SINTESXS DAN PENCKJUAN
RESIN H G r n RESORSl'NOL FORMALDErnA
UNTUK PERIEKAT KGYU
LAMINA
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITW PERTANIAN
B O W R
ADI SANTOSO. Sintesis dan Pencirian Resin Lignin Rasorsinol Formaldehida untuk Perekat Kayu Lamina. (Di h w a h bim bingan SURDlDlNG RUHENDI sebagai ketua, SUMINAR S. ACHMADI dan YUSUF S U N M I sebagai anggota).
Lindi hitam yang dihasilkan oleh pabrik pulp di Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari 2,3 juta tonhhun. Larutan ini sudah sejak lama diupayakan pemanfaatannya sebagai bahan perekat untuk keperluan industri
kayu,
terutama untuk jenis perekat kempa dingin (cddswng).Namun demikian, sampai saat ini belum diperoteh formulasi perekat yang sesuai dengan kebutuhan industri, khususnya dalam ha1 pot h n y a yang sing kat. Dalam penelrban ini dilakukan bebetapa modifikasi pada komposisi bahan perekat, dengan tujuan mmperokh formula yang bersifht lebih aplikatif.
Kopolimer hasil rea ksi tersebut diaplikasikan pada kayu lamina dua lapis berukumn panjang 50 cm, bbar 5 cm, dan tebal 2 cm, setiap bilah kayu dilaburi dengan perekat sebanyak 170 g/m2 permukaan. Selanjutnya contoh dikempa
dengan
waMu
berbeda, yaitu 8 jam dan 15 jam, pada tekanan t ,O MPa. Daya rekat dan emisi formaldehida pemkat ciiuji dan dievaluasi berdasarkan standar Jepang (JAS).Hssil penelltian menunjukkan bahwa lignin isoiat mengandung 49% siringitlguaiasil, dengan
bobot
molekut 1046, kadar metoksil 9 0,694, hidrok- sifenolik 2,1%, a h 16,794, lignin mumi 70,8%, dan suhu transisi pelelehanABSTRACT
AD1
SANTOSO. Synthesis and Characterization of Lignin Resorcinol Formaldehyde Resin for Laminated Wood Adhesive. (Under supervision of SURDIDING RUHENOl as chairman, SUMINAR S. ACHMADI and YUSUF SUOO HAD1 as members).Black liquor generated
from
pulp mills in Indonesia is estimated more than 2.3 millions tones per year. This Rquid has been explored to be used for wood adhesive, however the resub for industrial application is consideredunsatisfactory due to the fact that the pot life of adhesive is shod relatively. This study examined several modifications on adhesive composition to achieve applicable formulae for cold setting adhesive.
First, the dispersed lignin in the liquor was separated by re- precipitation to prduce isolated lignin, followed by its characterization. The characteristics were compared to an imported lignin (tndulin-AT), which is
emission of the adhesive were tested and evaluated based on Japanese
(JAS) standard.
The Results indicated that the isolated lignin contained approximately
49% of syringillguaiacyf, with 1046 molecule weight, 10.6% rnethoxyl group,
2.1 % phenolic group, 16.7% ash, 70.9% pure lignin, and 138OC temperature
of transition phase. The characteristics are similar to IndulimAT that was
used as reference. After mbdng with resordnol and formaldehyde
constituents,
the r e d showed that the optimum L: R: F mole ratio was1 :0.5:2 and the percentage of para formaldehyde was 1 . 5 O h of solid content.
The pot life of adhesive was 227 minutes, with 48.95% resin content, 3.71%
free formaldehyde, 1220 molecule weight, 1-16 specific gravity and 1 50°C
temperature of transition phase. The test on laminated wood indcated that
bonding strength of the product was 51.82
kg(cm2
(wet test) and 11 7.47kglcrn2 (dry test), The formaldehyde emission
was
about 0.014 ppm.Therefore, the synthesis of isolated lignin with the resorcinol and
formaldehyde produced LRF, a unique wood adhesive with good copolymer
characteristics and met bonding strength and formaldehyde emission
Saya menyatakn dengan sebenamya-benamya bahwa segala
pemyataan
&lam
disertasi saya yang berjudul: 'Sintesis dan Pencirian ResinLignin Resorsinol Formaldehida untuk Perelcat Kayu lamina* merupakan
gagasan atau
hasir
penelin diertasi saya sendin, dengan pembimbinganKomisi Pembimbing, kecuali yang dengan jelas dikrnjukkan rujukannya.
Disertasi ini belum pemah diajukan untuk mernperoleh
gelar
pada programsejenis di perguruan tinggi lain.
Semua
data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.Bogor, 14 Juli 2003
Nama : Adi Santoso
SINTESIS
DAN
PENCIRIAN
RESIN LIGNIN RESORSINOL
FORMALDEHIDA
UNTUK
PEREKAT
KAYU LAMINA
Dirtasi
Sebagai salah
satu
syarat untuk memperoleh gelar Do ktor padaProgram Studi llmu Pengetahuan Kehutanan
PROGRAM PASCASARTANA
IlYSTITUT
PERTANIAN
BOGOR
Judul Disertasi : Sintesis dan
Pencirian
Resin Lignin ResorsinolFormaldehida untuk Perekat Kayu Lamina
Nama ma hasiwa : Adi Santoso
N I M :
P
14600014 1 IPKMenyetujui
1 . Komisi Pembim bing :
(Prof. Dr. Ir. H. surdding ~uhendi, M.Sc) Ketu a
I I
(Dr. Ir. Suminar S. Achmadi) (Prof.
.
Yusuf Sudo Hadi, M.AgrjAnggota Anggota
2. Ketua rogram Studi IPK
R
3. DireMur Program PascasarjanaRIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal
5
Juti 1958 sebagai anak tunggal dari pasangan K. Prajitno dan Supiah. Pendidikan sarjana ditempuh di Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan AlamUnpad, Bandung, lulus pada tahun 1986. Pada tahun 1991, penulis
mendapat tugas belajar dari Departemen Kehutanan pada Progtam Studi t lmu Pengetahuan Kehutanan IPB Bogor dan menamatkannya pada
&hun
1994. Kesempatan untuk melanjutkan ke program doMor pada program studi dan perguruan tinggi yang sama diperoleh pada tahun 2000.Penulis bekerja sebagai Peneliti di Pusat Penelitian dan Pengem-
bangan Teknologi Hasil Hutan
sejak
tahun1M6.
Bidang
Penelitian yangrnenjadi tangg ung jawa b penulis adala h Pemanfaatan Hasil Hutan.
Selama mengikuti program S3, penulis menjdi anggota Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia, Himpunan Polimer Indonesia, Himpunan M ikrobio- logi Indonesia, dan Persatuan Sarjana Kehrrtanan Indonesia.
Karya ilmiah berjudul 'Daya Tahan Garis Rekat
LRF
pada Kayu Lamina Manii terhadap serangan Rayap Kayu Kering" telah disajikan pada Seminar Nasional V Masyarakat Peneliti k y u Indonesia(MAPEKI) di
-or
pada bulan Juli 2002. Dua buah artikel telah diterbitkan masing-masing dengan judul 'Penganrfi Komposisi PerekatLignin
Resorsinol Formaldehida terhadap Emisi Formaldehida dan S h t Fisis-Mekanis Kayu Lamina" padaJumal Teknologi Hasil Hutan, 14(2): 7-15,
2001
dan 'Pemanfaatan Lindidan Pengembivlgan Kehutanm,
3(2):
145-156, 2002. Artikel lain rnasing- masing berjudul 'fsutasi dan Karakterisasi Lignin dari Lindi Hitam untukBahan Perekat Kayu Kempa Dingin" akan diterbitkan p d a Majalah IPTEK,
ITS pada tahun 2004, dan Vengaruh Komposisi Resin dan Kadar AdKi
dalam Perekat Linin Resorsinol Formaldehida tehadap Keteguhan Rekat
Kayu Lamina Kernpas", akan diterbrtkan pada Buletin Penelilian Hasil Hutan
pada tahun 2004.
Karya-karya
ilmiah tersebut merupakan bagian dariPRAKATA
Penurts memanjatkan segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT dengan selesainya
karya ilmiah ini,
yang menrpakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi llmu Pengetahuan Kehutanan, Program Pascasarjana l n t i i Pertanian Bogor.Karya ilmiah yang berjudul 'Sintesis dan Pancirian Resin Lignin Resorsinol Fomatdehida untuk Perekat Kayu Lamina" ini dapat diselesaikan berkat hntuan dan sumbangan pemikiran dari berbagai pihak. Unkrk itu penulis menyatakan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, khuslanya
kepada
Prof. Dr. Ir. H. Surdiding Ruhendi, M.Sc selaku ketua komisi pembimbing, Dr. tr. Suminar S. Achmadi dan Prof.Dr.
Ir. H. Yusuf Sudo Hadi, M.Agr selaku anggota komisi pembimbing, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi HasilHutan yang tela h memberrkan kesempatan dan fasilis selama penulk
menjahni kuliah dan peneliian, dan selunrh rekan karyawan dan
karyawati di Pusat Penelitian dan Pangem-bangan Teknologi Hasil Hutan, seda para kerabat penulis atas dorongan moril dan materil yang dberikan.
Penulis berharap, agar semua yang disajikan ini d a p t rnemberikan
dasar bagi penelian lebih lanjut dan bermanfaat bagi perkembangan
keitmuan khususnya di bidang kehutanan.
Bogor, Juli 2003
DAFTAR
1st
Halaman
[image:183.612.42.506.40.781.2]DAFTAR TABE L
...
xiv...
DAFTAR GAMBAR xv...
DAFTAR LAMPIRAN...
.
.
xvii
I
.
PEN DAH U1
UAN ... 1... 1.1. Latar Belakang I 1.2. Tujuan Penelitran ... 4
II
.
TtNJAUAN PUSTAKA...
52.1. Lignin
...
5
2.1 . 1. Lignin dari Lindi Hitam Kraft
...
5...
2.A . 2. Aplikasi tigninsebagai
Perekat Kayu 10 ... 2.1 .3.
Perekat Kernpa Dingin Lignin Resorsinol Formaldehida 11 2.2. Kayu
Lamina...
1 4 2.3. Deskri pi Kayu Kern pas (Koompassia malaceensis Maing . )...
18... 2.4. Teknik Pencirian Lignin dan Kopolimernya -20 ... 2.4.1. Pencirian Unsur dan Gugus Fungsi 21 ... 2.4.2. Penentuan Disttibusi B o k t Molekul 22
...
2.4.3. Pencirian Kekristatan -24...
...
2.4.4. Pencirian Cara Termal....
-27
2.4.5. Pencirian Mikroskopis Penetrasi Koplimer LRF pada Kayu
...
Lamina -30 III.
ISOLASI DAN PENClRlAN LIGN1N DARl LtNDl HlTAM...
31xii
...
3.2. Bahan dan Metode 32
...
3.2.1. Bahan dan Alat
-32
3.2.2.
Metode
...
33...
3.3. Hasil dan Pembahasan 39
...
3.3.1. Ciri tindi Hitam 39
...
3.3.2. Ciri Kualitati t i n i n Isobt 40
...
3.3.3. Ciri Kuantitatif Lignin Isolat -43
...
3.4. Kesimpulan 51
IV
.
SlNTESlS DAN PENClRlAN KOPOLIMER...
UGNIN RESORSINOL FORMALOEHIDA
.
.
...
-52
4.1. Pendahuluan
...
52...
4.2. Bahan dan Metode 53
4.2.1. Bahan dan Alat
...
..
..
..
...
53 4.2.2. Metode...
54...
4.3. Hasil dan Pernbahasan 57
...
4.3.1. Ciri Kualitatif Kopolimer Lignin Resorsinol Farmaldehlda -57 4.3.2. Optimasi Kualitatif Ciri Komposisi Kopolimer Lignin
Resorsinol Formaldehida
...
.
.
.
.
...
4
4.3.3. Stfat Fisiskimia Resin Lignin Resorsinol Formatdehida...
70...
4.4. Kesirnpulan -74
V
.
PENGARUH KOMPOSiSI DAN KADAR ADITIF DAIAM PEREKAT11GNIN RESORSINOL FORMALDEHIDA TERHAOAP KUALITAS
...
KAYU LAMINA KEMPAS 75
...
5.1
.
Pendahu luan75
...
5.2. 8ahan dan Mebde
77
...
5.2.1
.
Bahan dan Alat77
...
...
5.3. Hasil dan Pembahasan -84
5.3.1. Optimasi Komposisi Resin dan Penggunaan Aditif ... 84
5.3.2. Kinerja Perekat Lignin Resominot
Formaldehida
...
94VI
.
PEMBAHASAN UMUM...
.
.
...
1086
.
1 . Ciri Lig nin tsolat sebagai Bahan Baku Perekat Kayu ... 108...
6.2. Pencirian Kopolimer Lignin Resorsinol Fomatdehida 109 6.3. Ciri Komposisi Aplikatif Perekat Lignin Resorsinol
...
Formaldehida 111
6.4. Kinerja Perekat Linin Resorsinol Formalde hida ... 113
...
VII
.
KESIMPULAN DAN SARAN 116...
7.1. Kesimpulan 116
...
7.2. Saran 117
...
OAFTAR TABEL
Ta be1 Halaman
3. I. Pita serapan spektrometer infmmerah lignin isolat 1
dad iindi hitam (cm- )
...
..403.2. Ciri kuantitatif lignin isolat
...
44 4. f.
Komposisi resin lignin resorsinol formawe hida (LRF), dalam mo1...
55 4.2. Pita serapan spektrorneter inframerahreaktan,
kopdlimer LRF,1
dan perekat PRF (cm- )
...
.
.
...
-584.3. Derajat kekristalan (%)
koptimer
lignin resorsinol formaldeh rdapada berbagai komposisi ... .66
4.4. Suhu fa- transisi pelelehan (OC) kopolimer lignin
resorsinol formaldehida pada krbagai kornpsisi
...
..684.5. lkhtisar hasil pengujian sifat fisis-kimia resin lignin resarsinol
...
formaldehida. 77
5.1. Komposisi Resin Lignin Resorsinol Formaldehida (LRF) ... ..80
5.2. Derajat kekristalan resin
LRF
pada komposisi optimumdengan berbagai kadar aditif
...
.
.
... .86 5.3. Suhu fase transisi pelelehan resin LRF pada komposisi optimum .. .885.4. Sidik ragam kadar resin padat dan waktu tergetatin LRF.. ... .90
5.5. Sidik ragam
kadar formaldehida bebas
LRF...
93
5.6. Nilai
. .
ntaan keteguhan geser tekan kayu lamina kempas (kg/crn2),...
UJI kering -95
DAFTAR GAMBAR
Garnbar Ha faman
2.1. Stnrkhrr lignin Kraft (8orregarad 2001 )
...
62.2. Unit fenil propanoid lignin ... 7
...
2.3. Reaksi lignin dengan alkali {Hon 1 998) 8 2.4. Perkiraan reaksi pembentukan lignin formaldehida. pada suhu 80% (Landucci 1981dsdam
Hemingway...
dan Conner t 988) 9...
2.5. Tahapan proses pernbuatan kayu lamina 15 2.6. StruMur kristal-amorf polimer. (a) mewakili daemh berkristal dan (b) m ~ k i l i daerah arnorf (Cowd 1991)...
242.7. (a) interfemnsi membangun. (b) interferensi merusak
...
(Cowd 1991 ) 25...
2.8. Skema pemantulan sinar-X oleh bidang netral (Cowd 1991) 26...
2.9. Bagan kristalit (a) tak terarah. (b) terara h -27...
2.1 0 . Cara menaksir plot DTA (Surdia 1 994) 29...
3.1. Transmitans spektrum inframerah lignin isolat dan indulin-AT 40 3.2. Difraktogram lignin isolat dan indulin-AT...
423.3. Termogram trrtnsisi fase Iignin isoiat dan indulin-AT
...
434.1. Spektrum inframerah lignin reaktan bahan resin LRF
...
594.2. Spektrum inframerah kopotimer LRF dan resin PRF
...
594.6. Temogmrn lignin. lignin formaldehida. dan lignin resorsinol
...
formaldehida
63
4.7. Spsktnrm inframerah kopolimer lignin resorsinol formaldehida ... 65 4.8. Difraktogram kopolimer LRF pada berbagai komposisi
...
65 4.9. Termogram kopolimer lignin resorsinol fonnaldehida...
89...
5.1 . Contoh uji ketegu han geser tekan 81
...
5.2. Spemrn inframerah kopolimer lignin resorsinol formaldehida 85
...
5.3. Dim ktograrn perekat LRF dengan berbagai kadar aditif 86 5.4. Tennogram perekat LRF dengan berbagai kadar aditif
...
87...
5.5. Kadar resin padat dalam LRF 89
...
5.6. WaMu tergelatin LRF -89...
5.7. Formaldehida bebas LRF 92
5.8. Hubungan antara kadar aditif dengan formaldehida
...
bebas 93
5.9. Emisi formaldehida kayu lamina. masa kern pa 8 jam
...
100...
5.10. Emisi formaldehida kayu lamina. masa kempa 5 jam 100
5.1 1
.
Hubungan antara kadar aditif dengan emisi formaldehidakayu lamina. masa kernpa 8 jam
...
103 5.12. Hubungan antara kadar aditif dengan emisi formaldehida...
kayu lamina, masa kempa 15 jam 104
5.13. Penampang linkng kayu lamina kempas
DAFTAR LAMPlRAN
Lampiran Halarnan
1. Ciri kuantitatif iignin isolat asal lindi hitam
...
I252.
Kadar resin padat lignin resorsinol formaldehida... . .. . .. . .. .
...
. .. . . .. .
.1
3. Waktu tergelatin resin lignin resorsinol formaldehida
pada 25
OC
(menit)... . .. . .. . .
. . .. . . .. .
.
.
.
. .
.. . . ..
.
,. . .. . .. . .. .
..
...
.. . ..
, , , ,.
, ,.
IZ
5 . Uji beda Waktu Tergeiatin (menit)
...
..... ...
...
.... ... ....
1286. Fomaldehlda bebas ( x 10%) resin lignin resorsinol
fomaldehida
. .. . .. .
..
. .. . .
..
. ...
... .. . . .. .. .. .
..
. .. ...
. . .. . ..
,..
, ..
,.
.. . . .. . .
..
. , . . -1297.
Uji beda kadar fonnaldehida bebas (%) . .. ... . .. . .. .
...
. . ..
. .. .. . .. . .. . .
..
. .. .I308. Keteguhan geser tekan kayu lamina kempas
(masa kempa 8
jam)..
... . .
...
. ...
.. ...
.
..
. .. . . .. . .. . .. .
..
. . .. . .. . .
...
. ....
. . .
..
1319. Vji beda keteguhan geser tekan kayu lamina kernpas (kglcm2),
uji kering .
..
. .. . .. . .. . .
..
.
. . .. . .
..
. . ..
. .. . .
. ...
. . .. . .
.. .
-133 1 0. Uji M aketeguhan
geser tekan kayu lamina kern pas2 a -
(kglcm ), UJI
bsah
...
1351 1 . Emisi formaMehida (ppm) kayu lamina
kempas
.... . .
..
. . .. . . ..
,137 12. Uji beda ernisi formaldehida kayu lamina kempas (ppm). ...
... 138 ? 3.Penampang longitudinal
(a1 dan a2) dan penam pangtransversal (bl dan
b)
garis rekat kopolimer LRFpada kayu lamina kempas
...
14014. Kedalarnan penetrasi dan ketebalan garis rekat kopolimer
L
PENDAHULUAN1 .I. Latar Belakang
Perekat merupakan salah satu bahan utama yang amat penting
dalam industri pengolahan
kayu,
khususnya kayu kornposit. Dari totalbiaya produksi kayu yang dibuat dalam berbagai bentuk dan jenis kayu
kornposit, lebih dari 32% adalah biaya perekat (Sellers
2001).Sampai saat ini, sebagian besar perekat yang diproduksi di
Indonesia adalah perelcat sintetik yang terdiri atas urea formaldehida
(80%), fend formaldehida (1 0%) dan melamin formaldehida (1 0%), p n g
peruntukannya memenuhi kebutuhan industri kayu lapis, papan partikel,
dan venir lamina. Sementara untuk produksi kayu pertukangan (wood
working)
untuk keperluan struktural ataubangunan
dan perkapatan masihmenggunakan perekat irnpor, antara lain dari Belgia dan Jepang, yaitu
perekat dingin tipe WBP
dad jenis
fend resorsinol formaldehida (phenolresorcinol
hmajdehyde,
PRF) dan resorsinol formaldehida(resorcinol
formaldehyde,
RF). Sesungguhnya Indonesia bisa membuat perekatserupa bila ditinjau dari potensi bahan baku fenolik ysng dimiliki, y a k dari
larutan sisa pemasak serpih kayu dari pabrik pulp.
tarutan sisa pemasak serpih kayu dari pabrik pulp dengan proses
kimia sulfat,
secara
teknis disebut lindi hitarn kraft(kt&
black liquor).Larutan ini sebagian besar mengandung lignin, dan sisanya terdiri atas
asam format,
asam
asetat, zat ekslraktif,dan kornponen lain.
Beberapa hasil penehtian terdahulu mengungkapkan bahwa lignin
Lewis dan
L a m
1985). Sebagai bahan rnentah, penggunaan lignin madh sangat terbatas, padahal potensiyang
didapat dari Indi hitam padapabrik pulp di lndonesia cukup besar. Oengan asumsi produksi pulp di Indonesia pada tahun 1999
adalah 4,9 juta
ton (Ibnusantoso 2000), maka dapat diperoleh lignin 0,4-1,1 juta ton.Berkenaan dengan aplikasi perekat da tam bidang industri peng* lahan kayu, lignin dari lindi
hitam
bila dikopolimerisasi dengan resorsinol dan formaldehida akan mernbentuk lignin resorsinol formaldehida (LRF),yang merupakan
perekat kempa dinginseperti
halnya perekat RF dan PRF( P i n i
1994).Perekat
lignin jenis ini bisa dipakai untuk membuat kayukomposit untuk keperluan struktural, seperti papan atau balok lamina. Bila diasumsikan bahwa untuk setiap total formula perekat dibutuhkan 20%
lignin, maka dari lignin yang diperoleh sebanyak 0,4-1,1
juta
ton akandapat diproduksi perekat sebesar 2,1-5,7
juta
ton.Helsil penelitian menunjukkan bahwa produksi kayu pertukangan
Indonesia untuk tahun 1 999 tercatat sebanya k 842.5 ribu m3 (Djsjaredja
dan
Hidayat
2001) atau 547,6 ribu ton (dengan asumsi bobot jenisrata-
rata 0,65)
dengan
nilai US $.25f ,31 juta. Bila diasumsikan bahwa setiapproduk kayu tersebut mernerlukan perekat sebanyak SO%, maka untuk memproduksi kayu pertukangan sebanya k itu diperlukan perekat 54,8 ribu
ton. Dengan demikian dapat diperkirakan bahwa lignin dari lindi hitam
ini
bisa mensubstitusi bahan baku untuk perekat berbasis fenofik, khususnyaRF dan PRF secara signifikan, dengan harga yang kbih murah karena
Upaya pembuatan perekat LRf dalam skala laboratorium telah
dilakukan, yaitu dengan mereaksikan lignin (1 mol), resorsinol (0,l-0,4
mol), dan formatdehida (2 mol) lalu rnenmplikasikan resin yang diperoleh
pada kayu lamina sengon (Paraserianthes falcataria
(L)
Nie tsen), kta pikualitas keteguhan rekatnya masih
belum
memenuhi persyarater n yangdiinginkan (Ruhendi 1999), sementara hasil penelitian
Santoao
et al.(2001 ) rnenunjukkan bahwa kayu lamina manii (Mesopsis
eminii
Engl.)yang direkat dengan perekat sejenis dengan kadar resorsinol sekiir 0,7-
0,9
rnol,
aman dalam ha1 ernisi formaldehidanya. Kedua penelitian di atastidak mengemukakan ciri dari tignin isolat yang digunakan, padahal
pernahaman yang lebih luas dan mendalam tentang ciri lignin yang
digunakan itu amat penting agar pemanfaatan kembali lignin sesuai
dengan fungsinya dapat lebih
ditingkatkan.
Bertolak pada kedua hasil penelian di atas, maka selanjutnya
dilakukan penelitian sintesis dan pencirian resin lignin resorsinol
formaldehida untuk perekat kayu lamina, yang meliputi spesifiknsi isolat
lignin kraft yang berasal dari lindi hitam sebagai bahan substitusi perekat
kayu lamina, menentukan perlakuan untuk memperoleh perekat berbahan
dasar lignin p n g memenuhi syarat untuk penggunaan industri pengolahan
kayu struktural sepeiti kayu lamina, dan mengkaji kinerja perekat lignin
yang diperoleh dalam aplikasinya pada papan lamina kayu kernpas
19. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan menetapkan ciri isolat lignin dan menen-
tukan
perlakuan
untuk rnendapatkan komposisi optimum perekat ber-bahan dasar lignin, serta mempetajari kinerjanya
yang
sesuai untukproduk kayu lamina.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dlakukan 3 tahap kegiatan
penelitian yang terdiri atas (a) isolasi dan pencirian lignin dari lindi hitam,
(b) sintesis dan pencirian kopolimer lignin resorsinol formaldehida, dan (c)
pengaruh komposisi dan kadar aditif dalam perekat lignin resorsinol
formaldehida terhadap mutu kayu lamina kempas.
1.3. Hipotesis
lignin memiliki struktur dan reaksi kimia tertentu yang apabila
diperla kukan melatui proses kopolimerisasi dapat dibuat sebsgai bahan
perekat kayu lamina. Kualitas perelrat kayu lamina yang dibuat dari lignin
itu diduga dipengaruhi oleh kornposisi bahan
baku,
kadar bahan aditif danwaktu pengempaan yang diterapkan.
1 A.
Kegunaan
PenelitianHasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai
masukan bagi kalangan induslri perekat dan industri pengolahan kayu
dalam upaya peningkatan diversifikasi produk guna rnenghasilkan produk
II. TlNJAUAN PUSTAKA
2.1.
Lignin
2.1 .I. Lignin dari Lindi Hitam Kraff
Lindi hitam (black Iquor) mew pakan larutan sisa pemasak serpih kayu
yang berasal dari limbah pabrik pulp dengan proses kimia
sulfat,
mengan- dung krbagai komponen kimia dengan struMur dan susunan yang krbeda.Pada dasamya lindi hitam ini dapat dikelornpokkan menjadi
t i a
bagian, yaituproduk-produk degradasi karbohidrat, resin, dan lignin.
Lignin yang diperoleh dari lindi hitam proses kraft dengan bagan
struktur sepetti tercantum dalam a m b a r 2.1, secara teknis disebut Iignin kraff. Kornposisi komgonen kimian ya beragam bergantung pada spesies kayu
dan kondisi pemasakann ya. Untuk mendapatkan lignin dari tind i hitam, bisa
dengan
cam
pengendapan benhang (Kim etel.
1987).Lignin yang diperoleh dengan teknik isolasi tersebut adalah lignin yang
bobot molekulnya masih rendah atau derajat polimerisasinya rendah. Namun
demikian, menu rut Gillespie (1985) lignin ini adalah yang paling reaktif dalam
ha1 reaMifitas dengan fomaldehida bila dibandingkan dengan lignin
yang
diperaleh dari jenis lain seperti lwnin sulfit, lignin klason, atau lignin modifrkasi
(sulfometilasi ), sehingga memiliki potensi untuk bisa dimanfaatkan setmgai
Gambar 2.1 Sbktur lignin Kraft (Borregaard 2001 )
Sehin lignin yang merupakan komponen terbesar y ang terdapat pada
lindi hitarn, berbagai jenis produk k h a n kirnia dapat pula dihasilkan dari
isolasi dan pemisahan komponen kimia yang terdapat dalam larutan sisa
pemasak ini, di antaranya lignosulfonat, gula,
asam
atdonat, etil alkohol, protein, asam asetat, butanol, dan asam laktat.Lignin adaiah polimer yang terbentuk dari monomer-monomer fenif
propana
(Cg),
yang terikat satu sama lain melalui ikatan eter dan ikatankarbon ke karbon seperti halnya
ikatan
karbn-oksigen. Baik lignin alamimaupun lignin dari lindi hitam
bersifat
amoff dan mempakan senyawaMenurut struMur penyusunnya, lignin
dapat
dibagi ke dalam duakelompok, yaitu lignin guaiasil
dan
lignin guaiasil4iringil.(1). Lignin guaiasil, ialah lignin
yang
terdapt pada hampir semua kayukonifer yang sebagian besar rnerupakan produk polimerisasi dari
koniferil alkohol.
(2). l g n i n guaiasil-siringil, ialah lignin khas kayu daun lebar yang
merupakan produk polimerisasi dari koniferil alkohol dan
sinapil
alkohol dengan nisbah krvariasi dari 2: 1 sampai 4:l.
Pizzi (1994) mengasumsikan bahw stnrktur lignin terbentuk dari p-
hidroksisinamil alkohol melalui perangkai oksidatif yang teroksidasi oleh
hidrogen peroksida dan peroksidase mernbentuk radikal fenoksi. EleMron tak
berpasangan dalam radikal fenoksi terdelokalisasi dan bereaksi pada
tiga
[image:196.628.47.527.14.801.2]tempat radikal yang berbeda (Gambar 2.2).
Gambar 22. Unitfenil propanoid lignbr:
R,R2 = H, OCHj, R3 = H, CHa CH2
ateu I dan
(8
iMan yaw mungldn pada unit-unit fenil propanoid yangMn.
Lignin pada umumnya termasuk isolat lignin dad lindi hitam, rnerniliki
tiga
gugus
fungsi, yaitu gugus karbonil, hidmksienolik, dan hidroksilbenzilik.hidroksifenolik berpean penting dalam reaksi yang menggunakan katalis
alkali terutama dalam pemanfaatan lig nin sebagai bahan baku perekat untuk
kayu lapis melalui reaksi hidroksimetilasi (Piui 1983. Gillespie 1 985, dan
S a n t ~ et al. 1985) maupun kopolimeri~si dengan fend (Santoso et al.,
2001). Di lain pihak. Hon (1 996) mengutarakan bahwa reaksi lignin dalam
kondisi basa akan rnenghasdkan produk utama yang terdiri
abs
senyawa- [image:197.612.43.529.29.735.2]senyawa epoksi (1 01, difenilmetana (1 2-1 3 ) , a-eter karboksilat (1 41, dan unit terkondensasi (1 5) (Gambar 2.3).
L i n i n juga bereaksi dengan fomaldehida dan dapat krikatan silang dengannya,
dalam
cam y ang sama dengan resin-resin sintetik polifenolik (Gambar 2.4).Gambar 2.4. Perkiraan reaksi pembentukm lignh formaldehida, pada suhu 80% (Landwci 1981 dalam Herningway et 81.1988)
Gillespie (1985) d&m Hemingway
et
a). (1988) menyatakan bahwa isolat lignin dari lindi hitarn mempunyai reaMivitas yang baik dengan formal- dehida, karena setiap 0,5 mol formaldehida dapat breaksi dengan 1 mot lrgnin (dengan asumsi b b o t molekul 1 rnol lignin s e k a r 180 gram, yang menrpakan bobot rataan dari unit fenil propana). Proses hid roksirnetilasi lignin yang dilakukan dengancam
mmenambahkan formaldehida, air, trietilena glikol, NaOH dan asam asetat glasial maisulat lignin, serta menggunakan katalis asam sambil diaduksecara
mekanis pada pH sekitar 5,5 dan suhuruangan, akan menghasifkan perekat kayu yang memiliki kekuatan rekat yang
2.1 2. Apllkasi Lignin sebagai Perekat
Kayu
Lignin sebagai limbah yang dihasilkan dari pembuatan puip telah digunakan sebagai bahan perekat
sejak
dikenal pemasakankayu
dengan proses sulfit. Pemanfaatan lignin dari lindi hitarn didasari untuk mengurangi kebergantungan terhadap kebutuhan perekat sintetis sebagai hasil olahan asal minyak bumi yang merupakan sumber daya t'lak terbrukan, me-ng
urang i pencemaran lingkungan dan menekan biaya perekat (Nimz 1983dalam Pizzi 1994).
Berdasarkan strukturnya yang merupakan polifenol, lignin sebagai perekat mirip dengan resin fend formaklehida (phenol fomaMehybe, PF). Hal ini terutama secara nyata berlaku bagi lignin alam datam kayu, sernenbra
lignin teknis (lignosulfonat dan lindi hitam) haws diberi taut silang guna mengubahnya ke dalarn bentuk resin
yang
tidak larut. Namun reaksi kondensasi dalam tignindengan
pemanasan atauasam
mineral tidak seefektif dalarn resin PF diwbabkan oleh tiga hal,(1)
.
Hanya terdapat 0,5 posisi orto b b a s (orto padagugus
fenolik) per unitG;
posisi 6 dan 2 kurang reaktif.(2).
Kurangnya satu bnzil alkohol atau gugus eter perunit
Cs
dalam lignin, sementara dalam resin PF rnencapai 3 gugus rnetilol yang dapat dimasuldcan ke dalam satu cincin fenalik.(3) . Inti aromatik dalam lignin amat
kurang reaktif
daripada fenol terhadapyang ekuivalen dengan metoksil daripada gugus hidroksil pada cincin-cincin aromatk lignin.
Selain itu, menurut Hon (1996) energi aktivasi dari hidroksimetilasi lignin (15 kkal) lebih rendah daripada reaksi fenolik sederhana (24 kkal). Dengan atasan-alasan tersebut, maka lignin teknis tidak dapat bertaut silang secara efektif
seperti
resin PF. Untuk aplikasinya diperlukan suhu kempa yang tinggi dengan waku pemanasan yang lebih lama atau denganmenggunakan konsentmsi asam yaw lebih pekat.
Sutitnya
upaya pembuatan lignin sebagai bahan perekat t e r n s e ttelah mendorong pemakaian ll~nin ini sebatas
sebagai
campuran bahan perekat, dengan maksud untuk menghemat pemakaian perekat utama. Hal ini tercermin dari beberapa hasil penelitian, yang antara lain telah diungkapkan olehFalkehag
(1975), Pizzi (1983),
Syafii (1999),
Sellers (2001 ), lskandardan Sanbso (2001).
Meski
demjkian, tidak terutup kemungkinan bahw Vignindapat
pula dikopoiimerisasi dewan fenol atau resorsinol dan formaldehida sehingga rnernbentuk resin lignin fenot formaldehida (iignin phenol fmerldehyde, LPF) (Santoso et al- X)Ola), atau lignin resorsinot formaldehida (LRF) ( P h i 1994, Ru hendi1999
; Santow et ai. 2001 b).