MEDAN SCIENCE AND TECHNOLOGY CENTRE
( ARSITEKTUR FUTURISTIK )
LAPORAN PERANCANGAN
TKA 490 - STUDIO TUGAS AKHIR
SEMESTER B TAHUN AJARAN 2011/2012
Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Teknik Arsitektur
Oleh :
TIFFANY
080406034
DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
MEDAN SCIENCE AND TECHINOLOGY CENTRE
( ARSITEKTUR FUTURISTIK )
LAPORAN PERANCANGAN
TKA 490 - STUDIO TUGAS AKHIR
SEMESTER B TAHUN AJARAN 2011/2012
Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Teknik Arsitektur
Oleh :
TIFFANY
080406034
DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
MEDAN SCIENCE AND TECHNOLOGY CENTRE
( ARSITEKTUR FUTURISTIK )
Oleh :
TIFFANY
080406034
Medan,
Disetujui Oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
Ketua Departemen Arsitektur
Ir.N.Vinky Rahman, MT.
NIP.
196 60622 199702 1001 Ir. Rudolf Sitorus, MLANIP 195802241986011002
SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK AKHIR ( SHP2A )
Nama : Tiffany
NIM : 080406034
Judul Proyek Akhir : Medan Science and Technology Centre
Tema Proyek Akhir : Arsitektur Futuristik
Rekapitulasi Nilai :
Nilai A B+ B C+ C D E
Dengan ini mahasiswa bersangkutan dinyatakan :
No Status
W aktu Pengumpulan
Laporan
Paraf Pembimbing I
Paraf Pembimbing
II
Koordinator TGA - 490
1 LULUS
LANGSUNG
2 LULUS
MELENGKAPI
3 PERBAIKAN TANPA SIDANG
4
PERBAIKAN DENGAN
SIDANG 5 TIDAK LULUS
Medan , 12 Juli 2012
Ketua Departemen Arsitektur
Koordinator TGA
–
490
Ir.N.Vinky Rahman, MT.
NIP.
196606221997021001i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan Karunia-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini tersusun tepat pada waktunya. Laporan ini berisikan penjelasan mengenai proyek Tugas Akhir dari penulis yang berjudul “Medan Science and Technology Centre“. Pada tahapan ini terdapat latar belakang , deskripsi proyek , elaborasi tema , analisa dan konsep yang akan berguna didalam perancangan bangunan.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Bapak Ir. Rudolf Sitorus, M.LA selaku dosen pembimbing I atas kesabaran dan perhatiannya dalam proses asistensi, masukan-masukan, inspirasi, serta motivasi yang diberikan kepada penulis.
Bapak Yulesta Putra, ST,M.Sc selaku dosen pembimbing II atas kesabaran dan perhatiannya dalam proses asistensi, masukan-masukan, serta motivasinya.
Bapak Firman Eddy, ST,MT selaku dosen penguji atas kritikan dan masukannya.
Keluarga dan teman atas dukungan dan motivasinya.
Penulis percaya laporan yang disusun masih jauh dari sempurna. Namun dengan adanya laporan ini, semoga dapat memberikan informasi dan gambaran yang cukup jelas mengenai proyek dan tema yang dipilih. Untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini berguna bagi pihak yang membutuhkan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, 22 Juni 2012
ii
DAFTAR ISIKATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR PUSTAKA ... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang ... 1
1.2. Maksud dan tujuan ... 2
1.3. Masalah perancangan ... 3
1.4. Pendekatan ... 3
1.5. Lingkup / batasan ... 3
1.6. Kerangka berpikir ... 4
1.7. Sistematika Laporan ... 5
BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1. Tinjauan Umum ... 7
2.1.1. Terminologi Judul ... 7
2.1.2. Cabang- cabang ilmu pengetahuan dan teknologi... 10
2.1.3. Lokasi ... 11
2.1.3.1. Kriteria Pemilihan Lokasi ... 11
2.1.3.2. Lokasi Site ... 13
2.1.3.3. Analisa Pemilihan Lokasi ... 15
2.2. Program Kegiatan ... 17
2.3. Kebutuhan Ruang ... 19
2.4. Studi Banding Proyek Sejenis ... 22
2.4.1. Gwacheon National Science Museum ... 22
2.4.2. Science Centre Singapore ... 24
2.4.3. Pusat Peragaan Iptek Indonesia ... 29
2.4.4. The Montshire Museum‟s Science Park ... 30
iii
3.1. Pengertian ... 34
3.1.1. Sejarah Futuristik ... 34
3.2. Interpretasi Tema ... 36
3.3. Studi Banding Tema Sejenis ... 37
3.3.1. SongJiang Hotel, Shanghai ... 37
3.3.2. Lilypad ... 38
3.3.3. Noah‟s Ark ... 40
BAB IV ANALISIS 4.1. Analisis Fungsional ... 41
4.1.1. Analisis Kapasitas Pengunjung ... 41
4.1.2. Analisis Aktivitas Pengunjung... 41
4.1.3. Program Ruang ... 43
4.1.4. Analisis Kebutuhan Parkir ... 50
4.1.5. Persyaratan Teknis ... 51
4.1.5.1. Fasilitas peraga/ pameran ... 51
4.1.5.2. Infrastruktur ... 52
4.1.5.3. Standar Ruang Gerak ... 52
4.1.5.4. Keamanan ... 53
4.1.5.5. Sistem akustik ... 54
4.1.5.6. Sistem Pencahayaan ... 56
4.1.6. Analisa Sirkulasi ... 59
4.1.7. Analisa Penzoningan ... 62
4.1.8. Prinsip Struktur ... 64
4.1.9. Analisa Pendukung ... 64
4.2. Analisis Kondisi Lingkungan ... 67
4.2.1. Analisa Lokasi ... 67
4.2.2. Analisa Potensi Lahan ... 68
4.2.3. Analisa Tata Guna Lahan ... 69
4.2.4. Analisa Intensitas Bangunan ... 70
4.2.5. Analisa Sirkulasi ... 71
4.2.5.1. Sirkulasi Kendaraan Bermotor ... 72
iv
4.2.6. Analisa Pencapaian ... 74
4.2.7. Analisa Vegetasi ... 75
4.2.8. Analisa Matahari ... 76
4.2.9. Analisa Angin ... 77
4.2.10. Analisa Kebisingan ... 77
4.2.11. Analisa Utilitas dan Infrastruktur ... 78
4.2.12. Analisa View ... 79
4.2.12.1. View ke luar tapak ... 79
4.2.12.2. View kedalam tapak ... 80
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Penerapan tema pada bangunan ...81
5.2. konsep site ...81
5.3. konsep zoning ...82
5.4. konsep pencapaian ...82
5.5. konsep sirkulasi ...83
5.5.1. sirkulasi kendaraan didalam site ...83
5.5.2. sirkulasi didalam bangunan ...83
5.6. konsep struktur ...84
5.7. konsep sistem mekanikal dan elektrikal ...85
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Kerangka Berpikir ... 5
Gambar 2.1. Peta wilayah pengembangan pembangunan kota... 12
Gambar 2.2. Peta site alternatif 1 ... 13
Gambar 2.3. Peta site alternatif 2 ... 14
Gambar 2.4. Peta site alternatif 3 ... 15
Gambar 2.5. eksterior bangunan ... 22
Gambar 2.6. Exhibit Hall dengan tinggi 32m dan luas 400m ... 22
Gambar 2.7. Basic Science Hall ... 22
Gambar 2.8. Science Park for Kids ... 23
Gambar 2.9. Advanced technology exhibit ... 23
Gambar 2.10 Traditional Science exhibit ... 23
Gambar 2.11. Observatory features ... 24
Gambar 2.12. Climate change exhibition ... 25
Gambar 2.13. Discovery Zone area ... 25
Gambar 2.14 Ecogarden ... 25
Gambar 2.15. Fire exhibition membahas segala sesuatu tentang api ... 26
Gambar 2.16 Genome exhibition ... 26
Gambar 2.17 INVENT ... 26
Gambar 2.18 i-Space Exhibition ... 26
Gambar 2.19. Kinetic Garden ... 27
Gambar 2.20. Area pameran Living with Viruses ... 27
Gambar 2.21 Marine Alcove ... 27
Gambar 2.22. Area pameran Primary Science Learning Centre ... 27
Gambar 2.23. SoundExhibition ... 28
Gambar 2.24. The Mind‟s Eye ... 28
Gambar 2.25 Waterworks... 28
Gambar 2.26. Alat-alat peraga pada PP IPTEK TMII ... 29
Gambar 2.27. puspa Iptek bandung ... 30
Gambar 2.28. Fasade museum ... 30
Gambar 2.29. Berbagai pameran di ruang luar ... 30
Gambar 3.1. La Citta Nuova (The New City), Antonio Sant'Elia, 1914 ... 36
Gambar 3.2. Design for Station and Airport, Antonio Sant'Elia, 1914 ... 36
vi
Gambar 3.4. eksterior SongJiang ... 38
Gambar 3.5. lilypad ... 38
Gambar 3.6. lilypad ... 39
Gambar 3.7. lilypad ... 39
Gambar 3.8. lilypad ... 40
Gambar 3.9. bangunan konseptual Noah‟s Ark ... 40
Gambar 3.10. interior Noah‟s Ark ... 40
Gambar 4.1. Diagram Kegiatan Pengunjung ... 42
gambar 4.2. Diagram Kegiatan Pengelola ( Bag. Pameran) ... 42
gambar 4.3. Diagram Kegiatan Pengelola ( Bag. Administrasi) ... 42
Gambar 4.4. Diagram Kegiatan Pengelola ( Bag. Pendidikan) ... 42
Gambar 4.5. Diagram Kegiatan Pengelola ( Bag. Utilitas Gedung) ... 43
Gambar 4.6. sistem dinding ganda pada auditorium ... 54
Gambar 4.7. sistem dinding belakang panggung ... 55
Gambar 4.8. sistem plafon bertrap ... 56
Gambar 4.9. skema kedalaman balkon ... 56
Gambar 4.10. Teknik pencahayaan pada galleri ... 57
Gambar 4.11. Teknik pencahayaan terhadap objek pameran 2 dimensi (panel) . 58 Gambar 4.12. Teknik pencahayaan terhadap objek pameran 4 dimensi ... 58
Gambar 4.13. Teknik perletakan objek pameran ... 59
Gambar 4.14. Contoh bangunan dengan prinsip geodesik ... 64
Gambar 4.15. Peta Lokasi Proyek ... 67
Gambar 4.16. Batas-batas site ... 68
Gambar 4.17. Analisa Potensi Lahan ... 68
Gambar 4.18. Tata Guna Lahan ... 69
Gambar 4.19. Massa bangunan sekitar ... 70
Gambar 4.20. Potongan skyline A dan B ... 71
Gambar 4.21. Analisa Sirkulasi Kendaraan ... 72
Gambar 4.22. Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki ... 74
Gambar 4.23. Analisa Pencapaian ... 74
Gambar 4.24. Analisa vegetasi ... 76
Gambar 4.25. Analisa matahari ... 76
Gambar 4.26. Analisa Angin ... 77
vii
Gambar 4.28. Analisa utilitas dan infrastruktur ... 78
Gambar 4.29. Analisa view ke luar tapak ... 79
Gambar 4.30. Analisa view ke dalam tapak ... 80
Gambar 5.1. eksterior bangunan ... 81
Gambar 5.2. konsep site ... 81
Gambar 5.3. konsep zoning ... 82
Gambar 5.4. konsep pencapaian ... 82
Gambar 5.5. sirkulasi kendaraan didalam site ... 83
Gambar 5.6. sirkulasi pengunjung ... 83
Gambar 5.7. sirkulasi pengunjung museum ... 84
Gambar 5.8. konsep struktur ... 84
Gambar 5.9. bagan sistem listrik ... 85
Gambar 6.1. siteplan ... 86
Gambar 6.2. groundplan ... 87
Gambar 6.3. denah lt basement, lt 2 ... 88
Gambar 6.4. denah lt 3, 4 ... 89
Gambar 6.5. denah lt mezanin ... 90
Gambar 6.6. tampak 1,2 ... 91
Gambar 6.7. tampak 3,4 ... 92
Gambar 6.8. potongan dan detail ... 93
Gambar 6.9. potongan dan rencana pondasi... 94
Gambar 6.10. rencana pembalokan lt basement, lt 1 ... 95
Gambar 6.11. rencana pembalokan lt 2,3 ... 96
Gambar 6.12. rencana pembalokan lt 4. Rencana atap ... 97
Gambar 6.13. rencana elektrikal ... 98
Gambar 6.14. rencana utilitas ... 99
Gambar 6.15. rencana AC ... 100
Gambar 6.16. rencana telepon ... 101
Gambar 6.17. rencana CCTV ... 102
Gambar 6.18. rencana pencegahan kebakaran ... 103
Gambar 6.19. aksonometri struktur ... 104
Gambar 6.20. R. elektrikal ( peralatan elektronik) ... 105
Gambar 6.21. R. elektrikal ( peralatan elektronik) ... 106
viii
Gambar 6.23. R. elektrikal ( peralatan elektronik) ... 108
Gambar 6.24. R. telepon dan internet ... 109
Gambar 6.25. R. telepon dan internet ... 110
Gambar 6.26. R. telepon dan internet ... 111
Gambar 6.27. detail struktur ... 112
Gambar 6.28. perspektif eksterior ... 113
Gambar 6.29. perspektif eksterior dan interior ... 114
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. WPP menurut RUTRK ... 12
Tabel 2.2. Penilaian Alternatif Lokasi ... 15
Tabel 2.3. kebutuhan ruang ... 19
Tabel 2.4. Perbandingan science centre yang ada di Asia ... 31
Tabel 4.1. : Tabel Jumlah Penduduk Sumatera Utara ... 41
Tabel 4.2. : tabel jumlah pengunjung Museum di Daerah Sumatera Utara ... 41
Tabel 4.3. Program Ruang Fasilitas Pengelola ... 43
Tabel 4.4. Program Ruang Fasilitas Penunjang ... 44
Tabel 4.5. Program Ruang Fasilitas Utama ... 49
Tabel 4.6. Asumsi persentase pengguna kendaraan ... 50
Tabel 4.7. Kebutuhan luasan untuk fasilitas parkir ... 50
Tabel 4.8. Hubungan Usia dan Ruang Gerak Anak ... 53
Tabel 4.9. Jenis Sirkulasi... 59
Tabel 4.10. jenis sirkulasi pameran ... 61
Tabel 4.11. tabel penzoningan ... 62
Tabel 4.12. Identifikasi warna pilihan menurut kategori umur. ... 65
Tabel 4.13. Karakteristik Warna. ... 66
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar BelakangLearn. Enjoy. Experience science in the place that has it all. Explore dan
discover it as you want to and feed your own curiousity!
Ani M. Hasan menuliskan pada artikelnya bahwa abad 21 adalah abad pengetahuan dimana pada masa yang akan datang, pengetahuan akan menjadi landasan utama segala aspek kehidupan (Trilling dan Hood). Hal ini berarti bahwa ilmu pengetahuan akan menjadi elemen yang sangat berarti bagi perkembangan kebudayaan dan peradaban manusia.
Oleh sebab itu,manusia dituntut untuk memiliki penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia dituntut untuk belajar cara-cara baru untuk hidup dan bekerja dengan kekompleksan,informasi yang cepat, dan dekat dengan teknologi. Dalam proses kehidupan di masyarakat, untuk mencapai kemampuan akan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah hal yang sulit karena banyaknya permasalahan yang menjadi hambatan yang secara tidak langsung akan menghambat perkembangan peradaban manusia itu sendiri.
Keberadaan kota Medan merupakan salah satu kota penting di Indonesia yang juga merupakan salah satu gerbang bagi dunia internasional menuju Indonesia. Dan masyarakat harus mampu mengimbanginya dengan penguasaan pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang.Namun bisa terlihat kurangnya media yang benar-benar efektif dalam penyaluran ide serta kehausan masyarakat akan ilmu pengetahuan adalah salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan dan penguasaan pengetahuan dalam masyarakat. Untuk itu diperlukan instansi dan fasilitas diluar instansi pendidikan yang sudah ada yang menampung sejumlah media informatif tentang pengetahuan dan teknologi yang dapat diakses oleh semua kalangan, tidak hanya pelajar dan dunia akademis namun masyarakat luas.
2
berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan aktivitas lainnya yang dapat memperkaya dan menumbuhkan apresiasi terhadap ilmu pengetahuan.
Indonesia sendiri masih tertinggal dengan negara-negara tetangganya dalam hal IPTEK. Sebagai contoh India, yang termasuk negara sedang berkembang mempunyai 28 science centre dalam ukuran besar. Malaysia dengan sekitar 20 juta jiwa penduduknya mempunyai 2 science centre. Thailand dengan jumlah penduduknya sekitar 45 juta jiwa mempunyai 3 science centre. Apalagi seperti negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Perancis, Inggris , hampir memiliki science centre di setiap kotanya. Di indonesia museum sains dikenal juga dengan istilah PP-IPTEK ( Pusat Peragaan IPTEK). Di beberapa kota khususnya didaerah Pulau Jawa PP-IPTEK ini sudah memberikan dampak dalam peningkatan kualitas pengetahuan IPTEK bagi masyarakat Indonesia. Namun yang menjadi masalah adalah tidak meratanya peningkatan kualitas masyarakat Indonesia khususnya di kota Medan karena tidak adanya fasilitas yang mendukung peningkatan kualitas tersebut.
Jadi kesimpulannya, Medan Science and Technology Centre diperlukan di kota Medan karena belum adanya suatu sarana atau media yang bisa menjadi pusat belajar terpadu dimana masyarakat khususnya pelajar dapat mengenal dan memahami ilmu pengetahuan secara langsung dengan penglihatan,pendengaran, gerakan, tanggapan dan sentuhan mereka sendiri yang mana ini menjadi hal yang penting karena kota Medan sendiri merupakan kota besar di Indonesia yang juga menjadi gerbang Indonesia dari dunia internasional. Keberadaan pusat sains di kota Medan diharapkan dapat menjadi suatu sarana yang dapat mewadahi kebutuhan dan aktivitas yang berhubungan dengan pembelajaran dalam ilmu pengetahuan secara efektif dan menyenangkan bagi semua kalangan masyarakat.
1.2. Maksud & Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari kasus proyek ini antara lain :
3
2. Mengajak dan membangkitkan minat masyarakat khususnya kaum pelajar untuk berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena ilmu pengetahuan merupakan suatu hal yang terus berkembang dan bersifat dinamis jadi dengan adanya suatu tempat yang dapat mewadahi kegiatan dan aktivitas tersebut diharapkan generasi muda semakin rajin menggali ilmu pengetahuan dan menciptakan inovasi baru yang nantinya akan memajukan bangsa dan negara Indonesia sendiri
1.3. Masalah Perancangan
Masalah perancangan yang timbul dari kasus proyek ini adalah :
1. Seperti diketahui, science centre adalah tempat yang mewadahi kegiatan yang berhubungan dengan pengenalan ilmu pengetahuan dan juga aktivitas-aktivitas lainnya seperti diskusi, seminar , workshop dan lain-lain . artinya, akan ada banyak aktivitas yang berlangsung dan orang yang datang dengan tujuan dan maksud yang berbeda-beda.
2. perlu diperhatikan penyatuan ruang luar dan ruang dalam sehingga tetap terpadu. Selain itu tata letak,pengelompokan fungsi dan sirkulasi sehingga pengunjung dapat menikmati peragaan yang disediakan dengan nyaman dan terarah (tidak tersesat atau melewatkan bagian-bagian tertentu). bangunan juga harus dirancang sehingga nyaman dari segi pencahayaan,penghawaan dan aksesibilitas yang baik untuk mendukung terciptanya suasana belajar yang kondusif, serta adanya keselarasan kondisi lingkungan luar dengan dalam bangunan.
3. Dalam hal mekanikal elektrikal perlu direncanakan dengan baik terutama untuk bagian pameran alat peraga dan ruang lainnya yang memerlukan kebutuhan elektrikal yang khusus.
4. Pada science centre yang merupakan fasiltias publik, perencanaan untuk service perlu diperhatikan dengan baik sehingga tidak mengganggu aktivitas pengunjung.
1.4. Pendekatan
4
1. Studi pustaka yang berkaitan langsung dengan judul dan tema yang diangkat untuk mendapatkan informasi dan bahan berupa literatur yang sesuai dengan materi laporan yang berguna untuk memperkuat fakta secara ilmiah.
2. Studi banding terhadap proyek dan tema sejenis dengan melihat keadaan yang sudah ada, sumber dapat berupa buku, majalah, internet dan sebagainya.
3. Studi lapangan mengenai kondisi sekitar lahan studi dan lingkungan fisik yang berhubungan dengan kasus proyek.
1.5. Lingkup / Batasan
Sasaran utama dari kasus proyek ini adalah:
Pelajar (SD,SMP,SMA), mahasiswa dan masyarakat umum.
Lingkup pelayanan proyek : sebagai pusat pembelajaran,pengenalan, pemahaman ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat terutama masyarakat generasi muda skala nasional,khususnya Medan. Dengan menyediakan berbagai alat peraga yang dapat digunakan lagnsung oleh pengunjung dan tersebar di dalam maupun luar banguanan maka diharapkan keseluruhan site akan menjadi tempat pengenalan dan pembelajaran sains dan juga rekreasi dan tercipta interaksi antara alat dan pengunjung sehingga memudahkan pengunjung untuk mendapatkan pemahaman terhadap ilmu pengetahuan ataupun menambah wawasan terhadap ilmu pengetahuan. Alat peraga yang interaktif menjadikan susasana pembelajaran menjadi menyenangkan sehingga menjadi sebuah fasilitas bermain dan belajar bagi semua kalangan.
5
Gambar 1.1. Kerangka Berpikir
1.7. Sistematika Laporan
Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
Maksud dan Tujuan
1. Menciptakan sarana pendidikan yang rekreatif
2. membangkitkan minat masyarakat khususnya kaum pelajar untuk berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Perumusan Masalah
Mewadahi semua kegiatan yang berlangsung dan pengunjung yang datang dengan maksud dan tujuan yang berbeda-beda
penyatuan ruang luar dan ruang dalam dalam hal tata letak,pengelompokan fungsi dan sirkulasi sehingga pengunjung dapat menikmati peragaan yang disediakan dengan nyaman dan terarah
Judul dan Tema Proyek
Judul Perancangan : “Medan Science and Technology Centre”
Tema Perancangan : Arsitektur Futuristik
Analisa
Analisa kondisi tapak
Analisa fungsional
Analisa kelayakan
Prinsip tema dalam desain
Konsep Perancangan Konsep dasar
Konsep perancangan tapak
Konsep perancangan
bangunan
Konsep struktur bangunan
Konsep utilitas bangunan
Pra Perancangan
Pendekatan teori
arsitektur
Pendekatan teori tema yang digunakan
Desain Akhir Umpan Balik
Latar Belakang
belum adanya suatu sarana atau media yang bisa menjadi pusat belajar terpadu dimana masyarakat khususnya pelajar dapat mengenal dan memahami ilmu pengetahuan secara langsung
6
Bab I Pendahuluan, berisi kajian tentang latar belakang pembangunan Medan Science and Technology Centre, maksud dan tujuan, perumusan masalah, metode pendekatan masalah perancangan, dan sasaran / lingkup pelayanan.
Bab II Deskripsi Proyek, berisi tentang pembahasan mengenai deskripsi umum mengenai proyek yang meliputi terminologi judul, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting, luas lahan, program kegiatan , kebutuhan ruang dan studi banding proyek sejenis
Bab III Elaborasi Tema, menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan tema dengan judul dan studi banding arsitektur dengan tema sejenis.
Bab IV Analisa Perancangan, menjelaskan tentang analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa dan penerapan tema, serta kesimpulan. Bab V Konsep Perancangan, menjelaskan konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah.
Bab VI Hasil Rancangan, menjelaskan tentang gambar hasil perancangan berupa foto maket maupun gambar kerja.
Daftar Pustaka, berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai literatur selama proses perencanaan dan perancangan kasus proyek.
7
BAB IIDESKRIPSI PROYEK 2.1. Tinjauan Umum
Secara umum dapat dijabarkan tinjauan umum proyek Medan Science and Technology Centre sebagai berikut:
Kasus proyek : Medan Science and Technology Centre
Lokasi : Jl. Pasar V Barat Kel. Sidorejo Kec. Medan Tembung Luas tanah : ± 3 ha
KDB : 60%
GSB : - Jl. Pancing : 18m - Jl. Pasar V Barat : 7m
KLB : 3-5 lantai
Batasan Tapak : Utara : Jl. Pasar V Barat
Selatan : kompleks perumahan MMTC Barat : Jl. Willem Iskandar
Timur : perumahan MMTC Topografi Tapak : relatif datar
Jenis kasus : fiktif Pemilik proyek : swasta Sumber dana : swasta
Kelengkapan fasilitas : jaringan air bersih, listrik, dan telepon 2.1. 1. Terminologi Judul
8
Medan : sebuah kota besar di bagian Barat Indonesia yaitu di Pulau Sumatera yang juga merupakan ibukota propinsi Sumatera Utara. Centre : centre dapat diartikan sebagai berikut :
- Pusat, sentral, bagian yang paling penting dari sebuah kegiatan atau organisasi
- Tempat, aktivitas utama dari kepentingan khusus yang dikonsentrasikan
- Suatu tempat dimana sesuatu yang menarik aktivitas atau fungsi terkumpul atau terkonsentrasi.
Science : science- yang telah dibakukan menjadi kata sains dalam bahasa indonesia yang berarti ilmu yang dapat diuji atau dibuktikan kebenarannya (teratur dan sistematik) dan juga berarti ilmu yang berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata (misalnya: fisika,kimia dan biologi)
Sains terbagi dalam 3 macam yaitu:
1. Science, yaitu suatu teori hukum dasar alamiah yang telah mengalami berbagai proses penelitian yang ketat dan telah terbukti kebenarannya dari suatu hypotesis yang dikemukan para scientist mengenai satu fenomena ,sperti teori “thermal” mengenai udara panas akan selalu lebih ringan dari yang dingin, dan akan bergerak naik, atau dari yang bertekanan tinggi ke rendah.
2. Protoscience, yaitu mencerminkan pada keaslian, primitif dan berdasarkan kepada pengertian nenek moyang. Protoscience lebih dapat mengungkapkan sebuah pengertian/teori yang tersembunyi dimana kadangkala justru memperkaya pengetahuan bagi para sceintist dari pada kemampuan sains kontemporeri. Seperti “phytagoras‟ menggambarkan elemen -elemen pengetahuan alam universal
9
prosedur-prosedur penelitian yang terkontrol, tetapi juga pada aliran mistik dan supernatural. Banyak kegiatan aktifitas dari parascience sulit diukur karena bernilai subjektif dan intuitif. Technology : Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis;
ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia1
Secara etimologis, akar kata teknologi adalah "techne" yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni. Istilah teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudul Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin (Technology: A Description Of The Arts, Especially The Mechanical)
Jadi pengertian dari Medan Science and Technology Centre adalah:
Suatu pusat atau inti dilakukannya semua kegiatan yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi dan perkembangannya melalui pameran alat peraga, program pendidikan dan lainnya. Selain itu Medan Science and Technology Centre juga merupakan sarana pembelajaran non-formal bagi siswa maupun masyarakat umum untuk mendapatkan pemahaman dan pedalaman soal ilmu pengetahuan dalam konteks yang menyenangkan ( edu-tainment). Beberapa cara yang digunakan guna memberi pemahaman dan pendalaman pengetahuan antara lain:
1. Menyediakan fasilitas peraga
Fasilitas peraga ini diperuntukkan untuk semua cabang pengetahuan seperti Fisika, Kimia, Biologi dan ilmu sains dasar lainnya yang disajikan dalam bentuk dua dimensi ataupun tiga dimensi dalam ukuran sebenarnya maupun miniatur. Fasilitas peraga ini bersifat interaktif dimana pengunjung bisa langsung mendemontrasikan alat tersebut sehingga pemahaman terhadap ilmu pengetahuan bisa terserap dengan mudah.
2. Menyediakan fasilitas belajar
10
Fasilitas belajar yang dimaksud adalah ruang belajar dan perpustakaan yang akan dilengkapi dengan staff pengajar yang akan memberikan penjelasan dan pembelajaran tentang sains dan perkembangan teknologi serta produk-produknya. Pembelajaran ini didukung oleh produk-produk peraga yang ada didalam museum
3. Pameran , workshop dan seminar, studio 4D
Pameran-pameran sains yang bersifat temporer dan juga workshop dalam bentuk seminar pendidikan dan sains ataupun dalam bentuk 3D juga menjadi sarana yang baik dan mendukung pemahaman sains.
2.1.2. Cabang-cabang ilmu pengetahuan dan teknologi
Pengetahuan secara umum diklasifikasikan dalam dua bagian, yaitu pengetahuan alam dan pengetahuan sosial. Ada sejumlah disiplin lain yang berkaitan yang dikelompokkan sebagai ilmu terapan, diantaranya adalah teknik dan pengetahuan kesehatan. Dalam kategori ini terdapat sejumlah pengkhususan cabang pengetahuan yang merupakan bagian elemen disiplin ilmu lain.
Status sosial pengetahuan sebagai sesuatu yang empiris telah menjadi perdebatan sejak abad 20. Diskusi dan debat mengenai topik ini dengan sejumlah topik lain seperti pengetahuan sosial dan perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak ilmiah. Kenyataannya banyak akademisi seperti peraih nobel Percy W. Bridgeman dan sejumlah tokoh lain memberikan label science dalam sejumlah bidang pengetahuan yang mereka sadari sebagai sesuatu yang tidak scientis, ambigu dan tidak sesuai bila dibandingkan dengan bidang lain.
Berikut ini penjabaran bidang-bidang dalam ilmu pengetahuan : 1. Ilmu alam
Fisika
Biologi
Kimia
Ilmu bumi 2. Ilmu sosial 3. Ilmu terapan
Ilmu komputer dan informatika
11
Bidang-bidang utama dalam teknologi : Ilmu terapan
Olahraga dan rekreasi
Informasi dan teknologi
Industri
Militer
Rumah tangga
Teknik
Kesehatan dan keselamatan
transportasi 2.1.3. Lokasi
2.1.3.1. Kriteria Pemilihan Lokasi
Adapun kriteria pemilihan lokasi, antara lain :
1. Berada dekat dengan fasilitas pendidikan lainnya seperti sekolah (TK, SD, SMP, SMU dan universitas), dan pendidikan non formal lain (sekolah musik,seni dll). Sehubungan dengan fungsi proyek yang menerapkan sarana edukatif-infermatif sekaligus digabungkan dengan fasilitas rekreatif maka sangat baik bila dekat dengan fasilitas pendidikan
2. Pencapaian relatif mudah, berada pada lokasi strategis.
Karena mempunyai fasilitas yang diperuntukkan untuk umum, dalam artian yang masih berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan juga proyek ini merupakan bangunan komersil maka akses pencapaian harus diperhatikan. Selain itu akses untuk pelajar dari luar daerah juga perlu diperhitungkan. Kriteria yang menyangkut pencapaian adalah:
- lebar Jalan utama
- Adanya angkutan umum yang melewati site - Tingkat kemacetan yang tidak tinggi
12
Tabel 2.1. WPP menurut RUTRKWPP Cakupan
Kecamatan
Pusat Pengembangan
Peruntukan Lahan Program
Pembangunan A M. Belawan
M. Marelan M. Labuhan
BELAWAN Pelabuhan, Industri, Permukiman, Rekreasi, Maritim
Jalan baru, jaringan air minum, septic tank, sarana pendidikan dan permukiman.
B M. Deli TJ. MULIA Perkantoran, Perdagangan, Rekreasi Indoor, Permukiman
Jalan baru, jaringan air minum, pembuangan sampah, sarana pendidikan.
C M. Timur M. Perjuangan M. Tembung M. Area M. Denai M. Amplas AKSARA Permukiman, Perdagangan, Rekreasi Sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan. D M. Johor
M. Baru M. Kota M. Maimoon M Polonia
INTI KOTA CBD, Pusat
Pemerintahan, Hutan Kota, Pusat Pendidikan, Perkantoran, Rekreasi Indoor, Permukiman Perumahan permanen, pembuangan sampah, sarana pendidikan.
13
E M. BaratM. Helvetia M. Petisah M. Sunggal M. Selayang M. Tuntungan
SEI SEKAMBING
Permukiman, Perkantoran, Perdagangan, Konservasi,
Rekreasi, Lapangan Golf, Hutan Kota
Sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan.
Sumber RUTRK 2005
2.1.3.2. Lokasi site
Maka berdasarkan kriteria diatas, ada 3 alternatif lokasi yang cocok untuk dijadikan lokasi dari proyek Medan Science and Technology Centre ini, yaitu :
1. Alternatif Lokasi 1
Lokasi : Jl. Pasar V Barat, Kelurahan Sidorejo,Kecamatan Medan Tembung
Luas Lahan : ± 3 Ha
Batas-batas Wilayah : Sebelah Utara : Jl. Pasar 5 Barat,
Sebelah Barat : perumahan penduduk, Jl. Pancing Sebelah Timur : kawasan komersil
Sebelah Selatan : perumahan penduduk
14
2. Alternatif Lokasi 2Lokasi : Jl.A.H. Nasution, Kelurahan Simpang Tanjung, Kecamatan Medan Johor
Luas Lahan : ± 2.4 Ha
Batas-batas Wilayah : Sebelah Utara : Jl.A.H.Nasution, area komersil Sebelah Barat : Jl. Karya Budi, perkantoran Sebelah Timur : perkantoran
Sebelah Selatan : perumahan penduduk 3. Alternatif Lokasi 3
Lokasi : Jl. Gatot Subroto, Kelurahan Pangkalan Mashur ,Kecamatan Medan Sunggal
Luas Lahan : ± 1.7 Ha
Batas-batas Wilayah : Sebelah Utara : Jl. Gatot Subroto Sebelah Barat : jalan
Sebelah Timur : Pertokoan Tomang Elok Sebelah Selatan : permukiman penduduk
15
2.1.3.3. Analisa Pemilihan Lokasi Tabel 2.2. . Penilaian Alternatif LokasiKriteria
Lokasi Alternatif Lokasi 1
(Jl. Pasar V Barat)
Alternatif Lokasi 2 (Jl. A.H. Nasution)
Alternatif Lokasi 3 (Jl. Gatot Subroto)
RUTRK Sesuai (Wilayah Pengembangan Pendidikan) WPP C (3) Sesuai (Wilayah Pengembangan Pendidikan) WPP D (3) Sesuai (Wilayah Pengembangan Pendidikan) WPP E (3) Fungsi Pendukun g Sekitar Bangunan perumahan, pendidikan (kampus Unimed, UMA, IAIN)
dan komersil (3) Bangunan komersil dan bangunan perkantoran (2) Perumahan, pertokoan, pasar (2)
16
TingkatanJalan
Jalan arteri primer (lebar ± 12m)
(3)
Jalan arteri primer (± 14m)
(3)
Jalan arteri primer (±12m)
(3)
Pencapaia n ke lokasi
Mudah, dapat diakses dengan kendaraan bermotor,
angkutan umum, dan pejalan kaki dekat dengan kampus Unimed, UMA dan lainnya
(3)
Mudah, dapat diakses dengan kendaraan bermotor ,angkutan umum, pejalan kaki dekat Asrama Haji
Medan (3)
Mudah, dapat diakses dengan kendaraan bermotor dan angkutan umum
(3)
Jangkauan terhadap
struktur kota
Cukup jauh dari pusat kota
(2)
Tidak terlalu dekat dengan pusat kota
(2)
Relatif jauh dari pusat kota (2) Luas Lahan ±6 Ha (3) ±2.4 Ha (3)
±1. 7 Ha (2) Fungsi Eksisting Lahan Kosong (3) Lahan Kosong (3) Lahan Kosong (3) Kondisi Fisik Relatif datar (3) Relatif datar (3) Relatif datar (3)
TOTAL 23 22 22
PERINGKA
T 1 2 2
Keterangan : 1) Kurang 2) Cukup 3) Baik
17
Dari hasil penilaian terhadap alternatif lokasi, ditentukanlah lokasi 1 yaitu lokasi di Jl. Pancing, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Medan Tembung, dengan luasan ±3 Ha yang memenuhi persyaratan yang baik sebagai lokasi dari proyek Medan Science and Technology Centre
2.2. Program Kegiatan
Sebagai sebuah tempat/sarana yang menfasilitasi sejumlah kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan sains , sekaligus sebagai tempat pembelajaran dan tempat rekreasi., Medan Science and Technology Centre memiliki fasilitas yang mengakomodasi pendidikan dan rekreasi (edutainment). Fasilitas-fasilitas yang ada dijabarkan sebagai berikut :
Sejumlah pameran dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan baik yang bersifat tetap ataupun temporer
Auditorium
Perpustakaan
Workshop
Ruang seminar
Ruang teater 4D
Ruang diskusi, belajar.
Sesuai dengan karakter kegiatan yang terdapat dalam Medan Science and Technology Centre yang bersifat edukatif dan rekreatif, maka kegiatan yang ada merujuk pada hal tersebut.
Aktivitas yang terdapat di dalam Medan Science and Technology Centre, diantaranya adalah :
1. Kegiatan pameran
Klasifikasi pameran ilmu pengetahuan dibagi menjadi : a. Golongan ilmu alam
18
- Informasi dan komunikasi- Kesehatan dan keselamatan (biomedik) - transportasi
c. Lain-lain seperti gallery yang berisi tentang informasi penemu-penemu dalam ilmu pengetahuan
Berdasarkan sifatnya , pameran dibagi menjadi : - Pameran interaktif
Merupakan alat-alat peraga yang dapat dimainkan, dicoba sendiri untuk mengetahui apa fungsi dari alat-alat tersebut.
Pameran yang bersifat interaktif adalah poin utama dari museum ini. - Pameran informatif
Hal-hal yang memberikan informasi maupun teori- teori dalam ilmu pengetahuan dengan media teknologi seperti animasi, LCD dan lain-lain 2. Kegiatan pendidikan
Kegiatan pendidikan yang dimaksud antara lain :
- Pertemuan dan seminar yang membahas sains bagi pelajar, mahasiswa, guru, dosen, ilmuwan dan masyarakat umum
- Kompetisi yang bersifat ilmiah - Sains fair
- Pemutaran film yang berhubungan dengan sains - Perpustakaan
- Diskusi ilmiah dan workshop 3. Kegiatan pengelolaan
Kegiatan pengelolaan pada science centre ini dibagi menjadi 3 yaitu: - Bagian pengelolaan ruang pameran
- Bagian pendidikan
- Bagian pengelolaan umum Tugas Bagian Ruang pameran
• Mengumpulkan, mendata, meneliti, dan mempelajari koleksi serta menyiapkan konsepsi yang berhubungan dengan presentasi/ tulisan ilmiah
19
• Konservasi: Merawat dan mencegah kerusakan koleksi.
• Pengadaan, penelitian, dan regristrasi (mengumpulkan materi pameran, meneliti, dan mencatat koleksi materi.
Tugas Bagian Pendidikan:
• Mengadakan penjelasan bagi rombongan anak-anak/ pelajar dan kelompok-kelompok.
• Memberikan bimbingan untuk pengenalan, menanamkan daya apresiasi dan penghayatan nilai koleksi.
Tugas Bagian Pengelolaan Umum:
• Mengurus urusan yang bersifat administratif, keamanaan, dan mengurus personalia.
4. Kegiatan perawatan bangunan
Kegiatan ini menangani segala kegiatan yang berkaitan dengan perawatan gedung, termasuk manjalankan dan mengelola fasilitas utilitas dan kenyamanan bangunan.
5. Kegiatan pengamanan bangunan
Terdiri dari pengamanan bangunan melalui pemantauan langsung maupun pemantauan melalui CCTV. Kegiatan ini membutuhkan sejumlah fasilitas pendukung seperti ruang jaga dan ruang CCTV.
6. Kegiatan penunjang
Fasilitas yang disediakan seperti café dan restoran, gift shop dan taman
2.3. Kebutuhan Ruang Tabel 2.3. kebutuhan ruang
NO
KELOMPO
K
KEGIATAN
UNIT
KEGIATAN
PENGGUNA
JENIS KEGIATAN
KEBUTUHAN
RUANG
1. Utama Fasilitas
pendidikan
Pelajar
Pengelola
Kursus bidang sains
Kuliah Memutar film
Ruang kelas/praktek Ruang
audiovisual Pameran
tetap
Pengunjung pengelola
melihat produk
pameran
20
merawat benda-benda koleksi
ruang pengelola ruang luar Pameran
berkala
pengunjung pengelola
melihat produk pameran
merawat benda-benda koleksi
ruang pameran ruang sekuriti ruang
pengelola ruang luar Pertunjukan
visual
pengunjung pengelola
pemutaran film sains
presentasi sains
ruang audiovisual auditorium ruang proyektor 2. penunjang penerima Pengunjung
Pengelola
Menerima pengunjung Memberikan
informasi
Duduk dan berbincang
Penjualan tiket Beristirahat
Lobby Counter
informasi Ruang duduk Ruang
penitipan barang
Bersantai Pengunjung Pengelola
Makan dan minum Membeli souvenir Istirahat
Buang air beribadah
cafetaria counter ruang
pengelola toilet pria toilet wanita gudang musholla souvenir shop Edukasi Pengunjung
Pengelola
Meminjam dan membaca buku sains
Mencari informasi yang berkaitan dengan sejarah dan
perkembangan sains
Perpustakaan Ruang
penyimpanan Ruang
komputer
Penunjang karyawan
Pengelola Makan dan minum Diskusi/pertemuan Penyimpanan
pribadi Penyimpanan
barang Buang air
Ruang makan Ruang rapat Pantry Locker Toilet Gudang
3. Pelayanan administrasi
Direksi Kepala
pengelola
Bekerja
Menerima tamu
Ruang kerja Ruang tamu Sekretariatan Sekretaris Bekerja
Menerima tamu Menyimpan
kearsipan
Ruang sekretaris Ruang tamu Ruang arsip Keuangan Staff Bekerja
Menyimpan
21
berkas-berkas
keuangan
Ruang kerja staff
Ruang arsip Administrasi
dan Personalia
Staff Bekerja menyimpan
berkas
Ruang kerja kepala
Ruang kerja staff
Ruang arsip Rapat Pengelola
Staff
Melakukan pertemuan rapat Buang air Beribadah Menyimpan
peralatan lain
Ruang rapat Toilet Mushala Gudang
4. Pelayanan dosen/penelit i
Pelayanan umum
Dosen /
peneliti
Menyiapkan bahan presentasi Bekerja/melakuka
kn penelitian Menerima tamu
Ruang kerja kepala divisi R. pengajar R. belajar R. bersama 5. Pelayanan
gedung/ utilitas
Pelayanan umum
staff Bongkat muat barang
Menerima barang Penyimpanan
barang dan peralatan
Buang air Pertolongan
keselamatan Memperbaiki
peralatan Menunggu
Ruang bongkar muat
R. tunggu supir R. P3K
R. video audio Workshop R. sekuriti Gudang Janitor Toilet umum
Pelayanan teknis
Staff Pengaturan teknis
bangunan
Ruang operator CCMS
Ruang operator CCTV
Ruang PABX and sound system
Ruang chiller dan cooling tower
Ruang AHU Ruang lift Ruang panel
listrik Ruang trafo Ruang genset Ruang pompa
dan ground reservoir Tempat
22
2.4. Studi Banding Proyek Sejenis2.4.1. Gwacheon National Science Museum
Museum Sains Nasional Gwacheon dibuka pada tanggal 14 November 2008. Lokasinya dekat dengan Seoul Grand Park station subway jalur 4. Berdiri di atas tanah seluas 244.000 meter persegi.Museum ini disebut juga Scientorium. Dirancang dengan konsep " sentuhan alam semesta". Ada lebih 4200 jenis display pameran dari 685 subyek yang ada. Pengunjung asing bisa menyewa headset dilengkapi dengan pemandu wisata bahasa inggris dan informasi museum.
pada area pameran terbagi kedalam berbagai macam bagian seperti: - Basic Science
- Advanced Technology - Children‟s Exploration - Natural history - Traditional Science - Insectarium
[image:35.595.91.265.594.717.2]Selain bangunan utama terdapat Planetarium, Insectarium dan pameran outdoor lainnya termasuk Dinosaur Park, Space Launch Vehicles, Radio Telescope, Astronomical Observatory dan Eco-Park.
Gambar 2.7. Basic Science Hall
23
Basic Science Hall ada di lantai pertama , disini ditampilkan bagian dari ilmu murni seperti matematika, fisika,kimia, biologi, dan geologi. Disini kita dapat melihat langsung dan merasakan bagaima kilat dan guntur, ditampilkan bagaimana kekuatan ledakan petir berkekuatan empat juta volt. Disini juga ada ruang gempa dimana kita bisa merasakan gempa bumi karena disediakan ruang simulasi dan video empat dimensi
Gambar 2.8. Science Park for Kids dirancang untuk mengenalkan konsep-konsep ilmiah pada anak-anak.
Advanced technology exhibit ada diseberang basic Science Hall ,disini ditampilkan display bioteknologi, informasi dan perkembangan komunikasi, eksplorasi ruang angkasa .Tempat ini terdiri dari dua lantai
Gambar 2.9. Advanced technology exhibit
[image:36.595.82.469.215.478.2]24
Traditional Sciences adalah tempat untuk melihat ilmuwan-ilmuwan korea jaman dahulu, seperti Hong Dae-yong seorang sarjana di era Joseon yang menulis tentang Kiryukocha yakni alat ukur semi otomatis yang memberitahu jarak dengan membunyikan drum setelah rentang tertentu. Di jaman kini inilah yang disebut tachometer. Ada juga sistem pemantauan global yang disebut SOS dibagaian sejarah alam. perubahan suhu lapisan ozon, arus laut, awan dan lingkungan alam lainnya.
Observatory features menampilkan berbagai konstelasi bima sakti yang semuanya diproyeksikan kedalam layar kubah berukuran 25 meter. Observatorium ini memiliki berbagai alat astronomi seperti teleskop optik 100 cm , teleskop radio 7,2 meter, dan teleskop matahari.
2.4.2. Science Centre Singapore
Science Centre Singapore atau yang dulu dikenal dengan Singapore Science Centre adalah sebuah institusi ilmiah yang berfungsi mempromosikan pengetahuan sains dan teknologi kepada masyarakat umum. Dengan display pameran lebih dari 850 yang tersebar di lebih dari 8 gallery pameran, fasilitas ini telah menarik pengunjung lebih dari 1 juta pengunjung per tahun.
Science Centre ini lahir dari pecahan National Museum of Singapore supaya National Museum of Singapore dapat mengfokuskan diri pada karya seni dan sejarah. Ide itu pertama dikemukakan oleh Departemen Sains Singapura tahun 1969, yang kemudian disetujui oleh pemerintah, yang tengah giat mempromosikan pendidikan dan sains pada negara yang sedang berkembang pesat tersebut.
Desain bangunan ini dipilih dari sebuah kompetisi desain arsitektur dan Raymond Woo yang terpilih sebagai arsitek untuk proyek tersebut. Dibangun pada
25
lahan 60.000m2 dengan biaya $12 milliar, proyek ini diresmikan tanggal 10 Desember 1977
Ruang-ruang pameran pada Science Centre Singapore:
Climate change : pameran ini mengeksplorasi isu tentang perubahan cuaca dan penyebab dari pemanasan global. Pameran ini dibagi lagi menjadi 5 area yang berfokus pada aspek yang berbeda
Discovery Zone : area interaktif yang didesain untuk anak berusia 4-12 tahun. Dengan alat peraga yang inovatif dan bervariasi, area ini menjadi tempat pengenalan sains kepada anak. Alat peraga didesain untuk mengajarkan pengetahuan dengan cara yang menyenangkan.
Gambar 2.12. Climate change exhibition
[image:38.595.84.500.228.467.2]Gambar 2.13. Discovery Zone area
26
Genome : pameran yang mengajarkan tentang gen mulai dari dasar dan aplikasinya pada kehidupan sehari-hari pada masa sekarang dan masa depan.
Gambar 2.17 INVENT : sebuah area yang interaktif untuk menumbuhkan jiwa kreatif dalam diri kita
Gambar 2.15. Fire exhibition membahas segala sesuatu tentang api
Gambar 2.16 Genome exhibition
INVENT exhibition
27
i-Space : Dengan aplikasi dan alat peraga yang interaktif kita diajarkan mulai dari awal informasi teknologi sampai perkembangannya sekarang dan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi pada masa depan
Kinetic Garden : sebuah area pameran outdoor yang unik dan mengajarkan tentang prinsip-prinsip dan fenomena ilmiah secara menarik.
Marine Alcove ; tempat untuk menikmati keunikan dasar laut dan makhluk yang menghuninya
Gambar 2.19. Kinetic Garden
Gambar 2.20. Area pameran Living with Viruses
Gambar 2.21 Marine Alcove
28
Primary Science Learning Experience : pameran yang didasarkan pada topik pelajaran anak tingkat sekolah dasar. Pameran ini bertujuan untuk mengilustrasikan prinsip ilmiah dasar yang didesain dengan warna-warna yang menarik untuk jiwa anak-anak
The Mind‟s Eye : tempat yang mempertunjukkan beberapa ilusi mata dan rahasia
Gambar 2.23. SoundExhibition
[image:41.595.87.504.513.725.2]Gambar 2.24. The Mind‟s Eye
29
2.4.3. Pusat Peragaan Iptek IndonesiaPP-IPTEK merupakan sarana pembelajaran luar sekolah untuk menumbuh-kembangkan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di masyarakat untuk segala generasi secara MUDAH, MENGHIBUR, BERKESAN dan KREATIF; melalui berbagai program dan peragaan interaktif yang dapat disentuh dan mainkan. Melalui interaksi ini, akan dapat mendorong tumbuhnya pemikiran tentang APA, MENGAPA dan BAGAIMANA iptek digali dan dimanfaatkan bagi kehidupan manusia agar lebih nyaman dan sejahtera.
A. PP-IPTEK TMII
B. PUSPA IPTEK (Bandung)
[image:42.595.90.487.282.588.2]Gedung Puspa Iptek diresmikan Menristek Hatta Radjasa pada 11 Mei 2002, setelah setahun sebelumnya batu pertamanya diletakka Menristek Muhammad AS Hikam.
30
Gedung Puspa Iptek berada di bawah atau menjadi penopang jam matahari. Elemen atau jarum jam matahari yang menuju puncak bangunan panjangnya 30 M. Ketika disorot sinar matahari, jarum jam akan menimbulkan bayangan ke bidang horisontal dan vertikal, dan menjadikannya berfungsi sebagai jam matahari.2.4.4. The Montshire Museum's Science Park
Museum ini menyediakan beragam peragaan interaktif yang dipajang di setting luar. Dengan menggunakan ruang luar sebagai “laboratorium” yang hidup ,manusia dapat bereksperimen dengan sains sambil menikmati ruang luar . hal ini adalah konsep baru dalam dunia museum sains.
[image:43.595.323.495.85.214.2]Gambar 2.28. Fasade museum
[image:43.595.86.483.458.729.2]Gambar 2.29. Berbagai pameran di ruang luar
31
Tabel 2.4. Perbandingan science centre yang ada di Asia Nama
science centre
Jumlah
pengunjung per tahun
Target pasar Permasalahan dan tujuan
Program
Singapore science centre
1 – 1.2 juta pengunjung per tahun ( jumlah populasi warga Singapura adalah 4 juta)
jumlah pengunjung siswa adalah 150 sampai 200.000 orang.
Sebagian besar pengunjung datang lebih 1 kali
Target utama
pasar adalah
grup dari
sekolah
Science centre ini dipasarkan didalam negeri sebagai tempat
wisata dan
bukan termasuk
dari agenda
pendidikan negara tersebut
Salah satu tujuan dari centre ini
adalah untuk
meningkatkan
minat guru
tentang ilmu
pengetahuan dan memperkaya wawasan mereka terutama dalam bidang tertentu seperti
bioteknologi, fisika dan IT
Ilmuwan lokal menyarankan untuk membuat sebuah coffee shop yang nyaman untuk menarik pengunjung
workshop untuk para guru
Beberapa program ekstrakurikuler juga diselenggarakan untuk murid-murid yang berprestasi untuk memupuk kecintaan mereka terhadap sains NSM Thailand
Pengunjung sebagian besar adalah
masyarakat lokal. Tingkat kunjungan adalah 1 juta pengunjung per tahun, 70% berasal dari rombongan sekolah, 30% rombongan keluarga dan <1% turis
>50% pengunjung datang lebih dari sekali
Target
pengunjung 10-15 tahun
Pengunjung sering kali sulit menemukan jalan keluar
Guru yang membawa murid-murid biasanya hanya membawa mereka mengelilingi museum, tanpa adanya interaksi.
Museum kemudian mengundang guru-guru untuk datang dan mereka dibawa mengelilingi pameran dan diajari bagaimana cara kerja alat peraga itu.
Banyak program diselenggarakan di tempat-tempat dengan rentang 500-900km dari Bangkok
Questacon 407.000 pengunjung per tahun termasuk 120.000 orang merupakan rombongan sekolah (dari
Target pengunjung 8-14 tahun tetapi mempunyai rencana untuk melebarkan target ke
belum puas dengan target kunjungan yang dicapai. Sumber daya yang terbatas menjadi masalah. Center
32
1902 sekolah) rentang usia
yang lebih dewasa ini ingin melakukan sesuatu yang lebih untuk menarik remaja dan orang dewasa
Begitu pula dengan masyarakat lansia yang datang berkunjung dengan cucu mereka, tidak banyak yang mereka dapat disana sekolah),400guru terlibat dalam kegiatan pendidikan National Science Centre Malaysia
Sebagian pengunjung (70-80%) adalah anak-anak sekolah , didominasi oleh anak umur 6-12 tahun
Pengunjung per tahun kira-kira 400.00 orang
Target pengunjung mulai dari taman kanak-kanak sampai komunitas khusus
Scitech 200.000 pengunjung ( jumlah populasi di Australia Barat 1.6 juta), jumlah pengunjung anak usia sekolah dasar 50.000 orang. Selebihnya adalah 5-13 tahun dengan keluarga ataupun masyarakat umum
2500 guru terlibat dalam bidang pendidikan. 100.000 orang berhasil dijaring melalui program penjaringan
Mempunyai program di Cocos dan Christmas Island setiap 2 tahun
Tersedia pelatihan untuk guru. Siswa kelas 3 dan semester akhir dari 3 universitas di Perth berpartisipasi dalam pelatihan di Scitech
33
dalam bidang robotik, fisika dll.
Science Fair
selama 3 hari dimana ilmuwan muda berbicara didepan siswa menengah atas tentang sains, teknologi. Peneliti, institusi swasta maupun pemerinta juga ikut serta memamerkan temuan mereka secara interaktif. Pada hari ketiga, para guru mendapat pelatihan.
Petrosains 800.000 orang pengunjung per tahun( 400.000 orang yang datang dan 400.000 orang yang dijaring)
Pengunjung dominan adalah murid dan
anak-anak dengan
keluarga
600 guru terlibat dalam bidang pendidikan
Sumber : APEC Science Centre Impact Project Roundtable discussions at ASPAC
Conference 2007
Poin-poin yang dapat diambil dari tabel perbandingan diatas adalah sebagai berikut:
Target pengunjung yang paling utama adalah anak usia sekolah dasar karena pada kelompok usia itulah manusia mulai mengenal sains sehingga perlu difasilitasi dengan baik. Namun bukan berarti kelompok usia lain diabaikan. Bahkan untuk golongan lanjut usia pun, perlu diperhatikan kebutuhannya
Sebagian besar pengunjung adalah rombongan sekolah dan masalah yang sering terjadi adalah guru yang membimbing mereka juga tidak paham tentang cara kerja pada science centre sehingga menjadi tidak efektif. Untuk itulah, perlu dilakukan program pelatihan bagi guru.
34
BAB III ELABORASI TEMA 3.1. Pengertian1. Futuristic is extremely modern and unusual in appearance, as if belonging to a future time; imagining what the future will be like. 2
Futuristik adalah penampilan yang sangat tidak biasa dan modern, seolah-olah merupakan kepunyaan suatu waktu masa depan; bayangan akan seperti apa masa depan.
2. Futuristic : of the future or futurism. 3
Futuristik adalah bagian dari masa depan atau futurisme. Futurisme adalah suatu pergerakan di (dalam) seni rupa pada perang dunia I yang menolak format tradisional kedalam keadaan yang melukiskan pergerakan yang dinamis, kecepatan, kehebatan, dan kekuasaan suatu masa waktu.
3. Future : about to be; that is to come; expressive of time to come; time to come. 4 Futurist : a believer or practitioner of futurology.
Futurity : time to come; the state of being yet to come; an even yet to come.
Futuristik adalah tentang masa depan; ungkapan waktu yang akan datang; waktu untuk mendatang; status yang akan datang; bahkan suatu yang akan datang.3 Futuristik adalah suatu bentuk kebebasan dalam berekspresi yang diungkapkan dalam bentuk tampilan yang tidak biasa seolah-olah merupakan bayangan akan seperti apa masa depan.
3.1.1. Sejarah Futuristik
Antonio Sant'Elia lahir pada tanggal 30 April 1888 di Como, Italia. Ia melatih dan berkwalitas sebagai tukang bangunan,pada tahun 1912 ia pindah ke Milan dimana ia membuka kantor disain miliknya dan menjadi terlibat dengan Pergerakan Pendukung futurism. Antara tahun 1912 dan 1914, karena dipengaruhi oleh kota
2As Hornby; Oxford Advanced Learner‟s Dictionary, Oxford University Press; 2000
3
Grolier; The New Grolier Webster International Dictionary Of The English Language; 1972; New York
35
industri Amerika Serikat dan Arsitek Viennese Wagner dan Loos, ia mulai satu rangkaian pekerjaan menggambar disain untuk suatu Citt futuristicà Nuova ( kota besar baru) yang dipahami sebagai simbolis zaman baru.
Banyak gambarnya yang telah dipertunjukkan di pameran kelompok Nuove Tendenze ( dimana ia menjadi anggotanya ) pada bulan May/June 1914 di Galery " Famiglia Artistica". Saat ini, banyak dari gambranya yang dipajang permanen diVila Olmo, dekat Como.
Di bulan Agustus 1914 bukunya yang berjudul Arsitektur Futurism telah diterbitkan di Lacerba di mana ia menyatakan " nilai dekoratif dari Arsitektur Futurism tergantung semata-mata pada penggunaan dan pengaturan dari baris atau tebal atau kasar tidaknya warna suatu material."
Disainnya yang menonjol, seperti yang diuraikan dalam bukunya, pengelompokan yang tebal dan disposisi massa dan wahana yang besar-besaran yang menciptakan suatu expressionism industri yang berani. Visinya yang besar adalah memekanisasi dan mengindustrialisasi suatu kota di masa depan, dimana kota itu bukan lagi sebagai suatu massa tunggal lebih luas, multi-level, saling berhubungan dan mengintegrasikan kebutuhan kota sepanjang kehidupan kota. Disainnya yang paling berpengaruh menonjolkan bangunan pencakar langit monolitis dengan tingkat-tingkat, jembatan dan antena pemancar yang merupakan aplikasi dari teknologi dan arsitektur modern.
36
Arsitektur Futuristik atau futurisme dimulai pada awal abad ke 20 dengan bentuk bangunan yang ditandai oleh anti -historicism dan garis panjang mendatar, kecepatan, emosi dan urgensi yang artistik dan gaya ini dimulai pada Italia dan berlangsung pada tahun 1909 sampai 1944. Gaya ini dihidupkan oleh penyair itu Filippo Tommaso Marinetti, dan dia bekerja pada tokoh arsitektur terkemuka seperti arsitek Antonio Sant'Elia dan seniman Umberto Boccioni, Giacomo Balla, Fortunato Depero, Enrico Prampolini. pendukung bangunan futuristik menyarankan kecepatan, teori pengaruh energi dan ekpresi yang kuat, di dalam usahanya untuk membuat zaman arsitektur yang modern.
3.2. Interpretasi tema
Setelah permulaannya, Futurism telah menjadi suatu kata [yang] lebih umum untuk mengangkat kecenderungan yang luas dalam disain modern yang sangat ingin menciptakan arsitektur dengan gaya masa depan ataupun sedikitnya gaya yang akan datang 10 tahun ke masa depan. Futurism modern sebagian besar mulai dengan gaya desain pada mobil ataupun kereta pada tahun 1950 di California. Futurism adalah bukanlah suatu gaya tetapi suatu pendekatan terbuka ke arsitektur, dan telah ditafsirkan kembali oleh generasi arsitek yang berbeda dari beberapa dekade, tetapi pada umumnya ditandai dengan membentuk ketajaman, bentuk dinamis, kontras kuat dan penggunaan material yang berguna.
[image:49.595.86.503.90.311.2]Futuristik merupakan suatu paham kebebasan dalam mengungkapkan atau mengekspresikan ide atau gagasan kedalam suatu bentuk tampilan yang tidak Gambar 3.2. Design for Station and Airport, Antonio Sant'Elia, 1914 Gambar 3.1. La Citta
37
biasa, kreatif dan inovatif. Hasil dari futuristik adalah sesuatu yang dinamis, selalu berubah-ubah sesuai keinginan dan zamannya. Penerapan futuristik biasanya terlihat langsung pada penampilan atau tampaknya dengan tetap memperhatikan dan memperhitungkan fungsi dari objeknya.
Namun pada masa sekarang ini, bangunan dengan konsep arsitektur futuristik banyak menerapkan konsep sustainable kedalam bangunannya. Sesuai dengan filosofi arsitektur futuristik yang berpikir ke masa depan, maka tujuan utama yang ingin dicapai oleh masyarakat pada saat ini adalah bangunan yang tahan terhadap fenomena iklim dan juga bangunan yang berkelanjutan yang juga berpikir ke masa yang akan datang. Dengan fenomena ini, akhir-akhir ini banyak bermunculan konsep-konsep bangunan futuristik yang dirancang untuk menghadapi masalah bencana alam ataupun pemanasan global seperti konsep lilypad, dan dragonfly tower oleh Vincent Vallebaut dan juga konsep Noah‟s Ark.
Futuristik sejalan dengan perkembangan teknologi dimana dengan semakin majunya teknologi yang diciptakan manusia maka keberadaan futuristik itu juga akan semakin berkembang. Sama seperti teknologi, futuristik ini merupakan upaya untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Pemikiran akan futuristik itu sendiri jauh lebih kreatif dan inovatif ke depannya dan jauh lenih baik dari masanya.
Keberadaan futuristik itu sendiri lahir karena kemajuan pemikiran dari manusia yang selalu berusaha menciptakan suatu gagasan atau ide kreatif dan inovatif.
3.3. Studi banding Tema Sejenis 3.3.1. SongJiang Hotel, Shanghai
38
Tema : bangunan futuristik dengan konsep arsitektur green
Untuk bertahan dari pemanasan global, populasi manusia yang terus tumbuh, dan tantangan-tantangan lainnya di masa depan, ada yang percaya bahwa kita harus memulainya dari sketsa dengan model baru peradaban manusia yang mengarahkan teknologi kita dan sumber daya yang ada pada arah yang positif, untuk kemakmuran manusia dan planet bumi.
The Songjiang Hotel didesain oleh Atkins Design, menggunakan suatu daerah bekas galian indah yang berisi air di distrik Songjiang tepat di pinggiran Shanghai, China. Dengan tampilan luar yang futuristik, hotel ini didesain dengan konsep hijau dengan penerapan arsitektur berkelanjutan. Desain inovatif ini dilengkapi dengan atap yang hijau, energi
geotermal, dan ruangan di bawah air termasuk restoran dan kamar-kamar untuk tamu. Daerah galian ini menyediakan setting ideal untuk olahraga dan berlibur termasuk berenang, olahraga air, panjat tebing, dan bungee jumping.
3.3.2. Lilypad (A Floating Ecopolis For Climate Refugees)
Lilypad merupakan kota amphibi yang terdiri dari setengah air dan setengah daratan, mampu mengakomodasi 50.000 orang dan flora fauna yang berkembang di bagian tengah dari lilypad ini yang juga Gambar 3.4. eksterior SongJiang
39
mengumpulkan dan kemudian menjernihkan air hujan. Danau buatan di tengah ini juga berfungsi sebagai pemberat. Aktivitas yang beraneka ragam dibagi kedalam 3 gundukan yaitu perkantoran, toko-toko, dan hiburan. Perumahan dan estate diatas dan juga terdapat jalan-jalan. Sasarannya adalah menciptakan keseimbangan yang harmoni antara manusia dan alam dan juga untuk mengeksplorasi cara hidup baru yaitu di tengah laut.
Lilypad didesain oleh Vincent Callebaut yang berfungsi sebagai solusi bagi masyarakat yang mencari tempat perlindungan dari permukaan air laut yang semakin meninggi akibat pemanasan global. Struktur kota terapung ini adalah hasil yang sangat modern dari inovasi hijau masa depan.
Area bagian bawah dari lilypad tenggelam di air dan bagian atas berfungsi untuk menyerap sinar matahari dan bagian bawah sebagai tempat hidup makhluk hidup air dan tanaman air.
Gambar 3.6. lilypad
40
3.3.3. Noah‟s ArkKonsep arsitektur untuk bangunan ini terinspirasi dari film “2012” untuk menciptakan sebuah karya arsitektur futuristik dari Noah‟s Ark ( bahtera Nabi Nuh) yang merupakan sebuah solusi yang berkelanjutan untuk menghadapi bencana besar. Bukan berarti bahwa ini merupakan cara baru untuk menghindari bencana alam. Konsep arsitektur futuristik pada Noah‟s Ark ini berupa sebuah hotel yang terapung yang menerapkan konsep struktur tahan gempa. Bangunan ini hampir sepenuhnya transparan untuk mendapat sinar matahari semaksimal mungkin untuk tanaman dan juga manusia di dalam. Bangunan ini menghasilkan listrik dan air dari pengumpulan air hujan dan solar panel
[image:53.595.80.485.87.413.2]Gambar 3.8. lilypad
Gambar 3.9. bangunan konseptual Noah‟s Ark
[image:53.595.320.492.96.235.2]41
BAB IV ANALISIS 4.1. Analisa Fungsional4.1.1. Analisa Kapasitas Pengunjung
Tabel 4.1. : Tabel Jumlah Penduduk Sumatera Utara
Tahun Jumlah (jiwa)
2005 12.326.678
2006 12.643.494
2007 12.834.371
2008 13.042.317
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Medan
Rata – rata persentase kenaikan penduduk Sumatera Utara adalah 1,87% per tahunnya. Asumsi jumlah masyarakat Sumatera Utara tahun 2012 = 140.026.559 orang
Tabel 4.2. : tabel jumlah pengunjung Museum di Daerah Sumatera Utara
Tahun Pengunjung Jumlah
SD SLTP SMA Mahasiswa Umum Wisnus Wisman
2001 29.855 25.729 8.792 2.013 2.497 175 647 69.708
2002 22.492 20.083 10.125 3.545 4.027 352 827 61.146
2003 27.420 24.687 13.810 2.442 3.826 257 590 73.032
2004 27.024 23.733 16.076 4.460 4.157 760 953 80.070
2005 27.280 20.087 18.906 1.818 2.931 530 490 81.036 Sumber : Kepala Bimbingan Museum Daerah Sumatera Utara
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kenaikan rata – rata pengunjung Museum Daerah Sumatera Utara pertahunnya adalah sebesar 4,71%.
Asumsi pengunjung museum di Sumatera Utara tahun 2012= 111.835 orang
Asumsi pengunjung science centre = 3x jumlah pengunjung museum.( diasumsikan minat pengunjung terhadap sains lebih tinggi pada masa yang akan datang dan juga mempertimbangkan desain yang telah direncanakan semenarik mungkin untuk menarik minat pengunjung)
42
PARKIR HALLR. PAMERAN R. WORKSHOP AUDITORIUM PERPUSTAKAAN TAMAN KAFETARIA GIFT SHOP R.IBADAH WC PULANG
PARKIR HALL
R. KABAG R. KERJA R. RAPAT R. STAFF GUDANG R. IBADAH KANTIN WC PERPUSTAKAAN PULANG
PARKIR HALL
R. KABAG R. KERJA R. RAPAT R. ARSIP R. IBADAH KANTIN WC PERPUSTAKAAN PULANG
PARKIR HALL
R. KABAG R. KERJA R. RAPAT R. BELAJAR WORKSHOP R. IBADAH KANTIN WC PERPUSTAKAAN PULANG HALL
Gambar 4.1. Diagram Kegiatan Pengunjung
[image:55.595.78.501.69.838.2]gambar 4.2. Diagram Kegiatan Pengelola ( Bag. Pameran)
43
4.1.3. Program RuangTabel 4.3. Program Ruang Fasilitas Pengelola Kelompo
k fungsi
Jenis ruang kapasita s
Sumber Standar Pendekatan Luasa n (m2)
1 2 3 4 5 6 7
P
E
NGE
LOLA
Hall 10 orang NAD 0.8-2.0 m2 10 x 2 = 20m2 20
Ruang tamu MUNP 20m2 20
Ruang kepala science centre
1 orang NAD 49 m2 49
Ruang sekretaris
1 orang NAD 9 m2 9
Ruang rapat umum
20 orang NAD 2 m2 20 x 2 m2 = 40 m2
40
Ruang tata usaha
1 orang NAD 49 m2/ orang 49
Ruang kepala pengelola ruang pameran
1 orang NAD 49 m2/ orang 49
Ruang kepala pengelola
1 orang NAD 49 m2/ orang 49
PARKIR HALL
R. STAFF R. SEKURITI
JANITOR R. OPERATOR CCTV R. SEKURITI R. KABAG GUDANG R. IBADAH KANTIN WC PULANG
Gambar 4.4. Diagram Kegiatan Pengelola ( Bag. Pendidikan)
44
pendidikanRuang kepala pengelola administrasi
1 orang NAD 49 m2/ orang 49
Ruang staff 30 orang NAD 5.5 m2/ orang 30 x 5.5 = 110m2
175
Ruang arsip AS 20 m2 20
Pantry AS 12 m2 12
Gudang AS 9 m2 9
Toilet NAD 1 WC = 2 m2
1 urinoir = 1.6 m2 1 wastafel =
1.6 m2
Pria 1 wc + 5 urinoir + 3 wastafel =
(1x2)+(5x1.6) +(3x1.6)+ sirkulasi 50% =22.2 m2 Wanita = 5wc + 5 wastafel =(5x1.6)+(5x1.