ANALISIS KEKUATAN PASANGAN BIBLIOGRAFI (BIBLIOGRAPHIC COUPLING) PADA JURNAL ONLINE
HYLE-INTERNATIONAL JOURNAL FOR PHILOSOPHY OF CHEMISTRY TAHUN TERBIT 1999-2005
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
dalam bidang studi Perpustakaan dan Informasi
OLEH :
SORI TUA SIREGAR 030709012
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS SASTRA
DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
MEDAN
ABSTRAK
Siregar, Sori Tua. 2007. Analisis Kekuatan Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) pada HYLE-International Journal for Philosophy Of Chemistry Tahun Terbit 1999-2005.
Dalam menghasilkan suatu karya ilmiah tidak terlepas dari keharusan menggunakan bahan pustaka sebagai referensi. Bahan pustaka ini dipakai sebagai sandaran ilmiah untuk mendukung uraian penulisan. Kebiasaan menyitir atau mengutip pendapat atau teori tersebut memberikan konsekuensi adanya hubungan antara dokumen yang disitir dengan dokumen yang menyitir. Berangkat dari hal terdebut telah dikembangkan berbagai metode analisis dalam bibliometrika yang didasarkan pada hubungan diantara dokumen yang disitir dengan dokumen yang menyitir. Kemudian metode tersebut dikenal dengan pasangan bibliografi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah judul dan daftar pustaka artikel yang dicetak dari internet. Digunakan teknik total sampling setelah dilakukan analisis terhadap 74 artikel sebagai populasi dan didapat sampel sebanyak 47 artikel. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program MS.Office dan MS. Excel. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : memasangkan masing-masing artikel dengan membuat tabulasinya, membuat daftar artikel bersama-sama dengan referensinya, membuat matrik untuk memasangkan dokumen, menghitung kekuatan pasangan bibliografi dan melakukan interpretasi data.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Masalah Penelitian ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 4
BAB II KAJIAN TEORITIS ... 5
2.1 Pengertian Bibliometrika... 5
2.2 Pengertian Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling)... 6
2.3 Pengumpulan Data Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) ... 8
2.3.1 Prosedur Pengumpulan Data Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) ... 8
2.3.2 Kendala Dalam Pengumpulan Data Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) ... 9
2.4 Manfaat Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) 10 2.4.1 Pengindeksan (Indexing)... 10
2.4.2 Penelusuran Informasi (Searching of Information) ... 10
BAB III METODE PENELITIAN... 12
3.1 Metode Penelitian ... 12
3.3 Populasi dan Sampel ... 13
3.3.1 Populasi ... 13
3.3.2 Sampel ... 14
3.4 Instrumen Penelitian ... 15
3.5 Teknik Analisis Data ... 15
3.6 Penyajian Data... 16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 18
4.1 Deskripsi Data ... 18
4.2 Pasangan Bibliografi Pada HYLE Tahun Terbit 1999-2005, volume 5-11 ... 18
4.3 Matrik Pasangan Bibliografi pada HYLE tahun terbit 1999-2005 Volume 5-11 ... 19
4.4 Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE Tahun Terbit 1999-2005 Volume 5-11 ... 47
4.4.1 Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE Tahun Terbit 1999 Volume 5 ... 47
4.4.2 Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE Tahun Terbit 2000 Volume 6 ... 48
4.4.3 Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE Tahun Terbit 2001 Volume 7 ... 49
4.4.4 Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE Tahun Terbit 2002 Volume 8 ... 50
4.4.5 Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE Tahun Terbit 2003 Volume 9 ... 50
4.4.6 Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE Tahun Terbit 2004 Volume 10 ... 51
4.4.7 Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE Tahun Terbit 2005 Volume 11 ... 53
4.5 Analisis Data ... 53
BABV KESIMPULAN ... 57
5.1 Kesimpulan ... 57
5.2 Saran ... 58
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Populasi Penelitian... 13 Tabel 2 Sampel Penelitian... 14 Tabel 3 Contoh Tabel Kekuatan Pasangan Bibliografi ... 16 Tabel 4 Contoh Tabel Rekapitulasi Kekuatan Pasangan Bibliografi
... 17 Tabel 5 Jumlah Pasangan Artikel Yang Memiliki Kekuatan
Pasangan Bibliografi ... 18 Tabel 6 Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE
Tahun Terbit 1999 Volume 5... 47 Tabel 7 Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE
Tahun Terbit 2000 Volume 6... 48 Tabel 8 Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE
Tahun Terbit 2001 Volume 7... 49 Tabel 9 Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE
Tahun Terbit 2002 Volume 8... 50 Tabel 10 Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE
Tahun Terbit 2003 Volume 9... 51 Tabel 11 Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE
Tahun Terbit 2004 Volume 10... 52 Tabel 12 Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE
Tahun Terbit 2005 Volume 11
... 53 Tabel 13 Rekapitulasi Kekuatan Pasangan Bibliografi pada HYLE
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Ilustrasi Pasangan Bibliografi... 7 Gambar 2 Contoh Pemasangan Bibliografi dengan Matriks Gambar
... 17 Gambar 3 Matrik Pasangan Artikel A1 dan Artikel A32 ...
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Judul Artikel
PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya ini adalah karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai suatu tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.
Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.
Medan, Juli 2007
LEMBARAN PENGESAHAN
Judul Skripsi : ANALISIS KEKUATAN PASANGAN BIBLIOGRAFI (BIBLIOGRAPHIC COUPLING) PADA JURNAL ONLINE HYLE-INTERNATIONAL JOURNAL FOR PHILOSOPHY OF CHEMISTRY TAHUN TERBIT 1999-2005
Oleh : Sori Tua Siregar
NIM : 030709012
DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI Ketua : Drs. Jonner Hasugian, M.Si
Tanda Tangan : ___________________________
Tanggal : ____________________________
FAKULTAS SASTRA
Dekan : Drs. Syaifuddin, MA. Ph.D
Tanda Tangan : ___________________________
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Skripsi : ANALISIS KEKUATAN PASANGAN BIBLIOGRAFI (BIBLIOGRAPHIC COUPLING) PADA JURNAL ONLINE HYLE-INTERNATIONAL JOURNAL FOR PHILOSOPHY OF CHEMISTRY TAHUN TERBIT 1999-2005
Oleh : Sori Tua Siregar
NIM : 030709012
Pembimbing I : Ishak, SS. M.Hum
Tanda Tangan : ___________________________
Tanggal : ____________________________
Pembimbing II : Himma Dewina, M.Hum
Tanda Tangan : ___________________________
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, dengan terselesaikannya skripsi yang berjudul “Analisis Kekuatan Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) Pada Jurnal Online Hyle-International Journal For Philosophy Of Chemistry Tahun Terbit 1999-2005”. Skripsi ini merupakan tugas akhir penulis untuk menyelasaikan pendidikan pada Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara.
Penulis juga menyadari bahwa sepenuhnya kesemua ini tidak akan berarti apa-apa tanpa bantuan dan dukungan dari keluarga yang tiada henti-hentinya memberikan limpahan kasih sayangnya pada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada kedua orang tua saya Yang tiada henti-hentinya memberikan dukungan moral maupun materil kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Berkat keduanya pulalah penulis dapat merampungkan jenjang studi setahap demi setahap sampai saat ini.
Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Bapak Ishak, SS. M.Hum, selaku dosen pembimbing I yang telah banyak
memberikan bantuan, bimbingan, dan arahan serta waktu dalam penulisan skripsi ini
2. Ibu Himma Dewina, M.Hum, selaku pembimbing II yang telah memberikan
dorongan dan pengarahan dan masukan kepada penulis
3. Bapak Drs. Syaifuddin, M.Si, selaku dekan Fakultas Sastra Universitas
sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Jonner Hasugian, M.Si selaku ketua Program Studi Perpustakaan S-I sekaligus dosen wali yang telah memberikan dorongan dan semangat kepada penulis guna menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, selaku sekretaris, dan seluruh staf pengajar Departemen Studi perpustakaan dan informasi yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis.
7. Kepada kakak dan abangku Nelda, bang Surya, adikku Iman dan Alfi. 8. Buat sahabat-sahabatku Andi, Neti, Dira, Imel, Reka, Adi, Sendi, Yuzel,
Yuri, dan semua anak stambuk 03 yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu (gak cukup lembarannya). Terima kasih telah menjadi sahabat yang gak akan terlupakan seumur hidup penulis..
Semoga semua yang telah mereka berikan baik berupa bimbingan, bantuan, maupun pengorbanan dalam rangka menyelesaikan studi dan penulisan skripsi ini dapat imbalan berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari yang diharapkan, oleh karena itu saran dan kritik dari semua pihak sangan penulis harapkan demi perbaikan menuju kesempurnaan penelitian berkelanjutan dengan topik yang sama
Medan Agustus 2007
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam menghasilkan suatu karya ilmiah seperti jurnal atau majalah ilmiah, kertas karya, skripsi maupun tesis dan disertasi, tidak akan pernah dapat dilakukan tanpa adanya keharusan bahkan wajib untuk menggunakan bahan pustaka sebagai rujukan atau referensi. Bahan pustaka dapat menjadi rujukan sebagai landasan dalam mendukung uraian penelitian. Kegiatan tersebut sama dengan mengutip atau menyitir dokumen lain dengan subjek yang sama terhadap dokumen yang disitir atau dikutip. Dengan adanya subjek yang sama, berarti hal tersebut memberikan pengertian adanya kedekatan hubungan antara dokumen yang disitir (cited document) dan dokumen yang menyitir (citing document).
Berangkat dari uraian fenomena tersebut telah dikembangkan berbagai metode dalam tinjauan bibliometrika yang didasari dari hubungan antara dokumen yang disitir (cited document) dengan dokumen yang menyitir (citing document). Metode tersebut antara lain adalah analisis sitasi yang didasarkan pada perhitungan sitasi langsung (direct citation counting), pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi (co-citation). Metode dalam tinjauan bibliometrika yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah mengenai kekuatan pasangan bibliografi (strength of bibliographic coupling).
pada referensi kedua dokumen tersebut ditemukan minimal satu referensi atau daftar pustaka yang sama maka dikatakan bahwa kedua dokumen tersebut terpasang secara bibliografi.
Banyaknya dokumen yang disitir secara bersama-sama mengakibatkan tingginya hubungan kedekatan antarpengarang. Hal ini juga menunjukkan bahwa pemikiran atau subjek keilmuwan yang mereka geluti tidak jauh berbeda. Penjelasan ini merupakan gambaran umum dari pasangan bibliografi (bibliographic coupling).
Sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cenderung semakin pesat bahkan semakin terdorong untuk terus membutuhkan informasi agar menjadi salah satu kebutuhan yang paling utama. Dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi merupakan bentuk kontribusi dan faktor yang terpenting. Informasi setiap detik, menit, jam hari bahkan tiap waktu akan dibutuhkan. Informasi mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi dikemas dalam berbagai bentuk, seperti jurnal ilmiah. Jurnal ilmiah merupakan salah satu bentuk sumber daya informasi yang tersedia dalam bentuk jurnal cetak maupun jurnal elektronik, misalnya HYLE-International Journal For Philosophy Of Chemistry. HYLE merupakan jurnal internasional yang disajikan untuk semua aspek filosofis ilmu kimia.
Artikel yang disajikan oleh HYLE-International Journal For Philosophy Of Chemistry berisi tentang ilmu filsafat mengenai asal-muasal, metodologi, dasar-dasar, dan masalah ilmu kimia yang berhubungan dengan teknologi, ilmu lain dan bidang ilmu yang tidak ilmiah, estetika, etika, masalah lingkungan dalam bidang ilmu kimia dan juga filosofi yang sesuai dengan fase sejarah, sosiologi, linguistik dan pendidikan ilmu kimia. Artikel yang terdapat pada HYLE-International Journal For Philosophy Of Chemistry dihasilkan oleh beberapa peneliti atau laboran.
dalam penggunaan karya orang lain sering terjadi adanya dua objek penelitian yang berbeda dengan subjek yang sama menggunakan suatu karya yang sama untuk dijadikan sebagai rujukan. Hal seperti ini juga terdapat pada artikel yang disajikan HYLE-International Journal For Philosophy Of Chemistry. Di antara penulis artikel pada HYLE kemungkinan besar ada yang mengutip atau menyitir dokumen yang sama. Keadaan yang demikian menyebabkan artikel-artikel pada HYLE-International Journal For Philosophy Of Chemistry terdapat hubungan pasangan bibliografi (bibliographic coupling).
Dari uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Kekuatan Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling)
Pada Jurnal Online HYLE- International Journal For Philosophy Of Chemistry Tahun Terbit 1999-2005”. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang
tersedia dalam bentuk jurnal ilmiah HYLE- International Journal For Philosophy Of Chemistry tahun terbit 1999-2005.
1.2 Masalah Penelitian
Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kekuatan pasangan
bibliografi (bibliographic coupling) pada artikel yang terdapat dalam HYLE- International Journal For Philosophy Of Chemistry tahun terbit 1999-2005?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kekuatan pasangan
bibliografi (bibliographic coupling) pada artikel yang terdapat dalam HYLE- International Journal For Philosophy Of Chemistry tahun terbit 1999-2005.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat, bagi :
1. Penulis, agar mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan
2. Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi, agar dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran baik secara teoritis maupun praktis.
3. Pembaca, agar dapat menambah wawasan tentang kajian bibliometrika
khususnya tentang pasangan bibliografi.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Bibliometrika
Penelitian ini merupakan bidang kajian bibliometrika. Pritchard dalam Nicholas dan Ritchie (1978 : 1) menyatakan istilah bibliometrika dalam definisi yang luas, yaitu :
The defenition and purpose of bibliometrics is to shed light on the process of written communication and of the nature and course of development of a discipline (is so far as this displayed through written communication) by means of counting and analyzing the various facats of written communication.
Dari pernyataan di atas dapat diartikan bahwa untuk memberikan keterangan dalam proses komunikasi tertulis pada dasarnya dan tentu saja pengembangan suatu disiplin (sejauh ini dapat dipaparkan melalui komunikasi tertulis) dengan memakai perhitungan dan analisis berbagai fase komunikasi tertulis.
Berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan sebelumnya Pritchard (1969 : 349) memperkenalkan istilah bibliometrika adalah aplikasi metode statistik dan matematika terhadap informasi terekam. Dalam definisi Pritchard tersebut, metode matematika dan statistika dapat diterapkan dalam segala bentuk media komunikasi yang telah direkam dalam arti luas, baik cetak maupun elektronik. Sementara itu Sulistyo-Basuki (1990 : 16) menyatakan bahwa :
Dalam bibliometrika yang dikaji adalah informasi terekam, khususnya dalam bentuk grafis, dengan demikian objeknya mungkin buku, majalah, laporan penelitian, disertasi dan sebagainya. Namun sampai saat ini, kajian bibliometrika lebih banyak ditujukan kepada majalah ilmiah karena dianggap menduduki peran terpenting dalam komunikasi ilmiah.
sebagai proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak ke pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti dan bersifat ilmiah. Informasi ilmiah yang disajikan baik dalam bentuk tercetak maupun elektronik disebut dengan komunikasi ilmiah. Salah satu media dalam komunikasi ilmiah tersebut adalah jurnal ilmiah yang terdiri dari beberapa artikel penelitian.
Manfaat analisis bibliometrika bagi perpustakaan, menurut Ishak (2005 : 18) adalah :
a. Mengidentifikasi majalah inti dalam berbagai disiplin ilmu
b. Identifikasi arah dan gejala penelitian dan pertumbuhan pengetahuan pada
berbagai disiplin ilmu
c. Menduga keluasan literatur sekunder d. Mengenali pemakai berbagai subjek
e. Mengenali kepengarangan dan arah gejalanya pada dokumen berbagai subjek f. Mengukur manfaat jasa SDI ad-hoc dan retrospektif
g. Meramalkan arah gejala perkembangan masa lalu, sekarang dan mendatang h. Mengatur arus masuk informasi dan komunikasi
i. Mengkaji keusangan dan penyebaran literatur ilmiah
j. Meramalkan produktivitas penerbit, pengarang, organisasi, negara atau seluruh disiplin ilmu
2.2 Pengertian Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling)
Penelitian yang dilakukan ini adalah untuk membahas kajian bibliometrika mengenai pasangan bibliografi (bibliographic coupling). Borgman dan Furner (2003 : 1) menyatakan bahwa :
Bibliographic coupling is when two documents each have citation to one or more of two same documents. That is, they cite the same documents and may therefore deal with simillar subject matter. The strength of coupling between the citing documents depends the percentage of the total number of citation in common. It is related to cocitation analysisis.
yang menyitir karena memanfaatkan bibliografi atau daftar pustaka dalam dokumen. Kekuatan pasangan diantara dokumen yang menyitir dapat dibuat dalam persentase.
Dari definisi yang telah dipaparkan di atas dapat dinyatakan bahwa kekuatan pasangan bibliografi ditentukan oleh banyaknya jumlah dokumen yang disitir atau dikutip secara bersama-sama. Semakin banyak jumlah dokumen yang disitir atau dikutip secara bersama-sama oleh dua dokumen, maka kekuatan pasangan kedua dokumen tersebut akan semakin tinggi pula. Agar dapat dimengerti lebih lanjut mengenai pengertian pasangan bibliografi, di bawah ini terdapat ilustrasi pada matriks seperti berikut:
A B C D E F G
1 2
Gambar 1. Ilustrasi pasangan bibliografi
empat, hal ini diketahui dari empat dokumen yang disitir atau dikutip secara bersama-sama, yaitu refererensi B, D, f dan G.
2.3 Pengumpulan Data Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling)
Dalam melakukan pengumpulan data pasangan bibliografi terdapat beberapa prosedur yang harus dilakukan. Selain itu juga terdapat kendala-kendala dalam proses pengumpulan data.
2.3.1Prosedur Pengumpulan Data Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling)
Prosedur dalam pengumpulan data pasangan bibliografi dilakukan untuk menghindari kekeliruan terhadap data yang akan diperoleh. Selain itu, agar data yang akan diperoleh dapat dilakukan dalam waktu yang lebih efisien dan seefektif mungkin.
Menurut Mustangimah (2002 : 3), prosedur pengumpulan data bibliografi dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
a. Menentukan koleksi uji, yaitu koleksi dokumen dalam suatu subjek atau
topik tertentu yang akan diamati.
b. Mengumpulkan data bibliografi dokumen yang disitir, yaitu data bibliografi dokumen yang terdaftar dalam daftar pustaka (referensi).
c. Memasangkan setiap dokumen dalam koleksi uji satu sama lain.
d. Memeriksa data bibliografi dokumen yang disitir pada setiap pasangan
dokumen.
e. Menghitung banyaknya dokumen yang disitir secara bersama-sama oleh
pasangan dokumen.
2.3.2 Kendala Dalam Pengumpulan Data Pasangan Bibbliografi (Bibliographic Coupling)
Kegiatan pengumpulan data mengenai pasangan bibliografi lazimnya berkaitan dengan kegiatan penelusuran dokumen dengan subjek tertentu. Kegiatan pengumpulan data dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penelusuran secara manual dan penelusuran
secara online. Penelusuran secara manual merupakan kegiatan penelusuran atau
pencarian dokumen langsung pada fisiknya. Sedangkan penelusuran secara online adalah penelusuran atau pencarian dokumen secara menggunakan bantuan komputer melalui penggunaan basis data tertentu disebut dengan dokumen elektronik.
Ada beberapa kendala yang dialami ketika melakukan pengumpulan data pasangan bibliografi, yaitu :
Pengumpulan data secara manual mempunyai beberapa kendala antara lain :
a. Koleksi dokumen dalam suatu subjek tertentu sering kali tidak lengkap. b. Keberadaan dokumen yang “terserak” di berbagai tempat.
c. Pencantuman data dalam daftar pustaka sering kali tidak lengkap. d. Cara penulisan daftar pustaka bervariasi.
Adapun kendala yang dihadapi dalam pengumpulan data secara online antara lain :
a. Keterbatasan cakupan basis data bibliografi dalam suatu subjek tertentu.
b. Keterbatasan cakupan basis data sitasi dalam suatu subjek tertentu,
misalnya Social Science Citation Index (SSCI).
c. Permasalahan teknis yang muncul dalam data mining dari basis data. Hal ini disebabkan antara lain, oleh adanya kesalahan atau variasi ejaan dan penggunaan format yang tidak standard, yang biasanya terjadi dalam penulisan judul jurnal, singkatan judul jurnal, tahun, volume, nomor, dan lain-lain (Mustangimah, 2002 :3).
2.4 Manfaat Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling)
Analisis pasangan bibliografi memberikan beberapa manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis, yaitu pengindeksan (indexing) dan penelusuran informasi (searching of information).
2.4.1 Pengindeksan (Indexing)
Menurut Rowley dalam Hasugian (2006 : 4), “Representasi dapat berupa abstrak dan indeks”. Dalam pernyataan tersebut, abstrak dan indeks dapat menjadi representasi suatu dokumen. Seperti yang dikemukakan oleh Hasugian (2006 : 4), “Indeks adalah representasi dokumen yang bertujuan untuk menemukan kembali dokumen-dokumen yang telah tersimpan dan diorganisir melalui proses pengindeksan”.
Pengindeksan yang bertujuan untuk merepresentasikan informasi yang terkandung dalam dokumen biasanya didasarkan pada karakteristik dokumen itu sendiri. Namun adanya fenomena pasangan bibliografi dan kositasi yang memberikan indikasi adanya keterhubungan antara suatu dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir atau sitasi memberikan alternatif lain dalam proses pengindeksan, yaitu pengindeksan sitasi (citation index).
Menurut Garfield (1979) dalam Mustangimah (2002 : 5) pengindeksan sitasi mempunyai tiga karakteristik yang khas, yaitu :
a. Memberikan kategorisasi dokumen secara tepat dan terperinci.
b. Dapat diungkapkan secara eksplisit adanya keterhubungan intelektual
antara literatur yang lama dengan yang baru.
c. Dapat mengungkapkan secara eksplisit hubungan di antara
kejadian-kejadian yang baru yang membangun terbentuknya disiplin atau spesialisasi.
2.4.2 Penelusuran Informasi (Searching of Information)
diinginkan, sehingga menghasilkan suatu konsep. Setelah itu, konsep tersebut diubah ke dalam bentuk indeks.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian memegang peranan penting dalam rangka memberikan dasar pemikiran pengambilan keputusan tentang langkah-langkah yang akan ditempuh dalam suatu penelitian.
Menurut Azwar (2005 : 1) mengenai metode penelitian adalah :
Penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. Hasil penelitian tidak pernah dimaksudkan sebagai suatu pemecahan atau solusi langsung bagi permasalahan yang dihadapi, karena penelitian merupakan bagian saja dari usaha pemecahan masalah yang lebih besar. Fungsi penelitian adalah mencarikan penjelasan dari jawaban terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Azwar tersebut, maka penulis menetapkan bahwa penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dan metode yang digunakan juga metode deskriptif. Selanjutnya menurut Azwar (2005 : 6) menyatakan bahwa, “Metode deskriptif ialah melakukan analisis hanya sampai pada taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan”. Adapun tujuan metode deskriptif adalah untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta serta karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang-bidang tertentu. Data yang dikumpulkan semata-mata hanya bersifat deskriptif.
3.2 Unit Analisis
nomor. Jurnal ini tersedia dalam bentuk elektronik dan dapat diakses secara online melalui situs www.hyle.org.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1998 : 34). Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa populasi adalah totalitas semua kasus atau kejadian/hal (Kartono, 1996 : 130).
Dalam kegiatan penelitian untuk menjangkau keseluruhan dari objek tersebut tidak mungkin dilakukan, untuk mengatasinya diperlukan teknik sampling, yaitu suatu prosedur untuk mendapatkan dan mengumpulkan karakteristik yang berada di dalam populasi meskipun data itu tidak diambil secara keseluruhan melainkan hanya sebagian saja.
Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa total artikel dari HYLE-International Journal for Philosophy of Chemistry tahun terbit 1999-2005 adalah 74 artikel dengan jumlah referensi 1813 dengan perincian seperti terlihat pada tabel 1.
Tabel 1. Populasi Penelitian
No Tahun Volume Jumlah Artikel Referensi Jumlah
Vol.5 No.1 3 145
3.3.2 Sampel
Penentuan besar sampel didasarkan pada pendapat yang dikemukakan oleh Arikunto (1996 : 120), yaitu :
Jumlah subjek dari populasi dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari : a) kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana; b)sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.
Dalam penelitian pengambilan sampel yang tepat merupakan langkah awal dari keberhasilan penelitian karena apabila pemilihan sampel dilakukan dengan tidak benar maka akan menghasilkan temuan yang kurang memenuhi sasaran. Azwar (2003 : 79) mengatakan bahwa, “Apakah suatu sampel merupakan representasi yang baik bagi populasinya sangat tergantung pada sejauh mana karakteristik sampel itu sama dengan karakteristik populasinya”.
Mengingat populasi penelitian ini tidak terlalu besar yaitu hanya berjumlah 74 artikel atau sebanyak 1788 referensi sehingga penulis menetapkan seluruh populasi menjadi sampel dalam penelitian. Dengan demikian penulis menggunakan teknik pengambilan sampel, total sampling. Dengan ketentuan bahwa yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh artikel yang memiliki referensi dan penanggung jawab (responsibility). Sehingga sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 47 artikel atau sebanyak 1813 referensi. Seperti terlihat pada tabel berikut.
Tabel 2. Sampel Penelitian
No Tahun Volume Jumlah
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang dilakukan adalah teknik dokumentasi. “Dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan dan sebagainya” (Arikunto, 1998 : 148).
Sementara itu teknik pengumpulan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara browsing melalui situs
www.hyle.org
b. Mengumpulkan artikel-artikel yang termuat dalam HYLE-International
Journal for Philosophy of Chemistry tahun terbit 1999-2005, lengkap setiap volume dan nomornya.
c. Mencari referensi setiap artikel yang termuat pada HYLE-International
Journal for Philosophy of Chemistry tahun terbit 1999-2005.
d. Data yang diperoleh kemudian di-download dan ditampilkan dalam bentuk dokumen.
e. Alat (instrumen) pengumpulan data yang digunakan adalah media elektronik yaitu internet, karena jurnal yang dipilih adalah jurnal online atau jurnal elektronik.
3.5 Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul selanjutnya diorganisir. Kemudian dilakukan pemrosesan pasangan bibliografi dengan cara sebagai berikut.
a. Seluruh referensi digabungkan kemudian disusun berdasarkan abjad.
Membuat kode setiap dokumen yang disitir (referensi) dan dokumen yang menyitir. Dokumen yang menyitir dikenal dengan A1, A2, dan seterusnya. Sedangkan dokumen yang disitir atau referensi dikenal dengan kode A1-Z1, A2-Z2, dan seterusnya.
b. Memasangkan masing-masing artikel. Pemasangan artikel dapat dilakukan
referensi berdasarkan abjad pada setiap artikel. Sehingga akan kelihatan referensi yang disitir secara bersama.
c. Membuat matriks untuk memasangkan dokumen.
d. Menghitung kekuatan pasangan bibliografi. Melakukan penghitungan kekuatan pasangan artikel yang memiliki kekuatan pasangan bibliografi per volume jurnal.
Melakukan penghitungan kekuatan pasangan artikel yang memiliki kekuatan pasangan bibliografi per tahun.
Melakukan penghitungan kekuatan pasangan artikel yang tidak memiliki kekuatan pasangan bibliografi per volume jurnal.
Melakukan penghitungan kekuatan pasangan artikel yang tidak memiliki kekuatan pasangan bibliografi per tahun.
e. Melakukan interpretasi data
3.6 Penyajian Data
Penyajian data digunakan dengan menggunakan tabel yang telah dibuat sedemikian rupa, sebagai berikut.
Tabel 3. Contoh Tabel Kekuatan Pasangan Bibliografi Kekuatan
Pasangan Bibliografi
No Uraian
1 2 3 0
Total Pasangan Artikel
1 Vol x No y Artikel 1
Artikel 2
2 Vol x No y Artikel 1
Artikel 2
Tabel 4. Contoh Tabel Rekapitulasi Kekuatan Pasangan Bibliografi
Uraian Kekuatan Pasangan Bibliografi
Total Pasangan
Artikel No
Thn. Vol
Pasangan Artikel yang Memiliki
Kekuatan Pasangan Bibliografi
%
Pasangan Artikel yang tidak
Memiliki Kekuatan Pasangan Bibliografi
%
1 2
Total
A15
A4 A6
Gambar 2. Contoh Pemasangan Bibliografi dengan Matriks Gambar Keterangan :
A4 : Artikel 4 (Dokumen yang menyitir)
A6 : Artikel 6 (Dokumen yang Menyitir)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data
Data artikel pada HYLE yang telah terkumpul dengan menggunakan teknik dokumentasi sesuai dengan langkah-langkah yang telah dikemukakan pada bab 3 halaman 15. Selanjutnya akan dideskripsikan secara berurut berdasarkan tahun penerbitan yaitu mulai dari taun 1999 hingga tahun 2005 dan lengkap setiap volume.
4.2 Pasangan Bibliografi Pada HYLE Tahun Terbit 1999-2005, volume 5-11
Pasangan bibliografi pada HYLE tahun 1999-2005 dan volume 5-11 dengan melakukan pemasangan masing-masing artikel. Seluruh artikel yang akan dipasangkan dapat dilihat pada lampiran 1 dan untuk lebih jelas dapat terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5. Jumlah Pasangan Artikel Yang Memiliki Kekuatan Pasangan Bibliografi
No Besar Kekuatan Pasangan
Bibliografi Pasangan Artikel
Persentase
bibliografi 6 (0,09%), 1 pasangan artikel yang memiliki kekuatan pasangan bibliografi 8 (0,09%) dan 1011 pasangan artikel yang tidak memiliki kekuatan pasangan bibliografi (93,70%).
4.3 Matrik Pasangan Bibliografi pada HYLE tahun terbit 1999-2005, Volume 5-11
Gambar Matrik 3. Pasangan Artikel A1 dan Artikel A32
Dokumen A1 dan dokumen A32 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A1 dan dokumen A32 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu T2. Dokumen A1 dan dokumen A32 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A1 dan dokumen A32 adalah 1.
A1 A32
A1 A34
T2 T2
Gambar Matrik 4. Pasangan Artikel A1 dan A34
A34 A2
N1
Gambar Matrik 5. Pasangan Artikel A2 dan A34
Dokumen A2 dan dokumen A34 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A2 dan dokumen A34 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu N1. Dokumen A2 dan dokumen A34 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A2 dan dokumen A34adalah 1.
A8 A3
J3
Gambar Matrik 6. Pasangan Artikel A3 dan A8
Dokumen A3 dan dokumen A8 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A3 dan dokumen A8 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu J3. Dokumen A3 dan dokumen A8 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A3 dan dokumen A8 adalah 1.
T2
A3 A32
Dokumen A3 dan dokumen A32 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A3 dan dokumen A32 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu T2. Dokumen A3 dan dokumen A32 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A3 dan dokumen A32 adalah 1.
J3
Gambar Matrik 8. Pasangan Artikel A3 dan A33
Dokumen A3 dan dokumen A33 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A3 dan dokumen A33 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu J3. Dokumen A3 dan dokumen A33 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A3 dan dokumen A33 adalah 1.
A3 A33
O1 A2 R2 T2 C3
E1
A1 D3
A3 A34
Gambar Matrik 9. Pasangan Artikel A3 dan A34
A7 A4
E3
Gambar Matrik 10. Pasangan Artikel A4dan A7
Dokumen A4 dan dokumen A7 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A4 dan dokumen A7 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu E3. Dokumen A4 dan dokumen A7 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A4 dan dokumen A7 adalah 1.
A35 A4
E2
Gambar Matrik 11. Pasangan Artikel A4 dan A35
Dokumen A4 dan dokumen A35 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A4 dan dokumen A35 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu E2. Dokumen A4 dan dokumen A35 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A4 dan dokumen A35 adalah 1.
B2
A5 A8
Dokumen A5 dan dokumen A8 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A5 dan dokumen A8 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu B2. Dokumen A5 dan dokumen A8 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A5 dan dokumen A8 adalah 1.
D1
Gambar Matrik 13. Pasangan Artikel A5 dan A11
Dokumen A5 dan dokumen A11 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A5 dan dokumen A11 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu D1. Dokumen A5 dan dokumen A11 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A5 dan dokumen A11 adalah 1.
A5 A11
B2 C2
A6 A26
Gambar Matrik 14. Pasangan Artikel A6 dan A26
A34 A7
T1
Gambar Matrik 15. Pasangan Artikel A7 dan A34
Dokumen A7 dan dokumen A34 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A7 dan dokumen A34 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu T1. Dokumen A7 dan dokumen A34 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A7 dan dokumen A34 adalah 1.
A12 A8
Q1
Gambar Matrik 16. Pasangan Artikel A8 dan A12
Dokumen A8 dan dokumen A12 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A8 dan dokumen A12 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu Q1. Dokumen A8 dan dokumen A12 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A8 dan dokumen A12 adalah 1.
Z1
A8 A25
Dokumen A8 dan dokumen A25 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A8 dan dokumen A25 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu Z1. Dokumen A8 dan dokumen A25 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A8 dan dokumen A25 adalah 1.
Q1
Gambar Matrik 18. Pasangan Artikel A8 dan A38
Dokumen A8 dan dokumen A38 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A8 dan dokumen A38 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu Q1. Dokumen A8 dan dokumen A38 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A5 dan dokumen A8 adalah 1.
A8 A38
A9 A23
X1
Gambar Matrik 19. Pasangan Artikel A9 dan A23
A34 A9
X1
Gambar Matrik 20. Pasangan Artikel A9 dan A34
Dokumen A9 dan dokumen A34 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A9 dan dokumen A34 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu X1. Dokumen A9 dan dokumen A34 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A9 dan dokumen A34 adalah 1.
A38 A9
M1
Gambar Matrik 21. Pasangan Artikel A9 dan A38
Dokumen A9 dan dokumen A38 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A9 dan dokumen A38 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu M1. Dokumen A9 dan dokumen A38 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A9 dan dokumen A38 adalah 1.
A10 A32
F3
Dokumen A10 dan dokumen A32 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A10 dan dokumen A32 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu F3. Dokumen A10 dan dokumen A32 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A10 dan dokumen A32 adalah 1.
Gambar Matrik 23. Pasangan Artikel A10 dan A46
Dokumen A10 dan dokumen A46 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A10 dan dokumen A46 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu F3. Dokumen A10 dan dokumen A46 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A10 dan dokumen A46 adalah 1.
A10 A46
A12 A38
Q1 F3
Gambar Matrik 24. Pasangan Artikel A12 dan A38
A16 A15
J2
Gambar Matrik 25. Pasangan Artikel A15 dan A16
Dokumen A15 dan dokumen A16 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A15 dan dokumen A16 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu J2. Dokumen A15 dan dokumen A16 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A55 dan dokumen A16 adalah 1.
A26 A16
S2
Gambar Matrik 26. Pasangan Artikel A16 dan A26
Dokumen A16 dan dokumen A26 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A16 dan dokumen A26 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu S2. Dokumen A16 dan dokumen A26 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A16 dan dokumen A26 adalah 1.
H2
A16 A30
Dokumen A16 dan dokumen A30 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A16 dan dokumen A30 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu H2. Dokumen A16 dan dokumen A30 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A16 dan dokumen A30 adalah 1.
Gambar Matrik 28. Pasangan Artikel A17 dan A18
Dokumen A17 dan dokumen A18 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A17 dan dokumen A18 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu V1. Dokumen A17 dan dokumen A18 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A17 dan dokumen A18 adalah 1.
A17 A18
A17 A36
F2 V1
Gambar Matrik 29. Pasangan Artikel A17 dan A36
A46 A17
V1
Gambar Matrik 30. Pasangan Artikel A17 dan A46
Dokumen A17 dan dokumen A46 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A17 dan dokumen A46 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu V1. Dokumen A17 dan dokumen A46 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A17 dan dokumen A46 adalah 1.
A47 A18
V1
Gambar Matrik 31. Pasangan Artikel A18 dan A47
Dokumen A18 dan dokumen A47 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A18 dan dokumen A47 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu V1. Dokumen A18 dan dokumen A47 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A18 dan dokumen A47 adalah 1.
D2
A21 A39
Dokumen A21 dan dokumen A39 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A21 dan dokumen A39hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu D2. Dokumen A21 dan dokumen A39 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A21 dan dokumen A39 adalah 1.
Gambar Matrik 33. Pasangan Artikel A22 dan A40
Dokumen A22 dan dokumen A40 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A22 dan dokumen A40 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu F1. Dokumen A22 dan dokumen A40 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A22 dan dokumen A40 adalah 1.
A22 A40
A23 A30
Y1 F1
Gambar Matrik 34. Pasangan Artikel A23 dan A30
A26 A24
S1
Gambar Matrik 35. Pasangan Artikel A24 dan A26
Dokumen A24 dan dokumen A26 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A24 dan dokumen A26 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu S1. Dokumen A24 dan dokumen A26 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A24 dan dokumen A26 adalah 1.
A39 A25
Z1
Gambar Matrik 36. Pasangan Artikel A25 dan A39
Dokumen A25 dan dokumen A39 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A25 dan dokumen A39 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu Z1. Dokumen A25 dan dokumen A39 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A25 dan dokumen A39 adalah 1.
Y1
A26 A30
Dokumen A26 dan dokumen A30 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A26 dan dokumen A30 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu Y1. Dokumen A26 dan dokumen A30 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A26 dan dokumen A30 adalah 1.
Gambar Matrik 38. Pasangan Artikel A27 dan A29
Dokumen A27 dan dokumen A29 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A27 dan dokumen A29 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu R1. Dokumen A27 dan dokumen A29 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A27 dan dokumen A29 adalah 1.
A27 A29
A27 A31
R1 R1
Gambar Matrik 39. Pasangan Artikel A27 dan A31
A31 A29
C1
Gambar Matrik 40. Pasangan Artikel A29 dan A31
Dokumen A29 dan dokumen A31 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A29 dan dokumen A31 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu C1. Dokumen A29 dan dokumen A31 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A29 dan dokumen A31 adalah 1.
A31 A30
R1
Gambar Matrik 41. Pasangan Artikel A30 dan A31
Dokumen A30 dan dokumen A31 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A30 dan dokumen A31 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu R1. Dokumen A30 dan dokumen A31 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A30 dan dokumen A31 adalah 1.
T2
A32 A34
Dokumen A32 dan dokumen A34 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A32 dan dokumen A34 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu T2. Dokumen A32 dan dokumen A34 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A32 dan dokumen A34 adalah 1.
Gambar Matrik 43. Pasangan Artikel A32 dan A46
Dokumen A32 dan dokumen A46 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A32 dan dokumen A46 terdapat dua referensi yang sama yaitu Q2 dan F3. Dokumen A32 dan dokumen A46 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A32 dan dokumen A46 adalah 2.
Q2
A32 A46
I1 X2 Z2
H1
F3
A36 A37
Gambar Matrik 44. Pasangan Artikel A36 dan A37
J1
A36
H1 I1
B1 H3
A38
Gambar Matrik 45. Pasangan Artikel A36 dan A38
Dokumen A36 dan dokumen A38 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A36 dan dokumen A38 terdapat 5 referensi yang sama yaitu B1, J1, H1, I1 dan H3. Dokumen A36 dan dokumen A38 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A36 dan dokumen A38 adalah 5.
A39 A36
H1
Gambar Matrik 46. Pasangan Artikel A36 dan A39
Dokumen A36 dan dokumen A39 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A36 dan dokumen A39 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu H1. Dokumen A36 dan dokumen A39 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A36 dan dokumen A39 adalah 1.
I1
A36 A40
Dokumen A36 dan dokumen A40 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A36 dan dokumen A40 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu I1. Dokumen A36 dan dokumen A40 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A36 dan dokumen A40 adalah 1.
Gambar Matrik 48. Pasangan Artikel A36 dan A42
Dokumen A36 dan dokumen A42 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A36 dan dokumen A42 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu H1. Dokumen A36 dan dokumen A42 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A36 dan dokumen A42 adalah 1.
A36 A42
A3 H3
H1
H1
A36 A43
Gambar Matrik 49. Pasangan Artikel A36 dan A43
A3 H3 H1
A36 A44
Gambar Matrik 50. Pasangan Artikel A36 dan A44
Dokumen A36 dan dokumen A44 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A36 dan dokumen A44 terdapat 3 referensi yang sama yaitu H1, A3 dan H3. Dokumen A36 dan dokumen A44 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A36 dan dokumen A44 adalah 3.
H1 I1
A37 A38
Gambar Matrik 51. Pasangan Artikel A37 dan A38
Dokumen A37 dan dokumen A38 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A37 dan dokumen A38 terdapat dua referensi yang sama yaitu H1 dan I1. Dokumen A37 dan dokumen A38 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A37 dan dokumen A38 adalah 2.
H1
A37
A3
A39
Dokumen A37 dan dokumen A39 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A37 dan dokumen A39 terdapat dua referensi yang sama yaitu H1 dan A3. Dokumen A37 dan dokumen A39 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A37 dan dokumen A39 adalah 2.
Gambar Matrik 53. Pasangan Artikel A37 dan A40
Dokumen A37 dan dokumen A40 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A37 dan dokumen A40 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu I1. Dokumen A37 dan dokumen A40 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A37 dan dokumen A40 adalah 1.
A37 A40
A37 A42
H1 I1
Gambar Matrik 54. Pasangan Artikel A37 dan A42
Z2 A3 H1
A37 A43
Gambar Matrik 55. Pasangan Artikel A37 dan A43
Dokumen A37 dan dokumen A43 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A37 dan dokumen A43 terdapat 3 referensi yang sama yaitu H1, Z2 dan A3. Dokumen A37 dan dokumen A43 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A37 dan dokumen A43 adalah 3.
A3 C3
H1
A37 A44
Gambar Matrik 56. Pasangan Artikel A37 dan A44
P2 K2 M2 H1
A38 A39
Gambar Matrik 57. Pasangan Artikel A38 dan A39
Dokumen A38 dan dokumen A39 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A38 dan dokumen A39 terdapat 4 referensi yang sama yaitu H1, P2, K2 dan M2. Dokumen A38 dan dokumen A39 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A38 dan dokumen A39 adalah 4.
A40 A38
I1
Gambar Matrik 58. Pasangan Artikel A38 dan A40
Dokumen A38 dan dokumen A40 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A38 dan dokumen A40 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu I1. Dokumen A38 dan dokumen A40 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A38 dan dokumen A40 adalah 1.
H1
A38
I3
A42
Dokumen A38 dan dokumen A42 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A38 dan dokumen A42 terdapat dua referensi yang sama yaitu H1 dan I3. Dokumen A38 dan dokumen A42 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A38 dan dokumen A42 adalah 2.
Gambar Matrik 60. Pasangan Artikel A38 dan A43
Dokumen A38 dan dokumen A43 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A38 dan dokumen A43 terdapat dua referensi yang sama yaitu H1 dan H3. Dokumen A38 dan dokumen A43 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A38 dan dokumen A43 adalah 2.
H1
A38 A43
H1 H3
H3
A38 A44
Gambar Matrik 61. Pasangan Artikel A38 dan A44
A41 A39
L2
Gambar Matrik 62. Pasangan Artikel A39 dan A41
Dokumen A39 dan dokumen A41 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A39 dan dokumen A41 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu L2. Dokumen A39 dan dokumen A41 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A39 dan dokumen A41 adalah 1.
A42 A39
H1
Gambar Matrik 63. Pasangan Artikel A39 dan A42
Dokumen A39 dan dokumen A42 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A39 dan dokumen A42 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu H1. Dokumen A39 dan dokumen A42 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A39 dan dokumen A42 adalah 1.
L2
A39
A3 H1
A43
Dokumen A39 dan dokumen A43 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A39 dan dokumen A43 terdapat 3 referensi yang sama yaitu H1, L2 dan A3. Dokumen A39 dan dokumen A43 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A39 dan dokumen A43 adalah 3.
L2 A3
H1
A39 A44
Gambar Matrik 65. Pasangan Artikel A39 dan A44
Dokumen A39 dan dokumen A44 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A39 dan dokumen A44 terdapat 3 referensi yang sama yaitu H1, L2 dan A3. Dokumen A39 dan dokumen A44 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A39 dan dokumen A44 adalah 3.
A41 A43
L2
Gambar Matrik 66. Pasangan Artikel A41 dan A43
A44 A41
L2
Gambar Matrik 67. Pasangan Artikel A41 dan A44
Dokumen A41 dan dokumen A44merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A41 dan dokumen A44 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu L2. Dokumen A41 dan dokumen A44 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A41dan dokumen A44adalah 1.
H1 P1
A42 A43
Gambar Matrik 68. Pasangan Artikel A42 dan A43
Dokumen A42 dan dokumen A43 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A42 dan dokumen A43 terdapat dua referensi yang sama yaitu H1 dan P1. Dokumen A42 dan dokumen A43 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A42dan dokumen A43 adalah 2.
H1
A42
H3
A44
Dokumen A42 dan dokumen A44 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A42 dan dokumen A44 terdapat dua referensi yang sama yaitu H1 dan H3. Dokumen A42 dan dokumen A44 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A42 dan dokumen A44 adalah 2.
W2
A42 A47
Gambar Matrik 70. Pasangan Artikel A42 dan A47
Dokumen A42 dan dokumen A47 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A42 dan dokumen A47 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu W2. Dokumen A42 dan dokumen A47 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A42 dan dokumen A47 adalah 1.
H1 L2 A3 H3
A43 A44
Gambar Matrik 71. Pasangan Artikel A43 dan A44
P2
A45 A46
Gambar Matrik 72. Pasangan Artikel A45 dan A46
Dokumen A45 dan dokumen A46 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen A45 dan dokumen A46 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu P2. Dokumen A45 dan dokumen A46 dikatakan terpasang secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen A45 dan dokumen A46 adalah 1.
4.4 Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE Tahun Terbit 1999-2005 Volume 5-11
4.4.1 Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE Tahun Terbit 1999 Volume 5
Kekuatan pasangan bibliografi pada HYLE tahun 1999 volume 5 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6. Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE Tahun Terbit 1999 Volume 5 Kekuatan Pasangan Bibliografi
No Uraian
Kemudian kekuatan pasangan bibliografi bernilai 8 dihasilkan oleh 1 pasang artikel yaitu artikel 3 sebanyak 1. Untuk yang tidak memiliki kekuatan pasangan bibliografi diperoleh sebanyak 288 pasangan artikel. Berdasarkan uraian tersebut ternyata pada volume 5 tahun 1999 dari 7 artikel terdapat 13 pasangan artikel yang memiliki kekuatan pasangan bibliografi. Selain itu diperoleh juga bahwa frekuensi pasangan artikel yang memiliki kekuatan pasangan bibliografi yang paling tinggi adalah terdapat pada volume 5 nomor 1 yaitu sebanyak 7 pasangan artikel. Sedangkan pada volume 5 nomor 2 diperoleh 6 pasangan artikel yang memiliki kekuatan pasangan bibliografi.
4.4.2 Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE Tahun Terbit 2000 Volume 6
Kekuatan pasangan bibliografi pada HYLE tahun 2000 volume 6 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 7. Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE Tahun Terbit 2000 Volume 6 Kekuatan Pasangan Bibliografi
No Uraian
Berdasarkan tabel 4 di atas dapat dinyatakan bahwa untuk volume 6 tahun 2000 diperoleh 219 pasangan artikel. Kekuatan pasangan bibliografi bernilai 1 dihasilkan oleh 9 pasangan artikel yaitu artikel 8 sebanyak 3, artikel 9 sebanyak 3, artikel 10 sebnayak 2 dan artikel 12 sebanyak 1. Sedangkan untuk yang tidak mempunyai kekutan pasangan bibliografi diperoleh sebanyak 210 pasangan artikel.
pasangan artikel yang memiliki kekuatan pasangan bibliografi yang paling tinggi adalah terdapat pada volume 6 nomor 1 yaitu sebanyak 6 pasangan artikel. Sedangkan pada volume 6 nomor 2 diperoleh 3 pasangan artikel yang memiliki kekuatan pasangan bibliografi.
4.4.3 Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE Tahun Terbit 2001 Volume 7
Kekuatan pasangan bibliografi pada HYLE tahun 2001 volume 7dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 8. Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE Tahun Terbit 2001 Volume 7 Kekuatan Pasangan Bibliografi
No Uraian
Berdasarkan tabel 5 tersebut dapat digambarkan bahwa untuk volume 7 tahun 2001 diperoleh 210 pasangan artikel. Kekuatan pasangan bibliografi bernilai 1 dihasilkan oleh 7 pasangan artikel yaitu artikel 15 sebanyak 1, artikel 16 sebanyak 2, artikel 17 sebanyak 3 dan artikel 18 sebanyak 1. Sedangkan untuk yang tidak memiliki kekuatan pasangan bibliografi sebanyak 204 pasangan artikel.
4.4.4 Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE Tahun Terbit 2002 Volume 8
Kekuatan pasangan bibliografi pada HYLE tahun 2002 volume 8 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 9. Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE Tahun Terbit 2002 Volume 8 Kekuatan Pasangan Bibliografi
No Uraian
Berdasarkan tabel tersebut dapat dinyatakan bahwa untuk volume 8 tahun 2002 diperoleh sebanyak 98 pasangan artikel. Kekuatan pasangan bibliografi bernilai 1 diperoleh dari 3 artikel yaitu, artikel 21 sebanyak 1, artikel 22 sebanyak 1 dan artikel 23 sebanyak 1. kekuatan pasangan bibliografi bernilai 2 diperoleh dari 1 artikel yaitu artikel 24. Untuk yang tidak memiliki kekuatan pasangan bibliografi diperoleh sebanyak 94 pasangan artikel.
Dari uraian di atas ternyata pada volume 8 tahun 2002 yang memiliki kekuatan pasangan bibliografi adalah sebanyak 4 pasangan artikel dari 4 artikel. Selain itu diperoleh juga bahwa frekuensi pasangan artikel yang memiliki kekuatan pasangan bibliografi yang paling tinggi adalah terdapat pada volume 8 nomor 1 yaitu sebanyak 3 pasangan artikel. Sedangkan pada volume 8 nomor 2 diperoleh 2 pasangan artikel yang memiliki kekuatan pasangan bibliografi.
4.4.5 Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE Tahun Terbit 2003 Volume 9
Tabel 10. Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE Tahun Terbit 2003 Volume 9 Kekuatan Pasangan Bibliografi
No Uraian
Berdasarkan tabel tersebut dapat dinyatakan bahwa untk volume 9 tahun 2003 diperoleh sebanyak 175 pasangan artikel. Kekuatan pasangan bibliografi bernilai 1 diperoleh dari 6 artikel yaitu, artikel 25 sebanyak 1, artikel 26 sebanyak 1, artikel 27 sebanyaka 2, artikel 29 sebanyak 1, artikel 30 sebanyak 1 dan artikel 32 sebanyak 1. kekuatan pasangan bibliografi bernilai 2 diperoleh dari 1 artikel yaitu artikel 32 sebanyak 1. untuk yang tidak memiliki kekuatan pasangan bibiliografi diperoleh sebanyak 167 pasangan artikel.
Dai uraian di atas dapat diketahui ternyata pada volumen 9 tahun 2003 dari 10 artikel terdapat 6 artikel yang memiliki kekuatan pasangan bibliografi yaitu, artikel 25, artikel 26, artikel 27, artikel 29, artikel 30 dan artikel 32. Sedangkan 4 artikel tidak memiliki kekuatan pasangan bibliografi yaitu, artikel 28, artikel 31, artikel 33 dan artikel 34. Selain itu diperoleh juga bahwa frekuensi pasangan artikel yang memiliki kekuatan pasangan bibliografi yang paling tinggi adalah terdapat pada volume 9 nomor 2 yaitu sebanyak 8 pasangan artikel. Sedangkan pada volume 9 nomor 1 diperoleh 6 pasangan artikel yang memiliki kekuatan pasangan bibliografi.
4.4.6 Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE Tahun Terbit 2004 Volume 10
Tabel 11. Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE Tahun Terbit 2004 Volume 10 Kekuatan Pasangan Bibliografi
No Uraian
Berdasarkan tabel tersebut dapat tergambar bahwa untuk volume 10 tahun 2004 diperoleh sebanyak 68 pasangan artikel. Kekuatan pasangan bibliografi bernilai 1 diperoleh dari 6 artikel yaitu, artikel 36 sebanyak 3, artikel 37 sebanyak 2, artikel 38 sebanyak 1, artikel 39 sebanyak 2, artikel 41 sebanyak 2 dan artikel 42 sebanyak 1. Kekuatan pasangan bibliografi bernilai 2 diperoleh dari 3 artikel yaitu, artikel 37 sebanyak 2, artikel 38 sebanyak 1 dan artikel 42 sebanyak 1. Kekuatan pasangan bibliografi bernilai 3 diperoleh dari 4 artikel yaitu, artikel 36 sebanyak 2, artikel 37 sebanyak 2, artikel 39 sebanyak 2 dan artikel 42 sebanyak 1. Kekuatan pasangan bibliografi bernilai 4 diperoleh dari dua artikel yaitu, artikel 36 sebanyak 1 dan artikel 38 sebanyak 1. Kekuatan pasangan bibliografi bernilai 6 diperoleh oleh 1 artikel yaitu artikel 36 sebanyak 1. Untuk yang tidak memiliki kekuatan pasangan bibliografi diperoleh sebanyak 42 pasangan artikel.
4.4.7 Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE Tahun Terbit 2005 Volume 11
Kekuatan pasangan bibliografi pada HYLE tahun 2005 volume 11 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 12. Kekuatan Pasangan Bibliografi Pada HYLE Tahun Terbit 2005 Volume 11 Kekuatan Pasangan Bibliografi
No Uraian
Berasarkan tabel tersebut dapat tergambar bahwa untuk volume 11 tahun 2005 diperoleh sebanyak 10 pasangan artikel. Kekuatan pasangan bibliografi bernilai 1 diperoleh dari 1 artikel yaitu artikel 45. Kekuatan pasangan bibliografi bernilai 5 diperoleh dari 1 artikel, yaitu artikel 43. Untuk yang tidak memiliki kekuatan pasangan bibliografi diperoleh sebanyak 8 pasangan artikel.
Dari uraian tersebut ternyata pada jurnal HYLE volume 11 tahun 2005 dapat diketahui bahwa dari 5 artikel diperoleh 2 artikel yang memiliki kekuatan pasangan bibliografi yaitu, artikel 43 dan artikel 45. Sedangkan 3 artikel tidak memiliki kekuatan pasangan bibliografi yaitu, artikel 44, artikel 46 dan artikel 47. Selain itu diperoleh juga bahwa frekuensi pasangan artikel yang memiliki kekuatan pasangan bibliografi yang paling tinggi adalah terdapat pada volume 11 nomor 1 yaitu sebanyak 7 pasangan artikel. Sedangkan pada volume 11 nomor 2 diperoleh 3 pasangan artikel yang memiliki kekuatan pasangan bibliografi.
4.5 Analisis Data
pasangan bibliografi HYLE volume 5-11, tahun terbit 1999-2005 dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut.
1
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Tahun
Gambar Grafik 73. Kekuatan Pasangan Bibliografi
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa frekuensi kekuatan pasangan bibliografi paling tinggi adalah terdapat pada tahun 2004, sedangkan frekuensi kekuatan pasangan bibliografi yang paling rendah adalah pada tahun 2005. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 13. Rekapitulasi Kekuatan Pasangan Bibliografi pada HYLE tahun terbit 1999-2005
Uraian Kekuatan Pasangan Bibliografi
No
kekuatan pasangan bibliografi pada tahun 2000 yaitu 9 pasangan artikel yang memiliki kekuatan pasangan bibliografi (0,83%). Frekuensi kekuatan pasangan bibliorafi pada tahun 2001 yaitu 7 pasangan artikel yang memiliki kekuatan pasangan bibliografi (0,64%). Frekuensi kekuatan pasangan bibliografi pada tahun 2002 yaiut 4 pasangan artikel yang memiliki kekuatan pasangan bibliografi (0,37%). Frekuensi kekuatan pasangan bibliografi pada tahun 2003 yaitu 8 pasangan artikel yang memiliki kekuatan pasangan bibliografi (0,74%). Sedangkan frekuensi kekuatan pasangan bibliografi yang paling rendah adalah pada tahun 2005 yaitu 2 pasangan artikel yang memiliki kekuatan pasangan biblligrafi (0,20%). Namun rata-rata dalam setiap terbitan terdapat pasangan artikel yang memiliki kekuatan pasangan bibliografi. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa kekuatan pasangan bibliografi pada HYLE selalu ada. Sekalipun pada volume tertentu terdapat artikel yang tidak memiliki kekuatan pasangan bibliografi.
Dari data pada tabel 10 tersebut diketahui bahwa pasangan artikel yang memiliki kekuatan pasangan bibliografi untuk seluruh volume HYLE tahun terbit 1999-2005 adalah sebanyak 70 (6,47%) dan pasangan artikel yang tidak memiliki kekuatan pasangan bibliografi adalah sebanyak 1011 (93,52%). Data ini membuktikan bahwa terdapat kekuatan pasangan bibliografi pada HYLE tahun terbit 1999-2005. Sedangkan interpretasi terhadap nilai kekuatan pasangan bibliografi tersebu (70) selanjutnya diartikan dengan berpedoman terhadap interpretasi kekuatan pasangan bibliografi yang dibuat oleh Borgman dan Furner (bab 2 halaman 6). Dengan berpedoman pada interpretasi tersebut maka dapat diinterpretasikan bahwa pasangan artikel yang memiliki kekuatan pasangan biliografi pada HYLE lebih rendah yaitu sebesar 6,47% dibandingkan dengan hasil penelitian dari pasangan artikel yang tidak memiliki kekuatan pasangan bibliografi yaitu sebesar 93,52%. Hal ini berarti pelaksanaan penelitian pada HYLE tidak semuanya memerlukan referensi dari karya-karya yang telah terbit sebelumnya.
4.6 Temuan Penelitian