• Tidak ada hasil yang ditemukan

Farmakologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Farmakologi"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

FARMAKOGENETIK

(Konsep Dasar & Implikasi Klinis)

(Buku Referensi Mahasiswa S1,S2 Kedokteran, Farmasi dan Kesehatan)

Seri I: Evidence Based Medicine

EM SUTRISNA

(2)

ii Farmakogenetik

Konsep Dasar & Implikasi Klinis

FARMAKOGENETIK

(Konsep Dasar & Implikasi Klinis)

Penulis : DR., dr. EM Sutrisna, M. Kes.

Layouter : Arbagrafika

Desain cover : Tim MUP

Edisi : Kesatu

Cetakan : Pertama, Maret 2015

Hak Penerbitan pada Muhammadiyah University Press Universitas Muhammadiyah Surakarta

Jl. A Yani Pabelan Tromol Pos 1 Kartasura Surakarta 57102 Jawa Tengah - Indonesia

Telp: (0271) 717417- eks.172 Email: muppress@ums.ac.id

Hak cipta pada penulis dan dilindungi undang-undang

Dilarang mengutip sebagian ataupun seluruh buku ini dalam bentuk apapun tanpa izin dari penerbit

SUTRISNA, EM

Farmakogenetik: Konsep Dasar dan Implikasi

Klinis (Buku Referensi Mahasiswa S1, S2 Kedokteran, Farmasi dan Kesehatan) / Sutrisna,EM.

Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2015 xii, 108 hal.; ill., 23 cm

(3)

iii

Kata Pengantar

Kata Pengantar

Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Seri 1 Farmakogenetik ini dapat terselesaikan.

Didasari atas keprihatinan belum adanya buku Farmakogenetik edisi bahasa Indonesia, maka sesuai bidang penulis yaitu Farmakologi, kami mencoba menyusun buku Farmakogenetik ini.

Farmakogenetik merupakan cabang ilmu Farmakologi yang memfokuskan pengaruh variasi genetik terhadap respon pengobatan. Farmakogenetik sebenarnya merupakan ilmu yang sangat luas karena

disetiap sistem fisiologis tubuh ada variasi genetik yang mungkin akan

berpengaruh kepada respon obat. Buku ini baru menyajikan dasar-dasar

farmakogenetik, personalized medicine dan implikasi klinisnya. Buku

terdiri dari tujuh bab. Bab 1 dan 2 membicarkan tentang konsep dasar farmkogenetik dan personalized medicine, bab 3-5 membicarakan tentang

polimorfisme genetik dan implikasi klinis, sedang bab 6 & 7 membahas

tentang polimorfisme di Indonesia dan polimorfisme genetik sebagai marker

penyakit. Direncanakan serial mendatang akan di bahas pengaruh genetik terhadap respon klinis berbasis klasifikasi penyakit atau per sistem organ.

Diharapkan buku ini bermanfaat bagi mahasiswa kedokteran dan kesehatan yang fokus pada farmakaogenetik baik dalam kepentingan studi maupun dalam penyusunan skripsi maupun thesis. Sedangkan bagi praktisi (dokter) buku ini bisa menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan terapi

Penulis menyadari buku ini kurang sempurna, sehingga kritik dan saran kami nantikan.

Akhirnya semoga buku ini bermanfaat.

Surakarta, Januari 2015

(4)

v

Daftar Isi

Kata Pengantar ...iii

Daftar Isi ... v

Daftar Singkatan ... vii

Daftar Tabel ...ix

Daftar Gambar ...xi

BAB I

KONSEP DASAR FARMAKOLOGI-FARMAKOGENETIK

... 1

A. Proses Farmakologi ... 1

B. Sejarah Farmakogenetik ... 6

C. Farmakogenetik pada proses farmakokinetik ... 7

D. Farmakogenetik dalam proses farmakodinamik ... 9

BAB II

POLIMORFISME GENETIK DAN PERSONALIZED MEDICINE

... 13

A. Polimorfisme genetik ... 13

B. Personalized medicine ... 15

BAB

III

FARMAKOGENETIK PADA DRUGS TRANSPORTER GENES

... 21

A. Drugs transporter genes ... 21

B. Polimorfisme dalam drugs trasporter gene ... 26

(5)

vi Farmakogenetik

Konsep Dasar & Implikasi Klinis

BAB IV

FARMAKOGENETIK PADA ENZIM PEMETABOLISME OBAT

... 39

A. Enzim sitokrom P-450 (CYP)... 40

B. Enzim N-asetyiltransferase (NAT) ... 54

C. Enzim glutathion transferase (GST) ... 57

D. Microsomal Epoxide Hydrolase (mEH) ... 58

BAB V

FARMAKOGENETIK PADA DRUGS TARGET GENE

... 69

A. Ikatan Obat-Reseptor ... 69

B. Polimorfisme pada reseptor ... 73

BAB VI

FARMAKOGENETIK DI INDONESIA

... 87

BAB VII

POLIMORFISME GENETIK DAN PENYAKIT

... 93

A. Hipertensi Kardiomiopati ... 94

B. Diabetes mellitus tipe 1 ... 94

C. Syndrome nefrotik ... 95

D. Asma bronchial ... 95

E. Skizofrenia ... 97

F. Myastenia gravis ... 97

G. Systemic lupus eritematosus ... 98

Indeks ... 103

Glosarium ... 105

(6)

vii

Daftar Singkatan

AICU : Aspirin intolerance chronic urticaria

ANT2 : Adenine nucleotide translocator 2

CCR2 : Chemokin receptor type 2

COMT : Cathecol O methyl transferase

CYP : Cytochrome P-450

CTI : Cardiac troponin I

cTnT : Cardiac troponin T

DISC1 : Disrupted-in-schizophrenia 1 gene

DTNBP1 : Dystrobrevin binding protein 1 gene

FMO : Flavin-containing monoxygenase

FGF : Fibroblast Growth factor

FSH : Folicle stimulating hormone

HNMT : Histamine N-methyltransferase

LHON : Leber’s hereditary optic neuropathy

MAO : Monoamine oxidase

MCP-1 : Monocyt chemoattracctant protein 1

MEPE : Matrix extracellular phospoglycoprotein

MLC : Myosin light chain

MLSTD1 : Male sterility domain containing protein 1

MnSOD : Manganese superoxide dismutase

(7)

viii Farmakogenetik

Konsep Dasar & Implikasi Klinis

MODY : Maturity onset diabetes young

MOR : μ-Opioid receptor

MyBP-C : Myosin binding protein C

MyHC : Myosin heavy chain

NAT : N-Acetyltransferase

TPMT : Thiopurine methyltransferase

GST : Glutathione S Transferase

NIDDM : Non insulin dependent diabetes mellitus

NPHS1 : Nephrotic syndrome congenital

NRG1 SNP : Neuregulin-1 single nucleotide polymorphism

OPRM1 : Opioid receptor M1

PIGF : Plasental growth factor

PM : Rapid metabolizer

URM : Ultra rapid metabolizer

SLE : Systemic lupus eritematosus

SNPs : Single nucleotide pholymorphism

VCAM-1 : Vascular cell adhesion molecule-1

(8)

ix

Daftar Tabel

Tabel 1. Polimorfisme gen menyebabkan efek samping meningkat ... 10

Tabel 2. Adverse drugs reaction (ADR)karena variasi genetik yang berpengaruh pada farmakodinamik ... 10

Tabel 3. Perbedaan Respon obat karena perbedaan metabolisme ... 18

Tabel 4. Transporter obat pada manusia ... 22

Tabel 5. Major drugs transporter ... 23

Tabel 6. Substrat-substrat P-glycoprotein ... 28

Tabel 7. Polimorfisme gen MDR ... 30

Tabel 8. Isosim CYP pada manusia ... 41

Tabel 9. Distribusi enzim CYP ... 44

Tabel 10. Frekuensi slow acetylation pada berbagai populasi/Ras. ... 56

Tabel 11. Jenis reseptor muskarinik ... 80

Tabel 12. Macam reseptor nikotinik ... 82

Tabel 13. Subtype dari MODY (maturity onset diabetes young) ... 94

Tabel 14. Mediator inflamasi pada asma bronchial ... 95

Tabel 15. Manifestasi klinis SLE. ... 98

(9)

xi

Daftar Gambar

Gambar 1. Besaran kadar obat dalam darah menurut rute pemberian. .... 3

Gambar 2. Segitiga Respon Pengobatan ... 5

Gambar 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi efek obat ... 6

Gambar 4. Perbedaan kadar obat dalam plasma karena variasi genetik ... 9

Gambar 5. Insersi pada nukleotida kedua ... 14

Gambar 6. Delesi pada nukleotida kedua ... 15

Gambar 7. Perbedaan kadar isoniazid antar kecepatan metabolism ... 17

Gambar 8. Pengelompokan metabolisme sesuai polimorfisme. ... 19

Gambar 10. Struktur P-Glycoprotein... 29

Gambar 11. Polimorfisme pada enzim p.emetabolisme obat. ... 40

Gambar 12. Peta metabolism obat oleh Cytocrome P450 (CYP) ... 44

Gambar 13. Perbedaan aktivitas enzym akibat polimorfisme gen ... 45

Gambar 14. Ikatan ligand dan reseptor. ... 70

Gambar 15. Reseptor-reseptor obat ... 73

Gambar 16. Sistem renin angiotensin ... 76

Gambar 17. Macam-macam Reseptor muskarinik ... 81

Gambar 18. Jalur sitokin-sitokin pemicu asma ... 96

(10)

105

Glosarium

Adverse effect Efek yang menyimpang dan tidak diinginkan

Agonist Obat yang mempunyai efek menyerupai/sama dengan senyawa indogen

Antagonist

Obat yang tidak mempunyai aktifitas intrinsik sehingga untuk menimbulkan efek dengan menghambat kerja suatu agonis

Gen

Unit pewarisan sifat (substansi hereditas) pada organisme hidup. Merupakan urutan DNA yang menyandi protein atau polipeptida. Mengandung informasi genetika dan terletak dalam kromosom

Ligand Senyawa (termasuk obat) yang berikatan reseptot

Missense Merupakan jenis mutasi dimana terjadi perubaha asam amino yang dibentuknya

Mutant type Tipe variant dari polimorfisme

Non missense Merupakan jenis mutasi dimana terjadi perubaha urutan nukleotida

Non Synonimous

Adanya polimorfisme (biasanya single nucleotide pholymorpism/SNIPs) yang menyebakan perubaha pembentukan asam amino

Polimorfisme Variasi genetic yang terjadi pada individu ynag normal. Biasanya >1% populasi terjadi variasi gentetik

(11)

106 FarmakogenetikKonsep Dasar & Implikasi Klinis

Poor metabolism Kelompok individu dengan metabolism lambat berkebalikan dengan ultra metabolism

Slow acetylator Individu yang kemampuan asetilasi terhadap obat tertentu lambat berkebalikan dengan fast acetylator

SNPs

Singkatan dari Single nucleotide polymorphism maknanya variasi pada urutan sebuah DNA pada single nucleotide

Synonimous

Adanya polimorfisme (biasanya single nucleotide holymorpism/SNIPs) yang tidak menyebakan perubahan pembentukan asam amino

Transkripsi sintesis RNA dari molekul DNA atau proses ‘pengkopian “ DNA menjadi RNA

Translasi

Proses penerjemahan urutan nukleotida RNA menjadi rangkaian asam amino penysusun polipeptida atau suatu protein

Wild type Tipe yang lazim/umum dari suatu polimorfisme

Wobble

(12)

107

107

Riwayat Singkat Penulis

Penulis dilahirkan di Klaten, 20 Agustus 1970. Tahun 1989 penulis masuk di fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta (UNS). Lulus Sarjana Kedokteran 1993, dan Lulus dokter tahun 1996. Penulis sempat bekerja sebagai dokter puskesmas Manyaran Wonogiri tahun 1998.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Akan tetapi dengan kelas Maya yang diperkaya dengan TIK, Anda memiliki kebebasan dalam menentukan waktu yang tepat kapan Anda belajar dan tempat Anda belajar, selama

Hubungan hukum dan tanggung jawab pelaku usaha di bidang hukum konsumen dalam industri otomotif antara pelaku usaha dengan konsumen didasrkan pada tanggung

Industri yang mengalami nilai total produktivitas yang negatif ketika tahun krisis adalah industri tembakau, tekstil, kulit dan barang dari kulit, kayu, karet,

pada pertemuan yang akan datang yaitu mengenai Melaksanakan prinsip-prinsip keselamatan kerja pada program studi keahlian teknik grafika dan Menerapkan Standard Operating

Proses pembakaran yang terjadi pada tanur kiln ini disebabkan karena adanya perpaduan antara bahan bakar batubara dengan udara atau oksigen yang betekanan tinggi dimana batubara

Dalam hal ini penulis tertarik pada sebuah fenomena unik yang terjadi pada “Bendungan Jatigede”, keunikan yang terjadi pada bendungan ini adalah penempatan tubuh

4 Salah satunya adalah hasil belajar pendidikan agama islam yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan peserta didik tentang

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Akbar dan Munawaroh (2014) menjelaskan bahwa Dana Pihak Ketiga berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap penyaluran