• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pemanen Hujan dari Atap Bangunan SD Negeri Mulyasari di Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pemanen Hujan dari Atap Bangunan SD Negeri Mulyasari di Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PEMANEN HUJAN DARI ATAP BANGUNAN

SD NEGERI MULYASARI, DI DESA PULOSARI,

KECAMATAN PANGALENGAN, KABUPATEN BANDUNG

TEGUH

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Pemanen Hujan dari Atap Bangunan SD Negeri Mulyasari di Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

(4)
(5)

ABSTRAK

TEGUH. Analisis Pemanen Hujan dari Atap Bangunan SD Negeri Mulyasari di Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Dibimbing oleh YULI SUHARNOTO

Manusia dari semula telah menyadari pentingnya air bagi dia dan bagi lingkungannya, karena air merupakan sumber daya alam esensial yang sangat dibutuhkan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Permasalahan yang sering ditemui di Indonesia saat ini masih terdapatnya daerah yang mengalami kekeringan pada saat musim kemarau, sehingga sangat sulit untuk mendapatkan air bersih. Rata-rata curah hujan yang cukup tinggi di daerah Pangalengan sangat disayangkan jika tidak dimanfaatkan secara maksimal. Salah satu cara pemanenan hujan yang dapat dilakukan adalah mengumpulkan air hujan melalui atap gedung dan menyimpannya dalam bak penampung air. Penelitian mengenai analisis pemanenan hujan dari atap bangunan ini dilakukan di SDN Mulyasari Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Berdasarkan data curah hujan di wilayah pangalengan, dapat dilihat bahwa desa Pulosari mengalami hujan sepanjang tahun dengan variasi hujan yang berbeda setiap tahunnya. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan dari Global Climate Model yang sudah di downscaling untuk Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum untuk periode tahun 1981 hingga 2010. Berdasarkan jumlah jiwa, kebutuhan air di SDN Mulyasari sebesar 10.770 liter/minggu (6 hari). Untuk menentukan volume bak PAH (Penampung Air Hujan) dapat dilakukan dengan cara trial dan error menggunakan perhitungan water balance. Hasil perhitungan kapasitas bak optimum adalah sebesar 10.850 liter. Anggaran biaya konstruksi dibutuhkan untuk membuat bak penampung air. Berdasarkan analisis anggaran biaya, dibutuhkan biaya sebesar Rp 57.000.000 untuk membuat bak yang berkapasitas 10850 liter.

Kata kunci: bak penampung air, curah hujan, pemanen hujan

ABSTRACT

TEGUH. Analysis of The Roofing Rain Harvesting at The Primary School State in Mulyasari Pulosari Village, Pangalengan District, Bandung Regency. Supervised by YULI SUHARNOTO.

(6)

has rain almost throughout the year with the different variations of rain annually. The precipitation data used in this study is downscaling data from Global Climate Model (GCM) for Citarum River Basin for the period 1981 to 2010. Based on the number of the people to be served, water needs in SDN Mulyasri is 10.770 liter/week (6 days). The calculation of rainfall tank volume was done by trial and error from the result of water balance calculation. Results calculation of the optimum capacity were 10.850 liters. A construction budget was needed to make water the tank. From the analysis of the budget expenses, it costs Rp 57.000.000 to make a tub with 10850 litres capacity.

(7)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

pada

Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan

ANALISIS PEMANEN HUJAN DARI ATAP BANGUNAN

SD NEGERI MULYASARI, DI DESA PULOSARI,

KECAMATAN PANGALENGAN, KABUPATEN BANDUNG

TEGUH

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(8)
(9)
(10)

Judul Skripsi : Analisis Pemanen Hujan dari Atap Bangunan SD Negeri Mulyasari di Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung Nama : Teguh

NIM : F44090033

Disetujui oleh

Dr. Ir. Yuli Suharnoto, M.Eng Pembimbing

Diketahui oleh

Prof. Dr. Ir. Budi Indra Setiawan, MAgr Ketua Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan

(11)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan April 2013 ini ialah Pemanen hujan, dengan judul Analisis Pemanen Hujan dari Atap Bangunan SD Negeri Mulyasari di Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Yuli Suharnoto, M.Eng selaku pembimbing yang telah banyak memberi saran hingga terselesainya skripsi ini. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Tim Project ADB TA 7189-INO : Institutional Strengthening for IWRM in the 6 Ci’s River Basin Territorry-Package E, yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta kakak dan adikku tercinta, atas segala doa dan kasih sayangnya. Terima kasih juga disampaikan kepada teman Teknik Sipil dan Lingkungan angkatan 46, Ayu Agustri dan teman-teman kos radar 10 atas bantuan dan dorongan semangatnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

(12)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 1

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 2

Ruang Lingkup Penelitian 2

TINJAUAN PUSTAKA 2

METODE 4

Alat dan Bahan 5

Metodologi Penelitian 5

Prosedur Analisis Data 6

HASIL DAN PEMBAHASAN 8

SIMPULAN DAN SARAN 14

Simpulan 14

Saran 15

DAFTAR PUSTAKA 15

LAMPIRAN 16

(13)

DAFTAR TABEL

1 Standar kebutuhan air bersih non-domestik untuk wilayah Desa ... 4

2 Jumlah pengguna air di SDN Mulyasari ... 8

3 Hari kering dan hari basah maksimum... 10

4 Analisis volume-frekuensi ... 11

5 Nilai Rata-rata, Standard Deviasi dan Station Skew ... 11

6 Curah hujan probabilitas 80% ... 12

DAFTAR GAMBAR

1 Diagram alir penelitian ... 5

2 Curah hujan bulanan rata-rata wilayah Pangalengan ... 9

3 Dry Spells di wilayah Pulosari ... 10

4 Kurva Analisis Frekuensi ... 12

5 Water Balance dan kapasitas bak SDN Mulyasari ... 13

DAFTAR LAMPIRAN

1 Contoh Perhitungan Curah Hujan Andalan 16

2 Perhitungan Hujan yang dapat dipanen 20

3 Perhitungan Neraca Air (Water Balance) 23

4 Perhitungan Pondasi Bak Penampung 25

5 Gambar Bak Penampung Air Hujan 26

6 Gambar detail pondasi 29

(14)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Manusia dari semula telah menyadari pentingnya air bagi dia dan bagi lingkungannya, karena air merupakan sumber daya alam esensial yang sangat dibutuhkan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat. (UU RI No. 7 tahun 2004). Sumber-sumber air yang paling utama terdiri dari air permukaan (surface water) dan air tanah (ground water). Air mempunyai banyak kegunaan, misalnya untuk irigasi, industri, keperluan rumah tangga (minum, masak, mandi, dan mencuci) dan lain-lainnya. Permasalahan yang sering ditemui di Indonesia saat ini masih terdapatnya daerah yang mengalami kekeringan pada saat musim kemarau, sehingga sangat sulit untuk mendapatkan air bersih.

Kebanyakan teknik untuk mengumpulkan air biasanya menggunakan sumber air yang besar seperti sungai dan groundwater (misalnya: sumur dan sistem irigasi), dan memerlukan investasi skala besar. Tetapi banyak negara di dunia, beragam metode sekala kecil dan sederhana telah dikembangkan untuk menangkap dan mengumpulkan air limpasan permukaan (runoff) yang digunakan untuk beragam tujuan produktif. Kalau limpasan permukaan ini dibiarkan saja akan dapat menyebabkan erosi tanah, runoff ini dapat dipanen dan dimanfaatkan. Beragam teknik memanen air dengan aneka ragam aplikasinya telah tersedia. Cara pemanen hujan dapat dibagi dalam dua bagian, pertama dilakukan dengan mengumpulkan air hujan di atas atap bangunan (roof catchment) dan yang kedua dilakukan dengan mengumpulkan air hujan di atas permukaan tanah (ground catchment) (Asdak, 2007).

Desa Pulosari Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung sering mengalami kekurangan air bersih pada saat musim kemarau, sehingga kebutuhan akan adanya air bersih berkurang. Rata-rata curah hujan yang cukup tinggi di daerah Pangalengan sangat disayangkan jika tidak dimanfaatkan secara maksimal. Salah satu cara pemanenan hujan yang dapat dilakukan adalah mengumpulkan air hujan melalui atap gedung dan menyimpannya dalam bak penampung air.

Perumusan Masalah

(15)

2

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Menganalisis potensi air hasil pemanenan hujan dari atap bangunan SDN Mulyasari di Desa Pulosari Kecamatan Pangalengan.

2. Menentukan bak penampung air yang optimum untuk meningkatkan penyediaan air bersih dengan menggunakan air hujan.

3. Desain bak penampung air dan Rencana Anggaran Biaya bak penampung air.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Hasil penelitian diharapkan dapat mengatasi permasalahan kekurangan air bersih yang terjadi di SDN Mulyasari Desa Pulosari Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung saat musim kemarau.

2. Hasil penelitian dapat mempermudah siswa dan pegawai sekolah untuk mendapatkan air bersih.

Ruang Lingkup Penelitian

Kegiatan penelitian tentang Analisis Pemanen Hujan dari Atap Bangunan Sekolah Dasar Negeri Mulyasari di Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung meliputi:

1. Penentuan tujuan penelitian. 2. Penentuan lokasi penelitian.

3. Pelaksanaan pengambilan data luasan atap bangunan dan jumlah pemakai air 4. Pelaksanaan pengambilan data curah hujan.

5. Pengolahan data yaitu perhitungan analisis hujan, perhitungan kapasitas optimum bak penampung air, serta desain dan menentukan anggaran biaya pembuatan bak penampung air.

6. Penyusunan laporan

TINJAUAN PUSTAKA

Hujan

(16)

3 terjadinya penguapan, maka akan dapat terbentuk awan. Oleh sebab adanya perbedaan temperatur, awan tersebut akan bergerak oleh tiupan angin ke daerah-daerah tertentu. Hujan baru akan terjadi apabila berat butir-butir hujan air tersebut telah lebih besar dari gaya tekan udara ke atas.

Dalam penelitian tentang penyediaan air bersih dikenal istilah curah hujan tertampung, yang didefinisikan sebagai curah hujan yang langsung masuk ke dalam tempat penampungan atau melalui suatu limpasan dari suatu atap bangunan yang disalurkan ke tempat penampungan tersebut, dikurangi penguapan selama proses penyimpanan dan tersedia untuk memenuhi keperluan air konsumtif. Air hujan yang melalui media udara yang bersih banyak membawa gas CO2 dan O2, karena gas ini tidak berbahaya bagi tubuh maka dapat dikatakan air hujan ini dapat digunakan sebagai penyedia air bersih, karena tubuh manusia juga membutuhkan garam maka biasanya ke dalam air hujan ini ditambahkan sedikit garam (± 1 mg tiap liter air).

Curah Hujan

Menurut Soemarto (1995), curah hujan harus diperkirakan dari beberapa titik pengamatan curah hujan. Rata-rata curah hujan sering dibutuhkan dalam penyelesaian hidrologi, seperti penelusuran banjir, penentuan ketersediaan air ataupun untuk mendesain bangunan air. Ada tiga macam cara yang umum dipakai dalam menghitung hujan rata-rata kawasan : Aljabar, Poligon Thiessen, dan Isohyet.

Menurut Chow (1964) di dalam Effendi (1984) kejadian-kejadian yang telah lalu merupakan gambaran tentang kejadian yang akan datang dengan asumsi bahwa kecendrungan kejadian yang akan datang dalam sistem hidrologi sama dengan kecendrungan yang telah lalu. Untuk memperoleh probabilitas besaran hujan di masa yang akan datang dilakukan dengan analisa frekuensi data hujan. Dalam ilmu statistik dikenal beberapa macam distribusi frekuensi dan empat jenis distribusi yang banyak digunakan dalam bidang hidrologi adalah (1) Distribusi normal, (2) Distribusi log normal, (3) Distribusi Log-Person III, dan (4) Distribusi gumbel (Suripin, 2004).

Kebutuhan Air

Kebutuhan air adalah jumlah air yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Besarnya kebutuhan air bagi masing-masing orang tidak sama dan sangat tergantung pada beberapa faktor. Menurut robert dan Roestam (2005) air bersih digunakan untuk memenuhi kebutuhan air domestik dan non-domestik. Kebutuhan air domestik digunakan untuk pemanfaatan keperluan rumah tangga, berdasarkan standar dari Direktorat Jendral Cipta Karya kebutuhan air rumah tangga untuk wilayah desa sebesar 60 liter/kapita/hari.

(17)

4

Tabel 1 Standar kebutuhan air bersih non-domestik untuk wilayah Desa

No. Sektor Nilai Satuan

1 Sekolah 5 Liter/siswa/hari

2 Rumah Sakit 200 Liter/bed/hari

3 Puskesmas 1.200 Liter/hari

4 Hotel/losmen 90 Liter/hari

5 Komersial/industri 10 Liter/hari Sumber : Ditjen Cipta Karya Dep PU (2000)

Pemanen Hujan

Pemanenan air hujan dalam makna yang luas dapat didefinisikan sebagai kegiatan pengumpulan runoff untuk penggunaan yang produktif. Runoff dapat ditangkap dan dikumpulkan dari cucuran atap atau dari permukaan lahan, atau dari sungai-sungai musiman. Sistem pemanenan air yang memanen runoff dari atap-bangunan atau dari permukaan lahan termasuk dalam kategori “pemanenan

air hujan”, sedangkan semua sistem yang mengumpulkan runoff dari sungai

-sungai musiman dikelompokkan dalam kategori “pemanenan air banjir” (Soemarno, 2010).

Menurut Asdak (2007) cara pemanen hujan dapat dibagi kedalam dua bagian, pertama dilakukan dengan mengumpulkan air hujan di atas atap bangunan (roof catchment) dan yang kedua dilakukan dengan mengumpulkan air hujan di atas permukaan tanah (ground catchment). Cara pemanenan hujan dari atap bangunan yaitu dengan mengalirkan dan mengumpulkan air hujan dari atap bangunan (rumah, bangunan besar, greenhouse, courtyard, dan permukaan yang impermeable termasuk jalan. Cara pemanenan hujan dari atap bangunan yaitu dengan mengalirkan dan mengumpulkan air hujan dari atap bangunan (rumah, bangunan besar, greenhouse, courtyard, dan permukaan yang impermeable termasuk jalan.

METODE

Waktu dan Tempat Penelitian

(18)

5

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur (tape) untuk mengukur luas atap bangunan, alat tulis, dan seperangkat komputer yang dilengkapi dengan program Microsoft Excel dan Hec-SSP 2.0. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data curah hujan yang diperoleh dari Global Climate Model (GCM) yang sudah di downscaling untuk Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum periode tahun 1981 sampai 2010, data jumlah siswa dan pegawai SD yang didapatkan dari dokumen milik SDN Mulyasari, dan data luas atap bangunan SD yang langsung didapatkan dilapangan dengan melakukan pengukuran.

Metodologi Penelitian

Ya

Gambar 1 Diagram alir penelitian Pengumpulan data

Tidak Data Primer :

Luas atap bangunan

Data sekunder :

Data curah hujan Data siswa & pegawai

Hitung Kebutuhan Air

Analisis Hidrologi

Penentuan kapasitas bak penampung

Hitung jumlah air yang dapat dipanen

Perhitungan dengan Water Balance/neraca Air

Jika jumlah sisa air di hari kering

Desain dan Perhitungan Anggaran Biaya Konstruksi

(19)

6

Prosedur Analisis Data

Penelitian mengenai analisis pemanen hujan dari atap bangunan untuk menentukan kapasitas optimum bak penampung air ini dilakukan dengan tahapan berupa pengumpulan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data luas bangunan atap sekolah yang diukur langsung dilapangan dan data sekunder meliputi data curah hujan dan data jumlah siswa dan pegawai sekolah. Setelah seluruh data yang dibutuhkan terkumpul kemudian dilakukan pengolahan data dengan metode yang telah ditentukan lalu dianalisis dan tahap akhir adalah penyusunan laporan.

Prosedur analisis pada penelitian ini adalah : 1. Menentukan Masa Ulang Curah Hujan Andalan

Salah satu cara dalam mencari hujan andalan adalah dengan memberikan posisi plotting kepada masing-masing data dalam deret yang ditinjau. Sebelum dilakukan, dimulai dengan mengurutkan data terlebih dahulu. Posisi plotting ini berperiode tahun, periode dengan suatu curah hujan “sama atau kurang dari”. Periode ini yang dinamakan waktu balik (return period). Posisi plotting ini dinyatakan dalam frekuensi relatif kejadian atau probabilitas yang suatu peristiwa hidrologi dengan besaran tertentu akan terjadi. Menurut pengamatan besarnya andalan yang diambil untuk penyelesaian optimum penggunaan air diantara 80-90%.

m = nomor urut angka pengamatan n = banyaknya pengamatan

Langkah-langkah untuk menentukan hujan andalan : a. Susun data-data menurut urutan besarnya

b. Beri tiap harga pengamatan suatu nomor urut m

c. Hitung prosentasi untuk tiap harga pengamatan dengan rumus Weibull Ambil tahun dengan probabilitas p = 80-90%, sebagai hujan andalan. 2. Perhitungan Kebutuhan Air

Perhitungan kebutuhan air bersih dilakukan dengan tingkat kebutuhan sesuai dengan kelompok penggunanya. Perhitungan dilakukan dengan mengalikan jumlah pengguna air dengan tingkat kebutuhan air.

3. Perhitungan Jumlah Air yang dipanen

Air hujan yang jatuh akan diterima oleh atap, dan luas atap mempengaruhi banyaknya air hujan yang dapat ditampung. Perhitungan Qin(t) dengan menggunakan rumus rasional.

Qin(t) = C.I.A Keterangan :

Qin(t) = Seluruh air hujan yang ditangkap oleh atap masuk ke dalam bak PAH pada waktu t (m)

(20)

7 A = luas atap (m2)

I = curah hujan andalan selama n hari (mm) 4. Perhitungan Kapasitas Bak Penampung Air Hujan (PAH)

Untuk menentukan volume bak PAH dapat dilakukan dengan cara trial dan error menggunakan perhitungan water balance. Jika jumlah sisa air nilainya negatif berarti terjadi kekurangan air dan perkiraan bak PAH harus diperbesar volumenya. Asumsi volume bak PAH ini benar jika jumlah sisa air mendekati nol pada minggu kering.

Berikut adalah contoh tabel perhitungan neraca air (Water Balance): Perhitungan untuk : Luas atap ... m2 ; Volume bak ... m3 ; ...jiwa

Kolom 2 = hari/minggu/bulan ke (makin kecil ∆t, perhitungan makin bagus) Kolom 3 = air yang tersedia adalah banyaknya air hujan yang dapat dipanen Kolom 4 = pemakaian adalah keperluan air untuk kebutuhan rumah tangga Kolom 5 = penguapan dari bak PAH (dalam hal ini tidak ada penguapan

karenadesain bak tertutup)

Kolom 6 = sisa adalah sisa air, yaitu air yang tersedia(3) – pemakaian(4) – penguapan(5)

Kolom 7 = akumulasi dari sisa air (6) tiap ∆t. 5. Desain dan Perhitungan Anggaran Biaya Konstruksi

Sebagaimana produk industri lainnya dapat dikatakan bahwa biaya pembentuk produksi tersebut akan terdiri dari pengeluaran untuk bahan-bahan baku, upah pekerja, ongkos peralatan, biaya overhead dan keuntungan pembuatannya. Biaya total proyek atau anggaran biaya dapat diperoleh dari

(21)

8

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Wilayah Desa Pulosari

Sekolah Dasar Negeri Mulyasari terletak di Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Secara geografis Kecamatan Pangalengan terletak di bagian selatan Kabupaten Bandung. Kecamatan Pangalengan terdiri dari 13 desa diantaranya adalah desa Pulosari. Secara administratif batas-batas Kecamatan Pangalengan adalah :

Utara : Kecamatan Cimaung Selatan : Kabupaten Garut Timur : Kecamatan Kertasari Barat : Kecamatan Pasir Jambu

Iklim di Desa Pulosari beriklim tropis dengan suhu udara berkisar antara 190C sampai dengan 240C, dan kelembaban udara bervariasi antara 78%. Tekstur tanah didaerah ini umumnya berstruktur sedang (jenis lempung) dan kasar. Jenis tanah lempung ini dicirikan dengan warnanya yang coklat hingga coklat kehitam-hitaman. Dengan suhu udara yang cukup dingin, desa ini merupakan salah satu daerah yang memiliki curah hujan rata-rata yang cukup tinggi.

Kebutuhan Air

Kebutuhan air bersih di SDN Mulyasari ditinjau dari jumlah siswa dan pegawai di sekolah tersebut yang merupakan faktor utama dalam penentuan kebutuhan air. Tingkat kebutuhan air untuk sektor sekolah yang berada di wilayah desa sebesar 5 liter/siswa/hari (Ditjen Cipta Karya Dept. PU). Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh SDN Mulyasari, jumlah siswa tahun 2013 adalah 351 orang, dan jumlah tenaga pendidik SDN Mulyasari tahun 2013 adalah 8 orang.

Tabel 2 Jumlah pengguna air di SDN Mulyasari

Pengguna Air Jumlah (orang) Tenaga Pendidik 8

(22)

9 adalah 53.850 liter dan dalam satu tahun (365 hari), air bersih yang dibutuhkan adalah 655.175 liter.

Analisis Hidrologi

Data curah hujan yang tersedia adalah pencatatan curah hujan harian dari tahun 1981 sampai dengan tahun 2010. Nilai curah hujan bulanan pada gambar 2 adalah nilai curah hujan bulanan rata-rata di wilayah Pangalengan. Untuk perhitungan curah hujan bulanan andalan tersedia pada lampiran 1.

Gambar 2 Curah hujan bulanan rata-rata wilayah Pangalengan

Berdasarkan data curah hujan di wilayah pangalengan, dapat dilihat bahwa desa Pulosari mengalami hujan sepanjang tahun dengan variasi hujan yang berbeda setiap tahunnya. Dari gambar 1 menunjukan bahwa curah hujan tidak merata sepanjang tahun. Curah hujan tertinggi terdapat pada bulan April sebesar 448 mm dan curah hujan terendah pada bulan Agustus sebesar 67 mm. Pada bulan Juni sampai bulan Oktober yaitu pada saat periode kering, curah hujan yang turun juga cukup besar. Hal ini menunjukan bahwa distribusi curah hujan yang turun relatif baik sepanjang tahun.

Hari Kering dan Hari Basah Maksimum

Terdapat beberapa indeks untuk curah hujan, diantaranya ialah wet spells atau deret hari basah, dry spells atau deret hari kering, very wet days atau hari sangat basah, dan extremely wet days atau hari ekstrim basah. Dalam pengertian umum, kekeringan adalah kurangnya air bagi tujuan-tujuan tertentu. Berikut adalah hasil perhitungan hari kering dan hari basah maksimum di Desa Pulosari dari data curah hujan harian tahun 1981 sampai tahun 2010.

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu

st Sep Okt Nop Des

Curah Hujan Tahun

1981-2010 242 265 384 448 291 182 143 67 149 261 435 384

0

(23)

10

Gambar 3 Dry Spells di wilayah Pulosari

Deret hari kering yang tertinggi yaitu pada tahun 1990 selama 48 hari berturut-turut hari kering, sedangkan yang terendah yaitu pada tahun 2007 dan 2010 selama 12 hari berturut-turut hari kering. Gambar 3 menunjukkan hubungan deret hari kering dengan peluang terlampaui yang terjadi dalam persen, semakin kecil lama hari kering, peluang terlampaui yang terjadi akan semakin besar. Begitu juga sebaliknya, semakin besar lama hari kering, peluang terlampaui yang terjadi akan semakin kecil. Dapat dilihat pula rata-rata hari basah yang terjadi di wilayah Pulosari cukup panjang yaitu 183 hari sampai dengan 270 hari berturut-turut. Hal ini disebabkan karena hujan yang turun di wilayah Pulosari relatif baik.

0.00

Dry Spell Hujan di Desa Pulosari

(24)

11

Volume – Frekuensi

Bila kekeringan dapat didefinisikan dalam pengertian khusus untuk suatu proyek tertentu, maka frekuensi kekeringan dapat dianalisis dengan cara yang sama seperti frekuensi banjir. Untuk analisis frekuensi dalam penelitian ini menggunakan software Hec-Ssp versi 2.0, software ini menggunakan jenis distribusi statistik Log Normal dan Log Person III dalam menentukan hujan rencana. Pada perhitungan ini digunakan jenis distribusi Log Person III, karena memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan Log Normal.

Tabel 4 Analisis volume-frekuensi

Probabilitas Sumber : Hasil Perhitungan Hec-Ssp 2.0

Tabel 5 Nilai Rata-rata, Standard Deviasi dan Station Skew

Durasi 1 3 7 15 30 60 90 120 183 Sumber : Hasil Perhitungan Hec-Ssp 2.0

(25)

12

Gambar 4 Kurva Analisis Frekuensi

Gambar 3 menunjukan hubungan probabilitas dengan rata-rata curah hujan, yaitu curah hujan harian dari tahun 1981 sampai dengan tahun 2010. Terlihat bahwa setiap durasi frekuensi memiliki nilai rata-rata curah hujan yang berbeda-beda. Dari hasil analisis volume-frekuensi, diambil nilai curah hujan dengan probabilitas 80 %.

Tabel 6 Curah hujan probabilitas 80%

Frekuensi Hari

Curah Hujan Rata-rata (mm)

1 40,5

3 33,7

7 26,6

15 21,9

30 18,3

60 14,9

90 13

120 11,9

183 11,2

Sumber : Hasil Perhitungan

(26)

13

Penentuan Kapasitas Bak Penampung Air Hujan

Untuk menentukan volume bak Penampung Air Hujan (PAH) dapat dilakukan dengan cara trial dan error menggunakan perhitungan water balance. Jika jumlah sisa air nilainya negatif berarti terjadi kekurangan air dan perkiraan pemakaian air oleh siswa dan pegawai sekolah selama satu minggu hanya sebesar 10.770 liter/minggu atau 10,85 m3/minggu. Untuk mendapatkan kapasitas bak optimum menggunakan perhitungan water balance dapat dilihat pada lampiran 3. Berikut adalah grafik water balance dan kapasitas bak optimum untuk SDN Mulyasari.

Gambar 5 Water Balance dan kapasitas bak SDN Mulyasari

Gambar 5 menunjukkan grafik hasil perhitungan water balance dan kapasitas bak SD Negeri Mulyasari. Air yang tersedia merupakan air yang dapat dipanen dari atap bangunan SDN Mulyasari, luas total bangunan atap sekolah adalah 640 m2. Perhitungan air yang dapat dipanen dapat dilihat pada lampiran 2. Pada periode bulan kering yaitu bulan agustus, air yang dibutuhkan lebih besar dari pada air yang tersedia, sehingga terjadi kekurangan air sebesar 6.031 liter sampai 6.456 liter. Sehingga dibutuhkan penyimpanan air pada saat bulan kering untuk menutupi kekurangan air yang dibutuhkan oleh siswa dan pegawai sekolah di SDN Mulyasari, yaitu dengan menyimpan air didalam bak penampung air.

Dari hasil perhitungan water balance dengan melakukan trial dan error, didapatkan kapasitas bak penampungan air hujan sebesar 10850 liter. Kapasitas bak penampung sebesar 10.850 liter dapat memenuhi kebutuhan air sekolah sebanyak 359 jiwa dengan pemakaian air sebesar 10.770 liter/minggu (6 hari kerja). Dari hasil analisis pada saat bulan-bulan kering yaitu bulan Juni sampai Oktober SDN Mulyasari tidak akan mengalami kekurangan air. Hal ini didapatkan dari kumulatif jumlah sisa air bak penampungan yang masih memiliki kelebihan air sebesar 1.952 liter dibulan kering. Apabila pihak sekolah dapat memanfaatkan

(27)

14

hujan sebagai kebutuhan air bersih, sekolah tidak akan mengalami kekurangan air disaat musim kemarau.

Desain dan Perhitungan Anggaran Biaya Konstruksi

Hujan yang dapat dipanen dari luas total atap 640 m2, didapatkan kapasitas bak penampung air hujan yang optimum untuk 359 orang dengan pemakaian 5 liter/orang/hari di SDN Mulyasari adalah 10.850 liter. Untuk gambar desain bak penampung dan penompang bak dapat dilihat pada lampiran 5. Jumlah bak didesain sebanyak 4 buah bak penampung air, hal ini disebabkan karena atap bangunan sekolah terbagi atas 2 bangunan, yang terdiri dari 2 bak penampung kapasitas 3.100 liter untuk atap seluas 360 m2 dan bak penampung kapasitas 3.100 liter dan 1.550 liter untuk atap seluas 280 m2.

Perhitungan pondasi bak penampung dapat dilihat pada lampiran 4. Desain pondasi digunakan tipe pondasi menerus, dengan asumsi kekuatan dukung tanah di desa Pulosari sebesar 1 kg/cm2 (jenis lempung). Ukuran pondasi untuk bak penampung air yaitu, lebar bagian atas pondasi sebesar 0,4 m dan lebar bagian bawah pondasi sebesar 0,45 m dengan kedalaman 0,7 m. Setelah melakukan perhitungan, ukuran ini mampu menahan beban bak penampung air sebesar 4.650 kg pada kapasitas bak 3.100 dan 1.550 liter, serta 6.200 kg pada 2 buah bak yang berkapasitas 3.100 liter. Gambar desain pondasi dapat dilihat pada lampiran 6.

Anggaran biaya konstruksi dibutuhkan untuk membuat bak penampung air. Spesifikasi bahan-bahan yang dibutuhkan dan biaya perencanaan bak penampung air ini dapat dilihat pada lampiran 7. Berdasarkan hasil perhitungan anggaran biaya konstruksi, untuk membangun bak yang berkapasitas 10.850 liter dibutuhkan biaya sebesar Rp 57.000.000.

SIMPULAN DAN SARAN

baik jika hujan ini dimanfaatkan untuk meningkatkan penyediaan air bersih dengan memanen hujan tersebut dari atap bangunan SDN Mulyasari.

(28)

15 3. Kapasitas bak penampung 10.850 liter didesain 4 buah bak dengan kapasitas 3.100 liter sebanyak 3 buah bak, dan kapasitas 1.550 liter sebanyak 1 buah bak, karena atap bangunan sekolah terbagi atas 2 bangunan. Untuk membuat bak penampung dengan total kapasitas bak sebesar 10.850 liter, dibutuhkan biaya konstruksi pembuatan sebesar Rp 57.000.000.

Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan melihat aspek kualitas air yang digunakan yaitu, air hujan di wilayah Desa Pulosari, untuk meningkatkan kesehatan siswa dan pegawai SDN Mulyasari.

2. Pembuatan sumur resapan untuk menampung air hujan yang berlebih dari bak penampung air agar tidak terbuang begitu saja, sehingga dapat meningkatkan cadangan airtanah dan mengurangi limpasan (runoff).

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2004. Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air

Asdak C. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Press

Direktorat Jendral Cipta Karya. 2000. Petunjuk Teknis Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum Perkotaan, Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jendral Cipta Karya, Jakarta

Effendi A. 1984. Analisa Data Curah Hujan Harian untuk Merancang Bak Penampung Air dari “Ferrocement” di Unit Pemukiman Transmigrasi Belawang Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Kodoatie Robert j, Sjarief Roestam. 2005. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. Yogyakarta (ID): ANDI

Linsley R.K, Franzini J.B. 1987. Teknik Sumber Daya Air. Edisi ke-3. Sasongko D, Penerjemah. Jakarta (ID): Penerbit Erlangga. Terjemahan dari: Water-Resources Engineering

Linsley R.K, Kohler M.A, Paulhus J.H, 1988; Hydrology for Engineers, Mc Graw Hill Book Company.

Soemarno. 2010. Teknologi Panen Air Hujan dan Penyimpannya. [Internet].

[diunduh 2013 Maret 30]. Tersedia pada:

http//marno.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/Panen-Air-Hujan-dan-Penyimpannya-dalam-Tanah.doc.

Soemarto, C.D. 1995. Hidrologi Teknik. Jakarta (ID): Erlangga

(29)

16

Lampiran 1 Contoh Perhitungan Curah Hujan Andalan Tahun hujan andalan

m Curah

Hujan Tahun Probabilitas m

Curah

Hujan Tahun Probabilitas

1 2126 2001 3,23 16 3153 2003 51,61

2 2577 2008 6,45 17 3305 2002 54,84

3 2613 1993 9,68 18 3323 1996 58,06

4 2695 2004 12,90 19 3346 2009 61,29

5 2703 1990 16,13 20 3440 1981 64,52

6 2799 2005 19,35 21 3592 1999 67,74

7 2812 2000 22,58 22 3626 1992 70,97

8 2841 1991 25,81 23 3628 1989 74,19

9 2855 1997 29,03 24 3754 1995 77,42

10 2956 1998 32,26 25 3816 1984 80,65

11 2997 1983 35,48 26 3949 2010 83,87

12 2977 1988 38,71 27 3980 2006 87,10

13 3046 1986 41,94 28 4101 2007 90,32

14 3055 1985 45,16 29 4115 1987 93,55

15 3063 1982 48,39 30 4257 1994 96,77

(30)

17

Bulan hujan andalan

Tahun Hujan dalam mm Setahun Jumlah

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1984 286 108 411 586 369 210 200 101 201 260 609 473 3.816

2006 270 341 433 466 434 172 130 132 223 394 481 506 3.980

2007 219 617 187 406 334 297 224 171 360 479 300 506 4.101

2010 300 138 189 493 327 333 331 189 422 318 579 332 3.949

Rata-rata 269 301 305 488 366 253 221 148 301 363 492 454

Mendekati rata-rata 270 341 411 493 369 210 224 132 360 394 481 473

2006 2006 1984 2010 1984 1984 2007 2006 2007 2006 2006 1984

(31)

18

Hari hujan andalan

Tanggal Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des 2006 2006 1984 2010 1984 1984 2007 2006 2007 2006 2006 1984

1 7 6 7 26 16 19 5 4 3 0 22 3

2 11 10 3 18 19 2 7 10 1 14 3 16

3 14 11 2 10 7 11 2 1 9 3 25 15

4 12 4 2 34 13 4 11 1 22 29 20 29

5 0 2 2 42 19 4 10 1 0 1 47 23

6 0 3 8 23 12 12 13 2 13 7 41 23

7 0 0 3 24 10 6 5 0 40 26 17 10

8 0 2 2 0 28 16 11 0 8 0 42 19

9 2 32 2 23 11 1 8 0 18 23 9 9

10 10 11 13 35 9 2 6 0 13 4 15 7

11 0 0 21 29 7 2 2 8 17 5 24 21

12 26 0 3 21 4 7 5 9 11 15 24 38

13 0 20 2 22 0 1 0 3 3 31 20 20

14 24 3 7 37 2 7 1 0 21 0 10 37

15 16 3 17 16 3 15 3 0 12 43 2 0

16 8 5 16 6 9 8 18 0 4 7 8 0

17 11 6 34 3 35 1 7 2 2 14 21 29

18 0 6 26 2 15 3 23 5 20 5 6 10

19 15 17 32 3 4 1 0 12 42 25 10 38

20 3 22 13 4 8 1 11 28 34 21 5 0

21 14 13 14 6 4 2 2 14 4 10 5 0

22 26 22 12 3 5 4 17 9 4 13 17 22

23 18 20 20 3 8 14 7 11 46 0 0 19

18

(32)

19

24 9 31 16 2 6 14 6 1 2 14 21 47

25 6 9 2 4 1 6 7 8 4 21 28 14

26 21 17 25 12 7 10 12 2 2 9 12 4

27 8 29 35 28 21 12 4 0 1 4 0 4

28 1 38 23 29 19 20 6 0 1 0 12 3

29 3 7 17 20 3 2 0 0 11 7 6

30 1 7 12 21 2 9 0 1 18 8 5

31 2 34 26 4 1 22 3

Jumlah 270 341 411 493 369 210 224 132 360 394 481 473

(33)

20

Lampiran 2 Perhitungan Hujan yang dapat dipanen

Bulan Minggu

Curah Hujan (mm)

Kehilangan Air/Minggu

(mm)

Hujan Andalan

(mm)

Banyaknya Hujan yang dapat dipanen Q = C.I.A (liter) Untuk atap 640 m2

1 2 3 4 5 = 3 - 4 6

Nov 1 176 7 169 86.690

Nov 2 144 7 137 70.035

Nov 3 56 7 49 25.198

Nov 4 90 7 83 42.291

Nov-Des 5 101 7 94 48.070

Des 6 127 7 120 61.522

Des 7 134 7 127 65.178

Des 8 106 7 99 50.546

Des-Jan 9 38 7 31 15.719

Jan 10 29 7 22 11.072

Jan 11 84 7 77 39.441

Jan 12 87 7 80 40.778

Jan 13 51 7 44 22.509

Jan-Feb 14 37 7 30 15.346

Feb 15 65 7 58 29.603

Feb 16 61 7 54 27.811

Feb 17 142 7 135 68.935

Feb-Mar 18 62 7 55 28.034

Mar 19 46 7 39 20.207

(34)

21

Mar 20 145 7 138 70.502

Mar 21 124 7 117 60.128

Mar-Apr 22 125 7 118 60.557

Apr 23 182 7 175 89.395

Apr 24 134 7 127 65.133

Apr 25 22 7 15 7.777

Apr-Mei 26 117 7 110 56.081

Mei 27 108 7 101 51.686

Mei 28 37 7 30 15.260

Mei 29 80 7 73 37.621

Mei 30 81 7 74 38.065

Mei-Juni 31 87 7 80 40.912

Juni 32 45 7 38 19.425

Juni 33 37 7 30 15.217

Juni 34 52 7 45 22.988

Juni-Juli 35 51 7 44 22.462

Juli 36 63 7 56 28.520

Juli 37 36 7 29 14.906

Juli 38 67 7 60 30.525

Juli 39 45 7 38 19.369

Agust 40 19 7 12 6.109

Agust 41 20 7 13 6.534

Agust 42 62 7 55 28.188

Agust 43 31 7 24 12.123

Agust-Sep 44 37 7 30 15.163

Sep 45 108 7 101 51.549

(35)

22

Sep 46 73 7 66 33.787

Sep 47 138 7 131 66.860

Sep-Okt 48 20 7 13 6.471

Okt 49 88 7 81 41.642

Okt 50 105 7 98 50.019

Okt 51 87 7 80 41.209

Okt 52 99 7 92 47.050

(36)

23 Lampiran 3 Perhitungan Neraca Air (Water Balance)

(37)

24

Ags 41 6.534 10.770 -6.031 1.952

Ags 42 28.188 10.770 15.623 10.850

Ags 43 12.123 10.770 -442 10.850

Ags-Sep 44 15.163 10.770 2.598 10.850

Sep 45 51.549 10.770 38.984 10.850

Sep 46 33.787 10.770 21.222 10.850

Sep 47 66.860 10.770 54.295 10.850

Sep-Okt 48 6.471 10.770 -6.094 6.551

Okt 49 41.642 10.770 29.077 10.850

Okt 50 50.019 10.770 37.454 10.850

Okt 51 41.209 10.770 28.644 10.850

(38)

25 Lampiran 4 Perhitungan Pondasi Bak Penampung

Data Beban:

Berat jenis air 1.000 kg/m3 = 10 kN/m3

Berat pasangan batu kali 2.200 kg/m3 = 22 kN/m3 (PPIUG, 1983) Berat beton bertulang 2.400 kg/m3 = 24 kN/m3 (PPIUG, 1983) Data Ukuran Bangunan Bak 3100 liter:

Kapasitas bak (2 x 3100 liter) 6,2 m3

Tinggi bak 2,11 m

Diameter bak (2 x 1, 44 m) 2,88 m

Ukuran sloof 0,25 m x 0,3 m

Lebar sisi atas pondasi 0,4 m

Kedalaman pondasi 0,7 m

Data Tanah:

Asumsi Kuat dukung tanah = 1 kg/cm2 dengan angka aman (SF) = 3 Beban pondasi per 1 m’:

Berat bak = ((6.200 kg / 4) / 3 / 100) = 5,1667 kN Berat sloof = 0,25 x 0,3 x 24 = 1,8 kN Berat pondasi = ½ x (0,4 + b) x 0,7 x 22 = 7,7 x (0,4 + b) kN = 7,7b + 10,047 kN Tegangan izin tanah = kuat dukung tanah / faktor aman

= 1 kg/cm2 / 3

= 0,3 kg/cm2 atau 30 kN/m2

Prinsip : tegangan tanah yang terjadi didasar pondasi ≤ tegangan izin tanah Tegangan tanah di dasar pondasi = beban pondasi / luas alas pondasi

= (7,7b + 10,047 kN)/(1 x b) 30 kN/m2 = (7,7b + 10,047 kN)/(1 x b)

(39)

26

Lampiran 5 Gambar Bak Penampung Air Hujan

(40)

27

(41)

28

(42)

29

Lampiran 6 Gambar detail pondasi

(43)

30 Lampiran 7 Anggaran Biaya Konstruksi

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Nama Pekerjaan : Pembangunan Bak Penampung Air Hujan

Lokasi : SDN Mulyasari, Desa Pulosari, Kec. Pangalengan, Kab. Bandung

No. Uraian Pekerjaan Jumlah Harga (Rp)

I Pekerjaan Persiapan 2.187.400

II Pekerjaan Tanah 1.893.060

III Pekerjaan Pondasi 21.391.316

IV Pekerjaan Utilitas 26.434.339

Sub Total 51.906.114

PPN 10 % 5.190.611

Total 57.096.726

Dibulatkan 57.000.000 Terbilang : Lima Puluh Juta Rupiah

(44)

31

Daftar Kuantitas dan Harga

Nama Pekerjaan : Pembangunan Bak Penampung Air Hujan

Lokasi : SDN Mulyasari, Desa Pulosari, Kec. Pangalengan, Kab. Bandung

Urug pasir bawah lantai TB 5 cm

(Penguin 3100 liter) unit 3 4.450.000 13.350.000

Bak Penampung Air

(Penguin 1550 liter) Unit 1 2.600.000 2.600.000

Sumur Resapan Unit 3.699.023 7.398.046

Sub Total IV 26.434.339

(45)

32

Daftar Bahan Bangunan, Peralatan, dan Upah Kerja

(46)

33 1 Pekerjaan Persiapan (Pembersihan dan perataan)

Alat-alat bantu (gergaji

3 Pekerjaan Tanah (galian tanah 1 m)

Pekerja Oh 0,4000 80.000 32.000

Mandor Oh 0,0400 120.000 4.800

Jumlah 36.800

4 Pekerjaan Tanah (galian tanah 1 m)

(47)

34

Mandor Oh 0,0100 120.000 1.200

Jumlah 313.200

8 1 M3 Pekerjaan Aanstamping Batu Belah

Batu Belah M3 1,2000 240.000 288.000

9 Pekerjaan Pondasi 1pc : 4ps

Batu Belah M3 1,1000 240.000 264.000

11 1 M3 Membuat Beton Tumbuk adk 1pc:2ps:4kr

(48)

35

12 1 M2 Pasang Bekesting Untuk Lantai

Paku Kg 0,4000 20.000 8.000

13 1 Kg Pembesian Dengan Besi Polos/ulir

(49)

36

Jumlah 31.505

18 1 M' Pasang Talang Plastik PVC U 15

Talang plastik PVC M' 1,05000 60.000 63.000 Perlengkapan 35 % harga

talang Lot 0,3500 63.000 22.050

Pekerja Oh 0,1500 80.000 12.000

Mandor Oh 0,0013 120.000 150

Jumlah 97.200

19 1 Unit Rembesan

Galian tanah maks. 2 m M3 8,6125 48.320 416.156 Pasangan aanstamping batu

belah M

3

4,3063 399.780 1.721.553 Urugan tanah kembali M3 1,7225 17.640 30.385

Injuk M2 49,2750 20.000 985.500

Batu koral beton M3 2,5838 211.100 545.430

(50)

37

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Padang, Sumatera Barat pada tanggal 19 Juni 1991 merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Ali Nurdin dan Ibu Yuslinar. Penulis mulai memasuki jenjang pendidikan formal pada tahun 1997 di SD Negeri 81 Muara Bungo, Jambi dan lulus tahun 2003. Tahun 2003 melanjutkan ke SMP Negeri 1 Muara Bungo. Kemudian pada tahun 2006 diterima di SMA Negeri 1 Muara Bungo dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Ujian Seleksi Masuk IPB) di program studi Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Selama melaksankan studi di IPB, penulis pernah menjadi asisten mata kuliah Ilmu Ukur Tanah pada tahun 2012. Selain itu penulis juga aktif di berbagai organisasi dan kepanitiaan, diantaranya Ketua Umum Organisasi Mahasiswa Daerah Jambi (OMDA-Jambi) pada tahun 2010-2011, Ketua Keprofesian dan Pengabdian Masyarakat Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil dan Lingkungan pada tahun 2011-2012, dan Panitia divisi Acara Agrotechnology Fair Contest tingkat nasional pada tahun 2011. Tahun 2012 penulis terpilih sebagai penerima Beasiswa Coca-Cola Foundation 2012. Pada bulan Juni hingga Agustus 2012 penulis melaksanakan Praktik Lapangan (PL) di PT. Mitra Lingkungan Dutaconsult, Jakarta, Project ADB TA 7189-INO : Institutional Strengthening for IWRM in the

6 Ci’s River Basin Territorry-Package B.

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, penulis melaksanakan penelitian dan penyusunan sripsi yang berjudul “Analisis Pemanen Hujan dari Atap Bangunan SD Negeri Mulyasari di Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan,

Gambar

Gambar 1  Diagram alir penelitian
Gambar 2  Curah hujan bulanan rata-rata wilayah Pangalengan
Gambar 3  Dry Spells di wilayah Pulosari
Gambar 4  Kurva Analisis Frekuensi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada simulasi, dengan menggunakan nilai parameter kontroler PID konstan pada Tabel 1 dan Tabel 2 diperoleh respon translasi dan rotasi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 11

Hasil penelitian Tenriware (2013) menyebutkan bahwa udang putih yang tertangkap paling banyak di mangrove, dengan kisaran panjang 5 – 16,8 cm. Hasil penelitian Mahendra et

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dilengkapi Catatan Terbimbing dapat meningkatkan kemampuan berpikir

Pengenalan suara merupakan salah satu teknik dalam menerapkan sistem keamanan yang membutuhkan autentifikasi user, pengenalan suara telah menjadi bahan

Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan pada bidang geofisika, geologi dan geokimia di Gedongsongo lereng selatan Gunung Ungaran, didapatkan bahwa daerah tersebut

Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Rizal yang berjudul Hubungan Tingkat Stres dengan Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2 pada Usia Pertengahan (45-59 Tahun) Di Persatuan

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan- permasalahan yang muncul dari pembangunan Hotel, Apartemen dan Kantor Praxis Surabaya Surabaya tersebut, maka selanjutnya akan

tidak boleh mempengaruhi pelajar etnik India bertingkah laku devian. d) Untuk mengenal pasti sama ada penglibatan terhadap aktiviti sosial/. kemasyarakatan boleh atau