PENGARUH P E W A N
Myzus
pemicae
(Sulzer)
DAN
Aphb
gossypii
(Glover)
SEBAGAI VERI'OR
POTATO VIRUS
Y
(PVY) PADA KENTANG
(Solanurn
~ r o s b t n l
L.)
Qleh
:
KEYMAS
MARTINUS
RENHAlW
RUXMASSA
PROGRAM
PASCASARJANA
INSTITUT PERTANW
BOGOR
Latar Belakang
Kentang (,Solanurn tuberosum L.) saat ini rnempakm
&ah
satu makananu m a manusia ymg rnenduduki peringkat keempat setelah gmdwn, jagwzg,
dan
pa&. M e n d Lisinska gt kszczynski (1 989) d m Rowe (1 9931, Rusia mengfiasilkan
25% atau 73.5 juta ton d a i prodwksi kentang dunia, Cina 19% atau 46.5 juh ton,
Polandirt 12% atau 36.5 juta ton dm Amerika Uhra 100? ittau 16,5 juta ton,
Pads umumnya kentang di Indonesia dimmfaatkan sebagai saywan #tau
ufl.t& membuat brbagai maIranan kecil. Di negaxrt lain selain sebagai bahm
mrtlsmm kentang juga dimanfmtkan M a m industri prnbuatm alkohol, indusEri
tekstif
,
wol, satin, delrstrusa, laktat, sirup glukosa, pmen dm p-. Bila ditinjau dari nilai gizinya, wnbi kentang cuIrup krpotensi dalam menunjangkesehatan manusia, k ~ e m mengandung protein
dan
asam askorbat yang cuiruptin&. Nilai protein ini a&l& 54% lebik tin@ daripada gandum
dan
77.6% lebihtinggi datipcfa p d i . Kentang menghasilh 74.5% energi lebi'fi tinggi daripada
w d w n dm 58% Iebih tinggi daripada padi. Demikian pula jib dibandingh
dengan ubi-hian, energi y m g di hasilkan oleh kentang Iebih tinggi (Lisinska &
Leszczynsky 1 988).
Produksi kentang
di
Kabupaten Bogor, J a w Bitrat, mupun prduksi xlztsionalREYMAS MARTINUS REINHAW RUMASSA, Pen& Pexlakuan Myzus persicae
dm
Aphis gossypii sebagai Vektur Potato ViPm Y (PVY) pada Kentang(Solanurn tuberosum L.). Di bimbing oleh SRI HENDRASTWI MDAYAT, RUSMEAH SUSENO (3an S O E M T O N O SOSROMARSONO.
Penetitian d1akukan dengm tujw memplajari pmencaran kutudaun Aphis
gosypii (A. gassypii)
dan
Myzm persicae (PA; persicae), kefektifan kedua kutudaurz tersebut Mam mendarkan PVY, pen@ PVY terhadap perhmbuhandan
prduksi varietas-varietas kentang Alpha, Bintje, Granola, BerthauItii dm sifat ketahanankelima variem tersebut. Rancmgm peicobaan yang di&unakan adalah Split plot RAL dw faktor ymg diulang tiga Mi dengan petak: utarraa dua jerris kuttldaun dm a d petak terdirxl atas lima varietas kentang.
h s i l penelitian m e n u n j u k h bafiwa s m u a varieta kentang ymg diberi
perfajruan kutudaun menunjukan tipe gejda yang sama yaiw m o d k sistemik y m g
ringan. Waktu gemunculan gejala prtama pads tmmm y q diberi perlalaan
M
persicue &pat dua kafi sampai empat
kali
lebih cepat daripada tamman ymg diberi p r b h A. gossypii. WiiIaupun hasil ANOVA membuXEtiiraxl bahwa nilai kejadim penyakit pads semua umur pen-tan ti& h b e d a nya& tetapiah
kecendenmgan bahwa prhkumM,
persicae menyebablran nilai kejadian penyakit yang febih tin@ dibmdingkan perlalam A. gossypii.M.
persicae memiliki kemampuan memencar lebih tinggi daipada A, gossypiipada saat tanaman berada pa& stadium vegetatif, sehingga 'let>& efektif setragai vektor PVY. Keefektifm pemmcaran M+ persicae yang lebih iuas
dan
perkembangankuloninya yang cepat rnempenganrhi pftumbuhan
dm
produksi vari-s kentang PerlahmM.
persicae rnengafcibath p m b a h m tinggitmmm,
jumlah umbi dm bobat umbi yang lebih rendah dibandingkan perlakuan A. gossypii yaitu 2-8.7 cm, 1.1-2.1 umbi, 7.3-10.1 gram berkmrt-tunxt wtukM
persicaed m
4.6-27.3 cm, 2. f-
3.2 umbi, 9.7-16.1 gram bertmtttmit untuk A. gossgrpii.PENGARUH PEIUAKUAN
Myucs
m i c u e
(Sulzer)
DAN
Aphis
g o w i
(Glover)
S E B A W
VEgTOR
POTATO VIRUS
Y
(PVY)
PADA KENTANG
( S o h u m tuberasum
L.)
Qttb
:' R E W
MARTINUS REINHARD
RUIMASSA
PROGRAM PASCASARJANA
1INSTITUT
BERTANAN BOGQR
D e n p ini sap rnenyatakan bahwa tesis yang hrjudul :
"
PENGARW PERLAKUAN Myzuspersicae
(Suher) DAN Aphis~ U S S Y ~ # (Glover) SEBAGAI VEKTOR PUTA TO VIRUS Y @VY) PADA KENTANG f Solanurn
tuberosum
L.)"
addah. berm hasif kwya s a p sendiri. Semua s a b e r data dm informssi ymg
digwakan telah djnyatakm sexam jefas dan &pat diperiksa kebeararmya.
PENGARUH P E W A N
My=
p e m b
(Sutzer)
DAN
Aphis
gossypii
(Glover) SBBAGAI VERTOR
POTATO VIRUS
Y(PVY) PADA KENTANG
(Solanurn tuberusam
L)
PROGRAM
PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BQGUR
BOGOR
Judd Twis : Pengar& feflak;uan Mjzw persime (Sdzer) dan Aphis gossypii (Glover) sebagai Vekor Potato Virus Y (PVY) pcfa Kentang (SoIanm ftiberoswn L.)
N
m
: Reymas W n u s Reinkard RuimassaNfCP
: 98137Program Studi : Entomala@
-
FitopatulogiDr.
Ic. Sri HendrasMi Hidayit M.Sc K&wn
P
-*-
-
Prof. Dr.Pr.
RusmiXah Suseno M.Sc2. Keiw Program Studi Entornoto
Penulis dilahirkan di Ambun pa& tanggal 7 A p t u s I964
dani
passtnganMarthen Luther Ruimassa dm Sarah Pesulima. Penulis menrpakran an& pertama d&
tujuh bersaudara. Penulis menikah demgm Yolanda Hofle pada t&un 1993 dm telah
d i k m i a i mrmg putra bernma Marshalino Arkland Ruimassa.
Pendidih
SD
diglesaikm di SD YPPK Santu WilIibrodus Sorang tamattahun 1976, melanjutkan pndidikm SMP pada SMF WPK Don B o w Sarong tamat
taXxun 1980, melanjutkm pndidikm SMA pada SMA Negexi 413 Sorung tamat t&un
1983. Pada tahun 1983 pnulis terdaftar sebgai rnrttiaiswa Fakultas Perfanian
Universitas Cendemwasih Jwusan Budidaya Pertmian
dan
Idus tahw 1989.Sejak tahm 1993 hingga sekarang pnulis bekerja sebagai s&f pgajar p d a
Fakultas Pertanian Universitas CendexawasiMJniversibs Megeri Papua.
Pa&
bulmSeptember 1998 pendis mendapt kesempatan tugas belajar di program Pascasarjana
institut Pertanian Bogor (IPB) pada program studi 1Entomologi
-
FitopatologiPRAKATA
Puji @ur
ke
hadirat T h a n Yang Maha Esa atas rahmatnya, sehinggapexaulisan tesis berjudd Pengaruh Perlakuan
M
persicue (Sulzer) dm A. gossypit'(Glover) Sebagai Vektor P o t ~ t o Virus
Y (PVY)
Pada Kentang (Solmum tube~osumk ) &pat diselesaikan.
P& kesempatan ini penulis ingin menyampaikm urnpan terima kasih kepada
1. Dr. If, Sri Hendashti Hidayat M.Sc,, Prof.
Dr.
k. Rusmifafi Suseno MSG., dmProf.
Dr.
Ir.
Wmartono Sosrumar~~na MSc., selaku dosen pembimbing yangteiah membimbing penulis mulai dari bhap penyusunan usulan penelitian hingga
pnutisan hasit penelitian.
2. Pihak Bdai Pmelitian Tanaman Hortikultura Segmung Cipams, khmusnya f r,
Yoyo Sulyo MSi, dm staf Labomturium Vixologi dan Nematotogi yang telah
mengizinkm pnu1is m e l a k s a d m penelitian di rum& kasa dan, juga b a n m
fisik-material lainny a..
3. Pihak Balai Penelitian Tanaman Sayur-sayuran h b a n g Bandung, khtlswnya
Dr. Ir. Atiek Sri Duriat ymg $el& memberikan sumbangan berupa ensim
konyugat untuk ketancaran penetitian pnulis.
4. Pi@ Central International Potato (CIP) Kebun Percabaan Muara Bogor,
khususnya bapak Uphaii Jayasinghe yang klah menyumbangkan satu kit ELISA
Akhirnya terirna kasih yang tak terhhgga kepada istri tercinta Yolanda Hulle
dm an& trccinta Masshalino Ruimasszt yang tefah memberifran doro~lgan atas
DAFTAR IS1
T...
...*...*,...*...*...*...*.
[image:107.618.97.525.160.734.2]DAFTAR TABEX, ., viii
...
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPJRAN
...
xfllYJAUAM PUSTAKA
Eejala PVY
...
5...
...**...**...*...*...*..*.EpiderniaXogi
PVY
....,.,...
6..
.
...
Penularan PVY melalui Kutuda~n
.,
,..10...
...
Strain - strain PVY ,, 11
...
...*...
K l a s i f i h i Kutudaun ,.. 13
...
...
Ciri-ciri Kutudaun
.
.
13...
Pemencaran Kutudaun 17
Deteksi Virus
... .., ... .
.
.
. . .
19METODE PENELWAN
W&tu dan Tempt
...
,.....
21 Bahm dan Alat...
21 Rmcmgan Percobaan...
,...
..,...
21Pelaksanaan Penelititin
...
22 Perneliharaan...
.
.
...
26Peubah P e n p a t a n
...
26msEL
Survei dm Identifikasi Kutudaun
...
29Gejala PVY.
...
30Kejadian Penyakit
...
32Pemencaran Kutudau
...
,.....
34Hubungan P e m m m n Kutudaun dengm Persebran PVY
...
40 Pmgamh Infeksi PVY melalui PerIakustn M persicaedan
A. gosypii...
terhadap Perhzmbuh
dan
Praduksi Kentang 43...
PEMBAELASAN
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Gejafa PVY 48Kejadian Penyakit
...
50...
Pemencaran Vektor 52
...
Hubungan Pemencaran Vektor dengm Persebmm PVY 54...
Penpruh h f e h i PVY terhadap Pertumbuhan dan Pruduksi Kentang 55... ...
K e t a h a n Varietas Uji terhadap PVY , 56
fCESMPtfLAN
DAN
SARAN...
Kesimpulan 58
...
DAFTAR TABEL
1,
W W
(haxi) antam Akuisisi Vektor pa& Tmaman %kit...
Sampai Terlihat Gejala Pertama pa& Lima Vafietas Kentang Uj i 3X
2. Huil Uji ELXSA Dam Bergejda dan Tidak Bergejda pada
... Kentang yang D h r i Perlakuan
M,
persicae dm A, gossypii pa& 74 hst 323. Pen& per^^ Vsuiebs Kentang dm S p i e s & & d 8 ~ n krhadap
...
Kejadian Pen yakit (96) PVY 34
4, Pen@ Infeksi PVY dengan Vektor M persiae dan A. gossypii pa& Lima VPtrietas Kentang terhiap Per&mbah.n Tin& (em), Jumlah Umbi
DAFTAR GAMBAR
Let& Tanaman Uj i dm Tanaman Sumkr Inakulum PVY
...
,..25 h a g o Tidak Bemyap (Apterael, M. persicae (A) dm Nimfa danh a g o Ti& Bersayag (Aprerae), A. gossypii (B)
...
29...
&jaL Mosaik PVY pada Daun Kentang 30
Pembaran A. gossypii pada Alpha (A), Bintje (B), Granola (C),
Premiere
(D),
dan Berthauttii (E) pda 7 hsa, 14 hsa, 2 1 hsa, 28 ksa, 35h,
dm 42 Issa...
36 Jumlah Tanaman Terinfestasi M prsicae a m A, gossypii pa&7, 14,2 1, 28, 35
dan
42 hsa... ...,,..
.... ...
37Persebafan Mpersicae pacfa Alpha f A), Bintje (81, Granola f C),
Premiere (D)
dan
Berthaultii (E) pada 7, 14, 2 1 hsa...
39Persebaran PVY oleh A. gossypii pda Alpha (A), Bintje
(B),
Granola (C),Premiere(D),danBerthaultii(E)p&14,21,28,35,42,56,dan74bt ... 42
Persebm PVY oleh M persicoe pada Alpha (A), Bintje (B), Granola (C),
Premiere
(D),
dan Berthaultii (E) pa& 14,2 1,28, 56, dan 74 hst...
44 Perkembangan Virus di Dalam daringan Tanaman Kentang Uj idi ffibupaten Bogor pa& t&un 1992 sebesar 1.798 ton (BPS 19921, rnenin&at
menjadi 2.160 ton pa& t&un 1995. Produksi kentang di Jaw B m t bemt-huut
pada tahun 1993,1994,
d m
1995 s e W 249.346 ton (BPS f993), 253.614 ton (BPSf 9941, 3 16.482 tan (BPS 1 995). Di tingkat nasional prduksi kentang di Indonesia
menglami peningkatan sebesar 55.37% dengan procfuksi nasiond Indonesia tahun
1994 sebesar 877.146 ton d m tahun f 995 s e k u 1.035.257 ton (BPS 1995). H a i l
ini jauh Iebih rendah bila dibmdingkm prduksi
di
negem-negera penghasil ukmakentang mprti Rusia, Cina, Polrandia
d m
Amaika Uhm @isi& &Leszczynsiu.
1 989).
salah satu kendata Mam
usrtha
pningkatm prudubi kentang addah admy8ganggum h a
dan
pe:ny&t tamman, selain faktor biaya praduksi yang tin&,teMk budidaya petmi yang belum rnemacfai
dan
ganggum iklirn. klenurutGoimirzaie et al. (199 1) kentang &pat disexang oleh febih dmi 265 jmis hama dan
penyakit. Dnri pnyaBri.t-penyakit tersebut di antamnya disetmbiran oleh 25 jenis vim
(Salazar 1996). Penyakit atau patogen pada
tmmm
kentang yang umumnyamenyehbkm knrgian be=
mtm
lain lute blight (Phytuphtthara infesturn), potatoleaf roll v h s (PLRV), potato virus y (PVY) d m potato v i m x
(PVX).
Penyakit-penyakit iainnya yang menimbulkan kemgian cukug b e d
aifalah
layu bakteri(Psezrdomonas solamceamm), Elkar kitam ( Erwinia spp.), nemaW bintil &a
(MeIoydogyne spp. ), nematoda kicista (Globodera puliih
cfan
G rostochiemis), earlyblight (Altermria solmi), l a y fusarium (Fecsczrierm spp.), hawar dam (Choaraphora
satu penyakit yang cukup penting p d a tamman kentang kmem mengzikibatkan
p n m m produksi ymg berkisar antam 10
-
80 % @inant et al, 1993).
Menurut %lazar (1996) terdapat paling sedilrit 200 spesies kentang
diantwanya ymg banyak dibudidayalrran adalah varietas Alpha, Bintje, Granola,
Premiere dm Berthaultii
.
Varietas-vztrietas tersebut memif iki perbedam-prbedam mtara saw d e n w yang lainnya Mamhd
ketahmmya terfiadap vekar dan j u gpenyakit, Tarr (1 972) m e n y a h bahwa sifat ketahanan d a kermhm tehadap
suatu patugen b e - M pa& setiap spesies tkutmm, sisi lain veirtor juga
memiliki kemgamm jenis yang cuhp tin@. Menurut Eastop (1977) sam* bhun
1970-an t e r w t 4.000 s p i e s kutudam dm
3W
s p i e s &fiaxlbmnya add& vektorvirus penyetrrtb penyakit tanaman. f enelitian Chandra (19%) menemukan
M
persicae clan A. gossypii me:npak:aa dua dari sehw banyak Irutudaun yang &pat
ditemukan pnda tanman kentang. Menunit Banttari et. ai. (1993) terdapat 30 s p i e s
'inrtudaun yang dapat menuladcan PVY pa& kentang di s e l h dwia.
D l a m hubwgm dengan uraian
di
atas maka perlu dilahkm penefitian gmamempelajari kamkkristik penyebaran PVY dengan vektor Ad persicae dm A.
gossypii pada varietas Alpha, BinEje, Granola, P i
dan
Berthaultii;p n g m h y a terhadap perhmbuhan tamman
dan
produksi umbidan
kerentanmTujuan
Penelitim ini krtujuan unhk mempefajari pemencaran kutudam A. gossypii
dm
M
persime, mempelajwi keekktifanM.
ptsicae dm A, gossypii &lammenularkan
PVY
dm penganthnya terhadap prkxmbuhaxr d m produksi vaietaskentang, dan rnemplajari sifat ketdmm varietas kentang Alpha, Bintje, Premiere,
Eranola, Bcrthauf tii terhadap PVY.
Hipotesis yang diajukm addah :
1, Kedua jenis kutudam memilib kemmpuan memencar yang brbeda pada
tanaman kentang.
2. A4 persicae lebih efektif &lam meaularkan PVY jika dibandingh dengan A.
guss)lpiii
3. Varietas-varietas kentang uji memifiki sifat
k
h
yang be&& t e r M pGejala PVY
Gejala penyakit yang disebabkan aleh PVY padit kentang bewariasi
tergmtung pada strain virus, varietas
d m
linghmgan. Menuntt de Bokx (1972)gejala PVY terdiri dari gejafa masaik ringan s m p a i berat. Gejda penyakit
aicruz
semak-in berat jib terjadi infeksi campuran antam strain O
(PvYO)
dan
PVX.
kjdapnwt
yang didablrannya disebut sebagai penyakit rugase. Ciri-cirinya addahdam krkerut, &mmm rnenjadi kercfii, pucat, g j a b mosaiknya lebih berat, daunnya
sangat mengeriting, tepi daun mengglung
ke
bawah, terjadi nehosis p d a batangdm tdang-tulang dam, W r n y a daun raxrtok semua dm tananam mati. Nelcrasis
paling brat tejadi pada daun bawah yang
secara
p r I ~ -berkembang ke l ~ atas(Walker 1952, Semangun 19941,
Potato virus Y mernpengmhi
k
k
:
prtmbuhan mupun produksi. F&orpmmbufian yang d i p e n m i afeh infeksi PVY &I& tinggi tamman
cfan
beratkefing tanman, Tin@ tanaman dipengaruhi oleh karena t a m a n y a q terinfeksi
PVY menjadi I&& pendek jika dibandingkm tamman normal, atau bddm tanman
menjadi kerdil. Fakor pruduksi yang dipngaruhi adalrth terjadinya penyurmtan
ukunin umbi (BmW et al. 1993) dm tamman mnemberih hasil sangat d i k i t atau
ti&
samasemi
(Walker f 952, &rimgun % 994). P e n g a d PVY potdrt pertumbuhanEpidemiologi PVY
Empat War penting ymg beperm dalam epidemialogi penyakit-penyakit
yang ditularkan meldui htudaun : patogen meliputi strain virus, komnmsi,
virulensi,
dan
lokai; kuhdaw yang meXiputi spsies kutudam,jumlah
genemi,Iamanya hidup,
dan
husus di, negeri bdclirn dingin masa diapaw; tanman i m gyang menyangkut kepkaan &nwman inmg, k e p e k m terhadrap kutudaun, lukasi
dan
stadium pmtmbuhm; lingkmgan meli* suhu, kelembahn, kondisi c w a ,
predator
dm
telmik-tekrai k budiday a.Ketuhampr Tamman ferhtrdap V i r a ~
Tanamm yang hhm virus adalah tamman yang &pat membatasi
prkembangan virus di &lam sel sehingga vim tidak menyebar
ke
bagim stnrlrturtamman yang lainnya karena admya reaksi hipersensitif pda d a e d yang terinfeksi
atau juga virus dapat menyebar &bpi dcumulasinya rendah. Tamman yang
twhan
tersebut &pat ti& menunj- gejala atau gejdanyst tidak texlalu berat
dibandingkm dengan pada timaman rentan (Goodman er al. 1986; Grec 1992; A&us
1996). Sifat ketdmwn yang demikian &%but j u g sebagai low sllscepdibility.
Tanaman yang keba1 (immune) terhadap vim addah kondisi t a m a n ymg tidair
disebabkan karena tanmm tersebut bukan inang virus, mesh pun kondisi l ingkungm
sesai untuk: perkembangan virus yang brsangkutan (Agrios 1996). Tamman
toleran addah kondisi tanaman yang meskipun mengalami =rangan virus &tau yirus
dapat hmultiplikasi
di
&dam tub& tanaman tersebut namun tanaman tersebutmasih &pat berproduksi dengan cukup baik (Goodman et ai. 1986).
Tingkat ketahanan tamman mgat bervafjasi brdasakan spsies tanman.
Agrios (1996) menptakrtn bahwa vmiasi dalm kerentaxlm t e r W p patopn
di
mkm varieta tumbuhan adalah karena p e r t > e h jenis
dan
mmgkin juga perbedamjmlah gen mtuk: keahanan ymg mungXun terdapat d a m masing-mastsing varietas.
Swam kfiusus untuk: varietas-Metas kentang yang digmdm dalm pnelitian ini
reaksinya terhadap PVY cukup beragam dmi agak sampai sangat tahm.
Sebagai contoh, varieta Eranola memitiki sifd ketahmm yang sangat baik terhadap
strain
N
(Pw) dibandingkan van'etas-varietas lainnya yang digunakan dalampenditian ini, &@an ymg paling lem& adalrtfi Bintje W A A 1997).
Siht ketahanan suatu taxlaman Eerhadap virus d q a t ditimbulkm mtam lain
melalui proteksi siXang (crossSptotec#ion) yaib suatu usaha m e n i n ~ t k m tingkat
kehhmm tanaman dengan cara mengintroduksi v i m Iemrmh
ke
dalam twnamztn.Akibatnya tanman &pat mengembangkm ketrthanannya terhadap infekrsi strain ymg
ganas dari virus yang sama atau ymg dekat kekerabatannya (Matthews 1992,
Ketahanan terkdap Kum&un
Faktor-fWr yang mmpengaruhi tingkat ketahman tanaman kentang
terhadap kutudaun addah k e t a h a n fisik
dan
fdmia. Kethnm fisik tanamanmisainya, admya rambut-rambut prtrja daun dm ba-g trtnammn, yang mencegah
stifet htudaun rnmcapai jaringan pmbduh tanaman. Menurut Dixon ( 1 985) kentang
liar (SoJanurn berfhaultii) rnempunyai dua macam t i p rambut-rambut glandular yaitu
tip A dm B. T i p A h p a rambut-rambut pndek d e n p ernpat k w l a bexbentuk
empat cuping (four-lobed head) yang bila terjadi kontdc
den*
W u nmeiepetskan cairn yang wpat mengentaf (qujck-~eitingflui6), yang b e h g s i sebagai
permgbp fisik terhdap kutuaaun Demikim pula tip B @t mefepaskan semcam
cairn ysrrg &pat meleMan kutu&lm b y a p e r Z > e b y a tip I3 addah memiliki
rambut-rambut ymg panjang.
Ketwhaxlan kimia pada tamman krjadi h e m tanarnan mengelwkan
senyawwenyaw racm-serangga (insecticides) rndwlui xambut-rambut: pa& daun,
yang efektif untuXE mematikran semgga rnisalnya nikotin, nornikotin
cfan
mabasinyang dikeluarirrtn oleh rambut-rambut t e m b h u
cfan
petunia (Thwtun et a2. 1970dalam Dixan 1985) dan 2-Eridekonon pada jenis-jenis tomat liar (Lycopersicon
kzrsuhim
f.
glabratum) (Williams et ad, 1980 ahlam Dixon 1985); faomon-feromon@heromane@ midnya (E)-P-fzunesen yang dikeIuarb oleh rambut-mbut t i p
B
pada tanaman kentang; tamman m e ~ i l i c a n s e n y a w e n y a w fitodebin mefdui
dindingdinding wl tamman. Dengan a h y a senpwa tersebut m& b d a w
menghasilkan s e n y a m e n y a w sekunder yang berfwgsi sebagai tmda mtuk
rnengcnal tamman inmgnya. Dengan admy8 senyawenyam selnrnder tersebut
kutudaun tertenhr dapat hidup, dan hrkembang biak pada suatu tanaman, h g k m
bila senyawa ternbut tidak terdapat pada tanaman maka kutudaun tertentu pula tidak
&pat mefan&;sungkan proses hidupnya p d a tanaman tersebut. Senyawa sekunder
umumnya ditemukm di dalam floem bmpa senyawa-senyawa rtsam amino nun-
protein
dan
fenof. Beberap contoh dari senym-seyawa sekunder tersebut addahsinigrin ymg &pat memikat kutudaun Brevicutyze brassicae, teapi mempunyai
efek negatif t m h h p
M.
persicae (van Emden 1972 &am Dixan 19851, flavonoidkatekin
dan epikatekin
pa& kuncup dan b u n g m a w yang sangat disukai olehMucrusiphm rosae, quinolizidifin pads bgim tamman yang tersemg sapu (witches
broom) yang &pat memikat A, cyrisorum (Wink: ef al. 1982 &lam Dixon 19851,
hidrogen sianida psmda tanaman white clover (Trifolium repem), yang &pat mernikat
A. crnccivoru (Drrtschiia et al, 1979 dalam Dixon f 9851, asam-asam hidrokmik
level t i n d pada famiIi rumput-nxmputm terkntu &pat menekm perkembangan
p pulasi M-lophim dirlaodum, Rhopalosiphum maidis
dan
Sch izaph is pami7aerPn(Long e6 al. 1977; Argandona ef al. 1980, 1983 U r n Dixon 1 985).
Tmuman l m g
T m m inang rnemphn tanaman tempt hidup
dan
p e(replikasi) ~ ~PVY. Terdagat dua macam tranaman inang yaitu tamman inmg
utam
dan
&underpenulmm. Tanaman inang sekunder
a h
berfungsi sebagai sumber virus jika ti@terdapat inang utama. Potato yim Y mempunyai kisam inang ymg c h p Iw
meliputi berbagai jenis tanman tomat, tembakau, catrai, gulrna seperti nigkshade
(Atropa belldona) dm groundcherry (Prunus spp.) (Walker 1952, Bm#ari et ul.
1993, Steen 1971).
Pendaran PVY rneltalui Kutudaun
Untuk: dapt menimbulh epi&mi m h
harus
terjstdi suatu pemencaranpettogen dalm suatu ppuIasi prtanamaxl. Pendaran PVY mam umwn, dapat
tejadi melahi umbi yang d i g m a h sebagai bibit, luka ymg d i s e k b h oieh
p r g m h dam,
d m
melahi semgga v e b r (Thomas 1983). Pendamn PVYmelalui kuhldaun menrpalan salah satu kntuk p e n u l m ymg paling efisien dm
&&if &qadi
di
alam. Jwnlah khdaun ymg mampu menuhkm PVY krkisarantma 17 sampai 30 spesies (Sin& & B o i h u
19W,
Ban& ef al. 1993) @ahrbagai jenis tanaman.
PenuIaran PVY oleh kutudaun terja8i scam non-persisten yaitu suatu w a
penularan virus ymg hmya terbatas
gada
stilet sehingga vim tersebut ti&mengalami sirhlasi di dalm tub& serangga, priode mairan ahisisi
dan
pefiodem h inokuIasi terjadi Wan bebentpa detik
dan
&pat ditdaxk-.dn secaramekanikvinrs tersebut &pat b e d pa& ujmg stile% (Bawden 1964) atau hrasfa
pa& permuban luar stilet, atau terdapat ddam air ludah kutudaun ymg terdapt pada
Jika b d a w i mengalami gmgmtim Mit maka htudaun tersebut menjadi
nun-vinrliferus
dan
wtuk menjadi virufifem kembalimaka
ktrtudaun h a w mstkanp d a tanaman ymg skit (Mmmorosch 1969, Matthews 1992, Radcliff'e et al. 1993;
Banttari et al, 1 993).
Komponen helper (komponen pembmtu) mef"upakm sitlak sahx f a b r pnting
dalam p e n u l m PVY, Menurut Watson & Plumb (1972) komponen pembantu
b e h g s i
wxtuk
mengiht partikc1 vim pada tempat pengihtm khusus (sire ofspec@ty) rfi dalm srtluran kelenjsr 1uda.h kukr&un. Sehingp tanpa adanya
k-amponen pembmtu tersebut m a b virus tidak mw@m tetbstw kutudaun, apdagi
ditufarkan ire &tmmm laimpla. Pada p a w s kompanm pembantu tersebut disebut
sebagai M& &ngm panjang 50-60 Iriiobasa ~ o x o s c h & M s 1981, Maithews
19921, sedangkan &wus untuk PVY pjangnya adalak 58 kifobasa (Thornbury et
al. 1985).
Cam
kutudaun rnemperoieh komponen pemtrantu tersebut adalah denganmengisap cairan &naman terinfehi PVY yang mengandung kompnen pembantu
tersebut (Govier & Kmsanis t974).
PVY termasuk kelompk potyvirus dengan asam nukieat kmpa RNA utas
twggd (ssRNA). Menurut de Bokx f t 972) partikel PVY memiliki panjang 730 nm
berbenhrir
dm
(pin-wheel) yang menrpakan tan& bas dariPVY
(Walkey et ai.1994).
Bebrapa sifat fisik lingkungm yang dapat menyebabkan virus menjadi in-
&if addah p e w suhu, I m y a penyimpmm
cfan
pengenceran. Titik inal;tivasisuhu untuk PVY addah 5 2 ° ~ 2 Q ~ (de Balk 19?2), imktivasi pengenceran kira-kira
l~'-l0~ (Walker 1952; de B o b 1972). Sedangkan virus stabil selama 48-72 jam
atau 8 jam sampai $id& lebih dari 16 jam pada
suhu
20'~ (de B o k 1972; Walkey eta/. 1994).
Strain
PVY
terdiri dari tip kelompok yaitu keiompokPV?,
kelompok~ e ,
d m keiompokPW.
Pengeiompokm shain tersebut berdasukan pa& gejalayang ditimbulb petda tamam kentang
dm
beberap tamman lainnya sepertik m W u (Nicodiana fabacum) cv. "White Buxley" d m "Samsm" sertw Physalis
froridma (de Bokx & Piron 1977, de BoJYI & Huttinga 1981, Beemster & de Bokx
3 987, Hooker 1990, Banttari et al. 1993).
Strain P Vadalah strain ~ yang paling mum terdapat di selwuh pertanaman
kentang di dunia. Swam mum gejafanya addah dam krkenrt, mosaik sisbnik,
rugositiu, daun bergaris-garis, clan gugur.
P&
tamman P. frorldal~uPW
menimbdkm gejda nekmsis sistemk, h g k a n pda tanarnan N. t&cmmenimbdkan gejala musaik siskxnik. Strain P V Y ~ disebut strain tulang daun
Parfa tEtnrunztn kentang menyebabkan gejala mosaik ringan s d m g k m p d a
P.
$oridam menimbdkan gejaIa rnasaik sistemik
dm
pxh
N tabucum menimbdkmgejala Mang
daun
nekrosis sistemik. Strain disebut strain bercak beygaris,ditemukan di Eruw India, dm Australia. R&i kebanyakan varietas Irentmg
bxhadrtp strain ini adalah hipexsensitif Pada varietas kentang yang rentan
rnenimbutkm gejala mosaik sistemik atau bercak berms,
P.
Poridanarnenimbulkm gejda nekrasis dstemik dm pada
iV
tabactun menimbulkm gejdamosaik sisternik (de B o b 1972; Barn& ef al. 1993).
Teliah dikemukakan b&wa timbulnya penyakit tergantung p d a strain
virus,
kcpekaan
~~,
umur timaman saat infeksi clan linghngan. Hal tersebut &pat dicontohkm pada varietas Russet Nwkotah, gejala PW tiW brkembang denganKliisifrkasi Kutudaun
S e c m taksonomi
M
persicae dm A. gossypii $ergolung dalm Klas :Insekta, Ordo : Humoptera, Subordo : Stenurrhyncha, Superfmili : Aphidoidea,
Famili : Aphididae, Gnus : Aphis (Borror & &long 1954).
Ciri-ciri Kutudaua
Ciri-ciri kutudaun yang dx'gumbn didam penelitian ini krdasarkan hasif
Myzus
pmicae(Sulzer)
Imago
ti&
EtersavwpKcpala ti& berwma, Inming pucat, hijau kehingitn, hijau, hijau abu-abu
mgai me& gel* Mata merah @lap hampir hitam. Antena tidak berwama &tau
Wftxrtanya m a d e w kepalw, b gujmg
ruas
V dmruas
W kehitman. PmgbI.X O pucat, ~ tengahnya kecoklatan
d m
ujungnya hitam.To&
kjau pucat, bjaukekunhgan, hijau, hijau kecoklatan, rnerah j m b u @ink)> m p a i cokiat kemerahan
S i f b h l i ti& txrwarna, k e c d i hgian ujung coklat pucat m p a i k e h h n a a
Kauda kuning pu&, hijw kekmhgan atau hampir
ti&
krwruna. Pangid femur&n tibia hampir ti& hrwama, hijau zatrur coklat pucat, ujmg femw
dan
tibia gelapkehitmarr, tarsus hitam.
Panjang tub& berkisar mtara
X
.2-2,6 mm. Kepala den@ tonjolan antemyang jelas, konvergen, b e r ~ u l ~ , kadang-kadang ads rambut yang ujungnya
melebar.
Uj
ung rostrum melewti k a h kedua, Panjstng antena brkisar antara 0.7-1.2 Mi pztnjang tubuh, mas I-VI berimbrikasi
d m
berambut pendek nras f dan I1imbfikinya kasar,
ruas
El tanpa rinrsria sehder. F)orsum abdomen agak k a w dmba@m sisi dekat pangkal sifunkvii terdapat duri-dwi, Sifunkuti silindris
dm
wgakmembengirak di sepertiga bagim ujungnya dan berbibir. Ujwg s i f d d i berimbrikasi
dan
kqpris-garis halus. a u d a berduri-duri, dm di bagian ten-ya menggentingIrnayu bersayap
Kepala hitam sampai kehiman. Mata merah geiap sam+ hitam. Pangkd
rostrum hijau pucat dan ujungnya gelap. h t e n a hitam kecurtli pangkal nras Ill yang
pucat. Torairs hitam dengan beberap bagian hijau pucat. Abdomen caklat
keinmingan, kuning pucat atau hijau, dengan bagian dorsum abdomen berbercak
frit6un, dm behapa hrcak: kwil disisi abdomen dan disekitar pangkal s i f d d i .
Sifunkuli caklat kehitaman. Kauda bijau puwt, kekuningstn, hijau rttau kehifaman.
Panw femur dm tibia tidair ~ ~tetapi ujung femur kecoklatatl a , dm ujung
tibia kektmstn, tarsus hitam.
Panjmg tubuh M s a r antara 1.3-2-5 mm. Ke@a dengm tonjolan
anem
yang jelas, konvergm
dan
bergranular t-pi Xetrifi MUS daripada imago tidakbemyap. Ujung ro&m menmpai koksa kdua. Panjang antem sekitar 0.8- 1.4 Mi
panjmg tub&; nras I-VI kirnbrikrtsi, tetapi ruas I
d m
If imbrikasi lebih jelas, nrasmempunyai rinaria sekunder 6-15 biasanya 1 1
dan
b e r u b kecil dm s e h gtersusun &lam bent& barisan. S i W u l i silindris, d e b pangkal menyempit
dan
di bagian ujung membenghk, berimbikasidan
brbibir. Kauda krduri-duri dantengdmya menggenting, berambut 5-7 biasanya 6 .
Aphis gossypii (Glover)
I w u tidak bersaya~
Kepla fcuning pucat, kjau sampai hijau kehitmm, t c a d a n g - b g hampir
kehmingan dan ujmgnya kehitamm. Antena ruas
X
d w 3I m a n y a sama den-kepaJa, p & l nras IXf dm
TV
hampir ti& bewarm tetapi ujungnya Irehitaman,mas V &n'VI kehieaman mpai hitam. Tubuh kuning pucat atau hijrtu kehi-
sampi hitam. Tub& sering tertutup bahan putih seperti lilin. Pm&l s i W i
pucat ujungya kehtaman, kadang-kadmg mulai dari pangkd kehitzlman. Kauda
kehitaman , kadmg-Iradmg hampir h i m . Tmgkai treIakang Iebiih gelap daripada
tm&i tengah
dm
hmgkai d e w . Pangkd femur dm tibia cuklat kekuningm dmujunpya kehitmm, tarsus hitam.
Panjmg Muh krkisar antara 09-1.8 mm. Repala tanpa tonjdan antem yang
jelas, &en& di antara antena Iicin, dan dmrah di antam mta b a g h d e p granular.
Uj
ung mstnrm meletrihi kaksa kedua. Panjang antea seIritar 0.7 kali panjangtub&;
nlas I
dm U
Iicin, tetapi sisi Manmya grafiutar d m befimbribi,ruas
W-Wberimbfikasi
dm
bembut w h g Dorsum abdomen licindm
di sekihr l u h gt&ea texdapat b e d kecil. Sifuddi silindriq menyempit
ke
arah ujung atau srtmpaike bagian ten& ~Xanj-ya sama lebar sampai ke ujung, berimbrikasi
clan
ujunpyaberbibir. Kauda berduri, bagian ten& mengenting, bermbut 5-6,
h a ~ o bersava~
K e p l a hitam. Mats memh ~ I a p hampir
hi-.
Pm@ rostrum hijau pucatatau coklat k e h i n g m
d m
ujungnya kexxitaman. Antem ktam. Veaa =yap dewantam sihnkufi
dm
sekitar paxlgk& sifrmIruli sertadi
bagian fated abdomen terdapatbercair. Pangkd sifunkuli hijau kchitaman
dan
ujmgnya h i m . Kztuda hijau gelapsampai Irehitaman. Pan@$ femur
dan
tibia cuklat kmg, uj ungnya cakiat, kehitanmsampai bitam, tarsus h i m .
Panjang tub& berkisar antara 0.9-1 .B mm. K w l a dengan tonjotan antena
kwil
ti&
lebih dari verteks,&en&
di
antaramtem
dm
mta
ticin. Ujung rostrummelebihi koksa kedw. Panjang antem sektar 0.8 kali panjang tubufi;
nras
I dmU
iicin, tetapi sisi Mmya granular
ir
berirnbrikasi,nras 111-W
brhbrikasi,bermbut pndek, padEa
ruas
LH
term 5-10 r l M a s e W e x , nrrtsIV
dan
V
mempunyai rimria s e h d e r . AMomm mempunyai bmak kr&kdasi di b e f h g
si fmkuli. Sifunkdi silindris, menyempit dari pa@d samplti sepertiga atrux &ngah
pmjang dari pan@& dm danterusnya
ke
asah
ujwgsama
k b a ~ ~ berimbriki $atlujungnya berbibir tipis. K a h berduri, seingkali bagian te@ya mengpting,
dan berambut 4-7, rambut panjag biasanya ag& beqkok.
Pernencmlran Kutudaun
Menunrt C a r (1973) perpindahan kutudaw &pat dikeiompokkm menjadi
tiga kefompok yaitu migrasi, pmencaran (dispersaJ) dan perpindahaxl Iobl
(movement>. Migmi yaitu perpinddm jarak yang jauh, yang mencapai ratusan
kilometer. Pemencarzan h I a I n pefpitldah j d &ka4 midnya d a i tamman i m g
apterae adalah perpindah kutudaw1 dari satu bagian tanman ke baaan taxlaman
laimya dengm beddan sedangIran perpinuan Iokd oXeh kutudaufl alate dilakukan
dengan &if tetrang
dari
wtu tanaman ire metmanlainnya tetapi masih cfalam satua d .
Perpin- lob1 dibagi lagi menjadi dua kefompk yaitu perpindahan inm-
inang (i~rahost movement) dm perpiridahan antar-img (inferhost movemenf ) ,
Perpincbhan intra-img yaitu p e r g e h n kuludaurr dari satu b e a n tanaman
ke
b a g h tanaman l&nnya atau antam $maman yang mernpunyai bun-daun yang sding
bersentuhq sedmgkm p r p i n d h m m - k g adalaxl pepindabm kutudaun dari
satu in* ke inang lztinnya h e m adanya Wvitas manusia mu karena $if& biologi
htudaun misalnya, prpindahan kutudEtun antar tanman inang t e r u w
dari
i m gutama ke gulma ahu sebdiknya Men- Davies (1932 dulum Carter 1973),73% hd
persicae befpindah tempat s e f m 24 jam.
P e m e n m kukrdnun yang telah diuraikm sekiumnya umumnya krlangsung
pada daerahdaerah beriMim subtrogik yang memiliki empat musirn. S W g k a n p&
daerah yang beddim tmpik temasuk Indonesia ymg hanya terdiri
dari
dua musimyaitu musim hujm d m kemarau tidaklah demikian, Pada
daerah-daerah
tropik tidakterjadi pmencaran kutudaun
dari
tanaman inaflg primer ke wbndex atau sebdiknya.Ha1 ini
h e m
selunrh genemi htudaun dib.asiIkm secara parknogenetik padaMenurut Thomas & Vevai (1940 Mum Carter 1973) faktox-f&or yang
mempenganrhi alrtivitas prpindahm kutudaun adalah sufru di atas 21%,
kef embaban relatif
di
b a d 80%, kecepatan m@ndi
bawah 5 mph,dm
perbedaansuhu maksimurn dan minimum harim lebih dwi 1 1%. Selain ke empat f&ox tersebut
fairtor kepdatan populasi j u g m e r u m &ah satu f&or ymg turut menyebabkan
prpindafian kutudaun.
Detehi Wrus
Wksi virus tamrim merupakm upaya unhik mcngetahui kekradaan swtu
virus pads tanman. Pendeklrsian virus bergma unhk rnexrentu2Ean seam tepat
met& pqpndalirtn priyakit tanamzur pertanian, dan mendapatkan bahm
perbanyakan tanaman yang kbas virus, memastikan vim sebagai patogen,
dan
rnengebhui pnyebaran swtu virus. k t e b i vim tersebut &pat difalr,ub dengan
cara m e n g g m a h tanaman indikator, uji serologi, mikroskop elektron
dan
elektroforesis. klaramorosch & Harris (1981) rnenyatah brahwa kesdcsesan
pengendalian virus tergantung pda k b e m p falrtar mtara lain menggmkan Man
perbanyakan tanaman y m g bebas
virus,
pngendalian vektar m m mekanik,pemufiaaxl
dan
seleksi tanaman yang khancfan
toiem.Uji sero1ogi
dildukan berdzlsarkan xmksi antara antigen (virus) clan antibodi.Pada
saat ini uji seiolugi banyak digwakm d m kegiatan d&bi virus k e r nmembutuhkztn antiserum M a m juml& kecil dm $id& memerlukan tenaga kerja ymg
banyak (Matthews 1992, M m o r o s c h & Harris 198 1). Menurut Agrios f 1496)
bebrapa metode semlogi antam fain, uji presipitin, uji ring interfase, uji difusi - gel
auchterlony, uji reaksi aglutinasi, dan ELZSA (Empne Linked Immecno Surbe~f
Essay).
Satah satu metode ELISA yang paling =ring d i g w a h adalah metade Double
Anfib* Sandwich. Swam ringkas tahaptahapm dam dari ELISA tersebut krturut-
turut A l a h pembrian antibodi khrsus gada pe~mulcaan padat polystyrene micrufiter
plate, pembrian vim pda antibadi tersebut, pemberim Enzyme-Labeled Antibodies
pada antigen, pemberian enzyme substrate, pnghentim re&i
d m
pembacaan.Penibahan wastllt menunjdch h y a
virus
ymg sesuai dengan antibodi yangBAHAN DAN METODE
Wrtktu dan Temp,at
Penelitim dilahkm di rumh Ecasa Balai Penelitian Tanaman Nias Ciparz~ts,
Laboratorium Biologi Sel dan Mulekuler Pusat Antar Universi#as (PAU) dan
Laboratorium ViroIogi
P B
pada buran Juni 2000 sampai buian Jitnuari 2001.Bahm dagl Afat
Bakan ymg digmakm ad&& vasietas kentwng Alpha, Bintje, Granola,
Premiere dm Berbdtii (Lampiran I), m e d i m
MS,
bufec fusfat, peroksidase,AXkuhof 70%, PBST, Tween 20, bufer OPD, bufer eb-i, Imtan M R S , ELISA kit
Kana& bdsem, mhyak cengkeh kertas tisu dan tip pipet mikro. S&gk:an alat yang
digunakm &I& pofibeg 20 x 20 cm, b t u l kuihu, gelas ukur, ELJSA Reader-
@nutech hborato?y, pipet m b , h r , h g z l n serangga I x 1 x 1 meter,
h g m semgga diameter 30 cm tinggi 50 cm,
k w
lukis, object glass, coverglass,mikruskop binokuler, lampu bunsen, petri dish
dan
&bung reaksi.Rwacorngao Percabaan
Rmcangm yang d i g u d m d a h Split-Plot R m w p A d Lengkap yang
Apbila prlstkuan berpengamh nyata r n h pgujian dilanjutkan dengm uji
beda Duncan Multiple Rmge Test (DMRT) pada t m f kepmayxtan 95% untuk
melihat perbedam -mtara perfakuan yang d i h r i h .
Pelahnaaln Penelitian
Proses plaksanaan pnelitian yang &l&W be--tunit sebagai krikut :
S m e i dan identrfikusi htudazm
Survei bertujuaxl untuk mengetahui jenis-jenis htudaun pads pertamman
kentang ymg terdapat dibbupten Bogor dm wkitamya, M h i 1 suwei tersebut
diseleksi dm s p i e s krutudaun yang a3ran d i g m a h &lam penelitian.
Kutudatlll-kdun tersebut selanjutnya diidenti fiicasi berdasariran ciri-ciri
marfologi sesuai dengan b c i identifikasi Blackman & &top (1985). Proses
identifikasi dil- dengan m e n g g w a h prepat pmanen
h l J i c a n
untuk:mengetahui warm tub& Inrtudaun pengamatan dil- sebfum itu.
Perbanyakan Ku#udaun
Perbanyakan Xnttudaun dilakukm di Bwlai Penefitian Tamman Kias Segunung.
Pada awalnya htudaun &bettaskan
drafl'
PVY dm virus lainnya melalui isolasi imagokutudaun ti& bemayap selama 24 jam pada dam ke1adi (Xantkasoma sagitifdium
L.) Mam cawan petn 15 x 15 crn atau wad& p l d k lainnya yang seswi. N i d a
Dengm rnenggmdcan kuas lukis satu ekor nimfa dipindaMEan ke tamman kentang
unt& diperbanyak. Perbanyakam kutudaun tersebut dilakukan datam kwrungan-
k m g a n kedap sexttngga yang terpisah untuk menjamin keb>asaxl kutudaun dari
i v i n r s
d m
percmpuran dengin kutudaun f ainnya.Perban)fakan Tanaman Ciji
Perbanyakan tamman uji dilalcukan pada dua lokasi. f roses subkultwr sampai
pra-ttMimatisasi diI&&m
di
Lab. Biologi Sel dan Mulekuler sedningkm ddimtisasidi Kebun P e r c o b IPB h s a Pasir Sarongge.
S u b ~ t w tiecam steril untuk: mempsiapkan Eanaman uji d i l a k h n dew
csra
membuat popotongan-potongan pztda bwku-huh (node)tammm,
ditammbdi
&lam botul htur berisi medium MS padat (Lampian 2) ymg sudah disiaplran,
Kcmudim di inkubasikan selama durt minggu cfifuang kultw dengm intensitas
penyinaran 1000-2000 luks selama 24 jam prh h pada suXlu 22'-25'~. Setelah dua
rninggu
&man
dipindahkm ke wadah-wadah plastik yang berisi medium arangsekam (Green leaf 400). Setelah tiga bri, dilakukan proses aklidsasi. Tamman
kentang yang be& di daXm wadah-wadah p l d k tersebut ditempath pula
kondisi temuffgi
clan
tidak kmungi bertunrt-turut selama t i ebati
dm
dm mingguPenmaman Tanaman Uji
Semenm diI&km perbanyakan htu&un, jujp dilakukm pe-
tanaman uji. Penanaman tanaman uji & a d i dengm mempersiapkan medium
tmbuh. Wadah tempat twnbuk yang digmakm adaw trenrpa polibeg berukuran 20
x 20 cm, sebanydc 570 polibeg. Ke dafm pfibg-plibeg tersebut di mwuklcan
medium tumbuh yaw terdiri atas campwan pupuk b d a n g , tanah dm asang sekam
steril d e w perbandingan 1 : 1 : 1.
Bibit kentang benrpa skk-stek pucuk h i 1 &imatisasi diptong 2-3 ruas
den- mmggmdm gmting sterii, kemudiaxl swam langsung ditamm dm tanaman
p d a polibeg-plibeg yang &lah dipsiapkan, W l a h bmman k u m u r tujuh
hari.
setelah tanam (hst) maka dipilih satu tanman k b i k yang selrunjutrtya dipelihara
sebagai tamman uji. Polibeg tersebut
di
swim berdnsarkan mekaisme pengadanmmgm p m b m yang digunrtkan.
Perbanyahn Tanumn Sumber Inohium
P
WSmber iinoku1um PVY diperoleh dwi umbi
a d
petaai di Desa Pasir Smnggeyang diduga terinfehi f VY. Umbi t m b u t selanjuhya ditmm. Setelah berumur dua
mi- dm menunjukkan gejda PVY dilakdm uji ELISA untukr mexnastih gejala
d m
mendaptkan kesemgman komtrasi vim pala tanaman yangairan
digunaEEarr
sebagai sumber if1oInilum. Untuk mendapatIran konsentrasi virus yang
sama
tersebutd i l & u h meldui pendebtan nilai Optical Demity (panjang gelombang 490 m),
Setelah diseleksi tanman terpilih d i k b h
ke
tanaman tempat perbanyakmkutudaun sehingga kutudslufl berpindah ke tanaman sumber inakdwn. Cara ini cfipilih
unu menghindwi kenxskm stnrktur stile* kutudaun ymg merupkm stnktu
penting tempat rnelekatxlya virus. Jumlah kutudaun pada satu twnaman sumber
inokufum addah sebanyak 20 ekor.
Pendarm melalui K u e u n
Setelafr tetnamm uji benrmut hrjuh
fxst dan
Mudsrun yang diperbmyak telahmerrcapai jumiah yang diperlukan maXra saw polibeg &namnin sum& inokulum
d e w 20 b d r t u f l d k e l i p h
di
teagahke
19 tamman uji (-bar 1). D k p k mdari
s
m
htudam d m memencar dan seiraligus menuI81:lcan PVYke
tanaman-tanaman uji yang sebat.
0
: tamman ujiII
PemeXihaxrran
Tinditkan pemefiharaetn tanaman yang d i l W a n adala31 penyiraman tanaman
dm pengendalim
@ma.
Peabfih Pengamabn
Peubah-pubah yang di amati addah sebqpi krikut :
GeJbla
Pmgmatan gejda bertujuan
uIltuk
mengarnati v i s d segda penrbabnabnormal yang terjadi sehgai akibat irxkk;si PVY dm m e n g d u i w a h pmunculan
gejala perkma setelah v e h r diakuisisih pads tanaman s&t. P-tan
prkernbangm gejda diletzrdm hingga
akhir
penelitimdm
pngamtan krhadapkewpatan munculnya gejala cfilakulran s&ap
irari
setelah dilddamyaairuisisi
hmdam pacfa tanarnzin sumbr inokulum
PVY
mpai munculnya gejala pertamaUnhk memastikan tanaman uji benar-knar tefinfeksi PVY &a dilakukan uji
EUSA terhadap daun pertam
dm
kecfua dmi 19 haman uji yang digunakan.ELISA yang
rfigm&m
addah Direct-ELISA. Prosedw ELISA yang digmakinadalah prutukol AGaIA Inc. (Lampiran 3). Infeksi virus ditandai dengm p m M m
m a pada s u m m ELISA dm mdisis kuantitatif dilakukan dengm pmbacaan
nil& absorbmya p d a panjmg gelombang 490 nm (ELJM Reader-Dymtech
Lubotafory). Apablla hail pembacw absorban pada panjang gelombang 490 nm
menunjuk;ic;an dust kdi Iebih b a r daripadrt absorban kontrul negatif maka mksi
dapat dikatahn pusitif.
Pemencaran Kuhtdaun dan Penduran
P
VY
Pengamatan pmencaran kutudaun krsifat swei dengan cara melakukm
pngamatan kebemhm kutudaun pa& tanaman-tanaman uji. Pengamatan rnulai
dil&ukm satu minggu setelah dmisisi hhdautl pada sumkr inokulum. Selanjutnya
pngamatan dil&ukan setiap minggu satu kali di sepanjang perhunbuhan kentang.
Oleh karena fungsinya sebagai vekor, maka pemencaran kutudaun kriraitm
erat dengan persebaran PVY yang dibawa oleh kutdaun tersebut. Untuk itu maka
pexlgamatm dilakukan terhadap kebradaan kutudaun p d a kentang dm timbulnya
gejafa, Bebrapa hubungm yang diduga timbut addah tamman dengm kutukun dm
menunjukan gej &a
PVY,
tanaman Wpa kutudam tetapi menunjuMrstn gejdaPVY,
tanam den@ kutudaun tetapi tiW menmjukkan gejda PVY, mman &pa
Tinggi Tanamn
Tiriggi tmmm (&lam centimeter) diukur
dafi
permukan tanah sampai pucuktamman Pengukum tin* tanaman ciilaldan sebanyak dua kali ywiht pads 54 hst
dm 74 hst, Penarikan tanman contoh d i l a k h n s e a m acak sistematik dengan
HASIL
Survei dan IrlentifUrasi Kutadann
Survei kutudaun dikddan di Desa Pasir Sarongge Cipanas pada pertanaman
kentang milik petani setempat. Hasil survei
mennnjuMcan
bahwa, terdapat dua jeniskutudaun pada kentang
dan
setelah diidentifikasi dengan menggunakan kunciid-i Blackman & Eastop (1985) kedua kutudaun tersebut adalah M prsirsicae
(Sulzer)
dan
A, gossypii (Glover) (Gambar 2). Kedua spesies kutudaun tersebut [image:138.599.138.509.436.581.2]selanjutnya digunakan d a b penelitian.
Gambar 2. Imago
T W
Bemyap
(Apterae),
M
persicae (A)dan
N i f adm
ImagoGambar
Dokumen terkait
Perbedaan kualitas perairan juga berpengaruh pada nilai rendemen alginat, bahwa rerata rendemen alginat dari perairan Teluk Awur lebih tinggi bila dibanding dengan
d. Diperlukan adanya kerjasama dengan LSM-LSM Indonesia untuk ikut lebih aktif dalam mempromosikan HAM. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, 2) mentalitas penegak hukum
Dengan melihat hadits yang diriwayatkan Abdullâh bin ‘Umar dan beberapa riwayat lain serta melihat proses turunnya syariat yang tanpa diawali sebab-sebab tertentu serta beberapa
Warna daun sangat berpengaruh pada pemberian pupuk, semakin tinggi dosis pupuk nitrogen yang diberikan maka warna daun yang diperoleh sangat hijau akan tetapi
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugerahNya, sehingga Tugas Akhir yang berjudul PERANCANGAN BUKU ESAI FOTO RITUAL SESAJI
Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran yang diberikan sebagai berikut; (1) Penerapan model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) disertai LKS berbasis
Eksplan penyangga bunga merupakan eksplan paling responsif dalam inisiasi tunas dan perbanyakan tunas hasil inisiasi pada media MS + 0,2 mg/l BAP + 0,02 mg/l NAA dengan
Penelitian bertujuan untuk mengkaji sumber eksplan dari tingkat umur panen rimpang yang berbeda terhadap kapasitas pembentukan kalus embriogenik pada kultur meristem jahe