PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN,
MOTIF BERPRESTASI, DAN KEMANDIRIAN PRIBADI
TERHADAP DAYA SAING USAHA
(Pengusaha Kuliner Skala Kecil Di Jalan Dr. Mansur Medan)
*Inneke Qamariah, **Doli M Ja’far Dalimunthe
*
** Dosen Dept.Manajemen FE USU
Abstract : The purpose of this study was whether knowledge of entrepreneurship, personal independence and achievement motives have a significant impact on business competitiveness. The results of the analysis has been done shows that: 1) a variable knowledge of entrepreneurship, achievement motives, personal independence significantly influence the competitiveness of the small-scale culinary entrepreneurs, 2) the results of t test of knowledge entrepreneurship variable has positive and significant, positive influence achievement motive variables and not significant, Personal Independence variable positive and significant effect on the competitiveness of businesses in the culinary entrepreneurs of small scale,
Keywords: knowledge entrepreneurship, achievement motives, personal independence and competitiveness of business
PENDAHULUAN
Sejak krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 perekonomian Indonesia terus mengalami kemerosotan dan belum mengalami kepulihan untuk satu dasawarsa terakhir. Terpuruknya sistem keuangan dan perekonomian Indonesia akibat krisis tersebut membuat pelaku bisnis mencari solusi dan bangkit dari keterpurukan tersebut guna memulihkan sektor perekonomian nasional secara umum.
Krisis tersebut telah menimbulkan banyaknya sektor usaha yang dengan sendirinya harus gulung tikar, PHK besar-besaran, daya beli masyarakat yang terus menurun, dan meningkatnya jumlah pengangguran pada usia produktif. Hal ini tentunya akan menimbulkan permasalahan ekonomi yang cukup besar dan kompleks yang penyelesaiannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
Salah satu sektor usaha yang tidak terkena dampak yang besar dari krisis ekonomi tersebut adalah sektor usaha kecil dan menengah yang pada faktanya tetap bertahan dan mengalami sedikit kemajuan hingga saat ini. Pelaku sektor UKM semakin bertambah seiring dengan dampak
PHK besar-besaran yang memacu para pekerja yang kehilangan pekerjaan untuk memulai usaha baru pada sektor UKM tersebut. Kemampuan memahami lingkungan bisnis, menurut Cunningham (dalam Riyanti, 2003:9) merupakan faktor yang menyebabkan 28,1% keberhasilan usaha skala kecil. Faktor ini terkait dengan sifat-sifat kepribadian dan kemauan untuk belajar dan menerima perubahan. Menurut Dinsi (2004:6) mengatakan bisnis adalah ajang kompetisi yang peka terhadap perubahan.
Kawasan kota Medan merupakan kawasan padat penduduk dengan variasi usaha yang cukup kompleks khususnya sektor UMKM yang berkembang pasca krisis moneter tersebut. Salah satu kawasan yang cukup berkembang dalam 5 tahun terakhir adalah kawasan jl. Dr. Mansur Medan, yang salah satu usaha yang berkembang di usaha tersebut adalah jenis usaha kuliner.
Tabel 1 : Berdasarkan Tahun Berdiri Usaha
No. Tahun Berdiri Jumlah Usaha
1. 2000-2003 4
2. 2004-2007 14
3. 2008-2011 43
TOTAL 61
Tabel 2 : Berdasarkan Modal Usaha
No. Omzet (Jutaan Rupiah) Jumlah
1. 0-5 26
2. 6-10 20
3. 11-15 15
TOTAL 61
Berdasarkan kondisi tersebut terlihat bahwa pengusaha kuliner skala kecil yang berada di kawasan Dr. Mansur Medan sangat berkembang dan terus tumbuh hingga saat ini. Hal ini terlihat dari bertahannya sektor usaha ini sampai lebih dari 10 tahun dengan modal yang relatif kecil.
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi dan kemandirian pribadi mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap daya saing usaha?”
METODE
1. Batasan Operasional
Dalam membahas dan menganalisis permasalahan, penelitian ini dibatasi pada keterkaitan pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi dan kemandirian pribadi sebagai variabel bebas (independent) terhadap daya saing usaha sebagai variabel terikat (dependent) pada pengusaha kuliner skala kecildi Jalan Dr. Mansur Medan.
2. Definisi Operasional Variabel
Definisi variabel-variabel yang diteliti adalah sebagai berikut:
a. Variabel Independen (X1):
Pengetahuan Kewirausahaan
Pengetahuan Kewirausahaan adalah segala sesuatu yang perlu diketahui mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi.
b. Variabel Independen (X2):
Motif Berprestasi
Motif Berprestasi adalah suatu upaya untuk mencapai sukses dengan maksud keberhasilan dan kompetensi berdasarkan suatu ukuran keunggulan.
c. Variabel Independen (X3):
Kemandirian Pribadi
Kemandirian Pribadi adalah: kemampuan untuk mengandalkan diri sendiri melalui adanya perasaan otonomi.
d. Variabel Dependen (Y):
Daya Saing Usaha adalah: Kemampuan suatu usaha untuk bersaing dan bertahan terhadap persaingan usaha sejenis dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada.
3. Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran pengaruh pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi dan kemandirian pribadi terhadap daya saing usaha melalui skala Likert digunakan dengan lima tingkatan yang diberi skor sebagai berikut (Sugiyono, 2004:86):
a. Sangat setuju diberi skor lima b. Setuju diberi skor empat c. Ragu-ragu diberi skor tiga d. Tidak setuju diberi skor dua e. Sangat tidak setuju diberi skor Satu
4. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha kecil dan menengah di Jalan Dr. Mansur Medan yang berjumlah 61 orang. b. Sampel
teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel dan sering dilakukan bila populasi relatif kecil (Ginting, dkk 2008:142). Sampel penelitian ini berjumlah 61 orang.
5. Metode Analisis
a. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah metode penganalisaan yang dilakukan dengan cara menentukan data, mengumpulkan data, dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran masalah yang dihadapi.
b. Analisis Kuantitatif 1. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen (pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi dan kemandirian pribadi) terhadap variabel dependen (daya saing usaha)
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e mengetahui apakah terdapat pengaruh secara bersama sama variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji F dilakukan secara serentak untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh pengetahuan kewirausahaan (X1) motif
berprestasi (X2) dan kemandirian pribadi
(X3) sebagai variabel bebas terhadap daya
saing usaha (Y) sebagai variabel terikat.
Pengambilan keputusannya dengan membandingkan Fhitung dengan nilai Ftabel.
Bila Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel maka
dapat disimpulkan bahwa variabel bebas dalam model mempengaruhi variabel terikat.
Model hipotesis yang digunakan adalah:
H0: b1=b2=0 artinya variabel bebas (X1, X2,
X3) secara bersama-sama tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel terikat (Y).
H0: b1• b2• 0 artinya variabel bebas (X1, X2,
X3) secara bersama-sama berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y).
Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai
Ftabel. Kriteria pengambilan keputusan,
yaitu:
H0 diterima bila Fhitung < Ftabel pada • = 5%
H0 ditolak bila Fhitung > Ftabel pada • = 5%
3. Uji Secara Parsial (Uji-t)
Yaitu sebagai uji signifikan individual. Uji ini menunjukkan bagaimana pengaruh dalam menerangkan variabel terikat.
H0: b1 = 0
Artinya suatu variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan:
H0 diterima bila thitung < ttabel pada • = 5%
H0 ditolak bila thitung > ttabel pada • = 5%
4. Koefisien Determinasi (R²)
Pengujian kontribusi pengaruh dari variabel bebas (X1, X2) terhdap variabel
tidak bebas (Y), dapat dilihat dari koefisien determinasi berganda (R²) dimana 0< R²<1. Hal ini menunjukkan jika R² semakin dekat dengan1, maka pengaruh variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel tidak bebas (Y)
semakin kuat. Sebaliknya jika R² semakin dekat pada 0 maka pengaruh variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel tidak bebas (Y)
semakin lemah.
HASIL
a. Pengujian Koefisien Determinasi (R²)
Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi (R²)atau goodness of Fit Test, yaitu untuk melihat besarnya pengaruh variabel bebas yaitu pengetahuan kewirausahaan (X1) motif berprestasi (X2)
dan kemandirian pribadi (X3) terhadap
Tabel 3 : Model Summary
bModel R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .716a .512 .486 1.195
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 85.486 3 28.495 19.938 .000a
Residual 81.465 57 1.429
Total 166.951 60
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1.990 .822 2.421 .019
X1 .217 .079 .321 2.743 .008 .627 1.595
X2 .089 .104 .122 .855 .396 .422 2.368
X3 .292 .089 .410 3.291 .002 .551 1.814
a. Dependent Variable: Y
Tabel di atas menunjukkan angka R Square (R²) sebesar 0,512 berarti variabel independen yaitu pengetahuan kewirausahaan (X1) motif
berprestasi (X2) dan kemandirian pribadi
(X3) mampu menjelaskan pengaruh sebesar
51,2 % terhadap daya saing usaha (Y).
b. Uji Secara Serempak/Simultan (Uji F) atau ANOVA
Uji F menunjukkan apakah semua variabel bebas (X) yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Y).
Tabel 2 memperlihatkan nilai F hitung adalah 19,938 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F Tabel pada tingkat kepercayaan 95% (• = 0,05) adalah 2,84. Oleh karena pada kedua perhitungan yaitu Fhitung > Ftabel dan tingkat signifikansi (
bersama-sama adalah signifikan terhadap daya saing usaha.
c. Uji Secara Parsial (uji-t)
Uji-t digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
Berdasarkan hasil uji-t maka diperoleh persamaan regresi:
Y = 1,990 + 0,217X1 + 0,089X2 + 0,292X3
Hasil penelitian pada Tabel 3 dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap daya saing usaha, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,008 ) < 0,05 dan nilai t hitung ( 2,743 ) > t tabel ( 1,64 ) artinya jika ditingkatkan variabel pengetahuan kewirausahaan sebesar satu satuan maka daya saing usaha akan meningkat sebesar 0,217 Hal ini menunjukkan bahwa semakin meningkatnya pengetahuan kewirausahaan maka daya saing usaha juga semakin tinggi pada pengusaha kuliner skala kecil di jl. Dr. Mansur Medan.
2. Variabel motif berprestasi berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap daya saing usaha, hal ini terlihat dari nilai signifikan ( 0,396 ) > 0,05 dan nilai t hitung (0,855) < t tabel (1,64). 3. Variabel kemandirian pribadi berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap daya saing usaha, hal ini terlihat dari nilai signifikan ( 0,002 ) < 0,05 dan nilai t hitung ( 3,291) > t tabel (1,64) artinya jika ditingkatkan variabel pengetahuan kewirausahaan sebesar satu satuan maka daya saing usaha akan meningkat sebesar 0,292. Hal ini menunjukkan bahwa semakin meningkatnya kemandirian pribadi maka daya saing usaha juga semakin tinggi pada pengusaha kuliner skala kecil di jl. Dr. Mansur Medan.
Berdasarkan hasil regresi linier berganda diatas terlihat bahwa variabel Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, Kemandirian Pribadi berpengaruh secara signifikan secara bersama-sama terhadap daya saing usaha, hal ini dibuktikan dari pengaruh sebesar
48,6 % terhadap daya saing usaha tersebut. Dari hasil tersebut juga terlihat pengaruh yang dihasilkan dari masing-masing variabel secara parsial memberikan hasil yang positif terhadap peningkatan daya saing usaha. Ini artinya ketiga variabel tersebut jika dilakukan secara bersama-sama ataupun secara parsial dapat berdampak positif terhadap perkembangan usaha secara umum walaupun ketiga variabel ini masih dapat didukung oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Dengan Demikian penelitian ini sejalan dengan penelitian Cunningham (dalam Riyanti 2003:9) yang membuktikan bahwa pengetahuan kewirausahaan, keinginan untuk maju atau motif berprestasi dan juga kemandirian pribadi dalam berfikir menyebabkan 28,1% keberhasilan usaha kecil. Dengan kata lain keberhasilan usaha sangat banyak dipengaruhi oleh kemampuan usaha kecil tersebut dalam mempertahankan kelangsungan usaha dan peningkatan daya saing usaha. Hal ini dibuktikan dari semakin berkembangnya usaha kecil khusunya usaha kuliner yang ada di kawasan jl. Dr Mansur Medan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Variabel Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, Kemandirian Pribadi berpengaruh secara signifikan secara bersama-sama terhadap Daya Saing Usaha pada pengusaha kuliner skala kecil di Jalan Dr. Mansur Medan.
2. Berdasarkan uji t variabel Pengetahuan Kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan, variabel Motif Berprestasi berpengaruh positif dan tidak signifikan, variabel Kemandirian Pribadi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Daya Saing Usaha pada pengusaha kuliner skala kecil di Jalan Dr. Mansur Medan). 3. Berdasarkan Koefisien Determinasi
SARAN
1. Perlu diadakan penelitian lanjutan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing usaha diluar dari variabel yang diteliti dalam penelitian ini.
2. Perlu adanya penelitian sejenis untuk sektor usaha lainnya khususnya di kota Medan.
DAFTAR RUJUKAN
Benedicta Prihatin Dwi Riyanti, 2003.
Kewirausahaan Dari Sudut
Pandang Psikologi Kepribadian,
Jakarta : Grasindo
Ginting, Paham dan Syafrizal Helmi Situmorang. 2008. Analisis Data
Penelitian. Medan: USU Press.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis, cetakan ke 12, Bandung: Alfabeta Kasmir, 2006. Kewirausahaan, Jakarta:
Rajawali Pers
Zimmerer, Thomas & Norman,
Scarborough, 2008.
Kewirausahaan dan Manajemen
Usaha Kecil, Jakarta: Salemba
Empat
Situmorang, Syafrizal Helmi, dkk, 2008.
Analisis Data Penelitian. Medan: