada Kakak Riana, Abang Aji, Kakak Yade yang telah membantu

dalam analisis sampel.

Secara khusus penulis sampaikan terima kasih kepada Mama dan Papa

tercinta serta adik-adikku atas segala doa, kasih sayang dan dukungannya kepada

penulis. Gelar ini penulis persembahkan untuk Mama dan Papa. Terima kasih juga

penulis sampaikan kepada rekan penelitian, Parna, yang telah banyak membantu

selama penelitian dan teman-teman Kimia Non Kependidikan 2012 yang telah

berjuang bersama dan saling mendukung dalam meraih gelar Sarjana Sain.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada sahabat-sahabatku Citra,

Beril yang banyak membantu penulis dan selalu memberikan motivasi, doa dan

semangat selama penulis menyelesaikan skripsi. Dan kepada Noni, Tia, Ellen,

(5)

v

perkuliahan, serta doa dan dukungan kepada penulis selama perkuliahan. Dan

kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang turut

membantu dalam penyelesaian skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Untuk itu

penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga hasil

penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

serta menambah wawasan bagi pembaca.

Medan, September 2016

Devy Putri Oktavia

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Rumusan Masalah 3

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Tujuan Penelitian 4

1.5. Manfaat Penelitian 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Abu Vulkanik Gunung Sinabung 5

2.2. Silika 8

2.3. Logam Berat Timbal 11

2.3.1. Sifat Logam Timbal 12

2.3.2. Dampak Klinik Akibat Tercemar oleh Pb 13

2.4. Adsorpsi 13

2.5. Difraksi Sinar-X (XRD) 19

2.6. Spektroskopi Inframerah (FTIR) 21

2.7. Spektroskopi Serapan Atom (AAS) 21

BAB III. METODE PENELITIAN

(7)

vii

3.2. Alat dan Bahan 24

3.2.1. Alat 24

3.2.2. Bahan 24

3.3. Prosedur Penelitian 25

3.3.1. Pembuatan Larutan Natrium Silikat 25

3.3.2. Pembuatan Silika Gel 25

3.3.3. Karakterisasi Silika 25

3.3.4. Pembuatan Larutan Baku Pb 1000 ppm dari Padatan Pb(NO3)2 26

3.3.5. Pembuatan Kurva Kalibrasi 26

3.3.6. Penentuan Massa Optimum Adsorben Silika 26

3.3.7. Penentuan Waktu Kontak Optimum 26

3.3.8. Penentuan pH Optimum 27

3.3.9. Penentuan Konsentrasi Optimum 27

3.4. Bagan Alir Penelitian 28

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Penentuan Kadar Silika dalam Larutan Natrium Silikat 32

4.2. Sintesis Silika Gel 34

4.3. Karakterisasi dengan FTIR 35

4.4. Karakterisasi dengan XRD 36

4.5. Penentuan Massa Optimum Adsorben Silika 37

4.6. Penentuan Waktu Kontak Optimum 39

4.7. Penentuan pH Optimum 41

4.8. Penentuan Konsentrasi Optimum 42

BAB V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan 45

5.2. Saran 45

DAFTAR PUSTAKA 46

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Struktur silika gel 9

Gambar 3.1. Pembuatan larutan natrium silikat 28

Gambar 3.2. Pembuatan silika gel 28

Gambar 3.3. Karakterisasi silika 29

Gambar 3.4. Penentuan massa optimum adsorben silika 29 Gambar 3.5. Penentuan waktu kontak optimum 30

Gambar 3.6. Penentuan pH optimum 30

Gambar 3.7. Penentuan konsentrasi optimum 31

Gambar 4.1. Model mekanisme rekasi pembentukkan natrium silikat 33

Gambar 4.2. Spektrum FTIR Silika yang Diperoleh dari abu vulkanik

Gunung Sinabung 36

Gambar 4.3. Difaktogram silika gel 37

Gambar 4.4. Kurva penentuan massa optimum adsorben silika 38

Gambar 4.5. Kurva penentuan waktu kontak optimum 39

Gambar 4.6. Kurva penentuan pH optimum 41

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Komposisi oksida unsur makro pada abu/pasir vulkanik

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Perhitungan Volume NaOH yang Ditambahkan dalam

Pembuatan Larutan Natrium Silikat 51

Lampiran 2. Penentuan Kadar Silika pada Larutan Natrium Silikat 52 Lampiran 3. Penentuan Massa Optimum Silika 54 Lampiran 4. Penentuan Waktu Kontak Optimum 56

Lampiran 5. Penentuan pH Optimum 58

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai gunung berapi aktif terbanyak (30%) di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa daerah di Indonesia rentan terhadap gempa bumi dan letusan gunung api (Fiantis, 2006). Gunung Sinabung merupakan salah satu gunung berapi aktif yang terdapat di wilayah Indonesia yang terletak di Provinsi Sumatera Utara. Data BNPB menyebutkan, semenjak letusan akhir Agustus tahun 2010, Gunung Sinabung meletus beberapa kali, termasuk salah satu letusan terbesar. Dan hingga saat ini, Gunung Sinabung terus-menerus mengalami erupsi dan mengeluarkan material abu vulkanik. Akibat dari letusan gunung tersebut timbul kabut asap yang tebal berwarna hitam disertai hujan pasir, dan abu vulkanik yang menutupi ribuan hektar tanaman para petani yang berjarak dibawah radius enam kilometer (Barasa, dkk, 2013).

Berdasarkan penelitian Nakada dan Yoshimoto (2014) menyatakan kandungan silika dalam abu vulkanik Gunung Sinabung adalah 58,10%. Tingginya kandungan silika dalam abu vulkanik Gunung Sinabung merupakan suatu hal yang menarik untuk diteliti lebih lanjut, khususnya tentang pemanfaatan abu vulkanik tersebut sebagai bahan dasar pembuatan adsorben silika untuk mengikat logam berat timbal (Sukarman dan Dariah, 2014).

(12)

2

kristal quartz, crystobalite, dan tridymite memiliki nilai densitas masing-masing sebesar 2,65x103 kg/m3, 2,27x103 kg/m3, dan 2,23x103 kg/m3 (Smallman dan Bishop, 2000).

Penelitian mengenai pemanfaatan abu vulkanik erupsi Gunung Sinabung sebagai bahan dasar pembuatan adsorben silika beserta karakterisasinya, pernah dilakukan sebelumya oleh Siti Rahmadani (2015). Pada penelitian tersebut abu vulkanik Gunung Sinabung diaktivasi dengan menggunakan asam nitrat pekat. Hasil penelitian tersebut menunjukkan tidak ada peningkatan kadar silika sebelum dan setelah aktivasi. Pada penelitian yang dilakukan oleh Hanna Izzati, dkk (2013) mengenai sintesis dan karakterisasi kekristalan nanosilika berbasis pasir bancar, metode yang digunakan adalah sol-gel dengan cara direndam dalam 2M HCl dan dilarutkan ke dalam 7M NaOH dan terbentuk larutan natrium silikat kemudian ditambahkan 2M HCl sehingga diperoleh silika.

Salah satu logam yang sangat populer bagi masyarakat adalah timbal. Hal ini disebabkan oleh banyaknya timbal yang digunakan di industri nonpangan dan paling banyak menimbulkan keracunan pada makhluk hidup. Soepardi (1983) menyatakan, “Kisaran logam berat timbal (Pb) sebagai pencemar dalam tanah adalah 2-200 ppm dan kisaran logam berat timbal (Pb) dalam tanaman adalah 0.1-10 ppm.” Tanaman yang tumbuh di atas tanah yang telah tercemar akan mengakumulasikan logam tersebut pada semua bagian (akar, batang, daun dan buah). Ternak akan memanen logam yang ada pada tanaman dan menumpuknya pada bagian-bagian dagingnya. Selanjutnya manusia yang termasuk ke dalam kelompok omnivora (pemakan segalanya), akan tercemar logam tersebut dari empat sumber utama, yaitu udara yang dihirup saat bernapas, air minum, tanaman (sayuran dan buah-buahan), serta ternak (berupa daging, telur, dan susu).

(13)

3

fungsi otak serta kegagalan fungsi ginjal. Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala seperti pucat, sakit dan kelumpuhan. Bila pada keracunan kronik, awalnya tidak menyebabkan gangguan kesehatan yang tampak, tetapi semakin lama efek toksik itu menumpuk hingga akhirnya terjadi gejala keracunan. Keracunan timbal kronik ditandai dengan depresi, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, daya ingat terganggu dan sulit tidur. Sedangkan keracunan akut dapat terjadi bila timbal yang masuk ke dalam tubuh seseorang lewat makanan atau menghirup uap timbal dalam waktu yang relatif pendek dengan dosis atau kadar yang relatif tinggi. Gejala yang timbul berupa mual, muntah, sakit perut hebat, kelainan fungsi otak, anemia berat, kerusakan ginjal, bahkan kematian. Pada perempuan yang sedang hamil, timbal yang tertimbun dalam tulang akan masuk ke janin dan asupan timbal dapat menyebabkan keguguran. Karena itulah perlu dilakukan upaya untuk menguragi pencemaran lingkungan oleh logam berat timbal.

Berdasarkan latar belakang di atas, mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang “Pemanfaatan dan Karakterisasi Abu Vulkanik Gunung Sinabung Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Adsorben Silika untuk Mengikat Logam Berat Pb(II)”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Berapakah kadar silika yang terkandung dalam abu vulkanik Gunung Sinabung?

2. Bagaimanakah karakteristik silika yang diperoleh dari abu vulkanik Gunung Sinabung dengan XRF, AAS, FTIR, dan XRD?

(14)

4

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Abu vulkanik yang digunakan dalam penelitian adalah abu hasil erupsi Gunung Sinabung yang diambil dari Desa Berastepu, Simpang Empat, Karo (radius 1,5 km).

2. Karakteristik silika pada abu vulkanik Gunung Sinabung dilakukan dengan menggunakan XRF, AAS, FTIR, dan XRD.

3. Logam yang digunakan sebagai adsorbat adalah logam Pb(II). 4. Metode adsorpsi logam Pb(II) menggunakan metode batch.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui kadar silika yang diperoleh dari abu vulkanik Gunung Sinabung.

2. Mengetahui karakteristik silika yang diperoleh dari abu vulkanik Gunung Sinabung.

3. Mengetahui kondisi optimum penyerapan logam Pb(II) oleh adsorben silika.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Menambah informasi ilmiah yang terkait dengan adsorpsi logam Pb(II) oleh adsorben silika yang diperoleh dari abu vulkanik Gunung Sinabung dengan metode batch.

2. Sebagai informasi kepada pembaca tentang kadar silika yang terkandung pada abu vulkanik Gunung Sinabung.

(15)

45

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Kadar silika hasil sinesis dari abu vulkanik Gunung Sinabung yang diambil dari Desa Berastepu, Karo (radius 1,5 km) yang dianalisis dengan AAS sebesar 17,85%.

2. Hasil karakterisasi menggunakan FTIR menunjukkan bahwa pada silika gel hasil sintesis dari abu vulkanik Gunung Sinabung terdapat gugus fungsi –OH dari Si-OH dan Si-O dari Si-O-Si. Hasil karakterisasi menggunakan XRD diketahui bahwa silika gel hasil sintesis memiliki struktur amorf.

3. Massa optimum adsorben silika untuk penyerapan ion logam Pb(II) yaitu 0,25 gram dengan jumlah ion logam Pb(II) yang terjerap sebesar 9,8801x10-6 mol/g. Waktu kontak optimum adsorpsi ion logam Pb(II) oleh silika hasil sintesis yaitu 40 menit dengan jumlah ion logam Pb(II) yang terjerap sebanyak 9,9091x10-6 mol/g. pH optimum adsorpsi ion

logam Pb(II) oleh silika yaitu pada pH 7 dengan jumlah ion logam Pb(II)

yang terjerap sebanyak 9,5845x10-6 mol/g. Dan konsentrasi optimum adsorpsi ion logam Pb(II) oleh silika yaitu pada konsentrasi 110 ppm

dengan jumlah ion logam Pb(II) yang terjerap sebanyak 2,3103x10-5 mol/g.

5.2. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kemampuan silika gel dari abu vulkanik Gunung Sinabung untuk penyerapan logam lain.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai karakterisasi silika gel untuk mengetahui luas pori dan bentuk permukaan silika.

(16)

46

DAFTAR PUSTAKA

Alexander, (2010), Waspada Gunung Sinabung, http://www.medanmagazine.com

Anda, M., dan Sarwani, M., (2012), Mineralogical, Chemical Composition and Dissolution of Fresh Ash Eruption: New Potential Source of Nutrients, Soil Science Society of America Journal76:733-747

Asmuni, (2000), Karakterisasi Pasir Kuarsa (SiO2) dengan Metode XRD, Laporan Hasil Penelitian, FMIPA Universitas Sumatera Utara, Medan

Atkins, P., W., (1999),Kimia Fisika 2, Penerbit Erlangga, Jakarta

Ayu, Annisa M., Wardhani S., Darjito, (2013), Studi Pengaruh Konsentrasi NaOH dan pH terhadap Sintesis Silika Xerogel Berbahan Dasar Pasir Kuarsa, Kimia Student Journal2(2): 517-523

Badan Geologi, http://pvmbg.bgl.esdm.go.id

Bakri, R., (2008), Kaolin Sebagai Sumber SiO2 untuk Pembuatan Katalis

Ni/SiO2: Karakterisasi dan Uji Katalis pada Hidrogeasi Benzena Menjadi Sikloheksana,Jurnal Sains12: 37-42

Barasa, R. F., Rauf, A., Sembiring, M., (2013), Dampak Debu Vulkanik Letusan Gunung Sinabung Terhadap Kadar Cu, Pb, Dan B Tanah Di Kabupaten Karo,Jurnal Online Agroekoteknologi1(4): 1288-1297

Basset, J., Denney, R. C., Jeffrey, G. H., Mendhom, J., (1994),Buku Ajar Vogel: Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik, Kedokteran EGC, Jakarta

Bird, T., (1987),Kimia Fisika untuk Universitas, Jakarta, Gramedia

Blais, J. F., Dufresne, B., Mercier, G., (2000), State of The Art of Technologies for Metal Removal from Industrial Effluents,Rev. Sci. Eau12(4): 687-711 Bragman, C. P., dan Goncalves, M. R. F., (2006), Thermal Insulators Made with

Rice Husk Ashes: Production and Correlation Betwen Properties and Microstructure,Construction and Building Materials21: 2059-2065

Brindley, G. W., dan Brown, G., (1980),Crystal Structures of Clay Minerals and Their X-Ray Identification, Mineralogical Society, London

(17)

47

Cotton, F. A., dan Wilkinson, G., (1989), Kimia Dasar Anorganik, Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta

Daifullah, A. A. M., Girgis B. S., Gad, H. M. H., (2003), Utilization of Agro-Residues (Rice Husk) in Small Waste Water Treatment Plans, Material Letters57: 1723-1731

Darmono, (1995), Logam dalam Sistem Biologi, Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta

Dudal, R., dan Soepraptohardjo M., (1960), Some Consideration on The Genetic Relationship Between Latosols and Andosols in Java (Indonesia), Trans of 7th Int. Cong. of Soil Sci.4: 229-237

Fardiaz, S., (1992),Polusi Air dan Udara, Penerbit Kanisius, Yogyakarta

Fatmawati, (2006), Kajian Adsorpi Cd(II) oleh Biomassa Potamogeton (Rumputnaga) yang Terimobilkan pada Silika Gel, Skripsi, FMIPA Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru

Fiantis, D., (2006), Laju Pelapukan Kimia Debu Vulkanis Gunung Talang dan Pengaruhnya Terhadap Proses Pembentukan Mineral Liat Non-Kristalin, Artikel Penelitian, Universitas Andalas, Padang

Fiantis, D., Nelson, M., Shamshuddin, J., Goh, T. B., dan Van R. E., (2011), Changes in The Chemical and Mineralogical Properties of Mt. Talang Volcanic Ash in West Sumatra During The Initial Weathering Phase, Soil Science and Plant Analysis 42: 569-585

Gaol, L. D. L., (2001), Studi Awal Pemanfaatan Beberapa Jenis Karbon Aktif Sebagai Adsorben.Seminar, FT Universitas Indonesia, Jakarta

Girard, J.E., (2010), Principles of Environmental Chemistry, Jones and Bartlett Publishers, USA

Global Volcanism Program, (2008), Sinabung, http://www.volcano.si.edo.com

Handayani, M., dan Sulistiyono, E., (2009), Uji Persamaan Langmuir dan Freundlich pada Penyerapan Limbah Chrom (VI) oleh Zeolit. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir,130-136

Handoyo, K., (1996), Kimia Anorganik, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

(18)

48

Izzati, H. E., Nisak F., Munasir, (2013), Sintesis dan Karakterisasi Kekristalan Nanosilika Berbasir Pasir Bancar, Jurnal Inovasi Fisika Indonesia 2(3): 19-22

Junaedi, N. F., Maricar, H. F., Selintung, M., (2015), Pemanfaatan Arang Sekam Padi Sebagai Adsorben untuk Menurunkan Ion Logam Berat dalam Air Limbah Timbal (Pb)

Kalapathy, U., Proctor, A., dan Shultz, J., (2000), A Simple Method for Production of Pure Silica From Rice Hull Ash,Bioresource Technology73: 257-262

Keenan, C. W., Kleinfelter, D. C., Wood, J. H., (1992), Ilmu Kimia untuk Universitas Edisi Keenam. Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta

Khopkar, S. M., (1990),Konsep Dasar Kimia Analitik, Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta

Kundari, N. A., Slamet, Wiyuniati, (2008), Tinjauan Kesetimbangan Adsorpsi Tembaga dalam Limbah Pencuci PCB dengan Zeolit, Seminar Nasional IV SDM Teknologi Nuklir

Lestari, I., dan Sanova, A., (2011), Penyerapan Logam Berat Kadmium (Cd) Menggunakan Kitosan Hasil Transformasi Kitin dari Kulit Udang (Penaeus sp),ISSN 0852-834913(1): 9-14

Masramdhani, A., (2011), Silikon dioksida (Silicon dioxide), http://adimasramdhani.wordpress.com/2011/03/13/silikon-dioksida-silicon-dioxide/

Mori, H., (2003), Extraction of Silicon Dioxide from Waste Colored Glasses by Alkali Fusion Using Sodium Hydroxide, Journal of the Ceramic Society of Japan111(6): 376-381

Nakada, S., dan Yoshimoto, M.,. (2014), Eruptive Activity of Sinabung Volcano in 2013 and 2014,Earthquake Research Institute, The University of Tokyo

Nurhasni, (2002),Penggunaan Genjer (Limnocharis Flava) Untuk Menyerap Ion Kadmium, Kromium, dan Tembaga Dalam Air Limbah, Tesis, Universitas Andalas, Padang

Nuryono, Susanti V. V. H., Narsito, (2003), Kinetic Study on Adsorption of Chromium (III) to Diatomaceous Earth Pre-Treated with Sulfuric and Hydrochloric Acids,Indo J. Chem3: 32-38

(19)

49

Osipow, L. S., (1962), Surface Chemistry: Theory and Industrial Applications, Reinhold Publishing Coorporation, New York

Rahmadani, S., (2015), Pemanfaatan Abu Vulkanik Erupsi Gunung Sinabung Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Adsorben Silika dan Karakerisasinya, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Rapierna, A., (2012),Sintesis dan Pemanfaatan Membran Kitosan-Silika Sebagai Membran Pemisah Ion Logam Zn2+ dan Fe2+, Tugas Akhir II, FMIPA, UNNES, Semarang

Refilda, Zein, R., Rahmayeni, (2001), Pemanfaatan Ampas Tebu Sebagai Bahan Alternatif Pengganti Penyerap Sintetik Logam-logam Berat Pada Air Limbah, Skripsi, Universitas Andalas, Padang

Reza, E., (2002), Studi Literatur Perancangan Awal Alat Adsorpsi Regenerasi Karbon Aktif.Seminar

Riapanitra, A., Setyaningtyas, T., Riyani, K., (2006), Penentuan Waktu Kontak dan pH Optimum Penyerapan Metilen Biru Menggunakan Abu Sekam Padi, J. Molekul1(1): 41-44

Sembiring, Z., Buhani, Suharso, Surnadi, (2009), Isoterm Adsorpsi Ion Pb(II), Cu(II), dan Cd(II) pada Biomassa Nannochloropsis, sp yang Dienkapsulasi Akuagel Silika,Indo J. Chem9(1): 1-5

Shoji, S., Dahlgren, R., Nanzyo, M., (1993), Volcanic Ash Soils. Genesis, Properties and Utilizations. Development in Soil Science,Elsevier21: 288 Smallman, R. E., dan Bishop, R. J., (2000), Metalurgi Fisik Modern dan

Rekayasa Material, Penerbit Erlangga, Jakarta

Soepardi, G., (1983), Sifat dan Ciri Tanah, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor

Standar Nasional Indonesia, (2009),SNI 7387:2009. Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta

Sudaryo dan Sucipto, (2009), Identifikasi dan Penentuan Logam Berat pada Tanah Vulkanik di Daerah Cangkringan, Kabupaten Sleman dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron Cepat, Seminar Nasional V SDM Teknologi, Yogyakarta

(20)

50

Sunu, P., (2001), Melindungi Lingkungan dengan Menerapkan ISO 14001, Penerbit PT. Grasindo, Jakarta

Suryana, N., (2001), Teori Instrumentasi dan Teknik Analisa AAS, Pusat Pengujian Mutu Barang, Jakarta

Svehla, G., (1985), Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro Edisi ke Lima, PT. Kalman Media Pusaka, Jakarta

Syahmani dan Sholahudin, A., (2007), Reduksi Fe, Mn dan Padatan Terlarut dalam Air Hitam dengan Kitin dan Kitosan Isolat Limbah Kulit Udang melalui Sistem Kolom, Laporan Penelitian Dosen Muda,FKIP Universitas Lampung, Banjarmasin

Tim Fakultas Pertanian USU, (2014), Debu Vulkanik Sinabung Dapat Menyuburkan Tanah, http://usu.ac.id/id/article/776/tim-fakultas-pertanian-usu-debu-vulkanik-sinabung-dapat-menyuburkan-tanah

Tim Faperta UGM, (2014), Dampak Erupsi Gunung Kelud Terhadap Lahan Pertanian, Yogyakarta

Trivana, L., Sugiarti, S., Rohaeti, E., (2015), Sintesis dan Karakterisasi Natrium Silikat (Na2SiO3) dari Sekam Padi,Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan

7(2): 66-75

Gambar

Tabel 2.1. Komposisi oksida unsur makro pada abu/pasir vulkanik

Referensi

Dokumen terkait

[r]

B = eksplan yang dapat membentuk kalus pada media seleksi, C = pembentukan tunas dari eksplan pada media seleksi, D = tunas yangg tumbuh dari eksplan pada media seleksi, E =

Ekstraksi faktor menggunakan Principal Component Analysis (PCA). Dalam metode ini diharapkan dapat diperoleh hasil yang dapat memaksimumkan presentase varian yang mampu

Hasil belajar menurut Winkel (dalam Purwanto, 2009:45) adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Kemudian untuk memperoleh

- Niken, aku tahu engkau merasa belum sempurna mewarisi ilmu gurumu. Tetapi-engkau tidak perlu berkecil hati ! Ilmu kepandaian tidak dapat kau pelajari dengan

Kegiatan pada telaah instrumen adalah menelaah apakah: a) butir pertanyaan/ pernyataan sesuai dengan indikator, b) bahasa yang digunakan komunikatif dan menggunakan tata bahasa

Dalam era globalisasi ini perkembangan internet semakin cepat dalam penggunaan internet semakin banyak dan informasi, data yang sangat penting sangat perlu

Perlu dimengerti bahwa membicarakan tentang evolusi tidak berarti menyetujui seluruh teori evolusi yang disampaikan oleh para ahli evolusi diantaranya Darwin yang secara jelas