• Tidak ada hasil yang ditemukan

67 4.2. Analisis kondisi lingkungan

Dalam dokumen Medan Science and Technology Centre (Halaman 80-95)

4.2.1. Analisa Lokasi

Lokasi Proyek berada di Medan, Sumatera Utara, tepatnya di Jl. Pasar V Barat, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Medan Tembung, Medan, Sumatera Utara , Indonesia . Dengan data-data fisik sebagai berikut :

 Luas lahan : ± 3 Ha

 Sifat proyek : Fiktif

 Kontur : Relatif Datar

 Kondisi Eksisting : Merupakan lahan kosong

 KDB : 60%

Batas-batas wilayah :

 Utara : Jl. Pasar V Barat

 Selatan : kompleks perumahan MMTC

 Barat : Jl. Willem Iskandar

 Timur : perumahan MMTC

68

4.2.2. Analisa Potensi Lahan

Posisi site berada di kawasan dimana terdapat banyak saran pendidikan sehingga mendukung peruntukan site ynag akan dimanfaatkan

sebagai science centre. Dalam radius 1km,

sarana pendidikan yang dapat ditemukan antara lain :

 Universitas Negeri Medan  Universitas Swasta Amir Hamzah  Universitas Medan Area

 Institut Agama Islam Negeri

 Sekolah Nasional Plus Cinta Budaya

 STMIK Widya Loka

 MAN 2 Medan

Gambar 4.16. Batas-batas site

A Gedung serba guna B Perumahan MMTC D Ruko penduduk

Gambar 4.17. Analisa Potensi Lahan C Perumahan MMTC

69

 Selain itu kepadatan bangunan di sekitar kawasan ini masih dalam tahap yang nyaman dan masih terdapat banyak area hijau di sekitar site sehingga cocok jika dibangun suatu fasilitas publik daripada di area tengah kota yang sudah sangat padat.

4.2.3. Analisa Tata Guna Lahan .

Berdasarkan tata guna lahan kawasan ini didominasi oleh kawasan pemukiman dan juga sarana pendidikan. Selain itu tingkat kepadatan bangunan pada kawasan ini masih dalam tahap sedang karena kawasan lahan kosong masih dapat ditemukan pada daerah ini

70

4.2.4. Analisa intensitas bangunan

Gambar 4.19. Massa bangunan sekitar Perumahan MMTC

Kantor ex gubernur

Gedung serbaguna

Sekolah cinta Budaya MMTC warehouse

Unimed

U. Amir Hamzah

71

Analisa :

Pada daerah ini garis langit (skyline) relatif datar. Rata-rata tinggi bangunan adalah 1-4 lantai sehingga tinggi bangunan yang akan direncanakan juga disesuaikan dengan tinggi bangunan sekitar sehingga tidak merusak skyline.

4.2.5. Analisa sirkulasi

A

B

Potongan site untuk skyline

Gambar 4.20. Potongan skyline A dan B

A

A

B

72

4.2.5.1. Sirkulasi kendaraan bermotor 4.2.6.

Jalan Willem Iskandar - lebar 13m

- 2 arah ( dengan pulau jalan)

- Tingkat kepadatan : tinggi - Dilalui oleh : - angkot

- Mobil - Sepeda

motor - Becak - Status : jalan nasional

Jalan Pasar V Barat - lebar 12m

- 2 arah ( tidak ada pulau jalan)

- Tingkat kepadatan : sedang - Dilalui oleh : - angkot

- Mobil - Sepeda

motor - Becak - Status : jalan kota Titik kemacetan pada pertemuan Jl. Willem Iskandar dan Jl. Pasar V Barat akibat angkutan umum yang berhenti di persimpangan

Gambar 4.21. Analisa Sirkulasi Kendaraan

73

Analisa :

 Pada titik kemacetan Jl. Willem Iskandar dan Jl. Pasar V Barat diatasi dengan membuat sebuah halte di persimpangan supaya pengunjung dan masyarakat yang menggunakan angkutan umum dapat menunggu dengan nyaman dan angkutan umum tidak berhenti sembarangan yang mengakibatkan kemacetan.

 Karena tingkat lalu lintas Jl. Willem Iskandar cukup tinggi maka entrance untuk kendaraan diletakkan di Jl. Pasar V Barat

4.2.5.2. Sirkulasi Pejalan Kaki

Pedestrian yang berada di sekeliling site baik di Jl. Willem Iskandar maupun Jl. Pasar V Barat cukup lebar(sekitar 1-2m) namun tidak ditata dengan baik sehingga menjadi tempat pedagang kaki lima maupun sebagai area parkir kendaraan roda 2.

Dengan penataan yang baik yaitu pemasangan penutup lantai dan penanaman tanaman di sepanjang area pedestrian maka pejalan kaki akan merasa nyaman dan akan berdampak baik terhadap keseluruhan citra dari kawasan ini.

Jalan Selamat Ketaren - lebar 12m

- 2 arah ( tidak ada pulau jalan)

- Tingkat kepadatan : sedang - Dilalui oleh : - angkot

- Mobil - Sepeda

motor - Becak - Status : jalan kota

Jalan Pasar V - lebar 12m

- 2 arah ( tidak ada pulau jalan)

- Tingkat kepadatan : sedang - Dilalui oleh : - angkot

- Mobil - Sepeda

motor - Becak - Status : jalan kota

74

4.2.6. Analisa Pencapaian

Area pedestrian di Jl. Pasar V Barat cukup lebar yaitu sekitar 2 m namun tidak ditata sehingga menjadi tempat pemberhentian angkot

Area pedestrian di Jl. Willem Iskandar cukup lebar yaitu sekitar 1.5 m namun tidak ditata sehingga menjadi tempat berjualan dan parkir roda 2.

Gambar 4.22. Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki

Gambar 4.23. Analisa Pencapaian

75

Analisa :

 Pencapaian ke site yang paling utama adalah melalui Jl. Willem Iskandar yang merupakan jalan nasional yang juga menghubungkan kota Medan dan Deli Serdang.

 Jalan Willem Iskandar merupakan jalan yang dapat diakses dari banyak jalan seperti Jl. H.M. Yamin, Jl. Letda Sudjono, Jl. Cemara

 Alternatif pencapaian lain selain dari Jl. Willem Iskandar adalah dari Jl. Letda Sudjono  Jl. Selamat Ketaren  Jl. Pasar V Barat

 Lokasi site terletak dekat dengan Tol Belmera sehingga menjadi salah satu kelebihan dari site ini karena memudahkan akses untuk pengunjung dari luar kota seperti Lubuk Pakam, dll.

 Jalan utama menuju site yaitu Jl. Willem Iskandar dan Jl. Pasar V Barat merupakan jalan yang dilalui angkutan umum misalnya

Tabel 4.14. Angkutan umum yang melalui site

No. Angkutan Jenis Trayek

103 Medan Rahayu Pancur Batu-Unimed

104 Medan Rahayu Simalingkar-Pancing

62 KPUM RS. Adam Malik-Unimed

46 KPUM Tanjung Anom-Tembung

54 Medan Rahayu Kuala Bekala-Mandala

4.2.7. Analisa Vegetasi

Kondisi vegetasi eksisting di Jl. Pasar V Barat.

Jenis : pohon rindang ukuran sedang

Jarak antar pohon cukup jauh

Kondisi vegetasi eksisting di sekeliling site Jenis : pohon rindang ukuran kecil

76

Analisa vegetasi:

 Secara umum kondisi vegetasi di kawasan sekitar site lumayan bagus namun jumlah pohon di sepanjang jalan Pasar V Barat perlu ditambah karena jaraknya yang berjauhan.

4.2.8. Analisa Matahari Analisa Matahari :

 Orientasi site menghadap ke arah utara-selatan sehingga tidak terkena paparan sinar matahari langsung.

 Untuk bagian bangunan yang menghadap ke timur dan barat, paparan sinar matahari dapat dikurangi dengan penanaman pohon sebagai buffer sinar matahari yang berlebihan.

Gambar 4.25. Analisa matahari Gambar 4.24. Analisa vegetasi

77

4.2.9. Analisa angin

Analisa :

Arah hembusan angin dapat dimanfaatkan sebagai pertukaran udara di dalam ruangan dengan membuat cross-ventilation didalam bangunan dan membuat bukaan seperti balkon dan teras yang mendapat arah angin sehingga dapat dinikmati.

4.2.10. Analisa Kebisingan

Gambar 4.26. Analisa Angin

Angin pada bulan Oktober-Maret dari tenggara ke barat laut (musim hujan)

Angin pada bulan April- September dari barat laut ke tenggara (musim panas)

SITE

78

Analisa :

 Tingkat kebisingan pada kawasan ini cukup rendah karena dikelilingi area perumahan.

 Sumber kebisingan utama adalah dari kendaraan bermotor pada Jl. Willem Iskandar maupun Jl. Pasar V Barat

 Perlu diperhatikan pada perancangan nantinya mengingat proyek adalah fasilitas publik dan akan ada aktivitas outdoor yang terjadi sehingga kebisingan dari dalam site tidak mengganggu kawasan sekitar yaitu permukiman penduduk seperti penanaman pohon disekeliling site sebagai buffer kebisingan.

4.2.11. Analisa Utilitas dan Infrastruktur Pada site sudah dilengkapi :

 jaringan listrik dari PLN

 jaringan air bersih dari PDAM

 aliran pembuangan air kotor yang sudah baik

 jaringan telepon dari Telkom

Gambar 4.28. Analisa utilitas dan infrastruktur

Saluran listrik Saluran telepon Traffic light Saluran listrik

Saluran telepon Traffic light

79

4.2.12. Analisa View

4.2.12.1. View ke luar tapak

Analisa :

 Secara umum, view dari tapak tidak jelek namun site berada disekeliling area permukiman dan perumahan sehingga view yang dapat dinikmati terbatas

 View yang dapat dimaksimalkan adalah area yang menghadap Jl. Pasar V Barat karena terdapat area hijau yang masih asri.

 Karena view yang dapat dinikmati adalah terbatas maka strategi perencanaan tapak adalah menciptakan view yang menarik didalam tapak berupa pengolahan landscape dan bentuk bangunan itu sendiri.

+

+

-Gedung serba guna. View paling bagus karena menghadap

jalan besar dan

fasilitas publik

View ke area hijau. Cukup bagus karena masih asri

Perumahan

penduduk. View

yang dapat dinikmati terbatas

Perumahan

penduduk. View

yang dapat dinikmati terbatas

Permukiman penduduk. View Tidak bagus

Gambar 4.29. Analisa view ke luar tapak

80

4.2.12.2. View ke dalam tapak

Analisa :

 View kedalam tapak yang paling baik dapat dinikmati dari sisi yang menghadap Jalan Willem Iskandar dan Jalan Pasar V Barat dimana kedua jalan ini merupakan jalan yang banyak dilalui kendaraan sehingga muka bangunan yang menghadap kearah ini harus diolah dengan baik supaya dapat menarik perhatian pengguna jalan yang melintas

 Untuk sisi site yang menhadap ke area perumahan dapat dimanfaatkan untuk fasilitas yang lebih privat seperti kantor pengelola dan servis.

C. View dari Jl. Pasar V Barat

B. View dari Perumahan MMTC A. View dari Perumahan MMTC D. View dari permukim an warga

81

Bab V

Konsep Perancangan 5.1. Penerapan tema pada bangunan

Bentuk bangunan sesuai dengan tema futuristik yang bersifat dinamis dengan skala yang besar dan sudut-sudut tajam yang menggambarkan kecepatan.

5.2. Konsep site

Bangunan utama Bangunan

pameran Bangunan pengelola Gambar 5.1. eksterior bangunan

82

Dalam dokumen Medan Science and Technology Centre (Halaman 80-95)

Dokumen terkait