• Tidak ada hasil yang ditemukan

07. PENDEKATAN KOGNITIFx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "07. PENDEKATAN KOGNITIFx"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

inti

Fokus pada apa yang diharapkan pada anak dan mengapa harus mengetahui

Cara Cara

(3)

Istilah yg perlu dipahami

What goes on inside the heads. Inner world

Motivation, interest, and life goals Relevance

Relevance

(4)

Istilah yg perlu dipahami

Internal locus control – satisfactory

Demon/halo/opposite effect and self-fulfilling prophecy

prophecy

(5)

Self presentation

confidence of manner

careful intructions and guidance consistency and fairness

firmness in the face of problem (ketegasan dalam firmness in the face of problem (ketegasan dalam menghadapi masalah)

Awareness of what is happening

(6)

Other cognitive factors

threats and consequences / ancaman dan konsekuensi Clear rules and procedures

(7)

prosedur

Buat perangkat aturan yang realistik dan tugas-tugas belajar pada anak.

Guru harus mengembangkan rasa percaya diri, dengan berbicara jelas tanpa pola-pola yang nervous.

Guru harus memahami anak di kelas dan memahami Guru harus memahami anak di kelas dan memahami alasan-alasan dibalik tingkah lakunya.

Dalam menghadapi anak, guru harus bersikap menerima, mendorong, dan yakin akan sukses.

Dalam mengantisipasi masalah kelas, guru harus memutuskan strategi yang untuk memngatasinya dan jalankan dengan

konsisten.

Siswa diberikan kesempatan yang rasional untuk

(8)

prosedur

Berikan layanan yang relevan, tugas-tugas belajar seusi minatnya, dan memenuhi pengalaman suksesnya.

Dalam mengajar, guru harus menggunakan cara-cara yang bervariasi agar tidak bosan dan tidak resah/gelisah.

Buat lingkungan kelas yang welcoming, colourful, dan Buat lingkungan kelas yang welcoming, colourful, dan stumulating as possible.

Hindarkan penggunaan ancaman.

Berikan arahan yang jelas sebelum melakukan sesuatu, dan monitoring terus hasilnya.

(9)

kelemahan

Tujuannya samar-samar, tidak jelas, dan tidak teliti, karena tidak dapat melihat secara jelas apa yang ada dibalik kepala.

Sangat subyektif. Masing-masing guru dapat Sangat subyektif. Masing-masing guru dapat

mengembangkan peta kognitifnya sendiri secara eklusif, dan menolak siswa sebagai bagian dari penerapan pendekatannya secara konsisten.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan cara tidak adanya kunjungan dari keluarga yang berada di luar lingkungan Lembaga pemasyarakatan sehingga dari pihak Lembaga pemasyarakatan kelas II A Curup

a. Mengidentifikasi kebutuhan alat peraga dengan cara menganalisis kurikulum/ standar isi yang sedang digunakan/berlaku untuk jenjang kelas karena tidak ada satu alat

Pada penelitian eksperimen ini tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh atau hubungan sebab-akibat dengan cara membandingkan suatu kelas yang sebelumnya tidak dilakukan

Dengan demikian pelayanan bukan dimulai dari kegiatan dalam lingkungan gereja, Sekolah Tinggi Teologi, tidak dimulai dari kursus-kursus pelayanan, tetapi dari sikap hati dan

Latar belakang: Program pemberdayaan umat (Prodamat) di SMK Muhammadiyah Mlati merupakan tujuan yang dilakukan untuk mengembangkan siswa yang kreatif, inovatif, dan terampil melalui pengalaman praktis dan penerapan teori. Namun, program ini tidak memiliki fondasi yang kuat dalam pengajaran dan pembelajaran. Tujuan: Pada kegiatan pengabdian ini akan membahas salah satu peluang usaha yang bisa dilakukan secara skala rumahan dengan peluang yang cukup menjanjikan saat ini, yakni pemanfaatan minyak jelantah sebagai bahan baku lilin aromaterapi. Metode: Program yang dilaksanakan oleh Universitas Ahmad Dahlan berfokus pada pengembangan lilin aromaterapi dari bahan baku dengan menggunakan metode praktikum, yang bertujuan untuk menciptakan kreativitas mahasiswa sebagai ide ekonomi. Hasil: Program ini mengeksplorasi aspek sosiologis dan budaya dari aromaterapi dengan menggunakan produk alami, dengan fokus pada kreativitas dan inovasi. Kegiatan ini melibatkan 21 siswa dari kelas XII SMK Muhammadiyah Minggir. Lilin aromaterapi dibuat dari bahan alami dengan cara melarutkan alat dan bahan, menyiapkan parafin dan bahan anti panik, mengangin-anginkan, menyiapkan bahan anti panik, menyiapkan pewangi, melarutkan lilin, menyiapkan bahan, menyiapkan aromaterapi, dan mengaplikasikan. Penelitian ini mengeksplorasi produk aromaterapi untuk produksi lilin aromaterapi untuk pasar lokal, meningkatkan kualitas, keamanan, dan dampak lingkungan, sekaligus menggali potensi sumber daya ekonomi. Kesimpulan: Program ini dapat mengembangkan aromaterapi dari minyak jelantah yang dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Minggir kelas XII. Ide kreatif ini dapat meningkatkan perekonomian dan mengurangi limbah minyak

Bagaimana cara anak terakhir mengelola perasaan kesepian dan kehilangan ayah dalam lingkungan keluarga yang tidak utuh, dan bagaimana keluarga, pendidik, serta praktisi kesehatan mental