• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Karakteristik Massa Air dan Arus Geostrofik di Perairan Selatan Jawa Barat pada Bulan Desember 2001

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Karakteristik Massa Air dan Arus Geostrofik di Perairan Selatan Jawa Barat pada Bulan Desember 2001"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

STUD1 KARAKTERISTIK MASSA AIR DAN ARUS GEOSTROFIK

DI

PERAIRAN SELATAN JAWA BARAT PADA BULAN DESEMBER

2001

Oleh :

HANI RAHMAWATI C06499030

SKRlPSl

Sebagai Salah Satu Syarat untuk

Mernperoleh Gelar Sa jana pada Fakultas Perikanan dan llrnu Kelautan

PROGRAM STUD1 ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKRNAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

Judul Penelitian : STUD1 KARAKTERISTIK MASSA AIR DAN ARUS GEOSTROFIK Dl PERAIRAN SELATAN JAWA BARAT PADA BULAN DESEMBER 2001 Nama Mahasiswa

:

Hani Rahmawati

Nomor Pokok

:

C06499030

Program Studi : llmu Kelautan

Menyetujui,

I. Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Mulia Purba. MSc

Ketua Anggota

11. Fakuitas Perikanan dan llmu Kelautan Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir.

I

Wayan Nurjaya, MSc

Ketua Program Studi

MSc

-

(3)

Hani Rahmawati. C06499030. Studi Karakteristik Massa Air dan Arus Geostrofik d i Perairan Selatan Jawa Barat pada Bulan Desember 2001. (Dibawah bimbingan Mulia

Purba dan Bambana ~ e r u n a d i l .

-

~enelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik fisik perairan khususnya suhu, salinitas, densitas, dan arus geostrofik di perairan selatan Jawa Barat pada bulan Desember 2001, serta untuk menduga besarnya transpor massa air yang mengalir melewati lokasi studi. Dengan observasi suhu dan salinitas diharapkan dapat menggambarkan karakteristik massa air dan arus geostrofik di perairan selatan Jawa Barat secara mendalam pada musim barat sehingga dapat melengkapi data-data oseanografi yang ada.

Kegiatan penelitian dilakukan dengan menganalisis data dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Baruna Jaya. BPP Teknologi, Jakarta. Waktu pengambilan data di lapangan dilakukan pada tanggal 2-6 Desember 2001 dalam pelayaran JlGlE (Joint lndo-German Indian Expedition) dan pengolahan data dilakukan pada tanggal 1 Juli-15 Agustus 2003 di Bogor. Data penelitian berupa data suhu, salinitas dan tekanan air laut yang diukur dengan CTD. Alat ini mempunyai tiga buah sensor, yaitu pressure, temperature, dan conductivity ratio. Analisis data dilakukan dengan membuat profil sebaran menegak dan melintang suhu, salinitas, dan densitas, serta diagram T-S. Proses perhitungan parameter kedalaman dinamik, kecepatan arus geostrofik dan volume

transpor dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Ocean Data View (ODV) dan Microsoft Excell.

Pada transek A, B. C dan D, ketebalan lapisan homogen masing-masing berkisar antara 17- 97 rn. 42-113 m. 22-101 m dan 22-92 m. denaan suhu bervariasi antara 27.2'-29.3%.

-

Lapisan ini semakin menja;hi pantai lapisannya semakin tipis. Laplsan termoklin yang terbentuk memiliki ketebalan antara 100 m sampai 205 m dan umumnya di sisi pantai lapisannya lebih tipis daripada di sisi laut lepas. Suhu pada lapisan termoklin bervariasi antara 28,g0-1 1.7"C, dimana suhu pada lapisan termoklin atas (upper thermocline) berkisar antara 26,8"-28,g0C dan pada lapisan

termoklin bawah (lower thermocline) berkisar antara 11 .7°-12.70C. Di bawah lapisan termoklin, penurunan suhu menjadi lebih lambat pada semua stasiun, dengan suhu berkisar antara 4"-

11,4"C. Penurunan garis isoterm pada lapisan homogen ke sisi pantai kemungkinan berkaitan dengan terjadinya penumpukan massa air di dekai pantai. Penumpukan massa air ini diduga karena ada aliran ke arah timur yang diindikasikan sebagai Arus Pantai Jawa (APJ), dimana aliran ini akan dibelokkan (oleh gaya Coriolis) ke arah pantai sehingga terjadi penumpukkan massa air di sisi pantai.

Berbeda dengan protil suhu yang seragam, salinitas sangatlah bervariasi terutama lapisan bagian atas. Dari keempat iransek tidak tampak adanya lapisan homogen, sedangkan lapisan haloklin terbentuk di semua transek dari permukaan sampai kedalaman sekitar 140-175 m dengan nilai salinitas yang sangat bervariasi. Terjadi penurunan garis isohalin di lapisan permukaan pada keempat transek, diduga disebabkan oleh aliran massa air di permukaan di sepanjang pantai dengan arah ke timur yang diindikasikan sebagai aliran APJ. Aliran APJ tersebut membawa massa air bersalinitas rendah dari pantai barat Sumatera. Selajutnya massa air akan lebih menumpuk di sisi pantai dan menekan lapisan di bawahnya sehingga posisi isohalin di lapisan permukaan menjadi lebih dalam. Pada kedalaman sekitar 300-400 m di keempat transek terlihat adanya lapisan gumbar (core layer) dengan garis isohalin 34,8 psu. yang mencnjukkan adanya intrusi massa air tertentu masuk ke dalam wilayah studi. Lapisan gumbai ini diduga berasal dari Massa Air Pertengahan Teluk Persia yang memiliki karakter salinitas maksimum 34,6-35,1% dan suhu berkisar antara 8"-14°C.

(4)

sampai kedalaman lebih dari 200 m. Pada lapisan ini terjadi penurunan densitas secara cepat terhadap kedalaman, dengan nilai densitas untuk transek A, 8, C dan D masing-masing bervariasi dari 19,5-26.59; 20,6-26,39; 20,l-26,55; dan 20,7-26.38. Di bawah lapisan piknoklin densitas cenderung meningkat secara perlahan membentuk lapisan dalam yang homogen. Nilai densitas pada lapisan ini untuk transek A, 8, C dan D masing-masing bewariasi dari 26,55-27,47; 26,43-27,46; 26,41-26,85; dan 26,43-27,47. Lapisan atas dari sebaran melintang densitas

menyerupai pola pelapisan dari salinitas dan pada lapisan bawah menyerupai suhu. Gans isopiknal di lapisan atas agak menurun di sisi pantai, yang diduga terjadi penu~npukan massa air pada sisi pantai. disebabkan adanva aliran ke arah timur vana diindikasikan sebaaai APJ. ,

-

~en'entuan nllal anomall kedalaman dlnamlk pada lokasl stud1 menggunakan papar acuan

700 dbar Nllal anomall kedalaman dlnam~k pada transek A Dervanasl darl 0.00-1.76 dyn m Secara umum massa air bergerak ke arah timur, ditandai dengan lereng menurun yang terbentuk dari stasiun 1 sampai 5. Sedangkan di stasiun antara 5 dan 6 massa air bergerak ke barat yang ditandai adanya lerengan menaik ke arah laut lepas. Nilai anomali kedalaman dinamik pada transek B bervariasi dari 0,OO-1.71 dyn.m. Secara keselu~han massa air bergerak ke arah timur, dimana terbentuk lerengan menurun dari stasiun 1 1 (dekat pantai) ke stasiun 7 (lepas pantai). Nilai anomali kedalaman dinamik pada transek C bervariasi dari 0,OO-1.63 dyn.m. Gerakan massa air pada transek ini masih mengarah ke timur. Nilai anomali kedalaman dinamik pada transek D bervariasi dari 0,OO-I ,54 dyn.m. ANS juga mengalir ke arah timur dari permukaan sampai kedalaman 100 dbar. Di bawah kedalaman tersebut terlihat tidak ada aliran masa air di stasiun antara 17 dan 18, serta di stasiun antara 16 dan 17, umumnya arus mengarah ke barat.

Secara umum, kecepatan arus relatif terhadap papar acuan 700 dbar dari keempat transek menurun dengan bertambahnya kedalaman, dan sampai kedalaman 600 m masih terlihat adanya gerak massa air meskipun kecepatannya relatif lebih kecil dibandingkan dengan kecepatan arus di atasnya. Kecepatan arus di transek A, B. C, dan D pada permukaan isobar 0 dbar relati terhadap 700 dbar masing-masing berkisar antara 36-103; 5-1 13; 0,5-30; dan 63-84 cmls,

sedangkan kecepatan arus pada permukaan 50 dbar relatif terhadap 700 dbar berkisar antara

8-

102; 5-103; 0,4-34; dan 51-65 cmls. Secara umum arah pergerakan massa air dari keempat transek tersebut mengarah ke timur, kecuali pada stasiun antara 5-6, massa aimya bergerak ke arah barat. Kecepatan arus di transek A,

6 ,

C, dan D pada permukaan isobar 100 dbar relatif terhadap 700 dbar masing-masing berkisar antara 580, 9-78, 24-32, dan 27-30 cmls, sedangkan kecepatan arus pada permukaan 300 dbar relatif terhadap 700 dbar berkisar antara 2-13; 0.3-15; 11-14; dan 2-7 cmls. Secara umum massa air di keempat transek pada permukaan isobar 100

dbar bergerak ke arah timur, kecuali pada stasiun antara 5-6; 10-11; 14-15, massa aimya bergerak ke arah barat. Pada permukaan isobar 300 dbar masih terlihat adanya pergerakan massa air, yaitu pada stasiun antara 1-2, 2-3, dan stasiun antara 9-10 yang mengalir ke arah timur. Selanjutnya pada stasiun antara 10-1 1. 13-14. 14-15 dan stasiun antara 16-17 massa air mengalir ke arah barat.

Pada penelitian ini ditemukan arus pantai jawa dari permukaan sampai kedalaman sekitar

50-200 m dengan kecepatan arus permukaan maksimum sebesar 113 cmls di stasiun antara 9

dan 10, dan kecepatan arus permukaan minimum terdapat di stasiun antara 7 dan 8 sebesar 5 cmls. Kecepatan arus tersebut tidak mutlak melainkan relatif terhadap papar acuan 700 dbar.

Volume transpor total di perairan selatan Jawa Barat pada bulan Desember 2001 di transek A, B, C, dan D masing-masing mencapai 6,4 Sv; 6 Sv; 3,7 Sv; dan 1.9 Sv. Massa air pada perairan tersebut clominan bergerak ke timur karena rnassa air yang bergerak ke barat relatif lebih kecil. Volume transpor APJ, dari permukaan sampai kedalaman 100 m, mencapai maksimum 4.7

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala

Rahrnat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat rnenyelesaikan skripsi ini. Judul dari

skripsi ini adalah : "Studi Karakteristik Massa Air dan Arus Geostrofik di Perairan Selatan

Jawa Barat pada Bulan Desernber 2001". Skripsi disusun untuk rnernenuhi tugas akhir

dalarn rangka rneraih gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan llrnu Kelautan-IPB.

Studi karakteristik rnassa air dan arus geostrofik di petairan selatan Jawa Barat pada

bulan Desernber 2001 sangat diperlukan untuk rnelengkapi data-data oseanografi yang telah

ada dan dapat rnenyurnbangkan ternuan-ternuan baru dalarn rnernpelajari sirkulasi arus

global untuk kepentingan kehidupan rnanusia.

Harapan penulis, sernoga surnbangan yang kecil ini dapat rnernbantu pernbaca yang

ingin tahu lebih banyak tentang laut, khususnya perairan selatan Jawa Barat.

Seperti kata pepatah, tak ada gading yang tak retak, maka skripsi ini pun tentu tidak

akan luput dari kekurangannya. Kritik perbaikan dan saran akan disarnbut dengan senang

hati.

Pada kesernpatan ini penulis ingin rnenyarnpaikan ungkapan terirna kasih yang

sebesar-besarnya atas rnotivasi, bantuan, dukungan dan doa kepada orang-orang yang

terlibat langsung rnaupun tidak langsung dalarn penyelesaian skripsi ini. Penulis ucapkan

terirna kasih kepada :

I . Dr. Ir. Mulia Purba, MSc dan lr. Barnbang Herunadi sebagai dosen pernbirnbing yang

telah rnencurahkan waktu, perhatian dan arahan pada penulis dengan penuh kesabaran

dalarn penyusunan skripsi ini

2. Dr. Ir. I Wayan Nurjaya, MSc sebagai dosen penguji tarnu dan Dr. Ir. Totok H.. MSc

sebagai dosen penguji dari Program Sludi yang telah rnernberi rnasukan dan perbaikan

dalarn penyusunan skripsi ini

3. Ir. Barnbang Herunadi dan staf UPT Baruna Jaya. BPP Teknologi Jakarta, yang telah

bersedia rnernberikan data dan inforrnasi yang penulis butuhkan

1

4. Ayah dan lbu tercinta atas curahan doa, pengorbanan, kasih sayang yang tiada taranya

di dunia ini. Kaka (Yudi, Holi. Yadi) dan adikku (Dewi dan lrharn) yang telah rnernberikan

bantuan baik rnoril maupun rnateril kepada penulis dan segala kebersarnaan kita yang

takkan pernah putus

5. Sernua gurilku dari TK sarnpai aku kuliah terirnakasih atas sernua ilrnu yang telah

(6)

6. Afrillya 'Bul2' Sari atas segala perhatian dan pengorbanan yang diberikan, 'you are an

inspiration to me', dan Marini 'for being my sistef

7. Paul HT (yang telah rnernberi petunjuk pengerjaan ODV), Bowo, Senin, Awal, Yuyun, Boni atas diskusi yang berarti buat penulis

8. Minar (for everything), Nining, Era, Irneh, Erni, terirna kasih atas persahabatannya.

Sepertinya kiia tidak pernah berjalan bersarna, tapi yang pasti hati kita selalu bersarna

9. 'Ode' yang bayangnya selalu rnernberi sernangat dan kesadaran

10. Saudaraku di Pondok Rizqi : Dina ('yayangku'), Dyah. Flo, Tris (yang rnenernani sidang).

lin (yang lucun), lke (sang penasehat). Eni (si torus), Dame (si irnut), Erika, Icus, Mira,

Intan, Irna, Dewi, Rina, Riza. Tuti, dan yang lainnya (I really miss u all)

11. Ternan-ternan di kos Leuwikopo : Marnik (rnakasih kornputernya), lna (yang selalu jadi

venornena), Ayi. Lisa, Alit, Lia. Zulaika. T'Endang, T'Eri. M'wess, Ani, dan Mama kos

12. Ternan-ternan itekeffi angkatan 36 : Senin, ldris (foru're kindness), lrneh, Minar, Nining,

Ade dan Cici (rnakasih konsurnsinya), Yuyun. Puah. Eti, Nyonyon (rnakasih udah bawa

kornputer), Otong, Rita, Gilang, Cipto, Oga, Waris, Coqi, Stik, Adit, Bowo (ternan-ternan

yang setia rnenernani sidang, rnakasih); Halirn (atas doanya); Esa (atas pijitannya);

Lukrnan; Indra; Ulil; Panu; Tato; Estra; Gokong; Asih; Ayin; Sinul; Roni; Ian; Robi; Arurna;

Ens; Wayan; Ganes; Eko; Alwan; Erik; Gusti; Dede; Slam; Toro; Mail; Anas; Bray; Yovi;

Tya; Zaki; Wira; Abu; Yeni; Aip; Tetap Sernangat!!!

13. Segenap anggota Resirnen Mahasiswa Satuan IPB (P'Tries. Dewi Erie. P'Agung, P'Ayon.

P'Budi, P'Fahmi dan yang lainnya) serta alumni Menwa (P'lrnan, P'Entang, P'Hara,

P'ldris, P'Endin, P'Eki) atas dukungan rnoril dan mental selarna ini

14. Adik kelasku yang setia : Icha, Rasuli, Ldi; dan kakak kelasku yang banyak rnernbantu :

Mujib dan Dahlia, serta iteker's yang lain atas kebeffiarnaannya di karnpus IPB

15. Seluruh staf Tata Usaha dan Perpustakaan ITK : P'Luki, M'Yanti, M'Dedeh, P'Danu,

M'Niar, Mas Boyke dan P'Yayat atas bantuan dan kernudahan yang diberikan.

(7)

DAFTAR

IS1

Halaman

KATA PENGANTAR

...

vi

DAFTAR IS1

...

viii

DAFTAR TABEL

...

x

DAFTAR GAWIBAR

...

xi

DAFTAR LAMPIRAN

...

xiii

I. PENDAHULUAN

...

1

A. Latar Belakang ... .

.

1

8. Tujuan Penellt~an ... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA

...

4

4 5 6 D. Gaya Penggerak 8 E. Arus Geostrofik 10 F. Karakteristik 0 s

.

. . . , . . . 11

Ill. METODOLOGI

...

16

A. Waktu dan Lokasi Penelitian . . 16

B. Data Penelltian ... 16

C. Metode Perhitungan ... 17

1. Perhitungan Sigma-t (0,) 17 2 . Perhitungan Volume Sp 18 3. Perhitungan Anornali Volume Spesifik

(6)

...

19

4. Perhitungan Anornali Kedalarnan Dinarnik (AD)

...

19

5. Perhitungan Arus Geostrofik

...

20

6. Perhitungan Volume Transpor . . .

.

.

. .

. . . .

.

. . . D. Penggolahan Dat E. Analisis Data 2. Densitas Air Laut

6,).

Anornali Kedalarnan Dinarnik (AD), Arus Geostrofik dan Transpor Massa Air (T,)

...

24

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

...

25

A. Sebaran Suhu

.

... 25

. B. Sebaran Sallnrtas ... 30

C. Sebaran Densita 37 D. Kedalarnan Dinarn 42 E. Kecepatan Arus Geostrofik dan Volume Transpor

...

48

V. KESIMPULAN DAN SARAN

...

55

A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 56

(8)

DAFTAR PUSTAKA

... ...

57 LAMPIRAN

...

59

...

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halarnan

...

1

.

Jenis-jenis rnassa air di perairan tirnurlaut Samudera India 15

.

(10)

DAFTAR

GAMBAR

Garnbar H;

1 . Arus-arus permukaan pada bulan Desember ...

2 . Arus-arus perrnukaan pada bulan Agustus ...

3 . Pengaruh gaya tekanan terhadap permukaan isobarik relatif terhadap ... paras papar

4 . Peta lokasi penelitian

5 . Model laut dua lapis untuk rnenurunkan persarnaan geostrofik ...

6 . Diagram alir pengolahan data dengan ODV ...

7 . Sebaran rnenegak suhu pada (a) Transek A dan (b) Transek B

8 . Sebaran rnenegak suhu pada (c) Transek C dan (d) Transek D ...

9 . Sebaran melintang suhu pada (a) Transek A dan (b) Transek B ...

10 . Sebaran rnelintang suhu pada (c) Transek C dan (d) Transek D

... 11 . Sebaran rnenegak salinitas pada (a) Transek A dan (b) Transek B

... 12 . Sebaran rnenegak salinitas pada (c) Transek C dan (d) Transek D

13 . Sebaran melintang salinitas pada (a) Transek A dan (b) Transek B

14 . Sebaran rnelintang salinitas pada (c) Transek C dan (d) Transek D

...

15 . Diagram T-S pada (a) Transek A. (b) Transek B. (c) Transek C. dan

... (d) Transek D

16 . Sebaran rnenegak densitas pada (a) Transek A dan (b) Transek B

...

17

.

Sebaran rnenegak densitas pada (c) Transek C dan (d) Transek D ... 18 . Sebaran melintang densitas pada (a) Transek A dan (b) Transek B

...

19 . Sebaran melintang densitas pada (c) Transek C dan (d) Transek D ...

20

.

Grafik selisih anomali kedalarnan dinamik terhadap kedalaman untuk (a) Transek A

.

(b) Transek B

.

(c) Transek C. dan (d) Transek D ...

21 . Sebaran melintang anomali kedalaman dinamik pada (a) Transek A dan (b) transek B ...

22 . Sebaran rnelintang anomali kedalaman dinarnik pada (c) Transek C dan (d) transek D ...

23 . Grafik kecepatan arus geostrofik pads (a) Transek A

.

(b) Transek B

.

(c) Transek

C.

dan (d) Transek D ...

24 . Topografi kedalaman dinamik (dyn.m) pada : (a) perrnukaan 0 dbar dan (b) 50 dbar relatif terhadap permukaan 700 dbar ...

25 . Topografi kedalaman dinamik (dyn.m) pada : (c) perrnukaan 100 dbar

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hukum Hardy-Weinberg populasi itik Tegal yang digunakan untuk penelitian merupakan populasi yang seimbang dan pewarisan karakteristik polimorfisme protein

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 35 ayat (2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, maka perlu mengatur Biaya Transportasi

Tujuan dari pembahasan manajemen perpustakaan MTs Negeri Laboratorium UIN Yogyakarta adalah untuk mengetahui bagaimana perencanaan perpustakaan, pembagian tugas kerja

merumuskan masalah yang akan menjadi fokus dari perbaikan pembelajaran yaitu: “ Apakah kemampuan berhitung dapat ditingkatkan melalui bermain kartu angka pada anak

Terkait masalah penataan bangunan, berdasarkan observasi yang dilakukan penulis, rumah Ibu Samiasih mendapat program bedah rumah dari pemprov bali. Namun untuk

Sebagai suatu pendidikan awal bagi anak usia dini, PAUD sangat membantu untuk menstimulus dan merangsang otak anak, akan tetapi PAUD seringkali dianggap sebagai

Hal ini disebabkan karena plastik PET memiliki titik didih tertinggi dibandingkan bahan lain sehingga tidak terjadinya reaksi sekunder dari proses pirolisis yang dilakukan

Tulisan ini mengupas bagaimana pemerintah pada era Orde Baru yang menggunakan pola top down melakukan hegemoni dalam bentuk intervensi persuasif terhadap kurikulum