• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Laser Nd:Yag Q-Smart 850 Dan Aplikasi Pld

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakteristik Laser Nd:Yag Q-Smart 850 Dan Aplikasi Pld"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN A DATA PERCOBAAN

1. Data Hasil Lapisan Film Tipis Teknik PLD

Panjang

Gelombang Substrat Energi Plat Tekanan Waktu

(2)

LAMPIRAN B

GAMBARAN PERCOBAAN

(3)

Gambar 2. Rangkaian Percobaan Pengamatan Berkas Laser Sinar Laser Pulsa Nd:YAG Q-Smart 850

(4)
(5)

DAFTAR PUSTAKA

Adnyana ,I Gusti Agung Putra ,Dkk . 2007 . Pengaruh Ketebalan Lapisan Penyangga

Gan Terhadap Struktur Kristal Dan Sifat Optik Film Tipis Gan Ditumbuhkan Dengan Metode Pulsed Laser Deposition . Bali . LIPI

Apsari, Retna, Noriah Bidik Dkk.2011. Karakteristik Sifat Fisik dari Enamel Gigi

Manusia Akibat Paparan Laser Nd:YAG Berbasis system Laser Specle

Imaging. Jbp.2:9-104

Hanim, Aisyah.2004.Laser Karbondioksida:Aplikasinya dalam Terapi Penyakit

Jaringan Lunak Mulut.USU

Kane, Joseph W. Sternheim. 1088. FISIKA. Edisi Ketiga. John Wiley & Sons.

Kimmelma, Ossi . 2009 . Passively Q-Switched Nd:Yag Lasers and Their

Use In Uv Light Generation. Doctoral Dissertation . Helsinki University of Technology.

Meyer, Jurgen R. and Arendt .1995. Introduction to Classical and Modern Optics.

Pacific University

Mustofa, Salim. 2007. Rekayasa Bahan Partikel Nano Karbon Untuk Aplikasi Piranti

Energy Dan Sensor. Iptek Nuklir: Bunga Rampai Presentasi Ilmiah Jabatan

Peneliti. Tanggerang. ISSN 2087-8079.1:425-445.

Rancmanto, Arif.2012. Sinar Pengukur Panjang Fokus Lensa Cekung Berbasis

Mikrokontroler. UI.Depok. 5:11-16

Satoto. Dwi. Dkk.2007. Studi Interferometer Fabry-Perot untuk Pengukuran Panjang

(6)

Siegmen, Anthony E. 1986 . Laser.Mill Valley, California. University Science Books.

Sukirman, E, dkk. 2002. Sintesis Film Tipis Superkonduktor Mgb2 Dengan Teknik

Pulsed Laser Deposition. Jakarta .LIPI.

Suliyanti,Maria M . 2010 . Aplikasi Laser Dalam Analisa Unsur Dengan Teknik

Pembangkitan Plasma Dan Metode Pelapisan . Jakarta . LIPI

Suliyanti,Maria M . 2013. Pembuatan Laser Karbon Dioksida Pulsa.Lipi.Jakarta

Barat.377:75-80

Suryanto, Ir. Hery . 2001. Laporan Riset Unggulan Terpadu VIII. Jakarta. Dewan

Riset Nasional

Svelto, Orazio. 2010. Priciples of Laser. Springer New York Dordrecht Heidelberg

London.

Wetter, N.U.2000. ICS Lectures on Industrial Application of Lasers. UNIDO

Young,M. 1997. Optics and Lasers Including Fibers and Optical Waveguides . Third

(7)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.7 Tempat dan Waktu Penelitian

3.7.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratoruim Laser Pusat Penelitian Fisika

(PPF) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Serpong Tanggerang Selatan, Banten.

3.7.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2014/2015.

3.8Perangkat dan Prosedur Pengamatan Spektrum Panjang Gelombag Sinar Laser

3.8.1 Perangkat Pengamatan Spektrum Panjang Gelombang Sinar Laser 1. Cermin

Cermin yang digunakan adalah cermin datar yang berfungsi untuk

memantulkan cahaya laser.

2. Spektrometer HR2000

Spectrometer HR2000 merupakan alat optik yang berfungsi sebagai

mengolah spectrum cahaya laser yang ditangkap oleh fiber optik dan

mengukur panjang gelombang cahaya laser secara spesifik adalah panjang

(8)

Gambar 3.1 Spektrometer HR 2000 Ocean Optic

3. Lensa Pemfokus

Lensa pemfokus berfungsi untuk memfokuskan sinar laser sehingga

diperoleh densitas energy laser tersebut. Pada penelitian lensa pemfokus

dipasang beberapa cm didepan fiber optic sesuai dengan titik fokusnya.

4. Software

Software yang dipakai dalam penelitian adalah Ocean Optics Inc. untuk mengukur spectrum cahaya laser atau panjang gelombang laser.

3.8.2 Prosedur Pengamatan Spektrum Sinar Laser

Laser yang digunakan dalam karakterisasi ini adalah laser pulsa Nd-YAG

Q-smart 850 . Skema rangkaian pengamatan panjang gelombang laser dapat dilihat pada

diagram blok berikut :

Gambar 3.2 . Diagram blok pengamatan panjang gelombang laser pulsa

Nd-YAG Q-smart 850

Proses pengamatan dimulai dengan set up laser dan pengoprasian laser.

Pengamatan spektrum panjang gelombang menggunakan alat HR2000 High

Resolution Spectrometer Ocean Optics yang merupakan alat untuk mengukur panjang gelombang beserta intensitasnya. Cahaya laser Nd-YAG yang keluar akan dipantulkan

(9)

oleh cermin. Cermin yang digunakan digunakan adalah cermin datar. Pantulan cahaya

dari cermin akan menuju ke lensa pemfokus yang akan membuat cahaya laser agar

diterima fiber optik dengan baik dan tepat mengenai fiber optik. Selanjutnya, berkas

sinar yang ditangkap oleh fiber optik ditransmisikan ke spectrometer HR 2000

kemudian dikonversikan ke dalam berupa grafik besar intensitas yang dihasilkan

dengan panjang gelombang laser dan diperoleh spectrum panjang gelombang laser

tersebut. Yang diamati adalah panjang gelombang 532 nm dengan jarak lensa focus

terhadap sensor cahaya fiber optik yaitu 20 cm.

3.9Perangkat dan Prosedur Pengamatan Beam Profiler Sinar Laser

3.9.1 Perangkat Pengamatan Spektrum Beam Profiler Sinar Laser 1. CCD

CCD kepanjangan dari Charge Coupled Device merupakan sensor

cahaya yang digunakan untuk merekam berkas sinar yang dipancarkan oleh

laser. Tujuannya untuk mendapatkan hasil gambar dari sinar laser yang akan

ditransmisikan ke PC. Jenis CCD yang digunakan adalah LBA-FW-FX33 Fire

Wire Camera System (Camera and Software included) dengan spesifikasi alat sebagai berikut :

1. Max beam size : 4,7 mm – 0,6 mm

2. Saturation intensity : 1,0 uW/cm2 3. Pixal spacing : 7,4 um x 7,4 um 4. Spectral response : 350 nm – 110 nm

: 193 nm – 360 nm dengan UV

Image converter

5. PC interface : IEEE 1394 Firewire

(10)

2. Personal Computer (PC)

Komputer digunakan untuk menampilkan berkas laser yang telah

ditransmisikan melalui program software Laser Beam Analyzers yang telah

diinstalasi pada komputer.

3. Filter

Filter merupakan bagian dari CCD, berfungsi untuk mengurangi

intensitas sinar laser. filter atau juga disebut ND (Neutral Density Attenuators).

Filter dipasangkan pada ujung CCD yang terdiri dari 3 jenis filter yakni filter

berwarna merah, hitam dan hijau. Tujuan pemasangan filter pada CCD adalah

menurunkan/mengurangi intensitas cahaya yang dihasilkan sinar laser agar

tidak merusak CCD dan filter ini dirancang tidak mempengaruhi laser. Filter

merah dilambangkan ND1 dengan transmisi cahaya 10%, filter hitam

dilambangkan ND2 dengan transmisi cahaya ND2 dengan transmisi cahaya

1%, dan filter hijau dilambangkan ND3 dengan transmisi cahaya ND3 dengan

transmisi cahaya 0,1% kualitas dari sinar laser dan tidak menimbulkan efek

antar muka.

Gambar 3.3 Filter

3.3.2 Prosedur Pengamatan Beam Profil Sinar Laser

Pengamatan bentuk beam profile laser Nd-YAG menggunakan alat Laser Beam

(11)

PC (computer) dan kamera CCD yang memiliki 3 jenis filter yaitu filter merah, hijau

dan hitam. Berikut diagram blok pengamatan beam profile :

Gambar 3.4 Diagram blog pengamatan beam profilex sinar laser

Yang dilakukan pertama adalah penyesuaian jenis filter terhadap sinar laser yang

akan difilter menuju ke CCD. Dengan mencocokkan sinar laser dengan jenis filter

dengan melihat tampilan berkas laser yang bagus ditampilkan pada PC. Berkas sinar

laser pulsa Nd-YAG pertama di-filter oleh filter yang dipasang pada ujung CCD. Dan

CCD dengan kabel USB yang terhubung ke PC dan memakai software SpectralLine

Database Searching yang telah di-instal untuk membaca hasil pencintraan dari CCD tersebut. Setelah gambar berkas laser telah tampil pada PC, dilakukan variasi jarak

antara filter laser dengan sumber laser kemudian dilanjutkan pengambilan data gambar

berupa diameter (radius) berkas dan divergensinya.

3.4 Perangkat dan Prosedur Pengukuran Energi Laser

3.4.1 Perangkat Pengukuran Energi Laser 1. Laser Nd-YAG q-smart 850

Laser ini sebagai sumber energy yang akan dikontrol keluarnya

cahaya laser dengan variasi waktu tunda keluarnya laser pulsa atau disebut

q-switch delay.

2. Energy Meter Coherent

Power meter merupakan alat pengukur besar energy cahaya laser

beserta perangkatnya yaitu sensor MaxBlack power meter tersebut. berikut

spesifikasinya adalah :

1. Energy range : 1.5 mJ to 3Ja

2. Noise Equivalent Energy : <50 μJ

3. Wavelength Range : 0.266 μm to 2.1 μm

Power Supply Personal

Computer (PC)

(12)

4. Max beam Size : 35mm

3.4.2 Prosedur Pengukuran Energi Laser

Energy laser diukur menggunakan energy meter coherent dari MaxBlack Energy

Max Sensor terdiri dari enery meter itu sendiri dan sensor cahayanya. Pengukuran energy laser Nd-YAG yang dilakukan adalah untuk 2 panjang gelombang 532 nm dan

1064 nm. Berikut diagram blok pengukurannya :

Gambar 3.5 Diagram blog pengukuran energy sinar Laser

Pengukuran energy dilakukan sebanyak 3 kali dengan jarak 50 cm antara laser

Nd-YAG dengan sensor cahaya. Setelah laser Nd-YAG aktif, langkah pertama ialah

set alat agar cahaya laser Nd-YAG ditangkap oleh sensor cahaya dengan menggunakan energy terendah terlebih dahulu. Lalu dioperasikan laser Nd-YAG

untuk mengambil energinya dengan variasi waktu tunda atau q-switch delay.

Selanjutnya proses pengolahan data berupa numeric dan grafik akan dianalisa

secara kuantitatif hingga diperoleh suatu kesimpulan. Juga data akan diolah dengan

menentukan besar standar deviasi beserta grafiknya untuk melihat besarnya

penyimpangan energy yang dihasilkan oleh masing – masing panjang gelombang, dan

berikut rumus standard deviasinya ialah sebagai berikut :

�=���

2(��)2

� −1

Dimana :

S : Besar standard deviasi

P : Energy (mJ)

N : banyaknya pengukuran

Laser Nd-YAG Energy Meter

Coherent

(13)

3.5 Perangkat dan Prosedur Pembuatan Lapisan Tipis dengan teknik Pulsed Laser Deposition (PLD)

3.5.1 Perangkat Pembuatan Lapisan Tipis dengan teknik Pulsa Laser Deposition (PLD)

1. Chamber

Chamber adalah ruang vakum tempat terjadinya proses pelapisan.

Desain ataupun system yang berada dalam ruang vakum ini sangat

menentukan sekali hasil pelapisan. Chamber ini terbuat dari kaca pada

kedua dindingnya untuk pengamatan secara visual atau mengamati plasma

dan pengambilan spectrum material plasma, serta window yang berbentuk

bulat dan terdapat katup aliran gas atau udara masuk dan katup aliran gas

atau udara keluar yang berfungsi untuk memvakumkan ruang chamber dari

udara. Ukuran chamber 9 cm x 9 cm x 12 cm.

Gambar 3.6 Chamber (9cm x 9cm x 12cm)

2. Selang

Selang digunakan tempat aliran gas atau udaram masuk maupun

keluar. Jenis selang yang digunakan adalah Festo PUN-6x1 Pneumatik Li

(14)

3. Micrometer sekrup dan Penggaris

Digunakan sebagai pengukur panjang, micrometer sekrup sebagai

pengukur substrat AL dan Silicon wafer yang diharapkan dan penggaris

berfungsi mengukur diameter plasma didalam chamber.

4. Pirani Meter Diavac Limited PT-9P

Meter Digital Diavac Limited PT-9P berfungsi untuk mengukur

tekanan gas dalam chamber.

Gambar 3.7 Pirani Meter Diavac Limited PT-9P

5. Pompa Vakum ULVAC GLD-136C

Generator ULVAC GLD-136C mengatur masuk dan keluarnya udara

dari chamber. Generator ini terhubung ke chamber melalui 2 selang panjang

yang berfungsi menyedot udara dari chamber ketika ingin memvakumkan

chamber dan sebagai jalur masuknya udara saat chamber kembali dalam

(15)

Gambar 3.8 Pompa Vakum ULVAC GLD-136C

6. SEM (Scanning Electron Microscopy)

SEM berfungsi untuk mengamati sampel dengan perbesaran sampai 3500

kali dan dapat melihat persebaran substrat nantinya pada plat yang telah

dilapisi.

7. Stopwatch

Stopwatch sebagai penghitung waktu tembakkan laser menuju substrat.

8. Lensa Pemfokus

Lensa pemfokus yang mempunyai titik fokus 10 cm terhadap target sinar.

3.5.2 Prosedur Pembuatan Lapisan Tipis dengan teknik Pulsa Laser Deposition (PLD)

Pada penelitian teknik PLD ini terdiri dari system laser Nd-YAG dan system

ruang vakum menggunakan laser pulsa Nd-YAG dengan 2 panjang gelombang (λ)

yang berbeda yaitu 1064 nm dan 532 nm yang dioperasikan pada mode Q-Switch

(frekuensi 10Hz) , dengan energi yang diatur pada 12 mJ, 15mJ, dan 45 mJ. Penelitian

dilakukan dimulai dengan set up alat, mengatur titik focus dan penembakan dalam

waktu 10 menit.

Persiapan bahan substrat dan target dikerjakan terlebih dahulu. Substrat Al di

(16)

spek dengan luas 1,5 cm x 3 cm sebanyak masing – masing 6 buah. Sedangkan untuk target Alumina berbentuk pelet. Jenis Alumina pelet yang dipress dengan tekanan 100

kg/cm2.

Gambar 3.9 Target Substrat alumina

Peralatan yang paling utama untuk melakukan pelapisan dengan teknik PLD

adalah chamber yaitu ruang vakum tempat terjadinya pelapisan yang sangat

menentukan hasil pelapisan nantinya. Untuk itu harus disusun secara kompak dan

tepat mengatur posisi substrat (bahan pelapis) terhadap pancaran sinar laser yang

masuk ke dalam chamber dan diletakkan sejajar dengan arah datang sinar laser. Dan

plat AL atau Silicon wafer diletakkan dalam chamber tepat didepan substrat

membentuk sudut 45o masing – masing 2 buah setiap percobaan dengan jarak tetap

sesuai energy laser.

Gambar 3.10 Plasma dalam chamber

Didalam ruang vakum tekanan udara diatur melalui katup aliran gas masuk dan

katup aliran gas keluaran dan diukur menggunakan Pirani meter (Diavac Limited

PT-9P). Dan tembakan laser yang juga dikatakan irradiasi laser pulsa Nd-YAG q-smart

850 dengan variasi energy (12 mJ, 15mJ, dan 45 mJ) sesuai lapisan yang diharapkan

(17)

Dihidupkan laser dalam kondisi energy rendah terlebih dahulu untuk mengatur

kefokusan sinar laser lalu difokuskan dengan lensa quartz menuju substrat dan tidak

mengenai plat AL atau plat silicon wafer namun mengarah tepat pada target. Substrat

yang digunakan adalah target Alumina berada di dalam ruang vacuum chamber. Lalu

memvakumkan chamber dengan menuntup katub udara keluar dan membuka katup

penghisap udara sehingga chamber dalam keadaan vakum 4,20 Pa – 6 Pa dalam

beberapa kali percobaan. Tekanan dalam chamber diatur sehingga ukuran plasma

cukup besar. Setelah itu, aturlah energy laser dan menembak target selama 10 menit.

Kemudian hasil pelapisan bisa di analisa dengan SEM. Set-up eksperimen PLD

ditunjukkan pada gambar dibawah ini :

Plasma Film

Substrat Pemutar

target

Target

(18)

3.6 Diagram Kerja

Skema penelitian diberikan dengan blok seperti pada gambar :

Karakteristik Bentuk Berkas Sinar Laser

SELESAI MULAI

Aplikasi PLD Karakteristik Besar

Energi Sinar Laser Karakteristik Spektrum

Panjang Gelombang Laser

Pengolahan Data

Analisis

(19)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini, akan dibahas hasil dari karakteristik dari laser pulsa Nd-YAG

q-smart 850 dan aplikasi dari laser tersebut yaitu hasil dari pelapisan film tipis Alumina

Sr atau Alumina pada plat Aluminium dan Silicon Wafer. Karakteristik dilakukan

untuk mengetahui bagaimana sifat dari laser melalui pengamatan panjang gelombang,

beam profile dan energy laser tersebut. Hasil dari pelapisan tipis juga dilihat

menggunakan SEM.

4.1 Hasil Pengamatan Spektrum Panjang Gelombang Laser

Pada karakteristik pengamatan spectrum panjang gelombang menggunakan

perangkat spektrometer HR2000 dan perangkat lunaknya (software) SpectralLine

Database Searching.

Sinar laser yang dipantulkan pada cermin sebagai pembelok sinar dan ditangkap

oleh fiber optik ditransmisikan ke spectrometer HR2000 lalu diolah dan dikonversikan

oleh software SpectralLine Database Searching yang telah dihubungkan ke

spectrometer HR2000 dan keluarannya berupa gambar yang ditampilkan pada PC

seperti gambar dibawah menunjukkan panjang gelombang laser beserta intensitas

cahaya sinar laser Nd-YAG.Hasil pengamatan panjang gelombang 532 nm dibawah

(20)

Gambar 4.1 Spektrum panjang gelombang laser pulsa Nd-YAG Q-smart 850

Dari gambar 4.1 menunjukkan spektrum laser Nd-YAG dan dengan jelas

dibuktikan bahwa panjang gelombangnya berada pada jarak 532 nm dengan intensitas

cahaya laser lebih 4000 dalam satuan counts. Namun, software Ocean Optic tidak bisa

bisa menguji laser dengan panjang gelombang 1064 nm karena spectrometer HR2000

hanya bisa mengukur panjang gelombang sampai 712 nm. Gambar spektrum diatas

merupakan akhir hasil analisa data yang dikonversikan dalam bentuk gambar oleh

software spectralLine Database Searching.

4.2 Hasil Pegukuran Beam Profile

Pada pengamatan berkas sinar laser Nd-YAG q-smart 850 yang diteliti adalah

bentuk sinar lasernya dengan menggunakan software Laser Beam Analysers dengan

menampilkan bentuk sinar laser dalam bentuk 2 dimensi dan 3 dimensi.

Dari hasil pengamatan bentuk berkas sinar laser Nd-YAG jarak CCD dengan

sumber laser yang tepat untuk menampilkan berkas sinar laser dalam dimensi dengan

filter tertentu dan diperoleh data dalam gambar sebagai berikut.

Dimulai dengan menentukan jenis filter (Natural Density Attenuators /ND) yang

akan dipakai. Filter terdiri dari 3 jenis dilihat dari perbedaan warna pada pinggir filter

yakni hitam, merah dan hijau yang mempengaruhi masuknya sinar laser ke CCD

(21)

diupayakan sampai tidak adanya berkas cahaya putih pada jarak tertentu. Dilakukan

variasi energy laser dimulai dari energy terendah yaitu 24 mJ, 48.66 mJ, dan 107 mJ

dengan menggunakan jenis filter hitam, hitam, dan merah pada panjang gelombang

532 nm. Berikut hasil beam profile dengan variasi energy dapat dilihat pada table

dibawah ini :

Tabel 4.1 Beam Profile sinar laser pulsa Nd-YAG Q-Smart 850 panjang gelombang

532 nm

Besar Energi (532 nm)

Tampilan Baem Profilex Sinar Laser Pulsa Nd-YAG Q-smart 850

Keterangan

2 Dimensi 3 Dimensi

24mj

(150

µs)

48,6

mj

(130

(22)

107 mj

(100

µs)

Dalam penelitian ditentukan 2 jenis jarak yaitu nearfield dan farfield. Arti

nearfield adalah jarak terdekat dalam 1 meter hingga 2 meter dan farfield adalah jarak lebih dari nearfield tersebut. Karena keterbatasan jarak ruang lab dan alat laser

Nd – YAG Q-smart 850 tidak memungkinkan untuk diangkat atau dipindahkan maka

pada penelitian ini dilakukan hanya dalam jarak nearfield. Dan didapati diameter dari

berkasi sinar laser untuk 532 nm adalah 2,606 mm, 2,578 mm dan 2,582 mm. Namun

dilihat dari berkas laser yang berwarna tidak putih paling sedikit adalah gambar 24 mJ

dikatakan bahwa hasil gambar berkas sinar laser yang baik adalah 24 mJ.

Begitu juga dengan laser panjang gelombang fundamental 1064 nm, berikut

hasil beam profile dengan variasi energy juga dimulai energy terendahnya yaitu 9.8

mJ, 16.7 mJ, 36 mJ dan dengan filter hijau hitam adalah :

Tabel 4.2 Beam Profile sinar laser pulsa Nd-YAG Q-Smart 850 panjang

gelombang 1064 nm

Besar Energi (1064 nm)

Tampilan Baem Profilex Sinar Laser Pulsa Nd-YAG Q-smart 850

Keterangan

(23)

9,8 mJ

(220

µs)

15,6m

(210

µs)

58.33

mj

(190

µs)

Diketahui melalui percobaan ini, diameter dari berkas sinar laser untuk 1064 nm

adalah 2,645 mm, 2672 mm dan 2.549 mm. Dan untuk hasil gambar terbaik ialah

gambar beam profile 36 mJ.

4.3 Hasil Pengukuran Energi Laser Nd-YAG

Dari hasil pengukuran energi laser Nd-YAG sebagai fungsi energy dengan

(24)

set alat yaitu sejajar antara sensor terhadap sinar laser. Pengukuran energy laser dilakukan dengan interval variasi waktu tunda (time delay) atau q-switch delay mulai

dari 7 μs sampai 210 μs untuk laser fundamental dan untuk laser second harmonic.

Hasil pengukuran energi laser dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini.

Tabel 4.3 Pengukuruan energi laser Nd-YAG Q-Smart 850

Q-Switch

Delay (μs)

Output Energy (mJ)

Nd-YAG 1064nm Nd-YAG 532nm

(25)

88

Berdasarkan hasil pengukuran energy laser Nd-YAG yang dihasilkan mengalami

penurunan energi setiap diberi variasi q-switch delay (μs) yang semakin singkat dan

cepat. Dari data diatas dicari rata –rata dari energy laser dalam 3 kali percobaan,

kemudian dicari besar deviasinya dari keseluruhhan data dan berikut dapat dilihat

(26)

Gambar 4.2 Grafik Pengukuran Energy Laser Nd-Yag panjang gelombang

1064 nm.

Gambar 4.3 Grafik Pengukuran Energy Laser Nd-Yag panjang gelombang

532 nm.

Q-Switch Delay - Vs - Energy

0

Q-Switch Delay - Vs - Energy

(27)

Dapat diliat jelas bahwa dari kedua grafk diatas bahwa semakin besar waktu

q-switch delay diberikan melalui kontrol pad maka semakin kecil energy yang dihasilkan laser Nd-YAG untuk 3 kali percobaan setiap 2 panjang gelombang. Dan

dapat diperhatikan energi panjang gelombang 1064 nm adalah 2 kali lipat dari energy

laser 532 nm dalam waktu q-switch delay yang sama. Disimpulkan juga hasil energy

laser yang tidak konstan, salah satu penyebabnya ialah faktor umur laser yang sudah

lama diduga kualitas laser yang semakin menurun dan suara laser yang mendengung

sedikit keras.

4.4 Hasil Film Tipis

Penelitian dilakukan menggunakan target Alumina yang ditembakkan oleh laser

dan yang akan menghasilkan pembangkitan plasma. Gambar 4.4 dibawah

menunjukkan bahwa berkas laser mengenai target dan dari material yang telah

terablasi.

Gambar 4.4 Target yang digunakan yaitu Alumina setelah irradiasi dengan laser pulsa

Nd-YAG q-smart 850 secara repetisi 10 Hz. Target berputar.

Hasil pemotretan plasma yang dibangkitkan dari target Alumina dengan laser

(28)

Gambar 4.5 Foto plasma dari target Alumina dengan irradiasi laser Nd:YAG

q-smart 850

Juga hasil dari lapisan tipis Alumina masing – masing pada plat AL dan Silicon

Wafer menggunakan SEM. Hasil lapisan tipis telah diketahui juga dengan analisis

Mapping dan Point Analysis. Dalam penelitian ini dipilihlah hasil terbaik untuk di SEM sehingga tidak semua plat telah di SEM dan melihat biaya dan anggaran terbatas.

Pada proses pelapisan Alumina pada plat Al dan silicon wafer menggunakan

laser Nd-YAG Q-smart 850 selama 10 menit didalam chamber dengan variasi energy

(12 mJ, 15mJ, dan 45 mJ) sesuai lapisan yang diharapkan yaitu adanya lapisan

Alumina (Al2O3) pada plat AL dan Silicon wafer.

Gambar 4.6 Sample hasil lapisan pada plat Al dan Silicon Wafer

4.4.1 Lapisan Alumina pada Plat Al

Pelapisan alumina pada 2 buah plat Al dengan posisi membentuk 45° dalam

(29)

pada permukaan plat tersebut. Dilakukan di 2 daerah sekitar lapisan tipis yang

terbentuk yaitu dibagian pinggir bawah kiri dan di tengahnya. Secara kasat mata,

lapisan tipis terlihat berbentuk pelangi dan berbentuk setengah lingkaran, seperti

gambar 4.3 dibawah ini.

Gambar 4.7 Foto Hasil Pelapisan

(a)

L

(b)

Gambar 4.8 Hasil SEM Film Alumina pada AL pada bagian (a) atas dan (b)

tengah

Dari gambar SEM diatas disimpulkan bahwa bagian tengah lebih merata lapisan

Alumni nya dibandingkan bagian atas. Dikarenakan hasil dari pelapisan yang dilihat

Hasil Lapisan Alumina Plat AL

Perbesaran 200

Perbesaran 1000

Perbesaran 3500

Perbesaran 100 Perbesaran 1000 Perbesaran 3500

(30)

secara kasat mata ialah yang tebentuk ialah lapisan setengah lingkaran dan dibagian

sudut tengahnya.

Juga dapat diketahui keseluruhan lapisan pada plat telah dianalisis dengan cara

Mapping dan dapat diketahui juga persen banyak kandungan lapisan Alumina dengan Point Analysis. Dipilih 4 bagian yaitu bagian kanan, kiri tengah dan bawah agar dapat diketahui penyebaran lapisan Alumina tersebut.

Gambar 4.9 Point Analysis Alumina pada Al

Tabel 4.4 Elemen hasil SEM lapisan alumina pada Al

Element

Massa (%)

1

(kanan) 2

(kiri)

3

(bawah)

4

(tengah)

O 14.39 24.39 17.1 5.56

(31)

Tabel diatas merupakan hasil % gabungan dari point analisis tersebut didapati

persen kandungan Al dan O, kandungan Al jika dirata – ratakan sebesar 84.64 % dan

kandungan O sebesar 15.36 %. Dan terbuktilah bahwa pada Plat Al terdapat lapisan

Alumina (Al3O2).

Kemudian dari hasil analisis mapping diketahui adanya mixing Alumina (Al2O3)

secara persebarannya pada plat Al dan lapisan Al dan O yang terpisah keberadaannya

bisa digambarkan seperti gambar 4. dibawah ini.

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 4.10 Hasil Mapping Alumina pada Al (a) Gambar yang akan di-mapping, (b)

Kandungan Aluminium (Al), (c) Kandungan Oksigen (O), dan (d) Hasil Mixing

Alumina (AL2O3)

Dari hasil mapping dapat disimpulkan bahwa terdapatnya lapisan Alumina pada

plat Al yang di SEM dibantu oleh operator Lab SEM. Untuk Al yang berwarna kuning

terlihat sangat jelas dan di bagian hasil O berwarna hijau pun terlihat penyebaran yang

(32)

perbesaran 1000 kali dikarenakan akan dilihat secara luas persebaran Alumina pada

plat Al.

4.4.2 Lapisan Alumina pada Plat Silicon Wafer

Telah tampak lapisan pelangi berupa setengah lingkaran merupakan lapisan

film tipis yang diharapkan. Maka akan dianalisis oleh SEM di 2 daerah juga yaitu

bagian pinggir kiri setengah lingkaran lapisan dan bagian tengan setengah lingkaran

lapisan. Pada plat silicon wafer yang diteliti menggunakan SEM ialah menggunakan

panjang gelombang laser Nd-YAG 532 nm.

Gambar 4.11 Foto Hasil Pelapisan Pada

Plat Silicon Wafer

(a)

(b)

Gambar 4.12 Hasil SEM permukaan lapisan Alumina pada Silicon wafer pada

bagian (a) kanan dan (b) tengah.

Hasil Lapisan Alumina

Plat Silicon Wafer

Perbesaran 200 Perbesaran 1000 Perbesaran 3500

(33)

Hasil SEM lapisan Alumina di plat Silicon wafer terlihat juga seperti pelangi

semakin menipis kesampingnya dan pada posisi tengah banyaknya lapisan partikel

yang diketahui dari hasil SEM perbesaran yang sampai 3500 kali dari di bagian

pinggir kiri. Dari kasat mata untuk plat silicon wafer sangat jelas terdapat pelangi

dibagian pinggir bawah tengah.

(a) (b)

(c) (d)

(e)

Gambar 4.13 Hasil Mapping Alumina pada Silicon wafer; (a) Gambar yang akan

(34)

Hasil dari hasil mapping diatas terdapat kandungan yang sama seperti

sebelumnya pada plat Al. Namun pada plat Silicon wafer terdapat juga kandungan

silicon dideteksi sedikit, merupakan silicon wafer yang diduga mengalami ablasi plat

silicon wafer akibat plasma.

Gambar 4.14 Point Analysis Alumina pada Silicon wafer

Tabel 4.5 Elemen hasil SEM lapisan alumina pada silicon wafer

Element Massa (%)

1 2 3 4

O 4.82 6.9 6.06 6.06

AL 86.25 84.91 82.81 83.03

Si 0.19 70.04 71.57 77.12

Lainnya 8.93 10.83 10.12 10.77

Kemudian juga dengan plat silicon wafer dengan hasil % gabungan dari point

analisisnya adalah persen kandungan Al dirata – ratakan sebesar 84.25%, kandungan

O 5.96% , Si 0.12 dan kandungan lainnya 10.16% dan telah diketahui adanya lapisan

(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat ditarik beberapa kesimpulan, yakni :

1. Panjang gelombang laser Nd:YAG q-smart 850 1064 nm tidak dapat dideteksi

oleh fiber optic dikarenakan panjang gelombang 1064 tidak berada pada range

cahaya tampak sehingga spectrometer HR2000 tidak bisa dihasilkan panjang

gelombangnya yang diolah dengan software Ocean Optic.

2. Dari hasil pengamatan bentuk berkas laser Nd-YAG untuk panjang gelombang

1064 nm diameter berkas laser 2.606e+05 μm (2,606 mm) dan untuk berkas

laser yang panjang gelombangnya 532 nm memiliki diameter berkas laser

2.549e+05 μm (2,606 mm).

3. Telah berhasil melakukan teknik PLD pelapisan Alumina dan Alumina Zr pada

Al dan Silicon wafer dengan laser Nd-YAG harmonic pertama (1064 nm) dan

harmonic kedua (532 nm). Secara kasat mata, lapisan membentuk setengah

lingkaran, seperti pelangi dan diteliti menggunakan SEM dengan mapping

didapati persebaran kualitatif unsur Al dan O dengan gambar warna dan point

analysis diketahui kuantitatif unsur Al dan O dengan persen massanya.

5.2 Saran

1. Melakukan penembakkan laser dengan chamber yang vakum-nya hingga 5

Torr sebaiknya dilakukan di LIPI Bandung.

2. Melakukan analisa SEM dari posisi samping atau disebut crossection agar

(36)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Spektrum Elektromagnetik

Spektrum elektromagnetik adalah daerah jangkauan panjang gelombang yang

merupakan bentang radiasi. Hendrich hertz (1857 – 1894) adalah orang pertama

kalinya menguji hipotesis Maxwell mengenai gelombang elektromagnetik. Ia

mendeteksi gelombang.

Panjang gelombang cahaya tampak mempunyai rentang antara 4,0 x 10-7 m

hingga 7,5 x 10-7 m atau (400 nm – 750 nm) dan cahaya tampak yaitu radiasi

gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi oleh mata manusia. Frekuensi

cahaya tampak dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut ini ;

� = � .� ���� �= � 2.1

Dengan f adalah frekuensi gelombang (Hz), � adalah panjang gelombang (m)

dan c adalah laju cahaya (3x108 m/s) . Berikut adalah gambar gelombang

elektromagnetik dari beberapa banyak jenis radiasi panjang gelombang yaitu

gelombang radio, gelombang mikro, radiasi inframerah,cahaya tampak, radiasi

ultraviolet, sinar X dan sinar gamma.

Gambar 2.1 Gelombang Elektromagnetik

(37)

2.2 Laser

Laser (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation) adalah

penguatan cahaya melalui radiasi emisi yang terstimulasi (Halliday dan

Resnick.1978). Laser merupakan sumber cahaya koheren yang monokromatik dan

amat lurus. Cara kerjanya mencakup optika dan elektronika. Para ilmuwan biasa

menggolongkannya dalam bidang elektronika kuantum. Sebetulnya laser merupakan

perkembangan dari MASER, huruf M disini singkatan dari Microwave, artinya

gelombang mikro. Cara kerja maser dan laser adalah sama, hanya saja mereka bekerja

pada panjang gelombang yang berbeda. Laser bekerja pada spektrum infra merah

sampai ultra ungu, sedangkan maser memancarkan gelombang elektromagnetik

dengan panjang gelombang yang jauh lebih panjang, sekitar 5 cm, lebih pendek sedikit

dibandingkan dengan sinyal TV - UHF. Laser yang memancarkan sinar tampak

disebut laser - optik. (Pikatan,Suganta. 1991)

2.2.1 Proses Terjadinya Laser

Terjadinya laser sudah diramalkan jauh hari sebelum dikembangkannya

mekanika kuantum. Pada tahun 1917, Albert Einstein mempostulatkan pancaran imbas

pada peristiwa radiasi agar dapat menjelaskan kesetimbangan termal suatu gas yang

sedang menyerap dan memancarkan radiasi. Menurut dia ada 3 proses yang terlibat

dalam kesetimbangan itu, yaitu : serapan, pancarn spontan (disebut fluorensi) dan

pancaran terangsang ( atau lasing dalam bahasa Inggrisnya, artinya memancarkan

laser). Proses yang terakhir biasanya diabaikan terhadap yang lain karena pada

keadaan normal serapan dan pancaran spontan sangat dominan. (Satoto, Dwi.2007)

2.2.1.1 Proses Absorbsi

Proses absrobsi adalah sebuah atom pada keadaan dasar dapat dieksitasi ke

keadaan tingkat energi yang lebih tinggi dengan cara menumbukinya dengan foton

berenergi h� (h = konstanta Planck) dan dengan frekuensi foton tersebut (v). Setelah

(38)

rendah. Transisi atom dari energi E1 ke E2, disebabkan oleh adanya energi foton dari

luar dengan frekuensi :

� = �2 − �1

ℎ 2.2

dimana : h = konstanta Planck = 6,625 . 10-34 J s

� = frekuensi energi foton yang diserap

E2 = energi tingkat atas

E1 = energi tingkat bawah

Proses absorbsi dapat diilustrasikan pada Gambar 2.2 berikut ini :

Gambar 2.2 Proses absorbsi

2.2.1.2 Emisi Spontan

Ketika sebuah electron berada dalam keadaan energy tereksitasi, electron

tersebut akan kekurangan energy karena melepaskan sebuah foton radiasi mengalami

transisi menuju keadaan dasarnya dan memancarkan foton. kejadian ini disebut emisi

spontan dan foton yang dipancarkan dalam arah dan fase yang acak. Proses emisi

spontan dapat diilustrasikan pada gambar 2.3 berikut ini :

(39)

2.2.1.3 Emisi Stimulasi

Emisi stimulasi adalah emisi foton yang diemisikan pada saat terjadi trasnsisi

dari tingkat energi yang lebih tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah, yang

disebabkan oleh foton yang berinteraksi dengan atom suatu materi. Proses emisi

stimulasi dapat diilustrasikan pada gambar 2.4 berikut ini :

Gambar 2.4 Proses emisi stimulasi

Apabila atom yang masih dalam keadaan eksitasi E2 ditumbuk oleh foton yang

berenergi h� , maka atom akan terdorong untuk melakukan transisi ke E1 dengan

memancarkan foton pula. Misalkan pada tingkat energi E2 ini terdapat n2 atom, maka

akan lebih banyak lagi atom-atom yang terstimulasi . Karena peristiwa tersebut,

terjadi penguatan ( amplifikasi ) cahaya. Tetapi untuk mencapai keadaab amplifikasi

ini harus lebih banyak atom yang terdapat pada keadaan tingkat energi eksitasi (E2)

daripada atom yang mempunyai tingkat energi dasar (E1). Pada transisi diemisikan dua

buah foton, yang distimulasi dan foton yang menstimulasi. (Svelto,Orazio.2010)

2.2.2 Kompenen Laser

Secara umum suatu alat laser terdiri 3 komponen, yaitu media laser (gain

medium), sumber energi pemompa (pumping source), dan resonator.

1. Medium laser, dapat berupa benda padat, cair maupun gas. Medium laser juga

dapat berfungsi sebagai penguat optik ketika cahaya melewatinya yang berasal

dari sumber lainnya.(Rachmanto,Arif.2012). Contoh medium laser yang

digunakan untuk pembangkit laser dapat berupa kristal, gas, semikonduktor, zat

(40)

2. Resonansi, terdiri dari 2 cermin yaitu ; cermin yang memantulkan cahaya

sepenuhnya dan cermin yang meneruskan sebagian cahaya yang ditempatkan di

ujung rongga optic.

3. Sumber energy pompa, baik mekanis maupun optik. Sumber energy berfungsi

untuk memompa atom – atom didalam media laser ke tingkat energy yang lebih

tinggi. Atom – atom yang telah berada di tingkat energy yang tinggi akan

mengakibatkan inversi populasi dalam jumlah yang sama dan secara spontan

melepaskan foton – foton cahaya. Foton – foton tersebut dipantulkan diantara

kedua cermin, saling menabrak dan menghasilkan emisi yang lebih terstimulasi.

Energy foton pada panjang gelombang dan frekuensi yang sama keluar melalui

cermin penerus sebagai cahaya dan membentuk sinar laser. (Hanim,Aisyah.2004)

3 2 4 5

1

C1 = 100 % C2 = <100 %

Laser

Gambar 2.5 Dasar komponen sebuah laser ; (1) sumber energy, (2) pasokan energy

untuk medium, (3) dan (4) jarak sepasang cermin, (5) radiasi yang keluar melalui

cermin (4) (Jurgen R.Meyer, 1989)

2.2.3 Karakteristik Sinar Laser

Laser merupakan suatu sinar yang memiliki karakteristik monokromatis yaitu

semua photon memiliki satu panjang gelombang dan satu warna, bersifat kolimasi

berarti sinar laser sejajar, utuh, tidak menyebar dan sangat terarah dan koheren yaitu

semua photon tetap berada pada phase yang sama (temporal) dan menuju kearah yang

sama (spatial). (Suliyanti,M.M.2013)

Sinar laser tidak seperti sinar biasa lainnya, sinar laser memiliki sifat tersendiri

(41)

1. Monokromatik artinya satu panjang gelombang saja yang dihasilkan.

Keuntungan dari sinar monokromatis untuk partikel yaitu absorpsi dan ablasi

dapat ditargetkan pada kromophore-kromophore spesifik yang bergantung

pada panjang gelombang tertentu.

2. Koheren artinya pada frekuensi yang sama dan menuju satu arah yang sama

sehingga cahayanya menjadi sangat kuat, terkonsentrasi,dan terkoordinir

dengan baik.

Keuntungan dari sinar kolimasi dan koheren yaitu kemampuan untuk

memfokuskan sinar pada target yang sangat kecil.

3. Kolimasi ; artinya adalah sinar laser sejajar, utuh, tidak menyebar dan sangat

terarah. Keuntungan dari sinar kolimasi dan koheren kemampuan untuk

memfokuskan sinar pada target yang sangat kecil. (Kurniawati,Desy.2012)

2.3 Laser Pulsa

Laser yang sudah dikembangkan saat ini terdiri berdasarkan sifat keluarannya,

jenis laser dapat dibagi dalam dua kategori yaitu laser kontiniu dan laser pulsa.

Operasi pulsa, berkas laser yang dihasilkan berubah terhadap waktu secara bolak-balik

dengan mode on dan off. Laser Pulsa, dapat dihasilkan dengan teknik Q-switching ,

mode terkunci (modelocking) atau gain switching. Berikut penjelasannya ;

a. Q-Switching, laser pulsa biasanya dibuat dengan tujuan untuk menghasilkan

power laser yang sangat besar dengan waktu radiasi yang singkat. Proses

Q-switch terjadi pada resonator laser dari modulasi efek elektrooptik, bertujuan

untuk menghasilkan sinar laser berupa pulsa pendek dengan daya tinggi.

(Aprasari, Retna.2011).

b. Pada mode locking, frekuensi laser yang pada awalnya hanya terdapat satu jenis

frekuensi diatur dengan merubah panjang gelombangnya sehingga “seolah – olah”

menjadi lebih banyak gelombang. sehingga, hasil gelombang keluaran yang lebih

banyak tadi akan saling “menguatkan” atau “melemahkan”, sehingga tercipta

(42)

c. Gain switching, yakni dengan menggunakan sebuah transistor. Dalam hal ini,

material yang digunakan adalah materi kaca yang menjadi penyelubung transistor.

Transistor diselubungi dengan material khusus yang mengakibatkan energi dari

transistor terkumpul menjadi besar. Sehingga, pada suatu saat dalam keadaan

energi yang cukup besar, energi itu mampu menembus material tadi yang

keluarannya berupa cahaya. Ketika energi yang terkumpul tadi semakin sedikit,

maka material tadi akan kembali menyelubungi rangkaain transistor. (Siegmen,

Anthony E. 1986)

Adapun karakteristik dari laser pulsa yaitu seperti pada Tabel 2.1 dibawah ini ;

Tabel 2.1 Jenis – Jenis Karakteristik Laser Pulsa

(43)

(XeCl)

351 nm (XeF)

N2 laser 337 nm 2 – 5 ns 1 – 10 mJ 1 – 10 Hz

2.4 Laser Nd:YAG

Ion Neodymium dalam berbagai jenis kristal ionik bertindak sebagai media

gain laser, yang memancarkan energy laser dalam panjang gelombang 213 nm, 266

nm, 355 nm, 532 nm, dan 1064 nm dari transisi atom tertentu dalam ion neodymium,

setelah "dipompa" ke eksitasi dari sumber eksternal Nd: YAG laser optik dipompa

menggunakan tabung flash. Untuk beberapa jenis laser nd yag, baik laser pulsa

ataupun kontiniu memiliki ukuran diameter berkas laser dibawah 5 mm dan adapun

yang lebih.

Laser Nd:YAG memiliki empat level energi, dapat dilihat pada gambar 2.6,

transisi laser ini memulai dalam keadaan metastabil dan diakhiri pada level tambahan

agar sedikit diatas ground state.

Absorbtion band

Metastable state

Laser transition

Ground State

Gambar 2.6 Empat Level secara khas sistem Neodymium (Jurgen R.Meyer,

1989)

Pada dasarnya laser Nd-YAG dipompa oleh satu flashlamp dan memiliki optic

rongga terpisah sehingga bisa ditambahkan Kristal SHG (Second harmonic

(44)

lebih kuat dari fundamental di hijau. Laser ini bisa juga menjadi Q-switch, sehingga

berguna untuk banyak aplikasi bahan. Laser yang menggunakan Kristal Nd-YAG

sebagai medium lasing-nya ini, memiliki koherensi yang baik dan spectrum berkas

luaran yang sempit, serta dapat diproduksi dengan daya yang sangat bervariasi, mulai

dari beberapa miliwatt hingga kilowatt. (Kimmelma,Ossi.2009)

2.5 PLD (Pulsed Laser Deposition)

Pulsed Laser Deposition merupakan teknik yang serbaguna untuk proses material, antara lain dalam penumbuhan thin film pada suatu material. Keistimewaan

dari teknik PLD ini adalah proses evaporasi tinggi yang menghasilkan pancaran

plasma yang kuat dan adanya transfer komposisi target menjadi deposisi film, adanya

kontrol atomic-level dengan mengatur energi laser dan laju pulsa (pulse rate) dan

proses secara in-situ untuk lapisan struktur banyak (heterostructures) dengan

menggunakan target ganda. Metode PLD juga merupakan metode penumbuhan yang

relatif sederhana, lebih murah namun memberikan kualitas film yang baik, sehingga

sifat-sifat optik, listrik akan bagus dan juga stoikiometri dari film tetap terjaga.

(Adnyana,I Gusti A.P.2007).

Deposisi laser pulsa adalah proses deposisi system uap dan dilakukan dalam

sistem vakum. Laser pulsa difokuskan ke target material yang akan melapisi. Untuk

populasi energi laser cukup tinggi, masing-masing pulsa laser menguapkan atau

mengablasi partikel – partikel kecil menciptakan plasma. Bahan ablasi dikeluarkan

dari target yang mengarah kedepan target dan ablasi memberikan fluks bahan untuk

pertumbuhan film atau pelapisan tipis.

Penyerapan laser oleh target dikeluarkan menciptakan plasma. Untuk

pengendapan bahan organik makromolekul, kondisi dapat dipilih melalui penyerapan

lebih dalam volume yang lebih besar dengan penyerapan laser yang kecil di sekitar

plasma. Hal ini memungkinkan sebagian besar dari bahan molekul yang terabasi akan

utuh.

Salah satu karakteristik yang paling penting dan memungkinkan di PLD adalah

kemampuan untuk mewujudkan perpindahan stoikiometri dari bahan ablated dari

(45)

Plasma didefinisikan sebagai gas yang diionisasikan dengan medan frekwensi

radio (RF), gelombang mikro didalam bejana (reaktor) yang bertekanan rendah (10-3 –

10 torr atau 1 Pascal – 102 Pascal). (Sri Agustini Sulandari, 2013)

Dari beberapa jurnal, hal yang perlu diperhatikan untuk mengasilkan film tipis

dengan kualitas yang baik yaitu menggunakan sumber laser NdYAG, frekuensi laser

diatas 10 Hz, ruang vakum, dan holder tempat target diputar supaya bentuk plasma

yang dihasilkan rata, sudut antara target dan laser sekitar 45° serta laser beamnya

difokuskan , dan sebagian besar substrat dipasang dengan permukaan parallel pada

jaral target ke substrat sekitar 2 – 10 cm. (Adnyana,I Gusti A.P.2007)

(Suliyanti,M.2010).

Sinar laser benergi tinggi dari mesin pembangkit laser diarahkan pada target

didalam ruang vakum. Laser berinteraksi dengan substrat target menghasilkam plume

(plasma) berbentuk lonjongan (Sukirman,E.2002).

Adapun kelemahan metode PLD ini yaitu keberadaan partikel yang menempel

di permulaan filim tidak bisa diseluruh pada plat. Dibawah ini merupakan gambar

system PLD didalam chamber.

Gambar 2.7 Sistem PLD (Adnyana,I Gusti A.P.2007)

Dalam suatu teknik pembuatan lapisan tipis yang dapat diterapkan pada

berbagai bahan-bahan penting, sehingga memudahkan kita di dalam mengontrol

komposisi dari film yang kita buat. Gambar 5 menjelaskan skematika mekanisme yang

(46)

Gambar 2.8 Proses atomik berefek ke 3 dimensi pertumbuhan pada lapisan tipis

dengan teknik PLD. (Adnyana,I Gusti A.P.2007)

Iradiasi atau penyinaran akan diserap dan kemudian menginduksi bahan target

secara aktif dengan kecepatan pemanasan yang sangat cepat dan dalam volume yang

siginifikan. Ini akan menyebabkan fase transisi, dan mengintroduksi gelombang stress

beramplitudo tinggi pada target zat padat. Bahan target juga akan mulai meleleh dan

ekspansi ke fase gas. Gambar 2.9 menunjukkan bentuk tipikal dari permukaan target

yang diiradiasi dengan PLD. (Adnyana,I Gusti A.P.2007)

Adapun hasil penelitian yang menunjukkan bagaimana muka plasma oleh laser

XeCl bergerak terhadap waktu dan ditunjukkan oleh grafik pada gambar dibawah :

Gambar 2.9 Pergerakan dari muka plasma terhadap waktu dengan target kaca silica

dan laser XeCl

Hal ini menunjukkan bahwa mekanisme pembangkitan plasma dalam interaksi

antara laser pulsa energi tinggi dengan target padat memenuhi fenomena gelombang

kejut. Dalam beberapa pecobaan yang lain dengan laser Nd:YAG memiliki trend yang

(47)

fenomena gelombang kejut. Adapun model pembangkitan plasma gelombang kejut

tersebut dapat di illustrasikan sebagai berikut:

Gambar 2.10 Model pembangkitan laser-plasma dengan

gelombang kejut

Saat target menyerap energi laser dalam waktu yang sangat singkat (orde ns)

material-material (partikel) dari permukaan target terablasi dengan kecepatan yang

tinggi kemudian berkompressi dengan gas sekitar. Hal ini yng menghasilkan

gelombang kejut. Hasil kompressi pada awalnya menghasilkan temperature tinggi

kemudian mengalami pendinginan dan kelajuan perambatan gelombang kejut

menurun. (Marpaung, Mangasi Alion,2013)

2.6 Scanning Electron Microscope (SEM)

Scanning Electron Microscope (SEM) adalah sebuah mikroskop elektron yang didesain untuk menyelidiki permukaan dari objek solid secara langsung. Analisa

morfologi menjadi fungsi utama yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu

mengamati bentuk dan ukuran dari partikel penyusun lapisan tipis. Juga komposisi

dari lapisan tipis, yaitu data kuantitatif unsur yang terkandung di dalam lapisan tipis.

Prinsip kerja SEM adalah difraksi electron, yaitu dengan cara menembakkan

permukaan benda dengan berkas electron berenergi tinggi pada permukaan sampe.

Kemudian berkas electron yang mengenai permukaan sampel atau plat akan

(48)

arah. Berkas electron sekunder yang terpancar secara acak sehingga dapat memberikan

informasi morfologi permukaan.

Pada penelitian ini, fungsi SEM juga memiliki beberapa detektor yang

berfungsi untuk menangkap hamburan elektron dan memberikan informasi yang

berbeda-beda, salah satunya adalah detector EDX yang berfungsi untuk menangkap

informasi mengenai komposisi sampe pada skala mikro.

Pada SEM, terdapat sistem vakum pada electron-optical column dan sample

chamber yang bertujuan menghilangkan efek pergerakan elektron yang tidak beraturan karena adanya molekul gas pada lingkungan tersebut, yang dapat mengakibatkan

penurunan intensitas dan meminimalisasi gas yang dapat bereaksi dengan sampel atau

mengendap pada sampel, baik gas yang berasal dari sampel atau pun mikroskop.

Karena apabila hal tersebut terjadi, maka akan menurunkan kontras dan membuat

gelap detail pada gambar. Semua sumber elektron membutuhkan lingkungan yang

vakum untuk beroperasi.

2.7 Laser Nd-Yag Q-Smart 850

2.7.1 Perangkat Sistem Laser Pulsa Nd-Yag Q-Smart 850

Perangkat laser pulsa Nd-YAG Q-Smart 850 terdiri dari perangkat laser hand,

q-touch panel sebagai control, ice panel, dan harmonic generator (2ωHG dan

fundamental HG). Semuanya dihubungkan dalam satu – kesatuan dapat di jelaskan

pembagiannya seperti dibawah ini:

A. Laser Head (Bagian Utama Laser)

Laser Hand merupakan sumber sinar laser pulsa utama didalamnya terjadi proses emisi dan absorbs yaitu proses terjadinya laser. Dimana keluarannya adalah

laser pulsa Nd-YAG dengan panjang gelombang fundamental 1064 nm dan

biasanya diikuti dengan tambahan harmonic opsional yang membuat panjang

gelombang berubah ; contohnya 2wHG akan membuat panjang gelombang

(49)

Gambar 2.11 Laser Head

Adapun bagian – bagian didalam laser head tersebut, yaitu :

1. Pump Lamp, memberikan sumber radiasi pompa optik (yaitu menghasilkan

flourescence pada laser material). Disini hal – hal yang sangat penting tercapai

yaitu antara emisi yang terjadi dan terjadi aktif penyerapan ion. Flashlamps

terjadi pada jenis laser pemompa pulsa dan memancarkan cahaya pada

pemompa cahaya yang berkelanjutan berbeda dengan konstruksinya.

2. Cermin Resonator , 2 cermin yang salah satu cerminnya bersifat elektrooptik

berfungsi tempat terjadinya proses q-switch dari modulasi efek elektrooptik

pada sel pockel sehingga menghasilkan sinar laser berupa pulsa pendengan

dengan daya yang tinggi.

3. Electrode (Cathode dan Anode), Elektroda terdiri dari dua buah katoda yang

diletakkan di ujung-ujung rongga resonator atau satu buah anoda yang

diletakkan di tengah-tengah rongga resonator. Elektroda ini berfungsi untuk

memberikan lucutan listrik pada rongga resonator.

4. Nd:YAG Rod (batang) , (Neodymium-Yttrium Aluminum Gamet) merupakan

jenis medium laser zat padat sebagai media laser yang memiliki fluorescent

yang sempit menghasilkan penguatan yang tinggi. Secara komersial yang ada

batang dengan jarak tembak dengan ukuran diameter dari 3 sampai 15 mm dan

hingga dalam panjang 200mm.

5. Cavity Reflector , batang laser dan pemompa yang tertutup dalam sangat

menggambarkan suatu pemantulan dari banyak pompaan cahaya mungkin

menjadi suatu medium aktif. Pemantulan dalam chamber disebut pemompaan

cavity dan beberapa bentuk telah digunakan untuk mencapai tujuan yang sama pada semua laser. Pertama cavity digambarkan sinar memancarkan dari lampu

(50)

dari penyinaran tersebut. Sepasang penutup juga bekerja dengan memancarkan

dan bentuk cahaya dan batang laser ditempatkan erat bersama.

B. ICE (Power Supplay dan Integreted Cooling System)

Didalam ICE terdapat 2 bagian penting yang ada yaitu Power supplay dan

system cooling (pendingin).

1. Power suplay merupakan pembangkit tegangan mesin agar tabung flash

memompa flashlamp dan menghasilkan laser pulsa dengan energy pulsa laser

tertentu yang dapat dikontrol oleh pad.

Gambar 2.12 ICE Power Supplay

2. System pendingin berfungsi untuk mencegah pemanasan atau kenaikan

temperature pada tabung laser menyebabkan ketidakstabilan pada system laser.

Pendingin laser zat padat seringkali diperlukan karena hanya sedikit

kebanyakan dari masukan energy listrik yang mengkonversi radiasi laser. Oleh

sebab itu, dari energy yang masuk akan menghasilkan panas juga berasal dari

proses laser rod, flashlamp dan pemompaan cavity. Untuk itu diperlukanlah

pendingin (cooling) agar mesin tidak rusak dan kerja laser berlangsung dengan

(51)

C. Pad

Pad sebagai pengkontrol Laser Nd-YAG yang didalamnya terdapat

menu, pengaturan dan menjadi input perintah penggunaan keseluruhan system

laser.

Gambar 2.13 Q-pad

Fungsi – fungsi menu dan penggunaan nya dapat dijelaskan seperti dibawah ini:

Gambar 2.14 Gambar tampilan screen Q-pad

Menu icon / screen pada q-pad

1. Menu icon : untuk pengaturan akses dan informasi.

2. Status area : Daerah status menunjukkan status sistem, metode kontrol dan

penyimpanan shutter.

3. Emisi Peringatan muncul ketika sistem lasing

4. Laser control area : Flash Lamp dan tombol Berhenti Q-switch

5. Settings area : untuk melihat dan mengatur parameter sistem laser. Opsi yang

(52)

Berikut penjelasan tiap – tiap fungsi menu diatas.

1. Menu Icon

a. Status Area

Menampilkan status laser. Pesan berikut muncul di daerah ini

- Laser interlock: Rangkaian interlock jauh terbuka.

System warm up: Laser pemanasan selama start up dan tidak siap untuk

operasi (sekitar 15 menit).

- Laser ready The pemanasan selesai dan laser siap modus Run. Lampu kilat

mulai icon berubah menjadi padat kuning.

- Flashing---Pulse disable: Berkedip --- Pulse menonaktifkan: Sistem ini

dalam mode Run, dan awal ikon Lampu flash dipilih (tegangan tinggi

diaktifkan), lampu mulai berkedip (jika pemicu hadir). Q-Switch belum

diaktifkan, baik karena masalah interlock atau diperlukan 8 penundaan

kedua antara flashlamp start dan Q-Switching.

- Flashing---Pulse enable : Berkedip --- Pulse memungkinkan: Delapan detik

setelah.

Menu Icon Fungsi

Laser Operation Memasuki layar untuk melihat

parameter laser yang seperti suhu

internal, daya output

Settings Memasuki layar untuk mengatur nilai

parameter laser.

Configuration Memasuki layar untuk melihat atau

mengatur konfigurasi jaringan untuk

remote control dari sistem.

Information Memasuki layar untuk melihat sistem

informasi seperti informasi laser,

(53)

- Laser ON --- auto (atau Burst / scan): Tergantung pada pengaturan yang

telah Anda pilih dan jika tidak ada modul HG terhubung Anda dapat

melihat keadaan laser.

- Laser ON---NLO warm up Entah kristal HG belum mencapai set point

suhu atau jumlah tembakan energi yang stabil belum tercapai. APM tidak

tersedia, sampai sistem mencapai suhu set point.

- Laser ON --- NLO ready : kristal modul HG yang menghangat dan jumlah

yang diperlukan tembakan energi yang stabil telah tercapai.

- Laser ON --- APM # 1 running : otomatis Tahap Pencocokan untuk 2ω

berjalan.

b. Emission Warning Area : tombol berikut memperingatkan Anda tentang emisi

laser.

- Emisi Peringatan: Setiap kali emisi laser ON, peringatan ini ikon berkedip.

Semua orang di daerah harus memakai pelindung mata yang

tepat dan mengikuti semua tindakan pencegahan keselamatan.

- Eyewear Keselamatan: Setiap kali ikon ini ON, semua orang di daerah

harus memakai pelindung mata yang tepat dan mengikuti semua

tindakan pencegahan keselamatan.

- Laser control area

Area kontrol laser yang memberikan kontrol untuk memulai dan

menghentikan flashlamp dan Q-Switching. Ikon muncul sebagai berikut:

2. Flashlamp

Icon Meaning

Not Ready

Abu-abu ikon menunjukkan bahwa flashlamp tidak dapat

diaktifkan karena sistem masih pemanasan.

Ready Start

Ikon kuning menunjukkan bahwa flashlamp siap dimulai.

(54)

3. Q-Switch

Running (blinking)

Berkedip ikon kuning menunjukkan bahwa lampu berkedip.

Laser Emisi Peringatan berkedip. Semua orang di daerah

harus memakai pelindung mata yang tepat dan mengikuti

semua tindakan pencegahan keselamatan.

Stop Icon

Menghentikan flashlamp dan berhenti emisi laser.

Catatan: Untuk menghentikan laser setiap saat, melakukan

salah satu dari berikut:

• Tekan ikon BERHENTI

• NONAKTIFKAN Switch Key pada panel ICE depan.

Not Started

Flashlamp tidak dimulai sehingga tidak dapat dihentikan

dan karena seleksi ini adalah "berwarna abu-abu".

Icon Meaning

Not Ready

Abu-abu ikon menunjukkan bahwa sistem ini tidak siap

dan Q-Beralih tidak dapat dimulai. Sampai status sistem

menunjukkan sebagai Flashing --- Pulse menonaktifkan,

Q-Switch.

Ready/Start

Ikon kuning menunjukkan sistem siap dan Q-Beralih dapat

dimulai. Laser Emisi Peringatan berkedip. Semua orang di

daerah harus memakai pelindung mata yang tepat dan

mengikuti semua tindakan pencegahan keselamatan. Satu

modus ditembak: Tekan tombol ini sekali untuk satu

tembakan terus menerus modus: Tekan tombol ini terus

menerus hingga berkedip. Kemudian meluncurkan kontinu

dan laser berjalan pada tingkat rep yang dipilih.

Running

(bliking)

Berkedip ikon kuning menunjukkan bahwa Q-Switching

berjalan. Laser Emisi Peringatan berkedip. Semua orang di

daerah harus memakai pelindung mata yang tepat dan

(55)

D. Harmonic Generator

Harmonic generator menggambarkan sebagai rasio kekuatan keluaran

komponen harmonic kedua (532 nm) ke komponen fundamental (1064 nm)

Sesungguhnya sebanding dengan intensitas dari dasarnya. I = Pfundamental / A.

Penjelasan ini mengapa banyak Kristal HG ditempatkan dibagian cavity pada

laser dimana intensitasnya sangat besar. Peristiwa beam bisa juga difokuskan pada

bagian Kristal untuk meningkatkan intensitas lokal pada Kristal.

2.7.2 Sistem Pengoperasian Sistem Laser Pulsa Nd-Yag Q-Smart 850 A. Prosedur menghiduplan laser

1. Sambungkan listrik ke saklar

2. Tekan tombol ON di panel belakang power supplay Stop Icon

Menghentikan flashlamp dan berhenti emisi laser.

Catatan: Untuk menghentikan laser setiap saat, melakukan

salah satu dari berikut:

• Tekan ikon BERHENTI

• NONAKTIFKAN Switch Key pada panel ICE depan.

Not Started

Flashlamp tidak dimulai sehingga tidak dapat dihentikan

dan karena seleksi ini adalah "berwarna abu-abu".

Locked

Q-Switch "terkunci" dan tidak dapat dimulai

manual.

Locked

Q-Switch "terkunci". Sentuh ikon kunci untuk

mengubahnya ke terkunci.

Unlocked

Q-Switch "membuka" dan dapat digunakan untuk pulsa

(56)

3. Putar kunci dibagian depan panel

4. Tunggu hingga Panel Kontrol “loading” dan warming up selama 1 jam,

hingga tertera “laser ready” di panel

5. Tekan Flashpanel di panel hinggal lampu indikator berkedip – kedip.

6. Cek pulsa delay untuk mendapatkan keluaran energy yang diinginkan (delay 7 μm – 255 μm untuk energy max – min)

7. Q – switch dapat diaktifkan dengan cara :

a. Unlock tombol Q – switch

b. Tekan tombol Q-witch sekali untuk one – pulse laser, atau tekan

beberapa saat hingga Q – switch berkedip – kedip untuk continiu pulsa

laser.

B. Prosedur mematikan laser

1. Matikan Q-switch dan pastikan Q-switch tidak sedang aktif (baik one

pulse atau kontinyu)

2. Matikan flash lamp dan tunggu beberapa saat (5 – 10 menit0

3. Putar kunci panel epan

4. Tekan tombol OFF di panel belakang

(57)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi instrumentasi saat ini mengalami perkembangan yang

sangat cepat dan tidak asing untuk diterima oleh masyarakat. Salah satunya adalah

teknologi Laser yang mampu mengatasi masalah – masalah rumit dalam kemajuan

teknologi pada zaman ini.

Laser juga menjadi satu alternative dari kebutuhan penting dari ilmu

pengetahuan yang berkeinginan untuk mengamati fenomena atom dalam orde 10-14

atau 10-15 dan dimanfaatkan untuk menciptakan partikel-partikel dengan ukuran yang

sangat kecil mulai dari 2 nm hingga 20 nm.

Laser Nd-YAG merupakan sa1ah satu jenis laser zat padat yang disukai, sangat

populer dan digunakan sengat luas daIam berbagai bidang karena kelebihannya. Laser

yang menggunakan kristal Nd-YAG sebagai medium Iasing-nya ini, memiliki

koherensi yang baik dan spektrum berkas luaran yang sempit, sehingga dapat

diproduksi dengan daya yaug sangat bervariasi.

Dalam aplikasinya Laser Nd-YAG memiliki fungsi dengan pengembangan –

pengembangan tekniknya yang bermacam – macam yaitu LIBD (laser inducedi

breakdown detection), spectroscopy, dan pelapisan. Salah satunya adalah teknik untuk perlakuan permukaan material yaitu teknologi pelapisan yang menghasilkan kualitas

lapisan tipis yang baik (homogen, daya lekat tinggi, presisi), waktu singkat,

reproducibility tinggi dan biaya rendah. Setiap jenis laser mempunyai panjang gelombang, energi porfil berkas yang berbeda dimana masing-masing memiliki

kelebihan dan kekurangan dalam aplikasinya. (Suliyanyi, Maria. 2010)

Pada penelitian penulis akan mempelajari dan menjelaskan instrumentasi

system laser Nd-YAG Q-smart 850 sampai harmonic ke dua dan karakterisasinya serta

salah satu aplikasinya dalam pembuatan lapisan tipis dengan metode pulse laser

(58)

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan diselesaikan dari latar belakang diatas, maka penulis

merumuskan masalah karakteristik laser Nd-YAG Q-smart 850 dapat diketahui

dengan mendapatkan spektrum panjang gelombang dengan menggunakan

spectrometer HR 2000, bentuk profil berkas sinar laser Nd-YAG menggunakan laser

beam profiler dan pengukuran energy laser Nd-YAG menggunakan MaxBlack EnergyMax Sensor.

Dan sebagai aplikasi dari laser pulsa Nd:YAG Q-smart 850 salah satunya ialah

pelapisan film tipis teknik PLD (pulse laser deposition) penulis melakukan penelitian

menggunakan Alumina sebagai substrat pada plat Al dan Silicon wafer.

1.3 Batasan Masalah

Untuk membatasi masalah-masalah yang ada maka pada Tugas Akhir ini penulis

membatasi ruang lingkup masalah sebagai berikut:

1. Laser Nd-YAG yang digunakan adalah laser Nd-YAG Q-Switch 850 merk

Quantel dengan panjang gelombang 532 nm dan 1064 nm.

2. Mengkarakteristik Laser Nd – YAG dengan mengukur panjang

gelombang,besar energy dan Beam Profile.

3. Aplikasi Laser Nd-YAG q-smart untuk pelapisan Alumina dan Alumina Sr pada AL sheet dan Silicon wafer.

4. Penganalisaan dengan menggunakan camera CCD, dan SEM

5. Program yang digunakan adalah Spiricon Beam Profile dan Ocean Optic.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui bagaimana karakteristik sinar laser Nd:-YAG Q-Smart 850 dengan

mengamati beam profiler dari laser pulsa Nd-YAG Q-Smart 850, spektrum

(59)

2. Mengetahui bagaimana pelapisan film tipis dengan teknik PLD menggunakan

2 panjang gelombang yang berbeda (532 nm dan 1064 nm).

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai dasar acuan penggunaan laser YAG salah satunya adalah laser

Nd-YAG Q-smart 850 keluaran Quantel yang memiliki manfaat dalam fisika

instrumentasi dan bidang – bidang lainnya salah satunya adalah teknik

pelapisan film tipis.

2. Sebagai acuan karakteristik laser Nd-YAG Q-smart 850

3. Sebagai dasar bidang pulse laser deposition (PLD) dengan menggunakan laser

pulsa Nd-YAG q-smart 850.

1.6 Metode Penelitian

Penelitian diawali dengan studi literature yakni mencari materi dalam buku dan

e-book tentang pengetahuan laser. Metode yang dilaksanakan pada penelitian ini adalah

metode eksperimen.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui uraian singkat yang memuat gambaran singkat secara

keseluruhan isi masing-masing bab, maka dibuat sistematika penulisan sebagai berikut

:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan gambaran umum tentang penulisan skripsi ini

seperti hal – hal yang melatarbelakangi penulisan skripsi

ini,rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan

sistematika penulisan.

(60)

Bab ini berisikan tentang definisi – definisi dan teori – teori

yang berkaitan dengan skripsi ini yang di ambil dari beberapa

sumber, baik dari buku referensi, jurnal – jurnal dan dari

internet.

BAB II : METODOLOGI PENELITIAN

Bab bagian ini akan dibahas rincian metode penelitian

karakterisasi laser, diagram blog, dan flow chart.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan dibahas tentang hasil analisa karakteristik dari

laser pulsa Nd-YAG Q-Smart 850 dan hasil pelapisan PLD

(pulse laser deposition), serta rangkaian dan system kerja alat. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan penutup yang meliputi kesimpulan dari

pembahasan dan tujuan penelitian beserta sebagai acuan untuk

(61)

ABSTRAK

Dalam penelitian ini, dilakukan karakterisasi laser Nd:YAG Q-Smart 850 yaitu pengamatan spektrum panjang gelombang, pengukuran beam profile, dan pengukuran besar energy laser Nd:YAG tersebut. dan dilakukan salah satu aplikasi dari kemampuan laser ini adalah PLD (pulsed laser deposition) dengan melakukan pelapisan alumina pada plat Al dan Silicon Wafer. Pada pengamatan spektrum panjang gelombang menggunakan HR2000, pengukuran beam profile menggunakan sensor CCD dan software Laser Beam Analizer. Dengan dimulai variasi energy laser terendah maka didapati diameter dari berkas laser Nd:YAG yaitu untuk 532 nm sebesar 2,606 mm dan untuk 1064 nm ialah sebesar 2,549 mm. Juga telah dilakukan pengukuran energy laser Nd:YAG dengan menggunakan Energy Meter Coherent.Dan telah berhasil melakukan pelapisan Alumina pada plat Al dan silicon wafer melalui teknik PLD (pulsed laser position) dan dianalisis menggunakan SEM dengan perbesaran hingga 3500 kali juga dibuktikan dari hasil mapping dan point analysis.

(62)

CHARACTERISTICS OF LASER PULSE Nd:YAG Q-SMART 850 AND APPLICATION PLD

ABSTRACT

In this research, carried out the characterization of laser Nd:YAG Q-Smart 850 is the observation wavelength spectrum, measurements of beam profile, and a large measurement laser energy Nd:YAG them, and carried out one of the applications of these lasers is the ability of the PLD (pulse laser deposition) by making alumina coating on the plate AL and Silicon Wafer. In observation wavelength spectrum using HR2000, beam profile measurements using CCD sensors and software Laser Beam analyszer. By starting low laser energy variation then found the diameter of the laser beam Nd:YAG is to 532 nm at 2,606 mm and for 1064 nm is of 2,549 mm. It has also been carried out measurements of laser energy Nd:YAG using Coherent. And Energy Meter has been successfully Alumina coating on the plate Al and Silicon Wafer by techniques PLD (pulsed laser position) and analyzed using SEM with a magnification up to 3500 times os also proved from the results of mapping and point analysis.

(63)

KARAKTERISTIK LASER PULSA Nd:YAG Q-SMART 850 DAN

APLIKASI PLD

SKRIPSI

NOVA PRATIWI BARUS

110801009

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar

Gambar 3. Rangkaian Pengukuran Energy Laser Nd-YAG
Gambar 4. Rangkaian Percobaan Pelapisan Film Tipis Teknik PLD
Gambar 3.3  Filter
Gambar 3.4 Diagram blog pengamatan beam profilex sinar laser Computer (PC)
+7

Referensi

Dokumen terkait